11. Metode Ekstemporan
Metode Ekstemporan adalah “Pidato
tanpa membuat persiapan
naskah, tetapi hanya menatat hal-
hal penting yang akan disampaikan
dan urutannya saja”.
12. Fungsi Pidato
• Mempermudah komunikasi antar atasan dan
bawahan.
• Mempermudah komunikasi antar sesama
anggota organisasi.
• Menciptakan suatu keadaan yang kondusif
dimana hanya perlu 1 orang saja yang
melakukan orasi/pidato tersebut.
• mempermudah komunikasi.
14. Informatif
Pidato informatif bertujuan
untuk menyampaikan informasi
/ keterangan kepada pendengar.
Topik yang tepat antara lain :
“cara bertanam secara
hidroponik”.
15. Persuasif
Pidato persuasif bertujuan ingin mengajak /
membujuk kepada pendengar. Contohnya
adalah pidato kampanye dan pidato
keagamaan. Topik yang tepat antara lain :
* Toleransi beragama kunci persatuan
nasional.
* Menabung untuk masa depan.
16. Argumentatif
Pidato argumentatif bertujuan ingin
meyakinkan pendengar. Topik yang
tepat antara lain :
* Pentingnya perkembangan
pariwisata.
* Pupuk buatan meningkatkan
pendapatan petani.
18. Rekreatif
Pidato rekreatif bertujuan ingin
menggembirakan / menghibur
pendengar. Biasanya terdapat
dalam jamuan-jamuan, pesta-
pesta, perayaan-perayaan.
27. 1. Menentukan tujuan pidato:
meyakinkan, menginformasikan, m
eneguhkan, menghibur, mengarahk
an, melaporkan, menyanggah, atau
menyampaikan pendapat;
28. 2. Menganalisis pendengar yaitu
dengan menggunakan metode 5W
+ 1 H:siapa audiens kita, di mana
mereka berkumpul, untuk apa
mereka berkumpul, dan bagaimana
pandangan hidup mereka;
29. 3. Menentukan pokok
pembicaraan atau topik
pembicaraan: disesuaikan
dengan situasi dan kondisi
audiens;
37. a. Judul ditulis dengan huruf
besar semua
b. Pembukaan pidato yang bersisi
sapaan: dapat berupa sapaan
umum atau khusus
38. c. Bagian isi pidato merupakan penguraian
teknik Duduk Perkara-Alasan-Misal-
Duduk Perkara ( D-A-M-D )
d. Pelengkap penutup berupa
tempat, tanggal, bulan, dan tahun
penyusunan dengan dilengkapi identitas
penyusun;
39. 7.Membaca, merivisi, dan
menyempurnakan bagian-
bagian pembicaraan;
8.Melatih ucapan dan memberi
tanda bagian-bagian yang
harus mendapat penekanan.
40. Menulis teks pidato
Ada tiga langkah utama yang
perlu diperhatikan dalam
menyusun naskah pidato, yakni
meneliti masalah, menyusun
uraian, dan melakukan latihan.
41. 1. Meneliti Masalah
a. Menentukan Topik dan Tujuan Pidato
Topik pembicaraan merupakan pokok
persoalan yang akan dikemukakan. Topik
yang akan disampaikan hendaknya
menarik perhatian pembicara dan
pendengar. Adapun tujuan pembicaraan
berhubungan dengan tanggapan yang
diharapkan dari pendengar.
42. b. Menganalisis Pendengar dan Situasi
Menganalisis pendengar dan situasi
dilakukan untuk mengetahui siapa
pendengarnya dan dalam situasi apa
pidato itu akan disampaikan. Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam
menganalisis pendengar adalah sebagai
berikut.
43. •Maksud pengunjung
mendengarkan uraian pidato.
•Adat kebiasaan atau tata cara
kehidupan pendengar.
•Tempat acara berlangsung
44. c. Memilih dan
Menyempitkan Topik
Topik yang terlalu luas dapat
kita batasi agar lebih fokus
dan pembahasan lebih
terarah.
45. 2. Menyusun Uraian
a. Mengumpulkan Bahan
Untuk dapat menyusun pidato, kita harus
mengumpulkan bahan yang diperlukan
sesuai dengan topik pembicaraan. Banyak
sumber yang dapat dijadikan bahan
pidato, seperti bahan bacaan, hasil
mendengarkan, atau pengalaman yang
berkesan.
46. b. Membuat Kerangka Uraian
Membuat kerangka uraian (sama
halnya dengan kerangka karangan)
akan memudahkan kita untuk
menyusun naskah pidato. Bahan-
bahan yang telah kita peroleh
disusun menjadi kerangka uraian.
47. c. Menguraikan secara Mendetail
Naskah pidato dapat diuraikan secara
lengkap sesuai dengan kerangka yang
telah dibuat. Dalam penyusunan
naskah hendaknya kita menggunakan
kata-kata yang tepat dan efektif
sehingga memperjelas uraian.
48. 3. Berlatih Berpidato
Jika kita belum terbiasa tampil di depan
umum, latihan berbicara sebelum
berpidato sangatlah diperlukan. Kita
dapat melatih
intonasi, pengucapan, ataupun gaya
saat berpidato. Kita juga dapat
menentukan metode berpidato yang
49. Daftar Pustaka
•JS. Kamdhi, terampil berekspresi
pembelajaran bahasa dan sastra
Indonesia untuk SLTA kelas
1, Grasindo, Jakarta
•Ismail Kusmayadi, thinksmart bahasa
Indonesia, Grafindo, Jakarta