SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  6
IDENTIFIKASI DAN CARA PEMISAHAN
OBAT
A. Tujuan
Memberikan keterampilan dan pengetahuan terhadap mahasiswa tentang cara identifikasi,
pemurnian, dan pemisahan obat.
B. Landasan Teori
Suatu bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan diagnose, mencegah,
mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau
kelainan badaniah dan rokhaniah pada manusia atau hewa, memperelok badan atau bagian badan
manusia biasa kita kenal dengan nama obat (Anief, 2004).
Intensitas efek farmakologik suatu obat seringkali dikaitkan dengan dosis obat yang
dikonsumsi. Namun sebenarnya konsentrasi obat bebas yang berikatan dengan reseptor-lah yang
menentukan besarnya efek farmakologik yang diberikan oleh suatu obat. Reseptor sebagian besar
terdapat dalam sel-sel jaringan. Oleh karena sebagian besar sel-sel jaringan diperfusi oleh darah,
maka pemeriksaan kadar obat dalam darah merupakan suatu metode yang paling akurat untuk
pemantauan pengobatan dan pengoptimalan manfaat terapi obat dalam pelayanan farmasi
(Harmita, dkk, 2004).
Analisis senyawa-senyawa obat dengan berbagai pereaksi memberikan hasil berupa warna
dan atau endapan pada beberapa pereaksi kimia. Pada analisis secara mikrokristal, senyawa-
senyawa obat memberikan Kristal yang berbda dan spesifik dengan berbagai reagen (Samah,
2007).
Berdasarkan tahap proses pemisahan, metode pemisahan dapat dibedakan menjadi dua
golongan, yaitu metode pemisahan sederhana dan metode pemisahan kompleks.
1. Metode Pemisahan Sederhana
Metode pemisahan sederhana adalah metode yang menggunakan cara satu tahap. Proses ini
terbatas untuk memisahkan campuran atau larutan yang relatif sederhana.
2. Metode Pemisahan Kompleks
Metode pemisahan kompleks memerlukan beberapa tahapan kerja, diantaranya penambahan
bahan tertentu,pengaturan proses mekanik alat, dan reaksi-reaksi kimia yang diperlukan. Metode
ini biasanya menggabungkan dua atau lebih metode sederhana. Contohnya, pengolahan bijih dari
pertambangan memerlukan proses pemisahan kompleks (Stahl, 1985).
C. Alat dan Bahan
 Alat :
 Mortar
 Tabung reaksi
 Pipet tetes
 Batang pengaduk
 Bahan :
 Vitamin B1
 Vitamin C
 Obat batuk
 Asam salisilat
 Methanol
 Larutan H2SO4 pekat
 Kanji
 Larutan HCl
 Aquades
 Larutan alfa-naftol

