SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  40
Télécharger pour lire hors ligne
MAKALAH
MENGENAI ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA
YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA,
PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN
PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA
DISUSUN OLEH:
HOME GROUP 5
Anghel Dennis Kurniawan 1406603011
Intan Purnamasari 1406530306
M. Chandra Haikal 1406602993
Nafil Rabbani Attamimi 1406600590
Rafif Hibatullah 1406573772
Sabilla Astaniajanti 1406602406
DOSEN PEMBIMBING:
Drs. Djohari S.H.I., M.M.
MPK AGAMA ISLAM TAHUN AJARAN 2014/2015
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN
ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA
TAHUN AJARAN 2014/2015
2
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT. Shalawat dan salam selalu
tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat ridha dan rahmat-Nya, tim
penyusun mampu menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas MPK Agama
Islam.
Agama sebagai sistem kepercayaan dalam kehidupan umat manusia dapat dikaji
melalui berbagai sudut pandang.
Islam sebagai agama yang telah berkembang selama empat belas abad lebih
menyimpan banyak masalah yang perlu diteliti, baik itu menyangkut ajaran dan
pemikiran keagamaan maupun realitas sosial, politik, ekonomi dan budaya.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Islam sebagai
Bentuk Ajaran Agama yang berkaitan dengan Manusia dan
Perkembangan Islam pada Masa Kenabian serta Perkembangannya di Indonesia,
yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi dan
referensi. Dalam penulisan makalah ini, kami mengucapankan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada Bapak Drs. Djohari SHI., MM., anggota Home Group 2 yang
saling membantu dan berkontribusi dengan baik serta segala pihak yang tidak dapat
diucapkan satu persatu.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Universitas
Indonesia. Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing, kami
meminta masukannya demi perbaikan
pembuatan makalah kami di masa yang akan datang serta kritik dan saran dari
para pembaca sekalian.
Depok, 6 Maret 2015
Tim Penyusun
ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN
ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA
TAHUN AJARAN 2014/2015
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
BAB I: PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................4
1.3 Tujuan..........................................................................................................................................4
1.4 Metode Penulisan .......................................................................................................................4
BAB II: ISI DAN PEMBAHASAN.....................................................................................................................5
2.1 MANUSIA DAN AGAMA ...........................................................................................................5
2.2 MANUSIA MENURUT TINJAUAN ISLAM ................................................................................10
2.3 PENGERTIAN AJARAN ISLAM DAN KARAKTERISTIK ISLAM INSANIYYAH...............................12
2.4 SUMBER AJARAN AGAMA ISLAM..........................................................................................25
2.5 PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA RASULULLAH SAW SAMPAI DENGAN MASA
KHULAFAUR RASYIDIN...............................................................................................................................29
2.6 PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA................................................................................35
BAB III: PENUTUP ......................................................................................................................................39
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................39
3.2 Saran..........................................................................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................40
ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN
ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA
TAHUN AJARAN 2014/2015
4
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Agama dan manusia memiliki hubungan yang sangat erat kaitannya, begitupun
dengan perkembangannya dari waktu ke waktu. Agama sangat dibutuhkan oleh
manusia sebagai pegangan hidup sehingga ilmu dapat menjadi lebih bermakna
dan bermanfaat untuk kehidupan pribadi maupun kehidupan bermasyarakat,
khususnya Islam. Dalam beragama dibutuhkan rasa toleransi antarumat
beragama sehingga seimbangnya tatanan kehidupan bermasyarakat
Rumusan Masalah
1. Bagaimana kaitannya manusia dengan agama?
2. Bagaimana manusia menurut tinjauan agama Islam?
3. Apa saja karakteristik agama Islam?
4. Bagaimanakah sumber ajaran agama Islam ?
5. Bagaimana perkembangan Islam dari Masa Nabi Muhammad SAW hingga
Masa Khulafaur Rasyidin ?
6. Bagaimana perkembangan Islam di Indonesia?
Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas MPK Agama Islam
yang diberikan serta untuk membangkitkan pengetahuan kita sebagai makhluk yang
diciptakan Allah SWT agar lebih mengetahui ajaran Islam secara mendalam sehingga
kita bisa meningkatkan keimanan, ketaqwaan serta rasa cinta kepada Allah SWT.
Metode Penulisan
Informasi didapatkan dari berbagai sumber seperti buku ajaran agama Islam,
media elektronik dan referensi beberapa situs di internet. Informasi ini dikumpulkan
berdasarkan pengamatan dalam Focus Group dan didiskusikan lagi ke dalam Home
Group.
ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN
ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA
TAHUN AJARAN 2014/2015
5
BAB II
ISI DAN PEMBAHASAN
2.1 MANUSIA DAN AGAMA
(disusun oleh Anghel Dennis 1406603011)
Dalam agama Islam juga dijelaskan bahwasannya manusia adalah makhluk
ciptaan Allah yang mana keberadaannya di bumi ini bukan karena sembarang alasan.
Melainkan, karena ia dipercaya untuk menjadi khalifah di bumi ini. Sebagaimana
firman Allah kepada para malaikat ketika akan menciptakan Adam, ”Sesungguhnya Aku
hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. (Al-Baqarah:30).
Penyebutan nama manusia dalam Al-Quran tidak hanya satu macam. Berbagai
istilah digunakan untuk menunjukkan berbagai aspek kehidupan manusia,
diantaranya:
 Historis penciptaannya, manusia disebut dengan Bani Adam.
 Biologis, manusia disebut dengan basyar, yang mencerminkan sifat-sifat fisik
kimia biologisnya.
 Kecerdasannya, disebut dengan insan, yakni makhluk terbaik yang diberi akal
sehingga mampu menyerap ilmu pengetahuan.
 Sosiologisnya, disebut annas, yang menunjukan sifatnya yang berkelompok
sesama jenisnya.
 Posisinya, disebut „abdun (hamba), yang menunjukan kedudukannya sebagai
hamba Allah yang harus tunduk dan patuh kepada-Nya.
Terdapat berbagai pendapat mengenai proses terciptanya manusia, salah satunya
adalah teori Evolusi Darwin. Teori Evolusi Darwin mengungkapkan bahwa manusia
merupakan proses perubahan fase-fase dari kera. Pandangan teori evolusi Darwin
tersebut ditentang karena tidak sesuai dengan asal mulanya penciptaan manusia
secara islam berdasarkan Al-Quran.
ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN
ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA
TAHUN AJARAN 2014/2015
6
Al-Qur‟an yang mengungkapkan proses kejadian manusia itu antara lain terdapat
didalam surat Al-Mu‟minun ayat 12-14, secara ringkas adalah :
1. Diciptakan dari saripati tanah (sulalatin min thin), lalu menjadi
2. Air mani (nutfhah disimpan dalam rahim), kemudian menjadi
3. Segumpal darah (alaqah), diproses
4. Kami jadikan menjadi segumpal daging (mudhghah)
5. Tulang belulang („idhaman)
6. Dibungkus dengan daging (rahman).
7. Makhluk yang (berbentuk) lain (janin). (Q.S. Al-Mukminun; 12-14)
8. Ditiup roh (dari Allah) pada hari yang ke 120 usia kandungan (Hadis Shahih
riwayat al-Bukhari 2969,Muslim:4781, Abu Dawud:4085, al-Tirmidzi:2063)
9. Lalu lahir sebagai bayi (Q.S. Al-Hajj; 5)
10.Dia jadikan pendengaran, penglihatan dan hati (Q.S. An-Nahl; 78)
11.Tumbuh anak-anak, lalu dewasa, tua (pikun) (Q.S. Al-Hajj; 5)
12.Kemudian mati (Q.S. Almukminun; 15)
13.Dibangkit (dari kubur) di hari kiamat (Q.S. Al-Mukminun; 16)
Manusia dalam pandangan Islam terdiri atas dua unsur, yakni jasmani dan rohani.
Jasmani manusia bersifat materi yang berupa jasad. Sedangkan roh manusia
merupakan substansi immateri berupa ruh. Ruh yang bersifat immateri itu ada dua
daya, yaitu daya pikir (akal) yang bersifat di otak, serta daya rasa (kalbu). Dapat ditarik
kesimpuannya bahwa manusia terdiri dari beberapa unsur yaitu jasad, ruh, dan nafas.
Kedua unsur yaitu materi dan immateri tersebut, dapat tumbuh dan berkembang
melalui proses pendidikan. Dengan demikian, manusia dapat disebut sebagai homo
educandum (makhluk yang dapat didik) dan homo education (makhluk pendidik). Dari
paradigma ini, menyebabkan ke-eksistensian manusia secara fitrawi disebut sebagai
makhluk pedagogik, yakni; makhluk Tuhan yang sejak diciptakannya telah membawa
potensi untuk dapat didik dan dapat mendidik. Hal ini jelas, manusia sejak kecil dirawat
oleh orangtuanya, sebagai manusia yang lemah. Ia diajarkan berbagai macam hal
yang ia butuhkan untuk bertahan hidup, step by step bayi yg semula hanya bisa
melakukan aktivitas dalam gendongan ibu akhirnya mampu melaksanakan
kegiatannya dengan tumpuan kakinya sendiri, berjalan.
ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN
ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA
TAHUN AJARAN 2014/2015
7
Jasad merupakan bentuk lahiriah manusia, yang dalam Alquran dinyatakan
diciptakan dari tanah. Penciptaan dari tanah diungkapkan lebih lanjut melalui proses
yang dimulai dari sari pati makanan, disimpan dalam tubuh sampai sebagiannya
menjadi sperma atau ovum (sel telur), yang keluar dari tulang sulbi (laki-laki) dan
tulang depan (saraib) perempuan (a-Thariq: 5-7).
Ruh adalah daya (sejenis makhluk/ciptaan) yang ditiupkan Allah kepada janin
dalam kandungan (Surat Al-Hijr 29, Surat As-Sajadah 9, dan surat Shaad 27) ketika
janin berumur 4 bulan 10 hari. Walaupun dalam istilah bahasa dikenal adanya istilah
ruhani, kata ini lebih mengarah pada aspek kejiwaan, yang dalam istilah Al-Qur‟an
disebut nafs.
Para ahli menyatakan manusia itu pasti akan mati. Tetapi Al-Qur‟an
menginformasikan bahwa yang mati itu nafsnya. Hal ini diungkapkan pada Surat Al-
Anbiya ayat 35 dan Surat Al-Ankabut ayat 57, Surat Ali-Imran ayat 185. Hadist
menginformasikan bahwa ruh manusia menuju alam barzah sementara jasad
mengalami proses pembusukan, menjelang ia bersenyawa kembali secara sempurna
dengan tanah.
Alquran menjelaskan bahwa, nafs terdiri dari 3 jenis:
1. Nafs Al-amarah (Surat Yusuf ayat 53), ayat ini secara tegas memberikan
pengertian bahwa nafs amarah itu mendorong ke arah kejahatan.
2. Nafs Al-lawwamah (Surat Al-Qiyamah ayat 1-3 dan ayat 20-21) dari penjelasan
ayat tersebut terlihat bahwa yang dimaksud dengan nafs lawwamah ini adalah
jiwa yang condong kepada dunia dan tak acuh dengan akhirat.
3. Nafs Al-Muthmainnah (Surat Al-Fajr ayat 27-30). Nafs muthmainnah ini adalah
jiwa yang mengarah ke jalan Allah untuk mencari ketenangan dan kesenangan
sehingga hidup berbahagia bersama Allah.
Agama merupakan fenomena yang tidak mungkin terpisahkan dari manusia.
Sebab, manusia memiliki fitrah yang selalu mengajak ia untuk beriman kepada Tuhan
Yang Mahaagung. Selain itu, manusia juga selalu butuh untuk mengetahui apa-apa
yang ada di sekitarnya, termasuk dirinya sendiri. la merasa berhak untuk mengetahui
dari mana ia berasal, untuk apa dia berada di dunia, apa yang mesti ia lakukan demi
kebahagiannya di dunia dan alam akhirat nanti, yang merupakan jawaban dari
ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN
ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA
TAHUN AJARAN 2014/2015
8
pertanyaan-pertanyaan di atas dan itu adalah agama. Karenanya, sangatlah logis jika
agama selalu mewarnai sejarah manusia dari dahulukala hingga kini, bahkan sampai
akhir nanti.
Para ahli teologi Islam mengatakan bahwa fitrah adalah satu hal yang
dibekalkan Allah kepada setiap manusia. Karenanya, ciri-ciri sesuatu yang bersifat fitri
adalah tidak dipelajari, ada pada semua manusia, tidak terkurung oleh batas-batas
teritorial dan masa, dan tidak akan pernah hilang. Tetapi, perlu dicatat bahwa kadang-
kala kesenangan duniawi, kekuasaan, kesombongan, dan semisalnya bisa menutupi
fitrah manusia, sehingga ia tidak terpanggil untuk menjawab pertanyaan-perta-nyaan
seperti di atas. Salah satu contohnya adalah Fir'aun, di mana kekuasaan, harta,
kesombongan dan apa-apa yang ia miliki telah menutupi fitrahnya. Namun, di saat
balatentara yang setia kepadanya dan kekuasaan yang ia banggakan tidak dapat
menyelamatkan dirinya dari siksa Allah, saat itulah segala tabir yang menutui fitrahnya
sirna dan dengan suara yang menge-naskan ia berseru, "Aku beriman bahwa tidak
Tuhan selain Tuhan Bani Israil, dan aku termasuk orang yang berserah diri". (Q.S. Yunus : 90)
Jadi, setiap manusia dengan merujuk pada dirinya dan mendengarkan suara
dari lubuk hatinya yang paling dalam akan menemukan Tuhan. Hanya saja, di saat ia
akrab dengan alam materi, mungkin ia akan mencari sesuatu benda materi dan
menyebutnya sebagai tuhan atau perwujudan dari Tuhan yang ia rasakan dalam
hatinya.
Fungsi agama kepada manusia:
a. Memberi pandangan dunia kepada satu-satu budaya manusia.
Agama memberi pandangan dunia kepada manusia karena ia sentiasanya
memberi penerangan mengenai dunia(sebagai satu keseluruhan), dan juga
kedudukan manusia di dalam dunia. Penerangan yang dimaksudkan disini adalah
penerangan falsafah. Contohnya, agama Islam menerangkan kepada umatnya bahwa
dunia adalah ciptaan Allah SWT dan setiap manusia harus menaati Allah SWT.
b. Menjawab berbagai soalan yang tidak mampu dijawab oleh manusia.
ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN
ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA
TAHUN AJARAN 2014/2015
9
Persoalan yang senantiasa ditanya oleh manusia merupakan persoalan yang tidak
terjawab oleh akal manusia sendiri. Contohnya persoalan kehidupan selepas
mati.Maka, agama itulah berfungsi untuk menjawab soalan-soalan ini.
c. Sebagai pencapai tujuan luhur manusia di dunia ini
Cita-cita manusia yaitu untuk mendapatkan kesejahteraan lahir dan batin. Dalam
Al-Quran surat Thoha ayat 117-119 disebutkan: ”Maka kami berkata: “Hai Adam,
Sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu dan bagi istrimu, Maka sekali-kali janganlah
sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang menyebabkan kamu menjadi celaka.
Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak akan telanjang. Dan
Sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak (pula) akan ditimpa panas matahari
di dalamnya”.
d. Memainkan fungsi kawanan sosial
Agama merupakan satu faktor dalam pembentukkan kelompok manusia. Ini adalah
kerangka sistem agama menimbulkan keseragaman bukan hanya kepercayaan yang
sama, malah tingkah laku, pandangan dunia dan nilai yang juga sama. Kebanyakan
agama di dunia adalah menawarkan kepada kebaikan. Dalam ajaran agama sendiri
sebenarnya telah menggariskan kode etika yang wajib dilakukan oleh penganutnya.
Maka ini dikatakan agama memainkan fungsi kawanan sosial
Jika dibandingkan dengan makhluk lain yang ada di Bumi ini manusia memiliki otak
dan perasaan serta memiliki tubuh yang paling ideal dibandingkan dengan makhluk
hidup lain seperti hewan dan tumbuhan untuk menjadi khalifaah di dunia. Dan jika
dibandingkan dengan makluk lain seperti jin dan malaikat, bermula dari bahan
pembuatnya dimana manusia dibuat dari tanah sedangkan malaikat dari cahaya serta
jin dari api. Namun manusia memiliki jasad sedangkan jin dan malaikat tidak
memilikinya. Selain itu pula manusia dibekali dengan fitrah.
Manusia diciptakan sebagai makhluk yang paling baik diantara makhluk lainnya,
baik secara jasmani maupun rohani. Ia dapat berdiri tegak, berbicara, berilmu
mengatur lagi bijak. Hal itu disebabkan manusia dibekali akal pikiran dan hati yang
dapat berfungsi dengan baik. Sehingga memungkinkan manusia menjadi khalifah di
bumi.
ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN
ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA
TAHUN AJARAN 2014/2015
10
2.2 MANUSIA MENURUT TINJAUAN ISLAM
(disusun oleh Sabilla Astaniajanti 1406602406)
I. Pengertian Manusia
Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens”
(Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi (mampu
menguasai makhluk lain). Sedangkan secara istilah manusia dapat diartikan sebuah
konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus)
atau seorang individu. Menurut Abineno J.I “Manusia adalah “tubuh yang berjiwa”
dan bukan “jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana”.
Sedangkan dalam Al Qur‟an pengertian manusia adalah makhluk paling mulia,
memiliki berbagai potensi, dan memperoleh petunjuk kebenaran dalam menjalani
kehidupan.
II. Penciptaan Manusia
Berdasarkan Surat Al Mu‟minun ayat 12-14, Allah SWT menjadikan saripati
tanah yang terdapat dalam tubuh manusia sebagai nutfah (air yang berisi
spermatozoa atau disebut sperma), kemudian ditumpahkan kedalam qarar (rahim
atau kandungan). Allah SWT menjadikan nutfah sebagai alaqah yang berbentuk
gumpalan darah menyerupai buah leci atau lintah. Dari Alaqah Allah SWT
menjadikannya sebagai mudgah, yaitu segumpal daging menyerupai daging hancur
yang sudah dikunyah. Dari mudgah Allah SWT menjadikannya sebagai idzam, yaitu
tulang atau rangka. Kemudian tulang atau rangka itu dibalut oleh daging. Setelah itu
Allah SWT menjadikannya sebagai mahluk dalam bentuk lain yaitu dalam bentuk
manusia yang telah berkepala, berbadan, bertangan, dan berkaki.
III. Hak dan Kewajiban Manusia
Kewajiban seorang muslim terbagi menjadi tiga yaitu, kewajiban atas diri sendiri
(misalnya makan, minum, berpakaian, dsb), kewajiban terhadap sesama manusia
(misalnya tolong menolong) dan kewajiban terhadap Allah SWT (misalnya
beribadah, dsb).
ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN
ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA
TAHUN AJARAN 2014/2015
11
Hak seorang muslim atas muslim yang lain yaitu menjawab salam, menjenguk
orang yang sakit, menghadiri undangan, mendoakan orang bersin yang mengucap
basmallah, memberi saran jika ada yang meminta, serta mengantar jenazah ke
kuburan.
IV. Tujuan Penciptaan Manusia
Berdasarkan Surat Al Baqarah ayat 30, manusia diciptakan oleh Allah SWT
sebagai khalifah di muka bumi. Lalu berdasarkan Surat Az Zariyat ayat 56, Allah
menciptakan manusia agar manusia menyembah-Nya. Dan menurut Al Ghazali
manusia diciptakan agar mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat
V. Kelebihan dan Kekurangan Manusia
Kelebihan manusia diantara makhluk-makhluk lain yaitu Mampu mengetahui
sifat dan fungsi benda-benda, mampu menundukkan bumi dan segala isinya, serta
diberi akal pikiran dan panca indera.
Sementara itu manusia juga memiliki banyak kekurangan, diantaranya
Terjerumus ke dalam hawa nafsu, banyak hal yang tidak dapat dijangkau oleh
manusia, suka menganiaya, kikir, dan tidak bersyukur, memiliki kecenderungan
untuk berkeluh kesah, makhluk yang paling banyak membantah, dsb.
VI. Hubungan Manusia dengan Allah, Sesama, dan Alam
Hubungan Manusia dengan Allah bersifat timbal balik, manusia melakukan
hubungan dengan Allah SWT dan Allah pun melakukan hubungan dengan manusia.
Tujuan manusia berhubungan dengan Allah adalah dalam rangka pengabdian dan
ibadah. Ibadah terhadap Allah terbagi menjadi dua yaitu Mahdhoh (ditentukan Allah)
serta Ghairu Mahdhoh (tidak ditentukan Allah). Inti dari hubungan Allah dengan
manusia yaitu aturan berupa perintah dan larangan.
Karena manusia merupakan makhluk sosial, manusia memiliki dorongan untuk
berinteraksi dengan sesama, manusia tidak dapat hidup sendiri, dan manusia harus
saling mengenal satu sama lain serta menjalin hubungan baik antar sesama.
Manusia diberi akal dan pikiran agar manusia dapat mengeksplorasi sumber
daya yang ada di bumi namun tetap merawat bumi dengan sebaik-baiknya.
ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN
ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA
TAHUN AJARAN 2014/2015
12
2.3 PENGERTIAN AJARAN ISLAM DAN KARAKTERISTIK ISLAM
INSANIYYAH
(disusun oleh Rafif Hibatullah 1406573772)
Islam merupakan agama yang diturunkan untuk manusia dan merupakan dien
universal yang merupakan rahmat untuk seluruh semesta alam. Oleh karena itu, Islam
merupakan satu-satunya agama yang cocok dengan fitrah dan jiwa manusia. Pada
dasarnya, tidak ada satupun ajaran Islam yang bertentangan dengan jiwa manusia.
Pada prinsipnya, manusia punya kecenderungan untuk cinta pada harta, tahta, dan
segala hal yang bersifat duniawi. Semua itu tidak dilarang di dalam Islam, tetapi harus
diantur keseimbangannya dengan kenikmatan ukhrawi sebagaimana dalam firman
Allah pada QS Al-Qasas:28:77
artinya "Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan)
duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik
kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi.Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS Al-Qasas:28:77)
Dalam salah satu karakteristiknya, Islam memiliki karakter „Insaniyyah‟. Secara
bahasa, insaniyyah sering diartikan „kemanusiaan‟. Sedangkan secara istilah,
insyaniyyah di sini berarti bahwa Islam sangat sesuai dengan fitrah manusia. Islam
juga mendudukkan manusia pada posisi kunci dalam struktur kehidupan ini. Oleh
karena itu adalah sangat wajar bila masalah kemanusiaan menjadi salah satu hal yang
penting dalam Islam.
Perjuangan Rasulullah SAW memang patut kita teladani. Rasulullah Saw sering
terlihat dilanda gundah dan sedih dari kekafiran orang-orang musyrik yang lahir dari
keangkuhan dan kebodohan. Ia sedih bukan karena siksaan mereka, tetapi sedih dari
kebodohan dan keangkuhan yang membutakan mereka dari kebenaran Islam.
Olehnya itu, di salah satu munajatnya ia meminta kepada Allah SWT untuk tidak
menurunkan azab kepada kaumnya, karena kekafiran mereka itu datangnya dari
ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN
ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA
TAHUN AJARAN 2014/2015
13
kebodohan belaka. Namun, tugas setiap rasul hanya menyampaikan sedangkan
keberhasilan setiap dakwah ada di tangan Allah SWT, pemilik risalah. Dengan
bimbingan qur‟ani ini, Rasulullah SAW tidak pernah menyimpan dendam kepada siapa
pun, meski kepada mereka yang pernah menyakitinya. Jika dia marah dan balas
dendam, maka ia marah dan balas dendam karena Allah. Yang demikian itu karena di
sana ada larangan-larangan syariat yang telah dilanggar oleh mereka yang
menghendaki pencegahan dan hukuman yang setimpal.
Tingkat kemanusiaan yang tidak tertandingi ini ditiru dan dicontohkan oleh
mereka yang dirahmati Allah dari umatnya, mereka yang senantiasa menunjukkan
keprihatinan terhadap kondisi umat yang menyayat hati, kondisi umat yang digerogoti
oleh pemikiran-pemikiran kotor yang diusung oleh arus atheisme, positivisme, dan
sekularisasi di pelbagai sudut-sudut kehidupan.
A. RABBANIYAH
Sebagai agama terakhir yang sempurna, Islam memiliki karakteristik yang
membedakannya dengan agama-agama yang terdahulu. Di antaranya adalah
Rabbaniyah ( ‫ل‬ ‫ي‬ )
Karakter pertama dinul Islam, adalah bahwa Islam merupakan agama yang
bersifat rabbaniyah, yaitu bahwa sumber ajaran Islam, pembuat syariat dalam hukum
(baca; perundang-undangan) dan manhajnya adalah Allah SWT, yang diwahyukan
kepada Rasulullah SAW, baik melalui Al-Qur‟an maupun sunnah. Allah SWT berfirman
QS. 32: 1-3:
“Alif Laam Miim. Turunnya Al Qur‟an yang tidak ada keraguan padanya, (adalah) dari Tuhan
semesta alam. Tetapi mengapa mereka (orang kafir) mengatakan: “Dia Muhammad mengada-
adakannya”. Sebenarnya Al Qur‟an itu adalah kebenaran (yang datang) dari Tuhanmu, agar
kamu memberi peringatan kepada kaum yang belum datang kepada mereka orang yang
memberi peringatan sebelum kamu; mudah-mudahan mereka mendapat petunjuk.”
Dengan karakteristik ini, Islam sangat berbeda dengan agama manapun yang
ada di dunia pada saat ini. Karena semua agama selain Islam, adalah buatan
manusia, atau paling tidak terdapat campur tangan manusia dalam pensyariatannya.
Sifat Rabbaniyah disini meliputi dua kriteria yaitu:
 Rabbaniyah Ghoyah ( tujuan) dan Wijhah (sudut pandang)
ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN
ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA
TAHUN AJARAN 2014/2015
14
 Rabbaniyah mashdar (sumber hukum) dan manhaj (sistem)
Rabbaniyah Ghoyah (Tujuan) dan Wijhah (sudut pandang)
Sebagai tujuan, Islam itu menjadikan tujuan akhir dan sasarannya jauh ke
depan, yaitu dengan menjaga hubungan dengan Allah secara baik dan mencapai
ridho-Nya. Dan tujuan ini merupakan tujuan utama Islam dan pada gilirannya
merupakan tujuan akhir, sasaran, puncak cita-cita, usaha dan kerja keras manusia
dalam kehidupan dimuka bumi. Sebagaimana firman Allah “ Hai manusia,
sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju Rabbmu, mak
pasti kamu akan menemui-Nya. “ (QS. Al Insyiqaq :6).
Misalnya ada anjuran untuk berjihad dan perang melawan musuh sebagaimana
yang telah dialamai oleh Rasulullah dana para sahabatnya waktu itu. Perintah ini tidak
semata-mata bertujuan menghancurkan musuh tapi lebih dari itu yakni supaya tidak
ada fitnah dan supaya agama ini semata-mata untuk Allah. (QS.8:39)
Pada intinya segala sesuatu yang ada dalam Islam semata-mata
dimaksudkan untuk menjadikan seseorang Ikhlash kepada Allah. Karenanya ruh dan
globalitas Islam adalah Tauhid.
Dampak Rabbaniyah Ghoyah dan Wijhah :
1. Mengetahui tujuan keberadaan manusia : darimana asalnya, untuk apa hidup di
dunia, dan akan kembali kepada siapa , dll.
2. Al Ihtida‟ (mendapat petunjuk) menuju fitrah. (QS. Rum:32)
3. Keselamatan diri dari tamazzuq (bercerai berai). (QS. Ali Imran:101; Az Zumar
:29)
4. Membebaskan manusia dari ubudiyyah pada ego dan syahwat. (QS. Ali Imran :
135).
ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN
ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA
TAHUN AJARAN 2014/2015
15
Rabbaniyah Mashdar (sumber hukum) dan Manhaj (sistem)
Bahwa manhaj (metode/sistem) yang ditetapkan oleh Islam guna mencapai
sasaran dan tujuan itu adalah Manhaj Rabbani yang murni dan sumbernya adalah
Wahyu Allah yang turun kepada Rasulullah SAW (QS.4:174 ; 16:89). Jadi sumber
manhaj ini adalah datang dari Allah yang menginginkan Hidayah dan Nur bagi hamba-
Nya.
Manhaj ini (Islam) merupakan manhaj yang paling sempurna diatas semua
manhaj yang ada di dunia karena manhaj ini bersumber pada Kalimatullah, tidak
mengalami peyimpangan, pergantian dan tidak bercampur aduk dengan spekulasi-
spekulasi manusia baik dalam hal Aqidah, Ibadah,dan Akhlak.Risalah ini berbeda
dengan risalah sebelum Muhammad SAW yang terbatas pada periode tertentu dan
zaman yang terbatas. Sedangkan Rasulullah adalah Khatamun Nabiyyin (pamungkas
sekalian para nabi) dimana risalahnya adalah risalah abadi yang ditakdirkan Allah
akan tetap bertahan sampai kiamat nanti.
Risalah bagi totalitas manusia
Islam adalah risalah bagi manusia dalam kapasitasnya sebagai makhluq yang
sempurna. Islam sebagai risalah untuk manusia, mengatur dan mengarahkan akal,
ruh, fisik, kemauan dan naluri maupun instink. Karenanya tidak ada pemisahan dalam
mengatur dan mengarahkan potensi yang dimiliki manusia, karena manusia
merupakan makhluq Allah yang sempurna dan satu eksistensinya, dimana ruhnya
tidak berpisah dari materi dan materinya tidak berpisah dari akalnya. Karenanya
tujuan, sasaran dan jalanya harus satu juga. Dan inilah yang ditetapkan oleh Islam.
Islam menjadikan tujuan manusia adalah Allah dan sasaranya adalah Akhirat. (QS.
39:29).
Risalah bagi manusia dalam semua fase kehidupan.
Risalah Islam adalah hidayah Allah yang senantiasa menyertai manusia
kemanapun menghadap dan berjalan dalam perkembangan-perkembangan hidupnya.
Islam menyertai manusia semenjak masih bayi, kanak-kanak, remaja, dewasa dan
