SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  21
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
1
Kebutuhan Personal Hygiene, Aktivitas
dan Istirahat
Kegiatan Belajar V
1.	 menjelaskan konsep personal hygiene.
2.	 menguraikan masalah pemenuhan
personal hygiene.
3.	 melakukan tindakan untuk menjaga
personal hygiene pada klien
4.	 menjelaskan konsep aktivitas dan
istirahat
5.	 mendeskripsikan masalah pemenuhan
aktivitas dan istirahat
6.	 melaksanakan tindakan pemenuhan
kebutuhan istirahat dan aktivitas.
TUJUAN
Pembelajaran Khusus
1.	 Konsep personal hygiene.
2.	 Masalah pemenuhan personal hygiene.
3.	 Tindakan untuk menjaga personal
hygiene pada klien.
4.	 Konsep istirahat dan aktivitas
5.	 Masalah pemenuhan aktivitas dan
istirahat
6.	 Melaksanakan tindakan pemenuhan
kebutuhan istirahat dan aktivitas
POKOK
	Materi
	 Setelah Saudara menyelesaikan
kegiatan belajar 5 ini, Saudara
diharapkan akan me mahami
pemenuhan kebutuhan personal
hygiene, aktivitas dan istirahat pada klien.
TUJUAN
Pembelajaran Umum
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Pendahuluan	 Uraian Materai Rangkuman Tes Formatif	 Umpan Balik 2
KONSEP PERSONAL HYGIENE
Dalam kehidupan sehari-hari, seberapa
sering Saudara memperhatikan
kebersihan diri? Kebersihan
merupakan hal yang sangat penting
dan harus diperhatikan, karena dapat
mempengaruhi kesehatan dan psikis
seseorang. Pada sebagian orang
kebersihan dianggap masalah sepele
sehingga ketika sakit, kebersihan badan
dan lingkungan kurang diperhatikan.
Jika hal tersebut dibiarkan, dapat
mempengaruhi kesehatan secara
umum.
Personal hygiene berasal dari bahasa
Yunani, personal artinya perorangan,
hygiene artinya sehat. Personal hygiene
atau kebersihan perorangan adalah
suatu tindakan untuk memelihara
kebersihan dan kesehatan seseorang
untuk kesejahteraan fisik dan psikis.
Kebersihan perorangan pada dasarnya
merupakan perawatan tubuh yang
meliputi perawatan kulit kepala dan
rambut, mata, hidung, perawatan
kuku dan telinga, perawatan genetalia,
perawatan kulit seluruh tubuh.
Banyak tujuan perawatan personal
hygiene yang perlu saudara ketahui.
Dengan melakukan personal hygiene
yang teratur dapat:
1.	 Meningkatkan derajat kesehatan
seseorang
2.	 Memelihara kebersihan diri
seseorang
3.	 Memperbaiki personal hygiene
yang kurang.
4.	 Mencegah penyakit
5.	 Meningkatkan percaya diri
seseorang
6.	 Menciptakan keindahan.
Peduli atau tidaknya seseorang
menjaga personal hygiene dipengaruhi
beberapa faktor yaitu:
1.	 Body Image (gambaran diri).
Gambaran individu terhadap
dirinya sangat mempengaruhi
kebersihan dirinya. Seseorang
yang mengalami perubahan
fisik, tidak peduli lagi terhadapa
kebersihannya.
2.	 Status sosio ekonomi . Untuk
memelihara kebersihan
diri, diperlukan dana untuk
membeli alat dan bahan untuk
membersihkan seperti sabun,
pasta gigi, shampo, sikat gigi.
3.	 Pengetahuan. Pengetahuan
yang baik dapat meningkatkan
kesehatan, misalnya memberikan
informasi kepada penderita
diabetes melitus agar selalu
menjaga kebersihan kakinya
dengan alasan tertentu.
Uraian Materi
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
3
Kembali ke : Pendahuluan	 Uraian Materai Rangkuman Tes Formatif	 Umpan Balik 3
4.	 Budaya. Sebagian masyarakat
beranggapan jika individu sakit
tertentu tidak boleh mandi,
padahal belum tentu benar.
5.	 Kebiasaan seseorang. Ada orang
yang terbiasa menggunakan
produk tertentu dalam perawatan
diri dan tidak mau menggantinya
dengan produk sejenis lainnya.
6.	 Kondisi fisik. Pada keadaan sakit,
kemampuan untuk merawat
diri berkurang sehingga perlu
bantuan orang lain untuk
melakukannya.
Sudah jelaskah Saudara mengenai
faktor-faktoryangdapatmempengaruhi
personal hygiene? Dengan mengetahui
faktor-faktor tersebut, Saudara akan
dapat memahami berbagai sikap
dan perilaku orang dalam menjaga
personal hygiene dan mengupayakan
perubahan kebiasaan atau pola pikir
seseorang yang tidak benar. Dapatkah
Saudara memberikan contoh konkrit
yang menunjukkan bahwa budaya yang
dianut seseorang dapat mempengaruhi
personal hygienenya? Jika Saudara
telah memahami konsep personal
hygiene, selanjutnya silakan Saudara
pelajari uraian tentang masalah
personal hygiene berikut ini...
Masalah Personal Hygiene
Jika Saudara nanti melaksanakan
asuhanpadaklienyangberadadirumah
sakit, Saudara harus memperhatikan
dan memenuhi kebersihan badannya.
Jika kebersihan badan ini diabaikan,
maka akan menimbulkan beberapa
dampak yaitu:
1.	 Dampak fisik. Gangguan yang
sering terjadi adalah fisik klien
adalah resiko timbul berbagai
penyakit kulit (gangguan
integritas kulit), membrane
mukosa mulut kotor dan bau,
infeksi pada mata telinga, dan
anggota tubuh lainnya.
2.	 Dampak sosial. Masalah sosial
yang sering timbul adalah rasa
tidak nyaman, interaksi sosial
terganggu, kebutuhan harga diri
dan aktualisasi juga terganggu
karena orang disekelilingnya
enggan berinteraksi.
Kebersihan badan pasien di rumah sakit
perlu senantiasa dijaga, jika diabaikan
akan menimbulkan dampak-dampak
yang tidak diinginkan, yaitu dampak
fisik dan dampak sosial. Setelah Saudara
diberikan gambaran umum tentang
masalah-masalah yang mungkin
timbul akibat tidak terpeliharanya
personal hygiene pasien sebagaimana
dijelaskan di atas, dapatkah Saudara
berikan contoh konkrit tentang masalah
personal hygiene yang dialami oleh
seorang pasien, dampak fisik dan sosial
apa yang kemungkinan dialaminya?
Diskusikan dengan teman Saudara
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Pendahuluan	 Uraian Materai Rangkuman Tes Formatif	 Umpan Balik 4
tentang masalah-masalah personal
hygiene lainnya, baik penyebab
maupun dampak yang ditimbulkannya.
Jika Saudara telah memahaminya,
silakan Saudara pelajari uraian tentang
tindakan untuk memenuhi personal
hygiene berikut ini...
Tindakan untuk memenuhi personal hygiene
	 Menurut Saudara, apa saja
tindakan yang diperlukan untuk
menjaga personal hygiene pasien?
Tidak ada cara lain selain dengan
memandikannya! Jika pasien tidak
mampu mandi sendiri, Saudara perlu
membantunya.
	Memandikan adalah
membersihkan tubuh pasien dengan
menggunakan air bersih dan sabun
yang bertujuan untuk membersihkan
kulit, menghilangkan bau badan,
merangsang peredaran darah, sebagai
pengobatan, mencegah infeksi,
mendidik pasien dalam kebersihan.
	 Siapa saja pasien yang
perlu dimandikan di tempat tidur?
Memandikan pasien di tempat tidur
perlu dilakukan pada pasien baru,
terutama bila badannya kotor dan
tidak mampu mandi sendiri. Pasien
yang harus bedrest dan keadaan
memungkinkan juga perlu dimandikan
diatas tempat tidur minimal 2x
sehari atau sesuai kondisinya. Teknik
memandikan pasien ditas tempat
tidur dapat saudara pelajari pada
pedoman praktikum ll.
	 Setelah membaca uraian di
atas, menurut Saudara, apa tindakan
paling penting dalam menjaga
personal hygiene pasien? Apa tujuan
dari memandikan pasien, dapatkah
Saudara mempraktekkannya? Untuk
selanjutnya, silakan pelajari uraian
tentang konsep istirahat dan aktivitas
berikut ini...
KONSEP ISTIRAHAT DAN AKTIVITAS
	 Pernahkah Saudara
memperhatikan kecukupan tidur
pasien? Untuk apa sebenarnya tidur
dan istirahat? Tidur dan istirahat
merupakan kebutuhahan dasar
yang harus dipenuhi. Hanya dengan
istirahat dan tidur cukup, tubuh
dapat melaksanakan fungsinya secara
optimal. Ada perbedaan pengertian
antara tidur dan istirahat, meskipun
keduanya sama-membuat tubuh
rileks. Tidur adalah suatu keadaan
tak sadarkan diri namun dapat
dibangunkan dengan stimulus yang
sesuai. Pendapat lain menjelaskan
bahwa tidur adalah perubahan proses
fisiologis tubuh dan menurunnya
tanggapan terhadap rangsangan dari
luar.
	 Karakteristik tidur ditandai
dengan aktivitas tubuh minimal, tingkat
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
5
Kembali ke : Pendahuluan	 Uraian Materai Rangkuman Tes Formatif	 Umpan Balik 5
kesadaran bervariasi, perubahan
proses fisiologis tubuh dan penurunan
respon terhadap stimulus eksternal.
Orang yang sakit sering kali tidak bisa
tidur karena sering merasakan nyeri.
Jika seseorang tidak tidur maka waktu
tidur berikutnya akan lebih lama.
	 Sedangkan pengertian istirahat
adalah bersantai menyegarkan diri
atau diam dan tak ada kegiatan.
Pengertian lainnya adalah melepaskan
diri dari apapun yang membosankan,
menyulitkan atau menjengkelkan serta
mengurangi kegiatan sehingga badan
terasa segar kembali. Keadaan istirahat
tersebut tidak sampai tertidur.
Fisiologis tidur
Aktivitas tidur dikendalikan oleh sistem
pada batang otak. Secara fisiologis,
ada 2 tahapan dari tidur yaitu :
1.	 Non REM/ NREM	 (Non
Rapid Eye Movement) disebut juga
dengan tidur gelombang pendek,
karena pada tahap ini gelombang
otak lebih pendek dibanding
saat sadar. Tidur Non REM ada 4
tahap. Tahap I dan II merupakan
tidur ringan (light sleep), karena
mudah dibangunkan.Tahap III dan
IV merupakan tidur dalam (deep-
sleep atau delta-sleep), karena
pada tahap ini orang tidur sangat
lelap. Adapun karakteristik setiap
tahap adalah:
a. Tahap I
-	 Mulai tertidur dan
berlangsung dalam waktu
yang sangat singkat, sekitar
5 menit.
-	 Merupakan 5% dari
keseluruhan tidur.
-	 Keadaan relaks, masih sadar
dengan lingkungannya dan
mudah bangun
-	 Kelopak mata membuka dan
menutup pelan-pelan , bola
mata bergerak ke atas dan ke
bawah.
a.	 Tahap II:
-	 Tahap awal benar-benar tidur
-	 Dapat bangun relatif mudah,
otak mulai relaksasi.
-	 Berlangsung sekitar 15 menit
dan merupakan 50 – 55% dari
tidur
c.	 Tahap III
-	 Merupakan awal tidur
nyenyak, relaksasi otot
menyeluruh.
-	 Berlangsung sekitar 15-30
menit dan merupakan 10 %
dari tidur
-	 Tidur dalam, cenderung sulit
dibangunkan
d. Tahap IV
-	 Tidur semakin dalam (delta
sleep) dan sulit dibangunkan
sehingga membutuhkan
rangsangan
-	 Berlangsung 10 % dari tidur.
-	 Nadi dan pernafasan
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Pendahuluan	 Uraian Materai Rangkuman Tes Formatif	 Umpan Balik 6
menurun, otot-otot sangat
relaks.
-	 Metabolisme lambat dan
temperatur tubuh menurun.
-	 Bila dibangunkan tampak
bingung
2.	 REM/ I-REM (Rapid Eye Movement).
Seseorang yang sedang tidur pada
tahap REM bila dibangunkan
biasanya mengatakan baru saja
bermimpi. Tidur REM biasanya
terjadi tiap 90 menit setelah
tertidur dan berlangsung selama
5-30 menit. Ciri-ciri tidur tahap
REM adalah:
-	 Fase tidur ini lebih dalam dari
NREM.
-	 Sulit dibangunkan atau
sebaliknya dapat bangun
dengan tiba-tiba
-	 Bola mata cenderung bergerak
cepat
-	 Berlangsung 20-25 % dari
tidurnya semalam
-	 Pernafasan dan denyut jantung
menjadi cepat, tekanan darah
naik atau fluktuasi
-	 Metabolisme dan suhu tubuh
naik
-	 Penting untuk keseimbangan
mental emosi dan berperan
dalam belajar memori dan
adaptasi.
Menurut Saudara, apakah manfaat
tidur dan istirahat bagi seorang pasien?
Apakah manfaat mengetahui fisiologis
tidur pada manusia? Untuk selanjutnya,
silakan Saudara pelajari materi
mengenai siklus tidur dan kebutuhan
tidur berikut ini...
Siklus tidur
Bagaimana seseorang melewati
fase REM dan N REM pada tidurnya
tergambar pada siklus dibawah ini.
Selama tidur, seseorang biasanya
melewati 3-4 tahapan tidur NREM
sebelum masuk ke fase REM. Siklus
atau perputaran antara dua fase ini
akan terus berulang selama tidur,
yang masing-masingya membutuhkan
waktu antara 1 – 2 jam. Siklus ini dapat
berulang sekitar 3 hingga 4 kali dalam
satu malam
Kebutuhan Tidur Rata-Rata Per Hari
Berikut ini perkiraan tidur untuk setiap
tahap usia yang perlu saudara ketahui.
Sebagai tambahan informasi, disajikan
pula prosentase tidur tahap REM.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
7
Kembali ke : Pendahuluan	 Uraian Materai Rangkuman Tes Formatif	 Umpan Balik 7
Apa yang bisa saudara telaah pada
tabel diatas? Pada masa anak, tidur
REM lebih lama dibanding pada
usia dewasa dan usia lanjut. Hal
itulah yang menyebabkan mengapa
pada usia dewasa jika tidur, mudah
terbangun. Menurut Saudara, apakah
yang menyebabkan adanya perbedaan
kebutuhan tidur pada masa anak
dibanding pada usia dewasa dan usia
lanjut? Selanjutnya, silakan Saudara
pelajari materi tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi tidur dan istirahat
berikut ini...
	
