Dokumen tersebut membahas tentang konservasi lingkungan hidup dan sumber daya alam di Indonesia. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain definisi lingkungan hidup, dasar hukum pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia, jenis-jenis kawasan konservasi seperti kawasan suaka alam dan hutan lindung, serta upaya-upaya konservasi sumber daya alam dan pelestarian ekosistem.
2. 2
Dasar Hukum
Undang-undang Nomor 4 Tahun 1982
Tentang Ketentuan-ketentuan Pokok
Pengelolaan Lingkungan Hidup
Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990
Tentang Konservasi Sumber Daya Alam
Hayati dan Ekosistemnya
Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997
Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
3. 3
Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup adalah kesatuan
ruang dengan semua benda, daya,
keadaan, dan makhluk hidup, termasuk
manusia, dan perilakunya, yang
mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia
serta makhluk hidup lain;
5. 5
Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup adalah
upaya terpadu untuk melestarikan fungsi
lingkungan hidup yang meliputi
kebijaksanaan penataan, pemanfaatan,
pengembangan, pemeliharaan,
pemulihan, pengawasan, dan
pengendalian lingkungan hidup
7. 7
Sasaran Pengelolaan Lingkungan Hidup
keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara
manusia dan lingkungan hidup;
terwujudnya manusia sebagai insan lingkungan hidup
yang memiliki sikap dan tindak melindungi dan membina
lingkungan hidup;
terjaminnya kepentingan generasi masa kini dan
generasi masa depan;
tercapainya kelestarian fungsi lingkungan hidup;
terkendalinya pemanfaatan sumber daya secara
bijaksana;
terlindungnya negara terhadap dampak usaha dan/atau
kegiatan di luar wilayah negara yang menyebabkan
pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup;
8. 8
Konservasi Sumber Daya Alam
Konservasi sumber daya alam adalah
pengelolaan sumber daya alam tak
terbaharui untuk menjamin
pemanfaatannya secara bijaksana dan
sumber daya alam yang terbaharui untuk
menjamin kesinambungan
ketersediaannya dengan tetap
memelihara dan meningkatkan kualitas
nilai serta keanekaragamannya;
9. 9
Konservasi Sumber Daya Alam
Konservasi
Sumber Daya Alam
Pengelolaan
Sumber Daya Alam
Yang Tak Terbarui
Pengelolaan
Sumber Daya Alam
Yang Terbarui
Menjamin
Pemanfaatan
Secara Bijaksana
Menjamin
Kesinambungan
Ketersediaan
10. 10
Kegiatan Konservasi Sumber Daya Alam
Perlindungan sistem penyangga
kehidupan
Pengawetan keanekaragaman jenis
tumbuhan dan satwa beserta
ekosistemnya
Pemanfatan secara lestari sumber daya
alam dan ekosistemnya
11. 11
Pelestarian Lingkungan Hidup
Pelestarian fungsi lingkungan hidup adalah
rangkaian upaya untuk memelihara
kelangsungan daya dukung dan daya tampung
lingkungan hidup;
Daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan
lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan
manusia dan makhluk hidup lain;
Daya tampung lingkungan hidup adalah kemampuan
lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi,
dan/atau komponen lain yang masuk atau
dimasukkan ke dalamnya;
12. 12
Kawasan Suaka Alam
Kawasan suaka alam adalah kawasan
dengan ciri khas tertentu, baik di darat
maupun di perairan yang mempunyai
fungsi pokok sebagai kawasan
pengawetan keanekaragaman tumbuhan
dan satwa serta ekosistemnya yang juga
berfungsi sebagai wilayah sistem
penyangga kehidupan.
14. 14
Kawasan Suaka Alam
Kawasan suaka alam terdiri dari
Cagar Alam adalah kawasan suaka alam karena keadaan
alamnya mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa dan
ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu
dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara
alami.