sampai masa tua. Dalam semua periode ini, Islam telah menetapkan bagi manusia
ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN
ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA
TAHUN AJARAN 2014/2015
16
manhaj terbaik yang dicintai dan di ridhai oleh Allah. Sehingga dalam Islam kita
mendapatkan hukum-hukum yang berkaitan dengan manusia ketika kecil, muda,
dewasa dan masa tua. Tidak ada jenjang kehidupan manusia yang berlalu begitu saja,
kecuali Islam mempunyai taujih (arahan) dan syari‟at (tata cara/ketentuan) didalamnya
(QS.2:233). Bahkan lebih dari itu, syari‟at Islam menaruh kepedulian kepada manusia
semenjak belum lahir sampai setelah meninggal dunia.
Risalah manusia dalam segala sektor kehidupan.
Diantara dimensi (makna) syumul dalam Islam adalah bahwa Islam merupakan
risalah bagi manusia pada semua sektor kehidupan dan segala aktifitas
kemanusiaannya. Maka Islam tidak pernah meninggalkan satu aspekpun dari aspek-
aspek kehidupan manusia kecuali dia mempunyai sikap didalamnya. Pada intinya
adalah Islam tidak akan membiarkan manusia berjalan sendiri tanpa hidayah dari
Allah. Kemanapun dia melangkah dan dalam aktifitas apapun dia lakukan, apakah itu
yang bersifat materiil ataupun spiritual, individu atau sosial, gagasan atau operasional,
keagamaan atau politis.
B. KARAKTERISTIK ISLAM AL-WUDHU
Salah satu karakteristik dari Islam adalah „al wudhuh‟ atau jelas. Jelas dengan
arti semua yang terkandung di dalam Islam tidak mengandung sedikitpun keraguan
dan kerancuan. Sumbernya valid karena berasal dari al Quran dan as Sunnah
shohihah. Sebagai contoh, dari segi aqidah, Islam dengan gamblang menjabarkan
konsep ketuhanan yang tunggal, esa, atau dikenal dengan istilah tauhid. Laa ilaaha
illallaah, tiada tuhan melainkan Allah. Konsep ketuhanan dalam Islam sangat jauh dari
kerancuan, tidak seperti yang terdapat pada agama lainnya dengan jumlah tuhan
sebanyak tiga bahkan lebih namun dalam satu pribadi, tuhan yang beranak dan
diperanakkan, tuhan yang memiliki ibu, dan berbagai kerancuan lainnya.
Dari segi ibadah, Islam juga menjelaskan secara jelas jalan-jalan yang dapat
menghantarkan seorang hamba kepada Tuhannya, Robbuna Jalla wa „Alla. Bentuk-
bentuk peribadatan dalam Islam terbatas terhadap apa yang terdapat pada al Quran
dan as Sunnah. Dan segala bentuk peribadatan yang tidak ada contohnya dari Rasul
dan para sahabatnya, maka ibadahnya itu tertolak dan peribadatan itu tergolong dalam
perilaku bid‟ah. Tidak seperti pada agama yang lain, misalnya nasrani, bentuk
ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN
ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA
TAHUN AJARAN 2014/2015
17
peribadatan mereka dari waktu ke waktu selalu berubah, bahkan sampai pada isi kitab
sucinya. Islam juga dengan jelas menerangkan tentang akhlakul karimah, pembagian
warisan, cara bermu‟amalah, kesehatan, dsb. Bahkan Islam menerangkan hal-hal
yang sangat kecil seperti tata cara masuk kamar mandi.
Kerukunan Intern Umat Beragama
Perbedaan pandangan dalam satu agama bisa melahirkan konflik di dalam
tubuh suatu agama itu sendiri. Perbedaan mazhab adalah salah satu perbedaan yang
nampak nyata. Kemudian lahir pula perbedaan ormas keagamaan. Walaupun satu
aqidah, misalnya Islam-perbedaan sumber penafsiran, penghayatan, kajian,
pendekatan terhadap Al-Quran dan As-Sunnah terbukti mampu mendisharmoniskan
intern umat beragama.
Konsep ukhuwwah islamiyah merupakan salah satu sarana agar tidak terjadi
ketegangan intern umat Islam yang meyebabkan peristiwa konflik. Konsep ini
mengupayakan berbagai cara agar tidak saling mengklaim kebenaran. Justru
menghindarkan permusuhan karena perbedaan mazhab dalam Islam. Semuanya
untuk menciptakan kehidupan beragama yang tenteram, rukun, harmonis, dan penuh
kebersamaan.
Sebab pendiri mazhab sendiri tidak pernah mengklaim bahwa pendapatnyalah
yang paling benar. Justru para pengikut mazhablah yang selalu bersikap fanatisme
buta meskipun kadangkala tanpa dasar berpijak yang kokoh. Sikap-sikap seperti inilah
yang harus benar-benar disadari oleh masing-masing individu di antara umat untuk
dirubah secara perlahan dengan cara memperbanyak mendengar, melihat, belajar,
mengamati, dan berdiskusi dengan kelompok (mazhab lain).
Sebab pada hakikatnya semua umat Islam tanpa terkecuali hanya berpegang
kepada dua landasan pokok saja yaitu Al-Qur`an dan As-Sunnah. Di masa dahulu,
kini, bahkan masa yang akan datang kedua landasan pokok itu tidak akan pernah
berubah kedudukannya dalam Islam. Hadits Rasulullah saw menegaskan bahwa
seseorang atau kelompok tidak akan sesat selamanya selagi mereka tetap berpegang
kepada dua warisan beliau yaitu Kitabullah (al-Qur`an) dan Sunnah.
ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN
ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA
TAHUN AJARAN 2014/2015
18
Lebih dari itu, dalam Islam seorang muslim memiliki kebebasan berfikir dan
menyatakan pendapat sebagai salah satu hak asasi. Seorang muslim yang lain tak
perlu berkecil hati menghadapi perbedaan pendapat umat tentang masalah-masalah
agama yang disebut ikhtilaf, baik dalam bidang hukum fiqih maupun maslaah yang
menyinggung bidang aqidah. Perbedaan paham di kalangan umat tidak boleh ditutup
dengan alasan ketenangan, kerukunan dan sebagainya.
Risalah Nabi Muhammad SAW menghendaki perkembangan, penelitian ilmiah,
pemahaman yang mendalam untuk menambah keimanan dan selanjutnya diamalkan.
Maka dibukalah pintu ijtihad untuk masalah-masalah tertentu dalam memenuhi
perkembangan zaman yang terus beredar. Hasil taffaquh fiddien dan ijtihad tidak
mustahil menghasilkan pendapat yang berbeda-beda (ikhtilaf). Agama Islam tidak
melarang terjadinya ikhtilaf, yang terlarang justru perbuatan jumud (beku) dan tafarruq
atau berpecah belah, yang kedua-duanya tak perlu dipilih. Ikhtilaf (perbedaan paham)
tidak semata-mata menimbulkan tafarruq (perpecahan).
Di zaman para sahabat nabi, juga pernah terjadi ikhtilaf, misalnya perbedaan
faham dalam masalah-masalah fiqih, tetapi mereka tidak berpecah belah, karena
berpegang kepada petunjuk risalah itu sendiri. Sebagaimana firman Allah SWT: "Hai
orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara
kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia
kepada Allah (Al-Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah
dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya". (Q.S.
An Nisa: 59).
Begitulah mengapa Islam memiliki karakteristik „al wudhuh‟ atau jelas karena
tidak ada sedikitpun dalam ajaran Islam yang menimbulkan keraguan atau kerancuan.
Jikalau sebagian orang ada yang merasa ajaran Islam memiliki kerancuan, hal itu tidak
lain disebabkan karena dangkalnya pemahaman orang tersebut.
C. Karakteristik Islam yang Real
Islam adalah agama yang sangat sempurna dan satu-satunya agama yang
diridhoi oleh Allah SWT. Sebagai agama yang sempurna, Islam tentu memiliki banyak
fungsi ataupun kegunaan bagi umatnya yang menjalankan perintah atau menjauhi
larangan-Nya. Selain berfungsi bagi penganutnya, ajaran Islam juga memberi manfaat
ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN
ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA
TAHUN AJARAN 2014/2015
19
bagi pemeluk agama lain. Seperti yang telah diketahui, Islam adalah adalah rahmat
bagi seluruh alam.
Islam telah dikenal sebagai agama yang berjuang untuk menegakkan keadilan,
persaudaraan, dan persamaan derajat manusia. Tak ada kelebihan yang berkulit putih
dari yang berkulit hitam. Lelaki dan perempuan diberi hak, kewajiban, dan tanggung
jawab yang sama. Bagi Islam, manusia yang terbaik derajatnya adalah manusia yang
paling baik akhlaknya, yang paling banyak berbuat dan bermafaat bagi kemanusiaan,
atau tegasnya yang paling bertakwa kepada Allah SWT. Islam mengajarkan bahwa
tidak sempurna iman seseorang sebelum ia kasih kepada orang lain sebagaimana ia
kasih kepada dirinya sendiri. Islam medorong umat manusia supaya bekerja untuk
kebaikan dan kedamaian, kendati berbeda agama. Agama tidak boleh dipaksakan
kepada siapapun.
Islam sebagai agama wahyu yang memberikan bimbingan kepada umat
manusia dalam semua aspek kehidupan dapat diibaratkan sebagai jalan raya yang
lurus dan mendaki, yang dapat mengantarkan umat manusia sampai derajat tertinggi.
Jalan raya itu cukup lebar, yang pinggir kiri dan kanannya berpagar Al-Qur‟an dan
Sunnah Nabi. Pada jalan raya yang lurus itu terdapat jalur-jalur yang jumlahnya
sebanyak aspek kehidupan manusia. Ada jalur teologi, ibadat, politik, ekonomi, sosial,
rumah tangga, pendidikan, seni dan budaya, etika, filsafat, mistik, dan lain sebagainya.
Siapa saja yang telah memasuki gerbang awal jalan raya Islam harus berpikir,
bersikap, dan berbuat sebaik mungkin dalam menempuh jalan itu agar jangan sampai
menabrak pagar-pagar Al-Qur‟an dan Sunnah Nabi.
Agama Islam dikatakan memberi pandangan dunia kepada manusia karena ia
sentiasanya memberi penerangan mengenai dunia(sebagai satu keseluruhan), dan
juga kedudukan manusia di dalam dunia. Penerangan bagi pekara ini sebenarnya
sukar dicapai melalui indera manusia, melainkan sedikit penerangan daripada
falsafah. Setiap persoalan yang sentiasa ditanya oleh manusia merupakan persoalan
yang tidak terjawab oleh akal manusia sendiri.
Fungsi agama yang dituturkankan oleh Allah sebenarnya adalah anugerah
dariNya. Amalan itu adalah untuk menyuburkan pertumbuhan roh-roh kita. Dengan
ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN
ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA
TAHUN AJARAN 2014/2015
20
tidak mempunyai penyuburan yang sedemikian, kita tidak akan dapat berupaya untuk
membangunkan kekuatan roh-roh kita demi untuk menghadapi kehadiran fizikal Allah
SWT pada Hari Pengadilan kelak.Dari aspek ibadah pun banyak fungsi yang dapat
kita ambil. Penambahan nilai semangat yang tinggi juga bermanfaat terdapat banyak,
yiaitu dari segi fizikal, ekonomik dan kesehatan dalam kita mengerjakan sembahyang
(salat), derma yang diwajibkan (zakat), berpuasa dibulan Ramadan, dan menunaikan
haji.
Dari segi solat/sembahyang, sembahyang lima waktu sehari adalah makanan
utama bagi roh kita. Sementara roh akan mendapatkan beberapa pertumbuhan dan
penyuburan dengan menjalani kehidupan yang benar, dengan tidak mengerjakan
sembahyang, ini diibaratkan seumpama memakan makanan ringan tanpa memakan
makanan utama. Dari segi zakat, apabila saja kita menerima “pendapatan bersih,”
mestilah kita mengeluarkan 2.5% dan memberikannya kepada orang orang yang telah
ditentukan – ibu bapa-ibu bapa, saudara, yatim piatu, orang-orang miskin, dan
pengembara, mengikut ayat ini (2:215). Keutamaan Zakat adalah menunjukkan
undang-undang dari Allah SWT: “Belas kasihKu meliputi semuanya, tetapi Aku akan
tentukan kepada orang orang yang benar yang memberikan Zakat” (7:156). Zakat dapat
menolong orang-orang miskin.
Mengerjakan sembahyang subuh dapat menolong dari penyakit arthritis. Juga,
dengan bangun awal pagi dapat menolong mencegah ganguan emosi dan masaalah
psikologi. Sujud, yang mana telah dilakukan berulang kali semasa sembahyang dapat
mengembangkan perjalanan darah didalam otak supaya dapat mengimbangkan
kelebihan darah, dan ini dapat mencegah kepusingan. Berulang kali menundukkan
badan dan menggerakkan sendi adalah sehat bagi penggerakan tubuh. Semua ini
adalah fakta scientifikal yang telah mantap.
Mengambil air sembahyang untuk keutamaan sembahyang telah menggalakkan
kita supaya sentiasa menggunakan kamar mandi. Kebiasaan ini dapat menghalang
kita dari penyakit seperti kanker. Penyakit yang berbahaya melalui air kencing dan
najis perlu diamati. Jika kotoran disimpan didalam kolon dalam masa yang agak lama,
benda-benda yang berbahaya ini akan menyerap didalam tubuh dan dapat
menyebabkan kanker.
ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN
ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA
TAHUN AJARAN 2014/2015
21
Berpuasa dibulan Ramadan untuk mengembalikan perut kepada keadaan yang
normal, mengurangkan tekanan darah tinggi, menghilangkan toksin yang berbahaya,
dan mengurangkan berat badan dengan mengeluarkan lemak yang membahayakan.
Walaupun tidak diuraikan semuanya,tapi dapat kita lihat bahwa agama Islam
mempunyai banyak fungsi. Dari aspek ajarannya ataupun ibadah-ibadah yang
dijalankan oleh pemeluknya pasti ada manfaat yang dapat diraih. Oleh karena itu, kita
sebagai umat Islam harus bangga terhadap agama Islam dan menjalankan segala
perintah atau menghindari segala larangannya dengan sebaik mungkin agar banyak
manfaat yang kita raih.
D. SYUMULIYYAH
Syumul bermaksud lengkap. Ini berarti bahawa agama Islam adalah sebuah
agama yang lengkap dan sempurna serta meliputi kehidupan dunia dan akhirat.Islam
meliputi seluruh kehidupan manusia di dunia dan akhirat. Islam telah mengatur
kehidupan manusia dengan lengkap yang meliputi Ibadah, akhlak, ekonomi, politik,
kemasyarakatan, kesehatan, kebuadayaan, bahasa, seni, pengetahuan, hubungan
antarabangsa, alam sekitar, falsafah, sains, undang-undang dan sebagainya.
Firman Allah SWT ;
38. Tiadalah Kami hafalkan sesuatupun dalam Al-Kitab
Ayat di atas menjelaskan bahwa, al-Quran telah menjelaskan semua perkara yang berkaitan
dengan kehidupan manusia di dunia dan di akhirat. Tiada yang ditinggalkan oleh al-Quran. Ini
menunjukkan bahawa Islam itu adalah agama yang lengkap. Maka, kita tidak perlu cari agama
lain, kerena tiada agama yang selengkap Islam. Al-Quranlah selengkap-lengkap petunjuk atau
manual cara hidup di dunia dan akhirat.
Allah sebagai Sang Pencipta, sudah sewajarnya kita patuh dan mengikut
prosedur manual yang Allah sediakan yaitu al-Quran. Ikutilah al-Quran, niscaya hidup
kita akan bahagia selamat di dunia dan akhirat serta tidak akan tersesat. Insya Allah
kita akan sampai ke destinasi kita yaitu Surga bukannya tersesat ke neraka.
ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN
ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA
TAHUN AJARAN 2014/2015
22
E. AL WASATHIYAH
Di dunia ini ada agama yang hanya menekankan padapersoalan-persoalan
tertentu, ada yang lebih mengutamakan masalah materi ketimbang rohani atau
sebaliknya. Ada pula yang lebih menekankan aspek logika daripada perasaan dan
begitulah seterusnya. Allah Subhanahu wata'ala menyebutkan bahwa umat Islam
adalah ummatan wasathan (umat yang pertengahan), umat yang seimbang dalam
beramal, baik yang menyangkut pemenuhan terhadapkebutuhan jasmani dan akal
pikiran maupun kebutuhan rohani.
Manusia memang membutuhkan konsep agama yangseimbang, hal ini karena
tawazun (kesimbangan) merupakan sunnatullah. Di alam semesta ini terdapat siang
dan malam, gelap dan terang, hujan dan panas dan begitulah seterusnya sehingga
terjadi keseimbangan dalam hidup ini. Dalam soal aqidah misalnya, banyak agama
yang menghendaki keberadaan Tuhan secara konkrit sehingga penganutnya membuat
simbol-simbol dalam bentuk patung. Ada juga agama yang menganggap tuhan
sebagai sesuatu yang abstrak sehingga masalah ketuhanan merupakan kihayalan
belaka, bahkan cenderung ada yang tidak percaya akan adanya tuhan sebagaimana
komunisme.
Islam mempunyai konsep bahwa Tuhan merupakansesuatu yang ada, namun
adanya tidak bisa dilihat dengan mata kepala kita, keberadaannya bisa dibuktikan
dengan adanya alam semesta ini yang konkrit, maka ini merupakan konsep ketuhanan
yang seimbang.
Di merata tempat orang bercakap tentang wasathiyah. Namun adakah kita
memahami konsep wasathiyah dari perspektif Islam. Bagaimana Islam melihat
wasathiyah itu. Adakah wasathiyah itu bermaksud tengah-tengah, atau adakah
wasathiyah itu bermaksud sederhana.
Di dalam Al-Quran, AllahSubhanahu wa Ta‟ala berfirman tentang wasathiyah,
ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN
ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA
TAHUN AJARAN 2014/2015
23
“Dan demikianlah Kami telah menjadikan kamu semua, umat yang „wasatha‟ agar kamu
menjadi saksi atas sekalian manusia.” (Surah Al-Baqarah, 2: 143)
Para ulama membahaskan pengertian wasathiyah dalam ayat ini. Antaranya
mereka mengambil manfaat daripada tafsiran Nabi sallallahu „alaihi wasallam sendiri
terhadap wasathiyah. Apabila Nabi menterjemah perkataan “wasatha”, sabda Baginda
di dalam hadits riwayat Al-Bukhari mengatakan bahawa “wasath itu adalah
adil”.Apabila Nabi mengatakan bahawa wasathiyah itu maksudnya adil, para ahli ilmu
membahaskan apa yang dimaksudkan dengan adil.
Adil mempunyai banyak makna, antara yang boleh saya kongsikan di sini,
‫إإإ‬ ‫إإ‬ ‫إإ‬ ‫إإإإإ‬
“Memberikan hak kepada orang yang berhak”
Maksud adil yang lain menurut para ulama,
‫إإإإإ‬ ‫إإ‬ ‫إإإإإ‬ ‫إإإ‬
“Meletakkan sesuatu kena pada tempatnya”
Pertama, menegakkan prinsip wasathiyah dalam paham & prilaku keagamaan kita.
Implementasi Prinsip “Wasathiyah” Dalam Paham dan Prilaku Keagamaan
Islam sebagai din yang berlaku secara universal sangatlah bertentangan secara
diametral dengan sikap dan perilaku “tatharruf” ataupun “ghuluw” dan berbagai istilah
sejenis lainnya. Dalam Al-Qur‟an, Islam (dan umatnya) disebut sebagai agama dan
umat “tengahan” (wasathan) yang setidaknya dapat diidentifikasi dengan beberapa
karakter berikut; al-khairiyah, al-„adl, al-yusr wa raf‟ul haraj, al-hikmah, al-istiqamah, al-
bayniyah (bayna ifrath wa tafrith, al-ghuluw wa al-jafa‟ dst.)
Kedua, revitalisasi tasamuh dalam kehidupan majemuk. Sebagai landasan yang kokoh
bagi kehidupan bangsa kita yang majemuk dan pluralistik dalam suasana ko-eksistensi
dan penuh toleransi (tasamuh)
ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN
ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA
TAHUN AJARAN 2014/2015
24
F. Al Jam’u Baina Ats Tsabat wa Al Murunnah
Di dalam Islam, tergabung juga ajaran yang permanen dengan yang fleksibel (al jam‟u
baina ats tsabat wa al muruunah). Yang dimaksud dengan yang permanen adalah hal-
hal yang tidak bisa diganggu gugat, dia mesti begitu, misalnya shalat lima waktu yang
mesti dikerjakan, tapi dalam melaksanakannya ada ketentuan yang bisa fleksibel,
misalnya bila seorang muslim sakit dia bisa shalat dengan duduk atau berbaring, kalau
dalam perjalanan jauh bisa dijama‟ dan diqashar dan bila tidak ada air atau dengan
sebab-sebab tertentu, berwudhu bisa diganti dengan tayamum. Ini berarti, secara
prinsip Islam tidak akan pernah mengalami perubahan, namun dalam pelaksanaannya
bisa saja disesuaikan dengan situasi dan konsidinya, ini bukan berarti kebenaran
Islam tidak mutlak, tapi yang fleksibel adalah teknis pelaksanaannya. Dengan
demikian, menjadi jelas bagi kita bahwa, Islam merupakan satu-satunya agama yang
sempurna dan kesempurnaan itu memang bisa dirasakan oleh penganutnya yang
setia.
ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN
ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA
TAHUN AJARAN 2014/2015
25
2.4 SUMBER AJARAN AGAMA ISLAM
(disusun oleh Nafil Rabbani Attamimi 1406600590)
Pengantar
Islam memiliki tiga sumber ajaran utama sebagai pedoman hidup, dan untuk
menegakkan hukum-hukumnya. Ketiga sumber ajaran tersebut adalah Al-Quran,
Hadith atau As-Sunnah, dan Ijtihad.
Al Qur’an
Al-Quran adalah menurut istilah etimologi berarti bacaan. Dan menurut istilah
terminologi adalah suatu yang disampaikan langsung kepada nabi Muhammad SAW,
yang jika dibaca akan menjadi ibadah. Al-Quran mempunyai nama-nama lain yang
telah disebutkan/dicantum dalam Al-quran itu sendiri, antara lain: Ar-Rahmat(karunia),
Al-Furqan(pembeda benar-salah) dan lain sebagainya.
Sejarah Al-Quran awalnya diturunkan secara tidak langsung yang bermaksud
surah-per-surah, Surrah pertama yaitu Al-Alaq ayat 1-5 yang diturunkan pada malam
Lailatul Qadr, pada 17 Ramadhan. Selama 22 tahun Al-Quran diturukan.
Al-Quran terdiri dari 30 Juz, 114 Surah, dan 6236 ayat. Namun jumlah ayat
dapat berubah sewaktu-waktu jika ditambahkan ucapan bismillah di tiap surah nya.
Dari surah-surah tersebut ada yang bersifat Makkiyah dan Madaniyah. Makkiyah
merupakan surat yang diturunkan pada saat Nabi Muhammad SAW berdakwah di
Makkah. Biasanya surat-surat makiyah bersifat surat pendek dan disampaikan
biasanya untuk seluruh kalangan manusia karena wahyunya biasanya adalah untuk
kehidupan sehari-hari. Untuk surat Madaniyah, biasanya surat-surat tersebut bersifat
panjang ayat-ayatnya, dan surat-surat tersebut berisi untuk orang-orang beriman
karena kalangan dari ayat tersebut lebih spesifik untuk ibadah, dan lain sebagainya.
Surat Madaniyah diturunkan pada saat nabi Muhammad SAW berdakwah di
Madinnah.
Al-Quran merupakan kitab suci agama Islam. Setiap orang yang beriman harus
percaya dan menerapi isi dari Al-Quran tersebut. Hukum-hukum dalam Al-Quran
bersifat mutlak dan tidak dapat diubah lagi isinya, dan ajaran Al-quran sudah pasti
benar dikarenakan Alquran merupakan wahyu atau perkataan dari Allah secara
langsung dituliskan dalam kitab tersebut.
Al-Quran diturunkan oleh Allah dengan berbagai macam tujuan. Al-Quran
sebagai kitab juga sebagai pedoman hidup untuk semua manusia dimuka bumi, telah
dicantumkan dalam surah Al-Jatsiyah ayat 20 yang berarti Al Qur‟an ini adalah
pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini. Al-Quran juga
dapat berfungsi sebagai bukti atau penjelasan tentang suatu kebenaran yang ada
dalam kehidupan manusia, salah satu contohnya pada surah Al-Baqarah ayat 233
ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN
ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA
TAHUN AJARAN 2014/2015
26
yang berarti: para ibu hendaklah menyusui anaknya selama dua tahun, yaitu bagi yang
ingin menyempurnakan penyusuannya. Fungsi lain dari Al-Quran adalah untuk
menunjukkan apa yang benar dan apa yang salah, dan menjelaskan dari hukum-
hukum yang telah dicantumkan dalam Al-Quran. Jika kita renungi lagi banyak sekali
Fungsi-Fungsi dari Al-Quran atas kebenaran, dan keindahannya.
Kandungan dalam Al-Quran sangat bervariasi dan bermacam-macam, antara lain:
 Menjelaskan prinsip-prinsip keimanan kepada Allah SWT, dan keimanan
 terhadap ke-enam rukun iman.
 Menjelaskan tentang syariah mengenai ibadah-ibadah yang umum
maupun ibadah yang khusus.
 Menceritakan kisah-kisah para Nabi-Nabi dan Rasul Allah SWT, serta
kisah dari umat-umat terdahulu sebagai renungan maupun pelajaran
untuk kaum umat Islam.
 Sebagai Ilmu pengetahuan yang telah terbukti secara ilmiah dan logis.
As-Sunnah/Hadisth
As-Sunnah atau Hadith menurut istilah Etimologis yang berarti cara. Dan
menurut istilah terminologi sunnah adalah suatu hal yang berasal dari nabi
Muhammad SAW, yang bersifat perkataan, perbuatan, penetapan, sifat, dan
perjalanan hidupNya. Al-Hadis adalah sumber kedua agama dan ajaran Islam. Hadis
mempunyai peranan penting setelah Al-Quran. Al-Quran sebagai kitab suci dan
pedoman hidup umat Islam diturunkan pada umumnya dalam kata-kata yang perlu
dirinci dan dijelaskan lebih lanjut, agar dapat dipahami dan diamalkan.
Kedudukan suatu hadith merupakan sangat penting dan telah dicantumkan di
Al-Quran surat an-Nisa ayat 59 yang berarti: Hai orang-orang yang beriman, taatilah
Allah dan taatilah Rasul. Disamping ayat tersebut, masih banyak ayat-ayat Al-Quran
tentang pentingnya untuk menaati Nabi Muhammad SAW.
Sunnah merupakan petunjuk pelaksanaan Al-Quran yang diterapkan oleh Nabi
Muhammad SAW. Salah satu contoh yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW
adalah cara-cara kita melakukan ibadah seperti Shalat dan lain sebagainya.
Bagian dalam hadith adalah Rawi, Matan, dan Sanad. Rawi merupakan orang
yang menyampaikan atau menuliskannya dalam suatu buku segala hal yang didengar
dan diterimanya oleh seseorang tentang hal-hal yang diperbuat oleh Nabi Muhammad
SAW. Matan adalah suatu hal atau isi dari suatu hadis. Sanad merupakan jalan yang
dapat menghubungkan Matan hadith kepada Nabi Muhammad SAW.
Fungsi Hadisth:
ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN
ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA
TAHUN AJARAN 2014/2015
27
 Untuk menegaskan apa yang telah tercantum dalam Al-Quran oleh Nabi
Muhammad SAW.
 Untuk menjelaskan lebih lanjut secara detail tentang isi-isi dari Al-Quran.
 Untuk mengikuti dan mengamali berbagai macam hal yang Nabi Muhammad
SAW telah lakukan selama beliau hidup.
 Untuk mencari solusi dalam kehidupan yang bersifat lebih spesifik dan tidak
tercantum dalam Al-Quran.
Periwayatan Sunnah:
 Mutawir: merupakan sunnah yang telah diriwayatkan oleh banyak kalangan.
 Masyhur: Sunnah yang diriwayatkan oleh banyak orang tapi tidak sampai
ketingkat Mutawir.
 Ahad: Sunnah yang hanya diriwayatkan oleh satu orang saja.
Kualitas Sunnah:
Segala yang diperbuat oleh nabi Muhammad SAW merupakan pedoman untuk
hidup kita. Namun karena zaman kita telah jauh dari zaman Nabi, akan ada kualitas-
kualitas sunnahnya disebabkan oleh periwayatnya.
 Hadith Shahih merupakan tingkat yang paling tinggi keasliannya. Suatu
sunnah dapat dikatakan shahih apabila memenuhi syarat tertentu, yaitu:
o Bersambung sannadnya.
o Diriwayatkan oleh orang-orang yang adil.
o Periwayatnya kuat hafalan Al-Quran dan hadithnya.
o Hadith nya tidak Janggal.
o Hadithnya tidak terhindar dari cacat.
 Hadith Hassan merupakan sunnah yang memiliki persyaratan sunnah shahih,
namun beberapa/semua perawinya kurang hafalannya.
 Hadith da'if merupakan sunnah yang bersifat lemah dikarenakan ada putus
antar rantai perawinya, atau hal-hal yang tidak memenuhi syarat-syarat sunnah
shahih.
 Hadith Maudhu merupakan hadith yang palsu.
Ijtihad
Pengertian Ijtihad secara etimologi adalah berusaha bersungguh-sungguh.
Dan pengertian ijtihad secara terminologi adalah usaha seorang ulama dengan
bersungguh-sungguh, yang memiliki syarat Ijma, untuk merumuskan suatu hal yang
belum ditetapkan hukumnya dalam Al-Quran dan Hadith dan bersifat tidak
bertentangan dengan Al-Quran maupun Hadith.
ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN
ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA
TAHUN AJARAN 2014/2015
28
Dasar Ijtihad terdapat dalam Al-Quran surah al-maidah ayat 48 yang
berarti: dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran,
membenarkan apa yang sebelumnya, Yaitu Kitab-Kitab (yang diturunkan sebelumnya)
dan batu ujian[421] terhadap Kitab-Kitab yang lain itu; Maka putuskanlah perkara
mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu
mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. untuk tiap-tiap
umat diantara kamu[422], Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah
menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak
menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, Maka berlomba-lombalah berbuat
kebajikan. hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya
kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu.
Mujtahid merupakan seseorang yang dapat melakukan ijtihad dan hukumnya
bersifat fardhu ein untuk tiap mujtahid untuk berijtihad, namun fardhu qifayah
hukumnya bila nyawa seorang mujtahid terancam, Sunnah hukumnya bila melakukan
persoalan yang belum terjadi dan haram hukumnya bila berijtihad jika telah ada
hukumnya dalam Al-quran maupun hadith.
Syarat menjadi mujtahid:
 Memiliki pengetahuan yang dalam.
 Memahami dan menguasai isi Al-Quran.
 Memahami Hadith.
 Memahami bahasa Arab.
 Mengetahui masalah-masalah hukum yang Ijma.
 Memahami ilmu fiqih.
 Memahami tujuan syariah.
 Bersikap adil.
 Mengetahui lingkungan dan orang sekitar.
Bentuk-Bentuk Ijtihad:
 Ijma yang berarti sepakat. Ijma merupakan persetujuan dalam kalangan
mujtahid tentang hukum baru dengan cara bermustawarah.
 Qiyas merupakan penganalogian masalah baru yang tidak tercantum dalam
Al-Quran dan Hadith
 Muslahah Mursalah merupakan penetapan hukum karena ada kemanfaatan
dari suatu hal/perbuatan dan ada tujuan-tujuan hakiki-universal terhadap syariat
islam
ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN
ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA
TAHUN AJARAN 2014/2015
29
2.5 PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA RASULULLAH SAW
SAMPAI DENGAN MASA KHULAFAUR RASYIDIN
(disusun oleh Intan Purnamasari 1406530306)
Perkembangan Islam diawali dengan masa pemerintahan Islam oleh Rasulullah
SAW di kota Makkah dan Madinah. Pada era ini, pemerintahan Islam adalah
