SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  14
PENDAHULUAN




        Bahagian dalam Enjin merupakan komponen utama dari suatu Enjin, dimana fungsi, kegunaan,
bahan dan karakteristik serta proses kerja yang semuanya merupakan suatu kesatuan/unit kerja yang tidak
dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain.
        Dilihat dari fungsinya bahagian dalam Enjin saling berhubungan antara komponen yang satu dengan
yang lain dimana komponen tersebut tidak dapat berfungsi apabila tanpa ada komponen yang lain. Dilihat dari
bahan dan karakteristik bahagian Enjin terbuat dari bahan-bahan yang bersifat tahan panas dan tahan
gesekan yang tujuannya untuk mengurangi atau meminimalisasi keausan bahan karena gesekan kemudian
pemuaian karena proses panas dari hasil pembakaran bahan bakar didalam ruang bakar serta memiliki
ketahanan terhadap masa kerja yang lama. Oleh sebab itu bahagian dalam Enjin rata-rata terbuat dari bahan
Besi Tuang/cor, Aluminium Cor, Baja Press, Baja Tempa (Forget Alloy Steel) atau Keramik.
        Dalam proses kerja bahagian dalam Enjin untuk mengoptimalisasi setiap bahagian-bahagian dalam
bekerja digunakan pelincir yang berfungsi untuk mendinginkan, sebagai oil film untuk mengurangi gesekan,
menghindari korosi dan untuk melumasi setiap komponen agar lebih maksimal dalamsetiap proses kerja.
Selain daripada pelincir didalam proses kerja bahagian dalam Enjin juga didukung oleh cairan pendingin (
water cooling) yang melalui setiap bahagian dalam Enjin pada saat bekerja yang disupply dan didinginkan
oleh Radiator.




Bahagian Dalam Engine                              1
BAHAGIAN DALAM ENJIN
                                           (Part of the engine)


   1. Lubang Silinder (Cylinder Bore)
       a. Konstruksi
       Blok Silinder merupakan inti dari pada mesin, yang terbuat dari besi tuang. Belakangan ada beberapa
       blok silinder yang terbuat dari paduan Aluminium. Dengan bahan Aluminium lebih ringan dan
       meradiasikan panas lebih efisien dibandingkan dengan besi tuang. Blok Silinder dilengkapi rangka
       pada bagian dinding luar untuk memberikan kekuatan pada mesindan membantu meradiasikan
       panas. Blok silinder terdiri dari beberapa lubang tabung silinder, yang di dalamnya terdapat torak
       yang bergerak turun-naik. Silinder-silinder ditutup bagian atasnya oleh kepala silinder yang dijamin
       oleh gasket . Crankcase terpasang dibagian bawah blok silinder dan poros engkol dan bak oli
       termasuk di dalam blok silinder, hanya pada tipe OHV (Over Head valve). Pada mesin yang modern
       poros nok berada di dalam kepala silinder. Silinder-silinder dikelilingi oleh mantel pendingin (water
       jacket) untuk membantu pendinginan.
       b. Fungsi
       Silinder blok berfungsi sebagai ruang bakar & tempat bergerak piston dimana piston mengubah
       energi panas menjadi energi gerak.Pada mesin yang sistem pendinginannya tidak menggunakan
       radiator,pada silinder bloknya terdapat sirip-sirip pendingin.gunanya untuk menyebarkan panas dari
       dalam keluar,sehingga suhu mesin tidak cepat panas.




                                         Gambar 1. Cylinder Bore


Bahagian Dalam Engine                              2
2. Rongga Masukan/Saluran Masuk (Intake Manifold)
       a. Konstruksi
       Saluran masuk dibuat berbentuk pipa yang bercabang dengan tujuan untuk menyalurkan campuran
       udara dan bensin dari karburator ke silinder-silinder, saluran masuk ini dipasangkan disisi kepala
       silinder dan biasanya terletak sejajar dengan saluran buang, karena dimaksutkan agar penguapan
       campuran udara dan bensin disempurnakan oleh panas yang terpancar dari saluran buang.
       b. Fungsi
       Salauran masuk standar yang dimaksud disini adalah terdiri dari satu lubang dari karburator dan
       masuk langsung menyebar melalui pipa menuju silinder. Hal ini terkadang dalam pembagian distribusi
       campuran kurang merata sehingga dalam dunia kompetisi seringkali di modifikasi.




                                           Gambar 2. Intake Manifold




   3. Rongga Ekzos/Saluran Buang (Exhaust Manifold)
       a. Konstruksi
       Saluran buang yang standar adalah berpola pada umumnya yaitu 4-1-1, dimana diartikan dari silinder
       akan keluar melalui 4 pipa yang kemudian disambungkan dengan satu pipa utama untuk diteruskan
       ke kenalpot. Pola jenis saluran buang ini membuat tarikan kurang panjang, jikapun dipaksa akan
       terlihat memaksa mesin. Cocok untuk jarak pendek dragrace, akan tetapi perlu diingat pula mencuri
       start dengan tarikan panjang akan lebih bagus sehingga kendaraan seperti melesat dan bersambung
       ke gigi berikutnya. Untuk kompetisi dragrace jarak panjang lebih bermanfaat menggunakan pola 4-2-
       1.
       b. Fungsi
       Sedangkan fungsi saluran buang adalah mengumpulkan gas-gas buang sisa pembakaran dari
       silinder-silinder ke satu tempat melalui pipa buang, dimana saluran buang ini dipasangkan pada tiap
       lubang pengeluaran gas yang terdapat pada setiap silinder.
       Pada beberapa motor, saluran buang dilengkapi dengan katup pengontrol panas yang ditempatkan di
       dalam saluran. Katup ini bekerja atas dasar perubahan suhu di dalam saluran tersebut, apabila pada
       suhu dingin katup akan menutup dan gas panas akan beredar disekeliling katup masuk untuk

Bahagian Dalam Engine                             3
membantu penguapan gas bakar di dalam saluran masuk, dan apabila telah panas suhunya, katup ini
       akan membuka dengan otomatis dan gas bakar langsung dibuang melalui pipa saluran gas buang.
       Gas buang yang keluar dari motor masih mempunyai tekanan sebesar 3-5 kg/cm2 dan suhunya pada
       kisaran 600-800 derajat Celcius serta masih pula terkandung panas sebesar 35-40% dari gas
       pembakaran, apabila pada tekanan dan suhu yang tinggi tersebut langsung dibuang ke udara
       luar maka ekspansi mendadak dari gas akan menimbulkan ledakan yang cukup keras. Untuk
       mencegah hal ini, gas buang disalurkan melalui peredam gas agar tekanan dan suhunya turun
       sehingga akan menekan dan menghindari terjadinya ledakan keras tersebut.
       Saluran gas buang dengan peredam ini lebih lazim dikenal dengan nama kenalpot melalui header
       yang menempel pada kepala silinder dan diberikan peredam dengan tabung resonansi yang biasa
       disebut mufler sehingga suara akan lebih halus.
       Saluran masuk dan buang ini dapat pula dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan khususnya untuk
       kompetisi, lain reli lain dragrace, dukungan jenis karburator juga akan mempengaruhi model saluran
       masuk dan jenis saluran keluar dengan bentuk header yang juga berbeda. Modifikasi ini berhubungan
       dengan kecepatan mesin dan stabilnya pembakaran sehingga performance mesin akan optimal.




