SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  16
Télécharger pour lire hors ligne
Newsletter Open Contracting1
Menakar Peluang Keterbukaan Kontrak
dan Izin Tambang di Provinsi NTB
Mendorong Keterbukaan Kontrak dan Peri-
zinan di Sektor Industri Ekstraktif
Rizky Ananda WSR | Halaman 2
Liputan Media
Korupsi Pengadaan Makin Memprihatinkan,
Organisasi Masyarakat Sipil Siapkan Aksi
Halaman 9
Meningkatkan Partisipasi Masyarakat
dalam Pengawasan Pertambangan Melalui
Pemanfaatan Dokumen Perizinan
Rizky Ananda WSR | Halaman 4
Konsolidasi Masyarakat Sipil Pulau Jawa
dalam Mendorong Keterbukaan Kontrak dan
Izin sebagai Upaya Pencegahan Korupsi
Meliana Lumbantoruan | Halaman 8
Mengakses Informasi Tambang, Upaya Awal
Mengembalikan Kelestarian Lingkungan
Rizky Ananda WSR | Halaman 9
Menakar Peluang Keterbukaan Kontrak
dan Izin Tambang di Provinsi NTB
Rizky Ananda WSR | Halaman 8
Newsletter
Open Contracting
Seri Desember 2019
2Newsletter Open Contracting
Oleh: Rizky Ananda WSR
Kebutuhan akan keterbukaan kontrak dan peri-
zinan di industri ekstraktif kini semakin menguat,
seiring dengan tuntutan publik dalam mendorong
pengelolaan industri ekstraktif yang transparan
dan akuntabel. Beberapa kasus telah menunjuk-
kan preseden yang baik dalam upaya keterbukaan
kontrak dan perizinan.
Namun masih banyak juga pihak yang berasum-
si bahwa dokumen kontrak dan perizinan adalah
dokumen rahasia yang hanya boleh diakses oleh
para pihak yang menandatangani kontrak atau izin
dengan alasan persaingan usaha maupun kekha-
watiran penyalahgunaan informasi. Karenanya,
Publish What You Pay (PWYP) Indonesia menye-
lenggarakan diskusi yang bertajuk Keterbukaan
Dokumen Kontrak dan Perizinan di Sektor Industri
Ekstraktif pada 16 Januari 2019 lalu.
Hadir sebagai narasumber, Gede Narayana, Ketua
Komisi Informasi (KI) Pusat, yang menerangkan
bahwa Undang-undang (UU) Keterbukaan Infor-
masi Publik (KIP) dengan jelas menyatakan bahwa
surat perjanjian badan publik dengan pihak ketiga
beserta dokumen pendukungnya adalah informasi
terbuka. “Posisi kami jelas, kontrak di sektor indus-
tri ekstraktif dapat dibuka,” tegas Gede.
Namun Gede mengingatkan bahwa pelaksanaan
UU KIP oleh badan publik masih belum optimal.
77% (tujuh puluh tujuh persen) badan publik belum
sepenuhnya melaksanakan mandat UU KIP yang
mana berdasarkan kategorisasi KI masih berada
pada kategori kurang dan tidak informatif. Semen-
tara hanya 3% badan publik yang dapat dikatego-
risasikan informatif.
Mendorong Keterbukaan Kontrak dan
Perizinan di Sektor Industri Ekstraktif
Newsletter Open Contracting3
Syafei, Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumen-
tasi (PPID) Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral (KESDM) menjelaskan bahwa KESDM te-
lah melakukan uji konsekuensi terkait kontrak mi-
nyak dan gas bumi (migas). Untuk menghindari
tuduhan kelalaian oleh pihak yang berkontrak,
kontrak migas dinyatakan sebagai informasi yang
dikecualikan. Sementara untuk kontrak di sektor
pertambangan, proses uji konsekuensi masih ber-
langsung.
Sementara itu, Eddy Tedjakusuma, Ketua Sekre-
tariat Extractive Industries Transparency Initiative
(EITI) Indonesia menegaskan bahwa keterbukaan
kontrak di sektor industri ekstraktif telah menja-
di norma global. Bahkan tidak sedikit negara yang
telah mendapatkan manfaat dari keterbukaan kon-
trak. Salah satunya adalah Peru yang berhasil me-
ningkatkan tarif royalti dari 5% menjadi 26%.
“Sudah banyak putusan KI yang mengamanatkan
keterbukaan kontrak di industri ekstraktif. Kami
telah melakukan pembahasan dengan KESDM de-
ngan berpedoman pada putusan tersebut. Namun
belum ada keputusan dari KESDM, khususnya ter-
kait kontrak di sektor pertambangan,” tukas Eddy.
Alamsyah Saragih, Ketua Komisi Informasi Pusat
periode 2009-2011 yang kini menjabat sebagai
anggota OMBUDSMAN RI menegaskan bahwa
prinsip informasi publik adalah semua bisa diakses
kecuali informasi yang dikecualikan. Untuk mene-
tapkan informasi yang dikecualikan, harus melalui
proses uji konsekuensi atau uji kepentingan publik.
“Di sektor pertambangan, selain kontrak, ada juga
izin pertambangan. Berbeda dengan kontrak, izin
termasuk dokumen yang tersedia setiap saat, se-
hingga pada dasarnya itu terbuka. Jika jelas data
yang diminta adalah data terbuka namun tidak di-
berikan oleh badan publik, bisa laporkan ke OM-
BUDSMAN RI,” jelas Alamsyah.
Diskusi ini juga dihadiri oleh organisasi masyarakat
sipil seperti Jatam, ICEL, Walhi dan beberapa or-
ganisasi di daerah dan komunitas seperti SOMASI
NTB dan JMPPK. Sebagai penutup diskusi, Marya-
ti Abdullah, Koordinator Nasional PWYP Indonesia
menegaskan peluang implementasi keterbukaan
kontrak dan perizinan di industri ekstraktif di Indo-
nesia. “Regulasi telah memandatkan, yang diper-
lukan hanya kemauan dan keseriusan pemerintah
untuk menjalankan regulasi tersebut,” pungkas
Maryati.
"Keterbukaan kontrak di Industri Ekstraktif ini memang sudah
menjadi amanat Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik
(KIP).
Dari tujuan UU ini sendiri sudah jelas, memberi jaminan bagi ma-
syarakat, good governance, dll. Dokumen kontrok seyogyanya ha-
rus terbuka oleh badan publik."
Pernyataan Ketua Komisi Informasi Pusat, Gede Narayana, dalam diskusi yang bertajuk Keterbukaan Dokumen Kontrak dan Perizin-
an di Sektor Industri Ekstraktif pada 16 Januari 2019. Poster oleh: PWYP Indonesia, 2019.
4Newsletter Open Contracting
Dwi Arie Santo, Koordinator SOMASI NTB sedang
membuka pelatihan “Memahami Tata Kelola Per-
tambangan dan Ruang Partisipasi untuk Penga-
wasan bagi Komunitas,” 20-21 Maret 2019. Par-
tisipasi masyarakat diperlukan dalam melakukan
pengawasan pertambangan. Hal ini penting, khu-
susnya bagi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB),
salah satu provinsi penghasil tambang, khususnya
tembaga, terbesar di Indonesia. Setidaknya terda-
pat 271 Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Provinsi
NTB per tahun 2019, menurut data Dinas Energi
dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi NTB.
Banyaknya jumlah IUP di provinsi ini, di satu sisi
mendatangkan penerimaan daerah dari land rent
(iuran tetap), royalti, dan pajak yang dibayarkan
oleh perusahaan. Juga 1.140 tenaga kerja yang su-
dah terserap oleh perusahaan mineral non-logam
(BPS Provinsi NTB, 2014). Sektor tambang diperki-
rakan telah berkontribusi sebanyak 20% terhadap
ekonomi provinsi. Di sisi lain, tambang juga memicu
terjadinya kerusakan lingkungan, serta berdampak
langsung terhadap kehidupan ekonomi dan sosial
masyarakat, khususnya masyarakat yang tinggal
di lingkar tambang.
Rizky Ananda, Program Manager dan Peneli-
ti PWYP Indonesia, dalam Pelatihan “Memahami
Tata Kelola Pertambangan dan Ruang Partisipasi
untuk Pengawasan bagi Komunitas” 20-21 Maret
2019 lalu menyampaikan bahwa masyarakat perlu
mengetahui apa saja kewajiban perusahaan tam-
Meningkatkan Partisipasi Masyarakat da-
lam Pengawasan Pertambangan Melalui
Pemanfaatan Dokumen Perizinan
Oleh: Rizky Ananda WSR
Newsletter Open Contracting5
bang sehingga bisa bersama-sama memantau
apakah perusahaan tambang di daerahnya sudah
melakukan praktik pertambangan yang baik (good
mining practices) atau belum.
“Perusahaan tambang mempunyai kewajiban ke-
uangan, yaitu kewajiban membayar landrent dan
royalti serta pajak dari operasi tambang yang di-
lakukan. Kewajiban keuangan ini dibayarkan oleh
perusahaan ke pemerintah pusat, untuk kemudian
dikembalikan ke daerah penghasil melalui meka-
nisme Dana Bagi Hasil (DBH). Kewajiban lainnya
yaitu melakukan reklamasi dan pasca tambang,
juga dalam penempatan dana jaminan reklamasi
dan pascatambang,” papar Rizky.
“Keterlibatan masyarakat ada dalam proses pe-
nyusunan rencana reklamasi dan pascatambang,
sebagaimana diatur dalam Kepmen ESDM no 1827
K/20/MEM/2018. Pemegang IUP harus berkonsul-
tasi dengan masyarakat, karena masyarakat ada-
lah pihak yang terkena dampak langsung akibat
kegiatan usaha pertambangan,” ujar Rizky.
Akses Informasi sebagai Prakondisi Pengawasan
Masyarakat yang Berarti
Salah satu prasyarat yang harus terpenuhi untuk
partisipasi masyarakat dalam pengawasan adalah
akses terhadap informasi dan informasi yang ber-
kualitas. Dwi Arie Santo, Koordinator SOMASI NTB
yang juga menjadi narasumber dalam pelatihan ini
menyampaikan bahwa masyarakat bisa mengak-
ses informasi publik melalui mekanisme permo-
honan informasi publik. “Ini sudah menjadi hak
masyarakat, yang dijamin dalam Undang-Undang
nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Infor-
masi Publik (UU KIP) beserta aturan turunannya,”
jelas Aries.
Menurut Aries, ada tiga aktor penting dalam me-
wujudkan keterbukaan informasi. Pertama, badan
publik baik lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif,
dan badan lain yang dibiayai negara sebagai pe-
milik atau pengelola informasi. Kedua, pengguna/
pencari informasi, yaitu warga negara atau badan
hukum Indonesia yang mengajukan permintaan in-
formasi publik sebagaimana diatur dalam UU KIP.
Ketiga, Komisi Informasi (KI) sebagai mediator dan
hakim dalam sengketa informasi. Komisi Informasi
berfungsi sebagai lembaga mandiri yang berfung-
si menjalankan UU KIP dan aturan turunannya.
Aries memaparkan, dari praktik uji akses informasi