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Tidur Dan Istirahat
Disamping kebutuhan tidur setiap
orang berbeda secara fisiologis, ada
faktor-faktor lain yang mempengaruhi
kebutuhan tidur dan istirahat
seseorang, yaitu:
1.	 Umur. Semakin bertambah usia,
semakin berkurang kebutuhan
tidur. Hal ini dipengaruhi oleh
perubahan fisiologis dari sel-sel
tubuh.
2.	 Penyakit. Pada klien dengan
nyeri, kecemasan atau dyspnea,
membutuhkan waktu tidur
lebih banyak untuk regenerasi
sel-sel yang rusak, namun disisi
lain tidur sering bangun karena
kesakitan.
3.	 Motivasi. Niat seseorang untuk
tidur mempengaruhi kualitas.
Kegiatan menonton TV, main
game atau hal-hal lain yang
dapat menyebabkan penundaan
waktu tidur.
4.	 Emosi. Suasana hati, marah,
cemas dan stres dapat
menyebabkan seseorang tidak
bisa tidur dengan nyenyak.
5.	 Lingkungan. Lingkungan di
dekat bandara atau di tepi
jalan umum menimbulkan
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Pendahuluan	 Uraian Materai Rangkuman Tes Formatif	 Umpan Balik 8
kebisingan.
6.	 Obat – obatan. Penggunaan
obat-obat tertentu bisa
memberi efek gangguan
tidur. Obat Diuretik dapat
menyebabkan insomnia. Obat-
obat seperti golongan sedative,
hipnotika dan steroid dapat
mempermudah kantuk..
7.	 Makanan dan minuman.
Pola dan konsumsi makanan
yang cukup protein akan
mempercepat proses tidur.
Sebaliknya orang dengan gizi
kurang akan terganggu proses
tidurnya.
8.	 Aktivitas. Kurang beraktivitas
dan atau melakukan aktivitas
yang berlebihan justru akan
menyebabkan kesulitan untuk
memulai tidur
Sudah jelaskah Saudara mengenai
faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi tidur dan istirahat
seseorang? Dengan mengetahui faktor-
faktor tersebut, Saudara akan dapat
memahami berbagai kebutuhan tidur
seseorang sesuai dengan masalah
yang dihadapinya. Dapatkah Saudara
memberikan bantuan bagi seorang
pasien yang mengalami gangguan
tidur, apa yang akan Saudara sarankan?
Sampai disini, Saudara telah
mempelajari konsep istirahat,
selanjutnya pelajarilah konsep aktivitas
berikut ini. Catat hal-hal yang masih
kurang jelas bagi Saudara.
PernahkahSaudaramenjumpaiseorang
pasien, karena ketidakberdayaannya
dan hanya berbaring di tempat, kedua
kakinya mengecil dan tidak mampu
berjalan? Hal itu terjadi karena kedua
kakinya tidak pernah digunakan
beraktivitas, sehingga menjadi atrofi
(pengecilan jaringan otot). Oleh karena
itu, meskipun pasien hanya di tempat
tidur, aktivitas tetap harus dilakukan
meskipun terbatas.
Kebutuhan aktivitas merupakan
kebutuhan untuk pergerakan sehari-
hari seperti mobilisasi dan aktivitas
lainnya. Untuk beraktivitas, sistem
tubuh yang berperan adalah:
1.	Tulang adalah organ yang
memiliki berbagai fungsi
antara lain fungsi mekanis
untuk membentuk rangka
dan melekatnya otot, tempat
menyimpan mineral, tempat
Tidur dan istirahat merupakan ke-
butuhahan dasar yang harus dipe-
nuhi. Hanya dengan istirahat dan
tidur cukup, tubuh dapat melak-
sanakan fungsinya secara optimal
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
9
Kembali ke : Pendahuluan	 Uraian Materai Rangkuman Tes Formatif	 Umpan Balik 9
sumsum tulang dan pelindung
organ dalam.
2.	Otot dan Tendon memiliki
kemampuan berkontraksi yang
memungkinkan tubuh bergerak
sesuai kemampuan.
3.	Ligamen merupakan bagian
yang menghubungkan tulang
dan tulang.
4.	Sistem saraf terdiri atas sistem
saraf pusat (otak dan medula
spinalis) dan sistem saraf tepi
(percabangan dari sistem saraf
pusat).
5.	Sendi sebagai tempat dua atau
lebih ujung tulang bertemu.
Setelah Saudara mempelajari
konsep aktivitas, menurut
Saudara mengapa seseorang
harus melakukan aktivitas?
Apa saja sistem tubuh yang
berperan dalam melakukan
aktivitas dan apa yang terjadi
bila salah satu organ atau
sistem tersebut lemah atau tidak
berfungsi? Untuk selanjutnya,
silakan Saudara pelajari materi
mengenai kebutuhan mobilitas
dan imobilitas berikut ini...
Kebutuhan Mobilitas Dan Imobilitas
Sebagaimana telah disinggung,
beraktivitas merupakan sesuatu
yang sulit dilakukan bagi seorang
pasien, namun kebutuhan aktivitas
harus terpenuhi yaitu dengan
melakukan mobilitas. Mobilitas adalah
kemampuan individu untuk bergerak
secara bebas, mudah, dan teratur guna
mempertahankan kesehatannya. Ada
2 jenis mobilitas:
1.	 Mobilitas penuh, merupakan
kemampuan seseorang untuk
bergerak secara penuh dan
bebas.
2.	 Mobilitas sebagian, merupakan
kemampuan seseorang untuk
bergerak dengan batasan
yang jelas dan tidak mampu
bergerak secara bebas karena
dipengaruhi gangguan saraf
sensorik dan motorik.
Untuk melakukan mobilitas, faktor
yang mempengaruhi adalah gaya
hidup, proses penyakit atau cedera,
kebudayaan, tingkat energy, usia dan
status perkembangan.
Imobilitas adalah keadaan dimana
pasien tidak dapat bergerak
secara bebas karena kondisi yang
mengganggu pergerakan misal trauma
tulang belakang. Ada beberapa jenis
imobilitas yaitu:
1.	 Imobilitas fisik, merupakan
pembatasan pergerakan secara
fisik dengan tujuan mencegah
terjadinya gangguan atau
komplikasi akibat pergerakan.
2.	 Imobilitas intelektual,
merupakan keadaan ketika
seseorang mengalami
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Pendahuluan	 Uraian Materai Rangkuman Tes Formatif	 Umpan Balik 10
keterbatasan daya pikir.
3.	 Imobilitas emosional,
merupakan keadaan ketika
seseorang mengalami
pembatasan secara emosional
karena perubahan secara tiba-
tiba dalam menyesuakan diri.
4.	 Imobilitas sosial, merupakan
keadaan individu yang
mengalami hambatan
dalam interaksi sosial karena
penyakitnya.
Setelah Saudara mempelajari konsep
mobilitas, jelaskan dengan kata-
kata sendiri apa yang dimaksud
dengan mobilitas? Dapatkah Saudara
memberikan contoh konkrit untuk
memperjelas masing-masing jenis
imobilitas di atas? Untuk selanjutnya,
silakan Saudara pelajari materi
mengenai masalah pemenuhan
istirahat dan aktivitas berikut ini...
Masalah pemenuhan istirahat dan aktivitas
Pada bagian masalah pemenuhan
istirahat dan aktivitas ini, saudara
mempelajari lebih dahulu tentang
masalah yang terkait dengan
pemenuhan istirahat. Setelah itu baru
baru masalah pemenuhan aktivitas.
Masalah-masalah yang sering terjadi
pada pemenuhan kebutuhan istirahat
adalah:
1.	 Insomnia adalah susah tidur
atau tidur hanya sebantar-
sebentar. Penyebab tersering
yaitu rasa kekhawatiran dan
tekanan jiwa/batin. Tindakan
yang bisa dilakukan adalah :
-	 Makan protein tinggi
sebelum tidur, misalnya:
susu, keju, ikan laut
mengandung (triptopan)
asam amino yang
membantu mempermudah
tidur
-	 Membiasakan pola tidur
yang baik dan tidur bila
merasa kantuk
-	 Olah raga teratur dan
melakukan tehnih relaksasi/
meditasi
-	 Bila perlu menggunakan
obat tetapi hindari
ketergantungan obat tidur.
2.	 Somnambolisme adalah jalan-
jalan saat tidur. Terjadi pada
tahap III dan IV NREM, relatif
lebih mudah dibangunkan.
Somnambolisme dapat beresiko
menimbulkan cedera bagi
orang yang mengalaminya.
Bila perlu seseorang yang
mengalami somnambolisme
diberi obat-obatan untuk
meniadakan tidur tahap IV
(diazepam/ valium) atau
dirawat di rumah sakit.
3.	 Enurisma adalah kencing
yang tidak terasa waktu tidur
(ngompol). Biasanya terjadi
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
11
Kembali ke : Pendahuluan	 Uraian Materai Rangkuman Tes Formatif	 Umpan Balik 11
pada tidur NREM. Ngompol
waktu tidur malam hari disebut
Enuresis nocturnal. sedang
ngompol dalam keadaan
bangun Enuresis diurinal.
Tindakan yang dapat mengatasi
kebiasaan ngompol pada anak:
-	 Mengosongkan kandung
kencing sebalum tidur
-	 Membangunkan anak
untuk kencing dimalam bari
4.	 Apnea Saat Tidur dan
Mendengkur adalah
mendengkur yang disertai
Apnea. Keadaan ini dapat
terjadi karena:
-	 Adanya halangan udara
hidung dan mulut (pada
penderita amandel,
adenoid)
-	 O2 dalam darah menurun
dan tekanan darah
menurun pula oleh karena
terhentinya bernafas
-	 Tindakan untuk
mengurangi apnea tidur
dengan operasi amandel,
adenoid.
5.	 Narkolepsi adalah keadaan
yang tidak dapat dikendalikan
untuk tidur mendadak tanpa
kenal waktu dan tempat. Bisa
tidur saat berdiri, mengemudi,
bercakap-cakap atau saat
berenang.
-	 Merupakan gangguan
neurologi.
-	 Berbeda dengan epilepsy
-	 Perlu pengobatan, misalnya
dengan Agripnotik (Ritalin,
amfetamin, dan kafein) jika
menimbulkan masalah atau
mengganggu orang lain.
-	 Semua orang pernah
mengigau dan terjadi pada
tahap REM.
Sementara itu, pasien yang berada
dalam keadaan imobilitas, dapat
mengalami perubahan pada sistem
tubuhnya yaitu:
1.	 Perubahan metabolisme. Dapat
dijumpai dengan menurunnya
basal metabolism rate (BMR)
yang mempengaruhi oksigenasi
sel. Hal ini dapat menyebabkan
penurunan ekskresi urine dan
peningkatan nitrogen.
2.	 Ketidakseimbangan cairan
elektrolit dapat mengakibatkan
persediaan protein menurun
sehingga dapat mengganggu
kebutuhan cairan di tubuh.
3.	 Gangguan pengubahan zat
gizi, dapat mengakibatkan
menurunan zat makanan pada
tingkat sel.
4.	 Gangguan fungsi
gastrointestinal yang bisa
disebabkan penurunan
makanan yang dicerna dan
mengakibatkan perut kembung,
mual, dan nyeri lambung.
5.	 Perubahan sistem pernapasan,
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Pendahuluan	 Uraian Materai Rangkuman Tes Formatif	 Umpan Balik 12
disebabkan karena kadar
hemolobin menurun, ekspansi
paru menurun, dan lemah otot.
6.	 Perubahan kardiovaskular, dapat
berupa hipotensi ortostatik,
meningkatnya kerja jantung,
dan terjadinya pembentukan
trombus.
7.	 Perubahan sistem
muskuloskeletal yaitu
menurunnya fungsi kapasitas
otot dan gangguan skeletal,
mudah terjadi kontraktur sendi
dan osteoporosis.
8.	 Perubahan sistem Integumen,
berupa penurunan elastisitas
kulit karena menurunnya
sirkulasi darah akibat imobilitas.
9.	 Perubahan eliminasi, penurunan
jumlah urine yang disebabkan
kurangnya asupan dan
penurunan curah jantung
sehingga aliran darah renal dan
urine berkurang.
10.	Perubahan perilaku. timbulnya
rasa bermusuhan, bingung,
cemas, emosi tinggi, depresi,
perubahan siklus tidur.
Tindakan pemenuhan kebutuhan istirahat dan aktivitas
gangguan tidur
Untuk mengatasi masalah pemenuhan
istirahat, tindakan yang perlu dilakukan
sesuai permasalahannya adalah:
1.	Insomnia. Tindakan yang bisa
dilakukan adalah :
-	 Makan protein tinggi
sebelum tidur, misalnya:
susu, keju, ikan laut
mengandung (triptopan)
asam amino yang
membantu mempermudah
tidur
-	 Membiasakan pola tidur
yang baik dan tidur bila
merasa kantuk
-	 Olah raga teratur dan
melakukan tehnih relaksasi/
meditasi
-	 Bila perlu menggunakan
obat tetapi hindari
ketergantungan obat tidur.
2.	Somnambolisme.
-	 Bila perlu diberi obat-obatan
untuk meniadakan tidur
tahap IV (diazepam/ valium)
atau dirawat di rumah sakit.
3.	Enurisma. Tindakan yang dapat
mengatasi kebiasaan ngompol
pada anak:
-	 Mengosongkan kandung
kencing sebalum tidur
-	 Membangunkan anak untuk
kencing dimalam bari
4.	Apnea Saat Tidur dan
Mendengkur . Biasanya dokter
melakukanoperasi amandel
atau adenoid.
5.	Narkolepsi . Kondisi ini
memerlukan pengobatan,
misalnya dengan Agripnotik
(Ritalin, amfetamin, dan kafein)
jika menimbulkan masalah atau
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
13
Kembali ke : Pendahuluan	 Uraian Materai Rangkuman Tes Formatif	 Umpan Balik 13
mengganggu orang lain.
Disamping tindakan khusus diatas, ada
beberapa tindakan yang bisa dilakukan
oleh setiap orang untuk mencegah
gangguan tidur.
1.	Menciptakan lingkungan yanag
tenang dan bersih
2.	Menghindari asupan cairan pada
malam hari dan BAK sebelum
tidur
3.	Hindari makanan dan minuman
yang mengandung kafein saat
menjelang malam
4.	Membiasakan pola tidur yang
teratur
5.	Menghindari penggunaan obat
hipnotik dalam waktu lama
karena beresiko menyebabkan
toleransi dan mengganggu ritme
tidur.
Sedangkan untuk pasien yang
mengalami gangguan aktivitas, asuhan
yang dapat saudara berikan adalah
sebagai berikut:
1.	 Meningkatkan kekuatan,
ketahanan otot, dan fleksibilitas
sendi. Dilakukan dengan cara:
-	 Pengaturanposisidengan
mempertahankan postur
tubuh yang benar.
-	 Ambulasi dini merupakan
salah satu tindakan yang
dapat 	 m e n i n g k a t k a n
kekuatan dan ketahanan
otot
-	 Melakukan aktivitas
sehari-hari secara
mandiri
-	 Latihan isotonik dan
isometric
-	 Latihan ROM (tindakan
untuk mengurangi
kekakuan pada 	
sendi).
2.	 Meningkatkan fungsi
Kardiovaskular. Dapat dilakukan
dengan cara ambulasi dini,
latihan aktif, dan pelaksanaan
aktivitas sehari-hari secara
mandiri.
3.	 Meningktkan fungsi Respirasi.
Dapat dilakukan dengan cara
melatihpasienuntukmengambil
napas dalam dan batuk efektif.
4.	 Meningkatkan fungsi
Gastrointestinal. Dapat
dilakukan dengan cara
mengatur diet tinggi kalori,
protein, vitamin, dan mineral.
5.	 Meningkatkan fungsi sistem
kemih. Pasien dianjurkan untuk
minum2500 cc per hari atau
lebih, dan menjaga kebersihan
perineal.
6.	 Memperbaiki gangguan
Psikologis. Dapat dilakukan
dengan cara melakukan
komunikasi secara
terapeutik dengan berbagi
perasaan, membantu pasien
untuk mengekspresikan
kecemasannya, meningktkan
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Pendahuluan	 Uraian Materai Rangkuman Tes Formatif	 Umpan Balik 14
privasi pasien dan memberikan
dukungan moril.
Pengaturan Posisi Tubuh
Disamping tindakan untuk mengatasi
gangguan istirahat dan aktivitas, ada
beberapa posisi tubuh tertentu yang
dimaksudkan untuk suatu tindakan
atau prosedur pengobatan. Saudara
harus bisa mengatur posisi tubuh
klien sesuai dengan kebutuhannya.
Beberapa posisi tubuh yang dimaksud
yaitu:
1.	 Posisi Fowler adalah posisi
setengah duduk atau duduk,
dengan mengatur bagian kepala
tempat tidur lebih tinggi atau
dinaikkan. Posisi ini dilkakukan
untuk mempertahankan
kenyamanan pasien.	
Gambar posisi Fowler
2.	 Posisi Sim adalah posisi miring
ke kanan atau miring ke kiri.
Posisi ini dilkakukan untuk
memberikan obat per anus.
		