pemerintahan yang ideal dalam segala aspek yaitu kehidupan sosial, budaya,
moral maupun politik. Setelah masa pemerintahan Islam oleh Rasulullah SAW,
terbentuklah masa pemerintahan Islam yang baru, yaitu masa Khulafaur Rasyidin.
Pada masa ini, pemerintahan Islam dipegang oleh empat orang sahabat Rasulullah
SAW yang dipercaya dapat memimpin umat Islam, yaitu Abu Bakar Ash Shidiqq,
Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib. Perkembangan Islam
pada zaman Rasulullah SAW dan para sahabat ini merupakan masa emas bagi
pemerintahan Islam.
ISI DAN PEMBAHASAN
Perkembangan Islam dibagi menjadi dua bagian, yaitu
A. PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA RASULULLAH SAW
1. PERIODE MAKKAH
Sebelum masuknya agama Islam, banyak kaum Arab beribadah dengan cara
menyembahan berhala dan menjadikan Ka‟bah sebagai pusat peribadatan mereka.
Akhirnya, Rasulullah SAW datang dan membawa keyakinan lain yaitu ketauhidan.
Keyakinan ini tidak diterima dengan mudah terutama oleh kaum Quraisy dikarenakan
beberapa hal, yaitu
 Keyakinan. Apa yang mereka yakini adalah sesuatu yang telah lama
mengakar dan menjadi keyakinan mereka serta nenek moyang mereka,
sehingga keyakinan tersebut sudah tertanam kuat dalam hati mereka.
 Merugikan. Para pemahat dan penjual patung merasa akan menghalangi
mata pencaharian mereka.
 Penolakan gagasan persamaan hak dan ajaran mengenai hari
kebangkitan dan hari Kiamat. Kaum Quraisy juga tidak setuju dengan
seruan Rasulullah SAW mengenai gagasan persamaan hak antara
hamba sahaya dan bangsawan.
Karena penolakan tsb, dakwah Rasulullah SAW mengalami hambatan dan
pada akhirnya Rasulullah SAW harus melakukan sistem dakwah yag lain. Dakwah
Rasulullah SAW dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan cara rahasia dan terbatas
dan cara terbuka dan transparan. Dakwah secara rahasia dan terbatas yang dilakukan
Rasulullah SAW yaitu dengan berdakwah di lingkungan sekitarnya dan dikalangan
rekan-rekan. Mula-mula istri beliau, yaitu Siti Khadijadah, lalu Imam Ali (pemeluk
ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN
ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA
TAHUN AJARAN 2014/2015
30
agama Islam termuda), Abu Bakar, Zaid, Ummu Aiman dan para sahabat lainnya.
Setelah cukup berhasil melakukan dakwah tsb, Rasulullah SAW mendapat firman
untuk melakukan dakwah secara terbuka dan transparan. Maka Rasulullah SAW
melakukan dakwah secara tebuka dan transparan kedapa sahabatnya, namun hanya
Ali yang tidak menolak, selanjutnya Rasulullah SAW naik ke bukit Shafa dan
memanggil orang Makkah, Rasulullah SAW bersabda “Ketahuilah bahwa
sesungguhnya aku memberi peringatan kepada kalian tentang siksa yang sangat
pedih”. Lalu Rasul mengajak mereka untuk beriman kepada Allah.
Pada masa dakwah secara terang-terangan ini Rasulullah SAW mendapatkan
perlakuan yang buruk dari umatnya dan kaum Quraisy yang merasa tidak suka karena
banyaknya umat yang mengikuti ajaran beliau. Berbagai cara dilakukan oleh pemuka-
pemuka kaum Quraisy agar Rasulullah SAW menghentikan dakwahnya, dengan cara
siksaan baik fisik maupun mental. Sehingga Rasulullah SAW memutuskan untuk
melakukan dakwahnya di tempat lain untuk menghindari kecaman kaum kafir Quraisy.
Namun, banyak kendala yang dihadapi Rasulullah SAW seperti berbagai penolakan
yang dilakukan melalui perlakuan kejam dan kesedihan Rasulullah SAW akan
meninggalnya paman Abu Thalib dan istrinya Siti Khadijah, sehingga beliau
memutuskan untuk kembali ke Makkah.
2. PERIODE MADINAH
Rasulullah SAW mendapatkan pesan melalui Jibril untuk melakukan Hijrah ke
Madinah karena banyaknya ancaman di kota Makkah. Berbeda dengan Makkah,
Madinah senantiasa mengalami perubahan sosial yang meninggalkan bentuk
kemasyarakatan absolut. Penduduk Madinah yang terdiri dari kaum Muhajirin, Anshar,
dan nonmuslim yang memiliki jiwa sosialis sangat tinggi. Ini terbukti dari persaudaraan
yang tinggi dan sangat kokoh. Tidak ditemukan konflik karena masalah perbedaan,
kalaupun ada masalah itu dengan cepat segara terselesaikan, karena Rasulullah SAW
sangat bijak dalam hal itu dan sangat hati-hati terhadap peletakan sebuah nilai
kemasyarakatan. Di Madinah, penduduknya menerima ajaran Islam dengan sangat
baik dan menghargai perbedaan.
Pada masa pemerintahnya di Madinah, Rasulullah SAW meletakkan dasar
ajaran Islam dimana Al Qur‟an sebagai pedoman dalam membangun kehidupan
ekonomi yang lebih baik dengan mengatur keuangan negara yang bersumber dari
Zakat, Jizyah, Khraj, Ghanimah, dan al-Fay‟, selain itu Rasulullah SAW SAW juga
mempersaudarakan kaum Muhajirin dan kaum Ansar. Dalam bidang politik, Rasulullah
SAW menggunakan sistem musyawarah dan demokrasi, menghapus prinsip kesukuan
dan mempererat persatuan.
Beberapa strategi yang dilakukan Rasulullah SAW, dalam rangka memperkokoh
masyarakat dan negara baru yang telah terbentuk, yaitu
 Pembangunan masjid
Masjid di zaman tsb, selain berfungsi sebagai tempat ibadah, juga sebagi tempat
mempersatukan kaum Muslimin, musyawarah, bahkan menjadi pusat pemerintahan.
ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN
ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA
TAHUN AJARAN 2014/2015
31
 Ukhuwah Islamiyah, persaudaraan sesama Muslim.
Hal ini dilakukan agar persaudaraan mereka kuat dan menjadikan prinsip
persaudaraan tidak hanya karena hubungan darah melainkan agama pun bisa.
 Hubungan persahabatan dengan pihak-pihak lain yang tidak beragama Islam.
Agar stabilitas masyarakat dapat diwujudkan, diadakan perjanjian dengan non-
Muslim sehingga tidak terjadi diskriminasi dan disinilah terlahir Piagam Madinah.
 Membangun sistem kemiliteran yang kokoh
 Dakwah
Proses penyebaran agama Islam di Madinah dilakukan dengan cara membina
masyarakat Islam melalui pertalian persaudaraan antara kaum Muhajirin dengan kaum
Anshar, memelihara dan mempertahankan masyarakat Islam, meletakkan dasar-daar
politik ekonomi dan sosial untuk masyarakat Islam.
B. PERKEMBANGAN ISLAM MASA KHULAFAUR RASYIDIN
Khulafaur Rasyidin merupakan sistem kekhalifahan yang dilakukan setelah Rasulullah
SAW wafat yaitu dipimpin oleh beberapa orang sahabat Rasulullah SAW seperti Abu
Bakar Ash Shidiqq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib.
Sistem perekonomian pada masa pemerintahan Khulafaur Rasyidin adalah
bertani dan berdagang. Hasil pertanian yang diekspor antara lain, kurma, kayu gaharu,
buah kismis anggur dan lainnya sedangkan dalam hal berdagang, sudah melakukan
proses impor-ekspor. Komoditas ekspor berupa dupa, kemenyan, kayu gaharu,
minyak wangi dan kulit binatang, buah kismis, anggur dan lainnya . Komoditas impor
antara lain kayu untuk bangunan, bulu burung unta, logam mulia, badat, daging, batu
mulia, sutra, pakaian, pedang, rempah-rempah, dan batu intan.
1. MASA ABU BAKAR ASH SHIDDIQ RA. (11-13 H / 632-634 M)
Abu Bakar Ash Shiddiq adalah khalifah Khulafaur Rasyidin yang pertama
memimpin Islam setelah wafatnya Rasulullah SAW. Abu Bakar Ash Shiddiq yang
memiliki nama lengkap Abdullah Abi Quhafah At-Tamimi dipercaya dan dipilih oleh
umat Islam untuk melanjutkan kepemimpinan Rasulullah SAW dikarenakan beliau
dekat dengan Rasulullah SAW baik dalam hal ilmu maupun persahabatan, beliau
sahabat yang dipercaya Rasulullah SAW, dan juga orang yang dermawan dan
bersedia masuk agama Islam.
Selama dua tahun kepemimpinannya, masyarakat Arab dibawah Islam mengalami
kemajuan pesat dalam bidang sosial yaitu dengan memerangi kaum murtad seperti
ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN
ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA
TAHUN AJARAN 2014/2015
32
memberantas nabi-nabi palsu, mengatasi orang yang tidak mau membayar zakat,
menghantar Usamah bin Zaid untuk memimpin pasukan tentara bagi memerangi
penduduk Ghassan yang terbantut karena kewafatan Rasulullah SAW, menentang
tentara Roma dan Persi. Abu Bakar melakukan perang kemurtadan yang bertujuan
untuk menyelesaikan ketidakpatuhan suku-suku bangsa Arab terhadap pemerintahan
Madinah yang disebut Perang Riddah dimana Khalid bin Walid sebagai Jenderal yang
berjasa dalam perang ini. Setelah menyelesaikan masalah didalam negeri, Abu Bakar
mengutus Khalid bin Walid ke Iraq dan berhasil menguasai al Hirah lalu Syiria. Beliau
berhasil memberantas kaum pembangkang dan memperkokoh identitas Islam.
Abu Bakar pun berhasil menata birokrasi kepemerintahannya dengan sistem politik
yang bersifat sentralisasi dimana semua kekuasaan eksekutif, legislatif dan yudikatif
dipegang oleh Khalifah. Meskipun demikian, Abu Bakar selalu bermusyawarah dahulu
dengan para sahabatnya sebelum mengambil putusan masalah. Jika ada perkara,
beliau mencari penyelesaiannya dalam Al Qur‟an, tetapi jika tidak ada maka beliau
mencoba melakukan hal yang dilakukan Rasulullah SAW dalam memutus masalah.
Abu Bakar juga melakukan perlantikan pengganti Khalifah. Khalifah Abu Bakar
telah bertindak melantik pengganti selepasnya bagi mengelakkan perselisihan paham
di dalam kalangan masyarakat. Ini berlaku ketika beliau hampir wafat, Khalifah Abu
Bakar telah melantik Umar Al-Khattab sebagai pengganti khalifah bagi mengelakkan
pergaduhan dan perselisihan paham seperti mana yang berlaku semasa selepas
kewafatan Rasullullah SAW. Namun, beliau telah terlebih dahulu meminta persetujuan
beberapa orang sahabat dan satu surat wasiat telah ditulis oleh Saidina Ustman bin
Affan bagi mengesahkan perkara tersebut dan surat itu kemudiannya dibaca di depan
orang ramai.
Abu Bakar juga berhasil melakukan pembukuan Al Qur‟an karena khawatir
hilangnya Al Qur‟an karena banyaknya sahabat Rasulullah SAW yang merupakan
penghafal al Qur‟an wafat dalam perang Yamamah. Zaid bin Tsabit yang dipercaya
Abu Bakar untuk melakukan tugas tsb. Selain itu, beliau juga melakukan perluasan
wilayah kekuasaan Islam dari Iraq dan Persia yang dipimpin oleh Khalid bin Walid,
Syiria yang dipimpin oleh Usamah bin Zaid, Roma yang dipimpin Ubaidah bin Jarrah,
Damaskus yang dipimpin oleh Yazid bin Muawiyah dan Yordania yang dipimpin
Surahbin bin Hasanah.
2. MASA UMAR BIN KHATTAB RA. (13-23 H / 634-644 M)
Umar dikenal sebagai “Singa Padang Pasir” yang sangat disegani karena berani
menentang sesuatu hal yang salah. Beliau memiliki kepribadian yang sangat kuat, dan
tegas memperjuangkan kebenaran, oleh karena itu masyarakat menggelarinya Al
Faruq, artinya yang dengan tegas membedakan yang benar dan yang salah.
ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN
ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA
TAHUN AJARAN 2014/2015
33
Abu Bakar meninggal dunia, sementara barisan depan pasukan Islam sedang
mengancam Palestina, Irak dan kerajaan Hirah. Ia diganti oleh “tangan kanan”nya,
Umar bin Khattab. Umar menyebut dirinya Khalifah Rasulillah (pengganti dari
Rasulullah SAW). Beliau juga memperkenalkan istilah Amir al-Mu‟minin (Komandan
orang-orang yang beriman).
Di zaman Umar, gelombang ekspansi (perluasan daerah kekuasaan) pertama
terjadi di ibu kota Syria, Damaskus, jatuh tahun 635 M dan setahun kemudian, setelah
tentara Bizantium kalah di pertempuran Yarmuk, seluruh daerah Syria jatuh ke bawah
kekuasaan Islam. Lalu, ibu kota Mesir pun dapat ditaklukkan dan jatuh ke bawah
kekuasaan Islam seperti halnya Al-Qadisiyah, al-Madain, dan Mosul dapat dikuasai.
Dengan demikian, pada masa kepemimpinan Umar, wilayah kekuasaan Islam sudah
meliputi Jazirah Arabia, Palestina, Syria, sebagian besar wilayah Persia, dan Mesir.
Pada masanya mulai diatur dan ditertibkan sistem pembayaran gaji dan pajak
tanah. Pengadilan didirikan dalam rangka memisahkan lembaga yudikatif dengan
lembaga eksekutif. Untuk menjaga keamanan dan ketertiban, dibentuklah jawatan
kepolisian dan jawatan pekerjaan umum. Umar juga mendirikan Bait al-Mal, menempa
mata uang, dan menciptakan tahun hijrah. Salah satu hal yang monumental pada era
Khalifah Umar RA. adalah mengenai sholat tarawih dimana semua orang mengerjakan
sholat tarawih 20 rakaat dalam bulan ramadhan.
Masa jabatannya berakhir dengan kematian dimana beliau dibunuh oleh seorang
budak dari Persia bernama Abu Lu‟lu‟ah. Untuk menentukan penggantinya, Umar
menunjuk enam orang sahabat dan meminta kepada mereka untuk memilih salah
seorang diantaranya menjadi khalifah. Enam orang tersebut adalah Usman, Ali,
Thalhah, Zubair, Sa‟ad ibn Abi Waqqash, Abdurrahman ibn „Auf.
3. MASA UTSMAN BIN ‘AFFAN RA. ( 23-35 H / 644-655 M)
Utsman adalah seorang saudagar kaya-raya dan salah seorang penulis wahyu
yang terkenal. Beliau juga digelari sebagai “Ghoniyyun Syakir” (orang kaya yang
banyak bersyukur kepada Allah SWT) karena kebaikannya dalam hal banyak beramal.
Sekalipun kaya-raya, Utsman tidak pernah menjaga jarak dengan masyarakat kelas
bawah, bahkan ia tidak segan-segan untuk turut serta berperang. Karena kebaikannya
itulah, ia dinikahkan dengan putri Rasulullah SAW bernama Ruqoyyah. Setelah
Ruqoiyah meninggal dunia, beliau dikawinkan dengan putri Rasulullah SAW yang
bernama Ummu Kultsum. Oleh sebab itu masyarakat menggelarinya “Dzun Nurain”
(yang mempunyai dua cahaya)
Di masa pemerintahan Utsman, kota-kota seperti Armenia, Tunisia, Cyprus,
Rhodes, dan bagian yang tersisa dari Persia, Transoxania, dan Tabaristall berhasil
direbut dimana ekspansi Islam pertama berhenti sampai di sini. Pemerintahan Utsman
berlangsung selama 12 tahun, dimana saat separuh terakhir masa kekhalifahannya,
muncul perasaan tidak puas dan kecewa di kalangan umat Islam terhadapnya
dikarenakan umurnya yang sudah cukup tua dan sifatnya yang lemah lembut. Beliau
ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN
ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA
TAHUN AJARAN 2014/2015
34
wafat saat membaca Al Quran oleh tikaman pedang Humron yaitu, kaum pemberontak
yang terdiri dari orang-orang yang kecewa teradap pemerintahannya.
Salah satu faktor yang menyebabkan banyak rakyat kecewa terhadap
kepemimpinan Utsman adalah kebijaksanaannya mengangkat keluarga dalam
kedudukan tinggi. Meskipun demikian, Utsman berjasa membangun bendungan untuk
menjaga arus banjir yang besar dan mengatur pembagian air ke kota-kota. Beliau juga
membangun jalan-jalan, jembatan-jembatan, masjid-masjid dan memperluas masjid
Rasulullah SAW di Madinah. Selain itu, penulisan Al Quran dilakukan kembali pada
masa pemerintahannya.
4. MASA ALI BIN ABU THALIB KWH. ( 35-40 H / 655-660 M)
Beliau adalah putra Abu Tholib, paman Rasulullah SAW Muhammad SAW. Pada
masa pemerintahan Ali bin Abu Thalib, Islam mulai mengalami kemunduran. Bermula
dari banyaknya pihak yang menuntut dendam atas terbunuhnya Utsman bin Affan RA.
Suasana tersebut semakin memanas dengan adanya kebijaksanaan Khalifah Ali
mengganti sebagian besar pejabat pemerintah yang telah diangkat oleh Utsman
karena yakin bahwa pemberontakan-pemberontakan terjadi karena keteledoran
mereka, menarik kembali tanah yang dihadiahkan Utsman kepada penduduk dengan
menyerahkan hasil pendapatannya kepada negara dan memakai kembali sistem
distribusi pajak tahunan diantara orang-orang Islam sebagaimana pernah diterapkan
Umar.
Tidak lama setelah itu, Ali bin Abi Thalib menghadapi pemberontakan Thalhah,
Zubair dan Aisyah yang beralasan bahwa Ali tidak mau menghukum para pembunuh
Utsman dan terjadilah perang ini dikenal dengan nama Perang Jamal (Unta).
Bersamaan dengan itu, kebijaksanaan-kebijaksanaan Ali juga mengakibatkan
timbulnya perlawanan dari gubernur di Damaskus, Mu‟awiyah, dan para pejabat yang
dipecatnya dan terjadilah perang Shiffin.
Perang Khiffin diakhiri dengan tahkim (arbitrase), tapi tahkim ternyata tidak
menyelesaikan masalah dan menimbulkan golongan ketiga, al-Khawarij, orang-orang
yang keluar dari barisan Ali. Akibatnya, di ujung masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib
umat Islam terpecah menjadi tiga kekuatan politik, yaitu Mu‟awiyah, Syi‟ah (pengikut)
Ali, dan al-Khawarij (oran-orang yang keluar dari barisan Ali) dan Ali terbunuh oleh
salah seorang anggota Khawarij.
ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN
ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA
TAHUN AJARAN 2014/2015
35
2.6 PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA
(disusun oleh M. Haikal Chandra 1406602993)
Sejak dahulu bangsa Indonesia terkenal sebagai bangsa yang ramah dan suka
bergaul dengan bangsa lain. Oleh karena itu, banyak bangsa lain yang datang ke
wilayah Nusantara untuk menjalin hubungan dagang. Ramainya perdagangan di
Nusantara yang melibatkan para pedagang dari berbagai negara disebabkan
melimpahnya hasil bumi dan letak Indonesia pada jalur pelayaran dan perdagangan
dunia. Pada sekitar abad ketujuh, Selat Malaka telah dilalui oleh pedagang Islam dari
India, Persia, dan Arab dalam pelayarannya menuju negara-negara di Asia Tenggara
dan Cina. Melalui hubungan perdagangan tersebut, agama dan kebudayaan Islam
masuk ke wilayah Indonesia. Pada abad kesembilan, orang-orang Islam mulai
bergerak mendirikan perkampungan Islam di Kedah (Malaka), Aceh, dan Palembang.
Waktu kedatangan Islam di Indonesia masih ada perbedaan pendapat.
Sebagian ahli menyatakan bahwa agama Islam itu masuk ke Indonesia sejak abad ke-
7 sampai dengan abad ke-8 Masehi. Pendapat itu didasarkan pada berita dari Cina
zaman Dinasti T‟ang yang menyebutkan adanya orang-orang Ta Shih (Arab dan
Persia) yang mengurungkan niatnya untuk menyerang Ho Ling di bawah pemerintahan
Ratu Sima (674).
Sebagian ahli yang lain menyatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia baru
abad ke-13. Pernyataan ini didasarkan pada masa runtuhnya Dinasti Abbassiah di
Bagdad (1258). Hal itu juga didasarkan pada berita dari Marco Polo (1292), berita dari
Ibnu Batuttah (abad ke-14), dan Nisan Kubur Sultan Malik al Saleh (1297) di
Samudera Pasai. Pendapat itu diperkuat dengan masa penyebaran ajaran tasawuf.
Sebenarnya kita perlu memisahkan pengertian proses masuk dengan berkembangnya
agama Islam di Indonesia, seperti berikut:
1. masa kedatangan Islam (kemungkinan sudah terjadi sejak abad ke-7 sampai
dengan abad ke-8 Masehi);
2. masa penyebaran Islam (mulai abad ke-13 sampai dengan abad ke-16 Masehi,
Islam menyebar ke berbagai penjuru pulau di Nusantara);
3. masa perkembangan Islam (mulai abad ke-15 Masehi dan seterusnya melalui
kerajaan-kerajaan Islam).
Terdapat berbagai pendapat pula mengenai negeri asal pembawa agama serta
kebudayaan Islam ke Indonesia. Ada yang mengatakan bahwa kebudayaan dan
agama Islam datang dari Arab, Persia, dan India (Gujarat dan Benggala). Akan tetapi,
para ahli menitikberatkan bahwa golongan pembawa Islam ke Indonesia berasal dari
Gujarat (India Barat). Hal itu diperkuat dengan bukti-bukti sejarah berupa nisan
makam, tata kehidupan masyarakat, dan budaya Islam di Indonesia yang banyak
memiliki persamaan dengan Islam di Gujarat.
Pembawanya adalah para pedagang, mubalig, dan golongan ahli tasawuf. Ketika
Islam masuk melalui jalur perdagangan, pusat-pusat perdagangan dan pelayaran di
sepanjang pantai dikuasai oleh raja-raja daerah, para bangsawan, dan penguasa
lainnya, misalnya raja atau adipati Aceh, Johor, Jambi, Surabaya, dan Gresik. Mereka
berkuasa mengatur lalu lintas perdagangan dan menentukan harga barang yang
ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN
ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA
TAHUN AJARAN 2014/2015
36
diperdagangkan. Mereka itu yang mula-mula melakukan hubungan dagang dengan
para pedagang muslim. Lebih-lebih setelah suasana politik di pusat Kerajaan
Majapahit mengalami kekacauan, raja-raja daerah dan para adipati di pesisir ingin
melepaskan diri dari kekuasaan Majapahit. Oleh karena itu, hubungan dan kerja sama
dengan pedagang-pedagang muslim makin erat. Dalam suasana demikian, banyak
raja daerah dan adipati pesisir yang masuk Islam. Hal itu ditambah dengan dukungan
dari pedagang-pedagang Islam sehingga mampu melepaskan diri dari kekuasaan
Majapahit.
Setelah raja-raja daerah, adipati pesisir, para bangsawan, dan penguasa
pelabuhan masuk Islam rakyat di daerah itu pun masuk Islam, contohnya Demak
(abad ke-15), Ternate (abad ke-15), Gowa (abad ke-16), dan Banjar (abad ke-16).
Proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Islam di Indonesia
berlangsung secara bertahap dan dilakukan secara damai sehingga tidak
menimbulkan ketegangan sosial. Cara penyebaran agama dan kebudayaan Islam di
Indonesia melalui berbagai saluran berikut ini.
1. Saluran Perdagangan
Saluran yang digunakan dalam proses islamisasi di Indonesia pada awalnya
melalui perdagangan. Hal itu sesuai dengan perkembangan lalu lintas pelayaran dan
perdagangan dunia yang ramai mulai abad ke-7 sampai dengan abad ke- 16, antara
Eropa, Timur Tengah, India, Asia Tenggara, dan Cina.
Proses islamisasi melalui saluran perdagangan ini dipercepat oleh situasi politik
beberapa kerajaan Hindu pada saat itu, yaitu adipati-adipati pesisir berusaha
melepaskan diri dari kekuasaan pemerintah pusat di Majapahit. Pedagang-pedagang
muslim itu banyak menetap di kota-kota pelabuhan dan membentuk perkampungan
muslim. Salah satu contohnya adalah Pekojan.
2. Saluran Perkawinan
Kedudukan ekonomi dan sosial para pedagang yang sudah menetap makin baik.
Para pedagang itu menjadi kaya dan terhormat, tetapi keluarganya tidak dibawa serta.
Para pedagang itu kemudian menikahi gadis-gadis setempat dengan syarat mereka
harus masuk Islam. Cara itu pun tidak mengalami kesulitan. Saluran islamisasi lewat
perkawinan ini lebih menguntungkan lagi apabila para saudagar atau ulama Islam
berhasil menikah dengan anak raja atau adipati. Kalau raja atau adipati sudah masuk
Islam, rakyatnya pun akan mudah diajak masuk Islam.
Misalnya, perkawinan Maulana Iskhak dengan putri Raja Blambangan yang
melahirkan Sunan Giri; perkawinan Raden Rahmat (Sunan Ngampel) dengan Nyai
Gede Manila, putri Tumenggung Wilatikta; perkawinan putri Kawunganten dengan
Sunan Gunung Jati di Cirebon; perkawinan putri Adipati Tuban (R.A. Teja) dengan
Syekh Ngabdurahman (muslim Arab) yang melahirkan Syekh Jali (Jaleluddin).
3. Saluran Tasawuf
ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN
ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA
TAHUN AJARAN 2014/2015
37
Tasawuf adalah ajaran ketuhanan yang telah bercampur dengan mistik dan hal-hal
magis. Oleh karena itu, para ahli tasawuf biasanya mahir dalam soal-soal magis dan
mempunyai kekuatan menyembuhkan. Kedatangan ahli tasawuf ke Indonesia
diperkirakan sejak abad ke-13, yaitu masa perkembangan dan penyebaran ahli-ahli
tasawuf dari Persia dan India yang sudah beragama Islam.
Bersamaan dengan perkembangan tasawuf, para ulama dalam mengajarkan
agama Islam di Indonesia menyesuaikan dengan pola pikir masyarakat yang masih
berorientasi pada agama Hindu dan Buddha sehingga mudah dimengerti. Itulah
sebabnya, orang Jawa begitu mudah menerima agama Islam. Tokoh-tokoh tasawuf
yang terkenal, antara lain Hamzah Fansyuri, Syamsuddin as Sumatrani, Nur al Din al
Raniri, Abdul al Rauf, Sunan Bonang, Syekh Siti Jenar, dan Sunan Panggung.
4. Saluran Pendidikan
Lembaga pendidikan Islam yang paling tua adalah pesantren. Murid-muridnya
(santri) tinggal di dalam pondok atau asrama dalam jangka waktu tertentu menurut
tingkatan kelasnya. Pengajarnya adalah para guru agama (kiai atau ulama). Para
santri itu jika sudah tamat belajar, pulang ke daerah asal dan mempunyai kewajiban
mengajarkan kembali ilmunya kepada masyarakat di sekitar. Dengan cara itu, Islam
terus berkembang memasuki daerah-daerah terpencil.
Pesantren yang telah berdiri pada masa pertumbuhan Islam di Jawa, antara lain
Pesantren Sunan Ampel di Surabaya yang didirikan oleh Raden Rahmat (Sunan
Ampel) dan Pesantren Sunan Giri yang santrinya banyak berasal dari Maluku (daerah
Hitu). Raja-raja dan keluarganya serta kaum bangsawan biasanya mendatangkan kiai
atau ulama untuk menjadi guru dan penasihat agama. Misalnya, Kiai Ageng Selo
adalah guru Jaka Tingkir; Kiai Dukuh adalah guru Maulana Yusuf di Banten; Maulana
Yusuf adalah penasihat agama Sultan Ageng Tirtayasa.
5. Saluran Seni Budaya
Berkembangnya agama Islam dapat melalui seni budaya, misalnya seni bangunan
(masjid), seni pahat (ukir), seni tari, seni musik, dan seni sastra. Seni bangunan
masjid, mimbar, dan ukir-ukirannya masih menunjukkan seni tradisional bermotifkan
budaya Indonesia–Hindu, seperti yang terdapat pada candi-candi Hindu atau Buddha.
Hal itu dapat dijumpai di Masjid Agung Demak, Masjid Sendang Duwur Tuban, Masjid
Agung Kasepuhan Cirebon, Masjid Agung Banten, Masjid Baiturrahman Aceh, dan
Masjid Ternate. Pintu gerbang pada kerajaan Islam atau makam orang-orang yang
dianggap keramat menunjukkan bentuk candi bentar dan kori agung. Begitu pula,
nisan-nisan makam kuno di Demak, Kudus, Cirebon, Tuban, dan Madura
menunjukkan budaya sebelum Islam. Hal itu dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa
Islam tidak meninggalkan seni budaya masyarakat yang telah ada, tetapi justru ikut
memeliharanya. Seni budaya yang tetap dipelihara dalam rangka proses islamisasi itu
banyak sekali, antara lain perayaan Garebek Maulud (Sekaten) di Yogyakarta,
Surakarta, dan Cirebon.
Islamisasi juga dilakukan melalui pertunjukkan wayang yang telah dipoles dengan
unsur-unsur Islam. Menurut cerita, Sunan Kalijaga juga pandai memainkan wayang.
ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN
ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA
TAHUN AJARAN 2014/2015
38
Islamisasi melalui sastra ditempuh dengan cara menyadur buku-buku tasawuf, hikayat,
dan babad ke dalam bahasa pergaulan (Melayu).
6. Saluran Dakwah
Gerakan penyebaran Islam di Jawa tidak dapat dipisahkan dengan peranan Wali
Songo. Istilah wali adalah sebutan bagi orang-orang yang sudah mencapai tingkat
pengetahuan dan penghayatan agama Islam yang sangat dalam dan sanggup
berjuang untuk kepentingan agama tersebut. Oleh karena itu, para wali menjadi
sangat dekat dengan Allah sehingga mendapat gelar Waliullah (orang yang sangat
dikasihi Allah). Sesuai dengan zamannya, wali-wali itu juga memiliki kekuatan magis
karena sebagian wali juga merupakan ahli tasawuf.
Para Wali Sanga yang berjuang dalam penyebaran agama Islam di berbagai
daerah di Pulau Jawa adalah sebagai berikut.
1. Maulana Malik Ibrahim
2. Sunan Ampel
3. Sunan Drajad
4. Sunan Bonang
5. Sunan Giri
6. Sunan Kalijaga
7. Sunan Kudus
8. Sunan Muria
9. Sunan Gunung Jati
ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN
ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA
TAHUN AJARAN 2014/2015
39
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bahwasanya manusia dan agama saling berkaitan satu dengan yang lainnya
khususnya di Islam, agama adalah pegangan seseorang sebagai suatu
keyakinan mereka dalam menjalani hidup agar bermanfaat dan lebih bermakna
sehingga akan berpengaruh dengan segala perkembangan perluasan agama
Islam di berbagi penjuru dunia.
3.2 Saran
Islam telah berkembang dari masa Rasulullah SAW sampai saat ini dengan
banyak tantangan dalam masa-masa penyebarannya sehingga kita sebagai
manusia, khususnya umat Islam sudah seharusnya menjalankan kegiatan
beragama sepeti meyakini Islam sebagai pegangan dari keyakinan serta Al
Qur‟an sebagai pedoman hidup, beribadah sesuai ketentuan dan syariat Islam,,
menyebarkan ajaran agama Islam, serta menolong sesama muslim dan saling
menghargai antarumat beragama. Dan hal-hal tersebut sudah seharusnya
ditanamkan mulai dini sehingga akan menguatkan iman dan taqwa kita
terhadap Allah SWT sesuai dengan perjuangan dan ajaran para Nabi dan
Rasul Allah.
ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN
ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA
TAHUN AJARAN 2014/2015
40
DAFTAR PUSTAKA
http://filsafat.kompasiana.com/2014/05/12/konsep-manusia-dalam-pandangan-islam-
652468.html
http://www.al-shia.org/html/id/service/maqalat/Manusia&Agama.htm
https://www.academia.edu/4727825/KONSEP_MANUSIA_DALAM_ISLAM_Manusia_d
iciptakan_Allah_Swt
http://psq.or.id/artikel/penciptaan-manusia-sebagai-khalifah-allah-di-muka-bumi/
http://bdkbandung.kemenag.go.id/jurnal/259-hak-asasi-manusia-dalam-persfektif-
alqur-an alhadits dan-ijtihad-ulama
http://jefri-fernata.blogspot.com/2014/03/peradaban-islam-masa-rasulullah-saw.html

