SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  41
Guru dalam Menghadapi
Kurikulum Baru dan
Problematika yang Dihadapi
Itje Chodidjah
Education and ELT Consultant
itjechodidjah@gmail.com
BETTER TEACHERS for BETTER NATION
Itje Chodidjah
Education and ELT Consultant
itjechodidjah@gmail.com (FB and Twitter)
Siapakah yang paling berperan dalam
implementasi kurikulum secara langsung
Guru sebagai Ujung tombak, karena
segala macam yang kita lakukan tak
lain adalah untuk anak-anak yang
setia berada di dalam kelas bersama
guru-gurunya .
Apa yang saat ini sudah bapak
ibu diketahui tentang Kurikulum
2013?
Apa yang ada dalam sebuah
kurikulum?
• Concept
• Attainment Target Description (goal,
objectives)
• Strategies and approaches to achieve
the objectives
Apa yang perlu dicermati dalam
Kurikulum 2013 agar siswa tetap
mendapatkan hak pendidikannya
melalui proses pembelajarannya di
kelas?
Bagaimanakah Kurikulum menjadi
acuan utama dalam menyiapkan
kehidupan siswa dan bukan sekedar
mengejar nilai?
4 hal yang perlu menjadi pemikiran
guru dan pemangku kepentingan agar
kurikulum dapat terimplementasi
sesuai dengan tujuannya yaitu
menyiapkan anak didik untuk kreatif,
inovatif, dan produktif agar dapat
berkolaborasi serta berkompetisi di
abad 21.
1. KESADARAN akan pentingnya memahami
secara tuntas konsep yang mendasari
dikembangkannya kurikulum 2013, serta
berbagai kekurangan-kekurangannya.
2. PEMAHAMAN tentang aspek-aspek apa
saja yang akan berpotensi menimbukan
keraguan, kebingungan atau bahkan
kesalahan dalam proses belajar
mengajar dan kegagalan pencapaian
tujuan.
3. PENCARIAN alternatif- alternatif agar anak
didik tidak terkena dampak dari
kebingungan, keraguan, atau bahkan
kesalahpahaman guru dan pemangku
kepentingan lainnya.
4. PEMAHAMAN akan kebutuhan anak didik
untuk hidup di abad 21 yang menurut
penjelasan - penjelasan yang sementara
beredar telah dicakup dalam dokumen
kurikulum dan diterjemahkan dalam materi
ajar yang telah dibuat oleh pemerintah
pusat.
Selama ini hampir semua guru yang
saya temui ketika masuk kelas lebih
mengutamakan membawa buku text
dan bukan membawa kurikulum,
silabus, atau bahkan RPP.
Padahal seharusnya proses
pembelajaran bertumpu pada
tujuan pembelajaran secara umum.
Kemudian diterjemahkan menjadi
tujuan –tujuan instruksional yang
lebih terfokus pada pencapaian
indikator-indikator tertentu. Materi
ajar adalah alat mencapai tujuan.
Bagaimana dengan diterbitkannya SATU JENIS
buku ajar dan buku pegangan guru dari pusat ?
Akankah terjamin tujuan tercapai atau materi
habis? Bagaimana mengukur ketercapaian tujuan
pembelajaran yang tak lepas dari Kompetensi Inti
dan Kompetensi Dasar yang relatif abstrak?
Bagaimana jika antara kemampuan anak didik
yang diperkirakan penulis dengan anak didik yang
ada di kelas tertentu sangat berbeda?
Tema Pengembangan Kurikulum 2013
Kurikulum yang dapat menghasilkan insan Indonesia yang:
Produktif, Kreatif, Inovatif, Afektif
melalui penguatan
Sikap, Keterampilan, dan Pengetahuan
yang terintegrasi
15
Posisi Kurikulum 2013
Produktif
Kreatif
Inovatif
Afektif
16
17
Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas
Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Bus. Review:
• 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui
pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik.
• Kebalikannya berlaku untuk kemampuan intelijensia yaitu: 1/3
dari pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik.
• Kemampuan kreativitas diperoleh melalui:
- Observing [mengamati]
- Questioning [menanya]
- Associating [menalar]
- Experimenting [mencoba]
- Networking [Membentuk jejaring]
Personal
Inter-personal
17
Perlunya merumuskan kurikulum yang mengedepankan pengalaman personal
melalui proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba [observation based
learning] untuk meningkatkan kreativitas peserta didik. Disamping itu, dibiasakan
bagi peserta didik untuk bekerja dalam jejaringan melalui collaborative learning
18
Proses Penilaian yang Mendukung Kreativitas
Sharp, C. 2004. Developing young children’s creativity: what can we
learn from research?:
Guru dapat membuat peserta didik berani berperilaku kreatif melalui:
• tugas yang tidak hanya memiliki satu jawaban tertentu yang benar
[banyak/semua jawaban benar],
• mentolerir jawaban yang nyeleneh,
• menekankan pada proses bukan hanya hasil saja,
• memberanikan peserta didik untuk mencoba, untuk menentukan sendiri yang
kurang jelas/lengkap informasinya, untuk memiliki interpretasi sendiri terkait
dengan pengetahuan atau kejadian yang diamatinya
• memberikan keseimbangan antara yang terstruktur dan yang spontan/ekspresif