	 Gambar posisi Sim
3.	 Posisi Trendelenburg adalah
posisi pasien berbaring di
tempat tidur dengan bagian
kepala lebih rendah daripada
bagian kaki. Tujuannya untuk
memperlancar 	 peredaran
darah ke otak
	 Gambar posisi Trendelenburg
4.	 Posisi Dorsal Recumbent
adalah posisi pasien berbaring
terlentang dengan kedua
lutut fleksi (ditarik atau
direnggangkan) di atas
tempat tidur. Tujuannya
untuk 	merawat dan memeriksa
genitalia serta pada proses
persalinan.
	
Gambar Posisi Dorsal Recumbent
5.	 Posisi Lithotomi adalah posisi
pasien berbaring terlentang
dengan mengangkat kedua
kaki dan menariknya ke atas
bagian perut. Tujuannya untuk
memeriksagenitaliapadaproses
persalinan dan memasang alat
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
15
Kembali ke : Pendahuluan	 Uraian Materai Rangkuman Tes Formatif	 Umpan Balik 15
kontrasepsi.
Gambar Posisi Lithotomi
6.	 Posisi Genu Pectoral adalah
posisi pasien menungging
dengan kedua kaki ditekuk dan
dada menempel pada bagian
alas tempat tidur. Tujannya
untuk memeriksa daerah rektum
dan sigmoid.
	