D. Prosedur Kerja
a. Vitamin B1
 Dihaluskan
 Dibau
Bau seperti kacang
b. Vitamin C
 Diemut
Rasa masam
c. Golongan Karbohidrat
 Dimasukkan dalam tabung reaksi
 Dilarutkan dalam aquades
 Ditambahkan larutan alfa-naftol
 Ditetesi H2SO4
Berwarna ungu
d. Efedrin HCl
 Dimasukkan dalam tabung reaksi
 Dilarutkan dalam aquades
 Ditetesi H2SO4
 Ditambahkan HCl
Tidak terjadi perubahan
e. Asam salisilat
 Dimasukkan dalam tabung reaksi
 Dilarutkan dalam aquades
 Ditambahkan FeCl3
Berwarna ungu
 Disimpan dibawah sinar ultraviolet
Cahaya ungu
 Dimasukkan dalam tabung reaksi
 Ditambahkan H2SO4
 Ditambahkan methanol
 Dikocok
 Dipanaskan
Tidak terjadi perubahan
E. Hasil Pengamatan
Bahan Perlakuan Hasil
Efedrin HCl Dimasukkan dalam tabung reaksi Tidak terjadi perubahan
(obat batuk) Ditambah aquades
 Ditambahksn H2SO4
 Ditambahkan HCl
Kanji
 Dilarutkan dalam aquades
 Ditambahkan larutan alfa-naftol di dalam
alcohol
 Ditetesi H2SO4
Berwarna ungu
Vitamin B1
 Dihaluskan
 Dibau
Bau kacang
Vitamin C  Diemut Rasa masam
Asam salisilat
 Dilarutkan dalam aquades
 Ditambahkan FeCl3
Berwarna ungu
Asam salisilat
 Ditambahkan H2SO4
 Ditambahkan methanol
 Dikocok
 Dipanaskan
Bau minyak gandapura
(metal salisilat)
Asam salisilat Disimpan di bawah sinar ultraviolet Cahaya ungu
F. Pembahasan
Pada percobaan uji vitamin B1 dan vitamin C dengan menggunakan metode Organoleptis.
Pada vitamin B1 yang telah dihaluskan dengan menggunakan mortar yang kemudian dicium
bau’a dimana menghasilkan bau seperti kacang. Pada vitamin C cukup diemut dan menghasilkan
positif vitamin C dengan rasa masam.
Pada percobaan pengujian efedrin HCl pada obat batuk dengan melarutkannya menggunakan
aquades dan ditambahkan H2SO4 dan HCl sehingga hasil yang didapatkan yaitu tidak adanya
perubahan pada larutan tersebut. Hal ini mungkin dikarenakan kandungan efedrin HCl pada obat
batuk tersebut ada tapi dalam jumlah yang sedikit.
Pada percobaan uji karbohidrat dengan menggunakan kanji sebagai senyawa yang akan diuji.
Dengan menggunakan reaksi Mollisch yaitu larutan senyawa uji dalam aquades ditambah larutan
alfa-naftol dalam alcohol kemudian ditambahakan H2SO4pekat sehingga menghasilkan larutan
berwarna ungu. Hal ini menunjukkan reaksi positif senyawa uji terdapat gugus alcohol polivalen.
Pada percobaan asam salisilat dilakukan sebanyak 3 tiga kali. Cara pertama dengan
menambahkan FeCl3 ke dalam asam salisilat yang telah dilarutkan dalam aquades dan
menghasilkan larutan yang berwarna ungu. Cara kedua dengan menambahkan H2SO4dan
methanol lalu dikocok dan dipanaskan sehingga menghasilkan bau minyak gandapuro. Minyak
gandapuro merupakan hasil oksidasi dari methanol dengan asam salisilat yang menjadi metal
salisilat yang baunya sama seperti minyak gandapura. Pada cara ketiga, disimpan dibawah sinar
ultra violet yang menghasilkan warna ungu. Warna ungu ini disebabkan adanya fluoresensi ungu
dari asam salisilat.
G. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa identifikasi obat dapat
dilakukan dengan beberapa metode.
D A F T A R P U S T A K A
Anief, Moh. 2004. Ilmu Meracik Obat. Yogyakarta: UGM Press.
Harmita, dkk. 2004. Metode Penetapan Kadar Meloxicam dalam Darah Manusia in Vitro Secara
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi. Majalah Ilmu Kefarmasian. Vol (1), 79-92.
Samah, Asmaedy. 2007. Identifikasi Beberapa Obat Antivirus dan Antikanker dalam Berbagai
Sediaan. Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi. Vol (12), 73-81.
Stahl, Egon. 1985. Analisis Obat. Bandung: ITB Press.
Diposkan oleh Cii_Cii Mey-mey di 07.58

Contenu connexe

Tendances

1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat
alvi lmp
 
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Dokter Tekno
 
Laporan Praktikum Pembakuan HCl
Laporan Praktikum Pembakuan HClLaporan Praktikum Pembakuan HCl
Laporan Praktikum Pembakuan HCl
yassintaeka
 
Analisis kualitatif
Analisis kualitatifAnalisis kualitatif
Analisis kualitatif
ZamZam Pbj
 
30435971 farmasi-fisika-kelarutan
30435971 farmasi-fisika-kelarutan30435971 farmasi-fisika-kelarutan
30435971 farmasi-fisika-kelarutan
Yaumil Fajri
 
Alkohol dan fenol
Alkohol dan fenolAlkohol dan fenol
Alkohol dan fenol
XINYOUWANZ
 

Tendances (20)

