3. Iklim adalah keadaan rata-rata udara dari suatu daerah
yang relatif luas dan dalam jangka waktu yang lama (kurang
lebih 30 tahun). Ilmu yang mempelajari tentang iklim adalah
klimatologi. Terjadinya iklim yang bermacam-macam di muka
bumi, disebabkan oleh rotasi dan revolusi bumi serta adanya
perbedaan garis lintang.
5. Klasifikasi iklim matahari berdasarkan
banyak sedikitnya sinar matahari yang diterima
suatu daerah dan terpengaruh oleh besar
kecilnya garis lintang. Daerah yang memiliki garis
lintang yang semakin besar, maka semakin
sedikit sinar matahari yang diterima daerah
tersebut dan sebaliknya. Iklim matahari
merupakan satu-satunya klasifikasi iklim
berdasarkan segi fisik, yakni garis lintang yang
ada di bumi.
8. Tropika adalah daerah di permukaan Bumi, yang secara geografis
berada di sekitarekuator, yaitu yang dibatasi oleh dua garis lintang 23.5 derajat
LS dan 23.5 derajat LU: Garis Balik Utara (GBU, Tropic of Cancer) di utara
dan Garis Balik Selatan (GBS,Tropic of Capricorn) di selatan. Area ini terletak
di antara 23.5° LU dan 23.5° LS, dan mencakup seluruh bagian Bumi yang
dalam setahun mengalami dua kali saat Matahari tepat berada di atas kepala (di
utara GBU dan di selatan GBS Matahari tidak pernah mencapai ketinggian 90°
atau tepat di atas kepala). Kata tropika berasal dari bahasa Yunani, tropos yang
berarti “berputar”, karena posisi Matahari yang berubah antara dua garis balik
dalam periode yang disebut tahun.
Istilah tropis juga kadangkala digunakan untuk menyebut tempat yang
hangat dan lembap sepanjang tahun, walaupun tempat itu tidak terletak di antara
dua garis balik. Wilayah tropis di seluruh dunia dikenal
dalam biogeografi sebagai wilayah pantropis(“seluruh tropis”), untuk
dipertentangkan dengan wilayah per benua, seperti Amerika tropis, atau Asia
Tropis.
9. Ciri-ciri iklim tropis adalah sebagai berikut:
• Suhu udara rata-rata tinggi, karena matahari
selalu vertikal. Umumnya suhu udara antara 20-
23°C. Bahkan di beberapa tempat rata-rata suhu
tahunannya mencapai 30°C.
• Amplitudo suhu rata-rata tahunan kecil. Di
kwatulistiwa antara 1 – 5°C, sedangkan ampitudo
hariannya lebih besar.
• Tekanan udaranya rendah dan perubahannya
secara perlahan dan beraturan.
• Hujan banyak dan lebih banyak dari daerah-
daerah lain di dunia.
10. Subtropis adalah wilayah Bumi yang berada di utara dan
selatan setelah wilayah tropis yang dibatasi oleh garis balik
utara dan garis balik selatan pada lintang 23,5° utara dan
selatan. Kondisi iklim subtropis diwarnai dengan gangguan dan
rintangan dari alam seperti badai, hujan salju, atau tornado.
Daerah beriklim subtropis memiliki 4 musim yaitu musim
semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin. Keempat
musim di atas memiliki karakteristik tersendiri, dengan suhu
maksimal, suhu minimal,kelembaban, maupun kondisi mahluk hidup
yang berbeda.
Daerah subtropis di belahan bumi utara meliputi Sebagian
besar Eropa, kecuali Skandinavia, Kawasan Asia Tengah, Asia
Timur, dan Asia Barat sebelah utara, Amerika Serikat dan
sekelilingnya, Afrika Utara dan Afrika Bagian Selatan.
Sedangkan daerah di bagian selatan meliputi Australia dan Bagian
11.
12. Dalam geografi, garis lintang sedang terletak di
antara tropika dan lingkaran kutub. Perubahan di daerah
ini antara musim panas dan musim dingin biasa
sejuk, daripada terlalu panas atau dingin. Tapi di wilayah
benua, seperti bagian tengah Amerika Utara, variasi
antara musim panas dan musim dingin bisa ekstrem. Di
daerah yang dianggap tropis, pemukiman di ketinggian
tinggi (contohnya pegunungan Andes) memiliki iklim
sedang. Zona sedang utara memanjang dari garis balik
utara (sekitar 23.5 derajat lintang utara)
hingga Lingkaran Arktik (sekitar 66.5 derajat lintang
utara). Zona sedang selatan memanjang dari garis balik
selatan(sekitar 23.5 derajat lintang selatan)
hingga Lingkaran Antarktika (sekitar 66.5 derajat
13. Di dalam perbatasan ini ada banyak jenis iklim, yang secara
umum dikelompokkan dalam dua kategori: samudera dan benua.