yang pernah dilakukan oleh SOMASI NTB, bebe-
rapa masalah yang ditemukan di antaranya yaitu
para pencari informasi masih kesulitan mengakses
informasi secara bebas, karena institusi pemberi
informasi bersikap diskriminatif, yaitu melihat si-
apa yang meminta informasi. Kemudian informa-
si yang diberikan tidak berkualitas, dan birokrasi
yang cenderung memakan waktu. Serta pengena-
an biaya kepada pencari informasi.
6Newsletter Open Contracting
Salah satu peserta sedang memaparkan harapannya atas lingkungan yang lestari.
Dokumen Izin Pertambangan sebagai Informasi Terbuka
UU 14/2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik,
Pasal 11 Ayat 2 menyebutkan bahwa Badan Pub-
lik wajib menyediakan informasi publik setiap saat
yang meliputi: Daftar Informasi Publik, Keputusan
dan pertimbangannya, Kebijakan dan Dokumen
Pendukung, dan Perjanjian dengan Pihak Ketiga.
Menurut Rizky, adapun dokumen perizinan per-
tambangan yang bisa diakses oleh publik yaitu:
Pertama, Surat Keputusan (SK) Izin Usaha Pertam-
bangan (IUP) yang diterbitkan oleh gubernur atau
menteri-sesuai dengan kewenangannya. Doku-
men SK IUP ini mencakup informasi siapa pemilik
izin, lokasi izin, luasan wilayah, informasi kepemi-
likan perusahaan, koordinat wilayah, serta hak dan
kewajiban pemilik izin.
Kedua, Dokumen Analisis Dampak Lingkungan
(AMDAL) yang menjadi syarat perizinan. Setiap
usaha dan atau kegiatan yang berdampak penting
terhadap lingkungan hidup, diwajibkan mempu-
nyai AMDAL. Ketiga, Dokumen Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan
Lingkungan Hidup (UPL). Dokumen ini diwajibkan
bagi rencana usaha / kegiatan yang tidak diwajib-
kan mempunyai AMDAL.
Keempat, Dokumen Rencana Reklamasi. Renca-
na reklamasi merupakan dokumen yang diajukan
bersamaan dengan pengajuan IUP/IUPK Operasi
Produksi kepada Menteri melalui Dirjen/Gubernur-
-sesuai dengan kewenangannya, di mana rencana
reklamasi disusun berdasarkan dokumen lingkung-
Newsletter Open Contracting7
an hidup yang sudah disetujui. Rencana reklamasi
disusun untuk jangka waktu 5 tahun, dengan rinci-
an tahunan, yang memperhatikan prinsip reklama-
si, sistem dan metode penambangan, kondisi spe-
sifik wilayah, dan ketentuan perundang-undangan.
Kelima, Dokumen Pertimbangan Teknis. Dokumen
ini diterbitkan oleh Kementerian ESDM and Dinas
ESDM atas keputusannya menerbitkan IUP/IUPK.
Peserta sedang mempraktikan jurnalisme warga sebagai instrumen pengawasan pertambangan.
Jurnalisme Warga sebagai Media Alternatif Menyuarakan
Aspirasi Masyarakat
Asri Nuraeni, Communication Officer PWYP Indo-
nesia yang juga menjadi narasumber dalam pela-
tihan ini, menyampaikan bahwa jurnalisme warga
(citizen journalism) bisa menjadi media alternatif
untuk menyuarakan aspirasi masyarakat yang ti-
dak terakomodir di media arus utama. “Konten
media arus utama saat ini cenderung ‘Jakarta cen-
trist’, dan isu-isu penting di daerah sering kali tidak
diangkat di media nasional,” ujar Asri.
Seiring tumbuhnya penggunaan internet di Indo-
nesia, masyarakat bisa dengan mudah untuk me-
ngumpulkan, melaporkan, menganalisis, dan mem-
produksi berita dan informasi. Warga bisa membuat
media sendiri sesuai dengan kebutuhan komunitas
setempat. “Jika ada aktivitas pertambangan yang
beroperasi dekat dengan pemukiman warga, war-
ga bisa memantau aktivitas pertambangan terse-
but dengan menggunakan media komunitas serta
praktik jurnalisme warga untuk menyampaikan in-
formasi faktual kepada masyarakat di wilayah ter-
sebut dan khalayak luas,” tambah Asri.
8Newsletter Open Contracting
Oleh: Rizky Ananda WSR
Publish What You Pay (PWYP) Indonesia bekerja
sama dengan Solidaritas Masyarakat untuk Trans-
paransi Nusa Tenggara Barat (SOMASI NTB) me-
nyelenggarakan Focus Group Discussion bertajuk
“Peluang Implementasi Keterbukaan Dokumen
Kontrak dan Perizinan Sektor Pertambangan di
Provinsi Nusa Tenggara Barat” 4 Maret 2019 lalu di
Kota Mataram. Hadir dalam diskusi ini perwakilan
dari Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumen-
tasi (PPID) Utama, PPID Dinas ESDM, Dinas Ling-
kungan Hidup dan Kehutanan, Dinas Pendapatan
Daerah, Ombudsman RI perwakilan Provinsi NTB,
akademisi, dan masyarakat sipil.
Hendriadi, Ketua Komisi Informasi Provinsi Nusa
Tenggara Barat, menyampaikan bahwa dari sisi
keterbukaan informasi, dalam keterbukaan kon-
trak tidak ada kerahasiaan yang bersifat absolut.
Sehingga, dokumen kontrak dan izin tambang me-
rupakan dokumen terbuka. “Tinggal bagaimana
komitmen badan publik untuk membuka dokumen
tersebut, sesuai dengan perintah peraturan perun-
dang-undangan,” ujar Hendriadi.
Salah satu tantangan yang ditemui dalam mendo-
rong keterbukaan informasi kontrak dan izin per-
tambangan ini, menurut Hendriadi, kelembagaan
Komisi Informasi Publik belum berfungsi dengan
baik. PPID masih dianggap sebagai tugas tambah-
an, ditambah dengan belum optimalnya kemampu-
an PPID dalam memahami informasi publik, sarana
dan prasarana keterbukaan informasi publik yang
belum memadai, alokasi anggaran yang terbatas,
minimnya partisipasi publik dalam mendorong ke-
terbukaan informasi publik yang ditandai dengan
lemahnya kesadaran untuk meminta informasi dan
kecilnya jumlah pengajuan permohonan informasi
melalui aplikasi Sistem Informasi Publik (SIP).
Mastari, Kepala Bidang Mineral dan Batubara Di-
nas ESDM Provinsi NTB, menyampaikan pasca
terbitnya Undang-Undang No 23 tahun 2014 ten-
tang Pemerintah Daerah, yang berkonsekuensi
Menakar Peluang Keterbukaan Kontrak
dan Izin Tambang di Provinsi NTB
Newsletter Open Contracting9
terhadap peralihan kewenangan penerbitan izin
tambang dari pemerintah daerah kabupaten/kota
ke pemerintah provinsi, dalam pelaksanaannya
banyak dokumen izin tambang yang tidak tersim-
pan dengan baik di pemerintah Kabupaten/Kota.
Karenanya, pemerintah meminta dokumen izin dari
perusahaan pemegang izin tambang.
Sedangkan terkait permohonan dokumen izin
tambang, sejauh ini belum ada masyarakat yang
mengajukan permohonan informasi kepada Dinas
ESDM Provinsi NTB, maupun ke DPM-PTSP Pro-
vinsi NTB.
“Kalaupun nanti ada masyarakat yang ingin memin-
ta dokumen izin tambang tersebut, Dinas ESDM
Provinsi NTB akan menjalankan komitmen sesuai
dengan peraturan perundang-undangan, karena
memang tidak perlu ditutup-tutupi, dan partisipasi
masyarakat akan membantu pemerintah dalam hal
pengawasan,” ujar Mastari.
Oleh: Meliana Lumbantoruan
Konsolidasi Masyarakat Sipil Pulau Jawa da-
lam Mendorong Keterbukaan Kontrak dan
Izin sebagai Upaya Pencegahan Korupsi
Tiga Puluh Dua (32) organisasi masyarakat sipil
di Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur dan Yogya-
karta dalam rangkaian kegiatan Open Government
Week 2019 mengadakan konsolidasi untuk mem-
bahas isu transparansi pengadaan publik baik di
sektor pengadaan barang/jasa dan sektor Sumber
Daya Alam. Kegiatan yang berlangsung 14 Maret
2019 lalu ini, merupakan bagian dari pekan aksi
global dalam inisiatif Open Government Partner-
ship (OGP).
Pertemuan organisasi masyarakat sipil ini bertuju-
an untuk memperkuat gerakan anti korupsi di sek-
10Newsletter Open Contracting
tor pengadaan publik dan sektor SDA, mengingat
sektor tersebut kerap menjadi sektor yang paling
banyak terjadinya praktik korupsi. Pertemuan ini
juga membahas agenda strategis bersama yang
akan dilakukan oleh organisasi masyarakat sipil di
sektor tersebut.
Di awal pertemuan, Ilham Saenong, Program De-
velopment Manager, Freedom & Accountability
Unit, Hivos Southeast Asia memaparkan teori dan
kerangka berpikir tentang keterbukaan kontrak.
Selanjutnya, Meliana Lumbantoruan, Program
Manager PWYP Indonesia, memaparkan tentang
pentingnya keterbukaan kontrak dan perizinan di
sektor Sumber Daya Alam, serta praktik keterbu-
kaan kontrak di beberapa negara. Kemudian Tama
S Langkun, dari Indonesia Corruption Watch (ICW)
berbagi informasi mengenai platform Open Tender
sebagai platform keterbukaan pengadaan pub-
lik yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk
mengawasi sektor ini.
Meliana menyampaikan, hasil dari konsolidasi ma-
syarakat sipil tersebut adalah adanya rencana aksi
bersama organisasi masyarakat sipil di kawasan
Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta untuk
mendorong keterbukaan kontrak di pengadaan
barang dan jasa, serta perizinan. Tindak lanjutnya
adalah advokasi kasus pengadaan dan perizin-
an di daerah masing-masing, dengan mendorong
terlibatnya partisipasi dari masyarakat. Selain itu,
masyarakat sipil juga akan berkolaborasi dengan
lembaga-lembaga yang terkait dengan pengada-
an publik seperti LKPP dan juga aparat penegak
hukum sebagai wadah untuk menyampaikan hasil
pengawasan.
“Dengan terlaksananya kedua rencana aksi terse-
but, diharapkan dapat berkontribusi dalam peng-
awasan dan pencegahan korupsi di sektor peng-
adaan publik dan juga sektor perizinan,” tegas
Meliana.
Newsletter Open Contracting11
Oleh: Rizky Ananda WSR
Mengakses Informasi Tambang, Upaya Awal
Mengembalikan Kelestarian Lingkungan
Kabupaten Lombok Barat menempati urutan ketiga
sebagai daerah dengan jumlah izin usaha pertam-
bangan (IUP) terbanyak di Provinsi Nusa Tenggara
Barat. Berdasarkan data Dinas Energi dan Sumber
Daya Mineral (ESDM) NTB tahun 2018, ada 33 IUP
