SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  51
PETA PPOOLLIITTIIKK DDUUNNIIAA 
IISSLLAAMM,, 
AAnnaalliissiiss KKaassuuss IInnddoonneessiiaa 
MASA KINI & PROSPEKNYA KE DEPAN* 
Fuad Amsyari, PhD 
Pengamat Sosial Politik Umat Islam 
Blog: fuadamsyari.wordpress.com 
Twitter: @f_amsyari 
*Disampaikan dalam: Dialog & Silaturahmi Intelektual 
Muslim se Malang Raya, 30 Agustus 2014
1. Dunia Islam adalah: 
-Penduduk dunia yang beragama Islam, 
-Jumlahnya diperkirakan 1,600 milyar, suatu 
mayoritas agama di dunia 
-Agama lain masih di bawah itu: 
 Protestan 1,200 milyar 
 Katolik 0,700 milyar.
2. Secara Sosio-politik: 
Dunia Islam berada dalam banyak kotak negara, 
Di Beberapa negara, umat Islam merupakan mayoritas, 
umumnya di negara2 Asia dan Afrika 
a.l.: Timur Tengah, Pakistan, Indonesia, Mesir, Sudan
3. Ciri umum Negara dg mayoritas 
penduduknya muslim: 
-bekas negara jajahan , dengan Penjajah yang non 
muslim, 
-kondisi sosial-ekonomi umat menyedihkan, 
khususnya: -dalam memenuhi kebutuhan hidup 
-kemampuan sains-teknologi.
4. Sebab keterpurukan umat Islam: 
a. akibat eksploitasi dari proses penjajahan 
b. sesudah merdeka umat banyak meninggalkan 
ajaran/syariat Islam, utamanya yang 
terkait pengelolaan negara
5. Keduanya terkait dengan aspek Politik Islam, 
berdampak luas: 
-Pengelolaan negeri Muslim memberi efek merugikan 
Islam dan umat Islam 
(Negara tidak menguatkan Islam dan umat Islam)
6. Ciri Politik setiap Negara: 
-memiliki pemerintahan dg kewenangan formal membuat 
kebijakan yang mengikat peri-kehidupan rakyatnya. 
-kebijakan yang dibuat ditentukan oleh tata-nilai yang 
diyakini oleh PEMEGANG KENDALI pemerintahan 
-dampak kebijakan suatu pemerintahan terhadap 
rakyatnya tentu terkait dengan Ideologi Penguasanya.
7.Perlu Analisis tentang: 
IDEOLOGI dari para penguasa pemerintahan 
untuk bisa menjelaskan bagaimana peta politik 
dunia Islam masa kini dan prospeknya ke depan.
8. Negara dalam kaitannya dengan Dunia Islam ada dua 
bentuk: 
-negara yang penduduk muslimnya Minoritas 
-negara yang Mayoritas penduduknya muslim
9. Pada negara yang penduduk muslimnya minoritas: 
-’mustahil’ mendudukkan tokoh Islam dlm pemerintahan 
dan membuat kebijakan nasional yang Islami. 
-melakukan penetrasi kebijakan kepada para penguasa 
non-muslim sehingga banyak nilai Islam yang menjiwai 
kebijakan pemerintahan yang ada. Secara obyektif upaya 
ini tergantung pada proporsi muslimnya. 
-terus mendakwahkan Islam melalui jalur non-politis 
(keimanan-ritual-sosial) agar kian banyak penduduk yang 
beriman
10. Negara yang umat Islamnya mayoritas 
(Negeri Muslim): 
memiliki tiga variasi model 
(terkait dengan realitas politiknya)
11. Model Pertama: 
Negeri Muslim yang konstitusinya tegas menolak 
penerapan syariat Islam terkait kenegaraan 
dalam pemerintahan di negeri itu. 
Contohnya: Turki, 
( era Kemal Attaturk - sekarang ). 
Perjuangan umat Islam harus fokus, secara bertahap, 
untuk keluar dari konstitusi ekstrem seperti itu.
12. Model Kedua: 
Negeri Muslim yang konstitusinya tegas sebagai Negara Islam, 
Ada 3 variasi bentuk negara Islam dalam model ini: 
a). Sepenuhnya mengetrapkan syariat sosial-kenegaraan Islam (IRAN); 
b). Mengetrapkan syariat sosial-kenegaraan Islam kecuali aspek sistem 
politiknya, masih sistem kerajaan / feodal (negara kawasan TELUK) 
c). Menerapkan hanya sebagian (kecil) kebijakan pemerintahannya yang 
sejalan syariat kenegaraan Islam (PAKISTAN). 
Fokus perjuangan Islamnya tentu terkait aspek politik praktis
13. Model Ketiga: 
Negeri Muslim yang konstitusinya ‘ambigous’: 
-tidak tegas mau menerapkan syariat Islam, 
-namun juga tidak melarang syariat Islam untuk 
diterapkan dalam pengelolaan negeri itu. 
Contohnya: INDONESIA & MESIR. 
Terjadi pertarungan antara: -muslim bervisi syariat 
vs -muslim bervisi non-syariat. 
Ada ‘clash of political vision’ dalam internal umat Islam. 
Fihak Ekternal melakukan intervensi untuk kepentingannya.
14. Prospek ke depan peta politik dunia Islam: 
-Terkait dengan banyak variabel. 
-Kajian perlu difokuskan pada variabel dominan 
(agar bahasan lebih terfokus). 
-Analisis tidak bisa secara langsung melibatkan 
variabel non-empiris (ghoib). tidak terukur
1515. Pertama: Variabel Eksternal, 
1155.. VVaarriiaabbeell EEkksstteerrnnaall 
Dunia non-Islam, khususnya Yahudi dan Nasrani: 
- Jelas tidak mau bila suatu sistem sosial dikelola secara 
syariat Islam karena mereka memiliki cara alternatif dalam 
mengelola negara (Islam adalah Pesaing Ideologi). 
-Tatanan sosial-politik Non-Islam beda diametrikal dg Islam, 
contoh: 
Suara rakyat adalah suara tuhan dalam politik, 
Konsep NILAI & HAM, a.l. kawin sesama jenis, ekonomi 
berbasis riba, kemaksiatan-kemungkaran, budaya serba 
boleh (kultur permisiveness, dalam seks, porno, dll).
1166.. AAddaa ‘‘CCllaasshh ooff CCiivviilliizzaattiioonn’’ ((SSaammuueell HHuunnttiinnggttoonn)) 
PPeerrttaarruunnggaann uunnttuukk mmeemmbbeennttuukk mmaassyyaarraakkaatt aallaa BBaarraatt 
vvss mmaassyyaarraakkaatt IIssllaammii ddii dduunniiaa IIssllaamm:: 
Non-Islam melakukan intervensi di semua bidang kehidupan: 
