minggu 9 dasar manajemen dan fungsi manajemen dalam organisasi bisnis
Makalah manajemen perkantoran
1. MAKALAH MANAJEMEN PERKANTORAN
Pengertian Manajer
Dalam pengertian manajemen dapat dideskripsikan sebagai seni dan ilmu dalam
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian, dan pengendalian terhadap orang dan
mekanisme kerja untuk mencapai tujuan. Berdasarkan definisi tersebut berarti “Manajer adalah
seorang yang bertindak sebagai perencana, pengorganisasi, pengarah, pemotivasi, serta pengendali
orang dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan.” (Siswanto, 2005:13)
2.2.2 Peran Manajer
Pada akhir tahun 1960-an, Henry Mintzberg melakukan penelitian seksama terhadap lima
orang eksekutif untuk menentukan tugas mereka. Berdasarkan observasinya, Mintzberg
menyimpulkan bahwa manajer melakukan sepuluh peran atau rangkaian perilaku yang berbeda dan
saling berkaitan erat. Stephen P. Robbins dalam bukunya “Perilaku Organisasi” menjelaskan
bahwa kesepuluh peran ini bisa dikelompokkan sebagai berikut :
“1. Peran Antarpersonal
Semua manajer diharuskan melakukan tugas-tugas terkait seremonial dan bersifat
simbolis. Sebagai contoh, ketika rektor perguruan tinggi memberikan ijazah sarjana pada acara
wisuda, ia berperan sebagai tokoh utama (figurehead). Semua manajer memiliki peran
kepemimpinan.
2. Peran Informasional
Semua manajer, sampai pada tingkat tertentu, mengumpulkan informasi dari organisasi-
organisasi dan institusi luar. Biasanya mereka mendapatkan informasi dengan membaca majalah dan
berkomunikasi dengan individu lain untuk mempelajari perubahan selera masyarakat, apa yang
mungkin direncanakan oleh para pesaing dan semacamnya. Mintzberg menyebut hal ini sebagai
pemantau.
3. Peran Pengambilan Keputusan
Dalam peran ini, manajer harus bertindak dalam empat peran yang bertalian dengan
pengambilan keputusan yang dapat diambil oleh manajer. Peran manajer yang dimaksud adalah
peran wirausaha, peran pereda gangguan, peran pengalokasian sumber daya, dan peran
prundingan.” (Robbins, 2008:7-8)
2.2.3 Keterampilan Manajer
2.2.3.1 Keterampilan Teknis (technical skill)
2. Paul Hersey dan Kenneth H. Blanchard (1980:67) yang dikutip oleh Siswanto yaitu :
“Kemampuan untuk menggunakan pengetahuan, metode, prosedur, teknik,
dan akal yang diperlukan untuk melaksanakan tugas spesifik yang diperoleh lewat pengalaman,
pendidikan, dan pelatihan. Manajer membutuhkan keterampilan teknis yang cukup
untuk menjalankan alat (mekanik) dari suatu pekerjaan tertentu yang menjadi tanggung
jawabnya.” (Siswanto, 2005:20)
2.2.3.2 Keterampilan Manusiawi (human skill)
Stephen P. Robbins menjelaskan bahwa keterampilan manusiawi yaitu :
“Kemampuan untuk bekerja sama, memahami, dan memotivasi individu lain,
baik secara individual maupun dalam kelompok, mendefinisikan keahlian personal (human
skill). Banyak individu cakap secara teknis, tetapi tidak cakap secara antarpersonal. Mereka mungkin
merupakan pendengar yang buruk, tidak mampu memahami kebutuhan individu lain, atau
mempunyai kesulitan dalam menangani konflik. Karena manajer menyelesaikan segala urusan
melalui individu lain, mereka harus memiliki keahlian personal yang baik untuk berkomunikasi,
memotivasi, dan mendelegasikan. (Robbins, 2008:9)
2.2.3.3 Keterampilan Konseptual (conseptual skill)
“Yaitu kemampuan memahami kompleksitas keseluruhan organisasi tempat
seseorang beradaptasi dalam operasi. Pengetahuan tersebut membenarkan seseorang untuk
bertindak sesuai dengan tujuan organisasi, daripada hanya dijadikan dasar tujuan umum dan
kebutuhan kelompok yang mendesak. Manajer memerlukan keterampilan konseptual yang cukup
untuk mengenali bagaimana berbagai macam faktor pada suatu kondisi tertentuberkaitan satu sama
lain. Dengan demikian, tindakan yang diambilnya akan ditujukan untuk kepentingan organisasi
secara keseluruhan.” (Siswanto, 2005:20)
2.2.4 Macam-macam Manajer
Pada umumnya manajer memiliki tanggung jawab yang sama, yaitu melakukan perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, serta penyusunan staf namun dari sisi tingkat atau
level manajemen dapat dibagi menjadi tiga / 3 macam, yakni :
1. Manajer Puncak / Top Manager
Tanggung jawab dari manajer puncak adalah keseluruhan kinerja dan keefektifan dari suatu
perusahaan. Manajer tingkat puncak membuat kebijakan, keputusan dan strategi yang berlaku
secara umum pada suatu perusahaan. Manajer puncak juga yang melakukan hubungan dengan
perusahaan lain dan pemerintah.
