SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  57
RAKOR FUNGSIONAL MAJELIS SYURO-MPW SE INDONESIA , PARTAI BULAN BINTANG , Jakarta,  5-6  Maret 20 11 ,[object Object],[object Object],[object Object]
I. CATATAN PERMASALAHAN
1). Masih banyak rakyat yang tidak tahu atau mengerti tentang hak-hak dan kewajibannya sebagai warga negara
2).   Tantangan Operasional yang dihadapi  bangsa:
B agaimana implementasi hak dan kewajiban kedaulatan rakyat dalam:   1). Penegakan h u kum dan keadilan  2). Bidang pangan   sehingga  terjamin ketersediaan   dan kecukupan pangan,   dan  ke terjangkau annya (harga)   oleh seluruh rakyat
3). P erlindungan keamanan dan jaminan rasa aman, serta terbebas dari rasa takut 4). P endidikan yang cukup  dan  layak tanpa beban biaya yang berat   5). Kemandirian ,  percaya diri, memiliki harga dan kehormatan diri  dalam melaksanakan hak dan kewajiban kedaulatan rakyat
6). Pengelolaan  kekayaan alam  yang menjadi hajat hidup orang banyak dengan penuh tanggung jawab agar hasilnya dapat dirasakan oleh  seluruh rakyat Indonesia  dan diberkahi Allah  7). Pengelolaan tanah agar terhindar dari berbagai bentuk intervensi dan campur tangan asing
II. MAKNA KEDAULATAN RAKYAT
KEDAULATAN RAKYAT: Rakyat menjadi Penentu BAGAIMANA SEBUAH NEGARA ITU DIATUR dan DIKELOLA demi nasib mereka sendiri   Bagaimana Mekanismenya?
Rakyat Menentukan Pengelola Negara: 1). Berhak Mendudukkan 2). Berhak Memberhentikan   Bagaimana Prosesnya?
Proses yang bisa dilakukan: 1. Melalui Pemilihan ‘Wakil’ Rakyat untuk Kepemimpinan dalam lembaga:  Legislatif, Eksekutif, dan Yudikatif (Sistem REPUBLIK) 2. Penunjukan Rakyat pada  SEORANG PEMIMPIN  dan menyerahkan sepenuhnya masalah Pengelolaan Negara pada Kebijakan Pemimpin itu. (Sistem KERAJAAN)
POKOK PERMASALAHANNYA: Apakah Rakyat mampu menunjuk Pemimpin (tingkat manapun) yang ‘BAIK’
Pemimpin yang BAIK: Figur yang akan bekerja dengan ‘BENAR’ untuk Kemajuan dan Kesejahteraan Rakyat
Ada 2 Dimensi Pemimpin BAIK: 1). Niat yang Ihlas dari Hati Nurani 2). Cara/Metoda yang BENAR dalam upaya  memajukan & menyejahterakan  (Salah satu saja tidak cukup)
DALAM PROSES PELAKSANAANNYA TERDAPAT DILEMA BESAR OLEH DUA SISI: 1. Kualitas Rakyat 2. Kualitas Pemimpin   Keduanya saling terkait .
Siklus Positif  vs  Negatif: 1.  Rakyat berkualitas baik ---> Pemimpin yang baik ---> Rakyat semakin baik 2.  Rakyat berkualitas lemah ---> Pemimpin yang buruk --->Rakyat semakin rusak
3.  Rakyat berkualitas baik ---> Pemimpin yang buruk ---> Rakyat menjadi rusak 4.  Rakyat berkualitas lemah ---> Pemimpin yang baik --->Rakyat lalu terproses membaik
KATA KUNCINYA: PEMIMPIN Harus Berkualitas ‘ Baik’   dan  SISTEM-KEBIJAKAN yg dijalankan Harus ‘ Benar’
III.  ISLAM DAN SUBSTANSI   KEDAULATAN RAKYAT
ISLAM MEMBERI TUNTUNAN TENTANG MASALAH KEPEMIMPINAN:  1). Kriteria Pemimpin yang Baik untuk   dipilih rakyat 2). Sistim Pemilihan Seorang Pemimpin
ISLAM MEMBERI tuntunan SYARIAT  tentang Kebijakan Nasional agar PEMIMPIN & RAKYATNYA TIDAK CELAKA     Ini yang sering disebut dengan   ‘KEDAULATAN DI TANGAN TUHAN’
 
Tuntunan Islam terkait Pengelolaan BANGSA-NEGARA  (Syariat Sosial-Kenegaraan Islam): Meliputi tuntunan Islam tentang Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya, Pertahanan-Ketertiban Negara  (‘SYARIAT POLEKSOSBUDHANKAM’)
IV. APLIKASI ‘KEDAULATAN RAKYAT   YANG ISLAMI’ DI INDONESIA
KASUS INDONESIA dalam proses melakukan Pengelolaan Bangsa-Negara: -Sejak merdeka, bangsa-negara Indonesia  tidak pernah dikelola dengan menggunakan SYARIAT ISLAM. -Negeri ini umumnya dikelola dengan  metoda SEKULER ala negara Barat   yg diinspirasi pola pikir non-muslim.
DAMPAK TERHADAP UMAT DAN BANGSA  INDONESIA: MUSIBAH  selalu   menimpa  Bangsa-Negara   :   - Krisis Multidimensi  (dekadensi moral, kemiskinan, kriminalitas, kekayaan negara terkuras, hutang menumpuk, didikte asing, dll)     -   Bencana Alam silih berganti
 