Gambar Posisi Genu Pectoral
7.	 Posisi supine adalah posisi
tidur terlentang pda posisi
garis lurus (garis horizontal).
Tujuannya memberi posisi lurus
pada tulang belakang. Biasanya
dilakukan pada pasien bedrest,
pasca operasi tulang belakang.
8.	 Posisi telungkup (prone) adalah
posisi tidur badan menghadap
kebawah, kepala miring kesalah
satu sisi. Keuntungan posisi ini
panggul dan ekstensi penuh.
Berguna untuk drainage mulut
pada pasien yang tidak sadar
pasca operasi mulut atau
tengorok. Posisi ini tidak boleh
untuk pasien gangguan leher
dan lumbal. Dengan posisi
prone, berarti mengurangi
tekanan pada sakrum dan
bokong.
Bagaimana saudara dapat
membantu pasien untuk mengatur
posisi tersebut diatas dapat saudara
pelajari pada pedoman praktikum ll.
Ambulasi Dini
Pernahkah saudara melihat ibu yang
habis melahirkan? Kapan boleh pulang?
Sekarang ini ibu pasca melahirkan
fisiologis harus pulang dari ruang
bersalin tidak lebih dari 2 hari. Oleh
karena itu, sedini mungkin ibu harus
melakukan ambulasi dini.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Pendahuluan	 Uraian Materai Rangkuman Tes Formatif	 Umpan Balik 16
Ambulasi dini atau disebut juga dengan
mobilisasi dini perlu segera dilakukan
pada ibu setelah melahirkan atau
sehabis operasi. Ambulasi merupakan
upaya untuk melakukan latihan jalan
atau berpindah tempat. Prinsip-
prinsip yang harus diperhatikan dalam
ambulasi :
1.	 Ketika akan memindahkan pasien,
perhatikan keadaannya. Jika perlu
gunakan alat bantu saat memindah.
2.	 Jaga punggung, leher, pelvis, dan
kaki pasien dalam satu garis lurus.
Rilekskan lutut.
3.	 Jika saudara tidak mampu seorang
diri membantu ambulasi, lakukan
bersama dengan petugas lainnya.
Tindakan yang berhubungan dengan
ambulasi adalah duduk di atas tempat
tidur, turun dan berdiri, membantu
berjalan, memindahkan pasien. Cara
pelaksanaan untuk masing-masing
ambulasi dapat saudara pelajari pada
pedoman praktikum ll.
Sampai disini kegiatan belajar 5 ini.
Adakah bagian-bagian yang sulit?
Jika ada coba pelajari sekali lagi.
Mudahan-mudahan saudara tidak
mengalami kesulitan. Jika sudah
paham, coba saudara kerjakan soal
formatif dibawah ini.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
17
Kembali ke : Pendahuluan	 Uraian Materai Rangkuman Tes Formatif	 Umpan Balik 17
Personal hygiene
	 Personal hygiene atau
kebersihan perorangan adalah
suatu tindakan untuk memelihara
kebersihan dan kesehatan seseorang
untuk kesejahteraan fisik dan psikis.
Kebersihan perorangan pada dasarnya
merupakan perawatan tubuh yang
meliputi perawatan kulit kepala dan
rambut, mata, hidung, perawatan
kuku dan telinga, perawatan genetalia,
perawatan kulit seluruh tubuh.
	 Jika personal hygiene tidak
terjaga dapat menimbulkan dampak
fisik dan dampak sosial. Dampak pada
fisik adalah sering terjadi gangguan
pada kulit, membrane mukosa mulut,
infeksi pada mata, telinga, dan anggota
tubuh lainnya. Dampak sosialnya
adalah gangguan kebutuhan rasa
nyaman, interaksi sosial, kebutuhan
harga diri dan aktualisasi.
	 Tindakan yang paling mudah
dan efektif adalah memandikan klien
di tempat tidur, mencuci rambutnya
jika kotor, menggosok gigi atau
membersihkan mulut secara teratur,
dan yang tidak kalah pentingnya
adalah menjaga kebersihan vulva.
Aktvitas dan tidur
	 Tidur dan istirahat merupakan
kebutuhahan dasar yang harus
dipenuhi. Hanya dengan istirahat dan
tidur cukup, tubuh dapat melaksanakan
fungsinya secara optimal. Sedangkan
aktivitas adalah kebutuhan untuk
mobilisasi atau pergerakan tubuh.
Jika seseorang tidak dapat bergerak
secara bebas karena kondisi yang
mengganggu pergerakan disebut
dengan imobilisasi. Faktor-faktor yang
mempengaruhi tidur dan istirahat
adalah umur, penyakit, motivasi. emosi,
lingkungan, obat – obatan, nutrisi dan
aktivitas.
	 Gangguan tidur yang
sering terjadi adalah insomnia,
somnambolisme, enurisma, apnea saat
tidur dan mendengkur, narkolepsi.
Tindakan untuk mengatasi gangguan
tidur diantaranya adalah menciptakan
lingkungan yang tenang dan bersih,
menghindari asupan cairan pada
malam hari dan BAK sebelum tidur,
membiasakan pola tidur yang teratur.
Sedangkan tindakan untuk klien yang
mengalami gangguan aktivitas, perlu
tindakan meningkatkan kekuatan,
meningkatkan fungsi Kardiovaskular,
fungsi Respirasi, fungsi Gastrointestinal
dll.
Rangkuman
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Pendahuluan	 Uraian Materai Rangkuman Tes Formatif	 Umpan Balik 18
1.	 Kebersihan perorangan merupakan suatu tindakan untuk memelihara:
a.	 kebersihan dan kesehatan seseorang
b.	 kebersihan diri dan lingkungannnya
c.	 kesehatan diri dan keluarganya
d.	 kesehatan semua pasein yang dirawat
2.	 Kepedulian seseorang untuk menjaga kebersihan dirinya dipengaruhi oleh
faktor:
a.	 Daya beli, Ekologi
b.	 Kebudayaan, kebiasaan, ekonomi
c.	 Kebiasaan, ekologi
d.	 Ekologi, ekonomi
3.	 Menjaga kebersihan badan, dapat meningkatkan kepercayaan diri seseorang.
Dengan demikian kebersihan perorangan telah memberikan dampak:
a.	 Fisik
b.	 Psikologis
c.	 Sosial
d.	 Spiritual
4.	 Jika seseorang tidak memelihara kebersihan dengan baik bisa timbul
berbagai gangguan pada kulitnya. Hal ini berarti kebersihan perorangan telah
memberikan dampak:
a.	 Fisik
b.	 Psikologis
c.	 Sosial
d.	 Spiritual
5.	 Memandikan pasien di tempat tidur perlu dilakukan pada pasien dengan
keadaan berikut ini:
Test Formatif
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
19
Kembali ke : Pendahuluan	 Uraian Materai Rangkuman Tes Formatif	 Umpan Balik 19
a.	 Pasien yang tidak mampu untuk ke kamar mandi
b.	 Semua pasien yang dirawat di rumah sakit
c.	 Pasien yang akan dilakukan operasi
d.	 Pasien dengan keadaan kritis.
6. Istirahat dibutuhkan oleh setiap orang karena:
a.	 Menyegarkan kembali keadaan tubuhnya
b.	 Mengistirahatkan sementara organ tubuh
c.	 Mengurangi kesadarannya
d.	 Menidurkan sementara kesadarannya
7. Seseorang yang tidur pada tahap REM biasanya mempunyai ciri:
a.	 Bola mata cenderung bergerak lambat
b.	 Sulit dibangunkan.
c.	 Pernafasan menjadi lambat
d.	 Tekanan darah turun
8. Sedangkan tidur pada tahap IV merupakan tidur dalam (deep sleep) dengan
ciri sebagai berikut:
a.	 berada antara bangun dan tidur
b.	 sulit dibangunkan
c.	 mudah bangun jika terdengar suara
d.	 metabolisme berlangsung cepat
9. Gangguan tidur yang berupa sulit tidur, disebut dengan istilah:
a.	Insomnia
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Pendahuluan	 Uraian Materai Rangkuman Tes Formatif	 Umpan Balik 20
b.	Somnabulisme
c.	Aneurisma
d.	 Dyspneu saat tidur
10. Ketika saudara akan menolong persalinan, maka posisi tidur yang sesuai
adalah:
a.	 Dorsal recimbent
b.	Ventilasi
c.	Lithotomi
d.	 Genu pectoral
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
21
Kembali ke : Pendahuluan	 Uraian Materai Rangkuman Tes Formatif	 Umpan Balik 21
Cocokkan jawaban saudara dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat
pada bagian akhir kegiatan belajar 1, kemudian hitung jumlah jawaban yang
benar! Jika jawaban yang benar adalah:
	 90% - 100%		 : baik sekali
	 80% - 89%		 : baik
	 70% -79%		 : cukup
	 kurang dari 70%			 : kurang
KalauSaudaramemilikitingkatpencapaian80%keatas,makahasilSaudaraBagus!
Saudara dapat melanjutkan test akhir pada modul ini. Tetapi jika pencapaian
Saudara kurang dari 80%, maka ulangilah kegiatan belajar 5, terutama bagian-
bagian yang belum Saudara kuasai !
Tugas :
1. Saudara telah mempelajari kebutuhan personal hygiene, aktivitas dan istirahat.
Sekarang pelajari pedoman praktikum untuk memandikan pasien di tempat tidur
dan coba praktekkan pada teman atau keluarga saudara.
2. Perhatikan berbagai posisi tidur pasien dan coba praktekan.
Umpan Balik

Contenu connexe

Tendances

Makalah konsep ginekologi dan obstetri
Makalah konsep ginekologi dan obstetriMakalah konsep ginekologi dan obstetri
Makalah konsep ginekologi dan obstetri
Septian Muna Barakati
 
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem PerkemihanAnatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Yandrawati S.KM
 
Aspek legal praktek perawat
Aspek legal praktek perawatAspek legal praktek perawat
Aspek legal praktek perawat
Joni Iswanto
 
Konsep kebidanan teori Ramona T Mercer
Konsep kebidanan teori Ramona T MercerKonsep kebidanan teori Ramona T Mercer
Konsep kebidanan teori Ramona T Mercer
bettycan33
 
Modul 5 kb1 persiapan pasien pre operatif
Modul 5 kb1 persiapan pasien pre operatifModul 5 kb1 persiapan pasien pre operatif
Modul 5 kb1 persiapan pasien pre operatif
Uwes Chaeruman
 
Nilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatan
Nilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatanNilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatan
Nilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatan
Cahya
 

Tendances (20)

Kebutuhan cairan dan elketrlit
Kebutuhan cairan dan elketrlitKebutuhan cairan dan elketrlit
Kebutuhan cairan dan elketrlit
 
Makalah konsep ginekologi dan obstetri
Makalah konsep ginekologi dan obstetriMakalah konsep ginekologi dan obstetri
Makalah konsep ginekologi dan obstetri
 
PPT Promosi Kesehatan
PPT Promosi KesehatanPPT Promosi Kesehatan
PPT Promosi Kesehatan
 
