SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  80
Télécharger pour lire hors ligne
KEWIRAUSAHAAN
MODUL
Pengelolaan Usaha Bagian III
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Jakarta 2015
YANI WIDYASTUTI
SUYANTO
Australia Indonesia Partnership for
Health Systems Strengthening
(AIPHSS)
SEMESTER 5
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
i
Daftar Isi
Cover					
Daftar Isi											i
Daftar Istilah											ii
Pendahuluan										1
	
Kegiatan Belajar 1	 :
	 Aspek Organisasi dan Manajemen Bisnis					 3
Kegiatan Belajar 2 :
	Aspek Komunikasi dalam Bisnis							25
Kegiatan Belajar 3 :
	Kewirausahaan Dalam Bidang Kebidanan					36
	
Penutup											64
Daftar Pustaka										65
Tes Akhir Modul (tes Sumatif)								69
Daftar Gambar										76
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
ii
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
ISTILAH KETERANGAN
goal congruence keselarasan tujuan.
CV Commanditaire Vennotschaap.
ICRC
The International Committee of the Red
Cross (Komite Internasional Palang
Merah).
Going Concern
suatu keadaan di mana perusahaan dapat
tetap beroperasi dalam jangka waktu yang
lama, dimana hal ini dipengaruhi oleh
keadaan keuangan dan non keuangan.
Human Error kesalahan manusia
a collaborative strategy Strategi kerjasama
a competetive strategy Strategi kompetitif
Daftar Istilah
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
1
Pendahuluan
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Rekan mahasiswa, salam hangat, selamat berjumpa kembali dalam mata kuliah Ke-
wirausahaan. Modul yang sedang Anda pelajari ini merupakan modul keempat dari
4(empat) modul yang harus anda selesaikan. Modul ini berjudul “Pengelolaan Usaha
Bagian III”. Rekan mahasiswa, setelah mempelajari modul ini anda diharapkan dapat
memahami berbagai hal yang berhubungan dengan materi yang harus dikuasai oleh
seorang wirausaha agar dapat mengelola usaha dengan sukses. Secara khusus Anda
diharapkan dapat menjelaskan tentang: (1) Aspek Organisasi dan Manajemen Bisnis (2)
Aspek Komunikasi Bisnis (3) wirausaha diBidang Kebidanan.
Modul berjudul Pengelolaan Usaha Bagian III ini diawali dengan pembahasan tentang
Aspek Organisasi dan Manajemen Bisnis yang meliputi: Organisasi, manajemen usa-
ha, dan manajemen risiko. Selanjutnya pembahasan tentang Aspek Komunikasi bisnis
yang meliputi komunikasi bisnis dan negosiasi. Pembahasan modul ini diakhiri dengan
topik wirausaha dalam Bidang Kebidanan yang meliputi: bidan Praktik Mandiri, Inovasi
layanan Kebidanan dan Pelayanan kebidanan unggulan.
Modul ini disusun sebagai bahan mata kuliah institusional ”Kewirausahaan” yang mer-
upakan salah satu unsur penunjang yang sangat penting bagi bidan dalam menjalankan
praktik profesinya. Modul 4 ini dikemas dalam 3(tiga) kegiatan belajar(KB) dengan uru-
tan sebagai berikut:
Kegiatan Belajar 1 	 : Aspek Organisasi dan Manajemen Bisnis.
Kegiatan Belajar 2	 : Aspek Komunikasi Bisnis
Kegiatan Belajar 3	 : Wirausaha di bidang kebidanan
PETUNJUK BELAJAR
Modul ini disusun sedemikian rupa agar Anda dapat mempelajarinya secara mandiri,
kami yakin Anda akan berhasil jika Anda mau mempelajarinya secara serius dan benar.
Oleh karena itu lakukan langkah-langkah belajar sebagai berikut:
1)	 Baca baik-baik dan pahami tujuan/kompetensi yang ingin dicapai dalam mempe-
lajari modul ini.
2)	 Pelajari materi secara berurutan mulai dari kegiatan belajar (KB)1 dan seterusnya,
karena materi yang dibahas dalam kegiatan sebelumnya berkaitan erat dengan
materi yang akan dibahas pada kegiatan berikutnya.
3)	 Anda harus punya keyakinan yang kuat untuk belajar dan mempraktikan materi
yang memerlukan praktikkum.
4)	 Pelajari baik-baik dan pahami uraian materi yang ada pada setiap KB. Jika ada ma-
teri yang harus dipraktikkan, maka Anda diminta untuk mempraktikkannya.
5)	 Untuk mempelajari modul ini dibutuhkan waktu sedikitnya 300 menit.
6)	 Disamping mempelajari modul ini, Anda dianjurkan untuk mempelajari buku-
buku lain, koran, atau majalah maupun informasi dari dunia maya yang memba-
has tentang pengelolaan usaha.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
2
7)	 Keberhasilan proses pembelajaran Anda dalam Mata Kuliah ini sangat tergantung
pada kesungguhan Anda sendiri.
8)	 Setelah selesai mempelajari satu KB, Anda diminta untuk mengerjakan tugas
maupun soal-soal yang ada di dalamnya. Anda dinyatakan berhasil kalau sedikitn-
ya 80% jawaban Anda benar. Selanjutnya Anda dipersilahkan untuk mempelajari
KB berikutnya.
9)	 Kunci jawaban untuk setiap KB ada di bagian akhir modul ini. Silahkan cocokkan
jawaban Anda dengan kunci jawaban tersebut. Jika Anda belum berhasil silahkan
pelajari sekali lagi bagian-bagian yang belum Anda kuasai. Ingat! Jangan melihat
kunci jawaban sebelum Anda selesai mengerjakan tugas
10)	 Bila Anda mengalami kesulitan, diskusikan dengan teman-teman Anda, jika masih
juga mengalami kesulitan, silahkan hubungi dosen fasilitator dari Mata Kuliah ini.
11)	Setelah semua KB dipelajari, dan semua tugas sudah Anda kerjakan dengan be-
nar, tanyakan pada diri Anda sendiri apakah Anda telah menguasai seluruh ma-
teri sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Bila jawabannya “Ya”, maka hubungi
dosen Pembina Anda untuk meminta tes akhir modul (TAM). Anda dinyatakan
berhasil bila sedikitnya jawaban Anda 80% benar. Dengan demikian Anda diper-
bolehkan untuk mempalajari modul berikutnya.
Selamat belajar, jangan lupa memohon pertolongan kepada Tuhan yang Maha kuasa
Allah Swt agar Anda dimudahkan dalam mempelajari modul ini, sehingga dapat berhasil
dengan baik.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
3
Kegiatan
Belajar 1
ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN BISNIS
Tujuan Pembelajaran Umum
Selamat Rekan mahasiswa, bagus, semangat Anda luar bisaa! Setelah anda selesai
mempelajari kegiatan belajar 1(satu) ini Anda diharapkan dapat memahami tentang
Aspek Organisasi dan Manajemen Bisnis.
Untuk mencapai tujuan umum tersebut ada 3 (tiga) tujuan khusus yang harus anda kua-
sai, yaitu dapat menjelaskan:
1. Organisasi
2. Manajemen usaha
3. manajemen risiko.
Marilah segera kita pelajari materi selengkapnya pada uraian materi berikut.
Tujuan Pembelajaran Khusus
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
4
Uraian
Materi
A.	Organisasi
Rekan mahasiswa, kita sebagai ibu rumah tangga tentu mengikuti kegiatan organ-
isasi baik di tempat kerja maupun di lingkungan rumah. Coba Anda tuliskan apa
yang dimaksud organisasi dalam kolom berikut:
Bagus, Jika Anda sudah selesai menuliskan, coba Anda cocokkan apa yang anda tulis
dengan uraian berikut ini.
1.	 Pengantar organisasi
Manusia adalah mahluk sosial yang tidak bisa hidup sendirian, manusia hidup
selalu membutuhkan manusia lain baik untuk mencapai tujuan-tujuan hidupnya
ataupun yang lain. Tujuan-tujuan tersebut lebih mudah tercapai apabila dilak-
sanakan secara bersama-sama dalam organisasi. Organisasi dibutuhkan sebagai
wadah bagi masyarakat untuk aktualisasi diri.Organisasi merupakan wadah bagi
orang-orang untuk berkumpul untuk malasanakan aktivitas dalam rangka men-
capai tujuannya. Seseorang masuk dalam suatu organisasi karena tujuan yang
akan dicapai oleh organisasi sama dengan tujuan orang tersebut. Dengan adanya
organisasi pencapaian tujuan lebih cepat dan lebih mudah.
Individu yang menjadi bagian dari sebuah organisasi mempunyai dampak besar
bagi kehidupan organisasi. Hal ini dapat di gambarkan sebagai masyarakat da-
lam lingkup kecil, kehidupan di masyarakat selalu ada masalah yang harus dalam
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
5
dipecahkan bersama. Demikian juga dalam sebuah organisasi, sikap saling meng-
hargai dan bertanggungjawab terhadap keutuhan organisasi ataupun memper-
tahankan sebuah kelompok, memberikan gambaran sebuah perjuangan panjang,
dan hal ini akan sangat membantu ketika dalam penyelesaian masalah atau mem-
berikan masukan kepada masyarakat dalam lingkup luas.
Organisasi dibentuk dengan tujuan-tujuan bersama yang saling berkaitan, oleh
sebab itu pencapaian tujuan yang dilakukan oleh anggota organisasi atau dalam
artian anggota sebuah kelompok lebih berpeluang untuk mencapai tujuan yang
lebih maksimal dan efektif. Apabila tujuan organisasi dengan tujuan individu bisa
berjalan beriringan atau sejalan (goal congruence) berarti tujuanya tercapai. Se-
lain hal-hal tersebut, manfaat organisasi yang dapat diperoleh melalui organisa-
si adalah: melatih leadership, memperluas pergaulan, meningkatkan wawasan
dan pengetahuan, membentuk karakteristik seseorang, kuat dalam menghadapi
tekanan, mampu mengatur waktu dengan sangat baik, sebagai ajang pembelaja-
ran kerja yang sesungguhnya
2.	 Pengertian Organisasi
Organisasi adalah kumpulan dari sekelompok orang yang saling berinteraksi satu
dengan yang lain dengan tujuan yang sudah ditetapkan. Organisasi merupakan
satu wadah bagi seseorang untuk dapat mencapai tujuan tertentu dengan men-
gurangi risiko-risiko yang akan dihadapi/muncul. Lewat organisasi tujuan-tujuan
yang akan dicapai jauh lebih mudah. Melalui organisasi dengan penekanan pada
tingkat rasionalitas dalam kerjasama yang terkoordinasi, dengan menekankan
pada pentingnya pembagian tugas sesuai keahlian masing-masing anggota akan
mempermudah pencapaian tujuan individu dan tujuan organisasi.
Organisasi merupakan tatanan hubungan sosial, dalam hal ini seorang individu
akan selalu melakukan interaksi dengan individu lain dalam organisasi, interaksi
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
6
dengan pimpinan maupun antar anggota sendiri. Organisasi mempunyai pem-
batasan-pembatasan tertentu. Setiap anggota organisasi yang melakukan hubun-
gan interaksi dengan yang lainnya tidak hanya didasarkan atas kemauan sendi-
ri, akan tetapi dibatasi oleh peraturan tertentu yang hadal didalam organisasi.
Organisasi merupakan suatu kumpulan tata aturan, dengan adanya tata aturan
setiap organisasi maka dapat lebih mudah dibedakan suatu organisasi dengan
kumpulan kemasyarakatan.
Organisasi merupakan suatu kerangka hubungan yang berstruktur, yang di dalam-
nya berisi wewenang, tanggung jawab, dan pembagian kerja untuk menjalankan
suatu fungsi yang ada dalam organisasi. Adanya struktur yang jelas akan mem-
permudah dalam membedakan wewenang dan tanggung jawab dalam organisa-
si mulai dari pimpinan sampai pada bawahan atau staf. Organisasi yang efektik
akan tercapai apabila anggota dalam organisasi tersebut berjalan sesuai dengan
fungsinya masing-masing. Kesamaan tujuan dari organisasi dan anggota organi-
sasi akan mudah tercapai apabila visi dan misi organisasi sama dengan visi dan
misi anggota organisasi. Apabila goal congruence antara organisasi dan anggota
tercapai maka efektifitas dan efisiensi organisasi tercapai. Goal congruence san-
gat dibutuhkan untuk menselaraskan tujuan organisasi tujuan organisasi dan an-
ggota organisasi akan mudah dilakukan apabila anggota organisasi mempunyai
visi dan misi yang jelas, dan anggota baru yang masuk dalam organisasi harus
memperhatikan visi dan misi organisasi sebelum memutuskan untuk bergabung
dalam suatu organisasi. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa orang-
orang terlibat dalam organisasi harus tunduk pada suatu aturan untuk menga-
dakan kerjasama dan interaksi guna mencapai suatu tujuan bersama. Apabila tu-
juan dari organisasi sudah tercapai maka keberadaan organisasi tersebut dapat
dibubarkan atau dilanjutkan untuk mencapai tujuan-tujuan yang lain. Klasifikasi
organisasi berdasarkan tujuannya adalah:
a.	 Organisasi yang didirikan dengan tujuan keagamaan.
	 Organisasi ini didirikan dengan misi keagamaan, tujuan utama dari organi-
sasi ini adalah untuk mengarahkan agar anggota organisasi bisa tunduk dan
patuh pada perintah Tuhan. Organisasi keagamaan tujuan utamanya adalah
ibadah dan menolong sesama.
b.	 Organisasi yang didirikan dengan tujuan pada pelayanan.
	 Hasenfeld (1983) menjelaskan bahwa organisasi pelayanan manusia, secara
mendasar memiliki fungsi untuk melindungi, memelihara, atau meningkat-
kan kesejahteraan individu melalui pemahaman, pembentukan, atau pengu-
bahan atribut personal mereka.
c.	 Organisasi yang didirikan dengan tujuan ekonomi/bisnis.
	 Organisasi ini didirikan tujuan utamanya untuk mencari keuntungan finan-
sial seoptimal mungkin, terutama keuntungan yang bersumber dari usaha
utama maupun usaha sampingan. Adapun jenis dari organisasi bisnis ini ada-
lah: (1) Perseroan Terbatas (PT) dulu disebut juga Naamloze Vennootschaap
(NV), adalah suatu persekutuan berbadan hukum untuk menjalankan usaha
yang memiliki modal terdiri dari saham-saham, kepemiliknya melalui bagian
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
7
sebanyak saham yang disertakan/ditanamkan. Karena modalnya terdiri dari
saham-saham yang dapat diperjualbelikan, perubahan kepemilikan perusa-
haan dapat dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan. Perseroan
terbatas ada yang milik perorangan dan milik public (terbuka); (2) Perseroan
Komanditer atau Commanditaire Vennotschaap (CV) adalah badan usaha
yang didirikan dan dimiliki oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan
besama dengan tingkat keterlibatan yang berbeda-beda di antara anggot-
anya; (3) Firma (Fa), Firma adalah persekutuan/ badan usaha yang didirikan
dan dimiliki oleh dua orang atau lebih untuk menjalankan suatu perusahaan
dengan memakai nama bersama dan umumnya didirikan dengan Akta Oten-
tik sebagai Akta Pendirian dan dibuat oleh Notaris dalam bahasa Indone-
sia. Badan usaha ini lebih banyak digunakan oleh beberapa atau sekelom-
pok orang yang memiliki keahlian sama untuk memberikan pelayanan atau
melaksanakan kegiatan usaha dibidang Jasa. Para pendiri Firma umumnya
telah saling mengenal dan percaya satu sama lain serta masing-masing ang-
gota telah mengetahui dan memahami segala risiko yang timbul dan menjadi
tanggung jawab para pendirinya. Risiko usaha dari badan usaha ini ditanggu-
ng bersama oleh para sekutu/pendiri termasuk dengan harta pribadinya; (4)
Koperasi, Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseo-
rangan atau badan hukum koperasi, dengan pemisahan kekayaan para ang-
gotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi
dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai den-
gan nilai dan prinsip koprasi; (5) Joint venture adalah kerja sama beberapa pi-
hak untuk menyelenggarakan usaha bersama dalam jangka waktu tertentu.
Bisaanya kerja sama berakhir setelah tujuan tercapai atau pekerjaan selesai;
(6) Kartel, yaitu persekutuan perusahaan-perusahaan dibawah suatu perjan-
jian untuk mencapai tujuan tertentu; (7) Holding Company, Perusahaan in-
duk atau Holding Company adalah perusahaan utama yang membawahi be-
berapa perusahaan yang tergabung ke dalam satu grup perusahaan. Melalui
pengelompokan perusahaan ke dalam induk perusahaan, bertujuan untuk
meningkatkan atau menciptakan nilai pasar perusahaan (market value cre-
ation).
d.	 Organisasi yang didirikan dengan tujuan perlindungan
	 Organisasi yang didirikan dengan tujuan untuk melindungi orang-orang aki-
bat perang ataupun yang lainya.Organisasi ini sengaja didirikan karena ingin
melindungi hak-hak orang yang mendapatkan musibah akibat kejadian ter-
tentu, misalnya akibat perang ataupun konflik yang lainnya. Contoh organi-
sasi ini untuk tingkat internasional adalah The International Committee of the
Red Cross (ICRC), Komite Internasional Palang Merah adalah organisasi yang
tidak memihak, netral dan independen yang misinya secara eksklusif kemanu-
siaan adalah untuk melindungi kehidupan dan martabat para korban perang
dan kekerasan internal dan untuk memberi mereka bantuan. Selama situasi
konflik, ICRC bertanggung jawab untuk memimpin dan mengkoordinasikan
kegiatan bantuan internasional Gerakan. Hal ini juga mempromosikan pent-
ingnya hukum humaniter internasional dan menarik perhatian prinsip-prin-
sip kemanusiaan universal.Sebagai penjaga Konvensi Jenewa, ICRC memiliki
mandat tetap di bawah hukum internasional untuk mengunjungi penjara,
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
8
mengatur operasi bantuan, mempertemukan keluarga yang terpisah dan
melakukan kegiatan kemanusiaan lainnya selama konflik bersenjata.ICRC
juga bekerja untuk memenuhi kebutuhan pengungsi internal, meningkatkan
kesadaran masyarakat akan bahaya ranjau dan sisa bahan peledak perang
dan melacak orang-orang yang telah hilang selama konflik. Markas ICRC di
Jenewa, Swiss, dan organisasi ini memiliki lebih dari 12.000 staf di 80 negara
di seluruh dunia. Sekitar 30 persen dari kegiatan operasional ICRC dilakukan
bekerja sama dengan Perhimpunan Nasional(ifrc.org 2014). Lembaga ini ser-
ing menerjunkan anggotanya dalam misi kemanusiaan akibat perang mau-
pun bencana alam yang besar. Lembaga kemanusaan yang lainya adalah
The International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC)
Tujuan dari lembaga ini didirikan diantaranya adalah Menyelamatkan nyawa,
melindungi mata pencaharian, dan memperkuatpemulihan dari bencanadan
krisis, Mengktifkan hidup sehat dan aman, mempromosikan inklusisosial dan
budaya non-kekerasan dan perdamaian (ifrc.org 2014). Adapun di Indonesia
contohnya adalah Palang Merah Indonesia (PMI). PMI banyak terlibat dalam
misi kemanusiaan baik dalam bencana alam besar seperti bajir, tanah long-
sor, erupsi gunung berapi maupun misi kemanusiaan yang bukan bersum-
ber dari bencana alam seperti donor darah.
e.	 Organisasi yang didirikan dengan tujuan politik
	 Organisasi politik adalah organisasi yang berkepentingan atau terlibat dalam
proses politik dan merupakan bagian dari suatu kesatuan yang berkepent-
ingan dalam penentuan pembentukan tatanan sosial pada suatu wilayah
tertentu oleh pemerintahan yang sah. Tujuan utama organisasi ini adalah
membentuk tatanan sosial dalam bermasyarakat. Contoh-organisasi politik
adalah: Partai Golkar, Partai Demokrasi Indonesia, Partai Demokrat, Partai
Nasional Demokrat, Partai Gerakan Indonesia Raya, Partai Hatinurani Rakyat,
Partai Amanat Nasional, Partai Bulan Bintang dan partai-partai yang lainnya.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
9
3.	 Organisasi Bisnis
Organisasi bisnis adalah organisasi yang didirikan dengan tujuan untuk kegiatan
bisnis atau dengan kata lain organisasi yang didirikan untuk mendapatkan keun-
tungan. Organisasi ini dibuat sesuai dengan kebutuhan perusahaan, beberapa
hal yang perlu dirancang dalam mendirikan perusahaan/mengelola suatu usaha
adalah dalam membuat visi perusahaan, misi dalam mencapai visi perusahaan,
struktur organisasi perusahaan, bentuk organisasi yang akan dipilih, serta perizin-
an organisasi yang harus ditempuh, semuanya dijelaskan sebagai berikut:
a.	 Visi dan Misi
	 Visi adalah kompas perjalanan pencapaian cita-cita organisasi. Visi yang dib-
uat haruslah jelas dalam pencapainanya (waktu pencapaian) dapat terukur.
Apabila tidak ada waktu pencapaian dalam merumuskan visi maka pengusa-
ha tidak akan pernah tahu apakah visi yang dibuat sudah sesuai dengan tar-
get pencapaiannya atau belum. Untuk merealisasikan visi yang sudah dibuat,
misi untuk mewujudkan visi harus jelas. Misi perusahaan harus bisa mengi-
kuti perubahan lingkungan bisnis dimana perusahaan berada dan aktivitasn-
ya dilaksanakan dan mampu bertahan di lingkungan tersebut. OLeh karena
itu, seorang wirausahawan dituntut harus mampu untuk beradaptasi dengan
cepat tehadap perubahan-perubahan lingkungan tersebut. Perusahaan se-
bagai unit bisnis, harus fleksibel dan senantiasa mampu menyesuaikan diri
dengan perubahan-perubahan lingkungannya. Semakin dinamis lingkungan
sebuah perusahaan, maka semakin sulit untuk mengetahui dan menganti-
sipasi perubahan yang diperlukan. Pertumbuhan dan perkembangan se-
buah perusahaan dapat diukur dengan visi dan misi yang sudah ditetapkan,
visi dengan waktu pencapaian yang jelas akan mempermudah memantau
perkembangan perusahaan, dengan demikian akan mudah untuk melaku-
kan evaluasi terhadap pencapaian target dalam mengejar visi. Evaluasi yang
dilakukan secara berkala akan membantu wirausaha dalam mewujudkan
visi, dengan evaluasi yang teratur maka apabila ada penyimpangan dari visi
yang sudah ditetapkan dapat segera diluruskan dan kembali pada rel yang
benar. Dari hasil evaluasi tersebut dapat diketahui persoalan dan kendala
yang dihadapi setiap saat, sehingga dengan demikian aktivitas-aktivitas yang
dilakukan dalam upaya mengatasi persoalan dan kendala dapat lebih spesifik
dan terarah.
	 Organisasi bisnis yang didirikan tidak bisa langsung besar, untuk bisa besar
membutuhkan waku, ada yang membutuhkan waktu panjang bahkan mun-
gkin sangat panjang tapi ada juga yang hanya membutuhkan waktu bebera-
pa tahun. Di akhir-akhir ini industri Teknologi Informasi untuk bisa besar ada
yang hanya membutuhkan bebeberapa tahun contohnya adalah media sosial
facebook, tweeter, tetapi secara umum organisasi bisnis tidak bisa langsung
berdiri dan besar begitu saja, melainkan harus melewati proses yang panjang
dan harus jatuh bangun.
	 Untuk bisa melihat apakah usaha yang dijalankan sudah berhasil atau belum
diperlukan kompas dan peta. Kompas dan peta dalam menjalankan usaha
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
10
yaitu visi dan misi, apabila visi dan misi yang dibuat dalam organisasi bisnis
sangat realistis maka akan mudah untuk menentukan apakah organisasi
bisnis tersebut sudah berhasil ataupun belum dan usaha tersebut akan su-
lit untuk berkembang, yang harus diperhatikan adalah bahwa anggota atau
yang ada dalam organisasi tersebut adalah orang-orang yang memiliki pe-
mikiran yang tidak sama, dengan latar belakang yang berbeda, dengan usia
dan jenis kelamin yang berbeda karena perbedaan itu semua diperlukan visi
yang kuat untuk bisa menyamakan persepsi semua anggota, seperti contoh
ketika suatu rombongan berada di gurun pasir yang sangat luas dan dengan
terik matahari. Apabila perlengkapan untuk melewati gurun tidak lengkap
(tanpa membawa alat navigasi) maka untuk menentukan arah mana yang
akan dituju berbeda-beda dan keberadaan ataupun posisi tidak diketahui
dan kemungkinan besar tidak akan bisa melewati gurun pasir.
	 Berawal dari masalah tersebut, seorang wirausahawan harus menyadari
betapa pentingnya penyamaan visi organisasi/perusahaan dengan visi prib-
adi masing-masing anggota organisasi dengan visi perusahaan. Penyesuaian
visi dari pihak-pihak yang terlibat dalam suatu organisasi sangat vital. Apabi-
la penyamaan visi ini berhasil berarti yang diharapkan oleh organisasi sama
dengan yang diharapkan oleh pribadi dengan demikian goal congruence
tercapai. Jika goal congruence tercapai maka untuk memajukan perusahaan
menjadi lebih besar sangat mungkin/mudah untuk tercapai, tetapi jika seba-
liknya atau dengan kata lain tujuan organisasi tidak sama dengan tujuan ang-
gotanya maka sebesar apapun perusahaan tersebut akan runtuh. Karyawan
atau anggota organisasi masuk dalam perusahaan hanya mencari pekerjaan
atau mungkin perusahaan hanya jadi batu loncatan untuk mendapatkan
pekerjaan sesuai yang diharapkan maka perusahaan tersebut akan gulung
tikar, dan apabila hal itu terjadi semua karyawan berlomba-lomba untuk
meninggalkan perusahaan.
	 Dalam menjalankan usaha, yang perlu diperhatikan oleh wirausahawan
adalah going concern. Going concern merupakan salah satu konsep penting
akuntansi. Inti going concern terdapat pada Neraca perusahaan yang harus
merefleksikan nilai perusahaan untuk menentukan eksistensi dan masa yang
akan datang, dengan kata lain going concern adalah suatu keadaan di mana
perusahaan dapat tetap beroperasi dalam jangka waktu yang lama, dimana
hal ini dipengaruhi oleh keadaan keuangan dan non keuangan. Kegagalan
mempertahankan keberlanjutan hidup perusahaan dapat mengancam setiap
perusahaan, terutama diakibatkan oleh manajemen yang buruk, kecurangan
ekonomis dan perubahan kondisi ekonomi makro seperti merosotnya nilai
tukar mata uang dan meningkatnya inflasi secara tajam akibat tingginya ting-
kat suku bunga. Jika wirausahawan menginginkan perusahaannya bertahan
hidup lebih lama, seharusnya laba bukan tujuan utama dalam pernyataan
visinya. Pernyataan visi lebih ditekankan pada pelayanan terhadap kebutu-
han stakeholders. Harus disadari bahwa keuntungan merupakan konsekuen-
si sebagai balas jasa dalam upaya menerapkan strategi perusahaan, bukan
sebagai tujuan utama.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
11
4.	 Struktur Organisasi
Struktur Organisasi merupakan bagian penting dalam perusahaan. Dengan struk-
tur organisasi akan menjadi jelas wewenang dan tanggungjawab dari masing-mas-
ing anggota organisasi. Untuk menjalankan fungsi pengorganisasian sebagai
fungsi manajemen perusahaan, wirausahawan mengoptimalkan seluruhan sum-
berdaya yang dimiliki sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat berdasarkan
kerangka kerja yang sering disebut dengan desain organisasi. Bentuk dari desain
organisasi sebuah perusahaan dapat dilihat dari struktur organisasi perusahaan
yang dimiliki. Stuktur organisasi pada prinsipnya merupakan desain organisasi di-
mana wirausahawan sebagai manajer dapat mengalokasikan semua potensi yang
ada pada perusahaan, terutama yang terkait dengan pembagian kerja dan poten-
si yang dimiliki, dan melakukan koordinasi.
Optimalisasi sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan tentunya membutuh-
kan pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas. Seluruh pekerjaan harus
didistribusikan sesuai dengan tugas dan wewenangnya, tidak hanya dimonopoli
oleh wirausahawan sebagai pemilik. Setiap orang memiliki keterbatasan selain
keterbatasan waktu sebagainya juga keterbatasan kemampuan dan keterampi-
lan. Oleh karena itu, seorang wirausahawan harus mendelegasikan wewenang
kepada staf atau tenaga kerja perusahaan, disinilah pentingnya disusun struktur
organisasi perusahaan.
Struktur organisasi perusahaan merupakan susunan unit-unit kerja dalam suatu
organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian tugas dalam
bentuk pendelegasian wewenang kepada karyawan dan menunjukkan pula arah
dari tanggung jawab yang harus diemban sesuai dengan wewenang yang diber-
ikan. Struktur organisasi juga menunjukkan fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan
yang berbeda-beda untuk dikoordinir.
Pada umumnya, suatu organisasi atau perusahaan memiliki struktur organisa-
si yang berbeda dengan organisasi atau perusahaan lainnya. Struktur organisasi
yang tepat bagi suatu organisasi sangat bergantung pada strategi bisnis yang dip-
ilih, selain itu ada juga beberapa faktor penyebab perbedaan struktur organisasi
suatu organisasi berbeda-beda, tergantung jenis usaha yang dijalankan.
5.	 Bentuk-bentuk struktur organisasi adalah:
a.	 Struktur Organisasi Lini
Organisasi bentuk Lini ini ciptakan oleh Henry Fayol. Pada struktur organisasi
ini, wewenang dari atasan disalurkan secara vertikal kepada bawahan. Begi-
tu juga sebaliknya, pertanggungjawaban dilakukan bawahan secara langsung
ditujukan kepada atasan yang memberi perintah. Umumnya organisasi yang
memakai struktur ini adalah organisasi yang masih kecil, jumlah karyawannya
sedikit dan spesialisasi kerjanya masih sederhana. Ciri-ciri struktur organisasi
Lini adalah:
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
12
1)	 Hubungan antara atasan dan bawahan masih bersifat langsung dengan
satu garis wewenang.
2)	 Jumlah karyawan sedikit.
3)	 Pemilik modal merupakan pemimpin tertinggi.
4)	 Belum terdapat spesialisasi.
5)	 Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang & tanggung jawab
penuh atas segala bidang pekerjaan.
6)	 Struktur organisasi sederhana dan stabil.
7)	 Organisasi tipe garis bisaanya organisasi kecil.
8)	 Disiplin mudah dipelihara (dipertahankan).
Keuntungan-keuntungan penggunaan organisasi tipe garis adalah:
1)	 Ada kesatuan komando yang terjamin dengan baik.
2)	 Disiplin pegawai tinggi dan mudah dipelihara (dipertahankan).
3)	 Koordinasi lebih mudah dilaksanakan.
4)	 Proses pengambilan keputusan dan instruksi-instruksi dapat berjalan ce-
pat.
5)	 Garis kepemimpinan tegas, tidak simpang siur, karena pimpinan langsung
berhubungan dengan bawahannya sehingga semua perintah dapat dimen-
gerti dan dilaksanakan.
6)	 Rasa solidaritas pegawai bisaanya tinggi.
7)	 Pengendalian mudah dilaksanakan dengan cepat.
8)	 Tersedianya kesempatan baik untuk latihan bagi pengembangan bakat-
bakat pimpinan.
9)	 Adanya penghematan biaya.
10)	Pengawasan berjalan efektif.
Kelemahan-kelemahan organisasi garis:
1)	 Tujuan dan keinginan pribadi pimpinan seringkali sulit dibedakan dengan
tujuan organisasi.
2)	 Pembebanan yang berat dari pejabat pimpinan , karena dipegang sendiri.
3)	Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otoriter/diktaktor,
cenderung bersikap kaku (tidak fleksibel).
4)	 Kesempatan pegawai untuk berkembang agak terbatas karena sukar untuk
mengabil inisiatif sendiri.
5)	 Organisasi terlalu tergantung kepada satu orang, yaitu pimpinan.
6)	 Kurang tersedianya staf ahli.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
13
Contoh Struktur Organisasi Staf
b.	 Struktur Organisasi Lini dan Staf
Struktur organisasi lini dan staf adalah merupakan kombinasi dari organisasi
lini tetapi azas komando dipertahankan tetapi untuk efektivitas dan efisiensi
dalam menjalankan organisasi/usaha pemimpin dibantu oleh para staf, staf
berperan memberi masukan-masukan, saran-saran, dan informasi yang dibu-
tuhkan. Ciri-ciri dari organisasi Lini dan staf adalah:
1)	 Hubungan atasan dan bawahan tidak bersifat langsung.
2)	 Pucuk pimpinan hanya satu orang dibantu staf.
3)	 Terdapat dua kelompok wewenang yaitu lini dan staf.
4)	 Jumlah karyawan banyak.
5)	 Organisasi lebih bersar dan bersifat komplek.
6)	 Adanya spesialisasi.
Keuntungan penggunaan bentuk organisasi garis dan staf:
1)	 Asas kesatuan komando tetap ada. Pimpinan tetap dalam satu tangan.
2)	 Adanya tugas yang jelas antara pimpian staf dan pelaksana.
3)	 Tipe organisasi garis dan staf fleksibel karena dapat ditempatkan pada or-
ganisasi besar maupun kecil.
4)	 Pengembalian keputusan relatif mudah, karena mendapat bantuan/sum-
bangn pemikiran dari staf.
5)	 Koordinasi mudah dilakukan, karena ada pembagian tugas yang jelas.
6)	 Disiplin dan moral pegawai bisaanya tinggi, karena tugas sesuai dengan
spesialisasinya.
7)	 Bakat pegawai dapat berkembang sesuai dengan spesialisasinya.
8)	 Diperoleh manfaat yang besar bagi para ahli.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
14
Kelemahan-kelemahan dari bentuk Organisasi garis dan staf:
1)	 Kelompok pelaksana terkadang bingung untuk membedakan perintah dan
bantuan nasihat.
2)	 Solidaritas pegawai kurang, karena adanya pegawai yang tidak saling men-
genal.
3)	 Sering terjadi persaingan tidak sehat, karena masing-masing menganggap
tugas yang dilaksanakannyalah yang penting.
4)	 Pimpinan lini mengabaikan advis staf.
5)	 Apabila tugas dan tanggung jawab dalam berbagai kerja antara pelajat
garis dan staf tidak tegas, maka akan menimbulkan kekacauan dalam men-
jalankan wewenang.
6)	 Penggunaan staf ahli bisa menambah pembebanan biaya yang besar.
7)	 Kemungkinan pimpinan staf melampaui kewenangan stafnya sehingga
menimbulkan ketidaksenangan pegawai lini.
8)	 Kemungkinan akan terdapat perbedaan interpretasi antara orang lini dan
staf dalam kebijakan dan tugas-tugas yang diberikan sehingga menimbul-
kan permasalahan menjadi kompleks.
Contoh bagan organisasi garis dan staf:
c.	 Struktur Organisasi Fungsional
Struktur Organisasi Fungsional diciptakan oleh Frederick W. Taylor. Organisa-
si fungsional ini disusun berdasarkan sifat dan macam pekerjaan yang harus
dilakukan, masalah pembagian kerja merupakan masalah yang menjadi per-
hatian yang sungguh-sungguh. Ciri-ciri struktur organisasi fungsional adalah:
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
15
1)	 Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan.
2)	 Bawahan akan menerima perintah dari beberapa atasan.
3)	 Pekerjaan lebih banyak bersifat teknis.
4)	 Target-target jelas dan pasti.
5)	 Pengawasan ketat.
6)	 Penempatan jabatan berdasarkan spesialisasi.
Keuntungan-keuntungan menggunakan organisasdi fungsional:
1)	 Spesialisasi dapat dilakukan secara optimal.
2)	 Para pegawai bekerja sesuai keterampilannya masing-masing.
3)	 Produktivitas dan efisiensi dapat ditingkatkan.
4)	 Koordinasi menyeluruh bisa dilaksanakan pada eselon atas, sehingga ber-
jalan lancar dan tertib.
5)	 Solidaritas, loyalitas, dan disiplin karyawan yang menjalankan fungsi yang
sama bisaanya cukup tinggi.
6)	 Pembidangan tugas menjadi jelas.
Kelemahan-kelemahan organisasi fungsional:
1)	 Pekerjaan seringkali sangat membosankan.
2)	 Sulit mengadakan perpindahan karyawan/pegawai dari satu bagian ke ba-
gian lain karena pegawai hanya memperhatikan bidang spesialisasi sendiri
saja.
3)	 Sering ada pegawai yang mementingkan bidangnya sendiri, sehingga koor-
dinasi menyeluruh sulit dan sukar dilakukan.
Contoh Bagan Organisasi Bentuk Fungsional
d.	 Struktur Organisasi Lini dan Funsional
Struktur organisasi lini dan funsional adalah suatu bentuk organisasi dima-
na wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada perkepala unit
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
16
dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu dan selanjutnya pimpinan ter-
tinggi tadi masih melimpahkan wewenang kepada pejabat fungsional yang
