SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  12
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 109 TAHUN 2013
TENTANG
PENAHAPAN KEPESERTAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang

:

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 13 ayat (2)
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem
Jaminan Sosial Nasional dan Pasal 15 ayat (3) UndangUndang

Nomor

Penyelenggara
Peraturan

24

Tahun

Jaminan

Presiden

2011

Sosial,

tentang

tentang

Badan

perlu

menetapkan

Penahapan

Kepesertaan

Program Jaminan Sosial;
Mengingat

:

1.

Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945;

2.

Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang
Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara
Republik

Indonesia

Tahun

2004

Nomor

150,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4456);
- 2 3.
3.

Undang-Undang ...

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 116,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5256);

MEMUTUSKAN:
Menetapkan

: PERATURAN

PRESIDEN

TENTANG

PENAHAPAN

KEPESERTAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Presiden ini yang dimaksud dengan:
1. Jaminan

Sosial

adalah

salah

satu

bentuk

perlindungan sosial untuk menjamin seluruh rakyat
agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya
yang layak.
2. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
yang selanjutnya disingkat BPJS Ketenagakerjaan
adalah

badan

hukum

yang

dibentuk

untuk

menyelenggarakan program jaminan kecelakaan kerja,
jaminan hari tua, jaminan pensiun, dan jaminan
kematian.
3. Peserta ...
- 3 3. Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di
Indonesia, yang telah membayar iuran.
4. Penahapan

Kepesertaan

adalah

tahapan

yang

dilakukan oleh pemberi kerja untuk mendaftarkan
dirinya dan pekerjanya sebagai peserta sesuai dengan
program jaminan sosial yang diikuti kepada BPJS
Ketenagakerjaan.
5. Pemberi Kerja adalah orang perseorangan, pengusaha,
badan

hukum,

mempekerjakan

atau
tenaga

badan-badan
kerja

atau

lainnya

yang

penyelenggara

negara yang mempekerjakan pegawai negeri dengan
membayar gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk
lainnya.
6. Penyelenggara Negara adalah pejabat negara yang
menjalankan fungsi eksekutif, legislatif, atau yudikatif,
dan pejabat lain yang fungsi dan tugas pokoknya
berkaitan

dengan

penyelenggaraan

negara

sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
7. Pengusaha adalah:
a. orang perseorangan, persekutuan, atau badan
hukum yang menjalankan suatu perusahaan milik
sendiri;
b. orang perseorangan, persekutuan, atau badan
hukum yang secara berdiri sendiri menjalankan
perusahaan bukan miliknya;

c. orang ...
- 4 -

c. orang perseorangan, persekutuan, atau badan
hukum

yang

berada

di

Indonesia

mewakili

perusahaan sebagaimana dimaksud dalam huruf a
dan huruf b yang berkedudukan di luar wilayah
Indonesia.
8. Perusahaan adalah:
a. setiap bentuk usaha yang berbadan hukum atau
tidak,

milik

orang

perseorangan,

milik

persekutuan, atau milik badan hukum, baik milik
swasta maupun milik negara yang mempekerjakan
pekerja/buruh

dengan

membayar

upah

atau

imbalan dalam bentuk lain; dan
b. usaha-usaha sosial dan usaha-usaha lain yang
mempunyai pengurus dan mempekerjakan orang
lain dengan membayar upah atau imbalan dalam
bentuk lain.
9. Pekerja adalah setiap orang yang bekerja dengan
menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain.
10. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang
perseorangan dan/atau badan usaha perseorangan
yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana
diatur dalam Undang-Undang di bidang Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah.

11. Usaha …
- 5 11. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang
berdiri

sendiri,

perseorangan

yang

atau

dilakukan

badan

usaha

oleh

orang

yang

bukan

merupakan anak perusahaan atau bukan cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dari
usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi
kriteria

usaha

kecil

sebagaimana

diatur

dalam

peraturan perundang-undangan yang berlaku.
12. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif
yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang
perseorangan

atau

badan

usaha

yang

bukan

merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan
yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil
atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih
atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur
dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.
13. Usaha Besar adalah usaha ekonomi produktif yang
dilakukan oleh badan usaha dengan jumlah kekayaan
bersih atau hasil penjualan tahunan lebih besar dari
usaha menengah, yang meliputi usaha nasional milik
negara atau swasta, usaha patungan, dan usaha asing
yang

melakukan

sebagaimana

kegiatan

diatur

ekonomi

dalam peraturan

di

Indonesia
perundang-

undangan yang berlaku.
14. Menteri

adalah

menteri

yang

menyelenggarakan

urusan pemerintahan di bidang ketenagakerjaan.
Pasal 2 ...
- 6 Pasal 2
(1)

Setiap pemberi kerja dan pekerja berhak atas
jaminan sosial.