                                        Gambar 3. Exhaust manifold


   4. Ruang Pembakaran (Combustion Chamber)
       a. Pada motor Bensin bentuk ruang bakar sangat berpengaruh dengan adanya penempatan dua
           buah katup dan busi. Ada beberapa macam atau jenis ruang bakar yang umum digunakan :
           Ruang Bakar Model Setengah Bulat (Hemispherical Combustion Chamber)
           Ruang bakar model ini mempunyai permukaan yang kecil dibanding dengan jenis ruang bakar
           lain yang sama kapasitasnya ini berarti panas yang hilang sedikit (efisiensi panas tinggi)
           dibanding dengan model lainnya. Disamping itu memungkinkan efisiensi saat pemasukan dan
           pembuangan (intake & exhaust) lebih tinggi. Ruang bakar model ini konstruksinya lebih sempurna
           namun penempatan mekanisme katupnya menjadi lebih rumit.




Bahagian Dalam Engine                               4
Gambar 4. Hemispherical Combustion Chamber


          Ruang Bakar Model Baji (Wedge Type Combustion Chamber)
          Ruang bakar model ini kehilangan panasnya juga kecil, konstruksi mekanisme katupnya lebih
          sederhana dibandingkan dengan runag bakar model setengah bulat.




                            Gambar 5. Wedge Type Combustion Chamber


          Ruang Bakar Model Bak Mandi (Bathtup Type Combustion Chamber)
          Ruang bakar model ini konstruksinya sederhana, biaya proseuksinya lebih rendah. Hal ini
          disebabkan diameter katupnya lebih kecil, tetapi saat pengisapan (intake) atau pembuangan
          (exhaust) kurang sempurna dibanding dengan jenis ruang bakar model setengah bulat.




                                  Gambar 6. Bathtup Type Combustion Chamber
Bahagian Dalam Engine                            5
Ruang Bakar Model Pent Roop
          Ruang bakar model ini umumnya diigunakan pada mesin yang mempunyai jumlah katup hisap
          atau katup buang lebih dari dua dalam tiap-tiap silinder yang disusun sedemikian rupa antar katup
          dan poros noknya. Disebut model pent roop sebab membentuk segi empat baik tegak atau
          mendatar.
          Bila dihubungkan ketitik pusat akan menyerupai atap suatu bangunan, model ini selain
          memberikan efek semburan yang baik dan lebih cepat terbakar, juga penempatan businya
          ditengah-tengah ruang bakar.




                                 Gambar 7. Pent Roop Type Combustion Chamber


       b. Pada motor diesel konstruksi ruang bakar sangat penting. Ruang bakar adalah ruangan yang
          dibentuk antara kepala silinder dengan piston bagian atas, dengan maksud agar pembakaran
          dapat terlaksana dengan sempurna dan menyeluruh pada langkah tenaga.                    Menurut
          Arismunandar (1994) ada 4 jenis ruang bakar yang umum digunakan yaitu :


          Ruang bakar terbuka
          Ruang bakar terbuka adalah desain ruang bakar yang paling sederhana. Disini, tugas
          penyemprot bahan (injector) bakar sangat berat, karena harus mengkabutkan dan
          menistribusikan secara merata agar terjadi pembakaran sempurna. Bahan bakar ini harus
          bercampur dengan udara yang dipadatkan sampai bagian terjauh, namun harus dijaga agar tidak
          menembus sampai silinder karena dapat merusak kualitas pelumas. Tipe ruang pembakaran ini
          menggunakan tekanan injektor 180-300 kg/cm2bahkan dapat mencapai 1500-2000 kg/cm2 enjin
          diesel besar. Ruang bakar ini lebih cocok dipergunakan pada motor diesel putaran rendah.
          Motor diesel putaran rendah dikatakan paling ekonomis konsumsi bahan bakarnya spesifiknya,
          yaitu antara 150-185 g/PS-jam.


Bahagian Dalam Engine                             6
Gambar 8. Ruang Bakar Model Terbuka


          Ruang bakar kamar muka
          Ruang bakar kamar muka, terdiri dari dua bagian, yaitu kamar muka dan ruang bakar utama
          seperti ditunjukkan pada Gambar. Kamar muka berupa ruang kecil (30-40% volume ruang sisa)
          disebelah ruang bakar utama, dimana injektor ditempatkan. Menjelang 25-30 derajat sebelum
          TMA bahan bakar disemprotkan. Pembakaran yang terjadi di kamar muka, namun karena jumlah
          udara dalam kamar muka terbatas maka pembakaran masih belum sempurna. Namun demikian,
          adanya tekanan udara yang tinggi hasil pembakaran awal ini mendorong bahan bakar ke ruang
          bakar utama dengan kecepatan tinggi sehingga pembakaran lanjutan dapat dilakukan lebih
          sempurna. Proses ini disebut proses pengabutan kedua. Ruang bakar tipe ini tidak
          membutuhkan injektor tekanan tinggi, biasanya digunakan tipe nosel pasak dengan tekanan
          semprot antara 85-140 kg/cm2 dengan rasio kompresi berkisar antara 16-17. Ini menguntungkan
          karena bahan bakarnya lebih murah, dan dapat menggunakan bahan bakar dengan viskositas
          lebih tinggi. Tekanan gas maksimum berkisar antara 50 - 60 kg/cm2.
         Dibandingkan dengan ruang bakar kamar terbuka, pemakaian bahan bakar spesifik sekitar 15%
         lebih boros, yaitu antara 190-220 g/PS-jam. Kerugian kalor ini disebabkan volume ruang bakarnya
         yang lebih besar, sehingga banyak panas yang hilang karena proses pindah panas melalui dinding
         ruang bakar. Pada saat dingin kadang sulit dihidupkan, sehingga perlu ditambahkan pemanas di
         kamar muka.




Bahagian Dalam Engine                            7
Gambar 9. Ruang Bakar Model Kamar Muka
         Ruang bakar turbulen
         Ruang bakar turbulen mempunyai konstruksi yang mirip dengan ruang bakar kamar muka, yaitu
         mempunyai 2 bagian. Namun demikian bagian turbulen merupakan 80-90% dari volume sisa,
         seperti ditunjukkan pada Gambar.
         Dengan desain seperti angka 9, maka udara yang ditekan pada langkah kompresi mengalami
         turbulensi, dan bergerak makin kencang seiringdengan kecepatan torak yang mendorong udara
         tersebut. Pada saat bahan bakar disemprotkan, turbulensi ini membantu proses pengkabutan
         bahan bakar dan pencampurannya dengan udara. Karena itu enjin dengan ruang bakar ini juga
         tidak memerlukan injektor dengan tekanan tinggi, umumnya antara 85-140 kg/cm2. Seperti juga
         ruang bakar kamar muka, enjin dengan ruang bakar ini juga memerlukan pemanas (glow plug).
          Adanya turbulensi mempersingkat perioda pembakaran terkendali, sehingga ruang bakar ini
         sangat baik untuk motor diesel tekanan tinggi. Tekanan gas maksimum berkisar 60-70 g/cm2.
         Pemakaian bahan bakar spesifik pada jenis ruang bakar ini juga cukup irit, yaitu berkisar 185-210
         g/PS-jam.