melaksanakan bidang pekerjaan operasional dan hasil tugasnya diserahkan
kepada kepala unit terdahulu tanpa memandang eselon atau tingkatan. Ada-
pun ciri-ciri organisasi lini dan fungsional adalah:
1)	 Tidak tampak adanya perbedaan tugas-tugas pokok dan tugas-tugas yang
bersifat bantuan.
2)	 Terdapat spesialisasi yang maksimal.
3)	 Tidak ditonjolkan perbedaan tingkatan dalam pembagian kerja.
Kebaikan organisasi Lini dan fungsional:
1)	 Solodaritas tinggi.
2)	 Disiplin tinggi.
3)	 Produktifitas tinggi karena spesialisasi dilaksanakan maksimal.
4)	 Pekerjaan–pekerjaan yang tidak rutin atau teknis tidak dikerjakan.
Sedangkan keburukannya adalah:
1)	 Kurang fleksibel dan tour of duty
2)	 Pejabat fungsional akan mengalami kebingungan karena dikoordinasikan
oleh lebih dari satu orang.
3)	 Spesiaisasi memberikan kejenuhan.
Contoh bagan organisasi Lini dan fungsional
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
17
e.	 Organisasi Lini, Fungsional, dan Staf
	 Organisasi Lini, Fungsional, dan Staf Organisasi ini merupakan perkembangan
lebih lanjut dari organisasi berbentuk lini dan fungsional.Ciri-ciri:
1)	 Organisasi besar dan kadang sangat ruwet.
2)	 Jumlah karyawan banyak.
3)	 Mempunyai 3 unsur karyawan pokok:
a)	 Karyawan dengan tugas pokok (line personal).
b)	 Karyawan dengan tugas bantuan (staf personal).
c)	 Karyawan dengan tugas operasional fungsional) (functional Group).
B.	 Manajemen Usaha
Manajemen merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk mewujudkan kerjasa-
ma di antara semua sumberdaya yang terlibat dalam organisasi untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Dengan manajemen yang baik dan terkontrol tujuan
yang sudah ditetapkan dapat tercapai dengan baik. Dari berbagai literatur manaje-
men, defenisi manajemen oleh para ahli sangat beragam, namun jika ditelusuri lebih
mendalam makna manajemen ada tiga yaitu:
1.	 Manajemen sebagai suatu proses.
	 Manajemen merupakan suatu proses menata seluruh sumberdaya yang ada da-
lam perusahaan dengan hasil akhir untuk mencapai tujuan bersama. Dengan
kepiawian seorang manajer untuk mengoptimalkan seluruh sumberdaya yang
ada dalam suatu organisasi tujuan yang sudah ditetapkan akan lebih mudah ter-
capai.
2.	 Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manaje-
men adalah cara untuk mempengaruhi orang-orang dalam mencapai tujun or-
ganisasi. Kolektivitas sumber daya manusia untuk saling bekerjasama merupa-
kan tugas utama dalam manajemen dalam memimpin perusahaan.
3.	 Manajemen sebagai suatu seni (art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan (sci-
ence)
	 Memanage suatu sumberdaya merupakan seni tersendiri, membutuhkan keah-
lian dan rasa, menggunakan knowledge yang didapat dari pendidikan dan pen-
galaman.
Dari uraian tersebut maka dapat dikatakan bahwa hal yang berbeda antara organi-
sasi dan manajemen adalah organisasi sebagai alat atau wadah sekelompok orang
dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan, sedangkan manajemen lebih men-
garah kepada pengaturan atau pengelolaan untuk mencapai tujuan tersebut. Pada
prinsipnya dalam penerapan manajemen pada organisasi terkait dengan fung-
si-fungsi manajemen. Berbagai pendapat ahli juga berbeda-beda mengenai jenis
fungsi-fungsi manajemen, diantaranya dikemukakan, sebagai berikut: (1)George
R. Terry: planning, organizing, stafing, motivating, dan controlling; (2) Henry Fayol:
planning, organizing, commanding, coordinating, dan controlling; (3)Luther Gullich:
planning, organizing, stafing, directing, coordinating, reporting, dan budgeting; (4)
Ernest Dale: planning, organizing, stafing, directing, innovating, representing, dan
controlling.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
18
Dari beberapa pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa pada dasarn-
ya fungsi-fungsi manajemen terdiri dari perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), pelaksanaan (actuating) dan pengawasan (controlling).
C.	 Manajemen Risiko
1.	Pengertian
	 Risiko adalah akibat yang kurang menyenangkan (merugikan, membahayakan)
dari suatu perbuatan atau tindakan (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Risiko us-
aha adalah kemungkinan rugi yang akan dihadapi oleh pengusaha konsekuensi
dari salah mengelola usaha. Risiko sifatnya merugikan dan suatu kondisi yang
akan dihindari oleh pengusaha.
	 Menurut Tampubolon (2004) Manajemen risiko adalah sebagai kegiatan atau
proses yang terarah dan bersifat proaktif, ditujukan untuk mengakomodasi
kemungkinan gagal pada salah satu, atau sebagian dari sebuah transaksi atau
instrument. Manajemen risiko adalah suatu sistem pengawasan risiko dan per-
lindungan harta benda, hak milik dan keuntungan badan usaha atau peroran-
gan atas kemungkinan timbulnya kerugian karena adanya suatu risiko. Menurut
pandangan Siagian dan Sekarsari, Manajemen risiko sangat luas tidak hanya ter-
fokus pada pembelian asuransi tapi juga harus mengelola keseluruhan risiko-
risiko organisasi. Dari berbagai definisi manajemen risiko dapat ditarik kesim-
pulan bahwa manajemen risiko bersangkutan dengan cara yang digunakan oleh
sebuah perusahaan/wirausahawan untuk mencegah ataupun menanggulangi
suatu risiko yang harus dihadapi.
2.	 Klasifikasi risiko
	 Risiko dalam berwirausaha dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa ranah, yai-
tu:
a.	 Risiko operasional (risiko karena kelalaian manajemen) adalah risiko yang
muncul karena kurang berfungsinya sistem pengendalian internal, risiko ini
muncul akibat dari human error atau kegagalan sistem. Risiko operasional
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
19
sangat luas yaitu bersumber dari aktivitas operasional dan jasa, akuntansi,
sistem tekhnologi informasi, sistem informasi manajemen atau sistem pen-
gelolaan sumber daya manusia.
b.	 Risiko hazard adalah faktor–faktor yang mempengaruhi suatu akibat yang
ditimbulkan dari suatu peristiwa. Hazard menimbulkan kondisi yang kondu-
sif terhadp bencana yang menimbulkan kerugian. Kerugian adalah penyim-
pangan yang tidak diharapkan.
c.	 Risiko Finansial adalah risiko yang diderita oleh investor sebagai akibat dari
ketidakmampuan emiten saham dan obligasi memenuhi kewajiban pemba-
yaran deviden atau bunga atau bunga serta pokok pinjaman.
d.	 Risiko strategi adalah risiko terjadinya serangkaian kondisi yang tidak terduga
yang dapat mengurangi kemampuan manajer untuk mengimplementasikan
strateginya secara signifikan. Risiko strategi muncul akibat dari pengambilan
kebijakan yang dilakukan oleh manajemen.
	 Risiko dalam berwirausaha harus dihadapi bukan dihindari, dengan menghadapi
risiko yang ada maka risiko yang sama akan lebih mudah untuk diatasi diwak-
tu yang akan datang. Risiko-risiko dalam menjalankan bisnis belum tentu sela-
manya merugikan wirausaha, apabila wirausahawan dapat memanfaatkan risiko
yang ada, risiko tersebut dapat menjadi peluang bisnis baru.
3.	 Strategi Pengelolaan Risiko.
a.	 Dikontrol (Risk Control), Yaitu upaya-upaya yang dilakukan agar probabilitas
terjadi risiko yang kita identifikasi menjadi berkurang.
b.	 Ditransfer pada pihak lain (Risk Transfer), yaitu upaya-upaya yang secara sa-
dar dilakukan dengan memindahkan risiko yang kita hadapi terhadap pihak
lain, hal ini dapat dilakukan dengan memindahkan risiko terjadi kebakaran
kepada perusahaan asuransi.
c.	 Dibiayai sendiri (Risk Retention), yaitu upaya-upaya mendanai dampak yang
ditimbulkan oleh resiko, dalam konteks mendanai risiko ini terdapat dua cara,
yaitu dengan menyiapkan dana cadangan khusus untuk mendanai risiko atau
tanpa membuat dana cadangan.
d.	 Dihindari (Risk Avoidance) yaitu tindakan secara sadar untuk menghindari
resiko yang dihadapi, misalnya jika selama satu minggu kedepan diprediksi
hujan akan turun lebat maka jika anda mempunyai bisnis restoran disarank-
an untuk menghindari penjualan bermacam-macam minuman dingin atau
Es.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
20
Rangkuman
Rekan mahasiswa, kiranya Anda telah memahami kegiatan belajar Aspek or-
ganisasi dan manajemen bisnis. Untuk mencocokkan pemahaman anda mari
kita simak rangkuman berikut:
Organisasi adalah kumpulan dari sekelompok orang yang saling berinterak-
si satu yang sudah ditetapkan, merupakan tatanan hubungan sosial, dalam
hal ini seorang individu akan selalu melakukan interaksi dengan individu
lain dalam organisasi, interaksi dengan pimpinan maupun antar anggota
sendiri. Organisasi merupakan suatu kerangka hubungan yang berstruk-
tur, yang di dalamnya berisi wewenang, tanggung jawab, dan pembagian
kerja untuk menjalankan suatu fungsi yang ada dalam organisasi. Mana-
jemen merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk mewujudkan ker-
jasama di antara semua sumberdaya yang terlibat dalam organisasi untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. manajemen risiko bersangkutan
dengan cara yang digunakan oleh sebuah perusahaan/wirausahawan un-
tuk mencegah ataupun menanggulangi suatu risiko yang harus dihadapi.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
21
Evaluasi
Formatif
Rekan mahasiswa, untuk mengevaluasi pemahaman Anda silahkan Anda kerjakan soal
berikut ini dengan memilih salah satu alternative jawaban yang anda anggap paling
benar..
1.	 Manakah pernyataan berikut ini yang tidak tepat untuk pengertian organisasi?
A.	 Kumpulan dari sekelompok orang yang saling berinteraksi dengan satu tu-
juan yang sudah ditetapkan.
B.	 Merupakan tatanan hubungan sosial, dalam hal ini seorang individu akan
selalu melakukan interaksi dengan individu lain dalam organisasi. interaksi
dengan pimpinan maupun antar anggota sendiri.
C.	 Organisasi merupakan suatu kerangka hubungan yang berstruktur, yang di
dalamnya berisi wewenang, tanggung jawab, dan pembagian kerja untuk
menjalankan suatu fungsi yang ada dalam organisasi.
D.	 Kumpulan dari orang-orang yang bekerja dalam suatu kegiatan dalam waktu
tertentu.
2.	 Apakah tujuan organisasi yang mempunyai fungsi untuk melindungi, memelihara,
atau meningkatkan kesejahteraan individu?
A.	Keagamaan
B.	Pelayanan.
C.	Ekonomi.
D.	Sosial
3.	 Apakah nama badan usaha yang didirikan dan dimiliki oleh dua orang atau lebih
untuk mencapai tujuan besama dengan tingkat keterlibatan yang berbeda-beda di
antara anggotanya?
A.	 Perseroan Terbatas (PT)
B.	 Commanditaire Vennotschaap (CV).
C.	 Firma (Fa).
D.	Koperasi,
4.	 Dalam menjalankan usaha yang perlu diperhatikan oleh wirausahawan adalah go-
ing concern. Apa yang dimaksud Going concern?
A.	 Neraca perusahaan yang harus merefleksikan nilai perusahaan untuk me-
nentukan nilai jual pada masa yang akan datang.
B.	 Suatu keadaan di mana perusahaan dapat tetap beroperasi dalam jangka
waktu yang lama, dimana hal ini dipengaruhi oleh keadaan keuangan dan
non keuangan.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
22
C.	 suatu keadaan di mana perusahaan dapat mengembangkan usahanya.
D.	 suatu keadaan di mana perusahaan dapat mengatasi pemasalahan ekonomi
usahanya.
5.	 Struktur organisasi yang tepat bagi suatu organisasi sangat bergantung pada apa?
A.	 Pimpinan perusahaan.
B.	 Jumlah perusahaan.
C.	 Strategi bisnis yang dipilih.
D.	 Bentuk usahanya.
6.	 Manakah hal berikut yang tidak termasuk ciri-ciri struktur organisasi Lini adalah?
A.	 Hubungan antara atasan dan bawahan masih bersifat langsung dengan satu
garis wewenang.
B.	 Jumlah karyawan sedikit.
C.	 Pemilik modal merupakan pemimpin tertinggi.
D.	 Masing-masing kepala unit tidak mempunyai wewenang & tanggung jawab
penuh atas segala bidang pekerjaan
7.	 Manakah yang bukan merupakan keuntungan penggunaan bentuk organisasi garis
dan staf?
A.	 Asas kesatuan komando tetap ada. Pimpinan tetap dalam satu tangan.
B.	 Adanya tugas yang jelas antara pimpian staf dan pelaksana.
C.	 Tipe organisasi garis dan staf fleksibel karena hanya dapat ditempatkan pada
organisasi kecil.
D.	 Pengembalian keputusan relatif mudah, karena mendapat bantuan/sum-
bangn pemikiran dari staf.
8.	 Berikut ini manakah yang bukan merupakan unsur karyawan dari organisasi lini,
fungsional, dan staf:
A.	 Karyawan dengan tugas pokok (line personal)
B.	 Karyawan dengan tugas bantuan (staf personal).
C.	 Karyawan dengan tugas operasional fungsional.
D.	 Karyawan dengan tugas struktural.
9.	 Termasuk risiko apa Risiko yang muncul karena kurang berfungsinya sistem pen-
gendalian internal?
A.	 Risiko operasional.
B.	 Risiko Hazald.
C.	 Risiko strategi.
D.	 Risiko kerja.
10	 Disebut apakah upaya-upaya yang dilakukan agar probabilitas terjadi risiko yang
kita identifikasi menjadi berkurang?
A.	 Dikontrol (Risk Control).
B.	 Ditransfer pada pihak lain (Risk Transfer).
C.	 Dibiayai sendiri (Risk Retention).
D.	 Dihindari (Risk Avoidance).
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
23
Tugas
Mandiri
Rekan mahasiswa Selamat. Anda telah menyelesaikan seluruh
rangkaian kegiatan belajar I ini. untuk meningkatkan pema-
haman tentang aspek organisasi dan manajeman, coba anda
tuliskan susunan organisasi di tempat kerja Anda.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
24
KB 1
No Jawaban
1. D
2. C
3. B
4. B
5. C
6. D
7. C
8. D
9. A
10. A
Kunci Jawaban Evaluasi Formatif
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
25
Kegiatan
Belajar 2
ASPEK KOMUNIKASI DALAM BISNIS
Tujuan Pembelajaran Umum
Selamat Rekan mahasiswa, Ayo, terus semangat! Anda telah sampai pada kegiatan be-
lajar kedua pada modul IV ini. Setelah anda selesai mempelajari kegiatan belajar 2(dua)
ini Anda diharapkan dapat memahami tentang Aspek Komunikasi Bisnis.
Untuk mencapai tujuan umum tersebut ada 2 (Dua) tujuan khusus yang harus anda
kuasai, yaitu dapat menjelaskan: komunikasi bisnis dan Negosiasi.
Marilah segera kita pelajari materi selengkapnya pada uraian materi berikut.
Tujuan Pembelajaran Khusus
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
26
Uraian
Materi
Rekan mahasiswa yang berbahagia, setiap hari kita berkomunikasi. Coba Anda uraikan
apa yang dimaksud dengan komunikasi bisnis pada kolom berikut ini.
Okey, Bagus! Sekarang mari kita cocokkan jawaban Anda dengan uraian berikut ini.
A.	 Komunikasi Bisnis
1.	 Pengertian Komunikasi Bisnis
Dalam menjalankan usaha seorang wirausahawan dituntut untuk lancar dan
sopan saat berkomunikasi baik berkomunikasi dengan karyawan/bawahan mau-
pun dengan pelanggan. Piawai dalam berkomunikasi merupakan faktor yang
sangat penting dan harus dibangun terus-menerus. Seorang wirausahawan ber-
komunikasi dengan bawahan, pelanggan, atau pihak-pihak lain yang berhubun-
gan langsung dengan kegiatan berwirausaha baik dengan lembaganya, pemer-
intah dan maupun swasta. Kelancaran dalam berkomunikasi merupakan awal
kesuksesan dalam berwirausaha. Menurut Purwanto (2007) Komunikasi dalam
dunia bisnis adalah mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komu-
nikasi verbal dan nonverbal. Komunikasi verbal merupakan salah satu bentuk ko-
munikasi yang disampaikan kepada pihak lain melalui tulisan (written) maupun
lisan (oral). Contoh komunikasi verbal adalah: Berdiskusi dengan teman dalam
memecahkan permasalahan, memimpin jalannya rapat di perguruan tinggi, ber-
diskusi saat menunggu kereta/bis, narasumber pada seminar hasil penelitian,
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
27
mengirim pesan singkat menggunakan telepon genggam, membaca surat kabar
melalui telepon genggam ataupun tablet, apel pagi sebelum mulai bekerja, pen-
yampain pesan melalui surat ataupun memo dinas dan lain sebagainya.
Menurut Purwanto bentuk komunikasi yang paling mendasar dalam komunikasi
bisnis adalah komunikasi nonverbal. Komunikasi nonverbal adalah komunikasi
menggunakan gerakan-gerakan tubuh, bahasa isyarat sebagai alat untuk berko-
munikasi dengan orang lain. Contoh komunikasi nonverabal perilaku manusia
dalam berkomunikasi adalah: (a) Seorang yang membuka matanya lebar-lebar
dan melotot untuk menunjukan bahwa dirinya sedang marah; (b) Calon maha-
siswa yang tersenyum saat mengetahui bahwa namanya lolos dalam seleksi
masuk perguruan tinggi menunjukan bahwa dirinya sedang dalam keadaan ba-
hagia; (c) seorang yang menganggukan kepala saat bertemu dengan orang lain
menunjukan bahwa orang tersebut menyapa dengan hormat; (d) penonton sepak
bola yang meloncat kegirangan saat melihat tim kesayanganya memenangkan
pertandingan.
2.	 Cara mengatasi hambatan komunikasi bisnis.
Komunikasi efektif akan mengeliminer semua kesalahan yang dialami saat
melakukan transaksi bisnis. Langkah-langkah dalam mengatasi hambatan saat
berkomunikasi dalam menjalankan usaha adalah (Purwanto 2007):
a.	 Membuat suatu pesan secara lebih berhati-hati.
	 Langkah pertama yang perlu di perhatikan dalam berkomunikasi adalah
memperhatikan apa yang menjadi maksud dan tujuan berkomunikasi dan
pihak yang diajak berbicara. Mengatakan yang dikehendaki oleh lawan bic-
ara, mengunakan bahasa yang jelas, sederhana, mudah dipahami, tidak ber-
belit-belit, menggarisbawai dan menekankan point-point yang penting.
b.	 Minimalisasi gangguan dalam proses komunikasi.
	 Untuk meminimalisasi gangguan dalam berkomunikasi sebaiknya melalui
pemilihan saluran komunikasi secara berhati-hati, lawan bicara/audien akan
terbantu dalam memahami apa yang disampaikan apabila audien/lawan bic-
ara dapat menyampaikan pesan secara jelas dan intoonasi tidak terlalu cepat
dan tidak terlalu lambat. Jika pesan akan disampaikan menggunakan lisan
yang perlu diperhatikan adalah cara penyampaian pesan yang meyakinkan,
tenang (tidak grogi) dan mengunakan intonasi suara yang pas, jika audienya
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
28
banyak sebaiknya menggunakan alat bantu (sounsystem yang baik) gedung
yang representative dan tidak terlalu jauh dengan audien.
c.	 Mempermudah upaya umpan balik antara si pengirim dan si penerima pe-
san.
	 Agar komunikasi berjalan dengan lancar pemberian umpan balik (feedback)
harus pada waktu yang sangat tepat (jangan terlalu lama ataupun terlalu ce-
pat). Feedback akan berjalan dengan lancer dan pesan bisa tersampaikan
dengan baik apabila apa yang disampaikan oleh penyaji dapat diterima de-
nan baik oleh audien dan feedback dari audien dapat diterima dengan baik
oleh penyaji.
B.	Negosiasi
1.	 Pengertian Negosiasi
Negosiasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah proses tawar-men-
awar dengan jalan berunding guna mencapai kesepakatan bersama antara satu
pihak (kelompok atau organisasi) dan pihak (kelompok atau organisasi) yang lain.
Negosiasi merupakan suatu cara yang ditempuh untuk menetapkan keputusan
yang dapat disepakati dan diterima oleh dua pihak atau lebih dan menyetujui ha-
sil kesepaktan dan bagaimana tindakan yang akan dilakukan di masa mendatang
Negosiasi dalam menjalankan usaha/berwirausaha dilakukan agar wirausahawan
mendapatkan keuntungan dalam menjalankan usaha. Negosiasi adalah suatu
bentuk pertemuan bisnis antara dua pihak atau lebih untuk mencapai suatu kes-
epakatan bisnis. Negosiasi merupakan suatu bentuk perundingan yang dilakukan
oleh keduabelah dalam proses memberikan kewajiban, menerima hak, dan tawar
menawar harga atau kesepakatan.
2.	 Paradigma dalam Negosiasi.
a.	 Negosiasi Menang-Kalah (Win-Lose)
Dalam sudut pandang klasik selalu berasumsi jika satu pihak menang pasti
ada pihak yang dikalahkan, tidak pernah ada pandangan untuk kedua belah
pihak menang semua.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
29
1)	 Negosiasi zero-sum atau negosiasi distributive merupakan negosiasi apa-
bila satu pihak menang memberikan distribusi atau menambah kekayaan
sedangkan pihak yang kalah akan menderita kerugian. Negosiasi jenis ini
terjadi karena kedua belah pihak tidak saling kenal dan berasumsi ber-
temu hanya saat itu saja dan hanya untuk kepentingan jangka pendek.
2)	 Dengan asumsi bahwa sumberdaya terbatas apabila tidak dapat me-
menangkan negosiasi berarti tidak akan mendapatkannya dengan demiki-
an proses negosiasi untuk menentukan pihak yang akan mendapakan
sumberdaya tersebut.
b.	 Negosiasi Menang-Menang (Win-Win)
1)	 Perubahan dalam pandangan dunia usaha bahwa pesaing itu bisa jadi
partner atau mitra sehingga dapat memberikan kontribusi positif bagi pe-
rusahaan, dengan demikan dalam bernegosiasi mencari cara agar kedua
belah pihak sama-sama menang. Keduabelah pihak mendapatkan keun-
tungan dari hasil negosiasi.
2)	 Negosiasi win-win disebut juga negosiasi positive-sum atau negosiasi inte-
grative, artinya ketika ada pihak yang dimenangkan pihak lain juga menang
atau kedua belah pihak mendapatkan keuntungan dari hasil negosiasi.
3)	 Negosiasi win-win bukan berarti bahwa setiap orang mendapatkan apa
yang mereka inginkan, artinya tidak semua orang akan mendapatkan
keuntungan atau kemenangan yang mereka harapkan tetapi setelah sele-
sai negosiasi kedua belah pihak akan mendapatkan sesuatu yang lebih
baik dari sebelum melakukan negosiasi.
3.	 Tujuan Negosiasi
Tujuan seorang wirausahawan melakukan negosiasi dalam menjalankan usaha-
nya adalah untuk:
a)	 Mendapatkan atau mencapai kata sepakat/deal dan mengandung kesamaan
persepsi, saling memahami, dan persetujuan.
b)	 Menemukan jalan keluar dari masalah yang dihadapi bersama.
c)	 Mencapai kondisi saling menguntungkan dimana masing-masing pihak mera-
sa menang.
4.	 Persiapan Negosiasi.
Persiapan yang harus dilakukan bagi seorang wirausahawan apabila akan melak-
sanakan neosiasi adalah:
a)	 Mempersiapkan materi yang akan digunakan untuk pembicaraan dengan la-
wan negosiasi, jangan sampai persiapan dilakukan secara mendadak yang
berdampak kurang menguasai yang akan dibicarakan
b)	 Menyusun tujuan yang akan dicapai dalam proses negosiasi sekaligus tar-
get-targennya.
c)	 Membuat dengan pihak yang akan diajak negosiasi. Jika janji sudah disepaka-
ti jangan sampai wirausahawan meleset saat mendatangi/akan bernegosiasi.
d)	 Wirausahawan harus bisa mengenal lebih jauh yang akan di lobby muai dari
kepribadian, hobby, sifat dan karakter dari orang terdekat pihak yang dilob-
by.
e)	 Wirausahawan harus bisa mengenal lebih dekat sekaligus akrab dengan
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
30
orang dekatnya.
f)	 Mempersiapkan penampilan seoptimal mungkin mulai dari pakaian, sepatu,
dasi, alat tulis, sehingga menarik simpati dan meyakinkan.
g)	 Langkah terakhir adalah melakukan cheking seluruh persiapan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan saat pertemuan antara lain:
a)	 Didahului dengan salam yang hangat (berjabat tangan sambil menganggu-
kan kepala dan senyum manis).
b)	 Awali pembicaraan dengan topik yang ringan-ringan dan menyenangkan,
jangan langsung membicarakan yang akan dinegosiasikan.
c)	 Setelah suasana benar-benar kondusif dan menyenangkan, uraikan secara
jelas dan singkat maksud dan tujuan.
d)	 Lawan bicara diberi kesempatan untuk menanggapi dari uraian dan penjela-
san dari wirausahawan, jangan memotong pembicaraan/tanggapan lawan
bicara.
e)	 Ikuti pembicaraan dan ditanggapi dengan sopan dan halus dengan menyan-
jung/ataupun memberikan usulan yang menarik.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
31
Rangkuman
Rekan mahasiswa untuk kiranya Anda telah memahami kegiatan belajar as-
pek komunikasi bisnis. Untuk mencocokkan pemahaman anda mari kita si-
mak rangkuman berikut:
Komunikasi dalam dunia bisnis mencakup berbagai macam bentuk komu-
nikasi baik komunikasi verbal dan nonverbal. Komunikasi verbal merupa-
kan salah satu bentuk komunikasi yang disampaikan kepada pihak lain
melalui tulisan (written) maupun lisan (oral). Negosiasi merupakan suatu
bentuk perundingan yang dilakukan oleh keduabelah dalam proses mem-
berikan kewajiban, menerima hak, dan tawar menawar harga atau kese-
pakatan.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
32
Evaluasi
Formatif
Rekan mahasiswa, untuk mengevaluasi pemahan Anda silahkan Anda kerjakan soal
berikut ini dengan memilih salah satu alternative jawaban yang anda anggap paling
benar.
1.	 Hal berikut yang masuk kategori komunikasi nonverbal, kecuali:
A.	 Penonton bola basket yang mengepalkan tangan saat tim yang dibela kalah.
B.	 Seorang yang menganggukan kepala pertanda memberikan isyarat setuju.
C.	 Seorang yang tersenyum saat membaca pesan singkat di telepon genggam-
nya.
D.	 Dosen yang sedang menjelaskan pokok bahasan dalam perkuliahan.
2.	 Hal berikut yang masuk kategori komunikasi nonverbal adalah:
A.	 Karyawan yang sedang berdiskusi dengan atasanya.
B.	 Mahasiswa yang sedang menyeminarkan proposal penelitian.
C.	 Mahasiswa yang tersenyum saat selesai menyeminarkan proposal penelitian
D.	 Karyawan yang sedang menghitung persediaan di gudang.
3.	 Hal-hal berikut adalah contoh dari komunikasi verbal kecali:
A.	 Karyawan yang menggeleng-gelengkan kepala saat ditanya temanya.
B.	 Kasir yang sedang menyediakan uang kembali.
C.	 Petugas parkir yang sedang menata kendaraan.
D.	 Mahasiswa yang sedang membaca narasi ilmiah.
4.	 Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam menyampaikan pesan agar gang-
guan dalam berkomunikasi dapat berkurang, kecuali
A.	 Dalam menyampaikan pesan sangat cepat agar pesan segera tersampaikan.
B.	 Dalam menyampaikan pesan tidak terlalu cepat.
C.	 Dalam menyampaikan pesan tidak grogi.
D.	 Dalam menyampaikan pesan tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat.
5.	 Waktu/timming yang tepat dalam merespon feedback dalam berkomunikasi ada-
lah:
A.	 Mengunggu waktu sampai audien selesai memberikan tanggapan.
B.	 Langsung saat audien selesai menyampaikan pendapat.
C.	 Menunggu dalam waktu yang lama setelah audien selesai menyampaikan
pendapat.
D.	 Tidakmemberikanwaktubagiaudienaudienuntukmenyampaikanpendapat.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
33
6.	 Paradigma negosiasi menang-kalah adalah pandangan bahwa:
A.	 Dalam bernegosiasi keduabelah pihak mengutarakan pendapat dengan tu-
juan untuk kemajuan bersama.
B.	 Dalam bernegosiasi keduabelah pihak mempunyai kepentingan jangka pan-
jang.
C.	 Dalam bernegosiasi keduabelah pihak mempunyai kesamaan pandangan da-
lam menjalankan usaha.
D.	 Dalam bernegosiasi keduabelah pihak mempunyai tujuan jangka pendek.
7.	 Negosiasi menang-menang merupakan konsep negosiasi terkini, ciri-ciri dari nego-
siasi menang-menang kecuali:
A.	 Pesaing dianggap sebagai partner.
B.	 Dalam bernegosiasi kedua belah pihak mendapatkan keuntungan.
C.	 Dalam bernegosiasi keduabelah pihak memiliki tujuan jangka panjang.
D.	 Dalam bernegosiasi harus ekstra hati-hati karena lawan negosiasi adalah pe-
saing
8.	 Tujuan utama dari negosiasi adalah, kecuali:
A.	 Mendapatkan kata sepakat dan saling memahami.
B.	 Menentukan jalan keluar masalah yang dihadapi.
C.	 Menentukan jalan keluar untuk bisa memenangkan dengan merugikan
kepentingan orang lain.
D.	 Mencapai kondisi saling menguntungkan dan keduabelah pihak merasa
menang.
9.	 Langkah-langkah apasaja yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan negosiasi?
A.	 Berambisi untuk bisa memenangkan dalam bernegosiasi
B.	 Menggunakan segala macam cara agar selalu menang
C.	 Menyusun tujuan yang akan dicapai sekaligus target-targetnya
D.	 Menyusun tujuan untuk selalu mengalahkan
10.	 Hal-hal yang perlu diperhatikan saat pertemuan negosiasi, kecuali:
A.	 Didahului dengan tatapan penuh percaya diri.
B.	 Awali pembicaraan dengan topik yang ringan-ringan dan menyenangkan,
jangan langsung membicarakan yang akan dinegosiasikan.
C.	 Setelah suasana benar-benar kondusif dan menyenangkan, uraikan secara
jelas dan singkat maksud dan tujuan.
D.	 Lawan bicara diberi kesempatan untuk menanggapi dari uraian dan penjela-
san dari wirausahawan, jangan memotong pembicaraan/tanggapan lawan
bicara.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
34
Tugas
Mandiri
Rekan mahasiswa Selamat. Anda telah menyelesaikan seluruh
rangkaian kegiatan belajar pada kegiatan Belajar 2. Untuk
meningkatkan pemahaman aspek komunikasi, coba Anda cari
contoh negosiasi.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
35
KB 2
No Jawaban
1. D
2. C
3. A
4. A
5. A
6. D
7. A
8. D
9. C
10. A
Kunci Jawaban Evaluasi Formatif
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
36
Kegiatan
Belajar 3
KEWIRAUSAHAAN DALAM BIDANG KEBIDANAN
Tujuan Pembelajaran Umum
Rekan mahasiswa, setelah anda selesai mempelajari kegiatan belajar 3 ini Anda dihara-
pkan dapat menjelaskan tentang Kewirausahaan dalam bidang Kebidanan.
Untuk mencapai tujuan umum tersebut ada 3(tiga) tujuan khusus yang harus anda
kuasai, yaitu dapat menjelaskan: Bidan Praktik Mandiri, Inovasi pelayanan Kebidanan,
Pelayanan Kebidanan Unggulan.
Tujuan Pembelajaran Khusus
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
37
Uraian
Materi
A.	 Bidan Praktik Mandiri
Rekan mahasiswa, 	Coba Anda tuliskan apa syarat Bidan Praktik Mandiri dalam kolom
berikut:
Bagus, Sekarang marilah kita ciocokkan dengan uraian berikut ini.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
38
1.	Persyaratan
Menurut Permenkes/ Nomor 1464/MENKES/PER/X/2010 tentang Izin dan Praktek
Bidan, pasal 2 bahwa bidan dapat menjalankan praktik mandiri dan/atau bekerja
di fasilitas pelayanan kesehatan, dan bidan yang menjalankan praktik mandiri
harus berpendidikan minimal Diploma III (D III). Bidan yang bekerja di institusi
pelayanan wajib memiliki SIKB (Surat ijin kerja bidan), bidan yang melaksanakan
praktik mandiri wajib memiliki SIPB (Surat Ijin Praktik Bidan), masing-masing SIKB
dan SIPB hanya belaku 1 tempat, serta seorang bidan hanya diperbolehkan kerja
dan praktik mandiri masing-masing 1 tempat, seperti tercantum pada pasal 3 dan
6.
Adapun untuk memperoleh SIPB/SIKB, beberapa hal yang perlu dilampirkan sep-
erti tercantum dalam pasal 4 sebagai berikut:
a.	 Fotocopy STR yang masih berlaku dan dilegalisasi
b.	 Surat Keterangan Sehat Fisik Dari Dokter yang memiliki Surat Izin Praktik
c.	 Surat pernyataan memiliki tempat kerja di fasilitas pelayanan kesehatan atau
tempat praktik.
d.	 Pas foto berwarna terbaru ukuran 4x6 cm sebanyak 3 (tiga) lembar
e.	 Rekomendasi dari kepala dinas kesehatan kabupaten / kota atau pejabat yang
ditunjuk dan
f.	 Rekomendasi dari organisasi profesi.
Apabila belum terbentuk Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia (MTKI), Majelis
tenaga kesehatan provinsi (MTKP) dan/atau proses STR belum dapat dilaksanakan
maka Surat Izin Bidan ditetapkan berlaku sebagai STR.
Beberapa hal yang berhubungan dengan persyaratan praktik, kewajiban, hak
dan pengawasan praktik bidan seperti dicantumkan pada pasal-pasal dalam Per-
menkes Nomor 1464/MENKES/PER/X/2010 sebagai berikut:
Pasal 17
(1)	 Bidan dalam menjalankan praktik harus memenuhi persyaratan meliputi :
a.	 Memiliki tempat praktik, ruang praktik dan peralatan untuk tindakan asu-
han kebidanan, serta peralatan untuk menunjang pelayanan kesehatan
bayi, anak balita dan pra sekolah yang memnuhi persyaratan lingkungan
sehat,
b.	 Menyediakan maksimal 2 (dua) tempat tidur untuk persalinan, dan
c.	 Memiliki sarana peralatan dan obat sesuai dengan ketentuan yang ber-
laku.
(2)	Ketentuan persyaratan tempat praktik dan peralatan sebagaimana yang di
maksud pada ayat (1) tercantum dalam lampiran peraturan ini.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
39
2.	 Kewajiban Bidan.
Pasal 18
(1)	 Dalam melaksanakan praktik atau kerja, Bidan berkewajiban untuk :
a.	 Menghormati hak pasien
b.	 Memberikan informasi tentang masalah kesehatan pasien dan pelayanan
yang dibutuhkan
c.	 Merujuk kasus yang bukan kewenangannya atau tidak dapat ditangani
dengan tepat waktu.
d.	 Meminta persetujuan tindakan yang akan dilakukan.
e.	 Menyimpan rahasia pasien sesuai dengan ketentuan peraturan perun-
dang-undangan.
f.	 Melakukan pencatatan asuhan kebidanan dan pelayanan lainnya secara
sistematis.
g.	 Mematuhi standar dan
h.	Melakukan pencatatan dan pelaporan, penyelenggaraan praktik ke-
bidanan termasuk pelaporan kelahiran dan kematian.
(2)	 Bidan dalam menjalankan praktik atau kerja senantiasa meningkatkan mutu
pelayanan profesinya, dengan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan
dan tekhnologi melalui pendidikan dan pelatihan sesuai dengan bidang tu-
gasnya.
(3)	 Bidan dalam menjalankan praktik kebidanan harus membantu program pe-
merintah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
3.	 Hak Bidan Praktik
pasal 19
Dalam melaksanakan praktik atau kerja, Bidan mempunyai hak :
a.	 Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan praktik atau kerja
sepanjang sesuai dengan standar .
b.	 Memperoleh informasi yang lengkap dan benar dari pasien dan atau keluar-
ganya.
c.	 Melaksanakan tugas sesuai dengan kewenangan dan standar dan
d.	 Menerima imbalan jasa profesi.
4.	 Tugas bidan
Pasal 20
(1)	 Dalam melakukan tugasnya bidan wajib melakukan pencatatan dan pelapo-
ran sesuai dengan pelayanan yang diberikan.
(2)	Pelaporan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) ditujukan ke puskes-
mas wilayah praktik.
(3)	 Di kecualikan dari ketentuan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2) untuk
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
40
bidan yang bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan.
Pasal 21
(1)	 Menteri, pemerintahan daerah profinsi, pemerintah daerah kabupaten atau
kota, melakukan pembinaan dan pengawasan dengan mengikut sertakan ma-
jelis tenaga kesehatan indinesia, majelis tenaga kesehatan profinsi, organisasi
profesi,dan asosiasi institusi pendidikan yang bersangkutan.
(2)	 Pembinaan dan pengawasan sebagaimana di maksud pada ayat (1) di arah-
kan untuk meningkatkan mutu pelayanan, keselamatan pasien dan melind-