(2)

Jaminan sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi:
a. jaminan kesehatan;
b. jaminan kecelakaan kerja;
c.

jaminan hari tua;

d. jaminan pensiun; dan
e.

jaminan kematian.

(3) Jaminan kesehatan sebagaimana dimaksud pada
ayat

(2)

huruf

a

diselenggarakan

oleh

BPJS

Kesehatan yang diatur dalam Peraturan Presiden
tersendiri.
(4) Jaminan sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf

b,

huruf

c,

huruf

d,

dan

huruf

e

diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan.

BAB II
PENAHAPAN KEPESERTAAN
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 3
Peserta program jaminan sosial sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 ayat (4) terdiri atas:
a.

peserta penerima upah; dan

b.

peserta bukan penerima upah.
Bagian …
- 7 Bagian Kedua
Peserta Penerima Upah

Pasal 4
Peserta penerima upah sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 huruf a terdiri atas:
a.

pekerja

yang

bekerja

pada

pemberi

kerja

penyelenggara negara; dan
b.

pekerja yang bekerja pada pemberi kerja selain
penyelenggara negara.

Pasal 5
(1)

Pekerja

yang

bekerja

pada

pemberi

kerja

penyelenggara negara meliputi:
a. calon pegawai negeri sipil;
b. pegawai negeri sipil;
c.

anggota TNI;

d. anggota POLRI;
e.

pejabat negara;

f.

pegawai pemerintah non pegawai negeri;

g.

prajurit siswa TNI; dan

h. peserta didik POLRI.

(2) Pemberi …
- 8 -

(2)

Pemberi

kerja

penyelenggara

negara

wajib

mendaftarkan pekerjanya sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dalam program jaminan kecelakaan
kerja, program jaminan hari tua, program jaminan
pensiun, dan program jaminan kematian secara
bertahap kepada BPJS Ketenagakerjaan.
(3)

Penahapan dimulainya pendaftaran bagi pekerja
yang bekerja pada pemberi kerja penyelenggara
negara

sebagaimana

dimaksud

pada

ayat

(1)

dilakukan untuk program jaminan kecelakaan kerja
dan jaminan kematian paling lambat tanggal 1 Juli
2015.
(4)

Penahapan dimulainya pendaftaran bagi pekerja
yang bekerja pada pemberi kerja penyelenggara
negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
dan huruf f dilakukan untuk program jaminan hari
tua dan program jaminan pensiun paling lambat
tahun 2029.

Pasal 6
(1) Penahapan kepesertaan untuk pekerja yang bekerja
pada pemberi kerja selain penyelenggara negara
dikelompokkan berdasarkan skala usaha yang terdiri
atas:
a. usaha besar;
b. usaha menengah;
c.

usaha kecil; dan

d. usaha mikro.
- 9 (2) Pemberi …
(2)

Pemberi kerja selain penyelenggara negara sesuai
dengan skala usahanya sebagaimana dimaksud pada
ayat

(1)

mulai

tanggal

mendaftarkan

1

Juli

pekerjanya

2015

kepada

wajib
BPJS

Ketenagakerjaan untuk mengikuti program jaminan
kecelakaan

kerja,

program

jaminan

hari

tua,

program jaminan pensiun, dan program jaminan
kematian secara bertahap.
(3)

Penahapan

pendaftaran

sebagaimana

dimaksud

pada ayat (2) untuk:
a. usaha

besar

dan

usaha

menengah

wajib

mengikuti program jaminan kecelakaan kerja,
program jaminan hari tua, program jaminan
pensiun, dan program jaminan kematian.
b. usaha kecil wajib mengikuti program jaminan
kecelakaan kerja, program jaminan hari tua, dan
program jaminan kematian.
c. usaha mikro wajib mengikuti program jaminan
kecelakaan kerja dan program jaminan kematian.
(4)

Dalam hal skala usaha sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) bergerak di bidang usaha jasa konstruksi
yang mempekerjakan tenaga harian lepas, borongan,
dan/atau musiman wajib mendaftarkan pekerjanya
dalam

program

jaminan

kecelakaan

kerja

dan

jaminan kematian.

(5) Tata …
- 10 (5)

Tata

cara

pelaksanaan

pendaftaran

pekerja

sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diatur dengan
Peraturan Menteri.

Bagian Ketiga
Peserta Bukan Penerima Upah
Pasal 7
Peserta bukan penerima upah sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 huruf b meliputi:
a.

pemberi kerja;

b.

pekerja di luar hubungan kerja atau
pekerja mandiri; dan

c.

pekerja yang tidak termasuk huruf b
yang bukan menerima gaji atau upah.