                               Gambar 10. Ruang Bakar Model Turbulen


         Ruang bakar lanova
         Prinsip kerja ruang bakar lanova mirip dengan ruang bakar terbuka, perbedaan utamanya terletak
         pada penempatan injektornya tidak dalam ruang lanova tetapi di sebelah luarnya. Sekitar 60%
         bahan bakar disemprotkan di ruang lanova kecil (yang volumenya hanya 10% dari ruang
         sisa). Ruang lanova terbagi dua, yaitu ruang lanova kecil dan ruang lanova besar. Pada saat
         bahan bakar disemprotkan, mula-mula terjadi pembakaran pada ruang lanova kecil. Kenaikan
         tekanan karena pembakaran ini menyebabkan campuran bahan bakar yang belum terbakar
         menyembur ke ruang lanova besar pada kecepatan tinggi, maka terjadi proses pencampuran yang
         lebih efektif dan menyebabkan arus turbulen. Pada saat torak mulai turun dari TMA menuju ke
         TMB terjadi perbedaan tekanan yang sangat besar antara ruang lanova dan ruang bakar utama,
Bahagian Dalam Engine                            8
sehingga campuran bahan bakar dan udara memasuki ruang bakar utama dengan kecepatan
         lebih tinggi dan terjadi proses pembakaran yang lebih sempurna. Ruang bakar ini menggunakan
         tekanan nosel 125-130 kg/cm2, dengan sudut pancaran yang lebih kecil. Jenis ruang bakar ini
         cocok untuk bahan bakar dengan nilai cetan yang lebih tinggi. Perbandingan kompresi umumnya
         untuk enjin dengan ruang bakar jenis ini berkisar 13-15 (cukup rendah). Tekanan gas maksimum
         mencapai 60-100 kg/cm2. Pemakaian bahan bakar spesifik juga lebih irit jika dibandingkan
         dengan ruang bakar kamar terbuka. Ruang bakar jenis ini sangat menguntungkan, terutama
         penggunaannya pada mesin diesel dengan beragam kecepatan, termasuk kecepatan tinggi.




                             Gambar 11. Ruang Bakar Model Lanova


   5. Piston/Torak
       a. Konstruksi
       terbuat dari paduan aluminium, sedangkan pada mesin-mesin besar berkecepatan rendah biasanya
       terbuat dari besi cor. Torak (piston) bergerak turun naik dalam silinder untuk melakukan langkah
       hisap, kompresi, usaha, dan langkah buang. oleh karena itu torak harus terbuat dari bahan yang
       tahan panas. Biasanya torak terbuat dari paduan alumunium, karena selain ringan bahan tersebut
       juga lebih mudah melepaskan panas.




                                              Gambar 12. Piston
Bahagian Dalam Engine                            9
b. Fungsi
       Fungsi utama piston adalah menerima tekanan hasil pembakaran, proses ini berlangsung terus
       menerus selama selama mesin hidup dan sebagai penyekat silinder sekaligus mentransmisikan
       tekanan gas hasil pembakaran ke crank throw dengan perantaraan connecting rod.
       Pada saat torak panas maka akan terjadi pemuaian sehingga diameternya akan menjadi lebih besar,
       untuk mengantisipasi hal tersebut maka harus ada celah atau jarak yang disediakan pada saat
       temperature normal, jarak ini biasa disebut celah piston (piston clearance). Celah torak berbeda tiap
       tipe kendaraan biasanya antara 0,02-0,12 mm, selain itu bagian atas torak memiliki celah yang lebih
       besar dari bagian bawah torak. Celah torak sangat berpengaruh terhadap performa mesin, celah
       yang terlalu kecil bisa mengakibatkan piston macet karena tidak ada ruang yang cukup untuk
       pemuaian. Sebaliknya jika celahnya terlalu besar maka bisa mengakibatkan kebocoran kompresi
       yang bisa menurunkan performa kendaraan.




                                           Gambar 13. Piston Clearance


   6. Rod Penghubung/Batang Torak (Connecting Rod)
       a. Konstruksi
       Connecting rod biasanya terbuat dari baja atau material paduan lainnya (aluminium, titanium, dll).
       Connecting rod terpasang pada piston dengan perantaraan piston pin yang terbuat dari baja. Piston
       pin biasanya berlubang untuk mengurangi beratnya. Piston biasanya dilengkapi dengan ring piston
       yang berfungsi sebagai penyekat gas hasil pembakaran agar tidak bocor ke dalam crankcase
       sekaligus juga berfungsi sebagai pengatur aliran oli untuk melumasi dinding silinder.
       b. Fungsi
       Batang torak berfungsi meneruskan tenaga dari torak menuju poros engkol. Crank pin pada big end
       berputar deng an kecepatan tinggi saat mesin berputar hal ini mengakibatkan temperatur menjadi
       tinggi, untuk mengatasi hal itu maka pada bagian tersebut dipasang bantalan poros engkol atau biasa
       disebut metal.


Bahagian Dalam Engine                              10
Gambar 14. Connecting Rod


   7. Aci engkol (Crank Shaft)
       a. Konstruksi
       Crankshaft (kruk as/poros engkol) biasanya terbuat dari steel forging (baja yang ditempa). Besi cor
       nodular juga dapat dipakai sebagai bahan crankshaft pada mesin-mesin tugas ringan. Crankshaft
       dipasang pada blok mesin dan disangga oleh main bearing. Jumlah main bearing maksimum adalah
       jumlah silinder + 1. Crankshaft memiliki poros-poros eksentrik, yang biasa disebut crank throw.
       Connecting rod (batang penghubung/stang seher) dipasang pada setiap crank throw. Pada setiap
       main bearing dan crankthrow dipasang journal bearing (metal) yang terbuat dari bronze, babbit, atau
       aluminium. Crankcase (ruangan crankshaft) tertutup rapat pada bagian bawahnya oleh oil pan (karter)
       yang biasa terbuat dari aluminum cor atau plat baja yang dipress.
       b. Fungsi
       Poros engkol berfungsi merubah gerak turun naik piston melalui batang piston untuk selanjutnya
       dirubah menjadi gerak putar, tenaga inilah yang dipakai kendaraan untuk bisa berjalan. Poros engkol
       menerima beban yang berat selama beroperasi, deng an alasan ini maka poros engkol dibuat dari
       bahan baja carbon khusus sehingga memiliki daya tahan tinggi.
       Crank pin terpasang tidak segaris dengan poros, oleh karena itu poros engkol perlu ditambahkan
       counterbalance weight untuk menghindari getaran selama mesin berputar.




                                             Gambar 15. Crank Shaft
Bahagian Dalam Engine                             11
8. Aci sesondol (Cam Shaft)
       a. Konstruksi
       Camshaft (noken as/poros bubungan) terbuat dari besi cor atau baja tempa dan setiap cam berfungsi
       untuk membuka atau menutup katup. Permukaan cam biasanya dikeraskan agar ketahanan aus-nya
       meningkat. Untuk motor 4 langkah, kecepatan putar camshaft adalah setengah dari kecepatan putar
       crankshaft
       b. Fungsi


       Cam Shaft berfungsi untuk membuka dan menutup Injap/katup sesuai dengan waktu (timing) yang
       ditentukan




                                            Gambar 16. Cam Shaft


   9. Injap/Katup/Klep (Valves)
       a. Konstruksi
      biasanya terbuat dari baja paduan yang ditempa (forged alloy steel) atau keramik (hasil
      pengembangan/penelitian insinyur-insinyur di mercedes benz). Pendinginan katup buang yang
      beroperasi pada temperatur sekitar 700° C dapat dicapai dengan mengisikan sodium pada lubang
      stem katup. Dengan proses evaporasi dan kondensasi sodium dapat menghantarkan panas dari
      kepala katup yang panas ke daerah stem katup yang lebih dingin. Stem katup bergerak naik turun di
      dalam valve guide (bushing katup). Sebuah pegas katup dipasang pada setiap valve stem dengan
      menggunakan spring washer dan split keeper, yang berfungsi menahan katup agar tetap tertutup.
       b. Fungsi
       Injap/Katup (valves) berfungsi untuk membuka dan menutup saluran masuk dan saluran buang.