1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat
 
Praktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid ketonPraktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid keton
 
Farmasi fisika-kelarutan
Farmasi fisika-kelarutanFarmasi fisika-kelarutan
Farmasi fisika-kelarutan
 
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
 
Laporan hidrolisis sukrosa
Laporan hidrolisis sukrosaLaporan hidrolisis sukrosa
Laporan hidrolisis sukrosa
 
Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)
 
Iodometri dan iodimetri
Iodometri dan iodimetriIodometri dan iodimetri
Iodometri dan iodimetri
 
Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1
 
Essay anion
Essay anionEssay anion
Essay anion
 
Laporan Praktikum Pembakuan HCl
Laporan Praktikum Pembakuan HClLaporan Praktikum Pembakuan HCl
Laporan Praktikum Pembakuan HCl
 
PRAKTIKUM LARUTAN BUFFER
PRAKTIKUM LARUTAN BUFFERPRAKTIKUM LARUTAN BUFFER
PRAKTIKUM LARUTAN BUFFER
 
Kimia Organik Kelarutan Senyawa Berdasar Keporalannya
Kimia Organik Kelarutan Senyawa Berdasar KeporalannyaKimia Organik Kelarutan Senyawa Berdasar Keporalannya
Kimia Organik Kelarutan Senyawa Berdasar Keporalannya
 
Kromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipisKromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipis
 
Analisis kualitatif
Analisis kualitatifAnalisis kualitatif
Analisis kualitatif
 
30435971 farmasi-fisika-kelarutan
30435971 farmasi-fisika-kelarutan30435971 farmasi-fisika-kelarutan
30435971 farmasi-fisika-kelarutan
 
Stabilitas Obat
Stabilitas ObatStabilitas Obat
Stabilitas Obat
 
Uji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan SuspensiUji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan Suspensi
 
Emulsi Farmasi
Emulsi FarmasiEmulsi Farmasi
Emulsi Farmasi
 
Titik lebur
Titik leburTitik lebur
Titik lebur
 
Alkohol dan fenol
Alkohol dan fenolAlkohol dan fenol
Alkohol dan fenol
 

Similaire à Identifikasi dan cara pemisahan obat

laporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basalaporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basa
wd_amaliah
 

Similaire à Identifikasi dan cara pemisahan obat (20)

Percobaan 3.docx
Percobaan 3.docxPercobaan 3.docx
Percobaan 3.docx
 
Isolasi piperin b3 fitokimia
Isolasi piperin b3 fitokimiaIsolasi piperin b3 fitokimia
Isolasi piperin b3 fitokimia
 
Acara I Pembuatan Larutan dan Standarisasinya
Acara I Pembuatan Larutan dan StandarisasinyaAcara I Pembuatan Larutan dan Standarisasinya
Acara I Pembuatan Larutan dan Standarisasinya
 
lipid- biokimia
lipid- biokimialipid- biokimia
lipid- biokimia
 
Tujuan
TujuanTujuan
Tujuan
 
Laporan Praktikum Konsep Analisis Kuantitatif dan Pengukuran pH
Laporan Praktikum Konsep Analisis Kuantitatif dan Pengukuran pHLaporan Praktikum Konsep Analisis Kuantitatif dan Pengukuran pH
Laporan Praktikum Konsep Analisis Kuantitatif dan Pengukuran pH
 
Identifikasi Antioksidan
Identifikasi AntioksidanIdentifikasi Antioksidan
Identifikasi Antioksidan
 
Asam basa
Asam basaAsam basa
Asam basa
 
Uji Xantoprotein
Uji XantoproteinUji Xantoprotein
Uji Xantoprotein
 
Laporan titrasi
Laporan titrasiLaporan titrasi
Laporan titrasi
 
Kimia titrasi
Kimia   titrasiKimia   titrasi
Kimia titrasi
 
bahan tambahan makanan
bahan tambahan makananbahan tambahan makanan
bahan tambahan makanan
 
laporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basalaporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basa
 
Final acara 2 analisa kualitatif anion
Final acara 2 analisa kualitatif anionFinal acara 2 analisa kualitatif anion
Final acara 2 analisa kualitatif anion
 
