SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  24
ORDINAN (gangguan jiwa) TAHUN 1952
 Definisi:
ORDINAN (gangguan jiwa)
TAHUN 1952 diluluskan pada
tahun 1952
 Melindungi pesakit psikiatri
 Melindungi orang awam
 Memaksa pelanggar undang-undang
mendapat rawatan.
 Memaksa mereka yang tidak sedar
berpenyakit jiwa mendapat rawatan.
Ialah hospital yang disenaraikan dalam Lembaga
Negara sebagai tempat yang sesuai untuk
merawat orang-orang yang menghidapi gagguan
otak.
Malaysia mempunyai 2 hospital jiwa:
Hospital Bahagia
Hospital Permai
 Kemasukan sukarela.
 Kemasukan terpaksa.
 Untuk pesakit sivil.
 Borang A – berkesan utk rawatan utk 3 bulan
 Borang B – berkesan utk 14 hari utk pengawasan
 Police form 57 (F)
 Urgency Form
 Pelanggar undang-undang(court order)
 Ditubuhkan di hospital.
 Terdiri dari pengamal perubatan dan orang
awam
 Memeriksa Hospital.
 Mengesyorkan penangguhan pesakit.
 Mengesyorkan pengampunan pesakit.
 Melapurkan semula kepada Menteri
Kesihatan.
 Keluar sukarela
 Keluar terus menerus.
 Keluar percubaan.
 Pengembalian kepenjagaan mahkamah.
 Pengeluaran di bawah perintah.
 Pesakit melarikan diri.
 Hospital swasta tidak dibenarkan merawat
pesakit jiwa –
 Tidak seorang pun dibenarkan masuk ke
hospital sakit jiwa kecuali orang-orang yang
menghidapi penyakit jiwa.
 Jika ingin masuk – perlukan arahan dari
lembaga negara.
Memahami “Mental Health Act 1978”
1 Borang A – rawatan 3 bulan
2 Borang B – untuk 14 hari pengawasan.
3 Borang C – permintaan saudara mara
4 Borang F – untuk 3 hari semasa pengawasan
5 Borang G – Permohonan Lembaga Pelawat ke Pengadi
Mahkamah.
6 Borang H – Perintah mahkamah untuk melanjutkan
rawatan pesakit
7 Perintah mahkamah adalah melalui surat rasmi dengan
cap kerajaan untuk menahan kes sivil dan juga kes
jenayah.
 Boleh dilakukan melalui;
 Permohonan pesakit sendiri.
 Saudara mara
 Polis
 Arahan pengadil/hakim mahkamah dan perintah
dalam kaunsel.
 Arahan Menteri Kesihatan
 Mendapat rawatan:
 Hospital sakit jiwa
 Wad perubatan unit sakit jiwa
 Memohon melalui pengarah
 Tidak melebihi 7 hari
 Doktor boleh menahan pesakit jika didapati tidak
sihat
 Melalui borang tertentu
 Diperiksa oleh doktor berdaftar.
 Dalam tempoh 7 hari
 Doktor tersebut tidak ada pertalian darah
atau perniagaan dengan pesakit.
 Kes sivil – menjatuhkan perintah rawatan jiwa
 Kes jenayah – perintah kod peraturan jenayah
1978
 Tribunal kesihatan mental
 Pakar jiwa – pengerusi
 Pakar perubatan
 Peguam
 Pekerja biasa.
 Pesakit masuk hospital jiwa secara sukarela
 Mengikut prosedur yang di tetapkan
 Permohonan sendiri – tempoh 7 hari selepas notis.
 Melalui borang B – selepas 14 hari / mesyuarat
Lembaga Pelawat.
 Melalui borang A – sebelum habis 3 bulan – oleh
Pengarah Hospital.
 Arahan tahan oleh Mahkamah- kes sivil.
 Kes Jenayah - Tribunal Kesihatan dan jaminan
keluarganya.
 Lantikan oleh Menteri Kesihatan
 Juga mencalonkan Pengerusi Lembaga ini
mengikut Ordinan Pindaan Gangguan Otak
1978.
 Mempunyai 3-6 ahli terdiri;
 Seorang Pegawai Perubatan.
 Seorang Peguam yang sedang bertugas.
 Bagi panel pelawat, seorang wanita dicalonkan
untuk mewakili badan-badan sukarela yang
bertugas untuk pesakit psikiatri
 Mesyuarat bulanan.
 Ahli dilantik untuk 3 tahun.
 Tugas utama:
 Memeriksa persekitaran hospital – sebulan sekali
 Memeriksa borang-borang kemasukan
 Mencatet pengawasan dalam buku khas maklumat
mengenai urusan pesakit
 Memberi khidmat di bahagian;
 Hospital Bahagia
 Hospital Permai
 Lain-lain hospital berkaitan.
 Mempunyai kuasa untuk menahan pesakit
berdasarkan nasihat Pengarah Hospital – dari
mahkamah magistrat.
 Memerintahkan pesakit keluar dari hospital –
atas nasihat pengarah hospital.
 Membenarkan pesakit keluar untuk jangka
masa tertentu – nasihat pengarah hospital.
 Menyambut dan berbual mesra
 Sediakan tempat tidur
 Terima dengan baik.
 Rekod butiran pesakit
 Pemerhatian – vital signs
 Salinkan pakaian
 Orientasikan dengan suasana di wad.
 Faham kehendak pesakit.
 Utamakan keselesaan.
 Bincang perkara dengan teliti dengan pesakit
 Rujuk kepada pakar jiwa
 Dan sebagainya,
TAMAT