di daerah itu dengan lua area tambang mencapai
4.743 hektar.
Pertambangan emas tanpa izin (PETI) juga marak
di Kabupaten Lombok Barat, utamanya di Keca-
matan Sekotong. Mulanya PETI hanya ditemukan
di Dusun Kayu Putih, Desa Pelangan, PETI namun
kemudian menyebar ke dusun-dusun sekitar se-
perti Dusun Lendak Bare, Dusun Mahoni hingga
Dusun Batu Montor. Kesulitan ekonomi lah yang
menjadi penggerak masifnya PETI di Kecamat-
an Sekotong. Banyaknya jumlah warga yang me-
regang nyawa saat menambang pun tak mampu
menghentikan operasi PETI.
Banyaknya usaha tambang berdampak pada ke-
lestarian lingkungan wilayah Lombok Barat. Ma-
sifnya penambangan pasir di daerah ini menye-
babkan pergeseran bibir pantai dan mengganggu
aktivitas para nelayan. Bahan kimia seperti merkuri
dan sianida yang digunakan PETI juga mencemari
daerah aliran sungai. Kesehatan masyarakat yang
tinggal di sekitar sungai pun terancam. Warga
Warga menunjukkan salah satu tahapan penambangan emas
tradisional di Sekotong Foto: PWYP Indonesia, 2014
12Newsletter Open Contracting
Lombok Barat tak tutup mata terhadap kerusak-
an lingkungan dan ancaman kesehatan dari usa-
ha pertambangan. Namun, mereka tak tahu harus
berbuat apa.
“Kami tidak punya informasi apapun. Bahkan, kami
tidak tahu apakah tambang di dekat rumah kami
berizin atau tidak. Kalaupun kita bertanya ke pe-
merintah atau perusahaan, mereka selalu mena-
nyakan apa urusan kami menanyakan hal tersebut.
Informasi terkait izin pertambangan merupakan
barang langka”, keluh Jamhur, seorang warga
Kecamatan Sekotong yang mengikuti pelatih-
an”Memahami Ruang Partisipasi Masayarakat da-
lam Pengawasan Pertambangan” yang diadakan
PWYP Indonesia bersama SOMASI NTB pada akhir
Maret 2019 lalu.
Untuk membantu Jamhur dan warga Lombok Ba-
rat lain, khususnya di Kecamatan Sekotong, di pe-
latihan yang terselenggara atas dukungan Hivos
South East Asia itu, PWYP Indonesia dan SOMASI
NTB memberikan pemahaman kepada warga me-
ngenai hak mereka untuk memperoleh informasi
publik, termasuk dokumen izin tambang, seba-
gaimana dijamin oleh Undang-Undang Nomor 14
Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Pub-
lik (UU KIP). Dengan adanya UU KIP, warga tidak
perlu lagi takut menghadapi intimidasi dari oknum
tertentu.
Jamhur menyiapkan surat permohonan informasi izin kepada instansi terkait. Foto: SOMASI NTB, 2019.
Setelah mengetahui dan memahami haknya, Jam-
hur mewakili warga Kecamatan Sekotong pun me-
layangkan permohonan informasi terkait dokumen
perizinan pertambangan di Kabupaten Lombok
Barat kepada Dinas Penanaman Modal dan Pela-
yanan Terpadu Satu Pintu (PM-PTSP) dan Dinas
ESDM Provinsi NTB.
Newsletter Open Contracting13
Jamhur meminta tiga informasi kepada dua instan-
si itu, antara lain: daftar dan dokumen IUP yang
beroperasi di wilayah Kabupaten Lombok Barat;
dokumen analisis mengenai dampak lingkung-
an (AMDAL) atau dokumen upaya pengelolaan
lingkungan hidup (UKL) dan dokumen upaya pe-
mantauan lingkungan hidup (UPL); dan informasi
mengenai pembayaran royalti perusahaan per-
tambangan di Kabupaten Lombok Barat.
“Setidaknya, dengan uji akses yang kami laku-
kan, nantinya kami memiliki informasi untuk jadi
pegangan kami dalam mengawasi pertambangan
di daerah kami. Kami jadi tahu apa saja kewajib-
an yang harusnya dilakukan oleh perusahaan dan
bisa kami bandingkan dengan fakta di lapangan”,
jelas Jamhur.
Gambar ini mengekspresikan harapan Jamhur dan warga Lombok Barat yang menginginkan agar ling-
kungan di daerahnya kembali lestari. Foto: PWYP Indonesia, 2019
Sebelum pertambangan menjamur di Kabupaten
Lombok Barat, wilayah ini terkenal memiliki perbu-
kitan dan pegunungan yang indah. Namun kini, bu-
kit dan gunung itu telah keropos dan penuh lubang
galian tambang. Tanah yang dulu hijau, kini ger-
sang akibat ekspansi pertambangan. Sungai yang
dulu jernih, kini tercemar limbah pertambangan.
“Yang membuat kami tergerak untuk terlibat meng-
awasi pertambangan adalah melihat lingkungan
yang kian hancur. Kami berharap, dengan keterli-
batan kami, kami bisa mengembalikan lingkungan
seperti sedia kala. Gunung kembali lestari, sungai
tak lagi tercemar, hasil sawah meningkat seperti
10-15 tahun silam. Dan yang terpenting, masyara-
kat sejahtera”, pungkas Jamhur.
14Newsletter Open Contracting
Liputan Media
Illustrasi: freepik.com
Korupsi Pengadaan Makin Memprihatinkan,
Organisasi Masyarakat Sipil Siapkan Aksi
SEMARANG  - Beberapa organisasi masyarakat
sipil di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakar-
ta menggelar konsolidasi baru-baru ini. Mereka
membahas persoalan korupsi pada sektor penga-
daan barang dan jasa serta perizinan yang sema-
kin memprihatinkan.
Direktur Pusat Telaah dan Informasi Regional (Pat-
tiro) Semarang Widi Nugroho mengungkapkan, ko-
rupsi pengadaan barang dan jasa seakan tak ada
habisnya. Persoalan itu sebenarnya juga berada
sangat dekat di sekitar.
”Pada contoh kasus yang ditangani KPK, praktik
korupsi pengadaan dan perizinan sudah sangat
sistematis, melibatkan elite politik dan sektor
swasta dengan alokasi anggaran besar,” terang-
nya. Sementara masyarakat memiliki pengetahuan
yang masih terbatas dalam isu tersebut. Bahkan,
sarana pelaporan belum ada.
Kalaupun ada, sarana tersebut tidak optimal dalam
merespons dan memberi perlindungan terhadap
pelapor. Karena itu, dia menegaskan, organisa-
si masyarakat sipil harus berperan menjembatani
persoalan yang ada.
Newsletter Open Contracting15
Dari konsolidasi kemarin muncul rencana aksi ber-
sama untuk mendorong keterbukaan kontrak di
pengadaan barang dan jasa serta perizinan. Ben-
tuk aksi dengan melakukan advokasi terhadap ka-
sus pengadaan dan perizinan di daerah masing-
masing dengan melibatkan masyarakat secara
aktif.
Sebagai informasi awal, masyarakat bisa meng-
akses informasi dari website LKPPseperti https://
lpse.lkpp.go.id, https://monev. lkpp.go.id, https://
sirup.lkpp.go.id, dan juga miliki ICW http://open-
tender.net. Masyarakat dapat melakukan peng-
awasan terkait proyek melalui situs tersebut dan
melaporkan jika ada hal yang mencurigakan.
Kedua, organisasi masyarakat sipil juga akan se-
makin intensif berkolaborasi dengan lembaga-
-lembaga yang terkait pengadaan seperti LKP-
Pdan juga aparat penegak hukum sebagai kanal
dalam menyampaikan hasil pengawasan. Berdasar
data yang ada, Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) sejak 2004 hingga 2017 telah menangani 171
kasus korupsi di sektor pengadaan.
Jumlah itu akan semakin bertambah jika menela-
ah kasus korupsi yang berdimensi suap menyuap
dalam konteks pengadaan barang dan jasa. Jika
dikalkulasi, dalam kurun waktu 2004 ñ 2017 seti-
daknya ada 396 kasus korupsi dengan modus pe-
nyuapan (Laporan Tahunan KPK 2017).
Sementara itu pada 2018, perkara korupsi yang
paling banyak terjadi adalah penyuapan dengan
152 perkara, diikuti pengadaan barang/jasa seba-
nyak 17 perkara, serta TPPU sebanyak 6 perkara.
Agenda konsolidasi kemarin, menjadi bagian dari
kegiatan Open Government Week yang digelar
Pattiro Semarang bersama Transparency Interna-
tional Indonesia.
Hadir sebagai pembicara untuk memperdalam
konteks persoalan yakni Dadang Trisasongko
(Sekjen TI Indonesia), Tama S Langkun (ICW), Me-
liana Lumbantoruan (PWYP) dan Ilham Saenong
(Hivos), dengan Moderator ZaenalAbidin (LBH Se-
marang).
Konsolidasi tersebut dihadiri 32 organisasi masya-
rakat sipil yang bergerak di berbagai bidang se-
perti Lembaga Bantuan Hukum (LBH), Fitra, Aliansi
jurnalis Independen (AJI), jaringan radio komuni-
tas, IDEA, dan Perwakilan KPK RI. 
Sumber: SuaraMerdeka.com, diterbitkan pada Senin, 18 Ma-
ret 2019
16Newsletter Open Contracting
Publish What You Pay (PWYP) Indonesia merupakan lembaga koalisi nasional yang concern pada
transparansi, akuntabilitas, perbaikan tata kelola ekstraktif, pertambangan, dan sumber daya alam.
Berdiri sejak tahun 2007, dan terdaftar sebagai badan hukum Indonesia sejak tahun 2012 dengan
nama Yayasan Transparansi Sumberdaya Ekstraktif, dan terafiliasi dalam kampanye Publish What
You Pay di tingkat global. PWYP Indonesia mendorong transparansi dan akuntabilitas di sepanjang
rantai sumberdaya ekstraktif, dari tahap pengembangan kontrak dan operasi pertambangan (pub-
lish why you pay and how you extract), tahap produksi dan pendapatan dari industri (publish what
you pay), hingga tahap pengeluaran pendapatan untuk pembangunan berkelanjutan dan kesejah-
teraan sosial (publish what you earn and how you spent).
Newsletter Open Contracting ini disusun oleh Tim dari kantor sekretariat nasional Publish What
You Pay Indonesia bersama dengan SOMASI NTB. Dicetak atas dukungan hibah tidak mengikat
dari Hivos melalui Program Open Contracting. Isi merupakan tanggung jawab Publish What You
Pay Indonesia dan tidak mencerminkan pendapat dan sikap dari Hivos.
Alamat
Jl. Tebet Timur Dalam VIII K No. 12, RT 001/009,
Tebet Timur, Tebet, Kota Jakarta Selatan, DKI
Jakarta 12820
Social Media
pwypindonesia — Instagram
pwyp_indonesia — Twitter
Publish What You Pay Indonesia — Facebook
Publish What You Pay Indonesia — Linkedin
Kontak
sekretariat@pwypindonesia.org — Email
www.pwypindonesia.org — Website
Publish What You Pay Indonesia
[Yayasan Transparasi Sumberdaya Ekstraktif]