Presentation NGT
Presentation NGTPresentation NGT
Presentation NGT
 
Kebutuhan Psikososial
Kebutuhan PsikososialKebutuhan Psikososial
Kebutuhan Psikososial
 
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem PerkemihanAnatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
 
Aspek legal praktek perawat
Aspek legal praktek perawatAspek legal praktek perawat
Aspek legal praktek perawat
 
tengkorak bayi
tengkorak bayitengkorak bayi
tengkorak bayi
 
Pemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamil
Pemeriksaan Fisik Pada Ibu HamilPemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamil
Pemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamil
 
Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi
Pemenuhan Kebutuhan EliminasiPemenuhan Kebutuhan Eliminasi
Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi
 
Pembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMPembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOM
 
Anatomi dan fisiologi Reproduksi Wanita
Anatomi dan fisiologi Reproduksi WanitaAnatomi dan fisiologi Reproduksi Wanita
Anatomi dan fisiologi Reproduksi Wanita
 
Penghitungan Dosis Obat
Penghitungan Dosis ObatPenghitungan Dosis Obat
Penghitungan Dosis Obat
 
Konsep kebidanan teori Ramona T Mercer
Konsep kebidanan teori Ramona T MercerKonsep kebidanan teori Ramona T Mercer
Konsep kebidanan teori Ramona T Mercer
 
Modul 5 kb1 persiapan pasien pre operatif
Modul 5 kb1 persiapan pasien pre operatifModul 5 kb1 persiapan pasien pre operatif
Modul 5 kb1 persiapan pasien pre operatif
 
Contoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etikContoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etik
 
Nilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatan
Nilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatanNilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatan
Nilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatan
 
Macam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikanMacam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikan
 
Konsep dasar etika profesi keperawatan
Konsep dasar etika  profesi keperawatanKonsep dasar etika  profesi keperawatan
Konsep dasar etika profesi keperawatan
 
Contoh askeb bersalin normal
Contoh askeb bersalin normal Contoh askeb bersalin normal
Contoh askeb bersalin normal
 

Similaire à Kebutuhan Personal Hygiene, Aktivitas dan Istirahat

Teori tingkah laku shamil 2002
Teori tingkah laku shamil 2002Teori tingkah laku shamil 2002
Teori tingkah laku shamil 2002
Shamil Damai
 

Similaire à Kebutuhan Personal Hygiene, Aktivitas dan Istirahat (20)

Modul 1 kdk 1
Modul 1 kdk 1Modul 1 kdk 1
Modul 1 kdk 1
 
Kb 3 asuhan keperawatan defisit perawatan diri
Kb 3 asuhan keperawatan defisit perawatan diriKb 3 asuhan keperawatan defisit perawatan diri
Kb 3 asuhan keperawatan defisit perawatan diri
 
Modul 6 pedoman praktek lab. anak sakit
Modul 6 pedoman praktek lab. anak sakitModul 6 pedoman praktek lab. anak sakit
Modul 6 pedoman praktek lab. anak sakit
 
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Personal Hygiene
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Personal HygieneAsuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Personal Hygiene
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Personal Hygiene
 
Dokumentasi Keperawatan pada Kelompok Khusus
Dokumentasi Keperawatan  pada Kelompok KhususDokumentasi Keperawatan  pada Kelompok Khusus
Dokumentasi Keperawatan pada Kelompok Khusus
 
Dokumentasi Keperawatan pada Kelompok Khusus
Dokumentasi Keperawatan  pada Kelompok KhususDokumentasi Keperawatan  pada Kelompok Khusus
Dokumentasi Keperawatan pada Kelompok Khusus
 
Kb 1 asuhan keperawatan pada pasien dengan penyalahgunaan zat
Kb 1 asuhan keperawatan pada pasien dengan penyalahgunaan zatKb 1 asuhan keperawatan pada pasien dengan penyalahgunaan zat
Kb 1 asuhan keperawatan pada pasien dengan penyalahgunaan zat
 
Modul 4 pedoman praktek
Modul 4   pedoman praktekModul 4   pedoman praktek
Modul 4 pedoman praktek
 
Kb 2 asuhan keperawatan risiko perilaku kekerasan
Kb 2 asuhan keperawatan  risiko perilaku kekerasanKb 2 asuhan keperawatan  risiko perilaku kekerasan
Kb 2 asuhan keperawatan risiko perilaku kekerasan
 
Kepribadian dan Perilaku Manusia
Kepribadian dan Perilaku ManusiaKepribadian dan Perilaku Manusia
Kepribadian dan Perilaku Manusia
 
Teori tingkah laku shamil 2002
Teori tingkah laku shamil 2002Teori tingkah laku shamil 2002
Teori tingkah laku shamil 2002
 
Kesadaran Diri dan Afek Emosi Manusia
Kesadaran Diri dan Afek Emosi ManusiaKesadaran Diri dan Afek Emosi Manusia
Kesadaran Diri dan Afek Emosi Manusia
 
TEORI_MODEL_KEPERAWATAN_konsep_keperawatan_pptx.pptx
TEORI_MODEL_KEPERAWATAN_konsep_keperawatan_pptx.pptxTEORI_MODEL_KEPERAWATAN_konsep_keperawatan_pptx.pptx
TEORI_MODEL_KEPERAWATAN_konsep_keperawatan_pptx.pptx
 
Modul 3 kdk 1
Modul 3 kdk 1Modul 3 kdk 1
Modul 3 kdk 1
 
Model kep. para ahli
Model kep. para ahliModel kep. para ahli
Model kep. para ahli
 
Modul 5 pedoman praktek lab. anak sehat
Modul 5 pedoman praktek lab. anak sehatModul 5 pedoman praktek lab. anak sehat
Modul 5 pedoman praktek lab. anak sehat
 
Kb3 kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahapan perkembangan
Kb3 kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahapan perkembanganKb3 kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahapan perkembangan
Kb3 kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahapan perkembangan
 
Kb 2 asuhan keperawatan pada pasien ansietas
Kb 2 asuhan keperawatan pada pasien ansietasKb 2 asuhan keperawatan pada pasien ansietas
Kb 2 asuhan keperawatan pada pasien ansietas
 
Kb 2 penanganan keracunan
Kb 2 penanganan keracunanKb 2 penanganan keracunan
Kb 2 penanganan keracunan
 
Kb1 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb1 adaptasi fisik bayi baru lahirKb1 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb1 adaptasi fisik bayi baru lahir
 

Plus de pjj_kemenkes

Plus de pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Dernier

.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Dernier (20)