ungi masyarakat terhadap segala kemungkinan yang dapat menimbulkan ba-
haya bagi kesehatan.
(3)	Kepala dinas kesehatan kabupaten atau kota harus melaksanakan pembi-
naan dan pengawasan penyelenggaraan praktik bidan.
(4)	 Dalam pelaksaan tugas sebagaimana yang di maksud pada ayat (1) kepala di-
nas kesehatan kabupaten atau kota harus membuat pemetaan tenaga bidan
praktik mandiri dan bidan di desa serta menetapkan dokter di puskesmas ter-
dekat untuk pelaksanaan tugas superfisi terhadap bidan di wilayah tersebut.
5.	 Standar profesi bidan
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 369/MENK-
ES/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Bidan, bahwa:
a.	 Pelayanan Kebidanan
Pelayanan Kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan,
yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga, sesuai dengan ke-
wenangan dalam rangka tercapainya keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
Sasaran pelayanan kebidanan adalah individu, keluarga, dan masyarakat yang
meliputi upaya peningkatan, pencegahan, penyembuhan dan pemulihan pe-
layanan kebidanan dapat dibedakan menjadi :
1)	 Layanan Primer ialah layanan bidan yang sepenuhnya menjadi anggung
jawab bidan.
2)	 Layanan Kolaborasi adalah layanan yang dilakukan oleh bidan sebagai
anggota timyang kegiatannya dilakukan secara bersamaan atau sebagai
salah satu dari sebuah proses kegiatan pelayanan kesehatan.
3)	 Layanan Rujukan adalah layanan yang dilakukan oleh bidan dalam rang-
ka rujukan ke system layanan yang lebih tinggi atau sebaliknya yaitu pe-
layanan yang dilakukan oleh bidan dalam menerima rujukan dari dukun
yang menolong persalinan, juga layanan yang dilakukan oleh bidan ke
tempat/ fasilitas pelayanan kesehatan lain secara horizontal maupun ver-
tical atau meningkatkan keamanan dan kesejahteraan ibu serta bayinya.
b.	 Ruang Lingkup Pelayanan Kebidanan
Pelayanan kebidanan berfokus pada upaya pencegahan, promosi kesehatan,
pertolongan persalinan normal, deteksi komplikasi pada ibu dan anak, melak-
sanakan tindakan asuhan sesuai dengan kewenangan atau bantuan lain jika
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
41
diperlukan, serta melaksanakan tindakan kegawat daruratan.
Bidan mempunyai tugas penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan,
tidak hanya kepada perempuan, tetapi juga kepada keluarga dan masyarakat.
Kegiatan ini harus mencakup pendidikan antenatal dan persiapan menjadi
orang tua serta dapat meluas pada kesehatan perempuan, kesehatan seksual
atau kesehatan reproduksi dan asuhan anak.
Bidan dapat praktik diberbagai tatanan pelayanan, termasuk di rumah, mas-
yarakat, Rumah Sakit, klinik atau unit kesehatan lainnya.
Berdasarkan Permenkes Nomor 1464/MENKES/PER/X/2010 kewenangan bidan
seperti dijelaskan pada pasal-pasal berikut:
Pasal 9
Bidan dalam menjalankan praktik, berwenang untuk memberikan pelayanan
Yang meliputi:
a.	 Pelayanan Kesehatan Ibu
b.	 Pelayanan kesehatan anak dan
c.	 Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana
Pasal 10
(1)	 Pelayanan kesehatan ibu sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 huruf a diber-
ikan pada masa pra hamil, kehamilan, masa persalinan, masa nifas, masa
menyusui dan masa antara dua kehamilan.
(2)	 Pelayanan kesehatan ibu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a.	 Pelayanan konseling pada masa pra hamil.
b.	 Pelayanan antenatal pada kehamilan normal.
c.	 Pelayanan persalinan normal.
d.	 Pelayanan ibu nifas.
e.	 Pelayanan ibu menyusui dan
f.	 Pelayanan konseling pada masa antara dua kehamilan.
(3)	Bidan dalam memberikan pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
berwenang untuk:
a.	Episiotomi.
b.	 Penjahitan luka jalan lahir tingkat 1 dan II.
c.	 Penanganan kegawatdaruratan dilanjutkan dengan perujukan.
d.	 Pemberian tablet Fe pada ibu hamil.
e.	 Pemberian vitamin A dosis tinggi pada ibu nifas.
f.	 Fasilitasi/bimbingan inisiasi menyusui dini dan promosi air susu ibu ekslu-
sif.
g.	 Pemberian uterotonika pada manajemen aktif kala III dan postpartum.
h.	 Penyuluhan dan konseling.
i.	 Bimbingan pada kelompok ibu hamil.
j.	 Pemberian surat keterangan kematian dan
k.	 Pemberian surat keterangan cuti bersalin.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
42
Pasal 11
(1)	Pelayanan kesehatan anak sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 huruf b
diberikan pada bayi baru lahir, bayi, anak balita, dan anak pra sekolah.
(2)	 Bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan anak sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) berwenang untuk :
a.	 Melakukan asuhan bayi baru lahir normal termasuk resusitasi, pencega-
han hipotermi, inisiasi menyusui dini, injeksi vitamin K 1, perawatan bayi
baru lahir pada masa neonatal (0-28 hari), dan perawatan tali pusat.
b.	 Penanganan hipotermi pada bayi baru lahir dan segera merujuk.
c.	 Penanganan kegawat-daruratan, dilanjutkan dengan perujukan.
d.	 Pemberian imunisasi rutin sesuai program pemerintah.
e.	 Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita dan anak pra sekolah.
f.	 Pemberian konseling dan penyuluhan.
g.	 Pemberian surat keterangan kelahiran, dan Pemberian surat keterangan
kematian.
Pasal 12
Bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan Kel-
uarga berencana sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 huruf c, berwenang un-
tuk :
a.	 Memberikan penyuluhan dan konseling kesehatan reproduksi perempuan
dan keluarga berencana, dan
b.	 Memberikan alat kontrasepsi oral dan kondom.
Pasal 13
(1)	Selain kewenangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 10, pasal 11, dan
pasal 12, Bidan yang menjalankan program pemerintah berwenang melaku-
kan pelayanan kesehatan meliputi:
a.	 Pemberian alat kontrasepsi suntikan, alat kontrasepsi dalam rahim, dan
memberikan pelayanan alat kontrasepsi bawah kulit.
b.	 Asuhan antenatal terintegrasi dengan intervensi khusus penyakit kronis
tertentu dilakukan dibawah supervisi dokter.
c.	 Penanganan bayi dan anak balita sakit sesuai pedoman yang ditetapkan.
d.	 Melakukan pembinaan peran serta masyarakat di bidang kesehatan ibu
dan anak, anak usia sekolah dan remaja, dan penyehatan lingkungan.
e.	 Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita, anak pra sekolah dan
anak sekolah.
f.	 Melaksanakan pelayanan kebidanan komunitas.
g.	 Melaksanakan deteksi dini, merujuk dan memberikan penyuluhan terha-
dap infeksi menulas sexual (IMS) termasuk pemberian kondom, dan pen-
yakit lainnya.
h.	 Pencegahan penyalahgunaan narkotika, pisikotropika dan zat adiktif lain-
nya (NAPZA) melalui informasi dan edukasi, dan
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
43
i.	 Pelayanan kesehatan lain yang merupakan program pemerintah
(2)	 Pelayanan alat kontrasepsi bawah kulit, asuhan antenatal terintegrasi, penan-
ganan bayi dan anak balita sakit, dan pelaksanaan deteksi dini, merujuk, dan
memberikan penyuluhan terhadap Infeksi Menular Sexual (IMS) dan penyakit
lainnya, serta pencegahan penyalahgunaan narkotika, pisikotropika dan zat
adiktif lainnya (NAPZA) hanya dapat dilakukan oleh bidan yang dilatih untuk
itu.
Pasal 14
(1)	Bagi bidan yang menjalankan praktik di daerah yang tidak memiliki dokter,
dapat melakukan pelayanan kesehatan diluar kewenangan sebagaimana di-
maksud dalam pasal 9.
(2)	 Daerah yang tidak memiliki dokter sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ada-
lah kecamatan atau kelurahan atau desa yang ditetapkan oleh kepala dinas
kesehatan kabupaten atau kota.
(3)	 Dalam hal daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) telah terdapat dokter,
kewenangan bidan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku.
Pasal 15
(1)	Pemerintah daerah propinsi atau kabupaten atau kota menugaskan bidan
praktik mandiri tertentu untuk melaksanakan program pemerintah.
(2)	Bidan praktik mandiri yang di tugaskan sebagai pelaksana program pemer-
intah berhak atas pelatihan dan pembinaan dari pemerintah daerah profinsi
atau kabupaten atau kota.
Pasal 16
(1)	 Pada daerah yang belum memiliki dokter, pemerintah dan pemerintah daerah
harus menempatkan bidan dengan pendidikan minimal Diploma 3 kebidanan
.
(2)	 Apabila tidak terdapat tenaga bidan sebagaimana yang di maksud pada ayat
1, pemerintah dan pemerintah daerah dapat menempatkan bidan yang telah
mengikuti pelatihan.
(3)	 Pemerintah daerah propinsi/kabupaten/kota bertanggung jawab menyeleng-
garakan pelatihan bagi bidan yang memberikan pelayanan di daerah yang
tidak memiliki dokter.
B.	 Inovasi Layanan Kebidanan.
Rekan mahasiswa, Layanan Kebidanan yang dapat dikembangkan tentu saja menitik be-
ratkan pada upaya promotif dan preventif. Berikut ini beberapa contoh inovasi layanan
kebidanan.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
44
1.	 Kelas Pra Wedding (Pra Perkawinan).
Sasaran yang disepakati secara global dalam MDGs nomor ke-5 adalah mening-
katkan kesehatan ibu. Kebijakan pemerintah tertuang dalam Rencana Pemba-
ngunan Jangka Panjang Menengah Nasional(RPJMN) 2010-2015 bahwa kebijakan
pembangunan keluarga berencana diarahkan untuk mengendalikan pertum-
buhan penduduk serta meningkatkan keluarga kecil berkualitas. Hal ini dicapai
melalui peningkatan kualitas kesehatan reproduksi remaja dalam rangka meny-
iapkan kehidupan berkeluarga, serta pendewasaan usia perkawinan melalui pe-
mahan kesehatan reproduksi remaja, penguatan institusi masyarakat dan pe-
merintah yang memberikan layanan kesehatan reproduksi bagi remaja, serta
memberikan konseling tentang permasalahan remaja.
Bidan sebagai salah satu petugas kesehatan mempunyai peran dalam member-
ikan asuhan pada pra konsepsi. Berdasarkan Permenkes No. 369/ 2007 tentang
Standar Profesi bidan, salah satu kompetensi bidan adalah kompetensi ke-2 ada-
lah bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, pendidikan kesehatan yang
tanggap terhadap budaya dan pelayanan menyeluruh dimasyarakat dalam rang-
ka untuk meningkatkan kehidupan keluarga yang sehat, perencanaan kehamilan
dan kesiapan menjadi orang tua.
Merencanakan kehamilan merupakan hal yang penting untuk dilakukan setiap
pasangan suami-isteri. Kesiapan baik itu secara mental, fisik dan juga finansial.
Pada umumnya wanita mengetahui dirinya hamil setelah terlambat haid sekitar 1
atau 2 minggu(litbangkes,depkes.go.id). Tromp. M et all, (2010) menyatakan bah-
wa konsepsi spontan dan proses persalinan yang paling rentan terhadap pening-
katan usia ibu yang mengarah ke persalinan dengan tindakan, kejadian komplika-
si serta pembiayaan kesehatan yang lebih tinggi lebih sedikit terjadi pada usia
yang lebih tinggi. Morin P et all, (2001) menyatakan bahwa perencanaan kehami-
lan menjadi isu penting dalam promosi kesehatan prakonsepsi. Enam langkah
dari Walker dan prosedur analisis konsep Avant yang digunakan terdiri dari tiga
komponen penting: sikap , waktu, dan perilaku seksual. Perencanaan kehamilan
didefinisikan sebagai adopsi dari sikap berpusat pada konsepsi, termasuk per-
ilaku seksual (proceptive atau kontrasepsi) dan waktu. Selain itu, perencanaan
kehamilan bukan fenomena yang jelas dengan pertanyaan-pertanyaan yang
dapat dijawab hanya dengan “ ya” atau “tidak “. Sebaliknya , itu adalah proses
yang dinamis yang berkembang sesuai dengan faktor-faktor kontekstual. Dari ha-
sil tersebut , instrumen mengevaluasi intensitas perencanaan kehamilan dapat
dikembangkan untuk penelitian epidemiologi dan tujuan promosi.
Lachance-Grzela M and Bouchard.G. (2009) menyatakan bahwa upaya perenca-
naan kehamilan memberikan kontribusi kepada orang tua masa depan ‘kese-
jahteraan hanya jika mereka menikah. Demikian pula, pernikahan menawarkan
manfaat lebih dari hidup bersama, tetapi hanya jika mitra telah merencanakan
kehamilan.
Kelas pra nikah merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan bagi
ibu dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk mening-
katkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai usia hamil kehamilan,
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
45
persiapan kehamilan, perawatan kehamilan.
Dewasa ini belum semua pasangan yang akan menikah mendapatkan pembeka-
lan materi-materi kesehatan. Penyuluhan yang dilakukan pada pasangan calon
pasangan pengantin pada umumnya masih banyak dilakukan melalui konsultasi
perorangan yang diberikan pada waktu calon pengantin ingin suntik TT sebagai
syarat mendaftarakan pernikahan ke Kantor Urusan Agama. Penyuluhan sema-
cam ini bermanfaat, namun memiliki kelemahan antara lain: (1) Pengetahuan
yang diperoleh hanya terbatas pada masalah kesehatan yang dialami saat kon-
sultasi, jika pasangan tidak menghadapi masalah terkadang tidak ada konsultasi
(2) Penyuluhan yang diberikan tidak terkoordinir sehingga ilmu yang diberikan
kepada calon pasangan pengantin hanya pengetahuan yang dimiliki oleh petugas
saja (3) Pelaksanaan penyuluhan tidak terjadwal dan tidak berkesinambungan
(4) Kesibukan petugas kesehatan berkontribusi terhadap pelaksanaan konsultasi
bisa kurang optimal.
Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan di atas, direncanakan metode pembe-
lajaran kelas pranikah. Kegiatan yang direncanakan adalah pembahasan materi
kesehatan ibu dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang diikuti diskusi dan
tukar pengalaman antara pasangan calon pengantin dan petugas kesehatan.
Beberapa keuntungan Kelas pranikah adalah: (1) Materi diberikan secara
menyeluruh dan terencana sesuai dengan buku panduan kelas pra nikah yang
memuat mengenai usia hamil, persiapan kehamilan,dan perawatan kehamilan (2)
Penyampaian materi lebih komprehensif karena ada persiapan petugas sebelum
penyajian materi (3) Waktu pembahasan materi menjadi efektif karena pola pen-
yajian materi terstruktur dengan baik. (4) Ada interaksi antara petugas kesehatan
dengan pasangan calon pengantin. (5) Pembahasan materi dilaksanakan secara
berkala dan berkesinambungan. Adapun pokok bahasan yang dapat diberikan
pada kelas pra perkawinan antara lain:
a.	 Usia perempuan dan laki-laki menikah pertama.
b.	 Usia ibu untuk reproduksi sehat.
c.	 Umur ibu hamil dinyatakan umur yang berisiko terhadap kesehatan ibu.
d.	 Pendewasaan usia kehamilan.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
46
e.	 Pengaruh jika ibu hamil pada umur yang berisiko.
f.	 Tanda ibu hamil.
g.	 Perubahan tubuh selama masa kehamilan.
h.	 Tindakan yang lakukan selama hamil.
i.	 Tindakan yang dilakukan suami atau keluarga untuk meningkatkan kesiapan
mental ibu dalam proses persalinan.
j.	 Dampak kesehatan jika melakukan hubungan suami istri/sanggama selama
hamil.
k.	 Penanganan ibu lakukan jika mengalami sakit pada masa hamil.
l.	 Tanda-tanda bahaya kehamilan.
m.	 Persiapan persalinan.
n.	 Peran suami/keluarga untuk menghadapi persalinan.
o.	 Tempat persalinan.
p.	 Pemeliharaan kesehatan Bayi, balita.
q.	 Pemeliharaan kesehatan masa Nifas.
r.	 ASI Eksklusif.
s.	 Keluarga berencana.
t.	 Menopause
u.	 Psikologi perempuan.
v.	 Penyakit Infeksi menular seksual
2.	 Kelas Parenting
Parent Education merupakan cara terbaik untuk membangun karakter anak sejak
usia dini, bahkan dari dalam kandungan. Orang tua sebagai orang yang paling
dekat dengan anak. Perilaku anak terwujud dari apa yang anak pelajari dari orang
tuanya. Menjadi orang tua yang baik memerlukan pengetahuan yang memadai.
Bayi terlahir hanya bisa menangis untuk mengatakan keadaan lapar, tidak nya-
man, perutnya kembung, ada rasa nyeri. Orang tua harus bisa mengetahui apa
yang hendak bayi katakana lewat tangisannya tersebut, sehingga orang tua perlu
mengetahui arti tangisan bayi tersebut agar tindakan yang diambil bisa tepat.
Jika bayi mengatakan perutnya kembung, tetapi karena orang tuanya tidak tahu,
maka diberi minum terus, akhirnya bayi tidak mau netek. Ibu bisa bertambah
panik mengahdapi bayinya yang tidak kunjung tenang.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
47
Anak terlahir ibarat selembar kertas putih. Segala perbuatan, perkataan orang
tua akan mewarnai perkembangan orang tua. Terkadang orang tua tidak sadar
melakukan hal-hal yang menghambat kemandirian anak, seperti melarang makan
sendiri karena kawatir anaknya belepotan makanan, lantai menjadi kotor kare-
na tumpahan makanan. Terkadang perilaku sepele, tetapi bagi anak menjadi hal
yang utama, seperti ketika orang tua sedang asyik membaca Koran atau sedang
berbincang dengan orang lain, anaknya datang karena sudah selesai membuat
suatu lukisan dikertas ingin ditunjukkan kepada orang tua, minta dikomentari
oleh orang tua tetapi karena kesibukan orang tua mengerjakan suatu pekerjaan
rumah, atau sedang membaca berita yang hangat di Koran akhirnya anak diacuh-
kan. Padahal meluangkan beberapa detik untuk melihat lukisan dan mengatakan
bahwa anaknya pinter itu merupakan hal yang berharga bagi anak. Banyak dian-
tara orang tua malah mengatakan,” nakal kamu! Ibu sedang sibuk ini. Anak tidak
menerima pujian tetapi kata-kata yang menjatuhkan. Hal seperti ini berakibat
kurang baik terhadap perkembangan anak. Selain dua contoh kejadian diatas,
tentunya di masyarakat masih banyak lagi secara tidak sadar kebisaaan orang
tua yang sering dilakukan ternyata merupakan hal-hal yang kurang tepat untuk
mengasuh dan mendidik anak. OLeh karena itu, menjadi orang tua harus memili-
ki pemahaman yang benar. Beberapa contoh topik layanan parenting yang dapat
diberikan antara lain:
a.	 Memahani makna tangisan Bayi.
b.	 Memahami perilaku bayi menjambak rambut.
c.	 Memahami bahasa tubuh bayi: melengkungkan punggung, mengusap mata
d.	 Tips untuk bayi yang tidak dapat diam saat dipakaikan popok.
e.	 Adaptasi bayi mulai makan.
f.	 Bayi menolak menyusu.
g.	 Memandikan bayi baru lahir.
h.	 Melatih kemandirian Anak.
i.	 Melatih Kreatifitas.
j.	 Pencegahan anak ketagihan game/gadget/ plyastation.
3.	Waterbirth.
Rekan mahasiswa, untuk bisa memberikan layanan waterbirth, kita perlu mengi-
kuti pelatihan.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
48
a.	Pengertian.
	 Waterbirth berasal dari bahasa inggris yang berarti persalinan di air adalah
proses persalinan atau proses melahirkan yang dilakukan di dalam air han-
gat. Persalinan di air merupakan perkembangan yang relatif baru di Indone-
sia. Persalinan di air diperkenalkan di Eropa, Perancis pada tahun 1803. Pada
1970-an. Beberapa bidan dan dokter di Rusia dan Prancis menjadi tertarik
dengan cara-cara membantu bayi melakukan transisi dari dalam kehidupan
intra uterus dengan kehidupan ekstra uterus sehalus mungkin. Metode mela-
hirkan di dalam air atau water birth semakin populer dan menjadi tren persa-
linan. Berdasar laporan Waterbirth Internasional, metode ini membutuhkan
sebuah kolam bersalin khusus berisi air dengan suhu 95-100 derajat Fahren-
heit, menghindari penggunaan bathtubs atau kolam anak kecil, karena su-
lit akan mempertahankan suhu yang tepat. Berikut beberapa hal yang perlu
Anda ketahui tentang water birth. Keprihatinan mereka bahwa perawatan
bersalin modern, dengan banyak intervensi, membuat bayi menjadi trauma-
tis. Beberapa dokter, termasuk dokter kandungan Perancis Frederic Leboyer
(1983), berpikir bayi dapat terkena dampak seumur hidup karena cara mere-
ka lahir ke dunia.
b.	 Manfaat waterbirth.
1)	 Bagi Ibu.
a)	 Ibu akan merasa lebih relaks karena semua otot panggul lunak elastik,
mengurangi kejadian rupture perineum.
b)	 Melancarkan proses mengejan, sehingga rasa nyeri selama persalinan
tidak terlalu dirasakan.
c)	 Keadaan relaks menyebabkan proses pembukaan cerviks akan ber-
jalan lebih cepat sehingga lama persalinan berkurang.
2)	 Bagi Bayi
a)	 Menurunkan risiko cedera kepala bayi.
b)	 Peredaran darah bayi akan lebih baik, sehingga tubuh bayi akan cepat
memerah setelah dilahirkan. Medium air memudahkan transisi bayi
dari rahim, berisi cairan ketuban, ke dunia luar. Bayi akan bernapas
dalam air, karena dia tidak akan mulai menggunakan paru-parunya
sampai dia dibawa ke udara dalam 10 detik pertama setelah lahir.
c.	 Kelemahan waterbirth
1)	 Kemungkinan air kolam tertelan oleh bayi sangat besar. Kondisi ini menye-
babkan proses membutuhkan bantuan dokter kebidanan dan kandungan,
juga spesialis anak yang akan melakukan pengecekan langsung saat bayi
lahir. Sehingga jika ada gangguan bisa langsung terdeteksi dan diatasi.
2)	 Hipotermia atau suhu tubuh terlalu rendah akan dialami ibu jika proses
melahirkan berlangsung lebih lama dari perperkiraan.
3)	 Bayi berisiko mengalami temperature shock jika suhu air tidak sama den-
gan suhu si ibu saat melahirkan yaitu 37 derajat celcius.
d.	 Metode Waterbirth.
Ada dua metode persalinan di air, yaitu:
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
49
1)	 Persalinan di air murni. Ibu masuk ke kolam persalinan setelah mengala-
mi pembukaan 6 (enam) sampai inpartu.
2)	 Persalinan di air emulsion. Ibu hanya berada di dalam kolam hingga pem-
bukaan lengkap. Proses melahirkan tetap dilakukan di tempat tidur.
e.	 Kontra indikasi waterbirth.
1)	 Ibu dengan herpes.
2)	 Hipertensi.
3)	 Pendarahan tak terduga selama perjalanan kehamilan.
4)	 Kehamilan kembar.
5)	 Presentasi bokong.
6)	 Persalinan prematur
7)	 Panggul sempit.
4.	Hipnobirthing.
a.	Pengertian.
Rekan mahasiswa, untuk bisa memberikan layanan hipnobitring, kita perlu
mengikuti pelatihan. Hypnobirthing berasal dari kata Yunani Hynos yang art-
inya tidur/pikiran tenang. Birthing adalah proses yang dimulai saat kehami-
lan sampai melahirkan. Hipnobirthing pertama kali dikembangkan oleh Marie
Mongan sejak tahun 1959. Hypnobirthing adalah usaha secara alami dengan
menanamkan niat ke pikiran/alam bawah sadar untuk menghadapi persali-
nan dengan tenang dan sadar.
Menurut Lanny Kuswandi, hypnobirthing adalah relaksasi dengan penamba-
han sugesti melalui usapan yang mana tangan menjadi sarana untuk mengu-
sap daerah bawah payudara hingga perut. Cara ini telah dilakukan oleh para
ibu hamil ketika bayinya meronta dalam kandungan. Untuk menenangkan
sang bayi, bisaanya ibu akan mengusap perutnya diiringi dengan membisikan
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
50
kalimat-kalimat lembut. Niat positif atau afirmasi yang ditanamkan untuk
ibu hamil adalah bayi tumbuh sehat jasmani dan rohani sampai kehamilan 9
bulan menghadapi proses persalinan dengan alami, nyaman dan lancar. Pada
umumnya orang selalu mengatakan bahwa melahirkan itu sakit sekali. Ibu
hamil yang melakukan relaksasi akan memperkecil timbulnya rasa sakit dan
proses persalinan berjalan lancar. Efek yang juga dirasakan, jika selama da-
lam kandungan bayi menerima ketenangan dan kedamaian dari kedua orang
tuanya maka itulah memorinya. Tapi yang bisaa terjadi saat ini, ketika ibu da-
lam keadaan hamil seringkali menghadapi stres lantaran beban pekerjaan.
Bayi pun turut merasakan tekanan tersebut. Berdasarkan testimony beber-
apa ibu yang melahirkan bayi dengan menjalani terapi hypnobirthing, anak
akan tumbuh menjadi anak yang lebih sehat, ceria dan kreatif. Hypnobirthing
dianjurkan dilakukan bersama pasangan. Hal ini dilakukan karena pada seti-
ap proses persalinan, bukan hanya ibu yang mengalami kepanikan, ketegan-
gan, stress, tetapi kaum bapak pun merasakan perasaan serupa. Karena bagi
yang akan menjadi calon orang tua, kehadiran seorang bayi di tengah kel-
uarga merupakan sebuah kehidupan baru. Hypnobirthing dapat dilakukan
sedini mungkin, karena dengan demikian sang ibu sepanjang kehamilannya
senantiasa merasa enjoy, tidak mudah terserang stres. Dengan rajin relaksasi
ibu hamil akan mudah terhindar dari stres.
b.	 Langkah-langkah Hypnobirthing.
1)	 Langkah pertama adalah relaksasi bagian kepala dan bahu. Kepala di-
miringkan di atas bahu kanan kemudian diputar sampai di atas bahu kiri,
kembali ke bahu kanan. Gerakan ini dilakukan sampai delapan kali hitun-
gan. Setelah itu jari kanan di atas bahu diputar ke belakang sebanyak dela-
pan kali. Lalu tangan tetap di atas bahu diputar ke depan. Gerakan ini
dilakukan sampa sebanyak delapan kali pula.
2)	 Langkah kedua adalah relaksasi otot. Berbaring santai, dengan lengan
disamping kanan dan kiri, telapak kanan menghadap atas. Lalu tegang-
kan telapak kaki hingga merasakan keteganagan otot mulai dari telapak
kaki menjalar ke betis, paha, pinggul dan dada. Pundak ditarik ke atas dan
kedua tangan mengepal dengan kuat. Dahi dikerutkan, lidah ditarik ke
arah langit-langit.
3)	 Langkah ketiga berupa relaksasi pernapasan. Dalam keadaan berbaring,
otomatis napas akan terdorong ke arah perut. Tarik napas panjang lewat
hidung sambil hitung sampai 10 kali. Kemudian hembuskan napas perlah-
an-lahan lewat mulut. Langkah ini lakukan 10 kali.
4)	 Langkah keempat adalah relaksasi pikiran. Langkah ini diwakili indra mata.
Setelah mata terpejam sejenak, buka mata perlahan-lahan sambil melihat
satu titik tepat di atas mata. Semakin lama kelopak mata semakin rileks,
berkedip. Pada hitungan kelima mata akan menutup. Pada saat ketiga
unsur jiwa (perasaan, kemauan dan pikiran) dan raga istirahat, masuk-
kan program positif yang akan terekam dalam alam bawah sadar dengan
mengatakan dalam hati dengan bersungguh-sungguh. Contoh program
positif, “Saya dan janin di dalam kandungan akan tumbuh sehat. Dan pada
saat persalinan akan menghadapinya dengan tenang dan lancar.”
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
51
c.	 Manfaat Hypnobirthing
Beberapa manfaat hypnobitrhing menurut Lany sebagai berikut:
1)	 Meningkatkan kadar endorphin dalam tubuh untuk mengurangi rasa nyeri
pada saat kontraksi. Endorphin adalah neuropeptide yang dihasilkan tu-
buh pada saat relaks/tenang.Hormon endorphin membuat perasaan ba-
hagia, senang. Pada saat stres endorphin terhalang oleh kortisol. Endor-
phin dihasilkan di otak dan susunan syaraf tulang belakang.
2)	 Meningkatkan ikatan batin antara ibu dan janin.
3)	 Mengurangi rasa mual, muntah, pusing dll
4)	 Menciptakan keadaan yang seimbang sehingga pertumbuhan fisik dan
jiwa bayi lebih sehat.
5)	 Mencegah post-partum depression.
6)	 Meningkatkan produksi ASI.
d.	 Spa baby/ pijat bayi/swimming baby.
Semakin majunya teknologi informasi membuat tuntutan masyarakat sema-
kin meningkat. Hal ini menimbulkan kesadaran yang tinggi bagi orang tua un-
tuk berupaya meningkatkan kualitas pertumbuhan dan perkembangan anak-
nya. Spa Baby, swimming baby merupakan bentuk layanan yang ditujukan
bagi bayi agar pertumbuhan dan perkembangannya bisa lebih optimal.
e.	 Layanan kesulitan makan pada anak.
	 Secara fisiologis, ada tahapan perkembangan dimana anak mengalami
anoreksia fisiologis. Jika penanganannya kurang tepat, anak bisa mengalami
anoreksia yang berkepanjangan. Hal ini menimbulkan kekawatiran bagi orang
tua dan anak bisa mengalami gangguan pemenuhan gizi. Layanan kesulitan
makan ini bertujuan agar orang tua mampu mengenali penyebab dari kesu-
litan makan pada anaknya dan mampu mengatasi kesulitan makan anaknya.
Orang tua perlu mengetahui menu bayi sehat, makanan apa saja yang mem-
buat sulit makan.
f.	 Pendampingan KB MOB.
	 Rekan mahasiswa, tidak semua ibu cocok menggunakan alat kontrasepsi,
karena setiap metode atau alat kontrasepsi memiliki kontra indikasi yang ber-
beda. Misalnya seorang perempuan umur 23 tahun memiliki anak satu, hiper-
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
52
tensi. Kemudian ibu tersebut memilih KB IUD. Ketika memakai IUD mengala-
mi perdarahan sampai anemi, sehingga bidan melepas IUD. Jika ibu tersebut
memakai metode kontrasepsi hormonal, maka akan memperparah hiperten-
si. Jika ibu dan suami tersebut memilih kontrasepsi Mantap (MOP atau MOW)
anaknya baru satu. Keadaan seperti ini merupakan salah satu contoh bahwa
MOB (Metode Ovulasi Billing,s) diperlukan untuk menjarangkan kehamilan.
Selain alasan secara medis, kemungkinan ada ibu yang mempunyai keyak-
inan bahwa KB dilarang oleh agamanya.Walaupun berbagai macam upaya
pendekatan sudah dilakukan, namun tetap pada keyakinannya. Kedua con-
toh kasus tersebut memerlukan alternative metode kontrasepsi yang lainnya.
MOB merupakan salah satu metode KB yang dapat diterima oleh ibu pada
kedua kasus tersebut. MOB efektif digunakan untuk perempuan dalam segala
masa reproduksi: remaja, sedang menyusui, maupun menjelang menopause.
Perempuan dengan haid tak teratur juga disarankan untuk menggunakan
metode ini.
	 Pada tahun 1960–1970 MOB ditemukan oleh pasangan Dr. John dan Evelyn
Billings sebagai metode KB yang berdasarkan pengamatan efek hormon es-
trogen dan progesteron.
	 Akibat estrogen tersebut pada vulva timbul rasa dan sifat lendir tertentu yang
dapat diamati oleh perempuan untuk menunjukan secara tepat kapan masa
subur atau tidak subur. Prosentase efektif 98–100%. Pada tahun 1962 dilaku-
kan penelitian oleh Prof. James Brown dari Universitas Melbourne yang me-
mantau pengeluaran hormon reproduksi sejumlah 750.000 siklus. Pada ta-
hun 1976 MOB mulai dikenal di Indonesia. Pada tahun 1986-1989 penelitian
Perdhaki, BKKBN, BKS perfin, USAID, menyimpulkan bahwa MOB merupakan
metode kontrasepsi alamiah paling efektif dibanding metode kontrasepsi
alamiah yang lain. MOB diakui pemerintah pada tanggal 28 Desember 1990
melalui SK BKKBN NO.6668/KS.002/F.2/90. Adapun konsep dasar MOB se-
bagai berikut:
1)	 Pada waktu menjelang ovulasi, lendir leher rahim akan keluar dari vagina
bila perempuan berdiri atau berjalan. Pengamatan lendir dapat dilakukan
dengan cara merasakan perubahan rasa pada vulva di sepanjang hari, me-
lihat lendir secara langsung pada waktu-waktu tertentu. Rasa pada vulva
antara lain; kering, lengket atau basah. Hasil pengamatan ini harus dicatat
pada malam harinya. Catatan itu akan menunjukkan pola kesuburan dan
pola ketidaksuburan.
2)	 Pola subur adalah pola yang terus berubah, sedangkan pola dasar tidak
subur (pdts) adalah pola yang (sama sekali) tidak berubah. Kedua pola ini
berdasar pada pola hormon yang menopang kelangsungan hidup sper-
ma dan pembuahan, dan dengan demikian akan menjadi dasar informasi
yang bisa diandalkan untuk mendapatkan atau menunda kehamilan.
g.	 Pelatihan perawatan bayi untuk ibu,pengasuh atau keluarga.
	 Tidak semua ibu, keluarga sudah pandai atau berani dalam merawat atau
mengasuh bayinya ketika bayinya sudah lahir. Kebanyakan ibu baru merasa
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
53
takut memandikan bayinya, takut kalau jatuh saat memegangnya atau melu-
kai bayinya saat memandikan. Selain itu mencari pengasuh bayi tidak mudah.
Terkadang pengasuh juga belum mempunyai kemampuan untuk mengasuh
bayi. Oleh karena itu, pelatihan tentang cara merawat dan mengasuh bayi
perlu diberikan. Adapun berbagai materi yang dapat dijadikan sebagai materi
pelatihan antara lain:
a.	 Cara memandikan bayi.
b.	 Cara pijat bayi.
c.	 Menjadi Pengasuh bayi yang handal.
d.	 Pertolongan pertama pada anak dengan korpus alineum.
e.	 Manajemen Balita Sakit untuk orang tua/pengasuh.
f.	 Tanda bahaya pada bayi balita.
g.	 Stimulasi untuk meningkatkan kecerdasan dan perkembangan anak.
h.	 Pembuatan makanan pendamping ASI.
1)	 Bubur susu.
2)	 Nasi Tim saring, halus, dan kasar.
3)	 Kudapan MP ASI.
C.	 Pelayanan Kebidanan Unggulan.
Rekan mahasiswa, mempunyai tempat praktik unggulan tentu merupakan dambaan
bagi setiap tenaga kesehatan, oleh karena itu beberapa hal yang perlu diperhatikan
antara lain:
1.	 Pelayanan sesuai kewenangan.
Seperti telah dibahas pada awal kegiatan belajar 3 ini, kewenangan bidan diatur
dalam Permenkes Nomor 1464/MENKES/PER/X/2010. Dalam menjalankan prak-
tik bidan hendaknya selalu memberikan asuhan/pelayanan dengan memperhati-
kan norma dan etika. Petugas kesehatan merupakan salah satu faktor yang ber-
peran dalam mewujudkan derajat kesehatan. Kasus kematian ibu dan bayi dapat
dicegah dengan pelaksanaan rujukan dini, berencana atau rujukan bayi masih
dalam kandungan dan tepat waktu. Persalinan kala II lama termasuk rujukan
terlambat. Kemampuan bidan dalam mendeteksi faktor risiko sangat diperlukan
sehingga rujukan dapat dilaksanakan begitu bidan menemukan kasus risiko ting-
gi. Rekan mahasiswa hal ini sangat penting dilakukan oleh bidan, terlebih lagi
mengingat saat ini angka kematian ibu terus meningkat.
Rekan mahasiswa, selain kasus keterlambatan rujukan, hal yang membuat kepri-
hatinan kita bersama bahwa sampai saat ini seperti kita ketahui bersama pada
tayangan televisi, koran, atau majalah bahwa tenaga kesehatan termasuk bidan
masih ada yang memberikan pelayanan aborsi di tempat praktiknya serta ada
yang menjualbelikan bayi(human trafficking). Kita hendaknya jangan sampai ter-
giur untuk mendapatkan keuntungan yang besar dalam waktu singkat dengan
jalan yang melanggar peraturan perundang-undangan. Pepatah mengatakan”
sepandai-pandainya tupai melompat, akhirnya jatuh juga”. Walaupun praktik
aborsi ditutupi dengan bermacam upaya, suatu ketika Allah Yang Maha Kuasa
pasti akan menunjukkan bahwa perbuatan yang salah akan mendapatkan bala-
Modul 4 pengelolaan usaha iii
Modul 4 pengelolaan usaha iii
Modul 4 pengelolaan usaha iii
Modul 4 pengelolaan usaha iii
Modul 4 pengelolaan usaha iii
Modul 4 pengelolaan usaha iii
Modul 4 pengelolaan usaha iii
Modul 4 pengelolaan usaha iii
Modul 4 pengelolaan usaha iii
Modul 4 pengelolaan usaha iii
Modul 4 pengelolaan usaha iii
Modul 4 pengelolaan usaha iii
Modul 4 pengelolaan usaha iii
Modul 4 pengelolaan usaha iii
Modul 4 pengelolaan usaha iii
Modul 4 pengelolaan usaha iii
Modul 4 pengelolaan usaha iii
Modul 4 pengelolaan usaha iii
Modul 4 pengelolaan usaha iii
Modul 4 pengelolaan usaha iii
Modul 4 pengelolaan usaha iii
Modul 4 pengelolaan usaha iii
Modul 4 pengelolaan usaha iii
Modul 4 pengelolaan usaha iii