Perlunya merumuskan kurikulum yang mencakup standar penilaian yang mencakup
pertanyaan yang tidak memiliki jawaban tunggal, memberi nilai bagi jawaban
nyeleneh, menilai proses pengerjaannya bukan hanya hasilnya, penilaian
spontanitas/ekspresif, dll
18
19
Membentuk Kemampuan Pikir Order Tinggi Sejak Dini
Center on the Developing Child, Harvard University [2011]. Building
the Brain ‘ATC’ System: How Early Experiences Shape the
Development of Executive Function.
• Arsitektur otak dibentuk berdasarkan lapisan-lapisan yang berisi jaringan-
jaringan neuron yang terkait satu sama lain
• Jejaringan tersebut terbentuk mulai masih anak-anak, walaupun masih
berkembang sampai umur 30 tahun tetapi penambahannya tidak secepat pada
saat anak-anak
• Kompleksitas jaringan tersebut menentukan tingkat kemampuan berfikir
seseorang [low order of thinking skills untukpekerjaan rutin sampai high order
of thinking skills untuk pekerjaan pengambilan keputusan eksekutif ]
• Untuk itu diperlukan sistem pembelajaran yang dapat membangun kemampuan
high order thinking skill tersebut [melalui mencari tahu bukan diberi tahu] sejak
dini melalui pemberian kebebasan untuk menentukan apa yang harus dilakukan
Perlunya merumuskan kurikulum yang mengedepankan proses mengamati,
menanya, menalar, menyimpulkan sampai memutuskan sehingga peserta didik
sejak kecil sudah terlatih dalam berfikir tingkat tinggi yang nantinya diperlukan
untuk pengambilan keputusan
Perlunya merumuskan kurikulum yang mengedepankan pengalaman personal melalui
proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba [observation based learning]
untuk meningkatkan kreativitas peserta didik. Disamping itu, dibiasakan bagi peserta
didik untuk bekerja dalam jejaringan melalui collaborative learning
Perlunya merumuskan kurikulum yang mencakup standar penilaian yang mencakup
pertanyaan yang tidak memiliki jawaban tunggal, memberi nilai bagi jawaban
nyeleneh, menilai proses pengerjaannya bukan hanya hasilnya, penilaian
spontanitas/ekspresif, dll
Perlunya merumuskan kurikulum yang mengedepankan proses mengamati, menanya,
menalar, menyimpulkan sampai memutuskan sehingga peserta didik sejak kecil sudah
terlatih dalam berfikir tingkat tinggi yang nantinya diperlukan untuk pengambilan
keputusan
Bisakah guru memenuhi tuntutan konsep di
atas dan berlatih kreatif bila semua materi
telah tersedia dan tinggal diikuti saja?
Apakah materi ajar yang dibuat oleh pengembang
yang belum tentu memahami konteks sekolah di
berbagai daerah dapat memampukan guru
mengajar dengan mengedepankan pengalaman
personal siswa melalui proses mengamati,
menanya, menalar, dan mencoba [observation
based learning] melalui collaborative learning?
Sejauh mana ke tiga konsep landasan
kurikulum di atas diterjemahkan dalam
bentuk materi yang dibuat dengan
prinsip ‘one for all, and all for one”
Sejauh mana nantinya Kepala Sekolah dan
Pengawas dapat memahami dan mentolerir
pengembangan materi yang MUNGKIN
dibuat oleh guru yang merasa mau dan
mampu untuk sedikit nyeleneh?
Bagaimana Guru akan disiapkan
dan mengimplementasikan
Kurikulum 2013 di kelasnya?
Cukupkah alokasi waktu yang
disediakan agar tujuan Kurikulum
sampai di kelas?
Strategi Penyiapan Guru
1
26
STRATEGI DIKLAT
GURU KELAS/MAPEL, KEPALA SEKOLAH, PEGAWAS
DPR, DPRD, GUBERNUR, BUPATI/WALIKOTA, DEWAN PENDIDIKAN,
DINAS PENDIDIKAN PROVINSI, KABUPATEN/KOTA, MASYARAKAT
KEBIJAKAN IMPLEMENTASI
KURIKULUM 2013
GURU
KEPALA
SEKOLAH
PENGAWAS
DIKLAT KURIKULUM
2013
SD, SMP, SMA, SMK
27
Strategi Pelatihan Guru SD
NARASUMBER NASIONAL
GURU INTI
(8.610 ORG)
GURU KELAS/MAPEL
(151.695)
INSTRUKTUR NASIONAL
(531 ORG)
Guru Kelas I+IV : 396 ORG (52 JP)
Guru Agama : 135 ORG (31 JP)
28
Guru Kelas I+IV : 6.622 ORG (52 JP)
Guru Agama : 1.988 ORG (31 JP)
Guru Kelas I : 53.538 ORG (33+19 JP)
Guru Kelas IV : 53.538 ORG (33+19 JP)
Guru Agama : 44.619 ORG (33+19 JP)
(33 JP Tatap Muka + 19 JP Mandiri Terbimbing)
Strategi Pelatihan Guru SMP
NARASUMBER NASIONAL
GURU INTI
(19.880 ORG)
GURU MAPEL
(365.020 ORG)
INSTRUKTUR NASIONAL
(1.350 ORG)
29
PPKn, Bahasa Indonesia,
Matematika, IPA, IPS, Bahasa
Inggris
52 JP 135
orang
per
mapelAgama, Seni Budaya, Penjasorkes,
Prakarya
31 JP
PPKn, Bahasa Indonesia,
Matematika, IPA, IPS, Bahasa
Inggris
52 JP 1.988
orang
per
mapelAgama, Seni Budaya, Penjasorkes,
Prakarya
31 JP
PPKn, Bahasa Indonesia,
Matematika, IPA, IPS, Bahasa
Inggris
52 JP
(33+19)
36.502
orang
per
mapelAgama, Seni Budaya, Penjasorkes,
Prakarya
31 JP
(22+9)
(33 JP Tatap Muka + 19 JP Mandiri Terbimbing)
(22 JP Tatap Muka + 9 JP Mandiri Terbimbing)
Strategi Pelatihan Guru SMA
NARASUMBER NASIONAL
GURU INTI
(2.982 ORG)
GURU MAPEL
(34.605 ORG)
INSTRUKTUR NASIONAL
