SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  18
PROPOSAL
USULAN RANCANGAN PENELITIAN
UNTUK PENYUSUNAN SKRIPSI
1. JUDUL SKRIPSI : PERAN BALAI BESAR PENGAWAS OBAT
DAN MAKANAN SEMARANG DALAM PEREDARAN MAKANAN
YANG MENGANDUNG ZAT ADITIF.
2. PELAKSANAAN PENELITIAN
a. Nama :
b. NIM :
c. Jumlah SKS :
d. IP komulatif :
e. Nilai MPPH :
f. Dosen wali :
3. DOSEN PEMBIMBING PENULISAN
a. Pembimbing I :
b. Pembimbing II :
4. RUANG LINGKUP :
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Maraknya industri obat dan makanan merupakan dampak dari adanya
persaingan antara pelaku usaha. Hal yang diutamakan sebagian besar
pelaku usaha adalah mencari keuntungan setinggi-tingginya dengan
cara memperbanyak hasil penjualan produk mereka. Untuk
memperbanyak hasil penjualan, pelaku usaha obat dan makanan
menjanjikan khasiat yang cepat pada produk yang dijual dengan cara
mencampurkan bahan berbahaya. Informasi tentang produk obat dan
bahan makanan semestinya dapat dilihat pada label yang ada di
kemasan dan iklan. Namun label dan iklan seringkali memuat
keterangan yang membingungkan bahkan cenderung menyesatkan
konsumen1
. Produsen tidak mencantumkan secara jelas bahan-bahan
apa saja yang terkandung dalam obat dan makanan tersebut, sehingga
konsumen tidak ragu dalam membelinya. Peraturan tentang
pencantuman label itu sendiri diatur dalam Permendag No.19/M-
Dag/Per/5/2009, Permendag No.62/M-Dag/Per/12/2009, Permendag
No.22/M-Dag/Per/5/2009 dan ketiganya mengenai kewajiban
pencantuman label, manual dan kartu garansi dalam Bahasa
Indonesia.
Badan POM merupakan salah satu lembaga yang mempunyai
peran penting bagi konsumen di Indonesia. Peran Badan POM dalam
1
“Mengapa Label dan Iklan Demikian Penting?” (Warta Konsumen, Juli 2001) halaman 18.
melindungi peran penting bagi konsumen dalam hal ini masyarakat
sangatlah besar. Tanpa adanya Badan POM, konsumen akan banyak
dirugikan oleh pihak produsen yang menggunakan segala cara untuk
meraih keuntungan yang besar tanpa mempedulikan dampaknya bagi
konsumen.
Dalam penulisan ini, penulis merasa tertarik untuk membahas
mengenai peran Balai Besar POM dalam melaksankan pengawasan
terhadap peredaran obat dan makanan yang mengandung bahan
berbahaya. Selain itu penulis juga akan membahas pengaturan tentang
obat dan makanan di Indonesia. Berdasarkan uraian di atas maka
penulis tertarik untuk mengangkat judul “Peran Balai Besar
Pengawas Obat Dan Makanan Semarang Dalam Peredaran
Makanan Yang Mengandung Zat Aditif”.
1.2 Rumusan permasalahan
Berdasarkan latar belakang pemikiran di atas, maka rumusan masalah
yang akan diteliti adalah sebagai berikut :
a. Bagaimana pengaturan tentang obat dan makanan di Semarang?
b. Bagaimana peran Balai Besar POM terhadap peredaran obat dan
makanan yang mengandung zat aditif?
c. Apa saja hambatan-hambatan Balai Besar POM di Semarang
dalam melakukan pengawasan terhadap peredaran obat dan
makanan dalam rangka perlindungan konsumen?
1.3 Tujuan penelitian
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai melalui penelitian ini
adalah :
a. Mengetahui pengaturan tentang obat dan makanan di Semarang.
b. Mengetahui peran Balai Besar POM terhadap peredaran obat dan
makanan yang mengandung zat aditif.
c. Mengetahui hambatan-hambatan Balai Besar POM Semarang
dalam melakukan pengawasan terhadap peredaran obat dan
makanan dalam rangka perlindungan konsumen.
1.4 Kegunaan penelitian
a. Praktis
1. Masyarakat umum
Diharapkan penelitian ini dapat dipergunakan sebagai sumber
informasi atau bahan masukan bagi masyarakat umum,
mengenai peran Balai Besar POM dalam memberikan
perlindungan konsumen.
2. Konsumen
Diharapkan konsumen dapat mengerti dan memahami hak dan
kewajibannya, serta meningkatkan kesadaran, pengetahuan,
kepedulian, kemampuan dan kemandirian konsumen untuk
melindungi dirinya serta untuk mengetahui peran Balai Besar
POM terkait dengan perlindungan konsumen.
3. Badan POM
Diharapkan dengan adanya penelitian ini, maka dapat
dijadikan acuan Balai Besar POM dan melindungi hak-hak
konsumen, serta dapat berperan aktif dalam mewujudkan
perlindungan konsumen.
b. Teoritis
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangan
pemikiran dalam rangka pengembangan ilmu hukum khususnya
hukum perdata dagang, agar hukum tidak hanya mengikuti
kemajuan yang dicapai dalam ilmu ekonomi saja, tetapi jauh dari
itu juga mampu memimpin dan mengarahkan perkembangan
masyarakat Indonesia menuju masyarakat yang bukan saja
makmur di bidang ekonomi, tetapi juga keadilan. Dan diharapkan
juga penelitain ini dapat dijadikan referensi dan dasar bagi
penelitian selanjutnya.
1.5 Sistematika penelitian
Pembahasan skripsi ini terdiri dari 5 (lima) bab dan masing-masing
bab terdiri atas beberapa sub bab.
BAB I : PENDAHULUAN
Bab Pendahuluan ini dibagi atas 5 (lima) sub bab yang
terdiri dari Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan
Penelitian, Kegunaan Penelitian dan Sistematika Penelitian.
Dalam Bab Pendahuluan ini, penulis memuat tentang latar
belakang permasalahan, rumusan masalah yang merupakan
inti dari pembahasan skripsi secara keseluruhan, tujuan dan
kegunaan penelitian dan pada bagian penutup bab ini
penulis menyampaikan sistematika penulisan agar dapat
memberikan gambaran yang cukup jelas dari keseluruhan
materi skripsi tersebut.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Pada dasarnya, Tinjauan Pustaka merupakan landasan teori
untuk menganalisa masalah yang akan dibahas. Umumnya
berisi kerangka pemikiran yang berkaitan dengan pokok
masalah yang akan diteliti, yaitu Peran Balai Besar POM
dalam pengawasan peredaran obat dan makanan yang
mengandung zat aditif. Bab ini menguraikan tinjauan
umum tentang produk dan standarisasi produk, tinjauan
umum tentang Konsumen dan Perlindungan Konsumen,
serta tinjauan umum tentang Badan POM.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini berisi tentang metode penelitian dengan jelas dan
terperinci, yaitu meliputi metode pendekatan, spesifikasi
penelitian, teknik pengumpulan data dan metode analisis
data.
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan disajikan mengenai hasil penelitian dan
pembahasan. Hasil penelitian memuat tentang Peran Balai
Besar POM dalam melakukan pengawasan, cara sosialisasi
dan penyebaran info tentang Perlindungan Konsumen dan
Pelaksanaan Pengawasan Bersama Pemerintah terhadap
produk.
BAB V : PENUTUP
Bab ini merupakan bab penutup yang berisi tentang
kesimpulan dari keseluruhan hasil penelitian dan saran dari
