Peradaban Lembah Sungai Kuning berkembang di lembah sungai yang subur dan menjadi pusat kehidupan bangsa Cina. Masyarakatnya bercocok tanam dan berkembangnya pertanian intensif. Mereka memiliki kebudayaan yang maju dalam seni, sastra, arsitektur, dan ilmu pengetahuan seperti astronomi. Berbagai filsafat seperti Taoisme dan ajaran Kong Hu Cu mempengaruhi cara berpikir mereka. Berbagai dinast
3. Peradaban Lembah Sungai Kuning
Peradaban bangsa Cina yang muncul di lembah Sungai
Kuning (Hwang Ho atau yang sekarang disebut Huang He). Sungai
Hwang Ho disebut sebagai Sungai Kuning karena membawa lumpur
kuning sepanjang alirannya. Sungai ini bersumber dari Pegunungan
Kwen-Lun di Tibet dan mengalir melalui daerah Pegunungan Cina Utara
hingga membentuk dataran rendah dan bermuara di Teluk Tsii-Li, Laut
Kuning. Pada daerah lembah sungai yang subur inilah kebudayaan
bangsa Cina berawal. Dalam sejarah, daerah tersebut menyulitkan
masyarakat Cina kuno untuk melaksanakan aktivitas hidupnya karena
terjadinya pembekuan es di musim dingin dan ketika es mulai mencair
akan terjadi banjir serta air bah. Berbagai kesulitan dan tantangan
tersebut mendorong bangsa Cina untuk berpikir dan mengatasinya
dengan pembangunan tanggul raksasa di sepanjang sungai tersebut.
BACK
5. Pertanian
Pada bagian hilir dari Sungai Kuning, terdapat dataran rendah Cina
yang subur dan merupakan pusat kehidupan bangsa Cina. Masyarakat Cina
umumnya bercocok tanam gandum, padi, teh, jagung, dan kedelai.
Kegiatan pertanian Cina Kuno memang sudah dikenal sejak zaman
Neolitikum (± 5000 SM) dan tanaman pangan utama yang ditanam adalah
padi. Pada zaman perunggu, prioritas pokok dalam pertanian rakyat
Cina adalah padi, teh, kacang kedelai, dan rami. Kegiatan pertanian
mengalami kemajuan pesat dalam pemerintahan Dinasti Qin (221-206
SM). Di masa itu, masyarakat Cina telah menerapkan sistem pertanian
yang intensif dengan penggunTeks miringaan pupuk, irigasi yang baik, dan
perluasan lahan gandum.
BACK
6. Filsafat
Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang
merupakan konsep dasar mcngenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga
diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan
segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan
menyeluruh dengan segala hubungan.
Kong Hu Cu.
Pada masa pemerintahan Dinasti Chou, filsafat Cina berkembang dengan
pesat karena lahirnya tiga ahli filsafat Cina, yaitu Lao Zi, Kong Fu Zi (Kong Hu Cu),
dan Mengzi Lao Zi menuliskan ajarannya dalam buku berjudul Tao Te Ching. Beliau
menjunjung tinggi semangat keadilan dan kesejahteraan yang kekal dan abadi
yang dinamakan Tao. Ajaran Lao Zi disebut Taoisme dan mengajarkan manusia untuk
menerima nasib. Ajaran Kong Fu Zi juga berdasarkan pada Taoisme. Menurut Kong
Fu Zi, Tao adalah kekuatan yang mengatur alam semesta ini hingga tercapai
keselarasan. Penganut ajaran Taoisme meyakini bahwa bencana yang terjadi di
muka bumi merupakan akibat dari ketidakpatuhan manusia pada aturan Tao. Ajaran
Kong Fu Zi yang mencakup bidang pemerintahan dan keluarga telah memberikan
pengaruh yang begitu besar bagi masyarakat Cina karena memengaruhi cara
berpikir dan sikap hidup sebagian besar bangsa Cina. Menurut Kong Fu Zi,
masyarakat terdiri dari keluarga dan dalam keluarga seorang bapak merupakan
pusatnya. Oleh karena itu raja harus memerintah dengan baik dan bijaksana serta
rakyat harus hormat dan taat pada raja seperti hubungan bapak dan anak yang
seharusnya. Lain halnya dengan Kong Fu Zi, Meng Zi yang merupakan murid Kong Fu Zi
mengajarkan pengetahuan kepada rakyat jelata dan menurut ajarannya,
rakyatlah yang terpenting dalam suatu negara.
BACK
7. Kebudayaan
BACK
Kata budaya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai pikiran, akal budi atau
adat-istiadat. Secara tata bahasa, pengertian kebudayaan diturunkan dari kata budaya yang
cenderung menunjuk pada pola pikir manusia. Kebudayaan sendiri diartikan sebagai segala hal yang
berkaitan dengan akal atau pikiran manusia, sehingga dapat menunjuk pada pola pikir, perilaku
sertakarya fisik sekelompok manusia.
alam semesta, lukisan dewa
•
Tembok Besar Cina, salah satu hasil
kebudayaan Sungai Kuning.
Masyarakat Cina kuno telah mengenal
tulisan sejak 1500 SM yang ditulis pada kulit
penyu atau bambu. Pada awalnya huruf Cina yang
dibuat sangat sederhana, yaitu satu lambang
untuk satu pengertian. Pada masa pemerintahan
Dinasti Han, seni sastra Cina kuno berkembang
pesat seiring dengan ditemukannya kertas.
