SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  9
Télécharger pour lire hors ligne
Australia Indonesia Partnership for
Health Systems Strengthening
(AIPHSS)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Jakarta 2015
H. Washudi
KEGIATAN BELAJAR 2
FLUIDA AIR DAN CAIRAN TUBUH
SEMESTER 1
FISIKA DAN BIOLOGI
Fisika
MODUL 3
2
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Kegiatan
Belajar 2
Fluida Air dan Cairan Tubuh
Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 2, diharapkan Anda dapat: memahami Fluida dan
cairan tubuh manusia dalam praktek keperawatan.
II. Pokok - Pokok Materi
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 1, diharapkan Anda dapat :
1.	 Menjelaskan pengertian fluida dan konsep tekanan.
2.	 Menjelaskan kerja jantung
3.	 Menjelaskan sistem peredaran darah
4.	 Menjelaskan sistem pernafasan
Pada kegiatan belajar 2 ini akan dibahas tentang fluida dan cairan tubuh manusia yaitu
darah. Konsep fluida berkaitan erat dengan peredaran darah dalam tubuh serta gas dalam
paru-paru manusia. Cairan dan gas sangat berkaitan dengan kebutuhan dasar dan fisiologis
tubuh manusia, sehingga diharapkan konsep fisika dapat menjadi teori pendukung untuk
melakukan aplikasi didunia keperawatan.
Pokok - Pokok Materi
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
3
Uraian
Materi
1.	 Pengertian fluida dan tekanan
•	 Adalah zat alir (baik cairan maupun gas), yang
dibidang Kesehatan: dipelajari sistem peredaran
darah dan injeksi cairan ke dalam tubuh. Fluida
didefinisikan sebagai zat yang dapat mengalir
yaitu zat cair dan zat gas. Zat cair meliputi air,
darah, asam, H2SO4, air laut dsb. Secara umum
dibedakan menjadi 2 bagian yaitu fludia statik
dan fluida dinamik
•	 Fluida atau zat yang dapat mengalir meliputi zat
cair dan gas. Contoh zat cair meliputi air, darah,
asam sulfat (H2SO4), air laut , dsb. Sedangkan
zat gas meliputi udara, oksigen, nitrogen, CO2,
dan sebagainya. Ilmu yang mempelajari fluida
yang tak bergerak disebut hidrostatika.
•	 Tekanan  didefinisikan sebagai gaya per satuan
luas atau P = F/A
•	 Satuan Tekanan dalam SI:
Gambar 2.1 : Implementasi Fluida di bidang kesehatan
( )
Pa1N/m1
meter
newton1 2
2
==
	 Bila kita berada di dalam air, kita akan mendapat
tekanan yang dinamakan tekanan hidrostatis.
Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang dihasilkan
oleh fluida setinggi kedalaman h  tempat kita berada
diukur dari permukaan. Tekanan hidrostatis fluida
pada kedalaman h dari suatu bidang acuan:
p= po + rgh
p	 = tekanan hidrostatis,
	 = tekanan pada kedalaman h (N/m2)
po	= tekanan udara pada permukaan (N/m2)
r	 =  massa jenis fluida (kg/m3)
g	 = gravitasi (m/det2)
h	 = kedalaman fluida diukur dari suatu
bidang acuan (m)
•	 Dalam satuan SI, satuan tekanan adalah N/m2
atau Pa atau Pascal dan dalam satuan c.g.s
adalah dyne/cm2.
•	 Ada juga satuan praktis yang sering digunakan
seperti atm,bar, mbar, Torr.
•	 Konversi satuan SI ke satuan praktis
1 atm 	= 76 cmHg = 1, 013 x 106
dyne/cm2
	 = 1, 013 x 105 N/m2
1 bar 	 = 1 x 106 dyne/cm2 = 1 x
105 N/m2
1 Torr 	 = 1 mm Hg
1 atm 	 = 760 Torr
•	 Dalam dunia kedokteran, satuan
tekanan yang paling banyak
digunakan didasarkan pada tinggi
kolom air raksa (Hg) yang menyatakan
besarnya tekanan tersebut.
•	 Secara umum tekanan yang
dinyatakan oleh tinggi cairan: P = rgh
Dimana : 	 P 	 = tekanan;
	 r 	 = massa jenis cairan;
g 	 = p e r c e p a t a n
gravitasi = 9,80 m/s2;
	 h 	 = tinggi cairan
4
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
	 Manusia hidup di lingkungan bertekanan 1 atm, Lebih praktis suatu tekanan dinyatakan
dalam selisih antara tekanan tersebut dengan tekanan atmosfir. Selisih tekanan atau tekanan
relatif dikenal sebagai gauge pressure. Ada beberapa bagian tubuh manusia yang mempunyai
tekanan gauge yang negatif. Ketika menarik nafas tekanan dalam paru-paru harus lebih rendah
dari pada tekanan udara luar. Perbedaan tekanan akan menyebabkan adanya aliran fluida.
	 Beberapa proses biologis tak lepas dari pembahasan yang
menyangkut sifat molekul molekul. Sebagai contoh adalah
ketika meneteskan pewarna pada suatu larutan dalam suatu
wadah, secara perlahan seluruh bagian larutan akan berubah
warna. Proses ini disebut difusi.
	 HukumFick:Arahdifusidaridaerahyangmemilikikonsentrasi
tinggi ke konsentrasi rendah. Laju difusi berbanding langsung
dengan perbedaan konsentrasi antara dua daerah. Hampir
semua proses difusi di alam berlangsung melalui membrane.
Membran dapat bersifat dapat dilewati atau permeabel,
tetapi umumnya membran pada sel-sel mahluk hidup bersifat
selectively permeable atau semipermeabel, yaitu hanya dapat
dilewati oleh molekul molekul tertentu.
	 Jika seseorang menderita sakit pada bagian
kanan jantung, berarti bagian yang menerima
darah dari pembuluh vena ini tidak menerima
bekalan darah dengan semestinya, dan tekanan
pembuluh kapiler akan meningkat. Hal ini akan
menyebabkan timbulnya osmosis balikan
pada sepanjang kapiler dan menimbulkan
cairan interstitial yang disebut edema atau
pembengkakan. Dialysis adalah difusi bebagai
molekul selain darah yang melewati membran
semipermeabel. Dalam dialysis membran
biasanya tidak permeable terhadap molekul
molekul yang berukuran besar.
	 Dialysisbalikanataufiltrasiataupenyaringan
dapat terjadi bila tekanan pada daerah dengan
konsentrasi tinggi mampu melawan arah
dialysis normal. Fungsi ginjal dan efek diuretik
adalah contoh dialysis yang terjadi pada tubuh
Gambar 2.2 : contoh difusi tinta
osmosis relatif. Osmosis balikan dapat terjadi
jika tekanan balik atau back pressure lebih besar