Iklim laut dipengaruhi oleh samudera, yang membantu
menyeimbangkan temperatur stabil sepanjang tahun. Di zona
sedang, angin datang dari barat, sehingga sisi barat benua sedang
selalu merasakan iklim laut ini. Beberapa wilayah
termasuk Eropa Barat, dan bagian barat Amerika Utara di garis
lintang antara 40 dan 60 utara (65 U di Eropa).
Iklim benua biasa berada di daratan, dengan musim
panas hangat dan musim dingin yang dingin. Kehilangan dan
penerimaan panas dibantu oleh massa tanah yang ekstensif.
Di Amerika Utara, Pegunungan Rocky berperan sebagai
perintang iklim bagi udara laut yang bertiup dari
barat, membentuk iklim benua di timur. Di Eropa, iklim laut
mampu menyeimbangkan temperatur daratan, karena rangkaian
pegunungan besar – Alpen – terletak timur-barat (wilayah di
timur rangkaian pegunungan Skandinavia adalah pengecualian).
14. Ciri-ciri iklim sedang adalah sebagai berikut:
• Banyak terdapat gerakan-gerakan udara
siklonal, tekanan udara yang sering berubah-ubah, arah
angin yang bertiup berubah-ubah tidak menentu, dan
sering terjadi badai secara tiba-tiba.
• Amplitudo suhu tahunan lebih besar dan amplitudo suhu
harian lebih kecil dibandingkan dengan yang terdapat
pada daerah iklim tropis.
15. Iklim kutub adalah iklim dingin yang terdapat di
daerah kutub. Di daerah itu musim dingin berlangsung lama, musim
panas yang sejuk berlangsung singkat, udaranya kering, tanahnya
selalu membeku sepanjang tahun, saat musim dingin seluruh tanah
ditutupi es, memiliki jenis vegetasi berupa lumut-lumutan dan
semak-semak. Wilayahnya di belahan bumi utara yaitu Amerika
Utara, Greenland, dan pantai utara Siberia, sedangkan di belahan
bumi selatan yaitu antartika
Ciri-ciri iklim es atau iklim kutub adalah Suhu terus-menerus rendah
sekali sehingga terdapat salju abadi.
Wilayahnya meliputi: kutub utara, yaitu Greenland (tanah hijau) dan
Antartika di kutub selatan. Amerika utara, pulau-pulau di utara
Kanada, pantai selatan Greenland, dan pantai utara Siberia.
16. Iklim Köppen
Klasifikasi iklim Köppen adalah salah satu sistem
klasifikasi iklim yang paling banyak digunakan secara luas.
Sistem ini dikembangkan oleh Wladimir Köppen, seorang ahli
iklim Jerman, sekitar tahun 1884 (dengan beberapa
perubahan oleh Köppen, tahun 1918 dan 1936).
Kemudian, seorang ahli iklim Jerman yang bernama Rudolf
Geiger bekerjasama dengan Köppen untuk mengubah sistem
klasifikasi, sehingga sistem ini kadang-kadang disebut
sebagai sistem klasifikasi Köppen–Geiger .
Sistem klasifikasi ini didasarkan pada konsep bahwa tanaman
adalah ekspresi terbaik iklim; dan, lingkaran zona iklim telah
dipilih dengan distribusi tanaman. Sistem ini
menggabungkan temperatur dan kelembaban rata-rata
bulanan dan tahunan, dan kelembaban musiman
17. KELOMPOK A: Iklim tropis/megatermal
Iklim tropis berkarakter temperatur tinggi (pada permukaan laut atau ketinggian
rendah) — dua belas bulan memiliki temperatur rata-rata 18 C (64.4 F) atau lebih
tinggi. Terbagi menjadi:
Iklim hutan hujan tropis (Af): Mengalami kelembaban 60 mm (2.4 in) ke atas
sepanjang 12 bulan. Iklim ini terjadi pada garis lintang 5-10 dari khatulistiwa. Di
beberapa wilayah pantai timur, dapat pula mencapai 25 dari khatulistiwa. Iklim ini
didominasi oleh Sistem Tekanan Rendah Doldrums sepanjang tahun, oleh sebab itu
tidak mengalami perubahan musim.
Contoh: Indonesia; Kuala Lumpur, Malaysia; Belém, Brasil; Hilo, Hawaii,
Amerika Serikat, Singapura
Iklim monsun tropis (Am)
Contoh: Conakry, Guinea; Chittagong, Bangladesh
Iklim basah dan kering atau sabana tropis (Aw).
Contoh: Bangalore, India; Veracruz, Meksiko; Townsville, Australia
As = Iklim savana dengan musim panas kering.