((ppeennddiiddiikkaann,, eekkoonnoommii,, kkeesseenniiaann,, ppoolliittiikk,, bbaahhkkaann mmiilliitteerr))..
17. Bentuk masyarakat yang terwujud (Islami/Non-Islami) 
ditentukan oleh Pemenang pertarungan politiknya 
Kemenangan itu ddiitteennttuukkaann oolleehh dduuaa ffaakkttoorr eemmppiirriiss:: 
--kkeekkuuaattaann jjaarriinnggaann ppoolliittiikk && mmiilliitteerr 
--kkeekkuuaattaann mmaatteerrii--tteekknnoollooggii.. 
Dunia Islam jauh tertinggal dlm 2 kekuatan empiris tsb. 
BBaannyyaakk mmaassyyaarraakkaatt IIssllaamm,, aa..ll.. IInnddoonneessiiaa,, ssuuddaahh sseemmaakkiinn jjaauuhh 
tteerrjjeerruummuuss ppaaddaa ppoollaa hhiidduupp mmaassyyaarraakkaatt nnoonn--IIssllaamm 
((SSEEKKUULLEERR))..
18. Contoh Kekalahan Politik Umat Islam: 
-Pangkalan militer Barat di negara Islam di Timur Tengah, 
-Pemihakan pemerintahan negara muslim pada Barat 
dalam pertarungan politik di dunia internasional.
19. Variabel Internal 
(Dunia Islam sendiri) 
Visi ideologis umat Islam terpecah dalam 2 fraksi besar: 
-fraksi Islam ritual-individual: memahami Islam hanya pada 
aspek ritual dan amal sosial 
-fraksi Islam kaffah: memahami Islam secara utuh, yakni 
misi sosial-kenegaraan selain aspek ritual-sosial. 
+Penegakan syariat pada kelompok I: hanya sebatas kaum 
muslimin mau melakukan kegiatan ritual dan berakhlak baik 
+Penegakan syariat pada kelompok II: ingin mengetrapkan 
pula syariat Islam dalam proses mengelola bangsa-negara.
20. Propaganda Islam Ritual-Individual amat dominan: 
(a.l. oleh JIL & LSM sekular lain) 
-Mendapat dukungan luas dari fihak eksternal 
(dana-teknologi-politis-militer) 
.-Visi Islam ini sejalan dengan visi Penjajah 
(maka mudah tersemai di negara bekas jajahan)
21. Intervensi Fihak Eksternal semakin intens 
Masuk ke inti Proses Pembentukan Ideologi Islam, 
Intimidasi/Tekanan dan Pujian/Penghargaan 
(dalam proses pengajaran materi al Qur’an dan Hadits, 
khususnya terkait dengan makna 
jihad Islam yang dilemahkan/diselewengkan). 
Prosesnya canggih dan rumit karena umumnya memakai 
tangan orang Islam sendiri yang sudah terbeli.
22. Tantangan dari hasil analisis obyektif 
variabel Eksternal dan Internal: 
Bagaimana prospek ke depan peta politik dunia Islam? 
(Cerah atau Buram?) 
Cermati berbagai kasus sosial yang sedang berkembang dan 
bisa merubah prospek masa depan
23. Kasus IRAN: 
Tegar untuk memiliki teknologi nuklir sampai ke basisnya 
Pengayaan Uranium (Uranium Enrichment) 
mandiri dlm mengembangkan bahan bakar reaktor nuklir 
Barat menentang karena kawatir Iran akan mampu membuat 
bom nuklir jika pengayaan uranium itu dikuasai 
(Barat mau melucuti kemampuan militer Iran) 
Kasus ini menjadi amat strategis karena: 
Iran adalah Negara Islam yang menolak sistem sosial Barat, 
dan berpenduduk muslim cukup besar, yakni 7700 jjuuttaa jjiiwwaa..
24. Kasus Presiden-Perdana Menteri usia muda yang 
tegas melawan hegemoni Barat, 
khususnya Amerika Serikat 
-Erdogan di Turki, 
-Ismail Haniya dari kelompok Hamas di Palestina, 
-Evo Morales di Bolivia 
(Bagaimana Presiden muda usia di Indonesia?)
25. Kasus RUSIA-CINA 
-Kebangkitan kembali Rusia sebagai kekuatan militer 
(Perhatikan kasus Ukraina) 
-Cina semakin kokoh dlm Ekonomi &Persenjataan (termasuk nuklir) 
-Kerjasama Politik antara Rusia-Cina 
(Sikap mendukung kekuatan anti hegemoni Barat) 
BAGAIMANA PEMIHAKAN INDONESIA KE DEPAN?
26. Prediksi ke depan proses sosial-politik bangsa 
Prediksi Pembusukan di Dunia Non-Islam 
Pemimpin yang lahir dari generasi moral decadense 
(arogan-tamak-anarkis sehingga memperoleh antipati dunia) 
Prediksi Penyemaian di Dunia Islam 
Pemimpin yang lahir dari komunitas pejuang yang bergelut 
dan kenyang tantangan 
(berakhlak mulia, berani, cerdas, hidup sederhana)
27. Bagaimana Prospek ke depan DUNIA ISLAM? 
Pilihan umat Islam hanya satu: 
-menjadi pemenang dalam pertarungan global 
-tidak takluk karena besarnya tantangan 
-teguh bahwa tatanan sosial-politik Islam 
satu2nya konsep yang membawa keadilan-kesejahteraan-kedamaian 
bagi umat manusia di dunia.
2288.. NNEEGGEERRII IISSLLAAMMII BBEERRKKAARRAAKKTTEERR:: 
-- TTiiddaakk mmeennjjaaddii aaggrreessssoorr ppaaddaa nneeggeerrii llaaiinn 
-- MMeennaawwaarrkkaann IIssllaamm sseeccaarraa ddaammaaii kkee nneeggeerrii NNoonn--IIssllaamm,, 
ttaannppaa ppaakkssaaaann mmeenneerraappkkaann SSyyaarriiaatt ddaallaamm bbeerrnneeggaarraa.. 
-- SSiiaapp mmeellaawwaann sseeccaarraa sseettaarraa jjiikkaa ddiippeerraannggii 
-- MMaassyyaarraakkaattnnyyaa mmeenneerraappkkaann TTaattaa--nniillaaii//BBuuddaayyaa IIssllaammii 
-- MMeenngguuttaammaakkaann aakkhhllaakk mmuulliiaa bbaannggssaa,, ttiiddaakk ttaammaakk hhaarrttaa 
-- MMeemmaannffaaaattkkaann aallaamm uunnttuukk kkeesseejjaahhtteerraaaann rraakkyyaatt,, ttiiddaakk 
mmeennggeekkssppllooiittaassii ddaann mmeenncceemmaarrii lliinnggkkuunnggaann 
-- MMeennggeejjaarr ddaann bbeerrpprreessttaassii ttiinnggggii ddaallaamm ssaaiinnss--tteekknnoollooggii 
sseebbaaggaaii bbeennttuukk aapplliikkaassii kkeeiimmaannaann
BAGAIMANA INDONESIA 
SESUDAH PILPRES 2014?
ANALISIS PEMILU 2014: 
1. Hasil Pemilu Legislatif (dalam %): 
-Partai Nasdem : 6,27 -Partai Gerindra :11,81 
-PKB : 9,04 -PAN : 7,59 