daripada tekanan osmosis. Osmosis balikan
dapat terjadi jika pada sisi kanan tabung diberi
tekanan yang menyebabkan kedua permukaan
larutan sejajar kembali. Dalam kehidupan sehari
hari osmosis terjadi pada penyerapan air oleh
akar tumbuh tumbuhan, pemindahan air untuk
mengeringkan sambungan antar tulang.
Gambar 2.3 : ilustrasi osmosis
	 Proses perpindahan air melalui membran semipermeabel karena perbedaan konsentrasi
larutan antara dua daerah yang dipisahkan memebran tersebut disebut osmosis.
	 Perpindahan air untuk mencapai keseimbangan larutan dapat saja menimbulkan perbedaan
ketinggian. Perbedaan ketinggian sebagai akibat dari proses osmosis menimbulkan tekanan
manusia. Active transport (pemindahan aktif), yaitu membran secara aktif memiliki energi
untuk memindahkan substansi substansi Reabsorbsi pada ginjal, penyerapan enzim pada
usus, dan sel syaraf merupakan contoh contoh dari pemindahan aktif.
Gambar 2.4 : ilustrasi dialysis
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
5
2.	 Menjelaskan kerja jantung
	 Jumlah darah pada orang dewasa 4,5 liter. Pada orang dewasa normal, setiap kontaraksi
otot jantung memompa sekitar 80 ml darah, dan setiap satu menit sel darah merah telah
beredar komplit satu siklus dalam tubuh. Pada proses
ini jantung melakukan kerja. Tekanan di kedua pompa
jantung tidaklah sama. Di sistem pulmonal tekanannya
rendah (Tekanan maksimum/sistole = 25 mm Hg). Pada
sirkulasi sistemik tekanan puncak/sistole sekitar 120
mm Hg. Pada fase istirahat (diastole) tekanan sekitar 80
mm Hg. Otot yang menggerakkan ventrikel kiri memiliki
ketebalan sekitar tiga kali lipat dibandingkan dengan
ventrikel kanan. Saat kita bekerja berat atau berolah raga,
tekanan darah dapat meningkat sebesar 50% dan volume
darah yang dipompa dapat meningkat 5 kali lipat sehingga
terjadi peningkatan energi yang dikeluarkan oleh jantung.
Untuk mengukur tekanan darah Rev Stephen Hales (1733)
mula2 menggunakan pipa gelas dihubungkan langsung ke
pembuluh arteri kuda dengan pengantara trackea angsa.
	 Di dalam pipa, darah akan naik dan mencapai ketinggian kira-kira 1,3 m dihitung dari
posisi jantung. Ketinggian tersebut dapat dicari dengan menggunakan harga rata-rata tekanan
darah pada jantung sebesar 100 mmHg, massa jenis (rapat massa) darah sebesar 1040 kg/m3
:	 rHg . g . hHg = rdarah . g . Hdarah
	 (13600 kg/m3).g (100 mm) = (1040 kg/m3).g. hdarah
	 hdarah = 1308 mm = 1,3 m
	 Pada lokasi dekat telapak kaki, tekanan darah menjadi 200 mmHg atau setara dengan
2,6 meter darah. Tingginya tekanan pada kaki ini disebabkan oleh berat darah antara jantung
dan kaki yang menekan ke bawah (jarak jantung dari telapak kaki sekitar 1,3 meter). Dengan
sedikit perhitungan dapat dipahami bahwa peningkatan tekanan darah sebesar 10 (10 mmHg)
menyebabkan kenaikan tinggi kolom darah sebanyak 131 mm. Tekanan darah 150 berarti tinggi
kolom darah dalam pipa (dihitung dari telapak kaki) adalah 1,95 m.
	 Dalam praktek, pengukuran tekanan
darah biasanya dengan alat yang bernama
sphygmomanometer. Alat ini terdiri atas :pembalut/
gelang; dalam pembalut ini terdapat rongga yang dapat
diberi tekanan.manometer yang dihubungkan dengan
pembalut tersebut untuk mengukur tekanannya.
Dalam bentuknya yang asli, yang digunakan adalah
manometer air raksa dan stetoskop.
	 Aliran darah biasanya mengalir secara laminer/
sream line, tetapi pada beberapa tempat terjadi
turbulensi misalnya pada valvula jantung (katup
jantung).
	 Dengan menggunakan sphygmomanometer
dan pembalut dililitkan pada lengan bagian atas,
aliran darah akan dibuat turbulensi dan menghasilkan
fibrasi sehingga bunyi jantung dapat didengar dengan
menggunakan stetoskop.
	 Aliran laminer dapat diubah menjadi turbulensi
apabila pembuluh secara berangsur-angsur diciutkan
Gambar 2.5 : Ilustrasi jantung kita
Gambar 2.6 : Sphygmomanometer
6
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
jari-jarinya dan kecepatan aliran secara bertahap ditingkatkan sehingga mencapai kecepatan
kritis.
3.	 Menjelaskan sistem peredaran darah
	 Cara kerja pengukuran tekanan darah adalah
Mula-mula pembalut dililitkan pada lengan bagian
atas dan tekanannya dinaikkan secara cepat dengan
bantuan semacam pompa tangan hingga tekanannya
dapat mengentikan aliran darah. Kemudian dengan
membuka sedikit katup pada pompa tersebut, tekanan
diturunkan secara agak lambat. Pada saat yang sama,
suara dalam pembuluh darah pada lengan bawah
didengarkan dengan stetoskop dan penunjukkan pada
manometer diamati.
	 Ketika tekanan pembalut masih lebih tinggi
daripada tekanan systole, darah tidak mampu
menembus jepitan pembalut sehingga tidak ada suara yang terdengar melalui stetoskop.
Pada saat tekanan pembalut turun di bawah tekanan systole, terjadi aliran darah turbulen
yang menyemprot melalui arteri. Desakan darah yang mengalir menerobos jepitan pembalut
ke arah lengan bawah menimbul-kan getaran suara yang terdeteksi dengan stetoskop. Bunyi-
bunyi ini disebut bunyi Korotkoff atau K. Tekanan pada saat bunyi K pertama kali terdengar
menunjukkan tekanan Sistole. Seiring dengan menurunnya tekanan bunyi K semakin keras
kemudian mereda.
	 Bila tekanan pembalut lebih rendah dibandingkan dengan tekanan diastole, suara
yang terdengar akan berubah atau menjadi hilang. Saat bunyi K menghilang atau berubah
menunujukkan tekanan diastolic. Tekanan darah dicatat sebagai tekanan yang ditunjukkan
oleh manometer pada saat munculnya suara karena desakan aliran darah (tekanan systole)
dan di saat berubah atau hilangnya lagi suara tersebut (tekanan diastole).