Contenu connexe

Tendances

Peraturan Daerah Jawa Timur Nomor 08 Tahun 2011 Tentang Pelayanan Publik
Peraturan Daerah Jawa Timur Nomor 08 Tahun 2011 Tentang Pelayanan PublikPeraturan Daerah Jawa Timur Nomor 08 Tahun 2011 Tentang Pelayanan Publik
Peraturan Daerah Jawa Timur Nomor 08 Tahun 2011 Tentang Pelayanan PublikImmanuel Yosua
 
Modul Penyelenggaraan Pelayanan Publik di Desa karya Bayu Setyo Nugroho
Modul Penyelenggaraan Pelayanan Publik di Desa karya Bayu Setyo NugrohoModul Penyelenggaraan Pelayanan Publik di Desa karya Bayu Setyo Nugroho
Modul Penyelenggaraan Pelayanan Publik di Desa karya Bayu Setyo NugrohoGedhe Foundation
 
Release media aman 17 maret 2016
Release media aman 17 maret 2016Release media aman 17 maret 2016
Release media aman 17 maret 2016Panji Kharisma Jaya
 
Jurnal blu jamsoskes
Jurnal blu jamsoskesJurnal blu jamsoskes
Jurnal blu jamsoskesmamazidane
 
Kedaulatan Rakyat 29 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 29 Maret 2014Kedaulatan Rakyat 29 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 29 Maret 2014hastapurnama
 
Notulen 22 jan 2018
Notulen 22 jan 2018Notulen 22 jan 2018
Notulen 22 jan 2018Imam Pirdaus
 
Uas sosiologi soal lalu lintas
Uas sosiologi soal lalu lintasUas sosiologi soal lalu lintas
Uas sosiologi soal lalu lintasBrigita Manohara
 
Kebijakan pelayanan publik slide
Kebijakan pelayanan publik  slideKebijakan pelayanan publik  slide
Kebijakan pelayanan publik slideMuhammad Khamdan
 
POWER POINT SIDANG SKRIPSI TENTANG PELAYANAN PUBLIK
POWER POINT SIDANG SKRIPSI TENTANG PELAYANAN PUBLIKPOWER POINT SIDANG SKRIPSI TENTANG PELAYANAN PUBLIK
POWER POINT SIDANG SKRIPSI TENTANG PELAYANAN PUBLIKIca Diennissa
 
Implementasi kebijakan standar pelayanan minimal perwujudan kinerja pemerint...
Implementasi kebijakan standar pelayanan minimal  perwujudan kinerja pemerint...Implementasi kebijakan standar pelayanan minimal  perwujudan kinerja pemerint...
Implementasi kebijakan standar pelayanan minimal perwujudan kinerja pemerint...Researcher Syndicate68
 
Press release jelang psikotest capim kpk 270719
Press release jelang psikotest capim kpk 270719Press release jelang psikotest capim kpk 270719
Press release jelang psikotest capim kpk 270719JabbarRamdhani
 
Perda Jatim No 11 Tahun 2005 Tentang Pelayanan Publik
Perda Jatim No 11 Tahun 2005 Tentang Pelayanan PublikPerda Jatim No 11 Tahun 2005 Tentang Pelayanan Publik
Perda Jatim No 11 Tahun 2005 Tentang Pelayanan PublikImmanuel Yosua
 
Pergub (Jatim) No. 31 Tahun 2013 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Perda Jatim No....
Pergub (Jatim) No. 31 Tahun 2013 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Perda Jatim No....Pergub (Jatim) No. 31 Tahun 2013 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Perda Jatim No....
Pergub (Jatim) No. 31 Tahun 2013 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Perda Jatim No....Immanuel Yosua
 

Tendances (20)

Peraturan Daerah Jawa Timur Nomor 08 Tahun 2011 Tentang Pelayanan Publik
Peraturan Daerah Jawa Timur Nomor 08 Tahun 2011 Tentang Pelayanan PublikPeraturan Daerah Jawa Timur Nomor 08 Tahun 2011 Tentang Pelayanan Publik
Peraturan Daerah Jawa Timur Nomor 08 Tahun 2011 Tentang Pelayanan Publik
 
Modul Penyelenggaraan Pelayanan Publik di Desa karya Bayu Setyo Nugroho
Modul Penyelenggaraan Pelayanan Publik di Desa karya Bayu Setyo NugrohoModul Penyelenggaraan Pelayanan Publik di Desa karya Bayu Setyo Nugroho
Modul Penyelenggaraan Pelayanan Publik di Desa karya Bayu Setyo Nugroho
 
Prinsip prinsip-pelayanan-publik2
Prinsip prinsip-pelayanan-publik2Prinsip prinsip-pelayanan-publik2
Prinsip prinsip-pelayanan-publik2
 
Pelayanan terpadu
Pelayanan terpaduPelayanan terpadu
Pelayanan terpadu
 
Borneo mengugat
Borneo mengugatBorneo mengugat
Borneo mengugat
 
Release media aman 17 maret 2016
Release media aman 17 maret 2016Release media aman 17 maret 2016
Release media aman 17 maret 2016
 
Jurnal blu jamsoskes
Jurnal blu jamsoskesJurnal blu jamsoskes
Jurnal blu jamsoskes
 
Kedaulatan Rakyat 29 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 29 Maret 2014Kedaulatan Rakyat 29 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 29 Maret 2014
 
Notulen 22 jan 2018
Notulen 22 jan 2018Notulen 22 jan 2018
Notulen 22 jan 2018
 
Uas sosiologi soal lalu lintas
Uas sosiologi soal lalu lintasUas sosiologi soal lalu lintas
Uas sosiologi soal lalu lintas
 
Standard pelayanan minimum pdf
Standard pelayanan minimum pdfStandard pelayanan minimum pdf
Standard pelayanan minimum pdf
 
Kebijakan pelayanan publik slide
Kebijakan pelayanan publik  slideKebijakan pelayanan publik  slide
Kebijakan pelayanan publik slide
 
POWER POINT SIDANG SKRIPSI TENTANG PELAYANAN PUBLIK
POWER POINT SIDANG SKRIPSI TENTANG PELAYANAN PUBLIKPOWER POINT SIDANG SKRIPSI TENTANG PELAYANAN PUBLIK
POWER POINT SIDANG SKRIPSI TENTANG PELAYANAN PUBLIK
 
Implementasi kebijakan standar pelayanan minimal perwujudan kinerja pemerint...
Implementasi kebijakan standar pelayanan minimal  perwujudan kinerja pemerint...Implementasi kebijakan standar pelayanan minimal  perwujudan kinerja pemerint...
Implementasi kebijakan standar pelayanan minimal perwujudan kinerja pemerint...
 
Standar pelayanan publik
Standar pelayanan publikStandar pelayanan publik
Standar pelayanan publik
 
Uu 25 2009
Uu 25 2009Uu 25 2009
Uu 25 2009
 
Press release jelang psikotest capim kpk 270719
Press release jelang psikotest capim kpk 270719Press release jelang psikotest capim kpk 270719
Press release jelang psikotest capim kpk 270719
 
Perda Jatim No 11 Tahun 2005 Tentang Pelayanan Publik
Perda Jatim No 11 Tahun 2005 Tentang Pelayanan PublikPerda Jatim No 11 Tahun 2005 Tentang Pelayanan Publik
Perda Jatim No 11 Tahun 2005 Tentang Pelayanan Publik
 
Efektivitas kelembagaan ptsp (marsono )
Efektivitas  kelembagaan  ptsp (marsono )Efektivitas  kelembagaan  ptsp (marsono )
Efektivitas kelembagaan ptsp (marsono )
 
Pergub (Jatim) No. 31 Tahun 2013 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Perda Jatim No....
Pergub (Jatim) No. 31 Tahun 2013 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Perda Jatim No....Pergub (Jatim) No. 31 Tahun 2013 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Perda Jatim No....
Pergub (Jatim) No. 31 Tahun 2013 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Perda Jatim No....
 

Similaire à Newsletter - Open Contracting - Desember 2019

Bulletin setapak-edisi-2
Bulletin setapak-edisi-2Bulletin setapak-edisi-2
Bulletin setapak-edisi-2Aksi SETAPAK
 
Icel lima-tahun-pemberlakuan-uu-keterbukaan-informasi-publik
Icel lima-tahun-pemberlakuan-uu-keterbukaan-informasi-publikIcel lima-tahun-pemberlakuan-uu-keterbukaan-informasi-publik
Icel lima-tahun-pemberlakuan-uu-keterbukaan-informasi-publikAksi SETAPAK
 
Open data berpotensi memperbesar kesenjangan informasi
Open data berpotensi memperbesar kesenjangan informasiOpen data berpotensi memperbesar kesenjangan informasi
Open data berpotensi memperbesar kesenjangan informasiPri Subardio
 
3, be & gg, umi lestari,hapzi ali,ethics of consumer protection,universit...
3, be & gg, umi lestari,hapzi ali,ethics of consumer protection,universit...3, be & gg, umi lestari,hapzi ali,ethics of consumer protection,universit...
3, be & gg, umi lestari,hapzi ali,ethics of consumer protection,universit...umilestari9
 
Workshop Pembekalan Ujian Sertifikasi Desk Collector Fintech P2P - April22.pdf
Workshop Pembekalan Ujian Sertifikasi Desk Collector Fintech P2P - April22.pdfWorkshop Pembekalan Ujian Sertifikasi Desk Collector Fintech P2P - April22.pdf
Workshop Pembekalan Ujian Sertifikasi Desk Collector Fintech P2P - April22.pdfStefanusRoySaputra
 
Open Government dan E Government
Open Government dan E GovernmentOpen Government dan E Government
Open Government dan E GovernmentLestari Moerdijat
 

Similaire à Newsletter - Open Contracting - Desember 2019 (20)

Surat PWYP Indonesia Open Contract EITI
Surat PWYP Indonesia Open Contract EITISurat PWYP Indonesia Open Contract EITI
Surat PWYP Indonesia Open Contract EITI
 
Transparansi Kontrak dalam Industri Ekstaktif Indonesia
Transparansi Kontrak dalam Industri Ekstaktif IndonesiaTransparansi Kontrak dalam Industri Ekstaktif Indonesia
Transparansi Kontrak dalam Industri Ekstaktif Indonesia
 
Transparansi Tata Kelola Pertambangan
Transparansi Tata Kelola PertambanganTransparansi Tata Kelola Pertambangan
Transparansi Tata Kelola Pertambangan
 
Open Data + Industri Ekstraktif
Open Data + Industri EkstraktifOpen Data + Industri Ekstraktif
Open Data + Industri Ekstraktif
 
Bulletin setapak-edisi-2
Bulletin setapak-edisi-2Bulletin setapak-edisi-2
Bulletin setapak-edisi-2
 
Newsletter Voicing for Life April 2020
Newsletter Voicing for Life April 2020Newsletter Voicing for Life April 2020
Newsletter Voicing for Life April 2020
 
Icel lima-tahun-pemberlakuan-uu-keterbukaan-informasi-publik
Icel lima-tahun-pemberlakuan-uu-keterbukaan-informasi-publikIcel lima-tahun-pemberlakuan-uu-keterbukaan-informasi-publik
Icel lima-tahun-pemberlakuan-uu-keterbukaan-informasi-publik
 
Siaran Pers : Kegiatan Pertambangan Harus Transparan dan Akuntabel
Siaran Pers : Kegiatan Pertambangan Harus Transparan dan AkuntabelSiaran Pers : Kegiatan Pertambangan Harus Transparan dan Akuntabel
Siaran Pers : Kegiatan Pertambangan Harus Transparan dan Akuntabel
 