18. KELOMPOK B: Iklim kering (gersang dan semigersang)
Iklim B atau iklim gurun tropis atau iklim kering, dengan
ciri sebagai berikut:
• Terdapat di daerah gurun dan daerah semiarid (steppa);
• Curah hujan terendah kurang dari 25,4/tahun, dan
penguapan besar;
Daerah iklim B, terbagi menjadi dua macam iklim, yaitu:
(1) Bs = Iklim steppa, merupakan peralihan dari iklim
gurun (BW) dan iklim lembab dari iklim A, C, dan D.
(2) BW = Iklim gurun.
Contoh: Yuma, Arizona (BW); Almería, Spanyol (BW);
Cobar, New South Wales, Australia (BS);
Murcia, Spanyol (BS); Medicine Hat, Alberta, Kanada (Bk);
Enna, Italia (BS)
19. KELOMPOK C: Iklim sedang/mesotermal
Ciri-cirinya adalah suhu rata-rata bulan terdingin antara 18° sampai -3°C. Terbagi menjadi”
(1) Cs = Iklim sedang (laut) dengan musim panas yang kering atau iklim lembab agak panas
kering.
(2) Cw = Iklim sedang (laut) dengan musim dingin yang kering atau iklim lembab dan sejuk.
(3) Cf = Iklim sedang (darat) dengan hujan pada semua bulan.
Iklim Mediterania (Csa, Csb)
Contoh: Split, Kroasia (Cs) Madrid, Spanyol (Cs); Marseille, Perancis (Cs); Salta, Ukraina (Cs);
Los Angeles, California (Cs); Barcelona, Spanyol (Cs); Santiago, Chili(Cs) ;
Iklim subtropis (Cf, Cw)
Contoh: New York City, New York (cf); Dallas, Texas (cf); Milan, Italia (cf); Buenos
Aires, Argentina (cf); Brisbane, Australia (cf); Atlanta, Georgia (cf); Porto Alegre, Brazil (cf);
Luodian, Guizhou, Cina (cw); Sydney, Australia (cf).
Iklim sedang maritim atau iklim laut (Cf, Cw)
Contoh: Limoges, Perancis (cf); Langebaanweg, Afrika Selatan (cf); Curitiba, Brazil (cf);
Prince Rupert, British Columbia, Kanada (cf); Bergen, Norwegia (cf);
Iklim subarktik maritim atau iklim laut subkutub (Cf)
Examples: Punta Arenas, Chili (cf); Monte Dinero, Argentina (cf); Reykjavík, Islandia (cf);
Tórshavn, Kepulauan Faroe (cf); Harstad, Norwegia (cf).
20. Kelompok D: Iklim benua/mikrotermal
Iklim D atau iklim salju atau microthermal. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
Rata-rata bulan terpanas lebih dari 10°C, sedangkan suhu rata-rata bulan
terdingin kurang dari - 3°C.
Daerah iklim D, terbagi dua macam iklim, yaitu:
(1) Dw = Iklim sedang (darat) dengan musim dingin yang kering.
(2) Df = Iklim sedang (darat) dengan musim dingin yang lembab.
• Iklim benua musim panas (Df, Dw)
Contoh: Chicago, Illinois (Df); Santaquin, Utah (Df); Seoul, Korea Selatan (Dw)
• Iklim benua musim panas hangat atau hemiboreal (Df, Dw, Dsb)
Contoh: Ankara, Turki (Dsb); Moncton, New Brunswick, Kanada (Df);
Minsk, Belarus (Df); Revelstoke, British Columbia, Kanada (Df)
• Iklim subarktik kontinental atau boreal (taiga) (Df, Dw, Dsc)
Contoh: Sept-Îles, Quebec, Kanada (Df); Anchorage, Alaska (Df); Mount
Robson, British Columbia, Kanada (Df); Irkutsk, Rusia (Dw).;
Kirkenes, Finnmark, Norwegia (Df)
• Iklim subarktik kontinental dengan musim dingin ekstrem (Df, Dw)
Contoh : Verkhoyansk; Oymyakon
21. KELOMPOK E: Iklim Kutub
Cirinya yaitu terdapat di daerah Artik dan Antartika, suhu
tidak pernah lebih dari 10°C, sedangkan suhu rata-rata
bulan terdingin kurang dari - 3°C.
Daerah iklim E, terbagi menjadi 2 macam iklim, yaitu:
(1) ET = Iklim tundra, temperatur bulan terpanas antara 0(
sampai 10(C.
(2) Ef = Iklim salju , iklim dimana terdapat es abadi.
•Iklim tundra (ET)
Examples: Iqaluit, Nunavut, Kanada; Provideniya, Rusia;
Deception Island, Antarktika; Longyearbyen, Svalbard;
•Iklim kutub es (EF)
Contoh: Antarktika (Scott Base);
Greenland (Eismitte atau North Ice)
22. Iklim Köppen di Indonesia
Perlu Anda ketahui bahwa menurut Koppen di Indonesia terdapat tipe-tipe
iklim Af, Aw, Am, C, dan D.