	 Pada saat ini telah terdapat pengukur tekanan darah yang bekerja secara elektronik,
namun masih berdasarkan prinsip sphygmomanometer. Pembalut yang bertekanan tetap
digunakan, sedangkan saat munculnya suara (tekanan systole) dan saat berubah/hilangnya
suara (tekanan diastole) dideteksi secara elektronik. Hasil pengukuran langsung di-tampilkan
pada peraga digital. Seringkali alat ini memperagakan pula jumlah denyut jantung per menit.
4. Mekanisme Pernapasan
•	 Sepasang paru-paru rata-rata dapat menyimpan sekitar 6 liter udara, Tetapi hanya sebagian
Gambar 2.7 : Cara pengukuran tekanan darah
kecil dari kapasitas ini digunakan selama
bernafasnormal,Volumeparu-paruseseorang
bergantung kepada perbedaan ukuran fisik
paru-paru, berhubungan juga dengan kondisi
saat inspirasi dan ekspirasi, Nilai volume paru-
paru bergantung pada usia dan tinggi dan
berat orang.
•	 Total lung capacity (TLC) = 6 L. Volume udara
yang tersimpan di paru-paru pada akhir
inspirasi maksimum.
•	 Vital capacity (VC) = 4.8 L. Jumlah udara yang
dapat dikeluarkan dari paru-paru setelah Gambar 2.8 : paru-paru kita
inspirasi maksimum.
•	 Tidal volume (TV) = 500 ml. Jumlah udara yang dihirup dan dikeluarkan selama pernafasan
normal.
•	 Residual volume (RV) = 1.2 L. Jumlah udara di dalam paru-paru setelah ekspirasi maksimal.
•	 Expiratory reserve volume (ERV) = 1.2 L. Jumlah udara tambahan yang dapat dikeluarkan
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
7
setelah ekspirasi normal.
•	 Padaakkhirpernafasannormal,paru-parumengandungresidualvolumeditambahexpiratory
reserve volume, atau sekira 2.4 liter. Jika seseorang dapat mengeluarkan udara sebanyak
mungkin maka hanya volume residu 1,2 liter yang tersisa.
•	 Inspiratory reserve volume (IRV) = 3.6 L. Tambahan udara yang masih dapat dihirup setelah
volume tidal masuk paru-paru
•	 Functional residual capacity (ERV + RV) = 2.4 L. Jumlah udara dalam paru-paru setelah volume
tidal keluar.
•	 Inspiratory capacity (IC) = Jumlah udara yang dapat dihirup setelah volume tidal keluar
•	 Anatomical dead volume (or dead space)
= 150 mL. The volume of the conducting
airways.
•	 Mekanisme pernafasan pada manusia
disebut pernafasan Tidal. Pernafasan
Tidal artinya udara yang masuk dan
keluar paru-paru melalui jalan yang sama.
Kapasitas paru-paru total bergantung
pada usia, berat, jenis kelamin dan aktifitas
fisik seseorang. Sebagai contoh wanita
mempunyai kapasitas paru-paru lebih
rendah 20–25% dibandingkan laki-laki.
Perokok berat mempunyai kapasitas paru-
paru lebih rendah dibanding bukan perokok.
Kapasitas paru-paru bergantung pula pada
ketinggian. Seseorang yang lahir dan hidup
Gambar 2.9 : Pernafasan tidal
di dataran rendah mempunyai kapsitas
yang lebih kecil dibanding orang yang hidup
di dataran tinggi. Hal ini disebabkan lapisan
atmosfir mempunyai kerapatan yang kecil
pada dataran tinggi, sehingga volume udara
yang sama mengandung sedikit molekul,
termasuk oksigen. Paru-paru akan tumbuh
lebih besar agar dapat memproses udara
lebih banyak. Seseorang yang pergi dari
dataran rendah ke dataran tinggi sering
mengalami “sakit ketinggian, karena paru-
paru tidak dapat memproses oksigen yang
cukup untuk kebutuhan tubuhnya. Tidal
volume, vital capacity, inspiratory capacity
and expiratory reserve volume dapat diukur
dengan spirometer. Penentuan residual
volume dapat dilakukan oleh radiographic
planemetry, body plethysmography, closed
circuit dilution and nitrogen washout.
•	 Ada empat elemen dasar pada tes fungsi
paru-paru :
•	 Tidal volume (TV): Volume udara pada
seseorang normal ketika masuk dan
keluar
•	 Inspiratory reserve volume (IRV): Jumlah
volume udara maksimum yang dapat
ditambahkan ke volume tidal
•	 Expiratory reserve volume (ERV):
Volume udara maksimum yang dapat
dikeluarkan kembali setelah ekspirasi
narmal.
•	 Residual volume (RV): Jumlah udara
yang selalu ada di dalam paru-paru
dan tidak pernah dikeluarkan. Jumlah
udara yang tersisa di paru-paru setelah
ekspirasi maksimum.
•	 Hasilnya dapat digunakan untuk membagi
penyakit paru-paru ke dalam dua bagian
yaitu restrictive diseases (volume paru-
paru menurun), dan obstructive diseases
(volume paru-paru normal, tetapi kecepatan
aliran udara terganggu).
•	 Dari volume ini sejumlah kapasitas paru-
paru dapat dihitung :
Total lung capacity (TLC): Volume paru-
paru total (volume total udara dalam
paru-paru setelah inspirasi maksimum)
TLC = IRV + TV + ERV + RV
Functional residual capacity (FRC): Jumlah
udara yang tersisa di paru-paru selama
pernafasan normal.
FRC = ERV + RV
•	 Respiratory quotient = RQ = Kecepatan
produksi CO2 /Kecepatan konsumsi O2. RQ
8
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
dapat berbeda pada kondisi diet dan exercise, Pada kondisi normal RQ = 0.8.
•	 Tekanan rata-rata gas oksigen pada manusia ketika istirahat adalah :
Outside air = 160 torr (mm Hg)
Alveolar air = 105 torr
Arteriole blood = 100 torr
Rangkuman
Tugas
Mandiri
Venous blood = 40 torr
Cells << 40 torr
Fluida adalah aliran gas dan udara. Aspek kesehatan yang etrkait dengan hal ini adalah cairan,
peredaran darah, dan pernafasan. Kegunaan dibidang kesehatan meliputi aliran pengukuran
cairan tubuh, permeabilitas membrane, peredaran darah, tekanan darah, fungsi paru, dan
pernapasan.
1. 	 Sebutkan bagian-bagian alat spigmomanometer
2. 	 Jelaskan cara kerja alat spignomanometer
3. 	 Praktekan cara pengukuran tekanan darah
4. 	 praktekan cara mengetahui fungsi paru
Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan
Australia Indonesia for Health Systems Strengthening (AIPHSS)
2015