Open data berpotensi memperbesar kesenjangan informasi
Open data berpotensi memperbesar kesenjangan informasiOpen data berpotensi memperbesar kesenjangan informasi
Open data berpotensi memperbesar kesenjangan informasi
 
Isi
IsiIsi
Isi
 
Keterbukaan Kontrak dan Pengungkapan Beneficial Ownership
Keterbukaan Kontrak dan Pengungkapan Beneficial OwnershipKeterbukaan Kontrak dan Pengungkapan Beneficial Ownership
Keterbukaan Kontrak dan Pengungkapan Beneficial Ownership
 
3, be & gg, umi lestari,hapzi ali,ethics of consumer protection,universit...
3, be & gg, umi lestari,hapzi ali,ethics of consumer protection,universit...3, be & gg, umi lestari,hapzi ali,ethics of consumer protection,universit...
3, be & gg, umi lestari,hapzi ali,ethics of consumer protection,universit...
 
ppt akutansi
ppt akutansippt akutansi
ppt akutansi
 
Workshop Pembekalan Ujian Sertifikasi Desk Collector Fintech P2P - April22.pdf
Workshop Pembekalan Ujian Sertifikasi Desk Collector Fintech P2P - April22.pdfWorkshop Pembekalan Ujian Sertifikasi Desk Collector Fintech P2P - April22.pdf
Workshop Pembekalan Ujian Sertifikasi Desk Collector Fintech P2P - April22.pdf
 
Catatan Akhir Tahun 2015: Reformasi Tata Kelola Migas dan Tambang
Catatan Akhir Tahun 2015: Reformasi Tata Kelola Migas dan TambangCatatan Akhir Tahun 2015: Reformasi Tata Kelola Migas dan Tambang
Catatan Akhir Tahun 2015: Reformasi Tata Kelola Migas dan Tambang
 
Kerangka Hukum keterbukaan Kontrak Migas dan Minerba di indonesia
Kerangka Hukum keterbukaan Kontrak Migas dan Minerba di indonesiaKerangka Hukum keterbukaan Kontrak Migas dan Minerba di indonesia
Kerangka Hukum keterbukaan Kontrak Migas dan Minerba di indonesia
 
Industri migas dan tantangan pencegahan celah korupsi di indonesia
Industri migas dan tantangan pencegahan celah korupsi di indonesiaIndustri migas dan tantangan pencegahan celah korupsi di indonesia
Industri migas dan tantangan pencegahan celah korupsi di indonesia
 
Open Government dan E Government
Open Government dan E GovernmentOpen Government dan E Government
Open Government dan E Government
 
Perkuat Pasar Modal Butuh Dukungan Seluruh Pihak
Perkuat Pasar Modal Butuh Dukungan Seluruh PihakPerkuat Pasar Modal Butuh Dukungan Seluruh Pihak
Perkuat Pasar Modal Butuh Dukungan Seluruh Pihak
 
Peran Masyarakat Sipil Dalam EITI Indonesia
Peran Masyarakat Sipil Dalam EITI IndonesiaPeran Masyarakat Sipil Dalam EITI Indonesia
Peran Masyarakat Sipil Dalam EITI Indonesia
 

Plus de Publish What You Pay (PWYP) Indonesia

Akses Informasi Publik dan Keterbukaan Kontrak/Izin Industri Ekstraktif di 6 ...
Akses Informasi Publik dan Keterbukaan Kontrak/Izin Industri Ekstraktif di 6 ...Akses Informasi Publik dan Keterbukaan Kontrak/Izin Industri Ekstraktif di 6 ...
Akses Informasi Publik dan Keterbukaan Kontrak/Izin Industri Ekstraktif di 6 ...Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Opportunities and Challenges of Contract Transparancy in the Implementation o...
Opportunities and Challenges of Contract Transparancy in the Implementation o...Opportunities and Challenges of Contract Transparancy in the Implementation o...
Opportunities and Challenges of Contract Transparancy in the Implementation o...Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Acces to Public Information and Openess of Extractive Industry Contract / lic...
Acces to Public Information and Openess of Extractive Industry Contract / lic...Acces to Public Information and Openess of Extractive Industry Contract / lic...
Acces to Public Information and Openess of Extractive Industry Contract / lic...Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Tata Kelola Pelayanan Informasi Publik pada Masa Darurat Kesehatan Masyarakat...
Tata Kelola Pelayanan Informasi Publik pada Masa Darurat Kesehatan Masyarakat...Tata Kelola Pelayanan Informasi Publik pada Masa Darurat Kesehatan Masyarakat...
Tata Kelola Pelayanan Informasi Publik pada Masa Darurat Kesehatan Masyarakat...Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Peluang dan Tantangan Keterbukaan Kontrak dalam Pelaksanaan Standar EITI
Peluang dan Tantangan Keterbukaan Kontrak dalam Pelaksanaan Standar EITIPeluang dan Tantangan Keterbukaan Kontrak dalam Pelaksanaan Standar EITI
Peluang dan Tantangan Keterbukaan Kontrak dalam Pelaksanaan Standar EITIPublish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Legal Framework of Contract Disclosure of Oil and Gas, Mineral and Coal Secto...
Legal Framework of Contract Disclosure of Oil and Gas, Mineral and Coal Secto...Legal Framework of Contract Disclosure of Oil and Gas, Mineral and Coal Secto...
Legal Framework of Contract Disclosure of Oil and Gas, Mineral and Coal Secto...Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Oil and Gas Industry & The Challenges of Corruption Prevention in Indonesia
Oil and Gas Industry & The Challenges  of Corruption Prevention in IndonesiaOil and Gas Industry & The Challenges  of Corruption Prevention in Indonesia
Oil and Gas Industry & The Challenges of Corruption Prevention in IndonesiaPublish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Transparansi dan partisipasi publik dalam revisi undang undang pertambangan m...
Transparansi dan partisipasi publik dalam revisi undang undang pertambangan m...Transparansi dan partisipasi publik dalam revisi undang undang pertambangan m...
Transparansi dan partisipasi publik dalam revisi undang undang pertambangan m...Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Mainstreaming SDGs in Development Plans in Central Java: Review of Spatial As...
Mainstreaming SDGs in Development Plans in Central Java: Review of Spatial As...Mainstreaming SDGs in Development Plans in Central Java: Review of Spatial As...
Mainstreaming SDGs in Development Plans in Central Java: Review of Spatial As...Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 

Plus de Publish What You Pay (PWYP) Indonesia (20)

Newsletter Voicing for Life April 2020 - English Version
Newsletter Voicing for Life April 2020 - English VersionNewsletter Voicing for Life April 2020 - English Version
Newsletter Voicing for Life April 2020 - English Version
 
Newsletter Voicing for Life Desember 2019
Newsletter Voicing for Life Desember 2019Newsletter Voicing for Life Desember 2019
Newsletter Voicing for Life Desember 2019
 
Newsletter Voicing for Life Desember 2019 - English Version
Newsletter Voicing for Life Desember 2019 - English VersionNewsletter Voicing for Life Desember 2019 - English Version
Newsletter Voicing for Life Desember 2019 - English Version
 
Revenue and Fiscal System of Oil and Gas in Indonesia
Revenue and Fiscal System of Oil and Gas in IndonesiaRevenue and Fiscal System of Oil and Gas in Indonesia
Revenue and Fiscal System of Oil and Gas in Indonesia
 
Keterbukaan Kontrak dalam EITI
Keterbukaan Kontrak dalam EITIKeterbukaan Kontrak dalam EITI
Keterbukaan Kontrak dalam EITI
 
Akses Informasi Publik dan Keterbukaan Kontrak/Izin Industri Ekstraktif di 6 ...
Akses Informasi Publik dan Keterbukaan Kontrak/Izin Industri Ekstraktif di 6 ...Akses Informasi Publik dan Keterbukaan Kontrak/Izin Industri Ekstraktif di 6 ...
Akses Informasi Publik dan Keterbukaan Kontrak/Izin Industri Ekstraktif di 6 ...
 
Opportunities and Challenges of Contract Transparancy in the Implementation o...
Opportunities and Challenges of Contract Transparancy in the Implementation o...Opportunities and Challenges of Contract Transparancy in the Implementation o...
Opportunities and Challenges of Contract Transparancy in the Implementation o...
 
Acces to Public Information and Openess of Extractive Industry Contract / lic...
Acces to Public Information and Openess of Extractive Industry Contract / lic...Acces to Public Information and Openess of Extractive Industry Contract / lic...
Acces to Public Information and Openess of Extractive Industry Contract / lic...
 
Newsletter - Open Contracting - July 2020
Newsletter - Open Contracting - July 2020Newsletter - Open Contracting - July 2020
Newsletter - Open Contracting - July 2020
 
Newsletter - Open Contracting - May 2020
Newsletter - Open Contracting - May 2020Newsletter - Open Contracting - May 2020
Newsletter - Open Contracting - May 2020
 
Newsletter - Open Contracting - April 2020
Newsletter - Open Contracting - April 2020Newsletter - Open Contracting - April 2020
Newsletter - Open Contracting - April 2020
 
Newsletter - Open Contracting - Desember 2019
Newsletter - Open Contracting - Desember 2019Newsletter - Open Contracting - Desember 2019
Newsletter - Open Contracting - Desember 2019
 
Tata Kelola Pelayanan Informasi Publik pada Masa Darurat Kesehatan Masyarakat...
Tata Kelola Pelayanan Informasi Publik pada Masa Darurat Kesehatan Masyarakat...Tata Kelola Pelayanan Informasi Publik pada Masa Darurat Kesehatan Masyarakat...
Tata Kelola Pelayanan Informasi Publik pada Masa Darurat Kesehatan Masyarakat...
 
Contract Disclosure and Beneficial Ownership Transparency
Contract Disclosure and Beneficial Ownership TransparencyContract Disclosure and Beneficial Ownership Transparency
Contract Disclosure and Beneficial Ownership Transparency
 
Peluang dan Tantangan Keterbukaan Kontrak dalam Pelaksanaan Standar EITI
Peluang dan Tantangan Keterbukaan Kontrak dalam Pelaksanaan Standar EITIPeluang dan Tantangan Keterbukaan Kontrak dalam Pelaksanaan Standar EITI
Peluang dan Tantangan Keterbukaan Kontrak dalam Pelaksanaan Standar EITI
 
Legal Framework of Contract Disclosure of Oil and Gas, Mineral and Coal Secto...
Legal Framework of Contract Disclosure of Oil and Gas, Mineral and Coal Secto...Legal Framework of Contract Disclosure of Oil and Gas, Mineral and Coal Secto...
Legal Framework of Contract Disclosure of Oil and Gas, Mineral and Coal Secto...
 
Oil and Gas Industry & The Challenges of Corruption Prevention in Indonesia
Oil and Gas Industry & The Challenges  of Corruption Prevention in IndonesiaOil and Gas Industry & The Challenges  of Corruption Prevention in Indonesia
Oil and Gas Industry & The Challenges of Corruption Prevention in Indonesia
 
Transparansi dan partisipasi publik dalam revisi undang undang pertambangan m...
Transparansi dan partisipasi publik dalam revisi undang undang pertambangan m...Transparansi dan partisipasi publik dalam revisi undang undang pertambangan m...
Transparansi dan partisipasi publik dalam revisi undang undang pertambangan m...
 