Af dan Am
terdapat di daerah Indonesia bagian barat, tengah, dan utara, seperti
Jawa Barat, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi Utara.
Aw
Terdapat di Indonesia yang letaknya dekat dengan benua
Australia seperti daerah-daerah di Nusa Tenggara, Kepulauan
Aru, dan Irian Jaya pantai selatan.
C
terdapat di hutan-hutan daerah pegunungan.
D
terdapat di pegunungan salju Irian Jaya.
23.
24. IKLIM SCHMIDT-FERGUSON
Schmidt–Ferguson mengklasifikasikan iklim berdasarkan jumlah rata-rata bulan
kering dan jumlah rata-rata bulan basah. Suatu bulan disebut bulan kering, jika
dalam satu bulan terjadi curah hujan kurang dari 60 mm. Disebut bulan basah, jika
dalam satu bulan curah hujannya lebih dari 100 mm.
Iklim Schmidt dan Ferguson sering disebut juga Q model karena didasarkan atas
nilai Q. Nilai Q merupakan perbandingan jumlah ratarata bulan kering dengan
jumlah rata-rata bulan basah. Nilai Q dirumuskan sebagai berikut.
Q (Gradient) = Tingkat
Kebasahan
Jumlah rata2 bulan kering bisa
disimbolkan sebagai Md
Jumlah rata2 bulan basah bisa
disimbolkan sebagai Mw
Klasifikasi ini merupakan modifikasi atau perbaikan dari sistem klasifikasi Mohr
(Mohr menentukan berdasarkan nilai rata-rata curah hujan bulanan selama periode
pengamatan). BB dan BK pada klasifikasi Schmidt-Ferguson ditentukan tahun demi
tahun selama periode pengamatan yang kemudian dijumlahkan dan dihitung rata-
ratanya.
Kriteria bulan basah dan bulan kering (sesuai dengan kriteria Mohr) adalah :
1. Bulan Basah (BB)
Bulan dengan curah hujan > 100 mm
2. Bulan Lembab (BL)
Bulan dengan curah hujan antara 60 – 100 mm
25. Klasifikasi iklim Schmidt-Ferguson ditentukan dari nilai Q yang
dikelompokkan menjadi 8 tipe iklim, yaitu :
Tabel3.KlasifikasiSchmidt-Ferguson
Tipe Iklim NilaiQ(%) KeadaanIklimdanVegetasi
A <14,3 Daerahsangatbasah,hutanhujantropika
B 14,3–33,3 Daerahbasah,hutanhujantropika
C 33,3–60,0 Daerahagakbasah,hutanrimba,daungugurpadamusim
kemarau
D 60,0–100,0 Daerahsedang,hutanmusim
E 100,0–167,0 Daerahagakkering, hutansabana
F 167,0–300,0 Daerahkering, hutansabana
G 300,0–700,0 Daerahsangat kering,padangilalang
H >700,0 Daerahekstrimkering, padangilalang
26. CONTOH PERHITUNGAN IKLIM SCHMIDT FERGUSON :
Data curah hujan di Desa Sukamaju tahun 1998:
Bln Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags
Sept Okt Nov Des
Jml 300 280 275 356 197 67 35 47 60
110 194 228
Dengan melihat curah hujan di atas diketahui:
Jumlah bulan kering ada 2, yaitu bulan Juli dan Agustus.
Jumlah bulan basah ada 8, yaitu bulan
Januari, Februari, Maret, April, Mei, Oktober, November, dan Desember.
Md = Jumlah bulan kering : Jumlah tahun pengamatan Q = Md :
Mw x 100
= 2 : 1 = 2 = 2 : 8 x
100
Mw = Jumlah bulan basah : Jumlah tahun pengamatan = 25%
= 8 : 1 = 8
Dalam diagram Schmidt Ferguson terletak antara 14,3% - 33,3%. Jadi, daerah
Sukamaju tipe iklimnya B.
29. Junghuhn mengadakan penelitian di Sumatra Selatan
dan Dataran Tinggi Bandung. Berdasarkan hasil
penelitiannya Junghuhn membagi iklim di Indonesia
berdasarkan ketinggian tempat.
30. a.) Daerah panas atau tropis
Tinggi tempat : 0 – 600 m dpl
Suhu : 26,3o - 22o C
Tanaman : Padi, jagung, kopi, tembakau,
tebu, karet, kelapa, coklat.
b.) Daerah sedang
Tinggi tempat : 600 m – 1500 m dpl
Suhu : 22o - 17,1o C
Tanaman : Padi, tembakau, teh, kopi, coklat,
kina, sayur- sayuran.
