SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  37
Télécharger pour lire hors ligne
PERILAKU ORGANISASI
OLEH PROF. DR. H. WIRMAN SYAFRI SAILIWA, M.SI
1. PENDAHULUAN
KONSEPTUAL
KETERAMPILAN PIMPINAN MANUSIAWI
TEKNIS
AGAR KOMPETITIF ASPEK PERILAKU DIPERHATIKAN
( BACON & PUGH, 2003 )
2. DEFINISI
1. BID ILMU YG MMPELAJARI & MNGAPLIKASIKAN PENGET TTG BGM
MANUSIA BPERILAKU ATAU BERTNDAK DLM ORGN (DAVIS &
NEWSTROM, 1989).
2. BID ILMU YG MENYELIDIKI DAMPAK DARI PENGARUH INDIVIDU,
KELOMPOK & STRUKTUR DLM ORGN THDP PERILAKU ORANG-
ORANG YG TERLIBAT DI DALAMNYA, BERTUJUAN UTK
MENGAPLIKASIKAN PENGETAHUAN TSB DALAM MENINGKATKAN
EFEKTIVITAS ORGANISASI (ROBIN, 2003)
PERILAKU ORGANISASI MEMBAHAS PERILAKU MANUSIA DLM
ORGN UNTUK MENINGKATKAN
EFEKTIVITAS ORGANISASI.
ELEMEN KUNCI : MANUSIA, STRUKTUR, TEKNOLOGI & LINGKNGAN
M
L L
O
S T
L
KETERANGAN:
O = ORGANISASI
M = MANUSIA
T = TEKNOLOGI
S = STRUKTUR
L = LINGKUNGAN
3. ELEMEN PERILAKU ORGANISASI
 MANUSIA
MELAKUKAN INTERAKSI ( HUB SOSIAL ) DALAM ORGANISASI, DPT
BERUPA KELOMPOK BESAR MAUPUN KECIL.
 STRUKTUR ORGANISASI
MENENTUKAN HUBUNGAN FORMAL ANTAR ANGGOTA ORGANISASI,
PEMBAGIAN PEKERJAAN, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB
 TEKNOLOGI
MERUPAKAN INSTRUMEN YANG BERPENGARUH SIGNIFIKAN
DALAM PROSES PENYELESAIAN PEKERJAAN
 LINGKUNGAN
TIDAK ADA ORGANISASI YANG TERBEBAS DARI PENGARUH
LINGKUNGAN KARENA ITU ORGANISASI HRS DAPAT
MENYESUAIKAN DIRI DENGAN PERKEMBANGAN LINGKUNGAN.
4. KONSEPSI DASAR HAKEKAT MANUSIA
a. PERBEDAAN INDIVIDUAL : MEMERLUKAN PERBEDAAN
PENDEKATAN
b. MANUSIA SEUTUHNYA : MAHLUK INDIVIDU & SOSIAL,
MEMILIKI FIKIRAN DAN
PERASAAN
c. PERILAKU YG BERMOTIVASI : SETIAP TINDAKAN/ PERILAKU
SLALU ADA ALASAN-ALASAN/
MOTIVASI; TGS PIMP
MENDORONG MOTIVASI.
d. NILAI-NILAI KEMANUSIAAN
(MARTABAT MANUSIA)
: BERSIFAT ETIS/ FILOSOFIS,
MENYANGKUT NILAI, KEYAKINAN,
MARTABAT.
- KPTSN TDK BOLEH DIPISAHKAN
DARI NILAI KEMANUSIAAN;
- KPTSN TDK HANYA MEMPER-
HATIKAN KPENTINGAN KITA TTP
JUGA KEPENTINGAN ORANG
LAIN.
5. HAKEKAT ORGANISASI
a. ORGANISASI SEBAGAI SISTEM SOSIAL
POLA INTERAKSI/ HUBUNGAN ANTAR SESAMA
ANGGOTA ORGANISASI;
KONSEKUENSINYA SEMUA AKTIVITAS DIATUR
OLEH HUKUM-HUKUM SOSIAL;
b. ORGANISASI SEBAGAI WADAH
KEUNTUNGAN BERSAMA
ORANG MEMANDANG ORGANISASI SEBAGAI SARANA
MENCAPAI KEINGINAN PRIBADI DAN ORGANISASI
MEMERLUKAN ORANG UNTUK CAPAI TUJUAN
ORGANISASI.
MODEL-MODEL DALAM PERILAKU ORGANISASI
1. MODEL OTOKRATIK
2. MODEL KASTODIAL
3. MODEL SUPORTIF
4. MODEL KOLEGIAL
ADA 4 MODEL:
Otokratik Kastodial Suportif Kolegial
Dasar model Kekuasaan/
kekuatan
Sumber-sumber
Ekonomi
Kepemimpinan Kemitraan
Orientasi
manajerial
Kewenangan Uang Bantuan utk me
motivasi
Kerja tim
Orientasi
karyawan
Kepatuhan Keamanan dan
keuntungan
Prestasi kerja Perilaku yang
bertanggung
jawab
Hasil psikologis
pada karyawan
Ketergantungan
pada atasan
Ketergantungan
pada organisasi
Partisipasi Disiplin diri
Kebutuhan
karyawan yg
terpenuhi
Kebutuhan
pokok keluarga
(nafkah hidup)
Keamanan Status dan
Pengakuan
Aktualisasi diri
Hasil/ prestasi
kerja
Minimal Kooperatif Dorongan kerja
yang terpacu
Antusiasme
sedang
Sumber: Makmuri Muchlas (2005:33)
1. MODEL OTOKRATIK
Orang yang duduk dalam posisi pimpinan memiliki kekuasaan untuk
memerintah berdasarkan kewenangan formal. Pimpinan membuat aturan,
konsep/pemikiran dan karyawan harus patuh dan melaksanakan tanpa
berani membantah meskipun aturan, konsep/pemikiran pimpinan tidak
sesuai dengan keinginan mereka. Akibat psikologis model ini adalah
ketergantungan karyawan terhadap atasan, yang penting loyal dan prestasi
kerja juga minimal.
2. MODEL KASTODIAL
Model ini mengedepankan program kesejahteraan, pemberian berbagai
bonus sehingga karyawan merasa aman. Karyawan diperkenankan membuat
organisasi buruh/karyawan untuk memperjuangkan aspirasi mereka. Model
ini memerlukan sumber-sumber ekonomi yang kuat untuk mendukung
kesejahteraan pegawai termasuk pembayaran pensiun. Model ini
menimbulkan ketergantungan karyawan terhadap organisasi, karyawan
bekerja untuk mendapatkan bonus, motivasi kerja lemah, kooperasi yang
mereka tampilkan bersifat pasif.
3. MODEL SUPORTIF
Manajemen tidak mengandalkan sumber-sumber ekonomi, keuanagn atau
bonos dalam memotivasi pegawai. Orientasi manajerial membantu
meningkatkan motivasi pegawai melalui kepemimpinan yang memberi
kesempatan agar pegawai dapat mengerjakan tugas sesuai kapasitas
masing-masing. Asumsi pimpinan bahwa setiap karyawan tidak akan
menentang keinginan organisasi sejauh pimpinan dapat membimbing dan
mengarahkan mereka untuk berpartisipasi sesuai kemampuan masing-
masing.
4. MODEL KOLEGIAL
Model ini mengandalkan pada kemampuan manajemen membangun
perasaan kemitraan dengan para pegawai. Dengan cara ini pegawai
merasa dibutuhkan dan berguna. Pimpinan lebih dianggap sebagai mitra
kerja bukan sebagai atasan sehingga hubungan kerja tidak kaku. Model ini
menghasilkan disiplin diri dan rasa bertanggungjawab dari pegawai karena
pegawai tidak dianggap sebagai alat produksi semata.
PERILAKU INDIVIDU DALAM KELOMPOK
Karakteristik
Individu
Kemampuan ,Kebutuhan,
Kepercayaan,
Pengalaman,
Pengharapan,
dan lainnya
Perilaku Individu dalam
OrganisasiKarakteristik
Organisasi
Hirarki Tugas- tugas,
Wewenang,
Tanggung Jawab,
Sistem Reward,
Sistem Kontrol,
dan lainnya
KETERANGAN:
P = Perilaku
F = Fungsi
I = Individu
L = Lingkungan
Perilaku adalah fungsi dari interaksi antara seseorang
individu dengan lingkungannya.
P=F(I,L)
DI SAMPING ITU, TERDAPAT KARAKTERISTIK ATAU VARIABEL LAIN DARI
INDIVIDU SEPERTI:
1. Karakteristik biografik
a. Umur karyawan
Makin tua makin kecil kemungkinan untuk keluar dari
pekerjaan, karena peluang cari kerja baru semakin sempit;
tidak hadir (absen) tanpa alasan semakin berkurang, kecuali
karena sakit2an (sakit tua).
b. Status perkawinan
Pegawai yang telah berkeluarga, lebih sedikit absennya
karena adanya rasa tanggungjawab utk menghidupi keluarga
sehingga peningkatan posisi dalam pekerjaan menjadi sangat
penting.
LANJUTAN........
c. Jenis kelamin
Secara umum tdk ada perbedaan signifikan dalam hal
produktivitas kerja antara antara laki-laki dan perempuan.
Artinya kemampuan dalam menyelesaikan problem,
motivasi, kepemimpinan, kemampuan analitis, ambisi dan
lain-lain relatif sama. Namun dalam penyesuaian diri thdp
atasan karyawati lebih mampu dari karyawan laki-laki. Akan
tetapi absen kerja ternyata karyawati lebih banyak, karena
secara tradisional wanita memiliki tanggung jawab urusan
keluarga.
d. Jumlah anggota keluarga
Terdapat kecenderungan bahwa makin besar anggota keluarga
yang menjadi tanggungan, makin besar peluang untuk sering tidak
hadir (absen).
2. Kemampuan kerja
a. Kemampuan intelektual (IQ)
b. Kemampuan / kecakapan emosional
c. Kemampuan fisik
d. Kesesuaian kemampuan dengan jenis pekerjaan
3. Kepribadian
Keperibadian merupakan proses psikologis dan kecenderungan
perilaku seseorang (Mitchel, 1985) atau gabungan dari semua
cara dimana individu bereaksi dan berinteraksi dengan orang lain
(Robbins, 1985)
Secara umum keperibadian seseorang dipengaruhi
oleh :
• FAKTOR KETURUNAN: faktor ini terjadi sejak masa
pembuahan, bentuk phisik, ritme biologi, temperamen, dll
merupakan ciri-ciri yang dianggap sebagian atau seluruhnya
dipengaruhi oleh orang tua kita baik secara biologis,
fisiologis, maupun psikologis. Faktor keturunan ini
ditransmisikan melalui “gen” yang berada dalam kromosom.
Gen ini menentukan keseimbangan hormon yang
menentukan bentuk fisik dan menentukan bentuk
kepribadian seseorang.
• FAKTOR LINGKUNGAN: kultur masyarakat dimana kita
dibesarkan, norma-norma, nilai-nilai yang ada di sekeliling
kita, keluarga, teman-teman dan kelompok sosial sangat
berpengaruh dalam pembentukan kepribadian kita.
LANJUTAN .....
• FAKTOR LINGKUNGAN: kultur masyarakat dimana kita
dibesarkan, norma-norma, nilai-nilai yang ada di sekeliling kita,
keluarga, teman-teman dan kelompok sosial sangat
berpengaruh dalam pembentukan kepribadian kita.
• KONDISI SITUASIONAL. Faktor keturunan dan lingkungan dapat
dipengaruhi oleh kondisi situasional. Meskipun keperibadian
seseorang relatif stabil dan konsisten misalnya, namun dapat
berubah pada situasi-situasi berbeda. Tuntutan yang berbeda
pada situasi yang berbeda dapat menimbulkan reaksi yang
berbeda pula.
