SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  23
BAB I

                                      PENDAHUUAN
A. Latar Belakang

         Kista ovarium merupakan salah satu bentuk penyakit repoduksi yang banyak
menyerang wanita.Kista atau tumor merupakan bentuk gangguan yang bisa dikatakan
adanya     pertumbuhan          sel-sel   otot       polos   pada   ovarium   yang   jinak.
Walaupun demikian tidak menutup kemungkinan untuk menjadi tumor ganas atau kanker.

         Perjalanan penyakit yang sillint killer atau secara diam diam menyebabkan
banyak wanita yang tidak menyadari bahwa dirinya sudah terserag kista ovarim dan
hanya mengetahui pada saat kista sudah dapat teraba dari luar atau membesar.

         Kista ovarium juga dapat menjadi ganas dan berubah menjadi kanker
ovarium.Untuk mengetahui dan mencegah agar tidak terjadi kanker ovarium maka
seharusnya dilakukan pendeteksian dini kanker ovarium dengan pemeriksaan yang lebih
lengkap.Sehigga dengan ini pencegahan terjadinya keganasan dapat dilakukan.

         Kista ovarium memiliki jenis dan klasifikasi yang cukup banyak.Tergantung dari
mana kista itu berasal.Untuk lebih lanjutnya akan penulis bahas pada tinjauan teori.



B. Rumusan Masalah
            Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis dapat merumuskan masalah
            sebagai berikut :
            1. Apa yang dimaksud kista ovarium ?
            2. Apakah penyebab dari kista ovarium ?
            3. Bagaimana manifestasi klinis dari kista ovarium ?
            4. Bagaimana patofisiologi dan WOC dari kista ovarium ?
            5. Apakah ada komplikasi dari kista ovarium ?
            6. Bagaimana pengkajian askep kista ovarium ?




                                                 1
C. Tujuan
   Tujuan umum
   1. Agar masyarakat lain mengetahui apa itu kista ovarium.
   2. Agar mengetahui bagaimana cara pencegahan nya.
   3. Untuk penambahan pengetahuan di masyarakat awam.

   Tujuan khusus

   Mampu memahami dan mengerti penatalasanaan dari kista ovarium dan bagaimana
   pemenuhan asuhan keperawatan pada klien dengan kista ovarium.




D. Manfaat Penulisan
   Sesuai dengan latar belakang masalahdan tujuan penulisan yang akan dicapai, maka
   manfaat yang dapat diharapkan dalam penulisanini :
   1. Bagi kelompok
      Dapat menambah wawasan dan penatalaksanaan Kista ovarium.
   2. Bagi profesi
      Dapat memberikan sumbangan ilmu bagi ilmu keperawatan.
   3. Bagi bagi institusi pendidikan
      Digunakan sebagai sumber informasi, khasanah, wacana, kepustakaan serta dapat
      digunakan sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya.




                                         2
BAB II
                                    TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
           Kista ovarium merupakan salah satu bentuk penyakit repoduksi yang banyak
    menyerang wanita. Kista atau tumor merupakan bentuk gangguan yang bisa dikatakan
    adanya pertumbuhan sel-sel otot polos pada ovarium yang jinak.
           Kista ovarium juga dapat menjadi ganas dan berubah menjadi kanker
    ovarium.Untuk mengetahui dan mencegah agar tidak terjadi kanker ovarium maka
    seharusnya dilakukan pendeteksian dini kanker ovarium dengan pemeriksaan yang
    lebih lengkap. Kista ovarium adalah pertumbuhan sel yang berlebihan / abnormal
    pada ovarium yang membentuk seperti kantong. Tumor ovarium merupakan proferasi
    sel yang abnormal tanpa terkendali dan bisa merupakan yang benigna dan maligna
    (Brooken, 2001: 435).

           Tumor ovarium disebut juga stroma ovari yaitu bila jaringan tiroid merupakan
    satu-satunya jaringan ditemukan atau bila elemen teratoma ditemukan sangat sedikit
    (Boethin, Geist, 1996 : 1010)
           Tumor ovarium sering jinak bersifat kista, ditemukan terpisah dari uterus dan
    umumnya duagnosis didasarkan pada pemeriksaan fisik (Syamsoehidayat, 2005 : 729)



B. Etiologi
           Belum diketahui secara pasti akan tetapi ada faktor yang menyebabkan tumor
    ovarium :
                  Faktor genetik
                  Wanita yang menderita kanker payudara
                  Riwayat kanker kolon
                  Gangguan hormonal
                  Diet tinggi lemak
                  Merokok
                  Minum alkohol
                  Pengunaan bedak talk perineal
                  Sosial ekonomi yang rendah.



                                         3
Kista ovarium terbentuk oleh bermacam sebab.Penyebab inilah nantinya yang
    akan menentukan tipe dari kista.Diantara beberapa kista ovarium ,tipe folikuler
    merupakan tipe kista yang paling banyak ditemukan.Cairan yang mengisi kista
    sebagian besar berupa darah yang keluar dari akibat perlukaan yang terjadi pada
    pembuluh darah kecil ovarium.Pada beberapa kasus, kista dapat pula diisi oleh
    jaringan abnormal tubuh seperti rambut dan gigi.
           Kanker ovarium juga bisa terjadi karena beberapa faktor yaitu wanita
    nullipara, melahirkan pertama kali pada usia diatas 35 tahun dan wanita yang
    mempunyai keluarga dengan riwayat kanker ovarium, kanker payudara atau kanker
    kolon (www.indomedia.com). Disamping itu, Selain gizi dengan jumlah lemak tinggi
    faktor diet dengan nilai gizi rendah juga cenderung dapat meningkatkan terjadinya
    kanker ovarium (Manuaba, 2001 : 670).
           Resiko terbesar terjadinya kanker ovarium adalah ovulasi yang terus
    berlangsung tanpa entrupsi dalam waktu lama. Penggunaan metode pil KB, kehamilan
    multiple dan menyusui yang menurunkan frekuensi dari ovulasi tampaknya
    memberikan proteksi terhadap kejadian kanker (Donielle & Jane, 2000 : 165).


C. Patofisiologi
           Pertumbuhan tumor primer diikuti oleh infiltrasi ke jaringan sekitar
    menyebabkan berbagai keluhan seperti perasaan sebah, makan sedikit terasa cepat
    kenyang, sering kembung, nafsu makan menurun. Kecenderungan untuk melakukan
    implantasi dirongga perut merupakan ciri khas suatu tumor ganas ovarium yang
    menghasilkan asites. Kanker ovarium merupakan kumpulan tumor dengan
    histiogenesis yang beraneka ragam, dapat berasal dari ketiga dermoblast (ektodermal,
    entodermal, mesodermal) dengan sifat-sifat histologis maupun biologis yang beraneka
    ragam (Manuaba, 2001 : 400).
           Kanker ovarium juga bisa menyebabkan penekanan pada kandung kemih dan
    rektum yang dapat menyebabkan perasaan buang air kecil (dalam pengertia bila tidak
    menderita biasanya setiap melakukan buang air kecil sekitar 400 cc, maka pada
    penderita kanker ovarium ini baru 200 cc buang air kecil biasanya akan kembali lagi
    buang air kecil dan apabila tumor semakin besar keluhan dapat dirasakan antara lain
    perut bagian bawah tegang dan membesar, kemudian adanya penekanan terhadap
    organ-organ dalam rongga panggul lainnya yang dapat menyebabkan nyeri pada saat
    senggama. Dan nyeri yang hebat juga dapat dirasakan apabila tumor pecah atau

                                          4
terpuntir sedangkan pada stadium lanjut dapat terjadi penimbunan cairan dalam
rongga perut atau rongga dada yang dapat menyebabkan keluhan sesak nafas, yang
kemudian dapat menimbulkan penjalaran tumor kebagian organ-organ rongga
panggul dan rongga perut seperti usus, omentum, hati, dan limfa serta dinding perut
(www.indomedia.com).
       Fungsi ovarium yang normal tergantung kepada sejumlah hormon dan

kegagalan pembentukan salah satu hormon tersebut bisa mempengaruhi fungsi

ovarium. Ovarium tidak akan berfungsi secara normal jika tubuh wanita tidak

menghasilkan hormon hipofisa dalam jumlah yang tepat. Fungsi ovarium yang

abnormal kadang menyebabkan penimbunan folikel yang terbentuk secara tidak

sempurna di dalam ovarium. Folikel tersebut gagal mengalami pematangan dan gagal

melepaskan sel telur, terbentuk secara tidak sempurna di dalam ovarium karena itu

terbentuk kista di dalam ovarium dan menyebabkan kemandulan pada wanita

(Bidanshop Blogspot : 2010).