penulis yang bertujuan untuk memberikan masukan bagi
Balai Besar POM dalam memberikan perlindungan
konsumen
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan mengenai konsumen dan perlindungan konsumen
2.1.1 Pengertian konsumen
Terdapat berbagai pengertian mengenai konsumen walaupun
tidak terdapat perbedaan yang mencolok antara satu pendapat
dengan pendapat lainnya. Konsumen sebagai peng-Indonesia-
an istilah asing (Inggris) yaitu consumer, secara harfiah dalam
kamus-kamus diartikan sebagai "seseorang atau sesuatu
perusahaan yang membeli barang tertentu atau menggunakan
jasa tertentu"; atau "sesuatu atau seseorang yang mengunakan
suatu persediaan atau sejumlah barang". ada juga yang
mengartikan "setiap orang yang menggunakan barang atau
jasa"2
2.1.2 Perlindungan konsumen
Dalam Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999
tentang Perlindungan konsumen disebutkan : “Perlindungan
konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya
kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada
konsumen.
2.1.3 Hak dan kewajiban konsumen
Ide, gagasan atau keinginan untuk memberikan perlindungan
kepada konsumen berkembang dari kasus-kasus yang timbul
di masyarakat. Kepentingan-kepentingan konsumen yang
mendapat perlindungan dirumuskan dalam bentuk hak.
Berdasarkan Undang-Undang Perlindungan Konsumen Pasal
4, hak-hak konsumen sebagai berikut :
1. Hak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam
mengkonsumsi barang atau jasa.
2. Hak untuk memilih barang atau jasa serta mendapatkan
barang atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan
kondisi serta jaminan yang dijanjikan.
2
Az Nasution, 1995, Konsumen dan Hukum, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, hal.20
3. Hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai
kondisi dan jaminan barang atau jasa.
4. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang
atau jasa yang digunakan.
5. Hak untuk mendapatkan advoksi, perlindungan dan
upaya penyelesaian sengketa perlindungan konsumen
secara patut.
6. Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan
konsumen.
7. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan
jujur serta tidak diskriminatif.
8. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi atau
penggantian, apabila barang dan atau jasa yang diterima
tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana
mestinya.
9. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan
perundang-undangan lainnya.
2.1.4 Pengaturan tentang perlindungan konsumen
Undang-undang perlindungan konsumen ini dimaksudkan
menjadi landasan hukum yang kuat bagi pemerintah dan
lembaga perlindungan konsumen untuk melakukan upaya
pembudayaan konsumen. Sebelumnya adanya undang-
undang ini, banyak masyarakat yang memandang bahwa
kedududkan konsumen begitu lemah dan pelaku usaha
kurang memperhatikan hak-hak konsumen. Kitab Undang-
undang Hukum Perdata, Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana, serta peraturan lain yang berkaitan dengan upaya
perlindungan konsumen dirasakan belum cukup. Perwujudan
aspek hukum perlindungan konsumen di Indonesia melalui
proses yang panjang. Sebelumnya masyarakat hanya
mengenal Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI)
suatu NGO’s – Customer Protection yang melakukan
kegiatan advokasi konsumen (pendidikan, penelitian,
pengaduan dan publikasi konsumen).
2.2 Tinjauan mengenai makanan
2.2.1 Pengertian obat dan makanan
Obat10
adalah bahan atau zat yang berasal dari tumbuhan,
hewan,mineral maupun zat kimia tertentu yang dapat
digunakan untuk mengurangi rasa sakit, memperlambat proses
penyakit dan atau menyembuhkan penyakit.
Makanan11
adalah bahan, biasanya berasal dari hewan
maupun tumbuhan dan dimakan oleh makhluk hidup untuk
memberikan dana tenaga nutrisi. Makanan dibutuhkan
manusia biasanya dibuat melalui bertani atau berkebun yang
meliputi sumber hewan dan tumbuhan.
10
informasi-obat.com
11
wikipedia.org
2.2.2 Pengertian tentang produk obat dan makanan
Dalam pengertian luas, produk ialah segala barang dan jasa
yang dihasilkan oleh suatu proses sehingga produk berkaitan
erat dengan teknologi. Menurut Pasal 1 angka 4 Undang-
Undang Perlindungan Konsumen bahwa : “Barang adalah
setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud, baik
bergerak maupun tidak bergerak, dapat dihabiskan maupun
tidak dapat dihabiskan, yang dapat untuk diperdagangkan,
dipakai, dipergunakan, atau dimanfaatkan oleh konsumen.”
2.2.3 Zat Aditif
Zat aditif adalah zat-zat yang ditambahkan pada makanan
selama proses produksi, pengemasan atau penyimpanan untuk
maksud tertentu. Penambahan zat aditif dalam makanan
berdasarkan pertimbangan agar mutu dan kestabilan makanan
tetap terjaga dan untuk mempertahankan nilai gizi yang
mungkin rusak atau hilang selama proses pengolahan.
Pada awalnya zat-zat aditif tersebut berasal dari bahan
tumbuh-tumbuhan yang selanjutnya disebut zat aditif alami.
Umumnya zat aditif alami tidak menimbulkan efek samping
yang membahayakan kesehatan manusia. Akan tetapi, jumlah
penduduk bumi yang makin bertambah menuntut jumlah
makanan yang lebih besar sehingga zat aditif alami tidak
mencukupi lagi. Bahan baku pembuatannya adalah dari zat-zat
kimia yang kemudian direaksikan. Zat aditif sintesis yang
berlebihan dapat menimbulkan beberapa efek samping
misalnya: gatal-gatal, dan kanker.
2.3 Tinjauan mengenai BPOM
Badan Pengawas Obat dan Makanan atau disingkat BPOM adalah
sebuah lembaga di Indonesia yang bertugas mengawasi peredaran
obat-obatan dan makanan di Indonesia. BPOM adalah Lembaga
Pemerintah Non Departemen (LPND) yang dibentuk berdasarkan
Keputusan Presiden Nomor 166 Tahun 2000 jo Nomor 103 Tahun
2001 tentang kedudukan, tugas, fungsi, kewenangan, susunan
organisasi dan tata kerja lembaga pemerintah non departeman. Untuk
melaksanakan tugas pengawasan tersebut, BPOM membentuk Balai
Besar POM di setiap provinsi.
3. METODE PENELITIAN
3.1 Metode pendekatan
Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode pendekatan yuridis empiris yaitu cara atau prosedur yang
digunakan untuk memecahkan masalah penelitian dengan meneliti
data sekunder terlebih dahulu untuk kemudian meneliti data primer
yang ada di lapangan.16
16
Soerjono Soekanto, Op.Cit, halaman 52
Aspek yuridis dalam penelitian hukum ini melingkupi ilmu hukum
perlindungan konsumen dan dimulai dengan mengkaji peraturan
perundang-undangan yang berkaitan dengan penelitian, yaitu:
1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen
2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