Suaka Margasatwa adalah kawasan suaka alam yang
mempunyai ciri khas berupa keanekaragaman dan atau
keunikan jenis satwa yang untuk kelangsungan hidupnya
dapat dilakukan pembinaan terhadap habitatnya
Cagar biosfer adalah kawasan suaka alam yang terdiri
dari ekosistem asli, ekosistem unik dan atau ekosistem
yang telah mengalami degradasi yang keseluruhan unsur
alamnya dilindungi dan dilestarikan bagi kepentingan
penelitian dan pendidikan
15. 15
Kawasan Pelestarian Alam
Kawasan pelestarian alam adalah
kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di
darat maupun di perairan yang
mempunyai fungsi perlindungan sistem
penyangga kehidupan, pengawetan
keanekaragaman jenis tumbuhan dan
satwa, serta pemanfaatan secara lestari
sumber daya alam hayati dan
ekosistemnya.
17. 17
Kawasan Pelestarian Alam
Kawasan pelestarian alam terdiri dari :
Taman Nasional adalah kawasan pelestarian alam yang
mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi
yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu
pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya,
pariwisata dan rekreasi.
Taman Hutan Raya adalah kawasan pelestarian alam
untuk tujuan koleksi tumbuhan dan atau satwa yang alami
atau buatan, jenis asli dan atau bukan asli, yang
dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu
pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, budaya,
pariwisata dan rekreasi
Taman Wisata Alam adalah kawasan pelestarian alam
yang terutama dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi
alam
18. 18
Fungsi Hutan
Hutan konservasi adalah kawasan hutan
dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai
fungsi pokok pengawetan keanekaragaman
tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya.
Hutan lindung adalah kawasan hutan yang
mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan
sistem penyangga kehidupan untuk mengatur
tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi,
mencegah intrusi air laut, dan memelihara
kesuburan tanah.
Hutan produksi adalah kawasan hutan yang
mempunyai fungsi pokok memproduksi hasil
hutan.
19. 19
Konservasi Hutan
Perlindungan dan pelestarian hutan
Rehabilitasi hutan dan lahan meliputi usaha
untuk memulihkan, mempertahankan, dan
meningkatkan fungsi hutan dan lahan sehingga
daya dukung, produktivitas, dan peranannya
dalam mendukung sistem penyangga kehidupan
tetap terjaga.
Reklamasi hutan meliputi usaha untuk
memperbaiki atau memulihkan kembali lahan
dan vegetasi hutan yang rusak agar dapat
berfungsi secara optimal sesuai dengan
peruntukannya.
21. 21
Selamatkan Satu-satunya Bumi Kita
Mempertahankan Bumi dalam kondisi semula atau lebih
baik.
Tidak mengambil lebih dari yang diperlukan.
Tidak merusak kehidupan, air, udara dan tanah.
Menjaga keberlanjutan dari keanekaragaman hayati.
Menjaga kapasitas bumi untuk memperbaiki dirinya.
Tidak menggunakan sumber daya yang berpotensi untuk
diperbarui dengan laju yang lebih cepat daripada laju
pembentukannya.
Tidak menghamburkan sumber daya alam.
Tidak membuang pencemar ke dalam lingkungan dalam
laju yang tidak dapat dinetralisir secara alami oleh
lingkungan.
22. 22
Pengawetan Tumbuhan dan Satwa
Tumbuhan dan Satwa Tidak Dilindungi
Tumbuhan dan Satwa Dilindungi
Dalam bahaya kepunahan
Populasinya jarang
23. 23
Keanekaragaman Hayati (Biodiversity)
Keanekaragaman spesies tertinggi terdapat di hutan tropis di sepanjang
khatulistiwa, umumnya di negara berkembang.
Luas hutan tropis di Indonesia (+ 112 juta ha) adalah kedua setelah Brazil.
Luas Indonesia hanya meliputi 1.3% permukaan Bumi, tetapi memiliki: 10% jenis
tumbuhan berbunga di dunia, 12% jenis mamalia di dunia, 16% jenis reptil dan
amfibia di dunia, 17% jenis unggas di dunia, >25% jenis ikan di dunia.
24. Keanekaragaman Hayati (Biodiversity)
24
Genetic diversity in a vole population
Species diversity in a coastal redwood ecosystem
Community and ecosystem diversity
across the landscape of an entire region
Small
population
Inbreeding
Genetic
drift
Lower
reproduction
Higher
mortality
Loss of
genetic
variabilityReduction in
individual
fitness and
population
adaptability
Smaller
population
29. Suksesi Lingkungan
Suksesi (succession): Perubahan gradual
pada komposisi spesies yang
terprediksikan dalam waktu.
beberapa spesies berkoloni & semakin
tersisihkan;
beberapa spesies berkurang atau bahkan
punah.