Contenu connexe

Tendances

Kumpulan soal akidah akhlak kelas vii mts
Kumpulan soal akidah akhlak kelas vii mtsKumpulan soal akidah akhlak kelas vii mts
Kumpulan soal akidah akhlak kelas vii mts
MTs Nurul Huda Sukaraja
 
Sumber dan Karakteristik Islam
Sumber dan Karakteristik IslamSumber dan Karakteristik Islam
Sumber dan Karakteristik Islam
azzahracaem
 
Pelajaran 6 masyarakat yatsrib sebelum nabi muhammad saw
Pelajaran 6 masyarakat yatsrib sebelum nabi muhammad sawPelajaran 6 masyarakat yatsrib sebelum nabi muhammad saw
Pelajaran 6 masyarakat yatsrib sebelum nabi muhammad saw
fitriani2909
 
PPT SKI KLS X KHULAFAUR RASYIDIN kls X.pptx
PPT SKI KLS X KHULAFAUR RASYIDIN kls X.pptxPPT SKI KLS X KHULAFAUR RASYIDIN kls X.pptx
PPT SKI KLS X KHULAFAUR RASYIDIN kls X.pptx
RahmadHidayatSaputra2
 
Al qiyadah wal jundiyah
Al qiyadah wal jundiyahAl qiyadah wal jundiyah
Al qiyadah wal jundiyah
Abdul Hakim
 
Ppt faul tentang iman kepada kitab allah
Ppt faul tentang iman kepada kitab allahPpt faul tentang iman kepada kitab allah
Ppt faul tentang iman kepada kitab allah
Wifaq Idaini
 
Ski kelas xi ma berkarkter semester 2
Ski kelas xi ma berkarkter semester 2Ski kelas xi ma berkarkter semester 2
Ski kelas xi ma berkarkter semester 2
Teuku Khattab
 

Tendances (20)

Kumpulan soal akidah akhlak kelas vii mts
Kumpulan soal akidah akhlak kelas vii mtsKumpulan soal akidah akhlak kelas vii mts
Kumpulan soal akidah akhlak kelas vii mts
 
Powerpoint Akhlak
Powerpoint AkhlakPowerpoint Akhlak
Powerpoint Akhlak
 
Bab 1 peradaban bangsa arab sebelum kedatangan islam
Bab 1 peradaban bangsa arab sebelum kedatangan islamBab 1 peradaban bangsa arab sebelum kedatangan islam
Bab 1 peradaban bangsa arab sebelum kedatangan islam
 
Pembaharuan dan Modernisasi Dunia Islam
Pembaharuan dan Modernisasi Dunia IslamPembaharuan dan Modernisasi Dunia Islam
Pembaharuan dan Modernisasi Dunia Islam
 
Aliran Jabariyah dan Aliran qadariyah
Aliran Jabariyah dan Aliran qadariyahAliran Jabariyah dan Aliran qadariyah
Aliran Jabariyah dan Aliran qadariyah
 
Sumber dan Karakteristik Islam
Sumber dan Karakteristik IslamSumber dan Karakteristik Islam
Sumber dan Karakteristik Islam
 
Model Instrumen Penilaian Kompetensi Keterampilan pada Mata Pelajaran PAI di ...
Model Instrumen Penilaian Kompetensi Keterampilan pada Mata Pelajaran PAI di ...Model Instrumen Penilaian Kompetensi Keterampilan pada Mata Pelajaran PAI di ...
Model Instrumen Penilaian Kompetensi Keterampilan pada Mata Pelajaran PAI di ...
 
Materi isra' mi'raj
Materi isra' mi'rajMateri isra' mi'raj
Materi isra' mi'raj
 
Pelajaran 6 masyarakat yatsrib sebelum nabi muhammad saw
Pelajaran 6 masyarakat yatsrib sebelum nabi muhammad sawPelajaran 6 masyarakat yatsrib sebelum nabi muhammad saw
Pelajaran 6 masyarakat yatsrib sebelum nabi muhammad saw
 
PPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan Wahyu
PPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan WahyuPPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan Wahyu
PPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan Wahyu
 
PPT SKI KLS X KHULAFAUR RASYIDIN kls X.pptx
PPT SKI KLS X KHULAFAUR RASYIDIN kls X.pptxPPT SKI KLS X KHULAFAUR RASYIDIN kls X.pptx
PPT SKI KLS X KHULAFAUR RASYIDIN kls X.pptx
 
Perjalanan panjang manusia
Perjalanan panjang manusiaPerjalanan panjang manusia
Perjalanan panjang manusia
 
Power Point makanan minuman halal dan haram (Ari Efendi, Teknologi Pendidikan)
Power Point makanan minuman halal dan haram (Ari Efendi, Teknologi Pendidikan)Power Point makanan minuman halal dan haram (Ari Efendi, Teknologi Pendidikan)
Power Point makanan minuman halal dan haram (Ari Efendi, Teknologi Pendidikan)
 
Al qiyadah wal jundiyah
Al qiyadah wal jundiyahAl qiyadah wal jundiyah
Al qiyadah wal jundiyah
 
Ppt faul tentang iman kepada kitab allah
Ppt faul tentang iman kepada kitab allahPpt faul tentang iman kepada kitab allah
Ppt faul tentang iman kepada kitab allah
 
Syariat ppt
Syariat pptSyariat ppt
Syariat ppt
 
Ski kelas xi ma berkarkter semester 2
Ski kelas xi ma berkarkter semester 2Ski kelas xi ma berkarkter semester 2
Ski kelas xi ma berkarkter semester 2
 
Bab 2-SIFAT-SIFAT ALLAH SWT - UK RPP 1.pptx
Bab 2-SIFAT-SIFAT ALLAH SWT - UK RPP 1.pptxBab 2-SIFAT-SIFAT ALLAH SWT - UK RPP 1.pptx
Bab 2-SIFAT-SIFAT ALLAH SWT - UK RPP 1.pptx
 
IJTIHAD SEBAGAI SUMBER HUKUM ISLAM KETIGA
IJTIHAD SEBAGAI  SUMBER HUKUM ISLAM KETIGAIJTIHAD SEBAGAI  SUMBER HUKUM ISLAM KETIGA
IJTIHAD SEBAGAI SUMBER HUKUM ISLAM KETIGA
 
Bab 4 perkembangan islam pada masa khulafa'ur rasyidin
Bab 4 perkembangan islam pada masa khulafa'ur rasyidinBab 4 perkembangan islam pada masa khulafa'ur rasyidin
Bab 4 perkembangan islam pada masa khulafa'ur rasyidin
 

En vedette

perkembangan manusia dalam persep[ektif islam
perkembangan manusia dalam persep[ektif islamperkembangan manusia dalam persep[ektif islam
perkembangan manusia dalam persep[ektif islam
RoisMansur
 
Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.
Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.
Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.
PAUSIL ABU
 
Presentasi dakwah nabi di madinah
Presentasi dakwah nabi di madinahPresentasi dakwah nabi di madinah
Presentasi dakwah nabi di madinah
Adinda Khairunnisa
 
Anjuran bertoleransi
Anjuran bertoleransiAnjuran bertoleransi
Anjuran bertoleransi
Anggia Dewi
 
Kepemimpinan, politik dalam perpekstif islam
Kepemimpinan, politik dalam perpekstif islamKepemimpinan, politik dalam perpekstif islam
Kepemimpinan, politik dalam perpekstif islam
PEMPROP JABAR
 
Pertumbuhan peradaban islam pada masa nabi
Pertumbuhan peradaban islam pada masa nabiPertumbuhan peradaban islam pada masa nabi
Pertumbuhan peradaban islam pada masa nabi
Roni Patihan
 
Ceramah maulid nabi
Ceramah maulid nabiCeramah maulid nabi
Ceramah maulid nabi
Affan Dhafir
 

En vedette (20)

perkembangan manusia dalam persep[ektif islam
perkembangan manusia dalam persep[ektif islamperkembangan manusia dalam persep[ektif islam
perkembangan manusia dalam persep[ektif islam
 
Sejarah Peradaban Islam - Sejarah Islam Masa Nabi Muhammad SAW
Sejarah Peradaban Islam - Sejarah Islam Masa Nabi Muhammad SAWSejarah Peradaban Islam - Sejarah Islam Masa Nabi Muhammad SAW
Sejarah Peradaban Islam - Sejarah Islam Masa Nabi Muhammad SAW
 
Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.
Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.
Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.
 