(324 ORG)
30
Matematika, Sejarah
Indonesia, Bahasa
Indonesia
52
JP
108 orang
per mapel
(33 JP Tatap Muka + 19 JP Mandiri Terbimbing)
Matematika, Sejarah
Indonesia, Bahasa
Indonesia
52
JP
994 orang
per mapel
Matematika, Sejarah
Indonesia, Bahasa
Indonesia
52
JP
11.535
orang per
mapel
Strategi Pelatihan Guru SMK
NARASUMBER NASIONAL
GURU INTI
(2.982 ORG)
GURU MAPEL
(29.625 ORG)
INSTRUKTUR NASIONAL
(324 ORG)
31
Matematika, Sejarah
Indonesia, Bahasa
Indonesia
52
JP
108 orang
per mapel
(33 JP Tatap Muka + 19 JP Mandiri Terbimbing)
Matematika, Sejarah
Indonesia, Bahasa
Indonesia
52
JP
994 orang
per mapel
Matematika, Sejarah
Indonesia, Bahasa
Indonesia
52
JP
8.975
orang per
mapel
Strategi Pelatihan Kepala Sekolah
KEPALA SEKOLAH INTI
10.581 ORG
INSTRUKTUR NASIONAL
646 ORG
Unsur Widyaiswara, Pengawas Berprestasi :
Pelatih Nasional 15 Org/P4TK/LPMP ( 10
Org Widyaiswara ; 5 Org Kepala Berprestasi
Peserta : 20 Org Per Kab/Kota (Kepsek SD 8
Org, Kepsek SMP 4 Org, Kepsek SMA 4 Org,
Kepsek SMK 4 Org)
32
KEPALA SEKOLAH
(Blockgrand)
95.375 ORG
Kepsek SD (44.615 Org);
Kepsek SMP(30.290 Org),
Kepsek SMA (11.306 Org),
Kepsek SMK (9.164 Org)
NARASUMBER NASIONAL
Strategi Pelatihan Pengawas Sekolah
PENGAWAS INTI
1.030 ORG
INSTRUKTUR NASIONAL
112 ORG
Unsur Widyaiswara, Pengawas Berprestasi :
Pelatih Nasional 8 Org/P4TK ( 5 Org
Widyaiswara ; 3 Org Pengawas Berprestasi
Koordinator Pengawas Sekolah
Propinsi/Kab/Kota 1 Org & Pengawas
Berprestasi Tingkat Kab/Kota 1 Org
33
PENGAWAS
13.732 ORG
Pengawas Sekolah : 2 Org Per Kab/Kota
NARASUMBER NASIONAL
Mari kita cermati beberapa hal
berikut ini.
NARASUMBER NASIONAL
Siapa mereka? Bagaimana mereka
Memahami konsep dan isi kurikulum?
Apakah latar belakang mereka? Sejauhmana
Mereka dapat membayangkan konteks kelas
di berbagai wilayah
Siapa yang menentukan bahwa mereka
Guru inti yang bisa memberi pelatihan?
Apa parameternya?
Bagaimana pola pendekatan pelatihan yang
dirancang? Apa kriteria keberhasilan yang
dicapai mereka? Sudahkah ada pengujian
Terhadap Kriteria keberhasilan tersebut?
Instruktur Nasional
(HARUS menguasa konsep dan isi kurikulum,
silabus, buku pegangan guru, buku siswa
secara menyeluruh ; dapat memodelkan dan
pemahaman konteks trainer, konteks
pendidikan di daerah)
Guru Inti
(penguasaan konsep dan isi kurikulum, silabus,
buku pegangan guru, buku siswa untuk
diterjemahkan dalalm konteks kelas dan
pemahaman konteks guru di daerah)
Guru di kelas
Memahami konsep yang tertera dalam
kurikulum secara umum untuk
diterjemahkan dalam kegiatan belajar
mengajar - dari planning sampai evaluasi
sehingga buku ajar dan buku pegangan
tidak menjadi kitab suci yang diikuti saja.
100% pemahaman semua aspek
yang diperlukan oleh para guru
inti dari berbagai konteks daerah
dari mana guru inti berasal dan
konteks sekolah di daerah-
daerah tsb.
100% pemahaman akan
semua aspek yang diperlukan
oleh guru di daerah masing-
masing
pemahaman konsep
secara umum dan
100 % pemahaman
tentang tujuan dalam
kurikulum dan
silabus dalam
kaitannya dengan
materi yang disajikan
Proses internalisasi
Proses internalisasi
Proses internalisasi
Apa yang perlu dikuasai oleh
Instruktur Nasional
• Pemahaman konsep kurikulum secara
mendalam karena harus dapat
menterjemahkan dengan bahasa yang konkrit
yang dipahami oleh trainer di daerah.
• Kemampuan menterjemahkan bahasa konsep
tersebut menjadi bahasa yang fungsional dan
dapat dipahami dan diterjemahkan oleh
mereka ke dalam bahasa yang lebih teknis
untuk kepentingan guru di kelas.
Persiapan bagi training Kepala sekolah, Pengawas
dan Widyaiswara yang akan menjadi pendamping
• Perumusan bersama bagaimana design pelatihan yang
mengakomodir poin pada slide sebelumnya baik dalam
penyederhanaan konsep maupun penjabaran isi.
• Pembedahan berbagai tujuan yang tercantum dalam
kurikulum maupun silabus.
• Penguasaan mengenai materi yang disajikan dalam
buku pegangan guru dan buku siswa.
• Penentuan bagian mana yang akan menjadi fokus bagi
para trainer di daerah dan bagi guru.
Kurikulum 2013 yang ditampilkan adalah
ibarat paparan konsep mobil Ferari baru
canggih yang tidak dicoba bisa jalan atau
tidak lebih lagi ketika jalannya berbeda-
beda, terjal, naik, turun, luas, sempit dsb.
dan dibayangkan supirnya akan otomatis
canggih mengendarainya karena sudah
dibuatkan manual lengkap.
Guru wajib:
• menguasai konsep dan terjemahannya serta
landasan pedagogi pengetrapan di kelas ,
• trampil memilih teknik dan media dan
membawakannya secara tepat di kelas
• mampu menampilakan sikap dan perilaku
sebagai model
Keberhasilan sebuah kurikulum adalah pada
impementasinya dalam proses belajar
mengajar di kelas dimana GURU adalah
ujung tombaknya