Contenu connexe

Tendances

Fisika Dasar : Fluida
Fisika Dasar : FluidaFisika Dasar : Fluida
Fisika Dasar : FluidaKlik Bayoe
 
Cairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolitCairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolitryan ryno
 
Fluida dalam fisiologi tubuh manusia 2
Fluida dalam fisiologi tubuh manusia 2Fluida dalam fisiologi tubuh manusia 2
Fluida dalam fisiologi tubuh manusia 2zheker
 
Makalah falsafah dan paradigma keperawatan
Makalah falsafah dan paradigma keperawatanMakalah falsafah dan paradigma keperawatan
Makalah falsafah dan paradigma keperawatanIyounk Mandalahi
 
Kebutuhan cairan dan elketrlit
Kebutuhan cairan dan elketrlitKebutuhan cairan dan elketrlit
Kebutuhan cairan dan elketrlitdinda putri
 
Makalah kebutuhan manusia akan cairan dan elektrolit
Makalah kebutuhan manusia akan cairan dan elektrolitMakalah kebutuhan manusia akan cairan dan elektrolit
Makalah kebutuhan manusia akan cairan dan elektrolitFaishal Dany
 
Ppt. fluida By FitrahRhya
Ppt. fluida By FitrahRhyaPpt. fluida By FitrahRhya
Ppt. fluida By FitrahRhyaHusain Anker
 
Keseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolitKeseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolitViodeta Viodeta
 
1. biomekanika
1. biomekanika1. biomekanika
1. biomekanikaZo Ri
 
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit baru
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit baruKonsep kebutuhan cairan dan elektrolit baru
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit baruSulistia Rini
 
Kb1 konsep biomekanika pada kesehatan
Kb1 konsep biomekanika pada kesehatanKb1 konsep biomekanika pada kesehatan
Kb1 konsep biomekanika pada kesehatanpjj_kemenkes
 
Sistem homeostatis tubuh
Sistem homeostatis tubuhSistem homeostatis tubuh
Sistem homeostatis tubuhImaaELF
 
Makalah gaya pada tubuh dan didalam tubuh manusia
Makalah gaya pada tubuh dan didalam tubuh manusiaMakalah gaya pada tubuh dan didalam tubuh manusia
Makalah gaya pada tubuh dan didalam tubuh manusiaOperator Warnet Vast Raha
 
Laporan praktikum fisiologi - harvard test
Laporan praktikum fisiologi - harvard testLaporan praktikum fisiologi - harvard test
Laporan praktikum fisiologi - harvard testGiar Mada
 

Tendances (20)

Fisika Dasar : Fluida
Fisika Dasar : FluidaFisika Dasar : Fluida
Fisika Dasar : Fluida
 
Cairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolitCairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolit
 
Fluida dalam fisiologi tubuh manusia 2
Fluida dalam fisiologi tubuh manusia 2Fluida dalam fisiologi tubuh manusia 2
Fluida dalam fisiologi tubuh manusia 2
 
Makalah falsafah dan paradigma keperawatan
Makalah falsafah dan paradigma keperawatanMakalah falsafah dan paradigma keperawatan
Makalah falsafah dan paradigma keperawatan
 
Bioakustik
BioakustikBioakustik
Bioakustik
 
Kebutuhan cairan dan elketrlit
Kebutuhan cairan dan elketrlitKebutuhan cairan dan elketrlit
Kebutuhan cairan dan elketrlit
 
Biomekanika
BiomekanikaBiomekanika
Biomekanika
 
Makalah kebutuhan manusia akan cairan dan elektrolit
Makalah kebutuhan manusia akan cairan dan elektrolitMakalah kebutuhan manusia akan cairan dan elektrolit
Makalah kebutuhan manusia akan cairan dan elektrolit
 
Ppt. fluida By FitrahRhya
Ppt. fluida By FitrahRhyaPpt. fluida By FitrahRhya
Ppt. fluida By FitrahRhya
 
Keseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolitKeseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolit
 
1. biomekanika
1. biomekanika1. biomekanika
1. biomekanika
 
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit baru
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit baruKonsep kebutuhan cairan dan elektrolit baru
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit baru
 
Sistem kardiovaskular
Sistem kardiovaskularSistem kardiovaskular
Sistem kardiovaskular
 
PPT KARDIOVASKULER
PPT KARDIOVASKULERPPT KARDIOVASKULER
PPT KARDIOVASKULER
 
Makalah Kardiovaskuler
Makalah KardiovaskulerMakalah Kardiovaskuler
Makalah Kardiovaskuler
 
Makalah sistem urinaria
Makalah sistem urinariaMakalah sistem urinaria
Makalah sistem urinaria
 
Kb1 konsep biomekanika pada kesehatan
Kb1 konsep biomekanika pada kesehatanKb1 konsep biomekanika pada kesehatan
Kb1 konsep biomekanika pada kesehatan
 
Sistem homeostatis tubuh
Sistem homeostatis tubuhSistem homeostatis tubuh
Sistem homeostatis tubuh
 
Makalah gaya pada tubuh dan didalam tubuh manusia
Makalah gaya pada tubuh dan didalam tubuh manusiaMakalah gaya pada tubuh dan didalam tubuh manusia
Makalah gaya pada tubuh dan didalam tubuh manusia
 