Pasal 8
(1)

Pemberi kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7
huruf a selain wajib mengikuti program jaminan
kecelakaan kerja, program jaminan hari tua, dan
program jaminan kematian paling lambat tanggal 1
Juli

2015

dapat

mengikuti

program

jaminan

pensiun.
(2) Pekerja …
- 11 (2)

Pekerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf
b dan huruf c selain wajib mengikuti program
jaminan kecelakaan kerja dan program jaminan
kematian paling lambat tanggal 1 Juli 2015 dapat
mengikuti program jaminan hari tua dan program
jaminan pensiun.

BAB III
KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 9
Bagi

perusahaan

yang

telah

mengikutsertakan

pekerjanya dalam program jaminan sosial tenaga kerja
berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992
tentang

Jaminan

Sosial

Tenaga

Kerja

dilarang

mengurangi program jaminan sosial tenaga kerja yang
telah diikuti.
BAB IV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 10
Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.

Agar …
- 12 Agar

setiap

orang

mengetahuinya,

pengundangan

Peraturan

penempatannya

dalam

memerintahkan

Presiden

Lembaran

ini

dengan

Negara

Republik

Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 27 Desember 2013
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 27 Desember 2013
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
AMIR SYAMSUDIN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2013 NOMOR 253

Salinan sesuai dengan aslinya
SEKRETARIAT KABINET RI
Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat,
ttd.
Siswanto Roesyidi

Contenu connexe

Tendances

Undang undang-nomor-24-tahun-2011-tentang-badan-penyelenggara-jaminan-sosial
Undang undang-nomor-24-tahun-2011-tentang-badan-penyelenggara-jaminan-sosialUndang undang-nomor-24-tahun-2011-tentang-badan-penyelenggara-jaminan-sosial
Undang undang-nomor-24-tahun-2011-tentang-badan-penyelenggara-jaminan-sosial
Yusbaimbang Bilabora
 
Permen12 2007
Permen12 2007Permen12 2007
Permen12 2007
ghanjaya
 
Peraturan bpjs kesehatan nomor 1 tahun 2014 tentang penyelenggaraan jaminan k...
Peraturan bpjs kesehatan nomor 1 tahun 2014 tentang penyelenggaraan jaminan k...Peraturan bpjs kesehatan nomor 1 tahun 2014 tentang penyelenggaraan jaminan k...
Peraturan bpjs kesehatan nomor 1 tahun 2014 tentang penyelenggaraan jaminan k...
Antonius Psb
 

Tendances (17)

Uu 03 1992
Uu 03 1992Uu 03 1992
Uu 03 1992
 
Peraturan bpjs kesehatan no 2 tahun 2016 tentang tata cara pembayaran iuran d...
Peraturan bpjs kesehatan no 2 tahun 2016 tentang tata cara pembayaran iuran d...Peraturan bpjs kesehatan no 2 tahun 2016 tentang tata cara pembayaran iuran d...
Peraturan bpjs kesehatan no 2 tahun 2016 tentang tata cara pembayaran iuran d...
 
Jaminan Hari Tua ln156 2015(5716)pp046-2015 - jht
Jaminan Hari Tua ln156 2015(5716)pp046-2015 - jhtJaminan Hari Tua ln156 2015(5716)pp046-2015 - jht
Jaminan Hari Tua ln156 2015(5716)pp046-2015 - jht
 
Kartu e-id kepesertaan BPJS Kesehatan ykp pelni
Kartu e-id kepesertaan BPJS Kesehatan ykp pelniKartu e-id kepesertaan BPJS Kesehatan ykp pelni
Kartu e-id kepesertaan BPJS Kesehatan ykp pelni
 
Peraturan presiden republik indonesia nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan k...
Peraturan presiden republik indonesia nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan k...Peraturan presiden republik indonesia nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan k...
Peraturan presiden republik indonesia nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan k...
 
Undang undang-nomor-24-tahun-2011-tentang-badan-penyelenggara-jaminan-sosial
Undang undang-nomor-24-tahun-2011-tentang-badan-penyelenggara-jaminan-sosialUndang undang-nomor-24-tahun-2011-tentang-badan-penyelenggara-jaminan-sosial
Undang undang-nomor-24-tahun-2011-tentang-badan-penyelenggara-jaminan-sosial
 
Matrik perubahan kedua Peraturan Presiden nomor 19 Tahun 2016 Tentang Jaminan...
Matrik perubahan kedua Peraturan Presiden nomor 19 Tahun 2016 Tentang Jaminan...Matrik perubahan kedua Peraturan Presiden nomor 19 Tahun 2016 Tentang Jaminan...
Matrik perubahan kedua Peraturan Presiden nomor 19 Tahun 2016 Tentang Jaminan...
 