-PKS : 6,79 -PPP : 6,53 
-PDIP :18,95 -Partai Hanura : 5,26 
-Partai Demokrat :10,19 -PBB : 1,46 
-Partai Golkar :14,75 -PKPI : 0,91
2. Hasil Pemilu Presiden (jumlh suara) 
-Pasangan Prabowo-Hatta Rajasa: 62.574.444 
(Diusung: Gerindra, Golkar, PKS, PPP, PAN, PBB, 
dan Demokrat) 
-Pasangan Jokowi-Jusuf Kalla : 70.997.833 
(Diusung: PDIP, Nasdem, PKB, Hanura, PKPI)
3. MAKNA IDEOLOGI POLITIK: 
A. IDENTITAS IDEOLOGI POLITIK: 
1. Ideologi Islam: 
Cita2 Mengelola Negara sesuai dengan 
tuntunan Allah SAW sebagaimana yang 
tercantum dalam al Qur’an - Hadits
2. Ideologi Non-Islam (Sekuler): 
Cita2 Mengelola Negara sesuai dengan 
pemahaman manusiawi murni, 
melepaskan diri dari tuntunan agama 
karena agama itu masalah ritual-pribadi 
tidak terkait dengan kenegaraaan
NASIONALISME BUKAN IDEOLOGI, 
TAPI ORIENTASI POLITIK. 
SEMUA PARPOL ADALAH NASIONALIS 
(membangun negeri karena kecintaannya) 
PENYEBUTAN PARTAI NASIONALIS 
UNTUK PARTAI TERTENTU ADALAH 
PELECEHAN PADA PARTAI LAINNYA
B. IDENTITAS PARPOL INDONESIA 
-Partai Berasas Islam: PPP, PKS, PBB 
-Partai Berasas Non-Islam: 
-Berbasis Ormas Islam: PKB, PAN 
-Berbasis Non-Ormas Islam: 
PDIP, Golkar, Demokrat, Nasdem 
Gerindra, Hanura, PKPI
C. IDEOLOGI PARPOL INDONESIA 
1. Ideologi Islam : PPP, PKS, PBB 
2. Dekat dg Ideologi Islam: PKB, PAN 
3. Ideologi Non-Islam (Sekuler): 
PDIP, Golkar, Demokrat, Nasdem, 
Gerindra, Hanura, PKPI 
BUKAN IDEOLOGI ISLAM vs NASIONALIS 
(karena keseluruhan Parpol bervisi Nasionalis)
D. KEKUATAN PARPOL ASAS ISLAM 
1. Sisi Legislatif/DPR: 
Parpol berAsas Islam: 15% 
2. Sisi Eksekutif/Presiden-Wakil Presiden: 
Parpol berAsas Islam tersisih 
MENGAPA? 
Padahal mayoritas Penduduk Indonesia 
Muslim (sekitar 90%nya)
FAKTOR PENYEBAB PARTAI ISLAM 
TERPURUK DI NEGERI MUSLIM: 
1. Umat tidak faham bahwa memilih Partai Islam 
adalah kewajiban syar’i agamanya 
2. Partai Islam tidak memberi penampilan syar’i 
dalam gerak perjuangannya 
3. Ada faham bahwa pemilu adalah sistem kafir 
sehingga haram untuk berpartisipasi 
4. Partai Non-Islam nampak Islami khususnya dari 
sisi ritual dan amal sosialnya. 
5. Terjadi sinergisme dan ‘snow-balling effect’ antara 
ideologi umat dan kekuasaan sekuler
DAKWAH SEBAGAI SOLUSI? 
Dakwah itu bagus tapi TIDAK CUKUP 
untuk mengantar umat pada kejayaan
DAKWAH ADALAH MEMANGGIL ORANG 
UNTUK FAHAM DAN MELAKSANAKAN 
AJARAN ISLAM 
Keterbatasannya: 
1. Tergantung materi dakwahnya, bisa hanya sisi 
ritual-amal sosial saja, tanpa Politik Islam 
2. Produknya individual, bukan gerakan massal yang 
terstruktur untuk mengubah tatanan politik
SOLUSI KETERPURUKAN UMAT DI 
NEGERI MUSLIM: 
1. Dakwah bermuatan materi Politik Islam 
(setelah keimanan, ritual, dan akhlak). Dengan 
dakwah seperti itu maka di pemilu umat dapat 
tergerak memilih Partai Islam, meninggalkan 
pilihan pada Partai Sekuler.
2. Mendirikan & membesarkan Partai Islam 
sebagai perwujudan dari HIZBULLAH (Q 
5:56), yang harus dikelola secara syar’i 
sehingga nyata sebagai alternatif pilihan 
berpolitik praktis untuk warga 
3. Menerapkan syariat kenegaraan Islam 
tatkala Partai Islam memegang kekuasaan 
formal demi kejayaan-kemajuan bangsa
PILIHAN UNTUK INDONESIA HANYA 2: 
1. Tetap dikelola sekularistik, jauh dari ridho dan 
pertolongan Allah SWT, dikooptasi oleh kekuatan 
sekuler dunia yang sudah mapan, SDAnya terkuras, 
SDMnya terpuruk 
2. Dikelola sejalan Syariat Allah SWT, mendapat 
ridho dan pertolonganNya, menjadi sejahtera dan 
berkemajuan, penggalang kekuatan umat secara 
internasional dan mampu bersaing secara global,
ALTERNATIF CARA MENUJU 
INDONESIA SYAR’I (Pilihan 2) : 
1. Upaya mendorong Partai Sekuler mau 
membuat/menerapkan KEBIJAKAN 
NASIONAL sejalan Syariat 
(Sudah dilaksanakan sejak kemerdekaan, 
tdak berhasil)
2. Membuat Partai Sekuler berganti 
menjadi Partai berAsas Islam, supaya 
acuan kebijakan Partai secara legal-formal 
berorientasi pada tuntunan 
Syariat 
(Secara terbuka sudah pernah dilakukan, 
yakni PPP berganti Asas Islam, tapi 
gagal tatkala dicobakan pada PAN)
3. Mengusahakan aliansi permanen 
antara Partai Asas Islam dengan Partai 
berbasis Ormas Islam sehingga memiliki 
kecukupan formal mengusung Calon 
Presiden yang bervisi Syariat 
(Sudah diupayakan namun gagal karena 
kepentingan ideologi belum menjadi 
faktor penggerak semua partai tersebut)
4. Kebersamaan Partai Asas Islam 
mendukung Figur Partai Sekuler walau 
tidak memberikan komitmen syar’inya 
dalam Pilpres dengan pertimbangan 
‘Akhafud Dhararain’ ternyata juga gagal 
(Suara umat terpecah karena ketidak 
jelasan pemihakan Capres pilihan Partai 
Asas Islam dalam penegakan syariat)
5. Alternatif terujung: Partai Asas Islam 
bisa MENANG BESAR dalam Pemilu 
supaya mampu mengatasi tantangan 
tehnis pelaksanaan pemilu, seperti politik 
uang, manipulasi suara, tekanan 
penguasa, dll. Alternatif ini bisa terjadi 
jika:
a. Mobilisasi Ulama dan Muballigh 
supaya menyadarkan umat untuk 
memilih Partai Islam karena hal itu 
adalah kewajiban syar’i dalam Islam 
b. Partai Asas Islam wajib berbenah diri 
supaya tegas berpenampilan syar’i, 
sebagai representasi HIZBULLAH
PETA POLITIK DUNIA ISLAM, Analisis Kasus Indonesia