 Keperibadian dikelompokkan menjadi ektrovert (terbuka) dan
introvert (tertutup).
LANJUTAN .....
Kecemasan tinggi Kecemasan rendah
Ekstrovert: Tegang, mudah terpacu,
kurang stabil, hangat,
mudah bergaul, dan
ketergantungan sosial.
Tenang, percaya diri,
mudah percaya, mudah
adaptasi, hangat, mudah
bergaul, dan
ketergantungan sosial.
Introvert: Tegang, mudah terpacu,
kurang stabil, dingin, dan
pemalu.
Tenang, percaya diri,
mudah percaya, mudah
adaptasi, kalem, dingin,
dan pemalu.
TIPOLOGI KEPRIBADIAN DARI HOLLAND DAN
PEKERJAAN-PEKERJAAN YANG COCOK/SESUAI
Tipe Ciri-ciri Kepribadian Pekerjaan yang Sesuai
Realistis: Menyukai kegiatan
fisik yang memerlukan
keterampilan, kekuatan, dan
koordinasi
Pemalu, lugu, stabil, mudah
menyesuaikan diri, dan praktis
Mekanik, pekerjaan pada
sistem ban berjalan, dan petani
Investigasi: menyukai kegiatan
yang mengutamakan berpikir,
berorganisasi, dan pengertian
Analitis, orisinal, ingin tahu,
dan independen
Biolog, ekonom, ahli
matematik, dan wartawan
berita
Sosial: Menyukai kegiatan yang
bersifat membantu dan
mengembangkan orang lain
Mudah bergaul, berteman,
kooperatif, dan penuh
pengertian
Pekerjaan sosial, guru,
konsuler, dan psikolog klinik
Konvensional: menyukai aturan
permainan, keteraturan, dan
kegiatan-kegiatan yang tidak
meragukan
Mudah menyesuaikan, efisien,
praktis, tidak imajinatif, dan
tidak fleksibel
Akuntan, manajer, perusahaan,
pegawai bank, dan pegawai
urusan “files”
Enterprising: menyukai
kegiatan bicara saat ada
kesempatan untuk
mempengaruhi orang lain dan
memperoleh kekuatan
Percaya diri, ambisius, enerjik,
dan mendominasi
Pengacara, agen perusahaan,
spesialis humas, dan manajer
bisnis kecil
Artistik: menyukai kegiatan
yang tidak sistematik dan
belum terpola yang
memungkinkan ekspresi dan
kreatif
Imajinatif, idealistik,
ketidakteraturan, emosional,
dan tidak praktis
Pelukis, ahli interior, pemain
musik, dan pengarang
DASAR PERILAKU KELOMPOK
Tidak ada alasan tunggal mengapa seseorang bergabung dalam
kelompok, karena pada dasarnya seseorang itu milik dari
berbagai kelompok. Beberapa alasan antara lain:
1. Pemenuhan kebutuhan hidup
Memenuhi sandang, pangan, papan
2. Rasa aman
Tidak terisolasi dari orang lain
3. Status sosial dan harga diri
Menimbulkan kebanggaan dan meningkatkan harga diri
(terutama bila menjadi anggota kelompok yang bergengsi)
4. Kekuatan dan pencapaian tujuan
Kalau sendirian tidak berdaya dan tujuan tidak tercapai.
DIAGRAM KOMPONEN PERILAKU KELOMPOK YANG
MEMENENTUKAN PRESTASI KERJA
Kondisi
Eksternal Yang
Mempengaruhi
Kelompok
Sumber Dari
Anggota
Kelompok
Struktur
Kelompok
Tugas Kelompok
Proses
Kelompok
Prestasi Kerja
Dan Kepuasan
KONDISI EKSTERNAL YG MEMPENGARUHI KELOMPOK
1. Visi dan misi / strategi organisasi
Menentukan arah tujuan dan cara mencapai tujuan
2. Struktur kewenangan
Kewenangan pekerjaan yang dimiliki dan bertanggungjawab kepada
siapa
3. Regulasi formal
Aturan formal yang menjadi dasar pengerjaan pekerjaan, kebijakan,
prosedur.
4. Sumber daya organisasi
Sumber daya keuangan, teknologi, sumber daya manusia baik
kuantitas maupun kualitasnya.
5. Proses seleksi anggota (recruitment)
6. Evaluasi prestasi kerja dan sistem penghargaan
7. Kultur organisasi
Ketentuan standar perilaku yang boleh dan tidak boleh dikerjakan
oleh pegawai
SUMBER-SUMBER ANGGOTA KELOMPOK
Prestasi kerja kelompok sangat tergantung pada kemampuan individu
dan karakteristik kepribadian masing-masing anggota kelompok.
Orang yang memiliki kemampuan cenderung memberikan kontribusi
lebih banyak pada pencapaian tujuan kelompok, dan berpeluang besar
untuk menjadi pimpinan kelompok, serta lebih memperlihatkan kepuasan
jika bakat kemampuan mereka dimanfaatkan oleh kelompok.
Kemampuan intelektual dan kemampuan yang relevan (teknis)
dengan tugas yang diemban memiliki hubungan dengan prestasi kerja
kelompok secara keseluruhan. Tetapi korelasi tersebut tidak cukup tinggi
karena ada faktor lain seperti besar/kecilnya kelompok, tindakan
pimpinan kelompok dan tingkat konflik dalam kelompok dapat
mempengaruhi prestasi kerja.
Karakteristik kepribadian yang positif (ramah, percaya diri,
independen/ tidak bergantung orang lain, positive thinking) cenderung
mendukung produktivitas kelompok, sebaliknya kepribadian yang negatif
cenderung kurang mendukung produktivitas kelompok.
STRUKTUR KELOMPOK
Kelompok-kelompok memiliki struktur yang mewadahi para anggotanya
dan memungkinkan untuk menerangkan dan meramalkan perilaku para
anggotanya. Variabel- variabel struktur kelompok meliputi: kepemimpinan
formal, peran, norma, ukuran kelompok, dan komposisi kelompok.
1. Kepemimpinan formal
Menyangkut gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh pimpinan
(otokratif, demokrasi, partisifatif) yang akan berpengaruh pada perilaku
pegawai.
2. Peran
Peran merupakan corak perilaku yang diharapkan untuk dilakukan oleh
seseorang ( mis. Berperan sbg guru, bapak, kakak, pimpinan, dll). Peran
dapat berubah sesuai posisi yang diduduki.
3. Norma
Norma disini diartikan sebagai standar perilaku yang dapat diterima,
diakui dan dipatuhi oleh kelompok. Norma ini memberi tahu apa yang
boleh dan tidak boleh dikerjakan oleh setiap anggota kelompok dalam
keadaan-keadaan tertentu. Norma dapat berbentuk aturan, prosedur, dll
yang harus ditaati pegawai.
LANJUTAN .....
4. Ukuran kelompok
Menunjuk pada besaran kelompok, ukuran kelompok dapat
mempengaruhi perilaku kelompok. Kelompok kecil biasanya lebih cepat
menyelesaikan tugas dari kelompok besar. Kelompok besar sering
menciptakan suasana saling mengharapkan sehingga sering terjadi
social loafing, kepura-puraan berpartisifasi.
5. Komposisi kelompok
Kelompok yang heterogen dalam kepribadian, pendapat, kemampuan,
keterampilan, dan perspektif lebih memiliki peluang untuk
menyelesaikan tugas dengan baik dengan kelompok yang hemogen.
MANFAAT KELOMPOK BAGI EFEKTIVITAS ORGANISASI
1. Menyelesaikan tugas-tugas yang tidak dapat diselesaikan secara
perorangan;
2. Membawa sejumlah bakat dan keterampilan untuk menyelesaikan
tugas-tugas yang kompleks dan sulit;
3. Meningkatkan stabilitas organisasi dengan penyampaian nilai-nilai
bersama kepada para karyawan;
4. Memberikan wahana untuk pembuatan keputusan yang memungkinkan
berbagai pendapat yang berbeda untuk dipertimbangkan.
MANFAAT KELOMPOK BAGI EFEKTIVITAS INDIVIDUAL
1. Membantu Proses belajar tentang organisasi dengan lingkungannya.
2. Membantu proses belajar tentang jati diri masing-masing karyawan.
3. Memberikan bantuan dalam memperoleh keterampilan-keterampilan
baru.
4. Memperoleh nilai penghargaan yang tidak mudah diperoleh secara
perseorangan.
5. Memberikan kepuasan terpenuhinya kebutuhan pribadi yang penting,
terutama kebutuhan untuk bisa diterima secara sosial dan afilasi.
TEORI MOTIVASI
1. Teori Hirarki Kebutuhan dari Maslow (Maslow Needs Hierarchy).
Maslow mengasumsikan kebutuhan manusia yang bertingkat-tingkat,
dimulai dari kebutuhan yang paling mendasar yaitu kebutuhan akan
sandang, pangan, dan papan sampai pada kebutuhan pengembangan
kapasitas pribadi (Self Actualization) sebagai kebutuhan yang paling tinggi.
Tingkat kebutuhan menurut Maslow:
a. Kebutuhan yang bersifat fisiologis (physiological needs) seperti
sandang, pangan, dan papan.
b. Kebutuhan keamanan (Sefty needs) seperti kebutuhan akan jiwa dan
harta.
c. Kebutuhan sosial (Social needs) seperti kebutuhan perasaan diterima
oleh orang lain, perasaan dihormati, kebutuhan perasaan maju dan
tidak gagal, dan kebutuhan “ikut serta” didalam organisasi.
d. Kebutuhan akan prestise (Esteem needs) yaitu kebutuhan akan status
yang diduduki seseorang.
e. Kebutuhan mempertinggi kapasitas kerja (Self Actualization) yaitu
kebutuhan untuk mengembangkan kapasitas mental dan kapasitas
karyannya melalui “on the job training”, “of the job training”, seminar,
lokakarya, dan sebagainya.
LANJUTAN .....
Urutan kebutuhan tersebut diatas adalah sekaligus mencerminkan prioritas
pemenuhannya. Artinya, kebutuhan kedua terjadi apabila kebutuhan pertama
telah terpenuhi, dan timbulnya kebutuhan ketiga setelah kebutuhan kedua
terpenuhi dan seterusnya. Adanya kebutuhan-kebutuhan diatas, dinyatakan
Maslow sebagai penyebab dan pendorong motivasi seseorang.
2. Teori Dua Faktor dari Herzberg (Herzbergs Two Factors Theory).
Herzberg menganggap timbulnya motivasi disebabkan oleh faktor yang