Contenu connexe

Tendances

Instrumen LAFKI (1).pdf
Instrumen LAFKI (1).pdfInstrumen LAFKI (1).pdf
Instrumen LAFKI (1).pdfwindyarlin
 
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di PuskesmasManajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di PuskesmasI Putu Cahya Legawa
 
HPK STARKES edit.ppt
HPK STARKES edit.pptHPK STARKES edit.ppt
HPK STARKES edit.pptMUCHLISChLIS
 
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018revDokter Tekno
 
Anastesi dan bedah klinik.pdf
Anastesi dan bedah klinik.pdfAnastesi dan bedah klinik.pdf
Anastesi dan bedah klinik.pdfFahmiMuhammad40
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Pelayanan KesehatanBuku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Pelayanan KesehatanBPJS Kesehatan RI
 
Ppt etika dan hukum kesehatan
Ppt etika dan hukum kesehatanPpt etika dan hukum kesehatan
Ppt etika dan hukum kesehatansumardi AMK
 
Regulasi Rumah Sakit
Regulasi Rumah SakitRegulasi Rumah Sakit
Regulasi Rumah SakitSariana Csg
 
Contoh spk dan rkk serta rekomedasi k omite medis
Contoh spk dan rkk serta rekomedasi k omite medisContoh spk dan rkk serta rekomedasi k omite medis
Contoh spk dan rkk serta rekomedasi k omite medisAtal Tamara Setiawan
 
3. penerimaan pasien rawat inap
3. penerimaan pasien rawat inap3. penerimaan pasien rawat inap
3. penerimaan pasien rawat inapranti1986
 
Pedoman pelaporan insiden kejadian pasien
Pedoman pelaporan insiden kejadian pasienPedoman pelaporan insiden kejadian pasien
Pedoman pelaporan insiden kejadian pasienRSIABudhiMulia
 
SK PELAYANAN FARMASI.docx
SK PELAYANAN FARMASI.docxSK PELAYANAN FARMASI.docx
SK PELAYANAN FARMASI.docxKentutGede
 
Sosialisasi HPK.pptx
Sosialisasi HPK.pptxSosialisasi HPK.pptx
Sosialisasi HPK.pptxAfriskiNanda
 