3. Peraturan Pemerintah No.58 Tahun 2001 tentang Pembinaan
dan Pengawasan Penyelengaraan Perlindungan Konsumen
4. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi
dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND)
5. Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor
05018/SK/KBPOM Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Pengawas
Obat dan Makanan.
Sedangkan aspek empirisnya adalah usaha-usaha nyata dari Balai
besar POM Semarang sebagai wujud perlindungan konsumen dari
peredaran obat dan makanan yang mengandung zat aditif. Sebagai
perwujudan ketentuan-ketentuan yang terkandung dalam peraturan-
peraturan yang telah disebutkan di atas. Aspek-aspek empiris tersebut
juga meliputi hambatan-hambatan yang dihadapi oleh Badan POM
Semarang dalam menghadapi permasalahan tersebut, serta bagaimana
cara pemecahan masalah tersebut.
3.2 Spesifikasi penelitian
Spesifikasi penelitian yang digunakan bersifat deskriptif analitis, yang
mana penulisan hukum ini merupakan atau menggambarkan suatu
peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu Undang-Undang
Perlindungan Konsumen dikaitkan dengan teori hukun dan praktik
yang menyangkut objek masalah, yaitu peran Balai Besar POM dalam
melakukan pengawasan sebagai wujud perlindungan kepada
konsumen terhadap penggunaan obat dan makanan yang mengandung
zat aditif.
3.3 Jenis dan metode pengumpulan data
Untuk memperoleh data yang akurat dan objektif, maka dalam
penelitian ini dilakukan dua cara pengumpulan data, yaitu data primer
dan data sekunder. 17
1. Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber
pertama.18
Dalam penelitian ini yaitu data yang diperoleh langsung
dari lapangan. Pengumpulan data primer pada penelitian ini
dilakukan melalui wawancara. Wawancara adalah cara untuk
memperoleh informasi dengan bertanya langsung pada yang
diwawancarai.19
17
Soerjono Soekanto dan Siti Mamudji, Penelitian Normatif, (Jakarta : Rajawali Press, 1985)
halaman 35
18
Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, (Jakarta : PT Grafindo
Persada) halaman 30
Teknik wawancara yang dilakukan adalah wawancara terarah.
Dalam wawancara terarah ini dipergunakan daftar pertanyaan yang
dipersiapkan terlebih dahulu. Dengan mempersiapkan daftar
pertanyaan diharapkan wawancara dapat dilakukan dengan lebih
menghemat waktu. Wawancara dalam penelitain ini dilakukan
langsung kepada responden.
Populasi dalam penelitian ini adalah Balai POM atau Balai Besar
POM di Semarang. Balai POM adalah Unit Pelaksana Teknis
Badan POM yang tersebar di setiap provinsi. Balai POM/Balai
Besar POM memiliki tugas, fungsi dan kewenangan sama yang
didasarkan pada kebijakan Badan POM. Karena populasi yang ada
sangat luas dan besar, untuk itu diperlukan pengambilan sebagian
unit yang akan diteliti dengan metode sampel.
Teknik pengambilan sampel merupakan proses memilih suatu
bagian yang representatif dari sebuah populasi. Teknik
pengambilan sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah
random sampling, yaitu dengan mengambil 1 (satu) sampel dapat
mewakili populasi secara keseluruhan. Sampel yang ditentukan
dalam penelitian ini adalah Balai Besar POM di Semarang.
Adapun yang menjadi responden dalam penelitain ini adalah :
a. Kepala dan Staf Seksi Layanan Informasi Konsumen Balai
Besar POM Semarang.
b. Pengawas ahli.
2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh melalui studi kepustakaan, yaitu
mempelajari literatur karangan para ahli hukum dan peraturan
perundang-undangan yang berhubungan dengan objek dan
permasalahan yang diteliti. Data sekunder dalam penelitain ini
meliputi:
a. Bahan Hukum Primer
Bahan-bahan hukum yang melindungi kekuatan mengikat.
Adapun yang digunakan sebagai bahan hukum primer yang
berhubungan dengan permasalahan penelitian ini yang berupa
berbagai peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan
pengawasan Balai Besar POM dan perlindungan konsumen
yaitu:
1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen.
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
3. Peraturan Pemerintah No.58 Tahun 2001 tentang
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Perlindungan
Konsumen.
4. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non
Departeman (LPND).
5. Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
Nomor 05018/SK/KBPOM Tahun 2001 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan
Badan Pengawas Obat dan Makanan.
a. Bahan Hukum Sekunder
Bahan-bahan yang erat hubungannya dengan bahan-
bahan hukum primer dan dapat membantu menganalisis
dan memahami bahan hukum primer, misalnya :
1. Kepustakaan yang berhubungan dengan perlindungan
konsumen
2. Bahan-bahan karya para sarjana
b. Bahan Hukum Tersier
Bahan-bahan yang memberikan informasi tentang bahan
hukum primer dan sekunder, misalnya :
1. Kamus Hukum
2. Kamus Besar Bahasa Indonesia
Data-data yang diperoleh tersebut selanjutnya merupakan landasan
teori dalam melakukan analisis data serta pembahasan masalah. Data
sekunder ini diperlukan untuk lebih melengkapi data primer yang
diperoleh melalui penelitian lapangan.
3.4 Metode penyajian data
Data yang telah terkumpul akan diolah melalui proses editing, yaitu
memeriksa atau meneliti data yang diperoleh untuk menjamin apakah
sudah dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan kenyataan. Dalam
editing juga dilakukan pembetulan data yang keliru, menambahkan
data yang kurang, melengkapi data yang belum lengkap. Apabila data
yang diperoleh dipandang sudah memnuhi tujuan penelitian maka
langkah selanjutnya adakah menyusun data tersebut secara sistematis
dan sesuai dengan penulisan skripsi yang benar
3.5 Metode analisis data
Pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan
metode analisis normatif kualitatif,19
yaitu data yang diperoleh
kemudian disusun secara sistematis, untuk selanjutnya dianalisis
secara kualitatif untuk mencapai kejelasan masalah yang akan
dibahas.
Metode kualitatif digunakan karena data yang diperoleh adalah data
deskriptif, yaitu apa yang telah diteliti dan dipelajari sebagai sesuatu
yang utuh.20
Dengan menganalisis data yang telah terkumpul tersebut
kemudian diuraikan dan dihubungkan antara data yang satu dengan
data yang lainnya secara sistematis, untuk selanjutnya data tersebut
disusun dan disajikan dalam bentuk penulisan hukum. Dalam metode
kualitatif tidak perlu diperhitungkan data dari kemampuannya
mewakili keadaan yang nyata dalam kehidupan sehari-hari.
19
Ronny Hanitijo, Op.Cit, halaman 57
20
Ibid, halaman 35