Peradaban islam pada masa Nabi Muhammad SAW
Peradaban islam pada masa Nabi Muhammad SAWPeradaban islam pada masa Nabi Muhammad SAW
Peradaban islam pada masa Nabi Muhammad SAW
 
Presentasi dakwah nabi di madinah
Presentasi dakwah nabi di madinahPresentasi dakwah nabi di madinah
Presentasi dakwah nabi di madinah
 
Pertemuan v politik, kepemimpinan dan pemerintahan islam
Pertemuan v politik, kepemimpinan dan pemerintahan islamPertemuan v politik, kepemimpinan dan pemerintahan islam
Pertemuan v politik, kepemimpinan dan pemerintahan islam
 
Misi ajaran islam
Misi ajaran islamMisi ajaran islam
Misi ajaran islam
 
2.1. quran hadistmts2
2.1. quran hadistmts22.1. quran hadistmts2
2.1. quran hadistmts2
 
Bertoleransi
Bertoleransi Bertoleransi
Bertoleransi
 
Anjuran bertoleransi
Anjuran bertoleransiAnjuran bertoleransi
Anjuran bertoleransi
 
Makalah pendidikan agama islam
Makalah pendidikan agama islamMakalah pendidikan agama islam
Makalah pendidikan agama islam
 
Bab 3 quran hadis pedoman hidup 2
Bab 3 quran hadis pedoman hidup 2Bab 3 quran hadis pedoman hidup 2
Bab 3 quran hadis pedoman hidup 2
 
Kepemimpinan, politik dalam perpekstif islam
Kepemimpinan, politik dalam perpekstif islamKepemimpinan, politik dalam perpekstif islam
Kepemimpinan, politik dalam perpekstif islam
 
Pertumbuhan peradaban islam pada masa nabi
Pertumbuhan peradaban islam pada masa nabiPertumbuhan peradaban islam pada masa nabi
Pertumbuhan peradaban islam pada masa nabi
 
Kepemimpinan Nabi Muhammad SAW
Kepemimpinan Nabi Muhammad SAWKepemimpinan Nabi Muhammad SAW
Kepemimpinan Nabi Muhammad SAW
 
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAMMAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM
 
Hubungan agama dan manusia
Hubungan agama dan manusiaHubungan agama dan manusia
Hubungan agama dan manusia
 
kepemimpinan dalam islam
kepemimpinan dalam islamkepemimpinan dalam islam
kepemimpinan dalam islam
 
Sejarah Peradaban Islam Pada Masa Khulafaurrasyidin
Sejarah Peradaban Islam Pada Masa KhulafaurrasyidinSejarah Peradaban Islam Pada Masa Khulafaurrasyidin
Sejarah Peradaban Islam Pada Masa Khulafaurrasyidin
 
Ceramah maulid nabi
Ceramah maulid nabiCeramah maulid nabi
Ceramah maulid nabi
 

Similaire à KAITAN MANUSIA, AGAMA DAN PERKEMBANGAN ISLAM PADA ZAMAN NABI DAN PERKEMBANGANNYADI INDONESIA

pembangunan insan
pembangunan insanpembangunan insan
pembangunan insan
Azura Aziz
 
Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam pada periode khulafaur rasyidi1
Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam pada periode khulafaur rasyidi1Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam pada periode khulafaur rasyidi1
Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam pada periode khulafaur rasyidi1
Phujie FaHrani
 
Pendidikan anak usia dini dalam perspektif islam
Pendidikan anak usia dini dalam perspektif islamPendidikan anak usia dini dalam perspektif islam
Pendidikan anak usia dini dalam perspektif islam
lizelwati
 

Similaire à KAITAN MANUSIA, AGAMA DAN PERKEMBANGAN ISLAM PADA ZAMAN NABI DAN PERKEMBANGANNYADI INDONESIA (20)

bimbingan konseling.docx
bimbingan konseling.docxbimbingan konseling.docx
bimbingan konseling.docx
 
Pemahaman Tentang Manusia
Pemahaman Tentang ManusiaPemahaman Tentang Manusia
Pemahaman Tentang Manusia
 
makalah hasil observasi model pendidikan akhlak
makalah hasil observasi model pendidikan akhlakmakalah hasil observasi model pendidikan akhlak
makalah hasil observasi model pendidikan akhlak
 
hakikat dan tujuan pend.islam
hakikat dan tujuan pend.islam hakikat dan tujuan pend.islam
hakikat dan tujuan pend.islam
 
Ipi2.rtf
Ipi2.rtfIpi2.rtf
Ipi2.rtf
 
pembangunan insan
pembangunan insanpembangunan insan
pembangunan insan
 
Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam pada periode khulafaur rasyidi1
Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam pada periode khulafaur rasyidi1Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam pada periode khulafaur rasyidi1
Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam pada periode khulafaur rasyidi1
 
Makalah tugas tik
Makalah tugas tikMakalah tugas tik
Makalah tugas tik
 
Makalah tugas tik
Makalah tugas tikMakalah tugas tik
Makalah tugas tik
 
Menurunkan Konsep Tazkiyatun Nafs
Menurunkan Konsep Tazkiyatun NafsMenurunkan Konsep Tazkiyatun Nafs
Menurunkan Konsep Tazkiyatun Nafs
 
Tarbiyah islam & madrasah hasan al banna - dr. yusuf qardhawi
Tarbiyah islam & madrasah hasan al banna - dr. yusuf qardhawiTarbiyah islam & madrasah hasan al banna - dr. yusuf qardhawi
Tarbiyah islam & madrasah hasan al banna - dr. yusuf qardhawi
 
Agama
AgamaAgama
Agama
 
PENDIDIKAN SPIRITUAL TASAWUF IAIC ,.pptx
PENDIDIKAN SPIRITUAL TASAWUF IAIC ,.pptxPENDIDIKAN SPIRITUAL TASAWUF IAIC ,.pptx
PENDIDIKAN SPIRITUAL TASAWUF IAIC ,.pptx
 
Urgensi dan Kedudukan Islam
Urgensi dan Kedudukan IslamUrgensi dan Kedudukan Islam
Urgensi dan Kedudukan Islam
 
DASAR DASAR STUDI ISLAM.pdf
DASAR DASAR STUDI ISLAM.pdfDASAR DASAR STUDI ISLAM.pdf
DASAR DASAR STUDI ISLAM.pdf
 
Pendidikan anak usia dini dalam perspektif islam
Pendidikan anak usia dini dalam perspektif islamPendidikan anak usia dini dalam perspektif islam
Pendidikan anak usia dini dalam perspektif islam
 
Isu Gender Dalam Studi Islam Metodologi Studi Islam
Isu Gender Dalam Studi Islam Metodologi Studi IslamIsu Gender Dalam Studi Islam Metodologi Studi Islam
Isu Gender Dalam Studi Islam Metodologi Studi Islam
 
Terminologi pendidikan dalam islam
Terminologi pendidikan dalam islamTerminologi pendidikan dalam islam
Terminologi pendidikan dalam islam
 
Terminologi Pendidikan Dalam Islam.docx
Terminologi Pendidikan Dalam Islam.docxTerminologi Pendidikan Dalam Islam.docx
Terminologi Pendidikan Dalam Islam.docx
 
Mungkinkah Kuttab Menjadi Kurikulum Nasional
Mungkinkah Kuttab Menjadi Kurikulum NasionalMungkinkah Kuttab Menjadi Kurikulum Nasional
Mungkinkah Kuttab Menjadi Kurikulum Nasional
 

Dernier (7)

ALIRAN ALIRAN ILMU KALAMyang ada di indonesia .pptx
ALIRAN ALIRAN ILMU KALAMyang ada di indonesia .pptxALIRAN ALIRAN ILMU KALAMyang ada di indonesia .pptx
ALIRAN ALIRAN ILMU KALAMyang ada di indonesia .pptx
 
APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024
APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024
APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024
 
Hadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptx
Hadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptxHadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptx
Hadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptx
 
SIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEI
SIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEISIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEI
SIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEI
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
 