Contenu connexe

Tendances

02 sistem rujukan maternal & neonatal
02 sistem rujukan maternal & neonatal02 sistem rujukan maternal & neonatal
02 sistem rujukan maternal & neonatalJoni Iswanto
 
Presentasi sanksi bidan
Presentasi sanksi bidanPresentasi sanksi bidan
Presentasi sanksi bidanEsty Octavia
 
Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1AjEn9
 
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidananMateri issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidananLatifah Safriana
 
Konsep kebidanan komunitas
Konsep kebidanan komunitasKonsep kebidanan komunitas
Konsep kebidanan komunitasyessipriskila
 
Contoh soal asuhan kebidanan iii
Contoh soal asuhan kebidanan iiiContoh soal asuhan kebidanan iii
Contoh soal asuhan kebidanan iiiWarnet Raha
 
Memberikan Asuhan Pada Ibu Bersalin Kala II
Memberikan Asuhan Pada Ibu Bersalin Kala IIMemberikan Asuhan Pada Ibu Bersalin Kala II
Memberikan Asuhan Pada Ibu Bersalin Kala IINurul Wulandari
 
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidananLegislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidananfebriok
 
Kokeb mandiri,kolaborasi,rujukan
Kokeb mandiri,kolaborasi,rujukanKokeb mandiri,kolaborasi,rujukan
Kokeb mandiri,kolaborasi,rujukanwidya lestari
 
3. Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan
3. Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan3. Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan
3. Issue Etik dalam Pelayanan KebidananAjeng Hayuningtyas
 
Dokumentasi asuhan kebidanan
Dokumentasi asuhan kebidananDokumentasi asuhan kebidanan
Dokumentasi asuhan kebidananIrfa Kartini
 
Tanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatan
Tanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatanTanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatan
Tanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatanmilanurmilayanti
 
Pengambilan Keputusan dalam Pelayanan Kebidanan
Pengambilan Keputusan dalam Pelayanan KebidananPengambilan Keputusan dalam Pelayanan Kebidanan
Pengambilan Keputusan dalam Pelayanan Kebidananpjj_kemenkes
 
Analisa Data, Planning (Implementasi, Evaluasi) dan Dokumentasi SOAP
Analisa Data, Planning (Implementasi, Evaluasi) dan Dokumentasi SOAPAnalisa Data, Planning (Implementasi, Evaluasi) dan Dokumentasi SOAP
Analisa Data, Planning (Implementasi, Evaluasi) dan Dokumentasi SOAPpjj_kemenkes
 
12 lingkup praktik kebidanan
12 lingkup praktik kebidanan12 lingkup praktik kebidanan
12 lingkup praktik kebidananSyamsul Arifin
 

Tendances (20)

ASKEB NIFAS NORMAL
ASKEB NIFAS NORMALASKEB NIFAS NORMAL
ASKEB NIFAS NORMAL
 
02 sistem rujukan maternal & neonatal
02 sistem rujukan maternal & neonatal02 sistem rujukan maternal & neonatal
02 sistem rujukan maternal & neonatal
 
Kode etik bidan bab i&ii.ppt
Kode etik bidan bab i&ii.pptKode etik bidan bab i&ii.ppt
Kode etik bidan bab i&ii.ppt
 
DOKUMENTASI KEBIDANAN
DOKUMENTASI KEBIDANANDOKUMENTASI KEBIDANAN
DOKUMENTASI KEBIDANAN
 
Presentasi sanksi bidan
Presentasi sanksi bidanPresentasi sanksi bidan
Presentasi sanksi bidan
 
Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1
 
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidananMateri issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
 
Konsep kebidanan komunitas
Konsep kebidanan komunitasKonsep kebidanan komunitas
Konsep kebidanan komunitas
 
Contoh soal asuhan kebidanan iii
Contoh soal asuhan kebidanan iiiContoh soal asuhan kebidanan iii
Contoh soal asuhan kebidanan iii
 
Memberikan Asuhan Pada Ibu Bersalin Kala II
Memberikan Asuhan Pada Ibu Bersalin Kala IIMemberikan Asuhan Pada Ibu Bersalin Kala II
Memberikan Asuhan Pada Ibu Bersalin Kala II
 
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidananLegislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
 
Kokeb mandiri,kolaborasi,rujukan
Kokeb mandiri,kolaborasi,rujukanKokeb mandiri,kolaborasi,rujukan
Kokeb mandiri,kolaborasi,rujukan
 
3. Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan
3. Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan3. Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan
3. Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan
 
Sejarah bidan di indonesia
Sejarah bidan di indonesiaSejarah bidan di indonesia
Sejarah bidan di indonesia
 
Dokumentasi asuhan kebidanan
Dokumentasi asuhan kebidananDokumentasi asuhan kebidanan
Dokumentasi asuhan kebidanan
 
Tanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatan
Tanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatanTanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatan
Tanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatan
 
Pengambilan Keputusan dalam Pelayanan Kebidanan
Pengambilan Keputusan dalam Pelayanan KebidananPengambilan Keputusan dalam Pelayanan Kebidanan
Pengambilan Keputusan dalam Pelayanan Kebidanan
 