Contenu connexe

Tendances

Hukum Antar Tata Hukum
Hukum Antar Tata HukumHukum Antar Tata Hukum
Hukum Antar Tata HukumAji Wasesa
 
Pengantar hukum perdata
Pengantar hukum perdataPengantar hukum perdata
Pengantar hukum perdataNeyna Fazadiq
 
Teori dan Prinsip Hak Asasi Manusia
Teori dan Prinsip Hak Asasi ManusiaTeori dan Prinsip Hak Asasi Manusia
Teori dan Prinsip Hak Asasi Manusiadichasenja
 
Pertemuan 7 unsur unsur tindak pidana
Pertemuan 7 unsur unsur tindak pidanaPertemuan 7 unsur unsur tindak pidana
Pertemuan 7 unsur unsur tindak pidanayudikrismen1
 
legal memorandum
legal memorandum legal memorandum
legal memorandum torozzz
 
Pengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power pointPengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power pointPuspa Bunga
 
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...Idik Saeful Bahri
 
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Idik Saeful Bahri
 
Sumber hukum administrasi negara
Sumber hukum administrasi negaraSumber hukum administrasi negara
Sumber hukum administrasi negaraNakano
 
Kumpulan soal hukum
Kumpulan soal hukumKumpulan soal hukum
Kumpulan soal hukumsyophi
 
Hukum dan politik agraria kolonial
Hukum dan politik agraria kolonialHukum dan politik agraria kolonial
Hukum dan politik agraria kolonialindra wijaya
 
Soal dan Jawaban Hukum lingkungan
Soal dan Jawaban Hukum lingkungan Soal dan Jawaban Hukum lingkungan
Soal dan Jawaban Hukum lingkungan rupaka
 
TUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASE
TUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASETUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASE
TUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASEeddy sanusi silitonga
 
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...Idik Saeful Bahri
 

Tendances (20)

Hukum Antar Tata Hukum
Hukum Antar Tata HukumHukum Antar Tata Hukum
Hukum Antar Tata Hukum
 
Pengantar hukum perdata
Pengantar hukum perdataPengantar hukum perdata
Pengantar hukum perdata
 
Teori dan Prinsip Hak Asasi Manusia
Teori dan Prinsip Hak Asasi ManusiaTeori dan Prinsip Hak Asasi Manusia
Teori dan Prinsip Hak Asasi Manusia
 
Pertemuan 7 unsur unsur tindak pidana
Pertemuan 7 unsur unsur tindak pidanaPertemuan 7 unsur unsur tindak pidana
Pertemuan 7 unsur unsur tindak pidana
 
legal memorandum
legal memorandum legal memorandum
legal memorandum
 
Pengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power pointPengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power point
 
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
 
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
 
Hukum Agraria
Hukum AgrariaHukum Agraria
Hukum Agraria
 
Contoh Surat Tuntutan
Contoh Surat TuntutanContoh Surat Tuntutan
Contoh Surat Tuntutan
 
Sumber hukum administrasi negara
Sumber hukum administrasi negaraSumber hukum administrasi negara
Sumber hukum administrasi negara
 
Kumpulan soal hukum
Kumpulan soal hukumKumpulan soal hukum
Kumpulan soal hukum
 
Hukum dan politik agraria kolonial
Hukum dan politik agraria kolonialHukum dan politik agraria kolonial
Hukum dan politik agraria kolonial
 
Soal dan Jawaban Hukum lingkungan
Soal dan Jawaban Hukum lingkungan Soal dan Jawaban Hukum lingkungan
Soal dan Jawaban Hukum lingkungan
 
Hukum perdata
Hukum perdataHukum perdata
Hukum perdata
 
TUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASE
TUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASETUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASE
TUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASE
 
Legal Opinion
Legal Opinion Legal Opinion
Legal Opinion
 
Antropologi Hukum 2, UNDIP
Antropologi Hukum 2, UNDIPAntropologi Hukum 2, UNDIP
Antropologi Hukum 2, UNDIP
 
Hukum agraria
Hukum agraria   Hukum agraria
Hukum agraria
 
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
 

Similaire à Proposal skripsi perlindungan konsumen

HBL, ZAHRA KAMILA, ARTIKEL HUKUM BISNIS DAN LINGKUNGAN, MERCU BUANA, 2018
HBL, ZAHRA KAMILA, ARTIKEL HUKUM BISNIS DAN LINGKUNGAN, MERCU BUANA, 2018HBL, ZAHRA KAMILA, ARTIKEL HUKUM BISNIS DAN LINGKUNGAN, MERCU BUANA, 2018
HBL, ZAHRA KAMILA, ARTIKEL HUKUM BISNIS DAN LINGKUNGAN, MERCU BUANA, 2018ZahraKamila4
 
PENGATURAN TULISAN LABEL DALUARSA PRODUK OBAT DAN MAKANAN
PENGATURAN TULISAN LABEL DALUARSA PRODUK OBAT DAN MAKANANPENGATURAN TULISAN LABEL DALUARSA PRODUK OBAT DAN MAKANAN
PENGATURAN TULISAN LABEL DALUARSA PRODUK OBAT DAN MAKANANaldika wau, SH,MH ALDIKA
 
9. hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,perlindungan konsumen dan tanggung ja...
9. hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,perlindungan konsumen dan tanggung ja...9. hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,perlindungan konsumen dan tanggung ja...
9. hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,perlindungan konsumen dan tanggung ja...Maghfira Arsyfa Ganivy
 
HBL,9,Giri Yogo,Hapzi Ali,Perlindungan konsumen dan perlidungan hukum,Univers...
HBL,9,Giri Yogo,Hapzi Ali,Perlindungan konsumen dan perlidungan hukum,Univers...HBL,9,Giri Yogo,Hapzi Ali,Perlindungan konsumen dan perlidungan hukum,Univers...
HBL,9,Giri Yogo,Hapzi Ali,Perlindungan konsumen dan perlidungan hukum,Univers...Giriyogodwis
 
Nurlaila Latupono,SE, Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, MM, CMA,Tugas 3 Poin (2) Rancanga...
Nurlaila Latupono,SE, Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, MM, CMA,Tugas 3 Poin (2) Rancanga...Nurlaila Latupono,SE, Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, MM, CMA,Tugas 3 Poin (2) Rancanga...
Nurlaila Latupono,SE, Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, MM, CMA,Tugas 3 Poin (2) Rancanga...Nurlaila latupono
 
Contoh teks eksposisi 2
Contoh teks eksposisi 2Contoh teks eksposisi 2
Contoh teks eksposisi 2cicitbiru9
 