membuat orang tidak puas dan faktor yang membuat orang puas
(dissatisfiers satisfiers). Atau faktor yang membuat orang-orang sehat dan
faktor yang memotivasi orang (hygen-motivation) atau disebut juga faktor
ekstrinsik dan intrinsik.
Teori dua faktor ini timbul setelah Herzberg mengadakan penelitian atas 200
orang akuntan dan ahli mesin, dengan kesimpulan bahwa kepuasan
pekerjaan selalu dihubungkan dengan jenis pekerjaan (job content), dan
ketidak puasan bekerja selalu disebabkan oleh hubungan pekerjaan
tersebut dengan aspek-aspek yang berkaitan dengan pekerjaan (job
context). Dalam hubungan dengan kepuasan kerja tersebut, Gibson, dkk
(1989 : 95) mengatakan :
LANJUTAN .....
“Hal-hal yang berhubungan dengan kepuasan-kepuasan bekerja
disebut dengan motivators, yang terdiri dari prestasi (Achievement),
pengakuan (Recognition), tanggung jawab (Responsibility), kemajuan
(Advancement), pekerjaan itu sendiri (the work it self) dan
kemungkinan untuk berkembang (the possibility of growth)”.
Sedang yang berkaitan dengan faktor ketidakpuasan,
“Hal-hal yang berhubungan dengan ketidakpuasan (hygiene) adalah
seperti gaji, upah, honorarium, kondisi tempat kerja, teknik
pengawasan antara bawahan dan pengawasnya dan kebijaksanaan
administrasi organisasi”.
Menurut Herzberg, faktor utama yang menimbulkan motivasi adalah “faktor yang
berhubungan dengan kepuasan kerja, bukan faktor hyiegen. Namun demikian,
faktor hyiegen ini perlu mendapat perhatian, karena tidak terpenuhinya faktor
hyiegen dapat menimbulkan ketidakpuasan”.
3. Teori ERG dari Alderfer.
Teori ini merupakan penyederhanaan dari teori Maslow. ERG adalah singkatan dari
Existence = E (kebutuhan keberadaan), Relatedness = R (kebutuhan akan
hubungan) dan Growth = G (kebutuhan pertumbuhan). Existence (E) merupakan
kebutuhan untuk tetap ada/hidup melalui pemenuhan kebutuhan fisik. Jika
dikaitkan dengan teori Maslow, identik dengan kebutuhan fisiologis dan
keamanan, atau sama dengan faktor hygiene dari Herzberg. Relatedness (R)
adalah kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain dalam suatu pergaulan
sosial. Kebutuhan ini mewakili kebutuhan sosial dari Maslow atau faktor hygiene
dari Herzberg. Sedang Growth (G) adalah kebutuhan untuk mengembangkan diri,
seperti kebutuhan akan penghargaan dan aktualisasi diri dari Maslow atau faktor
motivator dari Herzberg.
Meskipun teori ERG diilhami oleh teori Maslow, namun perbedaan pokok antara
keduanya adalah bahwa Alderfer tidak melihat teori ERG sebagai hirarki seperti
hirarki kebutuhan Maslow.
4. Teori Motivasi Prestasi Mc. Clelland
Mc. Clelland berpendapat bahwa pada dasarnya manusia memiliki kemampuan
untuk berprestasi diatas kemampuan orang lain. Atas dasar pendapat tersebut,
ia menyebut terdapat tiga jenis kebutuhan manusia yaitu : (1) Kebutuhan untuk
berprestasi, (2) kebutuhan untuk berafilasi dan (3) kebutuhan kekuasaan.
Ketiga kebutuhan ini terbukti merupakan unsur-unsur yang amat penting dalam
menentukan prestasi seseorang dalam bekerja.
• Kebutuhan berprestasi (Need for Achievement) merupakan suatu kebutuhan,
yaitu selalu ingin menyelesaikan suatu pekerjaan dengan kualitas dan
kuantitas lebih baik dari apa yang pernah dicapai sebelumnya atau diantara
sesama rekan kerja. Kebutuhan berprestasi ini mendorong orang untuk
selalu bekerja keras meningkatkan kualitas dan kuantitas pekerjaannya.
Semakin kuat dorongan untuk berprestasi, semakin besar kemungkinan
baginya menuntut diri berusaha lebih keras lagi. (Gallerman, 1984 : 150).
• Kebutuhan untuk berafiliasi (Need for Afiliation) adalah kebutuhan untuk
selalu berada dalam pergaulan sosial dan sebagai pihak yang selalu
memberi kontribusi bagi kelanggengan kehidupan sosial.
• Kebutuhan akan kekuasaan (Needa of Power) adalah kebutuhan untuk dapat
mempengaruhi dan ditaati orang lain. Kebutuhan akan kekuasaan ini adalah
suatu keinginan untuk selalu menjadi “Imam” dalam segala aspek
kehidupan masyarakat.
5. Teori Harapan (Expectancy Theory)
Asumsi dasar teori yang dicetuskan oleh V. H. Vroom ini adalah orang yang akan
termotivasi melakukan sesuatu, jika dari apa yang mereka perbuat tersebut
akan dipeoleh suatu imbalan yang dapat memenuhi harapan mereka. Hal ini
berarti bahwa tingkat motivasi seseorang dipengaruhi oleh seberapa besar
harapannya akan terpenuhi. Vroom menyatakan “motivation is product of how
much one wants something and one’s estimate of probability that certain action
will lead to it.”
6. Teori Pembentukan Perilaku (Operant Conditioning)
Asumsi pokok teori ini adalah bahwa perilaku seseorang (pegawai) dapat
dibentuk dan diarahkan pada aktivitas pencapaian tujuan yang dikehendaki.
Pendekatan perilaku berlandaskan atas hukum pengaruh (law of effect) dimana
setiap perilaku yang mendatangkan kepuasan cenderung untuk diulang, sedang
perilaku yang dapat menimbulkan hukuaman tidak akan diulang.
LANJUTAN .....
Dengan asumsi bahwa perilaku itu dapat diubah atau dibentuk . ada empat cara
mengubah perilaku yaitu :
a. Penguat positif, bisa penguat primer seperti sandang, pangan, dan papan,
ataupun penguat sekunder seperti penghargaan.
b. Penguat negatif, individu akan mempelajari perilaku yang membawa
konsekwensi tidak menyenangkan dan kemudian menghindari perilaku
tersebut dimasa yang akan datang.
c. Pemadaman, dilakukan dengan peniadaan penguatan. Pemadaman
mengurangi perilaku yang tidak diharapkan.
d. Hukuman, mengubah perilaku yang tidak tepat dengan pemberian
konsekwensi-konsekwensi negatif.
Teori ini sering pula disebut dengan istilah lain seperti positive reinforcement,
skinerian conditionong atau behavioral modification.
7. Teori Keadilan (Equity Theory)
Secara garis besar teori ini menganggap bahwa keadilan akan menentukan
tingkat motivasi. Artinya, seseorang akan termotivasi untuk bekerja lebih giat
jika terdapat keadilan baik dalam perlakuan maupun dalam
pendapatan/imbalan. Pengabaian terhadap keadilan akan menyebabkan
penyimpangan perilaku yang dapat berdampak pada tidak tercapainya
tujuan.
8. Teori X dan Y
Teori yang dipelopori Douglas McGregor ini berasumsi bahwa manusia
memiliki dua sifat, yaitu sifat tidak baik atau negatif (X) dan sifat baik atau
positif (Y).
• Asumsi teori X:
Karyawan pada dasarnya tidak suka kerja, malas, dan setiap ada
kesempatan akan mencoba menghindarinya;
Karena karyawan tidak suka kerja, seharusnya mereka diawasi, diancam
untuk dapat mencapai target;
Karyawan akan menghindari tanggung jawab, setiap kesempatan akan
mencari petunjuk formal, tidak ada kreativitas;
Mengutamakan keamanan di atas segalanya dalam bekerja, dan hanya
sedikit memiliki ambisi.
LANJUTAN .....
• Asumsi teori Y:
Karyawan memandang bekerja sebagai hal yang natural, kebutuhan
seperti istirahat dan bermain;
Manusia dapat mengawasi diri sendiri dan mengendalikan diri guna
mencapai tujuan organisasi jika dimotivasi secara tepat;
Memiliki kreativitas dan didistribusikan kepada karyawan lain;
Mampu mengambil keputusan, tidak bergantung petunjuk formal
Dari uraian diatas disimpulkan, bahwa dorongan untuk berbuat sesuatu
ditimbulkan oleh berbagai sebab, baik dari diri sendiri maupun dari
orang lain (pihak luar). Memotivasi berarti mendorong diri sendiri atau
orang lain untuk melakukan suatu tindakan guna memenuhi
kebutuhan, dan memotivasi ini adalah juga suatu bentuk pembinaan
perilaku.
KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan merupakan hal penting dalam setiap organisasi, karena
faktor pemimpin inilah yang menentukan kesuksesan atau gagalnya suatu
organisasi. Kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai kemampuan seseorang
untuk mempengaruhi orang lain (kelompok orang) menuju pencapaian
kemajuan kelompok.
Sumber dari pengaruh ini bisa saja formal seperti pengaruh yang diberikan
oleh kedudukan tertentu dalam organisasi. Karena posisi manajemen biasanya
disertai kewenangan tertentu yang secara resmi diberikan oleh organisasi,
seseorang yang menjalankan peran kepemimpinan tersebut hanya terbatas
posisi yang dipegangnya dalam organisasi itu. Tetapi harus diingat bahwa tidak
semua pimpinan adalah pemimpin. Meskipun dalam suatu organisasi
seseorang menduduki suatu pimpinan dengan berbagai hak formal tertentu
tidak menjamin mereka dapat memimpin secara efektif.
SELESAI
TERIMA KASIH