29
30. Suksesi Lingkungan
Dua macam suksesi:
primary succession mencakup perubahan
gradual pada komunitas biotik di area di
mana sebelumnya tidak terdapat
kehidupan;
secondary succession mencakup
perubahan gradual komunitas biotik di
area di mana sebelumnya telah terdapat
komunitas biotik.
30
34. Bioremediasi
Penggunaan organisma hidup, misalnya
organisme sel tunggal (prokaryotes),
jamur (fungi), atau tanaman, untuk
mendetoksifikasi area terpolusi disebut
bioremediasi (bioremediation)
Microorganisme dapat digunakan di ekosistem untuk
menghilangkan toxin di tanah yang terkontaminasi tumpahan oli
pelumas atau bahan bakar.
Beberapa spesies tanaman digunakan untuk menghilangkan
kandungan toxin seperti zinc, lead, nickel, and organic
chemicals yang terkandung dalam tanah yang rusak
34
35. Pengendalian Ekosistem Alami
Penambahan predator alami (natural
predator) untuk mengurangi populasi
organisme tertentu yang melonjak dalam
ekosistem yang terdegradasi disebut
pengendalian ekosistem alami (biological
augmentation).
Kumbang (ladybug) dapat digunakan di ekosistem
untuk mengendalikan populasi kutu (aphid).
kumbang tomcat (rove beetle) dapat digunakan di
ekosistem untuk mengendalikan hama wereng coklat.
35
36. 36
Baku Mutu Lingkungan Hidup
Baku mutu lingkungan hidup adalah ukuran
batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi,
atau komponen yang ada atau harus ada
dan/atau unsur pencemar yang ditenggang
keberadaannya dalam suatu sumber daya
tertentu sebagai unsur lingkungan hidup;
SURAT KEPUTUSAN MENTERI NEGARA
KEPENDUDUKAN DAN LINGKUNGAN HIDUP
NO : KEP-02/MENKLH/I/1988
37. 37
Baku Mutu Lingkungan Hidup
Baku Mutu Air, Peraturan Pemerintah
Nomor 82 Tahun 2001
Baku Mutu Udara, Peraturan Pemerintah
Nomor 41 Tahun 1999
38. 38
Pencemaran Lingkungan Hidup
Pencemaran lingkungan hidup adalah
masuknya atau dimasukkannya makhluk
hidup, zat, energi, dan/atau komponen
lain ke dalam lingkungan hidup oleh
kegiatan manusia sehingga kualitasnya
turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan hidup tidak
dapat berfungsi sesuai dengan
peruntukannya;
39. 39
Perusakan Lingkungan Hidup
Perusakan lingkungan hidup adalah
tindakan yang menimbulkan perubahan
langsung atau tidak langsung terhadap
sifat fisik dan/atau hayatinya yang
mengakibatkan lingkungan hidup tidak
berfungsi lagi
40. 40
Kewajiban Usaha atau Kegiatan
Memiliki analisis mengenai dampak
lingkungan
Menjaga dan merehabilitasi kelangsungan
dan kelestarian fungsi lingkungan hidup
Mencegah dan menanggulangi
pencemaran dan perusakan lingkungan
hidup
Melakukan pengelolaan limbah hasil
usaha dan atau kegiatan
41. 41
Larangan Usaha atau Kegiatan
Dilarang mengambil, merusak, membunuh dan
memperjualbelikan tumbuhan dan atau satwa yang
dilindungi atau bagian-bagiannya dalam keadaan hidup
maupun mati
Dilarang untuk mengerjakan dan atau menggunakan
hutan secara tidak sah, meliputi
Menebang pohon
Membakar hutan
Mengambil hasil hutan
Eksplorasi bahan tambang
Dilarang melakukan pencemaran lingkungan hidup
dengan
membuang limbah ke media lingkungan hidup
membuang limbah yang berasal dari luar wilayah negara ke
media lingkungan hidup Indonesia
melakukan impor limbah bahan berbahaya dan beracun