Laporan praktikum fisiologi - harvard test
Laporan praktikum fisiologi - harvard testLaporan praktikum fisiologi - harvard test
Laporan praktikum fisiologi - harvard test
 

En vedette

Keperawatan agama modul 3 kb1
Keperawatan agama modul 3 kb1Keperawatan agama modul 3 kb1
Keperawatan agama modul 3 kb1Anton Saja
 
Makalah hukum I termodinamika(asli)
Makalah hukum I termodinamika(asli)Makalah hukum I termodinamika(asli)
Makalah hukum I termodinamika(asli)Dewi Ponco
 
M3 kb1 konsep biomekanika pada kesehatan
M3 kb1 konsep biomekanika pada kesehatanM3 kb1 konsep biomekanika pada kesehatan
M3 kb1 konsep biomekanika pada kesehatanpjj_kemenkes
 
makalah olahraga pendidikan
makalah olahraga pendidikanmakalah olahraga pendidikan
makalah olahraga pendidikanAni Mahisarani
 

En vedette (8)

M3 kb3 bioakustik
M3 kb3 bioakustikM3 kb3 bioakustik
M3 kb3 bioakustik
 
Fluida XII-IPA-III
Fluida XII-IPA-IIIFluida XII-IPA-III
Fluida XII-IPA-III
 
Aplikasi bio-fluida
Aplikasi bio-fluidaAplikasi bio-fluida
Aplikasi bio-fluida
 
Keperawatan agama modul 3 kb1
Keperawatan agama modul 3 kb1Keperawatan agama modul 3 kb1
Keperawatan agama modul 3 kb1
 
Makalah hukum I termodinamika(asli)
Makalah hukum I termodinamika(asli)Makalah hukum I termodinamika(asli)
Makalah hukum I termodinamika(asli)
 
M3 kb1 konsep biomekanika pada kesehatan
M3 kb1 konsep biomekanika pada kesehatanM3 kb1 konsep biomekanika pada kesehatan
M3 kb1 konsep biomekanika pada kesehatan
 
makalah olahraga pendidikan
makalah olahraga pendidikanmakalah olahraga pendidikan
makalah olahraga pendidikan
 
Respirasi
RespirasiRespirasi
Respirasi
 

Similaire à Kb2 fluida dan cairan tubuh

Similaire à Kb2 fluida dan cairan tubuh (20)

Desakan Darah
Desakan DarahDesakan Darah
Desakan Darah
 
Pak Cunda, Tekanan darah-difusi oksigen.pptx
Pak Cunda, Tekanan darah-difusi oksigen.pptxPak Cunda, Tekanan darah-difusi oksigen.pptx
Pak Cunda, Tekanan darah-difusi oksigen.pptx
 
BIOFLUIDA_2_pptx.pptx
BIOFLUIDA_2_pptx.pptxBIOFLUIDA_2_pptx.pptx
BIOFLUIDA_2_pptx.pptx
 
Hidrodinamika
Hidrodinamika Hidrodinamika
Hidrodinamika
 
1. laporan praktikum biologi tekanan darah
1. laporan praktikum biologi tekanan darah1. laporan praktikum biologi tekanan darah
1. laporan praktikum biologi tekanan darah
 
Hidrodinamika materi fiskes
Hidrodinamika materi fiskesHidrodinamika materi fiskes
Hidrodinamika materi fiskes
 
biofluida.ppt
biofluida.pptbiofluida.ppt
biofluida.ppt
 
Ipa k8 s2 modul 1 pembelajaran 3- menyelidiki tekanan zat
Ipa k8 s2 modul 1 pembelajaran 3- menyelidiki tekanan zatIpa k8 s2 modul 1 pembelajaran 3- menyelidiki tekanan zat
Ipa k8 s2 modul 1 pembelajaran 3- menyelidiki tekanan zat
 
Fluida cairan dan gas
Fluida   cairan dan gasFluida   cairan dan gas
Fluida cairan dan gas
 
PPT KEL 2 PPGD.pptx
PPT KEL 2 PPGD.pptxPPT KEL 2 PPGD.pptx
PPT KEL 2 PPGD.pptx
 
Karya ilmiah hipertensi
Karya ilmiah hipertensiKarya ilmiah hipertensi
Karya ilmiah hipertensi
 
Karya ilmiah hipertensi
Karya ilmiah hipertensiKarya ilmiah hipertensi
Karya ilmiah hipertensi
 
Askep trauma thorax
Askep trauma thoraxAskep trauma thorax
Askep trauma thorax
 
Tekanan
TekananTekanan
Tekanan
 
Postural drainage
Postural drainagePostural drainage
Postural drainage
 
PERFUSI JARINGAN DAN STATUS VENTILASI
PERFUSI JARINGAN DAN STATUS VENTILASIPERFUSI JARINGAN DAN STATUS VENTILASI
PERFUSI JARINGAN DAN STATUS VENTILASI
 
tugas kelompok 10 hydrodinamika fiks.pptx
tugas kelompok 10 hydrodinamika fiks.pptxtugas kelompok 10 hydrodinamika fiks.pptx
tugas kelompok 10 hydrodinamika fiks.pptx
 
Artikel tentang hemodialisis
Artikel tentang hemodialisisArtikel tentang hemodialisis
Artikel tentang hemodialisis
 
ASKEP trauma dada
ASKEP trauma dadaASKEP trauma dada
ASKEP trauma dada
 
Bahan Ajar Sistem Transportasi.pptx
Bahan Ajar Sistem Transportasi.pptxBahan Ajar Sistem Transportasi.pptx
Bahan Ajar Sistem Transportasi.pptx
 

Plus de pjj_kemenkes

Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 

Plus de pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Dernier

Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasariSatya2
 
CATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOAS
CATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOASCATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOAS
CATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOASCokDevitia
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiNezaPurna
 
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdfnoviarani6
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptssuser551745
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfsrirezeki99
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptkhalid1276
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxIrfanNersMaulana
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitaBintangBaskoro1
 
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdfKOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdfnoviarani6
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiAikawaMita
 
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...AGHNIA17
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...nadyahermawan
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxIrfanNersMaulana
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptRekhaDP2
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanFeraAyuFitriyani
 
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiReferat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiRizalMalik9
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 

Dernier (20)

Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
CATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOAS
CATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOASCATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOAS
CATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOAS
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdfKOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiReferat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 