                                            Gambar 17. Valve
Bahagian Dalam Engine                           12
10. Tappet
       a. Konstruksi
       Tappet terbuat dari baja tempa (forged alloy steel) dan besi cor dingin (chilled cast iron), Tappet
       adalah suara yang dibbuat oleh pengikut cam, namun istilah ini banyak digunakan untuk mewakili
       pengikut cam itu sendiri. Dalam teknik mesin itu adalah proyeksi yang menanamkan gerak linear
       untuk beberapa komponen lain dalam perakitan. Tappet adalah satu-satunya bahagian dari rocker
       arm yang membuat kontak dengan asupan atau batang katup di atas kepala silinder mesin
       pembakaran internal. Tanpa tappet gaya samping akan menyebabkan batang katup untuk
       membungkuk.
       b. Fungsi
       Tappet berfungsi mentransfer gaya menyamping dari batang katup ke kepala silinder sehingga hanya
       gaya ke bawah bekerja pada batang katup. Tappet direkayasa terakhir seumur hidup mesin,
       termasuk minyak yang tepat dan perubahan filter. Meskipun mereka dapat diandalkan mereka
       memiliki kelemahan, kelonggaran katup memerlukan penyesuaian berkala pada permukaan kontak
       kedua tappet dan batang katup.




                                          Gambar 18. Tappet




Bahagian Dalam Engine                            13
Rujukan




       http://www.toyota.com Toyota Training Manual Step 1
       http://www.edukasi.net/index.php?mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Materi%20Pokok
       http://web.ipb.ac.id/~tepfteta/elearning/media/Bahan%20Ajar%20Motor
       http://www.scribd.com/doc/29378109/14/Mekanisme-Katup




Bahagian Dalam Engine                           14

Contenu connexe

Tendances

Makalah karburator_www.r-automotif.blogspot.com
Makalah karburator_www.r-automotif.blogspot.comMakalah karburator_www.r-automotif.blogspot.com
Makalah karburator_www.r-automotif.blogspot.comAsf-Screamo Madridista
 
Sistem Bahan Bakar pada Motor Bakar
Sistem Bahan Bakar pada Motor BakarSistem Bahan Bakar pada Motor Bakar
Sistem Bahan Bakar pada Motor BakarRobiyatul Adawiyah
 
Analisa Sistem Pembuangan pada Mobil yang menggunakan turbocharger dengan mob...
Analisa Sistem Pembuangan pada Mobil yang menggunakan turbocharger dengan mob...Analisa Sistem Pembuangan pada Mobil yang menggunakan turbocharger dengan mob...
Analisa Sistem Pembuangan pada Mobil yang menggunakan turbocharger dengan mob...Alen Pepa
 
Penerapan Hukum Bernouli (Karburator)
Penerapan Hukum Bernouli (Karburator)Penerapan Hukum Bernouli (Karburator)
Penerapan Hukum Bernouli (Karburator)Tyas Tyas
 
Motor diesel Presentation
Motor diesel PresentationMotor diesel Presentation
Motor diesel PresentationDimas Setyawan
 
Modul pemeliharaan komponen engine
Modul pemeliharaan komponen engineModul pemeliharaan komponen engine
Modul pemeliharaan komponen engineAhmad Faozi
 
Sistem pada engine
Sistem pada engineSistem pada engine
Sistem pada engineAhmad Faozi
 
Kata pengantar a
Kata pengantar a Kata pengantar a
Kata pengantar a Andre Ace
 
Pengaruh perubahan celah katup terhadap kinerja motor bensin
Pengaruh perubahan celah katup terhadap kinerja motor bensinPengaruh perubahan celah katup terhadap kinerja motor bensin
Pengaruh perubahan celah katup terhadap kinerja motor bensinIST Akprind Yogyakarta
 
Karburator guru 1010 0104
Karburator guru  1010 0104Karburator guru  1010 0104
Karburator guru 1010 0104Eko Supriyadi
 
Kata pengantar
Kata pengantar Kata pengantar
Kata pengantar Andre Ace
 
Komponen utama-mesin
Komponen utama-mesinKomponen utama-mesin
Komponen utama-mesinAlen Pepa
 

Tendances (19)

Makalah karburator_www.r-automotif.blogspot.com
Makalah karburator_www.r-automotif.blogspot.comMakalah karburator_www.r-automotif.blogspot.com
Makalah karburator_www.r-automotif.blogspot.com
 
Sistem Bahan Bakar pada Motor Bakar
Sistem Bahan Bakar pada Motor BakarSistem Bahan Bakar pada Motor Bakar
Sistem Bahan Bakar pada Motor Bakar
 
Enjin KHB Ting.3
Enjin KHB Ting.3Enjin KHB Ting.3
Enjin KHB Ting.3
 
Analisa Sistem Pembuangan pada Mobil yang menggunakan turbocharger dengan mob...
Analisa Sistem Pembuangan pada Mobil yang menggunakan turbocharger dengan mob...Analisa Sistem Pembuangan pada Mobil yang menggunakan turbocharger dengan mob...
Analisa Sistem Pembuangan pada Mobil yang menggunakan turbocharger dengan mob...
 
Enjin
EnjinEnjin
Enjin
 
Karburator
Karburator Karburator
Karburator
 
Dasar engine
Dasar engineDasar engine
Dasar engine
 
Penerapan Hukum Bernouli (Karburator)
Penerapan Hukum Bernouli (Karburator)Penerapan Hukum Bernouli (Karburator)
Penerapan Hukum Bernouli (Karburator)
 
Motor diesel Presentation
Motor diesel PresentationMotor diesel Presentation
Motor diesel Presentation
 
Memelihara servis sistem bahan bakar bensin
Memelihara servis sistem bahan bakar bensinMemelihara servis sistem bahan bakar bensin
Memelihara servis sistem bahan bakar bensin
 
Modul pemeliharaan komponen engine
Modul pemeliharaan komponen engineModul pemeliharaan komponen engine
Modul pemeliharaan komponen engine
 
Sistem pada engine
Sistem pada engineSistem pada engine
Sistem pada engine
 
Kata pengantar a
Kata pengantar a Kata pengantar a
Kata pengantar a
 
Pengaruh perubahan celah katup terhadap kinerja motor bensin
Pengaruh perubahan celah katup terhadap kinerja motor bensinPengaruh perubahan celah katup terhadap kinerja motor bensin
Pengaruh perubahan celah katup terhadap kinerja motor bensin
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Karburator guru 1010 0104
Karburator guru  1010 0104Karburator guru  1010 0104
Karburator guru 1010 0104
 
Kata pengantar
Kata pengantar Kata pengantar
Kata pengantar
 
Komponen utama-mesin
Komponen utama-mesinKomponen utama-mesin
Komponen utama-mesin
 