                                     5
D. WOC

                             Ketidakseimbangan hormon estrogen & progesteron

                                               Degenerasi ovarium

                                                  Kista ovarium

                                              Pertumbuhanovarium

                                                     Membesar

                                       Pre operasi               Post operasi

      Menekan alat                     kurang informasi tentang penyakit Komplikasi KV

      organ disekitar ovarium              Mk : kurang pengetahuan ttg          perdarahan dlm kista ruptur
                                           penyakit, prognosis
      menekan VU          Menekan anus             danpengobatan
                                           rasa sebah pada abdomen                    Mk :nyeri

      Gg.miksi              obstipasi anoreksia, mual muntah

Mk : Retensi urin                Mk : resiko perubahan nutrisi
                                 < keb.tubuh


                                                Pengaruh anastesi             Mk : resiko injury

      Penurununan peristaltik usus             relaksasi otot”polos lambung                nervus vagus

      Penurunn absorbsi air di kolon           Hcl meningkat                               reflek menelan

        Mk : Resiko konstipasi                 Mual muntah                             Mk : resti aspirasi

                                               Intake nutrisi menurun             luka operasi

      penurunan metabolisme                  Mk : Gg.pemenuhan                    diskontiunitas jaringan
                                             nutrisi < keb.tubuh                                   Mk : nyeri
              hipolisis                                                    port d’entry

      peningkatan asam laktat                                                 Mk : resti infeksi

              keletihan        Gg.mobilisasi      Mk : self care defisit




                                                         6
E. Manifestasi Klinis
              Berdasarkan tanda gejala yang muncul adalah :
              a.    Nyeri perut
              b.    Perut buncit
              c.    Gangguan fungsi saluran cerna
              d.    Berat badan turun secara nyata
              e.    Rasa tertekan pada rongga panggul
              f.    Siklus menstruasi yang memanjang dan memendek
              g.     Nyeri pinggul pada waktu bersenggama atau pada waktu berjalan atau
              bergerak
              h.    Gangguan saluran kencing
              i.    Nyeri pinggul pada waktu menstruasi
              j.    Mual, muntah
              k.    Infertilitas ( tidak subur)
              (Faisal Yatim, 2005 : 32)


F. Klasifikasi

       Klasifikasi tumor ovarium berdasarkan International Federation of Ginnecology and Obstetrics

       (FIGO) adalah :

   Stadium                                          Batasan
   I               Pertumbuhan tumor terbatas dalam ovarium

             IA Tumor terbatas hanya di satu ovarium :

              a)   Kapsul utuh

              b)   Kapsul sudah diinfiltrasi tumor atau kapsul pecah

             IB Pertumbuhan tumor pada satu ovarium dan tiak ada acites

             IC Seperti IA atau IB, dengan acites atau pemeriksaan sitologi cairan

                   peritoneum, positif sel kanker

   II              Tumor tumbuh pada satu atau kedua ovarium dengan perluasan ke

                   organ rongga panggul lain


                                                    7
IIA Penyebaran tumor ke saluran tuba atau uterus

          IIB Penyebaran tumor ke organ panggul lain, termasuk ke rongga

               peritonium

          IIC Seperti IIA atau IIB, disertai acites dan pemeriksaan cairan peritoneum,

               positif sel kanker

   III         Tumor terbatas di dalam rongga panggul, dengan penyebaran ke

               rongga perut di luar panggul, dan/atau kelenjargetah bening di

               belakang rongga perut positif mengandung sel kanker

   IV          Terjadi penyebaran luas atau ke tempat organ yang jauh dari rongga

               panggul

    (Faisal Yatim, 2005 : 33)

G. Komplikasi
          Perdarahan dalam kista: Perlahan menimbulan rasa sakit dan kemudian
            mendadak menjadi akut abdomen.
          Torsi tangkai kista.dapat terjadi pada tumor dengan panjang tangkai sekitar 5
            cm atau lebih dan ukurannya masih kecil dan gerakan yang terbatas .Sering
            terjadi pada saat hamil dan asca partumdan saat terjadi akut abdomen.
          Robekan                                  dinding                                   kista
            Disebabkan oleh trauma langsung pada kista ovariiterjadi saat torsikista dan
            dapat menimbulkan perdarahan akut abdomen
          Infeksi                                                                            kista
            Menimbulkan gejala dolor , kolor dan fungsiolesa.perut tegang dan panas hasil
            pemeriksaan laboratorium menujukkan gejala infeksi
          Degenerasi                                                                        ganas
            Keganasan ovarium silent killer diketahui setelah stadium lanjut sedangkan
            perubahan tidak jelas
            Gejala     keganasan     kista   ovarii:tumor     cepat     membesar         ,berbenjol
            benjol,terdapat asites ,tubuh bagian atas kering sedangkan bagian bawah
            terjadi oedema.


                                              8
H. Penatalaksanaan
   Pembedahan
         Peranan bedah pada manajemen tumor ovarium sangat menonjol, karena
   selain untuk tujuan terapi, juga untuk menentukan stadium tumor, tindakan bedah
   tergantung pada stadium tumor, tumor stadium I dan II biasanya dilakukan
   salpingoverektomy, pada golongan rendah 90% tanpa teraphi bedah. Pada wanita
   usia muda dan varietas rendah tindakan overektromy dapat dilakukan apabila tumor
   pada stadium I. Tindakan siturekduski biasanya dilakukan pada stadium lanjut,
   dimana tumor tidak mungkin diangkat seluruhnya. Tujuan situreduksi adalah
   mensterilisasi tumor sehingga kemoteraphi atau radioteraphi lebih efektif, pada
   siturenduksi tumor diangkat sebanyak mungkin. Baik tumor primer atau tumor yang
   tumbuh diabdomen. Untuk mencegah hal-hal yang tidak perlu pengobatan berlebihan
   yang memberikan efek toksin dari kemoteraphi disarankan untuk dilakukan
   pembedahan rongga abdomen ( laparotamy).




                                      9
BAB III

                                         ASKEP TEORITIS

A. Pengkajian
   1. Identitas klien
      Meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, agama dan alamat, diagnosa
      medis serta data penanggung jawab
      Alasan masuk rumah sakit
      Biasanya klien merasa nyeri pada daerah perut dan terasa ada massa di daerah abdomen,
      mual, perdarahan.
   2. Riwayat Kesehatan
       Riwayat kesehatan sekarang
      Merupakan data yang diperlukan untuk mengetahui kondisi kesehatan klien saat ini. Keluhan
      yang dirasakan klien post operasi biasanya nyeri sebagai efek    dari pembedahan seperti:
      cemas, gangguan aktifitas, dan gangguan nutrisi
   3. Riwayat kesehatan dahulu
      Merupakan data yang diperlukan untuk mengetahui kondisi kesehatan klien sebelum
      menderita penyakit sekarang, seperti pernah mengalami kanker atau tumor pada organ lain.
   4. Riwayat kesehatan keluarga
      Apakah keluarga klien ada yang menderita penyakit seperti yang diderita klien, dan untuk
      menentukan apakah ada penyebab herediter atau tidak.
   5. Riwayat perkawinan
      Jumlah perkawinan dan lama perkawinan merupakan salah satu faktor predisposisi terjadinya
      tumor ovarium.
   6. Riwayat kehamilan dan persalinan
      Dengan kehamilan dan persalinan/tidak, hal ini tidak mempengaruhi untuk tumbuh/tidaknya
      suatu tumor ovarium.
   7. Riwayat menstruasi
      Klien dengan tumor ovarium kadang-kadang terjadi digumenorhea dan bahkan sampai
      amenorhea.




                                                  10
B. Pemeriksaan Fisik
       Dilakukan mulai dari kepala sampai ekstremitas bawah secara sistematis
          a. Kepala
               1.   Hygiene rambut
               2.   Keadaan rambut
          b. Mata.
               1. Sklera             : ikterik/tidak
               2. Konjungtiva          : anemis/tidak
               3. Mata               : simetris/tidak
          c. Leher
               1. Ada/tidak adanya pembengkakan kelenjer tyroid
               2. Ada/tidak adanya Tekanan vena jugolaris.
          d. Dada
               Pernapasan
               1. Jenis pernapasan
               2. Bunyi napas
               3. Penarikan sela iga
          e. Abdomen
               1. Nyeri tekan pada abdomen.
               2. Teraba massa pada abdomen.
          f.   Ekstremitas
               1. Nyeri panggul saat beraktivitas.
               2. Tidak ada kelemahan.
          g. Eliminasi, urinasi
               1. Adanya konstipasi
               2. Susah BAK
C. Data Sosial Ekonomi
       Tumor ovarium dapat terjadi pada semua golongan masyarakat dan berbagai tingkat umur,
       baik sebelum masa pubertas maupun sebelum menopause.
D. Data Spritual
       Klien menjalankan kegiatan keagamaannya sesuai dengan kepercayaannya.