2. Manajer Menegah / Middle Manager
3. Manajer tingkat menengah berada di antara manajer puncak dan manajer lini pertama.
Manajer ini bertugas mengimplementasikan strategi, kebijakan serta keputusan yang diambil oleh
manajer tingkat atas atau puncak.
3. Manajer Lini Pertama / First-Line Manager
Manajer tingkat bawah ini kebanyakan melakukan pengawasan atau supervisi para karyawan
dan memastikan strategi, kebijakan dan keputusan yang telah diambil oleh manajer puncak dan
menengah telah dijalankan dengan baik. Manajer lini pertama juga memiliki andil dan turut serta
dalam proses pengimplementasian strategi yang telah ditetapkan.
2.2.5 Aktivitas Manajerial
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Luthan bahwa para manajer terlibat dalam empat
aktivitas manajerial :
1. Manajemen tradisional. Membuat keputusan, merencanakan, dan mengendalikan
2. Komunikasi. Bertukar informasi dan memproses pekerjaan tulis-menulis.
3. Manajemen sumber daya manusia. Memotivasi, mendisiplinkan, menangani konflik, menyusun
kepegawaian, dan melatih.
4. Pembangunan jaringan. Bersosialiasi, terllibat dalam aktivitas politik, dan berinteraksi dengan
individu-individu luar
2.3 Efektivitas
2.3.1 Pengertian Efektivitas
Menurut The Liang Gie dikutip oleh Mangkunegara (2005:29) :
“Efektivitas adalah suatu keadaan yang mengandung pengertian mengenai terjadinya sesuatu efek
atau akibat yang dikehendaki kalau seseorang melakukan suatu perbuatan dengan maksud tertentu
yang memang dikehendakinya maka orang itu dikatakan efektif kalau menimbulkan akibat atau
mempunyai maksud sebagaimana yang dikehendaki.”
Selanjutnya menurut (H.Emerson, 1983:16), “efektivitas adalah pengukuran dalam arti tercapainya
sasaran atau tujuan yang telah dicapai sesuai dalam rencana pada waktu yang telah ditentukan
sebelumnya adalah efektivitas.”
2.3.2 Efektivitas Kerja
Sondang P. Siagian (1982:171) mengungkapkan :
“apabila seseorang berbicara tentang efektivitas sebagai orientasi kerja berarti apa yang menjadi
sasaran yang telah ditentukan dapat dicapai tepat pada waktunya yang sudah dialokasikan untuk
4. berbagai kegiatan. Artinya jumlah dan jenis sumber-sumber itulah maka hasil-hasil tertentu harus
dicapai dalam waktu yang telah ditetapkan.
Jadi efektivitas kerja pada dasarnya adalah ketepatan dalam pelaksanaan dan penyelesaian tugas-
tugas menurut waktu yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan demikian ukuran efektivitas dalam
suatu organisasi bukan ukuran kuantitaf.
2.3.2.1 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas Kerja
Ada empat faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja, seperti yang dikemukakan
oleh Richard M. Steers (1980:9), yaitu:
1. Karakteristik Organisasi
Karakteristik organisasi terdiri dari struktur dan tehnologi organisasi yang dapat mempengaruhi segi-
segi tertentu dari efektivitas dengan berbagai cara. Yang dimaksud struktur adalah hubungan yang
relatif tepat sifatnya, seperti dijumpai dalam organisasi, sehubungan dengan susunan sumber daya
manusia struktur meliputi bagaimana cara organisasi menyusun orang-orangnya dalam
menyelesaikan pekerjaan, sedangkan yang dimaksud tehnologi adalah mekanisme suatu organisasi
umtuk mengubah masukan mentah menjadi keluaran.