Contenu connexe

Tendances

PEMBANGUNAN NASIONAL UNTUK SUMBER DAYA MANUSIA
PEMBANGUNAN NASIONAL UNTUK  SUMBER DAYA MANUSIAPEMBANGUNAN NASIONAL UNTUK  SUMBER DAYA MANUSIA
PEMBANGUNAN NASIONAL UNTUK SUMBER DAYA MANUSIA
propadeus
 
Sekularisme
SekularismeSekularisme
Sekularisme
dr2200s
 
Kesejahteraan sosial dalam islam
Kesejahteraan sosial dalam islamKesejahteraan sosial dalam islam
Kesejahteraan sosial dalam islam
Dhea Maharani
 
Islam dan dunia kontemporer
Islam dan dunia kontemporerIslam dan dunia kontemporer
Islam dan dunia kontemporer
dmantikha
 

Tendances (20)

PEMBANGUNAN NASIONAL UNTUK SUMBER DAYA MANUSIA
PEMBANGUNAN NASIONAL UNTUK  SUMBER DAYA MANUSIAPEMBANGUNAN NASIONAL UNTUK  SUMBER DAYA MANUSIA
PEMBANGUNAN NASIONAL UNTUK SUMBER DAYA MANUSIA
 
Kaderisasi islam politik
Kaderisasi islam politikKaderisasi islam politik
Kaderisasi islam politik
 
Kaderisasi ispol di nkri
Kaderisasi ispol di nkriKaderisasi ispol di nkri
Kaderisasi ispol di nkri
 
Islam & politik
Islam & politikIslam & politik
Islam & politik
 
Psikologi sebagai sains (blog)
Psikologi sebagai sains (blog)Psikologi sebagai sains (blog)
Psikologi sebagai sains (blog)
 
Sekularisme dan Kesannya terhadap masyarakat dan negara
Sekularisme dan Kesannya terhadap masyarakat dan negaraSekularisme dan Kesannya terhadap masyarakat dan negara
Sekularisme dan Kesannya terhadap masyarakat dan negara
 
Sekularisme
SekularismeSekularisme
Sekularisme
 
Kebudayaan dalam islam
Kebudayaan dalam islamKebudayaan dalam islam
Kebudayaan dalam islam
 
Pancasila Sebagai Ideologi Negara
Pancasila Sebagai Ideologi NegaraPancasila Sebagai Ideologi Negara
Pancasila Sebagai Ideologi Negara
 
Doktrin zionisme dan ideologi pancasila
Doktrin  zionisme dan ideologi pancasilaDoktrin  zionisme dan ideologi pancasila
Doktrin zionisme dan ideologi pancasila
 
Pengajian islam (mpw 2143)
Pengajian islam (mpw 2143)Pengajian islam (mpw 2143)
Pengajian islam (mpw 2143)
 
Spe Bab3
Spe Bab3Spe Bab3
Spe Bab3
 
Agama Islam dan Sains
Agama Islam dan SainsAgama Islam dan Sains
Agama Islam dan Sains
 
Mengenal mabda kapitalisme
Mengenal  mabda kapitalismeMengenal  mabda kapitalisme
Mengenal mabda kapitalisme
 
Kesejahteraan sosial dalam islam
Kesejahteraan sosial dalam islamKesejahteraan sosial dalam islam
Kesejahteraan sosial dalam islam
 
Ideologi islam
Ideologi islamIdeologi islam
Ideologi islam
 
Islam dan dunia kontemporer
Islam dan dunia kontemporerIslam dan dunia kontemporer
Islam dan dunia kontemporer
 
RELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASI
RELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASIRELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASI
RELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASI
 
Pemikiran Politik Abu A’la Al-Maududi
Pemikiran Politik Abu A’la Al-MaududiPemikiran Politik Abu A’la Al-Maududi
Pemikiran Politik Abu A’la Al-Maududi
 
Pemikiran Islam Dalam Pendidikan
Pemikiran Islam Dalam PendidikanPemikiran Islam Dalam Pendidikan
Pemikiran Islam Dalam Pendidikan
 

En vedette

Zblog138 pribadi berkarakter dan keluarga sakinah
Zblog138 pribadi berkarakter dan keluarga sakinahZblog138 pribadi berkarakter dan keluarga sakinah
Zblog138 pribadi berkarakter dan keluarga sakinah
propadeus
 
Zblog117 kebijakan pusat-daerah dlm eco-develompment
Zblog117 kebijakan pusat-daerah dlm eco-develompmentZblog117 kebijakan pusat-daerah dlm eco-develompment
Zblog117 kebijakan pusat-daerah dlm eco-develompment
propadeus
 
Zblog116 modeling dalam pendalaman al- qur'an & sains2
Zblog116 modeling dalam pendalaman al- qur'an & sains2Zblog116 modeling dalam pendalaman al- qur'an & sains2
Zblog116 modeling dalam pendalaman al- qur'an & sains2
propadeus
 
Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islam
Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islamZblog108 peran hmi dalam perjuangan islam
Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islam
propadeus
 
Science care islam 3
Science care islam 3Science care islam 3
Science care islam 3
propadeus
 
Disaster management, env need assesment
Disaster management, env need assesmentDisaster management, env need assesment
Disaster management, env need assesment
propadeus
 

En vedette (20)

Zblog138 pribadi berkarakter dan keluarga sakinah
Zblog138 pribadi berkarakter dan keluarga sakinahZblog138 pribadi berkarakter dan keluarga sakinah
Zblog138 pribadi berkarakter dan keluarga sakinah
 
Menuju sukses dunia-akherat
Menuju sukses dunia-akheratMenuju sukses dunia-akherat
Menuju sukses dunia-akherat
 
Zblog117 kebijakan pusat-daerah dlm eco-develompment
Zblog117 kebijakan pusat-daerah dlm eco-develompmentZblog117 kebijakan pusat-daerah dlm eco-develompment
Zblog117 kebijakan pusat-daerah dlm eco-develompment
 
Kecenderungan menuhankan sains-teknologi
Kecenderungan menuhankan sains-teknologiKecenderungan menuhankan sains-teknologi
Kecenderungan menuhankan sains-teknologi
 