Psikologi industri dan organisasi revisi ii
Psikologi industri dan organisasi   revisi iiPsikologi industri dan organisasi   revisi ii
Psikologi industri dan organisasi revisi iiMercu Buana University
 
Makalah psikologi konsumen
Makalah psikologi konsumenMakalah psikologi konsumen
Makalah psikologi konsumen285114
 
Be gg, hadi saputra maska, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, etika bisnis di...
Be  gg, hadi saputra maska, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, etika bisnis di...Be  gg, hadi saputra maska, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, etika bisnis di...
Be gg, hadi saputra maska, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, etika bisnis di...Hadi saputra Maska
 
BEGG, Hadi Saputra maska, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Etika Bisnis di P...
BEGG, Hadi Saputra maska, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Etika Bisnis di P...BEGG, Hadi Saputra maska, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Etika Bisnis di P...
BEGG, Hadi Saputra maska, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Etika Bisnis di P...Hadi saputra Maska
 
Hbl, laila choirun nisa, hapzi ali, tugas artikel perlindungan konsumen , mer...
Hbl, laila choirun nisa, hapzi ali, tugas artikel perlindungan konsumen , mer...Hbl, laila choirun nisa, hapzi ali, tugas artikel perlindungan konsumen , mer...
Hbl, laila choirun nisa, hapzi ali, tugas artikel perlindungan konsumen , mer...Lailachrnns
 
MATERI PELATIHAN PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN MEMILIH OBAT BAGI T...
MATERI PELATIHAN PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN MEMILIH OBAT BAGI T...MATERI PELATIHAN PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN MEMILIH OBAT BAGI T...
MATERI PELATIHAN PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN MEMILIH OBAT BAGI T...Sainal Edi Kamal
 
Modul 4 etikologial
Modul 4 etikologialModul 4 etikologial
Modul 4 etikologialpjj_kemenkes
 
Hbl, ade ayu larassati, hapzi ali,perlindungan konsumen dan tanggungjawab huk...
Hbl, ade ayu larassati, hapzi ali,perlindungan konsumen dan tanggungjawab huk...Hbl, ade ayu larassati, hapzi ali,perlindungan konsumen dan tanggungjawab huk...
Hbl, ade ayu larassati, hapzi ali,perlindungan konsumen dan tanggungjawab huk...adeayularassati
 
9, be gg, muhammad surya alam, hapzi ali,corporate ethics rights, privileges...
9, be  gg, muhammad surya alam, hapzi ali,corporate ethics rights, privileges...9, be  gg, muhammad surya alam, hapzi ali,corporate ethics rights, privileges...
9, be gg, muhammad surya alam, hapzi ali,corporate ethics rights, privileges...MuhammadSuryaAlam
 

Similaire à Proposal skripsi perlindungan konsumen (20)

HBL, ZAHRA KAMILA, ARTIKEL HUKUM BISNIS DAN LINGKUNGAN, MERCU BUANA, 2018
HBL, ZAHRA KAMILA, ARTIKEL HUKUM BISNIS DAN LINGKUNGAN, MERCU BUANA, 2018HBL, ZAHRA KAMILA, ARTIKEL HUKUM BISNIS DAN LINGKUNGAN, MERCU BUANA, 2018
HBL, ZAHRA KAMILA, ARTIKEL HUKUM BISNIS DAN LINGKUNGAN, MERCU BUANA, 2018
 
PENGATURAN TULISAN LABEL DALUARSA PRODUK OBAT DAN MAKANAN
PENGATURAN TULISAN LABEL DALUARSA PRODUK OBAT DAN MAKANANPENGATURAN TULISAN LABEL DALUARSA PRODUK OBAT DAN MAKANAN
PENGATURAN TULISAN LABEL DALUARSA PRODUK OBAT DAN MAKANAN
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
9. hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,perlindungan konsumen dan tanggung ja...
9. hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,perlindungan konsumen dan tanggung ja...9. hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,perlindungan konsumen dan tanggung ja...
9. hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,perlindungan konsumen dan tanggung ja...
 
Hukum kesehatan dalam kebidanan
Hukum kesehatan dalam kebidananHukum kesehatan dalam kebidanan
Hukum kesehatan dalam kebidanan
 
Hukum kesehatan dalam kebidanan
Hukum kesehatan dalam kebidananHukum kesehatan dalam kebidanan
Hukum kesehatan dalam kebidanan
 
HBL,9,Giri Yogo,Hapzi Ali,Perlindungan konsumen dan perlidungan hukum,Univers...
HBL,9,Giri Yogo,Hapzi Ali,Perlindungan konsumen dan perlidungan hukum,Univers...HBL,9,Giri Yogo,Hapzi Ali,Perlindungan konsumen dan perlidungan hukum,Univers...
HBL,9,Giri Yogo,Hapzi Ali,Perlindungan konsumen dan perlidungan hukum,Univers...
 
Nurlaila Latupono,SE, Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, MM, CMA,Tugas 3 Poin (2) Rancanga...
Nurlaila Latupono,SE, Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, MM, CMA,Tugas 3 Poin (2) Rancanga...Nurlaila Latupono,SE, Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, MM, CMA,Tugas 3 Poin (2) Rancanga...
Nurlaila Latupono,SE, Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, MM, CMA,Tugas 3 Poin (2) Rancanga...
 
Contoh teks eksposisi 2
Contoh teks eksposisi 2Contoh teks eksposisi 2
Contoh teks eksposisi 2
 
Psikologi industri dan organisasi revisi ii
Psikologi industri dan organisasi   revisi iiPsikologi industri dan organisasi   revisi ii
Psikologi industri dan organisasi revisi ii
 
Psikologi Konsumen - PIO
Psikologi Konsumen - PIOPsikologi Konsumen - PIO
Psikologi Konsumen - PIO
 
Makalah psikologi konsumen
Makalah psikologi konsumenMakalah psikologi konsumen
Makalah psikologi konsumen
 
Be gg, hadi saputra maska, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, etika bisnis di...
Be  gg, hadi saputra maska, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, etika bisnis di...Be  gg, hadi saputra maska, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, etika bisnis di...
Be gg, hadi saputra maska, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, etika bisnis di...
 
BEGG, Hadi Saputra maska, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Etika Bisnis di P...
BEGG, Hadi Saputra maska, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Etika Bisnis di P...BEGG, Hadi Saputra maska, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Etika Bisnis di P...
BEGG, Hadi Saputra maska, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Etika Bisnis di P...
 
Bab i juli AKPER PEMKAB MUNA
Bab i juli AKPER PEMKAB MUNABab i juli AKPER PEMKAB MUNA
Bab i juli AKPER PEMKAB MUNA
 
Hbl, laila choirun nisa, hapzi ali, tugas artikel perlindungan konsumen , mer...
Hbl, laila choirun nisa, hapzi ali, tugas artikel perlindungan konsumen , mer...Hbl, laila choirun nisa, hapzi ali, tugas artikel perlindungan konsumen , mer...
Hbl, laila choirun nisa, hapzi ali, tugas artikel perlindungan konsumen , mer...
 