Peran Sistem Rujukan Terintegrasi (SISRUTE) dalam mencapai tujuan SDGs
Peran Sistem Rujukan Terintegrasi (SISRUTE) dalam mencapai tujuan SDGsPeran Sistem Rujukan Terintegrasi (SISRUTE) dalam mencapai tujuan SDGs
Peran Sistem Rujukan Terintegrasi (SISRUTE) dalam mencapai tujuan SDGsditjenyankes
 

Tendances (20)

Instrumen LAFKI (1).pdf
Instrumen LAFKI (1).pdfInstrumen LAFKI (1).pdf
Instrumen LAFKI (1).pdf
 
Ppt pasien safety
Ppt pasien safetyPpt pasien safety
Ppt pasien safety
 
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di PuskesmasManajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
 
HPK STARKES edit.ppt
HPK STARKES edit.pptHPK STARKES edit.ppt
HPK STARKES edit.ppt
 
Sop rs
Sop rsSop rs
Sop rs
 
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
 
Anastesi dan bedah klinik.pdf
Anastesi dan bedah klinik.pdfAnastesi dan bedah klinik.pdf
Anastesi dan bedah klinik.pdf
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Pelayanan KesehatanBuku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
 
SOP RCA
SOP RCASOP RCA
SOP RCA
 
Ppt etika dan hukum kesehatan
Ppt etika dan hukum kesehatanPpt etika dan hukum kesehatan
Ppt etika dan hukum kesehatan
 
PENYUSUNAN INDIKATOR MUTU UNIT
PENYUSUNAN INDIKATOR MUTU UNITPENYUSUNAN INDIKATOR MUTU UNIT
PENYUSUNAN INDIKATOR MUTU UNIT
 
PPS (contoh).docx
PPS (contoh).docxPPS (contoh).docx
PPS (contoh).docx
 
Regulasi Rumah Sakit
Regulasi Rumah SakitRegulasi Rumah Sakit
Regulasi Rumah Sakit
 
Seri bpjs kesehatan sistem rujukan berjenjang
Seri bpjs kesehatan sistem rujukan berjenjangSeri bpjs kesehatan sistem rujukan berjenjang
Seri bpjs kesehatan sistem rujukan berjenjang
 
Contoh spk dan rkk serta rekomedasi k omite medis
Contoh spk dan rkk serta rekomedasi k omite medisContoh spk dan rkk serta rekomedasi k omite medis
Contoh spk dan rkk serta rekomedasi k omite medis
 
3. penerimaan pasien rawat inap
3. penerimaan pasien rawat inap3. penerimaan pasien rawat inap
3. penerimaan pasien rawat inap
 
Pedoman pelaporan insiden kejadian pasien
Pedoman pelaporan insiden kejadian pasienPedoman pelaporan insiden kejadian pasien
Pedoman pelaporan insiden kejadian pasien
 
SK PELAYANAN FARMASI.docx
SK PELAYANAN FARMASI.docxSK PELAYANAN FARMASI.docx
SK PELAYANAN FARMASI.docx
 
Sosialisasi HPK.pptx
Sosialisasi HPK.pptxSosialisasi HPK.pptx
Sosialisasi HPK.pptx
 
Peran Sistem Rujukan Terintegrasi (SISRUTE) dalam mencapai tujuan SDGs
Peran Sistem Rujukan Terintegrasi (SISRUTE) dalam mencapai tujuan SDGsPeran Sistem Rujukan Terintegrasi (SISRUTE) dalam mencapai tujuan SDGs
Peran Sistem Rujukan Terintegrasi (SISRUTE) dalam mencapai tujuan SDGs
 

En vedette

ASPEK UNDANG-UNDANG PSIKIATRI TANAH MELAYU - MENTAL DISORDER ORDINANCE (PERSE...
ASPEK UNDANG-UNDANG PSIKIATRI TANAH MELAYU - MENTAL DISORDER ORDINANCE (PERSE...ASPEK UNDANG-UNDANG PSIKIATRI TANAH MELAYU - MENTAL DISORDER ORDINANCE (PERSE...
ASPEK UNDANG-UNDANG PSIKIATRI TANAH MELAYU - MENTAL DISORDER ORDINANCE (PERSE...Muhammad Nasrullah
 