Ajaran Lao Zi, Kong Fu Zi, dan Meng Zi banyak
dibukukan baik oleh filsuf itu sendiri maupun
para pengikutnya. Pada masa pemerintahan
Dinasti Tang, hidup dua orang pujangga
terkemuka yang banyak menulis puisi kuno, yaitu
Li Tai Po dan Tu Fu. Selain berupa sastra,
kebudayaan Cina yang muncul dan berkembang di
lembah Sungai Kuning adalah seni lukis, keramik,
kuil, dan istana. Perkembangan seni lukis
terlihat dari banyaknya lukisan hasil karya
tokoh ternama yang menghiasi istana dan kuil.
Lukisan yang dipajang umumnya berupa lukisan
dewa, dan lukisan raja yang pernah memerintah.
Keramik Cina merupakan hasil kebudayaan
rakyat yang bernilai sangat tinggi dan menjadi
salah satu komoditi perdagangan saat itu.
Rakyar Cina menganggap bahwa kaisar atau raja
merupakan penjelmaan dewa sehingga istana
untuk sang raja dibangun dengan indah dan
megah. Hasil kebudayaan Cina yang sangat
terkenal hingga saat ini adalah Tembok Besar
Cina yang dibangun pada masa Dinasti Qin untuk
menangkal serangan dari musuh di bagian utara
Cina. Kaisar Qin Shi Huang menghubungkan dindingdinding pertahanan yang telah dibangun tersebut
menjadi tembok raksasa dengan sepanjang 7000
km.
8. Kepercayaan
Kepercayaan adalah anggapan atau keyakinan bahwa sesuatu yg dipercayai itu benar
atau nyata.
Sebelum ajaran Kong Fu Zi dan Meng Zi, bangsa Cina menganut
kepercayaan kepada dewa-dewa yang dianggap memiliki kekuatan alam.
Dewa-dewa yang menerima pemujaan tertinggi dari mereka adalah
Feng-Pa (dewa angin), Lei-Shih (dewan angin taufan yang digambarkan
sebagai naga besar), T'sai-Shan (dewa penguasa bukit suci), dan Ho-Po.
Menurut kepercayaan Cina kuno, dunia digambarkan sebagai sebuah segi
empat yang di bagian atasnya ditutupi oleh 9 lapisan langit. Di tengahtengah dunia itulah terletak daerah yang didiami bangsa Cina yang
disebut T'ien-hsia. Daerah di luar T'ien-hsia dianggap sebagai daerah
kosong tempat tinggal para hantu dan Dewi Pa (penguasa musim semi).
BACK
9. Pemerintahan
Dalam kehidupan kenegaraan Cina kuno, ada dua macam sistem
pemerintahan yang dianut yaitu feodal dan unitaris. Dalam sistem
pemerintahan feodal, kaisar tidak menangani langsung urusan kenegaraan
karena kedudukan kaisar bersifat sakral. Kaisar dianggap sebagai utusan
atau anak dewa langit sehingga tidak pantas mengurusi politik praktis.
Sedangkan pada sistem pemerintahan unitaris, kaisar berkuasa mutlak
dalam pemerintahan sehingga kaisar berhak campur tangan dalam semua
politik praktis. Sejarah mencatat terdapat banyak dinasti yang membangun
Cina menjadi bangsa besar, di anataranya adalah Dinasti Shang, Dinasti Chou,
Dinasti Qin, Dinasti Han, dan Dinasti Tang. Dinasti Shang (Hsia) merupakan
dinasti tertua di Cina walaupun tidak banyak peninggalan tertulis mengenai
dinasti ini. Berdasarkan cerita rakyat Cina kuno, pada masa ini telah
berkembang sistem kepercayaan terhadap Dewa Shang-Ti. Dinasti Chou
adalah dinasti ketiga di Cina dan pada masa ini diterapkan prinsip
feodalisme dengan pembagian kekuasaan pemerintahan. Pemerintah pusat
yang dipimpin kaisar dibagi menjadi daerah-daerah pemerintahan yang
dipimpin oleh raja bawahan. Pada masa pemerintahan Dinasti Qin, sistem
tersebut berubah karena Raja Cheng yang bergelar Qin Shi Huang membentuk
Cina menjadi negara kesatuan yang hanya diperintah oleh satu orang
pemimpin. Dalam pemerintahan Qin Shi Huang, dunia pendidikan dan ilmu
pengetahuan Cina berkembang. Sayangnya saat beliau meninggal terjadi
kekacauan karena perebutan kekuasan yang pada akhirnya berhasil diatasi
oleh Liu-Pa. Liu-Pa mendirikan Dinasti Han yang mencapai kejayaannya pada
masa pemerintahan Han Wudi. Salah satu dinasti yang terpenting dalam
sejarah Cina adalah Dinasti Tang karena Cina berhasil memperluas wilayah
kekuasaannya, mencapai kejayaan dengan kehidupan masyarakat yang
makmur dan sejahterah, serta berkembangan kesenian dan kebudayaan Cina
BACK
10. Ilmu pengetahuan dan teknologi
Masyarakat Cina kuno memiliki banyak ahli astronomi (ilmu
perbintangan) yang dapat membantu masyarakat dalam pembuatan
sistem penanggalan.Berkembangan ilmu astronomi merupakan dasar
dari berbagai aktivitas kehidupan bangsa Cina karena sistem pertanian,
pelayaran, dan usaha lainnya memerlukan informasi tentang pergantian
dan perputaran musim. Perkembangan teknologi masyarakat Cina kuno
terlihat dari pembuatan barang-barang perdagangan seperti barang
tambang dan hasil olahannya berupa perabot rumah tangga, senjata,
perhiasan, dan alat pertanian.Cina kaya akan barang tambang seperti
batu bara, besi, timah, emas, wolfram, dan tembaga.
BACK