Similaire à OPTIMIZED ENGINE PARTS

Bab iii. modul i komponen pokok motor mesin
Bab iii. modul i komponen pokok motor mesinBab iii. modul i komponen pokok motor mesin
Bab iii. modul i komponen pokok motor mesinFatkur Rohman
 
TUGAS SISTEM BAHAN BAKAR KONVENSIONAL XI TKRO 1_2.pptx
TUGAS SISTEM BAHAN BAKAR KONVENSIONAL XI TKRO 1_2.pptxTUGAS SISTEM BAHAN BAKAR KONVENSIONAL XI TKRO 1_2.pptx
TUGAS SISTEM BAHAN BAKAR KONVENSIONAL XI TKRO 1_2.pptxJoBria
 
pdfslide.net_motor-bakar-ppt.pptx
pdfslide.net_motor-bakar-ppt.pptxpdfslide.net_motor-bakar-ppt.pptx
pdfslide.net_motor-bakar-ppt.pptxDen Yahya
 
KK 1_BAB 1_Perawatan Berkala Sistem Engine.pptx
KK 1_BAB 1_Perawatan Berkala Sistem Engine.pptxKK 1_BAB 1_Perawatan Berkala Sistem Engine.pptx
KK 1_BAB 1_Perawatan Berkala Sistem Engine.pptxNurulQodri3
 
Praktikum manajemen perawatan edit
Praktikum manajemen perawatan  editPraktikum manajemen perawatan  edit
Praktikum manajemen perawatan editNina Maulani
 
Kelompok Mesin.ppt
Kelompok Mesin.pptKelompok Mesin.ppt
Kelompok Mesin.pptSyahRubyen
 
Persentasi ddo
Persentasi ddoPersentasi ddo
Persentasi ddoPutry Nina
 
Soal dan jawaban No 4™ Tugas Pendahuluan Motor Bensin Teknik Mesin
Soal dan jawaban No 4™ Tugas Pendahuluan Motor Bensin Teknik MesinSoal dan jawaban No 4™ Tugas Pendahuluan Motor Bensin Teknik Mesin
Soal dan jawaban No 4™ Tugas Pendahuluan Motor Bensin Teknik MesinAlen Pepa
 
bab2motorbakar-150201233500-conversion-gate02-13.pdf
bab2motorbakar-150201233500-conversion-gate02-13.pdfbab2motorbakar-150201233500-conversion-gate02-13.pdf
bab2motorbakar-150201233500-conversion-gate02-13.pdfPriamdandu
 
Bab 2 (motor bakar)
Bab 2 (motor bakar)Bab 2 (motor bakar)
Bab 2 (motor bakar)Dwi Ratna
 

Similaire à OPTIMIZED ENGINE PARTS (20)

Bab ii engine sepeda motor
Bab ii engine sepeda motorBab ii engine sepeda motor
Bab ii engine sepeda motor
 
Bab iii. modul i komponen pokok motor mesin
Bab iii. modul i komponen pokok motor mesinBab iii. modul i komponen pokok motor mesin
Bab iii. modul i komponen pokok motor mesin
 
ruang bakar
ruang bakarruang bakar
ruang bakar
 
Sistem penggerak
Sistem penggerakSistem penggerak
Sistem penggerak
 
Sistem penggerak
Sistem penggerakSistem penggerak
Sistem penggerak
 
TUGAS SISTEM BAHAN BAKAR KONVENSIONAL XI TKRO 1_2.pptx
TUGAS SISTEM BAHAN BAKAR KONVENSIONAL XI TKRO 1_2.pptxTUGAS SISTEM BAHAN BAKAR KONVENSIONAL XI TKRO 1_2.pptx
TUGAS SISTEM BAHAN BAKAR KONVENSIONAL XI TKRO 1_2.pptx
 
2. alat sepeda motor
2. alat sepeda motor2. alat sepeda motor
2. alat sepeda motor
 
pdfslide.net_motor-bakar-ppt.pptx
pdfslide.net_motor-bakar-ppt.pptxpdfslide.net_motor-bakar-ppt.pptx
pdfslide.net_motor-bakar-ppt.pptx
 
KK 1_BAB 1_Perawatan Berkala Sistem Engine.pptx
KK 1_BAB 1_Perawatan Berkala Sistem Engine.pptxKK 1_BAB 1_Perawatan Berkala Sistem Engine.pptx
KK 1_BAB 1_Perawatan Berkala Sistem Engine.pptx
 
Praktikum manajemen perawatan edit
Praktikum manajemen perawatan  editPraktikum manajemen perawatan  edit
Praktikum manajemen perawatan edit
 
Kelompok Mesin.ppt
Kelompok Mesin.pptKelompok Mesin.ppt
Kelompok Mesin.ppt
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
BASIC ENGINE
BASIC ENGINE BASIC ENGINE
BASIC ENGINE
 
Komponen utama-mesin
Komponen utama-mesinKomponen utama-mesin
Komponen utama-mesin
 
Komponen utama-mesin
Komponen utama-mesinKomponen utama-mesin
Komponen utama-mesin
 
Persentasi ddo
Persentasi ddoPersentasi ddo
Persentasi ddo
 
Soal dan jawaban No 4™ Tugas Pendahuluan Motor Bensin Teknik Mesin
Soal dan jawaban No 4™ Tugas Pendahuluan Motor Bensin Teknik MesinSoal dan jawaban No 4™ Tugas Pendahuluan Motor Bensin Teknik Mesin
Soal dan jawaban No 4™ Tugas Pendahuluan Motor Bensin Teknik Mesin
 
bab2motorbakar-150201233500-conversion-gate02-13.pdf
bab2motorbakar-150201233500-conversion-gate02-13.pdfbab2motorbakar-150201233500-conversion-gate02-13.pdf
bab2motorbakar-150201233500-conversion-gate02-13.pdf
 
Bab 2 (motor bakar)
Bab 2 (motor bakar)Bab 2 (motor bakar)
Bab 2 (motor bakar)
 