31. c.) Daerah sejuk
Tinggi tempat : 1500 – 2500 m dpl
Suhu : 17,1o - 11,1o C
Tanaman : Kopi,teh, kina, sayur -
sayuran.
d.) Daerah dingin
Tinggi tempat : lebih dar 2500 m dpl
Suhu : 11,1o - 6,2o C
Tanaman : Tidak ada tanaman
budidaya
32. POLA CURAH HUJAN INDONESIA
BMG Berdasarkan distribusi data rata-rata curah hujan bulanan, umumnya wilayah Indonesia
dibagi menjadi 3 (tiga) pola hujan, yaitu :
• Pola hujan monsun, yang wilayahnya memiliki perbedaan yang jelas antara periode musim
hujan dan periode musim kemarau kemudian dikelompokan dalam Zona Musim (ZOM), tipe
curah hujan yang bersifat unimodial (satu puncak musim hujan,DJF musim hujan,JJA musim
kemarau).
• Pola hujan equatorial, yang wilayahnya memiliki distribusi hujan bulanan bimodial dengan
dua puncak musim hujan maksimum dan hampir sepanjang tahun masuk dalam kreteria
musim hujan. Pola ekuatorial dicirikan oleh tipe curah hujan dengan bentuk bimodial (dua
puncak hujan) yang biasanya terjadi sekitar bulan Maret dan Oktober atau pada saat terjadi
ekinoks.
• Pola hujan lokal, yang wilayahnya memiliki distribusi hujan bulanan kebalikan dengan pola
monsun. Pola lokal dicirikan oleh bentuk pola hujan unimodial (satu puncak hujan), tetapi
bentuknya berlawanan dengan tipe hujan monsun.
Pada kondisi normal, daerah yang bertipe hujan monsun akan mendapatkan jumlah
curah hujan yang berlebih pada saat monsun barat (DJF) dibanding saat monsun timur
(JJA).P Pengaruh monsun di daerah yang memiliki pola curah hujan ekuator kurang tegas akibat
pengaruh insolasi pada saat terjadi ekinoks, demikian juga pada daerah yang memiliki pola curah
hujan lokal yang lebih dipengaruhi oleh efek orografi .
33. Rata-rata curah hujan di Indonesia untuk setiap tahunnya tidak sama.
Namun masih tergolong cukup banyak, yaitu rata-rata 2000 – 3000 mm/tahun.
Begitu pula antara tempat yang satu dengan tempat yang lain rata-rata curah
hujannya tidak sama.
Ada beberapa daerah yang mendapat curah hujan sangat rendah dan ada
pula daerah yang mendapat curah hujan tinggi:
• Daerah yang mendapat curah hujan rata-rata per tahun kurang dari 1000
mm, meliputi 0,6% dari luas wilayah Indonesia, di antaranya Nusa
Tenggara, dan 2 daerah di Sulawesi (lembah Palu dan Luwuk).
• Daerah yang mendapat curah hujan antara 1000 – 2000 mm per tahun di
antaranya sebagian Nusa Tenggara, daerah sempit di Merauke, Kepulauan
Aru, dan Tanibar.
• Daerah yang mendapat curah hujan antara 2000 – 3000 mm per tahun, meliputi
Sumatera Timur, Kalimantan Selatan, dan Timur sebagian besar Jawa Barat dan
Jawa Tengah, sebagian Irian Jaya, Kepulauan Maluku dan sebagaian besar
Sulawesi.
• Daerah yang mendapat curah hujan tertinggi lebih dari 3000 mm per tahun
meliputi dataran tinggi di Sumatera Barat, Kalimantan Tengah, dataran tinggi
Irian bagian tengah, dan beberapa daerah di Jawa, Bali, Lombok, dan Sumba.
34.
35. Pola curah hujan di Indonesia
• Pantai barat tiap pulau memeproleh jumlah yang selalu lebih banyak
daripada pantai timur
• Pulau jawa, Bali, NTB, NTT merupakan barisan pulau-pulau yang panjang
dan berderet dari barat ke timur. Pulau – pulau ini hanya diselingi selat –
selat sempit, sehingga untuk kepulauan ini secara keseluruhan tampak
seolah – olah satu pulau, sehingga berlaku pula dalil bahwa di sebelah
timur, curah hujan lebih kecil dibandingkan di sebelah barat.
• Hujan bertambah jumlahnya daridataran rendah ke pegunungan, dengan
jumlah terbesar pada ketinggian 600 – 900 m
• Di daerah pedalaman seluruh pulau, musim hujan jatuh pada musim
pancaroba, demikian juga halnya di daerah-daerah rawa yang besar-besar
• Bulan maksimum hujan sesuai letak DKAT
36. • Saat mulai turunnya hujan juga bergeser dari barat ke timur. Pantai barat
Pulau Sumatera sampai Bengkulu, mendapat hujan terbanyak pada bulan
November. Lampung, Bangka, yang letaknya sedikit ke timur, pada bulan
Desember, sedangkan Jawa(utara), Bali, NTB, NTT pada bulan Januari-
Februari, yang letaknya lebih ke timur lagi.