                                                        11
E. Data Psikologis
       Klien dengan post operasi tumor ovarium mengalami cemas terhadap segala hal yang terjadi
       mengenai penyakitnya misalnya cemas akan perawatan luka bekas operasi karena kurang
       pengetahuan klien
F. Pola kebiasaan Sehari-hari
       Biasanya klien dengan tumor ovarium mengalami gangguan dalam aktivitas, dan tidur karena
       merasa nyeri
G. Rencana Pulang
       Hal ini perlu dikaji untuk mengidentifikasi bantuan yang dibutuhkan klien untuk perawatan di
       rumah.


       Diagnosa yang mungkin muncul :
          1. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan luka bekas operasi ( Marilyn,
                2000: 915)
          2. Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual, muntah
                ( Marilyn, 2000 : 537)
          3. Gangguan pemenuhan aktivitas berhubungan dengan nyeri luka operasi (Linda Juall,
                2000: 116)
          4. Resiko terjadinya infeksi berhubungan dengan luka bekas operasi ( Marilynn, 2000 :
                908)
          5. Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang proses perawatan dan akibat
                lanjut dari tindakan operasi ( Marilynn, 2000 : 904)




                                                      12
BAB IV
                           TINJAUAN KASUS
A. Anamnesis Kasus
         Ny. D (36th) masuk Rs pada tanggal 02 maret 2006 dengan keluhan nyeri
         pada panggul saat beraktivitas dan saat menstruasi, nyeri perut bagian bawah
         dan mual muntah. Pada akhir 2005 Ny. D pernah dirawat selama 5 hari dengan
         penyakit Gg. pada pencernaan. Saat dilakukan pemeriksaan perut klien tampak
         buncit, klien mengatakan siklus menstruasi yang panjang, BB menurun
         (seminggu 2kg) 65kg= 63kg , serta sulit BAK (Nyeri :7) adanya penekanan
         panggul.
         Pemeriksaan diagnostic hasil USG dan laparaskopi.
         TD : 100/70 mmHg , Nadi : 102 x/m. Rr : 22 x / m. Suhu : 370 C , volume urin:
         150cc/hari




                                      13
FORMAT DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN
                   PADA KLIEN DENGAN KISTA OVARIUM
1. Pengkajian keperawatan
   Pegkajian dilakukan pada tanggal 02 maret 2006 pukul 13.00 WIB. Pengkajian
   dilakukan dengan teknik wawancara dan pemeriksaan fisik.


   a. Biodata
      1. Identitas klien
          Nama                    : Ny. D
          Umur                    : 36 tahun
          Jenis kelamin           : perempuan
          Status perkawinan       : kawin
          Suku/ bangsa            : minang
          Pendidikan              : SMA
          Pekerjaan               : URT
          Alamat                  : jl.paris no.09
          Tgl masuk Rs            : 02 maret 2005


      2. Identitas penanggung jawab
          Nama                    : Tn. S
          Umur                    : 40 tahun
          Jenis kelamin           : laki – laki
          Suku                    : jawa
          Agama                   :islam
          Pekerjaan               : wiraswasta
          Hubungan dengan pasien : suami
          Nomor yang mudah dihub: 085266xxxxxx




                                       14
b. Riwayat kesehatan pasien
   Keluhan utama               : klien mengeluh nyeri perut bagian bawah dan sakit
                               pada pinggul saat beraktivitas serta saat menstruasi
                               dan mual muntah.
   RKS                         : klien mengeluh nyeri pinggul saat beraktivitas
                               serta saat menstruasi dan mual muntah, klien juga
                               mengatakan siklus menstruasi panjang.
   RKD                         : klien pernah dirawat pada akhir tahun 2005 dengan
                               penyakit gangguan pencernaan.


c. Pemeriksaan fisik
       Tingkat kesadaran      : composmentis (kesadaran penuh)
       TTV                    : TD: 100/70 mmHg      RR: 22x N: 102x S: 37oC
       Kepala                 : tidak terasa sakit
       Mata                   : ikterik
       Wajah                  : tidak adanya edema
       Mulut & tenggorokan : tidak berbau dan tidak sakit
       Pernapasan             : teratur
       Nutrisi                : nafsu makan menurun, mual muntah.
       Eliminasi BAB          : 1x dalam 2 hari , BAK :       150cc/hari      sulit
          berkemih.
       Pola istirahat         : kesulitan saat tidur karena adanya rasa nyeri tekan
          pada abdomen.


d. Diagnosa yang muncul
   1. Gangguan rasa nyaman ( Nyeri ) berhubungan dengan putaran tangkai tumor/
      infeksi pada tumor.
   2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual, muntah.
   3. Gangguan retensi urine berhubungan dengan penekanan daerah sekitar
      panggul.
   4. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan ketidak nyaman (nyeri).
   5. Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang penyakit.

                                    15
B. Analisa Data
   No.                   DATA                          ETIOLOGI                MK
         Ds :                                       Adanya benjolan     Gangguan rasa
            -     Os mengeluh nyeri pada            pada perut bagian   nyaman nyeri
                  panggul saat beraktivitas         bawah.
                  dan menstruasi
            -     Os mengatakan nyeri perut
                  bagian bawah.
    1.   Do :
            -     Skala nyeri 7
            -     Perut Os tampak buncit
            -     Nadi : 102 x/m
            -     Suhu : 370 C
            -     Pem.diagnostik : hasil USG
            -     Laparoskopi
         Ds :                                       Mual, muntah        Nutrisi kurang dari
            -     Os mengatakan mual                                    kebutuhan tubuh.
                  muntah
            -     Os mengatakan pernah di
                  rawat dengan gg.pencernaan
                  selama 5 hari.
         Do :
            -     BB menurun
    2.            (seminggu 2kg) 65kg= 63kg
            -     Suhu : 370 C
            -     Os makan sedikit (1/4 dari
                  sepiring nasi)




                                               16
Ds :                                penekanan daerah   Gangguan retensi
        -   Os mengatakan sulit BAK      sekitar panggul.   urine / BAB
            karena benjolan pada
            panggul.
3.
     Do :
        -   BAK volume 150cc/hari
        -   Nadi : 102 x/m
        -   TD: 100/70 mmHg




                                    17
NCP (Nursing Care Plain)

  Diagnosa                              Rencana Asuhan Keperawatan
 keperawatan                 Tujuan                  Intervensi                Rasional
   1. Ganggu    Setelah             melakukan     1. Lakukan                   1. Membant
      an rasa 2x24jam nyeri berkurang                pengkajian       nyeri       u
      nyaman    dengan KH:                           secara                       mengeval
                                                     komprehensif
      (Nyeri)      1. Klien            tampak                                     uasi
                                                     termasuk       lokasi,
      berhubu             rileks.                                                 derajat
                                                     karakteristik,
      ngan         2. Skala             nyeri                                     nyeri.
                                                     durasi,     frekuensi,
      dengan              berkurang.                                           2. Mengetah
                                                     kualitas.
      putaran      3. TTV dalam batas             2. Observasi        reaksi
                                                                                  ui tingkat
      tangkai             normal.                    nonverbal          dari      kenyaman
      tumor/       4. Klien             dapat        ketidaknyamanan              an klien.
      infeksi             mengatasi nyeri.        3. Kontrol                   3. Mengetah
      pada                                           lingkungan        yang       ui
      tumor                                          dapat                        penyebab
                                                     mempengaruhi                 nyeri.
                                                     nyeri seperti suhu
                                                                               4. Mengalih
                                                     ruangan,
                                                                                  kan
                                                     pencahayaan        dan
                                                                                  perhatian
                                                     kebisingan.
                                                                                  klien saat
                                                  4. Ajarkan       tentang
                                                                                  merasa
                                                     teknik             non
                                                     farmakologi: napas           nyeri
                                                     dalam,      relaksasi,       hingga
                                                     distraksi, kompres           nyeri
                                                     hangat/ dingin               berkurang
                                                  5. Berikan analgetik            .
                                                     untuk mengurangi          5. Membant
                                                     nyeri
                                                                                  u
                                                  6. Tingkatkan
                                                                                  menguran
                                                     istirahat
                                                                                  gi nyeri.
                                                  7. Atur             posisi
                                                                               6. Agar klien
                                                     senyaman
                                                                                  dapat