BAGAIMANA  PROSES   YANG RASIONAL UNTUK MEMBUAT SYARIAT SOSIAL-KENEGARAAN ISLAM BISA MENJADI CARA MENGELOLA INDONESIA? “ PRESIDEN INDONESIA  SEBAGAI KEPALA NEGARA DAN KEPALA PEMERINTAHAN HARUS  FIGUR YANG TAAT SYARIAT SECARA KAAFFAH ”   (tidak cukup Figur yg hanya taat dlm ibadah mahdhah dan berakhlak baik)
BAGAIMANA CARA UNTUK  MEMILIKI PRESIDEN INDONESIA YANG TAAT SYARIAT? Seluruh Umat & Orpol-Ormas-LSM Islam  bertanggung jawab untuk tujuan itu,  MEREKA MENDUKUNG CAPRES TAAT SYARIAT DALAM PILPRES
DALAM  ‘SISTEM REPUBLIK’  MAKA HARUS DIBANGUN LANGKAH-LANGKAH BERIKUT:
1. Didirikan PARTAI BerASAS ISLAM (seterusnya disebut Partai Islam) 2. Partai Islam harus teguh dalam memperjuangkan IDEOLOGI ISLAM (dalam menghadapi Partai Sekuler) dan dikelola PROFESIONAL oleh PIMPINANNYA (menggunakan kaedah Islami dalam  manajemen Partai Politik)
3. Program kerjanya memFOKUS pada pemenangan Pemilu dengan cara:   1). Tidak melakukan kebijakan bersifat sub-ordinatif pada Partai Sekuler   2). Menyadarkan/Menarik umat Islam (dengan atau tanpa melalui Ormas-LSM Islam) untuk memihak-memilih Partai Islam sebagai KEWAJIBAN SYAR’I SEORANG MUSLIM
  3). Melakukan aktifitas nyata membela kepentingan umat dan rakyat yang lemah/didholimi   4). Memberi perhatian penuh pada kepentingan dunia Islam   5). Menjaga Citra Islami dengan ketat pada semua Fungsionaris dan Pejabat Publiknya
6). Memberikan Koreksi dalam bentuk Cara alternatif Islami pada Kebijakan Nasional oleh Partai Sekuler   7). Membersihkan dengan tegas unsur KEDHOLIMAN pada proses pelaksanaan Pemilu .
V. JAWABAN TEHNIS TERHADAP   TANTANGAN KRISIS MULTI DIMENSI   DI INDONESIA
PRESIDEN INDONESIA BERKEWAJIBAN:   Mengelola Indonesia sesuai dengan syariat sosial-kenegaraan yang diajarkan oleh Allah swt, sejak dari awal pemerintahannya.
SUBSTANSI SYARIAT SOSIAL-KENEGARAAN ISLAM DALAM PEMERINTAHAN: 1. POKOK2 KEBIJAKAN NASIONAL ISLAMI DALAM PENGELOLAAN BANGSA-NEGARA   2. ARAHAN KEBIJAKAN NASIONAL DALAM POLEKSOSBUDHANKAM YANG ISLAMI
1. POKOK2 KEBIJAKAN NASIONAL ISLAMI DALAM  PROSES PENGELOLAAN BANGSA-NEGARA
1.  Rakyat diurus agar taat ibadah  sehingga memiliki ketahanan internal untuk kokoh, berakhlak mulia, dan tidak berbuat jahat-asosial.  2. Pejabat Tinggi Negara dan Eksekutif BUMN hidup sederhana dengan   Gaji dan Fasilitas ‘secukupnya’ (maximum 40 x UMR) ,   3.  Prioritas Pembangunan   adalah  Pemberdayaan  Rakyat Lemah  melalui pendidikan/pelatihan, pengadaan lapangan kerja, modal usaha, layanan kesehatan yang memadai agar mereka cepat menjadi mandiri dan berkemampuan
4. Lembaga keuangan yang diberlakukan harus  bebas riba dan komoditas ekonomi yang beredar dilarang bagi komoditas maksiyat-merusak. 5. Substansi Hukum disesuaikan dengan  prinsip syariat dan diberlakukan secara adil  untuk mencegah menyebarnya kejahatan dan  praktek ketidak adilan. Pajabat yang berlaku kriminal dihukum lebih berat. 6 . Pelayanan publik pada masyarakat harus baik mutunya dan  bebas uang suap dan pungutan liar
7.  Penunjukan Pejabat yang akan menduduki jabatan  dalam sistem birokrasi dilakukan sesuai prinsip syariat, yakni: beriman, bertaqwa, jujur, amanah, fathonah, dan tabligh.  8.  Pajak, zakat, infaq ditarik terintegrasi dan besarnya disesuaikan pendapatan-kekayaan.  Warga negara kaya diwajibkan menunjang kehidupan rakyat miskin di kalangan keluarganya agar cepat mandiri  (prinsip ekonomi waris).
9.  Membuat lingkungan hidup baik fisik, biologis, dan sosial memberi suasana sehat-harmonis , jauh dari pengaruh yang merusak kesehatan dan  peradaban bangsa yang luhur.  Media masa harus mengikuti prinsip ini.  10. Meningkatkan  ketahanan nasional melalui  profesionalisme militer dan meningkatkan kemampuan warga-negara dalam bela negara dengan wajib militer bagi warga usia 17-25 tahun . Kedaulatan dijaga ketat agar tidak dintervensi untuk kepentingan asing dan merusak bangsa.
2. ARAHAN KEBIJAKAN NASIONAL DALAM POLEKSOSBUDHANKAM YANG ISLAMI   1. Politik-Hukum 2. Ekonomi-keuangan 3. Sosial-Budaya 4. Pertahanan-Keamanan-Ketertiban 5. Lingkungan Hidup
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
      SEKIAN,   WASSALAAM