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
 
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
 

KAITAN MANUSIA, AGAMA DAN PERKEMBANGAN ISLAM PADA ZAMAN NABI DAN PERKEMBANGANNYADI INDONESIA

  • 1. MAKALAH MENGENAI ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA DISUSUN OLEH: HOME GROUP 5 Anghel Dennis Kurniawan 1406603011 Intan Purnamasari 1406530306 M. Chandra Haikal 1406602993 Nafil Rabbani Attamimi 1406600590 Rafif Hibatullah 1406573772 Sabilla Astaniajanti 1406602406 DOSEN PEMBIMBING: Drs. Djohari S.H.I., M.M. MPK AGAMA ISLAM TAHUN AJARAN 2014/2015 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK
  • 2. ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA TAHUN AJARAN 2014/2015 2 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat ridha dan rahmat-Nya, tim penyusun mampu menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas MPK Agama Islam. Agama sebagai sistem kepercayaan dalam kehidupan umat manusia dapat dikaji melalui berbagai sudut pandang. Islam sebagai agama yang telah berkembang selama empat belas abad lebih menyimpan banyak masalah yang perlu diteliti, baik itu menyangkut ajaran dan pemikiran keagamaan maupun realitas sosial, politik, ekonomi dan budaya. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Islam sebagai Bentuk Ajaran Agama yang berkaitan dengan Manusia dan Perkembangan Islam pada Masa Kenabian serta Perkembangannya di Indonesia, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi dan referensi. Dalam penulisan makalah ini, kami mengucapankan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Drs. Djohari SHI., MM., anggota Home Group 2 yang saling membantu dan berkontribusi dengan baik serta segala pihak yang tidak dapat diucapkan satu persatu. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Universitas Indonesia. Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing, kami meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah kami di masa yang akan datang serta kritik dan saran dari para pembaca sekalian. Depok, 6 Maret 2015 Tim Penyusun
  • 3. ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA TAHUN AJARAN 2014/2015 3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2 BAB I: PENDAHULUAN.................................................................................................................................4 1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................4 1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................4 1.3 Tujuan..........................................................................................................................................4 1.4 Metode Penulisan .......................................................................................................................4 BAB II: ISI DAN PEMBAHASAN.....................................................................................................................5 2.1 MANUSIA DAN AGAMA ...........................................................................................................5 2.2 MANUSIA MENURUT TINJAUAN ISLAM ................................................................................10 2.3 PENGERTIAN AJARAN ISLAM DAN KARAKTERISTIK ISLAM INSANIYYAH...............................12 2.4 SUMBER AJARAN AGAMA ISLAM..........................................................................................25 2.5 PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA RASULULLAH SAW SAMPAI DENGAN MASA KHULAFAUR RASYIDIN...............................................................................................................................29 2.6 PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA................................................................................35 BAB III: PENUTUP ......................................................................................................................................39 3.1 Kesimpulan................................................................................................................................39 3.2 Saran..........................................................................................................................................39 DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................40
  • 4. ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA TAHUN AJARAN 2014/2015 4 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Agama dan manusia memiliki hubungan yang sangat erat kaitannya, begitupun dengan perkembangannya dari waktu ke waktu. Agama sangat dibutuhkan oleh manusia sebagai pegangan hidup sehingga ilmu dapat menjadi lebih bermakna dan bermanfaat untuk kehidupan pribadi maupun kehidupan bermasyarakat, khususnya Islam. Dalam beragama dibutuhkan rasa toleransi antarumat beragama sehingga seimbangnya tatanan kehidupan bermasyarakat Rumusan Masalah 1. Bagaimana kaitannya manusia dengan agama? 2. Bagaimana manusia menurut tinjauan agama Islam? 3. Apa saja karakteristik agama Islam? 4. Bagaimanakah sumber ajaran agama Islam ? 5. Bagaimana perkembangan Islam dari Masa Nabi Muhammad SAW hingga Masa Khulafaur Rasyidin ? 6. Bagaimana perkembangan Islam di Indonesia? Tujuan Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas MPK Agama Islam yang diberikan serta untuk membangkitkan pengetahuan kita sebagai makhluk yang diciptakan Allah SWT agar lebih mengetahui ajaran Islam secara mendalam sehingga kita bisa meningkatkan keimanan, ketaqwaan serta rasa cinta kepada Allah SWT. Metode Penulisan Informasi didapatkan dari berbagai sumber seperti buku ajaran agama Islam, media elektronik dan referensi beberapa situs di internet. Informasi ini dikumpulkan berdasarkan pengamatan dalam Focus Group dan didiskusikan lagi ke dalam Home Group.
  • 5. ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA TAHUN AJARAN 2014/2015 5 BAB II ISI DAN PEMBAHASAN 2.1 MANUSIA DAN AGAMA (disusun oleh Anghel Dennis 1406603011) Dalam agama Islam juga dijelaskan bahwasannya manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang mana keberadaannya di bumi ini bukan karena sembarang alasan. Melainkan, karena ia dipercaya untuk menjadi khalifah di bumi ini. Sebagaimana firman Allah kepada para malaikat ketika akan menciptakan Adam, ”Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. (Al-Baqarah:30). Penyebutan nama manusia dalam Al-Quran tidak hanya satu macam. Berbagai istilah digunakan untuk menunjukkan berbagai aspek kehidupan manusia, diantaranya:  Historis penciptaannya, manusia disebut dengan Bani Adam.  Biologis, manusia disebut dengan basyar, yang mencerminkan sifat-sifat fisik kimia biologisnya.  Kecerdasannya, disebut dengan insan, yakni makhluk terbaik yang diberi akal sehingga mampu menyerap ilmu pengetahuan.  Sosiologisnya, disebut annas, yang menunjukan sifatnya yang berkelompok sesama jenisnya.  Posisinya, disebut „abdun (hamba), yang menunjukan kedudukannya sebagai hamba Allah yang harus tunduk dan patuh kepada-Nya. Terdapat berbagai pendapat mengenai proses terciptanya manusia, salah satunya adalah teori Evolusi Darwin. Teori Evolusi Darwin mengungkapkan bahwa manusia merupakan proses perubahan fase-fase dari kera. Pandangan teori evolusi Darwin tersebut ditentang karena tidak sesuai dengan asal mulanya penciptaan manusia secara islam berdasarkan Al-Quran.
  • 6. ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA TAHUN AJARAN 2014/2015 6 Al-Qur‟an yang mengungkapkan proses kejadian manusia itu antara lain terdapat didalam surat Al-Mu‟minun ayat 12-14, secara ringkas adalah : 1. Diciptakan dari saripati tanah (sulalatin min thin), lalu menjadi 2. Air mani (nutfhah disimpan dalam rahim), kemudian menjadi 3. Segumpal darah (alaqah), diproses 4. Kami jadikan menjadi segumpal daging (mudhghah) 5. Tulang belulang („idhaman) 6. Dibungkus dengan daging (rahman). 7. Makhluk yang (berbentuk) lain (janin). (Q.S. Al-Mukminun; 12-14) 8. Ditiup roh (dari Allah) pada hari yang ke 120 usia kandungan (Hadis Shahih riwayat al-Bukhari 2969,Muslim:4781, Abu Dawud:4085, al-Tirmidzi:2063) 9. Lalu lahir sebagai bayi (Q.S. Al-Hajj; 5) 10.Dia jadikan pendengaran, penglihatan dan hati (Q.S. An-Nahl; 78) 11.Tumbuh anak-anak, lalu dewasa, tua (pikun) (Q.S. Al-Hajj; 5) 12.Kemudian mati (Q.S. Almukminun; 15) 13.Dibangkit (dari kubur) di hari kiamat (Q.S. Al-Mukminun; 16) Manusia dalam pandangan Islam terdiri atas dua unsur, yakni jasmani dan rohani. Jasmani manusia bersifat materi yang berupa jasad. Sedangkan roh manusia merupakan substansi immateri berupa ruh. Ruh yang bersifat immateri itu ada dua daya, yaitu daya pikir (akal) yang bersifat di otak, serta daya rasa (kalbu). Dapat ditarik kesimpuannya bahwa manusia terdiri dari beberapa unsur yaitu jasad, ruh, dan nafas. Kedua unsur yaitu materi dan immateri tersebut, dapat tumbuh dan berkembang melalui proses pendidikan. Dengan demikian, manusia dapat disebut sebagai homo educandum (makhluk yang dapat didik) dan homo education (makhluk pendidik). Dari paradigma ini, menyebabkan ke-eksistensian manusia secara fitrawi disebut sebagai makhluk pedagogik, yakni; makhluk Tuhan yang sejak diciptakannya telah membawa potensi untuk dapat didik dan dapat mendidik. Hal ini jelas, manusia sejak kecil dirawat oleh orangtuanya, sebagai manusia yang lemah. Ia diajarkan berbagai macam hal yang ia butuhkan untuk bertahan hidup, step by step bayi yg semula hanya bisa melakukan aktivitas dalam gendongan ibu akhirnya mampu melaksanakan kegiatannya dengan tumpuan kakinya sendiri, berjalan.
  • 7. ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA TAHUN AJARAN 2014/2015 7 Jasad merupakan bentuk lahiriah manusia, yang dalam Alquran dinyatakan diciptakan dari tanah. Penciptaan dari tanah diungkapkan lebih lanjut melalui proses yang dimulai dari sari pati makanan, disimpan dalam tubuh sampai sebagiannya menjadi sperma atau ovum (sel telur), yang keluar dari tulang sulbi (laki-laki) dan tulang depan (saraib) perempuan (a-Thariq: 5-7). Ruh adalah daya (sejenis makhluk/ciptaan) yang ditiupkan Allah kepada janin dalam kandungan (Surat Al-Hijr 29, Surat As-Sajadah 9, dan surat Shaad 27) ketika janin berumur 4 bulan 10 hari. Walaupun dalam istilah bahasa dikenal adanya istilah ruhani, kata ini lebih mengarah pada aspek kejiwaan, yang dalam istilah Al-Qur‟an disebut nafs. Para ahli menyatakan manusia itu pasti akan mati. Tetapi Al-Qur‟an menginformasikan bahwa yang mati itu nafsnya. Hal ini diungkapkan pada Surat Al- Anbiya ayat 35 dan Surat Al-Ankabut ayat 57, Surat Ali-Imran ayat 185. Hadist menginformasikan bahwa ruh manusia menuju alam barzah sementara jasad mengalami proses pembusukan, menjelang ia bersenyawa kembali secara sempurna dengan tanah. Alquran menjelaskan bahwa, nafs terdiri dari 3 jenis: 1. Nafs Al-amarah (Surat Yusuf ayat 53), ayat ini secara tegas memberikan pengertian bahwa nafs amarah itu mendorong ke arah kejahatan. 2. Nafs Al-lawwamah (Surat Al-Qiyamah ayat 1-3 dan ayat 20-21) dari penjelasan ayat tersebut terlihat bahwa yang dimaksud dengan nafs lawwamah ini adalah jiwa yang condong kepada dunia dan tak acuh dengan akhirat. 3. Nafs Al-Muthmainnah (Surat Al-Fajr ayat 27-30). Nafs muthmainnah ini adalah jiwa yang mengarah ke jalan Allah untuk mencari ketenangan dan kesenangan sehingga hidup berbahagia bersama Allah. Agama merupakan fenomena yang tidak mungkin terpisahkan dari manusia. Sebab, manusia memiliki fitrah yang selalu mengajak ia untuk beriman kepada Tuhan Yang Mahaagung. Selain itu, manusia juga selalu butuh untuk mengetahui apa-apa yang ada di sekitarnya, termasuk dirinya sendiri. la merasa berhak untuk mengetahui dari mana ia berasal, untuk apa dia berada di dunia, apa yang mesti ia lakukan demi kebahagiannya di dunia dan alam akhirat nanti, yang merupakan jawaban dari
  • 8. ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA TAHUN AJARAN 2014/2015 8 pertanyaan-pertanyaan di atas dan itu adalah agama. Karenanya, sangatlah logis jika agama selalu mewarnai sejarah manusia dari dahulukala hingga kini, bahkan sampai akhir nanti. Para ahli teologi Islam mengatakan bahwa fitrah adalah satu hal yang dibekalkan Allah kepada setiap manusia. Karenanya, ciri-ciri sesuatu yang bersifat fitri adalah tidak dipelajari, ada pada semua manusia, tidak terkurung oleh batas-batas teritorial dan masa, dan tidak akan pernah hilang. Tetapi, perlu dicatat bahwa kadang- kala kesenangan duniawi, kekuasaan, kesombongan, dan semisalnya bisa menutupi fitrah manusia, sehingga ia tidak terpanggil untuk menjawab pertanyaan-perta-nyaan seperti di atas. Salah satu contohnya adalah Fir'aun, di mana kekuasaan, harta, kesombongan dan apa-apa yang ia miliki telah menutupi fitrahnya. Namun, di saat balatentara yang setia kepadanya dan kekuasaan yang ia banggakan tidak dapat menyelamatkan dirinya dari siksa Allah, saat itulah segala tabir yang menutui fitrahnya sirna dan dengan suara yang menge-naskan ia berseru, "Aku beriman bahwa tidak Tuhan selain Tuhan Bani Israil, dan aku termasuk orang yang berserah diri". (Q.S. Yunus : 90) Jadi, setiap manusia dengan merujuk pada dirinya dan mendengarkan suara dari lubuk hatinya yang paling dalam akan menemukan Tuhan. Hanya saja, di saat ia akrab dengan alam materi, mungkin ia akan mencari sesuatu benda materi dan menyebutnya sebagai tuhan atau perwujudan dari Tuhan yang ia rasakan dalam hatinya. Fungsi agama kepada manusia: a. Memberi pandangan dunia kepada satu-satu budaya manusia. Agama memberi pandangan dunia kepada manusia karena ia sentiasanya memberi penerangan mengenai dunia(sebagai satu keseluruhan), dan juga kedudukan manusia di dalam dunia. Penerangan yang dimaksudkan disini adalah penerangan falsafah. Contohnya, agama Islam menerangkan kepada umatnya bahwa dunia adalah ciptaan Allah SWT dan setiap manusia harus menaati Allah SWT. b. Menjawab berbagai soalan yang tidak mampu dijawab oleh manusia.
  • 9. ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA TAHUN AJARAN 2014/2015 9 Persoalan yang senantiasa ditanya oleh manusia merupakan persoalan yang tidak terjawab oleh akal manusia sendiri. Contohnya persoalan kehidupan selepas mati.Maka, agama itulah berfungsi untuk menjawab soalan-soalan ini. c. Sebagai pencapai tujuan luhur manusia di dunia ini Cita-cita manusia yaitu untuk mendapatkan kesejahteraan lahir dan batin. Dalam Al-Quran surat Thoha ayat 117-119 disebutkan: ”Maka kami berkata: “Hai Adam, Sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu dan bagi istrimu, Maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang menyebabkan kamu menjadi celaka. Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak akan telanjang. Dan Sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak (pula) akan ditimpa panas matahari di dalamnya”. d. Memainkan fungsi kawanan sosial Agama merupakan satu faktor dalam pembentukkan kelompok manusia. Ini adalah kerangka sistem agama menimbulkan keseragaman bukan hanya kepercayaan yang sama, malah tingkah laku, pandangan dunia dan nilai yang juga sama. Kebanyakan agama di dunia adalah menawarkan kepada kebaikan. Dalam ajaran agama sendiri sebenarnya telah menggariskan kode etika yang wajib dilakukan oleh penganutnya. Maka ini dikatakan agama memainkan fungsi kawanan sosial Jika dibandingkan dengan makhluk lain yang ada di Bumi ini manusia memiliki otak dan perasaan serta memiliki tubuh yang paling ideal dibandingkan dengan makhluk hidup lain seperti hewan dan tumbuhan untuk menjadi khalifaah di dunia. Dan jika dibandingkan dengan makluk lain seperti jin dan malaikat, bermula dari bahan pembuatnya dimana manusia dibuat dari tanah sedangkan malaikat dari cahaya serta jin dari api. Namun manusia memiliki jasad sedangkan jin dan malaikat tidak memilikinya. Selain itu pula manusia dibekali dengan fitrah. Manusia diciptakan sebagai makhluk yang paling baik diantara makhluk lainnya, baik secara jasmani maupun rohani. Ia dapat berdiri tegak, berbicara, berilmu mengatur lagi bijak. Hal itu disebabkan manusia dibekali akal pikiran dan hati yang dapat berfungsi dengan baik. Sehingga memungkinkan manusia menjadi khalifah di bumi.
  • 10. ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA TAHUN AJARAN 2014/2015 10 2.2 MANUSIA MENURUT TINJAUAN ISLAM (disusun oleh Sabilla Astaniajanti 1406602406) I. Pengertian Manusia Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Sedangkan secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu. Menurut Abineno J.I “Manusia adalah “tubuh yang berjiwa” dan bukan “jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana”. Sedangkan dalam Al Qur‟an pengertian manusia adalah makhluk paling mulia, memiliki berbagai potensi, dan memperoleh petunjuk kebenaran dalam menjalani kehidupan. II. Penciptaan Manusia Berdasarkan Surat Al Mu‟minun ayat 12-14, Allah SWT menjadikan saripati tanah yang terdapat dalam tubuh manusia sebagai nutfah (air yang berisi spermatozoa atau disebut sperma), kemudian ditumpahkan kedalam qarar (rahim atau kandungan). Allah SWT menjadikan nutfah sebagai alaqah yang berbentuk gumpalan darah menyerupai buah leci atau lintah. Dari Alaqah Allah SWT menjadikannya sebagai mudgah, yaitu segumpal daging menyerupai daging hancur yang sudah dikunyah. Dari mudgah Allah SWT menjadikannya sebagai idzam, yaitu tulang atau rangka. Kemudian tulang atau rangka itu dibalut oleh daging. Setelah itu Allah SWT menjadikannya sebagai mahluk dalam bentuk lain yaitu dalam bentuk manusia yang telah berkepala, berbadan, bertangan, dan berkaki. III. Hak dan Kewajiban Manusia Kewajiban seorang muslim terbagi menjadi tiga yaitu, kewajiban atas diri sendiri (misalnya makan, minum, berpakaian, dsb), kewajiban terhadap sesama manusia (misalnya tolong menolong) dan kewajiban terhadap Allah SWT (misalnya beribadah, dsb).
  • 11. ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA TAHUN AJARAN 2014/2015 11 Hak seorang muslim atas muslim yang lain yaitu menjawab salam, menjenguk orang yang sakit, menghadiri undangan, mendoakan orang bersin yang mengucap basmallah, memberi saran jika ada yang meminta, serta mengantar jenazah ke kuburan. IV. Tujuan Penciptaan Manusia Berdasarkan Surat Al Baqarah ayat 30, manusia diciptakan oleh Allah SWT sebagai khalifah di muka bumi. Lalu berdasarkan Surat Az Zariyat ayat 56, Allah menciptakan manusia agar manusia menyembah-Nya. Dan menurut Al Ghazali manusia diciptakan agar mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat V. Kelebihan dan Kekurangan Manusia Kelebihan manusia diantara makhluk-makhluk lain yaitu Mampu mengetahui sifat dan fungsi benda-benda, mampu menundukkan bumi dan segala isinya, serta diberi akal pikiran dan panca indera. Sementara itu manusia juga memiliki banyak kekurangan, diantaranya Terjerumus ke dalam hawa nafsu, banyak hal yang tidak dapat dijangkau oleh manusia, suka menganiaya, kikir, dan tidak bersyukur, memiliki kecenderungan untuk berkeluh kesah, makhluk yang paling banyak membantah, dsb. VI. Hubungan Manusia dengan Allah, Sesama, dan Alam Hubungan Manusia dengan Allah bersifat timbal balik, manusia melakukan hubungan dengan Allah SWT dan Allah pun melakukan hubungan dengan manusia. Tujuan manusia berhubungan dengan Allah adalah dalam rangka pengabdian dan ibadah. Ibadah terhadap Allah terbagi menjadi dua yaitu Mahdhoh (ditentukan Allah) serta Ghairu Mahdhoh (tidak ditentukan Allah). Inti dari hubungan Allah dengan manusia yaitu aturan berupa perintah dan larangan. Karena manusia merupakan makhluk sosial, manusia memiliki dorongan untuk berinteraksi dengan sesama, manusia tidak dapat hidup sendiri, dan manusia harus saling mengenal satu sama lain serta menjalin hubungan baik antar sesama. Manusia diberi akal dan pikiran agar manusia dapat mengeksplorasi sumber daya yang ada di bumi namun tetap merawat bumi dengan sebaik-baiknya.
  • 12. ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA TAHUN AJARAN 2014/2015 12 2.3 PENGERTIAN AJARAN ISLAM DAN KARAKTERISTIK ISLAM INSANIYYAH (disusun oleh Rafif Hibatullah 1406573772) Islam merupakan agama yang diturunkan untuk manusia dan merupakan dien universal yang merupakan rahmat untuk seluruh semesta alam. Oleh karena itu, Islam merupakan satu-satunya agama yang cocok dengan fitrah dan jiwa manusia. Pada dasarnya, tidak ada satupun ajaran Islam yang bertentangan dengan jiwa manusia. Pada prinsipnya, manusia punya kecenderungan untuk cinta pada harta, tahta, dan segala hal yang bersifat duniawi. Semua itu tidak dilarang di dalam Islam, tetapi harus diantur keseimbangannya dengan kenikmatan ukhrawi sebagaimana dalam firman Allah pada QS Al-Qasas:28:77 artinya "Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi.Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS Al-Qasas:28:77) Dalam salah satu karakteristiknya, Islam memiliki karakter „Insaniyyah‟. Secara bahasa, insaniyyah sering diartikan „kemanusiaan‟. Sedangkan secara istilah, insyaniyyah di sini berarti bahwa Islam sangat sesuai dengan fitrah manusia. Islam juga mendudukkan manusia pada posisi kunci dalam struktur kehidupan ini. Oleh karena itu adalah sangat wajar bila masalah kemanusiaan menjadi salah satu hal yang penting dalam Islam. Perjuangan Rasulullah SAW memang patut kita teladani. Rasulullah Saw sering terlihat dilanda gundah dan sedih dari kekafiran orang-orang musyrik yang lahir dari keangkuhan dan kebodohan. Ia sedih bukan karena siksaan mereka, tetapi sedih dari kebodohan dan keangkuhan yang membutakan mereka dari kebenaran Islam. Olehnya itu, di salah satu munajatnya ia meminta kepada Allah SWT untuk tidak menurunkan azab kepada kaumnya, karena kekafiran mereka itu datangnya dari
  • 13. ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA TAHUN AJARAN 2014/2015 13 kebodohan belaka. Namun, tugas setiap rasul hanya menyampaikan sedangkan keberhasilan setiap dakwah ada di tangan Allah SWT, pemilik risalah. Dengan bimbingan qur‟ani ini, Rasulullah SAW tidak pernah menyimpan dendam kepada siapa pun, meski kepada mereka yang pernah menyakitinya. Jika dia marah dan balas dendam, maka ia marah dan balas dendam karena Allah. Yang demikian itu karena di sana ada larangan-larangan syariat yang telah dilanggar oleh mereka yang menghendaki pencegahan dan hukuman yang setimpal. Tingkat kemanusiaan yang tidak tertandingi ini ditiru dan dicontohkan oleh mereka yang dirahmati Allah dari umatnya, mereka yang senantiasa menunjukkan keprihatinan terhadap kondisi umat yang menyayat hati, kondisi umat yang digerogoti oleh pemikiran-pemikiran kotor yang diusung oleh arus atheisme, positivisme, dan sekularisasi di pelbagai sudut-sudut kehidupan. A. RABBANIYAH Sebagai agama terakhir yang sempurna, Islam memiliki karakteristik yang membedakannya dengan agama-agama yang terdahulu. Di antaranya adalah Rabbaniyah ( ‫ل‬ ‫ي‬ ) Karakter pertama dinul Islam, adalah bahwa Islam merupakan agama yang bersifat rabbaniyah, yaitu bahwa sumber ajaran Islam, pembuat syariat dalam hukum (baca; perundang-undangan) dan manhajnya adalah Allah SWT, yang diwahyukan kepada Rasulullah SAW, baik melalui Al-Qur‟an maupun sunnah. Allah SWT berfirman QS. 32: 1-3: “Alif Laam Miim. Turunnya Al Qur‟an yang tidak ada keraguan padanya, (adalah) dari Tuhan semesta alam. Tetapi mengapa mereka (orang kafir) mengatakan: “Dia Muhammad mengada- adakannya”. Sebenarnya Al Qur‟an itu adalah kebenaran (yang datang) dari Tuhanmu, agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang belum datang kepada mereka orang yang memberi peringatan sebelum kamu; mudah-mudahan mereka mendapat petunjuk.” Dengan karakteristik ini, Islam sangat berbeda dengan agama manapun yang ada di dunia pada saat ini. Karena semua agama selain Islam, adalah buatan manusia, atau paling tidak terdapat campur tangan manusia dalam pensyariatannya. Sifat Rabbaniyah disini meliputi dua kriteria yaitu:  Rabbaniyah Ghoyah ( tujuan) dan Wijhah (sudut pandang)
  • 14. ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA TAHUN AJARAN 2014/2015 14  Rabbaniyah mashdar (sumber hukum) dan manhaj (sistem) Rabbaniyah Ghoyah (Tujuan) dan Wijhah (sudut pandang) Sebagai tujuan, Islam itu menjadikan tujuan akhir dan sasarannya jauh ke depan, yaitu dengan menjaga hubungan dengan Allah secara baik dan mencapai ridho-Nya. Dan tujuan ini merupakan tujuan utama Islam dan pada gilirannya merupakan tujuan akhir, sasaran, puncak cita-cita, usaha dan kerja keras manusia dalam kehidupan dimuka bumi. Sebagaimana firman Allah “ Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju Rabbmu, mak pasti kamu akan menemui-Nya. “ (QS. Al Insyiqaq :6). Misalnya ada anjuran untuk berjihad dan perang melawan musuh sebagaimana yang telah dialamai oleh Rasulullah dana para sahabatnya waktu itu. Perintah ini tidak semata-mata bertujuan menghancurkan musuh tapi lebih dari itu yakni supaya tidak ada fitnah dan supaya agama ini semata-mata untuk Allah. (QS.8:39) Pada intinya segala sesuatu yang ada dalam Islam semata-mata dimaksudkan untuk menjadikan seseorang Ikhlash kepada Allah. Karenanya ruh dan globalitas Islam adalah Tauhid. Dampak Rabbaniyah Ghoyah dan Wijhah : 1. Mengetahui tujuan keberadaan manusia : darimana asalnya, untuk apa hidup di dunia, dan akan kembali kepada siapa , dll. 2. Al Ihtida‟ (mendapat petunjuk) menuju fitrah. (QS. Rum:32) 3. Keselamatan diri dari tamazzuq (bercerai berai). (QS. Ali Imran:101; Az Zumar :29) 4. Membebaskan manusia dari ubudiyyah pada ego dan syahwat. (QS. Ali Imran : 135).
  • 15. ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA TAHUN AJARAN 2014/2015 15 Rabbaniyah Mashdar (sumber hukum) dan Manhaj (sistem) Bahwa manhaj (metode/sistem) yang ditetapkan oleh Islam guna mencapai sasaran dan tujuan itu adalah Manhaj Rabbani yang murni dan sumbernya adalah Wahyu Allah yang turun kepada Rasulullah SAW (QS.4:174 ; 16:89). Jadi sumber manhaj ini adalah datang dari Allah yang menginginkan Hidayah dan Nur bagi hamba- Nya. Manhaj ini (Islam) merupakan manhaj yang paling sempurna diatas semua manhaj yang ada di dunia karena manhaj ini bersumber pada Kalimatullah, tidak mengalami peyimpangan, pergantian dan tidak bercampur aduk dengan spekulasi- spekulasi manusia baik dalam hal Aqidah, Ibadah,dan Akhlak.Risalah ini berbeda dengan risalah sebelum Muhammad SAW yang terbatas pada periode tertentu dan zaman yang terbatas. Sedangkan Rasulullah adalah Khatamun Nabiyyin (pamungkas sekalian para nabi) dimana risalahnya adalah risalah abadi yang ditakdirkan Allah akan tetap bertahan sampai kiamat nanti. Risalah bagi totalitas manusia Islam adalah risalah bagi manusia dalam kapasitasnya sebagai makhluq yang sempurna. Islam sebagai risalah untuk manusia, mengatur dan mengarahkan akal, ruh, fisik, kemauan dan naluri maupun instink. Karenanya tidak ada pemisahan dalam mengatur dan mengarahkan potensi yang dimiliki manusia, karena manusia merupakan makhluq Allah yang sempurna dan satu eksistensinya, dimana ruhnya tidak berpisah dari materi dan materinya tidak berpisah dari akalnya. Karenanya tujuan, sasaran dan jalanya harus satu juga. Dan inilah yang ditetapkan oleh Islam. Islam menjadikan tujuan manusia adalah Allah dan sasaranya adalah Akhirat. (QS. 39:29). Risalah bagi manusia dalam semua fase kehidupan. Risalah Islam adalah hidayah Allah yang senantiasa menyertai manusia kemanapun menghadap dan berjalan dalam perkembangan-perkembangan hidupnya. Islam menyertai manusia semenjak masih bayi, kanak-kanak, remaja, dewasa dan sampai masa tua. Dalam semua periode ini, Islam telah menetapkan bagi manusia
