SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  43
Télécharger pour lire hors ligne
Kebutuhan
DasarManusia
(KDM I)
Modul8
PraktikumPemenuhanKebutuhan
IstirahatdanTidur,Pemenuhan
KebutuhanKeamanandan
Kenyamanan
No. Kode: Keperawatan/4.06/I/2013
MATA KULIAH	 : KEBUTUHAN DASAR MANUSIA 1
BEBAN STUDI	 : 4 SKS (T: 2 SKS, P: 2 SKS)
MODUL 8
Praktikum Pemenuhan Kebutuhan Istirahat dan Tidur, Pemenuhan
Kebutuhan Keamanan dan Kenyamanan
Penulis:
Ni Wayan Dwi Rosmalawati, A. Per., Pen., M. Kes.
Ns. Kasiati, S. Kep., M. Kep.
PENDIDIKAN JARAK JAUH PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN
Pusdiklatnakes, Badan PPSDM Kesehatan
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
Tahun 2013
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
i
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan karunia-
Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan Pedoman Praktikum Pemenuhan
Kebutuhan Istirahat dan Tidur serta Pemenuhan Kebutuhan Keamanan dan
Kenyamanan bagi mahasiswa dan fasilitator atau dosen pada semester I Program
Pendidikan Jarak Jauh D-3 Keperawatan .
Penyusunan pedoman praktikum ini diharapkan dapat menjadi acuan
bagi mahasiswa dan fasilitator atau dosen pada saat praktikum di laboratorium
atau tatanan nyata.
Penyusun menyadari bahwa pedoman Praktikum Pemenuhan Kebutuhan
Istirahat dan Tidur serta Pemenuhan Kebutuhan Keamanan dan Kenyamanan bagi
mahasiswa dan fasilitator atau dosen program jarak jauh D-3 Keperawatan ini
masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari semua pihak demi kesempurnaan, sehingga bisa
memberikan manfaat bagi mahasiswa dalam proses belajar di laboratorium dan
klinik.
Jakarta , Juli 2013
Penyusun
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
ii
Ni Wayan Dwi Rosmalawati, A. Per. Pen., M. Kes.
Lahir di Gianyar, Bali, 15 Nopember 1966. Penulis menyelesaikan pendidikan
dimulai dari SPK Celaket Malang (1985), SGP/B;PKM Surabaya (1988), D III
Keperawatan Soetopo Surabaya (1992), Diploma IV Keperawatan Maternitas di
Universitas Airlangga (1999), S-2 KIA-Kespro Universitas Gadjah Mada (2007). Saat
ini bekerja sebagai dosen di Poltekkes Kemenkes Malang, Jurusan Keperawatan,
Program Studi Diploma III Keperawatan Lawang. Mata kuliah yang diampu
adalah Kebutuhan Dasar Manusia, Keperawatan Maternitas, Promosi Kesehatan,
Manajemen Penanggulangan Bencana. Selain itu penulis juga aktif melakukan
penelitian di bidang keperawatan dan kebidanan.
	 Kasiati lahir di Biltar, 16 Agustus 1966.
Penulis adalah Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes
Kemenkes Malang. Pendidikan penulis diperoleh mulai
dari SPKCelaket Malang,(1987), DIII Keperawatan di
AKPER (Program Keguruan) Soetopo,Surabaya, (1995), S I
Keperawatan dan program Ners di Universitas Brawijaya
Malang ( 2002) dan S 2 Keperawatan Universitas Airlangga
Surabaya ( 2012)
Tentang Penulis
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
iii
										 Hal.
COVER............................................................................................................................
KATA PENGANTAR......................................................................................................
DAFTAR ISI..................... ..............................................................................................
PENDAHULUAN..........................................................................................................
KEGIATAN PRAKTIKUM: Pemenuhan Kebutuhan Istirahat dan Tidur
A.	 Prosedur Keperawatan ( SOP )
1.1. Memfasilitasi proses istirahat-tidur ......................................................
1.2. Melatih pasien melakukan relaksasai (nafas dalam) ......................
1.3. Melakukan masage punggung ..............................................................
B. Instrumen Penilaian..............................................................................................
KEGIATAN PRAKTIKUM: Pemenuhan kebutuhan keamanan dan
kenyamanan
A. Prosedur Keperawatan (SOP)
2.1. Bebas Cedera:
Mengikat pasien (restraint) pada tangan dan kaki .......................
2.2. Bebas Infeksi:
a. Bekerja di area steril............. .... ...........................................................
b. Mencuci tangan .....................................................................................
c. Menggunakan sarung tangan steril.................................................
d. Bekerja di ruang isolasi (menggunakan perlengkapan steril)
III. Instrumen Penilaian...............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
i
iii
iv
1-14
1
1
3
5
8
15
15
18
20
22
32
35
Daftar Isi
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
iviv
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Kegiatan Belajar 1	 Kegiatan Belajar 2
	 Mata Ajar Kebutuhan Dasar Manusia I (KDM I) beban studi 4 SKS ( T: 2 SKS
dan P : 2 SKS ), diberikan pada mahasiswa Tingkat satu, semester I. Pengalaman
belajar praktikum adalah bentuk tindakan pembelajaran dilakukan di laboratorium
baik di kelas maupun lahan praktek. Panduan praktikum kompetensi pemenuhan
kebutuhan istirahat-tidur dan kebutuhan keamanan dan kenyamanan akan
dibahas beberapa tindakan keperawatan yang harus saudara kuasai. Secara
umum, kompetensi ini dibagi ke dalam beberapa prosedur tindakan pemenuhan
kebutuhan istirahat-tidur dan keamanan kenyamanan. Pemenuhan istirahat-
tidur terdiri dari memfasilitasi proses istirahat-tidur, melatih melakukan relaksasi
(nafas dalam), melakukan masase punggung,. Tindakan keperawatan pemenuhan
kebutuhan keamanan dan kenyamanan terdiri dari mengikat/restraint pada tangan
dan kaki, bekerja di area streril, mencuci tangan, menggunakan sarung tangan
sterril dan bekerja di ruang isolasi. Praktikum yang dilaksanakan di laboratorium
ini bukan hal baru bagi saudara, akan tetapi kompetensi ini untuk mengingatkan
kembali dan persiapan saudara meningkatkan ketrampilan dalam praktik nyata
yaitu praktik klinik keperawatan yang profesional Pelaksanaan belajar praktikum
ini akan diberikan waktu 1 minggu belajar mandiri seperti melihat video atau
dengan teman, dan 1 minggu belajar dengan pendampingan penuh oleh dosen
atau fasilitator.
Tujuan buku panduan praktikum :
1.	 Memberikan arahan kepada saudara dalam melaksanakan pembelajaran
praktikum pemenuhan kebutuhan istirahat-tidur dan keamanan
kenyamanan.
2.	 Panduan bagi dosen atau fasilitator dalam melaksanakan pendampingan
pembelajaran praktikum pemenuhan kebutuhan istirahat-tidur dan
keamanan kenyamanan.
3.	 Petunjuk untuk mengetahui dan memantau tingkat kemampuan saudara
dalam melaksanakan prosedur keperawatan sesuai Standar Operasional
Prosedur (SOP).
Pendahuluan
v
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Prosedur Umum
1.	 Koordinator mata ajar KDM I menyusun jadwal praktikum kemudian diajukan
kepada koordinator akademik, lalu diserahkan kepada penanggung jawab
laboratorium.
2.	 Pelaksanaan praktikum dilakukan mulai satu minggu proses pembelajaran
dimulai.
Untuk memudahkan proses pembelajaran praktikum pada modul 8 ini dapat
berjalan dengan lancar dan sesuai dengan kompetensi yang dicapai, saudara
harus mengikuti langkah-langkah pembelajaran praktikum sebagai berikut:
1.	 Saudara harus membaca pada modul 7 tentang Asuhan keperawatan pada
klien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat-tidur dan keamanan
kenyamanan sebelumnya dan membaca pendoman praktikum ini dengan
seksama
2.	 Saudara diharapkan lebih banyak belajar mandiri dengan panduan video atau
dengan teman sesuai prosedur yang sudah ada pada modul ini (SOP).
3.	 Apabila anda menemui kesulitan, silakan hubungi pembimbing/instruktur/
fasilitator/ tutor yang ada di dekat saudara atau hubungi dosen yang tertulis
di modul ini
4.	 Bila saudara sudah siap, bisa mengajukan kontrak waktu kepada fasilitator
atau dosen pendamping belajar sesuai ketrampilan yang akan dilakukan.
Petunjuk untuk dosen atau fasilitator dalam proses pembelajaran pada
peserta didik :
1.	 Kajilah pengetahuan peserta didik pada awal pertemuan dengan melakukan
pre-test sesuai kopetensi yang akan dilakukan (contoh soal dalam setiap
modul, bila tidak mungkin ingatkan pada peserta didik untuk evaluasi secara
mandiri dengan jujur untuk mengerjakan soal, tanpa terlebih terlebih dahulu
melihat jawaban)
2.	 Bila peserta didik sudah siap untuk belajar praktikum, dosen atau fasilitator
siap untuk mendampingi (bed Side Teaching), teman lain bertindak sebagai
vi
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
observer
3.	 Dosen atau fasilitator memberikan umpan balik hasil unjuk kerja saudara, dan
saudara diberikan kesempatan untuk menyampaikan kesulitan yang dialami
selama melakukan prosedur tindakan.
4.	 Dosen atau fasilitator pada waktu berbeda mengadakan evaluasi praktikum
dengan langkah pertama mengkaji pengetahuan mahasiswa (soal ada pada
modul), langkah kedua evaluasi unjuk kerja prosedur keperawatan (instrument
penilaian kompetensi ada pada modul) sesuai jadwal yang sudah ditentukan
Instrumen Penilaian
	 Instrumen penilaian ini digunakan oleh pembimbing pendamping untuk
mengevaluasi dan menilai saudara dalam pencapaian pembelajaran praktikum
setelah saudara belajar mandiri beberapa kali latihan dan saudara merasa
sudah siap untuk dievaluasi. Intrumen penilaian memuat elemen kompetensi
sesuai dengan prosedur tindakan dan indikator penilaian. Indikator penilaian
dinyatakandalamkalimatpasifdanterukur,sedangkanaspeknyameliputiaspek
ketrampilan, pengetahuan, dan sikap. Bila saudara belum dianggap mampu
mencapai kompetensi, maka saudara diberikan waktu untuk mengulang
prosedur tindakan sesuai dengan SOP yang ditetapkan, dan saudara akan
didampingi oleh fasilitator atau dosen pengampu.
1
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
I. PRINSIP DASAR :
Istirahat-tidur adalahsuatukegiatanyangdilakukan untukmemenuhimenjaga
tubuh tetap sehat. Orang yang istirahat belum tentu tidur namun orang tidur
biasanya pasti istirahat. Oleh karena itu tugas kita sebagai seorang perawat
harus bisa membantu klien memenuhi kebutuhan isitirahat-tidur klien, supaya
klien cepat sehat dan pulih ke keadaan sebelum sakit. Memfasilitasi proses
istirahat tidur dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari mengatur
lingkungan yang nyaman, tenang, memberi minum susu atau ritual tidur
klien yang biasa dilakukan di rumah, diijinkan untuk dilakukan di rumah sakit/
puskesmas rawat inap asalak tidak menganggu klien lain, tidak membahayakan
dan tidak memerlukan alat/bahan yang mahal. Sedangkan untuk klien rawat
jalan bila mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat-tidur kita
sarankan berbagai cara yang sudah dibahas di modul 7. Pemenuhan kebutuhan
keamanan dan kenyamanan disini dilakukan untuk melindungi klien dan kita
sebagai petugas kesehatan supaya tetap bisa menjaga kesehatan dan selalu
dalam keadaan sehat baik jasmani, rohani maupun spiritual.
II. STANDART OPERASIONAL PROSEDUR
PENDIDIKAN JARAK JAUH
KEPERAWATAN
No. Dokumen :
STANDARD OPERASIONAL
PROSEDUR
No. Revisi :
MEMFASILITASI PROSES
ISTIRAHAT-TIDUR
Tanggal Terbit :
Halaman :
Unit : Laboratorium Keperawatan Petugas / pelaksana:
Perawat, dosen, CI,
Mhs.
Pengertian
Suatu kegiatan yang dilakukan untuk membantu klien
dalam proses istirahat dan tidur.
Kompetensi 1: Memfasilitasi Proses
Istirahat - Tidur
Logo PJJ
2
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Indikasi 1. Klien yang memiliki gangguan istirahat-tidur.
Tujuan 1. Membantu klien dalam proses istirahat-tidur.
Persiapan pasien Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
Persiapan
Lingkungan
Lingkungan yang tenang, pasang sketsel, kalau perlu
matikan lampu/pasang lampu tidur yang redup
Pelaksanaan
1.	 Modifikasi lingkungan yang menunjang istirahat-tidur
seperti:
a.	 Tempat tidur yang rapi dan bersih
b.	 Posisi selimut tidak membatasi gerakan dan tidak
menimbulkan tekanan pada tungkai dan lengan.
c.	 Posisi tubuh diatur yang mendukung relaksasi.
d.	 Minimalkan rasa sakit atau ketidaknyamanan yang
dirasakan klien.
e.	 Ruangan yang privat, tenang dan agak redup.
f.	 Suhu ruangan yang nyaman (tidak terlalu dingin
atau terlalu panas).
2.	 Memfasilitasi ritual tidur, antara lain sebagai berikut:
a.	 Membaca
b.	 Minum susu
c.	 Mendengarkan radio
d.	 Menonton televisi
e.	 Mengobrol
f.	 Berdoa
3.	 Melakukan dokumentasi
Sikap
Sikap Selama Pelaksanaan :
1.	 Menunjukkan sikap sopan dan ramah
2.	 Menjamin Privacy pasien
3.	 Bekerja dengan teliti
3
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Evaluasi
1.	 Tanyakan keadaan dan kenyamanan pasien setelah
tindakan.
2.	 Observasi tanda kegelisahan yang menyebabkan
gangguan istirahat-tidur
POLTEKKES KEMENKES
MALANG
No. Dokumen :
STANDARD OPERASIONAL
PROSEDUR
No. Revisi :
MELATIH MELAKUKAN
RELAKSASI (NAFAS DALAM)
Tanggal Terbit :
Halaman :
Unit : Laboratorium Keperawatan Petugas / pelaksana:
Perawat, dosen, CI,
Mhs.
Pengertian Suatu kegiatan yang dilakukan untuk melatih nafas dalam.
Indikasi
1. Kien yang memiliki gangguan sistem pernafasan.
2. Pasien dengan kecemasan
Tujuan
1.	 Membantu pasien dalam merilekskan tubuh dan
mengurangi kecemasan.
2.	 Sebagai salah satu latihan nafas untuk mengurangi
gangguan kesulitan bernafas.
Persiapan
pasien
Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
Persiapan
Lingkungan
Lingkungan yang tenang, pasang sketsel
Logo PJJ
4
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pelaksanaan
1.	 Mencuci tangan
2.	 Memberikan penjelasan tentang tujuan dan alasan
tindakan
3.	 Memberi instruksi kepada pasien dengan memberi
contoh
4.	 Menganjurkan pasien untuk tarik nafas pelan-pelan,
perawat menghitung 1 – 2
5.	 Menganjurkan pasien mengelurkan nafas melalui mulut
dengan bibir mecucu/ memoncongkan bibir perawat
menghitung 1 – 2.
6.	 Mengamati perkembangan dada dan perut
7.	 Memperbaiki tehnik bernafas pasien
8.	 Mengulangi prosedur sampai 10 kali.
9.	 Melakukan pencatatan :
•	 Jam pelaksanaan
•	 Kemampuan pasien
•	 Reaksi pasien
10.	Mencuci tangan
Sikap
Sikap Selama Pelaksanaan :
1.	 Menunjukkan sikap sopan dan ramah
2.	 Menjamin Privacy pasien
3.	 Bekerja dengan teliti
4.	 Memperhatikan body mekanism
Evaluasi
1.	 Tanyakan keadaan dan kenyamanan pasien setelah
tindakan.
2.	 Observasi tanda kesulitan bernafas dan kecemasan
5
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
5
PENDIDIKAN JARAK JAUH
D-3 KEPERAWATAN
No. Dokumen :
STANDARD OPERASIONAL
PROSEDUR
No. Revisi :
MELAKUKAN
MASASE PUNGGUNG
Tanggal Terbit :
Halaman :
Unit : Laboratorium Keperawatan Petugas / pelaksana:
Perawat, dosen, CI,
Mhs.
Pengertian
Suatu kegiatan sebagai salah satu asuhan keperawatan
dengan memberikan rasa nyaman dengan memasage
daerah punggung
Indikasi
1. Pasien dengan nyeri
2. Pasien bedrest
Tujuan
1.	 Mengurangi rasa nyeri dengan meningkatkan
relaksasi
2.	 Mencegah dekubitus pada pasien bedrest