• Sulawesi Selatan bagian timur, Sulawesi Tenggara, Maluku tengah
mempunyai musim hujan yang berbeda, yaitu Mei-Juni. Justru pada waktu
bagian lain, Kepulauan Indonesia ada pada musim kering. Batas wilayah
hujan Indonesia Timur kira-kira 1200 BT
Curah hujan di Indonesia tergolong tinggi yaitu > 2000 mm/tahun.
Akan tetapi, seperti yang telah disebutkan di muka bahwa antara
tempat satu dengan tempat lain curah hujannya tidak sama. Daerah
dengan curah hujan tertinggi adalah daerah Baturaden di lereng
Gunung Slamet dengan curah hujan sekitar 7069 mm/tahun.
Sebaliknya kota Palu di Sulawesi Tengah merupakan daerah terkering
dengan curah hujan sekitar 547 mm/tahun
37.
38. Padang Rumput
• Padang rumput adalah suatu wilayah yang
tumbuhannya didominasi oleh rerumputan
• Terletak di daerah tropis sampai subtropis
• Curah hujan antara 25 cm - 50 cm per tahun
39. Padang Rumput
• Terdapat di daerah basah, seperti Amerika
Utara dan India.
• Curah hujan yang relatif rendah turun secara
tidak teratur.
• Turunnya hujan yang tidak teratur tersebut
menyebabkan porositas dan drainase kurang
baik sehingga tumbuh-tumbuhan sukar
mengambil air.
40. Proses Terbentuknya
• Terbentuknya padang rumput secara alami
lebih banyak disebabkan cuaca, tepatnya oleh
rendahnya tingkat curah hujan
• Curah hujan yang rendah menyulitkan
tumbuhan untuk menyerap air.
Akibatnya, hanya jenis tumbuhan rumput
yang dapat bertahan hidup dan beradaptasi
dengan lingkungan alam yang kering.
41. Komponen Biotik
• Untuk flora, tumbuhan yang mampu
beradaptasi dengan daerah yang porositas
dan drainase-nya kurang baik adalah rumput
• Meskipun ada pula tumbuhan lain yang hidup
selain rumput, tetapi karena mereka
merupakan vegetasi yang dominan maka
disebut padang rumput.
• Contoh flora lainnya seperti pohon akasia
42. Komponen Biotik
• Untuk fauna, karena merupakan daerah
padang rumput maka bioma ini bayak dihuni
oleh beberapa herbivora dan
karnivora, contohnya antara lain bison dan
kuda liar (mustang) di Amerika, gajah dan
jerapah di Afrika, domba dan kanguru di
Australia.
• Karnivora antara lain singa, serigala, anjing
liar, dan cheetah.
43. Gurun
• Gurun merupakan daerah tandus yang
berbatasan dengan padang rumput dan
semakin menjauh dari padang rumput
semakin gersang.
• Curah hujan rendah (<25 cm/tahun) dan
hujannya tidak teratur
• Perbedaan suhu antara siang dan malam yang
sangat tinggi
44. Proses pembentukan
• Gurun terjadi karena proses pelapukan
bantuan oleh cuaca yang variasi temperatur
antara siang dan malam sangat tajam.
• Batuan yang menjadi sangat panas pada siang
hari kemudian menyusut dan pecah karena
suhu yang sangat dingin pada malam hari.
Proses pelapukan ini berlangsung ribuan
tahun,bahkan ada yang telah berumur jutaan
tahun,seperti Gurun Sahara di Afrika Utara.
45. Proses Pembentukan
• Terjadinya gurun pasir juga dapat disebabkan
oleh penguapan air tanah yang berlebihan
oleh pemanasan matahari tehadap
permukaan tanah dan atmosfir.
• Padahal pemanasan atmosfer dalam waktu
yang lama akan memperkecil kemungkinan
terjadinya hujan(kondensasi). Jika itu terus
berlanjut tanah pun menjadi gersang dan
kemudian terciptalah gurun pasir.
46. Komponen Biotik
• Keadaan yang gersang membuat gurun
menjadi tempat yang sulit untuk
mempertahankan kehidupan,meskipun begitu
tetap ada beberapa spesies yang dapat
beradaptasi dengan keadaan gurun
• Misalnya unta yang memiliki punuk yang
dapat menyimpan cadangan makanan,dan
kelopak mata yang berlapis untuk melindungi
mata dari masuknya pasir
47. • Rubah fennec merupakan rubah yang memiliki
telinga yang panjang,berfungsi untuk
mengatur suhu badan
• Sebagian besar binatang akan pergi mencari
makanan di malam hari untuk menghindari
teriknya matahari di siang hari
48. • Untuk flora,tanaman yang identik dengan
gurun adalah kaktus,dimana kaktus memiliki
daun berbentuk duri guna mengurangi
penguapan
• Kaktus juga memiliki lapisan lilin yang
fungsinya sama,yaitu mengurangi penguapan
49. Tundra
• Tundra merupakan daerah beku yang berada
di kutub utara dan beriklim kutub
• Hampir semua wilayahnya tertutup oleh salju
atau es
• Memiliki musim dingin yang panjang dan
gelap serta musim panas yang panjang dan
terang. Peristiwa ini terjadi karena gerak semu
matahari hanya sampai di posisi 23,5° LU/LS.