Mainstreaming SDGs in Development Plans in Central Java: Review of Spatial As...
Mainstreaming SDGs in Development Plans in Central Java: Review of Spatial As...Mainstreaming SDGs in Development Plans in Central Java: Review of Spatial As...
Mainstreaming SDGs in Development Plans in Central Java: Review of Spatial As...
 
Omnibus Law and Notes on Law Formulating Process in Mining Sector
Omnibus Law and Notes on Law Formulating Process in Mining SectorOmnibus Law and Notes on Law Formulating Process in Mining Sector
Omnibus Law and Notes on Law Formulating Process in Mining Sector
 

Dernier

Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxBudyHermawan3
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfSalinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfdrmdbriarren
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxBudyHermawan3
 
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke IntegrasiPenyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasiasaliaraudhatii
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxBudyHermawan3
 
NILAI TUKAR NELAYAN BANGGAI KEPULAUAN TAHUN 2024
NILAI TUKAR NELAYAN BANGGAI KEPULAUAN TAHUN 2024NILAI TUKAR NELAYAN BANGGAI KEPULAUAN TAHUN 2024
NILAI TUKAR NELAYAN BANGGAI KEPULAUAN TAHUN 2024ssuser8905b3
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxBudyHermawan3
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxBudyHermawan3
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxBudyHermawan3
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxBudyHermawan3
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxBudyHermawan3
 
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxmars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxSusatyoTriwilopo
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxBudyHermawan3
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxBudyHermawan3
 

Dernier (15)

Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfSalinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
 
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke IntegrasiPenyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
 
NILAI TUKAR NELAYAN BANGGAI KEPULAUAN TAHUN 2024
NILAI TUKAR NELAYAN BANGGAI KEPULAUAN TAHUN 2024NILAI TUKAR NELAYAN BANGGAI KEPULAUAN TAHUN 2024
NILAI TUKAR NELAYAN BANGGAI KEPULAUAN TAHUN 2024
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
 
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxmars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
 