Contenu connexe

Tendances

Pembangunan Nasional dan Ketahanan Nasional
Pembangunan Nasional dan Ketahanan NasionalPembangunan Nasional dan Ketahanan Nasional
Pembangunan Nasional dan Ketahanan NasionalLestari Moerdijat
 
Latar Belakang Penghapusan Kekerasan Seksual
Latar Belakang Penghapusan Kekerasan SeksualLatar Belakang Penghapusan Kekerasan Seksual
Latar Belakang Penghapusan Kekerasan SeksualLestari Moerdijat
 
Ekonomikebajikandalamperspektifislamslideshow 121209075634-phpapp01
Ekonomikebajikandalamperspektifislamslideshow 121209075634-phpapp01Ekonomikebajikandalamperspektifislamslideshow 121209075634-phpapp01
Ekonomikebajikandalamperspektifislamslideshow 121209075634-phpapp01Muhammad Izzuddin
 
Revolusi mental dalam Perspektif Pancasila
Revolusi mental dalam Perspektif PancasilaRevolusi mental dalam Perspektif Pancasila
Revolusi mental dalam Perspektif PancasilaAgus Widiyanto
 
Bab iii 2.pokok-pokok pikiran tentang ketahanan nasional
Bab iii  2.pokok-pokok pikiran tentang ketahanan nasionalBab iii  2.pokok-pokok pikiran tentang ketahanan nasional
Bab iii 2.pokok-pokok pikiran tentang ketahanan nasionalnatal kristiono
 
Memahami politik ekonomi daulah khilafah
Memahami politik ekonomi daulah khilafahMemahami politik ekonomi daulah khilafah
Memahami politik ekonomi daulah khilafahKafi Hidonis
 
Islam politik uii teladan nabi
Islam politik uii teladan nabiIslam politik uii teladan nabi
Islam politik uii teladan nabiFuad Amsyari
 
Geostrategis dan ketahanan nasional
Geostrategis dan ketahanan nasionalGeostrategis dan ketahanan nasional
Geostrategis dan ketahanan nasionalWidiya Ocek
 
TUGAS SOFSKILL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
TUGAS SOFSKILL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TUGAS SOFSKILL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
TUGAS SOFSKILL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN andri1495ok
 
Tugas sofskill Pendidikan Kewarganegraan
Tugas sofskill Pendidikan KewarganegraanTugas sofskill Pendidikan Kewarganegraan
Tugas sofskill Pendidikan Kewarganegraanandri1495ok
 
Hubungan etnik, integrasi & menangani cabaran
Hubungan etnik, integrasi & menangani cabaranHubungan etnik, integrasi & menangani cabaran
Hubungan etnik, integrasi & menangani cabaranNurul Syahida Hassan
 
Prinsip prinsip ekonomi islam i
Prinsip prinsip ekonomi islam iPrinsip prinsip ekonomi islam i
Prinsip prinsip ekonomi islam iyangdilindungi07
 
PETA POLITIK DUNIA ISLAM, Analisis Kasus Indonesia
PETA POLITIK DUNIA ISLAM, Analisis Kasus IndonesiaPETA POLITIK DUNIA ISLAM, Analisis Kasus Indonesia
PETA POLITIK DUNIA ISLAM, Analisis Kasus Indonesiapropadeus
 
Sila ke 3 dan ke-4
Sila ke 3 dan ke-4Sila ke 3 dan ke-4
Sila ke 3 dan ke-4dzakiaziz
 

Tendances (20)

Pkn ham
Pkn   hamPkn   ham
Pkn ham
 
Pembangunan Nasional dan Ketahanan Nasional
Pembangunan Nasional dan Ketahanan NasionalPembangunan Nasional dan Ketahanan Nasional
Pembangunan Nasional dan Ketahanan Nasional
 
Latar Belakang Penghapusan Kekerasan Seksual
Latar Belakang Penghapusan Kekerasan SeksualLatar Belakang Penghapusan Kekerasan Seksual
Latar Belakang Penghapusan Kekerasan Seksual
 
Ekonomikebajikandalamperspektifislamslideshow 121209075634-phpapp01
Ekonomikebajikandalamperspektifislamslideshow 121209075634-phpapp01Ekonomikebajikandalamperspektifislamslideshow 121209075634-phpapp01
Ekonomikebajikandalamperspektifislamslideshow 121209075634-phpapp01
 
Revolusi mental dalam Perspektif Pancasila
Revolusi mental dalam Perspektif PancasilaRevolusi mental dalam Perspektif Pancasila
Revolusi mental dalam Perspektif Pancasila
 
Ketahanan Nasional
Ketahanan NasionalKetahanan Nasional
Ketahanan Nasional
 
Bab iii 2.pokok-pokok pikiran tentang ketahanan nasional
Bab iii  2.pokok-pokok pikiran tentang ketahanan nasionalBab iii  2.pokok-pokok pikiran tentang ketahanan nasional
Bab iii 2.pokok-pokok pikiran tentang ketahanan nasional
 
Memahami politik ekonomi daulah khilafah
Memahami politik ekonomi daulah khilafahMemahami politik ekonomi daulah khilafah
Memahami politik ekonomi daulah khilafah
 
Islam politik uii teladan nabi
Islam politik uii teladan nabiIslam politik uii teladan nabi
Islam politik uii teladan nabi
 
Geostrategis dan ketahanan nasional
Geostrategis dan ketahanan nasionalGeostrategis dan ketahanan nasional
Geostrategis dan ketahanan nasional
 
PRINSIP EKONOMI ISLAM .
PRINSIP EKONOMI ISLAM .PRINSIP EKONOMI ISLAM .
PRINSIP EKONOMI ISLAM .
 
