2. Pengertian Kista Ovarium
Kista berarti kantung yang
berisi cairan. Kista ovarium
(atau kista indung telur)
berarti kantung berisi
cairan, normalnya
berukuran kecil, yang
terletak di indung telur
(ovarium).
Kista indung telur dapat
terbentuk kapan saja, pada
masa pubertas sampai
menopause, juga selama
masa kehamilan.
3. Etiologi (Penyebab)
Sampai sekarang ini penyebab
dari Kista Ovarium belum
sepenuhnya dimengerti, tetapi
beberapa teori menyebutkan
adanya gangguan dalam
pembentukan estrogen dan
dalam mekanisme umpan balik
ovarium-hipotalamus.
Kista ovarium disebabkan oleh
gangguan (pembentukan)
hormon pada hipotalamus,
hipofisis, dan ovarium.
gagalnya sel telur (folikel)
untuk berovulasi.
4. Manifestasi klinis kista
ovarium
1. Sering tanpa gejala.
2. Nyeri saat menstruasi.
3. Nyeri di perut bagian bawah.
4. Nyeri pada saat berhubungan badan.
5. Nyeri pada punggung terkadang
menjalar sampai ke kaki.
6. Terkadang disertai nyeri saat buang air
kecil dan/atau buang air besar.
7. Siklus menstruasi tidak teratur; bisa juga
jumlah darah yang keluar banyak.
5. manifestasi klinis kanker
ovarium
1. Perubahan menstruasi.
2. Rasa sakit atau sensasi nyeri saat bersenggama
(dyspareunia).
3. Gangguan pencernaan yang menetap, seperti: kembung,
mual.
4. Perubahan kebiasaan buang air besar, contoh: sukar buang
air besar (= sembelit, konstipasi, obstipasi)
5. Perubahan berkemih, misalnya: sering kencing.
6. Perut membesar, salah satu cirinya adalah celana terasa
sesak.
7. Kehilangan selera makan atau rasa cepat kenyang (perut
terasa penuh).
8. Rasa mudah capek atau rasa selalu kurang tenaga.
9. Rasa nyeri pada (tulang) punggung bawah (Low back pain).
7. Pemeriksaan Laboratorium
pemeriksaan sekret (yang meliputi:
Trichomonas, Candida/jamur, bakteri batang,
bakteri kokus, epitel, lekosit, eritrosit, epitel,
dan pH) dan hematologi, misalnya: Hb
(Hemoglobin).
8. Penatalaksanaan
1. Observasi
Jika kista tidak menimbulkan gejala, maka cukup dimonitor
(dipantau) selama 1-2 bulan, karena kista fungsional akan
menghilang dengan sendirinya setelah satu atau dua siklus haid.
Tindakan ini diambil jika tidak curiga ganas (kanker).
2. Operasi
Jika kista membesar, maka dilakukan tindakan pembedahan,
yakni dilakukan pengambilan kista dengan tindakan laparoskopi
atau laparotomi. Biasanya untuk laparoskopi Anda diperbolehkan
pulang pada hari ke-3 atau ke-4, sedangkan untuk laparotomi
Anda diperbolehkan pulang pada hari ke-8 atau ke-9.