Kb2 fluida dan cairan tubuh

  • 1. Australia Indonesia Partnership for Health Systems Strengthening (AIPHSS) Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Jakarta 2015 H. Washudi KEGIATAN BELAJAR 2 FLUIDA AIR DAN CAIRAN TUBUH SEMESTER 1 FISIKA DAN BIOLOGI Fisika MODUL 3
  • 2. 2 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan Kegiatan Belajar 2 Fluida Air dan Cairan Tubuh Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus I. Tujuan Pembelajaran Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 2, diharapkan Anda dapat: memahami Fluida dan cairan tubuh manusia dalam praktek keperawatan. II. Pokok - Pokok Materi Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 1, diharapkan Anda dapat : 1. Menjelaskan pengertian fluida dan konsep tekanan. 2. Menjelaskan kerja jantung 3. Menjelaskan sistem peredaran darah 4. Menjelaskan sistem pernafasan Pada kegiatan belajar 2 ini akan dibahas tentang fluida dan cairan tubuh manusia yaitu darah. Konsep fluida berkaitan erat dengan peredaran darah dalam tubuh serta gas dalam paru-paru manusia. Cairan dan gas sangat berkaitan dengan kebutuhan dasar dan fisiologis tubuh manusia, sehingga diharapkan konsep fisika dapat menjadi teori pendukung untuk melakukan aplikasi didunia keperawatan. Pokok - Pokok Materi
  • 3. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 3 Uraian Materi 1. Pengertian fluida dan tekanan • Adalah zat alir (baik cairan maupun gas), yang dibidang Kesehatan: dipelajari sistem peredaran darah dan injeksi cairan ke dalam tubuh. Fluida didefinisikan sebagai zat yang dapat mengalir yaitu zat cair dan zat gas. Zat cair meliputi air, darah, asam, H2SO4, air laut dsb. Secara umum dibedakan menjadi 2 bagian yaitu fludia statik dan fluida dinamik • Fluida atau zat yang dapat mengalir meliputi zat cair dan gas. Contoh zat cair meliputi air, darah, asam sulfat (H2SO4), air laut , dsb. Sedangkan zat gas meliputi udara, oksigen, nitrogen, CO2, dan sebagainya. Ilmu yang mempelajari fluida yang tak bergerak disebut hidrostatika. • Tekanan didefinisikan sebagai gaya per satuan luas atau P = F/A • Satuan Tekanan dalam SI: Gambar 2.1 : Implementasi Fluida di bidang kesehatan ( ) Pa1N/m1 meter newton1 2 2 == Bila kita berada di dalam air, kita akan mendapat tekanan yang dinamakan tekanan hidrostatis. Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang dihasilkan oleh fluida setinggi kedalaman h tempat kita berada diukur dari permukaan. Tekanan hidrostatis fluida pada kedalaman h dari suatu bidang acuan: p= po + rgh p = tekanan hidrostatis, = tekanan pada kedalaman h (N/m2) po = tekanan udara pada permukaan (N/m2) r = massa jenis fluida (kg/m3) g = gravitasi (m/det2) h = kedalaman fluida diukur dari suatu bidang acuan (m) • Dalam satuan SI, satuan tekanan adalah N/m2 atau Pa atau Pascal dan dalam satuan c.g.s adalah dyne/cm2. • Ada juga satuan praktis yang sering digunakan seperti atm,bar, mbar, Torr. • Konversi satuan SI ke satuan praktis 1 atm = 76 cmHg = 1, 013 x 106 dyne/cm2 = 1, 013 x 105 N/m2 1 bar = 1 x 106 dyne/cm2 = 1 x 105 N/m2 1 Torr = 1 mm Hg 1 atm = 760 Torr • Dalam dunia kedokteran, satuan tekanan yang paling banyak digunakan didasarkan pada tinggi kolom air raksa (Hg) yang menyatakan besarnya tekanan tersebut. • Secara umum tekanan yang dinyatakan oleh tinggi cairan: P = rgh Dimana : P = tekanan; r = massa jenis cairan; g = p e r c e p a t a n gravitasi = 9,80 m/s2; h = tinggi cairan
  • 4. 4 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan Manusia hidup di lingkungan bertekanan 1 atm, Lebih praktis suatu tekanan dinyatakan dalam selisih antara tekanan tersebut dengan tekanan atmosfir. Selisih tekanan atau tekanan relatif dikenal sebagai gauge pressure. Ada beberapa bagian tubuh manusia yang mempunyai tekanan gauge yang negatif. Ketika menarik nafas tekanan dalam paru-paru harus lebih rendah dari pada tekanan udara luar. Perbedaan tekanan akan menyebabkan adanya aliran fluida. Beberapa proses biologis tak lepas dari pembahasan yang menyangkut sifat molekul molekul. Sebagai contoh adalah ketika meneteskan pewarna pada suatu larutan dalam suatu wadah, secara perlahan seluruh bagian larutan akan berubah warna. Proses ini disebut difusi. HukumFick:Arahdifusidaridaerahyangmemilikikonsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Laju difusi berbanding langsung dengan perbedaan konsentrasi antara dua daerah. Hampir semua proses difusi di alam berlangsung melalui membrane. Membran dapat bersifat dapat dilewati atau permeabel, tetapi umumnya membran pada sel-sel mahluk hidup bersifat selectively permeable atau semipermeabel, yaitu hanya dapat dilewati oleh molekul molekul tertentu. Jika seseorang menderita sakit pada bagian kanan jantung, berarti bagian yang menerima darah dari pembuluh vena ini tidak menerima bekalan darah dengan semestinya, dan tekanan pembuluh kapiler akan meningkat. Hal ini akan menyebabkan timbulnya osmosis balikan pada sepanjang kapiler dan menimbulkan cairan interstitial yang disebut edema atau pembengkakan. Dialysis adalah difusi bebagai molekul selain darah yang melewati membran semipermeabel. Dalam dialysis membran biasanya tidak permeable terhadap molekul molekul yang berukuran besar. Dialysisbalikanataufiltrasiataupenyaringan dapat terjadi bila tekanan pada daerah dengan konsentrasi tinggi mampu melawan arah dialysis normal. Fungsi ginjal dan efek diuretik adalah contoh dialysis yang terjadi pada tubuh Gambar 2.2 : contoh difusi tinta osmosis relatif. Osmosis balikan dapat terjadi jika tekanan balik atau