Proposal ini merinci rencana usaha keripik kentang dengan merek "Zhafira" yang akan berlokasi di Sungai Penuh, Jambi. Usaha ini akan memproduksi keripik kentang dengan berbagai rasa seperti coklat, keju, pedas, dan original dengan harga Rp15.000 per 250 gram. Proposal ini berisi analisis biaya produksi, pendapatan, dan laba usaha untuk menunjukkan kelayakannya.
3. Profil Usaha
Nama Usaha : Keripik Kentang “Zhafira”
Alamat : Jalan Pemancar TVRI, Kec. Hamparan
Rawang Kota Sungai Penuh Provinsi Jambi
Pemilik : Prizky Mayang Sari
Produk : Keripik Kentang
Flavor : Coklat, Vanilla, Keju, Original, Pedas, Pedas
Manis
Harga : Rp 15.000,- / 250 g
Pemasaran : secara online, outlet, supermarket di wilayah
Sungai Penuh Kerinci, Provinsi Jambi,
Sumsel, Sumut, Lampung hingga Nasional
4. Latar Belakang
Banyaknya bahan baku, mudah didapat, dan dengan harga
kentang yang cukup murah di daerah asal, yaitu di
Kota Sungai Penuh, Jambi sehingga berinisiatif untuk
membuat produk olahan kentang. Selain itu, tidak banyak
memproduksi keripik kentang di Sungai Penuh.
Prizky Mayang Sari, 2013
5. Tujuan Usaha
Selain untuk memperoleh keuntungan,
tujuan dari usaha ini adalah untuk
memajukan industri di Indonesia pada
umumnya dan khususnya di daerah sendiri.
Adapun Visi dan Misi
Prizky Mayang Sari, 2013
6. Visi :
Menjadi industri yang dapat memberikan
manfaat bagi masyarakat dan lingkungan serta
bangsa dan negara.
Misi :
Meningkatkan mutu produk olahan kentang
serta mengembangkannya
Mengembangkan research untuk membuat
bermacam-macam produk olahan kentang
Memasarkan produk hingga wilayah
internasional
7. Proses Produksi
Bahan Alat
Kentang Mesin pengupas
Kapur sirih Mesin pengiris
Minyak goreng Deep Frying
Flavor Spinner
Mesin pengaduk
bumbu
8. Alur Proses Produksi
disortir dikupas dicuci diiris
Kentang
Direndam dalam
Campur dg digoreng dicuci
larutan kapur
bumbu
Keripik
dikemas
Kentang
9. Rencana Biaya
Investasi awal :
Mesin pengupas kentang 1 @Rp 5.800.000,- = Rp 5.800.000,-
Mesin pengiris kentang (slicer) 2 @Rp 380.000,- = Rp 760.000,-
Mesin pengemas (sealer) 2 @Rp 300.000,- = Rp 600.000,-
Deep frying 1 @Rp 1.200.000,- = Rp 1.200.000,-
Spinner 1 @Rp 1.700.000,- = Rp 1.700.000,-
Mesin pengaduk bumbu 1 @Rp 5.500.000,- = Rp 5.500.000,-
Bak pencucian 2 @Rp 75.000,- = Rp 150.000,-
Baskom stainlessteel 10 @Rp 40.000,- = Rp 400.000,-
Sewa tempat Rp 5.000.000,-
Perizinan Rp 3.000.000,-
Total Rp 24.110.000,-
10. Depresiasi = total investasi : umur ekonomis
Peralatan mengalami penyusutan (depresiasi) dengan rincian sebagai berikut :
Mesin pengupas kentang Rp 5.800.000 : 5 = Rp 1.160.000,-
Mesin pengiris kentang (slicer) Rp 760.000 : 5 = Rp 152.000,-
Mesin pengemas (sealer) Rp 600.000 : 3 = Rp 600.000,-
Deep frying Rp 1.200.000 : 5 = Rp 240.000,-
Spinner Rp 1.700.000 : 5 = Rp 340.000,-
Mesin pengaduk bumbu Rp 5.500.000 : 5 = Rp 1.100.000,-