Zblog116 modeling dalam pendalaman al- qur'an & sains2
Zblog116 modeling dalam pendalaman al- qur'an & sains2Zblog116 modeling dalam pendalaman al- qur'an & sains2
Zblog116 modeling dalam pendalaman al- qur'an & sains2
 
MAKNA SAINS
MAKNA SAINSMAKNA SAINS
MAKNA SAINS
 
Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islam
Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islamZblog108 peran hmi dalam perjuangan islam
Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islam
 
Zblog251. science care islam2 (keterkaitan wahyu sains)
Zblog251. science care islam2 (keterkaitan wahyu sains)Zblog251. science care islam2 (keterkaitan wahyu sains)
Zblog251. science care islam2 (keterkaitan wahyu sains)
 
Science care islam 3
Science care islam 3Science care islam 3
Science care islam 3
 
EKOLOGI KESEHATAN
EKOLOGI KESEHATANEKOLOGI KESEHATAN
EKOLOGI KESEHATAN
 
Disaster management, env need assesment
Disaster management, env need assesmentDisaster management, env need assesment
Disaster management, env need assesment
 
Melangkah Benar dengan Pendekatan TaMaLa
Melangkah Benar dengan Pendekatan TaMaLaMelangkah Benar dengan Pendekatan TaMaLa
Melangkah Benar dengan Pendekatan TaMaLa
 
SUKSES DUNIA-AKHIRAT KARENA MEMAHAMI AL QUR’AN & SAINS DENGAN BENAR
SUKSES DUNIA-AKHIRAT KARENA MEMAHAMI AL QUR’AN & SAINS DENGAN BENARSUKSES DUNIA-AKHIRAT KARENA MEMAHAMI AL QUR’AN & SAINS DENGAN BENAR
SUKSES DUNIA-AKHIRAT KARENA MEMAHAMI AL QUR’AN & SAINS DENGAN BENAR
 
Islam yang Peduli Sains
Islam yang Peduli SainsIslam yang Peduli Sains
Islam yang Peduli Sains
 
Epistemologi pendidikan islam
Epistemologi pendidikan islamEpistemologi pendidikan islam
Epistemologi pendidikan islam
 
Selamatkan Indonesia dari Virus Sekularisme, Pluralisme, dan Liberalisme.
Selamatkan Indonesia dari Virus Sekularisme, Pluralisme, dan Liberalisme.Selamatkan Indonesia dari Virus Sekularisme, Pluralisme, dan Liberalisme.
Selamatkan Indonesia dari Virus Sekularisme, Pluralisme, dan Liberalisme.
 
Obsesi#31 dekonstruksi islam
Obsesi#31 dekonstruksi islamObsesi#31 dekonstruksi islam
Obsesi#31 dekonstruksi islam
 
Islam: Makna, Tujuan, dan Metode Memahaminya
Islam: Makna, Tujuan, dan Metode MemahaminyaIslam: Makna, Tujuan, dan Metode Memahaminya
Islam: Makna, Tujuan, dan Metode Memahaminya
 
Lgbt bahaya dan solusinya
Lgbt bahaya dan solusinya Lgbt bahaya dan solusinya
Lgbt bahaya dan solusinya
 
Obsesi 26 islam,mahsiswa,kebangkitan
Obsesi 26 islam,mahsiswa,kebangkitanObsesi 26 islam,mahsiswa,kebangkitan
Obsesi 26 islam,mahsiswa,kebangkitan
 

Similaire à PETA POLITIK DUNIA ISLAM, Analisis Kasus Indonesia

PERANG BARATA YUDHA ISLAM VS NON ISLAM. docx
PERANG BARATA YUDHA ISLAM VS NON ISLAM. docxPERANG BARATA YUDHA ISLAM VS NON ISLAM. docx
PERANG BARATA YUDHA ISLAM VS NON ISLAM. docx
SatyaWati3
 
Konsep masyarakat madani
Konsep masyarakat madaniKonsep masyarakat madani
Konsep masyarakat madani
Haidar Bashofi
 
Problematika ummat
Problematika ummatProblematika ummat
Problematika ummat
el-hafiy
 

Similaire à PETA POLITIK DUNIA ISLAM, Analisis Kasus Indonesia (20)

TITAS - Tamadun Islam
TITAS - Tamadun IslamTITAS - Tamadun Islam
TITAS - Tamadun Islam
 
PERANG BARATA YUDHA ISLAM VS NON ISLAM. docx
PERANG BARATA YUDHA ISLAM VS NON ISLAM. docxPERANG BARATA YUDHA ISLAM VS NON ISLAM. docx
PERANG BARATA YUDHA ISLAM VS NON ISLAM. docx
 
Makalah Islam dan Radikalisme
Makalah Islam dan RadikalismeMakalah Islam dan Radikalisme
Makalah Islam dan Radikalisme
 
Peradaban Barat Melawan Islam
Peradaban Barat Melawan IslamPeradaban Barat Melawan Islam
Peradaban Barat Melawan Islam
 
Konsep masyarakat madani
Konsep masyarakat madaniKonsep masyarakat madani
Konsep masyarakat madani
 
Memahami Strategi Snouck Hurgronje Hingga Kini
Memahami Strategi Snouck Hurgronje Hingga KiniMemahami Strategi Snouck Hurgronje Hingga Kini
Memahami Strategi Snouck Hurgronje Hingga Kini
 
Barat lawan islam (Versi Terbaru)
Barat lawan islam (Versi Terbaru)Barat lawan islam (Versi Terbaru)
Barat lawan islam (Versi Terbaru)
 
Peradaban Barat Lawan Pemikiran Islam
Peradaban Barat Lawan Pemikiran IslamPeradaban Barat Lawan Pemikiran Islam
Peradaban Barat Lawan Pemikiran Islam
 
Problematika ummat
Problematika ummatProblematika ummat
Problematika ummat
 
Sekularism 2010
Sekularism 2010Sekularism 2010
Sekularism 2010
 
Sekularism 2010
Sekularism 2010Sekularism 2010
Sekularism 2010
 
Sekularism 2010
Sekularism 2010Sekularism 2010
Sekularism 2010
 
Sekularism 2010
Sekularism 2010Sekularism 2010
Sekularism 2010
 
Sekularism 2010
Sekularism 2010Sekularism 2010
Sekularism 2010
 
Sekularism 2010
Sekularism 2010Sekularism 2010
Sekularism 2010
 
Sekularism 2010
Sekularism 2010Sekularism 2010
Sekularism 2010
 
Sekularism 2010
Sekularism 2010Sekularism 2010
Sekularism 2010
 
perbedaan periodisasi ekonomi islam dan ekonomi umum
perbedaan periodisasi ekonomi islam dan ekonomi umumperbedaan periodisasi ekonomi islam dan ekonomi umum
perbedaan periodisasi ekonomi islam dan ekonomi umum
 
Serapan ideologiasing
Serapan ideologiasingSerapan ideologiasing
Serapan ideologiasing
 