50. Komponen Biotik
• Flora yang berada pada tundra adalah
tumbuhan pendek/semak seperti lumut kerak
• Tanaman seperti ini dapat melakukan
Fotosintesis pada temperatur yang rendah dan
Intensitas cahaya yang rendah
51. • Karena memiliki iklim es abadi dan iklim
tundra, maka wilayah bioma tundra selalu
bersuhu dingin sehingga fauna yang terdapat
di wilayah ini memiliki bulu dan lapisan lemak
yang tebal untuk tetap membuat tubuhnya
hangat.
• Contoh fauna daerah tundra misalnya rusa
kutub,penguin,dan beruang kutub
52. HUTAN BASAH
Hutan basah terdapat di daerah tropis dan
subtropis, meliputi semenanjung Amerika
Tengah, Amerika
Selatan, Afrika, Madagaskar, Australia Bagian
Utara, Indonesia dan Malaysia. Di hutan ini terdapat
beraneka jenis tumbuhan yang dapat hidup karena
mendapat sinar matahari dan curah hujan yang
cukup selama sepanjang tahun.
Hutan Basah bisa juga disebut sebagai Hutan Hujan
Tropis yang beriklim tropis, selalu basah atau
lembap, dan dapat ditemui di wilayah sekitar
khatulistiwa; yakni kurang lebih pada lintang 0°–10° ke
utara dan ke selatan garis khatulistiwa. Dalam bahasa
Inggris, hutan basah disebut juga sebagai tropical
rainforest.
53. KEANEKARAGAMAN HAYATI
Beberapa jenis
tumbuhan yang
terdapat di hutan basah
yaitu Meranti
(Shorea dan Parashore),
keruing
(Dipterocarpus), Kapur
(Dryobalanops), kayu
besi (Eusideroxylon
zwageri), kayu hitam
(Diospyros sp).
Karena hutan basah memiliki
pohon-pohon yang relatif
tinggi dan permukaan tanah
cenderung sering tergenang
air, maka hewan yang banyak
hidup di daerah hutan basah
ini adalah hewan-hewan
pemanjat sejenis primata
seperti gorilla, monyet,
simpanse, orangutan, gibbon
dan siamang.
54. CIRI-CIRI HUTAN BASAH
1. Curah hujan sangat tinggi,
lebih dari 2.000 mm/tahun
2. Pohon-pohon utama
memiliki ketinggian antara
20 – 40 m.
3. Cabang pohon berdaun
lebat dan lebar serta selalu
hijau sepanjang tahun
4. Mendapat sinar matahari
yang cukup, tetapi sinar
matahari tersebut tidak
mampu menembus dasar
hutan.
5. Mempunyai iklim mikro
di lingkungan sekitar
permukaan tanah/di
bawah kanopi (daun
pada pohon-pohon
besar yang membentuk
tudung)
6. Jenis tumbuhan banyak
dengan masa
pertumbuhan yang lama
7. Jenis pohon sulur hingga
kayu keras
55.
56. HUTAN GUGUR
Hutan gugur adalah bioma hutan di wilayah tropika dan subtropika
yang memiliki iklim hangat sepanjang tahun namun mengalami
musim kering/kemarau yang panjang sehingga kebanyakan
tumbuhannya menggugurkan daun-daunnya. Karena itulah hutan
gugur juga disebut sebagai hutan musim. Dalam bahasa Inggris
disebut sebagai tropical dry forest atau monsoon forest
Bioma hutan gugur merupakan bioma yang terletak pada
kisaran 30 – 40 derajat lintang LU/LS. Bioma hutan gugur
terdapat di daerah beriklim sedang yang terdapat di wilayah
Amerika Utara, ujung selatan benua Amerika, Eropa, Rusia, Asia
Tengah dan Timur, serta Australia. Sedangkan di
Indonesia, bioma ini dapat ditemukan di Jawa Barat hingga
Jawa Timur.
57. Jenis tumbuhan yang hidup di hutan gugur relatif
berukuran besar dan pendek, seperti pohon oak
(genus Quercus, Cylobalanopsis dan
Lithocarpus), basswood, pohon maple (genus
Acer), pohon Jati, pohon Angsana dan terna
berbunga.