KOMPONEN-KOMPONEN MESIN.ppt
KOMPONEN-KOMPONEN MESIN.pptKOMPONEN-KOMPONEN MESIN.ppt
KOMPONEN-KOMPONEN MESIN.ppt
 

OPTIMIZED ENGINE PARTS

  • 1. PENDAHULUAN Bahagian dalam Enjin merupakan komponen utama dari suatu Enjin, dimana fungsi, kegunaan, bahan dan karakteristik serta proses kerja yang semuanya merupakan suatu kesatuan/unit kerja yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain. Dilihat dari fungsinya bahagian dalam Enjin saling berhubungan antara komponen yang satu dengan yang lain dimana komponen tersebut tidak dapat berfungsi apabila tanpa ada komponen yang lain. Dilihat dari bahan dan karakteristik bahagian Enjin terbuat dari bahan-bahan yang bersifat tahan panas dan tahan gesekan yang tujuannya untuk mengurangi atau meminimalisasi keausan bahan karena gesekan kemudian pemuaian karena proses panas dari hasil pembakaran bahan bakar didalam ruang bakar serta memiliki ketahanan terhadap masa kerja yang lama. Oleh sebab itu bahagian dalam Enjin rata-rata terbuat dari bahan Besi Tuang/cor, Aluminium Cor, Baja Press, Baja Tempa (Forget Alloy Steel) atau Keramik. Dalam proses kerja bahagian dalam Enjin untuk mengoptimalisasi setiap bahagian-bahagian dalam bekerja digunakan pelincir yang berfungsi untuk mendinginkan, sebagai oil film untuk mengurangi gesekan, menghindari korosi dan untuk melumasi setiap komponen agar lebih maksimal dalamsetiap proses kerja. Selain daripada pelincir didalam proses kerja bahagian dalam Enjin juga didukung oleh cairan pendingin ( water cooling) yang melalui setiap bahagian dalam Enjin pada saat bekerja yang disupply dan didinginkan oleh Radiator. Bahagian Dalam Engine 1
  • 2. BAHAGIAN DALAM ENJIN (Part of the engine) 1. Lubang Silinder (Cylinder Bore) a. Konstruksi Blok Silinder merupakan inti dari pada mesin, yang terbuat dari besi tuang. Belakangan ada beberapa blok silinder yang terbuat dari paduan Aluminium. Dengan bahan Aluminium lebih ringan dan meradiasikan panas lebih efisien dibandingkan dengan besi tuang. Blok Silinder dilengkapi rangka pada bagian dinding luar untuk memberikan kekuatan pada mesindan membantu meradiasikan panas. Blok silinder terdiri dari beberapa lubang tabung silinder, yang di dalamnya terdapat torak yang bergerak turun-naik. Silinder-silinder ditutup bagian atasnya oleh kepala silinder yang dijamin oleh gasket . Crankcase terpasang dibagian bawah blok silinder dan poros engkol dan bak oli termasuk di dalam blok silinder, hanya pada tipe OHV (Over Head valve). Pada mesin yang modern poros nok berada di dalam kepala silinder. Silinder-silinder dikelilingi oleh mantel pendingin (water jacket) untuk membantu pendinginan. b. Fungsi Silinder blok berfungsi sebagai ruang bakar & tempat bergerak piston dimana piston mengubah energi panas menjadi energi gerak.Pada mesin yang sistem pendinginannya tidak menggunakan radiator,pada silinder bloknya terdapat sirip-sirip pendingin.gunanya untuk menyebarkan panas dari dalam keluar,sehingga suhu mesin tidak cepat panas. Gambar 1. Cylinder Bore Bahagian Dalam Engine 2
  • 3. 2. Rongga Masukan/Saluran Masuk (Intake Manifold) a. Konstruksi Saluran masuk dibuat berbentuk pipa yang bercabang dengan tujuan untuk menyalurkan campuran udara dan bensin dari karburator ke silinder-silinder, saluran masuk ini dipasangkan disisi kepala silinder dan biasanya terletak sejajar dengan saluran buang, karena dimaksutkan agar penguapan campuran udara dan bensin disempurnakan oleh panas yang terpancar dari saluran buang. b. Fungsi Salauran masuk standar yang dimaksud disini adalah terdiri dari satu lubang dari karburator dan masuk langsung menyebar melalui pipa menuju silinder. Hal ini terkadang dalam pembagian distribusi campuran kurang merata sehingga dalam dunia kompetisi seringkali di modifikasi. Gambar 2. Intake Manifold 3. Rongga Ekzos/Saluran Buang (Exhaust Manifold) a. Konstruksi Saluran buang yang standar adalah berpola pada umumnya yaitu 4-1-1, dimana diartikan dari silinder akan keluar melalui 4 pipa yang kemudian disambungkan dengan satu pipa utama untuk diteruskan ke kenalpot. Pola jenis saluran buang ini membuat tarikan kurang panjang, jikapun dipaksa akan terlihat memaksa mesin. Cocok untuk jarak pendek dragrace, akan tetapi perlu diingat pula mencuri start dengan tarikan panjang akan lebih bagus sehingga kendaraan seperti melesat dan bersambung ke gigi berikutnya. Untuk kompetisi dragrace jarak panjang lebih bermanfaat menggunakan pola 4-2- 1. b. Fungsi Sedangkan fungsi saluran buang adalah mengumpulkan gas-gas buang sisa pembakaran dari silinder-silinder ke satu tempat melalui pipa buang, dimana saluran buang ini dipasangkan pada tiap lubang pengeluaran gas yang terdapat pada setiap silinder. Pada beberapa motor, saluran buang dilengkapi dengan katup pengontrol panas yang ditempatkan di dalam saluran. Katup ini bekerja atas dasar perubahan suhu di dalam saluran tersebut, apabila pada suhu dingin katup akan menutup dan gas panas akan beredar disekeliling katup masuk untuk Bahagian Dalam Engine 3
  • 4. membantu penguapan gas bakar di dalam saluran masuk, dan apabila telah panas suhunya, katup ini akan membuka dengan otomatis dan gas bakar langsung dibuang melalui pipa saluran gas buang. Gas buang yang keluar dari motor masih mempunyai tekanan sebesar 3-5 kg/cm2 dan suhunya pada kisaran 600-800 derajat Celcius serta masih pula terkandung panas sebesar 35-40% dari gas pembakaran, apabila pada tekanan dan suhu yang tinggi tersebut langsung dibuang ke udara luar maka ekspansi mendadak dari gas akan menimbulkan ledakan yang cukup keras. Untuk mencegah hal ini, gas buang disalurkan melalui peredam gas agar tekanan dan suhunya turun sehingga akan menekan dan menghindari terjadinya ledakan keras tersebut. Saluran gas buang dengan peredam ini lebih lazim dikenal dengan nama kenalpot melalui header yang menempel pada kepala silinder dan diberikan peredam dengan tabung resonansi yang biasa disebut mufler sehingga suara akan lebih halus. Saluran masuk dan buang ini dapat pula dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan khususnya untuk kompetisi, lain reli lain dragrace, dukungan jenis karburator juga akan mempengaruhi model saluran masuk dan jenis saluran keluar dengan bentuk header yang juga berbeda. Modifikasi ini berhubungan dengan kecepatan mesin dan stabilnya pembakaran sehingga performance mesin akan optimal. Gambar 3. Exhaust manifold 4. Ruang Pembakaran (Combustion Chamber) a. Pada motor Bensin bentuk ruang bakar sangat berpengaruh dengan adanya penempatan dua buah katup dan busi. Ada beberapa macam atau jenis ruang bakar yang umum digunakan : Ruang Bakar Model Setengah Bulat (Hemispherical Combustion Chamber) Ruang bakar model ini mempunyai permukaan yang kecil dibanding dengan jenis ruang bakar lain yang sama kapasitasnya ini berarti panas yang hilang sedikit (efisiensi panas tinggi) dibanding dengan model lainnya. Disamping itu memungkinkan efisiensi saat pemasukan dan pembuangan (intake & exhaust) lebih tinggi. Ruang bakar model ini konstruksinya lebih sempurna namun penempatan mekanisme katupnya menjadi lebih rumit. Bahagian Dalam Engine 4