Contenu connexe

Tendances

perencanaan dan pengembangan Karir
perencanaan dan pengembangan Karirperencanaan dan pengembangan Karir
perencanaan dan pengembangan KarirHome
 
Lingkungan dan Budaya Organisasi (Lanjutan)
Lingkungan dan Budaya Organisasi (Lanjutan)Lingkungan dan Budaya Organisasi (Lanjutan)
Lingkungan dan Budaya Organisasi (Lanjutan)Satya Pranata
 
Robbins 9 _ Desain dan Struktur Organisasi
Robbins 9 _ Desain dan Struktur OrganisasiRobbins 9 _ Desain dan Struktur Organisasi
Robbins 9 _ Desain dan Struktur OrganisasiErniSiregar
 
Sikap dan kepuasan kerja
Sikap dan kepuasan kerjaSikap dan kepuasan kerja
Sikap dan kepuasan kerjaAndi Amirudin
 
Sistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemenSistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemenAsmirayanti
 
Konsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaanKonsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaanFira Nursya`bani
 
Bab 3. perencanaan personel dan perekrutan sdm
Bab 3. perencanaan personel dan perekrutan sdmBab 3. perencanaan personel dan perekrutan sdm
Bab 3. perencanaan personel dan perekrutan sdm01051982
 
PPT Etika dan Tanggung Jawab Sosial - Lingkungan Bisnis
PPT Etika dan Tanggung Jawab Sosial - Lingkungan BisnisPPT Etika dan Tanggung Jawab Sosial - Lingkungan Bisnis
PPT Etika dan Tanggung Jawab Sosial - Lingkungan Bisnisnathayuki1
 
4.. tugas membuat pertanyaan chapter foundation group behavior dan work team
4.. tugas membuat pertanyaan chapter foundation group behavior dan work team4.. tugas membuat pertanyaan chapter foundation group behavior dan work team
4.. tugas membuat pertanyaan chapter foundation group behavior dan work teamgamasyafrizal
 
konsep dan tantangan msdm
konsep dan tantangan msdmkonsep dan tantangan msdm
konsep dan tantangan msdmMasharyono UPI
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasiSiti Sahati
 
ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
ETIKA BISNIS DAN  TANGGUNG JAWAB SOSIALETIKA BISNIS DAN  TANGGUNG JAWAB SOSIAL
ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIALDunia Pendidikan
 
Keragaman dalam organisasi ppt 1
Keragaman dalam organisasi ppt 1Keragaman dalam organisasi ppt 1
Keragaman dalam organisasi ppt 1ReniFatmawati5
 
Hubungan ilmu manajemen dengan ilmu lainnya
Hubungan ilmu manajemen dengan ilmu lainnyaHubungan ilmu manajemen dengan ilmu lainnya
Hubungan ilmu manajemen dengan ilmu lainnyaHildawati Hildawati
 

Tendances (20)

perencanaan dan pengembangan Karir
perencanaan dan pengembangan Karirperencanaan dan pengembangan Karir
perencanaan dan pengembangan Karir
 
Lingkungan dan Budaya Organisasi (Lanjutan)
Lingkungan dan Budaya Organisasi (Lanjutan)Lingkungan dan Budaya Organisasi (Lanjutan)
Lingkungan dan Budaya Organisasi (Lanjutan)
 
Robbins 9 _ Desain dan Struktur Organisasi
Robbins 9 _ Desain dan Struktur OrganisasiRobbins 9 _ Desain dan Struktur Organisasi
Robbins 9 _ Desain dan Struktur Organisasi
 
Pengorganisasian ppt
Pengorganisasian pptPengorganisasian ppt
Pengorganisasian ppt
 
Sikap dan kepuasan kerja
Sikap dan kepuasan kerjaSikap dan kepuasan kerja
Sikap dan kepuasan kerja
 
Paradigma Sumber Daya Manusia
Paradigma Sumber Daya ManusiaParadigma Sumber Daya Manusia
Paradigma Sumber Daya Manusia
 
Sistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemenSistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemen
 
Konsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaanKonsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaan
 
Bab 3. perencanaan personel dan perekrutan sdm
Bab 3. perencanaan personel dan perekrutan sdmBab 3. perencanaan personel dan perekrutan sdm
Bab 3. perencanaan personel dan perekrutan sdm
 
PPT Etika dan Tanggung Jawab Sosial - Lingkungan Bisnis
PPT Etika dan Tanggung Jawab Sosial - Lingkungan BisnisPPT Etika dan Tanggung Jawab Sosial - Lingkungan Bisnis
PPT Etika dan Tanggung Jawab Sosial - Lingkungan Bisnis
 
ppt MSDM
ppt MSDMppt MSDM
ppt MSDM
 
4.. tugas membuat pertanyaan chapter foundation group behavior dan work team
4.. tugas membuat pertanyaan chapter foundation group behavior dan work team4.. tugas membuat pertanyaan chapter foundation group behavior dan work team
4.. tugas membuat pertanyaan chapter foundation group behavior dan work team
 
konsep dan tantangan msdm
konsep dan tantangan msdmkonsep dan tantangan msdm
konsep dan tantangan msdm
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
ETIKA BISNIS DAN  TANGGUNG JAWAB SOSIALETIKA BISNIS DAN  TANGGUNG JAWAB SOSIAL
ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
 
Keragaman dalam organisasi ppt 1
Keragaman dalam organisasi ppt 1Keragaman dalam organisasi ppt 1
Keragaman dalam organisasi ppt 1
 
Konsep dasar manajemen SDM
Konsep dasar manajemen SDMKonsep dasar manajemen SDM
Konsep dasar manajemen SDM
 