  • 16. ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA TAHUN AJARAN 2014/2015 16 manhaj terbaik yang dicintai dan di ridhai oleh Allah. Sehingga dalam Islam kita mendapatkan hukum-hukum yang berkaitan dengan manusia ketika kecil, muda, dewasa dan masa tua. Tidak ada jenjang kehidupan manusia yang berlalu begitu saja, kecuali Islam mempunyai taujih (arahan) dan syari‟at (tata cara/ketentuan) didalamnya (QS.2:233). Bahkan lebih dari itu, syari‟at Islam menaruh kepedulian kepada manusia semenjak belum lahir sampai setelah meninggal dunia. Risalah manusia dalam segala sektor kehidupan. Diantara dimensi (makna) syumul dalam Islam adalah bahwa Islam merupakan risalah bagi manusia pada semua sektor kehidupan dan segala aktifitas kemanusiaannya. Maka Islam tidak pernah meninggalkan satu aspekpun dari aspek- aspek kehidupan manusia kecuali dia mempunyai sikap didalamnya. Pada intinya adalah Islam tidak akan membiarkan manusia berjalan sendiri tanpa hidayah dari Allah. Kemanapun dia melangkah dan dalam aktifitas apapun dia lakukan, apakah itu yang bersifat materiil ataupun spiritual, individu atau sosial, gagasan atau operasional, keagamaan atau politis. B. KARAKTERISTIK ISLAM AL-WUDHU Salah satu karakteristik dari Islam adalah „al wudhuh‟ atau jelas. Jelas dengan arti semua yang terkandung di dalam Islam tidak mengandung sedikitpun keraguan dan kerancuan. Sumbernya valid karena berasal dari al Quran dan as Sunnah shohihah. Sebagai contoh, dari segi aqidah, Islam dengan gamblang menjabarkan konsep ketuhanan yang tunggal, esa, atau dikenal dengan istilah tauhid. Laa ilaaha illallaah, tiada tuhan melainkan Allah. Konsep ketuhanan dalam Islam sangat jauh dari kerancuan, tidak seperti yang terdapat pada agama lainnya dengan jumlah tuhan sebanyak tiga bahkan lebih namun dalam satu pribadi, tuhan yang beranak dan diperanakkan, tuhan yang memiliki ibu, dan berbagai kerancuan lainnya. Dari segi ibadah, Islam juga menjelaskan secara jelas jalan-jalan yang dapat menghantarkan seorang hamba kepada Tuhannya, Robbuna Jalla wa „Alla. Bentuk- bentuk peribadatan dalam Islam terbatas terhadap apa yang terdapat pada al Quran dan as Sunnah. Dan segala bentuk peribadatan yang tidak ada contohnya dari Rasul dan para sahabatnya, maka ibadahnya itu tertolak dan peribadatan itu tergolong dalam perilaku bid‟ah. Tidak seperti pada agama yang lain, misalnya nasrani, bentuk
  • 17. ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA TAHUN AJARAN 2014/2015 17 peribadatan mereka dari waktu ke waktu selalu berubah, bahkan sampai pada isi kitab sucinya. Islam juga dengan jelas menerangkan tentang akhlakul karimah, pembagian warisan, cara bermu‟amalah, kesehatan, dsb. Bahkan Islam menerangkan hal-hal yang sangat kecil seperti tata cara masuk kamar mandi. Kerukunan Intern Umat Beragama Perbedaan pandangan dalam satu agama bisa melahirkan konflik di dalam tubuh suatu agama itu sendiri. Perbedaan mazhab adalah salah satu perbedaan yang nampak nyata. Kemudian lahir pula perbedaan ormas keagamaan. Walaupun satu aqidah, misalnya Islam-perbedaan sumber penafsiran, penghayatan, kajian, pendekatan terhadap Al-Quran dan As-Sunnah terbukti mampu mendisharmoniskan intern umat beragama. Konsep ukhuwwah islamiyah merupakan salah satu sarana agar tidak terjadi ketegangan intern umat Islam yang meyebabkan peristiwa konflik. Konsep ini mengupayakan berbagai cara agar tidak saling mengklaim kebenaran. Justru menghindarkan permusuhan karena perbedaan mazhab dalam Islam. Semuanya untuk menciptakan kehidupan beragama yang tenteram, rukun, harmonis, dan penuh kebersamaan. Sebab pendiri mazhab sendiri tidak pernah mengklaim bahwa pendapatnyalah yang paling benar. Justru para pengikut mazhablah yang selalu bersikap fanatisme buta meskipun kadangkala tanpa dasar berpijak yang kokoh. Sikap-sikap seperti inilah yang harus benar-benar disadari oleh masing-masing individu di antara umat untuk dirubah secara perlahan dengan cara memperbanyak mendengar, melihat, belajar, mengamati, dan berdiskusi dengan kelompok (mazhab lain). Sebab pada hakikatnya semua umat Islam tanpa terkecuali hanya berpegang kepada dua landasan pokok saja yaitu Al-Qur`an dan As-Sunnah. Di masa dahulu, kini, bahkan masa yang akan datang kedua landasan pokok itu tidak akan pernah berubah kedudukannya dalam Islam. Hadits Rasulullah saw menegaskan bahwa seseorang atau kelompok tidak akan sesat selamanya selagi mereka tetap berpegang kepada dua warisan beliau yaitu Kitabullah (al-Qur`an) dan Sunnah.
  • 18. ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA TAHUN AJARAN 2014/2015 18 Lebih dari itu, dalam Islam seorang muslim memiliki kebebasan berfikir dan menyatakan pendapat sebagai salah satu hak asasi. Seorang muslim yang lain tak perlu berkecil hati menghadapi perbedaan pendapat umat tentang masalah-masalah agama yang disebut ikhtilaf, baik dalam bidang hukum fiqih maupun maslaah yang menyinggung bidang aqidah. Perbedaan paham di kalangan umat tidak boleh ditutup dengan alasan ketenangan, kerukunan dan sebagainya. Risalah Nabi Muhammad SAW menghendaki perkembangan, penelitian ilmiah, pemahaman yang mendalam untuk menambah keimanan dan selanjutnya diamalkan. Maka dibukalah pintu ijtihad untuk masalah-masalah tertentu dalam memenuhi perkembangan zaman yang terus beredar. Hasil taffaquh fiddien dan ijtihad tidak mustahil menghasilkan pendapat yang berbeda-beda (ikhtilaf). Agama Islam tidak melarang terjadinya ikhtilaf, yang terlarang justru perbuatan jumud (beku) dan tafarruq atau berpecah belah, yang kedua-duanya tak perlu dipilih. Ikhtilaf (perbedaan paham) tidak semata-mata menimbulkan tafarruq (perpecahan). Di zaman para sahabat nabi, juga pernah terjadi ikhtilaf, misalnya perbedaan faham dalam masalah-masalah fiqih, tetapi mereka tidak berpecah belah, karena berpegang kepada petunjuk risalah itu sendiri. Sebagaimana firman Allah SWT: "Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya". (Q.S. An Nisa: 59). Begitulah mengapa Islam memiliki karakteristik „al wudhuh‟ atau jelas karena tidak ada sedikitpun dalam ajaran Islam yang menimbulkan keraguan atau kerancuan. Jikalau sebagian orang ada yang merasa ajaran Islam memiliki kerancuan, hal itu tidak lain disebabkan karena dangkalnya pemahaman orang tersebut. C. Karakteristik Islam yang Real Islam adalah agama yang sangat sempurna dan satu-satunya agama yang diridhoi oleh Allah SWT. Sebagai agama yang sempurna, Islam tentu memiliki banyak fungsi ataupun kegunaan bagi umatnya yang menjalankan perintah atau menjauhi larangan-Nya. Selain berfungsi bagi penganutnya, ajaran Islam juga memberi manfaat
  • 19. ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA TAHUN AJARAN 2014/2015 19 bagi pemeluk agama lain. Seperti yang telah diketahui, Islam adalah adalah rahmat bagi seluruh alam. Islam telah dikenal sebagai agama yang berjuang untuk menegakkan keadilan, persaudaraan, dan persamaan derajat manusia. Tak ada kelebihan yang berkulit putih dari yang berkulit hitam. Lelaki dan perempuan diberi hak, kewajiban, dan tanggung jawab yang sama. Bagi Islam, manusia yang terbaik derajatnya adalah manusia yang paling baik akhlaknya, yang paling banyak berbuat dan bermafaat bagi kemanusiaan, atau tegasnya yang paling bertakwa kepada Allah SWT. Islam mengajarkan bahwa tidak sempurna iman seseorang sebelum ia kasih kepada orang lain sebagaimana ia kasih kepada dirinya sendiri. Islam medorong umat manusia supaya bekerja untuk kebaikan dan kedamaian, kendati berbeda agama. Agama tidak boleh dipaksakan kepada siapapun. Islam sebagai agama wahyu yang memberikan bimbingan kepada umat manusia dalam semua aspek kehidupan dapat diibaratkan sebagai jalan raya yang lurus dan mendaki, yang dapat mengantarkan umat manusia sampai derajat tertinggi. Jalan raya itu cukup lebar, yang pinggir kiri dan kanannya berpagar Al-Qur‟an dan Sunnah Nabi. Pada jalan raya yang lurus itu terdapat jalur-jalur yang jumlahnya sebanyak aspek kehidupan manusia. Ada jalur teologi, ibadat, politik, ekonomi, sosial, rumah tangga, pendidikan, seni dan budaya, etika, filsafat, mistik, dan lain sebagainya. Siapa saja yang telah memasuki gerbang awal jalan raya Islam harus berpikir, bersikap, dan berbuat sebaik mungkin dalam menempuh jalan itu agar jangan sampai menabrak pagar-pagar Al-Qur‟an dan Sunnah Nabi. Agama Islam dikatakan memberi pandangan dunia kepada manusia karena ia sentiasanya memberi penerangan mengenai dunia(sebagai satu keseluruhan), dan juga kedudukan manusia di dalam dunia. Penerangan bagi pekara ini sebenarnya sukar dicapai melalui indera manusia, melainkan sedikit penerangan daripada falsafah. Setiap persoalan yang sentiasa ditanya oleh manusia merupakan persoalan yang tidak terjawab oleh akal manusia sendiri. Fungsi agama yang dituturkankan oleh Allah sebenarnya adalah anugerah dariNya. Amalan itu adalah untuk menyuburkan pertumbuhan roh-roh kita. Dengan
  • 20. ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA TAHUN AJARAN 2014/2015 20 tidak mempunyai penyuburan yang sedemikian, kita tidak akan dapat berupaya untuk membangunkan kekuatan roh-roh kita demi untuk menghadapi kehadiran fizikal Allah SWT pada Hari Pengadilan kelak.Dari aspek ibadah pun banyak fungsi yang dapat kita ambil. Penambahan nilai semangat yang tinggi juga bermanfaat terdapat banyak, yiaitu dari segi fizikal, ekonomik dan kesehatan dalam kita mengerjakan sembahyang (salat), derma yang diwajibkan (zakat), berpuasa dibulan Ramadan, dan menunaikan haji. Dari segi solat/sembahyang, sembahyang lima waktu sehari adalah makanan utama bagi roh kita. Sementara roh akan mendapatkan beberapa pertumbuhan dan penyuburan dengan menjalani kehidupan yang benar, dengan tidak mengerjakan sembahyang, ini diibaratkan seumpama memakan makanan ringan tanpa memakan makanan utama. Dari segi zakat, apabila saja kita menerima “pendapatan bersih,” mestilah kita mengeluarkan 2.5% dan memberikannya kepada orang orang yang telah ditentukan – ibu bapa-ibu bapa, saudara, yatim piatu, orang-orang miskin, dan pengembara, mengikut ayat ini (2:215). Keutamaan Zakat adalah menunjukkan undang-undang dari Allah SWT: “Belas kasihKu meliputi semuanya, tetapi Aku akan tentukan kepada orang orang yang benar yang memberikan Zakat” (7:156). Zakat dapat menolong orang-orang miskin. Mengerjakan sembahyang subuh dapat menolong dari penyakit arthritis. Juga, dengan bangun awal pagi dapat menolong mencegah ganguan emosi dan masaalah psikologi. Sujud, yang mana telah dilakukan berulang kali semasa sembahyang dapat mengembangkan perjalanan darah didalam otak supaya dapat mengimbangkan kelebihan darah, dan ini dapat mencegah kepusingan. Berulang kali menundukkan badan dan menggerakkan sendi adalah sehat bagi penggerakan tubuh. Semua ini adalah fakta scientifikal yang telah mantap. Mengambil air sembahyang untuk keutamaan sembahyang telah menggalakkan kita supaya sentiasa menggunakan kamar mandi. Kebiasaan ini dapat menghalang kita dari penyakit seperti kanker. Penyakit yang berbahaya melalui air kencing dan najis perlu diamati. Jika kotoran disimpan didalam kolon dalam masa yang agak lama, benda-benda yang berbahaya ini akan menyerap didalam tubuh dan dapat menyebabkan kanker.
  • 21. ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA TAHUN AJARAN 2014/2015 21 Berpuasa dibulan Ramadan untuk mengembalikan perut kepada keadaan yang normal, mengurangkan tekanan darah tinggi, menghilangkan toksin yang berbahaya, dan mengurangkan berat badan dengan mengeluarkan lemak yang membahayakan. Walaupun tidak diuraikan semuanya,tapi dapat kita lihat bahwa agama Islam mempunyai banyak fungsi. Dari aspek ajarannya ataupun ibadah-ibadah yang dijalankan oleh pemeluknya pasti ada manfaat yang dapat diraih. Oleh karena itu, kita sebagai umat Islam harus bangga terhadap agama Islam dan menjalankan segala perintah atau menghindari segala larangannya dengan sebaik mungkin agar banyak manfaat yang kita raih. D. SYUMULIYYAH Syumul bermaksud lengkap. Ini berarti bahawa agama Islam adalah sebuah agama yang lengkap dan sempurna serta meliputi kehidupan dunia dan akhirat.Islam meliputi seluruh kehidupan manusia di dunia dan akhirat. Islam telah mengatur kehidupan manusia dengan lengkap yang meliputi Ibadah, akhlak, ekonomi, politik, kemasyarakatan, kesehatan, kebuadayaan, bahasa, seni, pengetahuan, hubungan antarabangsa, alam sekitar, falsafah, sains, undang-undang dan sebagainya. Firman Allah SWT ; 38. Tiadalah Kami hafalkan sesuatupun dalam Al-Kitab Ayat di atas menjelaskan bahwa, al-Quran telah menjelaskan semua perkara yang berkaitan dengan kehidupan manusia di dunia dan di akhirat. Tiada yang ditinggalkan oleh al-Quran. Ini menunjukkan bahawa Islam itu adalah agama yang lengkap. Maka, kita tidak perlu cari agama lain, kerena tiada agama yang selengkap Islam. Al-Quranlah selengkap-lengkap petunjuk atau manual cara hidup di dunia dan akhirat. Allah sebagai Sang Pencipta, sudah sewajarnya kita patuh dan mengikut prosedur manual yang Allah sediakan yaitu al-Quran. Ikutilah al-Quran, niscaya hidup kita akan bahagia selamat di dunia dan akhirat serta tidak akan tersesat. Insya Allah kita akan sampai ke destinasi kita yaitu Surga bukannya tersesat ke neraka.
  • 22. ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA TAHUN AJARAN 2014/2015 22 E. AL WASATHIYAH Di dunia ini ada agama yang hanya menekankan padapersoalan-persoalan tertentu, ada yang lebih mengutamakan masalah materi ketimbang rohani atau sebaliknya. Ada pula yang lebih menekankan aspek logika daripada perasaan dan begitulah seterusnya. Allah Subhanahu wata'ala menyebutkan bahwa umat Islam adalah ummatan wasathan (umat yang pertengahan), umat yang seimbang dalam beramal, baik yang menyangkut pemenuhan terhadapkebutuhan jasmani dan akal pikiran maupun kebutuhan rohani. Manusia memang membutuhkan konsep agama yangseimbang, hal ini karena tawazun (kesimbangan) merupakan sunnatullah. Di alam semesta ini terdapat siang dan malam, gelap dan terang, hujan dan panas dan begitulah seterusnya sehingga terjadi keseimbangan dalam hidup ini. Dalam soal aqidah misalnya, banyak agama yang menghendaki keberadaan Tuhan secara konkrit sehingga penganutnya membuat simbol-simbol dalam bentuk patung. Ada juga agama yang menganggap tuhan sebagai sesuatu yang abstrak sehingga masalah ketuhanan merupakan kihayalan belaka, bahkan cenderung ada yang tidak percaya akan adanya tuhan sebagaimana komunisme. Islam mempunyai konsep bahwa Tuhan merupakansesuatu yang ada, namun adanya tidak bisa dilihat dengan mata kepala kita, keberadaannya bisa dibuktikan dengan adanya alam semesta ini yang konkrit, maka ini merupakan konsep ketuhanan yang seimbang. Di merata tempat orang bercakap tentang wasathiyah. Namun adakah kita memahami konsep wasathiyah dari perspektif Islam. Bagaimana Islam melihat wasathiyah itu. Adakah wasathiyah itu bermaksud tengah-tengah, atau adakah wasathiyah itu bermaksud sederhana. Di dalam Al-Quran, AllahSubhanahu wa Ta‟ala berfirman tentang wasathiyah,
  • 23. ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA TAHUN AJARAN 2014/2015 23 “Dan demikianlah Kami telah menjadikan kamu semua, umat yang „wasatha‟ agar kamu menjadi saksi atas sekalian manusia.” (Surah Al-Baqarah, 2: 143) Para ulama membahaskan pengertian wasathiyah dalam ayat ini. Antaranya mereka mengambil manfaat daripada tafsiran Nabi sallallahu „alaihi wasallam sendiri terhadap wasathiyah. Apabila Nabi menterjemah perkataan “wasatha”, sabda Baginda di dalam hadits riwayat Al-Bukhari mengatakan bahawa “wasath itu adalah adil”.Apabila Nabi mengatakan bahawa wasathiyah itu maksudnya adil, para ahli ilmu membahaskan apa yang dimaksudkan dengan adil. Adil mempunyai banyak makna, antara yang boleh saya kongsikan di sini, ‫إإإ‬ ‫إإ‬ ‫إإ‬ ‫إإإإإ‬ “Memberikan hak kepada orang yang berhak” Maksud adil yang lain menurut para ulama, ‫إإإإإ‬ ‫إإ‬ ‫إإإإإ‬ ‫إإإ‬ “Meletakkan sesuatu kena pada tempatnya” Pertama, menegakkan prinsip wasathiyah dalam paham & prilaku keagamaan kita. Implementasi Prinsip “Wasathiyah” Dalam Paham dan Prilaku Keagamaan Islam sebagai din yang berlaku secara universal sangatlah bertentangan secara diametral dengan sikap dan perilaku “tatharruf” ataupun “ghuluw” dan berbagai istilah sejenis lainnya. Dalam Al-Qur‟an, Islam (dan umatnya) disebut sebagai agama dan umat “tengahan” (wasathan) yang setidaknya dapat diidentifikasi dengan beberapa karakter berikut; al-khairiyah, al-„adl, al-yusr wa raf‟ul haraj, al-hikmah, al-istiqamah, al- bayniyah (bayna ifrath wa tafrith, al-ghuluw wa al-jafa‟ dst.) Kedua, revitalisasi tasamuh dalam kehidupan majemuk. Sebagai landasan yang kokoh bagi kehidupan bangsa kita yang majemuk dan pluralistik dalam suasana ko-eksistensi dan penuh toleransi (tasamuh)
  • 24. ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA TAHUN AJARAN 2014/2015 24 F. Al Jam’u Baina Ats Tsabat wa Al Murunnah Di dalam Islam, tergabung juga ajaran yang permanen dengan yang fleksibel (al jam‟u baina ats tsabat wa al muruunah). Yang dimaksud dengan yang permanen adalah hal- hal yang tidak bisa diganggu gugat, dia mesti begitu, misalnya shalat lima waktu yang mesti dikerjakan, tapi dalam melaksanakannya ada ketentuan yang bisa fleksibel, misalnya bila seorang muslim sakit dia bisa shalat dengan duduk atau berbaring, kalau dalam perjalanan jauh bisa dijama‟ dan diqashar dan bila tidak ada air atau dengan sebab-sebab tertentu, berwudhu bisa diganti dengan tayamum. Ini berarti, secara prinsip Islam tidak akan pernah mengalami perubahan, namun dalam pelaksanaannya bisa saja disesuaikan dengan situasi dan konsidinya, ini bukan berarti kebenaran Islam tidak mutlak, tapi yang fleksibel adalah teknis pelaksanaannya. Dengan demikian, menjadi jelas bagi kita bahwa, Islam merupakan satu-satunya agama yang sempurna dan kesempurnaan itu memang bisa dirasakan oleh penganutnya yang setia.
  • 25. ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA TAHUN AJARAN 2014/2015 25 2.4 SUMBER AJARAN AGAMA ISLAM (disusun oleh Nafil Rabbani Attamimi 1406600590) Pengantar Islam memiliki tiga sumber ajaran utama sebagai pedoman hidup, dan untuk menegakkan hukum-hukumnya. Ketiga sumber ajaran tersebut adalah Al-Quran, Hadith atau As-Sunnah, dan Ijtihad. Al Qur’an Al-Quran adalah menurut istilah etimologi berarti bacaan. Dan menurut istilah terminologi adalah suatu yang disampaikan langsung kepada nabi Muhammad SAW, yang jika dibaca akan menjadi ibadah. Al-Quran mempunyai nama-nama lain yang telah disebutkan/dicantum dalam Al-quran itu sendiri, antara lain: Ar-Rahmat(karunia), Al-Furqan(pembeda benar-salah) dan lain sebagainya. Sejarah Al-Quran awalnya diturunkan secara tidak langsung yang bermaksud surah-per-surah, Surrah pertama yaitu Al-Alaq ayat 1-5 yang diturunkan pada malam Lailatul Qadr, pada 17 Ramadhan. Selama 22 tahun Al-Quran diturukan. Al-Quran terdiri dari 30 Juz, 114 Surah, dan 6236 ayat. Namun jumlah ayat dapat berubah sewaktu-waktu jika ditambahkan ucapan bismillah di tiap surah nya. Dari surah-surah tersebut ada yang bersifat Makkiyah dan Madaniyah. Makkiyah merupakan surat yang diturunkan pada saat Nabi Muhammad SAW berdakwah di Makkah. Biasanya surat-surat makiyah bersifat surat pendek dan disampaikan biasanya untuk seluruh kalangan manusia karena wahyunya biasanya adalah untuk kehidupan sehari-hari. Untuk surat Madaniyah, biasanya surat-surat tersebut bersifat panjang ayat-ayatnya, dan surat-surat tersebut berisi untuk orang-orang beriman karena kalangan dari ayat tersebut lebih spesifik untuk ibadah, dan lain sebagainya. Surat Madaniyah diturunkan pada saat nabi Muhammad SAW berdakwah di Madinnah. Al-Quran merupakan kitab suci agama Islam. Setiap orang yang beriman harus percaya dan menerapi isi dari Al-Quran tersebut. Hukum-hukum dalam Al-Quran bersifat mutlak dan tidak dapat diubah lagi isinya, dan ajaran Al-quran sudah pasti benar dikarenakan Alquran merupakan wahyu atau perkataan dari Allah secara langsung dituliskan dalam kitab tersebut. Al-Quran diturunkan oleh Allah dengan berbagai macam tujuan. Al-Quran sebagai kitab juga sebagai pedoman hidup untuk semua manusia dimuka bumi, telah dicantumkan dalam surah Al-Jatsiyah ayat 20 yang berarti Al Qur‟an ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini. Al-Quran juga dapat berfungsi sebagai bukti atau penjelasan tentang suatu kebenaran yang ada dalam kehidupan manusia, salah satu contohnya pada surah Al-Baqarah ayat 233
  • 26. ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA TAHUN AJARAN 2014/2015 26 yang berarti: para ibu hendaklah menyusui anaknya selama dua tahun, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuannya. Fungsi lain dari Al-Quran adalah untuk menunjukkan apa yang benar dan apa yang salah, dan menjelaskan dari hukum- hukum yang telah dicantumkan dalam Al-Quran. Jika kita renungi lagi banyak sekali Fungsi-Fungsi dari Al-Quran atas kebenaran, dan keindahannya. Kandungan dalam Al-Quran sangat bervariasi dan bermacam-macam, antara lain:  Menjelaskan prinsip-prinsip keimanan kepada Allah SWT, dan keimanan  terhadap ke-enam rukun iman.  Menjelaskan tentang syariah mengenai ibadah-ibadah yang umum maupun ibadah yang khusus.  Menceritakan kisah-kisah para Nabi-Nabi dan Rasul Allah SWT, serta kisah dari umat-umat terdahulu sebagai renungan maupun pelajaran untuk kaum umat Islam.  Sebagai Ilmu pengetahuan yang telah terbukti secara ilmiah dan logis. As-Sunnah/Hadisth As-Sunnah atau Hadith menurut istilah Etimologis yang berarti cara. Dan menurut istilah terminologi sunnah adalah suatu hal yang berasal dari nabi Muhammad SAW, yang bersifat perkataan, perbuatan, penetapan, sifat, dan perjalanan hidupNya. Al-Hadis adalah sumber kedua agama dan ajaran Islam. Hadis mempunyai peranan penting setelah Al-Quran. Al-Quran sebagai kitab suci dan pedoman hidup umat Islam diturunkan pada umumnya dalam kata-kata yang perlu dirinci dan dijelaskan lebih lanjut, agar dapat dipahami dan diamalkan. Kedudukan suatu hadith merupakan sangat penting dan telah dicantumkan di Al-Quran surat an-Nisa ayat 59 yang berarti: Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul. Disamping ayat tersebut, masih banyak ayat-ayat Al-Quran tentang pentingnya untuk menaati Nabi Muhammad SAW. Sunnah merupakan petunjuk pelaksanaan Al-Quran yang diterapkan oleh Nabi Muhammad SAW. Salah satu contoh yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW adalah cara-cara kita melakukan ibadah seperti Shalat dan lain sebagainya. Bagian dalam hadith adalah Rawi, Matan, dan Sanad. Rawi merupakan orang yang menyampaikan atau menuliskannya dalam suatu buku segala hal yang didengar dan diterimanya oleh seseorang tentang hal-hal yang diperbuat oleh Nabi Muhammad SAW. Matan adalah suatu hal atau isi dari suatu hadis. Sanad merupakan jalan yang dapat menghubungkan Matan hadith kepada Nabi Muhammad SAW. Fungsi Hadisth:
  • 27. ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA TAHUN AJARAN 2014/2015 27  Untuk menegaskan apa yang telah tercantum dalam Al-Quran oleh Nabi Muhammad SAW.  Untuk menjelaskan lebih lanjut secara detail tentang isi-isi dari Al-Quran.  Untuk mengikuti dan mengamali berbagai macam hal yang Nabi Muhammad SAW telah lakukan selama beliau hidup.  Untuk mencari solusi dalam kehidupan yang bersifat lebih spesifik dan tidak tercantum dalam Al-Quran. Periwayatan Sunnah:  Mutawir: merupakan sunnah yang telah diriwayatkan oleh banyak kalangan.  Masyhur: Sunnah yang diriwayatkan oleh banyak orang tapi tidak sampai ketingkat Mutawir.  Ahad: Sunnah yang hanya diriwayatkan oleh satu orang saja. Kualitas Sunnah: Segala yang diperbuat oleh nabi Muhammad SAW merupakan pedoman untuk hidup kita. Namun karena zaman kita telah jauh dari zaman Nabi, akan ada kualitas- kualitas sunnahnya disebabkan oleh periwayatnya.  Hadith Shahih merupakan tingkat yang paling tinggi keasliannya. Suatu sunnah dapat dikatakan shahih apabila memenuhi syarat tertentu, yaitu: o Bersambung sannadnya. o Diriwayatkan oleh orang-orang yang adil. o Periwayatnya kuat hafalan Al-Quran dan hadithnya. o Hadith nya tidak Janggal. o Hadithnya tidak terhindar dari cacat.  Hadith Hassan merupakan sunnah yang memiliki persyaratan sunnah shahih, namun beberapa/semua perawinya kurang hafalannya.  Hadith da'if merupakan sunnah yang bersifat lemah dikarenakan ada putus antar rantai perawinya, atau hal-hal yang tidak memenuhi syarat-syarat sunnah shahih.  Hadith Maudhu merupakan hadith yang palsu. Ijtihad Pengertian Ijtihad secara etimologi adalah berusaha bersungguh-sungguh. Dan pengertian ijtihad secara terminologi adalah usaha seorang ulama dengan bersungguh-sungguh, yang memiliki syarat Ijma, untuk merumuskan suatu hal yang belum ditetapkan hukumnya dalam Al-Quran dan Hadith dan bersifat tidak bertentangan dengan Al-Quran maupun Hadith.
  • 28. ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA TAHUN AJARAN 2014/2015 28 Dasar Ijtihad terdapat dalam Al-Quran surah al-maidah ayat 48 yang berarti: dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, Yaitu Kitab-Kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian[421] terhadap Kitab-Kitab yang lain itu; Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. untuk tiap-tiap umat diantara kamu[422], Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, Maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu. Mujtahid merupakan seseorang yang dapat melakukan ijtihad dan hukumnya bersifat fardhu ein untuk tiap mujtahid untuk berijtihad, namun fardhu qifayah hukumnya bila nyawa seorang mujtahid terancam, Sunnah hukumnya bila melakukan persoalan yang belum terjadi dan haram hukumnya bila berijtihad jika telah ada hukumnya dalam Al-quran maupun hadith. Syarat menjadi mujtahid:  Memiliki pengetahuan yang dalam.  Memahami dan menguasai isi Al-Quran.  Memahami Hadith.  Memahami bahasa Arab.  Mengetahui masalah-masalah hukum yang Ijma.  Memahami ilmu fiqih.  Memahami tujuan syariah.  Bersikap adil.  Mengetahui lingkungan dan orang sekitar. Bentuk-Bentuk Ijtihad:  Ijma yang berarti sepakat. Ijma merupakan persetujuan dalam kalangan mujtahid tentang hukum baru dengan cara bermustawarah.  Qiyas merupakan penganalogian masalah baru yang tidak tercantum dalam Al-Quran dan Hadith  Muslahah Mursalah merupakan penetapan hukum karena ada kemanfaatan dari suatu hal/perbuatan dan ada tujuan-tujuan hakiki-universal terhadap syariat islam