MATERI PELATIHAN PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN MEMILIH OBAT BAGI T...
MATERI PELATIHAN PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN MEMILIH OBAT BAGI T...MATERI PELATIHAN PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN MEMILIH OBAT BAGI T...
MATERI PELATIHAN PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN MEMILIH OBAT BAGI T...
 
Modul 4 etikologial
Modul 4 etikologialModul 4 etikologial
Modul 4 etikologial
 
Hbl, ade ayu larassati, hapzi ali,perlindungan konsumen dan tanggungjawab huk...
Hbl, ade ayu larassati, hapzi ali,perlindungan konsumen dan tanggungjawab huk...Hbl, ade ayu larassati, hapzi ali,perlindungan konsumen dan tanggungjawab huk...
Hbl, ade ayu larassati, hapzi ali,perlindungan konsumen dan tanggungjawab huk...
 
9, be gg, muhammad surya alam, hapzi ali,corporate ethics rights, privileges...
9, be  gg, muhammad surya alam, hapzi ali,corporate ethics rights, privileges...9, be  gg, muhammad surya alam, hapzi ali,corporate ethics rights, privileges...
9, be gg, muhammad surya alam, hapzi ali,corporate ethics rights, privileges...
 

Dernier

Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 

Dernier (20)

Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 

Proposal skripsi perlindungan konsumen

  • 1. PROPOSAL USULAN RANCANGAN PENELITIAN UNTUK PENYUSUNAN SKRIPSI 1. JUDUL SKRIPSI : PERAN BALAI BESAR PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN SEMARANG DALAM PEREDARAN MAKANAN YANG MENGANDUNG ZAT ADITIF. 2. PELAKSANAAN PENELITIAN a. Nama : b. NIM : c. Jumlah SKS : d. IP komulatif : e. Nilai MPPH : f. Dosen wali : 3. DOSEN PEMBIMBING PENULISAN a. Pembimbing I : b. Pembimbing II : 4. RUANG LINGKUP :
  • 2. 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Maraknya industri obat dan makanan merupakan dampak dari adanya persaingan antara pelaku usaha. Hal yang diutamakan sebagian besar pelaku usaha adalah mencari keuntungan setinggi-tingginya dengan cara memperbanyak hasil penjualan produk mereka. Untuk memperbanyak hasil penjualan, pelaku usaha obat dan makanan menjanjikan khasiat yang cepat pada produk yang dijual dengan cara mencampurkan bahan berbahaya. Informasi tentang produk obat dan bahan makanan semestinya dapat dilihat pada label yang ada di kemasan dan iklan. Namun label dan iklan seringkali memuat keterangan yang membingungkan bahkan cenderung menyesatkan konsumen1 . Produsen tidak mencantumkan secara jelas bahan-bahan apa saja yang terkandung dalam obat dan makanan tersebut, sehingga konsumen tidak ragu dalam membelinya. Peraturan tentang pencantuman label itu sendiri diatur dalam Permendag No.19/M- Dag/Per/5/2009, Permendag No.62/M-Dag/Per/12/2009, Permendag No.22/M-Dag/Per/5/2009 dan ketiganya mengenai kewajiban pencantuman label, manual dan kartu garansi dalam Bahasa Indonesia. Badan POM merupakan salah satu lembaga yang mempunyai peran penting bagi konsumen di Indonesia. Peran Badan POM dalam 1 “Mengapa Label dan Iklan Demikian Penting?” (Warta Konsumen, Juli 2001) halaman 18.
  • 3. melindungi peran penting bagi konsumen dalam hal ini masyarakat sangatlah besar. Tanpa adanya Badan POM, konsumen akan banyak dirugikan oleh pihak produsen yang menggunakan segala cara untuk meraih keuntungan yang besar tanpa mempedulikan dampaknya bagi konsumen. Dalam penulisan ini, penulis merasa tertarik untuk membahas mengenai peran Balai Besar POM dalam melaksankan pengawasan terhadap peredaran obat dan makanan yang mengandung bahan berbahaya. Selain itu penulis juga akan membahas pengaturan tentang obat dan makanan di Indonesia. Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengangkat judul “Peran Balai Besar Pengawas Obat Dan Makanan Semarang Dalam Peredaran Makanan Yang Mengandung Zat Aditif”. 1.2 Rumusan permasalahan Berdasarkan latar belakang pemikiran di atas, maka rumusan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut : a. Bagaimana pengaturan tentang obat dan makanan di Semarang? b. Bagaimana peran Balai Besar POM terhadap peredaran obat dan makanan yang mengandung zat aditif? c. Apa saja hambatan-hambatan Balai Besar POM di Semarang dalam melakukan pengawasan terhadap peredaran obat dan makanan dalam rangka perlindungan konsumen?
  • 4. 1.3 Tujuan penelitian Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah : a. Mengetahui pengaturan tentang obat dan makanan di Semarang. b. Mengetahui peran Balai Besar POM terhadap peredaran obat dan makanan yang mengandung zat aditif. c. Mengetahui hambatan-hambatan Balai Besar POM Semarang dalam melakukan pengawasan terhadap peredaran obat dan makanan dalam rangka perlindungan konsumen. 1.4 Kegunaan penelitian a. Praktis 1. Masyarakat umum Diharapkan penelitian ini dapat dipergunakan sebagai sumber informasi atau bahan masukan bagi masyarakat umum, mengenai peran Balai Besar POM dalam memberikan perlindungan konsumen. 2. Konsumen Diharapkan konsumen dapat mengerti dan memahami hak dan kewajibannya, serta meningkatkan kesadaran, pengetahuan, kepedulian, kemampuan dan kemandirian konsumen untuk melindungi dirinya serta untuk mengetahui peran Balai Besar POM terkait dengan perlindungan konsumen.
  • 5. 3. Badan POM Diharapkan dengan adanya penelitian ini, maka dapat dijadikan acuan Balai Besar POM dan melindungi hak-hak konsumen, serta dapat berperan aktif dalam mewujudkan perlindungan konsumen. b. Teoritis Diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam rangka pengembangan ilmu hukum khususnya hukum perdata dagang, agar hukum tidak hanya mengikuti kemajuan yang dicapai dalam ilmu ekonomi saja, tetapi jauh dari itu juga mampu memimpin dan mengarahkan perkembangan masyarakat Indonesia menuju masyarakat yang bukan saja makmur di bidang ekonomi, tetapi juga keadilan. Dan diharapkan juga penelitain ini dapat dijadikan referensi dan dasar bagi penelitian selanjutnya. 1.5 Sistematika penelitian Pembahasan skripsi ini terdiri dari 5 (lima) bab dan masing-masing bab terdiri atas beberapa sub bab. BAB I : PENDAHULUAN Bab Pendahuluan ini dibagi atas 5 (lima) sub bab yang terdiri dari Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian dan Sistematika Penelitian. Dalam Bab Pendahuluan ini, penulis memuat tentang latar
  • 6. belakang permasalahan, rumusan masalah yang merupakan inti dari pembahasan skripsi secara keseluruhan, tujuan dan kegunaan penelitian dan pada bagian penutup bab ini penulis menyampaikan sistematika penulisan agar dapat memberikan gambaran yang cukup jelas dari keseluruhan materi skripsi tersebut. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Pada dasarnya, Tinjauan Pustaka merupakan landasan teori untuk menganalisa masalah yang akan dibahas. Umumnya berisi kerangka pemikiran yang berkaitan dengan pokok masalah yang akan diteliti, yaitu Peran Balai Besar POM dalam pengawasan peredaran obat dan makanan yang mengandung zat aditif. Bab ini menguraikan tinjauan umum tentang produk dan standarisasi produk, tinjauan umum tentang Konsumen dan Perlindungan Konsumen, serta tinjauan umum tentang Badan POM. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang metode penelitian dengan jelas dan terperinci, yaitu meliputi metode pendekatan, spesifikasi penelitian, teknik pengumpulan data dan metode analisis data.