back pressure lebih besar daripada tekanan osmosis. Osmosis balikan dapat terjadi jika pada sisi kanan tabung diberi tekanan yang menyebabkan kedua permukaan larutan sejajar kembali. Dalam kehidupan sehari hari osmosis terjadi pada penyerapan air oleh akar tumbuh tumbuhan, pemindahan air untuk mengeringkan sambungan antar tulang. Gambar 2.3 : ilustrasi osmosis Proses perpindahan air melalui membran semipermeabel karena perbedaan konsentrasi larutan antara dua daerah yang dipisahkan memebran tersebut disebut osmosis. Perpindahan air untuk mencapai keseimbangan larutan dapat saja menimbulkan perbedaan ketinggian. Perbedaan ketinggian sebagai akibat dari proses osmosis menimbulkan tekanan manusia. Active transport (pemindahan aktif), yaitu membran secara aktif memiliki energi untuk memindahkan substansi substansi Reabsorbsi pada ginjal, penyerapan enzim pada usus, dan sel syaraf merupakan contoh contoh dari pemindahan aktif. Gambar 2.4 : ilustrasi dialysis
  • 5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 5 2. Menjelaskan kerja jantung Jumlah darah pada orang dewasa 4,5 liter. Pada orang dewasa normal, setiap kontaraksi otot jantung memompa sekitar 80 ml darah, dan setiap satu menit sel darah merah telah beredar komplit satu siklus dalam tubuh. Pada proses ini jantung melakukan kerja. Tekanan di kedua pompa jantung tidaklah sama. Di sistem pulmonal tekanannya rendah (Tekanan maksimum/sistole = 25 mm Hg). Pada sirkulasi sistemik tekanan puncak/sistole sekitar 120 mm Hg. Pada fase istirahat (diastole) tekanan sekitar 80 mm Hg. Otot yang menggerakkan ventrikel kiri memiliki ketebalan sekitar tiga kali lipat dibandingkan dengan ventrikel kanan. Saat kita bekerja berat atau berolah raga, tekanan darah dapat meningkat sebesar 50% dan volume darah yang dipompa dapat meningkat 5 kali lipat sehingga terjadi peningkatan energi yang dikeluarkan oleh jantung. Untuk mengukur tekanan darah Rev Stephen Hales (1733) mula2 menggunakan pipa gelas dihubungkan langsung ke pembuluh arteri kuda dengan pengantara trackea angsa. Di dalam pipa, darah akan naik dan mencapai ketinggian kira-kira 1,3 m dihitung dari posisi jantung. Ketinggian tersebut dapat dicari dengan menggunakan harga rata-rata tekanan darah pada jantung sebesar 100 mmHg, massa jenis (rapat massa) darah sebesar 1040 kg/m3 : rHg . g . hHg = rdarah . g . Hdarah (13600 kg/m3).g (100 mm) = (1040 kg/m3).g. hdarah hdarah = 1308 mm = 1,3 m Pada lokasi dekat telapak kaki, tekanan darah menjadi 200 mmHg atau setara dengan 2,6 meter darah. Tingginya tekanan pada kaki ini disebabkan oleh berat darah antara jantung dan kaki yang menekan ke bawah (jarak jantung dari telapak kaki sekitar 1,3 meter). Dengan sedikit perhitungan dapat dipahami bahwa peningkatan tekanan darah sebesar 10 (10 mmHg) menyebabkan kenaikan tinggi kolom darah sebanyak 131 mm. Tekanan darah 150 berarti tinggi kolom darah dalam pipa (dihitung dari telapak kaki) adalah 1,95 m. Dalam praktek, pengukuran tekanan darah biasanya dengan alat yang bernama sphygmomanometer. Alat ini terdiri atas :pembalut/ gelang; dalam pembalut ini terdapat rongga yang dapat diberi tekanan.manometer yang dihubungkan dengan pembalut tersebut untuk mengukur tekanannya. Dalam bentuknya yang asli, yang digunakan adalah manometer air raksa dan stetoskop. Aliran darah biasanya mengalir secara laminer/ sream line, tetapi pada beberapa tempat terjadi turbulensi misalnya pada valvula jantung (katup jantung). Dengan menggunakan sphygmomanometer dan pembalut dililitkan pada lengan bagian atas, aliran darah akan dibuat turbulensi dan menghasilkan fibrasi sehingga bunyi jantung dapat didengar dengan menggunakan stetoskop. Aliran laminer dapat diubah menjadi turbulensi apabila pembuluh secara berangsur-angsur diciutkan Gambar 2.5 : Ilustrasi jantung kita Gambar 2.6 : Sphygmomanometer
  • 6. 6 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan jari-jarinya dan kecepatan aliran secara bertahap ditingkatkan sehingga mencapai kecepatan kritis. 3. Menjelaskan sistem peredaran darah Cara kerja pengukuran tekanan darah adalah Mula-mula pembalut dililitkan pada lengan bagian atas dan tekanannya dinaikkan secara cepat dengan bantuan semacam pompa tangan hingga tekanannya dapat mengentikan aliran darah. Kemudian dengan membuka sedikit katup pada pompa tersebut, tekanan diturunkan secara agak lambat. Pada saat yang sama, suara dalam pembuluh darah pada lengan bawah didengarkan dengan stetoskop dan penunjukkan pada manometer diamati. Ketika tekanan pembalut masih lebih tinggi daripada tekanan systole, darah tidak mampu menembus jepitan pembalut sehingga tidak ada suara yang terdengar melalui stetoskop. Pada saat tekanan pembalut turun di bawah tekanan systole, terjadi aliran darah turbulen yang menyemprot melalui arteri. Desakan darah yang mengalir menerobos jepitan pembalut ke arah lengan bawah menimbul-kan getaran suara yang terdeteksi dengan stetoskop. Bunyi- bunyi ini disebut bunyi Korotkoff atau K. Tekanan pada saat bunyi K pertama kali terdengar menunjukkan tekanan Sistole. Seiring dengan menurunnya tekanan bunyi K semakin keras kemudian mereda. Bila tekanan pembalut lebih rendah dibandingkan dengan tekanan diastole, suara yang terdengar akan berubah atau menjadi hilang. Saat bunyi K menghilang atau berubah menunujukkan tekanan diastolic. Tekanan darah dicatat sebagai tekanan yang ditunjukkan oleh manometer pada saat munculnya suara karena desakan aliran darah (tekanan systole) dan di saat berubah atau hilangnya lagi suara tersebut (tekanan diastole). Pada saat ini telah terdapat pengukur tekanan darah yang bekerja secara elektronik, namun masih berdasarkan prinsip sphygmomanometer. Pembalut yang bertekanan tetap digunakan, sedangkan saat munculnya suara (tekanan systole) dan saat berubah/hilangnya suara (tekanan diastole) dideteksi secara elektronik. Hasil pengukuran langsung di-tampilkan pada peraga digital. Seringkali alat ini memperagakan pula jumlah denyut jantung per menit. 