.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 

Kebutuhan Personal Hygiene, Aktivitas dan Istirahat

  • 1. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 1 Kebutuhan Personal Hygiene, Aktivitas dan Istirahat Kegiatan Belajar V 1. menjelaskan konsep personal hygiene. 2. menguraikan masalah pemenuhan personal hygiene. 3. melakukan tindakan untuk menjaga personal hygiene pada klien 4. menjelaskan konsep aktivitas dan istirahat 5. mendeskripsikan masalah pemenuhan aktivitas dan istirahat 6. melaksanakan tindakan pemenuhan kebutuhan istirahat dan aktivitas. TUJUAN Pembelajaran Khusus 1. Konsep personal hygiene. 2. Masalah pemenuhan personal hygiene. 3. Tindakan untuk menjaga personal hygiene pada klien. 4. Konsep istirahat dan aktivitas 5. Masalah pemenuhan aktivitas dan istirahat 6. Melaksanakan tindakan pemenuhan kebutuhan istirahat dan aktivitas POKOK Materi Setelah Saudara menyelesaikan kegiatan belajar 5 ini, Saudara diharapkan akan me mahami pemenuhan kebutuhan personal hygiene, aktivitas dan istirahat pada klien. TUJUAN Pembelajaran Umum
  • 2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materai Rangkuman Tes Formatif Umpan Balik 2 KONSEP PERSONAL HYGIENE Dalam kehidupan sehari-hari, seberapa sering Saudara memperhatikan kebersihan diri? Kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan, karena dapat mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang. Pada sebagian orang kebersihan dianggap masalah sepele sehingga ketika sakit, kebersihan badan dan lingkungan kurang diperhatikan. Jika hal tersebut dibiarkan, dapat mempengaruhi kesehatan secara umum. Personal hygiene berasal dari bahasa Yunani, personal artinya perorangan, hygiene artinya sehat. Personal hygiene atau kebersihan perorangan adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Kebersihan perorangan pada dasarnya merupakan perawatan tubuh yang meliputi perawatan kulit kepala dan rambut, mata, hidung, perawatan kuku dan telinga, perawatan genetalia, perawatan kulit seluruh tubuh. Banyak tujuan perawatan personal hygiene yang perlu saudara ketahui. Dengan melakukan personal hygiene yang teratur dapat: 1. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang 2. Memelihara kebersihan diri seseorang 3. Memperbaiki personal hygiene yang kurang. 4. Mencegah penyakit 5. Meningkatkan percaya diri seseorang 6. Menciptakan keindahan. Peduli atau tidaknya seseorang menjaga personal hygiene dipengaruhi beberapa faktor yaitu: 1. Body Image (gambaran diri). Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan dirinya. Seseorang yang mengalami perubahan fisik, tidak peduli lagi terhadapa kebersihannya. 2. Status sosio ekonomi . Untuk memelihara kebersihan diri, diperlukan dana untuk membeli alat dan bahan untuk membersihkan seperti sabun, pasta gigi, shampo, sikat gigi. 3. Pengetahuan. Pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan, misalnya memberikan informasi kepada penderita diabetes melitus agar selalu menjaga kebersihan kakinya dengan alasan tertentu. Uraian Materi
  • 3. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 3 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materai Rangkuman Tes Formatif Umpan Balik 3 4. Budaya. Sebagian masyarakat beranggapan jika individu sakit tertentu tidak boleh mandi, padahal belum tentu benar. 5. Kebiasaan seseorang. Ada orang yang terbiasa menggunakan produk tertentu dalam perawatan diri dan tidak mau menggantinya dengan produk sejenis lainnya. 6. Kondisi fisik. Pada keadaan sakit, kemampuan untuk merawat diri berkurang sehingga perlu bantuan orang lain untuk melakukannya. Sudah jelaskah Saudara mengenai faktor-faktoryangdapatmempengaruhi personal hygiene? Dengan mengetahui faktor-faktor tersebut, Saudara akan dapat memahami berbagai sikap dan perilaku orang dalam menjaga personal hygiene dan mengupayakan perubahan kebiasaan atau pola pikir seseorang yang tidak benar. Dapatkah Saudara memberikan contoh konkrit yang menunjukkan bahwa budaya yang dianut seseorang dapat mempengaruhi personal hygienenya? Jika Saudara telah memahami konsep personal hygiene, selanjutnya silakan Saudara pelajari uraian tentang masalah personal hygiene berikut ini... Masalah Personal Hygiene Jika Saudara nanti melaksanakan asuhanpadaklienyangberadadirumah sakit, Saudara harus memperhatikan dan memenuhi kebersihan badannya. Jika kebersihan badan ini diabaikan, maka akan menimbulkan beberapa dampak yaitu: 1. Dampak fisik. Gangguan yang sering terjadi adalah fisik klien adalah resiko timbul berbagai penyakit kulit (gangguan integritas kulit), membrane mukosa mulut kotor dan bau, infeksi pada mata telinga, dan anggota tubuh lainnya. 2. Dampak sosial. Masalah sosial yang sering timbul adalah rasa tidak nyaman, interaksi sosial terganggu, kebutuhan harga diri dan aktualisasi juga terganggu karena orang disekelilingnya enggan berinteraksi. Kebersihan badan pasien di rumah sakit perlu senantiasa dijaga, jika diabaikan akan menimbulkan dampak-dampak yang tidak diinginkan, yaitu dampak fisik dan dampak sosial. Setelah Saudara diberikan gambaran umum tentang masalah-masalah yang mungkin timbul akibat tidak terpeliharanya personal hygiene pasien sebagaimana dijelaskan di atas, dapatkah Saudara berikan contoh konkrit tentang masalah personal hygiene yang dialami oleh seorang pasien, dampak fisik dan sosial apa yang kemungkinan dialaminya? Diskusikan dengan teman Saudara
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materai Rangkuman Tes Formatif Umpan Balik 4 tentang masalah-masalah personal hygiene lainnya, baik penyebab maupun dampak yang ditimbulkannya. Jika Saudara telah memahaminya, silakan Saudara pelajari uraian tentang tindakan untuk memenuhi personal hygiene berikut ini... Tindakan untuk memenuhi personal hygiene Menurut Saudara, apa saja tindakan yang diperlukan untuk menjaga personal hygiene pasien? Tidak ada cara lain selain dengan memandikannya! Jika pasien tidak mampu mandi sendiri, Saudara perlu membantunya. Memandikan adalah membersihkan tubuh pasien dengan menggunakan air bersih dan sabun yang bertujuan untuk membersihkan kulit, menghilangkan bau badan, merangsang peredaran darah, sebagai pengobatan, mencegah infeksi, mendidik pasien dalam kebersihan. Siapa saja pasien yang perlu dimandikan di tempat tidur? Memandikan pasien di tempat tidur perlu dilakukan pada pasien baru, terutama bila badannya kotor dan tidak mampu mandi sendiri. Pasien yang harus bedrest dan keadaan memungkinkan juga perlu dimandikan diatas tempat tidur minimal 2x sehari atau sesuai kondisinya. Teknik memandikan pasien ditas tempat tidur dapat saudara pelajari pada pedoman praktikum ll. Setelah membaca uraian di atas, menurut Saudara, apa tindakan paling penting dalam menjaga personal hygiene pasien? Apa tujuan dari memandikan pasien, dapatkah Saudara mempraktekkannya? Untuk selanjutnya, silakan pelajari uraian tentang konsep istirahat dan aktivitas berikut ini... KONSEP ISTIRAHAT DAN AKTIVITAS Pernahkah Saudara memperhatikan kecukupan tidur pasien? Untuk apa sebenarnya tidur dan istirahat? Tidur dan istirahat merupakan kebutuhahan dasar yang harus dipenuhi. Hanya dengan istirahat dan tidur cukup, tubuh dapat melaksanakan fungsinya secara optimal. Ada perbedaan pengertian antara tidur dan istirahat, meskipun keduanya sama-membuat tubuh rileks. Tidur adalah suatu keadaan tak sadarkan diri namun dapat dibangunkan dengan stimulus yang sesuai. Pendapat lain menjelaskan bahwa tidur adalah perubahan proses fisiologis tubuh dan menurunnya tanggapan terhadap rangsangan dari luar. Karakteristik tidur ditandai dengan aktivitas tubuh minimal, tingkat
  • 5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 5 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materai Rangkuman Tes Formatif Umpan Balik 5 kesadaran bervariasi, perubahan proses fisiologis tubuh dan penurunan respon terhadap stimulus eksternal. Orang yang sakit sering kali tidak bisa tidur karena sering merasakan nyeri. Jika seseorang tidak tidur maka waktu tidur berikutnya akan lebih lama. Sedangkan pengertian istirahat adalah bersantai menyegarkan diri atau diam dan tak ada kegiatan. Pengertian lainnya adalah melepaskan diri dari apapun yang membosankan, menyulitkan atau menjengkelkan serta mengurangi kegiatan sehingga badan terasa segar kembali. Keadaan istirahat tersebut tidak sampai tertidur. Fisiologis tidur Aktivitas tidur dikendalikan oleh sistem pada batang otak. Secara fisiologis, ada 2 tahapan dari tidur yaitu : 1. Non REM/ NREM (Non Rapid Eye Movement) disebut juga dengan tidur gelombang pendek, karena pada tahap ini gelombang otak lebih pendek dibanding saat sadar. Tidur Non REM ada 4 tahap. Tahap I dan II merupakan tidur ringan (light sleep), karena mudah dibangunkan.Tahap III dan IV merupakan tidur dalam (deep- sleep atau delta-sleep), karena pada tahap ini orang tidur sangat lelap. Adapun karakteristik setiap tahap adalah: a. Tahap I - Mulai tertidur dan berlangsung dalam waktu yang sangat singkat, sekitar 5 menit. - Merupakan 5% dari keseluruhan tidur. - Keadaan relaks, masih sadar dengan lingkungannya dan mudah bangun - Kelopak mata membuka dan menutup pelan-pelan , bola mata bergerak ke atas dan ke bawah. a. Tahap II: - Tahap awal benar-benar tidur - Dapat bangun relatif mudah, otak mulai relaksasi. - Berlangsung sekitar 15 menit dan merupakan 50 – 55% dari tidur c. Tahap III - Merupakan awal tidur nyenyak, relaksasi otot menyeluruh. - Berlangsung sekitar 15-30 menit dan merupakan 10 % dari tidur - Tidur dalam, cenderung sulit dibangunkan d. Tahap IV - Tidur semakin dalam (delta sleep) dan sulit dibangunkan sehingga membutuhkan rangsangan - Berlangsung 10 % dari tidur. - Nadi dan pernafasan
  • 6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materai Rangkuman Tes Formatif Umpan Balik 6 menurun, otot-otot sangat relaks. - Metabolisme lambat dan temperatur tubuh menurun. - Bila dibangunkan tampak bingung 2. REM/ I-REM (Rapid Eye Movement). Seseorang yang sedang tidur pada tahap REM bila dibangunkan biasanya mengatakan baru saja bermimpi. Tidur REM biasanya terjadi tiap 90 menit setelah tertidur dan berlangsung selama 5-30 menit. Ciri-ciri tidur tahap REM adalah: - Fase tidur ini lebih dalam dari NREM. - Sulit dibangunkan atau sebaliknya dapat bangun dengan tiba-tiba - Bola mata cenderung bergerak cepat - Berlangsung 20-25 % dari tidurnya semalam - Pernafasan dan denyut jantung menjadi cepat, tekanan darah naik atau fluktuasi - Metabolisme dan suhu tubuh naik - Penting untuk keseimbangan mental emosi dan berperan dalam belajar memori dan adaptasi. Menurut Saudara, apakah manfaat tidur dan istirahat bagi seorang pasien? Apakah manfaat mengetahui fisiologis tidur pada manusia? Untuk selanjutnya, silakan Saudara pelajari materi mengenai siklus tidur dan kebutuhan tidur berikut ini... Siklus tidur Bagaimana seseorang melewati fase REM dan N REM pada tidurnya tergambar pada siklus dibawah ini. Selama tidur, seseorang biasanya melewati 3-4 tahapan tidur NREM sebelum masuk ke fase REM. Siklus atau perputaran antara dua fase ini akan terus berulang selama tidur, yang masing-masingya membutuhkan waktu antara 1 – 2 jam. Siklus ini dapat berulang sekitar 3 hingga 4 kali dalam satu malam Kebutuhan Tidur Rata-Rata Per Hari Berikut ini perkiraan tidur untuk setiap tahap usia yang perlu saudara ketahui. Sebagai tambahan informasi, disajikan pula prosentase tidur tahap REM.