  • 5. Gambar 4. Hemispherical Combustion Chamber Ruang Bakar Model Baji (Wedge Type Combustion Chamber) Ruang bakar model ini kehilangan panasnya juga kecil, konstruksi mekanisme katupnya lebih sederhana dibandingkan dengan runag bakar model setengah bulat. Gambar 5. Wedge Type Combustion Chamber Ruang Bakar Model Bak Mandi (Bathtup Type Combustion Chamber) Ruang bakar model ini konstruksinya sederhana, biaya proseuksinya lebih rendah. Hal ini disebabkan diameter katupnya lebih kecil, tetapi saat pengisapan (intake) atau pembuangan (exhaust) kurang sempurna dibanding dengan jenis ruang bakar model setengah bulat. Gambar 6. Bathtup Type Combustion Chamber Bahagian Dalam Engine 5
  • 6. Ruang Bakar Model Pent Roop Ruang bakar model ini umumnya diigunakan pada mesin yang mempunyai jumlah katup hisap atau katup buang lebih dari dua dalam tiap-tiap silinder yang disusun sedemikian rupa antar katup dan poros noknya. Disebut model pent roop sebab membentuk segi empat baik tegak atau mendatar. Bila dihubungkan ketitik pusat akan menyerupai atap suatu bangunan, model ini selain memberikan efek semburan yang baik dan lebih cepat terbakar, juga penempatan businya ditengah-tengah ruang bakar. Gambar 7. Pent Roop Type Combustion Chamber b. Pada motor diesel konstruksi ruang bakar sangat penting. Ruang bakar adalah ruangan yang dibentuk antara kepala silinder dengan piston bagian atas, dengan maksud agar pembakaran dapat terlaksana dengan sempurna dan menyeluruh pada langkah tenaga. Menurut Arismunandar (1994) ada 4 jenis ruang bakar yang umum digunakan yaitu : Ruang bakar terbuka Ruang bakar terbuka adalah desain ruang bakar yang paling sederhana. Disini, tugas penyemprot bahan (injector) bakar sangat berat, karena harus mengkabutkan dan menistribusikan secara merata agar terjadi pembakaran sempurna. Bahan bakar ini harus bercampur dengan udara yang dipadatkan sampai bagian terjauh, namun harus dijaga agar tidak menembus sampai silinder karena dapat merusak kualitas pelumas. Tipe ruang pembakaran ini menggunakan tekanan injektor 180-300 kg/cm2bahkan dapat mencapai 1500-2000 kg/cm2 enjin diesel besar. Ruang bakar ini lebih cocok dipergunakan pada motor diesel putaran rendah. Motor diesel putaran rendah dikatakan paling ekonomis konsumsi bahan bakarnya spesifiknya, yaitu antara 150-185 g/PS-jam. Bahagian Dalam Engine 6
  • 7. Gambar 8. Ruang Bakar Model Terbuka Ruang bakar kamar muka Ruang bakar kamar muka, terdiri dari dua bagian, yaitu kamar muka dan ruang bakar utama seperti ditunjukkan pada Gambar. Kamar muka berupa ruang kecil (30-40% volume ruang sisa) disebelah ruang bakar utama, dimana injektor ditempatkan. Menjelang 25-30 derajat sebelum TMA bahan bakar disemprotkan. Pembakaran yang terjadi di kamar muka, namun karena jumlah udara dalam kamar muka terbatas maka pembakaran masih belum sempurna. Namun demikian, adanya tekanan udara yang tinggi hasil pembakaran awal ini mendorong bahan bakar ke ruang bakar utama dengan kecepatan tinggi sehingga pembakaran lanjutan dapat dilakukan lebih sempurna. Proses ini disebut proses pengabutan kedua. Ruang bakar tipe ini tidak membutuhkan injektor tekanan tinggi, biasanya digunakan tipe nosel pasak dengan tekanan semprot antara 85-140 kg/cm2 dengan rasio kompresi berkisar antara 16-17. Ini menguntungkan karena bahan bakarnya lebih murah, dan dapat menggunakan bahan bakar dengan viskositas lebih tinggi. Tekanan gas maksimum berkisar antara 50 - 60 kg/cm2. Dibandingkan dengan ruang bakar kamar terbuka, pemakaian bahan bakar spesifik sekitar 15% lebih boros, yaitu antara 190-220 g/PS-jam. Kerugian kalor ini disebabkan volume ruang bakarnya yang lebih besar, sehingga banyak panas yang hilang karena proses pindah panas melalui dinding ruang bakar. Pada saat dingin kadang sulit dihidupkan, sehingga perlu ditambahkan pemanas di kamar muka. Bahagian Dalam Engine 7
  • 8. Gambar 9. Ruang Bakar Model Kamar Muka Ruang bakar turbulen Ruang bakar turbulen mempunyai konstruksi yang mirip dengan ruang bakar kamar muka, yaitu mempunyai 2 bagian. Namun demikian bagian turbulen merupakan 80-90% dari volume sisa, seperti ditunjukkan pada Gambar. Dengan desain seperti angka 9, maka udara yang ditekan pada langkah kompresi mengalami turbulensi, dan bergerak makin kencang seiringdengan kecepatan torak yang mendorong udara tersebut. Pada saat bahan bakar disemprotkan, turbulensi ini membantu proses pengkabutan bahan bakar dan pencampurannya dengan udara. Karena itu enjin dengan ruang bakar ini juga tidak memerlukan injektor dengan tekanan tinggi, umumnya antara 85-140 kg/cm2. Seperti juga ruang bakar kamar muka, enjin dengan ruang bakar ini juga memerlukan pemanas (glow plug). Adanya turbulensi mempersingkat perioda pembakaran terkendali, sehingga ruang bakar ini sangat baik untuk motor diesel tekanan tinggi. Tekanan gas maksimum berkisar 60-70 g/cm2. Pemakaian bahan bakar spesifik pada jenis ruang bakar ini juga cukup irit, yaitu berkisar 185-210 g/PS-jam. Gambar 10. Ruang Bakar Model Turbulen Ruang bakar lanova Prinsip kerja ruang bakar lanova mirip dengan ruang bakar terbuka, perbedaan utamanya terletak pada penempatan injektornya tidak dalam ruang lanova tetapi di sebelah luarnya. Sekitar 60% bahan bakar disemprotkan di ruang lanova kecil (yang volumenya hanya 10% dari ruang sisa). Ruang lanova terbagi dua, yaitu ruang lanova kecil dan ruang lanova besar. Pada saat bahan bakar disemprotkan, mula-mula terjadi pembakaran pada ruang lanova kecil. Kenaikan tekanan karena pembakaran ini menyebabkan campuran bahan bakar yang belum terbakar menyembur ke ruang lanova besar pada kecepatan tinggi, maka terjadi proses pencampuran yang lebih efektif dan menyebabkan arus turbulen. Pada saat torak mulai turun dari TMA menuju ke TMB terjadi perbedaan tekanan yang sangat besar antara ruang lanova dan ruang bakar utama, Bahagian Dalam Engine 8
