Dokumen tersebut membahas persiapan anak yang akan menjalani prosedur diagnostik di rumah sakit. Mencakup pedoman umum persiapan diagnostik seperti menjelaskan prosedur, melibatkan orangtua, dan menyesuaikan informasi dengan usia anak. Juga dijelaskan teknik pelaksanaan prosedur diagnostik berdasarkan tahapan usia anak mulai dari bayi hingga remaja.
1. MODUL3Mata Kuliah: Konsep Dasar Keperawatan Anak Sakit
Penulis: Ningning, S
Kegiatan Belajar 2
“PERSIAPAN ANAK YANG AKAN
DILAKUKAN PROSEDUR DIAGNOSTIK”
Prodi: D3 Keperawatan
Semester: 05
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Jakarta 2015
Tahukah anda sebagai
seorang perawat
materi yang harus
dipahami adalah
persiapan anak yang
akan dilakukan
prosedur diagnostik,
yaitu, menjelaskan
pedoman umum
persiapan diagnostik,
menjelaskan persiapan
prosedur diagnostik,
menjelaskan tehnik
pelaksanaan menurut
tahapan usia anak.
3. Takutkah anda disuntik atau
dilakukan prosedur diagnostik?
Pasti takut terutama jika belum
pernah atau mengalami disuntik
apalagi anak-anak pasti menjerit
ketakutan terutama anak harus
dipegang kuat-kuat maka akan
membuat anak stress atau trauma
sehingga saudara harus
mempersipakan dengan baik.
Pedoman
Umum
4. Anak yang dirawat di rumah sakit akan membutuhkan prosedur
pemeriksaan diagnosti maka seyogyanya perawat perlu
memahami pedoman secara umum sebagai panduan
menyiapkan anak untuk menghadapi prosedur diagnostik.
Pedoman yang diterapkan harus disesuaikan dengan tahapan
perkembangan anak.
6. Tentukan secara detail prosedur yang pasti akan
dilakukan.
Kaji tingkat pemahaman orangtua dan anak selanjutnya
rencanakan penyuluhan dengan melibatkan mereka bila
menginginkannya khususnya bila berencana ikut
berpartisifasi dalam perawatan.
7. Ketika mempersiapkan anak dan keluarga maka diskusikan
untuk mencegah kelebihan informasi dan menjamin
umpan balik yang adekwat.
Informasikan pada orangtua tentang peran mereka selam
prosedur seperti berdiri didekat kepala anak dan
berbicara dengan lembut pada anak.
8. Gunakan istilah yang nyata, tidak abstrak seperti gunakan
gambar garis sederhana dari tubuh anak laki-laki atau
perempuan dan tandai bagian tubuh yang akan dilibatkan
dan jelaskan bahwa tidak ada bagian tubuh lain lagi yang
akan dilibatkan.
9. Bila bagian tubuh yang terlibat dihubungkan dengan
fungsi maka jelaskan bahwa kemampuan bagian tubuh
terbut tidak akan berubah fungsinya, seperti setelah
operasi tonsilektomi maka anak masih bisa berbicara.
10. Gunakan kata-kata yang sesuai dengan
tingkat pemahaman anak.
Perjelas kata-kata yang asing seperti
anestesi adalah tidur yang khusus.
11. Perhatikan aspek sensori dari prosedur: apa yang akan
dirasakan, dilihat, dicium dan disentuh anak serta apa
yang akan anak lakukan selama prosedur seperti tetap
berbaring, menghitung bunyi-bunyian, meremas tangan
dan memeluk boneka.
12. Izinkan anak untuk mempraktikan prosedur yang
membutuhkan kerjasama seperti nafas dalam
menggunakan spirometri atau masker.
Bersikap jujur pada anak tentang aspek yang tidak
menyenangkan dari prosedur seperti perasaan nyeri atau
takut akan berbeda pada setiap orang.
13. Jelaskan bahwa diakhir prosedur akan ada hal yang
menyenangkan seperti pulang kerumah bertemu
orangtua, saudara kandung atau teman. Jelaskan
keuntungannya dari prosedur yang dilaksanakan seperti
setelah tonsilmu sembuh maka tidak akan mengalami
sakit tenggorokan lagi.
15. Sejumlah pemeriksaan prosedur diagnostik dilakukan selama
anak dirawat di rumah sakit, dari pemeriksaan urine, darah
untuk pembedahan. Tehnik khusus dapat membantu anak
untuk memahami dan mengatasi perasaan terhadap
tindakan prosedur. Perawat seharusnya tidak berasumsi
bahwa prosedur-prosedur tersebut tidak akan membuat
anak trauma.
16. Pemeriksaan urine dan meletakan urine di tabung
pemeriksaan atau pemeriksaan rontgen foto dapat
membuat anak ketakutan jika anak tidak memahami alasan
dilakukan prosedur. Bahkan pemberian obat-obatan dapat
membuat anak frustasi. Perawat harus menyiapkan anak
untuk diberikan obat-obatan dan menggunakan tehnik yang
benar agar pemberiannya aman.