  • 7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 7 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materai Rangkuman Tes Formatif Umpan Balik 7 Apa yang bisa saudara telaah pada tabel diatas? Pada masa anak, tidur REM lebih lama dibanding pada usia dewasa dan usia lanjut. Hal itulah yang menyebabkan mengapa pada usia dewasa jika tidur, mudah terbangun. Menurut Saudara, apakah yang menyebabkan adanya perbedaan kebutuhan tidur pada masa anak dibanding pada usia dewasa dan usia lanjut? Selanjutnya, silakan Saudara pelajari materi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi tidur dan istirahat berikut ini... Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tidur Dan Istirahat Disamping kebutuhan tidur setiap orang berbeda secara fisiologis, ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi kebutuhan tidur dan istirahat seseorang, yaitu: 1. Umur. Semakin bertambah usia, semakin berkurang kebutuhan tidur. Hal ini dipengaruhi oleh perubahan fisiologis dari sel-sel tubuh. 2. Penyakit. Pada klien dengan nyeri, kecemasan atau dyspnea, membutuhkan waktu tidur lebih banyak untuk regenerasi sel-sel yang rusak, namun disisi lain tidur sering bangun karena kesakitan. 3. Motivasi. Niat seseorang untuk tidur mempengaruhi kualitas. Kegiatan menonton TV, main game atau hal-hal lain yang dapat menyebabkan penundaan waktu tidur. 4. Emosi. Suasana hati, marah, cemas dan stres dapat menyebabkan seseorang tidak bisa tidur dengan nyenyak. 5. Lingkungan. Lingkungan di dekat bandara atau di tepi jalan umum menimbulkan
  • 8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materai Rangkuman Tes Formatif Umpan Balik 8 kebisingan. 6. Obat – obatan. Penggunaan obat-obat tertentu bisa memberi efek gangguan tidur. Obat Diuretik dapat menyebabkan insomnia. Obat- obat seperti golongan sedative, hipnotika dan steroid dapat mempermudah kantuk.. 7. Makanan dan minuman. Pola dan konsumsi makanan yang cukup protein akan mempercepat proses tidur. Sebaliknya orang dengan gizi kurang akan terganggu proses tidurnya. 8. Aktivitas. Kurang beraktivitas dan atau melakukan aktivitas yang berlebihan justru akan menyebabkan kesulitan untuk memulai tidur Sudah jelaskah Saudara mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tidur dan istirahat seseorang? Dengan mengetahui faktor- faktor tersebut, Saudara akan dapat memahami berbagai kebutuhan tidur seseorang sesuai dengan masalah yang dihadapinya. Dapatkah Saudara memberikan bantuan bagi seorang pasien yang mengalami gangguan tidur, apa yang akan Saudara sarankan? Sampai disini, Saudara telah mempelajari konsep istirahat, selanjutnya pelajarilah konsep aktivitas berikut ini. Catat hal-hal yang masih kurang jelas bagi Saudara. PernahkahSaudaramenjumpaiseorang pasien, karena ketidakberdayaannya dan hanya berbaring di tempat, kedua kakinya mengecil dan tidak mampu berjalan? Hal itu terjadi karena kedua kakinya tidak pernah digunakan beraktivitas, sehingga menjadi atrofi (pengecilan jaringan otot). Oleh karena itu, meskipun pasien hanya di tempat tidur, aktivitas tetap harus dilakukan meskipun terbatas. Kebutuhan aktivitas merupakan kebutuhan untuk pergerakan sehari- hari seperti mobilisasi dan aktivitas lainnya. Untuk beraktivitas, sistem tubuh yang berperan adalah: 1. Tulang adalah organ yang memiliki berbagai fungsi antara lain fungsi mekanis untuk membentuk rangka dan melekatnya otot, tempat menyimpan mineral, tempat Tidur dan istirahat merupakan ke- butuhahan dasar yang harus dipe- nuhi. Hanya dengan istirahat dan tidur cukup, tubuh dapat melak- sanakan fungsinya secara optimal
  • 9. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 9 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materai Rangkuman Tes Formatif Umpan Balik 9 sumsum tulang dan pelindung organ dalam. 2. Otot dan Tendon memiliki kemampuan berkontraksi yang memungkinkan tubuh bergerak sesuai kemampuan. 3. Ligamen merupakan bagian yang menghubungkan tulang dan tulang. 4. Sistem saraf terdiri atas sistem saraf pusat (otak dan medula spinalis) dan sistem saraf tepi (percabangan dari sistem saraf pusat). 5. Sendi sebagai tempat dua atau lebih ujung tulang bertemu. Setelah Saudara mempelajari konsep aktivitas, menurut Saudara mengapa seseorang harus melakukan aktivitas? Apa saja sistem tubuh yang berperan dalam melakukan aktivitas dan apa yang terjadi bila salah satu organ atau sistem tersebut lemah atau tidak berfungsi? Untuk selanjutnya, silakan Saudara pelajari materi mengenai kebutuhan mobilitas dan imobilitas berikut ini... Kebutuhan Mobilitas Dan Imobilitas Sebagaimana telah disinggung, beraktivitas merupakan sesuatu yang sulit dilakukan bagi seorang pasien, namun kebutuhan aktivitas harus terpenuhi yaitu dengan melakukan mobilitas. Mobilitas adalah kemampuan individu untuk bergerak secara bebas, mudah, dan teratur guna mempertahankan kesehatannya. Ada 2 jenis mobilitas: 1. Mobilitas penuh, merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak secara penuh dan bebas. 2. Mobilitas sebagian, merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak dengan batasan yang jelas dan tidak mampu bergerak secara bebas karena dipengaruhi gangguan saraf sensorik dan motorik. Untuk melakukan mobilitas, faktor yang mempengaruhi adalah gaya hidup, proses penyakit atau cedera, kebudayaan, tingkat energy, usia dan status perkembangan. Imobilitas adalah keadaan dimana pasien tidak dapat bergerak secara bebas karena kondisi yang mengganggu pergerakan misal trauma tulang belakang. Ada beberapa jenis imobilitas yaitu: 1. Imobilitas fisik, merupakan pembatasan pergerakan secara fisik dengan tujuan mencegah terjadinya gangguan atau komplikasi akibat pergerakan. 2. Imobilitas intelektual, merupakan keadaan ketika seseorang mengalami
  • 10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materai Rangkuman Tes Formatif Umpan Balik 10 keterbatasan daya pikir. 3. Imobilitas emosional, merupakan keadaan ketika seseorang mengalami pembatasan secara emosional karena perubahan secara tiba- tiba dalam menyesuakan diri. 4. Imobilitas sosial, merupakan keadaan individu yang mengalami hambatan dalam interaksi sosial karena penyakitnya. Setelah Saudara mempelajari konsep mobilitas, jelaskan dengan kata- kata sendiri apa yang dimaksud dengan mobilitas? Dapatkah Saudara memberikan contoh konkrit untuk memperjelas masing-masing jenis imobilitas di atas? Untuk selanjutnya, silakan Saudara pelajari materi mengenai masalah pemenuhan istirahat dan aktivitas berikut ini... Masalah pemenuhan istirahat dan aktivitas Pada bagian masalah pemenuhan istirahat dan aktivitas ini, saudara mempelajari lebih dahulu tentang masalah yang terkait dengan pemenuhan istirahat. Setelah itu baru baru masalah pemenuhan aktivitas. Masalah-masalah yang sering terjadi pada pemenuhan kebutuhan istirahat adalah: 1. Insomnia adalah susah tidur atau tidur hanya sebantar- sebentar. Penyebab tersering yaitu rasa kekhawatiran dan tekanan jiwa/batin. Tindakan yang bisa dilakukan adalah : - Makan protein tinggi sebelum tidur, misalnya: susu, keju, ikan laut mengandung (triptopan) asam amino yang membantu mempermudah tidur - Membiasakan pola tidur yang baik dan tidur bila merasa kantuk - Olah raga teratur dan melakukan tehnih relaksasi/ meditasi - Bila perlu menggunakan obat tetapi hindari ketergantungan obat tidur. 2. Somnambolisme adalah jalan- jalan saat tidur. Terjadi pada tahap III dan IV NREM, relatif lebih mudah dibangunkan. Somnambolisme dapat beresiko menimbulkan cedera bagi orang yang mengalaminya. Bila perlu seseorang yang mengalami somnambolisme diberi obat-obatan untuk meniadakan tidur tahap IV (diazepam/ valium) atau dirawat di rumah sakit. 3. Enurisma adalah kencing yang tidak terasa waktu tidur (ngompol). Biasanya terjadi
  • 11. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 11 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materai Rangkuman Tes Formatif Umpan Balik 11 pada tidur NREM. Ngompol waktu tidur malam hari disebut Enuresis nocturnal. sedang ngompol dalam keadaan bangun Enuresis diurinal. Tindakan yang dapat mengatasi kebiasaan ngompol pada anak: - Mengosongkan kandung kencing sebalum tidur - Membangunkan anak untuk kencing dimalam bari 4. Apnea Saat Tidur dan Mendengkur adalah mendengkur yang disertai Apnea. Keadaan ini dapat terjadi karena: - Adanya halangan udara hidung dan mulut (pada penderita amandel, adenoid) - O2 dalam darah menurun dan tekanan darah menurun pula oleh karena terhentinya bernafas - Tindakan untuk mengurangi apnea tidur dengan operasi amandel, adenoid. 5. Narkolepsi adalah keadaan yang tidak dapat dikendalikan untuk tidur mendadak tanpa kenal waktu dan tempat. Bisa tidur saat berdiri, mengemudi, bercakap-cakap atau saat berenang. - Merupakan gangguan neurologi. - Berbeda dengan epilepsy - Perlu pengobatan, misalnya dengan Agripnotik (Ritalin, amfetamin, dan kafein) jika menimbulkan masalah atau mengganggu orang lain. - Semua orang pernah mengigau dan terjadi pada tahap REM. Sementara itu, pasien yang berada dalam keadaan imobilitas, dapat mengalami perubahan pada sistem tubuhnya yaitu: 1. Perubahan metabolisme. Dapat dijumpai dengan menurunnya basal metabolism rate (BMR) yang mempengaruhi oksigenasi sel. Hal ini dapat menyebabkan penurunan ekskresi urine dan peningkatan nitrogen. 2. Ketidakseimbangan cairan elektrolit dapat mengakibatkan persediaan protein menurun sehingga dapat mengganggu kebutuhan cairan di tubuh. 3. Gangguan pengubahan zat gizi, dapat mengakibatkan menurunan zat makanan pada tingkat sel. 4. Gangguan fungsi gastrointestinal yang bisa disebabkan penurunan makanan yang dicerna dan mengakibatkan perut kembung, mual, dan nyeri lambung. 5. Perubahan sistem pernapasan,
  • 12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materai Rangkuman Tes Formatif Umpan Balik 12 disebabkan karena kadar hemolobin menurun, ekspansi paru menurun, dan lemah otot. 6. Perubahan kardiovaskular, dapat berupa hipotensi ortostatik, meningkatnya kerja jantung, dan terjadinya pembentukan trombus. 7. Perubahan sistem muskuloskeletal yaitu menurunnya fungsi kapasitas otot dan gangguan skeletal, mudah terjadi kontraktur sendi dan osteoporosis. 8. Perubahan sistem Integumen, berupa penurunan elastisitas kulit karena menurunnya sirkulasi darah akibat imobilitas. 9. Perubahan eliminasi, penurunan jumlah urine yang disebabkan kurangnya asupan dan penurunan curah jantung sehingga aliran darah renal dan urine berkurang. 10. Perubahan perilaku. timbulnya rasa bermusuhan, bingung, cemas, emosi tinggi, depresi, perubahan siklus tidur. Tindakan pemenuhan kebutuhan istirahat dan aktivitas gangguan tidur Untuk mengatasi masalah pemenuhan istirahat, tindakan yang perlu dilakukan sesuai permasalahannya adalah: 1. Insomnia. Tindakan yang bisa dilakukan adalah : - Makan protein tinggi sebelum tidur, misalnya: susu, keju, ikan laut mengandung (triptopan) asam amino yang membantu mempermudah tidur - Membiasakan pola tidur yang baik dan tidur bila merasa kantuk - Olah raga teratur dan melakukan tehnih relaksasi/ meditasi - Bila perlu menggunakan obat tetapi hindari ketergantungan obat tidur. 2. Somnambolisme. - Bila perlu diberi obat-obatan untuk meniadakan tidur tahap IV (diazepam/ valium) atau dirawat di rumah sakit. 3. Enurisma. Tindakan yang dapat mengatasi kebiasaan ngompol pada anak: - Mengosongkan kandung kencing sebalum tidur - Membangunkan anak untuk kencing dimalam bari 4. Apnea Saat Tidur dan Mendengkur . Biasanya dokter melakukanoperasi amandel atau adenoid. 5. Narkolepsi . Kondisi ini memerlukan pengobatan, misalnya dengan Agripnotik (Ritalin, amfetamin, dan kafein) jika menimbulkan masalah atau