Modul 2 tes kualitatif dan kuantitatif karbohidrat
Modul 2   tes kualitatif dan kuantitatif karbohidratModul 2   tes kualitatif dan kuantitatif karbohidrat
Modul 2 tes kualitatif dan kuantitatif karbohidrat
 
Laporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam BasaLaporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam Basa
 
Modul 3 tes kuantitatif dan kualitatif lipid
Modul 3   tes kuantitatif dan kualitatif lipidModul 3   tes kuantitatif dan kualitatif lipid
Modul 3 tes kuantitatif dan kualitatif lipid
 
3322 6485-1-sm
3322 6485-1-sm3322 6485-1-sm
3322 6485-1-sm
 
Indikator asam basa
Indikator asam  basaIndikator asam  basa
Indikator asam basa
 
Indikator asam basa
Indikator asam  basaIndikator asam  basa
Indikator asam basa
 

Dernier

2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
Meboix
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
andi861789
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Acephasan2
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
hurufd86
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
Acephasan2
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
NadrohSitepu1
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
Meboix
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
Acephasan2
 

Dernier (20)

2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 

Identifikasi dan cara pemisahan obat

  • 1. IDENTIFIKASI DAN CARA PEMISAHAN OBAT A. Tujuan Memberikan keterampilan dan pengetahuan terhadap mahasiswa tentang cara identifikasi, pemurnian, dan pemisahan obat. B. Landasan Teori Suatu bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan diagnose, mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rokhaniah pada manusia atau hewa, memperelok badan atau bagian badan manusia biasa kita kenal dengan nama obat (Anief, 2004). Intensitas efek farmakologik suatu obat seringkali dikaitkan dengan dosis obat yang dikonsumsi. Namun sebenarnya konsentrasi obat bebas yang berikatan dengan reseptor-lah yang menentukan besarnya efek farmakologik yang diberikan oleh suatu obat. Reseptor sebagian besar terdapat dalam sel-sel jaringan. Oleh karena sebagian besar sel-sel jaringan diperfusi oleh darah, maka pemeriksaan kadar obat dalam darah merupakan suatu metode yang paling akurat untuk pemantauan pengobatan dan pengoptimalan manfaat terapi obat dalam pelayanan farmasi (Harmita, dkk, 2004). Analisis senyawa-senyawa obat dengan berbagai pereaksi memberikan hasil berupa warna dan atau endapan pada beberapa pereaksi kimia. Pada analisis secara mikrokristal, senyawa- senyawa obat memberikan Kristal yang berbda dan spesifik dengan berbagai reagen (Samah, 2007). Berdasarkan tahap proses pemisahan, metode pemisahan dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu metode pemisahan sederhana dan metode pemisahan kompleks. 1. Metode Pemisahan Sederhana Metode pemisahan sederhana adalah metode yang menggunakan cara satu tahap. Proses ini terbatas untuk memisahkan campuran atau larutan yang relatif sederhana. 2. Metode Pemisahan Kompleks
  • 2. Metode pemisahan kompleks memerlukan beberapa tahapan kerja, diantaranya penambahan bahan tertentu,pengaturan proses mekanik alat, dan reaksi-reaksi kimia yang diperlukan. Metode ini biasanya menggabungkan dua atau lebih metode sederhana. Contohnya, pengolahan bijih dari pertambangan memerlukan proses pemisahan kompleks (Stahl, 1985). C. Alat dan Bahan  Alat :  Mortar  Tabung reaksi  Pipet tetes  Batang pengaduk  Bahan :  Vitamin B1  Vitamin C  Obat batuk  Asam salisilat  Methanol  Larutan H2SO4 pekat  Kanji  Larutan HCl  Aquades  Larutan alfa-naftol  D. Prosedur Kerja a. Vitamin B1  Dihaluskan