Contenu connexe

Tendances

LK Disiplin Positif.pptx
LK Disiplin Positif.pptxLK Disiplin Positif.pptx
LK Disiplin Positif.pptx
Mozy2
 
Presentasi manajemen kesiswaan
Presentasi manajemen kesiswaanPresentasi manajemen kesiswaan
Presentasi manajemen kesiswaan
f1992
 
Modul 1.2. Angkatan 5 Reguler. Nilai dan Peran GP - Final.pdf
Modul 1.2. Angkatan 5 Reguler. Nilai dan Peran GP - Final.pdfModul 1.2. Angkatan 5 Reguler. Nilai dan Peran GP - Final.pdf
Modul 1.2. Angkatan 5 Reguler. Nilai dan Peran GP - Final.pdf
Irman Ramly
 

Tendances (20)

AKSI NYATA_TOPIK 4 Satrio Fajar Prianto.docx
AKSI NYATA_TOPIK 4 Satrio Fajar Prianto.docxAKSI NYATA_TOPIK 4 Satrio Fajar Prianto.docx
AKSI NYATA_TOPIK 4 Satrio Fajar Prianto.docx
 
Marzano's Taksonomi
Marzano's TaksonomiMarzano's Taksonomi
Marzano's Taksonomi
 
Aksi Nyata Topik 1 Merdeka Belajar Iwan sumantri.pdf
Aksi Nyata Topik 1  Merdeka Belajar Iwan sumantri.pdfAksi Nyata Topik 1  Merdeka Belajar Iwan sumantri.pdf
Aksi Nyata Topik 1 Merdeka Belajar Iwan sumantri.pdf
 
AKSI NYATA - TOPIK 1.pdf
AKSI NYATA - TOPIK 1.pdfAKSI NYATA - TOPIK 1.pdf
AKSI NYATA - TOPIK 1.pdf
 
Bagaimana menciptakan ekosistem sekolah yang berpihak pada murid.pptx
Bagaimana menciptakan ekosistem sekolah yang berpihak pada murid.pptxBagaimana menciptakan ekosistem sekolah yang berpihak pada murid.pptx
Bagaimana menciptakan ekosistem sekolah yang berpihak pada murid.pptx
 
LK Disiplin Positif.pptx
LK Disiplin Positif.pptxLK Disiplin Positif.pptx
LK Disiplin Positif.pptx
 
Ruang Kolaborasi Topik 4 Asesmen I.pptx
Ruang Kolaborasi Topik 4 Asesmen I.pptxRuang Kolaborasi Topik 4 Asesmen I.pptx
Ruang Kolaborasi Topik 4 Asesmen I.pptx
 
Pemikiran Ki Hajar Dewantara
Pemikiran Ki Hajar DewantaraPemikiran Ki Hajar Dewantara
Pemikiran Ki Hajar Dewantara
 
LKPD-Perkalian dan Pembagian pada Pecahan
LKPD-Perkalian dan Pembagian pada PecahanLKPD-Perkalian dan Pembagian pada Pecahan
LKPD-Perkalian dan Pembagian pada Pecahan
 
Rubrik Observasi Kinerja Guru (Formuir A-D).docx
Rubrik Observasi Kinerja Guru (Formuir A-D).docxRubrik Observasi Kinerja Guru (Formuir A-D).docx
Rubrik Observasi Kinerja Guru (Formuir A-D).docx
 
1.1.a.7 demonstrasi kontekstual
1.1.a.7 demonstrasi kontekstual1.1.a.7 demonstrasi kontekstual
1.1.a.7 demonstrasi kontekstual
 
MEMAHAMI CAPAIAN PEMBELAJARAN KURIKULUM MERDEKA.pptx
MEMAHAMI CAPAIAN PEMBELAJARAN KURIKULUM MERDEKA.pptxMEMAHAMI CAPAIAN PEMBELAJARAN KURIKULUM MERDEKA.pptx
MEMAHAMI CAPAIAN PEMBELAJARAN KURIKULUM MERDEKA.pptx
 
Ruang Kolaborasi & Demostrasi Kontekstual_PSE_Topik 2.pptx
Ruang Kolaborasi & Demostrasi Kontekstual_PSE_Topik 2.pptxRuang Kolaborasi & Demostrasi Kontekstual_PSE_Topik 2.pptx
Ruang Kolaborasi & Demostrasi Kontekstual_PSE_Topik 2.pptx
 
Presentasi manajemen kesiswaan
Presentasi manajemen kesiswaanPresentasi manajemen kesiswaan
Presentasi manajemen kesiswaan
 
PPT Pentingnya Merdeka Belajar
PPT Pentingnya Merdeka BelajarPPT Pentingnya Merdeka Belajar
PPT Pentingnya Merdeka Belajar
 
Teknologi (Model ASSURE) topik 3.pptx
Teknologi (Model ASSURE) topik 3.pptxTeknologi (Model ASSURE) topik 3.pptx
Teknologi (Model ASSURE) topik 3.pptx
 
Pembelajaran Berdiferensiasi_Pujiadi.pptx
Pembelajaran Berdiferensiasi_Pujiadi.pptxPembelajaran Berdiferensiasi_Pujiadi.pptx
Pembelajaran Berdiferensiasi_Pujiadi.pptx
 
Modul 1.2. Angkatan 5 Reguler. Nilai dan Peran GP - Final.pdf
Modul 1.2. Angkatan 5 Reguler. Nilai dan Peran GP - Final.pdfModul 1.2. Angkatan 5 Reguler. Nilai dan Peran GP - Final.pdf
Modul 1.2. Angkatan 5 Reguler. Nilai dan Peran GP - Final.pdf
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka 2022.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka 2022.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka 2022.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka 2022.pptx
 
Asesmen Kurikulum Merdeka.pptx
Asesmen Kurikulum Merdeka.pptxAsesmen Kurikulum Merdeka.pptx
Asesmen Kurikulum Merdeka.pptx
 

Similaire à Kesiapan guru dalam menghadapi kurikulum baru

Strategi Belajar Mengajar
Strategi Belajar MengajarStrategi Belajar Mengajar
Strategi Belajar Mengajar
Rizal M Suhardi
 
Draf lamp iv pedoman umum pembelajaran (2)
Draf lamp iv pedoman umum pembelajaran (2)Draf lamp iv pedoman umum pembelajaran (2)
Draf lamp iv pedoman umum pembelajaran (2)
Suaidin -Dompu
 
Permen tahun2013 nomor81a_lampiran4
Permen tahun2013 nomor81a_lampiran4Permen tahun2013 nomor81a_lampiran4
Permen tahun2013 nomor81a_lampiran4
Irma Muthiara Sari
 
Lampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran(1)
Lampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran(1)Lampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran(1)
Lampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran(1)
Amrizal Ahmad
 
Lampiran iv-PERMEN 81-A IMPLEMENTASI KURIKULUN 2013 (PEDOMAN UMUM PEMBELAJARAN)
Lampiran iv-PERMEN 81-A IMPLEMENTASI KURIKULUN 2013 (PEDOMAN UMUM PEMBELAJARAN)Lampiran iv-PERMEN 81-A IMPLEMENTASI KURIKULUN 2013 (PEDOMAN UMUM PEMBELAJARAN)
Lampiran iv-PERMEN 81-A IMPLEMENTASI KURIKULUN 2013 (PEDOMAN UMUM PEMBELAJARAN)
Ar Chonth
 
Lampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran
Lampiran iv-pedoman-umum-pembelajaranLampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran
Lampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran
R Andri Wijonarko
 
Lampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran
Lampiran iv-pedoman-umum-pembelajaranLampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran
Lampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran
Amrizal Ahmad
 
06. lampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran
06. lampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran06. lampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran
06. lampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran
Otto Ono Gallery
 
Modul 3.1. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan sebagai Pemim...
Modul 3.1. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan sebagai Pemim...Modul 3.1. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan sebagai Pemim...
Modul 3.1. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan sebagai Pemim...
musbiawan0707
 

Similaire à Kesiapan guru dalam menghadapi kurikulum baru (20)

Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
 
Panduan Pelaksanaan Kurikulum 2013
Panduan Pelaksanaan Kurikulum 2013Panduan Pelaksanaan Kurikulum 2013
Panduan Pelaksanaan Kurikulum 2013
 
Laporan School to School yang diadakan di Ciputra School.pptx
Laporan School to School yang diadakan di Ciputra School.pptxLaporan School to School yang diadakan di Ciputra School.pptx
Laporan School to School yang diadakan di Ciputra School.pptx
 
PPT manajemen kurikulum.pptx
PPT manajemen kurikulum.pptxPPT manajemen kurikulum.pptx
PPT manajemen kurikulum.pptx
 
kurikulum
kurikulumkurikulum
kurikulum
 
Strategi Belajar Mengajar
Strategi Belajar MengajarStrategi Belajar Mengajar
Strategi Belajar Mengajar
 
DISAIN PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPETENSI
DISAIN PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPETENSIDISAIN PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPETENSI
DISAIN PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPETENSI
 
Draf lamp iv pedoman umum pembelajaran (2)
Draf lamp iv pedoman umum pembelajaran (2)Draf lamp iv pedoman umum pembelajaran (2)
Draf lamp iv pedoman umum pembelajaran (2)
 
Artikel desain pembelajaran adalah kunci mengajar dan pembelajaran.
Artikel desain pembelajaran adalah kunci mengajar dan pembelajaran.Artikel desain pembelajaran adalah kunci mengajar dan pembelajaran.
Artikel desain pembelajaran adalah kunci mengajar dan pembelajaran.
 
Diferesiasi pembeldjaran.pptx
Diferesiasi pembeldjaran.pptxDiferesiasi pembeldjaran.pptx
Diferesiasi pembeldjaran.pptx
 
Permen tahun2013 nomor81a_lampiran4
Permen tahun2013 nomor81a_lampiran4Permen tahun2013 nomor81a_lampiran4
Permen tahun2013 nomor81a_lampiran4
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
kurikulum 2013.pptx
kurikulum 2013.pptxkurikulum 2013.pptx
kurikulum 2013.pptx
 
Materi Hari ke-1 Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
Materi Hari ke-1 Implementasi Kurikulum Merdeka.pdfMateri Hari ke-1 Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
Materi Hari ke-1 Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
 
Lampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran(1)
Lampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran(1)Lampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran(1)
Lampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran(1)
 
Lampiran iv-PERMEN 81-A IMPLEMENTASI KURIKULUN 2013 (PEDOMAN UMUM PEMBELAJARAN)
Lampiran iv-PERMEN 81-A IMPLEMENTASI KURIKULUN 2013 (PEDOMAN UMUM PEMBELAJARAN)Lampiran iv-PERMEN 81-A IMPLEMENTASI KURIKULUN 2013 (PEDOMAN UMUM PEMBELAJARAN)
Lampiran iv-PERMEN 81-A IMPLEMENTASI KURIKULUN 2013 (PEDOMAN UMUM PEMBELAJARAN)
 
Lampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran
Lampiran iv-pedoman-umum-pembelajaranLampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran
Lampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran
 
Lampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran
Lampiran iv-pedoman-umum-pembelajaranLampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran
Lampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran
 
06. lampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran
06. lampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran06. lampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran
06. lampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran
 
Modul 3.1. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan sebagai Pemim...
Modul 3.1. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan sebagai Pemim...Modul 3.1. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan sebagai Pemim...
Modul 3.1. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan sebagai Pemim...
 

Plus de Pristiadi Utomo

Plus de Pristiadi Utomo (20)

PP 13 Tahun 2017 RTRWN new - RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL
PP 13 Tahun 2017 RTRWN new - RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONALPP 13 Tahun 2017 RTRWN new - RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL
PP 13 Tahun 2017 RTRWN new - RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL
 
Panduan Praktis SMK Fullday
Panduan Praktis SMK FulldayPanduan Praktis SMK Fullday
Panduan Praktis SMK Fullday
 
PKG Pedoman Pengamatan dan Pemantauan
PKG Pedoman Pengamatan dan PemantauanPKG Pedoman Pengamatan dan Pemantauan
PKG Pedoman Pengamatan dan Pemantauan
 
Blangko blangko pkg
Blangko blangko pkgBlangko blangko pkg
Blangko blangko pkg
 
Analisis buku guru dan siswa
Analisis buku guru dan siswaAnalisis buku guru dan siswa
Analisis buku guru dan siswa
 
Contoh RPP kur 13
Contoh RPP kur 13Contoh RPP kur 13
Contoh RPP kur 13
 
agama islam_buku_guru kelas 1 sd
agama islam_buku_guru kelas 1 sdagama islam_buku_guru kelas 1 sd
agama islam_buku_guru kelas 1 sd
 