TUGAS SOFSKILL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
TUGAS SOFSKILL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TUGAS SOFSKILL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
TUGAS SOFSKILL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
 
Tugas sofskill Pendidikan Kewarganegraan
Tugas sofskill Pendidikan KewarganegraanTugas sofskill Pendidikan Kewarganegraan
Tugas sofskill Pendidikan Kewarganegraan
 
Hubungan etnik, integrasi & menangani cabaran
Hubungan etnik, integrasi & menangani cabaranHubungan etnik, integrasi & menangani cabaran
Hubungan etnik, integrasi & menangani cabaran
 
Geostrategi Indonesia
Geostrategi IndonesiaGeostrategi Indonesia
Geostrategi Indonesia
 
Ketahanan nasional
Ketahanan nasional Ketahanan nasional
Ketahanan nasional
 
Ketahanan nasional
Ketahanan nasionalKetahanan nasional
Ketahanan nasional
 
Prinsip prinsip ekonomi islam i
Prinsip prinsip ekonomi islam iPrinsip prinsip ekonomi islam i
Prinsip prinsip ekonomi islam i
 
PETA POLITIK DUNIA ISLAM, Analisis Kasus Indonesia
PETA POLITIK DUNIA ISLAM, Analisis Kasus IndonesiaPETA POLITIK DUNIA ISLAM, Analisis Kasus Indonesia
PETA POLITIK DUNIA ISLAM, Analisis Kasus Indonesia
 
Sila ke 3 dan ke-4
Sila ke 3 dan ke-4Sila ke 3 dan ke-4
Sila ke 3 dan ke-4
 

Similaire à Islam dan kedaulatan rakyat

Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islam
Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islamZblog108 peran hmi dalam perjuangan islam
Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islampropadeus
 
Kelompok 2 masyarakat madani
Kelompok 2 masyarakat madaniKelompok 2 masyarakat madani
Kelompok 2 masyarakat madaninewskiem
 
Islam Politik & Kepemimpinan Islam
Islam Politik & Kepemimpinan IslamIslam Politik & Kepemimpinan Islam
Islam Politik & Kepemimpinan IslamFuad Amsyari
 
Ekonomi pancasila dan ekonomi sosialis
Ekonomi pancasila dan ekonomi sosialisEkonomi pancasila dan ekonomi sosialis
Ekonomi pancasila dan ekonomi sosialisagustaws
 
2. pendidikan kewarganegaraan dan cita cita menuju masyarakat madani
2. pendidikan kewarganegaraan dan cita   cita menuju masyarakat madani2. pendidikan kewarganegaraan dan cita   cita menuju masyarakat madani
2. pendidikan kewarganegaraan dan cita cita menuju masyarakat madaniHaidar Bashofi
 
Buku putih-agenda-antikorupsi-bg-presiden-2014-2019
Buku putih-agenda-antikorupsi-bg-presiden-2014-2019Buku putih-agenda-antikorupsi-bg-presiden-2014-2019
Buku putih-agenda-antikorupsi-bg-presiden-2014-2019Ernima Sukmasari
 
8b. pancasila sistem etika
8b. pancasila sistem etika8b. pancasila sistem etika
8b. pancasila sistem etikadita rahmawati
 
01 hubungan pusat - daerah dalam implementasi otda-fd
01 hubungan pusat - daerah dalam implementasi otda-fd01 hubungan pusat - daerah dalam implementasi otda-fd
01 hubungan pusat - daerah dalam implementasi otda-fdFrans Dione
 
Institusi-Institusi Islam-Perbezaan Antara Sistem Ekonomi Islam Dengan Sistem...
Institusi-Institusi Islam-Perbezaan Antara Sistem Ekonomi Islam Dengan Sistem...Institusi-Institusi Islam-Perbezaan Antara Sistem Ekonomi Islam Dengan Sistem...
Institusi-Institusi Islam-Perbezaan Antara Sistem Ekonomi Islam Dengan Sistem...Amirul Shafiq Ahmad Zuperi
 
Artikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILA
Artikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILAArtikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILA
Artikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILARaha Sia
 
Keterbukaan dan Keadilan PKn
Keterbukaan dan Keadilan PKnKeterbukaan dan Keadilan PKn
Keterbukaan dan Keadilan PKnTeuku Ichsan
 
Sri Suwanti - Peran lsm dan ormas dalam peningkatan kemandirian generasi
Sri Suwanti - Peran lsm dan ormas dalam peningkatan kemandirian generasiSri Suwanti - Peran lsm dan ormas dalam peningkatan kemandirian generasi
Sri Suwanti - Peran lsm dan ormas dalam peningkatan kemandirian generasiSri Suwanti
 
pendidikan islam untuk politik
pendidikan islam untuk politikpendidikan islam untuk politik
pendidikan islam untuk politikpropadeus
 

Similaire à Islam dan kedaulatan rakyat (20)

Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islam
Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islamZblog108 peran hmi dalam perjuangan islam
Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islam
 
Kelompok 2 masyarakat madani
Kelompok 2 masyarakat madaniKelompok 2 masyarakat madani
Kelompok 2 masyarakat madani
 