4. liberalisasi.ppt
4. liberalisasi.ppt4. liberalisasi.ppt
4. liberalisasi.ppt
 

PETA POLITIK DUNIA ISLAM, Analisis Kasus Indonesia

  • 1. PETA PPOOLLIITTIIKK DDUUNNIIAA IISSLLAAMM,, AAnnaalliissiiss KKaassuuss IInnddoonneessiiaa MASA KINI & PROSPEKNYA KE DEPAN* Fuad Amsyari, PhD Pengamat Sosial Politik Umat Islam Blog: fuadamsyari.wordpress.com Twitter: @f_amsyari *Disampaikan dalam: Dialog & Silaturahmi Intelektual Muslim se Malang Raya, 30 Agustus 2014
  • 2. 1. Dunia Islam adalah: -Penduduk dunia yang beragama Islam, -Jumlahnya diperkirakan 1,600 milyar, suatu mayoritas agama di dunia -Agama lain masih di bawah itu:  Protestan 1,200 milyar  Katolik 0,700 milyar.
  • 3. 2. Secara Sosio-politik: Dunia Islam berada dalam banyak kotak negara, Di Beberapa negara, umat Islam merupakan mayoritas, umumnya di negara2 Asia dan Afrika a.l.: Timur Tengah, Pakistan, Indonesia, Mesir, Sudan
  • 4. 3. Ciri umum Negara dg mayoritas penduduknya muslim: -bekas negara jajahan , dengan Penjajah yang non muslim, -kondisi sosial-ekonomi umat menyedihkan, khususnya: -dalam memenuhi kebutuhan hidup -kemampuan sains-teknologi.
  • 5. 4. Sebab keterpurukan umat Islam: a. akibat eksploitasi dari proses penjajahan b. sesudah merdeka umat banyak meninggalkan ajaran/syariat Islam, utamanya yang terkait pengelolaan negara
  • 6. 5. Keduanya terkait dengan aspek Politik Islam, berdampak luas: -Pengelolaan negeri Muslim memberi efek merugikan Islam dan umat Islam (Negara tidak menguatkan Islam dan umat Islam)
  • 7. 6. Ciri Politik setiap Negara: -memiliki pemerintahan dg kewenangan formal membuat kebijakan yang mengikat peri-kehidupan rakyatnya. -kebijakan yang dibuat ditentukan oleh tata-nilai yang diyakini oleh PEMEGANG KENDALI pemerintahan -dampak kebijakan suatu pemerintahan terhadap rakyatnya tentu terkait dengan Ideologi Penguasanya.
  • 8. 7.Perlu Analisis tentang: IDEOLOGI dari para penguasa pemerintahan untuk bisa menjelaskan bagaimana peta politik dunia Islam masa kini dan prospeknya ke depan.
  • 9. 8. Negara dalam kaitannya dengan Dunia Islam ada dua bentuk: -negara yang penduduk muslimnya Minoritas -negara yang Mayoritas penduduknya muslim
  • 10. 9. Pada negara yang penduduk muslimnya minoritas: -’mustahil’ mendudukkan tokoh Islam dlm pemerintahan dan membuat kebijakan nasional yang Islami. -melakukan penetrasi kebijakan kepada para penguasa non-muslim sehingga banyak nilai Islam yang menjiwai kebijakan pemerintahan yang ada. Secara obyektif upaya ini tergantung pada proporsi muslimnya. -terus mendakwahkan Islam melalui jalur non-politis (keimanan-ritual-sosial) agar kian banyak penduduk yang beriman
  • 11. 10. Negara yang umat Islamnya mayoritas (Negeri Muslim): memiliki tiga variasi model (terkait dengan realitas politiknya)
  • 12. 11. Model Pertama: Negeri Muslim yang konstitusinya tegas menolak penerapan syariat Islam terkait kenegaraan dalam pemerintahan di negeri itu. Contohnya: Turki, ( era Kemal Attaturk - sekarang ). Perjuangan umat Islam harus fokus, secara bertahap, untuk keluar dari konstitusi ekstrem seperti itu.
  • 13. 12. Model Kedua: Negeri Muslim yang konstitusinya tegas sebagai Negara Islam, Ada 3 variasi bentuk negara Islam dalam model ini: a). Sepenuhnya mengetrapkan syariat sosial-kenegaraan Islam (IRAN); b). Mengetrapkan syariat sosial-kenegaraan Islam kecuali aspek sistem politiknya, masih sistem kerajaan / feodal (negara kawasan TELUK) c). Menerapkan hanya sebagian (kecil) kebijakan pemerintahannya yang sejalan syariat kenegaraan Islam (PAKISTAN). Fokus perjuangan Islamnya tentu terkait aspek politik praktis
  • 14. 13. Model Ketiga: Negeri Muslim yang konstitusinya ‘ambigous’: -tidak tegas mau menerapkan syariat Islam, -namun juga tidak melarang syariat Islam untuk diterapkan dalam pengelolaan negeri itu. Contohnya: INDONESIA & MESIR. Terjadi pertarungan antara: -muslim bervisi syariat vs -muslim bervisi non-syariat. Ada ‘clash of political vision’ dalam internal umat Islam. Fihak Ekternal melakukan intervensi untuk kepentingannya.
  • 15. 14. Prospek ke depan peta politik dunia Islam: -Terkait dengan banyak variabel. -Kajian perlu difokuskan pada variabel dominan (agar bahasan lebih terfokus). -Analisis tidak bisa secara langsung melibatkan variabel non-empiris (ghoib). tidak terukur
  • 16. 1515. Pertama: Variabel Eksternal, 1155.. VVaarriiaabbeell EEkksstteerrnnaall Dunia non-Islam, khususnya Yahudi dan Nasrani: - Jelas tidak mau bila suatu sistem sosial dikelola secara syariat Islam karena mereka memiliki cara alternatif dalam mengelola negara (Islam adalah Pesaing Ideologi). -Tatanan sosial-politik Non-Islam beda diametrikal dg Islam, contoh: Suara rakyat adalah suara tuhan dalam politik, Konsep NILAI & HAM, a.l. kawin sesama jenis, ekonomi berbasis riba, kemaksiatan-kemungkaran, budaya serba boleh (kultur permisiveness, dalam seks, porno, dll).
  • 17. 1166.. AAddaa ‘‘CCllaasshh ooff CCiivviilliizzaattiioonn’’ ((SSaammuueell HHuunnttiinnggttoonn)) PPeerrttaarruunnggaann uunnttuukk mmeemmbbeennttuukk mmaassyyaarraakkaatt aallaa BBaarraatt vvss mmaassyyaarraakkaatt IIssllaammii ddii dduunniiaa IIssllaamm:: Non-Islam melakukan intervensi di semua bidang kehidupan: ((ppeennddiiddiikkaann,, eekkoonnoommii,, kkeesseenniiaann,, ppoolliittiikk,, bbaahhkkaann mmiilliitteerr))..