Sistem penilaian smk
Sistem penilaian smkSistem penilaian smk
Sistem penilaian smk
 
Format raport word
Format raport wordFormat raport word
Format raport word
 
Contoh RPP kur 13
Contoh RPP kur 13Contoh RPP kur 13
Contoh RPP kur 13
 
Tugas penilaian pembelajaran
Tugas penilaian pembelajaranTugas penilaian pembelajaran
Tugas penilaian pembelajaran
 
Format analisis buku siswa
Format analisis buku siswaFormat analisis buku siswa
Format analisis buku siswa
 
Analisis buku guru dan siswa
Analisis buku guru dan siswaAnalisis buku guru dan siswa
Analisis buku guru dan siswa
 
Penilaian Produk
Penilaian ProdukPenilaian Produk
Penilaian Produk
 
Test praktik perbuatan
Test praktik perbuatanTest praktik perbuatan
Test praktik perbuatan
 
Skala sikap
Skala sikapSkala sikap
Skala sikap
 
Proyek
ProyekProyek
Proyek
 
Portofolio
PortofolioPortofolio
Portofolio
 
Pengamatan
PengamatanPengamatan
Pengamatan
 
Angket
AngketAngket
Angket
 

Dernier

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 

Dernier (20)

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 

Kesiapan guru dalam menghadapi kurikulum baru

  • 1. Guru dalam Menghadapi Kurikulum Baru dan Problematika yang Dihadapi Itje Chodidjah Education and ELT Consultant itjechodidjah@gmail.com
  • 2. BETTER TEACHERS for BETTER NATION Itje Chodidjah Education and ELT Consultant itjechodidjah@gmail.com (FB and Twitter)
  • 3. Siapakah yang paling berperan dalam implementasi kurikulum secara langsung
  • 4. Guru sebagai Ujung tombak, karena segala macam yang kita lakukan tak lain adalah untuk anak-anak yang setia berada di dalam kelas bersama guru-gurunya .
  • 5. Apa yang saat ini sudah bapak ibu diketahui tentang Kurikulum 2013?
  • 6. Apa yang ada dalam sebuah kurikulum? • Concept • Attainment Target Description (goal, objectives) • Strategies and approaches to achieve the objectives
  • 7. Apa yang perlu dicermati dalam Kurikulum 2013 agar siswa tetap mendapatkan hak pendidikannya melalui proses pembelajarannya di kelas? Bagaimanakah Kurikulum menjadi acuan utama dalam menyiapkan kehidupan siswa dan bukan sekedar mengejar nilai?
  • 8.
  • 9. 4 hal yang perlu menjadi pemikiran guru dan pemangku kepentingan agar kurikulum dapat terimplementasi sesuai dengan tujuannya yaitu menyiapkan anak didik untuk kreatif, inovatif, dan produktif agar dapat berkolaborasi serta berkompetisi di abad 21.
  • 10. 1. KESADARAN akan pentingnya memahami secara tuntas konsep yang mendasari dikembangkannya kurikulum 2013, serta berbagai kekurangan-kekurangannya. 2. PEMAHAMAN tentang aspek-aspek apa saja yang akan berpotensi menimbukan keraguan, kebingungan atau bahkan kesalahan dalam proses belajar mengajar dan kegagalan pencapaian tujuan.
  • 11. 3. PENCARIAN alternatif- alternatif agar anak didik tidak terkena dampak dari kebingungan, keraguan, atau bahkan kesalahpahaman guru dan pemangku kepentingan lainnya. 4. PEMAHAMAN akan kebutuhan anak didik untuk hidup di abad 21 yang menurut penjelasan - penjelasan yang sementara beredar telah dicakup dalam dokumen kurikulum dan diterjemahkan dalam materi ajar yang telah dibuat oleh pemerintah pusat.
  • 12. Selama ini hampir semua guru yang saya temui ketika masuk kelas lebih mengutamakan membawa buku text dan bukan membawa kurikulum, silabus, atau bahkan RPP.
  • 13. Padahal seharusnya proses pembelajaran bertumpu pada tujuan pembelajaran secara umum. Kemudian diterjemahkan menjadi tujuan –tujuan instruksional yang lebih terfokus pada pencapaian indikator-indikator tertentu. Materi ajar adalah alat mencapai tujuan.
  • 14. Bagaimana dengan diterbitkannya SATU JENIS buku ajar dan buku pegangan guru dari pusat ? Akankah terjamin tujuan tercapai atau materi habis? Bagaimana mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran yang tak lepas dari Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang relatif abstrak? Bagaimana jika antara kemampuan anak didik yang diperkirakan penulis dengan anak didik yang ada di kelas tertentu sangat berbeda?
  • 15. Tema Pengembangan Kurikulum 2013 Kurikulum yang dapat menghasilkan insan Indonesia yang: Produktif, Kreatif, Inovatif, Afektif melalui penguatan Sikap, Keterampilan, dan Pengetahuan yang terintegrasi 15
  • 17. 17 Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Bus. Review: • 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik. • Kebalikannya berlaku untuk kemampuan intelijensia yaitu: 1/3 dari pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik. • Kemampuan kreativitas diperoleh melalui: - Observing [mengamati] - Questioning [menanya] - Associating [menalar] - Experimenting [mencoba] - Networking [Membentuk jejaring] Personal Inter-personal 17 Perlunya merumuskan kurikulum yang mengedepankan pengalaman personal melalui proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba [observation based learning] untuk meningkatkan kreativitas peserta didik. Disamping itu, dibiasakan bagi peserta didik untuk bekerja dalam jejaringan melalui collaborative learning