Islam Politik & Kepemimpinan Islam
Islam Politik & Kepemimpinan IslamIslam Politik & Kepemimpinan Islam
Islam Politik & Kepemimpinan Islam
 
Ekonomi pancasila dan ekonomi sosialis
Ekonomi pancasila dan ekonomi sosialisEkonomi pancasila dan ekonomi sosialis
Ekonomi pancasila dan ekonomi sosialis
 
2. pendidikan kewarganegaraan dan cita cita menuju masyarakat madani
2. pendidikan kewarganegaraan dan cita   cita menuju masyarakat madani2. pendidikan kewarganegaraan dan cita   cita menuju masyarakat madani
2. pendidikan kewarganegaraan dan cita cita menuju masyarakat madani
 
Buku putih-agenda-antikorupsi-bg-presiden-2014-2019
Buku putih-agenda-antikorupsi-bg-presiden-2014-2019Buku putih-agenda-antikorupsi-bg-presiden-2014-2019
Buku putih-agenda-antikorupsi-bg-presiden-2014-2019
 
8b. pancasila sistem etika
8b. pancasila sistem etika8b. pancasila sistem etika
8b. pancasila sistem etika
 
Materi 12
Materi  12Materi  12
Materi 12
 
Kebijakan Nasional Pembangunan Kepemudaan Menuju Pemuda Berkarakter
Kebijakan Nasional Pembangunan Kepemudaan Menuju Pemuda BerkarakterKebijakan Nasional Pembangunan Kepemudaan Menuju Pemuda Berkarakter
Kebijakan Nasional Pembangunan Kepemudaan Menuju Pemuda Berkarakter
 
01 hubungan pusat - daerah dalam implementasi otda-fd
01 hubungan pusat - daerah dalam implementasi otda-fd01 hubungan pusat - daerah dalam implementasi otda-fd
01 hubungan pusat - daerah dalam implementasi otda-fd
 
Rekonstruksi negara ideal
Rekonstruksi negara idealRekonstruksi negara ideal
Rekonstruksi negara ideal
 
Agenda dalam sistem ekonomi indonesia
Agenda dalam sistem ekonomi indonesiaAgenda dalam sistem ekonomi indonesia
Agenda dalam sistem ekonomi indonesia
 
Institusi-Institusi Islam-Perbezaan Antara Sistem Ekonomi Islam Dengan Sistem...
Institusi-Institusi Islam-Perbezaan Antara Sistem Ekonomi Islam Dengan Sistem...Institusi-Institusi Islam-Perbezaan Antara Sistem Ekonomi Islam Dengan Sistem...
Institusi-Institusi Islam-Perbezaan Antara Sistem Ekonomi Islam Dengan Sistem...
 
Artikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILA
Artikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILAArtikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILA
Artikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILA
 
Keterbukaan dan Keadilan PKn
Keterbukaan dan Keadilan PKnKeterbukaan dan Keadilan PKn
Keterbukaan dan Keadilan PKn
 
Sri Suwanti - Peran lsm dan ormas dalam peningkatan kemandirian generasi
Sri Suwanti - Peran lsm dan ormas dalam peningkatan kemandirian generasiSri Suwanti - Peran lsm dan ormas dalam peningkatan kemandirian generasi
Sri Suwanti - Peran lsm dan ormas dalam peningkatan kemandirian generasi
 
Skema qiyadah fikriyah fil islam
Skema qiyadah fikriyah fil islamSkema qiyadah fikriyah fil islam
Skema qiyadah fikriyah fil islam
 
R u k u n negara
R u k u n negaraR u k u n negara
R u k u n negara
 
pendidikan islam untuk politik
pendidikan islam untuk politikpendidikan islam untuk politik
pendidikan islam untuk politik
 
Corruption and Fraud
Corruption and FraudCorruption and Fraud
Corruption and Fraud
 

Plus de propadeus

Psikologi sebagai sains (blog)
Psikologi sebagai sains (blog)Psikologi sebagai sains (blog)
Psikologi sebagai sains (blog)propadeus
 
Science care islam 3
Science care islam 3Science care islam 3
Science care islam 3propadeus
 
Zblog251. science care islam2 (keterkaitan wahyu sains)
Zblog251. science care islam2 (keterkaitan wahyu sains)Zblog251. science care islam2 (keterkaitan wahyu sains)
Zblog251. science care islam2 (keterkaitan wahyu sains)propadeus
 
Islam yang Peduli Sains
Islam yang Peduli SainsIslam yang Peduli Sains
Islam yang Peduli Sainspropadeus
 
Kecenderungan menuhankan sains-teknologi
Kecenderungan menuhankan sains-teknologiKecenderungan menuhankan sains-teknologi
Kecenderungan menuhankan sains-teknologipropadeus
 
Menuju sukses dunia-akherat
Menuju sukses dunia-akheratMenuju sukses dunia-akherat
Menuju sukses dunia-akheratpropadeus
 
Melangkah Benar dengan Pendekatan TaMaLa
Melangkah Benar dengan Pendekatan TaMaLaMelangkah Benar dengan Pendekatan TaMaLa
Melangkah Benar dengan Pendekatan TaMaLapropadeus
 
SUKSES DUNIA-AKHIRAT KARENA MEMAHAMI AL QUR’AN & SAINS DENGAN BENAR
SUKSES DUNIA-AKHIRAT KARENA MEMAHAMI AL QUR’AN & SAINS DENGAN BENARSUKSES DUNIA-AKHIRAT KARENA MEMAHAMI AL QUR’AN & SAINS DENGAN BENAR
SUKSES DUNIA-AKHIRAT KARENA MEMAHAMI AL QUR’AN & SAINS DENGAN BENARpropadeus
 