  • 18. 17. Bentuk masyarakat yang terwujud (Islami/Non-Islami) ditentukan oleh Pemenang pertarungan politiknya Kemenangan itu ddiitteennttuukkaann oolleehh dduuaa ffaakkttoorr eemmppiirriiss:: --kkeekkuuaattaann jjaarriinnggaann ppoolliittiikk && mmiilliitteerr --kkeekkuuaattaann mmaatteerrii--tteekknnoollooggii.. Dunia Islam jauh tertinggal dlm 2 kekuatan empiris tsb. BBaannyyaakk mmaassyyaarraakkaatt IIssllaamm,, aa..ll.. IInnddoonneessiiaa,, ssuuddaahh sseemmaakkiinn jjaauuhh tteerrjjeerruummuuss ppaaddaa ppoollaa hhiidduupp mmaassyyaarraakkaatt nnoonn--IIssllaamm ((SSEEKKUULLEERR))..
  • 19. 18. Contoh Kekalahan Politik Umat Islam: -Pangkalan militer Barat di negara Islam di Timur Tengah, -Pemihakan pemerintahan negara muslim pada Barat dalam pertarungan politik di dunia internasional.
  • 20. 19. Variabel Internal (Dunia Islam sendiri) Visi ideologis umat Islam terpecah dalam 2 fraksi besar: -fraksi Islam ritual-individual: memahami Islam hanya pada aspek ritual dan amal sosial -fraksi Islam kaffah: memahami Islam secara utuh, yakni misi sosial-kenegaraan selain aspek ritual-sosial. +Penegakan syariat pada kelompok I: hanya sebatas kaum muslimin mau melakukan kegiatan ritual dan berakhlak baik +Penegakan syariat pada kelompok II: ingin mengetrapkan pula syariat Islam dalam proses mengelola bangsa-negara.
  • 21. 20. Propaganda Islam Ritual-Individual amat dominan: (a.l. oleh JIL & LSM sekular lain) -Mendapat dukungan luas dari fihak eksternal (dana-teknologi-politis-militer) .-Visi Islam ini sejalan dengan visi Penjajah (maka mudah tersemai di negara bekas jajahan)
  • 22. 21. Intervensi Fihak Eksternal semakin intens Masuk ke inti Proses Pembentukan Ideologi Islam, Intimidasi/Tekanan dan Pujian/Penghargaan (dalam proses pengajaran materi al Qur’an dan Hadits, khususnya terkait dengan makna jihad Islam yang dilemahkan/diselewengkan). Prosesnya canggih dan rumit karena umumnya memakai tangan orang Islam sendiri yang sudah terbeli.
  • 23. 22. Tantangan dari hasil analisis obyektif variabel Eksternal dan Internal: Bagaimana prospek ke depan peta politik dunia Islam? (Cerah atau Buram?) Cermati berbagai kasus sosial yang sedang berkembang dan bisa merubah prospek masa depan
  • 24. 23. Kasus IRAN: Tegar untuk memiliki teknologi nuklir sampai ke basisnya Pengayaan Uranium (Uranium Enrichment) mandiri dlm mengembangkan bahan bakar reaktor nuklir Barat menentang karena kawatir Iran akan mampu membuat bom nuklir jika pengayaan uranium itu dikuasai (Barat mau melucuti kemampuan militer Iran) Kasus ini menjadi amat strategis karena: Iran adalah Negara Islam yang menolak sistem sosial Barat, dan berpenduduk muslim cukup besar, yakni 7700 jjuuttaa jjiiwwaa..
  • 25. 24. Kasus Presiden-Perdana Menteri usia muda yang tegas melawan hegemoni Barat, khususnya Amerika Serikat -Erdogan di Turki, -Ismail Haniya dari kelompok Hamas di Palestina, -Evo Morales di Bolivia (Bagaimana Presiden muda usia di Indonesia?)
  • 26. 25. Kasus RUSIA-CINA -Kebangkitan kembali Rusia sebagai kekuatan militer (Perhatikan kasus Ukraina) -Cina semakin kokoh dlm Ekonomi &Persenjataan (termasuk nuklir) -Kerjasama Politik antara Rusia-Cina (Sikap mendukung kekuatan anti hegemoni Barat) BAGAIMANA PEMIHAKAN INDONESIA KE DEPAN?
  • 27. 26. Prediksi ke depan proses sosial-politik bangsa Prediksi Pembusukan di Dunia Non-Islam Pemimpin yang lahir dari generasi moral decadense (arogan-tamak-anarkis sehingga memperoleh antipati dunia) Prediksi Penyemaian di Dunia Islam Pemimpin yang lahir dari komunitas pejuang yang bergelut dan kenyang tantangan (berakhlak mulia, berani, cerdas, hidup sederhana)
  • 28. 27. Bagaimana Prospek ke depan DUNIA ISLAM? Pilihan umat Islam hanya satu: -menjadi pemenang dalam pertarungan global -tidak takluk karena besarnya tantangan -teguh bahwa tatanan sosial-politik Islam satu2nya konsep yang membawa keadilan-kesejahteraan-kedamaian bagi umat manusia di dunia.
  • 29. 2288.. NNEEGGEERRII IISSLLAAMMII BBEERRKKAARRAAKKTTEERR:: -- TTiiddaakk mmeennjjaaddii aaggrreessssoorr ppaaddaa nneeggeerrii llaaiinn -- MMeennaawwaarrkkaann IIssllaamm sseeccaarraa ddaammaaii kkee nneeggeerrii NNoonn--IIssllaamm,, ttaannppaa ppaakkssaaaann mmeenneerraappkkaann SSyyaarriiaatt ddaallaamm bbeerrnneeggaarraa.. -- SSiiaapp mmeellaawwaann sseeccaarraa sseettaarraa jjiikkaa ddiippeerraannggii -- MMaassyyaarraakkaattnnyyaa mmeenneerraappkkaann TTaattaa--nniillaaii//BBuuddaayyaa IIssllaammii -- MMeenngguuttaammaakkaann aakkhhllaakk mmuulliiaa bbaannggssaa,, ttiiddaakk ttaammaakk hhaarrttaa -- MMeemmaannffaaaattkkaann aallaamm uunnttuukk kkeesseejjaahhtteerraaaann rraakkyyaatt,, ttiiddaakk mmeennggeekkssppllooiittaassii ddaann mmeenncceemmaarrii lliinnggkkuunnggaann -- MMeennggeejjaarr ddaann bbeerrpprreessttaassii ttiinnggggii ddaallaamm ssaaiinnss--tteekknnoollooggii sseebbaaggaaii bbeennttuukk aapplliikkaassii kkeeiimmaannaann