  • 3.  Dibau Bau seperti kacang b. Vitamin C  Diemut Rasa masam c. Golongan Karbohidrat  Dimasukkan dalam tabung reaksi  Dilarutkan dalam aquades  Ditambahkan larutan alfa-naftol  Ditetesi H2SO4 Berwarna ungu d. Efedrin HCl  Dimasukkan dalam tabung reaksi  Dilarutkan dalam aquades  Ditetesi H2SO4  Ditambahkan HCl Tidak terjadi perubahan e. Asam salisilat
  • 4.  Dimasukkan dalam tabung reaksi  Dilarutkan dalam aquades  Ditambahkan FeCl3 Berwarna ungu  Disimpan dibawah sinar ultraviolet Cahaya ungu  Dimasukkan dalam tabung reaksi  Ditambahkan H2SO4  Ditambahkan methanol  Dikocok  Dipanaskan Tidak terjadi perubahan E. Hasil Pengamatan Bahan Perlakuan Hasil Efedrin HCl Dimasukkan dalam tabung reaksi Tidak terjadi perubahan
  • 5. (obat batuk) Ditambah aquades  Ditambahksn H2SO4  Ditambahkan HCl Kanji  Dilarutkan dalam aquades  Ditambahkan larutan alfa-naftol di dalam alcohol  Ditetesi H2SO4 Berwarna ungu Vitamin B1  Dihaluskan  Dibau Bau kacang Vitamin C  Diemut Rasa masam Asam salisilat  Dilarutkan dalam aquades  Ditambahkan FeCl3 Berwarna ungu Asam salisilat  Ditambahkan H2SO4  Ditambahkan methanol  Dikocok  Dipanaskan Bau minyak gandapura (metal salisilat) Asam salisilat Disimpan di bawah sinar ultraviolet Cahaya ungu F. Pembahasan Pada percobaan uji vitamin B1 dan vitamin C dengan menggunakan metode Organoleptis. Pada vitamin B1 yang telah dihaluskan dengan menggunakan mortar yang kemudian dicium bau’a dimana menghasilkan bau seperti kacang. Pada vitamin C cukup diemut dan menghasilkan positif vitamin C dengan rasa masam. Pada percobaan pengujian efedrin HCl pada obat batuk dengan melarutkannya menggunakan aquades dan ditambahkan H2SO4 dan HCl sehingga hasil yang didapatkan yaitu tidak adanya perubahan pada larutan tersebut. Hal ini mungkin dikarenakan kandungan efedrin HCl pada obat batuk tersebut ada tapi dalam jumlah yang sedikit. Pada percobaan uji karbohidrat dengan menggunakan kanji sebagai senyawa yang akan diuji. Dengan menggunakan reaksi Mollisch yaitu larutan senyawa uji dalam aquades ditambah larutan
  • 6. alfa-naftol dalam alcohol kemudian ditambahakan H2SO4pekat sehingga menghasilkan larutan berwarna ungu. Hal ini menunjukkan reaksi positif senyawa uji terdapat gugus alcohol polivalen. Pada percobaan asam salisilat dilakukan sebanyak 3 tiga kali. Cara pertama dengan menambahkan FeCl3 ke dalam asam salisilat yang telah dilarutkan dalam aquades dan menghasilkan larutan yang berwarna ungu. Cara kedua dengan menambahkan H2SO4dan methanol lalu dikocok dan dipanaskan sehingga menghasilkan bau minyak gandapuro. Minyak gandapuro merupakan hasil oksidasi dari methanol dengan asam salisilat yang menjadi metal salisilat yang baunya sama seperti minyak gandapura. Pada cara ketiga, disimpan dibawah sinar ultra violet yang menghasilkan warna ungu. Warna ungu ini disebabkan adanya fluoresensi ungu dari asam salisilat. G. Kesimpulan Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa identifikasi obat dapat dilakukan dengan beberapa metode. D A F T A R P U S T A K A Anief, Moh. 2004. Ilmu Meracik Obat. Yogyakarta: UGM Press. Harmita, dkk. 2004. Metode Penetapan Kadar Meloxicam dalam Darah Manusia in Vitro Secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi. Majalah Ilmu Kefarmasian. Vol (1), 79-92. Samah, Asmaedy. 2007. Identifikasi Beberapa Obat Antivirus dan Antikanker dalam Berbagai Sediaan. Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi. Vol (12), 73-81. Stahl, Egon. 1985. Analisis Obat. Bandung: ITB Press. Diposkan oleh Cii_Cii Mey-mey di 07.58