Kp 3.1.24 klasifikasi gangguan jiwa
Kp 3.1.24 klasifikasi gangguan jiwaKp 3.1.24 klasifikasi gangguan jiwa
Kp 3.1.24 klasifikasi gangguan jiwaAhmad Muhtar
 
Kp 3.1.38 gangguan psikotik
Kp 3.1.38 gangguan psikotikKp 3.1.38 gangguan psikotik
Kp 3.1.38 gangguan psikotikAhmad Muhtar
 
ORDINAN (PENYAKIT JIWA) TAHUN 1952
ORDINAN (PENYAKIT JIWA) TAHUN 1952ORDINAN (PENYAKIT JIWA) TAHUN 1952
ORDINAN (PENYAKIT JIWA) TAHUN 1952Muhammad Nasrullah
 
Mental Health Act 2001: General Outline (March 2011)
Mental Health Act 2001: General Outline (March 2011)Mental Health Act 2001: General Outline (March 2011)
Mental Health Act 2001: General Outline (March 2011)Darius Whelan
 
MENTAL DISORDER (KECELARUAN MENTAL)
MENTAL DISORDER (KECELARUAN MENTAL)MENTAL DISORDER (KECELARUAN MENTAL)
MENTAL DISORDER (KECELARUAN MENTAL)effarahman
 
Kesihatan mental dan fizikal
Kesihatan mental dan fizikalKesihatan mental dan fizikal
Kesihatan mental dan fizikalwakzar
 
Perkhidmatan Psikiatri di Malaysia
Perkhidmatan Psikiatri di MalaysiaPerkhidmatan Psikiatri di Malaysia
Perkhidmatan Psikiatri di MalaysiaMuhammad Nasrullah
 
Penting buka-kelas-pemulihan
Penting buka-kelas-pemulihanPenting buka-kelas-pemulihan
Penting buka-kelas-pemulihanAmirul Naim
 
Borang bhep 1 hingga bhep 7
Borang bhep 1 hingga bhep 7Borang bhep 1 hingga bhep 7
Borang bhep 1 hingga bhep 7Muhd Ailany
 
Kajian Kumpulan Tahap Keselesaan Bekerja dalam kalangan staff PPUKM
Kajian Kumpulan Tahap Keselesaan Bekerja dalam kalangan staff PPUKMKajian Kumpulan Tahap Keselesaan Bekerja dalam kalangan staff PPUKM
Kajian Kumpulan Tahap Keselesaan Bekerja dalam kalangan staff PPUKMNuraini Ismail
 

En vedette (14)

ASPEK UNDANG-UNDANG PSIKIATRI TANAH MELAYU - MENTAL DISORDER ORDINANCE (PERSE...
ASPEK UNDANG-UNDANG PSIKIATRI TANAH MELAYU - MENTAL DISORDER ORDINANCE (PERSE...ASPEK UNDANG-UNDANG PSIKIATRI TANAH MELAYU - MENTAL DISORDER ORDINANCE (PERSE...
ASPEK UNDANG-UNDANG PSIKIATRI TANAH MELAYU - MENTAL DISORDER ORDINANCE (PERSE...
 
Kp 3.1.24 klasifikasi gangguan jiwa
Kp 3.1.24 klasifikasi gangguan jiwaKp 3.1.24 klasifikasi gangguan jiwa
Kp 3.1.24 klasifikasi gangguan jiwa
 
Kp 3.1.38 gangguan psikotik
Kp 3.1.38 gangguan psikotikKp 3.1.38 gangguan psikotik
Kp 3.1.38 gangguan psikotik
 
ORDINAN (PENYAKIT JIWA) TAHUN 1952
ORDINAN (PENYAKIT JIWA) TAHUN 1952ORDINAN (PENYAKIT JIWA) TAHUN 1952
ORDINAN (PENYAKIT JIWA) TAHUN 1952
 