  • 29. ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA TAHUN AJARAN 2014/2015 29 2.5 PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA RASULULLAH SAW SAMPAI DENGAN MASA KHULAFAUR RASYIDIN (disusun oleh Intan Purnamasari 1406530306) Perkembangan Islam diawali dengan masa pemerintahan Islam oleh Rasulullah SAW di kota Makkah dan Madinah. Pada era ini, pemerintahan Islam adalah pemerintahan yang ideal dalam segala aspek yaitu kehidupan sosial, budaya, moral maupun politik. Setelah masa pemerintahan Islam oleh Rasulullah SAW, terbentuklah masa pemerintahan Islam yang baru, yaitu masa Khulafaur Rasyidin. Pada masa ini, pemerintahan Islam dipegang oleh empat orang sahabat Rasulullah SAW yang dipercaya dapat memimpin umat Islam, yaitu Abu Bakar Ash Shidiqq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib. Perkembangan Islam pada zaman Rasulullah SAW dan para sahabat ini merupakan masa emas bagi pemerintahan Islam. ISI DAN PEMBAHASAN Perkembangan Islam dibagi menjadi dua bagian, yaitu A. PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA RASULULLAH SAW 1. PERIODE MAKKAH Sebelum masuknya agama Islam, banyak kaum Arab beribadah dengan cara menyembahan berhala dan menjadikan Ka‟bah sebagai pusat peribadatan mereka. Akhirnya, Rasulullah SAW datang dan membawa keyakinan lain yaitu ketauhidan. Keyakinan ini tidak diterima dengan mudah terutama oleh kaum Quraisy dikarenakan beberapa hal, yaitu  Keyakinan. Apa yang mereka yakini adalah sesuatu yang telah lama mengakar dan menjadi keyakinan mereka serta nenek moyang mereka, sehingga keyakinan tersebut sudah tertanam kuat dalam hati mereka.  Merugikan. Para pemahat dan penjual patung merasa akan menghalangi mata pencaharian mereka.  Penolakan gagasan persamaan hak dan ajaran mengenai hari kebangkitan dan hari Kiamat. Kaum Quraisy juga tidak setuju dengan seruan Rasulullah SAW mengenai gagasan persamaan hak antara hamba sahaya dan bangsawan. Karena penolakan tsb, dakwah Rasulullah SAW mengalami hambatan dan pada akhirnya Rasulullah SAW harus melakukan sistem dakwah yag lain. Dakwah Rasulullah SAW dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan cara rahasia dan terbatas dan cara terbuka dan transparan. Dakwah secara rahasia dan terbatas yang dilakukan Rasulullah SAW yaitu dengan berdakwah di lingkungan sekitarnya dan dikalangan rekan-rekan. Mula-mula istri beliau, yaitu Siti Khadijadah, lalu Imam Ali (pemeluk
  • 30. ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA TAHUN AJARAN 2014/2015 30 agama Islam termuda), Abu Bakar, Zaid, Ummu Aiman dan para sahabat lainnya. Setelah cukup berhasil melakukan dakwah tsb, Rasulullah SAW mendapat firman untuk melakukan dakwah secara terbuka dan transparan. Maka Rasulullah SAW melakukan dakwah secara tebuka dan transparan kedapa sahabatnya, namun hanya Ali yang tidak menolak, selanjutnya Rasulullah SAW naik ke bukit Shafa dan memanggil orang Makkah, Rasulullah SAW bersabda “Ketahuilah bahwa sesungguhnya aku memberi peringatan kepada kalian tentang siksa yang sangat pedih”. Lalu Rasul mengajak mereka untuk beriman kepada Allah. Pada masa dakwah secara terang-terangan ini Rasulullah SAW mendapatkan perlakuan yang buruk dari umatnya dan kaum Quraisy yang merasa tidak suka karena banyaknya umat yang mengikuti ajaran beliau. Berbagai cara dilakukan oleh pemuka- pemuka kaum Quraisy agar Rasulullah SAW menghentikan dakwahnya, dengan cara siksaan baik fisik maupun mental. Sehingga Rasulullah SAW memutuskan untuk melakukan dakwahnya di tempat lain untuk menghindari kecaman kaum kafir Quraisy. Namun, banyak kendala yang dihadapi Rasulullah SAW seperti berbagai penolakan yang dilakukan melalui perlakuan kejam dan kesedihan Rasulullah SAW akan meninggalnya paman Abu Thalib dan istrinya Siti Khadijah, sehingga beliau memutuskan untuk kembali ke Makkah. 2. PERIODE MADINAH Rasulullah SAW mendapatkan pesan melalui Jibril untuk melakukan Hijrah ke Madinah karena banyaknya ancaman di kota Makkah. Berbeda dengan Makkah, Madinah senantiasa mengalami perubahan sosial yang meninggalkan bentuk kemasyarakatan absolut. Penduduk Madinah yang terdiri dari kaum Muhajirin, Anshar, dan nonmuslim yang memiliki jiwa sosialis sangat tinggi. Ini terbukti dari persaudaraan yang tinggi dan sangat kokoh. Tidak ditemukan konflik karena masalah perbedaan, kalaupun ada masalah itu dengan cepat segara terselesaikan, karena Rasulullah SAW sangat bijak dalam hal itu dan sangat hati-hati terhadap peletakan sebuah nilai kemasyarakatan. Di Madinah, penduduknya menerima ajaran Islam dengan sangat baik dan menghargai perbedaan. Pada masa pemerintahnya di Madinah, Rasulullah SAW meletakkan dasar ajaran Islam dimana Al Qur‟an sebagai pedoman dalam membangun kehidupan ekonomi yang lebih baik dengan mengatur keuangan negara yang bersumber dari Zakat, Jizyah, Khraj, Ghanimah, dan al-Fay‟, selain itu Rasulullah SAW SAW juga mempersaudarakan kaum Muhajirin dan kaum Ansar. Dalam bidang politik, Rasulullah SAW menggunakan sistem musyawarah dan demokrasi, menghapus prinsip kesukuan dan mempererat persatuan. Beberapa strategi yang dilakukan Rasulullah SAW, dalam rangka memperkokoh masyarakat dan negara baru yang telah terbentuk, yaitu  Pembangunan masjid Masjid di zaman tsb, selain berfungsi sebagai tempat ibadah, juga sebagi tempat mempersatukan kaum Muslimin, musyawarah, bahkan menjadi pusat pemerintahan.
  • 31. ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA TAHUN AJARAN 2014/2015 31  Ukhuwah Islamiyah, persaudaraan sesama Muslim. Hal ini dilakukan agar persaudaraan mereka kuat dan menjadikan prinsip persaudaraan tidak hanya karena hubungan darah melainkan agama pun bisa.  Hubungan persahabatan dengan pihak-pihak lain yang tidak beragama Islam. Agar stabilitas masyarakat dapat diwujudkan, diadakan perjanjian dengan non- Muslim sehingga tidak terjadi diskriminasi dan disinilah terlahir Piagam Madinah.  Membangun sistem kemiliteran yang kokoh  Dakwah Proses penyebaran agama Islam di Madinah dilakukan dengan cara membina masyarakat Islam melalui pertalian persaudaraan antara kaum Muhajirin dengan kaum Anshar, memelihara dan mempertahankan masyarakat Islam, meletakkan dasar-daar politik ekonomi dan sosial untuk masyarakat Islam. B. PERKEMBANGAN ISLAM MASA KHULAFAUR RASYIDIN Khulafaur Rasyidin merupakan sistem kekhalifahan yang dilakukan setelah Rasulullah SAW wafat yaitu dipimpin oleh beberapa orang sahabat Rasulullah SAW seperti Abu Bakar Ash Shidiqq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib. Sistem perekonomian pada masa pemerintahan Khulafaur Rasyidin adalah bertani dan berdagang. Hasil pertanian yang diekspor antara lain, kurma, kayu gaharu, buah kismis anggur dan lainnya sedangkan dalam hal berdagang, sudah melakukan proses impor-ekspor. Komoditas ekspor berupa dupa, kemenyan, kayu gaharu, minyak wangi dan kulit binatang, buah kismis, anggur dan lainnya . Komoditas impor antara lain kayu untuk bangunan, bulu burung unta, logam mulia, badat, daging, batu mulia, sutra, pakaian, pedang, rempah-rempah, dan batu intan. 1. MASA ABU BAKAR ASH SHIDDIQ RA. (11-13 H / 632-634 M) Abu Bakar Ash Shiddiq adalah khalifah Khulafaur Rasyidin yang pertama memimpin Islam setelah wafatnya Rasulullah SAW. Abu Bakar Ash Shiddiq yang memiliki nama lengkap Abdullah Abi Quhafah At-Tamimi dipercaya dan dipilih oleh umat Islam untuk melanjutkan kepemimpinan Rasulullah SAW dikarenakan beliau dekat dengan Rasulullah SAW baik dalam hal ilmu maupun persahabatan, beliau sahabat yang dipercaya Rasulullah SAW, dan juga orang yang dermawan dan bersedia masuk agama Islam. Selama dua tahun kepemimpinannya, masyarakat Arab dibawah Islam mengalami kemajuan pesat dalam bidang sosial yaitu dengan memerangi kaum murtad seperti
  • 32. ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA TAHUN AJARAN 2014/2015 32 memberantas nabi-nabi palsu, mengatasi orang yang tidak mau membayar zakat, menghantar Usamah bin Zaid untuk memimpin pasukan tentara bagi memerangi penduduk Ghassan yang terbantut karena kewafatan Rasulullah SAW, menentang tentara Roma dan Persi. Abu Bakar melakukan perang kemurtadan yang bertujuan untuk menyelesaikan ketidakpatuhan suku-suku bangsa Arab terhadap pemerintahan Madinah yang disebut Perang Riddah dimana Khalid bin Walid sebagai Jenderal yang berjasa dalam perang ini. Setelah menyelesaikan masalah didalam negeri, Abu Bakar mengutus Khalid bin Walid ke Iraq dan berhasil menguasai al Hirah lalu Syiria. Beliau berhasil memberantas kaum pembangkang dan memperkokoh identitas Islam. Abu Bakar pun berhasil menata birokrasi kepemerintahannya dengan sistem politik yang bersifat sentralisasi dimana semua kekuasaan eksekutif, legislatif dan yudikatif dipegang oleh Khalifah. Meskipun demikian, Abu Bakar selalu bermusyawarah dahulu dengan para sahabatnya sebelum mengambil putusan masalah. Jika ada perkara, beliau mencari penyelesaiannya dalam Al Qur‟an, tetapi jika tidak ada maka beliau mencoba melakukan hal yang dilakukan Rasulullah SAW dalam memutus masalah. Abu Bakar juga melakukan perlantikan pengganti Khalifah. Khalifah Abu Bakar telah bertindak melantik pengganti selepasnya bagi mengelakkan perselisihan paham di dalam kalangan masyarakat. Ini berlaku ketika beliau hampir wafat, Khalifah Abu Bakar telah melantik Umar Al-Khattab sebagai pengganti khalifah bagi mengelakkan pergaduhan dan perselisihan paham seperti mana yang berlaku semasa selepas kewafatan Rasullullah SAW. Namun, beliau telah terlebih dahulu meminta persetujuan beberapa orang sahabat dan satu surat wasiat telah ditulis oleh Saidina Ustman bin Affan bagi mengesahkan perkara tersebut dan surat itu kemudiannya dibaca di depan orang ramai. Abu Bakar juga berhasil melakukan pembukuan Al Qur‟an karena khawatir hilangnya Al Qur‟an karena banyaknya sahabat Rasulullah SAW yang merupakan penghafal al Qur‟an wafat dalam perang Yamamah. Zaid bin Tsabit yang dipercaya Abu Bakar untuk melakukan tugas tsb. Selain itu, beliau juga melakukan perluasan wilayah kekuasaan Islam dari Iraq dan Persia yang dipimpin oleh Khalid bin Walid, Syiria yang dipimpin oleh Usamah bin Zaid, Roma yang dipimpin Ubaidah bin Jarrah, Damaskus yang dipimpin oleh Yazid bin Muawiyah dan Yordania yang dipimpin Surahbin bin Hasanah. 2. MASA UMAR BIN KHATTAB RA. (13-23 H / 634-644 M) Umar dikenal sebagai “Singa Padang Pasir” yang sangat disegani karena berani menentang sesuatu hal yang salah. Beliau memiliki kepribadian yang sangat kuat, dan tegas memperjuangkan kebenaran, oleh karena itu masyarakat menggelarinya Al Faruq, artinya yang dengan tegas membedakan yang benar dan yang salah.
  • 33. ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA TAHUN AJARAN 2014/2015 33 Abu Bakar meninggal dunia, sementara barisan depan pasukan Islam sedang mengancam Palestina, Irak dan kerajaan Hirah. Ia diganti oleh “tangan kanan”nya, Umar bin Khattab. Umar menyebut dirinya Khalifah Rasulillah (pengganti dari Rasulullah SAW). Beliau juga memperkenalkan istilah Amir al-Mu‟minin (Komandan orang-orang yang beriman). Di zaman Umar, gelombang ekspansi (perluasan daerah kekuasaan) pertama terjadi di ibu kota Syria, Damaskus, jatuh tahun 635 M dan setahun kemudian, setelah tentara Bizantium kalah di pertempuran Yarmuk, seluruh daerah Syria jatuh ke bawah kekuasaan Islam. Lalu, ibu kota Mesir pun dapat ditaklukkan dan jatuh ke bawah kekuasaan Islam seperti halnya Al-Qadisiyah, al-Madain, dan Mosul dapat dikuasai. Dengan demikian, pada masa kepemimpinan Umar, wilayah kekuasaan Islam sudah meliputi Jazirah Arabia, Palestina, Syria, sebagian besar wilayah Persia, dan Mesir. Pada masanya mulai diatur dan ditertibkan sistem pembayaran gaji dan pajak tanah. Pengadilan didirikan dalam rangka memisahkan lembaga yudikatif dengan lembaga eksekutif. Untuk menjaga keamanan dan ketertiban, dibentuklah jawatan kepolisian dan jawatan pekerjaan umum. Umar juga mendirikan Bait al-Mal, menempa mata uang, dan menciptakan tahun hijrah. Salah satu hal yang monumental pada era Khalifah Umar RA. adalah mengenai sholat tarawih dimana semua orang mengerjakan sholat tarawih 20 rakaat dalam bulan ramadhan. Masa jabatannya berakhir dengan kematian dimana beliau dibunuh oleh seorang budak dari Persia bernama Abu Lu‟lu‟ah. Untuk menentukan penggantinya, Umar menunjuk enam orang sahabat dan meminta kepada mereka untuk memilih salah seorang diantaranya menjadi khalifah. Enam orang tersebut adalah Usman, Ali, Thalhah, Zubair, Sa‟ad ibn Abi Waqqash, Abdurrahman ibn „Auf. 3. MASA UTSMAN BIN ‘AFFAN RA. ( 23-35 H / 644-655 M) Utsman adalah seorang saudagar kaya-raya dan salah seorang penulis wahyu yang terkenal. Beliau juga digelari sebagai “Ghoniyyun Syakir” (orang kaya yang banyak bersyukur kepada Allah SWT) karena kebaikannya dalam hal banyak beramal. Sekalipun kaya-raya, Utsman tidak pernah menjaga jarak dengan masyarakat kelas bawah, bahkan ia tidak segan-segan untuk turut serta berperang. Karena kebaikannya itulah, ia dinikahkan dengan putri Rasulullah SAW bernama Ruqoyyah. Setelah Ruqoiyah meninggal dunia, beliau dikawinkan dengan putri Rasulullah SAW yang bernama Ummu Kultsum. Oleh sebab itu masyarakat menggelarinya “Dzun Nurain” (yang mempunyai dua cahaya) Di masa pemerintahan Utsman, kota-kota seperti Armenia, Tunisia, Cyprus, Rhodes, dan bagian yang tersisa dari Persia, Transoxania, dan Tabaristall berhasil direbut dimana ekspansi Islam pertama berhenti sampai di sini. Pemerintahan Utsman berlangsung selama 12 tahun, dimana saat separuh terakhir masa kekhalifahannya, muncul perasaan tidak puas dan kecewa di kalangan umat Islam terhadapnya dikarenakan umurnya yang sudah cukup tua dan sifatnya yang lemah lembut. Beliau
  • 34. ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA TAHUN AJARAN 2014/2015 34 wafat saat membaca Al Quran oleh tikaman pedang Humron yaitu, kaum pemberontak yang terdiri dari orang-orang yang kecewa teradap pemerintahannya. Salah satu faktor yang menyebabkan banyak rakyat kecewa terhadap kepemimpinan Utsman adalah kebijaksanaannya mengangkat keluarga dalam kedudukan tinggi. Meskipun demikian, Utsman berjasa membangun bendungan untuk menjaga arus banjir yang besar dan mengatur pembagian air ke kota-kota. Beliau juga membangun jalan-jalan, jembatan-jembatan, masjid-masjid dan memperluas masjid Rasulullah SAW di Madinah. Selain itu, penulisan Al Quran dilakukan kembali pada masa pemerintahannya. 4. MASA ALI BIN ABU THALIB KWH. ( 35-40 H / 655-660 M) Beliau adalah putra Abu Tholib, paman Rasulullah SAW Muhammad SAW. Pada masa pemerintahan Ali bin Abu Thalib, Islam mulai mengalami kemunduran. Bermula dari banyaknya pihak yang menuntut dendam atas terbunuhnya Utsman bin Affan RA. Suasana tersebut semakin memanas dengan adanya kebijaksanaan Khalifah Ali mengganti sebagian besar pejabat pemerintah yang telah diangkat oleh Utsman karena yakin bahwa pemberontakan-pemberontakan terjadi karena keteledoran mereka, menarik kembali tanah yang dihadiahkan Utsman kepada penduduk dengan menyerahkan hasil pendapatannya kepada negara dan memakai kembali sistem distribusi pajak tahunan diantara orang-orang Islam sebagaimana pernah diterapkan Umar. Tidak lama setelah itu, Ali bin Abi Thalib menghadapi pemberontakan Thalhah, Zubair dan Aisyah yang beralasan bahwa Ali tidak mau menghukum para pembunuh Utsman dan terjadilah perang ini dikenal dengan nama Perang Jamal (Unta). Bersamaan dengan itu, kebijaksanaan-kebijaksanaan Ali juga mengakibatkan timbulnya perlawanan dari gubernur di Damaskus, Mu‟awiyah, dan para pejabat yang dipecatnya dan terjadilah perang Shiffin. Perang Khiffin diakhiri dengan tahkim (arbitrase), tapi tahkim ternyata tidak menyelesaikan masalah dan menimbulkan golongan ketiga, al-Khawarij, orang-orang yang keluar dari barisan Ali. Akibatnya, di ujung masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib umat Islam terpecah menjadi tiga kekuatan politik, yaitu Mu‟awiyah, Syi‟ah (pengikut) Ali, dan al-Khawarij (oran-orang yang keluar dari barisan Ali) dan Ali terbunuh oleh salah seorang anggota Khawarij.
  • 35. ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA TAHUN AJARAN 2014/2015 35 2.6 PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA (disusun oleh M. Haikal Chandra 1406602993) Sejak dahulu bangsa Indonesia terkenal sebagai bangsa yang ramah dan suka bergaul dengan bangsa lain. Oleh karena itu, banyak bangsa lain yang datang ke wilayah Nusantara untuk menjalin hubungan dagang. Ramainya perdagangan di Nusantara yang melibatkan para pedagang dari berbagai negara disebabkan melimpahnya hasil bumi dan letak Indonesia pada jalur pelayaran dan perdagangan dunia. Pada sekitar abad ketujuh, Selat Malaka telah dilalui oleh pedagang Islam dari India, Persia, dan Arab dalam pelayarannya menuju negara-negara di Asia Tenggara dan Cina. Melalui hubungan perdagangan tersebut, agama dan kebudayaan Islam masuk ke wilayah Indonesia. Pada abad kesembilan, orang-orang Islam mulai bergerak mendirikan perkampungan Islam di Kedah (Malaka), Aceh, dan Palembang. Waktu kedatangan Islam di Indonesia masih ada perbedaan pendapat. Sebagian ahli menyatakan bahwa agama Islam itu masuk ke Indonesia sejak abad ke- 7 sampai dengan abad ke-8 Masehi. Pendapat itu didasarkan pada berita dari Cina zaman Dinasti T‟ang yang menyebutkan adanya orang-orang Ta Shih (Arab dan Persia) yang mengurungkan niatnya untuk menyerang Ho Ling di bawah pemerintahan Ratu Sima (674). Sebagian ahli yang lain menyatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia baru abad ke-13. Pernyataan ini didasarkan pada masa runtuhnya Dinasti Abbassiah di Bagdad (1258). Hal itu juga didasarkan pada berita dari Marco Polo (1292), berita dari Ibnu Batuttah (abad ke-14), dan Nisan Kubur Sultan Malik al Saleh (1297) di Samudera Pasai. Pendapat itu diperkuat dengan masa penyebaran ajaran tasawuf. Sebenarnya kita perlu memisahkan pengertian proses masuk dengan berkembangnya agama Islam di Indonesia, seperti berikut: 1. masa kedatangan Islam (kemungkinan sudah terjadi sejak abad ke-7 sampai dengan abad ke-8 Masehi); 2. masa penyebaran Islam (mulai abad ke-13 sampai dengan abad ke-16 Masehi, Islam menyebar ke berbagai penjuru pulau di Nusantara); 3. masa perkembangan Islam (mulai abad ke-15 Masehi dan seterusnya melalui kerajaan-kerajaan Islam). Terdapat berbagai pendapat pula mengenai negeri asal pembawa agama serta kebudayaan Islam ke Indonesia. Ada yang mengatakan bahwa kebudayaan dan agama Islam datang dari Arab, Persia, dan India (Gujarat dan Benggala). Akan tetapi, para ahli menitikberatkan bahwa golongan pembawa Islam ke Indonesia berasal dari Gujarat (India Barat). Hal itu diperkuat dengan bukti-bukti sejarah berupa nisan makam, tata kehidupan masyarakat, dan budaya Islam di Indonesia yang banyak memiliki persamaan dengan Islam di Gujarat. Pembawanya adalah para pedagang, mubalig, dan golongan ahli tasawuf. Ketika Islam masuk melalui jalur perdagangan, pusat-pusat perdagangan dan pelayaran di sepanjang pantai dikuasai oleh raja-raja daerah, para bangsawan, dan penguasa lainnya, misalnya raja atau adipati Aceh, Johor, Jambi, Surabaya, dan Gresik. Mereka berkuasa mengatur lalu lintas perdagangan dan menentukan harga barang yang
  • 36. ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA TAHUN AJARAN 2014/2015 36 diperdagangkan. Mereka itu yang mula-mula melakukan hubungan dagang dengan para pedagang muslim. Lebih-lebih setelah suasana politik di pusat Kerajaan Majapahit mengalami kekacauan, raja-raja daerah dan para adipati di pesisir ingin melepaskan diri dari kekuasaan Majapahit. Oleh karena itu, hubungan dan kerja sama dengan pedagang-pedagang muslim makin erat. Dalam suasana demikian, banyak raja daerah dan adipati pesisir yang masuk Islam. Hal itu ditambah dengan dukungan dari pedagang-pedagang Islam sehingga mampu melepaskan diri dari kekuasaan Majapahit. Setelah raja-raja daerah, adipati pesisir, para bangsawan, dan penguasa pelabuhan masuk Islam rakyat di daerah itu pun masuk Islam, contohnya Demak (abad ke-15), Ternate (abad ke-15), Gowa (abad ke-16), dan Banjar (abad ke-16). Proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Islam di Indonesia berlangsung secara bertahap dan dilakukan secara damai sehingga tidak menimbulkan ketegangan sosial. Cara penyebaran agama dan kebudayaan Islam di Indonesia melalui berbagai saluran berikut ini. 1. Saluran Perdagangan Saluran yang digunakan dalam proses islamisasi di Indonesia pada awalnya melalui perdagangan. Hal itu sesuai dengan perkembangan lalu lintas pelayaran dan perdagangan dunia yang ramai mulai abad ke-7 sampai dengan abad ke- 16, antara Eropa, Timur Tengah, India, Asia Tenggara, dan Cina. Proses islamisasi melalui saluran perdagangan ini dipercepat oleh situasi politik beberapa kerajaan Hindu pada saat itu, yaitu adipati-adipati pesisir berusaha melepaskan diri dari kekuasaan pemerintah pusat di Majapahit. Pedagang-pedagang muslim itu banyak menetap di kota-kota pelabuhan dan membentuk perkampungan muslim. Salah satu contohnya adalah Pekojan. 2. Saluran Perkawinan Kedudukan ekonomi dan sosial para pedagang yang sudah menetap makin baik. Para pedagang itu menjadi kaya dan terhormat, tetapi keluarganya tidak dibawa serta. Para pedagang itu kemudian menikahi gadis-gadis setempat dengan syarat mereka harus masuk Islam. Cara itu pun tidak mengalami kesulitan. Saluran islamisasi lewat perkawinan ini lebih menguntungkan lagi apabila para saudagar atau ulama Islam berhasil menikah dengan anak raja atau adipati. Kalau raja atau adipati sudah masuk Islam, rakyatnya pun akan mudah diajak masuk Islam. Misalnya, perkawinan Maulana Iskhak dengan putri Raja Blambangan yang melahirkan Sunan Giri; perkawinan Raden Rahmat (Sunan Ngampel) dengan Nyai Gede Manila, putri Tumenggung Wilatikta; perkawinan putri Kawunganten dengan Sunan Gunung Jati di Cirebon; perkawinan putri Adipati Tuban (R.A. Teja) dengan Syekh Ngabdurahman (muslim Arab) yang melahirkan Syekh Jali (Jaleluddin). 3. Saluran Tasawuf
  • 37. ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA TAHUN AJARAN 2014/2015 37 Tasawuf adalah ajaran ketuhanan yang telah bercampur dengan mistik dan hal-hal magis. Oleh karena itu, para ahli tasawuf biasanya mahir dalam soal-soal magis dan mempunyai kekuatan menyembuhkan. Kedatangan ahli tasawuf ke Indonesia diperkirakan sejak abad ke-13, yaitu masa perkembangan dan penyebaran ahli-ahli tasawuf dari Persia dan India yang sudah beragama Islam. Bersamaan dengan perkembangan tasawuf, para ulama dalam mengajarkan agama Islam di Indonesia menyesuaikan dengan pola pikir masyarakat yang masih berorientasi pada agama Hindu dan Buddha sehingga mudah dimengerti. Itulah sebabnya, orang Jawa begitu mudah menerima agama Islam. Tokoh-tokoh tasawuf yang terkenal, antara lain Hamzah Fansyuri, Syamsuddin as Sumatrani, Nur al Din al Raniri, Abdul al Rauf, Sunan Bonang, Syekh Siti Jenar, dan Sunan Panggung. 4. Saluran Pendidikan Lembaga pendidikan Islam yang paling tua adalah pesantren. Murid-muridnya (santri) tinggal di dalam pondok atau asrama dalam jangka waktu tertentu menurut tingkatan kelasnya. Pengajarnya adalah para guru agama (kiai atau ulama). Para santri itu jika sudah tamat belajar, pulang ke daerah asal dan mempunyai kewajiban mengajarkan kembali ilmunya kepada masyarakat di sekitar. Dengan cara itu, Islam terus berkembang memasuki daerah-daerah terpencil. Pesantren yang telah berdiri pada masa pertumbuhan Islam di Jawa, antara lain Pesantren Sunan Ampel di Surabaya yang didirikan oleh Raden Rahmat (Sunan Ampel) dan Pesantren Sunan Giri yang santrinya banyak berasal dari Maluku (daerah Hitu). Raja-raja dan keluarganya serta kaum bangsawan biasanya mendatangkan kiai atau ulama untuk menjadi guru dan penasihat agama. Misalnya, Kiai Ageng Selo adalah guru Jaka Tingkir; Kiai Dukuh adalah guru Maulana Yusuf di Banten; Maulana Yusuf adalah penasihat agama Sultan Ageng Tirtayasa. 5. Saluran Seni Budaya Berkembangnya agama Islam dapat melalui seni budaya, misalnya seni bangunan (masjid), seni pahat (ukir), seni tari, seni musik, dan seni sastra. Seni bangunan masjid, mimbar, dan ukir-ukirannya masih menunjukkan seni tradisional bermotifkan budaya Indonesia–Hindu, seperti yang terdapat pada candi-candi Hindu atau Buddha. Hal itu dapat dijumpai di Masjid Agung Demak, Masjid Sendang Duwur Tuban, Masjid Agung Kasepuhan Cirebon, Masjid Agung Banten, Masjid Baiturrahman Aceh, dan Masjid Ternate. Pintu gerbang pada kerajaan Islam atau makam orang-orang yang dianggap keramat menunjukkan bentuk candi bentar dan kori agung. Begitu pula, nisan-nisan makam kuno di Demak, Kudus, Cirebon, Tuban, dan Madura menunjukkan budaya sebelum Islam. Hal itu dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa Islam tidak meninggalkan seni budaya masyarakat yang telah ada, tetapi justru ikut memeliharanya. Seni budaya yang tetap dipelihara dalam rangka proses islamisasi itu banyak sekali, antara lain perayaan Garebek Maulud (Sekaten) di Yogyakarta, Surakarta, dan Cirebon. Islamisasi juga dilakukan melalui pertunjukkan wayang yang telah dipoles dengan unsur-unsur Islam. Menurut cerita, Sunan Kalijaga juga pandai memainkan wayang.
  • 38. ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA TAHUN AJARAN 2014/2015 38 Islamisasi melalui sastra ditempuh dengan cara menyadur buku-buku tasawuf, hikayat, dan babad ke dalam bahasa pergaulan (Melayu). 6. Saluran Dakwah Gerakan penyebaran Islam di Jawa tidak dapat dipisahkan dengan peranan Wali Songo. Istilah wali adalah sebutan bagi orang-orang yang sudah mencapai tingkat pengetahuan dan penghayatan agama Islam yang sangat dalam dan sanggup berjuang untuk kepentingan agama tersebut. Oleh karena itu, para wali menjadi sangat dekat dengan Allah sehingga mendapat gelar Waliullah (orang yang sangat dikasihi Allah). Sesuai dengan zamannya, wali-wali itu juga memiliki kekuatan magis karena sebagian wali juga merupakan ahli tasawuf. Para Wali Sanga yang berjuang dalam penyebaran agama Islam di berbagai daerah di Pulau Jawa adalah sebagai berikut. 1. Maulana Malik Ibrahim 2. Sunan Ampel 3. Sunan Drajad 4. Sunan Bonang 5. Sunan Giri 6. Sunan Kalijaga 7. Sunan Kudus 8. Sunan Muria 9. Sunan Gunung Jati
  • 39. ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA TAHUN AJARAN 2014/2015 39 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Bahwasanya manusia dan agama saling berkaitan satu dengan yang lainnya khususnya di Islam, agama adalah pegangan seseorang sebagai suatu keyakinan mereka dalam menjalani hidup agar bermanfaat dan lebih bermakna sehingga akan berpengaruh dengan segala perkembangan perluasan agama Islam di berbagi penjuru dunia. 3.2 Saran Islam telah berkembang dari masa Rasulullah SAW sampai saat ini dengan banyak tantangan dalam masa-masa penyebarannya sehingga kita sebagai manusia, khususnya umat Islam sudah seharusnya menjalankan kegiatan beragama sepeti meyakini Islam sebagai pegangan dari keyakinan serta Al Qur‟an sebagai pedoman hidup, beribadah sesuai ketentuan dan syariat Islam,, menyebarkan ajaran agama Islam, serta menolong sesama muslim dan saling menghargai antarumat beragama. Dan hal-hal tersebut sudah seharusnya ditanamkan mulai dini sehingga akan menguatkan iman dan taqwa kita terhadap Allah SWT sesuai dengan perjuangan dan ajaran para Nabi dan Rasul Allah.
  • 40. ISLAM SEBAGAI BENTUK AJARAN AGAMA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA, PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA KENABIAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA TAHUN AJARAN 2014/2015 40 DAFTAR PUSTAKA http://filsafat.kompasiana.com/2014/05/12/konsep-manusia-dalam-pandangan-islam- 652468.html http://www.al-shia.org/html/id/service/maqalat/Manusia&Agama.htm https://www.academia.edu/4727825/KONSEP_MANUSIA_DALAM_ISLAM_Manusia_d iciptakan_Allah_Swt http://psq.or.id/artikel/penciptaan-manusia-sebagai-khalifah-allah-di-muka-bumi/ http://bdkbandung.kemenag.go.id/jurnal/259-hak-asasi-manusia-dalam-persfektif- alqur-an alhadits dan-ijtihad-ulama http://jefri-fernata.blogspot.com/2014/03/peradaban-islam-masa-rasulullah-saw.html