Perpres Nomor 28 Tahun 2016
Perpres Nomor 28 Tahun 2016 Perpres Nomor 28 Tahun 2016
Perpres Nomor 28 Tahun 2016
 
Peraturan Pemerintah no 89 tahun 2019
Peraturan Pemerintah no 89 tahun 2019Peraturan Pemerintah no 89 tahun 2019
Peraturan Pemerintah no 89 tahun 2019
 
3 mekanisme dan tata laksana kepesertaan bpjs
3 mekanisme dan tata laksana kepesertaan bpjs3 mekanisme dan tata laksana kepesertaan bpjs
3 mekanisme dan tata laksana kepesertaan bpjs
 
Pengertian Jamkeswatch KSPI
Pengertian Jamkeswatch KSPIPengertian Jamkeswatch KSPI
Pengertian Jamkeswatch KSPI
 
Uu sjsn
Uu sjsnUu sjsn
Uu sjsn
 
Laporan Geladi Universitas Telkom 2014/2015
Laporan Geladi Universitas Telkom 2014/2015Laporan Geladi Universitas Telkom 2014/2015
Laporan Geladi Universitas Telkom 2014/2015
 
Permen12 2007
Permen12 2007Permen12 2007
Permen12 2007
 
Peraturan bpjs kesehatan nomor 1 tahun 2014 tentang penyelenggaraan jaminan k...
Peraturan bpjs kesehatan nomor 1 tahun 2014 tentang penyelenggaraan jaminan k...Peraturan bpjs kesehatan nomor 1 tahun 2014 tentang penyelenggaraan jaminan k...
Peraturan bpjs kesehatan nomor 1 tahun 2014 tentang penyelenggaraan jaminan k...
 
Kondisi Jaminan Kesehatan di Kab.Bogor
Kondisi Jaminan Kesehatan di Kab.BogorKondisi Jaminan Kesehatan di Kab.Bogor
Kondisi Jaminan Kesehatan di Kab.Bogor
 
Pkl bab 2
Pkl bab 2Pkl bab 2
Pkl bab 2
 

Similaire à Perpres 109 Tahun 2013 tentang Penahapan Kepesertaan Jaminan Sosial

Uu 24 tahun 2011 tentang bpjs
Uu 24 tahun 2011 tentang bpjsUu 24 tahun 2011 tentang bpjs
Uu 24 tahun 2011 tentang bpjs
dhoan Evridho
 
pp-no-49-tahun-2023.pdf tentang jaminan kesehatan bagi tenaga kerja_BPJS kete...
pp-no-49-tahun-2023.pdf tentang jaminan kesehatan bagi tenaga kerja_BPJS kete...pp-no-49-tahun-2023.pdf tentang jaminan kesehatan bagi tenaga kerja_BPJS kete...
pp-no-49-tahun-2023.pdf tentang jaminan kesehatan bagi tenaga kerja_BPJS kete...
nyenyedok
 
Perpres No. 111 Th 2013 ttg Perubahan atas Perpres no. 12 Th 2013 ttg Jaminan...
Perpres No. 111 Th 2013 ttg Perubahan atas Perpres no. 12 Th 2013 ttg Jaminan...Perpres No. 111 Th 2013 ttg Perubahan atas Perpres no. 12 Th 2013 ttg Jaminan...
Perpres No. 111 Th 2013 ttg Perubahan atas Perpres no. 12 Th 2013 ttg Jaminan...
Erie Gusnellyanti
 
PP Nomor 20 Tahun 2013 ttg Asuransi Sosial PNS
PP Nomor 20 Tahun 2013 ttg Asuransi Sosial PNSPP Nomor 20 Tahun 2013 ttg Asuransi Sosial PNS
PP Nomor 20 Tahun 2013 ttg Asuransi Sosial PNS
Yudhi Aldriand
 

Similaire à Perpres 109 Tahun 2013 tentang Penahapan Kepesertaan Jaminan Sosial (20)

Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan (sudah direvis...
Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan (sudah direvis...Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan (sudah direvis...
Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan (sudah direvis...
 
Jaminan kecelakaan kerja ln154 2015(5714)pp044-2015 - jkk
Jaminan kecelakaan kerja ln154 2015(5714)pp044-2015 - jkkJaminan kecelakaan kerja ln154 2015(5714)pp044-2015 - jkk
Jaminan kecelakaan kerja ln154 2015(5714)pp044-2015 - jkk
 
Undang-Undang (UU) No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (...
Undang-Undang (UU) No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (...Undang-Undang (UU) No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (...
Undang-Undang (UU) No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (...
 