KEANEKARAGAMAN HAYATI
Fauna yang terdapat di wilayah hutan gugur
contohnya adalah
Panda, serangga, burung, bajing, anjing, rusa, raco
on, babi hutan.
58. 1. Curah hujan merata antara
750mm – 1.000 mm pertahun
2. Tumbuhan berdaun
lebar, hijau pada musim
dingin, rontok pada musim
panas dan bertajuk rapat.
3. Musim panas hangat dan
musim dingin tidak terlalu
dingin, dengan suhu hutan
rata-rata ± 10º C
4. Jarak antara pohon satu
dengan pohon yang lainnya
tidak terlalu rapat/renggang
5. Jumlah/jenis tumbuhan
yang ada relatif lebih
sedikit dibanding hutan
basah karena intensitas
sinar matahari lebih
sedikit
6. Memiliki 4 musim, yaitu
musim panas-gugur-
dingin-semi
7. Ketinggian tumbuhan
10-20 m
CIRI-CIRI HUTAN GUGUR
59. • Pada setiap pergantian musim terdapat beberapa perubahan di
bioma hutan gugur:
Saat musim panas pohon-pohon yang tinggi tumbuh dengan daun
lebat dan membentuk tudung, tetapi cahaya matahari masih
dapat menembus tudung tersebut hingga ke tanah karena
daunnya tipis
Saat musim gugur menjelang musim dingin, pancaran energi
matahari berkurang, suhu rendah dan air cukup dingin. Oleh
karena itu daun-daun menjadi merah dan coklat, kemudian gugur
karena tumbuhan sulit mendapatkan air. Daun dan buah-buahan
yang gugur kelak kemudian menjadi tumpukan senyawa organik.
Saat musim dingin menjadi salju, tumbuhan menjadi gundul,
beberapa jenis hewan mengalami/dalam keadaan hibernasi (tidur
panjang pada waktu musim dingin).
Saat musim semi menjelang musim panas, suhu naik, salju
mencair, tumbuhan mulai berdaun kembali, tumbuhan semak
mulai tumbuh di permukaan tanah, hewan-hewan yang hibernasi
mulai aktif kembali.
60.
61. Taiga adalah hutan yang didominasi atau
tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus,
dan sejenisnya. Jenis tumbuhan yang hidup
sangat sedikit, biasanya hanya terdiri dari dua
atau tiga jenis tumbuhan.
TAIGA
Taiga banyak ditemukan di belahan bumi
utara, terutama yang memiliki iklim dingin
seperti di wilayah negara Rusia dan Kanada.
Bioma Taiga merupakan bioma terluas dari
bioma-bioma lain yang ada di bumi.
62. Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali, sedangkan
hewannya antara lain moose, beruang
hitam, beruang, rubah, serigala, ajag, dan burung-
burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur.
KEANEKARAGAMAN HAYATI
Pohon-pohon di daerah taiga mempunyai daun yang
terbentuk seperti jarum dan mempunyai zat
lilin dibagian luarnya sehingga tahan terhadap
kekeringan.Contoh jenis-jenis tumbuhan konifer
tersebut adalah alder, birch, jumper, dan
spruce. Kondisi tersebut menyebabkan hanya
sedikit hewan yang dapat hidup di daerah taiga.
63. • Ciri-ciri bioma taiga :
1. Mempunyai musim dingin yang cukup
panjang dan musim kemarau yang panas
dan sangat singkat
2. Selama musim dingin, air tanah berubah
menjadi es dan mencapai 2 meter di
bawah permukaan tanah
3. Jenis tumbuhan yang hidup sangat
sedikit, biasanya hanya terdiri dari dua
atau tiga jenis tumbuhan.
CIRI-CIRI TAIGA
64.
65.
66.
67.
68. Lanjutan…
Apabila atmosfer tercampur atau dijejali
gas, terjadilah efek selimut seperti yang
terjadi di rumah kaca, yakni radiasi panas
bumi yang dilepas ke udara ditahan oleh
selimut gas, sehingga suhu bumi naik dan
menjadi panas. Jadi, semakin banyak gas
yang dilepas ke udara, maka selimut
bumi juga akan semakin tebal, dan suhu
bumi juga semakin panas.
69.
70.
71.
72. El Nino
Yang dimaksud El Nino adalah gejala gangguan iklim
yang diakibatkan oleh naiknya suh permukaan laut
Samudera Pasifik sekitar khatulistiwa bagian tengah
dan timur. Naiknya suhu di Samudera Pasifik ini
mengakibatkan perubahan pola angin dan curah
hujan yang ada di atasnya. Pada saat normal hujan
banyak turun di Australia dan Indonesia, namun
akibat El Nino ini hujan banyak turun di Samudera
Pasifik sedangkan di Australia dan Indonesia menjadi
kering.