  • 7. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan disajikan mengenai hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian memuat tentang Peran Balai Besar POM dalam melakukan pengawasan, cara sosialisasi dan penyebaran info tentang Perlindungan Konsumen dan Pelaksanaan Pengawasan Bersama Pemerintah terhadap produk. BAB V : PENUTUP Bab ini merupakan bab penutup yang berisi tentang kesimpulan dari keseluruhan hasil penelitian dan saran dari penulis yang bertujuan untuk memberikan masukan bagi Balai Besar POM dalam memberikan perlindungan konsumen 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan mengenai konsumen dan perlindungan konsumen 2.1.1 Pengertian konsumen Terdapat berbagai pengertian mengenai konsumen walaupun tidak terdapat perbedaan yang mencolok antara satu pendapat dengan pendapat lainnya. Konsumen sebagai peng-Indonesia- an istilah asing (Inggris) yaitu consumer, secara harfiah dalam kamus-kamus diartikan sebagai "seseorang atau sesuatu perusahaan yang membeli barang tertentu atau menggunakan jasa tertentu"; atau "sesuatu atau seseorang yang mengunakan
  • 8. suatu persediaan atau sejumlah barang". ada juga yang mengartikan "setiap orang yang menggunakan barang atau jasa"2 2.1.2 Perlindungan konsumen Dalam Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan konsumen disebutkan : “Perlindungan konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada konsumen. 2.1.3 Hak dan kewajiban konsumen Ide, gagasan atau keinginan untuk memberikan perlindungan kepada konsumen berkembang dari kasus-kasus yang timbul di masyarakat. Kepentingan-kepentingan konsumen yang mendapat perlindungan dirumuskan dalam bentuk hak. Berdasarkan Undang-Undang Perlindungan Konsumen Pasal 4, hak-hak konsumen sebagai berikut : 1. Hak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang atau jasa. 2. Hak untuk memilih barang atau jasa serta mendapatkan barang atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan. 2 Az Nasution, 1995, Konsumen dan Hukum, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, hal.20
  • 9. 3. Hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang atau jasa. 4. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang atau jasa yang digunakan. 5. Hak untuk mendapatkan advoksi, perlindungan dan upaya penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut. 6. Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen. 7. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif. 8. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi atau penggantian, apabila barang dan atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya. 9. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya. 2.1.4 Pengaturan tentang perlindungan konsumen Undang-undang perlindungan konsumen ini dimaksudkan menjadi landasan hukum yang kuat bagi pemerintah dan lembaga perlindungan konsumen untuk melakukan upaya pembudayaan konsumen. Sebelumnya adanya undang- undang ini, banyak masyarakat yang memandang bahwa
  • 10. kedududkan konsumen begitu lemah dan pelaku usaha kurang memperhatikan hak-hak konsumen. Kitab Undang- undang Hukum Perdata, Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, serta peraturan lain yang berkaitan dengan upaya perlindungan konsumen dirasakan belum cukup. Perwujudan aspek hukum perlindungan konsumen di Indonesia melalui proses yang panjang. Sebelumnya masyarakat hanya mengenal Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) suatu NGO’s – Customer Protection yang melakukan kegiatan advokasi konsumen (pendidikan, penelitian, pengaduan dan publikasi konsumen). 2.2 Tinjauan mengenai makanan 2.2.1 Pengertian obat dan makanan Obat10 adalah bahan atau zat yang berasal dari tumbuhan, hewan,mineral maupun zat kimia tertentu yang dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit, memperlambat proses penyakit dan atau menyembuhkan penyakit. Makanan11 adalah bahan, biasanya berasal dari hewan maupun tumbuhan dan dimakan oleh makhluk hidup untuk memberikan dana tenaga nutrisi. Makanan dibutuhkan manusia biasanya dibuat melalui bertani atau berkebun yang meliputi sumber hewan dan tumbuhan. 10 informasi-obat.com 11 wikipedia.org
  • 11. 2.2.2 Pengertian tentang produk obat dan makanan Dalam pengertian luas, produk ialah segala barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu proses sehingga produk berkaitan erat dengan teknologi. Menurut Pasal 1 angka 4 Undang- Undang Perlindungan Konsumen bahwa : “Barang adalah setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud, baik bergerak maupun tidak bergerak, dapat dihabiskan maupun tidak dapat dihabiskan, yang dapat untuk diperdagangkan, dipakai, dipergunakan, atau dimanfaatkan oleh konsumen.” 2.2.3 Zat Aditif Zat aditif adalah zat-zat yang ditambahkan pada makanan selama proses produksi, pengemasan atau penyimpanan untuk maksud tertentu. Penambahan zat aditif dalam makanan berdasarkan pertimbangan agar mutu dan kestabilan makanan tetap terjaga dan untuk mempertahankan nilai gizi yang mungkin rusak atau hilang selama proses pengolahan. Pada awalnya zat-zat aditif tersebut berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan yang selanjutnya disebut zat aditif alami. Umumnya zat aditif alami tidak menimbulkan efek samping yang membahayakan kesehatan manusia. Akan tetapi, jumlah penduduk bumi yang makin bertambah menuntut jumlah makanan yang lebih besar sehingga zat aditif alami tidak mencukupi lagi. Bahan baku pembuatannya adalah dari zat-zat
  • 12. kimia yang kemudian direaksikan. Zat aditif sintesis yang berlebihan dapat menimbulkan beberapa efek samping misalnya: gatal-gatal, dan kanker. 2.3 Tinjauan mengenai BPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan atau disingkat BPOM adalah sebuah lembaga di Indonesia yang bertugas mengawasi peredaran obat-obatan dan makanan di Indonesia. BPOM adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) yang dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 166 Tahun 2000 jo Nomor 103 Tahun 2001 tentang kedudukan, tugas, fungsi, kewenangan, susunan organisasi dan tata kerja lembaga pemerintah non departeman. Untuk melaksanakan tugas pengawasan tersebut, BPOM membentuk Balai Besar POM di setiap provinsi. 3. METODE PENELITIAN 3.1 Metode pendekatan Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan yuridis empiris yaitu cara atau prosedur yang digunakan untuk memecahkan masalah penelitian dengan meneliti data sekunder terlebih dahulu untuk kemudian meneliti data primer yang ada di lapangan.16 16 Soerjono Soekanto, Op.Cit, halaman 52