                                             18
mungkin.                      beristiraha
                                              8. Monitor vital sign            t    dengan
                                                 sebelum              dan      baik       dan
                                                 sesudah pemberian             cukup.
                                                 analgesik pertama
                                                                            7. Klien
                                                 kali
                                                                               merasa
                                                                               nyaman
                                                                               dan rileks.
                                                                            8. Mengetah
                                                                               ui
                                                                               perkemba
                                                                               ngan
                                                                               klien.
2. Nutrisi   Dalam     waktu      2x24jam               1. Tentukan         1. Mengetah
   kurang    nutrisi pada klien terpenuhi                  BB       ideal      ui
   dari      dengan KH:                                    menurut             keseimban
                                                           usia       dan
   kebutuh      1. Klien tidak merasa                                          gn       berat
                                                           tinggi
   an                mual dan muntah.                                          badan dan
                                                           badan.
   tubuh        2. Nutrisi           klien                                     tinggi.
                                                        2. Kajikema
   berhubu           terpenuhi.                                             2. Mengetah
                                                           mpuan
   ngan         3. BB                klien                                     ui
                                                           klien
   dengan            meningkat.                            untuk               kecukupa
   mual,                                                   mendapatk           n nutrisi.
   muntah.                                                 an         dan   3. Menghitu
                                                           mengguna            ng
                                                           kan nutrisi         balance
                                                           yang                intake
                                                           penting
                                                                               nutrisi.
                                                        3. Monitor
                                                                            4. Mengetah
                                                           intake
                                                                               ui riwayat
                                                           nutrisi,
                                                                               alergi.
                                                           spesifikka
                                                                            5. Mengetah
                                                           n        porsi
                                                           makanan             ui


                                         19
yang                seberapa
        dimakan.            banyak
     4. Kaji                klien
        adanya
                            untuk
        alergi
                            makan.
        makanan.
                         6. Mengetah
     5. Temani
                            ui
        pasien saat
        makan
                            peningkat

        untuk               an        BB
        mendoron            klien.
        g       intake   7. Agar tidak
        nutrisi.            terjadi
     6. Timbang             mual
        pasien              muntah.
        setiap
                         8. Agar klien
        minggu
                            tidak
        dalam
                            merasa
        kondisi
                            mual.
        yang
        sama.
                         9. Agar klien

     7. Berikan             mengetah
        anti                ui   status
        muntah              nutrisinya.
        sesuai
        instruksi
        sebelum
        makan.
     8. Jika pasien
        muntah,
        anjurkan
        untuk
        tidak
        mengkons
        umsi
        makanan


20
kesukaan.
                                                               9. Berikan
                                                                     informasi
                                                                     tentang
                                                                     kebutuhan
                                                                     nutrisi
3.    Gangguan Setelah dilakukan askep                  1. Monitor intake dan 1.            mengetahui
retensi     urine 2x24jam         di     dapatkan          output                  balance cairan.
berhubungan          dengan KH:                         2. Monitor      derajat 2.                   untuk
                                  1. Tidak       ada       distensi bladder
dengan                                                                             mengurangi
                                       residu urine     3. Kaji     pada pasien
penekanan                                                                          distensi.
                                       >100-200            untuk       mencatat
daerah     sekitar                                                                 3.       mengetahui
                                       cc                  output urine
panggul.                                                                           jumlah          volume
                                  2. Intake             4. Sediakan      privacy
                                                                                   urin klien.
                                       cairan              untuk eliminasi

                                       dalam            5. Stimulasi       reflek 4.               menjaga

                                       rentang             bladder        dengan privasi.

                                       normal              kompres        dingin 5.                  untuk

                                  3. Bebas dari            pada abdomen.           menghangatkan
                                       ISK              6. Kateterisaai        jika atau memberikan

                                  4. Tidak       ada       perlu                   kenyamanan
                                       spasme           7. Monitor tanda dan
                                                                                   klien.
                                       bladder             gejala ISK (panas,
                                                                                   6.       jika     klien
                                  5.   Balance             hematuria,
                                                                                   sangat             sulit
                                       cairan              perubahan bau dan
                                                                                   berkemih.
                                       seimbang            konsistensi urine)
                                                                                   7.       mengetahui
                                                                                   karakteristik urin.




                                                   21
BAB V

                                        PENUTUP

Kesimpulan
           Kista oarium merupakan pertumbuhan jaringan otot polos yang menimbulan
pembengkakan yang dapat berissi cairan mauapun berbentuk padat. Kanker ovarium juga
bisa terjadi karena beberapa faktor yaitu wanita nullipara, melahirkan pertama kali pada usia
diatas 35 tahun dan wanita yang mempunyai keluarga dengan riwayat kanker ovarium,
kanker payudara atau kanker kolon.

Saran

        Adapun saran yang dapat penulis sampaikan :
• Diperlukan deteksi dini terhadap semua keganasan penyakit kandungan terutama kista
ovarium yang kebanyakan dapat menjadi ganas
• Penyakit ini disebut juga dengan sillent killer karena gejala penyakitnya yang lambat
terdeteksi oleh penderita dan kebanyakan diketahui saat kista sudah besar
• Menghindari faktor pemicu timbulnya kista ovarium dan peningkatan status gizi sangatlah
penting karena dari tubuh yang sehat akan memperkecil kemungkinan untuk terjangkit
penyakit
• Menghindari makanan yang mengandung zat kimia dan makanan siap saji .




                                              22
DAFTAR PUSTAKA

Mansjoer ,Arif.2001.Kapita Selekta Kedokteran .Jakarta : EGC

Marylynn. E.Doengus. (2000). Rencana Asuhan keperawatan, edisi 3, penerbit buku kedokteran,
            Jakarta.

Manuaba ,I Gede Bagus.2004,Kapita Selekta Kedokteran dan KB .Jakarta : EGC

Prawiroharjo,Sarwono.2005.Ilmu             Kandungan            .Jakarta          :          YBPSP
            ---------.2005.Ilmu Kebidanan .Jakarta : YBPSP

Sylvia Anderson. (2000). Patofisiologo penyakit, edisi 4, penerbit EGC buku kedokteran, Jakarta.

Sarwono P. ( 1999). Ilmu Kandungan, Yayasan bina pustaka, edisi 2, Jakarta.

TIM FK UNPADJ.2001.Ginekologi.Bandung : FK UNPADJ




                                                 23

Contenu connexe

Tendances

ASUHAN KEPERAWATAN SISTEM REPRODUKSI
ASUHAN KEPERAWATAN SISTEM REPRODUKSIASUHAN KEPERAWATAN SISTEM REPRODUKSI
ASUHAN KEPERAWATAN SISTEM REPRODUKSIYaa Muthmainnah
 
Askep pada ibu dengan kasus preeklamsi
Askep pada ibu dengan kasus preeklamsiAskep pada ibu dengan kasus preeklamsi
Askep pada ibu dengan kasus preeklamsiKampus-Sakinah
 
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasinanang aw aw
 
Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.
Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.
Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.pjj_kemenkes
 
Prinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanPrinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanHiiendry Pangestu
 
Laporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan geaLaporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan geaCha Cha
 
Table jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis locheaTable jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis locheaowik15
 
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...Septian Muna Barakati
 
4. askep diare akut dehidrasi sedang
4. askep diare akut dehidrasi sedang4. askep diare akut dehidrasi sedang
4. askep diare akut dehidrasi sedangEllyeUtami
 
Nilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalNilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalTri Kusniati
 
Pembahasan Kesehatan Reproduksi
Pembahasan Kesehatan ReproduksiPembahasan Kesehatan Reproduksi
Pembahasan Kesehatan ReproduksiAffiZakiyya
 

Tendances (20)

ASUHAN KEPERAWATAN SISTEM REPRODUKSI
ASUHAN KEPERAWATAN SISTEM REPRODUKSIASUHAN KEPERAWATAN SISTEM REPRODUKSI
ASUHAN KEPERAWATAN SISTEM REPRODUKSI
 
3. asuhan keperawatan pada batu ginjal
3. asuhan keperawatan pada batu ginjal3. asuhan keperawatan pada batu ginjal
3. asuhan keperawatan pada batu ginjal
 
Tugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensiTugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensi
 
Askep pada ibu dengan kasus preeklamsi
Askep pada ibu dengan kasus preeklamsiAskep pada ibu dengan kasus preeklamsi
Askep pada ibu dengan kasus preeklamsi
 
faktor faktor yang mempengaruhi eliminasi urine
 faktor faktor yang mempengaruhi eliminasi urine faktor faktor yang mempengaruhi eliminasi urine
faktor faktor yang mempengaruhi eliminasi urine
 
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi
 
Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.
Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.
Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.
 