Persiapan tempat
dan alat
Alat-alat :
1.	 Lotion
2.	 Powder
3.	 Selimut mandi
4.	 Handuk kecil
5.	 Bantal kecil (bila perlu)
Persiapan pasien
1.	 Menjelaskan pada pasien tentang tindakan yang
akan dilakukan
2.	 Mengatur posisi pasien
Persiapan
Lingkungan
Pintu ditutup dan memasang sketsel
Logo PJJ
6
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pelaksanaan 1.	 Memberitahu pasien
2.	 Perawat cuci tangan
3.	 Bantu klien pada posisi prone, bila tidak dapat,
dengan posisi miring
4.	 Letakkan sebuah bantal kecil pada perut klien untuk
menjaga posisi yang tepat
5.	 Lepaskan pakaian atas klien
6.	 gunakan selimut mandi untuk menutupi klien
7.	 Tuangkan sedikit lotion ditangan anda
8.	 Lakukan tehnik masase:
Tangan selang-seling
Masase punggung dengan tekanan pendek, cepat,
bergantian tangan
Remasan:
Usap otot bahu dengan setiap tangan anda yang
dikerjakan secara bersama
Gesekan
Masase punggung dengan ibu jari anda, dengan
gerakan memutar sepanjang tulang punggung
dari sakrum kebahu, geser keluar merata kesemua
punggung
Eflurasi
Masase punggung dengan kedua tangan, dengan
menggunakan tekanan lebih halus dengan gerakan
keatas untuk membantu aliran balik vena
Petrisasi
Tekan punggung secara horizontal, pindah tangan
anda dengan arah yang berlawanan dengan
menggunakan gerakan meremas
7
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Tekanan menyikat
Secara halus tekan punggung dengan ujung-
ujung jari untuk mengakhiri masase
9.	 Selama masase, perhatikan kulit klien, masase
dilakukan selama 5 – 10 menit
10.	 Gunakan handuk kering untuk membersihkan sisa-
sisa lotion pada area yang dimasase, berikan bedak
jika klien menghendaki
11.	 Mengembalikan alat-alat ke tempat semula
12.	 Mencuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir
dan dikeringkan dengan handuk / lap kering
Sikap
Sikap Selama Pelaksanaan :
1.	 Menunjukkan sikap sopan dan ramah
2.	 Menjamin Privacy pasien
3.	 Bekerja dengan teliti
4.	 Memperhatikan body mekanism
Evaluasi
Tanyakan keadaan dan kenyamanan pasien setelah
tindakan
III. PENILAIAN PENGETAHUAN ( PRASARAT )
1.	 Faktor- faktor yang mempengaruhi istirahat-tidur
2.	 Batasan nilai normal gangguan kebutuhan tidur
3.	 Indikasi pengukuran
4.	 Cara kerja dan hal-hal yang harus diperhatikan
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
8
1.	Memfasilitasi Proses Istirahat-Tidur
Kode Unit : KDM/I/Pemenuhan Kebutuhan Istirahat-Tidur
Judul Unit : Memfasilitasi Proses Istirahat-Tidur
Uraian Unit : Memfasilitasi Proses Istirahat-Tidur
Petunjuk : Memberi tanda Ö bila dilakukan
A.	 Penilaian Keterampilan
No. Elemen Kompetensi Indikator Penilaian
Ya
(1)
Tidak
(0)
1
Melakukan
pengkajian kondisi
dan kesiapan pasien
a.	Salam terapeutik di sampaikan
pada pasien
b.	Kaji kebiasaan tidur
sebelumnya dan adanya
perubahan status kesehatan.
c.	 Menjelaskan maksud dan
tujuan tindakan dengan jelas
d.	Kontrak waktu dilakukan
dengan klien
e.	Prinsip menyiapkan lingkungan
dengan nyaman dan aman
2. Melakukan Persiapan
Mengatur lingkungan yang
nyaman
3.
Melaksanakan
tindakan
1.	Modifikasi lingkungan yang
menunjang istirahat-tidur
seperti:
a.	 Tempat tidur yang rapi dan
bersih
b.	Posisi selimut tidak
membatasi gerakan dan
tidak menimbulkan tekanan
pada tungkai dan lengan.
Instrumen Penilaian
9
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
3. Melaksanakan
tindakan
c.	Posisi tubuh diatur yang
mendukung relaksasi.
d.	Minimalkan rasa sakit atau
ketidaknyamanan yang
dirasakan klien.
e.	 Ruangan yang privat, tenang
dan agak redup.
f.	 Suhu ruangan yang nyaman
(tidak terlalu dingin atau
terlalu panas).
4.	Memfasilitasi ritual tidur,
antara lain sebagai berikut:
a.	Membaca
b.	Minum susu
c.	 Mendengarkan radio
d.	Menonton televisi
e.	Mengobrol
f.	 Berdoa
5.	 Melakukan dokumentasi
4.
Mengevaluasi hasil
tindakan
a.	 Perubahan pola tidur dari
sebelumnya, normal/tidak
b.	 Respon keadaan dan
kenyamanan pasien setelah
tindakan
5.
Mendokumentasikan
tindakan
a.	 Tindakan yang telah dilakukan
dicatat dengan benar.
b.	 Respon klien setelah tindakan
dicatat
10
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Catatan : Indikator penilaian yang belum dicapai ................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
...................................................................................
Mahasiswa Pembimbing
.................................... ...................................
Keterangan :
NILAI = Nilai perolehan (SP) X 100 %
Nilai Maksimal (SM)
A. Bila nilai 100 % = Indikator dilakukan secara keseluruhan : Mahasiswa
kompeten
B. Bilai nilai kurang dari 80 % = Mahasisawa belum kompeten , sehingga
mahasiswa perlu pendampingan ulang
11
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
2. Melakukan relaksasi (nafas dalam)
Kode Unit : KDM/I/Pemenuhan Kebutuhan Istirahat-Tidur
Judul Unit : Melakukan relaksasi (nafas dalam)
Uraian Unit : Melakukan relaksasi (nafas dalam)
Petunjuk : Memberi tanda Ö bila dilakukan
A.	 Penilaian Keterampilan
No. Elemen Kompetensi Indikator Penilaian
Ya
(1)
Tidak
(0)
1
Melakukan
pengkajian kondisi
dan kesiapan pasien
a.	 Salam terapeutik di sampaikan
pada pasien
b.	 Menjelaskan maksud dan
tujuan tindakan dengan jelas
c.	 Kontrak waktu dilakukan
dengan klien
d.	 Prinsip menyiapkan lingkungan
dengan nyaman dan aman
2. Melakukan Persiapan
Mengatur lingkungan yang
nyaman
3.
Melaksanakan
tindakan
a.	Atur klien pada posisi duduk
yang nyaman
b.	Minta klien untuk menempatkan
tangannya di perut.
c.	 Mintaklienuntukbernafassecara
pelan, dalam dan merasakan
kembang kempisnya perut
d.	Minta klien untuk menahan
nafas selama beberapa detik,
kemudian keluarkan nafas secara
perlahan melalui mulut.
e.	Beritahukan klien bahwa pada
saat mengeluarkan nafas, mulut
pada posisi mencucu (pursed lip)
12
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
f.	 Minta klien untuk mengeluarkan
nafas sampai perut mengempis.
g.	Lakukan latihan nafas hingga
3-4 kali
h.	Lakukan dokumentasi
4.
Mengevaluasi hasil
tindakan
a.	Perubahan istirahat-tidur dari
sebelumnya, normal/tidak
b.	Respon keadaan dan
kenyamanan pasien setelah
tindakan
5.
Mendokumentasikan
tindakan
a.	 Tindakan yang telah dilakukan
dicatat dengan benar.
b.	 Respon klien setelah tindakan
dicatat
Catatan : Indikator penilaian yang belum dicapai ................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
Mahasiswa Pembimbing
.................................... ...................................
Keterangan :
NILAI = Nilai perolehan (SP) X 100 %
Nilai Maksimal (SM)
A. Bila nilai 100 % = Indikator dilakukan secara keseluruhan : Mahasiswa
kompeten
B. Bilai nilai kurang dari 80 % = Mahasisawa belum kompeten , sehingga
mahasiswa perlu pendampingan ulang
13
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
3. Melakukan Masase Punggung
Kode Unit : KDM/I/Pemenuhan Kebutuhan Istirahat-Tidur
Judul Unit : Memenuhi kebutuhan istirahat-tidur
Uraian Unit : Melakukan masase punggung
Petunjuk : Memberi tanda Ö bila dilakukan
A.	 Penilaian Keterampilan
No. Elemen Kompetensi Indikator Penilaian
Ya
(1)
Tidak
(0)
1
Melakukan
pengkajian kondisi
dan kesiapan pasien
Tanda-tanda ganggan tidur
diidentifikasi
2. Melakukan Persiapan
-	 Peralatan dan bahan yang
akan digunakan disiapkan
sesuai kebutuhan
-	 Tujuan dan manfaat msase
dijelaskan
3.
Melaksanakan
tindakan
a.	 Cuci tangan dengan prinsip
bersih dilakukan
b.	 Salam teraspeutik
disampaikan
c.	 Prinsip privasi diterapkan
d.	 Pengaturanposisi bagi pasien
yang nyaman dilakukan
e.	 Pemijatan pada punggung
sesuai prinsip dilakukan
f.	 Metode pemijatan dilakukan
dengan tepat
g.	 Observasi kondisi kulit
selama memijat dilakukan
h.	 Punggung dibersihkan
i.	 Tangan dicuci dengan prinsip
bersih
14
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
4.
Mengevaluasi hasil
tindakan
a.	 Penilaian terhadap respons
klien dilakukan
b.	 Identifikasi terhadap
pencapaian tujuan dilakukan
5.
Mendokumentasikan
tindakan
a.	 Respons subjektif dan objektif
pasien dilakukan
b.	 Hasil penilaian terhadap
penilaian pencapain tujuan
dilakukan
Catatan : Indikator penilaian yang belum dicapai ................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
Mahasiswa Pembimbing
.................................... ...................................
Keterangan :
NILAI = Nilai perolehan (SP) X 100 %
Nilai Maksimal (SM)
A. Bila nilai 100 % = Indikator dilakukan secara keseluruhan : Mahasiswa
kompeten
B. Bilai nilai kurang dari 80 % = Mahasisawa belum kompeten , sehingga
mahasiswa perlu pendampingan ulang
15
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
PRINSIP DASAR
Keamanan dan kenyamanan merupakan salah satut kebutuhan yang
juga harus terpenuhi bila kita sebagai menusia ingin kesehatannya teta
terjaga secara optimal. Tindakan keperawatan yang memenuhi kebutuhan
keamanan-kenyamanan tidak hanya ditujukaan kepada klien yang kita asuh,
tetapi juga perlu diperhatikan keamanan-kenyamanan bagi kita sebagai
petugas kesehatan. Pemenuhan kebutuhan keamanan dan kenyamanan disinii
dilakukan untuk melindungi klien dan kita sebagai petugas kesehatan supaya
tetap bisa menjaga kesehatan dan selalu dalam keadaan sehat baik jasmani,
rohani maupun spiritual.
II. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP)
PENDIDIKAN JARAK JAUH
KEPERAWATAN
No. Dokumen :
STANDARD OPERASIONAL
PROSEDUR
No. Revisi :
MENGIKAT KLIEN
(RESTRAINT) PADA TANGAN
DAN KAKI
Tanggal Terbit :
Halaman :
Unit : Laboratorium Keperawatan Petugas / pelaksana:
Perawat, dosen, CI,
Mhs.
Pengertian
Suatu kegiatan yang dilakukan untuk membantu klien
dalam proses istirahat dan tidur.
Indikasi 1. Klien yang memiliki gangguan istirahat-tidur.
Tujuan 1. Membantu klien dalam proses istirahat-tidur.
Persiapan pasien Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
Persiapan
Lingkungan
Lingkungan yang tenang, pasang sketsel, kalau perlu
matikan lampu/pasang lampu tidur yang redup
Praktikum 2: Pemenuhan Kebutuhan
Keamanan dan Kenyamanan
Logo PJJ
16
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Melaksanakan
tindakan
1.	 Siapkan restrain sesuai jenis pengikatan yang akan
dilakukan
2.	 Jelaskan kepada pasien dan keluarga mengenai:
a.	 Tujuan pemasangan restraint
b.	 Perawatan yang akan diberikan
c.	 Lama pemasangan
3.	 Ajukan informed consent/nota persetujuan tindakan
kepada pasien/keluarga sebelum tindakan
4.	 Tutup pintu/jendela/tirai antar tempat tidur
5.	 Cuci tangan
6.	 Atur ekstremitas pasien dalam posisi anatomis
7.	 Lindungibagiantulangyangmenonjolmenggunakan
kapas atau bantalan lembut lainnya
8.	 Lakukan pengikatan pada pergelangan tangan atau
kaki, dan pastikan bahwa ikatan cukup longgar
dengan cara menyisipkan 2 jari di sela-sela restrain.
9.	 Buat ikatan/simpul yang nantinya mudah dilepas
oleh perawat (bukan ikatan mati)
10.	Ikatkan ujung restraint pada bagian tempat tidur
yang memudahkan pasien untuk menggerakkan
tangan dan kakinya, dan pastikan ikatan tidak dapat
dijangkau pasien.
11.	Lepaskan restraint sekurang-kurangnya tiap 2 jam
atausesuaidenganaturanrumahsakitdankebutuhan
pasien, serta gerak-gerakkan pergelangan tangan
12.	Selama pengikatan, lakukan hal-hal berikut:
a.	 Periksa tanda-tanda penurunan sirkulasi atau
gangguan integritas kulit
17
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
b.	Setelah ikatan dilepas, lakukan latihan
pergerakan sendi.
c.	Observasi tanda-tanda gangguan sensori,
yaitu: tidur yang berlebihan, cemas, panik,
dan halusinasi.
13.	Cuci tangan dengan prinsip bersih
14.	Catat/dokumentasikan hal-hal berikut.
a.	 Alasan pemasangan restraint
b.	 Tindakan alternatif yang diberikan sebelum
pemasangan waktu pemasangan dan waktu
pelepasan
c.	 Hasil pengkajian untuk setiap shift (termasuk
hal-hal yang dikaji dan hasilnya)
Sikap
Sikap Selama Pelaksanaan :
1.	 Menunjukkan sikap sopan dan ramah
2.	 Menjamin Privacy pasien
3.	 Bekerja dengan teliti
Evaluasi
1.	 Tanyakan keadaan dan kenyamanan pasien setelah
tindakan.
2.	 Observasi tanda kegelisahan yang menyebabkan
gangguan istirahat-tidur
18
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
PENDIDIKAN JARAK
JAUH D-3 KEPERAWATAN
No. Dokumen :
STANDARD OPERASIONAL
PROSEDUR
No. Revisi :
MENCUCI TANGAN BIASA
Tanggal Terbit :
Halaman :
Unit : Laboratorium Keperawatan Petugas / pelaksana:
Perawat, dosen, CI, Mhs.
Pengertian
Suatu kegiatan untuk membersihkan tangan dari agent
penyebab penyakit dengan membersihkan jari,kuku,
telapak tangan hingga pergelangan tangan dilakukan
dengan sabun antiseptic atau alcohol paling tidak
selama 10 sampai 15 detik.
Indikasi
Sebelum dan sesudah melakukan asuhan keperawatan
secara langsung dan tidak langsung pada pasien.
Tujuan
Mencegah infeksi nosokomial dan melindungi diri dari
agent penyakit yang terdiri dari kuman.
Persiapan tempat
dan alat
Alat-alat :
1.	 sabun cair atau batang
2.	 kran dengan air mengalir
3.	 Lap tangan bersih dan kering atau alat pengering
4.	 Hand lotion bila diperlukan
Persiapan pasien
Persiapan
Lingkungan
Pelaksanaan
1.	 Kedua tangan dibasahi di bawah air mengalir
2.	 Sabun cair dituangkan dalam telapak tangan (2-4ml),
atau bila menggunakan sabun batang digosokkan
pada telapak tangan secukupnya.
3.	 Telapak tangan digosokkan dengan gerakan memutar
sebanyak 10 kali
Logo PJJ
19
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
4.	 Punggung tangan digosok dengan telapak tangan
yang lain sambil meratakan sabun
5.	Membersihkan kuku dan jari-jari tangan dengan
mulai kelingking samapai ibu jari dengan arah
memutar masing-masing sebayak 10 kali, kemudian
kearah telapak tangan, punggung telapak tangan
dan melingkari pergelangan tangan. Ulangi prosedur
untuk tangan yang lain
6.	Tangan dibersihkan mulai pergelangan
tangan,punggung dan telapak tangan sampai jari-jari
tangan
7.	 Tangan dikeringkan dengan lap atau alat pengering
Sikap
Sikap Selama Pelaksanaan :
Bekerja dengan teliti
Evaluasi
20
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
PENDIDIKAN JARAK
JAUHD-3 KEPERAWATAN
No. Dokumen :
STANDARD OPERASIONAL
PROSEDUR
No. Revisi :
MENCUCI TANGAN
STERIL
Tanggal Terbit :
Halaman :
Unit : Laboratorium Keperawatan Petugas / pelaksana:
Perawat, dosen, CI, Mhs.
Pengertian
Suatu kegiatan untuk membersihkan tangan dari agent
penyebab penyakit dengan membersihkan jari, kuku,
telapak tangan hingga pergelangan tangan dengan
menggunakan sabun antiseptic dan di keringkan
dengan handuk steril.
Indikasi
Sebelum dan sesudah melakukan asuhan keperawatan
secara langsung dan tidak langsung pada pasien.
Tujuan
Mencegah infeksi nosokomial dan melindungi diri dari
agent penyakit mulai kuman sampai spora.
Persiapan tempat
dan alat
Alat-alat :
1.	 Sabun yang mengandung antiseptik
2.	 Kran dengan air mengalir
3.	 Pembersih kuku
4.	 Sikat
5.	 Handuk/lap steril
Persiapan pasien
Persiapan
Lingkungan
Pelaksanaan
1.	 Periksa adanya luka pada tangan dan jari
2.	 Lepaskan jam tangan atau cincin