Mental Health Act 2001: General Outline (March 2011)
Mental Health Act 2001: General Outline (March 2011)Mental Health Act 2001: General Outline (March 2011)
Mental Health Act 2001: General Outline (March 2011)
 
MENTAL DISORDER (KECELARUAN MENTAL)
MENTAL DISORDER (KECELARUAN MENTAL)MENTAL DISORDER (KECELARUAN MENTAL)
MENTAL DISORDER (KECELARUAN MENTAL)
 
Kesihatan mental dan fizikal
Kesihatan mental dan fizikalKesihatan mental dan fizikal
Kesihatan mental dan fizikal
 
Perkhidmatan Psikiatri di Malaysia
Perkhidmatan Psikiatri di MalaysiaPerkhidmatan Psikiatri di Malaysia
Perkhidmatan Psikiatri di Malaysia
 
Mental health act 2007
Mental health act 2007Mental health act 2007
Mental health act 2007
 
Penting buka-kelas-pemulihan
Penting buka-kelas-pemulihanPenting buka-kelas-pemulihan
Penting buka-kelas-pemulihan
 
Borang bhep 1 hingga bhep 7
Borang bhep 1 hingga bhep 7Borang bhep 1 hingga bhep 7
Borang bhep 1 hingga bhep 7
 
KONSEP KESIHATAN MENTAL
KONSEP KESIHATAN MENTALKONSEP KESIHATAN MENTAL
KONSEP KESIHATAN MENTAL
 
Kajian Kumpulan Tahap Keselesaan Bekerja dalam kalangan staff PPUKM
Kajian Kumpulan Tahap Keselesaan Bekerja dalam kalangan staff PPUKMKajian Kumpulan Tahap Keselesaan Bekerja dalam kalangan staff PPUKM
Kajian Kumpulan Tahap Keselesaan Bekerja dalam kalangan staff PPUKM
 
Borang soal selidik
Borang soal selidikBorang soal selidik
Borang soal selidik
 

Similaire à Orinan sakit jiwa

Hak dan-kewajiban-pasien
Hak dan-kewajiban-pasienHak dan-kewajiban-pasien
Hak dan-kewajiban-pasienChandra Crew
 
hubungan etika, disiplin, dan hukum kedokteran dengan tindakan dokter
hubungan etika, disiplin, dan hukum kedokteran dengan tindakan dokterhubungan etika, disiplin, dan hukum kedokteran dengan tindakan dokter
hubungan etika, disiplin, dan hukum kedokteran dengan tindakan dokterLetitia Kale
 
MATERI HPK RSB MOLA 2021.pptx
MATERI HPK RSB MOLA 2021.pptxMATERI HPK RSB MOLA 2021.pptx
MATERI HPK RSB MOLA 2021.pptxSriHariyani8
 
materi_sintak.pptx
materi_sintak.pptxmateri_sintak.pptx
materi_sintak.pptxssuser36294c
 
Rahasia Medis Vs Keterbukaan Informasi dari perpektif etika
Rahasia Medis Vs Keterbukaan Informasi dari perpektif etikaRahasia Medis Vs Keterbukaan Informasi dari perpektif etika
Rahasia Medis Vs Keterbukaan Informasi dari perpektif etikaShantti1
 
Alur Pasien dan Cara konsultasi pada konsulen.pptx
Alur Pasien dan Cara konsultasi pada konsulen.pptxAlur Pasien dan Cara konsultasi pada konsulen.pptx
Alur Pasien dan Cara konsultasi pada konsulen.pptxssuser3a20c7
 
What do patients and caregivers want from mental health services
What do patients and caregivers want from mental health servicesWhat do patients and caregivers want from mental health services
What do patients and caregivers want from mental health servicesBagus Utomo
 
Bioetika, hukum kesehatan, hk. kedokteran dan ham
Bioetika, hukum kesehatan, hk. kedokteran dan ham Bioetika, hukum kesehatan, hk. kedokteran dan ham
Bioetika, hukum kesehatan, hk. kedokteran dan ham fikri asyura
 