Pengantar Manajemen
Pengantar ManajemenPengantar Manajemen
Pengantar Manajemen
 
Budaya Organisasi
Budaya OrganisasiBudaya Organisasi
Budaya Organisasi
 
Hubungan ilmu manajemen dengan ilmu lainnya
Hubungan ilmu manajemen dengan ilmu lainnyaHubungan ilmu manajemen dengan ilmu lainnya
Hubungan ilmu manajemen dengan ilmu lainnya
 

Similaire à Perilaku organisasi

Inisiasi 1
Inisiasi 1Inisiasi 1
Inisiasi 1yundia
 
Dasar perilaku individual
Dasar perilaku individualDasar perilaku individual
Dasar perilaku individualJoni Iswanto
 
Review ppo bisnis internasional
Review ppo bisnis internasionalReview ppo bisnis internasional
Review ppo bisnis internasionalNisita K. Wardhana
 
Jawaban ujian budaya organisasi
Jawaban ujian budaya organisasiJawaban ujian budaya organisasi
Jawaban ujian budaya organisasiRoby Irzal Maulana
 
Dasar dasar perilaku individu
Dasar dasar perilaku individuDasar dasar perilaku individu
Dasar dasar perilaku individuRiama Desy Sibuea
 
Kuliah 2 perilaku individu dalam organisasi
Kuliah 2 perilaku individu dalam organisasiKuliah 2 perilaku individu dalam organisasi
Kuliah 2 perilaku individu dalam organisasiMukhrizal Effendi
 
KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI MASYARAKAT
KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI MASYARAKATKEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI MASYARAKAT
KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI MASYARAKATArdiSeptyanto1
 
1 pendahuluan & dasar perilaku individu
1   pendahuluan & dasar perilaku individu1   pendahuluan & dasar perilaku individu
1 pendahuluan & dasar perilaku individuAstadi Pangarso
 
Sucik Puji Utami, Dr. Amri Darwis, Diskusi ekstra 4, Ut-Ambon, 2018
Sucik Puji Utami, Dr. Amri Darwis, Diskusi ekstra 4, Ut-Ambon, 2018Sucik Puji Utami, Dr. Amri Darwis, Diskusi ekstra 4, Ut-Ambon, 2018
Sucik Puji Utami, Dr. Amri Darwis, Diskusi ekstra 4, Ut-Ambon, 2018SUCIK PUJI UTAMI
 
Perilaku organisasi-ibu-kristin AKPER PEMKAB MUNA
Perilaku organisasi-ibu-kristin AKPER PEMKAB MUNA Perilaku organisasi-ibu-kristin AKPER PEMKAB MUNA
Perilaku organisasi-ibu-kristin AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Organizational Cultures & Innovation
Organizational Cultures & InnovationOrganizational Cultures & Innovation
Organizational Cultures & InnovationDenisaRamandhaDewi
 
Budaya Organisasi dan Perubahan
Budaya Organisasi dan PerubahanBudaya Organisasi dan Perubahan
Budaya Organisasi dan PerubahanMuhammad Zdafirin
 
Kelompok1 manajemen smt1_akt1_bab3
Kelompok1 manajemen smt1_akt1_bab3Kelompok1 manajemen smt1_akt1_bab3
Kelompok1 manajemen smt1_akt1_bab3Annisa Khoerunnisya
 
ARNIT VENTIS DAELI (makalah).doc
ARNIT VENTIS DAELI (makalah).docARNIT VENTIS DAELI (makalah).doc
ARNIT VENTIS DAELI (makalah).docElvinaRosa4
 

Similaire à Perilaku organisasi (20)

Inisiasi 1
Inisiasi 1Inisiasi 1
Inisiasi 1
 
Dasar perilaku individual
Dasar perilaku individualDasar perilaku individual
Dasar perilaku individual
 
Review ppo bisnis internasional
Review ppo bisnis internasionalReview ppo bisnis internasional
Review ppo bisnis internasional
 
Jawaban ujian budaya organisasi
Jawaban ujian budaya organisasiJawaban ujian budaya organisasi
Jawaban ujian budaya organisasi
 
Dasar dasar perilaku individu
Dasar dasar perilaku individuDasar dasar perilaku individu
Dasar dasar perilaku individu
 
Kuliah 2 perilaku individu dalam organisasi
Kuliah 2 perilaku individu dalam organisasiKuliah 2 perilaku individu dalam organisasi
Kuliah 2 perilaku individu dalam organisasi
 
Bab 15.perilaku
Bab 15.perilakuBab 15.perilaku
Bab 15.perilaku
 
PERILAKU_ORGANISASI_pptx.pptx
PERILAKU_ORGANISASI_pptx.pptxPERILAKU_ORGANISASI_pptx.pptx
PERILAKU_ORGANISASI_pptx.pptx
 
KONSEP DASAR.pptx
KONSEP DASAR.pptxKONSEP DASAR.pptx
KONSEP DASAR.pptx
 
KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI MASYARAKAT
KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI MASYARAKATKEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI MASYARAKAT
KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI MASYARAKAT
 
Budaya organisasi
Budaya organisasiBudaya organisasi
Budaya organisasi
 
1 pendahuluan & dasar perilaku individu
1   pendahuluan & dasar perilaku individu1   pendahuluan & dasar perilaku individu
1 pendahuluan & dasar perilaku individu
 
Sucik Puji Utami, Dr. Amri Darwis, Diskusi ekstra 4, Ut-Ambon, 2018
Sucik Puji Utami, Dr. Amri Darwis, Diskusi ekstra 4, Ut-Ambon, 2018Sucik Puji Utami, Dr. Amri Darwis, Diskusi ekstra 4, Ut-Ambon, 2018
Sucik Puji Utami, Dr. Amri Darwis, Diskusi ekstra 4, Ut-Ambon, 2018
 
Perilaku organisasi-ibu-kristin AKPER PEMKAB MUNA
Perilaku organisasi-ibu-kristin AKPER PEMKAB MUNA Perilaku organisasi-ibu-kristin AKPER PEMKAB MUNA
Perilaku organisasi-ibu-kristin AKPER PEMKAB MUNA
 
Kepribadian dan gaya hidup
Kepribadian dan gaya hidupKepribadian dan gaya hidup
Kepribadian dan gaya hidup
 
Organizational Cultures & Innovation
Organizational Cultures & InnovationOrganizational Cultures & Innovation
Organizational Cultures & Innovation
 
Budaya Organisasi dan Perubahan
Budaya Organisasi dan PerubahanBudaya Organisasi dan Perubahan
Budaya Organisasi dan Perubahan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Kelompok1 manajemen smt1_akt1_bab3
Kelompok1 manajemen smt1_akt1_bab3Kelompok1 manajemen smt1_akt1_bab3
Kelompok1 manajemen smt1_akt1_bab3
 
ARNIT VENTIS DAELI (makalah).doc
ARNIT VENTIS DAELI (makalah).docARNIT VENTIS DAELI (makalah).doc
ARNIT VENTIS DAELI (makalah).doc
 

Dernier

Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 

Dernier (20)

Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 

Perilaku organisasi

  • 1. PERILAKU ORGANISASI OLEH PROF. DR. H. WIRMAN SYAFRI SAILIWA, M.SI 1. PENDAHULUAN KONSEPTUAL KETERAMPILAN PIMPINAN MANUSIAWI TEKNIS AGAR KOMPETITIF ASPEK PERILAKU DIPERHATIKAN ( BACON & PUGH, 2003 )
  • 2. 2. DEFINISI 1. BID ILMU YG MMPELAJARI & MNGAPLIKASIKAN PENGET TTG BGM MANUSIA BPERILAKU ATAU BERTNDAK DLM ORGN (DAVIS & NEWSTROM, 1989). 2. BID ILMU YG MENYELIDIKI DAMPAK DARI PENGARUH INDIVIDU, KELOMPOK & STRUKTUR DLM ORGN THDP PERILAKU ORANG- ORANG YG TERLIBAT DI DALAMNYA, BERTUJUAN UTK MENGAPLIKASIKAN PENGETAHUAN TSB DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS ORGANISASI (ROBIN, 2003) PERILAKU ORGANISASI MEMBAHAS PERILAKU MANUSIA DLM ORGN UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS ORGANISASI.
  • 3. ELEMEN KUNCI : MANUSIA, STRUKTUR, TEKNOLOGI & LINGKNGAN M L L O S T L KETERANGAN: O = ORGANISASI M = MANUSIA T = TEKNOLOGI S = STRUKTUR L = LINGKUNGAN 3. ELEMEN PERILAKU ORGANISASI
  • 4.  MANUSIA MELAKUKAN INTERAKSI ( HUB SOSIAL ) DALAM ORGANISASI, DPT BERUPA KELOMPOK BESAR MAUPUN KECIL.  STRUKTUR ORGANISASI MENENTUKAN HUBUNGAN FORMAL ANTAR ANGGOTA ORGANISASI, PEMBAGIAN PEKERJAAN, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB  TEKNOLOGI MERUPAKAN INSTRUMEN YANG BERPENGARUH SIGNIFIKAN DALAM PROSES PENYELESAIAN PEKERJAAN  LINGKUNGAN TIDAK ADA ORGANISASI YANG TERBEBAS DARI PENGARUH LINGKUNGAN KARENA ITU ORGANISASI HRS DAPAT MENYESUAIKAN DIRI DENGAN PERKEMBANGAN LINGKUNGAN.
  • 5. 4. KONSEPSI DASAR HAKEKAT MANUSIA a. PERBEDAAN INDIVIDUAL : MEMERLUKAN PERBEDAAN PENDEKATAN b. MANUSIA SEUTUHNYA : MAHLUK INDIVIDU & SOSIAL, MEMILIKI FIKIRAN DAN PERASAAN c. PERILAKU YG BERMOTIVASI : SETIAP TINDAKAN/ PERILAKU SLALU ADA ALASAN-ALASAN/ MOTIVASI; TGS PIMP MENDORONG MOTIVASI. d. NILAI-NILAI KEMANUSIAAN (MARTABAT MANUSIA) : BERSIFAT ETIS/ FILOSOFIS, MENYANGKUT NILAI, KEYAKINAN, MARTABAT. - KPTSN TDK BOLEH DIPISAHKAN DARI NILAI KEMANUSIAAN; - KPTSN TDK HANYA MEMPER- HATIKAN KPENTINGAN KITA TTP JUGA KEPENTINGAN ORANG LAIN.
  • 6. 5. HAKEKAT ORGANISASI a. ORGANISASI SEBAGAI SISTEM SOSIAL POLA INTERAKSI/ HUBUNGAN ANTAR SESAMA ANGGOTA ORGANISASI; KONSEKUENSINYA SEMUA AKTIVITAS DIATUR OLEH HUKUM-HUKUM SOSIAL; b. ORGANISASI SEBAGAI WADAH KEUNTUNGAN BERSAMA ORANG MEMANDANG ORGANISASI SEBAGAI SARANA MENCAPAI KEINGINAN PRIBADI DAN ORGANISASI MEMERLUKAN ORANG UNTUK CAPAI TUJUAN ORGANISASI.
  • 7. MODEL-MODEL DALAM PERILAKU ORGANISASI 1. MODEL OTOKRATIK 2. MODEL KASTODIAL 3. MODEL SUPORTIF 4. MODEL KOLEGIAL ADA 4 MODEL:
  • 8. Otokratik Kastodial Suportif Kolegial Dasar model Kekuasaan/ kekuatan Sumber-sumber Ekonomi Kepemimpinan Kemitraan Orientasi manajerial Kewenangan Uang Bantuan utk me motivasi Kerja tim Orientasi karyawan Kepatuhan Keamanan dan keuntungan Prestasi kerja Perilaku yang bertanggung jawab Hasil psikologis pada karyawan Ketergantungan pada atasan Ketergantungan pada organisasi Partisipasi Disiplin diri Kebutuhan karyawan yg terpenuhi Kebutuhan pokok keluarga (nafkah hidup) Keamanan Status dan Pengakuan Aktualisasi diri Hasil/ prestasi kerja Minimal Kooperatif Dorongan kerja yang terpacu Antusiasme sedang Sumber: Makmuri Muchlas (2005:33)
  • 9. 1. MODEL OTOKRATIK Orang yang duduk dalam posisi pimpinan memiliki kekuasaan untuk memerintah berdasarkan kewenangan formal. Pimpinan membuat aturan, konsep/pemikiran dan karyawan harus patuh dan melaksanakan tanpa berani membantah meskipun aturan, konsep/pemikiran pimpinan tidak sesuai dengan keinginan mereka. Akibat psikologis model ini adalah ketergantungan karyawan terhadap atasan, yang penting loyal dan prestasi kerja juga minimal. 2. MODEL KASTODIAL Model ini mengedepankan program kesejahteraan, pemberian berbagai bonus sehingga karyawan merasa aman. Karyawan diperkenankan membuat organisasi buruh/karyawan untuk memperjuangkan aspirasi mereka. Model ini memerlukan sumber-sumber ekonomi yang kuat untuk mendukung kesejahteraan pegawai termasuk pembayaran pensiun. Model ini menimbulkan ketergantungan karyawan terhadap organisasi, karyawan bekerja untuk mendapatkan bonus, motivasi kerja lemah, kooperasi yang mereka tampilkan bersifat pasif.
  • 10. 3. MODEL SUPORTIF Manajemen tidak mengandalkan sumber-sumber ekonomi, keuanagn atau bonos dalam memotivasi pegawai. Orientasi manajerial membantu meningkatkan motivasi pegawai melalui kepemimpinan yang memberi kesempatan agar pegawai dapat mengerjakan tugas sesuai kapasitas masing-masing. Asumsi pimpinan bahwa setiap karyawan tidak akan menentang keinginan organisasi sejauh pimpinan dapat membimbing dan mengarahkan mereka untuk berpartisipasi sesuai kemampuan masing- masing. 4. MODEL KOLEGIAL Model ini mengandalkan pada kemampuan manajemen membangun perasaan kemitraan dengan para pegawai. Dengan cara ini pegawai merasa dibutuhkan dan berguna. Pimpinan lebih dianggap sebagai mitra kerja bukan sebagai atasan sehingga hubungan kerja tidak kaku. Model ini menghasilkan disiplin diri dan rasa bertanggungjawab dari pegawai karena pegawai tidak dianggap sebagai alat produksi semata.
  • 11. PERILAKU INDIVIDU DALAM KELOMPOK Karakteristik Individu Kemampuan ,Kebutuhan, Kepercayaan, Pengalaman, Pengharapan, dan lainnya Perilaku Individu dalam OrganisasiKarakteristik Organisasi Hirarki Tugas- tugas, Wewenang, Tanggung Jawab, Sistem Reward, Sistem Kontrol, dan lainnya
  • 12. KETERANGAN: P = Perilaku F = Fungsi I = Individu L = Lingkungan Perilaku adalah fungsi dari interaksi antara seseorang individu dengan lingkungannya. P=F(I,L)
  • 13. DI SAMPING ITU, TERDAPAT KARAKTERISTIK ATAU VARIABEL LAIN DARI INDIVIDU SEPERTI: 1. Karakteristik biografik a. Umur karyawan Makin tua makin kecil kemungkinan untuk keluar dari pekerjaan, karena peluang cari kerja baru semakin sempit; tidak hadir (absen) tanpa alasan semakin berkurang, kecuali karena sakit2an (sakit tua). b. Status perkawinan Pegawai yang telah berkeluarga, lebih sedikit absennya karena adanya rasa tanggungjawab utk menghidupi keluarga sehingga peningkatan posisi dalam pekerjaan menjadi sangat penting.
  • 14. LANJUTAN........ c. Jenis kelamin Secara umum tdk ada perbedaan signifikan dalam hal produktivitas kerja antara antara laki-laki dan perempuan. Artinya kemampuan dalam menyelesaikan problem, motivasi, kepemimpinan, kemampuan analitis, ambisi dan lain-lain relatif sama. Namun dalam penyesuaian diri thdp atasan karyawati lebih mampu dari karyawan laki-laki. Akan tetapi absen kerja ternyata karyawati lebih banyak, karena secara tradisional wanita memiliki tanggung jawab urusan keluarga. d. Jumlah anggota keluarga Terdapat kecenderungan bahwa makin besar anggota keluarga yang menjadi tanggungan, makin besar peluang untuk sering tidak hadir (absen).
  • 15. 2. Kemampuan kerja a. Kemampuan intelektual (IQ) b. Kemampuan / kecakapan emosional c. Kemampuan fisik d. Kesesuaian kemampuan dengan jenis pekerjaan 3. Kepribadian Keperibadian merupakan proses psikologis dan kecenderungan perilaku seseorang (Mitchel, 1985) atau gabungan dari semua cara dimana individu bereaksi dan berinteraksi dengan orang lain (Robbins, 1985)
  • 16. Secara umum keperibadian seseorang dipengaruhi oleh : • FAKTOR KETURUNAN: faktor ini terjadi sejak masa pembuahan, bentuk phisik, ritme biologi, temperamen, dll merupakan ciri-ciri yang dianggap sebagian atau seluruhnya dipengaruhi oleh orang tua kita baik secara biologis, fisiologis, maupun psikologis. Faktor keturunan ini ditransmisikan melalui “gen” yang berada dalam kromosom. Gen ini menentukan keseimbangan hormon yang menentukan bentuk fisik dan menentukan bentuk kepribadian seseorang. • FAKTOR LINGKUNGAN: kultur masyarakat dimana kita dibesarkan, norma-norma, nilai-nilai yang ada di sekeliling kita, keluarga, teman-teman dan kelompok sosial sangat berpengaruh dalam pembentukan kepribadian kita.
  • 17. LANJUTAN ..... • FAKTOR LINGKUNGAN: kultur masyarakat dimana kita dibesarkan, norma-norma, nilai-nilai yang ada di sekeliling kita, keluarga, teman-teman dan kelompok sosial sangat berpengaruh dalam pembentukan kepribadian kita. • KONDISI SITUASIONAL. Faktor keturunan dan lingkungan dapat dipengaruhi oleh kondisi situasional. Meskipun keperibadian seseorang relatif stabil dan konsisten misalnya, namun dapat berubah pada situasi-situasi berbeda. Tuntutan yang berbeda pada situasi yang berbeda dapat menimbulkan reaksi yang berbeda pula.  Keperibadian dikelompokkan menjadi ektrovert (terbuka) dan introvert (tertutup).