3.	Gunakan pakaian bedah, penutup kepala, masker
wajah, pelindung mata jika dipakai
4.	 Air dialirkan dengan pengontrol kaki atau siku
Logo PJJ
21
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
5.	Kedua tangan dibasahi dibawah air mengalir, mulai
jari-jari sampai atas siku. Pertahan kan tangan atas
berada setinggi siku selama prosedur
6.	Sabun antiseptik cair dituangkan dalam telapak
tangan (2-4ml) dengan siku atau pengontrol kaki
7.	 Sabun diratakan mulai jari sampai 5 cm diatas siku
8.	Kuku jari bagian dalam dibersihkan dengan
menggunakan pembersih kuku. Buang pembersih
kuku.
9.	 Menyikat mulai ujung jari dan kuku 15 kali (selama ½
menit)
10.	Jari-jari disikat dengan arah ke bawah selama 10 kali
gerakan (kira-kira 1 menit)
11.	Telapak dan punggung tangan disikat dengan arah
memutar masing-masing selama 10 gerakan (kira-
kira ½ menit)
12.	Pergelangan sampai diatas siku dengan arah memutar
10 kali gerakan (selama 1 menit)
13.	Mengulangi prosedur untuk tangan yang lain, buang
sikat.
14.	Membersihkan tangan dengan air mengalir, mulai
ujung jari sampai atas siku, dengan tangan tetap
berada diatas siku untuk masing-masing tangan.
15.	Matikan aliran air dengan menggunakan pengontrol
kakiatau siku
16.	Keringkan tangan dengan handuk steril mulai jari-jari
kearah siku.
Ulangi untuk tangan yang lain
Sikap
Sikap Selama Pelaksanaan :
Bekerja dengan teliti
22
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
PENDIDIKAN JARAK
JAUH D-3 KEPERAWATAN
No. Dokumen :
STANDARD OPERASIONAL
PROSEDUR
No. Revisi :
MEMAKAI MASKER
Tanggal Terbit :
Halaman :
Unit : Laboratorium Keperawatan
Petugas / pelaksana:
Perawat, dosen, CI, Mhs.
Pengertian
Suatu kegiatan untuk melindungi diri saat kontak
langsung dengan pasien dengan menggunakan
masker/penutup mulut dan hidung.
Indikasi
Melakukan asuhan keperawatan secara langsung
dengan pasien dan lingkungan sekitar pasien.
Tujuan Melindungi diri saat melakukan asuhan keperawatan.
Persiapan tempat
dan alat
Alat-alat :
Masker
Persiapan pasien
Persiapan
Lingkungan
Pelaksanaan
1.	 Mencuci tangan
2.	Memberi tahu pasien maksud perawat memakai
masker
3.	Memasang masker menutupi hidung dan mulut,
kemudian mengikat tali-talinya, tali bagian atas diikat
ke belakang kepala melewati bagian atas telinga
sedangkan tali bagian bawah diikat dibelakang leher
4.	Menanggalkan masker, dengan melepaskan ikatan
tali-talinya kemudian masker dilipat dengan bagian
luar di dalam
5.	Masker direndam dalam larutan lysol (masker
disposible langsung dibuang)
Logo PJJ
23
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
6.	 Hal-hal yang harus diperhatikan :
7.	Masker hanya dipakai satu kali, kemudian dicuci atau
dibuang. Jika masker sudah lembab berarti tidak
efektif lagi dan harus diganti
8.	Jangan Menggulung masker di leher dan kemudian
dipakai lagi
9.	 Tidak memakai masker keluar lingkungan pasien
10.	Mencuci tangan
Sikap
Sikap Selama Pelaksanaan :
1. Menunjukkan sikap sopan dan ramah
2. Bekerja dengan teliti
24
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
PENDIDIKAN JARAK
JAUH D-3 KEPERAWATAN
No. Dokumen :
STANDARD OPERASIONAL
PROSEDUR
No. Revisi :
MEMAKAI SKORT
Tanggal Terbit :
Halaman :
Unit : Laboratorium Keperawatan
Petugas / pelaksana:
Perawat, dosen, CI, Mhs.
Pengertian
Suatu kegiatan untuk melindungi diri saat kontak
langsung dengan pasien dengan menggunakan skort.
Indikasi
Melakukan asuhan keperawatan secara langsung
dengan pasien dan lingkungan sekitar pasien.
Tujuan Melindungi diri saat melakukan asuhan keperawatan.
Persiapan tempat
dan alat
Alat-alat :
Skort sesuai ukuran, bertali, bersih
Persiapan pasien
Persiapan
Lingkungan
Pelaksanaan
1.	 Mencuci tangan
2.	 Memakai skort
3.	 Melepas skort dengan bagian dalam di luar, kemudian
langsung dimasukan ke dalam kantong cucian
4.	 Mencuci tangan
Sikap
Sikap Selama Pelaksanaan :
1. Menunjukkan sikap sopan dan ramah
2. Bekerja dengan teliti
Logo PJJ
25
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
PENDIDIKAN JARAK
JAUH D-3 KEPERAWATAN
No. Dokumen :
STANDARD OPERASIONAL
PROSEDUR
No. Revisi :
MEMAKAI SARUNG
TANGAN STERIL
Tanggal Terbit :
Halaman :
Unit : Laboratorium Keperawatan Petugas / pelaksana:
Perawat, dosen, CI, Mhs.
Pengertian
Suatu kegiatan untuk melindungi diri saat kontak
langsung dengan pasien.
Indikasi
Perawatan pada pasien yang terdapat luka
atau peralatan keperawatan yang harus terjaga
kesterilannya.
Tujuan
Melindungi diri saat kontk langsung dengan pasien
yang memiliki luka atau peralatan medis yang steril.
Persiapan tempat
dan alat
Alat-alat :
1.	 Sarung tangan
2.	 Piala ginjal yang berisi larutan desinfektan
Persiapan pasien
Persiapan
Lingkungan
Pelaksanaan
1.	 Mencuci tangan
2.	 Mengambil sarung tangan hingga lipatan jari-jari
terlepas
3.	 Memasukkan jari-jari tangan sesuai dengan jari-jari
sarung tangan
4.	 Lakukan juga tangan yang lain sama seperti atas
5.	 Membuka sarung tangan, kemudian dimasukkan ke
piala ginjal yang berisi larutan desinfektan
6.	 Membereskan peralatan
7.	 Mencuci tangan
Logo PJJ
26
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Sikap
Sikap Selama Pelaksanaan :
1. Menunjukkan sikap sopan dan ramah
2. Menjamin Privacy pasien
3. Bekerja dengan teliti
4. Memperhatikan body mekanism
PENDIDIKAN JARAK
JAUH D-3 KEPERAWATAN
No. Dokumen :
STANDARD OPERASIONAL
PROSEDUR
No. Revisi :
MENDESINFEKSI ALAT
(LOGAM, TENUN, KASA)
Tanggal Terbit :
Halaman
Unit : Laboratorium Keperawatan Petugas / pelaksana:
Perawat, dosen, CI, Mhs.
Pengertian
Suatu kegiatan untuk mensucihamakan alat-alat
medis yang digunakan pada saat pelaksanaan asuhan
keperawatan dengan menggunakan bahan kimia.
Indikasi
Alat-alat medis yang digunakan saat pelaksanaan
asuhan keperawatan berupa logam, tenun dan kasa
Tujuan
Mencegah infeksi nosokomial yang berasal dari alat-
alat medis
Persiapan tempat
dan alat
Alat :
1.	 Tempat untuk merendam alat (sesuai dengan
keperluan)
2.	 Larutan desinfeksi misal : Lysol, Saflon
Persiapan pasien
Persiapan
Lingkungan
Pelaksanaan
1.	 Membersihkan alat dari kotoran
2.	 Merendam alat selama 2 jam
3.	 Membersihkan alat
4.	 Membereskan alat
Sikap
Sikap Selama Pelaksanaan :
Hati – hati, Rapi, teliti
Logo PJJ
27
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
PENDIDIKAN JARAK JAUH D-3
KEPERAWATAN
No. Dokumen :
STANDARD OPERASIONAL
PROSEDUR
No. Revisi :
DESINFEKSI
DENGAN BAHAN KIMIA
Tanggal Terbit :
Halaman :
Unit : Laboratorium Keperawatan Petugas /
pelaksana:
Perawat, dosen,
CI, Mhs.
Pengertian
Suatu kegiatan untuk mensucihamakan alat-alat
medis yang digunakan pada saat pelaksanaan asuhan
keperawatan dengan menggunakan bahan kimia.
Indikasi
Alat-alat medis yang digunakan saat pelaksanaan
asuhan keperawatan.
Tujuan
Mencegah infeksi nosokomial yang berasal dari alat-alat
medis
Persiapan tempat
dan alat
Alat-alat :
1.	 Larutan desinfektan (klorin 1%, glutaraldehid 2%)
2.	 Desinfektan padat (formalin)
3.	 Peralatan yang akan didesinfeksi (dari kaca atau
plastik)
4.	 Air steril/aquabides
Persiapan pasien
Persiapan
Lingkungan
Pelaksanaan
1.	 Peralatan yang sudah dipaka, direndam dalam larutan
desinfekta (lisol0,5% selama 2 jam
2.	 Kemudian dicuci bersih
Desinfeksi dengan larutan kimia
1.	 Peralatan yang bisa didesinfeksi dengan larutan kimia,
yaitu peralatan dari plastik atau kaca
Logo PJJ
28
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
2.	 Kemudian peralatan dimasukkan dalam larutan
desinfektan yang sudah dipersiapkan (klorin 1%dalam
aquabidest, glutaraldehid 2% dalam alkohol 90%),
kemudian ditunggu sampai 90 menit.
3.	 Peralatan dicuci dalam air steril (aquabidest) dengan
menggunakan korentrang steril
4.	 Peralatan ditempatkan dalam bak instrumen dan bisa
digunakan
Desinfesi dengan bahan kimia (Formalin)
1.	 Peralatan yang bisa didesinfeksi dengan formalin,
yaitu kassa dan sarung tangan, tetappi karena sifatnya
iritatif, perlu dipertimbangkan bila mengenai pasien
secara langsung
2.	 Peralatan dumasukkan dalam dessing drum yang
sudah diberikan formalin yang sebelumnyadibungkus
kassa
3.	 Dressing drum ditutup pori-porinya dan diberi label
tanggal dan jam proses dimulai
4.	 Ditunggu sampai 24 jam, baru bisa digunakan
Sikap
Sikap Selama Pelaksanaan :
Bekerja dengan teliti
29
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
PENDIDIKAN JARAK JAUH D-3
KEPERAWATAN
No. Dokumen :
STANDARD OPERASIONAL
PROSEDUR
No. Revisi :
STERILISASI ALAT
Tanggal Terbit :
Halaman :
Unit : Laboratorium Keperawatan Petugas /
pelaksana:
Perawat, dosen,
CI, Mhs.
Pengertian
Suatu kegiatan untuk mensucihamakan alat-alat
medis yang digunakan pada saat pelaksanaan asuhan
keperawatan.
Indikasi
Alat-alat medis yang digunakan saat pelaksanaan
asuhan keperawatan.
Tujuan
Mencegah infeksi nosokomial yang berasal dari alat-alat
medis
Persiapan tempat
dan alat
Alat-alat :
1.	 Larutan desinfeksi ( lisol, savlon, klorin)
2.	 Tempat untuk merendam alat
3.	 Jenis sterilisator yang sesuai ( autoclave, oven)
Persiapan pasien
Persiapan
Lingkungan
Pelaksanaan
1.	 Peralatan yang sudah dipakai, direndam dalam
larutan desinfektan selam 2 jam.
2.	 Kemudian dicuci bersih dan dikeringkan.
Sterilisasi dengan autoclave
1.	 Peralatan yang bisa disterilisasi dengan autoclave,
yaitu berbagai peralatan dari lateks , sarung tangan,
kain (laken, kassa).
Logo PJJ
30
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
2.	 Peralatan dipisahkan sesuai dengan jenisnya, dan
dibungkus dengan kain. Untuk sarung tangan
bagian dalam ditaruh kassa atau kertas tahan
air, kemudiandibungkus dengan kertas tahan air
(kertas minyak).
3.	 Buka autoclave, isi bagian luar panci dengan air
± 1500 ml.
4.	 Masukkan peralatan dalam panci, atur agar panas
dapat merata.
5.	 Tutup pipa uap, kemudian panaskan dalam tungku
pemanas.	
6.	 Tunggu sampai panas pada termometer
mencapai 20°F, kemudian buka pipa uap dan
angkat dari sumber panas.
7.	 Tunggu	 sampai	 termometer menunjukkan
angka 0, peralatan bisa diangkat.
Sterilisasi dengan oven
1.	 Peralatan yang bisa disterilisasi dengan sterilisasi,
yaitu berbagai peralatan dari logam (pinset, klem,
dll), kain (taken, kassa). Untuk gunting bedah akan
mudah tumpul dengan sterilisasi ini, dan sarung
tangan akan mudah rusak dengan sterilisasi ini.
Untuk jenis peralatan dari kain akan mudah rusak
juga dengan papas yang kurang merata pada oven.
2.	 Peralatan disusun berdasarkan dengan susunan rak
dalam oven
3.	 Kemudian atur tombol untuk pengaturan kerja
otomatis atau manual
4.	 Putar pengatur panas dan lamanya waktu
pemanasan. Untuk pemanasan 160°c selama 60
menit, 170 c selama 40 menit dan 180 c selama 20
menit
31
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
5.	 Kemudian tunggu oven bekerja sesuai dengan
waktu yang ditentukan. Bila menggunakan kerja
otomatis, oven akan langsung mati bila sudah
sesuai dengan pengaturan waktu dan panas. Bila
menggunakan pengaturan manual waktu dihitung
mulai suhu oven mencapai suhu yang diinginkan,
matika oven bila sudah selesai.
6.	 Setelah dingin peralatan diangkat dan bisa
digunakan atau disimpan dalam tempat yang steril
Sikap
Sikap Selama Pelaksanaan :
1. Bekerja dengan teliti
III. PENILAIAN PENGETAHUAN ( PRASARAT )
1.	 Faktor- faktor yang mempengaruhi keamanan dan kenyaman klien
5.	 Tanda – tanda perubahan yang terjadi klein
6.	 Indikasi tindakan yang dilakukan
7.	 Tujuan tindakan yang dilakukan
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
32
Instrumen Penilaian
Kode Unit : KDM/I/Bebas Cedera/Memasang restraint
Judul Unit : Memenuhi Kebutuhan dan Keselamatan; bebas cedera
Uraian Unit : Memasang Restraint
Petunjuk : Memberi tanda Ö bila dilakukan
A.	 Penilaian Keterampilan
No. Elemen Kompetensi Indikator Penilaian
Ya
(1)
Tidak
(0)
1
Melakukan
pengkajian kondisi
dan kesiapan pasien
a.	 Data subjektif dan objektif
tentang keamanan dan
keselamatan pasien
teridentifikasi.
b.	 Sebelum pemasangan
restraint, beberapa
alternatif tindakan-tindakan
mempertahankan keamanan
dan keselamatan dilakukan
2. Melakukan Persiapan
a.	 Alasan pemasangan restraint
dijelaskan dengan bahasa
yang mudah dimengerti
b.	 Meminta tandatangan nota
persetujuan tindakan dengan
sopan
c.	 Peralatan disiapkan
d.	 Prinsip privasi diterapkan
3.
Melaksanakan
tindakan
a.	Cuci tangan dengan prinsip
bersih dilakukan
b.	Posisi tubuh sesuai anatomi
normal dilakukan
c.	 Bagian tulang yang menonjol
dilindungi
33
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
d.	Pengikatan dilakukan pada
pergelangan tangan atau kaki
dengan ikatan/simpul yang
mudah dilepas dibuat.
e.	 Pengikatanujungrestraintpada
tempat yang memudahkan
pasien bergerak tetapi tidak
dapat dijangkau dilakukan.
f.	 Pelepasanrestraintpadawaktu-
waktu tertentu dilakukan
g.	 Kebutuhan dasar pasien selama
pengikatan dipenuhi.
h.	Tanda-tanda dampak
pemeriksaanrestraintdiperiksa.
i.	 Cuci tangan dengan prinsip
bersih dilakukan
4.
Mengevaluasi hasil
tindakan
a.	 Keamanan dan kenyamanan
pasien dinilai
b.	 Perkembangan kondisi pasien
yang berkaitan dengan
kenyamanan dinilai
5.
Mendokumentasikan
tindakan
a.	 Alasan pemasangan restraint
dituliskan
b.	 Tindakan yang diberikan
sebelum selama dan saat
pengikatan dicatat
c.	 Perkembangan kondisi pasien
yang berkaitan dengan
keamanan dicatat.
Catatan : Indikator penilaian yang belum dicapai ................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
...................................................................................
34
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Mahasiswa Pembimbing
.................................... ...................................
Keterangan :
NILAI = Nilai perolehan (SP) X 100 %
Nilai Maksimal (SM)
A. Bila nilai 100 % = Indikator dilakukan secara keseluruhan : Mahasiswa
kompeten
B. Bilai nilai kurang dari 80 % = Mahasisawa belum kompeten, sehingga
mahasiswa perlu pendampingan ulang.
35
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Alman. 2000, Fundamental & Advanced Nursing Skill ,Canada, Delmar Thompson,
Learning Publisher.
Asmadi. 2008, Teknik prosedural keperawatan,konsep dan aplikasi kebutuhan dasar
klien, Salemba Medika, Jakarta
Azis Alimun .2006, Kebutuahan dasar manusia I , Salemba Medika, Jakarta
Elkin, et al .2000., Nursing Intervention and Clinical Skills, Aecond edt.
Kozier, B. 1995, Fundamental of Nursing: Concept Process and Practice, Ethics and
Values, California, Addison Wesley
Perry,at al. 2005, Ketrampilan dan prosedur dasar,Kedokteran, EGC, Jakarta
Potter,P.1998, Fundamental of Nursing, Philadelphia, Lippincot
Tarwoto Wartonah.2006, Kebutuhan dasar manusia dan proses keperawatan edisi
3, Salemba Medika, Jakarta
Tim Poltekkes Depkes Jakarta III .2009, Panduan Praktek KDM, Salemba
Medika,Jakarta
Tim Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang, 2012, Modul pembelajaran KDM,
Malang
Wahid,IM dan Nuruk, C. 2008, Kebutuhan dasar Manusia, teori dan aplikasi dalam
praktek, Salemba Medika, Jakarta
Daftar Pustaka