Presentasi managemen
Presentasi managemenPresentasi managemen
Presentasi managemenBang Sabar
 
Kode Etik Kedokteran Gigi (KODEKGI) PDGI
Kode Etik Kedokteran Gigi (KODEKGI) PDGIKode Etik Kedokteran Gigi (KODEKGI) PDGI
Kode Etik Kedokteran Gigi (KODEKGI) PDGIAlninda Hutami
 
Sosialisasi bpjs seksi sosial paroki st paulus pku
Sosialisasi bpjs seksi sosial paroki st paulus pkuSosialisasi bpjs seksi sosial paroki st paulus pku
Sosialisasi bpjs seksi sosial paroki st paulus pkuParoki St Paulus Pekanbaru
 
Hak dan Kewajiban dalam Etika Profesi Keperawatan.ppt
Hak dan Kewajiban dalam Etika Profesi Keperawatan.pptHak dan Kewajiban dalam Etika Profesi Keperawatan.ppt
Hak dan Kewajiban dalam Etika Profesi Keperawatan.pptNurulLaili35
 
Sistem dokumentasi pelayanan di unit rawat jalan
Sistem dokumentasi pelayanan di unit rawat jalanSistem dokumentasi pelayanan di unit rawat jalan
Sistem dokumentasi pelayanan di unit rawat jalanOperator Warnet Vast Raha
 
Sistem dokumentasi pelayanan di unit rawat jalan
Sistem dokumentasi pelayanan di unit rawat jalanSistem dokumentasi pelayanan di unit rawat jalan
Sistem dokumentasi pelayanan di unit rawat jalanOperator Warnet Vast Raha
 
Seminar di rs.pptx
Seminar di rs.pptxSeminar di rs.pptx
Seminar di rs.pptxlowsd4
 
3.1.6.3 psikiatri forensik
3.1.6.3   psikiatri forensik3.1.6.3   psikiatri forensik
3.1.6.3 psikiatri forensikAhmad Muhtar
 

Similaire à Orinan sakit jiwa (20)

Aspek undang1
Aspek undang1Aspek undang1
Aspek undang1
 
ASPEK UNDANG
ASPEK UNDANGASPEK UNDANG
ASPEK UNDANG
 
Hak dan-kewajiban-pasien
Hak dan-kewajiban-pasienHak dan-kewajiban-pasien
Hak dan-kewajiban-pasien
 
hubungan etika, disiplin, dan hukum kedokteran dengan tindakan dokter
hubungan etika, disiplin, dan hukum kedokteran dengan tindakan dokterhubungan etika, disiplin, dan hukum kedokteran dengan tindakan dokter
hubungan etika, disiplin, dan hukum kedokteran dengan tindakan dokter
 
MATERI HPK RSB MOLA 2021.pptx
MATERI HPK RSB MOLA 2021.pptxMATERI HPK RSB MOLA 2021.pptx
MATERI HPK RSB MOLA 2021.pptx
 
materi_sintak.pptx
materi_sintak.pptxmateri_sintak.pptx
materi_sintak.pptx
 
Rahasia Medis Vs Keterbukaan Informasi dari perpektif etika
Rahasia Medis Vs Keterbukaan Informasi dari perpektif etikaRahasia Medis Vs Keterbukaan Informasi dari perpektif etika
Rahasia Medis Vs Keterbukaan Informasi dari perpektif etika
 
PERINTAH AM BAB F : Perubatan
PERINTAH AM BAB F : PerubatanPERINTAH AM BAB F : Perubatan
PERINTAH AM BAB F : Perubatan
 
Alur Pasien dan Cara konsultasi pada konsulen.pptx
Alur Pasien dan Cara konsultasi pada konsulen.pptxAlur Pasien dan Cara konsultasi pada konsulen.pptx
Alur Pasien dan Cara konsultasi pada konsulen.pptx
 