  • 18. 18 Proses Penilaian yang Mendukung Kreativitas Sharp, C. 2004. Developing young children’s creativity: what can we learn from research?: Guru dapat membuat peserta didik berani berperilaku kreatif melalui: • tugas yang tidak hanya memiliki satu jawaban tertentu yang benar [banyak/semua jawaban benar], • mentolerir jawaban yang nyeleneh, • menekankan pada proses bukan hanya hasil saja, • memberanikan peserta didik untuk mencoba, untuk menentukan sendiri yang kurang jelas/lengkap informasinya, untuk memiliki interpretasi sendiri terkait dengan pengetahuan atau kejadian yang diamatinya • memberikan keseimbangan antara yang terstruktur dan yang spontan/ekspresif Perlunya merumuskan kurikulum yang mencakup standar penilaian yang mencakup pertanyaan yang tidak memiliki jawaban tunggal, memberi nilai bagi jawaban nyeleneh, menilai proses pengerjaannya bukan hanya hasilnya, penilaian spontanitas/ekspresif, dll 18
  • 19. 19 Membentuk Kemampuan Pikir Order Tinggi Sejak Dini Center on the Developing Child, Harvard University [2011]. Building the Brain ‘ATC’ System: How Early Experiences Shape the Development of Executive Function. • Arsitektur otak dibentuk berdasarkan lapisan-lapisan yang berisi jaringan- jaringan neuron yang terkait satu sama lain • Jejaringan tersebut terbentuk mulai masih anak-anak, walaupun masih berkembang sampai umur 30 tahun tetapi penambahannya tidak secepat pada saat anak-anak • Kompleksitas jaringan tersebut menentukan tingkat kemampuan berfikir seseorang [low order of thinking skills untukpekerjaan rutin sampai high order of thinking skills untuk pekerjaan pengambilan keputusan eksekutif ] • Untuk itu diperlukan sistem pembelajaran yang dapat membangun kemampuan high order thinking skill tersebut [melalui mencari tahu bukan diberi tahu] sejak dini melalui pemberian kebebasan untuk menentukan apa yang harus dilakukan Perlunya merumuskan kurikulum yang mengedepankan proses mengamati, menanya, menalar, menyimpulkan sampai memutuskan sehingga peserta didik sejak kecil sudah terlatih dalam berfikir tingkat tinggi yang nantinya diperlukan untuk pengambilan keputusan
  • 20. Perlunya merumuskan kurikulum yang mengedepankan pengalaman personal melalui proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba [observation based learning] untuk meningkatkan kreativitas peserta didik. Disamping itu, dibiasakan bagi peserta didik untuk bekerja dalam jejaringan melalui collaborative learning Perlunya merumuskan kurikulum yang mencakup standar penilaian yang mencakup pertanyaan yang tidak memiliki jawaban tunggal, memberi nilai bagi jawaban nyeleneh, menilai proses pengerjaannya bukan hanya hasilnya, penilaian spontanitas/ekspresif, dll Perlunya merumuskan kurikulum yang mengedepankan proses mengamati, menanya, menalar, menyimpulkan sampai memutuskan sehingga peserta didik sejak kecil sudah terlatih dalam berfikir tingkat tinggi yang nantinya diperlukan untuk pengambilan keputusan
  • 21. Bisakah guru memenuhi tuntutan konsep di atas dan berlatih kreatif bila semua materi telah tersedia dan tinggal diikuti saja? Apakah materi ajar yang dibuat oleh pengembang yang belum tentu memahami konteks sekolah di berbagai daerah dapat memampukan guru mengajar dengan mengedepankan pengalaman personal siswa melalui proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba [observation based learning] melalui collaborative learning?
  • 22.
  • 23. Sejauh mana ke tiga konsep landasan kurikulum di atas diterjemahkan dalam bentuk materi yang dibuat dengan prinsip ‘one for all, and all for one” Sejauh mana nantinya Kepala Sekolah dan Pengawas dapat memahami dan mentolerir pengembangan materi yang MUNGKIN dibuat oleh guru yang merasa mau dan mampu untuk sedikit nyeleneh?
  • 24.
  • 25. Bagaimana Guru akan disiapkan dan mengimplementasikan Kurikulum 2013 di kelasnya? Cukupkah alokasi waktu yang disediakan agar tujuan Kurikulum sampai di kelas?
  • 27. STRATEGI DIKLAT GURU KELAS/MAPEL, KEPALA SEKOLAH, PEGAWAS DPR, DPRD, GUBERNUR, BUPATI/WALIKOTA, DEWAN PENDIDIKAN, DINAS PENDIDIKAN PROVINSI, KABUPATEN/KOTA, MASYARAKAT KEBIJAKAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 GURU KEPALA SEKOLAH PENGAWAS DIKLAT KURIKULUM 2013 SD, SMP, SMA, SMK 27
  • 28. Strategi Pelatihan Guru SD NARASUMBER NASIONAL GURU INTI (8.610 ORG) GURU KELAS/MAPEL (151.695) INSTRUKTUR NASIONAL (531 ORG) Guru Kelas I+IV : 396 ORG (52 JP) Guru Agama : 135 ORG (31 JP) 28 Guru Kelas I+IV : 6.622 ORG (52 JP) Guru Agama : 1.988 ORG (31 JP) Guru Kelas I : 53.538 ORG (33+19 JP) Guru Kelas IV : 53.538 ORG (33+19 JP) Guru Agama : 44.619 ORG (33+19 JP) (33 JP Tatap Muka + 19 JP Mandiri Terbimbing)
  • 29. Strategi Pelatihan Guru SMP NARASUMBER NASIONAL GURU INTI (19.880 ORG) GURU MAPEL (365.020 ORG) INSTRUKTUR NASIONAL (1.350 ORG) 29 PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Bahasa Inggris 52 JP 135 orang per mapelAgama, Seni Budaya, Penjasorkes, Prakarya 31 JP PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Bahasa Inggris 52 JP 1.988 orang per mapelAgama, Seni Budaya, Penjasorkes, Prakarya 31 JP PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Bahasa Inggris 52 JP (33+19) 36.502 orang per mapelAgama, Seni Budaya, Penjasorkes, Prakarya 31 JP (22+9) (33 JP Tatap Muka + 19 JP Mandiri Terbimbing) (22 JP Tatap Muka + 9 JP Mandiri Terbimbing)
