2. RECALL…
Coman & Rothenbuhler (2005) mengungkapkan bahwa
POINT OF VIEW dari kajian antropologi media antara lain:
• Antropologi media berkembang dari masyarakat modern.
• Budaya berubah menjadi kajian media (media studies).
Jadi, kajian Antropologi Media pada dasarnya membahas
tentang konstruksi simbol-simbol budaya dalam kehidupan
sehari-hari yang dipertukarkan oleh media massa.
3. KONSEP
1. ANTROPOLOGI MEDIA merupakan perpaduan antara dua
ilmu yang berbeda, yaitu ilmu Antropologi dan Ilmu media.
2. Kajian Antropologi Media berkembang menjadi dua
kelompok, antara lain:
Kajian mengenai produksi dan konsumsi media, yaitu berkaitan
dengan sistem media, bisnis, dan industri hiburan.
Kajian mengenai ritual, mitos, religi, dan simbol-simbol, yang
biasanya dibahas dalam ilmu Antropologi.
3. Pendekatan yang digunakan Antropologi media adalah
pendekatan media massa yang berkaitan dengan budaya,
seperti akulturasi, difusi, dan globalisasi.
4. DIFUSI KEBUDAYAAN
1. Difusi, yaitu proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan
secara luas hingga melewati batas tempat budaya tersebut
timbul. Unsur-unsur budaya tersebut disesuaikan dengan
sistem sosialnya.
2. Dalam difusi, tidak semua unsur-unsur budaya asing diterima
oleh suatu kelompok. Biasanya hanya unsur-unsur budaya
yang ada manfaatnya saja yang diterima.
3. Proses difusi budaya akan berjalan terus selama manusia
berinteraksi. Semakin sering suatu kelompok bersentuhan
dengan budaya lain, semakin besar peluang kelompok
tersebut melakukan difusi.
4. Media massa dan teknologi komunikasi memiliki andil yang
cukup besar terhadap terjadinya difusi.
5. AKULTURASI
1. Akulturasi, yaitu proses pertukaran atau saling mempengaruhi
antar budaya hingga pada akhirnya budaya tersebut menjadi
budaya sendiri.
2. Dalam proses akulturasi, biasanya ada orang-orang yang menjadi
agen akulturasi. Orang-orang inilah yang membawa budaya asing
masuk ke kelompok.
3. Para agen akulturasi tidak hanya datang ke kelompok, tapi juga
menggunakan saluran-saluran tertentu, mulai dari media massa,
pemerintah, sampai selebriti.
4. Kemiripan budaya asing dan budaya pribumi merupakan faktor
terpenting yang menunjang potensi akulturasi.
5. Budaya asing yang dipertukarkan umumnya berupa simbol dan
bahasa.
6. SIMBOL DAN BAHASA
Simbol dapat diartikan suatu gerakan atau gambaran tertentu
yang diberikan arti melalui kesepakatan bersama.
Bahasa dapat diartikan sebagai suatu rangkaian kata yang
menimbulkan arti dan dapat dipahami oleh semua orang.
Bahasa merupakan salah satu simbol yang memiliki pengaruh
yang cukup besar dalam akulturasi, karena bahasa sebagai
perantara untuk mengekspresikan budaya.
Dalam konteks Antropologi Media, simbol dan bahasa
digunakan media massa untuk menjelaskan fenomena atau
realitas yang “sedang” berlangsung.