  • 13. Aspek yuridis dalam penelitian hukum ini melingkupi ilmu hukum perlindungan konsumen dan dimulai dengan mengkaji peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan penelitian, yaitu: 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen 2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan 3. Peraturan Pemerintah No.58 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelengaraan Perlindungan Konsumen 4. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) 5. Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 05018/SK/KBPOM Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan. Sedangkan aspek empirisnya adalah usaha-usaha nyata dari Balai besar POM Semarang sebagai wujud perlindungan konsumen dari peredaran obat dan makanan yang mengandung zat aditif. Sebagai perwujudan ketentuan-ketentuan yang terkandung dalam peraturan- peraturan yang telah disebutkan di atas. Aspek-aspek empiris tersebut juga meliputi hambatan-hambatan yang dihadapi oleh Badan POM Semarang dalam menghadapi permasalahan tersebut, serta bagaimana cara pemecahan masalah tersebut.
  • 14. 3.2 Spesifikasi penelitian Spesifikasi penelitian yang digunakan bersifat deskriptif analitis, yang mana penulisan hukum ini merupakan atau menggambarkan suatu peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu Undang-Undang Perlindungan Konsumen dikaitkan dengan teori hukun dan praktik yang menyangkut objek masalah, yaitu peran Balai Besar POM dalam melakukan pengawasan sebagai wujud perlindungan kepada konsumen terhadap penggunaan obat dan makanan yang mengandung zat aditif. 3.3 Jenis dan metode pengumpulan data Untuk memperoleh data yang akurat dan objektif, maka dalam penelitian ini dilakukan dua cara pengumpulan data, yaitu data primer dan data sekunder. 17 1. Data Primer Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber pertama.18 Dalam penelitian ini yaitu data yang diperoleh langsung dari lapangan. Pengumpulan data primer pada penelitian ini dilakukan melalui wawancara. Wawancara adalah cara untuk memperoleh informasi dengan bertanya langsung pada yang diwawancarai.19 17 Soerjono Soekanto dan Siti Mamudji, Penelitian Normatif, (Jakarta : Rajawali Press, 1985) halaman 35 18 Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, (Jakarta : PT Grafindo Persada) halaman 30
  • 15. Teknik wawancara yang dilakukan adalah wawancara terarah. Dalam wawancara terarah ini dipergunakan daftar pertanyaan yang dipersiapkan terlebih dahulu. Dengan mempersiapkan daftar pertanyaan diharapkan wawancara dapat dilakukan dengan lebih menghemat waktu. Wawancara dalam penelitain ini dilakukan langsung kepada responden. Populasi dalam penelitian ini adalah Balai POM atau Balai Besar POM di Semarang. Balai POM adalah Unit Pelaksana Teknis Badan POM yang tersebar di setiap provinsi. Balai POM/Balai Besar POM memiliki tugas, fungsi dan kewenangan sama yang didasarkan pada kebijakan Badan POM. Karena populasi yang ada sangat luas dan besar, untuk itu diperlukan pengambilan sebagian unit yang akan diteliti dengan metode sampel. Teknik pengambilan sampel merupakan proses memilih suatu bagian yang representatif dari sebuah populasi. Teknik pengambilan sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah random sampling, yaitu dengan mengambil 1 (satu) sampel dapat mewakili populasi secara keseluruhan. Sampel yang ditentukan dalam penelitian ini adalah Balai Besar POM di Semarang. Adapun yang menjadi responden dalam penelitain ini adalah : a. Kepala dan Staf Seksi Layanan Informasi Konsumen Balai Besar POM Semarang. b. Pengawas ahli.
  • 16. 2. Data Sekunder Data sekunder diperoleh melalui studi kepustakaan, yaitu mempelajari literatur karangan para ahli hukum dan peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan objek dan permasalahan yang diteliti. Data sekunder dalam penelitain ini meliputi: a. Bahan Hukum Primer Bahan-bahan hukum yang melindungi kekuatan mengikat. Adapun yang digunakan sebagai bahan hukum primer yang berhubungan dengan permasalahan penelitian ini yang berupa berbagai peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan pengawasan Balai Besar POM dan perlindungan konsumen yaitu: 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Kesehatan. 3. Peraturan Pemerintah No.58 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Perlindungan Konsumen. 4. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departeman (LPND).
  • 17. 5. Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 05018/SK/KBPOM Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan. a. Bahan Hukum Sekunder Bahan-bahan yang erat hubungannya dengan bahan- bahan hukum primer dan dapat membantu menganalisis dan memahami bahan hukum primer, misalnya : 1. Kepustakaan yang berhubungan dengan perlindungan konsumen 2. Bahan-bahan karya para sarjana b. Bahan Hukum Tersier Bahan-bahan yang memberikan informasi tentang bahan hukum primer dan sekunder, misalnya : 1. Kamus Hukum 2. Kamus Besar Bahasa Indonesia Data-data yang diperoleh tersebut selanjutnya merupakan landasan teori dalam melakukan analisis data serta pembahasan masalah. Data sekunder ini diperlukan untuk lebih melengkapi data primer yang diperoleh melalui penelitian lapangan. 3.4 Metode penyajian data Data yang telah terkumpul akan diolah melalui proses editing, yaitu memeriksa atau meneliti data yang diperoleh untuk menjamin apakah
  • 18. sudah dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan kenyataan. Dalam editing juga dilakukan pembetulan data yang keliru, menambahkan data yang kurang, melengkapi data yang belum lengkap. Apabila data yang diperoleh dipandang sudah memnuhi tujuan penelitian maka langkah selanjutnya adakah menyusun data tersebut secara sistematis dan sesuai dengan penulisan skripsi yang benar 3.5 Metode analisis data Pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode analisis normatif kualitatif,19 yaitu data yang diperoleh kemudian disusun secara sistematis, untuk selanjutnya dianalisis secara kualitatif untuk mencapai kejelasan masalah yang akan dibahas. Metode kualitatif digunakan karena data yang diperoleh adalah data deskriptif, yaitu apa yang telah diteliti dan dipelajari sebagai sesuatu yang utuh.20 Dengan menganalisis data yang telah terkumpul tersebut kemudian diuraikan dan dihubungkan antara data yang satu dengan data yang lainnya secara sistematis, untuk selanjutnya data tersebut disusun dan disajikan dalam bentuk penulisan hukum. Dalam metode kualitatif tidak perlu diperhitungkan data dari kemampuannya mewakili keadaan yang nyata dalam kehidupan sehari-hari. 19 Ronny Hanitijo, Op.Cit, halaman 57 20 Ibid, halaman 35