  • 30. Strategi Pelatihan Guru SMA NARASUMBER NASIONAL GURU INTI (2.982 ORG) GURU MAPEL (34.605 ORG) INSTRUKTUR NASIONAL (324 ORG) 30 Matematika, Sejarah Indonesia, Bahasa Indonesia 52 JP 108 orang per mapel (33 JP Tatap Muka + 19 JP Mandiri Terbimbing) Matematika, Sejarah Indonesia, Bahasa Indonesia 52 JP 994 orang per mapel Matematika, Sejarah Indonesia, Bahasa Indonesia 52 JP 11.535 orang per mapel
  • 31. Strategi Pelatihan Guru SMK NARASUMBER NASIONAL GURU INTI (2.982 ORG) GURU MAPEL (29.625 ORG) INSTRUKTUR NASIONAL (324 ORG) 31 Matematika, Sejarah Indonesia, Bahasa Indonesia 52 JP 108 orang per mapel (33 JP Tatap Muka + 19 JP Mandiri Terbimbing) Matematika, Sejarah Indonesia, Bahasa Indonesia 52 JP 994 orang per mapel Matematika, Sejarah Indonesia, Bahasa Indonesia 52 JP 8.975 orang per mapel
  • 32. Strategi Pelatihan Kepala Sekolah KEPALA SEKOLAH INTI 10.581 ORG INSTRUKTUR NASIONAL 646 ORG Unsur Widyaiswara, Pengawas Berprestasi : Pelatih Nasional 15 Org/P4TK/LPMP ( 10 Org Widyaiswara ; 5 Org Kepala Berprestasi Peserta : 20 Org Per Kab/Kota (Kepsek SD 8 Org, Kepsek SMP 4 Org, Kepsek SMA 4 Org, Kepsek SMK 4 Org) 32 KEPALA SEKOLAH (Blockgrand) 95.375 ORG Kepsek SD (44.615 Org); Kepsek SMP(30.290 Org), Kepsek SMA (11.306 Org), Kepsek SMK (9.164 Org) NARASUMBER NASIONAL
  • 33. Strategi Pelatihan Pengawas Sekolah PENGAWAS INTI 1.030 ORG INSTRUKTUR NASIONAL 112 ORG Unsur Widyaiswara, Pengawas Berprestasi : Pelatih Nasional 8 Org/P4TK ( 5 Org Widyaiswara ; 3 Org Pengawas Berprestasi Koordinator Pengawas Sekolah Propinsi/Kab/Kota 1 Org & Pengawas Berprestasi Tingkat Kab/Kota 1 Org 33 PENGAWAS 13.732 ORG Pengawas Sekolah : 2 Org Per Kab/Kota NARASUMBER NASIONAL
  • 34. Mari kita cermati beberapa hal berikut ini.
  • 35. NARASUMBER NASIONAL Siapa mereka? Bagaimana mereka Memahami konsep dan isi kurikulum? Apakah latar belakang mereka? Sejauhmana Mereka dapat membayangkan konteks kelas di berbagai wilayah Siapa yang menentukan bahwa mereka Guru inti yang bisa memberi pelatihan? Apa parameternya? Bagaimana pola pendekatan pelatihan yang dirancang? Apa kriteria keberhasilan yang dicapai mereka? Sudahkah ada pengujian Terhadap Kriteria keberhasilan tersebut?
  • 36. Instruktur Nasional (HARUS menguasa konsep dan isi kurikulum, silabus, buku pegangan guru, buku siswa secara menyeluruh ; dapat memodelkan dan pemahaman konteks trainer, konteks pendidikan di daerah) Guru Inti (penguasaan konsep dan isi kurikulum, silabus, buku pegangan guru, buku siswa untuk diterjemahkan dalalm konteks kelas dan pemahaman konteks guru di daerah) Guru di kelas Memahami konsep yang tertera dalam kurikulum secara umum untuk diterjemahkan dalam kegiatan belajar mengajar - dari planning sampai evaluasi sehingga buku ajar dan buku pegangan tidak menjadi kitab suci yang diikuti saja. 100% pemahaman semua aspek yang diperlukan oleh para guru inti dari berbagai konteks daerah dari mana guru inti berasal dan konteks sekolah di daerah- daerah tsb. 100% pemahaman akan semua aspek yang diperlukan oleh guru di daerah masing- masing pemahaman konsep secara umum dan 100 % pemahaman tentang tujuan dalam kurikulum dan silabus dalam kaitannya dengan materi yang disajikan Proses internalisasi Proses internalisasi Proses internalisasi
  • 37. Apa yang perlu dikuasai oleh Instruktur Nasional • Pemahaman konsep kurikulum secara mendalam karena harus dapat menterjemahkan dengan bahasa yang konkrit yang dipahami oleh trainer di daerah. • Kemampuan menterjemahkan bahasa konsep tersebut menjadi bahasa yang fungsional dan dapat dipahami dan diterjemahkan oleh mereka ke dalam bahasa yang lebih teknis untuk kepentingan guru di kelas.
  • 38. Persiapan bagi training Kepala sekolah, Pengawas dan Widyaiswara yang akan menjadi pendamping • Perumusan bersama bagaimana design pelatihan yang mengakomodir poin pada slide sebelumnya baik dalam penyederhanaan konsep maupun penjabaran isi. • Pembedahan berbagai tujuan yang tercantum dalam kurikulum maupun silabus. • Penguasaan mengenai materi yang disajikan dalam buku pegangan guru dan buku siswa. • Penentuan bagian mana yang akan menjadi fokus bagi para trainer di daerah dan bagi guru.
  • 39. Kurikulum 2013 yang ditampilkan adalah ibarat paparan konsep mobil Ferari baru canggih yang tidak dicoba bisa jalan atau tidak lebih lagi ketika jalannya berbeda- beda, terjal, naik, turun, luas, sempit dsb. dan dibayangkan supirnya akan otomatis canggih mengendarainya karena sudah dibuatkan manual lengkap.
  • 40. Guru wajib: • menguasai konsep dan terjemahannya serta landasan pedagogi pengetrapan di kelas , • trampil memilih teknik dan media dan membawakannya secara tepat di kelas • mampu menampilakan sikap dan perilaku sebagai model
  • 41. Keberhasilan sebuah kurikulum adalah pada impementasinya dalam proses belajar mengajar di kelas dimana GURU adalah ujung tombaknya