Uu 40 tahun 2004 sistem jaminan sosial nasional
Uu 40 tahun 2004 sistem jaminan sosial nasionalUu 40 tahun 2004 sistem jaminan sosial nasional
Uu 40 tahun 2004 sistem jaminan sosial nasional
 
Perpres no 19_2016
Perpres no 19_2016Perpres no 19_2016
Perpres no 19_2016
 
Uu 24 tahun 2011 tentang bpjs
Uu 24 tahun 2011 tentang bpjsUu 24 tahun 2011 tentang bpjs
Uu 24 tahun 2011 tentang bpjs
 
Perpres0192016
Perpres0192016Perpres0192016
Perpres0192016
 
Pp nomor 49 tahun 2020
Pp nomor 49 tahun 2020Pp nomor 49 tahun 2020
Pp nomor 49 tahun 2020
 
Permenaker Nomor 5 Tahun 2021.pdf
Permenaker Nomor 5 Tahun 2021.pdfPermenaker Nomor 5 Tahun 2021.pdf
Permenaker Nomor 5 Tahun 2021.pdf
 
pp-no-49-tahun-2023.pdf tentang jaminan kesehatan bagi tenaga kerja_BPJS kete...
pp-no-49-tahun-2023.pdf tentang jaminan kesehatan bagi tenaga kerja_BPJS kete...pp-no-49-tahun-2023.pdf tentang jaminan kesehatan bagi tenaga kerja_BPJS kete...
pp-no-49-tahun-2023.pdf tentang jaminan kesehatan bagi tenaga kerja_BPJS kete...
 
PP Nomor 45 Tahun 2015.pdf
PP Nomor 45 Tahun 2015.pdfPP Nomor 45 Tahun 2015.pdf
PP Nomor 45 Tahun 2015.pdf
 
Permennakertrans No. 24 Th 2006
Permennakertrans No. 24 Th 2006Permennakertrans No. 24 Th 2006
Permennakertrans No. 24 Th 2006
 
Perpres Nomor 19 tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Perpres 12 tahun 2013 Jam...
Perpres Nomor 19 tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Perpres 12 tahun 2013 Jam...Perpres Nomor 19 tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Perpres 12 tahun 2013 Jam...
Perpres Nomor 19 tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Perpres 12 tahun 2013 Jam...
 
Sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan
Sosialisasi BPJS KetenagakerjaanSosialisasi BPJS Ketenagakerjaan
Sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan
 
Per bpjs kesehatan no. 1 tahun 2014
Per bpjs kesehatan no. 1 tahun 2014Per bpjs kesehatan no. 1 tahun 2014
Per bpjs kesehatan no. 1 tahun 2014
 
Peraturan Presiden No. 111 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Perpres No. 12 T...
Peraturan Presiden No. 111 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Perpres No. 12 T...Peraturan Presiden No. 111 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Perpres No. 12 T...
Peraturan Presiden No. 111 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Perpres No. 12 T...
 
Perpres No. 111 Th 2013 ttg Perubahan atas Perpres no. 12 Th 2013 ttg Jaminan...
Perpres No. 111 Th 2013 ttg Perubahan atas Perpres no. 12 Th 2013 ttg Jaminan...Perpres No. 111 Th 2013 ttg Perubahan atas Perpres no. 12 Th 2013 ttg Jaminan...
Perpres No. 111 Th 2013 ttg Perubahan atas Perpres no. 12 Th 2013 ttg Jaminan...
 
sjsn_riza_bambang.ppt
sjsn_riza_bambang.pptsjsn_riza_bambang.ppt
sjsn_riza_bambang.ppt
 
PP Nomor 20 Tahun 2013 ttg Asuransi Sosial PNS
PP Nomor 20 Tahun 2013 ttg Asuransi Sosial PNSPP Nomor 20 Tahun 2013 ttg Asuransi Sosial PNS
PP Nomor 20 Tahun 2013 ttg Asuransi Sosial PNS
 
Kelompok 4
Kelompok 4Kelompok 4
Kelompok 4
 

Plus de Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Perpres Nomor 108 Tahun 2013 tentang Bentuk Isi Laporan Pengelolaan Jaminan S...
Perpres Nomor 108 Tahun 2013 tentang Bentuk Isi Laporan Pengelolaan Jaminan S...Perpres Nomor 108 Tahun 2013 tentang Bentuk Isi Laporan Pengelolaan Jaminan S...
Perpres Nomor 108 Tahun 2013 tentang Bentuk Isi Laporan Pengelolaan Jaminan S...
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
 
Sambutan Menteri Kesehatan RI dalam Rangka Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-4...
Sambutan Menteri Kesehatan RI dalam Rangka Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-4...Sambutan Menteri Kesehatan RI dalam Rangka Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-4...
Sambutan Menteri Kesehatan RI dalam Rangka Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-4...
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
 
Permenkes Nomor 49 tahun 2013 tentang Pedoman Penanganan Pengaduan Masyarakat...
Permenkes Nomor 49 tahun 2013 tentang Pedoman Penanganan Pengaduan Masyarakat...Permenkes Nomor 49 tahun 2013 tentang Pedoman Penanganan Pengaduan Masyarakat...
Permenkes Nomor 49 tahun 2013 tentang Pedoman Penanganan Pengaduan Masyarakat...
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
 