Contenu connexe

Tendances

konsep dan prinsip patient safety.ppt
konsep dan prinsip patient safety.pptkonsep dan prinsip patient safety.ppt
konsep dan prinsip patient safety.pptSriTursina
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Yans_ PPT Yans Berpikir Kritis Dalam Keperawatan.ppt
Yans_ PPT Yans Berpikir Kritis Dalam Keperawatan.pptYans_ PPT Yans Berpikir Kritis Dalam Keperawatan.ppt
Yans_ PPT Yans Berpikir Kritis Dalam Keperawatan.pptyantosuryanto4
 
Aspek legal praktek perawat
Aspek legal praktek perawatAspek legal praktek perawat
Aspek legal praktek perawatJoni Iswanto
 
CARING DALAM KEPERAWATAN - TM 1.ppt
CARING DALAM KEPERAWATAN - TM 1.pptCARING DALAM KEPERAWATAN - TM 1.ppt
CARING DALAM KEPERAWATAN - TM 1.pptTYASLARASATI
 
Melepaskan Keteter
Melepaskan KeteterMelepaskan Keteter
Melepaskan Keteterpjj_kemenkes
 
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
Jenis persiapan dan perawatan  pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...Jenis persiapan dan perawatan  pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...aulia rahmah
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfﱞﱞ ﱞﱞ ﱞﱞ
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatanpjj_kemenkes
 
Kebutuhan cairan dan elketrlit
Kebutuhan cairan dan elketrlitKebutuhan cairan dan elketrlit
Kebutuhan cairan dan elketrlitdinda putri
 
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-pointDokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-pointPutriPamungkas8
 
Dokumentasi keperawatan metode focus
Dokumentasi keperawatan metode focusDokumentasi keperawatan metode focus
Dokumentasi keperawatan metode focuspormina tambunan
 
Konsep dasar post partum
Konsep dasar post partumKonsep dasar post partum
Konsep dasar post partumRiska Ramadhana
 
Keperawatan transkultural 2
Keperawatan transkultural 2Keperawatan transkultural 2
Keperawatan transkultural 2rakye-psik
 
Konsep komunikasi terapeutik
Konsep komunikasi terapeutikKonsep komunikasi terapeutik
Konsep komunikasi terapeutikwidya1972
 
Makalah kehilangan, berduka dan kematian
Makalah kehilangan, berduka dan kematianMakalah kehilangan, berduka dan kematian
Makalah kehilangan, berduka dan kematianDidik Nurkantoro
 
Prinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanPrinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanHiiendry Pangestu
 

Tendances (20)

konsep dan prinsip patient safety.ppt
konsep dan prinsip patient safety.pptkonsep dan prinsip patient safety.ppt
konsep dan prinsip patient safety.ppt
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Kebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitasKebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitas
 
Yans_ PPT Yans Berpikir Kritis Dalam Keperawatan.ppt
Yans_ PPT Yans Berpikir Kritis Dalam Keperawatan.pptYans_ PPT Yans Berpikir Kritis Dalam Keperawatan.ppt
Yans_ PPT Yans Berpikir Kritis Dalam Keperawatan.ppt
 
Aspek legal praktek perawat
Aspek legal praktek perawatAspek legal praktek perawat
Aspek legal praktek perawat
 
CARING DALAM KEPERAWATAN - TM 1.ppt
CARING DALAM KEPERAWATAN - TM 1.pptCARING DALAM KEPERAWATAN - TM 1.ppt
CARING DALAM KEPERAWATAN - TM 1.ppt
 
Melepaskan Keteter
Melepaskan KeteterMelepaskan Keteter
Melepaskan Keteter
 
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
Jenis persiapan dan perawatan  pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...Jenis persiapan dan perawatan  pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
 
Evaluasi Keperawatan
Evaluasi KeperawatanEvaluasi Keperawatan
Evaluasi Keperawatan
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan
 
Kebutuhan cairan dan elketrlit
Kebutuhan cairan dan elketrlitKebutuhan cairan dan elketrlit
Kebutuhan cairan dan elketrlit
 
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-pointDokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
 
Dokumentasi keperawatan metode focus
Dokumentasi keperawatan metode focusDokumentasi keperawatan metode focus
Dokumentasi keperawatan metode focus
 
Konsep dasar post partum
Konsep dasar post partumKonsep dasar post partum
Konsep dasar post partum
 
Restrain
RestrainRestrain
Restrain
 
Keperawatan transkultural 2
Keperawatan transkultural 2Keperawatan transkultural 2
Keperawatan transkultural 2
 
Konsep komunikasi terapeutik
Konsep komunikasi terapeutikKonsep komunikasi terapeutik
Konsep komunikasi terapeutik
 
Makalah kehilangan, berduka dan kematian
Makalah kehilangan, berduka dan kematianMakalah kehilangan, berduka dan kematian
Makalah kehilangan, berduka dan kematian
 
Prinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanPrinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatan
 

En vedette

Menghitung denyut jantung dan nadi
Menghitung denyut jantung dan nadiMenghitung denyut jantung dan nadi
Menghitung denyut jantung dan nadibimo kontaning
 
Modul 7 kb 1 asuhan keperawatan kebutuhan istirahat dan tidur
Modul 7 kb 1 asuhan keperawatan  kebutuhan istirahat dan tidurModul 7 kb 1 asuhan keperawatan  kebutuhan istirahat dan tidur
Modul 7 kb 1 asuhan keperawatan kebutuhan istirahat dan tidurpjj_kemenkes
 
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Rasa Aman dan NyamanAsuhan Keperawatan Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Rasa Aman dan Nyamanpjj_kemenkes
 
Modul 4 pedoman praktek
Modul 4   pedoman praktekModul 4   pedoman praktek
Modul 4 pedoman praktekpjj_kemenkes
 
Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)
Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)
Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)pjj_kemenkes
 