Primary health-care
Primary health-carePrimary health-care
Primary health-care
 
Prinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanPrinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatan
 
Laporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan geaLaporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan gea
 
Pre konferens
Pre konferensPre konferens
Pre konferens
 
Table jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis locheaTable jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis lochea
 
Pemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopoldPemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopold
 
12 nervus cranial
12 nervus cranial 12 nervus cranial
12 nervus cranial
 
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
 
4. askep diare akut dehidrasi sedang
4. askep diare akut dehidrasi sedang4. askep diare akut dehidrasi sedang
4. askep diare akut dehidrasi sedang
 
Nilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalNilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vital
 
Pembahasan Kesehatan Reproduksi
Pembahasan Kesehatan ReproduksiPembahasan Kesehatan Reproduksi
Pembahasan Kesehatan Reproduksi
 
INFERTILITAS
INFERTILITASINFERTILITAS
INFERTILITAS
 
Retensi urine
Retensi  urineRetensi  urine
Retensi urine
 

Similaire à Makalah bab i kista ovarium

KISTA OVARIUM PPT.pptx
KISTA OVARIUM PPT.pptxKISTA OVARIUM PPT.pptx
KISTA OVARIUM PPT.pptxRianaAryanti2
 
kanker endometrium kelas keperawatan .pptx
kanker endometrium kelas keperawatan .pptxkanker endometrium kelas keperawatan .pptx
kanker endometrium kelas keperawatan .pptxkurniawati48
 
Kanker Pada Sistem Reproduksi
Kanker Pada Sistem ReproduksiKanker Pada Sistem Reproduksi
Kanker Pada Sistem Reproduksinovaangelia125
 
PENYAKIT PADA ORGAN REPRODUKSI (KISTA OVARIUM & PROSTATITIS)
PENYAKIT PADA ORGAN REPRODUKSI (KISTA OVARIUM & PROSTATITIS)PENYAKIT PADA ORGAN REPRODUKSI (KISTA OVARIUM & PROSTATITIS)
PENYAKIT PADA ORGAN REPRODUKSI (KISTA OVARIUM & PROSTATITIS)AbidAdora
 
askep mioma uteri
askep mioma uteriaskep mioma uteri
askep mioma uteririkiab
 
Obat herbal Kista Ovarium | jelly gamat luxor
Obat herbal Kista Ovarium  | jelly gamat luxorObat herbal Kista Ovarium  | jelly gamat luxor
Obat herbal Kista Ovarium | jelly gamat luxorAgus gustiaman
 
Jenis dan penyebab penyakit pada alat reproduksi pada wanita
Jenis dan penyebab penyakit pada alat reproduksi pada wanitaJenis dan penyebab penyakit pada alat reproduksi pada wanita
Jenis dan penyebab penyakit pada alat reproduksi pada wanitarayiputri
 
Kista ovarium kelompok 3
Kista ovarium kelompok 3Kista ovarium kelompok 3
Kista ovarium kelompok 3Radna Vilusa
 

Similaire à Makalah bab i kista ovarium (20)

Bab i bab ii
Bab i bab iiBab i bab ii
Bab i bab ii
 
Kista askep 2
Kista askep 2Kista askep 2
Kista askep 2
 
kista ovarium pdf.pdf
kista ovarium pdf.pdfkista ovarium pdf.pdf
kista ovarium pdf.pdf
 
KISTA OVARIUM PPT.pptx
KISTA OVARIUM PPT.pptxKISTA OVARIUM PPT.pptx
KISTA OVARIUM PPT.pptx
 
kanker endometrium kelas keperawatan .pptx
kanker endometrium kelas keperawatan .pptxkanker endometrium kelas keperawatan .pptx
kanker endometrium kelas keperawatan .pptx
 
Kanker Pada Sistem Reproduksi
Kanker Pada Sistem ReproduksiKanker Pada Sistem Reproduksi
Kanker Pada Sistem Reproduksi
 
Tumor jinak ovarium
Tumor jinak ovariumTumor jinak ovarium
Tumor jinak ovarium
 
Kanker
KankerKanker
Kanker
 
PENYAKIT PADA ORGAN REPRODUKSI (KISTA OVARIUM & PROSTATITIS)
PENYAKIT PADA ORGAN REPRODUKSI (KISTA OVARIUM & PROSTATITIS)PENYAKIT PADA ORGAN REPRODUKSI (KISTA OVARIUM & PROSTATITIS)
PENYAKIT PADA ORGAN REPRODUKSI (KISTA OVARIUM & PROSTATITIS)
 
Kista
KistaKista
Kista
 
Kista ovarium
Kista ovariumKista ovarium
Kista ovarium
 
Askep kanker serviks
Askep kanker serviksAskep kanker serviks
Askep kanker serviks
 
askep mioma uteri
askep mioma uteriaskep mioma uteri
askep mioma uteri
 
Maternitas AKPER PEMKAB MUNA
Maternitas AKPER PEMKAB MUNA Maternitas AKPER PEMKAB MUNA
Maternitas AKPER PEMKAB MUNA
 
Maternitas AKPER PEMKAB MUNA
Maternitas AKPER PEMKAB MUNA Maternitas AKPER PEMKAB MUNA
Maternitas AKPER PEMKAB MUNA
 
Tumor dan kanker
Tumor dan kankerTumor dan kanker
Tumor dan kanker
 
Obat herbal Kista Ovarium | jelly gamat luxor
Obat herbal Kista Ovarium  | jelly gamat luxorObat herbal Kista Ovarium  | jelly gamat luxor
Obat herbal Kista Ovarium | jelly gamat luxor
 
Mioma dan cyst
Mioma dan cystMioma dan cyst
Mioma dan cyst
 
Jenis dan penyebab penyakit pada alat reproduksi pada wanita
Jenis dan penyebab penyakit pada alat reproduksi pada wanitaJenis dan penyebab penyakit pada alat reproduksi pada wanita
Jenis dan penyebab penyakit pada alat reproduksi pada wanita
 
Kista ovarium kelompok 3
Kista ovarium kelompok 3Kista ovarium kelompok 3
Kista ovarium kelompok 3
 

Dernier

Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRizalAminulloh2
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAAmmar Ahmad
 

Dernier (20)

Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 

Makalah bab i kista ovarium

  • 1. BAB I PENDAHUUAN A. Latar Belakang Kista ovarium merupakan salah satu bentuk penyakit repoduksi yang banyak menyerang wanita.Kista atau tumor merupakan bentuk gangguan yang bisa dikatakan adanya pertumbuhan sel-sel otot polos pada ovarium yang jinak. Walaupun demikian tidak menutup kemungkinan untuk menjadi tumor ganas atau kanker. Perjalanan penyakit yang sillint killer atau secara diam diam menyebabkan banyak wanita yang tidak menyadari bahwa dirinya sudah terserag kista ovarim dan hanya mengetahui pada saat kista sudah dapat teraba dari luar atau membesar. Kista ovarium juga dapat menjadi ganas dan berubah menjadi kanker ovarium.Untuk mengetahui dan mencegah agar tidak terjadi kanker ovarium maka seharusnya dilakukan pendeteksian dini kanker ovarium dengan pemeriksaan yang lebih lengkap.Sehigga dengan ini pencegahan terjadinya keganasan dapat dilakukan. Kista ovarium memiliki jenis dan klasifikasi yang cukup banyak.Tergantung dari mana kista itu berasal.Untuk lebih lanjutnya akan penulis bahas pada tinjauan teori. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apa yang dimaksud kista ovarium ? 2. Apakah penyebab dari kista ovarium ? 3. Bagaimana manifestasi klinis dari kista ovarium ? 4. Bagaimana patofisiologi dan WOC dari kista ovarium ? 5. Apakah ada komplikasi dari kista ovarium ? 6. Bagaimana pengkajian askep kista ovarium ? 1
  • 2. C. Tujuan Tujuan umum 1. Agar masyarakat lain mengetahui apa itu kista ovarium. 2. Agar mengetahui bagaimana cara pencegahan nya. 3. Untuk penambahan pengetahuan di masyarakat awam. Tujuan khusus Mampu memahami dan mengerti penatalasanaan dari kista ovarium dan bagaimana pemenuhan asuhan keperawatan pada klien dengan kista ovarium. D. Manfaat Penulisan Sesuai dengan latar belakang masalahdan tujuan penulisan yang akan dicapai, maka manfaat yang dapat diharapkan dalam penulisanini : 1. Bagi kelompok Dapat menambah wawasan dan penatalaksanaan Kista ovarium. 2. Bagi profesi Dapat memberikan sumbangan ilmu bagi ilmu keperawatan. 3. Bagi bagi institusi pendidikan Digunakan sebagai sumber informasi, khasanah, wacana, kepustakaan serta dapat digunakan sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya. 2
  • 3. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Kista ovarium merupakan salah satu bentuk penyakit repoduksi yang banyak menyerang wanita. Kista atau tumor merupakan bentuk gangguan yang bisa dikatakan adanya pertumbuhan sel-sel otot polos pada ovarium yang jinak. Kista ovarium juga dapat menjadi ganas dan berubah menjadi kanker ovarium.Untuk mengetahui dan mencegah agar tidak terjadi kanker ovarium maka seharusnya dilakukan pendeteksian dini kanker ovarium dengan pemeriksaan yang lebih lengkap. Kista ovarium adalah pertumbuhan sel yang berlebihan / abnormal pada ovarium yang membentuk seperti kantong. Tumor ovarium merupakan proferasi sel yang abnormal tanpa terkendali dan bisa merupakan yang benigna dan maligna (Brooken, 2001: 435). Tumor ovarium disebut juga stroma ovari yaitu bila jaringan tiroid merupakan satu-satunya jaringan ditemukan atau bila elemen teratoma ditemukan sangat sedikit (Boethin, Geist, 1996 : 1010) Tumor ovarium sering jinak bersifat kista, ditemukan terpisah dari uterus dan umumnya duagnosis didasarkan pada pemeriksaan fisik (Syamsoehidayat, 2005 : 729) B. Etiologi Belum diketahui secara pasti akan tetapi ada faktor yang menyebabkan tumor ovarium : Faktor genetik Wanita yang menderita kanker payudara Riwayat kanker kolon Gangguan hormonal Diet tinggi lemak Merokok Minum alkohol Pengunaan bedak talk perineal Sosial ekonomi yang rendah. 3
  • 4. Kista ovarium terbentuk oleh bermacam sebab.Penyebab inilah nantinya yang akan menentukan tipe dari kista.Diantara beberapa kista ovarium ,tipe folikuler merupakan tipe kista yang paling banyak ditemukan.Cairan yang mengisi kista sebagian besar berupa darah yang keluar dari akibat perlukaan yang terjadi pada pembuluh darah kecil ovarium.Pada beberapa kasus, kista dapat pula diisi oleh jaringan abnormal tubuh seperti rambut dan gigi. Kanker ovarium juga bisa terjadi karena beberapa faktor yaitu wanita nullipara, melahirkan pertama kali pada usia diatas 35 tahun dan wanita yang mempunyai keluarga dengan riwayat kanker ovarium, kanker payudara atau kanker kolon (www.indomedia.com). Disamping itu, Selain gizi dengan jumlah lemak tinggi faktor diet dengan nilai gizi rendah juga cenderung dapat meningkatkan terjadinya kanker ovarium (Manuaba, 2001 : 670). Resiko terbesar terjadinya kanker ovarium adalah ovulasi yang terus berlangsung tanpa entrupsi dalam waktu lama. Penggunaan metode pil KB, kehamilan multiple dan menyusui yang menurunkan frekuensi dari ovulasi tampaknya memberikan proteksi terhadap kejadian kanker (Donielle & Jane, 2000 : 165). C. Patofisiologi Pertumbuhan tumor primer diikuti oleh infiltrasi ke jaringan sekitar menyebabkan berbagai keluhan seperti perasaan sebah, makan sedikit terasa cepat kenyang, sering kembung, nafsu makan menurun. Kecenderungan untuk melakukan implantasi dirongga perut merupakan ciri khas suatu tumor ganas ovarium yang menghasilkan asites. Kanker ovarium merupakan kumpulan tumor dengan histiogenesis yang beraneka ragam, dapat berasal dari ketiga dermoblast (ektodermal, entodermal, mesodermal) dengan sifat-sifat histologis maupun biologis yang beraneka ragam (Manuaba, 2001 : 400). Kanker ovarium juga bisa menyebabkan penekanan pada kandung kemih dan rektum yang dapat menyebabkan perasaan buang air kecil (dalam pengertia bila tidak menderita biasanya setiap melakukan buang air kecil sekitar 400 cc, maka pada penderita kanker ovarium ini baru 200 cc buang air kecil biasanya akan kembali lagi buang air kecil dan apabila tumor semakin besar keluhan dapat dirasakan antara lain perut bagian bawah tegang dan membesar, kemudian adanya penekanan terhadap organ-organ dalam rongga panggul lainnya yang dapat menyebabkan nyeri pada saat senggama. Dan nyeri yang hebat juga dapat dirasakan apabila tumor pecah atau 4
  • 5. terpuntir sedangkan pada stadium lanjut dapat terjadi penimbunan cairan dalam rongga perut atau rongga dada yang dapat menyebabkan keluhan sesak nafas, yang kemudian dapat menimbulkan penjalaran tumor kebagian organ-organ rongga panggul dan rongga perut seperti usus, omentum, hati, dan limfa serta dinding perut (www.indomedia.com). Fungsi ovarium yang normal tergantung kepada sejumlah hormon dan kegagalan pembentukan salah satu hormon tersebut bisa mempengaruhi fungsi ovarium. Ovarium tidak akan berfungsi secara normal jika tubuh wanita tidak menghasilkan hormon hipofisa dalam jumlah yang tepat. Fungsi ovarium yang abnormal kadang menyebabkan penimbunan folikel yang terbentuk secara tidak sempurna di dalam ovarium. Folikel tersebut gagal mengalami pematangan dan gagal melepaskan sel telur, terbentuk secara tidak sempurna di dalam ovarium karena itu terbentuk kista di dalam ovarium dan menyebabkan kemandulan pada wanita (Bidanshop Blogspot : 2010). 5
  • 6. D. WOC Ketidakseimbangan hormon estrogen & progesteron Degenerasi ovarium Kista ovarium Pertumbuhanovarium Membesar Pre operasi Post operasi Menekan alat kurang informasi tentang penyakit Komplikasi KV organ disekitar ovarium Mk : kurang pengetahuan ttg perdarahan dlm kista ruptur penyakit, prognosis menekan VU Menekan anus danpengobatan rasa sebah pada abdomen Mk :nyeri Gg.miksi obstipasi anoreksia, mual muntah Mk : Retensi urin Mk : resiko perubahan nutrisi < keb.tubuh Pengaruh anastesi Mk : resiko injury Penurununan peristaltik usus relaksasi otot”polos lambung nervus vagus Penurunn absorbsi air di kolon Hcl meningkat reflek menelan Mk : Resiko konstipasi Mual muntah Mk : resti aspirasi Intake nutrisi menurun luka operasi penurunan metabolisme Mk : Gg.pemenuhan diskontiunitas jaringan nutrisi < keb.tubuh Mk : nyeri hipolisis port d’entry peningkatan asam laktat Mk : resti infeksi keletihan Gg.mobilisasi Mk : self care defisit 6