PEMBANGUNAN NASIONAL UNTUK SUMBER DAYA MANUSIA
PEMBANGUNAN NASIONAL UNTUK  SUMBER DAYA MANUSIAPEMBANGUNAN NASIONAL UNTUK  SUMBER DAYA MANUSIA
PEMBANGUNAN NASIONAL UNTUK SUMBER DAYA MANUSIApropadeus
 
Zblog138 pribadi berkarakter dan keluarga sakinah
Zblog138 pribadi berkarakter dan keluarga sakinahZblog138 pribadi berkarakter dan keluarga sakinah
Zblog138 pribadi berkarakter dan keluarga sakinahpropadeus
 
Zblog131 pancasila dalam islam
Zblog131 pancasila dalam islamZblog131 pancasila dalam islam
Zblog131 pancasila dalam islampropadeus
 
Disaster management, env need assesment
Disaster management, env need assesmentDisaster management, env need assesment
Disaster management, env need assesmentpropadeus
 
Zblog117 kebijakan pusat-daerah dlm eco-develompment
Zblog117 kebijakan pusat-daerah dlm eco-develompmentZblog117 kebijakan pusat-daerah dlm eco-develompment
Zblog117 kebijakan pusat-daerah dlm eco-develompmentpropadeus
 
Zblog116 modeling dalam pendalaman al- qur'an & sains2
Zblog116 modeling dalam pendalaman al- qur'an & sains2Zblog116 modeling dalam pendalaman al- qur'an & sains2
Zblog116 modeling dalam pendalaman al- qur'an & sains2propadeus
 

Plus de propadeus (15)

Psikologi sebagai sains (blog)
Psikologi sebagai sains (blog)Psikologi sebagai sains (blog)
Psikologi sebagai sains (blog)
 
Science care islam 3
Science care islam 3Science care islam 3
Science care islam 3
 
Zblog251. science care islam2 (keterkaitan wahyu sains)
Zblog251. science care islam2 (keterkaitan wahyu sains)Zblog251. science care islam2 (keterkaitan wahyu sains)
Zblog251. science care islam2 (keterkaitan wahyu sains)
 
Islam yang Peduli Sains
Islam yang Peduli SainsIslam yang Peduli Sains
Islam yang Peduli Sains
 
Kecenderungan menuhankan sains-teknologi
Kecenderungan menuhankan sains-teknologiKecenderungan menuhankan sains-teknologi
Kecenderungan menuhankan sains-teknologi
 
MAKNA SAINS
MAKNA SAINSMAKNA SAINS
MAKNA SAINS
 
Menuju sukses dunia-akherat
Menuju sukses dunia-akheratMenuju sukses dunia-akherat
Menuju sukses dunia-akherat
 
Melangkah Benar dengan Pendekatan TaMaLa
Melangkah Benar dengan Pendekatan TaMaLaMelangkah Benar dengan Pendekatan TaMaLa
Melangkah Benar dengan Pendekatan TaMaLa
 
SUKSES DUNIA-AKHIRAT KARENA MEMAHAMI AL QUR’AN & SAINS DENGAN BENAR
SUKSES DUNIA-AKHIRAT KARENA MEMAHAMI AL QUR’AN & SAINS DENGAN BENARSUKSES DUNIA-AKHIRAT KARENA MEMAHAMI AL QUR’AN & SAINS DENGAN BENAR
SUKSES DUNIA-AKHIRAT KARENA MEMAHAMI AL QUR’AN & SAINS DENGAN BENAR
 
PEMBANGUNAN NASIONAL UNTUK SUMBER DAYA MANUSIA
PEMBANGUNAN NASIONAL UNTUK  SUMBER DAYA MANUSIAPEMBANGUNAN NASIONAL UNTUK  SUMBER DAYA MANUSIA
PEMBANGUNAN NASIONAL UNTUK SUMBER DAYA MANUSIA
 
Zblog138 pribadi berkarakter dan keluarga sakinah
Zblog138 pribadi berkarakter dan keluarga sakinahZblog138 pribadi berkarakter dan keluarga sakinah
Zblog138 pribadi berkarakter dan keluarga sakinah
 
Zblog131 pancasila dalam islam
Zblog131 pancasila dalam islamZblog131 pancasila dalam islam
Zblog131 pancasila dalam islam
 
Disaster management, env need assesment
Disaster management, env need assesmentDisaster management, env need assesment
Disaster management, env need assesment
 
Zblog117 kebijakan pusat-daerah dlm eco-develompment
Zblog117 kebijakan pusat-daerah dlm eco-develompmentZblog117 kebijakan pusat-daerah dlm eco-develompment
Zblog117 kebijakan pusat-daerah dlm eco-develompment
 
Zblog116 modeling dalam pendalaman al- qur'an & sains2
Zblog116 modeling dalam pendalaman al- qur'an & sains2Zblog116 modeling dalam pendalaman al- qur'an & sains2
Zblog116 modeling dalam pendalaman al- qur'an & sains2
 