  • 18. LANJUTAN ..... Kecemasan tinggi Kecemasan rendah Ekstrovert: Tegang, mudah terpacu, kurang stabil, hangat, mudah bergaul, dan ketergantungan sosial. Tenang, percaya diri, mudah percaya, mudah adaptasi, hangat, mudah bergaul, dan ketergantungan sosial. Introvert: Tegang, mudah terpacu, kurang stabil, dingin, dan pemalu. Tenang, percaya diri, mudah percaya, mudah adaptasi, kalem, dingin, dan pemalu.
  • 19. TIPOLOGI KEPRIBADIAN DARI HOLLAND DAN PEKERJAAN-PEKERJAAN YANG COCOK/SESUAI Tipe Ciri-ciri Kepribadian Pekerjaan yang Sesuai Realistis: Menyukai kegiatan fisik yang memerlukan keterampilan, kekuatan, dan koordinasi Pemalu, lugu, stabil, mudah menyesuaikan diri, dan praktis Mekanik, pekerjaan pada sistem ban berjalan, dan petani Investigasi: menyukai kegiatan yang mengutamakan berpikir, berorganisasi, dan pengertian Analitis, orisinal, ingin tahu, dan independen Biolog, ekonom, ahli matematik, dan wartawan berita Sosial: Menyukai kegiatan yang bersifat membantu dan mengembangkan orang lain Mudah bergaul, berteman, kooperatif, dan penuh pengertian Pekerjaan sosial, guru, konsuler, dan psikolog klinik Konvensional: menyukai aturan permainan, keteraturan, dan kegiatan-kegiatan yang tidak meragukan Mudah menyesuaikan, efisien, praktis, tidak imajinatif, dan tidak fleksibel Akuntan, manajer, perusahaan, pegawai bank, dan pegawai urusan “files” Enterprising: menyukai kegiatan bicara saat ada kesempatan untuk mempengaruhi orang lain dan memperoleh kekuatan Percaya diri, ambisius, enerjik, dan mendominasi Pengacara, agen perusahaan, spesialis humas, dan manajer bisnis kecil Artistik: menyukai kegiatan yang tidak sistematik dan belum terpola yang memungkinkan ekspresi dan kreatif Imajinatif, idealistik, ketidakteraturan, emosional, dan tidak praktis Pelukis, ahli interior, pemain musik, dan pengarang
  • 20. DASAR PERILAKU KELOMPOK Tidak ada alasan tunggal mengapa seseorang bergabung dalam kelompok, karena pada dasarnya seseorang itu milik dari berbagai kelompok. Beberapa alasan antara lain: 1. Pemenuhan kebutuhan hidup Memenuhi sandang, pangan, papan 2. Rasa aman Tidak terisolasi dari orang lain 3. Status sosial dan harga diri Menimbulkan kebanggaan dan meningkatkan harga diri (terutama bila menjadi anggota kelompok yang bergengsi) 4. Kekuatan dan pencapaian tujuan Kalau sendirian tidak berdaya dan tujuan tidak tercapai.
  • 21. DIAGRAM KOMPONEN PERILAKU KELOMPOK YANG MEMENENTUKAN PRESTASI KERJA Kondisi Eksternal Yang Mempengaruhi Kelompok Sumber Dari Anggota Kelompok Struktur Kelompok Tugas Kelompok Proses Kelompok Prestasi Kerja Dan Kepuasan
  • 22. KONDISI EKSTERNAL YG MEMPENGARUHI KELOMPOK 1. Visi dan misi / strategi organisasi Menentukan arah tujuan dan cara mencapai tujuan 2. Struktur kewenangan Kewenangan pekerjaan yang dimiliki dan bertanggungjawab kepada siapa 3. Regulasi formal Aturan formal yang menjadi dasar pengerjaan pekerjaan, kebijakan, prosedur. 4. Sumber daya organisasi Sumber daya keuangan, teknologi, sumber daya manusia baik kuantitas maupun kualitasnya. 5. Proses seleksi anggota (recruitment) 6. Evaluasi prestasi kerja dan sistem penghargaan 7. Kultur organisasi Ketentuan standar perilaku yang boleh dan tidak boleh dikerjakan oleh pegawai
  • 23. SUMBER-SUMBER ANGGOTA KELOMPOK Prestasi kerja kelompok sangat tergantung pada kemampuan individu dan karakteristik kepribadian masing-masing anggota kelompok. Orang yang memiliki kemampuan cenderung memberikan kontribusi lebih banyak pada pencapaian tujuan kelompok, dan berpeluang besar untuk menjadi pimpinan kelompok, serta lebih memperlihatkan kepuasan jika bakat kemampuan mereka dimanfaatkan oleh kelompok. Kemampuan intelektual dan kemampuan yang relevan (teknis) dengan tugas yang diemban memiliki hubungan dengan prestasi kerja kelompok secara keseluruhan. Tetapi korelasi tersebut tidak cukup tinggi karena ada faktor lain seperti besar/kecilnya kelompok, tindakan pimpinan kelompok dan tingkat konflik dalam kelompok dapat mempengaruhi prestasi kerja. Karakteristik kepribadian yang positif (ramah, percaya diri, independen/ tidak bergantung orang lain, positive thinking) cenderung mendukung produktivitas kelompok, sebaliknya kepribadian yang negatif cenderung kurang mendukung produktivitas kelompok.
  • 24. STRUKTUR KELOMPOK Kelompok-kelompok memiliki struktur yang mewadahi para anggotanya dan memungkinkan untuk menerangkan dan meramalkan perilaku para anggotanya. Variabel- variabel struktur kelompok meliputi: kepemimpinan formal, peran, norma, ukuran kelompok, dan komposisi kelompok. 1. Kepemimpinan formal Menyangkut gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh pimpinan (otokratif, demokrasi, partisifatif) yang akan berpengaruh pada perilaku pegawai. 2. Peran Peran merupakan corak perilaku yang diharapkan untuk dilakukan oleh seseorang ( mis. Berperan sbg guru, bapak, kakak, pimpinan, dll). Peran dapat berubah sesuai posisi yang diduduki. 3. Norma Norma disini diartikan sebagai standar perilaku yang dapat diterima, diakui dan dipatuhi oleh kelompok. Norma ini memberi tahu apa yang boleh dan tidak boleh dikerjakan oleh setiap anggota kelompok dalam keadaan-keadaan tertentu. Norma dapat berbentuk aturan, prosedur, dll yang harus ditaati pegawai.
  • 25. LANJUTAN ..... 4. Ukuran kelompok Menunjuk pada besaran kelompok, ukuran kelompok dapat mempengaruhi perilaku kelompok. Kelompok kecil biasanya lebih cepat menyelesaikan tugas dari kelompok besar. Kelompok besar sering menciptakan suasana saling mengharapkan sehingga sering terjadi social loafing, kepura-puraan berpartisifasi. 5. Komposisi kelompok Kelompok yang heterogen dalam kepribadian, pendapat, kemampuan, keterampilan, dan perspektif lebih memiliki peluang untuk menyelesaikan tugas dengan baik dengan kelompok yang hemogen.
  • 26. MANFAAT KELOMPOK BAGI EFEKTIVITAS ORGANISASI 1. Menyelesaikan tugas-tugas yang tidak dapat diselesaikan secara perorangan; 2. Membawa sejumlah bakat dan keterampilan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang kompleks dan sulit; 3. Meningkatkan stabilitas organisasi dengan penyampaian nilai-nilai bersama kepada para karyawan; 4. Memberikan wahana untuk pembuatan keputusan yang memungkinkan berbagai pendapat yang berbeda untuk dipertimbangkan. MANFAAT KELOMPOK BAGI EFEKTIVITAS INDIVIDUAL 1. Membantu Proses belajar tentang organisasi dengan lingkungannya. 2. Membantu proses belajar tentang jati diri masing-masing karyawan. 3. Memberikan bantuan dalam memperoleh keterampilan-keterampilan baru. 4. Memperoleh nilai penghargaan yang tidak mudah diperoleh secara perseorangan. 5. Memberikan kepuasan terpenuhinya kebutuhan pribadi yang penting, terutama kebutuhan untuk bisa diterima secara sosial dan afilasi.
  • 27. TEORI MOTIVASI 1. Teori Hirarki Kebutuhan dari Maslow (Maslow Needs Hierarchy). Maslow mengasumsikan kebutuhan manusia yang bertingkat-tingkat, dimulai dari kebutuhan yang paling mendasar yaitu kebutuhan akan sandang, pangan, dan papan sampai pada kebutuhan pengembangan kapasitas pribadi (Self Actualization) sebagai kebutuhan yang paling tinggi. Tingkat kebutuhan menurut Maslow: a. Kebutuhan yang bersifat fisiologis (physiological needs) seperti sandang, pangan, dan papan. b. Kebutuhan keamanan (Sefty needs) seperti kebutuhan akan jiwa dan harta. c. Kebutuhan sosial (Social needs) seperti kebutuhan perasaan diterima oleh orang lain, perasaan dihormati, kebutuhan perasaan maju dan tidak gagal, dan kebutuhan “ikut serta” didalam organisasi. d. Kebutuhan akan prestise (Esteem needs) yaitu kebutuhan akan status yang diduduki seseorang. e. Kebutuhan mempertinggi kapasitas kerja (Self Actualization) yaitu kebutuhan untuk mengembangkan kapasitas mental dan kapasitas karyannya melalui “on the job training”, “of the job training”, seminar, lokakarya, dan sebagainya.