Kebutuhan rasa aman nyaman
Kebutuhan rasa aman nyamanKebutuhan rasa aman nyaman
Kebutuhan rasa aman nyamanCahya
 
Rpp maternitas i d3 kep
Rpp maternitas i d3 kepRpp maternitas i d3 kep
Rpp maternitas i d3 kepTined Martin
 
شهادة_خبرة_إم_دي_إس_دانة_2016_sm
شهادة_خبرة_إم_دي_إس_دانة_2016_smشهادة_خبرة_إم_دي_إس_دانة_2016_sm
شهادة_خبرة_إم_دي_إس_دانة_2016_smDana Kanakrieh
 
Sop pengukuran denyut nadi
Sop pengukuran denyut nadiSop pengukuran denyut nadi
Sop pengukuran denyut nadiyuken demeswati
 
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem PernafasanPemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasanpjj_kemenkes
 

En vedette (20)

Modul 1 cetak
Modul 1 cetakModul 1 cetak
Modul 1 cetak
 
Modul 2 cetak
Modul 2 cetakModul 2 cetak
Modul 2 cetak
 
SOP PTRM Indonesia
SOP PTRM IndonesiaSOP PTRM Indonesia
SOP PTRM Indonesia
 
Menghitung denyut jantung dan nadi
Menghitung denyut jantung dan nadiMenghitung denyut jantung dan nadi
Menghitung denyut jantung dan nadi
 
Modul 7 kb 1 asuhan keperawatan kebutuhan istirahat dan tidur
Modul 7 kb 1 asuhan keperawatan  kebutuhan istirahat dan tidurModul 7 kb 1 asuhan keperawatan  kebutuhan istirahat dan tidur
Modul 7 kb 1 asuhan keperawatan kebutuhan istirahat dan tidur
 
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Rasa Aman dan NyamanAsuhan Keperawatan Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman
 
Modul 4 kb 2
Modul 4   kb 2Modul 4   kb 2
Modul 4 kb 2
 
Modul 1 kb 1
Modul 1 kb 1Modul 1 kb 1
Modul 1 kb 1
 
Modul 4 pedoman praktek
Modul 4   pedoman praktekModul 4   pedoman praktek
Modul 4 pedoman praktek
 
Modul 2 cetak
Modul 2 cetakModul 2 cetak
Modul 2 cetak
 
1. pemasangan restrain AKPER PEMKAB MUNA
1. pemasangan restrain AKPER PEMKAB MUNA 1. pemasangan restrain AKPER PEMKAB MUNA
1. pemasangan restrain AKPER PEMKAB MUNA
 
Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)
Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)
Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)
 
Kebutuhan rasa aman nyaman
Kebutuhan rasa aman nyamanKebutuhan rasa aman nyaman
Kebutuhan rasa aman nyaman
 
Rpp maternitas i d3 kep
Rpp maternitas i d3 kepRpp maternitas i d3 kep
Rpp maternitas i d3 kep
 
Drama kep. komunitas k3 AKPER PEMKAB MUNA
Drama kep. komunitas k3  AKPER PEMKAB MUNA Drama kep. komunitas k3  AKPER PEMKAB MUNA
Drama kep. komunitas k3 AKPER PEMKAB MUNA
 
Denyut nadi
Denyut nadiDenyut nadi
Denyut nadi
 
Metode pengukuran keseimbangan energi
Metode pengukuran keseimbangan energiMetode pengukuran keseimbangan energi
Metode pengukuran keseimbangan energi
 
شهادة_خبرة_إم_دي_إس_دانة_2016_sm
شهادة_خبرة_إم_دي_إس_دانة_2016_smشهادة_خبرة_إم_دي_إس_دانة_2016_sm
شهادة_خبرة_إم_دي_إس_دانة_2016_sm
 
Sop pengukuran denyut nadi
Sop pengukuran denyut nadiSop pengukuran denyut nadi
Sop pengukuran denyut nadi
 
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem PernafasanPemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
 

Similaire à Modul 8 cetak

Praktikum 3 Posyandu
Praktikum 3 PosyanduPraktikum 3 Posyandu
Praktikum 3 Posyandupjj_kemenkes
 
KB 4 Kedaruratan Obstetri pada Kondisi Syok
KB 4 Kedaruratan Obstetri pada Kondisi SyokKB 4 Kedaruratan Obstetri pada Kondisi Syok
KB 4 Kedaruratan Obstetri pada Kondisi Syokpjj_kemenkes
 
Praktikum 2 PWS-KIA
Praktikum 2 PWS-KIAPraktikum 2 PWS-KIA
Praktikum 2 PWS-KIApjj_kemenkes
 
KB 2 Kedaruratan Obstetri pada Persalinan dan Penatalaksanaannya
KB 2 Kedaruratan Obstetri pada Persalinan dan PenatalaksanaannyaKB 2 Kedaruratan Obstetri pada Persalinan dan Penatalaksanaannya
KB 2 Kedaruratan Obstetri pada Persalinan dan Penatalaksanaannyapjj_kemenkes
 
Kb 3 persiapan pre dan postoperasi pada anak
Kb 3 persiapan pre dan postoperasi pada anakKb 3 persiapan pre dan postoperasi pada anak
Kb 3 persiapan pre dan postoperasi pada anakpjj_kemenkes
 
KB 3 Kedaruratan Obstetri pada Masa Nifas dan Penatalaksanaannya
KB 3 Kedaruratan Obstetri pada Masa Nifas dan PenatalaksanaannyaKB 3 Kedaruratan Obstetri pada Masa Nifas dan Penatalaksanaannya
KB 3 Kedaruratan Obstetri pada Masa Nifas dan Penatalaksanaannyapjj_kemenkes
 
Kb 2 pesiapan akan dilakukan
Kb 2 pesiapan akan dilakukanKb 2 pesiapan akan dilakukan
Kb 2 pesiapan akan dilakukanpjj_kemenkes
 
Prosedur Melepaskan NGT
Prosedur Melepaskan NGTProsedur Melepaskan NGT
Prosedur Melepaskan NGTpjj_kemenkes
 
KDK III Modul 3 Kb 4
KDK III Modul 3 Kb 4KDK III Modul 3 Kb 4
KDK III Modul 3 Kb 4pjj_kemenkes
 

Similaire à Modul 8 cetak (20)

Modul 4 cetak
Modul 4 cetakModul 4 cetak
Modul 4 cetak
 
Modul 6 cetak
Modul 6 cetakModul 6 cetak
Modul 6 cetak
 
Modul 5 cetak
Modul 5 cetakModul 5 cetak
Modul 5 cetak
 
Modul 7 cetak
Modul 7 cetakModul 7 cetak
Modul 7 cetak
 
Modul 3 cetak
Modul 3 cetakModul 3 cetak
Modul 3 cetak
 
Praktikum 3 Posyandu
Praktikum 3 PosyanduPraktikum 3 Posyandu
Praktikum 3 Posyandu
 
KB 4 Kedaruratan Obstetri pada Kondisi Syok
KB 4 Kedaruratan Obstetri pada Kondisi SyokKB 4 Kedaruratan Obstetri pada Kondisi Syok
KB 4 Kedaruratan Obstetri pada Kondisi Syok
 
Praktikum 4 MTBS
Praktikum 4 MTBSPraktikum 4 MTBS
Praktikum 4 MTBS
 
Praktikum 2 PWS-KIA
Praktikum 2 PWS-KIAPraktikum 2 PWS-KIA
Praktikum 2 PWS-KIA
 
Modul 1 kb 1
Modul 1 kb 1Modul 1 kb 1
Modul 1 kb 1
 
Modul 1
Modul 1Modul 1
Modul 1
 
KB 2 Kedaruratan Obstetri pada Persalinan dan Penatalaksanaannya
KB 2 Kedaruratan Obstetri pada Persalinan dan PenatalaksanaannyaKB 2 Kedaruratan Obstetri pada Persalinan dan Penatalaksanaannya
KB 2 Kedaruratan Obstetri pada Persalinan dan Penatalaksanaannya
 
Kb 3 persiapan pre dan postoperasi pada anak
Kb 3 persiapan pre dan postoperasi pada anakKb 3 persiapan pre dan postoperasi pada anak
Kb 3 persiapan pre dan postoperasi pada anak
 
Modul 3 kb 2
Modul 3   kb 2Modul 3   kb 2
Modul 3 kb 2
 
KB 3 Kedaruratan Obstetri pada Masa Nifas dan Penatalaksanaannya
KB 3 Kedaruratan Obstetri pada Masa Nifas dan PenatalaksanaannyaKB 3 Kedaruratan Obstetri pada Masa Nifas dan Penatalaksanaannya
KB 3 Kedaruratan Obstetri pada Masa Nifas dan Penatalaksanaannya
 
Kb 2 pesiapan akan dilakukan
Kb 2 pesiapan akan dilakukanKb 2 pesiapan akan dilakukan
Kb 2 pesiapan akan dilakukan
 
Pedoman praktikum
Pedoman praktikumPedoman praktikum
Pedoman praktikum
 
Modul 4 kb 1
Modul 4   kb 1Modul 4   kb 1
Modul 4 kb 1
 
Prosedur Melepaskan NGT
Prosedur Melepaskan NGTProsedur Melepaskan NGT
Prosedur Melepaskan NGT
 
KDK III Modul 3 Kb 4
KDK III Modul 3 Kb 4KDK III Modul 3 Kb 4
KDK III Modul 3 Kb 4
 

Plus de pjj_kemenkes

Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetakModul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetakpjj_kemenkes
 

Plus de pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetakModul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
 

Dernier

penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxMelisaBSelawati
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxIrfanNersMaulana
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiNezaPurna
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 

Dernier (20)

penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 

Modul 8 cetak

  • 2. No. Kode: Keperawatan/4.06/I/2013 MATA KULIAH : KEBUTUHAN DASAR MANUSIA 1 BEBAN STUDI : 4 SKS (T: 2 SKS, P: 2 SKS) MODUL 8 Praktikum Pemenuhan Kebutuhan Istirahat dan Tidur, Pemenuhan Kebutuhan Keamanan dan Kenyamanan Penulis: Ni Wayan Dwi Rosmalawati, A. Per., Pen., M. Kes. Ns. Kasiati, S. Kep., M. Kep. PENDIDIKAN JARAK JAUH PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN Pusdiklatnakes, Badan PPSDM Kesehatan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2013
  • 3. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan i Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan karunia- Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan Pedoman Praktikum Pemenuhan Kebutuhan Istirahat dan Tidur serta Pemenuhan Kebutuhan Keamanan dan Kenyamanan bagi mahasiswa dan fasilitator atau dosen pada semester I Program Pendidikan Jarak Jauh D-3 Keperawatan . Penyusunan pedoman praktikum ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi mahasiswa dan fasilitator atau dosen pada saat praktikum di laboratorium atau tatanan nyata. Penyusun menyadari bahwa pedoman Praktikum Pemenuhan Kebutuhan Istirahat dan Tidur serta Pemenuhan Kebutuhan Keamanan dan Kenyamanan bagi mahasiswa dan fasilitator atau dosen program jarak jauh D-3 Keperawatan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak demi kesempurnaan, sehingga bisa memberikan manfaat bagi mahasiswa dalam proses belajar di laboratorium dan klinik. Jakarta , Juli 2013 Penyusun
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan ii Ni Wayan Dwi Rosmalawati, A. Per. Pen., M. Kes. Lahir di Gianyar, Bali, 15 Nopember 1966. Penulis menyelesaikan pendidikan dimulai dari SPK Celaket Malang (1985), SGP/B;PKM Surabaya (1988), D III Keperawatan Soetopo Surabaya (1992), Diploma IV Keperawatan Maternitas di Universitas Airlangga (1999), S-2 KIA-Kespro Universitas Gadjah Mada (2007). Saat ini bekerja sebagai dosen di Poltekkes Kemenkes Malang, Jurusan Keperawatan, Program Studi Diploma III Keperawatan Lawang. Mata kuliah yang diampu adalah Kebutuhan Dasar Manusia, Keperawatan Maternitas, Promosi Kesehatan, Manajemen Penanggulangan Bencana. Selain itu penulis juga aktif melakukan penelitian di bidang keperawatan dan kebidanan. Kasiati lahir di Biltar, 16 Agustus 1966. Penulis adalah Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Malang. Pendidikan penulis diperoleh mulai dari SPKCelaket Malang,(1987), DIII Keperawatan di AKPER (Program Keguruan) Soetopo,Surabaya, (1995), S I Keperawatan dan program Ners di Universitas Brawijaya Malang ( 2002) dan S 2 Keperawatan Universitas Airlangga Surabaya ( 2012) Tentang Penulis
  • 5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan iii Hal. COVER............................................................................................................................ KATA PENGANTAR...................................................................................................... DAFTAR ISI..................... .............................................................................................. PENDAHULUAN.......................................................................................................... KEGIATAN PRAKTIKUM: Pemenuhan Kebutuhan Istirahat dan Tidur A. Prosedur Keperawatan ( SOP ) 1.1. Memfasilitasi proses istirahat-tidur ...................................................... 1.2. Melatih pasien melakukan relaksasai (nafas dalam) ...................... 1.3. Melakukan masage punggung .............................................................. B. Instrumen Penilaian.............................................................................................. KEGIATAN PRAKTIKUM: Pemenuhan kebutuhan keamanan dan kenyamanan A. Prosedur Keperawatan (SOP) 2.1. Bebas Cedera: Mengikat pasien (restraint) pada tangan dan kaki ....................... 2.2. Bebas Infeksi: a. Bekerja di area steril............. .... ........................................................... b. Mencuci tangan ..................................................................................... c. Menggunakan sarung tangan steril................................................. d. Bekerja di ruang isolasi (menggunakan perlengkapan steril) III. Instrumen Penilaian............................................................................................... DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ i iii iv 1-14 1 1 3 5 8 15 15 18 20 22 32 35 Daftar Isi
  • 6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan iviv Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Mata Ajar Kebutuhan Dasar Manusia I (KDM I) beban studi 4 SKS ( T: 2 SKS dan P : 2 SKS ), diberikan pada mahasiswa Tingkat satu, semester I. Pengalaman belajar praktikum adalah bentuk tindakan pembelajaran dilakukan di laboratorium baik di kelas maupun lahan praktek. Panduan praktikum kompetensi pemenuhan kebutuhan istirahat-tidur dan kebutuhan keamanan dan kenyamanan akan dibahas beberapa tindakan keperawatan yang harus saudara kuasai. Secara umum, kompetensi ini dibagi ke dalam beberapa prosedur tindakan pemenuhan kebutuhan istirahat-tidur dan keamanan kenyamanan. Pemenuhan istirahat- tidur terdiri dari memfasilitasi proses istirahat-tidur, melatih melakukan relaksasi (nafas dalam), melakukan masase punggung,. Tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan keamanan dan kenyamanan terdiri dari mengikat/restraint pada tangan dan kaki, bekerja di area streril, mencuci tangan, menggunakan sarung tangan sterril dan bekerja di ruang isolasi. Praktikum yang dilaksanakan di laboratorium ini bukan hal baru bagi saudara, akan tetapi kompetensi ini untuk mengingatkan kembali dan persiapan saudara meningkatkan ketrampilan dalam praktik nyata yaitu praktik klinik keperawatan yang profesional Pelaksanaan belajar praktikum ini akan diberikan waktu 1 minggu belajar mandiri seperti melihat video atau dengan teman, dan 1 minggu belajar dengan pendampingan penuh oleh dosen atau fasilitator. Tujuan buku panduan praktikum : 1. Memberikan arahan kepada saudara dalam melaksanakan pembelajaran praktikum pemenuhan kebutuhan istirahat-tidur dan keamanan kenyamanan. 2. Panduan bagi dosen atau fasilitator dalam melaksanakan pendampingan pembelajaran praktikum pemenuhan kebutuhan istirahat-tidur dan keamanan kenyamanan. 3. Petunjuk untuk mengetahui dan memantau tingkat kemampuan saudara dalam melaksanakan prosedur keperawatan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP). Pendahuluan
  • 7. v Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Prosedur Umum 1. Koordinator mata ajar KDM I menyusun jadwal praktikum kemudian diajukan kepada koordinator akademik, lalu diserahkan kepada penanggung jawab laboratorium. 2. Pelaksanaan praktikum dilakukan mulai satu minggu proses pembelajaran dimulai. Untuk memudahkan proses pembelajaran praktikum pada modul 8 ini dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan kompetensi yang dicapai, saudara harus mengikuti langkah-langkah pembelajaran praktikum sebagai berikut: 1. Saudara harus membaca pada modul 7 tentang Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat-tidur dan keamanan kenyamanan sebelumnya dan membaca pendoman praktikum ini dengan seksama 2. Saudara diharapkan lebih banyak belajar mandiri dengan panduan video atau dengan teman sesuai prosedur yang sudah ada pada modul ini (SOP). 3. Apabila anda menemui kesulitan, silakan hubungi pembimbing/instruktur/ fasilitator/ tutor yang ada di dekat saudara atau hubungi dosen yang tertulis di modul ini 4. Bila saudara sudah siap, bisa mengajukan kontrak waktu kepada fasilitator atau dosen pendamping belajar sesuai ketrampilan yang akan dilakukan. Petunjuk untuk dosen atau fasilitator dalam proses pembelajaran pada peserta didik : 1. Kajilah pengetahuan peserta didik pada awal pertemuan dengan melakukan pre-test sesuai kopetensi yang akan dilakukan (contoh soal dalam setiap modul, bila tidak mungkin ingatkan pada peserta didik untuk evaluasi secara mandiri dengan jujur untuk mengerjakan soal, tanpa terlebih terlebih dahulu melihat jawaban) 2. Bila peserta didik sudah siap untuk belajar praktikum, dosen atau fasilitator siap untuk mendampingi (bed Side Teaching), teman lain bertindak sebagai
  • 8. vi Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan observer 3. Dosen atau fasilitator memberikan umpan balik hasil unjuk kerja saudara, dan saudara diberikan kesempatan untuk menyampaikan kesulitan yang dialami selama melakukan prosedur tindakan. 4. Dosen atau fasilitator pada waktu berbeda mengadakan evaluasi praktikum dengan langkah pertama mengkaji pengetahuan mahasiswa (soal ada pada modul), langkah kedua evaluasi unjuk kerja prosedur keperawatan (instrument penilaian kompetensi ada pada modul) sesuai jadwal yang sudah ditentukan Instrumen Penilaian Instrumen penilaian ini digunakan oleh pembimbing pendamping untuk mengevaluasi dan menilai saudara dalam pencapaian pembelajaran praktikum setelah saudara belajar mandiri beberapa kali latihan dan saudara merasa sudah siap untuk dievaluasi. Intrumen penilaian memuat elemen kompetensi sesuai dengan prosedur tindakan dan indikator penilaian. Indikator penilaian dinyatakandalamkalimatpasifdanterukur,sedangkanaspeknyameliputiaspek ketrampilan, pengetahuan, dan sikap. Bila saudara belum dianggap mampu mencapai kompetensi, maka saudara diberikan waktu untuk mengulang prosedur tindakan sesuai dengan SOP yang ditetapkan, dan saudara akan didampingi oleh fasilitator atau dosen pengampu.
  • 9. 1 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan I. PRINSIP DASAR : Istirahat-tidur adalahsuatukegiatanyangdilakukan untukmemenuhimenjaga tubuh tetap sehat. Orang yang istirahat belum tentu tidur namun orang tidur biasanya pasti istirahat. Oleh karena itu tugas kita sebagai seorang perawat harus bisa membantu klien memenuhi kebutuhan isitirahat-tidur klien, supaya klien cepat sehat dan pulih ke keadaan sebelum sakit. Memfasilitasi proses istirahat tidur dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari mengatur lingkungan yang nyaman, tenang, memberi minum susu atau ritual tidur klien yang biasa dilakukan di rumah, diijinkan untuk dilakukan di rumah sakit/ puskesmas rawat inap asalak tidak menganggu klien lain, tidak membahayakan dan tidak memerlukan alat/bahan yang mahal. Sedangkan untuk klien rawat jalan bila mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat-tidur kita sarankan berbagai cara yang sudah dibahas di modul 7. Pemenuhan kebutuhan keamanan dan kenyamanan disini dilakukan untuk melindungi klien dan kita sebagai petugas kesehatan supaya tetap bisa menjaga kesehatan dan selalu dalam keadaan sehat baik jasmani, rohani maupun spiritual. II. STANDART OPERASIONAL PROSEDUR PENDIDIKAN JARAK JAUH KEPERAWATAN No. Dokumen : STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR No. Revisi : MEMFASILITASI PROSES ISTIRAHAT-TIDUR Tanggal Terbit : Halaman : Unit : Laboratorium Keperawatan Petugas / pelaksana: Perawat, dosen, CI, Mhs. Pengertian Suatu kegiatan yang dilakukan untuk membantu klien dalam proses istirahat dan tidur. Kompetensi 1: Memfasilitasi Proses Istirahat - Tidur Logo PJJ
  • 10. 2 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Indikasi 1. Klien yang memiliki gangguan istirahat-tidur. Tujuan 1. Membantu klien dalam proses istirahat-tidur. Persiapan pasien Mengatur posisi pasien senyaman mungkin Persiapan Lingkungan Lingkungan yang tenang, pasang sketsel, kalau perlu matikan lampu/pasang lampu tidur yang redup Pelaksanaan 1. Modifikasi lingkungan yang menunjang istirahat-tidur seperti: a. Tempat tidur yang rapi dan bersih b. Posisi selimut tidak membatasi gerakan dan tidak menimbulkan tekanan pada tungkai dan lengan. c. Posisi tubuh diatur yang mendukung relaksasi. d. Minimalkan rasa sakit atau ketidaknyamanan yang dirasakan klien. e. Ruangan yang privat, tenang dan agak redup. f. Suhu ruangan yang nyaman (tidak terlalu dingin atau terlalu panas). 2. Memfasilitasi ritual tidur, antara lain sebagai berikut: a. Membaca b. Minum susu c. Mendengarkan radio d. Menonton televisi e. Mengobrol f. Berdoa 3. Melakukan dokumentasi Sikap Sikap Selama Pelaksanaan : 1. Menunjukkan sikap sopan dan ramah 2. Menjamin Privacy pasien 3. Bekerja dengan teliti
  • 11. 3 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Evaluasi 1. Tanyakan keadaan dan kenyamanan pasien setelah tindakan. 2. Observasi tanda kegelisahan yang menyebabkan gangguan istirahat-tidur POLTEKKES KEMENKES MALANG No. Dokumen : STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR No. Revisi : MELATIH MELAKUKAN RELAKSASI (NAFAS DALAM) Tanggal Terbit : Halaman : Unit : Laboratorium Keperawatan Petugas / pelaksana: Perawat, dosen, CI, Mhs. Pengertian Suatu kegiatan yang dilakukan untuk melatih nafas dalam. Indikasi 1. Kien yang memiliki gangguan sistem pernafasan. 2. Pasien dengan kecemasan Tujuan 1. Membantu pasien dalam merilekskan tubuh dan mengurangi kecemasan. 2. Sebagai salah satu latihan nafas untuk mengurangi gangguan kesulitan bernafas. Persiapan pasien Mengatur posisi pasien senyaman mungkin Persiapan Lingkungan Lingkungan yang tenang, pasang sketsel Logo PJJ
  • 12. 4 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pelaksanaan 1. Mencuci tangan 2. Memberikan penjelasan tentang tujuan dan alasan tindakan 3. Memberi instruksi kepada pasien dengan memberi contoh 4. Menganjurkan pasien untuk tarik nafas pelan-pelan, perawat menghitung 1 – 2 5. Menganjurkan pasien mengelurkan nafas melalui mulut dengan bibir mecucu/ memoncongkan bibir perawat menghitung 1 – 2. 6. Mengamati perkembangan dada dan perut 7. Memperbaiki tehnik bernafas pasien 8. Mengulangi prosedur sampai 10 kali. 9. Melakukan pencatatan : • Jam pelaksanaan • Kemampuan pasien • Reaksi pasien 10. Mencuci tangan Sikap Sikap Selama Pelaksanaan : 1. Menunjukkan sikap sopan dan ramah 2. Menjamin Privacy pasien 3. Bekerja dengan teliti 4. Memperhatikan body mekanism Evaluasi 1. Tanyakan keadaan dan kenyamanan pasien setelah tindakan. 2. Observasi tanda kesulitan bernafas dan kecemasan
  • 13. 5 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 5 PENDIDIKAN JARAK JAUH D-3 KEPERAWATAN No. Dokumen : STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR No. Revisi : MELAKUKAN MASASE PUNGGUNG Tanggal Terbit : Halaman : Unit : Laboratorium Keperawatan Petugas / pelaksana: Perawat, dosen, CI, Mhs. Pengertian Suatu kegiatan sebagai salah satu asuhan keperawatan dengan memberikan rasa nyaman dengan memasage daerah punggung Indikasi 1. Pasien dengan nyeri 2. Pasien bedrest Tujuan 1. Mengurangi rasa nyeri dengan meningkatkan relaksasi 2. Mencegah dekubitus pada pasien bedrest Persiapan tempat dan alat Alat-alat : 1. Lotion 2. Powder 3. Selimut mandi 4. Handuk kecil 5. Bantal kecil (bila perlu) Persiapan pasien 1. Menjelaskan pada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan 2. Mengatur posisi pasien Persiapan Lingkungan Pintu ditutup dan memasang sketsel Logo PJJ