  • 7. E. Manifestasi Klinis Berdasarkan tanda gejala yang muncul adalah : a. Nyeri perut b. Perut buncit c. Gangguan fungsi saluran cerna d. Berat badan turun secara nyata e. Rasa tertekan pada rongga panggul f. Siklus menstruasi yang memanjang dan memendek g. Nyeri pinggul pada waktu bersenggama atau pada waktu berjalan atau bergerak h. Gangguan saluran kencing i. Nyeri pinggul pada waktu menstruasi j. Mual, muntah k. Infertilitas ( tidak subur) (Faisal Yatim, 2005 : 32) F. Klasifikasi Klasifikasi tumor ovarium berdasarkan International Federation of Ginnecology and Obstetrics (FIGO) adalah : Stadium Batasan I Pertumbuhan tumor terbatas dalam ovarium IA Tumor terbatas hanya di satu ovarium : a) Kapsul utuh b) Kapsul sudah diinfiltrasi tumor atau kapsul pecah IB Pertumbuhan tumor pada satu ovarium dan tiak ada acites IC Seperti IA atau IB, dengan acites atau pemeriksaan sitologi cairan peritoneum, positif sel kanker II Tumor tumbuh pada satu atau kedua ovarium dengan perluasan ke organ rongga panggul lain 7
  • 8. IIA Penyebaran tumor ke saluran tuba atau uterus IIB Penyebaran tumor ke organ panggul lain, termasuk ke rongga peritonium IIC Seperti IIA atau IIB, disertai acites dan pemeriksaan cairan peritoneum, positif sel kanker III Tumor terbatas di dalam rongga panggul, dengan penyebaran ke rongga perut di luar panggul, dan/atau kelenjargetah bening di belakang rongga perut positif mengandung sel kanker IV Terjadi penyebaran luas atau ke tempat organ yang jauh dari rongga panggul (Faisal Yatim, 2005 : 33) G. Komplikasi  Perdarahan dalam kista: Perlahan menimbulan rasa sakit dan kemudian mendadak menjadi akut abdomen.  Torsi tangkai kista.dapat terjadi pada tumor dengan panjang tangkai sekitar 5 cm atau lebih dan ukurannya masih kecil dan gerakan yang terbatas .Sering terjadi pada saat hamil dan asca partumdan saat terjadi akut abdomen.  Robekan dinding kista Disebabkan oleh trauma langsung pada kista ovariiterjadi saat torsikista dan dapat menimbulkan perdarahan akut abdomen  Infeksi kista Menimbulkan gejala dolor , kolor dan fungsiolesa.perut tegang dan panas hasil pemeriksaan laboratorium menujukkan gejala infeksi  Degenerasi ganas Keganasan ovarium silent killer diketahui setelah stadium lanjut sedangkan perubahan tidak jelas Gejala keganasan kista ovarii:tumor cepat membesar ,berbenjol benjol,terdapat asites ,tubuh bagian atas kering sedangkan bagian bawah terjadi oedema. 8
  • 9. H. Penatalaksanaan Pembedahan Peranan bedah pada manajemen tumor ovarium sangat menonjol, karena selain untuk tujuan terapi, juga untuk menentukan stadium tumor, tindakan bedah tergantung pada stadium tumor, tumor stadium I dan II biasanya dilakukan salpingoverektomy, pada golongan rendah 90% tanpa teraphi bedah. Pada wanita usia muda dan varietas rendah tindakan overektromy dapat dilakukan apabila tumor pada stadium I. Tindakan siturekduski biasanya dilakukan pada stadium lanjut, dimana tumor tidak mungkin diangkat seluruhnya. Tujuan situreduksi adalah mensterilisasi tumor sehingga kemoteraphi atau radioteraphi lebih efektif, pada siturenduksi tumor diangkat sebanyak mungkin. Baik tumor primer atau tumor yang tumbuh diabdomen. Untuk mencegah hal-hal yang tidak perlu pengobatan berlebihan yang memberikan efek toksin dari kemoteraphi disarankan untuk dilakukan pembedahan rongga abdomen ( laparotamy). 9
  • 10. BAB III ASKEP TEORITIS A. Pengkajian 1. Identitas klien Meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, agama dan alamat, diagnosa medis serta data penanggung jawab Alasan masuk rumah sakit Biasanya klien merasa nyeri pada daerah perut dan terasa ada massa di daerah abdomen, mual, perdarahan. 2. Riwayat Kesehatan Riwayat kesehatan sekarang Merupakan data yang diperlukan untuk mengetahui kondisi kesehatan klien saat ini. Keluhan yang dirasakan klien post operasi biasanya nyeri sebagai efek dari pembedahan seperti: cemas, gangguan aktifitas, dan gangguan nutrisi 3. Riwayat kesehatan dahulu Merupakan data yang diperlukan untuk mengetahui kondisi kesehatan klien sebelum menderita penyakit sekarang, seperti pernah mengalami kanker atau tumor pada organ lain. 4. Riwayat kesehatan keluarga Apakah keluarga klien ada yang menderita penyakit seperti yang diderita klien, dan untuk menentukan apakah ada penyebab herediter atau tidak. 5. Riwayat perkawinan Jumlah perkawinan dan lama perkawinan merupakan salah satu faktor predisposisi terjadinya tumor ovarium. 6. Riwayat kehamilan dan persalinan Dengan kehamilan dan persalinan/tidak, hal ini tidak mempengaruhi untuk tumbuh/tidaknya suatu tumor ovarium. 7. Riwayat menstruasi Klien dengan tumor ovarium kadang-kadang terjadi digumenorhea dan bahkan sampai amenorhea. 10
  • 11. B. Pemeriksaan Fisik Dilakukan mulai dari kepala sampai ekstremitas bawah secara sistematis a. Kepala 1. Hygiene rambut 2. Keadaan rambut b. Mata. 1. Sklera : ikterik/tidak 2. Konjungtiva : anemis/tidak 3. Mata : simetris/tidak c. Leher 1. Ada/tidak adanya pembengkakan kelenjer tyroid 2. Ada/tidak adanya Tekanan vena jugolaris. d. Dada Pernapasan 1. Jenis pernapasan 2. Bunyi napas 3. Penarikan sela iga e. Abdomen 1. Nyeri tekan pada abdomen. 2. Teraba massa pada abdomen. f. Ekstremitas 1. Nyeri panggul saat beraktivitas. 2. Tidak ada kelemahan. g. Eliminasi, urinasi 1. Adanya konstipasi 2. Susah BAK C. Data Sosial Ekonomi Tumor ovarium dapat terjadi pada semua golongan masyarakat dan berbagai tingkat umur, baik sebelum masa pubertas maupun sebelum menopause. D. Data Spritual Klien menjalankan kegiatan keagamaannya sesuai dengan kepercayaannya. 11
  • 12. E. Data Psikologis Klien dengan post operasi tumor ovarium mengalami cemas terhadap segala hal yang terjadi mengenai penyakitnya misalnya cemas akan perawatan luka bekas operasi karena kurang pengetahuan klien F. Pola kebiasaan Sehari-hari Biasanya klien dengan tumor ovarium mengalami gangguan dalam aktivitas, dan tidur karena merasa nyeri G. Rencana Pulang Hal ini perlu dikaji untuk mengidentifikasi bantuan yang dibutuhkan klien untuk perawatan di rumah. Diagnosa yang mungkin muncul : 1. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan luka bekas operasi ( Marilyn, 2000: 915) 2. Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual, muntah ( Marilyn, 2000 : 537) 3. Gangguan pemenuhan aktivitas berhubungan dengan nyeri luka operasi (Linda Juall, 2000: 116) 4. Resiko terjadinya infeksi berhubungan dengan luka bekas operasi ( Marilynn, 2000 : 908) 5. Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang proses perawatan dan akibat lanjut dari tindakan operasi ( Marilynn, 2000 : 904) 12
  • 13. BAB IV TINJAUAN KASUS A. Anamnesis Kasus Ny. D (36th) masuk Rs pada tanggal 02 maret 2006 dengan keluhan nyeri pada panggul saat beraktivitas dan saat menstruasi, nyeri perut bagian bawah dan mual muntah. Pada akhir 2005 Ny. D pernah dirawat selama 5 hari dengan penyakit Gg. pada pencernaan. Saat dilakukan pemeriksaan perut klien tampak buncit, klien mengatakan siklus menstruasi yang panjang, BB menurun (seminggu 2kg) 65kg= 63kg , serta sulit BAK (Nyeri :7) adanya penekanan panggul. Pemeriksaan diagnostic hasil USG dan laparaskopi. TD : 100/70 mmHg , Nadi : 102 x/m. Rr : 22 x / m. Suhu : 370 C , volume urin: 150cc/hari 13