  • 28. LANJUTAN ..... Urutan kebutuhan tersebut diatas adalah sekaligus mencerminkan prioritas pemenuhannya. Artinya, kebutuhan kedua terjadi apabila kebutuhan pertama telah terpenuhi, dan timbulnya kebutuhan ketiga setelah kebutuhan kedua terpenuhi dan seterusnya. Adanya kebutuhan-kebutuhan diatas, dinyatakan Maslow sebagai penyebab dan pendorong motivasi seseorang. 2. Teori Dua Faktor dari Herzberg (Herzbergs Two Factors Theory). Herzberg menganggap timbulnya motivasi disebabkan oleh faktor yang membuat orang tidak puas dan faktor yang membuat orang puas (dissatisfiers satisfiers). Atau faktor yang membuat orang-orang sehat dan faktor yang memotivasi orang (hygen-motivation) atau disebut juga faktor ekstrinsik dan intrinsik. Teori dua faktor ini timbul setelah Herzberg mengadakan penelitian atas 200 orang akuntan dan ahli mesin, dengan kesimpulan bahwa kepuasan pekerjaan selalu dihubungkan dengan jenis pekerjaan (job content), dan ketidak puasan bekerja selalu disebabkan oleh hubungan pekerjaan tersebut dengan aspek-aspek yang berkaitan dengan pekerjaan (job context). Dalam hubungan dengan kepuasan kerja tersebut, Gibson, dkk (1989 : 95) mengatakan :
  • 29. LANJUTAN ..... “Hal-hal yang berhubungan dengan kepuasan-kepuasan bekerja disebut dengan motivators, yang terdiri dari prestasi (Achievement), pengakuan (Recognition), tanggung jawab (Responsibility), kemajuan (Advancement), pekerjaan itu sendiri (the work it self) dan kemungkinan untuk berkembang (the possibility of growth)”. Sedang yang berkaitan dengan faktor ketidakpuasan, “Hal-hal yang berhubungan dengan ketidakpuasan (hygiene) adalah seperti gaji, upah, honorarium, kondisi tempat kerja, teknik pengawasan antara bawahan dan pengawasnya dan kebijaksanaan administrasi organisasi”. Menurut Herzberg, faktor utama yang menimbulkan motivasi adalah “faktor yang berhubungan dengan kepuasan kerja, bukan faktor hyiegen. Namun demikian, faktor hyiegen ini perlu mendapat perhatian, karena tidak terpenuhinya faktor hyiegen dapat menimbulkan ketidakpuasan”.
  • 30. 3. Teori ERG dari Alderfer. Teori ini merupakan penyederhanaan dari teori Maslow. ERG adalah singkatan dari Existence = E (kebutuhan keberadaan), Relatedness = R (kebutuhan akan hubungan) dan Growth = G (kebutuhan pertumbuhan). Existence (E) merupakan kebutuhan untuk tetap ada/hidup melalui pemenuhan kebutuhan fisik. Jika dikaitkan dengan teori Maslow, identik dengan kebutuhan fisiologis dan keamanan, atau sama dengan faktor hygiene dari Herzberg. Relatedness (R) adalah kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain dalam suatu pergaulan sosial. Kebutuhan ini mewakili kebutuhan sosial dari Maslow atau faktor hygiene dari Herzberg. Sedang Growth (G) adalah kebutuhan untuk mengembangkan diri, seperti kebutuhan akan penghargaan dan aktualisasi diri dari Maslow atau faktor motivator dari Herzberg. Meskipun teori ERG diilhami oleh teori Maslow, namun perbedaan pokok antara keduanya adalah bahwa Alderfer tidak melihat teori ERG sebagai hirarki seperti hirarki kebutuhan Maslow.
  • 31. 4. Teori Motivasi Prestasi Mc. Clelland Mc. Clelland berpendapat bahwa pada dasarnya manusia memiliki kemampuan untuk berprestasi diatas kemampuan orang lain. Atas dasar pendapat tersebut, ia menyebut terdapat tiga jenis kebutuhan manusia yaitu : (1) Kebutuhan untuk berprestasi, (2) kebutuhan untuk berafilasi dan (3) kebutuhan kekuasaan. Ketiga kebutuhan ini terbukti merupakan unsur-unsur yang amat penting dalam menentukan prestasi seseorang dalam bekerja. • Kebutuhan berprestasi (Need for Achievement) merupakan suatu kebutuhan, yaitu selalu ingin menyelesaikan suatu pekerjaan dengan kualitas dan kuantitas lebih baik dari apa yang pernah dicapai sebelumnya atau diantara sesama rekan kerja. Kebutuhan berprestasi ini mendorong orang untuk selalu bekerja keras meningkatkan kualitas dan kuantitas pekerjaannya. Semakin kuat dorongan untuk berprestasi, semakin besar kemungkinan baginya menuntut diri berusaha lebih keras lagi. (Gallerman, 1984 : 150). • Kebutuhan untuk berafiliasi (Need for Afiliation) adalah kebutuhan untuk selalu berada dalam pergaulan sosial dan sebagai pihak yang selalu memberi kontribusi bagi kelanggengan kehidupan sosial. • Kebutuhan akan kekuasaan (Needa of Power) adalah kebutuhan untuk dapat mempengaruhi dan ditaati orang lain. Kebutuhan akan kekuasaan ini adalah suatu keinginan untuk selalu menjadi “Imam” dalam segala aspek kehidupan masyarakat.
  • 32. 5. Teori Harapan (Expectancy Theory) Asumsi dasar teori yang dicetuskan oleh V. H. Vroom ini adalah orang yang akan termotivasi melakukan sesuatu, jika dari apa yang mereka perbuat tersebut akan dipeoleh suatu imbalan yang dapat memenuhi harapan mereka. Hal ini berarti bahwa tingkat motivasi seseorang dipengaruhi oleh seberapa besar harapannya akan terpenuhi. Vroom menyatakan “motivation is product of how much one wants something and one’s estimate of probability that certain action will lead to it.” 6. Teori Pembentukan Perilaku (Operant Conditioning) Asumsi pokok teori ini adalah bahwa perilaku seseorang (pegawai) dapat dibentuk dan diarahkan pada aktivitas pencapaian tujuan yang dikehendaki. Pendekatan perilaku berlandaskan atas hukum pengaruh (law of effect) dimana setiap perilaku yang mendatangkan kepuasan cenderung untuk diulang, sedang perilaku yang dapat menimbulkan hukuaman tidak akan diulang.
  • 33. LANJUTAN ..... Dengan asumsi bahwa perilaku itu dapat diubah atau dibentuk . ada empat cara mengubah perilaku yaitu : a. Penguat positif, bisa penguat primer seperti sandang, pangan, dan papan, ataupun penguat sekunder seperti penghargaan. b. Penguat negatif, individu akan mempelajari perilaku yang membawa konsekwensi tidak menyenangkan dan kemudian menghindari perilaku tersebut dimasa yang akan datang. c. Pemadaman, dilakukan dengan peniadaan penguatan. Pemadaman mengurangi perilaku yang tidak diharapkan. d. Hukuman, mengubah perilaku yang tidak tepat dengan pemberian konsekwensi-konsekwensi negatif. Teori ini sering pula disebut dengan istilah lain seperti positive reinforcement, skinerian conditionong atau behavioral modification.
  • 34. 7. Teori Keadilan (Equity Theory) Secara garis besar teori ini menganggap bahwa keadilan akan menentukan tingkat motivasi. Artinya, seseorang akan termotivasi untuk bekerja lebih giat jika terdapat keadilan baik dalam perlakuan maupun dalam pendapatan/imbalan. Pengabaian terhadap keadilan akan menyebabkan penyimpangan perilaku yang dapat berdampak pada tidak tercapainya tujuan. 8. Teori X dan Y Teori yang dipelopori Douglas McGregor ini berasumsi bahwa manusia memiliki dua sifat, yaitu sifat tidak baik atau negatif (X) dan sifat baik atau positif (Y). • Asumsi teori X: Karyawan pada dasarnya tidak suka kerja, malas, dan setiap ada kesempatan akan mencoba menghindarinya; Karena karyawan tidak suka kerja, seharusnya mereka diawasi, diancam untuk dapat mencapai target; Karyawan akan menghindari tanggung jawab, setiap kesempatan akan mencari petunjuk formal, tidak ada kreativitas; Mengutamakan keamanan di atas segalanya dalam bekerja, dan hanya sedikit memiliki ambisi.
  • 35. LANJUTAN ..... • Asumsi teori Y: Karyawan memandang bekerja sebagai hal yang natural, kebutuhan seperti istirahat dan bermain; Manusia dapat mengawasi diri sendiri dan mengendalikan diri guna mencapai tujuan organisasi jika dimotivasi secara tepat; Memiliki kreativitas dan didistribusikan kepada karyawan lain; Mampu mengambil keputusan, tidak bergantung petunjuk formal Dari uraian diatas disimpulkan, bahwa dorongan untuk berbuat sesuatu ditimbulkan oleh berbagai sebab, baik dari diri sendiri maupun dari orang lain (pihak luar). Memotivasi berarti mendorong diri sendiri atau orang lain untuk melakukan suatu tindakan guna memenuhi kebutuhan, dan memotivasi ini adalah juga suatu bentuk pembinaan perilaku.
  • 36. KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan hal penting dalam setiap organisasi, karena faktor pemimpin inilah yang menentukan kesuksesan atau gagalnya suatu organisasi. Kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain (kelompok orang) menuju pencapaian kemajuan kelompok. Sumber dari pengaruh ini bisa saja formal seperti pengaruh yang diberikan oleh kedudukan tertentu dalam organisasi. Karena posisi manajemen biasanya disertai kewenangan tertentu yang secara resmi diberikan oleh organisasi, seseorang yang menjalankan peran kepemimpinan tersebut hanya terbatas posisi yang dipegangnya dalam organisasi itu. Tetapi harus diingat bahwa tidak semua pimpinan adalah pemimpin. Meskipun dalam suatu organisasi seseorang menduduki suatu pimpinan dengan berbagai hak formal tertentu tidak menjamin mereka dapat memimpin secara efektif.