17. Persiapan prosedur biasanya dimulai beberapa hari
sebelumnya tergantung usia anak. Gunakan kata-kata untuk
menjelaskan prosedur dan tujuan yang dapat dipahami
anak.. Pada anak yang sudah besar membutuhkan
penjelasan yang sesuai pemahaman dan pengalaman masa
lalunya. Mereka ingin tahu apa yang terjadi, mengapa dan
apa mereka dapat mengatasinya selama pelaksanaan
prosedur.
18. Prosedur harus dilakukan dengan cepat dan efisien jika
memungkinkan. Orangtua mungkin berharap terlibat dan
diperiapkan untuk memberi kenyaman pada anak. Orangtua
atau anak dapat memberikan dukungan pada anak melalui
sentuhan, berceritera, bernyanyi, menenangkan atau
menggunakan tehnik untuk mengurangi stres.
19. Prosedur tindakan pada anak umumnya dilakukan di
ruangan tindakan sehingga ruangannya sendiri dianggap
aman dan relatif bebas dari nyeri . Setelah prosedur anak
kembali ke ruangan yang nyaman dan pemulihan. Pemberian
hadiah bisa menenangkan anak.
21. Pemberian informasi tentunya berbeda pada setiap anak,
seperti untuk adolesence yang mengajaukan daftar
pertanyaan atau membuat pilihan untuk perawatannya.
Berikut ini merupakan beberapa pedoman sesuai tahapan
perkembangan anak.
22. Tidak pada bayi, jelaskan pada
orangtua alasan dilakukan
tindakan
Bayi Sebelum Prosedur
23. Restrain bayi dengan aman dan lembut.
Lakukan prosedur dengan cepat, gunakan
sentuhan dan botol untuk mengalihkan.
Orangtua dapat memegang, mengayun dan
bernyanyi setelah dilakukan prosedur
Bayi Selama Prosedur
24. Berikan penjelasan sebelum prosedur, toddler
pemahaman konsep waktu terbatas. Jelaskan
bahwa prosedur tidak menakutkan dan
dilakukan seauai kebutuhan.
Toddler Sebelum Prosedur
25. Prosedur dilakukan di ruang tindakan. Berikan
penjelasan singkat dan langsung dengan sikap
yang positif. Hindari pilihan jika tidak tersedia,
contoh “kita akan pergi sekarang”, ini lebih baik
daripada “sudah siap untuk pergi sekarang?,
membuat anak menangis atau ketakutan.
Kenyaman anak setelah prosedur, berikan anak
pilihan minuman kesukaanya atau stiker khusus.
Toddler Selama Prosedur
26. Berikan penjelasan singkat tentang prosedur,
gunakan gambar, ketika memeriksa berikan
sentuhan dan bermain dengan menggunakan alat
jika memungkinkan
Pra sekolah Sebelum Prosedur
27. Lakukan di ruang tindakan. Restrain dengan kuat,
berikan penjelasan singkat dan langsung dengan
sikap yang positif. Anjurkan untuk mengontrol
dengan menghitung sampai 10 atau menyebutkan
nam. Biarkan anak menangis, berikan feedback
positif selama kooperatif. Stelah diruangan, ajarkan
anak menggambar untuk menggali pengalamannya.
Pra sekolah Selama Prosedur
28. Penjelasan yang jelas akan membantu, gunakan
gambar, foto, buku, dan kontak dengan alat. Ajarkan
tehnik mengurangi stres seperti nafas dalam,
tawarkan pilihan hadiah setelah prosedur lengkap
Usia sekolah Sebelum Prosedur
29. Siapkan anak untuk restrain jika dibutuhkan, biarkan
anak tinggal di posisinya jika anak masih mampu.
Jelaskan apa yang terjadi pada prosedur. Fasilitasi
anak untuk menggunakan tehnik mengontrol stres.
Berikan pujian.
Usia sekolah Selama Prosedur
30. Berikan penjelasan langsung dan melalui tulisan.
Ajarkan tehnik mengurangi stres. Gali ketakutan
akan prosedur.
Adolescent Sebelum Prosedur
31. Kaji kemampuan mengontrol sendiri. Hindari
penggunaan restrain. Kaji penggunaan tehnik
mengontrol stres. Jelaskan tujuan dan biarkan ketika
prosedur sedah selesai.
Adolescent Selama Prosedur
32. Selamat, Saudara telah selesai mempelajari kegiatan belajar 2
Modul Konsep Dasar Keperawatan Anak Sakit. Apakah Saudara telah
mengerti dan memahami materi yang telah dipelajari?
Jika sudah maka Saudara dapat melanjutkan Belajar Ke Kegiatan
Belajar Selanjutnya
Namun jika belum, pelajarilah kembali pada materi yang menurut
Saudara belum Saudara kuasai