  • 14. FORMAT DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN KISTA OVARIUM 1. Pengkajian keperawatan Pegkajian dilakukan pada tanggal 02 maret 2006 pukul 13.00 WIB. Pengkajian dilakukan dengan teknik wawancara dan pemeriksaan fisik. a. Biodata 1. Identitas klien Nama : Ny. D Umur : 36 tahun Jenis kelamin : perempuan Status perkawinan : kawin Suku/ bangsa : minang Pendidikan : SMA Pekerjaan : URT Alamat : jl.paris no.09 Tgl masuk Rs : 02 maret 2005 2. Identitas penanggung jawab Nama : Tn. S Umur : 40 tahun Jenis kelamin : laki – laki Suku : jawa Agama :islam Pekerjaan : wiraswasta Hubungan dengan pasien : suami Nomor yang mudah dihub: 085266xxxxxx 14
  • 15. b. Riwayat kesehatan pasien Keluhan utama : klien mengeluh nyeri perut bagian bawah dan sakit pada pinggul saat beraktivitas serta saat menstruasi dan mual muntah. RKS : klien mengeluh nyeri pinggul saat beraktivitas serta saat menstruasi dan mual muntah, klien juga mengatakan siklus menstruasi panjang. RKD : klien pernah dirawat pada akhir tahun 2005 dengan penyakit gangguan pencernaan. c. Pemeriksaan fisik  Tingkat kesadaran : composmentis (kesadaran penuh)  TTV : TD: 100/70 mmHg RR: 22x N: 102x S: 37oC  Kepala : tidak terasa sakit  Mata : ikterik  Wajah : tidak adanya edema  Mulut & tenggorokan : tidak berbau dan tidak sakit  Pernapasan : teratur  Nutrisi : nafsu makan menurun, mual muntah.  Eliminasi BAB : 1x dalam 2 hari , BAK : 150cc/hari sulit berkemih.  Pola istirahat : kesulitan saat tidur karena adanya rasa nyeri tekan pada abdomen. d. Diagnosa yang muncul 1. Gangguan rasa nyaman ( Nyeri ) berhubungan dengan putaran tangkai tumor/ infeksi pada tumor. 2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual, muntah. 3. Gangguan retensi urine berhubungan dengan penekanan daerah sekitar panggul. 4. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan ketidak nyaman (nyeri). 5. Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang penyakit. 15
  • 16. B. Analisa Data No. DATA ETIOLOGI MK Ds : Adanya benjolan Gangguan rasa - Os mengeluh nyeri pada pada perut bagian nyaman nyeri panggul saat beraktivitas bawah. dan menstruasi - Os mengatakan nyeri perut bagian bawah. 1. Do : - Skala nyeri 7 - Perut Os tampak buncit - Nadi : 102 x/m - Suhu : 370 C - Pem.diagnostik : hasil USG - Laparoskopi Ds : Mual, muntah Nutrisi kurang dari - Os mengatakan mual kebutuhan tubuh. muntah - Os mengatakan pernah di rawat dengan gg.pencernaan selama 5 hari. Do : - BB menurun 2. (seminggu 2kg) 65kg= 63kg - Suhu : 370 C - Os makan sedikit (1/4 dari sepiring nasi) 16
  • 17. Ds : penekanan daerah Gangguan retensi - Os mengatakan sulit BAK sekitar panggul. urine / BAB karena benjolan pada panggul. 3. Do : - BAK volume 150cc/hari - Nadi : 102 x/m - TD: 100/70 mmHg 17
  • 18. NCP (Nursing Care Plain) Diagnosa Rencana Asuhan Keperawatan keperawatan Tujuan Intervensi Rasional 1. Ganggu Setelah melakukan 1. Lakukan 1. Membant an rasa 2x24jam nyeri berkurang pengkajian nyeri u nyaman dengan KH: secara mengeval komprehensif (Nyeri) 1. Klien tampak uasi termasuk lokasi, berhubu rileks. derajat karakteristik, ngan 2. Skala nyeri nyeri. durasi, frekuensi, dengan berkurang. 2. Mengetah kualitas. putaran 3. TTV dalam batas 2. Observasi reaksi ui tingkat tangkai normal. nonverbal dari kenyaman tumor/ 4. Klien dapat ketidaknyamanan an klien. infeksi mengatasi nyeri. 3. Kontrol 3. Mengetah pada lingkungan yang ui tumor dapat penyebab mempengaruhi nyeri. nyeri seperti suhu 4. Mengalih ruangan, kan pencahayaan dan perhatian kebisingan. klien saat 4. Ajarkan tentang merasa teknik non farmakologi: napas nyeri dalam, relaksasi, hingga distraksi, kompres nyeri hangat/ dingin berkurang 5. Berikan analgetik . untuk mengurangi 5. Membant nyeri u 6. Tingkatkan menguran istirahat gi nyeri. 7. Atur posisi 6. Agar klien senyaman dapat 18
  • 19. mungkin. beristiraha 8. Monitor vital sign t dengan sebelum dan baik dan sesudah pemberian cukup. analgesik pertama 7. Klien kali merasa nyaman dan rileks. 8. Mengetah ui perkemba ngan klien. 2. Nutrisi Dalam waktu 2x24jam 1. Tentukan 1. Mengetah kurang nutrisi pada klien terpenuhi BB ideal ui dari dengan KH: menurut keseimban usia dan kebutuh 1. Klien tidak merasa gn berat tinggi an mual dan muntah. badan dan badan. tubuh 2. Nutrisi klien tinggi. 2. Kajikema berhubu terpenuhi. 2. Mengetah mpuan ngan 3. BB klien ui klien dengan meningkat. untuk kecukupa mual, mendapatk n nutrisi. muntah. an dan 3. Menghitu mengguna ng kan nutrisi balance yang intake penting nutrisi. 3. Monitor 4. Mengetah intake ui riwayat nutrisi, alergi. spesifikka 5. Mengetah n porsi makanan ui 19
  • 20. yang seberapa dimakan. banyak 4. Kaji klien adanya untuk alergi makan. makanan. 6. Mengetah 5. Temani ui pasien saat makan peningkat untuk an BB mendoron klien. g intake 7. Agar tidak nutrisi. terjadi 6. Timbang mual pasien muntah. setiap 8. Agar klien minggu tidak dalam merasa kondisi mual. yang sama. 9. Agar klien 7. Berikan mengetah anti ui status muntah nutrisinya. sesuai instruksi sebelum makan. 8. Jika pasien muntah, anjurkan untuk tidak mengkons umsi makanan 20
  • 21. kesukaan. 9. Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi 3. Gangguan Setelah dilakukan askep 1. Monitor intake dan 1. mengetahui retensi urine 2x24jam di dapatkan output balance cairan. berhubungan dengan KH: 2. Monitor derajat 2. untuk 1. Tidak ada distensi bladder dengan mengurangi residu urine 3. Kaji pada pasien penekanan distensi. >100-200 untuk mencatat daerah sekitar 3. mengetahui cc output urine panggul. jumlah volume 2. Intake 4. Sediakan privacy urin klien. cairan untuk eliminasi dalam 5. Stimulasi reflek 4. menjaga rentang bladder dengan privasi. normal kompres dingin 5. untuk 3. Bebas dari pada abdomen. menghangatkan ISK 6. Kateterisaai jika atau memberikan 4. Tidak ada perlu kenyamanan spasme 7. Monitor tanda dan klien. bladder gejala ISK (panas, 6. jika klien 5. Balance hematuria, sangat sulit cairan perubahan bau dan berkemih. seimbang konsistensi urine) 7. mengetahui karakteristik urin. 21
  • 22. BAB V PENUTUP Kesimpulan Kista oarium merupakan pertumbuhan jaringan otot polos yang menimbulan pembengkakan yang dapat berissi cairan mauapun berbentuk padat. Kanker ovarium juga bisa terjadi karena beberapa faktor yaitu wanita nullipara, melahirkan pertama kali pada usia diatas 35 tahun dan wanita yang mempunyai keluarga dengan riwayat kanker ovarium, kanker payudara atau kanker kolon. Saran Adapun saran yang dapat penulis sampaikan : • Diperlukan deteksi dini terhadap semua keganasan penyakit kandungan terutama kista ovarium yang kebanyakan dapat menjadi ganas • Penyakit ini disebut juga dengan sillent killer karena gejala penyakitnya yang lambat terdeteksi oleh penderita dan kebanyakan diketahui saat kista sudah besar • Menghindari faktor pemicu timbulnya kista ovarium dan peningkatan status gizi sangatlah penting karena dari tubuh yang sehat akan memperkecil kemungkinan untuk terjangkit penyakit • Menghindari makanan yang mengandung zat kimia dan makanan siap saji . 22
  • 23. DAFTAR PUSTAKA Mansjoer ,Arif.2001.Kapita Selekta Kedokteran .Jakarta : EGC Marylynn. E.Doengus. (2000). Rencana Asuhan keperawatan, edisi 3, penerbit buku kedokteran, Jakarta. Manuaba ,I Gede Bagus.2004,Kapita Selekta Kedokteran dan KB .Jakarta : EGC Prawiroharjo,Sarwono.2005.Ilmu Kandungan .Jakarta : YBPSP ---------.2005.Ilmu Kebidanan .Jakarta : YBPSP Sylvia Anderson. (2000). Patofisiologo penyakit, edisi 4, penerbit EGC buku kedokteran, Jakarta. Sarwono P. ( 1999). Ilmu Kandungan, Yayasan bina pustaka, edisi 2, Jakarta. TIM FK UNPADJ.2001.Ginekologi.Bandung : FK UNPADJ 23