PP 109 tahun 2012 tentang pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif berupa...
PP 109 tahun 2012 tentang pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif berupa...PP 109 tahun 2012 tentang pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif berupa...
PP 109 tahun 2012 tentang pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif berupa...
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
 

Plus de Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (20)

Panduan Hari Kesehatan Nasional ke 50 tahun 2014
Panduan Hari Kesehatan Nasional ke 50 tahun 2014Panduan Hari Kesehatan Nasional ke 50 tahun 2014
Panduan Hari Kesehatan Nasional ke 50 tahun 2014
 
Panduan Hari Kesehatan Sedunia (HKS) 2014
Panduan Hari Kesehatan Sedunia (HKS) 2014Panduan Hari Kesehatan Sedunia (HKS) 2014
Panduan Hari Kesehatan Sedunia (HKS) 2014
 
Siaran Pers IHME & University of Washington
Siaran Pers IHME & University of WashingtonSiaran Pers IHME & University of Washington
Siaran Pers IHME & University of Washington
 
Permenkes no. 69 th 2013 ttg tarif pelayanan kesehatan program jkn
Permenkes no. 69 th 2013 ttg tarif pelayanan kesehatan program jknPermenkes no. 69 th 2013 ttg tarif pelayanan kesehatan program jkn
Permenkes no. 69 th 2013 ttg tarif pelayanan kesehatan program jkn
 
Perpres Nomor 111 Tahun 2013 Perubahan Perpres No.12 Tahun 2013 tentang Jamin...
Perpres Nomor 111 Tahun 2013 Perubahan Perpres No.12 Tahun 2013 tentang Jamin...Perpres Nomor 111 Tahun 2013 Perubahan Perpres No.12 Tahun 2013 tentang Jamin...
Perpres Nomor 111 Tahun 2013 Perubahan Perpres No.12 Tahun 2013 tentang Jamin...
 
Perpres Nomor 110 Tahun 2013 tentang Gaji atau Upah dan Manfaat Lain bagi Dew...
Perpres Nomor 110 Tahun 2013 tentang Gaji atau Upah dan Manfaat Lain bagi Dew...Perpres Nomor 110 Tahun 2013 tentang Gaji atau Upah dan Manfaat Lain bagi Dew...
Perpres Nomor 110 Tahun 2013 tentang Gaji atau Upah dan Manfaat Lain bagi Dew...
 
(Lampiran) Perpres Nomor 108 Tahun 2013 tentang Bentuk Isi Laporan Pengelolaa...
(Lampiran) Perpres Nomor 108 Tahun 2013 tentang Bentuk Isi Laporan Pengelolaa...(Lampiran) Perpres Nomor 108 Tahun 2013 tentang Bentuk Isi Laporan Pengelolaa...
(Lampiran) Perpres Nomor 108 Tahun 2013 tentang Bentuk Isi Laporan Pengelolaa...
 
Perpres Nomor 108 Tahun 2013 tentang Bentuk Isi Laporan Pengelolaan Jaminan S...
Perpres Nomor 108 Tahun 2013 tentang Bentuk Isi Laporan Pengelolaan Jaminan S...Perpres Nomor 108 Tahun 2013 tentang Bentuk Isi Laporan Pengelolaan Jaminan S...
Perpres Nomor 108 Tahun 2013 tentang Bentuk Isi Laporan Pengelolaan Jaminan S...
 
Pengumuman penerimaan CPNS kemenkes tahun 2013
Pengumuman penerimaan CPNS kemenkes tahun 2013Pengumuman penerimaan CPNS kemenkes tahun 2013
Pengumuman penerimaan CPNS kemenkes tahun 2013
 
Tanya Jawab Soal FCTC
Tanya Jawab Soal FCTCTanya Jawab Soal FCTC
Tanya Jawab Soal FCTC
 
Selayang Pandang FCTC
Selayang Pandang FCTCSelayang Pandang FCTC
Selayang Pandang FCTC
 
Mengapa Indonesia Perlu Mengaksesi FCTC
Mengapa Indonesia Perlu Mengaksesi FCTCMengapa Indonesia Perlu Mengaksesi FCTC
Mengapa Indonesia Perlu Mengaksesi FCTC
 
Sambutan Menteri Kesehatan RI dalam Rangka Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-4...
Sambutan Menteri Kesehatan RI dalam Rangka Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-4...Sambutan Menteri Kesehatan RI dalam Rangka Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-4...
Sambutan Menteri Kesehatan RI dalam Rangka Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-4...
 