2. Karakteristik Lingkungan
Lingkungan luar dan lingkungan dalam juga telah dinyatakan berpengaruh atas efektivitas,
keberhasilan hubungan organisasi lingkungan tampaknya amat tergantung pada tingkat variabel
kunci yaitu tingkat keterdugaan keadaan lingkungan, ketepatan persepsi atas keadaan
lingkungan,tingkat rasionalisme organisasi. Ketiga faktor ini mempengaruhi ketepatan tanggapan
organisasi terhadap perubahan lingkungan.
3. Karakteristik Pekerja
Pada kenyataannya para anggota organisasi merupakan faktor pengaruh yang paling penting karena
perilaku merekalah yang dalam jangka panjang akan memperlancar atau merintangi tercapainya
tujuan organisasi. Pekerja merupakan sumber daya yang langsung berhubungan dengan pengelolaan
semua sumber daya yang ada di dalam organisasi, oleh sebab itu perilaku pekerja sangat
berpengaruh terhadap pencapaian tujuan organisasi.
Pekerja merupakan modal utama di dalam organisasi yang akan berpengaruh besar terhadap
efektivitas, karena walaupun tehnologi yang digunakan merupakan tehnologi yang canggih dan
didukung oleh adanya struktur yang baik, namun tanpa adanya pekerja maka semua itu tidak ada
gunanya.
4. Karakteristik Kebijaksanaan dan Praktek Manajemen
5. Dengan makin rumitnya proses teknologi dan perkembangannya lingkungan maka peranan
manajemen dalam mengkoordinasi orang dan proses demi keberhasilan organisasi semakin sulit.
2.3.2.2 Alat Ukur Efektivitas Kerja
Untuk mengukur efektivitas kerja dapat dilihat melalui beberapa indikator yang
dikemukakan oleh Sondang P. Siagian, yaitu :
1. Ketepatan waktu dalam penyelesaian pekerjaan
2. Adanya inisiatif dalam menyelesaikan pekerjaan
3. Usaha untuk menuntaskan pekerjaan
4. Tingkat kesalahan dalam menyelesaikan pekerjaan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang Pengaruh gaya Kepemimpinan Manajer
terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Pada Bagian Kredit Bank BTN Cabang Ujungberung Bandung,
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Tipe Gaya Kepemimpinan Manajer Pada Bagian Kredit Bank BTN Cabang Ujung Berung Bandung,
Berdasarkan hasil wawancara dan penyebaran angket pada Bagian Kredit Bank BTN Cabang Ujung
Berung Bandung, diketahui bahwa Gaya Kepemimpinan Manajer Pada Bagian Berdasarkan hasil
wawancara dan penyebaran angket pada Bagian Kredit Bank BTN Cabang Ujung Berung Bandung,
diketahui bahwa adalah Demokratis.
2. Efektivitas Kerja Pegawai pada Bagian Kredit Bank BTN Cabang Ujung Berung Bandung, diuji
melalui 4 (empat) dimensi yaitu ketepatan waktu dalam penyelesaian pekerjaan, adanya inisiatif
dalam menyelesaikan pekerjaan, usaha untuk menuntaskan pekerjaan, tingkat kesalahan dalam
menyelesaikan pekerjaan. Dapat diketahui bahwa yang diperoleh berdasarkan hasil angket, berada
pada kategori “Baik”.
3. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Manajer Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Pada Bagian Kredit
Bank BTN Cabang Ujung Berung Bandung. Dari hasil jawaban angket yang disebar
mengenai Pengaruh Gaya Kepemimpinan Manajer Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Pada Bagian
Kredit Bank BTN Cabang Ujung Berung Bandung, dapat diketahui dengan gaya kepemimpinan
manajer yang Demokratis dapat mempengaruhi efektivitas kerja para pegawai. Artinya dengan gaya
kepemimpinan demokratis yang telah dijalankan dapat menunjukan hasil yang optimal dalam
mempengaruhi efektivitas kerja pegawai.