  • 13. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 13 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materai Rangkuman Tes Formatif Umpan Balik 13 mengganggu orang lain. Disamping tindakan khusus diatas, ada beberapa tindakan yang bisa dilakukan oleh setiap orang untuk mencegah gangguan tidur. 1. Menciptakan lingkungan yanag tenang dan bersih 2. Menghindari asupan cairan pada malam hari dan BAK sebelum tidur 3. Hindari makanan dan minuman yang mengandung kafein saat menjelang malam 4. Membiasakan pola tidur yang teratur 5. Menghindari penggunaan obat hipnotik dalam waktu lama karena beresiko menyebabkan toleransi dan mengganggu ritme tidur. Sedangkan untuk pasien yang mengalami gangguan aktivitas, asuhan yang dapat saudara berikan adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan kekuatan, ketahanan otot, dan fleksibilitas sendi. Dilakukan dengan cara: - Pengaturanposisidengan mempertahankan postur tubuh yang benar. - Ambulasi dini merupakan salah satu tindakan yang dapat m e n i n g k a t k a n kekuatan dan ketahanan otot - Melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri - Latihan isotonik dan isometric - Latihan ROM (tindakan untuk mengurangi kekakuan pada sendi). 2. Meningkatkan fungsi Kardiovaskular. Dapat dilakukan dengan cara ambulasi dini, latihan aktif, dan pelaksanaan aktivitas sehari-hari secara mandiri. 3. Meningktkan fungsi Respirasi. Dapat dilakukan dengan cara melatihpasienuntukmengambil napas dalam dan batuk efektif. 4. Meningkatkan fungsi Gastrointestinal. Dapat dilakukan dengan cara mengatur diet tinggi kalori, protein, vitamin, dan mineral. 5. Meningkatkan fungsi sistem kemih. Pasien dianjurkan untuk minum2500 cc per hari atau lebih, dan menjaga kebersihan perineal. 6. Memperbaiki gangguan Psikologis. Dapat dilakukan dengan cara melakukan komunikasi secara terapeutik dengan berbagi perasaan, membantu pasien untuk mengekspresikan kecemasannya, meningktkan
  • 14. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materai Rangkuman Tes Formatif Umpan Balik 14 privasi pasien dan memberikan dukungan moril. Pengaturan Posisi Tubuh Disamping tindakan untuk mengatasi gangguan istirahat dan aktivitas, ada beberapa posisi tubuh tertentu yang dimaksudkan untuk suatu tindakan atau prosedur pengobatan. Saudara harus bisa mengatur posisi tubuh klien sesuai dengan kebutuhannya. Beberapa posisi tubuh yang dimaksud yaitu: 1. Posisi Fowler adalah posisi setengah duduk atau duduk, dengan mengatur bagian kepala tempat tidur lebih tinggi atau dinaikkan. Posisi ini dilkakukan untuk mempertahankan kenyamanan pasien. Gambar posisi Fowler 2. Posisi Sim adalah posisi miring ke kanan atau miring ke kiri. Posisi ini dilkakukan untuk memberikan obat per anus. Gambar posisi Sim 3. Posisi Trendelenburg adalah posisi pasien berbaring di tempat tidur dengan bagian kepala lebih rendah daripada bagian kaki. Tujuannya untuk memperlancar peredaran darah ke otak Gambar posisi Trendelenburg 4. Posisi Dorsal Recumbent adalah posisi pasien berbaring terlentang dengan kedua lutut fleksi (ditarik atau direnggangkan) di atas tempat tidur. Tujuannya untuk merawat dan memeriksa genitalia serta pada proses persalinan. Gambar Posisi Dorsal Recumbent 5. Posisi Lithotomi adalah posisi pasien berbaring terlentang dengan mengangkat kedua kaki dan menariknya ke atas bagian perut. Tujuannya untuk memeriksagenitaliapadaproses persalinan dan memasang alat
  • 15. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 15 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materai Rangkuman Tes Formatif Umpan Balik 15 kontrasepsi. Gambar Posisi Lithotomi 6. Posisi Genu Pectoral adalah posisi pasien menungging dengan kedua kaki ditekuk dan dada menempel pada bagian alas tempat tidur. Tujannya untuk memeriksa daerah rektum dan sigmoid. Gambar Posisi Genu Pectoral 7. Posisi supine adalah posisi tidur terlentang pda posisi garis lurus (garis horizontal). Tujuannya memberi posisi lurus pada tulang belakang. Biasanya dilakukan pada pasien bedrest, pasca operasi tulang belakang. 8. Posisi telungkup (prone) adalah posisi tidur badan menghadap kebawah, kepala miring kesalah satu sisi. Keuntungan posisi ini panggul dan ekstensi penuh. Berguna untuk drainage mulut pada pasien yang tidak sadar pasca operasi mulut atau tengorok. Posisi ini tidak boleh untuk pasien gangguan leher dan lumbal. Dengan posisi prone, berarti mengurangi tekanan pada sakrum dan bokong. Bagaimana saudara dapat membantu pasien untuk mengatur posisi tersebut diatas dapat saudara pelajari pada pedoman praktikum ll. Ambulasi Dini Pernahkah saudara melihat ibu yang habis melahirkan? Kapan boleh pulang? Sekarang ini ibu pasca melahirkan fisiologis harus pulang dari ruang bersalin tidak lebih dari 2 hari. Oleh karena itu, sedini mungkin ibu harus melakukan ambulasi dini.
  • 16. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materai Rangkuman Tes Formatif Umpan Balik 16 Ambulasi dini atau disebut juga dengan mobilisasi dini perlu segera dilakukan pada ibu setelah melahirkan atau sehabis operasi. Ambulasi merupakan upaya untuk melakukan latihan jalan atau berpindah tempat. Prinsip- prinsip yang harus diperhatikan dalam ambulasi : 1. Ketika akan memindahkan pasien, perhatikan keadaannya. Jika perlu gunakan alat bantu saat memindah. 2. Jaga punggung, leher, pelvis, dan kaki pasien dalam satu garis lurus. Rilekskan lutut. 3. Jika saudara tidak mampu seorang diri membantu ambulasi, lakukan bersama dengan petugas lainnya. Tindakan yang berhubungan dengan ambulasi adalah duduk di atas tempat tidur, turun dan berdiri, membantu berjalan, memindahkan pasien. Cara pelaksanaan untuk masing-masing ambulasi dapat saudara pelajari pada pedoman praktikum ll. Sampai disini kegiatan belajar 5 ini. Adakah bagian-bagian yang sulit? Jika ada coba pelajari sekali lagi. Mudahan-mudahan saudara tidak mengalami kesulitan. Jika sudah paham, coba saudara kerjakan soal formatif dibawah ini.
  • 17. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 17 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materai Rangkuman Tes Formatif Umpan Balik 17 Personal hygiene Personal hygiene atau kebersihan perorangan adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Kebersihan perorangan pada dasarnya merupakan perawatan tubuh yang meliputi perawatan kulit kepala dan rambut, mata, hidung, perawatan kuku dan telinga, perawatan genetalia, perawatan kulit seluruh tubuh. Jika personal hygiene tidak terjaga dapat menimbulkan dampak fisik dan dampak sosial. Dampak pada fisik adalah sering terjadi gangguan pada kulit, membrane mukosa mulut, infeksi pada mata, telinga, dan anggota tubuh lainnya. Dampak sosialnya adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, interaksi sosial, kebutuhan harga diri dan aktualisasi. Tindakan yang paling mudah dan efektif adalah memandikan klien di tempat tidur, mencuci rambutnya jika kotor, menggosok gigi atau membersihkan mulut secara teratur, dan yang tidak kalah pentingnya adalah menjaga kebersihan vulva. Aktvitas dan tidur Tidur dan istirahat merupakan kebutuhahan dasar yang harus dipenuhi. Hanya dengan istirahat dan tidur cukup, tubuh dapat melaksanakan fungsinya secara optimal. Sedangkan aktivitas adalah kebutuhan untuk mobilisasi atau pergerakan tubuh. Jika seseorang tidak dapat bergerak secara bebas karena kondisi yang mengganggu pergerakan disebut dengan imobilisasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi tidur dan istirahat adalah umur, penyakit, motivasi. emosi, lingkungan, obat – obatan, nutrisi dan aktivitas. Gangguan tidur yang sering terjadi adalah insomnia, somnambolisme, enurisma, apnea saat tidur dan mendengkur, narkolepsi. Tindakan untuk mengatasi gangguan tidur diantaranya adalah menciptakan lingkungan yang tenang dan bersih, menghindari asupan cairan pada malam hari dan BAK sebelum tidur, membiasakan pola tidur yang teratur. Sedangkan tindakan untuk klien yang mengalami gangguan aktivitas, perlu tindakan meningkatkan kekuatan, meningkatkan fungsi Kardiovaskular, fungsi Respirasi, fungsi Gastrointestinal dll. Rangkuman
  • 18. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materai Rangkuman Tes Formatif Umpan Balik 18 1. Kebersihan perorangan merupakan suatu tindakan untuk memelihara: a. kebersihan dan kesehatan seseorang b. kebersihan diri dan lingkungannnya c. kesehatan diri dan keluarganya d. kesehatan semua pasein yang dirawat 2. Kepedulian seseorang untuk menjaga kebersihan dirinya dipengaruhi oleh faktor: a. Daya beli, Ekologi b. Kebudayaan, kebiasaan, ekonomi c. Kebiasaan, ekologi d. Ekologi, ekonomi 3. Menjaga kebersihan badan, dapat meningkatkan kepercayaan diri seseorang. Dengan demikian kebersihan perorangan telah memberikan dampak: a. Fisik b. Psikologis c. Sosial d. Spiritual 4. Jika seseorang tidak memelihara kebersihan dengan baik bisa timbul berbagai gangguan pada kulitnya. Hal ini berarti kebersihan perorangan telah memberikan dampak: a. Fisik b. Psikologis c. Sosial d. Spiritual 5. Memandikan pasien di tempat tidur perlu dilakukan pada pasien dengan keadaan berikut ini: Test Formatif
  • 19. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 19 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materai Rangkuman Tes Formatif Umpan Balik 19 a. Pasien yang tidak mampu untuk ke kamar mandi b. Semua pasien yang dirawat di rumah sakit c. Pasien yang akan dilakukan operasi d. Pasien dengan keadaan kritis. 6. Istirahat dibutuhkan oleh setiap orang karena: a. Menyegarkan kembali keadaan tubuhnya b. Mengistirahatkan sementara organ tubuh c. Mengurangi kesadarannya d. Menidurkan sementara kesadarannya 7. Seseorang yang tidur pada tahap REM biasanya mempunyai ciri: a. Bola mata cenderung bergerak lambat b. Sulit dibangunkan. c. Pernafasan menjadi lambat d. Tekanan darah turun 8. Sedangkan tidur pada tahap IV merupakan tidur dalam (deep sleep) dengan ciri sebagai berikut: a. berada antara bangun dan tidur b. sulit dibangunkan c. mudah bangun jika terdengar suara d. metabolisme berlangsung cepat 9. Gangguan tidur yang berupa sulit tidur, disebut dengan istilah: a. Insomnia
  • 20. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materai Rangkuman Tes Formatif Umpan Balik 20 b. Somnabulisme c. Aneurisma d. Dyspneu saat tidur 10. Ketika saudara akan menolong persalinan, maka posisi tidur yang sesuai adalah: a. Dorsal recimbent b. Ventilasi c. Lithotomi d. Genu pectoral
  • 21. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 21 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materai Rangkuman Tes Formatif Umpan Balik 21 Cocokkan jawaban saudara dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat pada bagian akhir kegiatan belajar 1, kemudian hitung jumlah jawaban yang benar! Jika jawaban yang benar adalah: 90% - 100% : baik sekali 80% - 89% : baik 70% -79% : cukup kurang dari 70% : kurang KalauSaudaramemilikitingkatpencapaian80%keatas,makahasilSaudaraBagus! Saudara dapat melanjutkan test akhir pada modul ini. Tetapi jika pencapaian Saudara kurang dari 80%, maka ulangilah kegiatan belajar 5, terutama bagian- bagian yang belum Saudara kuasai ! Tugas : 1. Saudara telah mempelajari kebutuhan personal hygiene, aktivitas dan istirahat. Sekarang pelajari pedoman praktikum untuk memandikan pasien di tempat tidur dan coba praktekkan pada teman atau keluarga saudara. 2. Perhatikan berbagai posisi tidur pasien dan coba praktekan. Umpan Balik