  • 9. sehingga campuran bahan bakar dan udara memasuki ruang bakar utama dengan kecepatan lebih tinggi dan terjadi proses pembakaran yang lebih sempurna. Ruang bakar ini menggunakan tekanan nosel 125-130 kg/cm2, dengan sudut pancaran yang lebih kecil. Jenis ruang bakar ini cocok untuk bahan bakar dengan nilai cetan yang lebih tinggi. Perbandingan kompresi umumnya untuk enjin dengan ruang bakar jenis ini berkisar 13-15 (cukup rendah). Tekanan gas maksimum mencapai 60-100 kg/cm2. Pemakaian bahan bakar spesifik juga lebih irit jika dibandingkan dengan ruang bakar kamar terbuka. Ruang bakar jenis ini sangat menguntungkan, terutama penggunaannya pada mesin diesel dengan beragam kecepatan, termasuk kecepatan tinggi. Gambar 11. Ruang Bakar Model Lanova 5. Piston/Torak a. Konstruksi terbuat dari paduan aluminium, sedangkan pada mesin-mesin besar berkecepatan rendah biasanya terbuat dari besi cor. Torak (piston) bergerak turun naik dalam silinder untuk melakukan langkah hisap, kompresi, usaha, dan langkah buang. oleh karena itu torak harus terbuat dari bahan yang tahan panas. Biasanya torak terbuat dari paduan alumunium, karena selain ringan bahan tersebut juga lebih mudah melepaskan panas. Gambar 12. Piston Bahagian Dalam Engine 9
  • 10. b. Fungsi Fungsi utama piston adalah menerima tekanan hasil pembakaran, proses ini berlangsung terus menerus selama selama mesin hidup dan sebagai penyekat silinder sekaligus mentransmisikan tekanan gas hasil pembakaran ke crank throw dengan perantaraan connecting rod. Pada saat torak panas maka akan terjadi pemuaian sehingga diameternya akan menjadi lebih besar, untuk mengantisipasi hal tersebut maka harus ada celah atau jarak yang disediakan pada saat temperature normal, jarak ini biasa disebut celah piston (piston clearance). Celah torak berbeda tiap tipe kendaraan biasanya antara 0,02-0,12 mm, selain itu bagian atas torak memiliki celah yang lebih besar dari bagian bawah torak. Celah torak sangat berpengaruh terhadap performa mesin, celah yang terlalu kecil bisa mengakibatkan piston macet karena tidak ada ruang yang cukup untuk pemuaian. Sebaliknya jika celahnya terlalu besar maka bisa mengakibatkan kebocoran kompresi yang bisa menurunkan performa kendaraan. Gambar 13. Piston Clearance 6. Rod Penghubung/Batang Torak (Connecting Rod) a. Konstruksi Connecting rod biasanya terbuat dari baja atau material paduan lainnya (aluminium, titanium, dll). Connecting rod terpasang pada piston dengan perantaraan piston pin yang terbuat dari baja. Piston pin biasanya berlubang untuk mengurangi beratnya. Piston biasanya dilengkapi dengan ring piston yang berfungsi sebagai penyekat gas hasil pembakaran agar tidak bocor ke dalam crankcase sekaligus juga berfungsi sebagai pengatur aliran oli untuk melumasi dinding silinder. b. Fungsi Batang torak berfungsi meneruskan tenaga dari torak menuju poros engkol. Crank pin pada big end berputar deng an kecepatan tinggi saat mesin berputar hal ini mengakibatkan temperatur menjadi tinggi, untuk mengatasi hal itu maka pada bagian tersebut dipasang bantalan poros engkol atau biasa disebut metal. Bahagian Dalam Engine 10
  • 11. Gambar 14. Connecting Rod 7. Aci engkol (Crank Shaft) a. Konstruksi Crankshaft (kruk as/poros engkol) biasanya terbuat dari steel forging (baja yang ditempa). Besi cor nodular juga dapat dipakai sebagai bahan crankshaft pada mesin-mesin tugas ringan. Crankshaft dipasang pada blok mesin dan disangga oleh main bearing. Jumlah main bearing maksimum adalah jumlah silinder + 1. Crankshaft memiliki poros-poros eksentrik, yang biasa disebut crank throw. Connecting rod (batang penghubung/stang seher) dipasang pada setiap crank throw. Pada setiap main bearing dan crankthrow dipasang journal bearing (metal) yang terbuat dari bronze, babbit, atau aluminium. Crankcase (ruangan crankshaft) tertutup rapat pada bagian bawahnya oleh oil pan (karter) yang biasa terbuat dari aluminum cor atau plat baja yang dipress. b. Fungsi Poros engkol berfungsi merubah gerak turun naik piston melalui batang piston untuk selanjutnya dirubah menjadi gerak putar, tenaga inilah yang dipakai kendaraan untuk bisa berjalan. Poros engkol menerima beban yang berat selama beroperasi, deng an alasan ini maka poros engkol dibuat dari bahan baja carbon khusus sehingga memiliki daya tahan tinggi. Crank pin terpasang tidak segaris dengan poros, oleh karena itu poros engkol perlu ditambahkan counterbalance weight untuk menghindari getaran selama mesin berputar. Gambar 15. Crank Shaft Bahagian Dalam Engine 11
  • 12. 8. Aci sesondol (Cam Shaft) a. Konstruksi Camshaft (noken as/poros bubungan) terbuat dari besi cor atau baja tempa dan setiap cam berfungsi untuk membuka atau menutup katup. Permukaan cam biasanya dikeraskan agar ketahanan aus-nya meningkat. Untuk motor 4 langkah, kecepatan putar camshaft adalah setengah dari kecepatan putar crankshaft b. Fungsi Cam Shaft berfungsi untuk membuka dan menutup Injap/katup sesuai dengan waktu (timing) yang ditentukan Gambar 16. Cam Shaft 9. Injap/Katup/Klep (Valves) a. Konstruksi biasanya terbuat dari baja paduan yang ditempa (forged alloy steel) atau keramik (hasil pengembangan/penelitian insinyur-insinyur di mercedes benz). Pendinginan katup buang yang beroperasi pada temperatur sekitar 700° C dapat dicapai dengan mengisikan sodium pada lubang stem katup. Dengan proses evaporasi dan kondensasi sodium dapat menghantarkan panas dari kepala katup yang panas ke daerah stem katup yang lebih dingin. Stem katup bergerak naik turun di dalam valve guide (bushing katup). Sebuah pegas katup dipasang pada setiap valve stem dengan menggunakan spring washer dan split keeper, yang berfungsi menahan katup agar tetap tertutup. b. Fungsi Injap/Katup (valves) berfungsi untuk membuka dan menutup saluran masuk dan saluran buang. Gambar 17. Valve Bahagian Dalam Engine 12
  • 13. 10. Tappet a. Konstruksi Tappet terbuat dari baja tempa (forged alloy steel) dan besi cor dingin (chilled cast iron), Tappet adalah suara yang dibbuat oleh pengikut cam, namun istilah ini banyak digunakan untuk mewakili pengikut cam itu sendiri. Dalam teknik mesin itu adalah proyeksi yang menanamkan gerak linear untuk beberapa komponen lain dalam perakitan. Tappet adalah satu-satunya bahagian dari rocker arm yang membuat kontak dengan asupan atau batang katup di atas kepala silinder mesin pembakaran internal. Tanpa tappet gaya samping akan menyebabkan batang katup untuk membungkuk. b. Fungsi Tappet berfungsi mentransfer gaya menyamping dari batang katup ke kepala silinder sehingga hanya gaya ke bawah bekerja pada batang katup. Tappet direkayasa terakhir seumur hidup mesin, termasuk minyak yang tepat dan perubahan filter. Meskipun mereka dapat diandalkan mereka memiliki kelemahan, kelonggaran katup memerlukan penyesuaian berkala pada permukaan kontak kedua tappet dan batang katup. Gambar 18. Tappet Bahagian Dalam Engine 13
  • 14. Rujukan http://www.toyota.com Toyota Training Manual Step 1 http://www.edukasi.net/index.php?mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Materi%20Pokok http://web.ipb.ac.id/~tepfteta/elearning/media/Bahan%20Ajar%20Motor http://www.scribd.com/doc/29378109/14/Mekanisme-Katup Bahagian Dalam Engine 14