Analisa Data, Planning (Implementasi, Evaluasi) dan Dokumentasi SOAP
Analisa Data, Planning (Implementasi, Evaluasi) dan Dokumentasi SOAPAnalisa Data, Planning (Implementasi, Evaluasi) dan Dokumentasi SOAP
Analisa Data, Planning (Implementasi, Evaluasi) dan Dokumentasi SOAP
 
Peran bidan sebagai pelaksana
Peran bidan sebagai pelaksanaPeran bidan sebagai pelaksana
Peran bidan sebagai pelaksana
 
12 lingkup praktik kebidanan
12 lingkup praktik kebidanan12 lingkup praktik kebidanan
12 lingkup praktik kebidanan
 

En vedette (20)

Modul 2 pengelolaan usaha i
Modul 2 pengelolaan usaha iModul 2 pengelolaan usaha i
Modul 2 pengelolaan usaha i
 
Modul 1 konsep kewirausahan
Modul 1 konsep kewirausahanModul 1 konsep kewirausahan
Modul 1 konsep kewirausahan
 
Modul 3 pengelolaan usaha ii
Modul 3 pengelolaan usaha iiModul 3 pengelolaan usaha ii
Modul 3 pengelolaan usaha ii
 
Keperawatan kegawat daruratan iii
Keperawatan kegawat daruratan iiiKeperawatan kegawat daruratan iii
Keperawatan kegawat daruratan iii
 
Modul 5 kdk ii
Modul 5 kdk iiModul 5 kdk ii
Modul 5 kdk ii
 
Keperawatan kegawat daruratan iv
Keperawatan kegawat daruratan ivKeperawatan kegawat daruratan iv
Keperawatan kegawat daruratan iv
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 6 kdk ii
Modul 6 kdk iiModul 6 kdk ii
Modul 6 kdk ii
 
Modul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatanModul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatan
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 4 kdk ii
Modul 4 kdk iiModul 4 kdk ii
Modul 4 kdk ii
 
Modul 1 kdk ii
Modul 1 kdk iiModul 1 kdk ii
Modul 1 kdk ii
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 2 kewirausahaan
Modul 2 kewirausahaanModul 2 kewirausahaan
Modul 2 kewirausahaan
 
Modul kewirausahaan
Modul kewirausahaanModul kewirausahaan
Modul kewirausahaan
 
Modul 4 kewirausahaan
Modul 4 kewirausahaanModul 4 kewirausahaan
Modul 4 kewirausahaan
 
Merencanakan Usaha Kecil / Mikro
Merencanakan Usaha Kecil / MikroMerencanakan Usaha Kecil / Mikro
Merencanakan Usaha Kecil / Mikro
 

Similaire à Modul 4 pengelolaan usaha iii

KB 1 Aspek Organisanasi dan Manajemen Bisnis
KB 1 Aspek Organisanasi dan Manajemen BisnisKB 1 Aspek Organisanasi dan Manajemen Bisnis
KB 1 Aspek Organisanasi dan Manajemen Bisnispjj_kemenkes
 
KB 2 Aspek Komunikasi dalam Bisnis
KB 2 Aspek Komunikasi dalam BisnisKB 2 Aspek Komunikasi dalam Bisnis
KB 2 Aspek Komunikasi dalam Bisnispjj_kemenkes
 
KB 3 Perencanaan Usaha
KB 3 Perencanaan UsahaKB 3 Perencanaan Usaha
KB 3 Perencanaan Usahapjj_kemenkes
 
KB 2 Studi Kelayakan Usaha
KB 2 Studi Kelayakan UsahaKB 2 Studi Kelayakan Usaha
KB 2 Studi Kelayakan Usahapjj_kemenkes
 
KB 1 Aspek Keuangan
KB 1 Aspek KeuanganKB 1 Aspek Keuangan
KB 1 Aspek Keuanganpjj_kemenkes
 
KB 3 Aspek Pemasaran Usaha
KB 3 Aspek Pemasaran UsahaKB 3 Aspek Pemasaran Usaha
KB 3 Aspek Pemasaran Usahapjj_kemenkes
 
KB 1 Konsep Dasar Kewirausahaan
KB 1 Konsep Dasar KewirausahaanKB 1 Konsep Dasar Kewirausahaan
KB 1 Konsep Dasar Kewirausahaanpjj_kemenkes
 
KB 3 Kewirausahaan dalam Bidang Kebidanan
KB 3 Kewirausahaan dalam Bidang KebidananKB 3 Kewirausahaan dalam Bidang Kebidanan
KB 3 Kewirausahaan dalam Bidang Kebidananpjj_kemenkes
 
KB 2 Aspek Produksi dan Pengemasan
KB 2 Aspek Produksi dan PengemasanKB 2 Aspek Produksi dan Pengemasan
KB 2 Aspek Produksi dan Pengemasanpjj_kemenkes
 
KB 2 Menumbuhkan Semangat Wirausaha
KB 2 Menumbuhkan Semangat WirausahaKB 2 Menumbuhkan Semangat Wirausaha
KB 2 Menumbuhkan Semangat Wirausahapjj_kemenkes
 
Membuat Perencanaan Program Promosi
Membuat Perencanaan Program PromosiMembuat Perencanaan Program Promosi
Membuat Perencanaan Program Promosipjj_kemenkes
 
Membuat Perencanaan Program Promosi
Membuat Perencanaan Program PromosiMembuat Perencanaan Program Promosi
Membuat Perencanaan Program Promosipjj_kemenkes
 
Modul 3 penerapan komunikasi dalam asuhan keperawatan
Modul 3 penerapan komunikasi dalam asuhan keperawatanModul 3 penerapan komunikasi dalam asuhan keperawatan
Modul 3 penerapan komunikasi dalam asuhan keperawatanpjj_kemenkes
 
Kb 1 konsep komunikasi terapeutik pada pasien dengan kebutuhan khusus
Kb 1 konsep komunikasi terapeutik pada pasien dengan kebutuhan khususKb 1 konsep komunikasi terapeutik pada pasien dengan kebutuhan khusus
Kb 1 konsep komunikasi terapeutik pada pasien dengan kebutuhan khususpjj_kemenkes
 
Praktika ansietas, citra tubuh, kehilangan
Praktika   ansietas, citra tubuh, kehilanganPraktika   ansietas, citra tubuh, kehilangan
Praktika ansietas, citra tubuh, kehilanganpjj_kemenkes
 

Similaire à Modul 4 pengelolaan usaha iii (20)

KB 1 Aspek Organisanasi dan Manajemen Bisnis
KB 1 Aspek Organisanasi dan Manajemen BisnisKB 1 Aspek Organisanasi dan Manajemen Bisnis
KB 1 Aspek Organisanasi dan Manajemen Bisnis
 
KB 2 Aspek Komunikasi dalam Bisnis
KB 2 Aspek Komunikasi dalam BisnisKB 2 Aspek Komunikasi dalam Bisnis
KB 2 Aspek Komunikasi dalam Bisnis
 
KB 3 Perencanaan Usaha
KB 3 Perencanaan UsahaKB 3 Perencanaan Usaha
KB 3 Perencanaan Usaha
 
KB 2 Studi Kelayakan Usaha
KB 2 Studi Kelayakan UsahaKB 2 Studi Kelayakan Usaha
KB 2 Studi Kelayakan Usaha
 
KB 1 Aspek Keuangan
KB 1 Aspek KeuanganKB 1 Aspek Keuangan
KB 1 Aspek Keuangan
 
KB 3 Aspek Pemasaran Usaha
KB 3 Aspek Pemasaran UsahaKB 3 Aspek Pemasaran Usaha
KB 3 Aspek Pemasaran Usaha
 
KB 1 Etika Usaha
KB 1 Etika UsahaKB 1 Etika Usaha
KB 1 Etika Usaha
 
KB 1 Konsep Dasar Kewirausahaan
KB 1 Konsep Dasar KewirausahaanKB 1 Konsep Dasar Kewirausahaan
KB 1 Konsep Dasar Kewirausahaan
 
KB 3 Kewirausahaan dalam Bidang Kebidanan
KB 3 Kewirausahaan dalam Bidang KebidananKB 3 Kewirausahaan dalam Bidang Kebidanan
KB 3 Kewirausahaan dalam Bidang Kebidanan
 
KB 2 Etos Kerja
KB 2 Etos KerjaKB 2 Etos Kerja
KB 2 Etos Kerja
 
Tugas
TugasTugas
Tugas
 
KB 2 Aspek Produksi dan Pengemasan
KB 2 Aspek Produksi dan PengemasanKB 2 Aspek Produksi dan Pengemasan
KB 2 Aspek Produksi dan Pengemasan
 
KB 2 Menumbuhkan Semangat Wirausaha
KB 2 Menumbuhkan Semangat WirausahaKB 2 Menumbuhkan Semangat Wirausaha
KB 2 Menumbuhkan Semangat Wirausaha
 
Modul 2
Modul 2Modul 2
Modul 2
 
Membuat Perencanaan Program Promosi
Membuat Perencanaan Program PromosiMembuat Perencanaan Program Promosi
Membuat Perencanaan Program Promosi
 
Membuat Perencanaan Program Promosi
Membuat Perencanaan Program PromosiMembuat Perencanaan Program Promosi
Membuat Perencanaan Program Promosi
 
Modul 3 penerapan komunikasi dalam asuhan keperawatan
Modul 3 penerapan komunikasi dalam asuhan keperawatanModul 3 penerapan komunikasi dalam asuhan keperawatan
Modul 3 penerapan komunikasi dalam asuhan keperawatan
 
Kb 1 konsep komunikasi terapeutik pada pasien dengan kebutuhan khusus
Kb 1 konsep komunikasi terapeutik pada pasien dengan kebutuhan khususKb 1 konsep komunikasi terapeutik pada pasien dengan kebutuhan khusus
Kb 1 konsep komunikasi terapeutik pada pasien dengan kebutuhan khusus
 
Praktika ansietas, citra tubuh, kehilangan
Praktika   ansietas, citra tubuh, kehilanganPraktika   ansietas, citra tubuh, kehilangan
Praktika ansietas, citra tubuh, kehilangan
 
Refleksi Diri
Refleksi DiriRefleksi Diri
Refleksi Diri
 

Plus de pjj_kemenkes

Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetakModul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetakpjj_kemenkes
 
Keperawatan kegawat daruratan ii
Keperawatan kegawat daruratan iiKeperawatan kegawat daruratan ii
Keperawatan kegawat daruratan iipjj_kemenkes
 
Keperawatan kegawat daruratan i
Keperawatan kegawat daruratan iKeperawatan kegawat daruratan i
Keperawatan kegawat daruratan ipjj_kemenkes
 

Plus de pjj_kemenkes (17)

Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetakModul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
 
Keperawatan kegawat daruratan ii
Keperawatan kegawat daruratan iiKeperawatan kegawat daruratan ii
Keperawatan kegawat daruratan ii
 
Keperawatan kegawat daruratan i
Keperawatan kegawat daruratan iKeperawatan kegawat daruratan i
Keperawatan kegawat daruratan i
 

Dernier

PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptkhalid1276
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxssuser981dcb
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio PerawatMovieWulandari
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...nadyahermawan
 
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...nadyahermawan
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptssuserbb0b09
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitaBintangBaskoro1
 
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTRiskaViandini1
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptssuserbb0b09
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanB117IsnurJannah
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdfbendaharadakpkmbajay
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatZuheri
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanFeraAyuFitriyani
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptssuser551745
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaFeraAyuFitriyani
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaYosuaNatanael1
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxhellokarin81
 

Dernier (20)

PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 

Modul 4 pengelolaan usaha iii

  • 1. KEWIRAUSAHAAN MODUL Pengelolaan Usaha Bagian III Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Jakarta 2015 YANI WIDYASTUTI SUYANTO Australia Indonesia Partnership for Health Systems Strengthening (AIPHSS) SEMESTER 5
  • 2. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan i Daftar Isi Cover Daftar Isi i Daftar Istilah ii Pendahuluan 1 Kegiatan Belajar 1 : Aspek Organisasi dan Manajemen Bisnis 3 Kegiatan Belajar 2 : Aspek Komunikasi dalam Bisnis 25 Kegiatan Belajar 3 : Kewirausahaan Dalam Bidang Kebidanan 36 Penutup 64 Daftar Pustaka 65 Tes Akhir Modul (tes Sumatif) 69 Daftar Gambar 76 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
  • 3. ii Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan ISTILAH KETERANGAN goal congruence keselarasan tujuan. CV Commanditaire Vennotschaap. ICRC The International Committee of the Red Cross (Komite Internasional Palang Merah). Going Concern suatu keadaan di mana perusahaan dapat tetap beroperasi dalam jangka waktu yang lama, dimana hal ini dipengaruhi oleh keadaan keuangan dan non keuangan. Human Error kesalahan manusia a collaborative strategy Strategi kerjasama a competetive strategy Strategi kompetitif Daftar Istilah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 1 Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rekan mahasiswa, salam hangat, selamat berjumpa kembali dalam mata kuliah Ke- wirausahaan. Modul yang sedang Anda pelajari ini merupakan modul keempat dari 4(empat) modul yang harus anda selesaikan. Modul ini berjudul “Pengelolaan Usaha Bagian III”. Rekan mahasiswa, setelah mempelajari modul ini anda diharapkan dapat memahami berbagai hal yang berhubungan dengan materi yang harus dikuasai oleh seorang wirausaha agar dapat mengelola usaha dengan sukses. Secara khusus Anda diharapkan dapat menjelaskan tentang: (1) Aspek Organisasi dan Manajemen Bisnis (2) Aspek Komunikasi Bisnis (3) wirausaha diBidang Kebidanan. Modul berjudul Pengelolaan Usaha Bagian III ini diawali dengan pembahasan tentang Aspek Organisasi dan Manajemen Bisnis yang meliputi: Organisasi, manajemen usa- ha, dan manajemen risiko. Selanjutnya pembahasan tentang Aspek Komunikasi bisnis yang meliputi komunikasi bisnis dan negosiasi. Pembahasan modul ini diakhiri dengan topik wirausaha dalam Bidang Kebidanan yang meliputi: bidan Praktik Mandiri, Inovasi layanan Kebidanan dan Pelayanan kebidanan unggulan. Modul ini disusun sebagai bahan mata kuliah institusional ”Kewirausahaan” yang mer- upakan salah satu unsur penunjang yang sangat penting bagi bidan dalam menjalankan praktik profesinya. Modul 4 ini dikemas dalam 3(tiga) kegiatan belajar(KB) dengan uru- tan sebagai berikut: Kegiatan Belajar 1 : Aspek Organisasi dan Manajemen Bisnis. Kegiatan Belajar 2 : Aspek Komunikasi Bisnis Kegiatan Belajar 3 : Wirausaha di bidang kebidanan PETUNJUK BELAJAR Modul ini disusun sedemikian rupa agar Anda dapat mempelajarinya secara mandiri, kami yakin Anda akan berhasil jika Anda mau mempelajarinya secara serius dan benar. Oleh karena itu lakukan langkah-langkah belajar sebagai berikut: 1) Baca baik-baik dan pahami tujuan/kompetensi yang ingin dicapai dalam mempe- lajari modul ini. 2) Pelajari materi secara berurutan mulai dari kegiatan belajar (KB)1 dan seterusnya, karena materi yang dibahas dalam kegiatan sebelumnya berkaitan erat dengan materi yang akan dibahas pada kegiatan berikutnya. 3) Anda harus punya keyakinan yang kuat untuk belajar dan mempraktikan materi yang memerlukan praktikkum. 4) Pelajari baik-baik dan pahami uraian materi yang ada pada setiap KB. Jika ada ma- teri yang harus dipraktikkan, maka Anda diminta untuk mempraktikkannya. 5) Untuk mempelajari modul ini dibutuhkan waktu sedikitnya 300 menit. 6) Disamping mempelajari modul ini, Anda dianjurkan untuk mempelajari buku- buku lain, koran, atau majalah maupun informasi dari dunia maya yang memba- has tentang pengelolaan usaha.
  • 5. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 2 7) Keberhasilan proses pembelajaran Anda dalam Mata Kuliah ini sangat tergantung pada kesungguhan Anda sendiri. 8) Setelah selesai mempelajari satu KB, Anda diminta untuk mengerjakan tugas maupun soal-soal yang ada di dalamnya. Anda dinyatakan berhasil kalau sedikitn- ya 80% jawaban Anda benar. Selanjutnya Anda dipersilahkan untuk mempelajari KB berikutnya. 9) Kunci jawaban untuk setiap KB ada di bagian akhir modul ini. Silahkan cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban tersebut. Jika Anda belum berhasil silahkan pelajari sekali lagi bagian-bagian yang belum Anda kuasai. Ingat! Jangan melihat kunci jawaban sebelum Anda selesai mengerjakan tugas 10) Bila Anda mengalami kesulitan, diskusikan dengan teman-teman Anda, jika masih juga mengalami kesulitan, silahkan hubungi dosen fasilitator dari Mata Kuliah ini. 11) Setelah semua KB dipelajari, dan semua tugas sudah Anda kerjakan dengan be- nar, tanyakan pada diri Anda sendiri apakah Anda telah menguasai seluruh ma- teri sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Bila jawabannya “Ya”, maka hubungi dosen Pembina Anda untuk meminta tes akhir modul (TAM). Anda dinyatakan berhasil bila sedikitnya jawaban Anda 80% benar. Dengan demikian Anda diper- bolehkan untuk mempalajari modul berikutnya. Selamat belajar, jangan lupa memohon pertolongan kepada Tuhan yang Maha kuasa Allah Swt agar Anda dimudahkan dalam mempelajari modul ini, sehingga dapat berhasil dengan baik.
  • 6. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 3 Kegiatan Belajar 1 ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN BISNIS Tujuan Pembelajaran Umum Selamat Rekan mahasiswa, bagus, semangat Anda luar bisaa! Setelah anda selesai mempelajari kegiatan belajar 1(satu) ini Anda diharapkan dapat memahami tentang Aspek Organisasi dan Manajemen Bisnis. Untuk mencapai tujuan umum tersebut ada 3 (tiga) tujuan khusus yang harus anda kua- sai, yaitu dapat menjelaskan: 1. Organisasi 2. Manajemen usaha 3. manajemen risiko. Marilah segera kita pelajari materi selengkapnya pada uraian materi berikut. Tujuan Pembelajaran Khusus
  • 7. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 4 Uraian Materi A. Organisasi Rekan mahasiswa, kita sebagai ibu rumah tangga tentu mengikuti kegiatan organ- isasi baik di tempat kerja maupun di lingkungan rumah. Coba Anda tuliskan apa yang dimaksud organisasi dalam kolom berikut: Bagus, Jika Anda sudah selesai menuliskan, coba Anda cocokkan apa yang anda tulis dengan uraian berikut ini. 1. Pengantar organisasi Manusia adalah mahluk sosial yang tidak bisa hidup sendirian, manusia hidup selalu membutuhkan manusia lain baik untuk mencapai tujuan-tujuan hidupnya ataupun yang lain. Tujuan-tujuan tersebut lebih mudah tercapai apabila dilak- sanakan secara bersama-sama dalam organisasi. Organisasi dibutuhkan sebagai wadah bagi masyarakat untuk aktualisasi diri.Organisasi merupakan wadah bagi orang-orang untuk berkumpul untuk malasanakan aktivitas dalam rangka men- capai tujuannya. Seseorang masuk dalam suatu organisasi karena tujuan yang akan dicapai oleh organisasi sama dengan tujuan orang tersebut. Dengan adanya organisasi pencapaian tujuan lebih cepat dan lebih mudah. Individu yang menjadi bagian dari sebuah organisasi mempunyai dampak besar bagi kehidupan organisasi. Hal ini dapat di gambarkan sebagai masyarakat da- lam lingkup kecil, kehidupan di masyarakat selalu ada masalah yang harus dalam
  • 8. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 5 dipecahkan bersama. Demikian juga dalam sebuah organisasi, sikap saling meng- hargai dan bertanggungjawab terhadap keutuhan organisasi ataupun memper- tahankan sebuah kelompok, memberikan gambaran sebuah perjuangan panjang, dan hal ini akan sangat membantu ketika dalam penyelesaian masalah atau mem- berikan masukan kepada masyarakat dalam lingkup luas. Organisasi dibentuk dengan tujuan-tujuan bersama yang saling berkaitan, oleh sebab itu pencapaian tujuan yang dilakukan oleh anggota organisasi atau dalam artian anggota sebuah kelompok lebih berpeluang untuk mencapai tujuan yang lebih maksimal dan efektif. Apabila tujuan organisasi dengan tujuan individu bisa berjalan beriringan atau sejalan (goal congruence) berarti tujuanya tercapai. Se- lain hal-hal tersebut, manfaat organisasi yang dapat diperoleh melalui organisa- si adalah: melatih leadership, memperluas pergaulan, meningkatkan wawasan dan pengetahuan, membentuk karakteristik seseorang, kuat dalam menghadapi tekanan, mampu mengatur waktu dengan sangat baik, sebagai ajang pembelaja- ran kerja yang sesungguhnya 2. Pengertian Organisasi Organisasi adalah kumpulan dari sekelompok orang yang saling berinteraksi satu dengan yang lain dengan tujuan yang sudah ditetapkan. Organisasi merupakan satu wadah bagi seseorang untuk dapat mencapai tujuan tertentu dengan men- gurangi risiko-risiko yang akan dihadapi/muncul. Lewat organisasi tujuan-tujuan yang akan dicapai jauh lebih mudah. Melalui organisasi dengan penekanan pada tingkat rasionalitas dalam kerjasama yang terkoordinasi, dengan menekankan pada pentingnya pembagian tugas sesuai keahlian masing-masing anggota akan mempermudah pencapaian tujuan individu dan tujuan organisasi. Organisasi merupakan tatanan hubungan sosial, dalam hal ini seorang individu akan selalu melakukan interaksi dengan individu lain dalam organisasi, interaksi
  • 9. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 6 dengan pimpinan maupun antar anggota sendiri. Organisasi mempunyai pem- batasan-pembatasan tertentu. Setiap anggota organisasi yang melakukan hubun- gan interaksi dengan yang lainnya tidak hanya didasarkan atas kemauan sendi- ri, akan tetapi dibatasi oleh peraturan tertentu yang hadal didalam organisasi. Organisasi merupakan suatu kumpulan tata aturan, dengan adanya tata aturan setiap organisasi maka dapat lebih mudah dibedakan suatu organisasi dengan kumpulan kemasyarakatan. Organisasi merupakan suatu kerangka hubungan yang berstruktur, yang di dalam- nya berisi wewenang, tanggung jawab, dan pembagian kerja untuk menjalankan suatu fungsi yang ada dalam organisasi. Adanya struktur yang jelas akan mem- permudah dalam membedakan wewenang dan tanggung jawab dalam organisa- si mulai dari pimpinan sampai pada bawahan atau staf. Organisasi yang efektik akan tercapai apabila anggota dalam organisasi tersebut berjalan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Kesamaan tujuan dari organisasi dan anggota organi- sasi akan mudah tercapai apabila visi dan misi organisasi sama dengan visi dan misi anggota organisasi. Apabila goal congruence antara organisasi dan anggota tercapai maka efektifitas dan efisiensi organisasi tercapai. Goal congruence san- gat dibutuhkan untuk menselaraskan tujuan organisasi tujuan organisasi dan an- ggota organisasi akan mudah dilakukan apabila anggota organisasi mempunyai visi dan misi yang jelas, dan anggota baru yang masuk dalam organisasi harus memperhatikan visi dan misi organisasi sebelum memutuskan untuk bergabung dalam suatu organisasi. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa orang- orang terlibat dalam organisasi harus tunduk pada suatu aturan untuk menga- dakan kerjasama dan interaksi guna mencapai suatu tujuan bersama. Apabila tu- juan dari organisasi sudah tercapai maka keberadaan organisasi tersebut dapat dibubarkan atau dilanjutkan untuk mencapai tujuan-tujuan yang lain. Klasifikasi organisasi berdasarkan tujuannya adalah: a. Organisasi yang didirikan dengan tujuan keagamaan. Organisasi ini didirikan dengan misi keagamaan, tujuan utama dari organi- sasi ini adalah untuk mengarahkan agar anggota organisasi bisa tunduk dan patuh pada perintah Tuhan. Organisasi keagamaan tujuan utamanya adalah ibadah dan menolong sesama. b. Organisasi yang didirikan dengan tujuan pada pelayanan. Hasenfeld (1983) menjelaskan bahwa organisasi pelayanan manusia, secara mendasar memiliki fungsi untuk melindungi, memelihara, atau meningkat- kan kesejahteraan individu melalui pemahaman, pembentukan, atau pengu- bahan atribut personal mereka. c. Organisasi yang didirikan dengan tujuan ekonomi/bisnis. Organisasi ini didirikan tujuan utamanya untuk mencari keuntungan finan- sial seoptimal mungkin, terutama keuntungan yang bersumber dari usaha utama maupun usaha sampingan. Adapun jenis dari organisasi bisnis ini ada- lah: (1) Perseroan Terbatas (PT) dulu disebut juga Naamloze Vennootschaap (NV), adalah suatu persekutuan berbadan hukum untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari saham-saham, kepemiliknya melalui bagian
  • 10. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 7 sebanyak saham yang disertakan/ditanamkan. Karena modalnya terdiri dari saham-saham yang dapat diperjualbelikan, perubahan kepemilikan perusa- haan dapat dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan. Perseroan terbatas ada yang milik perorangan dan milik public (terbuka); (2) Perseroan Komanditer atau Commanditaire Vennotschaap (CV) adalah badan usaha yang didirikan dan dimiliki oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan besama dengan tingkat keterlibatan yang berbeda-beda di antara anggot- anya; (3) Firma (Fa), Firma adalah persekutuan/ badan usaha yang didirikan dan dimiliki oleh dua orang atau lebih untuk menjalankan suatu perusahaan dengan memakai nama bersama dan umumnya didirikan dengan Akta Oten- tik sebagai Akta Pendirian dan dibuat oleh Notaris dalam bahasa Indone- sia. Badan usaha ini lebih banyak digunakan oleh beberapa atau sekelom- pok orang yang memiliki keahlian sama untuk memberikan pelayanan atau melaksanakan kegiatan usaha dibidang Jasa. Para pendiri Firma umumnya telah saling mengenal dan percaya satu sama lain serta masing-masing ang- gota telah mengetahui dan memahami segala risiko yang timbul dan menjadi tanggung jawab para pendirinya. Risiko usaha dari badan usaha ini ditanggu- ng bersama oleh para sekutu/pendiri termasuk dengan harta pribadinya; (4) Koperasi, Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseo- rangan atau badan hukum koperasi, dengan pemisahan kekayaan para ang- gotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai den- gan nilai dan prinsip koprasi; (5) Joint venture adalah kerja sama beberapa pi- hak untuk menyelenggarakan usaha bersama dalam jangka waktu tertentu. Bisaanya kerja sama berakhir setelah tujuan tercapai atau pekerjaan selesai; (6) Kartel, yaitu persekutuan perusahaan-perusahaan dibawah suatu perjan- jian untuk mencapai tujuan tertentu; (7) Holding Company, Perusahaan in- duk atau Holding Company adalah perusahaan utama yang membawahi be- berapa perusahaan yang tergabung ke dalam satu grup perusahaan. Melalui pengelompokan perusahaan ke dalam induk perusahaan, bertujuan untuk meningkatkan atau menciptakan nilai pasar perusahaan (market value cre- ation). d. Organisasi yang didirikan dengan tujuan perlindungan Organisasi yang didirikan dengan tujuan untuk melindungi orang-orang aki- bat perang ataupun yang lainya.Organisasi ini sengaja didirikan karena ingin melindungi hak-hak orang yang mendapatkan musibah akibat kejadian ter- tentu, misalnya akibat perang ataupun konflik yang lainnya. Contoh organi- sasi ini untuk tingkat internasional adalah The International Committee of the Red Cross (ICRC), Komite Internasional Palang Merah adalah organisasi yang tidak memihak, netral dan independen yang misinya secara eksklusif kemanu- siaan adalah untuk melindungi kehidupan dan martabat para korban perang dan kekerasan internal dan untuk memberi mereka bantuan. Selama situasi konflik, ICRC bertanggung jawab untuk memimpin dan mengkoordinasikan kegiatan bantuan internasional Gerakan. Hal ini juga mempromosikan pent- ingnya hukum humaniter internasional dan menarik perhatian prinsip-prin- sip kemanusiaan universal.Sebagai penjaga Konvensi Jenewa, ICRC memiliki mandat tetap di bawah hukum internasional untuk mengunjungi penjara,
  • 11. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 8 mengatur operasi bantuan, mempertemukan keluarga yang terpisah dan melakukan kegiatan kemanusiaan lainnya selama konflik bersenjata.ICRC juga bekerja untuk memenuhi kebutuhan pengungsi internal, meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya ranjau dan sisa bahan peledak perang dan melacak orang-orang yang telah hilang selama konflik. Markas ICRC di Jenewa, Swiss, dan organisasi ini memiliki lebih dari 12.000 staf di 80 negara di seluruh dunia. Sekitar 30 persen dari kegiatan operasional ICRC dilakukan bekerja sama dengan Perhimpunan Nasional(ifrc.org 2014). Lembaga ini ser- ing menerjunkan anggotanya dalam misi kemanusiaan akibat perang mau- pun bencana alam yang besar. Lembaga kemanusaan yang lainya adalah The International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC) Tujuan dari lembaga ini didirikan diantaranya adalah Menyelamatkan nyawa, melindungi mata pencaharian, dan memperkuatpemulihan dari bencanadan krisis, Mengktifkan hidup sehat dan aman, mempromosikan inklusisosial dan budaya non-kekerasan dan perdamaian (ifrc.org 2014). Adapun di Indonesia contohnya adalah Palang Merah Indonesia (PMI). PMI banyak terlibat dalam misi kemanusiaan baik dalam bencana alam besar seperti bajir, tanah long- sor, erupsi gunung berapi maupun misi kemanusiaan yang bukan bersum- ber dari bencana alam seperti donor darah. e. Organisasi yang didirikan dengan tujuan politik Organisasi politik adalah organisasi yang berkepentingan atau terlibat dalam proses politik dan merupakan bagian dari suatu kesatuan yang berkepent- ingan dalam penentuan pembentukan tatanan sosial pada suatu wilayah tertentu oleh pemerintahan yang sah. Tujuan utama organisasi ini adalah membentuk tatanan sosial dalam bermasyarakat. Contoh-organisasi politik adalah: Partai Golkar, Partai Demokrasi Indonesia, Partai Demokrat, Partai Nasional Demokrat, Partai Gerakan Indonesia Raya, Partai Hatinurani Rakyat, Partai Amanat Nasional, Partai Bulan Bintang dan partai-partai yang lainnya.
  • 12. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 9 3. Organisasi Bisnis Organisasi bisnis adalah organisasi yang didirikan dengan tujuan untuk kegiatan bisnis atau dengan kata lain organisasi yang didirikan untuk mendapatkan keun- tungan. Organisasi ini dibuat sesuai dengan kebutuhan perusahaan, beberapa hal yang perlu dirancang dalam mendirikan perusahaan/mengelola suatu usaha adalah dalam membuat visi perusahaan, misi dalam mencapai visi perusahaan, struktur organisasi perusahaan, bentuk organisasi yang akan dipilih, serta perizin- an organisasi yang harus ditempuh, semuanya dijelaskan sebagai berikut: a. Visi dan Misi Visi adalah kompas perjalanan pencapaian cita-cita organisasi. Visi yang dib- uat haruslah jelas dalam pencapainanya (waktu pencapaian) dapat terukur. Apabila tidak ada waktu pencapaian dalam merumuskan visi maka pengusa- ha tidak akan pernah tahu apakah visi yang dibuat sudah sesuai dengan tar- get pencapaiannya atau belum. Untuk merealisasikan visi yang sudah dibuat, misi untuk mewujudkan visi harus jelas. Misi perusahaan harus bisa mengi- kuti perubahan lingkungan bisnis dimana perusahaan berada dan aktivitasn- ya dilaksanakan dan mampu bertahan di lingkungan tersebut. OLeh karena itu, seorang wirausahawan dituntut harus mampu untuk beradaptasi dengan cepat tehadap perubahan-perubahan lingkungan tersebut. Perusahaan se- bagai unit bisnis, harus fleksibel dan senantiasa mampu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungannya. Semakin dinamis lingkungan sebuah perusahaan, maka semakin sulit untuk mengetahui dan menganti- sipasi perubahan yang diperlukan. Pertumbuhan dan perkembangan se- buah perusahaan dapat diukur dengan visi dan misi yang sudah ditetapkan, visi dengan waktu pencapaian yang jelas akan mempermudah memantau perkembangan perusahaan, dengan demikian akan mudah untuk melaku- kan evaluasi terhadap pencapaian target dalam mengejar visi. Evaluasi yang dilakukan secara berkala akan membantu wirausaha dalam mewujudkan visi, dengan evaluasi yang teratur maka apabila ada penyimpangan dari visi yang sudah ditetapkan dapat segera diluruskan dan kembali pada rel yang benar. Dari hasil evaluasi tersebut dapat diketahui persoalan dan kendala yang dihadapi setiap saat, sehingga dengan demikian aktivitas-aktivitas yang dilakukan dalam upaya mengatasi persoalan dan kendala dapat lebih spesifik dan terarah. Organisasi bisnis yang didirikan tidak bisa langsung besar, untuk bisa besar membutuhkan waku, ada yang membutuhkan waktu panjang bahkan mun- gkin sangat panjang tapi ada juga yang hanya membutuhkan waktu bebera- pa tahun. Di akhir-akhir ini industri Teknologi Informasi untuk bisa besar ada yang hanya membutuhkan bebeberapa tahun contohnya adalah media sosial facebook, tweeter, tetapi secara umum organisasi bisnis tidak bisa langsung berdiri dan besar begitu saja, melainkan harus melewati proses yang panjang dan harus jatuh bangun. Untuk bisa melihat apakah usaha yang dijalankan sudah berhasil atau belum diperlukan kompas dan peta. Kompas dan peta dalam menjalankan usaha
  • 13. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 10 yaitu visi dan misi, apabila visi dan misi yang dibuat dalam organisasi bisnis sangat realistis maka akan mudah untuk menentukan apakah organisasi bisnis tersebut sudah berhasil ataupun belum dan usaha tersebut akan su- lit untuk berkembang, yang harus diperhatikan adalah bahwa anggota atau yang ada dalam organisasi tersebut adalah orang-orang yang memiliki pe- mikiran yang tidak sama, dengan latar belakang yang berbeda, dengan usia dan jenis kelamin yang berbeda karena perbedaan itu semua diperlukan visi yang kuat untuk bisa menyamakan persepsi semua anggota, seperti contoh ketika suatu rombongan berada di gurun pasir yang sangat luas dan dengan terik matahari. Apabila perlengkapan untuk melewati gurun tidak lengkap (tanpa membawa alat navigasi) maka untuk menentukan arah mana yang akan dituju berbeda-beda dan keberadaan ataupun posisi tidak diketahui dan kemungkinan besar tidak akan bisa melewati gurun pasir. Berawal dari masalah tersebut, seorang wirausahawan harus menyadari betapa pentingnya penyamaan visi organisasi/perusahaan dengan visi prib- adi masing-masing anggota organisasi dengan visi perusahaan. Penyesuaian visi dari pihak-pihak yang terlibat dalam suatu organisasi sangat vital. Apabi- la penyamaan visi ini berhasil berarti yang diharapkan oleh organisasi sama dengan yang diharapkan oleh pribadi dengan demikian goal congruence tercapai. Jika goal congruence tercapai maka untuk memajukan perusahaan menjadi lebih besar sangat mungkin/mudah untuk tercapai, tetapi jika seba- liknya atau dengan kata lain tujuan organisasi tidak sama dengan tujuan ang- gotanya maka sebesar apapun perusahaan tersebut akan runtuh. Karyawan atau anggota organisasi masuk dalam perusahaan hanya mencari pekerjaan atau mungkin perusahaan hanya jadi batu loncatan untuk mendapatkan pekerjaan sesuai yang diharapkan maka perusahaan tersebut akan gulung tikar, dan apabila hal itu terjadi semua karyawan berlomba-lomba untuk meninggalkan perusahaan. Dalam menjalankan usaha, yang perlu diperhatikan oleh wirausahawan adalah going concern. Going concern merupakan salah satu konsep penting akuntansi. Inti going concern terdapat pada Neraca perusahaan yang harus merefleksikan nilai perusahaan untuk menentukan eksistensi dan masa yang akan datang, dengan kata lain going concern adalah suatu keadaan di mana perusahaan dapat tetap beroperasi dalam jangka waktu yang lama, dimana hal ini dipengaruhi oleh keadaan keuangan dan non keuangan. Kegagalan mempertahankan keberlanjutan hidup perusahaan dapat mengancam setiap perusahaan, terutama diakibatkan oleh manajemen yang buruk, kecurangan ekonomis dan perubahan kondisi ekonomi makro seperti merosotnya nilai tukar mata uang dan meningkatnya inflasi secara tajam akibat tingginya ting- kat suku bunga. Jika wirausahawan menginginkan perusahaannya bertahan hidup lebih lama, seharusnya laba bukan tujuan utama dalam pernyataan visinya. Pernyataan visi lebih ditekankan pada pelayanan terhadap kebutu- han stakeholders. Harus disadari bahwa keuntungan merupakan konsekuen- si sebagai balas jasa dalam upaya menerapkan strategi perusahaan, bukan sebagai tujuan utama.
  • 14. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 11 4. Struktur Organisasi Struktur Organisasi merupakan bagian penting dalam perusahaan. Dengan struk- tur organisasi akan menjadi jelas wewenang dan tanggungjawab dari masing-mas- ing anggota organisasi. Untuk menjalankan fungsi pengorganisasian sebagai fungsi manajemen perusahaan, wirausahawan mengoptimalkan seluruhan sum- berdaya yang dimiliki sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat berdasarkan kerangka kerja yang sering disebut dengan desain organisasi. Bentuk dari desain organisasi sebuah perusahaan dapat dilihat dari struktur organisasi perusahaan yang dimiliki. Stuktur organisasi pada prinsipnya merupakan desain organisasi di- mana wirausahawan sebagai manajer dapat mengalokasikan semua potensi yang ada pada perusahaan, terutama yang terkait dengan pembagian kerja dan poten- si yang dimiliki, dan melakukan koordinasi. Optimalisasi sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan tentunya membutuh- kan pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas. Seluruh pekerjaan harus didistribusikan sesuai dengan tugas dan wewenangnya, tidak hanya dimonopoli oleh wirausahawan sebagai pemilik. Setiap orang memiliki keterbatasan selain keterbatasan waktu sebagainya juga keterbatasan kemampuan dan keterampi- lan. Oleh karena itu, seorang wirausahawan harus mendelegasikan wewenang kepada staf atau tenaga kerja perusahaan, disinilah pentingnya disusun struktur organisasi perusahaan. Struktur organisasi perusahaan merupakan susunan unit-unit kerja dalam suatu organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian tugas dalam bentuk pendelegasian wewenang kepada karyawan dan menunjukkan pula arah dari tanggung jawab yang harus diemban sesuai dengan wewenang yang diber- ikan. Struktur organisasi juga menunjukkan fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda untuk dikoordinir. Pada umumnya, suatu organisasi atau perusahaan memiliki struktur organisa- si yang berbeda dengan organisasi atau perusahaan lainnya. Struktur organisasi yang tepat bagi suatu organisasi sangat bergantung pada strategi bisnis yang dip- ilih, selain itu ada juga beberapa faktor penyebab perbedaan struktur organisasi suatu organisasi berbeda-beda, tergantung jenis usaha yang dijalankan. 5. Bentuk-bentuk struktur organisasi adalah: a. Struktur Organisasi Lini Organisasi bentuk Lini ini ciptakan oleh Henry Fayol. Pada struktur organisasi ini, wewenang dari atasan disalurkan secara vertikal kepada bawahan. Begi- tu juga sebaliknya, pertanggungjawaban dilakukan bawahan secara langsung ditujukan kepada atasan yang memberi perintah. Umumnya organisasi yang memakai struktur ini adalah organisasi yang masih kecil, jumlah karyawannya sedikit dan spesialisasi kerjanya masih sederhana. Ciri-ciri struktur organisasi Lini adalah:
  • 15. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 12 1) Hubungan antara atasan dan bawahan masih bersifat langsung dengan satu garis wewenang. 2) Jumlah karyawan sedikit. 3) Pemilik modal merupakan pemimpin tertinggi. 4) Belum terdapat spesialisasi. 5) Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang & tanggung jawab penuh atas segala bidang pekerjaan. 6) Struktur organisasi sederhana dan stabil. 7) Organisasi tipe garis bisaanya organisasi kecil. 8) Disiplin mudah dipelihara (dipertahankan). Keuntungan-keuntungan penggunaan organisasi tipe garis adalah: 1) Ada kesatuan komando yang terjamin dengan baik. 2) Disiplin pegawai tinggi dan mudah dipelihara (dipertahankan). 3) Koordinasi lebih mudah dilaksanakan. 4) Proses pengambilan keputusan dan instruksi-instruksi dapat berjalan ce- pat. 5) Garis kepemimpinan tegas, tidak simpang siur, karena pimpinan langsung berhubungan dengan bawahannya sehingga semua perintah dapat dimen- gerti dan dilaksanakan. 6) Rasa solidaritas pegawai bisaanya tinggi. 7) Pengendalian mudah dilaksanakan dengan cepat. 8) Tersedianya kesempatan baik untuk latihan bagi pengembangan bakat- bakat pimpinan. 9) Adanya penghematan biaya. 10) Pengawasan berjalan efektif. Kelemahan-kelemahan organisasi garis: 1) Tujuan dan keinginan pribadi pimpinan seringkali sulit dibedakan dengan tujuan organisasi. 2) Pembebanan yang berat dari pejabat pimpinan , karena dipegang sendiri. 3) Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otoriter/diktaktor, cenderung bersikap kaku (tidak fleksibel). 4) Kesempatan pegawai untuk berkembang agak terbatas karena sukar untuk mengabil inisiatif sendiri. 5) Organisasi terlalu tergantung kepada satu orang, yaitu pimpinan. 6) Kurang tersedianya staf ahli.
  • 16. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 13 Contoh Struktur Organisasi Staf b. Struktur Organisasi Lini dan Staf Struktur organisasi lini dan staf adalah merupakan kombinasi dari organisasi lini tetapi azas komando dipertahankan tetapi untuk efektivitas dan efisiensi dalam menjalankan organisasi/usaha pemimpin dibantu oleh para staf, staf berperan memberi masukan-masukan, saran-saran, dan informasi yang dibu- tuhkan. Ciri-ciri dari organisasi Lini dan staf adalah: 1) Hubungan atasan dan bawahan tidak bersifat langsung. 2) Pucuk pimpinan hanya satu orang dibantu staf. 3) Terdapat dua kelompok wewenang yaitu lini dan staf. 4) Jumlah karyawan banyak. 5) Organisasi lebih bersar dan bersifat komplek. 6) Adanya spesialisasi. Keuntungan penggunaan bentuk organisasi garis dan staf: 1) Asas kesatuan komando tetap ada. Pimpinan tetap dalam satu tangan. 2) Adanya tugas yang jelas antara pimpian staf dan pelaksana. 3) Tipe organisasi garis dan staf fleksibel karena dapat ditempatkan pada or- ganisasi besar maupun kecil. 4) Pengembalian keputusan relatif mudah, karena mendapat bantuan/sum- bangn pemikiran dari staf. 5) Koordinasi mudah dilakukan, karena ada pembagian tugas yang jelas. 6) Disiplin dan moral pegawai bisaanya tinggi, karena tugas sesuai dengan spesialisasinya. 7) Bakat pegawai dapat berkembang sesuai dengan spesialisasinya. 8) Diperoleh manfaat yang besar bagi para ahli.
  • 17. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 14 Kelemahan-kelemahan dari bentuk Organisasi garis dan staf: 1) Kelompok pelaksana terkadang bingung untuk membedakan perintah dan bantuan nasihat. 2) Solidaritas pegawai kurang, karena adanya pegawai yang tidak saling men- genal. 3) Sering terjadi persaingan tidak sehat, karena masing-masing menganggap tugas yang dilaksanakannyalah yang penting. 4) Pimpinan lini mengabaikan advis staf. 5) Apabila tugas dan tanggung jawab dalam berbagai kerja antara pelajat garis dan staf tidak tegas, maka akan menimbulkan kekacauan dalam men- jalankan wewenang. 6) Penggunaan staf ahli bisa menambah pembebanan biaya yang besar. 7) Kemungkinan pimpinan staf melampaui kewenangan stafnya sehingga menimbulkan ketidaksenangan pegawai lini. 8) Kemungkinan akan terdapat perbedaan interpretasi antara orang lini dan staf dalam kebijakan dan tugas-tugas yang diberikan sehingga menimbul- kan permasalahan menjadi kompleks. Contoh bagan organisasi garis dan staf: c. Struktur Organisasi Fungsional Struktur Organisasi Fungsional diciptakan oleh Frederick W. Taylor. Organisa- si fungsional ini disusun berdasarkan sifat dan macam pekerjaan yang harus dilakukan, masalah pembagian kerja merupakan masalah yang menjadi per- hatian yang sungguh-sungguh. Ciri-ciri struktur organisasi fungsional adalah:
  • 18. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 15 1) Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan. 2) Bawahan akan menerima perintah dari beberapa atasan. 3) Pekerjaan lebih banyak bersifat teknis. 4) Target-target jelas dan pasti. 5) Pengawasan ketat. 6) Penempatan jabatan berdasarkan spesialisasi. Keuntungan-keuntungan menggunakan organisasdi fungsional: 1) Spesialisasi dapat dilakukan secara optimal. 2) Para pegawai bekerja sesuai keterampilannya masing-masing. 3) Produktivitas dan efisiensi dapat ditingkatkan. 4) Koordinasi menyeluruh bisa dilaksanakan pada eselon atas, sehingga ber- jalan lancar dan tertib. 5) Solidaritas, loyalitas, dan disiplin karyawan yang menjalankan fungsi yang sama bisaanya cukup tinggi. 6) Pembidangan tugas menjadi jelas. Kelemahan-kelemahan organisasi fungsional: 1) Pekerjaan seringkali sangat membosankan. 2) Sulit mengadakan perpindahan karyawan/pegawai dari satu bagian ke ba- gian lain karena pegawai hanya memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja. 3) Sering ada pegawai yang mementingkan bidangnya sendiri, sehingga koor- dinasi menyeluruh sulit dan sukar dilakukan. Contoh Bagan Organisasi Bentuk Fungsional d. Struktur Organisasi Lini dan Funsional Struktur organisasi lini dan funsional adalah suatu bentuk organisasi dima- na wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada perkepala unit