Newsletter - Open Contracting - Desember 2019

  • 1. Newsletter Open Contracting1 Menakar Peluang Keterbukaan Kontrak dan Izin Tambang di Provinsi NTB Mendorong Keterbukaan Kontrak dan Peri- zinan di Sektor Industri Ekstraktif Rizky Ananda WSR | Halaman 2 Liputan Media Korupsi Pengadaan Makin Memprihatinkan, Organisasi Masyarakat Sipil Siapkan Aksi Halaman 9 Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Pengawasan Pertambangan Melalui Pemanfaatan Dokumen Perizinan Rizky Ananda WSR | Halaman 4 Konsolidasi Masyarakat Sipil Pulau Jawa dalam Mendorong Keterbukaan Kontrak dan Izin sebagai Upaya Pencegahan Korupsi Meliana Lumbantoruan | Halaman 8 Mengakses Informasi Tambang, Upaya Awal Mengembalikan Kelestarian Lingkungan Rizky Ananda WSR | Halaman 9 Menakar Peluang Keterbukaan Kontrak dan Izin Tambang di Provinsi NTB Rizky Ananda WSR | Halaman 8 Newsletter Open Contracting Seri Desember 2019
  • 2. 2Newsletter Open Contracting Oleh: Rizky Ananda WSR Kebutuhan akan keterbukaan kontrak dan peri- zinan di industri ekstraktif kini semakin menguat, seiring dengan tuntutan publik dalam mendorong pengelolaan industri ekstraktif yang transparan dan akuntabel. Beberapa kasus telah menunjuk- kan preseden yang baik dalam upaya keterbukaan kontrak dan perizinan. Namun masih banyak juga pihak yang berasum- si bahwa dokumen kontrak dan perizinan adalah dokumen rahasia yang hanya boleh diakses oleh para pihak yang menandatangani kontrak atau izin dengan alasan persaingan usaha maupun kekha- watiran penyalahgunaan informasi. Karenanya, Publish What You Pay (PWYP) Indonesia menye- lenggarakan diskusi yang bertajuk Keterbukaan Dokumen Kontrak dan Perizinan di Sektor Industri Ekstraktif pada 16 Januari 2019 lalu. Hadir sebagai narasumber, Gede Narayana, Ketua Komisi Informasi (KI) Pusat, yang menerangkan bahwa Undang-undang (UU) Keterbukaan Infor- masi Publik (KIP) dengan jelas menyatakan bahwa surat perjanjian badan publik dengan pihak ketiga beserta dokumen pendukungnya adalah informasi terbuka. “Posisi kami jelas, kontrak di sektor indus- tri ekstraktif dapat dibuka,” tegas Gede. Namun Gede mengingatkan bahwa pelaksanaan UU KIP oleh badan publik masih belum optimal. 77% (tujuh puluh tujuh persen) badan publik belum sepenuhnya melaksanakan mandat UU KIP yang mana berdasarkan kategorisasi KI masih berada pada kategori kurang dan tidak informatif. Semen- tara hanya 3% badan publik yang dapat dikatego- risasikan informatif. Mendorong Keterbukaan Kontrak dan Perizinan di Sektor Industri Ekstraktif
  • 3. Newsletter Open Contracting3 Syafei, Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumen- tasi (PPID) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) menjelaskan bahwa KESDM te- lah melakukan uji konsekuensi terkait kontrak mi- nyak dan gas bumi (migas). Untuk menghindari tuduhan kelalaian oleh pihak yang berkontrak, kontrak migas dinyatakan sebagai informasi yang dikecualikan. Sementara untuk kontrak di sektor pertambangan, proses uji konsekuensi masih ber- langsung. Sementara itu, Eddy Tedjakusuma, Ketua Sekre- tariat Extractive Industries Transparency Initiative (EITI) Indonesia menegaskan bahwa keterbukaan kontrak di sektor industri ekstraktif telah menja- di norma global. Bahkan tidak sedikit negara yang telah mendapatkan manfaat dari keterbukaan kon- trak. Salah satunya adalah Peru yang berhasil me- ningkatkan tarif royalti dari 5% menjadi 26%. “Sudah banyak putusan KI yang mengamanatkan keterbukaan kontrak di industri ekstraktif. Kami telah melakukan pembahasan dengan KESDM de- ngan berpedoman pada putusan tersebut. Namun belum ada keputusan dari KESDM, khususnya ter- kait kontrak di sektor pertambangan,” tukas Eddy. Alamsyah Saragih, Ketua Komisi Informasi Pusat periode 2009-2011 yang kini menjabat sebagai anggota OMBUDSMAN RI menegaskan bahwa prinsip informasi publik adalah semua bisa diakses kecuali informasi yang dikecualikan. Untuk mene- tapkan informasi yang dikecualikan, harus melalui proses uji konsekuensi atau uji kepentingan publik. “Di sektor pertambangan, selain kontrak, ada juga izin pertambangan. Berbeda dengan kontrak, izin termasuk dokumen yang tersedia setiap saat, se- hingga pada dasarnya itu terbuka. Jika jelas data yang diminta adalah data terbuka namun tidak di- berikan oleh badan publik, bisa laporkan ke OM- BUDSMAN RI,” jelas Alamsyah. Diskusi ini juga dihadiri oleh organisasi masyarakat sipil seperti Jatam, ICEL, Walhi dan beberapa or- ganisasi di daerah dan komunitas seperti SOMASI NTB dan JMPPK. Sebagai penutup diskusi, Marya- ti Abdullah, Koordinator Nasional PWYP Indonesia menegaskan peluang implementasi keterbukaan kontrak dan perizinan di industri ekstraktif di Indo- nesia. “Regulasi telah memandatkan, yang diper- lukan hanya kemauan dan keseriusan pemerintah untuk menjalankan regulasi tersebut,” pungkas Maryati. "Keterbukaan kontrak di Industri Ekstraktif ini memang sudah menjadi amanat Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP). Dari tujuan UU ini sendiri sudah jelas, memberi jaminan bagi ma- syarakat, good governance, dll. Dokumen kontrok seyogyanya ha- rus terbuka oleh badan publik." Pernyataan Ketua Komisi Informasi Pusat, Gede Narayana, dalam diskusi yang bertajuk Keterbukaan Dokumen Kontrak dan Perizin- an di Sektor Industri Ekstraktif pada 16 Januari 2019. Poster oleh: PWYP Indonesia, 2019.
  • 4. 4Newsletter Open Contracting Dwi Arie Santo, Koordinator SOMASI NTB sedang membuka pelatihan “Memahami Tata Kelola Per- tambangan dan Ruang Partisipasi untuk Penga- wasan bagi Komunitas,” 20-21 Maret 2019. Par- tisipasi masyarakat diperlukan dalam melakukan pengawasan pertambangan. Hal ini penting, khu- susnya bagi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), salah satu provinsi penghasil tambang, khususnya tembaga, terbesar di Indonesia. Setidaknya terda- pat 271 Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Provinsi NTB per tahun 2019, menurut data Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi NTB. Banyaknya jumlah IUP di provinsi ini, di satu sisi mendatangkan penerimaan daerah dari land rent (iuran tetap), royalti, dan pajak yang dibayarkan oleh perusahaan. Juga 1.140 tenaga kerja yang su- dah terserap oleh perusahaan mineral non-logam (BPS Provinsi NTB, 2014). Sektor tambang diperki- rakan telah berkontribusi sebanyak 20% terhadap ekonomi provinsi. Di sisi lain, tambang juga memicu terjadinya kerusakan lingkungan, serta berdampak langsung terhadap kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat, khususnya masyarakat yang tinggal di lingkar tambang. Rizky Ananda, Program Manager dan Peneli- ti PWYP Indonesia, dalam Pelatihan “Memahami Tata Kelola Pertambangan dan Ruang Partisipasi untuk Pengawasan bagi Komunitas” 20-21 Maret 2019 lalu menyampaikan bahwa masyarakat perlu mengetahui apa saja kewajiban perusahaan tam- Meningkatkan Partisipasi Masyarakat da- lam Pengawasan Pertambangan Melalui Pemanfaatan Dokumen Perizinan Oleh: Rizky Ananda WSR
  • 5. Newsletter Open Contracting5 bang sehingga bisa bersama-sama memantau apakah perusahaan tambang di daerahnya sudah melakukan praktik pertambangan yang baik (good mining practices) atau belum. “Perusahaan tambang mempunyai kewajiban ke- uangan, yaitu kewajiban membayar landrent dan royalti serta pajak dari operasi tambang yang di- lakukan. Kewajiban keuangan ini dibayarkan oleh perusahaan ke pemerintah pusat, untuk kemudian dikembalikan ke daerah penghasil melalui meka- nisme Dana Bagi Hasil (DBH). Kewajiban lainnya yaitu melakukan reklamasi dan pasca tambang, juga dalam penempatan dana jaminan reklamasi dan pascatambang,” papar Rizky. “Keterlibatan masyarakat ada dalam proses pe- nyusunan rencana reklamasi dan pascatambang, sebagaimana diatur dalam Kepmen ESDM no 1827 K/20/MEM/2018. Pemegang IUP harus berkonsul- tasi dengan masyarakat, karena masyarakat ada- lah pihak yang terkena dampak langsung akibat kegiatan usaha pertambangan,” ujar Rizky. Akses Informasi sebagai Prakondisi Pengawasan Masyarakat yang Berarti Salah satu prasyarat yang harus terpenuhi untuk partisipasi masyarakat dalam pengawasan adalah akses terhadap informasi dan informasi yang ber- kualitas. Dwi Arie Santo, Koordinator SOMASI NTB yang juga menjadi narasumber dalam pelatihan ini menyampaikan bahwa masyarakat bisa mengak- ses informasi publik melalui mekanisme permo- honan informasi publik. “Ini sudah menjadi hak masyarakat, yang dijamin dalam Undang-Undang nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Infor- masi Publik (UU KIP) beserta aturan turunannya,” jelas Aries. Menurut Aries, ada tiga aktor penting dalam me- wujudkan keterbukaan informasi. Pertama, badan publik baik lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif, dan badan lain yang dibiayai negara sebagai pe- milik atau pengelola informasi. Kedua, pengguna/ pencari informasi, yaitu warga negara atau badan hukum Indonesia yang mengajukan permintaan in- formasi publik sebagaimana diatur dalam UU KIP. Ketiga, Komisi Informasi (KI) sebagai mediator dan hakim dalam sengketa informasi. Komisi Informasi berfungsi sebagai lembaga mandiri yang berfung- si menjalankan UU KIP dan aturan turunannya. Aries memaparkan, dari praktik uji akses informasi yang pernah dilakukan oleh SOMASI NTB, bebe- rapa masalah yang ditemukan di antaranya yaitu para pencari informasi masih kesulitan mengakses informasi secara bebas, karena institusi pemberi informasi bersikap diskriminatif, yaitu melihat si- apa yang meminta informasi. Kemudian informa- si yang diberikan tidak berkualitas, dan birokrasi yang cenderung memakan waktu. Serta pengena- an biaya kepada pencari informasi.
  • 6. 6Newsletter Open Contracting Salah satu peserta sedang memaparkan harapannya atas lingkungan yang lestari. Dokumen Izin Pertambangan sebagai Informasi Terbuka UU 14/2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, Pasal 11 Ayat 2 menyebutkan bahwa Badan Pub- lik wajib menyediakan informasi publik setiap saat yang meliputi: Daftar Informasi Publik, Keputusan dan pertimbangannya, Kebijakan dan Dokumen Pendukung, dan Perjanjian dengan Pihak Ketiga. Menurut Rizky, adapun dokumen perizinan per- tambangan yang bisa diakses oleh publik yaitu: Pertama, Surat Keputusan (SK) Izin Usaha Pertam- bangan (IUP) yang diterbitkan oleh gubernur atau menteri-sesuai dengan kewenangannya. Doku- men SK IUP ini mencakup informasi siapa pemilik izin, lokasi izin, luasan wilayah, informasi kepemi- likan perusahaan, koordinat wilayah, serta hak dan kewajiban pemilik izin. Kedua, Dokumen Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) yang menjadi syarat perizinan. Setiap usaha dan atau kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan hidup, diwajibkan mempu- nyai AMDAL. Ketiga, Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL). Dokumen ini diwajibkan bagi rencana usaha / kegiatan yang tidak diwajib- kan mempunyai AMDAL. Keempat, Dokumen Rencana Reklamasi. Renca- na reklamasi merupakan dokumen yang diajukan bersamaan dengan pengajuan IUP/IUPK Operasi Produksi kepada Menteri melalui Dirjen/Gubernur- -sesuai dengan kewenangannya, di mana rencana reklamasi disusun berdasarkan dokumen lingkung-
  • 7. Newsletter Open Contracting7 an hidup yang sudah disetujui. Rencana reklamasi disusun untuk jangka waktu 5 tahun, dengan rinci- an tahunan, yang memperhatikan prinsip reklama- si, sistem dan metode penambangan, kondisi spe- sifik wilayah, dan ketentuan perundang-undangan. Kelima, Dokumen Pertimbangan Teknis. Dokumen ini diterbitkan oleh Kementerian ESDM and Dinas ESDM atas keputusannya menerbitkan IUP/IUPK. Peserta sedang mempraktikan jurnalisme warga sebagai instrumen pengawasan pertambangan. Jurnalisme Warga sebagai Media Alternatif Menyuarakan Aspirasi Masyarakat Asri Nuraeni, Communication Officer PWYP Indo- nesia yang juga menjadi narasumber dalam pela- tihan ini, menyampaikan bahwa jurnalisme warga (citizen journalism) bisa menjadi media alternatif untuk menyuarakan aspirasi masyarakat yang ti- dak terakomodir di media arus utama. “Konten media arus utama saat ini cenderung ‘Jakarta cen- trist’, dan isu-isu penting di daerah sering kali tidak diangkat di media nasional,” ujar Asri. Seiring tumbuhnya penggunaan internet di Indo- nesia, masyarakat bisa dengan mudah untuk me- ngumpulkan, melaporkan, menganalisis, dan mem- produksi berita dan informasi. Warga bisa membuat media sendiri sesuai dengan kebutuhan komunitas setempat. “Jika ada aktivitas pertambangan yang beroperasi dekat dengan pemukiman warga, war- ga bisa memantau aktivitas pertambangan terse- but dengan menggunakan media komunitas serta praktik jurnalisme warga untuk menyampaikan in- formasi faktual kepada masyarakat di wilayah ter- sebut dan khalayak luas,” tambah Asri.
  • 8. 8Newsletter Open Contracting Oleh: Rizky Ananda WSR Publish What You Pay (PWYP) Indonesia bekerja sama dengan Solidaritas Masyarakat untuk Trans- paransi Nusa Tenggara Barat (SOMASI NTB) me- nyelenggarakan Focus Group Discussion bertajuk “Peluang Implementasi Keterbukaan Dokumen Kontrak dan Perizinan Sektor Pertambangan di Provinsi Nusa Tenggara Barat” 4 Maret 2019 lalu di Kota Mataram. Hadir dalam diskusi ini perwakilan dari Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumen- tasi (PPID) Utama, PPID Dinas ESDM, Dinas Ling- kungan Hidup dan Kehutanan, Dinas Pendapatan Daerah, Ombudsman RI perwakilan Provinsi NTB, akademisi, dan masyarakat sipil. Hendriadi, Ketua Komisi Informasi Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyampaikan bahwa dari sisi keterbukaan informasi, dalam keterbukaan kon- trak tidak ada kerahasiaan yang bersifat absolut. Sehingga, dokumen kontrak dan izin tambang me- rupakan dokumen terbuka. “Tinggal bagaimana komitmen badan publik untuk membuka dokumen tersebut, sesuai dengan perintah peraturan perun- dang-undangan,” ujar Hendriadi. Salah satu tantangan yang ditemui dalam mendo- rong keterbukaan informasi kontrak dan izin per- tambangan ini, menurut Hendriadi, kelembagaan Komisi Informasi Publik belum berfungsi dengan baik. PPID masih dianggap sebagai tugas tambah- an, ditambah dengan belum optimalnya kemampu- an PPID dalam memahami informasi publik, sarana dan prasarana keterbukaan informasi publik yang belum memadai, alokasi anggaran yang terbatas, minimnya partisipasi publik dalam mendorong ke- terbukaan informasi publik yang ditandai dengan lemahnya kesadaran untuk meminta informasi dan kecilnya jumlah pengajuan permohonan informasi melalui aplikasi Sistem Informasi Publik (SIP). Mastari, Kepala Bidang Mineral dan Batubara Di- nas ESDM Provinsi NTB, menyampaikan pasca terbitnya Undang-Undang No 23 tahun 2014 ten- tang Pemerintah Daerah, yang berkonsekuensi Menakar Peluang Keterbukaan Kontrak dan Izin Tambang di Provinsi NTB