  • 31. ANALISIS PEMILU 2014: 1. Hasil Pemilu Legislatif (dalam %): -Partai Nasdem : 6,27 -Partai Gerindra :11,81 -PKB : 9,04 -PAN : 7,59 -PKS : 6,79 -PPP : 6,53 -PDIP :18,95 -Partai Hanura : 5,26 -Partai Demokrat :10,19 -PBB : 1,46 -Partai Golkar :14,75 -PKPI : 0,91
  • 32. 2. Hasil Pemilu Presiden (jumlh suara) -Pasangan Prabowo-Hatta Rajasa: 62.574.444 (Diusung: Gerindra, Golkar, PKS, PPP, PAN, PBB, dan Demokrat) -Pasangan Jokowi-Jusuf Kalla : 70.997.833 (Diusung: PDIP, Nasdem, PKB, Hanura, PKPI)
  • 33. 3. MAKNA IDEOLOGI POLITIK: A. IDENTITAS IDEOLOGI POLITIK: 1. Ideologi Islam: Cita2 Mengelola Negara sesuai dengan tuntunan Allah SAW sebagaimana yang tercantum dalam al Qur’an - Hadits
  • 34. 2. Ideologi Non-Islam (Sekuler): Cita2 Mengelola Negara sesuai dengan pemahaman manusiawi murni, melepaskan diri dari tuntunan agama karena agama itu masalah ritual-pribadi tidak terkait dengan kenegaraaan
  • 35. NASIONALISME BUKAN IDEOLOGI, TAPI ORIENTASI POLITIK. SEMUA PARPOL ADALAH NASIONALIS (membangun negeri karena kecintaannya) PENYEBUTAN PARTAI NASIONALIS UNTUK PARTAI TERTENTU ADALAH PELECEHAN PADA PARTAI LAINNYA
  • 36. B. IDENTITAS PARPOL INDONESIA -Partai Berasas Islam: PPP, PKS, PBB -Partai Berasas Non-Islam: -Berbasis Ormas Islam: PKB, PAN -Berbasis Non-Ormas Islam: PDIP, Golkar, Demokrat, Nasdem Gerindra, Hanura, PKPI
  • 37. C. IDEOLOGI PARPOL INDONESIA 1. Ideologi Islam : PPP, PKS, PBB 2. Dekat dg Ideologi Islam: PKB, PAN 3. Ideologi Non-Islam (Sekuler): PDIP, Golkar, Demokrat, Nasdem, Gerindra, Hanura, PKPI BUKAN IDEOLOGI ISLAM vs NASIONALIS (karena keseluruhan Parpol bervisi Nasionalis)
  • 38. D. KEKUATAN PARPOL ASAS ISLAM 1. Sisi Legislatif/DPR: Parpol berAsas Islam: 15% 2. Sisi Eksekutif/Presiden-Wakil Presiden: Parpol berAsas Islam tersisih MENGAPA? Padahal mayoritas Penduduk Indonesia Muslim (sekitar 90%nya)
  • 39. FAKTOR PENYEBAB PARTAI ISLAM TERPURUK DI NEGERI MUSLIM: 1. Umat tidak faham bahwa memilih Partai Islam adalah kewajiban syar’i agamanya 2. Partai Islam tidak memberi penampilan syar’i dalam gerak perjuangannya 3. Ada faham bahwa pemilu adalah sistem kafir sehingga haram untuk berpartisipasi 4. Partai Non-Islam nampak Islami khususnya dari sisi ritual dan amal sosialnya. 5. Terjadi sinergisme dan ‘snow-balling effect’ antara ideologi umat dan kekuasaan sekuler
  • 40. DAKWAH SEBAGAI SOLUSI? Dakwah itu bagus tapi TIDAK CUKUP untuk mengantar umat pada kejayaan
  • 41. DAKWAH ADALAH MEMANGGIL ORANG UNTUK FAHAM DAN MELAKSANAKAN AJARAN ISLAM Keterbatasannya: 1. Tergantung materi dakwahnya, bisa hanya sisi ritual-amal sosial saja, tanpa Politik Islam 2. Produknya individual, bukan gerakan massal yang terstruktur untuk mengubah tatanan politik
  • 42. SOLUSI KETERPURUKAN UMAT DI NEGERI MUSLIM: 1. Dakwah bermuatan materi Politik Islam (setelah keimanan, ritual, dan akhlak). Dengan dakwah seperti itu maka di pemilu umat dapat tergerak memilih Partai Islam, meninggalkan pilihan pada Partai Sekuler.
  • 43. 2. Mendirikan & membesarkan Partai Islam sebagai perwujudan dari HIZBULLAH (Q 5:56), yang harus dikelola secara syar’i sehingga nyata sebagai alternatif pilihan berpolitik praktis untuk warga 3. Menerapkan syariat kenegaraan Islam tatkala Partai Islam memegang kekuasaan formal demi kejayaan-kemajuan bangsa
  • 44. PILIHAN UNTUK INDONESIA HANYA 2: 1. Tetap dikelola sekularistik, jauh dari ridho dan pertolongan Allah SWT, dikooptasi oleh kekuatan sekuler dunia yang sudah mapan, SDAnya terkuras, SDMnya terpuruk 2. Dikelola sejalan Syariat Allah SWT, mendapat ridho dan pertolonganNya, menjadi sejahtera dan berkemajuan, penggalang kekuatan umat secara internasional dan mampu bersaing secara global,
  • 45. ALTERNATIF CARA MENUJU INDONESIA SYAR’I (Pilihan 2) : 1. Upaya mendorong Partai Sekuler mau membuat/menerapkan KEBIJAKAN NASIONAL sejalan Syariat (Sudah dilaksanakan sejak kemerdekaan, tdak berhasil)
  • 46. 2. Membuat Partai Sekuler berganti menjadi Partai berAsas Islam, supaya acuan kebijakan Partai secara legal-formal berorientasi pada tuntunan Syariat (Secara terbuka sudah pernah dilakukan, yakni PPP berganti Asas Islam, tapi gagal tatkala dicobakan pada PAN)
  • 47. 3. Mengusahakan aliansi permanen antara Partai Asas Islam dengan Partai berbasis Ormas Islam sehingga memiliki kecukupan formal mengusung Calon Presiden yang bervisi Syariat (Sudah diupayakan namun gagal karena kepentingan ideologi belum menjadi faktor penggerak semua partai tersebut)
  • 48. 4. Kebersamaan Partai Asas Islam mendukung Figur Partai Sekuler walau tidak memberikan komitmen syar’inya dalam Pilpres dengan pertimbangan ‘Akhafud Dhararain’ ternyata juga gagal (Suara umat terpecah karena ketidak jelasan pemihakan Capres pilihan Partai Asas Islam dalam penegakan syariat)
  • 49. 5. Alternatif terujung: Partai Asas Islam bisa MENANG BESAR dalam Pemilu supaya mampu mengatasi tantangan tehnis pelaksanaan pemilu, seperti politik uang, manipulasi suara, tekanan penguasa, dll. Alternatif ini bisa terjadi jika:
  • 50. a. Mobilisasi Ulama dan Muballigh supaya menyadarkan umat untuk memilih Partai Islam karena hal itu adalah kewajiban syar’i dalam Islam b. Partai Asas Islam wajib berbenah diri supaya tegas berpenampilan syar’i, sebagai representasi HIZBULLAH