  • 19. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 16 dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu dan selanjutnya pimpinan ter- tinggi tadi masih melimpahkan wewenang kepada pejabat fungsional yang melaksanakan bidang pekerjaan operasional dan hasil tugasnya diserahkan kepada kepala unit terdahulu tanpa memandang eselon atau tingkatan. Ada- pun ciri-ciri organisasi lini dan fungsional adalah: 1) Tidak tampak adanya perbedaan tugas-tugas pokok dan tugas-tugas yang bersifat bantuan. 2) Terdapat spesialisasi yang maksimal. 3) Tidak ditonjolkan perbedaan tingkatan dalam pembagian kerja. Kebaikan organisasi Lini dan fungsional: 1) Solodaritas tinggi. 2) Disiplin tinggi. 3) Produktifitas tinggi karena spesialisasi dilaksanakan maksimal. 4) Pekerjaan–pekerjaan yang tidak rutin atau teknis tidak dikerjakan. Sedangkan keburukannya adalah: 1) Kurang fleksibel dan tour of duty 2) Pejabat fungsional akan mengalami kebingungan karena dikoordinasikan oleh lebih dari satu orang. 3) Spesiaisasi memberikan kejenuhan. Contoh bagan organisasi Lini dan fungsional
  • 20. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 17 e. Organisasi Lini, Fungsional, dan Staf Organisasi Lini, Fungsional, dan Staf Organisasi ini merupakan perkembangan lebih lanjut dari organisasi berbentuk lini dan fungsional.Ciri-ciri: 1) Organisasi besar dan kadang sangat ruwet. 2) Jumlah karyawan banyak. 3) Mempunyai 3 unsur karyawan pokok: a) Karyawan dengan tugas pokok (line personal). b) Karyawan dengan tugas bantuan (staf personal). c) Karyawan dengan tugas operasional fungsional) (functional Group). B. Manajemen Usaha Manajemen merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk mewujudkan kerjasa- ma di antara semua sumberdaya yang terlibat dalam organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan manajemen yang baik dan terkontrol tujuan yang sudah ditetapkan dapat tercapai dengan baik. Dari berbagai literatur manaje- men, defenisi manajemen oleh para ahli sangat beragam, namun jika ditelusuri lebih mendalam makna manajemen ada tiga yaitu: 1. Manajemen sebagai suatu proses. Manajemen merupakan suatu proses menata seluruh sumberdaya yang ada da- lam perusahaan dengan hasil akhir untuk mencapai tujuan bersama. Dengan kepiawian seorang manajer untuk mengoptimalkan seluruh sumberdaya yang ada dalam suatu organisasi tujuan yang sudah ditetapkan akan lebih mudah ter- capai. 2. Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manaje- men adalah cara untuk mempengaruhi orang-orang dalam mencapai tujun or- ganisasi. Kolektivitas sumber daya manusia untuk saling bekerjasama merupa- kan tugas utama dalam manajemen dalam memimpin perusahaan. 3. Manajemen sebagai suatu seni (art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan (sci- ence) Memanage suatu sumberdaya merupakan seni tersendiri, membutuhkan keah- lian dan rasa, menggunakan knowledge yang didapat dari pendidikan dan pen- galaman. Dari uraian tersebut maka dapat dikatakan bahwa hal yang berbeda antara organi- sasi dan manajemen adalah organisasi sebagai alat atau wadah sekelompok orang dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan, sedangkan manajemen lebih men- garah kepada pengaturan atau pengelolaan untuk mencapai tujuan tersebut. Pada prinsipnya dalam penerapan manajemen pada organisasi terkait dengan fung- si-fungsi manajemen. Berbagai pendapat ahli juga berbeda-beda mengenai jenis fungsi-fungsi manajemen, diantaranya dikemukakan, sebagai berikut: (1)George R. Terry: planning, organizing, stafing, motivating, dan controlling; (2) Henry Fayol: planning, organizing, commanding, coordinating, dan controlling; (3)Luther Gullich: planning, organizing, stafing, directing, coordinating, reporting, dan budgeting; (4) Ernest Dale: planning, organizing, stafing, directing, innovating, representing, dan controlling.
  • 21. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 18 Dari beberapa pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa pada dasarn- ya fungsi-fungsi manajemen terdiri dari perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating) dan pengawasan (controlling). C. Manajemen Risiko 1. Pengertian Risiko adalah akibat yang kurang menyenangkan (merugikan, membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Risiko us- aha adalah kemungkinan rugi yang akan dihadapi oleh pengusaha konsekuensi dari salah mengelola usaha. Risiko sifatnya merugikan dan suatu kondisi yang akan dihindari oleh pengusaha. Menurut Tampubolon (2004) Manajemen risiko adalah sebagai kegiatan atau proses yang terarah dan bersifat proaktif, ditujukan untuk mengakomodasi kemungkinan gagal pada salah satu, atau sebagian dari sebuah transaksi atau instrument. Manajemen risiko adalah suatu sistem pengawasan risiko dan per- lindungan harta benda, hak milik dan keuntungan badan usaha atau peroran- gan atas kemungkinan timbulnya kerugian karena adanya suatu risiko. Menurut pandangan Siagian dan Sekarsari, Manajemen risiko sangat luas tidak hanya ter- fokus pada pembelian asuransi tapi juga harus mengelola keseluruhan risiko- risiko organisasi. Dari berbagai definisi manajemen risiko dapat ditarik kesim- pulan bahwa manajemen risiko bersangkutan dengan cara yang digunakan oleh sebuah perusahaan/wirausahawan untuk mencegah ataupun menanggulangi suatu risiko yang harus dihadapi. 2. Klasifikasi risiko Risiko dalam berwirausaha dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa ranah, yai- tu: a. Risiko operasional (risiko karena kelalaian manajemen) adalah risiko yang muncul karena kurang berfungsinya sistem pengendalian internal, risiko ini muncul akibat dari human error atau kegagalan sistem. Risiko operasional
  • 22. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 19 sangat luas yaitu bersumber dari aktivitas operasional dan jasa, akuntansi, sistem tekhnologi informasi, sistem informasi manajemen atau sistem pen- gelolaan sumber daya manusia. b. Risiko hazard adalah faktor–faktor yang mempengaruhi suatu akibat yang ditimbulkan dari suatu peristiwa. Hazard menimbulkan kondisi yang kondu- sif terhadp bencana yang menimbulkan kerugian. Kerugian adalah penyim- pangan yang tidak diharapkan. c. Risiko Finansial adalah risiko yang diderita oleh investor sebagai akibat dari ketidakmampuan emiten saham dan obligasi memenuhi kewajiban pemba- yaran deviden atau bunga atau bunga serta pokok pinjaman. d. Risiko strategi adalah risiko terjadinya serangkaian kondisi yang tidak terduga yang dapat mengurangi kemampuan manajer untuk mengimplementasikan strateginya secara signifikan. Risiko strategi muncul akibat dari pengambilan kebijakan yang dilakukan oleh manajemen. Risiko dalam berwirausaha harus dihadapi bukan dihindari, dengan menghadapi risiko yang ada maka risiko yang sama akan lebih mudah untuk diatasi diwak- tu yang akan datang. Risiko-risiko dalam menjalankan bisnis belum tentu sela- manya merugikan wirausaha, apabila wirausahawan dapat memanfaatkan risiko yang ada, risiko tersebut dapat menjadi peluang bisnis baru. 3. Strategi Pengelolaan Risiko. a. Dikontrol (Risk Control), Yaitu upaya-upaya yang dilakukan agar probabilitas terjadi risiko yang kita identifikasi menjadi berkurang. b. Ditransfer pada pihak lain (Risk Transfer), yaitu upaya-upaya yang secara sa- dar dilakukan dengan memindahkan risiko yang kita hadapi terhadap pihak lain, hal ini dapat dilakukan dengan memindahkan risiko terjadi kebakaran kepada perusahaan asuransi. c. Dibiayai sendiri (Risk Retention), yaitu upaya-upaya mendanai dampak yang ditimbulkan oleh resiko, dalam konteks mendanai risiko ini terdapat dua cara, yaitu dengan menyiapkan dana cadangan khusus untuk mendanai risiko atau tanpa membuat dana cadangan. d. Dihindari (Risk Avoidance) yaitu tindakan secara sadar untuk menghindari resiko yang dihadapi, misalnya jika selama satu minggu kedepan diprediksi hujan akan turun lebat maka jika anda mempunyai bisnis restoran disarank- an untuk menghindari penjualan bermacam-macam minuman dingin atau Es.
  • 23. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 20 Rangkuman Rekan mahasiswa, kiranya Anda telah memahami kegiatan belajar Aspek or- ganisasi dan manajemen bisnis. Untuk mencocokkan pemahaman anda mari kita simak rangkuman berikut: Organisasi adalah kumpulan dari sekelompok orang yang saling berinterak- si satu yang sudah ditetapkan, merupakan tatanan hubungan sosial, dalam hal ini seorang individu akan selalu melakukan interaksi dengan individu lain dalam organisasi, interaksi dengan pimpinan maupun antar anggota sendiri. Organisasi merupakan suatu kerangka hubungan yang berstruk- tur, yang di dalamnya berisi wewenang, tanggung jawab, dan pembagian kerja untuk menjalankan suatu fungsi yang ada dalam organisasi. Mana- jemen merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk mewujudkan ker- jasama di antara semua sumberdaya yang terlibat dalam organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. manajemen risiko bersangkutan dengan cara yang digunakan oleh sebuah perusahaan/wirausahawan un- tuk mencegah ataupun menanggulangi suatu risiko yang harus dihadapi.
  • 24. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 21 Evaluasi Formatif Rekan mahasiswa, untuk mengevaluasi pemahaman Anda silahkan Anda kerjakan soal berikut ini dengan memilih salah satu alternative jawaban yang anda anggap paling benar.. 1. Manakah pernyataan berikut ini yang tidak tepat untuk pengertian organisasi? A. Kumpulan dari sekelompok orang yang saling berinteraksi dengan satu tu- juan yang sudah ditetapkan. B. Merupakan tatanan hubungan sosial, dalam hal ini seorang individu akan selalu melakukan interaksi dengan individu lain dalam organisasi. interaksi dengan pimpinan maupun antar anggota sendiri. C. Organisasi merupakan suatu kerangka hubungan yang berstruktur, yang di dalamnya berisi wewenang, tanggung jawab, dan pembagian kerja untuk menjalankan suatu fungsi yang ada dalam organisasi. D. Kumpulan dari orang-orang yang bekerja dalam suatu kegiatan dalam waktu tertentu. 2. Apakah tujuan organisasi yang mempunyai fungsi untuk melindungi, memelihara, atau meningkatkan kesejahteraan individu? A. Keagamaan B. Pelayanan. C. Ekonomi. D. Sosial 3. Apakah nama badan usaha yang didirikan dan dimiliki oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan besama dengan tingkat keterlibatan yang berbeda-beda di antara anggotanya? A. Perseroan Terbatas (PT) B. Commanditaire Vennotschaap (CV). C. Firma (Fa). D. Koperasi, 4. Dalam menjalankan usaha yang perlu diperhatikan oleh wirausahawan adalah go- ing concern. Apa yang dimaksud Going concern? A. Neraca perusahaan yang harus merefleksikan nilai perusahaan untuk me- nentukan nilai jual pada masa yang akan datang. B. Suatu keadaan di mana perusahaan dapat tetap beroperasi dalam jangka waktu yang lama, dimana hal ini dipengaruhi oleh keadaan keuangan dan non keuangan.
  • 25. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 22 C. suatu keadaan di mana perusahaan dapat mengembangkan usahanya. D. suatu keadaan di mana perusahaan dapat mengatasi pemasalahan ekonomi usahanya. 5. Struktur organisasi yang tepat bagi suatu organisasi sangat bergantung pada apa? A. Pimpinan perusahaan. B. Jumlah perusahaan. C. Strategi bisnis yang dipilih. D. Bentuk usahanya. 6. Manakah hal berikut yang tidak termasuk ciri-ciri struktur organisasi Lini adalah? A. Hubungan antara atasan dan bawahan masih bersifat langsung dengan satu garis wewenang. B. Jumlah karyawan sedikit. C. Pemilik modal merupakan pemimpin tertinggi. D. Masing-masing kepala unit tidak mempunyai wewenang & tanggung jawab penuh atas segala bidang pekerjaan 7. Manakah yang bukan merupakan keuntungan penggunaan bentuk organisasi garis dan staf? A. Asas kesatuan komando tetap ada. Pimpinan tetap dalam satu tangan. B. Adanya tugas yang jelas antara pimpian staf dan pelaksana. C. Tipe organisasi garis dan staf fleksibel karena hanya dapat ditempatkan pada organisasi kecil. D. Pengembalian keputusan relatif mudah, karena mendapat bantuan/sum- bangn pemikiran dari staf. 8. Berikut ini manakah yang bukan merupakan unsur karyawan dari organisasi lini, fungsional, dan staf: A. Karyawan dengan tugas pokok (line personal) B. Karyawan dengan tugas bantuan (staf personal). C. Karyawan dengan tugas operasional fungsional. D. Karyawan dengan tugas struktural. 9. Termasuk risiko apa Risiko yang muncul karena kurang berfungsinya sistem pen- gendalian internal? A. Risiko operasional. B. Risiko Hazald. C. Risiko strategi. D. Risiko kerja. 10 Disebut apakah upaya-upaya yang dilakukan agar probabilitas terjadi risiko yang kita identifikasi menjadi berkurang? A. Dikontrol (Risk Control). B. Ditransfer pada pihak lain (Risk Transfer). C. Dibiayai sendiri (Risk Retention). D. Dihindari (Risk Avoidance).
  • 26. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 23 Tugas Mandiri Rekan mahasiswa Selamat. Anda telah menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan belajar I ini. untuk meningkatkan pema- haman tentang aspek organisasi dan manajeman, coba anda tuliskan susunan organisasi di tempat kerja Anda.
  • 27. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 24 KB 1 No Jawaban 1. D 2. C 3. B 4. B 5. C 6. D 7. C 8. D 9. A 10. A Kunci Jawaban Evaluasi Formatif
  • 28. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 25 Kegiatan Belajar 2 ASPEK KOMUNIKASI DALAM BISNIS Tujuan Pembelajaran Umum Selamat Rekan mahasiswa, Ayo, terus semangat! Anda telah sampai pada kegiatan be- lajar kedua pada modul IV ini. Setelah anda selesai mempelajari kegiatan belajar 2(dua) ini Anda diharapkan dapat memahami tentang Aspek Komunikasi Bisnis. Untuk mencapai tujuan umum tersebut ada 2 (Dua) tujuan khusus yang harus anda kuasai, yaitu dapat menjelaskan: komunikasi bisnis dan Negosiasi. Marilah segera kita pelajari materi selengkapnya pada uraian materi berikut. Tujuan Pembelajaran Khusus
  • 29. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 26 Uraian Materi Rekan mahasiswa yang berbahagia, setiap hari kita berkomunikasi. Coba Anda uraikan apa yang dimaksud dengan komunikasi bisnis pada kolom berikut ini. Okey, Bagus! Sekarang mari kita cocokkan jawaban Anda dengan uraian berikut ini. A. Komunikasi Bisnis 1. Pengertian Komunikasi Bisnis Dalam menjalankan usaha seorang wirausahawan dituntut untuk lancar dan sopan saat berkomunikasi baik berkomunikasi dengan karyawan/bawahan mau- pun dengan pelanggan. Piawai dalam berkomunikasi merupakan faktor yang sangat penting dan harus dibangun terus-menerus. Seorang wirausahawan ber- komunikasi dengan bawahan, pelanggan, atau pihak-pihak lain yang berhubun- gan langsung dengan kegiatan berwirausaha baik dengan lembaganya, pemer- intah dan maupun swasta. Kelancaran dalam berkomunikasi merupakan awal kesuksesan dalam berwirausaha. Menurut Purwanto (2007) Komunikasi dalam dunia bisnis adalah mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komu- nikasi verbal dan nonverbal. Komunikasi verbal merupakan salah satu bentuk ko- munikasi yang disampaikan kepada pihak lain melalui tulisan (written) maupun lisan (oral). Contoh komunikasi verbal adalah: Berdiskusi dengan teman dalam memecahkan permasalahan, memimpin jalannya rapat di perguruan tinggi, ber- diskusi saat menunggu kereta/bis, narasumber pada seminar hasil penelitian,
  • 30. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 27 mengirim pesan singkat menggunakan telepon genggam, membaca surat kabar melalui telepon genggam ataupun tablet, apel pagi sebelum mulai bekerja, pen- yampain pesan melalui surat ataupun memo dinas dan lain sebagainya. Menurut Purwanto bentuk komunikasi yang paling mendasar dalam komunikasi bisnis adalah komunikasi nonverbal. Komunikasi nonverbal adalah komunikasi menggunakan gerakan-gerakan tubuh, bahasa isyarat sebagai alat untuk berko- munikasi dengan orang lain. Contoh komunikasi nonverabal perilaku manusia dalam berkomunikasi adalah: (a) Seorang yang membuka matanya lebar-lebar dan melotot untuk menunjukan bahwa dirinya sedang marah; (b) Calon maha- siswa yang tersenyum saat mengetahui bahwa namanya lolos dalam seleksi masuk perguruan tinggi menunjukan bahwa dirinya sedang dalam keadaan ba- hagia; (c) seorang yang menganggukan kepala saat bertemu dengan orang lain menunjukan bahwa orang tersebut menyapa dengan hormat; (d) penonton sepak bola yang meloncat kegirangan saat melihat tim kesayanganya memenangkan pertandingan. 2. Cara mengatasi hambatan komunikasi bisnis. Komunikasi efektif akan mengeliminer semua kesalahan yang dialami saat melakukan transaksi bisnis. Langkah-langkah dalam mengatasi hambatan saat berkomunikasi dalam menjalankan usaha adalah (Purwanto 2007): a. Membuat suatu pesan secara lebih berhati-hati. Langkah pertama yang perlu di perhatikan dalam berkomunikasi adalah memperhatikan apa yang menjadi maksud dan tujuan berkomunikasi dan pihak yang diajak berbicara. Mengatakan yang dikehendaki oleh lawan bic- ara, mengunakan bahasa yang jelas, sederhana, mudah dipahami, tidak ber- belit-belit, menggarisbawai dan menekankan point-point yang penting. b. Minimalisasi gangguan dalam proses komunikasi. Untuk meminimalisasi gangguan dalam berkomunikasi sebaiknya melalui pemilihan saluran komunikasi secara berhati-hati, lawan bicara/audien akan terbantu dalam memahami apa yang disampaikan apabila audien/lawan bic- ara dapat menyampaikan pesan secara jelas dan intoonasi tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat. Jika pesan akan disampaikan menggunakan lisan yang perlu diperhatikan adalah cara penyampaian pesan yang meyakinkan, tenang (tidak grogi) dan mengunakan intonasi suara yang pas, jika audienya
  • 31. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 28 banyak sebaiknya menggunakan alat bantu (sounsystem yang baik) gedung yang representative dan tidak terlalu jauh dengan audien. c. Mempermudah upaya umpan balik antara si pengirim dan si penerima pe- san. Agar komunikasi berjalan dengan lancar pemberian umpan balik (feedback) harus pada waktu yang sangat tepat (jangan terlalu lama ataupun terlalu ce- pat). Feedback akan berjalan dengan lancer dan pesan bisa tersampaikan dengan baik apabila apa yang disampaikan oleh penyaji dapat diterima de- nan baik oleh audien dan feedback dari audien dapat diterima dengan baik oleh penyaji. B. Negosiasi 1. Pengertian Negosiasi Negosiasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah proses tawar-men- awar dengan jalan berunding guna mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak (kelompok atau organisasi) dan pihak (kelompok atau organisasi) yang lain. Negosiasi merupakan suatu cara yang ditempuh untuk menetapkan keputusan yang dapat disepakati dan diterima oleh dua pihak atau lebih dan menyetujui ha- sil kesepaktan dan bagaimana tindakan yang akan dilakukan di masa mendatang Negosiasi dalam menjalankan usaha/berwirausaha dilakukan agar wirausahawan mendapatkan keuntungan dalam menjalankan usaha. Negosiasi adalah suatu bentuk pertemuan bisnis antara dua pihak atau lebih untuk mencapai suatu kes- epakatan bisnis. Negosiasi merupakan suatu bentuk perundingan yang dilakukan oleh keduabelah dalam proses memberikan kewajiban, menerima hak, dan tawar menawar harga atau kesepakatan. 2. Paradigma dalam Negosiasi. a. Negosiasi Menang-Kalah (Win-Lose) Dalam sudut pandang klasik selalu berasumsi jika satu pihak menang pasti ada pihak yang dikalahkan, tidak pernah ada pandangan untuk kedua belah pihak menang semua.
  • 32. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 29 1) Negosiasi zero-sum atau negosiasi distributive merupakan negosiasi apa- bila satu pihak menang memberikan distribusi atau menambah kekayaan sedangkan pihak yang kalah akan menderita kerugian. Negosiasi jenis ini terjadi karena kedua belah pihak tidak saling kenal dan berasumsi ber- temu hanya saat itu saja dan hanya untuk kepentingan jangka pendek. 2) Dengan asumsi bahwa sumberdaya terbatas apabila tidak dapat me- menangkan negosiasi berarti tidak akan mendapatkannya dengan demiki- an proses negosiasi untuk menentukan pihak yang akan mendapakan sumberdaya tersebut. b. Negosiasi Menang-Menang (Win-Win) 1) Perubahan dalam pandangan dunia usaha bahwa pesaing itu bisa jadi partner atau mitra sehingga dapat memberikan kontribusi positif bagi pe- rusahaan, dengan demikan dalam bernegosiasi mencari cara agar kedua belah pihak sama-sama menang. Keduabelah pihak mendapatkan keun- tungan dari hasil negosiasi. 2) Negosiasi win-win disebut juga negosiasi positive-sum atau negosiasi inte- grative, artinya ketika ada pihak yang dimenangkan pihak lain juga menang atau kedua belah pihak mendapatkan keuntungan dari hasil negosiasi. 3) Negosiasi win-win bukan berarti bahwa setiap orang mendapatkan apa yang mereka inginkan, artinya tidak semua orang akan mendapatkan keuntungan atau kemenangan yang mereka harapkan tetapi setelah sele- sai negosiasi kedua belah pihak akan mendapatkan sesuatu yang lebih baik dari sebelum melakukan negosiasi. 3. Tujuan Negosiasi Tujuan seorang wirausahawan melakukan negosiasi dalam menjalankan usaha- nya adalah untuk: a) Mendapatkan atau mencapai kata sepakat/deal dan mengandung kesamaan persepsi, saling memahami, dan persetujuan. b) Menemukan jalan keluar dari masalah yang dihadapi bersama. c) Mencapai kondisi saling menguntungkan dimana masing-masing pihak mera- sa menang. 4. Persiapan Negosiasi. Persiapan yang harus dilakukan bagi seorang wirausahawan apabila akan melak- sanakan neosiasi adalah: a) Mempersiapkan materi yang akan digunakan untuk pembicaraan dengan la- wan negosiasi, jangan sampai persiapan dilakukan secara mendadak yang berdampak kurang menguasai yang akan dibicarakan b) Menyusun tujuan yang akan dicapai dalam proses negosiasi sekaligus tar- get-targennya. c) Membuat dengan pihak yang akan diajak negosiasi. Jika janji sudah disepaka- ti jangan sampai wirausahawan meleset saat mendatangi/akan bernegosiasi. d) Wirausahawan harus bisa mengenal lebih jauh yang akan di lobby muai dari kepribadian, hobby, sifat dan karakter dari orang terdekat pihak yang dilob- by. e) Wirausahawan harus bisa mengenal lebih dekat sekaligus akrab dengan
  • 33. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 30 orang dekatnya. f) Mempersiapkan penampilan seoptimal mungkin mulai dari pakaian, sepatu, dasi, alat tulis, sehingga menarik simpati dan meyakinkan. g) Langkah terakhir adalah melakukan cheking seluruh persiapan. Hal-hal yang perlu diperhatikan saat pertemuan antara lain: a) Didahului dengan salam yang hangat (berjabat tangan sambil menganggu- kan kepala dan senyum manis). b) Awali pembicaraan dengan topik yang ringan-ringan dan menyenangkan, jangan langsung membicarakan yang akan dinegosiasikan. c) Setelah suasana benar-benar kondusif dan menyenangkan, uraikan secara jelas dan singkat maksud dan tujuan. d) Lawan bicara diberi kesempatan untuk menanggapi dari uraian dan penjela- san dari wirausahawan, jangan memotong pembicaraan/tanggapan lawan bicara. e) Ikuti pembicaraan dan ditanggapi dengan sopan dan halus dengan menyan- jung/ataupun memberikan usulan yang menarik.
  • 34. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 31 Rangkuman Rekan mahasiswa untuk kiranya Anda telah memahami kegiatan belajar as- pek komunikasi bisnis. Untuk mencocokkan pemahaman anda mari kita si- mak rangkuman berikut: Komunikasi dalam dunia bisnis mencakup berbagai macam bentuk komu- nikasi baik komunikasi verbal dan nonverbal. Komunikasi verbal merupa- kan salah satu bentuk komunikasi yang disampaikan kepada pihak lain melalui tulisan (written) maupun lisan (oral). Negosiasi merupakan suatu bentuk perundingan yang dilakukan oleh keduabelah dalam proses mem- berikan kewajiban, menerima hak, dan tawar menawar harga atau kese- pakatan.
  • 35. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 32 Evaluasi Formatif Rekan mahasiswa, untuk mengevaluasi pemahan Anda silahkan Anda kerjakan soal berikut ini dengan memilih salah satu alternative jawaban yang anda anggap paling benar. 1. Hal berikut yang masuk kategori komunikasi nonverbal, kecuali: A. Penonton bola basket yang mengepalkan tangan saat tim yang dibela kalah. B. Seorang yang menganggukan kepala pertanda memberikan isyarat setuju. C. Seorang yang tersenyum saat membaca pesan singkat di telepon genggam- nya. D. Dosen yang sedang menjelaskan pokok bahasan dalam perkuliahan. 2. Hal berikut yang masuk kategori komunikasi nonverbal adalah: A. Karyawan yang sedang berdiskusi dengan atasanya. B. Mahasiswa yang sedang menyeminarkan proposal penelitian. C. Mahasiswa yang tersenyum saat selesai menyeminarkan proposal penelitian D. Karyawan yang sedang menghitung persediaan di gudang. 3. Hal-hal berikut adalah contoh dari komunikasi verbal kecali: A. Karyawan yang menggeleng-gelengkan kepala saat ditanya temanya. B. Kasir yang sedang menyediakan uang kembali. C. Petugas parkir yang sedang menata kendaraan. D. Mahasiswa yang sedang membaca narasi ilmiah. 4. Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam menyampaikan pesan agar gang- guan dalam berkomunikasi dapat berkurang, kecuali A. Dalam menyampaikan pesan sangat cepat agar pesan segera tersampaikan. B. Dalam menyampaikan pesan tidak terlalu cepat. C. Dalam menyampaikan pesan tidak grogi. D. Dalam menyampaikan pesan tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat. 5. Waktu/timming yang tepat dalam merespon feedback dalam berkomunikasi ada- lah: A. Mengunggu waktu sampai audien selesai memberikan tanggapan. B. Langsung saat audien selesai menyampaikan pendapat. C. Menunggu dalam waktu yang lama setelah audien selesai menyampaikan pendapat. D. Tidakmemberikanwaktubagiaudienaudienuntukmenyampaikanpendapat.
  • 36. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 33 6. Paradigma negosiasi menang-kalah adalah pandangan bahwa: A. Dalam bernegosiasi keduabelah pihak mengutarakan pendapat dengan tu- juan untuk kemajuan bersama. B. Dalam bernegosiasi keduabelah pihak mempunyai kepentingan jangka pan- jang. C. Dalam bernegosiasi keduabelah pihak mempunyai kesamaan pandangan da- lam menjalankan usaha. D. Dalam bernegosiasi keduabelah pihak mempunyai tujuan jangka pendek. 7. Negosiasi menang-menang merupakan konsep negosiasi terkini, ciri-ciri dari nego- siasi menang-menang kecuali: A. Pesaing dianggap sebagai partner. B. Dalam bernegosiasi kedua belah pihak mendapatkan keuntungan. C. Dalam bernegosiasi keduabelah pihak memiliki tujuan jangka panjang. D. Dalam bernegosiasi harus ekstra hati-hati karena lawan negosiasi adalah pe- saing 8. Tujuan utama dari negosiasi adalah, kecuali: A. Mendapatkan kata sepakat dan saling memahami. B. Menentukan jalan keluar masalah yang dihadapi. C. Menentukan jalan keluar untuk bisa memenangkan dengan merugikan kepentingan orang lain. D. Mencapai kondisi saling menguntungkan dan keduabelah pihak merasa menang. 9. Langkah-langkah apasaja yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan negosiasi? A. Berambisi untuk bisa memenangkan dalam bernegosiasi B. Menggunakan segala macam cara agar selalu menang C. Menyusun tujuan yang akan dicapai sekaligus target-targetnya D. Menyusun tujuan untuk selalu mengalahkan 10. Hal-hal yang perlu diperhatikan saat pertemuan negosiasi, kecuali: A. Didahului dengan tatapan penuh percaya diri. B. Awali pembicaraan dengan topik yang ringan-ringan dan menyenangkan, jangan langsung membicarakan yang akan dinegosiasikan. C. Setelah suasana benar-benar kondusif dan menyenangkan, uraikan secara jelas dan singkat maksud dan tujuan. D. Lawan bicara diberi kesempatan untuk menanggapi dari uraian dan penjela- san dari wirausahawan, jangan memotong pembicaraan/tanggapan lawan bicara.
  • 37. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 34 Tugas Mandiri Rekan mahasiswa Selamat. Anda telah menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan belajar pada kegiatan Belajar 2. Untuk meningkatkan pemahaman aspek komunikasi, coba Anda cari contoh negosiasi.
  • 38. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 35 KB 2 No Jawaban 1. D 2. C 3. A 4. A 5. A 6. D 7. A 8. D 9. C 10. A Kunci Jawaban Evaluasi Formatif
  • 39. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 36 Kegiatan Belajar 3 KEWIRAUSAHAAN DALAM BIDANG KEBIDANAN Tujuan Pembelajaran Umum Rekan mahasiswa, setelah anda selesai mempelajari kegiatan belajar 3 ini Anda dihara- pkan dapat menjelaskan tentang Kewirausahaan dalam bidang Kebidanan. Untuk mencapai tujuan umum tersebut ada 3(tiga) tujuan khusus yang harus anda kuasai, yaitu dapat menjelaskan: Bidan Praktik Mandiri, Inovasi pelayanan Kebidanan, Pelayanan Kebidanan Unggulan. Tujuan Pembelajaran Khusus
  • 40. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 37 Uraian Materi A. Bidan Praktik Mandiri Rekan mahasiswa, Coba Anda tuliskan apa syarat Bidan Praktik Mandiri dalam kolom berikut: Bagus, Sekarang marilah kita ciocokkan dengan uraian berikut ini.
  • 41. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 38 1. Persyaratan Menurut Permenkes/ Nomor 1464/MENKES/PER/X/2010 tentang Izin dan Praktek Bidan, pasal 2 bahwa bidan dapat menjalankan praktik mandiri dan/atau bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan, dan bidan yang menjalankan praktik mandiri harus berpendidikan minimal Diploma III (D III). Bidan yang bekerja di institusi pelayanan wajib memiliki SIKB (Surat ijin kerja bidan), bidan yang melaksanakan praktik mandiri wajib memiliki SIPB (Surat Ijin Praktik Bidan), masing-masing SIKB dan SIPB hanya belaku 1 tempat, serta seorang bidan hanya diperbolehkan kerja dan praktik mandiri masing-masing 1 tempat, seperti tercantum pada pasal 3 dan 6. Adapun untuk memperoleh SIPB/SIKB, beberapa hal yang perlu dilampirkan sep- erti tercantum dalam pasal 4 sebagai berikut: a. Fotocopy STR yang masih berlaku dan dilegalisasi b. Surat Keterangan Sehat Fisik Dari Dokter yang memiliki Surat Izin Praktik c. Surat pernyataan memiliki tempat kerja di fasilitas pelayanan kesehatan atau tempat praktik. d. Pas foto berwarna terbaru ukuran 4x6 cm sebanyak 3 (tiga) lembar e. Rekomendasi dari kepala dinas kesehatan kabupaten / kota atau pejabat yang ditunjuk dan f. Rekomendasi dari organisasi profesi. Apabila belum terbentuk Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia (MTKI), Majelis tenaga kesehatan provinsi (MTKP) dan/atau proses STR belum dapat dilaksanakan maka Surat Izin Bidan ditetapkan berlaku sebagai STR. Beberapa hal yang berhubungan dengan persyaratan praktik, kewajiban, hak dan pengawasan praktik bidan seperti dicantumkan pada pasal-pasal dalam Per- menkes Nomor 1464/MENKES/PER/X/2010 sebagai berikut: Pasal 17 (1) Bidan dalam menjalankan praktik harus memenuhi persyaratan meliputi : a. Memiliki tempat praktik, ruang praktik dan peralatan untuk tindakan asu- han kebidanan, serta peralatan untuk menunjang pelayanan kesehatan bayi, anak balita dan pra sekolah yang memnuhi persyaratan lingkungan sehat, b. Menyediakan maksimal 2 (dua) tempat tidur untuk persalinan, dan c. Memiliki sarana peralatan dan obat sesuai dengan ketentuan yang ber- laku. (2) Ketentuan persyaratan tempat praktik dan peralatan sebagaimana yang di maksud pada ayat (1) tercantum dalam lampiran peraturan ini.
  • 42. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 39 2. Kewajiban Bidan. Pasal 18 (1) Dalam melaksanakan praktik atau kerja, Bidan berkewajiban untuk : a. Menghormati hak pasien b. Memberikan informasi tentang masalah kesehatan pasien dan pelayanan yang dibutuhkan c. Merujuk kasus yang bukan kewenangannya atau tidak dapat ditangani dengan tepat waktu. d. Meminta persetujuan tindakan yang akan dilakukan. e. Menyimpan rahasia pasien sesuai dengan ketentuan peraturan perun- dang-undangan. f. Melakukan pencatatan asuhan kebidanan dan pelayanan lainnya secara sistematis. g. Mematuhi standar dan h. Melakukan pencatatan dan pelaporan, penyelenggaraan praktik ke- bidanan termasuk pelaporan kelahiran dan kematian. (2) Bidan dalam menjalankan praktik atau kerja senantiasa meningkatkan mutu pelayanan profesinya, dengan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi melalui pendidikan dan pelatihan sesuai dengan bidang tu- gasnya. (3) Bidan dalam menjalankan praktik kebidanan harus membantu program pe- merintah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. 3. Hak Bidan Praktik pasal 19 Dalam melaksanakan praktik atau kerja, Bidan mempunyai hak : a. Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan praktik atau kerja sepanjang sesuai dengan standar . b. Memperoleh informasi yang lengkap dan benar dari pasien dan atau keluar- ganya. c. Melaksanakan tugas sesuai dengan kewenangan dan standar dan d. Menerima imbalan jasa profesi. 4. Tugas bidan Pasal 20 (1) Dalam melakukan tugasnya bidan wajib melakukan pencatatan dan pelapo- ran sesuai dengan pelayanan yang diberikan. (2) Pelaporan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) ditujukan ke puskes- mas wilayah praktik. (3) Di kecualikan dari ketentuan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2) untuk