What do patients and caregivers want from mental health services
What do patients and caregivers want from mental health servicesWhat do patients and caregivers want from mental health services
What do patients and caregivers want from mental health services
 
Bioetika, hukum kesehatan, hk. kedokteran dan ham
Bioetika, hukum kesehatan, hk. kedokteran dan ham Bioetika, hukum kesehatan, hk. kedokteran dan ham
Bioetika, hukum kesehatan, hk. kedokteran dan ham
 
Presentasi managemen
Presentasi managemenPresentasi managemen
Presentasi managemen
 
Kode Etik Kedokteran Gigi (KODEKGI) PDGI
Kode Etik Kedokteran Gigi (KODEKGI) PDGIKode Etik Kedokteran Gigi (KODEKGI) PDGI
Kode Etik Kedokteran Gigi (KODEKGI) PDGI
 
Sosialisasi bpjs seksi sosial paroki st paulus pku
Sosialisasi bpjs seksi sosial paroki st paulus pkuSosialisasi bpjs seksi sosial paroki st paulus pku
Sosialisasi bpjs seksi sosial paroki st paulus pku
 
Etika dan Hukum Kedokteran
Etika dan Hukum KedokteranEtika dan Hukum Kedokteran
Etika dan Hukum Kedokteran
 
Hak dan Kewajiban dalam Etika Profesi Keperawatan.ppt
Hak dan Kewajiban dalam Etika Profesi Keperawatan.pptHak dan Kewajiban dalam Etika Profesi Keperawatan.ppt
Hak dan Kewajiban dalam Etika Profesi Keperawatan.ppt
 
Sistem dokumentasi pelayanan di unit rawat jalan
Sistem dokumentasi pelayanan di unit rawat jalanSistem dokumentasi pelayanan di unit rawat jalan
Sistem dokumentasi pelayanan di unit rawat jalan
 
Sistem dokumentasi pelayanan di unit rawat jalan
Sistem dokumentasi pelayanan di unit rawat jalanSistem dokumentasi pelayanan di unit rawat jalan
Sistem dokumentasi pelayanan di unit rawat jalan
 
Seminar di rs.pptx
Seminar di rs.pptxSeminar di rs.pptx
Seminar di rs.pptx
 
3.1.6.3 psikiatri forensik
3.1.6.3   psikiatri forensik3.1.6.3   psikiatri forensik
3.1.6.3 psikiatri forensik
 

Dernier

KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 

Dernier (20)

KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 

Orinan sakit jiwa

  • 2.  Definisi: ORDINAN (gangguan jiwa) TAHUN 1952 diluluskan pada tahun 1952
  • 3.  Melindungi pesakit psikiatri  Melindungi orang awam  Memaksa pelanggar undang-undang mendapat rawatan.  Memaksa mereka yang tidak sedar berpenyakit jiwa mendapat rawatan.
  • 4. Ialah hospital yang disenaraikan dalam Lembaga Negara sebagai tempat yang sesuai untuk merawat orang-orang yang menghidapi gagguan otak. Malaysia mempunyai 2 hospital jiwa: Hospital Bahagia Hospital Permai
  • 5.  Kemasukan sukarela.  Kemasukan terpaksa.  Untuk pesakit sivil.  Borang A – berkesan utk rawatan utk 3 bulan  Borang B – berkesan utk 14 hari utk pengawasan  Police form 57 (F)  Urgency Form  Pelanggar undang-undang(court order)
  • 6.  Ditubuhkan di hospital.  Terdiri dari pengamal perubatan dan orang awam
  • 7.  Memeriksa Hospital.  Mengesyorkan penangguhan pesakit.  Mengesyorkan pengampunan pesakit.  Melapurkan semula kepada Menteri Kesihatan.
  • 8.  Keluar sukarela  Keluar terus menerus.  Keluar percubaan.  Pengembalian kepenjagaan mahkamah.  Pengeluaran di bawah perintah.  Pesakit melarikan diri.
  • 9.  Hospital swasta tidak dibenarkan merawat pesakit jiwa –  Tidak seorang pun dibenarkan masuk ke hospital sakit jiwa kecuali orang-orang yang menghidapi penyakit jiwa.  Jika ingin masuk – perlukan arahan dari lembaga negara.
  • 10. Memahami “Mental Health Act 1978” 1 Borang A – rawatan 3 bulan 2 Borang B – untuk 14 hari pengawasan. 3 Borang C – permintaan saudara mara 4 Borang F – untuk 3 hari semasa pengawasan 5 Borang G – Permohonan Lembaga Pelawat ke Pengadi Mahkamah. 6 Borang H – Perintah mahkamah untuk melanjutkan rawatan pesakit 7 Perintah mahkamah adalah melalui surat rasmi dengan cap kerajaan untuk menahan kes sivil dan juga kes jenayah.
  • 11.  Boleh dilakukan melalui;  Permohonan pesakit sendiri.  Saudara mara  Polis  Arahan pengadil/hakim mahkamah dan perintah dalam kaunsel.  Arahan Menteri Kesihatan
  • 12.  Mendapat rawatan:  Hospital sakit jiwa  Wad perubatan unit sakit jiwa  Memohon melalui pengarah  Tidak melebihi 7 hari  Doktor boleh menahan pesakit jika didapati tidak sihat
  • 13.  Melalui borang tertentu  Diperiksa oleh doktor berdaftar.  Dalam tempoh 7 hari  Doktor tersebut tidak ada pertalian darah atau perniagaan dengan pesakit.
  • 14.  Kes sivil – menjatuhkan perintah rawatan jiwa  Kes jenayah – perintah kod peraturan jenayah 1978  Tribunal kesihatan mental  Pakar jiwa – pengerusi  Pakar perubatan  Peguam  Pekerja biasa.
  • 15.  Pesakit masuk hospital jiwa secara sukarela  Mengikut prosedur yang di tetapkan
  • 16.  Permohonan sendiri – tempoh 7 hari selepas notis.  Melalui borang B – selepas 14 hari / mesyuarat Lembaga Pelawat.  Melalui borang A – sebelum habis 3 bulan – oleh Pengarah Hospital.  Arahan tahan oleh Mahkamah- kes sivil.  Kes Jenayah - Tribunal Kesihatan dan jaminan keluarganya.
  • 17.  Lantikan oleh Menteri Kesihatan  Juga mencalonkan Pengerusi Lembaga ini mengikut Ordinan Pindaan Gangguan Otak 1978.
  • 18.  Mempunyai 3-6 ahli terdiri;  Seorang Pegawai Perubatan.  Seorang Peguam yang sedang bertugas.  Bagi panel pelawat, seorang wanita dicalonkan untuk mewakili badan-badan sukarela yang bertugas untuk pesakit psikiatri
  • 19.  Mesyuarat bulanan.  Ahli dilantik untuk 3 tahun.  Tugas utama:  Memeriksa persekitaran hospital – sebulan sekali  Memeriksa borang-borang kemasukan  Mencatet pengawasan dalam buku khas maklumat mengenai urusan pesakit
  • 20.  Memberi khidmat di bahagian;  Hospital Bahagia  Hospital Permai  Lain-lain hospital berkaitan.
  • 21.  Mempunyai kuasa untuk menahan pesakit berdasarkan nasihat Pengarah Hospital – dari mahkamah magistrat.  Memerintahkan pesakit keluar dari hospital – atas nasihat pengarah hospital.  Membenarkan pesakit keluar untuk jangka masa tertentu – nasihat pengarah hospital.
  • 22.  Menyambut dan berbual mesra  Sediakan tempat tidur  Terima dengan baik.  Rekod butiran pesakit  Pemerhatian – vital signs  Salinkan pakaian  Orientasikan dengan suasana di wad.
  • 23.  Faham kehendak pesakit.  Utamakan keselesaan.  Bincang perkara dengan teliti dengan pesakit  Rujuk kepada pakar jiwa  Dan sebagainya,