Buku Panduan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-49 tahun 2013
Buku Panduan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-49 tahun 2013Buku Panduan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-49 tahun 2013
Buku Panduan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-49 tahun 2013
 
Leaflet jkn
Leaflet jknLeaflet jkn
Leaflet jkn
 
lomba Foto Hari Kesehatan Nasional 2013
lomba Foto Hari Kesehatan Nasional 2013lomba Foto Hari Kesehatan Nasional 2013
lomba Foto Hari Kesehatan Nasional 2013
 
BPJS
BPJSBPJS
BPJS
 
Permenkes Nomor 49 tahun 2013 tentang Pedoman Penanganan Pengaduan Masyarakat...
Permenkes Nomor 49 tahun 2013 tentang Pedoman Penanganan Pengaduan Masyarakat...Permenkes Nomor 49 tahun 2013 tentang Pedoman Penanganan Pengaduan Masyarakat...
Permenkes Nomor 49 tahun 2013 tentang Pedoman Penanganan Pengaduan Masyarakat...
 
PP 109 tahun 2012 tentang pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif berupa...
PP 109 tahun 2012 tentang pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif berupa...PP 109 tahun 2012 tentang pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif berupa...
PP 109 tahun 2012 tentang pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif berupa...
 
Susu Formula
Susu FormulaSusu Formula
Susu Formula
 

Dernier

PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
DwiDamayantiJonathan1
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
nadyahermawan
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
Zuheri
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
Acephasan2
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
khalid1276
 

Dernier (20)

PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxMengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
 
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptxKEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 