  • 14. 6 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pelaksanaan 1. Memberitahu pasien 2. Perawat cuci tangan 3. Bantu klien pada posisi prone, bila tidak dapat, dengan posisi miring 4. Letakkan sebuah bantal kecil pada perut klien untuk menjaga posisi yang tepat 5. Lepaskan pakaian atas klien 6. gunakan selimut mandi untuk menutupi klien 7. Tuangkan sedikit lotion ditangan anda 8. Lakukan tehnik masase: Tangan selang-seling Masase punggung dengan tekanan pendek, cepat, bergantian tangan Remasan: Usap otot bahu dengan setiap tangan anda yang dikerjakan secara bersama Gesekan Masase punggung dengan ibu jari anda, dengan gerakan memutar sepanjang tulang punggung dari sakrum kebahu, geser keluar merata kesemua punggung Eflurasi Masase punggung dengan kedua tangan, dengan menggunakan tekanan lebih halus dengan gerakan keatas untuk membantu aliran balik vena Petrisasi Tekan punggung secara horizontal, pindah tangan anda dengan arah yang berlawanan dengan menggunakan gerakan meremas
  • 15. 7 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Tekanan menyikat Secara halus tekan punggung dengan ujung- ujung jari untuk mengakhiri masase 9. Selama masase, perhatikan kulit klien, masase dilakukan selama 5 – 10 menit 10. Gunakan handuk kering untuk membersihkan sisa- sisa lotion pada area yang dimasase, berikan bedak jika klien menghendaki 11. Mengembalikan alat-alat ke tempat semula 12. Mencuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir dan dikeringkan dengan handuk / lap kering Sikap Sikap Selama Pelaksanaan : 1. Menunjukkan sikap sopan dan ramah 2. Menjamin Privacy pasien 3. Bekerja dengan teliti 4. Memperhatikan body mekanism Evaluasi Tanyakan keadaan dan kenyamanan pasien setelah tindakan III. PENILAIAN PENGETAHUAN ( PRASARAT ) 1. Faktor- faktor yang mempengaruhi istirahat-tidur 2. Batasan nilai normal gangguan kebutuhan tidur 3. Indikasi pengukuran 4. Cara kerja dan hal-hal yang harus diperhatikan
  • 16. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 8 1. Memfasilitasi Proses Istirahat-Tidur Kode Unit : KDM/I/Pemenuhan Kebutuhan Istirahat-Tidur Judul Unit : Memfasilitasi Proses Istirahat-Tidur Uraian Unit : Memfasilitasi Proses Istirahat-Tidur Petunjuk : Memberi tanda Ö bila dilakukan A. Penilaian Keterampilan No. Elemen Kompetensi Indikator Penilaian Ya (1) Tidak (0) 1 Melakukan pengkajian kondisi dan kesiapan pasien a. Salam terapeutik di sampaikan pada pasien b. Kaji kebiasaan tidur sebelumnya dan adanya perubahan status kesehatan. c. Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan dengan jelas d. Kontrak waktu dilakukan dengan klien e. Prinsip menyiapkan lingkungan dengan nyaman dan aman 2. Melakukan Persiapan Mengatur lingkungan yang nyaman 3. Melaksanakan tindakan 1. Modifikasi lingkungan yang menunjang istirahat-tidur seperti: a. Tempat tidur yang rapi dan bersih b. Posisi selimut tidak membatasi gerakan dan tidak menimbulkan tekanan pada tungkai dan lengan. Instrumen Penilaian
  • 17. 9 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 3. Melaksanakan tindakan c. Posisi tubuh diatur yang mendukung relaksasi. d. Minimalkan rasa sakit atau ketidaknyamanan yang dirasakan klien. e. Ruangan yang privat, tenang dan agak redup. f. Suhu ruangan yang nyaman (tidak terlalu dingin atau terlalu panas). 4. Memfasilitasi ritual tidur, antara lain sebagai berikut: a. Membaca b. Minum susu c. Mendengarkan radio d. Menonton televisi e. Mengobrol f. Berdoa 5. Melakukan dokumentasi 4. Mengevaluasi hasil tindakan a. Perubahan pola tidur dari sebelumnya, normal/tidak b. Respon keadaan dan kenyamanan pasien setelah tindakan 5. Mendokumentasikan tindakan a. Tindakan yang telah dilakukan dicatat dengan benar. b. Respon klien setelah tindakan dicatat
  • 18. 10 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Catatan : Indikator penilaian yang belum dicapai ................................................ ..................................................................................................................................................... ..................................................................................................................................................... ................................................................................... Mahasiswa Pembimbing .................................... ................................... Keterangan : NILAI = Nilai perolehan (SP) X 100 % Nilai Maksimal (SM) A. Bila nilai 100 % = Indikator dilakukan secara keseluruhan : Mahasiswa kompeten B. Bilai nilai kurang dari 80 % = Mahasisawa belum kompeten , sehingga mahasiswa perlu pendampingan ulang
  • 19. 11 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 2. Melakukan relaksasi (nafas dalam) Kode Unit : KDM/I/Pemenuhan Kebutuhan Istirahat-Tidur Judul Unit : Melakukan relaksasi (nafas dalam) Uraian Unit : Melakukan relaksasi (nafas dalam) Petunjuk : Memberi tanda Ö bila dilakukan A. Penilaian Keterampilan No. Elemen Kompetensi Indikator Penilaian Ya (1) Tidak (0) 1 Melakukan pengkajian kondisi dan kesiapan pasien a. Salam terapeutik di sampaikan pada pasien b. Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan dengan jelas c. Kontrak waktu dilakukan dengan klien d. Prinsip menyiapkan lingkungan dengan nyaman dan aman 2. Melakukan Persiapan Mengatur lingkungan yang nyaman 3. Melaksanakan tindakan a. Atur klien pada posisi duduk yang nyaman b. Minta klien untuk menempatkan tangannya di perut. c. Mintaklienuntukbernafassecara pelan, dalam dan merasakan kembang kempisnya perut d. Minta klien untuk menahan nafas selama beberapa detik, kemudian keluarkan nafas secara perlahan melalui mulut. e. Beritahukan klien bahwa pada saat mengeluarkan nafas, mulut pada posisi mencucu (pursed lip)
  • 20. 12 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan f. Minta klien untuk mengeluarkan nafas sampai perut mengempis. g. Lakukan latihan nafas hingga 3-4 kali h. Lakukan dokumentasi 4. Mengevaluasi hasil tindakan a. Perubahan istirahat-tidur dari sebelumnya, normal/tidak b. Respon keadaan dan kenyamanan pasien setelah tindakan 5. Mendokumentasikan tindakan a. Tindakan yang telah dilakukan dicatat dengan benar. b. Respon klien setelah tindakan dicatat Catatan : Indikator penilaian yang belum dicapai ................................................ ..................................................................................................................................................... ..................................................................................................................................................... Mahasiswa Pembimbing .................................... ................................... Keterangan : NILAI = Nilai perolehan (SP) X 100 % Nilai Maksimal (SM) A. Bila nilai 100 % = Indikator dilakukan secara keseluruhan : Mahasiswa kompeten B. Bilai nilai kurang dari 80 % = Mahasisawa belum kompeten , sehingga mahasiswa perlu pendampingan ulang
  • 21. 13 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 3. Melakukan Masase Punggung Kode Unit : KDM/I/Pemenuhan Kebutuhan Istirahat-Tidur Judul Unit : Memenuhi kebutuhan istirahat-tidur Uraian Unit : Melakukan masase punggung Petunjuk : Memberi tanda Ö bila dilakukan A. Penilaian Keterampilan No. Elemen Kompetensi Indikator Penilaian Ya (1) Tidak (0) 1 Melakukan pengkajian kondisi dan kesiapan pasien Tanda-tanda ganggan tidur diidentifikasi 2. Melakukan Persiapan - Peralatan dan bahan yang akan digunakan disiapkan sesuai kebutuhan - Tujuan dan manfaat msase dijelaskan 3. Melaksanakan tindakan a. Cuci tangan dengan prinsip bersih dilakukan b. Salam teraspeutik disampaikan c. Prinsip privasi diterapkan d. Pengaturanposisi bagi pasien yang nyaman dilakukan e. Pemijatan pada punggung sesuai prinsip dilakukan f. Metode pemijatan dilakukan dengan tepat g. Observasi kondisi kulit selama memijat dilakukan h. Punggung dibersihkan i. Tangan dicuci dengan prinsip bersih
  • 22. 14 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 4. Mengevaluasi hasil tindakan a. Penilaian terhadap respons klien dilakukan b. Identifikasi terhadap pencapaian tujuan dilakukan 5. Mendokumentasikan tindakan a. Respons subjektif dan objektif pasien dilakukan b. Hasil penilaian terhadap penilaian pencapain tujuan dilakukan Catatan : Indikator penilaian yang belum dicapai ................................................ ..................................................................................................................................................... ..................................................................................................................................................... Mahasiswa Pembimbing .................................... ................................... Keterangan : NILAI = Nilai perolehan (SP) X 100 % Nilai Maksimal (SM) A. Bila nilai 100 % = Indikator dilakukan secara keseluruhan : Mahasiswa kompeten B. Bilai nilai kurang dari 80 % = Mahasisawa belum kompeten , sehingga mahasiswa perlu pendampingan ulang
  • 23. 15 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan PRINSIP DASAR Keamanan dan kenyamanan merupakan salah satut kebutuhan yang juga harus terpenuhi bila kita sebagai menusia ingin kesehatannya teta terjaga secara optimal. Tindakan keperawatan yang memenuhi kebutuhan keamanan-kenyamanan tidak hanya ditujukaan kepada klien yang kita asuh, tetapi juga perlu diperhatikan keamanan-kenyamanan bagi kita sebagai petugas kesehatan. Pemenuhan kebutuhan keamanan dan kenyamanan disinii dilakukan untuk melindungi klien dan kita sebagai petugas kesehatan supaya tetap bisa menjaga kesehatan dan selalu dalam keadaan sehat baik jasmani, rohani maupun spiritual. II. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) PENDIDIKAN JARAK JAUH KEPERAWATAN No. Dokumen : STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR No. Revisi : MENGIKAT KLIEN (RESTRAINT) PADA TANGAN DAN KAKI Tanggal Terbit : Halaman : Unit : Laboratorium Keperawatan Petugas / pelaksana: Perawat, dosen, CI, Mhs. Pengertian Suatu kegiatan yang dilakukan untuk membantu klien dalam proses istirahat dan tidur. Indikasi 1. Klien yang memiliki gangguan istirahat-tidur. Tujuan 1. Membantu klien dalam proses istirahat-tidur. Persiapan pasien Mengatur posisi pasien senyaman mungkin Persiapan Lingkungan Lingkungan yang tenang, pasang sketsel, kalau perlu matikan lampu/pasang lampu tidur yang redup Praktikum 2: Pemenuhan Kebutuhan Keamanan dan Kenyamanan Logo PJJ
  • 24. 16 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Melaksanakan tindakan 1. Siapkan restrain sesuai jenis pengikatan yang akan dilakukan 2. Jelaskan kepada pasien dan keluarga mengenai: a. Tujuan pemasangan restraint b. Perawatan yang akan diberikan c. Lama pemasangan 3. Ajukan informed consent/nota persetujuan tindakan kepada pasien/keluarga sebelum tindakan 4. Tutup pintu/jendela/tirai antar tempat tidur 5. Cuci tangan 6. Atur ekstremitas pasien dalam posisi anatomis 7. Lindungibagiantulangyangmenonjolmenggunakan kapas atau bantalan lembut lainnya 8. Lakukan pengikatan pada pergelangan tangan atau kaki, dan pastikan bahwa ikatan cukup longgar dengan cara menyisipkan 2 jari di sela-sela restrain. 9. Buat ikatan/simpul yang nantinya mudah dilepas oleh perawat (bukan ikatan mati) 10. Ikatkan ujung restraint pada bagian tempat tidur yang memudahkan pasien untuk menggerakkan tangan dan kakinya, dan pastikan ikatan tidak dapat dijangkau pasien. 11. Lepaskan restraint sekurang-kurangnya tiap 2 jam atausesuaidenganaturanrumahsakitdankebutuhan pasien, serta gerak-gerakkan pergelangan tangan 12. Selama pengikatan, lakukan hal-hal berikut: a. Periksa tanda-tanda penurunan sirkulasi atau gangguan integritas kulit
  • 25. 17 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan b. Setelah ikatan dilepas, lakukan latihan pergerakan sendi. c. Observasi tanda-tanda gangguan sensori, yaitu: tidur yang berlebihan, cemas, panik, dan halusinasi. 13. Cuci tangan dengan prinsip bersih 14. Catat/dokumentasikan hal-hal berikut. a. Alasan pemasangan restraint b. Tindakan alternatif yang diberikan sebelum pemasangan waktu pemasangan dan waktu pelepasan c. Hasil pengkajian untuk setiap shift (termasuk hal-hal yang dikaji dan hasilnya) Sikap Sikap Selama Pelaksanaan : 1. Menunjukkan sikap sopan dan ramah 2. Menjamin Privacy pasien 3. Bekerja dengan teliti Evaluasi 1. Tanyakan keadaan dan kenyamanan pasien setelah tindakan. 2. Observasi tanda kegelisahan yang menyebabkan gangguan istirahat-tidur
  • 26. 18 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan PENDIDIKAN JARAK JAUH D-3 KEPERAWATAN No. Dokumen : STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR No. Revisi : MENCUCI TANGAN BIASA Tanggal Terbit : Halaman : Unit : Laboratorium Keperawatan Petugas / pelaksana: Perawat, dosen, CI, Mhs. Pengertian Suatu kegiatan untuk membersihkan tangan dari agent penyebab penyakit dengan membersihkan jari,kuku, telapak tangan hingga pergelangan tangan dilakukan dengan sabun antiseptic atau alcohol paling tidak selama 10 sampai 15 detik. Indikasi Sebelum dan sesudah melakukan asuhan keperawatan secara langsung dan tidak langsung pada pasien. Tujuan Mencegah infeksi nosokomial dan melindungi diri dari agent penyakit yang terdiri dari kuman. Persiapan tempat dan alat Alat-alat : 1. sabun cair atau batang 2. kran dengan air mengalir 3. Lap tangan bersih dan kering atau alat pengering 4. Hand lotion bila diperlukan Persiapan pasien Persiapan Lingkungan Pelaksanaan 1. Kedua tangan dibasahi di bawah air mengalir 2. Sabun cair dituangkan dalam telapak tangan (2-4ml), atau bila menggunakan sabun batang digosokkan pada telapak tangan secukupnya. 3. Telapak tangan digosokkan dengan gerakan memutar sebanyak 10 kali Logo PJJ
  • 27. 19 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 4. Punggung tangan digosok dengan telapak tangan yang lain sambil meratakan sabun 5. Membersihkan kuku dan jari-jari tangan dengan mulai kelingking samapai ibu jari dengan arah memutar masing-masing sebayak 10 kali, kemudian kearah telapak tangan, punggung telapak tangan dan melingkari pergelangan tangan. Ulangi prosedur untuk tangan yang lain 6. Tangan dibersihkan mulai pergelangan tangan,punggung dan telapak tangan sampai jari-jari tangan 7. Tangan dikeringkan dengan lap atau alat pengering Sikap Sikap Selama Pelaksanaan : Bekerja dengan teliti Evaluasi
  • 28. 20 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan PENDIDIKAN JARAK JAUHD-3 KEPERAWATAN No. Dokumen : STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR No. Revisi : MENCUCI TANGAN STERIL Tanggal Terbit : Halaman : Unit : Laboratorium Keperawatan Petugas / pelaksana: Perawat, dosen, CI, Mhs. Pengertian Suatu kegiatan untuk membersihkan tangan dari agent penyebab penyakit dengan membersihkan jari, kuku, telapak tangan hingga pergelangan tangan dengan menggunakan sabun antiseptic dan di keringkan dengan handuk steril. Indikasi Sebelum dan sesudah melakukan asuhan keperawatan secara langsung dan tidak langsung pada pasien. Tujuan Mencegah infeksi nosokomial dan melindungi diri dari agent penyakit mulai kuman sampai spora. Persiapan tempat dan alat Alat-alat : 1. Sabun yang mengandung antiseptik 2. Kran dengan air mengalir 3. Pembersih kuku 4. Sikat 5. Handuk/lap steril Persiapan pasien Persiapan Lingkungan Pelaksanaan 1. Periksa adanya luka pada tangan dan jari 2. Lepaskan jam tangan atau cincin 3. Gunakan pakaian bedah, penutup kepala, masker wajah, pelindung mata jika dipakai 4. Air dialirkan dengan pengontrol kaki atau siku Logo PJJ