Islam dan kedaulatan rakyat

  • 1.
  • 3. 1). Masih banyak rakyat yang tidak tahu atau mengerti tentang hak-hak dan kewajibannya sebagai warga negara
  • 4. 2). Tantangan Operasional yang dihadapi bangsa:
  • 5. B agaimana implementasi hak dan kewajiban kedaulatan rakyat dalam: 1). Penegakan h u kum dan keadilan 2). Bidang pangan sehingga terjamin ketersediaan dan kecukupan pangan, dan ke terjangkau annya (harga) oleh seluruh rakyat
  • 6. 3). P erlindungan keamanan dan jaminan rasa aman, serta terbebas dari rasa takut 4). P endidikan yang cukup dan layak tanpa beban biaya yang berat 5). Kemandirian , percaya diri, memiliki harga dan kehormatan diri dalam melaksanakan hak dan kewajiban kedaulatan rakyat
  • 7. 6). Pengelolaan kekayaan alam yang menjadi hajat hidup orang banyak dengan penuh tanggung jawab agar hasilnya dapat dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia dan diberkahi Allah 7). Pengelolaan tanah agar terhindar dari berbagai bentuk intervensi dan campur tangan asing
  • 9. KEDAULATAN RAKYAT: Rakyat menjadi Penentu BAGAIMANA SEBUAH NEGARA ITU DIATUR dan DIKELOLA demi nasib mereka sendiri Bagaimana Mekanismenya?
  • 10. Rakyat Menentukan Pengelola Negara: 1). Berhak Mendudukkan 2). Berhak Memberhentikan Bagaimana Prosesnya?
  • 11. Proses yang bisa dilakukan: 1. Melalui Pemilihan ‘Wakil’ Rakyat untuk Kepemimpinan dalam lembaga: Legislatif, Eksekutif, dan Yudikatif (Sistem REPUBLIK) 2. Penunjukan Rakyat pada SEORANG PEMIMPIN dan menyerahkan sepenuhnya masalah Pengelolaan Negara pada Kebijakan Pemimpin itu. (Sistem KERAJAAN)
  • 12. POKOK PERMASALAHANNYA: Apakah Rakyat mampu menunjuk Pemimpin (tingkat manapun) yang ‘BAIK’
  • 13. Pemimpin yang BAIK: Figur yang akan bekerja dengan ‘BENAR’ untuk Kemajuan dan Kesejahteraan Rakyat
  • 14. Ada 2 Dimensi Pemimpin BAIK: 1). Niat yang Ihlas dari Hati Nurani 2). Cara/Metoda yang BENAR dalam upaya memajukan & menyejahterakan (Salah satu saja tidak cukup)
  • 15. DALAM PROSES PELAKSANAANNYA TERDAPAT DILEMA BESAR OLEH DUA SISI: 1. Kualitas Rakyat 2. Kualitas Pemimpin Keduanya saling terkait .
  • 16. Siklus Positif vs Negatif: 1. Rakyat berkualitas baik ---> Pemimpin yang baik ---> Rakyat semakin baik 2. Rakyat berkualitas lemah ---> Pemimpin yang buruk --->Rakyat semakin rusak
  • 17. 3. Rakyat berkualitas baik ---> Pemimpin yang buruk ---> Rakyat menjadi rusak 4. Rakyat berkualitas lemah ---> Pemimpin yang baik --->Rakyat lalu terproses membaik
  • 18. KATA KUNCINYA: PEMIMPIN Harus Berkualitas ‘ Baik’ dan SISTEM-KEBIJAKAN yg dijalankan Harus ‘ Benar’
  • 19. III. ISLAM DAN SUBSTANSI KEDAULATAN RAKYAT
  • 20. ISLAM MEMBERI TUNTUNAN TENTANG MASALAH KEPEMIMPINAN: 1). Kriteria Pemimpin yang Baik untuk dipilih rakyat 2). Sistim Pemilihan Seorang Pemimpin
  • 21. ISLAM MEMBERI tuntunan SYARIAT tentang Kebijakan Nasional agar PEMIMPIN & RAKYATNYA TIDAK CELAKA Ini yang sering disebut dengan ‘KEDAULATAN DI TANGAN TUHAN’
  • 22.  
  • 23. Tuntunan Islam terkait Pengelolaan BANGSA-NEGARA (Syariat Sosial-Kenegaraan Islam): Meliputi tuntunan Islam tentang Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya, Pertahanan-Ketertiban Negara (‘SYARIAT POLEKSOSBUDHANKAM’)
  • 24. IV. APLIKASI ‘KEDAULATAN RAKYAT YANG ISLAMI’ DI INDONESIA
  • 25. KASUS INDONESIA dalam proses melakukan Pengelolaan Bangsa-Negara: -Sejak merdeka, bangsa-negara Indonesia tidak pernah dikelola dengan menggunakan SYARIAT ISLAM. -Negeri ini umumnya dikelola dengan metoda SEKULER ala negara Barat yg diinspirasi pola pikir non-muslim.
  • 26. DAMPAK TERHADAP UMAT DAN BANGSA INDONESIA: MUSIBAH selalu menimpa Bangsa-Negara : - Krisis Multidimensi (dekadensi moral, kemiskinan, kriminalitas, kekayaan negara terkuras, hutang menumpuk, didikte asing, dll) - Bencana Alam silih berganti
  • 27.  
  • 28. BAGAIMANA PROSES YANG RASIONAL UNTUK MEMBUAT SYARIAT SOSIAL-KENEGARAAN ISLAM BISA MENJADI CARA MENGELOLA INDONESIA? “ PRESIDEN INDONESIA SEBAGAI KEPALA NEGARA DAN KEPALA PEMERINTAHAN HARUS FIGUR YANG TAAT SYARIAT SECARA KAAFFAH ” (tidak cukup Figur yg hanya taat dlm ibadah mahdhah dan berakhlak baik)