Perpres 109 Tahun 2013 tentang Penahapan Kepesertaan Jaminan Sosial

  • 1. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 109 TAHUN 2013 TENTANG PENAHAPAN KEPESERTAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 13 ayat (2) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan Pasal 15 ayat (3) UndangUndang Nomor Penyelenggara Peraturan 24 Tahun Jaminan Presiden 2011 Sosial, tentang tentang Badan perlu menetapkan Penahapan Kepesertaan Program Jaminan Sosial; Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456);
  • 2. - 2 3. 3. Undang-Undang ... Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5256); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG PENAHAPAN KEPESERTAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Presiden ini yang dimaksud dengan: 1. Jaminan Sosial adalah salah satu bentuk perlindungan sosial untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak. 2. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan yang selanjutnya disingkat BPJS Ketenagakerjaan adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan pensiun, dan jaminan kematian. 3. Peserta ...
  • 3. - 3 3. Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang telah membayar iuran. 4. Penahapan Kepesertaan adalah tahapan yang dilakukan oleh pemberi kerja untuk mendaftarkan dirinya dan pekerjanya sebagai peserta sesuai dengan program jaminan sosial yang diikuti kepada BPJS Ketenagakerjaan. 5. Pemberi Kerja adalah orang perseorangan, pengusaha, badan hukum, mempekerjakan atau tenaga badan-badan kerja atau lainnya yang penyelenggara negara yang mempekerjakan pegawai negeri dengan membayar gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lainnya. 6. Penyelenggara Negara adalah pejabat negara yang menjalankan fungsi eksekutif, legislatif, atau yudikatif, dan pejabat lain yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 7. Pengusaha adalah: a. orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang menjalankan suatu perusahaan milik sendiri; b. orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang secara berdiri sendiri menjalankan perusahaan bukan miliknya; c. orang ...
  • 4. - 4 - c. orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang berada di Indonesia mewakili perusahaan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b yang berkedudukan di luar wilayah Indonesia. 8. Perusahaan adalah: a. setiap bentuk usaha yang berbadan hukum atau tidak, milik orang perseorangan, milik persekutuan, atau milik badan hukum, baik milik swasta maupun milik negara yang mempekerjakan pekerja/buruh dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain; dan b. usaha-usaha sosial dan usaha-usaha lain yang mempunyai pengurus dan mempekerjakan orang lain dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain. 9. Pekerja adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain. 10. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perseorangan dan/atau badan usaha perseorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang di bidang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. 11. Usaha …
  • 5. - 5 11. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, perseorangan yang atau dilakukan badan usaha oleh orang yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. 12. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. 13. Usaha Besar adalah usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh badan usaha dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan lebih besar dari usaha menengah, yang meliputi usaha nasional milik negara atau swasta, usaha patungan, dan usaha asing yang melakukan sebagaimana kegiatan diatur ekonomi dalam peraturan di Indonesia perundang- undangan yang berlaku. 14. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang ketenagakerjaan. Pasal 2 ...
  • 6. - 6 Pasal 2 (1) Setiap pemberi kerja dan pekerja berhak atas jaminan sosial. (2) Jaminan sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. jaminan kesehatan; b. jaminan kecelakaan kerja; c. jaminan hari tua; d. jaminan pensiun; dan e. jaminan kematian. (3) Jaminan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan yang diatur dalam Peraturan Presiden tersendiri. (4) Jaminan sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b, huruf c, huruf d, dan huruf e diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan. BAB II PENAHAPAN KEPESERTAAN Bagian Kesatu Umum Pasal 3 Peserta program jaminan sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (4) terdiri atas: a. peserta penerima upah; dan b. peserta bukan penerima upah. Bagian …
  • 7. - 7 Bagian Kedua Peserta Penerima Upah Pasal 4 Peserta penerima upah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a terdiri atas: a. pekerja yang bekerja pada pemberi kerja penyelenggara negara; dan b. pekerja yang bekerja pada pemberi kerja selain penyelenggara negara. Pasal 5 (1) Pekerja yang bekerja pada pemberi kerja penyelenggara negara meliputi: a. calon pegawai negeri sipil; b. pegawai negeri sipil; c. anggota TNI; d. anggota POLRI; e. pejabat negara; f. pegawai pemerintah non pegawai negeri; g. prajurit siswa TNI; dan h. peserta didik POLRI. (2) Pemberi …
  • 8. - 8 - (2) Pemberi kerja penyelenggara negara wajib mendaftarkan pekerjanya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam program jaminan kecelakaan kerja, program jaminan hari tua, program jaminan pensiun, dan program jaminan kematian secara bertahap kepada BPJS Ketenagakerjaan. (3) Penahapan dimulainya pendaftaran bagi pekerja yang bekerja pada pemberi kerja penyelenggara negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan untuk program jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian paling lambat tanggal 1 Juli 2015. (4) Penahapan dimulainya pendaftaran bagi pekerja yang bekerja pada pemberi kerja penyelenggara negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf f dilakukan untuk program jaminan hari tua dan program jaminan pensiun paling lambat tahun 2029. Pasal 6 (1) Penahapan kepesertaan untuk pekerja yang bekerja pada pemberi kerja selain penyelenggara negara dikelompokkan berdasarkan skala usaha yang terdiri atas: a. usaha besar; b. usaha menengah; c. usaha kecil; dan d. usaha mikro.
  • 9. - 9 (2) Pemberi … (2) Pemberi kerja selain penyelenggara negara sesuai dengan skala usahanya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mulai tanggal mendaftarkan 1 Juli pekerjanya 2015 kepada wajib BPJS Ketenagakerjaan untuk mengikuti program jaminan kecelakaan kerja, program jaminan hari tua, program jaminan pensiun, dan program jaminan kematian secara bertahap. (3) Penahapan pendaftaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) untuk: a. usaha besar dan usaha menengah wajib mengikuti program jaminan kecelakaan kerja, program jaminan hari tua, program jaminan pensiun, dan program jaminan kematian. b. usaha kecil wajib mengikuti program jaminan kecelakaan kerja, program jaminan hari tua, dan program jaminan kematian. c. usaha mikro wajib mengikuti program jaminan kecelakaan kerja dan program jaminan kematian. (4) Dalam hal skala usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bergerak di bidang usaha jasa konstruksi yang mempekerjakan tenaga harian lepas, borongan, dan/atau musiman wajib mendaftarkan pekerjanya dalam program jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian. (5) Tata …
  • 10. - 10 (5) Tata cara pelaksanaan pendaftaran pekerja sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diatur dengan Peraturan Menteri. Bagian Ketiga Peserta Bukan Penerima Upah Pasal 7 Peserta bukan penerima upah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b meliputi: a. pemberi kerja; b. pekerja di luar hubungan kerja atau pekerja mandiri; dan c. pekerja yang tidak termasuk huruf b yang bukan menerima gaji atau upah. Pasal 8 (1) Pemberi kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf a selain wajib mengikuti program jaminan kecelakaan kerja, program jaminan hari tua, dan program jaminan kematian paling lambat tanggal 1 Juli 2015 dapat mengikuti program jaminan pensiun. (2) Pekerja …
  • 11. - 11 (2) Pekerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf b dan huruf c selain wajib mengikuti program jaminan kecelakaan kerja dan program jaminan kematian paling lambat tanggal 1 Juli 2015 dapat mengikuti program jaminan hari tua dan program jaminan pensiun. BAB III KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 9 Bagi perusahaan yang telah mengikutsertakan pekerjanya dalam program jaminan sosial tenaga kerja berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja dilarang mengurangi program jaminan sosial tenaga kerja yang telah diikuti. BAB IV KETENTUAN PENUTUP Pasal 10 Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar …
  • 12. - 12 Agar setiap orang mengetahuinya, pengundangan Peraturan penempatannya dalam memerintahkan Presiden Lembaran ini dengan Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 27 Desember 2013 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd. DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO Diundangkan di Jakarta pada tanggal 27 Desember 2013 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd. AMIR SYAMSUDIN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2013 NOMOR 253 Salinan sesuai dengan aslinya SEKRETARIAT KABINET RI Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat, ttd. Siswanto Roesyidi