  • 43. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 40 bidan yang bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan. Pasal 21 (1) Menteri, pemerintahan daerah profinsi, pemerintah daerah kabupaten atau kota, melakukan pembinaan dan pengawasan dengan mengikut sertakan ma- jelis tenaga kesehatan indinesia, majelis tenaga kesehatan profinsi, organisasi profesi,dan asosiasi institusi pendidikan yang bersangkutan. (2) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana di maksud pada ayat (1) di arah- kan untuk meningkatkan mutu pelayanan, keselamatan pasien dan melind- ungi masyarakat terhadap segala kemungkinan yang dapat menimbulkan ba- haya bagi kesehatan. (3) Kepala dinas kesehatan kabupaten atau kota harus melaksanakan pembi- naan dan pengawasan penyelenggaraan praktik bidan. (4) Dalam pelaksaan tugas sebagaimana yang di maksud pada ayat (1) kepala di- nas kesehatan kabupaten atau kota harus membuat pemetaan tenaga bidan praktik mandiri dan bidan di desa serta menetapkan dokter di puskesmas ter- dekat untuk pelaksanaan tugas superfisi terhadap bidan di wilayah tersebut. 5. Standar profesi bidan Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 369/MENK- ES/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Bidan, bahwa: a. Pelayanan Kebidanan Pelayanan Kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga, sesuai dengan ke- wenangan dalam rangka tercapainya keluarga kecil bahagia dan sejahtera. Sasaran pelayanan kebidanan adalah individu, keluarga, dan masyarakat yang meliputi upaya peningkatan, pencegahan, penyembuhan dan pemulihan pe- layanan kebidanan dapat dibedakan menjadi : 1) Layanan Primer ialah layanan bidan yang sepenuhnya menjadi anggung jawab bidan. 2) Layanan Kolaborasi adalah layanan yang dilakukan oleh bidan sebagai anggota timyang kegiatannya dilakukan secara bersamaan atau sebagai salah satu dari sebuah proses kegiatan pelayanan kesehatan. 3) Layanan Rujukan adalah layanan yang dilakukan oleh bidan dalam rang- ka rujukan ke system layanan yang lebih tinggi atau sebaliknya yaitu pe- layanan yang dilakukan oleh bidan dalam menerima rujukan dari dukun yang menolong persalinan, juga layanan yang dilakukan oleh bidan ke tempat/ fasilitas pelayanan kesehatan lain secara horizontal maupun ver- tical atau meningkatkan keamanan dan kesejahteraan ibu serta bayinya. b. Ruang Lingkup Pelayanan Kebidanan Pelayanan kebidanan berfokus pada upaya pencegahan, promosi kesehatan, pertolongan persalinan normal, deteksi komplikasi pada ibu dan anak, melak- sanakan tindakan asuhan sesuai dengan kewenangan atau bantuan lain jika
  • 44. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 41 diperlukan, serta melaksanakan tindakan kegawat daruratan. Bidan mempunyai tugas penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan, tidak hanya kepada perempuan, tetapi juga kepada keluarga dan masyarakat. Kegiatan ini harus mencakup pendidikan antenatal dan persiapan menjadi orang tua serta dapat meluas pada kesehatan perempuan, kesehatan seksual atau kesehatan reproduksi dan asuhan anak. Bidan dapat praktik diberbagai tatanan pelayanan, termasuk di rumah, mas- yarakat, Rumah Sakit, klinik atau unit kesehatan lainnya. Berdasarkan Permenkes Nomor 1464/MENKES/PER/X/2010 kewenangan bidan seperti dijelaskan pada pasal-pasal berikut: Pasal 9 Bidan dalam menjalankan praktik, berwenang untuk memberikan pelayanan Yang meliputi: a. Pelayanan Kesehatan Ibu b. Pelayanan kesehatan anak dan c. Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana Pasal 10 (1) Pelayanan kesehatan ibu sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 huruf a diber- ikan pada masa pra hamil, kehamilan, masa persalinan, masa nifas, masa menyusui dan masa antara dua kehamilan. (2) Pelayanan kesehatan ibu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. Pelayanan konseling pada masa pra hamil. b. Pelayanan antenatal pada kehamilan normal. c. Pelayanan persalinan normal. d. Pelayanan ibu nifas. e. Pelayanan ibu menyusui dan f. Pelayanan konseling pada masa antara dua kehamilan. (3) Bidan dalam memberikan pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berwenang untuk: a. Episiotomi. b. Penjahitan luka jalan lahir tingkat 1 dan II. c. Penanganan kegawatdaruratan dilanjutkan dengan perujukan. d. Pemberian tablet Fe pada ibu hamil. e. Pemberian vitamin A dosis tinggi pada ibu nifas. f. Fasilitasi/bimbingan inisiasi menyusui dini dan promosi air susu ibu ekslu- sif. g. Pemberian uterotonika pada manajemen aktif kala III dan postpartum. h. Penyuluhan dan konseling. i. Bimbingan pada kelompok ibu hamil. j. Pemberian surat keterangan kematian dan k. Pemberian surat keterangan cuti bersalin.
  • 45. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 42 Pasal 11 (1) Pelayanan kesehatan anak sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 huruf b diberikan pada bayi baru lahir, bayi, anak balita, dan anak pra sekolah. (2) Bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan anak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang untuk : a. Melakukan asuhan bayi baru lahir normal termasuk resusitasi, pencega- han hipotermi, inisiasi menyusui dini, injeksi vitamin K 1, perawatan bayi baru lahir pada masa neonatal (0-28 hari), dan perawatan tali pusat. b. Penanganan hipotermi pada bayi baru lahir dan segera merujuk. c. Penanganan kegawat-daruratan, dilanjutkan dengan perujukan. d. Pemberian imunisasi rutin sesuai program pemerintah. e. Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita dan anak pra sekolah. f. Pemberian konseling dan penyuluhan. g. Pemberian surat keterangan kelahiran, dan Pemberian surat keterangan kematian. Pasal 12 Bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan Kel- uarga berencana sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 huruf c, berwenang un- tuk : a. Memberikan penyuluhan dan konseling kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana, dan b. Memberikan alat kontrasepsi oral dan kondom. Pasal 13 (1) Selain kewenangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 10, pasal 11, dan pasal 12, Bidan yang menjalankan program pemerintah berwenang melaku- kan pelayanan kesehatan meliputi: a. Pemberian alat kontrasepsi suntikan, alat kontrasepsi dalam rahim, dan memberikan pelayanan alat kontrasepsi bawah kulit. b. Asuhan antenatal terintegrasi dengan intervensi khusus penyakit kronis tertentu dilakukan dibawah supervisi dokter. c. Penanganan bayi dan anak balita sakit sesuai pedoman yang ditetapkan. d. Melakukan pembinaan peran serta masyarakat di bidang kesehatan ibu dan anak, anak usia sekolah dan remaja, dan penyehatan lingkungan. e. Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita, anak pra sekolah dan anak sekolah. f. Melaksanakan pelayanan kebidanan komunitas. g. Melaksanakan deteksi dini, merujuk dan memberikan penyuluhan terha- dap infeksi menulas sexual (IMS) termasuk pemberian kondom, dan pen- yakit lainnya. h. Pencegahan penyalahgunaan narkotika, pisikotropika dan zat adiktif lain- nya (NAPZA) melalui informasi dan edukasi, dan
  • 46. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 43 i. Pelayanan kesehatan lain yang merupakan program pemerintah (2) Pelayanan alat kontrasepsi bawah kulit, asuhan antenatal terintegrasi, penan- ganan bayi dan anak balita sakit, dan pelaksanaan deteksi dini, merujuk, dan memberikan penyuluhan terhadap Infeksi Menular Sexual (IMS) dan penyakit lainnya, serta pencegahan penyalahgunaan narkotika, pisikotropika dan zat adiktif lainnya (NAPZA) hanya dapat dilakukan oleh bidan yang dilatih untuk itu. Pasal 14 (1) Bagi bidan yang menjalankan praktik di daerah yang tidak memiliki dokter, dapat melakukan pelayanan kesehatan diluar kewenangan sebagaimana di- maksud dalam pasal 9. (2) Daerah yang tidak memiliki dokter sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ada- lah kecamatan atau kelurahan atau desa yang ditetapkan oleh kepala dinas kesehatan kabupaten atau kota. (3) Dalam hal daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) telah terdapat dokter, kewenangan bidan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku. Pasal 15 (1) Pemerintah daerah propinsi atau kabupaten atau kota menugaskan bidan praktik mandiri tertentu untuk melaksanakan program pemerintah. (2) Bidan praktik mandiri yang di tugaskan sebagai pelaksana program pemer- intah berhak atas pelatihan dan pembinaan dari pemerintah daerah profinsi atau kabupaten atau kota. Pasal 16 (1) Pada daerah yang belum memiliki dokter, pemerintah dan pemerintah daerah harus menempatkan bidan dengan pendidikan minimal Diploma 3 kebidanan . (2) Apabila tidak terdapat tenaga bidan sebagaimana yang di maksud pada ayat 1, pemerintah dan pemerintah daerah dapat menempatkan bidan yang telah mengikuti pelatihan. (3) Pemerintah daerah propinsi/kabupaten/kota bertanggung jawab menyeleng- garakan pelatihan bagi bidan yang memberikan pelayanan di daerah yang tidak memiliki dokter. B. Inovasi Layanan Kebidanan. Rekan mahasiswa, Layanan Kebidanan yang dapat dikembangkan tentu saja menitik be- ratkan pada upaya promotif dan preventif. Berikut ini beberapa contoh inovasi layanan kebidanan.
  • 47. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 44 1. Kelas Pra Wedding (Pra Perkawinan). Sasaran yang disepakati secara global dalam MDGs nomor ke-5 adalah mening- katkan kesehatan ibu. Kebijakan pemerintah tertuang dalam Rencana Pemba- ngunan Jangka Panjang Menengah Nasional(RPJMN) 2010-2015 bahwa kebijakan pembangunan keluarga berencana diarahkan untuk mengendalikan pertum- buhan penduduk serta meningkatkan keluarga kecil berkualitas. Hal ini dicapai melalui peningkatan kualitas kesehatan reproduksi remaja dalam rangka meny- iapkan kehidupan berkeluarga, serta pendewasaan usia perkawinan melalui pe- mahan kesehatan reproduksi remaja, penguatan institusi masyarakat dan pe- merintah yang memberikan layanan kesehatan reproduksi bagi remaja, serta memberikan konseling tentang permasalahan remaja. Bidan sebagai salah satu petugas kesehatan mempunyai peran dalam member- ikan asuhan pada pra konsepsi. Berdasarkan Permenkes No. 369/ 2007 tentang Standar Profesi bidan, salah satu kompetensi bidan adalah kompetensi ke-2 ada- lah bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, pendidikan kesehatan yang tanggap terhadap budaya dan pelayanan menyeluruh dimasyarakat dalam rang- ka untuk meningkatkan kehidupan keluarga yang sehat, perencanaan kehamilan dan kesiapan menjadi orang tua. Merencanakan kehamilan merupakan hal yang penting untuk dilakukan setiap pasangan suami-isteri. Kesiapan baik itu secara mental, fisik dan juga finansial. Pada umumnya wanita mengetahui dirinya hamil setelah terlambat haid sekitar 1 atau 2 minggu(litbangkes,depkes.go.id). Tromp. M et all, (2010) menyatakan bah- wa konsepsi spontan dan proses persalinan yang paling rentan terhadap pening- katan usia ibu yang mengarah ke persalinan dengan tindakan, kejadian komplika- si serta pembiayaan kesehatan yang lebih tinggi lebih sedikit terjadi pada usia yang lebih tinggi. Morin P et all, (2001) menyatakan bahwa perencanaan kehami- lan menjadi isu penting dalam promosi kesehatan prakonsepsi. Enam langkah dari Walker dan prosedur analisis konsep Avant yang digunakan terdiri dari tiga komponen penting: sikap , waktu, dan perilaku seksual. Perencanaan kehamilan didefinisikan sebagai adopsi dari sikap berpusat pada konsepsi, termasuk per- ilaku seksual (proceptive atau kontrasepsi) dan waktu. Selain itu, perencanaan kehamilan bukan fenomena yang jelas dengan pertanyaan-pertanyaan yang dapat dijawab hanya dengan “ ya” atau “tidak “. Sebaliknya , itu adalah proses yang dinamis yang berkembang sesuai dengan faktor-faktor kontekstual. Dari ha- sil tersebut , instrumen mengevaluasi intensitas perencanaan kehamilan dapat dikembangkan untuk penelitian epidemiologi dan tujuan promosi. Lachance-Grzela M and Bouchard.G. (2009) menyatakan bahwa upaya perenca- naan kehamilan memberikan kontribusi kepada orang tua masa depan ‘kese- jahteraan hanya jika mereka menikah. Demikian pula, pernikahan menawarkan manfaat lebih dari hidup bersama, tetapi hanya jika mitra telah merencanakan kehamilan. Kelas pra nikah merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan bagi ibu dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk mening- katkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai usia hamil kehamilan,
  • 48. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 45 persiapan kehamilan, perawatan kehamilan. Dewasa ini belum semua pasangan yang akan menikah mendapatkan pembeka- lan materi-materi kesehatan. Penyuluhan yang dilakukan pada pasangan calon pasangan pengantin pada umumnya masih banyak dilakukan melalui konsultasi perorangan yang diberikan pada waktu calon pengantin ingin suntik TT sebagai syarat mendaftarakan pernikahan ke Kantor Urusan Agama. Penyuluhan sema- cam ini bermanfaat, namun memiliki kelemahan antara lain: (1) Pengetahuan yang diperoleh hanya terbatas pada masalah kesehatan yang dialami saat kon- sultasi, jika pasangan tidak menghadapi masalah terkadang tidak ada konsultasi (2) Penyuluhan yang diberikan tidak terkoordinir sehingga ilmu yang diberikan kepada calon pasangan pengantin hanya pengetahuan yang dimiliki oleh petugas saja (3) Pelaksanaan penyuluhan tidak terjadwal dan tidak berkesinambungan (4) Kesibukan petugas kesehatan berkontribusi terhadap pelaksanaan konsultasi bisa kurang optimal. Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan di atas, direncanakan metode pembe- lajaran kelas pranikah. Kegiatan yang direncanakan adalah pembahasan materi kesehatan ibu dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang diikuti diskusi dan tukar pengalaman antara pasangan calon pengantin dan petugas kesehatan. Beberapa keuntungan Kelas pranikah adalah: (1) Materi diberikan secara menyeluruh dan terencana sesuai dengan buku panduan kelas pra nikah yang memuat mengenai usia hamil, persiapan kehamilan,dan perawatan kehamilan (2) Penyampaian materi lebih komprehensif karena ada persiapan petugas sebelum penyajian materi (3) Waktu pembahasan materi menjadi efektif karena pola pen- yajian materi terstruktur dengan baik. (4) Ada interaksi antara petugas kesehatan dengan pasangan calon pengantin. (5) Pembahasan materi dilaksanakan secara berkala dan berkesinambungan. Adapun pokok bahasan yang dapat diberikan pada kelas pra perkawinan antara lain: a. Usia perempuan dan laki-laki menikah pertama. b. Usia ibu untuk reproduksi sehat. c. Umur ibu hamil dinyatakan umur yang berisiko terhadap kesehatan ibu. d. Pendewasaan usia kehamilan.
  • 49. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 46 e. Pengaruh jika ibu hamil pada umur yang berisiko. f. Tanda ibu hamil. g. Perubahan tubuh selama masa kehamilan. h. Tindakan yang lakukan selama hamil. i. Tindakan yang dilakukan suami atau keluarga untuk meningkatkan kesiapan mental ibu dalam proses persalinan. j. Dampak kesehatan jika melakukan hubungan suami istri/sanggama selama hamil. k. Penanganan ibu lakukan jika mengalami sakit pada masa hamil. l. Tanda-tanda bahaya kehamilan. m. Persiapan persalinan. n. Peran suami/keluarga untuk menghadapi persalinan. o. Tempat persalinan. p. Pemeliharaan kesehatan Bayi, balita. q. Pemeliharaan kesehatan masa Nifas. r. ASI Eksklusif. s. Keluarga berencana. t. Menopause u. Psikologi perempuan. v. Penyakit Infeksi menular seksual 2. Kelas Parenting Parent Education merupakan cara terbaik untuk membangun karakter anak sejak usia dini, bahkan dari dalam kandungan. Orang tua sebagai orang yang paling dekat dengan anak. Perilaku anak terwujud dari apa yang anak pelajari dari orang tuanya. Menjadi orang tua yang baik memerlukan pengetahuan yang memadai. Bayi terlahir hanya bisa menangis untuk mengatakan keadaan lapar, tidak nya- man, perutnya kembung, ada rasa nyeri. Orang tua harus bisa mengetahui apa yang hendak bayi katakana lewat tangisannya tersebut, sehingga orang tua perlu mengetahui arti tangisan bayi tersebut agar tindakan yang diambil bisa tepat. Jika bayi mengatakan perutnya kembung, tetapi karena orang tuanya tidak tahu, maka diberi minum terus, akhirnya bayi tidak mau netek. Ibu bisa bertambah panik mengahdapi bayinya yang tidak kunjung tenang.
  • 50. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 47 Anak terlahir ibarat selembar kertas putih. Segala perbuatan, perkataan orang tua akan mewarnai perkembangan orang tua. Terkadang orang tua tidak sadar melakukan hal-hal yang menghambat kemandirian anak, seperti melarang makan sendiri karena kawatir anaknya belepotan makanan, lantai menjadi kotor kare- na tumpahan makanan. Terkadang perilaku sepele, tetapi bagi anak menjadi hal yang utama, seperti ketika orang tua sedang asyik membaca Koran atau sedang berbincang dengan orang lain, anaknya datang karena sudah selesai membuat suatu lukisan dikertas ingin ditunjukkan kepada orang tua, minta dikomentari oleh orang tua tetapi karena kesibukan orang tua mengerjakan suatu pekerjaan rumah, atau sedang membaca berita yang hangat di Koran akhirnya anak diacuh- kan. Padahal meluangkan beberapa detik untuk melihat lukisan dan mengatakan bahwa anaknya pinter itu merupakan hal yang berharga bagi anak. Banyak dian- tara orang tua malah mengatakan,” nakal kamu! Ibu sedang sibuk ini. Anak tidak menerima pujian tetapi kata-kata yang menjatuhkan. Hal seperti ini berakibat kurang baik terhadap perkembangan anak. Selain dua contoh kejadian diatas, tentunya di masyarakat masih banyak lagi secara tidak sadar kebisaaan orang tua yang sering dilakukan ternyata merupakan hal-hal yang kurang tepat untuk mengasuh dan mendidik anak. OLeh karena itu, menjadi orang tua harus memili- ki pemahaman yang benar. Beberapa contoh topik layanan parenting yang dapat diberikan antara lain: a. Memahani makna tangisan Bayi. b. Memahami perilaku bayi menjambak rambut. c. Memahami bahasa tubuh bayi: melengkungkan punggung, mengusap mata d. Tips untuk bayi yang tidak dapat diam saat dipakaikan popok. e. Adaptasi bayi mulai makan. f. Bayi menolak menyusu. g. Memandikan bayi baru lahir. h. Melatih kemandirian Anak. i. Melatih Kreatifitas. j. Pencegahan anak ketagihan game/gadget/ plyastation. 3. Waterbirth. Rekan mahasiswa, untuk bisa memberikan layanan waterbirth, kita perlu mengi- kuti pelatihan.
  • 51. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 48 a. Pengertian. Waterbirth berasal dari bahasa inggris yang berarti persalinan di air adalah proses persalinan atau proses melahirkan yang dilakukan di dalam air han- gat. Persalinan di air merupakan perkembangan yang relatif baru di Indone- sia. Persalinan di air diperkenalkan di Eropa, Perancis pada tahun 1803. Pada 1970-an. Beberapa bidan dan dokter di Rusia dan Prancis menjadi tertarik dengan cara-cara membantu bayi melakukan transisi dari dalam kehidupan intra uterus dengan kehidupan ekstra uterus sehalus mungkin. Metode mela- hirkan di dalam air atau water birth semakin populer dan menjadi tren persa- linan. Berdasar laporan Waterbirth Internasional, metode ini membutuhkan sebuah kolam bersalin khusus berisi air dengan suhu 95-100 derajat Fahren- heit, menghindari penggunaan bathtubs atau kolam anak kecil, karena su- lit akan mempertahankan suhu yang tepat. Berikut beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentang water birth. Keprihatinan mereka bahwa perawatan bersalin modern, dengan banyak intervensi, membuat bayi menjadi trauma- tis. Beberapa dokter, termasuk dokter kandungan Perancis Frederic Leboyer (1983), berpikir bayi dapat terkena dampak seumur hidup karena cara mere- ka lahir ke dunia. b. Manfaat waterbirth. 1) Bagi Ibu. a) Ibu akan merasa lebih relaks karena semua otot panggul lunak elastik, mengurangi kejadian rupture perineum. b) Melancarkan proses mengejan, sehingga rasa nyeri selama persalinan tidak terlalu dirasakan. c) Keadaan relaks menyebabkan proses pembukaan cerviks akan ber- jalan lebih cepat sehingga lama persalinan berkurang. 2) Bagi Bayi a) Menurunkan risiko cedera kepala bayi. b) Peredaran darah bayi akan lebih baik, sehingga tubuh bayi akan cepat memerah setelah dilahirkan. Medium air memudahkan transisi bayi dari rahim, berisi cairan ketuban, ke dunia luar. Bayi akan bernapas dalam air, karena dia tidak akan mulai menggunakan paru-parunya sampai dia dibawa ke udara dalam 10 detik pertama setelah lahir. c. Kelemahan waterbirth 1) Kemungkinan air kolam tertelan oleh bayi sangat besar. Kondisi ini menye- babkan proses membutuhkan bantuan dokter kebidanan dan kandungan, juga spesialis anak yang akan melakukan pengecekan langsung saat bayi lahir. Sehingga jika ada gangguan bisa langsung terdeteksi dan diatasi. 2) Hipotermia atau suhu tubuh terlalu rendah akan dialami ibu jika proses melahirkan berlangsung lebih lama dari perperkiraan. 3) Bayi berisiko mengalami temperature shock jika suhu air tidak sama den- gan suhu si ibu saat melahirkan yaitu 37 derajat celcius. d. Metode Waterbirth. Ada dua metode persalinan di air, yaitu:
  • 52. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 49 1) Persalinan di air murni. Ibu masuk ke kolam persalinan setelah mengala- mi pembukaan 6 (enam) sampai inpartu. 2) Persalinan di air emulsion. Ibu hanya berada di dalam kolam hingga pem- bukaan lengkap. Proses melahirkan tetap dilakukan di tempat tidur. e. Kontra indikasi waterbirth. 1) Ibu dengan herpes. 2) Hipertensi. 3) Pendarahan tak terduga selama perjalanan kehamilan. 4) Kehamilan kembar. 5) Presentasi bokong. 6) Persalinan prematur 7) Panggul sempit. 4. Hipnobirthing. a. Pengertian. Rekan mahasiswa, untuk bisa memberikan layanan hipnobitring, kita perlu mengikuti pelatihan. Hypnobirthing berasal dari kata Yunani Hynos yang art- inya tidur/pikiran tenang. Birthing adalah proses yang dimulai saat kehami- lan sampai melahirkan. Hipnobirthing pertama kali dikembangkan oleh Marie Mongan sejak tahun 1959. Hypnobirthing adalah usaha secara alami dengan menanamkan niat ke pikiran/alam bawah sadar untuk menghadapi persali- nan dengan tenang dan sadar. Menurut Lanny Kuswandi, hypnobirthing adalah relaksasi dengan penamba- han sugesti melalui usapan yang mana tangan menjadi sarana untuk mengu- sap daerah bawah payudara hingga perut. Cara ini telah dilakukan oleh para ibu hamil ketika bayinya meronta dalam kandungan. Untuk menenangkan sang bayi, bisaanya ibu akan mengusap perutnya diiringi dengan membisikan
  • 53. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 50 kalimat-kalimat lembut. Niat positif atau afirmasi yang ditanamkan untuk ibu hamil adalah bayi tumbuh sehat jasmani dan rohani sampai kehamilan 9 bulan menghadapi proses persalinan dengan alami, nyaman dan lancar. Pada umumnya orang selalu mengatakan bahwa melahirkan itu sakit sekali. Ibu hamil yang melakukan relaksasi akan memperkecil timbulnya rasa sakit dan proses persalinan berjalan lancar. Efek yang juga dirasakan, jika selama da- lam kandungan bayi menerima ketenangan dan kedamaian dari kedua orang tuanya maka itulah memorinya. Tapi yang bisaa terjadi saat ini, ketika ibu da- lam keadaan hamil seringkali menghadapi stres lantaran beban pekerjaan. Bayi pun turut merasakan tekanan tersebut. Berdasarkan testimony beber- apa ibu yang melahirkan bayi dengan menjalani terapi hypnobirthing, anak akan tumbuh menjadi anak yang lebih sehat, ceria dan kreatif. Hypnobirthing dianjurkan dilakukan bersama pasangan. Hal ini dilakukan karena pada seti- ap proses persalinan, bukan hanya ibu yang mengalami kepanikan, ketegan- gan, stress, tetapi kaum bapak pun merasakan perasaan serupa. Karena bagi yang akan menjadi calon orang tua, kehadiran seorang bayi di tengah kel- uarga merupakan sebuah kehidupan baru. Hypnobirthing dapat dilakukan sedini mungkin, karena dengan demikian sang ibu sepanjang kehamilannya senantiasa merasa enjoy, tidak mudah terserang stres. Dengan rajin relaksasi ibu hamil akan mudah terhindar dari stres. b. Langkah-langkah Hypnobirthing. 1) Langkah pertama adalah relaksasi bagian kepala dan bahu. Kepala di- miringkan di atas bahu kanan kemudian diputar sampai di atas bahu kiri, kembali ke bahu kanan. Gerakan ini dilakukan sampai delapan kali hitun- gan. Setelah itu jari kanan di atas bahu diputar ke belakang sebanyak dela- pan kali. Lalu tangan tetap di atas bahu diputar ke depan. Gerakan ini dilakukan sampa sebanyak delapan kali pula. 2) Langkah kedua adalah relaksasi otot. Berbaring santai, dengan lengan disamping kanan dan kiri, telapak kanan menghadap atas. Lalu tegang- kan telapak kaki hingga merasakan keteganagan otot mulai dari telapak kaki menjalar ke betis, paha, pinggul dan dada. Pundak ditarik ke atas dan kedua tangan mengepal dengan kuat. Dahi dikerutkan, lidah ditarik ke arah langit-langit. 3) Langkah ketiga berupa relaksasi pernapasan. Dalam keadaan berbaring, otomatis napas akan terdorong ke arah perut. Tarik napas panjang lewat hidung sambil hitung sampai 10 kali. Kemudian hembuskan napas perlah- an-lahan lewat mulut. Langkah ini lakukan 10 kali. 4) Langkah keempat adalah relaksasi pikiran. Langkah ini diwakili indra mata. Setelah mata terpejam sejenak, buka mata perlahan-lahan sambil melihat satu titik tepat di atas mata. Semakin lama kelopak mata semakin rileks, berkedip. Pada hitungan kelima mata akan menutup. Pada saat ketiga unsur jiwa (perasaan, kemauan dan pikiran) dan raga istirahat, masuk- kan program positif yang akan terekam dalam alam bawah sadar dengan mengatakan dalam hati dengan bersungguh-sungguh. Contoh program positif, “Saya dan janin di dalam kandungan akan tumbuh sehat. Dan pada saat persalinan akan menghadapinya dengan tenang dan lancar.”
  • 54. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 51 c. Manfaat Hypnobirthing Beberapa manfaat hypnobitrhing menurut Lany sebagai berikut: 1) Meningkatkan kadar endorphin dalam tubuh untuk mengurangi rasa nyeri pada saat kontraksi. Endorphin adalah neuropeptide yang dihasilkan tu- buh pada saat relaks/tenang.Hormon endorphin membuat perasaan ba- hagia, senang. Pada saat stres endorphin terhalang oleh kortisol. Endor- phin dihasilkan di otak dan susunan syaraf tulang belakang. 2) Meningkatkan ikatan batin antara ibu dan janin. 3) Mengurangi rasa mual, muntah, pusing dll 4) Menciptakan keadaan yang seimbang sehingga pertumbuhan fisik dan jiwa bayi lebih sehat. 5) Mencegah post-partum depression. 6) Meningkatkan produksi ASI. d. Spa baby/ pijat bayi/swimming baby. Semakin majunya teknologi informasi membuat tuntutan masyarakat sema- kin meningkat. Hal ini menimbulkan kesadaran yang tinggi bagi orang tua un- tuk berupaya meningkatkan kualitas pertumbuhan dan perkembangan anak- nya. Spa Baby, swimming baby merupakan bentuk layanan yang ditujukan bagi bayi agar pertumbuhan dan perkembangannya bisa lebih optimal. e. Layanan kesulitan makan pada anak. Secara fisiologis, ada tahapan perkembangan dimana anak mengalami anoreksia fisiologis. Jika penanganannya kurang tepat, anak bisa mengalami anoreksia yang berkepanjangan. Hal ini menimbulkan kekawatiran bagi orang tua dan anak bisa mengalami gangguan pemenuhan gizi. Layanan kesulitan makan ini bertujuan agar orang tua mampu mengenali penyebab dari kesu- litan makan pada anaknya dan mampu mengatasi kesulitan makan anaknya. Orang tua perlu mengetahui menu bayi sehat, makanan apa saja yang mem- buat sulit makan. f. Pendampingan KB MOB. Rekan mahasiswa, tidak semua ibu cocok menggunakan alat kontrasepsi, karena setiap metode atau alat kontrasepsi memiliki kontra indikasi yang ber- beda. Misalnya seorang perempuan umur 23 tahun memiliki anak satu, hiper-
  • 55. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 52 tensi. Kemudian ibu tersebut memilih KB IUD. Ketika memakai IUD mengala- mi perdarahan sampai anemi, sehingga bidan melepas IUD. Jika ibu tersebut memakai metode kontrasepsi hormonal, maka akan memperparah hiperten- si. Jika ibu dan suami tersebut memilih kontrasepsi Mantap (MOP atau MOW) anaknya baru satu. Keadaan seperti ini merupakan salah satu contoh bahwa MOB (Metode Ovulasi Billing,s) diperlukan untuk menjarangkan kehamilan. Selain alasan secara medis, kemungkinan ada ibu yang mempunyai keyak- inan bahwa KB dilarang oleh agamanya.Walaupun berbagai macam upaya pendekatan sudah dilakukan, namun tetap pada keyakinannya. Kedua con- toh kasus tersebut memerlukan alternative metode kontrasepsi yang lainnya. MOB merupakan salah satu metode KB yang dapat diterima oleh ibu pada kedua kasus tersebut. MOB efektif digunakan untuk perempuan dalam segala masa reproduksi: remaja, sedang menyusui, maupun menjelang menopause. Perempuan dengan haid tak teratur juga disarankan untuk menggunakan metode ini. Pada tahun 1960–1970 MOB ditemukan oleh pasangan Dr. John dan Evelyn Billings sebagai metode KB yang berdasarkan pengamatan efek hormon es- trogen dan progesteron. Akibat estrogen tersebut pada vulva timbul rasa dan sifat lendir tertentu yang dapat diamati oleh perempuan untuk menunjukan secara tepat kapan masa subur atau tidak subur. Prosentase efektif 98–100%. Pada tahun 1962 dilaku- kan penelitian oleh Prof. James Brown dari Universitas Melbourne yang me- mantau pengeluaran hormon reproduksi sejumlah 750.000 siklus. Pada ta- hun 1976 MOB mulai dikenal di Indonesia. Pada tahun 1986-1989 penelitian Perdhaki, BKKBN, BKS perfin, USAID, menyimpulkan bahwa MOB merupakan metode kontrasepsi alamiah paling efektif dibanding metode kontrasepsi alamiah yang lain. MOB diakui pemerintah pada tanggal 28 Desember 1990 melalui SK BKKBN NO.6668/KS.002/F.2/90. Adapun konsep dasar MOB se- bagai berikut: 1) Pada waktu menjelang ovulasi, lendir leher rahim akan keluar dari vagina bila perempuan berdiri atau berjalan. Pengamatan lendir dapat dilakukan dengan cara merasakan perubahan rasa pada vulva di sepanjang hari, me- lihat lendir secara langsung pada waktu-waktu tertentu. Rasa pada vulva antara lain; kering, lengket atau basah. Hasil pengamatan ini harus dicatat pada malam harinya. Catatan itu akan menunjukkan pola kesuburan dan pola ketidaksuburan. 2) Pola subur adalah pola yang terus berubah, sedangkan pola dasar tidak subur (pdts) adalah pola yang (sama sekali) tidak berubah. Kedua pola ini berdasar pada pola hormon yang menopang kelangsungan hidup sper- ma dan pembuahan, dan dengan demikian akan menjadi dasar informasi yang bisa diandalkan untuk mendapatkan atau menunda kehamilan. g. Pelatihan perawatan bayi untuk ibu,pengasuh atau keluarga. Tidak semua ibu, keluarga sudah pandai atau berani dalam merawat atau mengasuh bayinya ketika bayinya sudah lahir. Kebanyakan ibu baru merasa
  • 56. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 53 takut memandikan bayinya, takut kalau jatuh saat memegangnya atau melu- kai bayinya saat memandikan. Selain itu mencari pengasuh bayi tidak mudah. Terkadang pengasuh juga belum mempunyai kemampuan untuk mengasuh bayi. Oleh karena itu, pelatihan tentang cara merawat dan mengasuh bayi perlu diberikan. Adapun berbagai materi yang dapat dijadikan sebagai materi pelatihan antara lain: a. Cara memandikan bayi. b. Cara pijat bayi. c. Menjadi Pengasuh bayi yang handal. d. Pertolongan pertama pada anak dengan korpus alineum. e. Manajemen Balita Sakit untuk orang tua/pengasuh. f. Tanda bahaya pada bayi balita. g. Stimulasi untuk meningkatkan kecerdasan dan perkembangan anak. h. Pembuatan makanan pendamping ASI. 1) Bubur susu. 2) Nasi Tim saring, halus, dan kasar. 3) Kudapan MP ASI. C. Pelayanan Kebidanan Unggulan. Rekan mahasiswa, mempunyai tempat praktik unggulan tentu merupakan dambaan bagi setiap tenaga kesehatan, oleh karena itu beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain: 1. Pelayanan sesuai kewenangan. Seperti telah dibahas pada awal kegiatan belajar 3 ini, kewenangan bidan diatur dalam Permenkes Nomor 1464/MENKES/PER/X/2010. Dalam menjalankan prak- tik bidan hendaknya selalu memberikan asuhan/pelayanan dengan memperhati- kan norma dan etika. Petugas kesehatan merupakan salah satu faktor yang ber- peran dalam mewujudkan derajat kesehatan. Kasus kematian ibu dan bayi dapat dicegah dengan pelaksanaan rujukan dini, berencana atau rujukan bayi masih dalam kandungan dan tepat waktu. Persalinan kala II lama termasuk rujukan terlambat. Kemampuan bidan dalam mendeteksi faktor risiko sangat diperlukan sehingga rujukan dapat dilaksanakan begitu bidan menemukan kasus risiko ting- gi. Rekan mahasiswa hal ini sangat penting dilakukan oleh bidan, terlebih lagi mengingat saat ini angka kematian ibu terus meningkat. Rekan mahasiswa, selain kasus keterlambatan rujukan, hal yang membuat kepri- hatinan kita bersama bahwa sampai saat ini seperti kita ketahui bersama pada tayangan televisi, koran, atau majalah bahwa tenaga kesehatan termasuk bidan masih ada yang memberikan pelayanan aborsi di tempat praktiknya serta ada yang menjualbelikan bayi(human trafficking). Kita hendaknya jangan sampai ter- giur untuk mendapatkan keuntungan yang besar dalam waktu singkat dengan jalan yang melanggar peraturan perundang-undangan. Pepatah mengatakan” sepandai-pandainya tupai melompat, akhirnya jatuh juga”. Walaupun praktik aborsi ditutupi dengan bermacam upaya, suatu ketika Allah Yang Maha Kuasa pasti akan menunjukkan bahwa perbuatan yang salah akan mendapatkan bala-