  • 29. 21 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 5. Kedua tangan dibasahi dibawah air mengalir, mulai jari-jari sampai atas siku. Pertahan kan tangan atas berada setinggi siku selama prosedur 6. Sabun antiseptik cair dituangkan dalam telapak tangan (2-4ml) dengan siku atau pengontrol kaki 7. Sabun diratakan mulai jari sampai 5 cm diatas siku 8. Kuku jari bagian dalam dibersihkan dengan menggunakan pembersih kuku. Buang pembersih kuku. 9. Menyikat mulai ujung jari dan kuku 15 kali (selama ½ menit) 10. Jari-jari disikat dengan arah ke bawah selama 10 kali gerakan (kira-kira 1 menit) 11. Telapak dan punggung tangan disikat dengan arah memutar masing-masing selama 10 gerakan (kira- kira ½ menit) 12. Pergelangan sampai diatas siku dengan arah memutar 10 kali gerakan (selama 1 menit) 13. Mengulangi prosedur untuk tangan yang lain, buang sikat. 14. Membersihkan tangan dengan air mengalir, mulai ujung jari sampai atas siku, dengan tangan tetap berada diatas siku untuk masing-masing tangan. 15. Matikan aliran air dengan menggunakan pengontrol kakiatau siku 16. Keringkan tangan dengan handuk steril mulai jari-jari kearah siku. Ulangi untuk tangan yang lain Sikap Sikap Selama Pelaksanaan : Bekerja dengan teliti
  • 30. 22 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan PENDIDIKAN JARAK JAUH D-3 KEPERAWATAN No. Dokumen : STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR No. Revisi : MEMAKAI MASKER Tanggal Terbit : Halaman : Unit : Laboratorium Keperawatan Petugas / pelaksana: Perawat, dosen, CI, Mhs. Pengertian Suatu kegiatan untuk melindungi diri saat kontak langsung dengan pasien dengan menggunakan masker/penutup mulut dan hidung. Indikasi Melakukan asuhan keperawatan secara langsung dengan pasien dan lingkungan sekitar pasien. Tujuan Melindungi diri saat melakukan asuhan keperawatan. Persiapan tempat dan alat Alat-alat : Masker Persiapan pasien Persiapan Lingkungan Pelaksanaan 1. Mencuci tangan 2. Memberi tahu pasien maksud perawat memakai masker 3. Memasang masker menutupi hidung dan mulut, kemudian mengikat tali-talinya, tali bagian atas diikat ke belakang kepala melewati bagian atas telinga sedangkan tali bagian bawah diikat dibelakang leher 4. Menanggalkan masker, dengan melepaskan ikatan tali-talinya kemudian masker dilipat dengan bagian luar di dalam 5. Masker direndam dalam larutan lysol (masker disposible langsung dibuang) Logo PJJ
  • 31. 23 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 6. Hal-hal yang harus diperhatikan : 7. Masker hanya dipakai satu kali, kemudian dicuci atau dibuang. Jika masker sudah lembab berarti tidak efektif lagi dan harus diganti 8. Jangan Menggulung masker di leher dan kemudian dipakai lagi 9. Tidak memakai masker keluar lingkungan pasien 10. Mencuci tangan Sikap Sikap Selama Pelaksanaan : 1. Menunjukkan sikap sopan dan ramah 2. Bekerja dengan teliti
  • 32. 24 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan PENDIDIKAN JARAK JAUH D-3 KEPERAWATAN No. Dokumen : STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR No. Revisi : MEMAKAI SKORT Tanggal Terbit : Halaman : Unit : Laboratorium Keperawatan Petugas / pelaksana: Perawat, dosen, CI, Mhs. Pengertian Suatu kegiatan untuk melindungi diri saat kontak langsung dengan pasien dengan menggunakan skort. Indikasi Melakukan asuhan keperawatan secara langsung dengan pasien dan lingkungan sekitar pasien. Tujuan Melindungi diri saat melakukan asuhan keperawatan. Persiapan tempat dan alat Alat-alat : Skort sesuai ukuran, bertali, bersih Persiapan pasien Persiapan Lingkungan Pelaksanaan 1. Mencuci tangan 2. Memakai skort 3. Melepas skort dengan bagian dalam di luar, kemudian langsung dimasukan ke dalam kantong cucian 4. Mencuci tangan Sikap Sikap Selama Pelaksanaan : 1. Menunjukkan sikap sopan dan ramah 2. Bekerja dengan teliti Logo PJJ
  • 33. 25 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan PENDIDIKAN JARAK JAUH D-3 KEPERAWATAN No. Dokumen : STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR No. Revisi : MEMAKAI SARUNG TANGAN STERIL Tanggal Terbit : Halaman : Unit : Laboratorium Keperawatan Petugas / pelaksana: Perawat, dosen, CI, Mhs. Pengertian Suatu kegiatan untuk melindungi diri saat kontak langsung dengan pasien. Indikasi Perawatan pada pasien yang terdapat luka atau peralatan keperawatan yang harus terjaga kesterilannya. Tujuan Melindungi diri saat kontk langsung dengan pasien yang memiliki luka atau peralatan medis yang steril. Persiapan tempat dan alat Alat-alat : 1. Sarung tangan 2. Piala ginjal yang berisi larutan desinfektan Persiapan pasien Persiapan Lingkungan Pelaksanaan 1. Mencuci tangan 2. Mengambil sarung tangan hingga lipatan jari-jari terlepas 3. Memasukkan jari-jari tangan sesuai dengan jari-jari sarung tangan 4. Lakukan juga tangan yang lain sama seperti atas 5. Membuka sarung tangan, kemudian dimasukkan ke piala ginjal yang berisi larutan desinfektan 6. Membereskan peralatan 7. Mencuci tangan Logo PJJ
  • 34. 26 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Sikap Sikap Selama Pelaksanaan : 1. Menunjukkan sikap sopan dan ramah 2. Menjamin Privacy pasien 3. Bekerja dengan teliti 4. Memperhatikan body mekanism PENDIDIKAN JARAK JAUH D-3 KEPERAWATAN No. Dokumen : STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR No. Revisi : MENDESINFEKSI ALAT (LOGAM, TENUN, KASA) Tanggal Terbit : Halaman Unit : Laboratorium Keperawatan Petugas / pelaksana: Perawat, dosen, CI, Mhs. Pengertian Suatu kegiatan untuk mensucihamakan alat-alat medis yang digunakan pada saat pelaksanaan asuhan keperawatan dengan menggunakan bahan kimia. Indikasi Alat-alat medis yang digunakan saat pelaksanaan asuhan keperawatan berupa logam, tenun dan kasa Tujuan Mencegah infeksi nosokomial yang berasal dari alat- alat medis Persiapan tempat dan alat Alat : 1. Tempat untuk merendam alat (sesuai dengan keperluan) 2. Larutan desinfeksi misal : Lysol, Saflon Persiapan pasien Persiapan Lingkungan Pelaksanaan 1. Membersihkan alat dari kotoran 2. Merendam alat selama 2 jam 3. Membersihkan alat 4. Membereskan alat Sikap Sikap Selama Pelaksanaan : Hati – hati, Rapi, teliti Logo PJJ
  • 35. 27 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan PENDIDIKAN JARAK JAUH D-3 KEPERAWATAN No. Dokumen : STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR No. Revisi : DESINFEKSI DENGAN BAHAN KIMIA Tanggal Terbit : Halaman : Unit : Laboratorium Keperawatan Petugas / pelaksana: Perawat, dosen, CI, Mhs. Pengertian Suatu kegiatan untuk mensucihamakan alat-alat medis yang digunakan pada saat pelaksanaan asuhan keperawatan dengan menggunakan bahan kimia. Indikasi Alat-alat medis yang digunakan saat pelaksanaan asuhan keperawatan. Tujuan Mencegah infeksi nosokomial yang berasal dari alat-alat medis Persiapan tempat dan alat Alat-alat : 1. Larutan desinfektan (klorin 1%, glutaraldehid 2%) 2. Desinfektan padat (formalin) 3. Peralatan yang akan didesinfeksi (dari kaca atau plastik) 4. Air steril/aquabides Persiapan pasien Persiapan Lingkungan Pelaksanaan 1. Peralatan yang sudah dipaka, direndam dalam larutan desinfekta (lisol0,5% selama 2 jam 2. Kemudian dicuci bersih Desinfeksi dengan larutan kimia 1. Peralatan yang bisa didesinfeksi dengan larutan kimia, yaitu peralatan dari plastik atau kaca Logo PJJ
  • 36. 28 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 2. Kemudian peralatan dimasukkan dalam larutan desinfektan yang sudah dipersiapkan (klorin 1%dalam aquabidest, glutaraldehid 2% dalam alkohol 90%), kemudian ditunggu sampai 90 menit. 3. Peralatan dicuci dalam air steril (aquabidest) dengan menggunakan korentrang steril 4. Peralatan ditempatkan dalam bak instrumen dan bisa digunakan Desinfesi dengan bahan kimia (Formalin) 1. Peralatan yang bisa didesinfeksi dengan formalin, yaitu kassa dan sarung tangan, tetappi karena sifatnya iritatif, perlu dipertimbangkan bila mengenai pasien secara langsung 2. Peralatan dumasukkan dalam dessing drum yang sudah diberikan formalin yang sebelumnyadibungkus kassa 3. Dressing drum ditutup pori-porinya dan diberi label tanggal dan jam proses dimulai 4. Ditunggu sampai 24 jam, baru bisa digunakan Sikap Sikap Selama Pelaksanaan : Bekerja dengan teliti
  • 37. 29 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan PENDIDIKAN JARAK JAUH D-3 KEPERAWATAN No. Dokumen : STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR No. Revisi : STERILISASI ALAT Tanggal Terbit : Halaman : Unit : Laboratorium Keperawatan Petugas / pelaksana: Perawat, dosen, CI, Mhs. Pengertian Suatu kegiatan untuk mensucihamakan alat-alat medis yang digunakan pada saat pelaksanaan asuhan keperawatan. Indikasi Alat-alat medis yang digunakan saat pelaksanaan asuhan keperawatan. Tujuan Mencegah infeksi nosokomial yang berasal dari alat-alat medis Persiapan tempat dan alat Alat-alat : 1. Larutan desinfeksi ( lisol, savlon, klorin) 2. Tempat untuk merendam alat 3. Jenis sterilisator yang sesuai ( autoclave, oven) Persiapan pasien Persiapan Lingkungan Pelaksanaan 1. Peralatan yang sudah dipakai, direndam dalam larutan desinfektan selam 2 jam. 2. Kemudian dicuci bersih dan dikeringkan. Sterilisasi dengan autoclave 1. Peralatan yang bisa disterilisasi dengan autoclave, yaitu berbagai peralatan dari lateks , sarung tangan, kain (laken, kassa). Logo PJJ
  • 38. 30 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 2. Peralatan dipisahkan sesuai dengan jenisnya, dan dibungkus dengan kain. Untuk sarung tangan bagian dalam ditaruh kassa atau kertas tahan air, kemudiandibungkus dengan kertas tahan air (kertas minyak). 3. Buka autoclave, isi bagian luar panci dengan air ± 1500 ml. 4. Masukkan peralatan dalam panci, atur agar panas dapat merata. 5. Tutup pipa uap, kemudian panaskan dalam tungku pemanas. 6. Tunggu sampai panas pada termometer mencapai 20°F, kemudian buka pipa uap dan angkat dari sumber panas. 7. Tunggu sampai termometer menunjukkan angka 0, peralatan bisa diangkat. Sterilisasi dengan oven 1. Peralatan yang bisa disterilisasi dengan sterilisasi, yaitu berbagai peralatan dari logam (pinset, klem, dll), kain (taken, kassa). Untuk gunting bedah akan mudah tumpul dengan sterilisasi ini, dan sarung tangan akan mudah rusak dengan sterilisasi ini. Untuk jenis peralatan dari kain akan mudah rusak juga dengan papas yang kurang merata pada oven. 2. Peralatan disusun berdasarkan dengan susunan rak dalam oven 3. Kemudian atur tombol untuk pengaturan kerja otomatis atau manual 4. Putar pengatur panas dan lamanya waktu pemanasan. Untuk pemanasan 160°c selama 60 menit, 170 c selama 40 menit dan 180 c selama 20 menit
  • 39. 31 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 5. Kemudian tunggu oven bekerja sesuai dengan waktu yang ditentukan. Bila menggunakan kerja otomatis, oven akan langsung mati bila sudah sesuai dengan pengaturan waktu dan panas. Bila menggunakan pengaturan manual waktu dihitung mulai suhu oven mencapai suhu yang diinginkan, matika oven bila sudah selesai. 6. Setelah dingin peralatan diangkat dan bisa digunakan atau disimpan dalam tempat yang steril Sikap Sikap Selama Pelaksanaan : 1. Bekerja dengan teliti III. PENILAIAN PENGETAHUAN ( PRASARAT ) 1. Faktor- faktor yang mempengaruhi keamanan dan kenyaman klien 5. Tanda – tanda perubahan yang terjadi klein 6. Indikasi tindakan yang dilakukan 7. Tujuan tindakan yang dilakukan
  • 40. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 32 Instrumen Penilaian Kode Unit : KDM/I/Bebas Cedera/Memasang restraint Judul Unit : Memenuhi Kebutuhan dan Keselamatan; bebas cedera Uraian Unit : Memasang Restraint Petunjuk : Memberi tanda Ö bila dilakukan A. Penilaian Keterampilan No. Elemen Kompetensi Indikator Penilaian Ya (1) Tidak (0) 1 Melakukan pengkajian kondisi dan kesiapan pasien a. Data subjektif dan objektif tentang keamanan dan keselamatan pasien teridentifikasi. b. Sebelum pemasangan restraint, beberapa alternatif tindakan-tindakan mempertahankan keamanan dan keselamatan dilakukan 2. Melakukan Persiapan a. Alasan pemasangan restraint dijelaskan dengan bahasa yang mudah dimengerti b. Meminta tandatangan nota persetujuan tindakan dengan sopan c. Peralatan disiapkan d. Prinsip privasi diterapkan 3. Melaksanakan tindakan a. Cuci tangan dengan prinsip bersih dilakukan b. Posisi tubuh sesuai anatomi normal dilakukan c. Bagian tulang yang menonjol dilindungi
  • 41. 33 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan d. Pengikatan dilakukan pada pergelangan tangan atau kaki dengan ikatan/simpul yang mudah dilepas dibuat. e. Pengikatanujungrestraintpada tempat yang memudahkan pasien bergerak tetapi tidak dapat dijangkau dilakukan. f. Pelepasanrestraintpadawaktu- waktu tertentu dilakukan g. Kebutuhan dasar pasien selama pengikatan dipenuhi. h. Tanda-tanda dampak pemeriksaanrestraintdiperiksa. i. Cuci tangan dengan prinsip bersih dilakukan 4. Mengevaluasi hasil tindakan a. Keamanan dan kenyamanan pasien dinilai b. Perkembangan kondisi pasien yang berkaitan dengan kenyamanan dinilai 5. Mendokumentasikan tindakan a. Alasan pemasangan restraint dituliskan b. Tindakan yang diberikan sebelum selama dan saat pengikatan dicatat c. Perkembangan kondisi pasien yang berkaitan dengan keamanan dicatat. Catatan : Indikator penilaian yang belum dicapai ................................................ ..................................................................................................................................................... ..................................................................................................................................................... ...................................................................................
  • 42. 34 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Mahasiswa Pembimbing .................................... ................................... Keterangan : NILAI = Nilai perolehan (SP) X 100 % Nilai Maksimal (SM) A. Bila nilai 100 % = Indikator dilakukan secara keseluruhan : Mahasiswa kompeten B. Bilai nilai kurang dari 80 % = Mahasisawa belum kompeten, sehingga mahasiswa perlu pendampingan ulang.
  • 43. 35 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Alman. 2000, Fundamental & Advanced Nursing Skill ,Canada, Delmar Thompson, Learning Publisher. Asmadi. 2008, Teknik prosedural keperawatan,konsep dan aplikasi kebutuhan dasar klien, Salemba Medika, Jakarta Azis Alimun .2006, Kebutuahan dasar manusia I , Salemba Medika, Jakarta Elkin, et al .2000., Nursing Intervention and Clinical Skills, Aecond edt. Kozier, B. 1995, Fundamental of Nursing: Concept Process and Practice, Ethics and Values, California, Addison Wesley Perry,at al. 2005, Ketrampilan dan prosedur dasar,Kedokteran, EGC, Jakarta Potter,P.1998, Fundamental of Nursing, Philadelphia, Lippincot Tarwoto Wartonah.2006, Kebutuhan dasar manusia dan proses keperawatan edisi 3, Salemba Medika, Jakarta Tim Poltekkes Depkes Jakarta III .2009, Panduan Praktek KDM, Salemba Medika,Jakarta Tim Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang, 2012, Modul pembelajaran KDM, Malang Wahid,IM dan Nuruk, C. 2008, Kebutuhan dasar Manusia, teori dan aplikasi dalam praktek, Salemba Medika, Jakarta Daftar Pustaka