  • 9. Newsletter Open Contracting9 terhadap peralihan kewenangan penerbitan izin tambang dari pemerintah daerah kabupaten/kota ke pemerintah provinsi, dalam pelaksanaannya banyak dokumen izin tambang yang tidak tersim- pan dengan baik di pemerintah Kabupaten/Kota. Karenanya, pemerintah meminta dokumen izin dari perusahaan pemegang izin tambang. Sedangkan terkait permohonan dokumen izin tambang, sejauh ini belum ada masyarakat yang mengajukan permohonan informasi kepada Dinas ESDM Provinsi NTB, maupun ke DPM-PTSP Pro- vinsi NTB. “Kalaupun nanti ada masyarakat yang ingin memin- ta dokumen izin tambang tersebut, Dinas ESDM Provinsi NTB akan menjalankan komitmen sesuai dengan peraturan perundang-undangan, karena memang tidak perlu ditutup-tutupi, dan partisipasi masyarakat akan membantu pemerintah dalam hal pengawasan,” ujar Mastari. Oleh: Meliana Lumbantoruan Konsolidasi Masyarakat Sipil Pulau Jawa da- lam Mendorong Keterbukaan Kontrak dan Izin sebagai Upaya Pencegahan Korupsi Tiga Puluh Dua (32) organisasi masyarakat sipil di Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur dan Yogya- karta dalam rangkaian kegiatan Open Government Week 2019 mengadakan konsolidasi untuk mem- bahas isu transparansi pengadaan publik baik di sektor pengadaan barang/jasa dan sektor Sumber Daya Alam. Kegiatan yang berlangsung 14 Maret 2019 lalu ini, merupakan bagian dari pekan aksi global dalam inisiatif Open Government Partner- ship (OGP). Pertemuan organisasi masyarakat sipil ini bertuju- an untuk memperkuat gerakan anti korupsi di sek-
  • 10. 10Newsletter Open Contracting tor pengadaan publik dan sektor SDA, mengingat sektor tersebut kerap menjadi sektor yang paling banyak terjadinya praktik korupsi. Pertemuan ini juga membahas agenda strategis bersama yang akan dilakukan oleh organisasi masyarakat sipil di sektor tersebut. Di awal pertemuan, Ilham Saenong, Program De- velopment Manager, Freedom & Accountability Unit, Hivos Southeast Asia memaparkan teori dan kerangka berpikir tentang keterbukaan kontrak. Selanjutnya, Meliana Lumbantoruan, Program Manager PWYP Indonesia, memaparkan tentang pentingnya keterbukaan kontrak dan perizinan di sektor Sumber Daya Alam, serta praktik keterbu- kaan kontrak di beberapa negara. Kemudian Tama S Langkun, dari Indonesia Corruption Watch (ICW) berbagi informasi mengenai platform Open Tender sebagai platform keterbukaan pengadaan pub- lik yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk mengawasi sektor ini. Meliana menyampaikan, hasil dari konsolidasi ma- syarakat sipil tersebut adalah adanya rencana aksi bersama organisasi masyarakat sipil di kawasan Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta untuk mendorong keterbukaan kontrak di pengadaan barang dan jasa, serta perizinan. Tindak lanjutnya adalah advokasi kasus pengadaan dan perizin- an di daerah masing-masing, dengan mendorong terlibatnya partisipasi dari masyarakat. Selain itu, masyarakat sipil juga akan berkolaborasi dengan lembaga-lembaga yang terkait dengan pengada- an publik seperti LKPP dan juga aparat penegak hukum sebagai wadah untuk menyampaikan hasil pengawasan. “Dengan terlaksananya kedua rencana aksi terse- but, diharapkan dapat berkontribusi dalam peng- awasan dan pencegahan korupsi di sektor peng- adaan publik dan juga sektor perizinan,” tegas Meliana.
  • 11. Newsletter Open Contracting11 Oleh: Rizky Ananda WSR Mengakses Informasi Tambang, Upaya Awal Mengembalikan Kelestarian Lingkungan Kabupaten Lombok Barat menempati urutan ketiga sebagai daerah dengan jumlah izin usaha pertam- bangan (IUP) terbanyak di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Berdasarkan data Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) NTB tahun 2018, ada 33 IUP di daerah itu dengan lua area tambang mencapai 4.743 hektar. Pertambangan emas tanpa izin (PETI) juga marak di Kabupaten Lombok Barat, utamanya di Keca- matan Sekotong. Mulanya PETI hanya ditemukan di Dusun Kayu Putih, Desa Pelangan, PETI namun kemudian menyebar ke dusun-dusun sekitar se- perti Dusun Lendak Bare, Dusun Mahoni hingga Dusun Batu Montor. Kesulitan ekonomi lah yang menjadi penggerak masifnya PETI di Kecamat- an Sekotong. Banyaknya jumlah warga yang me- regang nyawa saat menambang pun tak mampu menghentikan operasi PETI. Banyaknya usaha tambang berdampak pada ke- lestarian lingkungan wilayah Lombok Barat. Ma- sifnya penambangan pasir di daerah ini menye- babkan pergeseran bibir pantai dan mengganggu aktivitas para nelayan. Bahan kimia seperti merkuri dan sianida yang digunakan PETI juga mencemari daerah aliran sungai. Kesehatan masyarakat yang tinggal di sekitar sungai pun terancam. Warga Warga menunjukkan salah satu tahapan penambangan emas tradisional di Sekotong Foto: PWYP Indonesia, 2014
  • 12. 12Newsletter Open Contracting Lombok Barat tak tutup mata terhadap kerusak- an lingkungan dan ancaman kesehatan dari usa- ha pertambangan. Namun, mereka tak tahu harus berbuat apa. “Kami tidak punya informasi apapun. Bahkan, kami tidak tahu apakah tambang di dekat rumah kami berizin atau tidak. Kalaupun kita bertanya ke pe- merintah atau perusahaan, mereka selalu mena- nyakan apa urusan kami menanyakan hal tersebut. Informasi terkait izin pertambangan merupakan barang langka”, keluh Jamhur, seorang warga Kecamatan Sekotong yang mengikuti pelatih- an”Memahami Ruang Partisipasi Masayarakat da- lam Pengawasan Pertambangan” yang diadakan PWYP Indonesia bersama SOMASI NTB pada akhir Maret 2019 lalu. Untuk membantu Jamhur dan warga Lombok Ba- rat lain, khususnya di Kecamatan Sekotong, di pe- latihan yang terselenggara atas dukungan Hivos South East Asia itu, PWYP Indonesia dan SOMASI NTB memberikan pemahaman kepada warga me- ngenai hak mereka untuk memperoleh informasi publik, termasuk dokumen izin tambang, seba- gaimana dijamin oleh Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Pub- lik (UU KIP). Dengan adanya UU KIP, warga tidak perlu lagi takut menghadapi intimidasi dari oknum tertentu. Jamhur menyiapkan surat permohonan informasi izin kepada instansi terkait. Foto: SOMASI NTB, 2019. Setelah mengetahui dan memahami haknya, Jam- hur mewakili warga Kecamatan Sekotong pun me- layangkan permohonan informasi terkait dokumen perizinan pertambangan di Kabupaten Lombok Barat kepada Dinas Penanaman Modal dan Pela- yanan Terpadu Satu Pintu (PM-PTSP) dan Dinas ESDM Provinsi NTB.
  • 13. Newsletter Open Contracting13 Jamhur meminta tiga informasi kepada dua instan- si itu, antara lain: daftar dan dokumen IUP yang beroperasi di wilayah Kabupaten Lombok Barat; dokumen analisis mengenai dampak lingkung- an (AMDAL) atau dokumen upaya pengelolaan lingkungan hidup (UKL) dan dokumen upaya pe- mantauan lingkungan hidup (UPL); dan informasi mengenai pembayaran royalti perusahaan per- tambangan di Kabupaten Lombok Barat. “Setidaknya, dengan uji akses yang kami laku- kan, nantinya kami memiliki informasi untuk jadi pegangan kami dalam mengawasi pertambangan di daerah kami. Kami jadi tahu apa saja kewajib- an yang harusnya dilakukan oleh perusahaan dan bisa kami bandingkan dengan fakta di lapangan”, jelas Jamhur. Gambar ini mengekspresikan harapan Jamhur dan warga Lombok Barat yang menginginkan agar ling- kungan di daerahnya kembali lestari. Foto: PWYP Indonesia, 2019 Sebelum pertambangan menjamur di Kabupaten Lombok Barat, wilayah ini terkenal memiliki perbu- kitan dan pegunungan yang indah. Namun kini, bu- kit dan gunung itu telah keropos dan penuh lubang galian tambang. Tanah yang dulu hijau, kini ger- sang akibat ekspansi pertambangan. Sungai yang dulu jernih, kini tercemar limbah pertambangan. “Yang membuat kami tergerak untuk terlibat meng- awasi pertambangan adalah melihat lingkungan yang kian hancur. Kami berharap, dengan keterli- batan kami, kami bisa mengembalikan lingkungan seperti sedia kala. Gunung kembali lestari, sungai tak lagi tercemar, hasil sawah meningkat seperti 10-15 tahun silam. Dan yang terpenting, masyara- kat sejahtera”, pungkas Jamhur.
  • 14. 14Newsletter Open Contracting Liputan Media Illustrasi: freepik.com Korupsi Pengadaan Makin Memprihatinkan, Organisasi Masyarakat Sipil Siapkan Aksi SEMARANG  - Beberapa organisasi masyarakat sipil di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakar- ta menggelar konsolidasi baru-baru ini. Mereka membahas persoalan korupsi pada sektor penga- daan barang dan jasa serta perizinan yang sema- kin memprihatinkan. Direktur Pusat Telaah dan Informasi Regional (Pat- tiro) Semarang Widi Nugroho mengungkapkan, ko- rupsi pengadaan barang dan jasa seakan tak ada habisnya. Persoalan itu sebenarnya juga berada sangat dekat di sekitar. ”Pada contoh kasus yang ditangani KPK, praktik korupsi pengadaan dan perizinan sudah sangat sistematis, melibatkan elite politik dan sektor swasta dengan alokasi anggaran besar,” terang- nya. Sementara masyarakat memiliki pengetahuan yang masih terbatas dalam isu tersebut. Bahkan, sarana pelaporan belum ada. Kalaupun ada, sarana tersebut tidak optimal dalam merespons dan memberi perlindungan terhadap pelapor. Karena itu, dia menegaskan, organisa- si masyarakat sipil harus berperan menjembatani persoalan yang ada.
  • 15. Newsletter Open Contracting15 Dari konsolidasi kemarin muncul rencana aksi ber- sama untuk mendorong keterbukaan kontrak di pengadaan barang dan jasa serta perizinan. Ben- tuk aksi dengan melakukan advokasi terhadap ka- sus pengadaan dan perizinan di daerah masing- masing dengan melibatkan masyarakat secara aktif. Sebagai informasi awal, masyarakat bisa meng- akses informasi dari website LKPPseperti https:// lpse.lkpp.go.id, https://monev. lkpp.go.id, https:// sirup.lkpp.go.id, dan juga miliki ICW http://open- tender.net. Masyarakat dapat melakukan peng- awasan terkait proyek melalui situs tersebut dan melaporkan jika ada hal yang mencurigakan. Kedua, organisasi masyarakat sipil juga akan se- makin intensif berkolaborasi dengan lembaga- -lembaga yang terkait pengadaan seperti LKP- Pdan juga aparat penegak hukum sebagai kanal dalam menyampaikan hasil pengawasan. Berdasar data yang ada, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sejak 2004 hingga 2017 telah menangani 171 kasus korupsi di sektor pengadaan. Jumlah itu akan semakin bertambah jika menela- ah kasus korupsi yang berdimensi suap menyuap dalam konteks pengadaan barang dan jasa. Jika dikalkulasi, dalam kurun waktu 2004 ñ 2017 seti- daknya ada 396 kasus korupsi dengan modus pe- nyuapan (Laporan Tahunan KPK 2017). Sementara itu pada 2018, perkara korupsi yang paling banyak terjadi adalah penyuapan dengan 152 perkara, diikuti pengadaan barang/jasa seba- nyak 17 perkara, serta TPPU sebanyak 6 perkara. Agenda konsolidasi kemarin, menjadi bagian dari kegiatan Open Government Week yang digelar Pattiro Semarang bersama Transparency Interna- tional Indonesia. Hadir sebagai pembicara untuk memperdalam konteks persoalan yakni Dadang Trisasongko (Sekjen TI Indonesia), Tama S Langkun (ICW), Me- liana Lumbantoruan (PWYP) dan Ilham Saenong (Hivos), dengan Moderator ZaenalAbidin (LBH Se- marang). Konsolidasi tersebut dihadiri 32 organisasi masya- rakat sipil yang bergerak di berbagai bidang se- perti Lembaga Bantuan Hukum (LBH), Fitra, Aliansi jurnalis Independen (AJI), jaringan radio komuni- tas, IDEA, dan Perwakilan KPK RI.  Sumber: SuaraMerdeka.com, diterbitkan pada Senin, 18 Ma- ret 2019
  • 16. 16Newsletter Open Contracting Publish What You Pay (PWYP) Indonesia merupakan lembaga koalisi nasional yang concern pada transparansi, akuntabilitas, perbaikan tata kelola ekstraktif, pertambangan, dan sumber daya alam. Berdiri sejak tahun 2007, dan terdaftar sebagai badan hukum Indonesia sejak tahun 2012 dengan nama Yayasan Transparansi Sumberdaya Ekstraktif, dan terafiliasi dalam kampanye Publish What You Pay di tingkat global. PWYP Indonesia mendorong transparansi dan akuntabilitas di sepanjang rantai sumberdaya ekstraktif, dari tahap pengembangan kontrak dan operasi pertambangan (pub- lish why you pay and how you extract), tahap produksi dan pendapatan dari industri (publish what you pay), hingga tahap pengeluaran pendapatan untuk pembangunan berkelanjutan dan kesejah- teraan sosial (publish what you earn and how you spent). Newsletter Open Contracting ini disusun oleh Tim dari kantor sekretariat nasional Publish What You Pay Indonesia bersama dengan SOMASI NTB. Dicetak atas dukungan hibah tidak mengikat dari Hivos melalui Program Open Contracting. Isi merupakan tanggung jawab Publish What You Pay Indonesia dan tidak mencerminkan pendapat dan sikap dari Hivos. Alamat Jl. Tebet Timur Dalam VIII K No. 12, RT 001/009, Tebet Timur, Tebet, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12820 Social Media pwypindonesia — Instagram pwyp_indonesia — Twitter Publish What You Pay Indonesia — Facebook Publish What You Pay Indonesia — Linkedin Kontak sekretariat@pwypindonesia.org — Email www.pwypindonesia.org — Website Publish What You Pay Indonesia [Yayasan Transparasi Sumberdaya Ekstraktif]