  • 29. BAGAIMANA CARA UNTUK MEMILIKI PRESIDEN INDONESIA YANG TAAT SYARIAT? Seluruh Umat & Orpol-Ormas-LSM Islam bertanggung jawab untuk tujuan itu, MEREKA MENDUKUNG CAPRES TAAT SYARIAT DALAM PILPRES
  • 30. DALAM ‘SISTEM REPUBLIK’ MAKA HARUS DIBANGUN LANGKAH-LANGKAH BERIKUT:
  • 31. 1. Didirikan PARTAI BerASAS ISLAM (seterusnya disebut Partai Islam) 2. Partai Islam harus teguh dalam memperjuangkan IDEOLOGI ISLAM (dalam menghadapi Partai Sekuler) dan dikelola PROFESIONAL oleh PIMPINANNYA (menggunakan kaedah Islami dalam manajemen Partai Politik)
  • 32. 3. Program kerjanya memFOKUS pada pemenangan Pemilu dengan cara: 1). Tidak melakukan kebijakan bersifat sub-ordinatif pada Partai Sekuler 2). Menyadarkan/Menarik umat Islam (dengan atau tanpa melalui Ormas-LSM Islam) untuk memihak-memilih Partai Islam sebagai KEWAJIBAN SYAR’I SEORANG MUSLIM
  • 33. 3). Melakukan aktifitas nyata membela kepentingan umat dan rakyat yang lemah/didholimi 4). Memberi perhatian penuh pada kepentingan dunia Islam 5). Menjaga Citra Islami dengan ketat pada semua Fungsionaris dan Pejabat Publiknya
  • 34. 6). Memberikan Koreksi dalam bentuk Cara alternatif Islami pada Kebijakan Nasional oleh Partai Sekuler 7). Membersihkan dengan tegas unsur KEDHOLIMAN pada proses pelaksanaan Pemilu .
  • 35. V. JAWABAN TEHNIS TERHADAP TANTANGAN KRISIS MULTI DIMENSI DI INDONESIA
  • 36. PRESIDEN INDONESIA BERKEWAJIBAN: Mengelola Indonesia sesuai dengan syariat sosial-kenegaraan yang diajarkan oleh Allah swt, sejak dari awal pemerintahannya.
  • 37. SUBSTANSI SYARIAT SOSIAL-KENEGARAAN ISLAM DALAM PEMERINTAHAN: 1. POKOK2 KEBIJAKAN NASIONAL ISLAMI DALAM PENGELOLAAN BANGSA-NEGARA 2. ARAHAN KEBIJAKAN NASIONAL DALAM POLEKSOSBUDHANKAM YANG ISLAMI
  • 38. 1. POKOK2 KEBIJAKAN NASIONAL ISLAMI DALAM PROSES PENGELOLAAN BANGSA-NEGARA
  • 39. 1. Rakyat diurus agar taat ibadah sehingga memiliki ketahanan internal untuk kokoh, berakhlak mulia, dan tidak berbuat jahat-asosial. 2. Pejabat Tinggi Negara dan Eksekutif BUMN hidup sederhana dengan Gaji dan Fasilitas ‘secukupnya’ (maximum 40 x UMR) , 3. Prioritas Pembangunan adalah Pemberdayaan Rakyat Lemah melalui pendidikan/pelatihan, pengadaan lapangan kerja, modal usaha, layanan kesehatan yang memadai agar mereka cepat menjadi mandiri dan berkemampuan
  • 40. 4. Lembaga keuangan yang diberlakukan harus bebas riba dan komoditas ekonomi yang beredar dilarang bagi komoditas maksiyat-merusak. 5. Substansi Hukum disesuaikan dengan prinsip syariat dan diberlakukan secara adil untuk mencegah menyebarnya kejahatan dan praktek ketidak adilan. Pajabat yang berlaku kriminal dihukum lebih berat. 6 . Pelayanan publik pada masyarakat harus baik mutunya dan bebas uang suap dan pungutan liar
  • 41. 7. Penunjukan Pejabat yang akan menduduki jabatan dalam sistem birokrasi dilakukan sesuai prinsip syariat, yakni: beriman, bertaqwa, jujur, amanah, fathonah, dan tabligh. 8. Pajak, zakat, infaq ditarik terintegrasi dan besarnya disesuaikan pendapatan-kekayaan. Warga negara kaya diwajibkan menunjang kehidupan rakyat miskin di kalangan keluarganya agar cepat mandiri (prinsip ekonomi waris).
  • 42. 9. Membuat lingkungan hidup baik fisik, biologis, dan sosial memberi suasana sehat-harmonis , jauh dari pengaruh yang merusak kesehatan dan peradaban bangsa yang luhur. Media masa harus mengikuti prinsip ini. 10. Meningkatkan ketahanan nasional melalui profesionalisme militer dan meningkatkan kemampuan warga-negara dalam bela negara dengan wajib militer bagi warga usia 17-25 tahun . Kedaulatan dijaga ketat agar tidak dintervensi untuk kepentingan asing dan merusak bangsa.
  • 43. 2. ARAHAN KEBIJAKAN NASIONAL DALAM POLEKSOSBUDHANKAM YANG ISLAMI 1. Politik-Hukum 2. Ekonomi-keuangan 3. Sosial-Budaya 4. Pertahanan-Keamanan-Ketertiban 5. Lingkungan Hidup
  • 44.  
  • 45.  
  • 46.  
  • 47.  
  • 48.  
  • 49.  
  • 50.  
  • 51.  
  • 52.  
  • 53.  
  • 54.  
  • 55.  
  • 56.  
  • 57. SEKIAN, WASSALAAM