Bak pencucian Rp 150.000 : 2 = Rp 75.000,-
Baskom stainlessteel Rp 400.000 : 5 = Rp 80.000,-
TOTAL Rp 3.747.000,-
Prizky Mayang Sari, 2013
11. Biaya Operasional Per Tahun
Belanja bahan baku per hari (1 kali produksi)
-Kentang (Rp 3.000/kg x 100 kg) Rp 300.000,-
-- Minyak goreng (Rp 13.000/kg x 20 kg) Rp 260.000,-
TOTAL Rp 560.000,-
-Setiap minggu 4 kali produksi, satu bulan 16 kali produksi
-Untuk belanja bahan baku per bulan 16 x Rp 560.000,- = Rp 8.960.000,-
- Biaya belanja per bulan Rp 8.960.000,
-Plastik + label Rp 1.500.000,
-Gaji pegawai 3 orang Rp 2.400.000,
-Biaya transportasi Rp 500.000,
-Listrik Rp 800.000,
-PDAM Rp 200.000,
-Kapur sirih 40 kg @Rp 15.000,- Rp 600.000,
-Bumbu 24 kg @Rp 100.000,- Rp 2.400.000,
-TOTAL Rp 17.360.000,-/bulan
Biaya operasional per tahun = biaya operasional per bulan x 12
= Rp 17.360.000 x 12
= Rp 208.320.000,-
12. Total Pendapatan (Per Tahun)
Jumlah Produksi dalam 1 tahun = 5760 Kg
Keripik kentang akan di jual dengan harga
Rp 60.000,-/ kg, maka :
Total Pendapatan = Harga x Quantitas
= Rp 60.000 x 5760
= Rp 345.600.000,-
Prizky Mayang Sari, 2013
13. ESTIMASI LABA/RUGI
USAHA ZHAFIRA
Jalan Pemancar TVRI, Desa Kampung Diilir,
Kec. Hamparan Tawang Kota Sungai Penuh
Pendapatan Rp 345.600.000,-
Biaya-biaya
Operasional Rp 208.320.000,-
Depresiasi Rp 3.747.000,-
Pendapatan sebelum pajak Rp 133.533.000,-
Pajak 30% Rp 40.059.900,-
Laba bersih (EAT) Rp 93.473.100,-
Net Cash Flow (NCF)
NCF = Biaya depresiasi + EAT
= Rp 3.747.000 + Rp 93.473.100
= Rp 97.220.100,-
Pay Back Period (PBP)
PBP = Investasi awal / NCF x 1 tahun
= Rp 24.110.000 / Rp 97.220.100 x 1 tahun
= 0,24 (2 tahun)
Artinya usaha ini layak untuk dijalankan, karena Payback period (2 tahun) lebih kecil dari pada
umur ekonomis (5 tahun).
Prizky Mayang Sari, 2013
14. Net Cash Flow (NCF)
NCF = Biaya depresiasi + EAT
= Rp 3.747.000 + Rp 93.473.100
= Rp 97.220.100,-
Pay Back Period (PBP)
PBP = Investasi awal / NCF x 1 tahun
= Rp 24.110.000 / Rp 97.220.100 x 1 tahun
= 0,24 (2 tahun)
Artinya usaha ini layak untuk dijalankan, karena
Payback period (2 tahun) lebih kecil dari pada
umur ekonomis (5 tahun).
Prizky Mayang Sari, 2013
15. JADWAL PELAKSANAAN
Poses produksi yang akan dilaksanakan pada usaha ini sebanyak 4
kali dalam seminggu, yakni pada hari senin, selasa, rabu, dan kamis
dimana setiap produksi dilaksanakan dari jam 08.00 WIB – 16.00
WIB. Dalam satu kali produksi mengolah sebanyak 100 kg bahan
baku kentang. Dilaksanakan dari pengupasan hingga pengemasan
produk.
Peluang Komersial
Untuk wilayah Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh,
belum banyak industri yang memproduksi keripik kentang. Sehingga
peluang komersial produk ini cukup besar. Ditambah lagi produk
dibuat dengan beraneka rasa dan bumbu yang berbeda. Kemasan
juga akan dibuat menarik, karena kemasan juga sangat penting
pengaruhnya
Prizky Mayang Sari, 2013