4. Mekanisme Pernapasan • Sepasang paru-paru rata-rata dapat menyimpan sekitar 6 liter udara, Tetapi hanya sebagian Gambar 2.7 : Cara pengukuran tekanan darah kecil dari kapasitas ini digunakan selama bernafasnormal,Volumeparu-paruseseorang bergantung kepada perbedaan ukuran fisik paru-paru, berhubungan juga dengan kondisi saat inspirasi dan ekspirasi, Nilai volume paru- paru bergantung pada usia dan tinggi dan berat orang. • Total lung capacity (TLC) = 6 L. Volume udara yang tersimpan di paru-paru pada akhir inspirasi maksimum. • Vital capacity (VC) = 4.8 L. Jumlah udara yang dapat dikeluarkan dari paru-paru setelah Gambar 2.8 : paru-paru kita inspirasi maksimum. • Tidal volume (TV) = 500 ml. Jumlah udara yang dihirup dan dikeluarkan selama pernafasan normal. • Residual volume (RV) = 1.2 L. Jumlah udara di dalam paru-paru setelah ekspirasi maksimal. • Expiratory reserve volume (ERV) = 1.2 L. Jumlah udara tambahan yang dapat dikeluarkan
  • 7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 7 setelah ekspirasi normal. • Padaakkhirpernafasannormal,paru-parumengandungresidualvolumeditambahexpiratory reserve volume, atau sekira 2.4 liter. Jika seseorang dapat mengeluarkan udara sebanyak mungkin maka hanya volume residu 1,2 liter yang tersisa. • Inspiratory reserve volume (IRV) = 3.6 L. Tambahan udara yang masih dapat dihirup setelah volume tidal masuk paru-paru • Functional residual capacity (ERV + RV) = 2.4 L. Jumlah udara dalam paru-paru setelah volume tidal keluar. • Inspiratory capacity (IC) = Jumlah udara yang dapat dihirup setelah volume tidal keluar • Anatomical dead volume (or dead space) = 150 mL. The volume of the conducting airways. • Mekanisme pernafasan pada manusia disebut pernafasan Tidal. Pernafasan Tidal artinya udara yang masuk dan keluar paru-paru melalui jalan yang sama. Kapasitas paru-paru total bergantung pada usia, berat, jenis kelamin dan aktifitas fisik seseorang. Sebagai contoh wanita mempunyai kapasitas paru-paru lebih rendah 20–25% dibandingkan laki-laki. Perokok berat mempunyai kapasitas paru- paru lebih rendah dibanding bukan perokok. Kapasitas paru-paru bergantung pula pada ketinggian. Seseorang yang lahir dan hidup Gambar 2.9 : Pernafasan tidal di dataran rendah mempunyai kapsitas yang lebih kecil dibanding orang yang hidup di dataran tinggi. Hal ini disebabkan lapisan atmosfir mempunyai kerapatan yang kecil pada dataran tinggi, sehingga volume udara yang sama mengandung sedikit molekul, termasuk oksigen. Paru-paru akan tumbuh lebih besar agar dapat memproses udara lebih banyak. Seseorang yang pergi dari dataran rendah ke dataran tinggi sering mengalami “sakit ketinggian, karena paru- paru tidak dapat memproses oksigen yang cukup untuk kebutuhan tubuhnya. Tidal volume, vital capacity, inspiratory capacity and expiratory reserve volume dapat diukur dengan spirometer. Penentuan residual volume dapat dilakukan oleh radiographic planemetry, body plethysmography, closed circuit dilution and nitrogen washout. • Ada empat elemen dasar pada tes fungsi paru-paru : • Tidal volume (TV): Volume udara pada seseorang normal ketika masuk dan keluar • Inspiratory reserve volume (IRV): Jumlah volume udara maksimum yang dapat ditambahkan ke volume tidal • Expiratory reserve volume (ERV): Volume udara maksimum yang dapat dikeluarkan kembali setelah ekspirasi narmal. • Residual volume (RV): Jumlah udara yang selalu ada di dalam paru-paru dan tidak pernah dikeluarkan. Jumlah udara yang tersisa di paru-paru setelah ekspirasi maksimum. • Hasilnya dapat digunakan untuk membagi penyakit paru-paru ke dalam dua bagian yaitu restrictive diseases (volume paru- paru menurun), dan obstructive diseases (volume paru-paru normal, tetapi kecepatan aliran udara terganggu). • Dari volume ini sejumlah kapasitas paru- paru dapat dihitung : Total lung capacity (TLC): Volume paru- paru total (volume total udara dalam paru-paru setelah inspirasi maksimum) TLC = IRV + TV + ERV + RV Functional residual capacity (FRC): Jumlah udara yang tersisa di paru-paru selama pernafasan normal. FRC = ERV + RV • Respiratory quotient = RQ = Kecepatan produksi CO2 /Kecepatan konsumsi O2. RQ
  • 8. 8 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan dapat berbeda pada kondisi diet dan exercise, Pada kondisi normal RQ = 0.8. • Tekanan rata-rata gas oksigen pada manusia ketika istirahat adalah : Outside air = 160 torr (mm Hg) Alveolar air = 105 torr Arteriole blood = 100 torr Rangkuman Tugas Mandiri Venous blood = 40 torr Cells << 40 torr Fluida adalah aliran gas dan udara. Aspek kesehatan yang etrkait dengan hal ini adalah cairan, peredaran darah, dan pernafasan. Kegunaan dibidang kesehatan meliputi aliran pengukuran cairan tubuh, permeabilitas membrane, peredaran darah, tekanan darah, fungsi paru, dan pernapasan. 1. Sebutkan bagian-bagian alat spigmomanometer 2. Jelaskan cara kerja alat spignomanometer 3. Praktekan cara pengukuran tekanan darah 4. praktekan cara mengetahui fungsi paru
  • 9. Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan Australia Indonesia for Health Systems Strengthening (AIPHSS) 2015