Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi dan cara pemisahan obat melalui beberapa metode seperti organoleptis, reaksi kimia, dan kromatografi. Metode-metode tersebut digunakan untuk mengidentifikasi vitamin, obat batuk, karbohidrat, dan asam salisilat. Dokumen ini juga menjelaskan alat, bahan, prosedur kerja, dan hasil pengamatan dari berbagai uji yang dilakukan untuk mengidentifikasi beberapa jenis
1. IDENTIFIKASI DAN CARA PEMISAHAN
OBAT
A. Tujuan
Memberikan keterampilan dan pengetahuan terhadap mahasiswa tentang cara identifikasi,
pemurnian, dan pemisahan obat.
B. Landasan Teori
Suatu bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan diagnose, mencegah,
mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau
kelainan badaniah dan rokhaniah pada manusia atau hewa, memperelok badan atau bagian badan
manusia biasa kita kenal dengan nama obat (Anief, 2004).
Intensitas efek farmakologik suatu obat seringkali dikaitkan dengan dosis obat yang
dikonsumsi. Namun sebenarnya konsentrasi obat bebas yang berikatan dengan reseptor-lah yang
menentukan besarnya efek farmakologik yang diberikan oleh suatu obat. Reseptor sebagian besar
terdapat dalam sel-sel jaringan. Oleh karena sebagian besar sel-sel jaringan diperfusi oleh darah,
maka pemeriksaan kadar obat dalam darah merupakan suatu metode yang paling akurat untuk
pemantauan pengobatan dan pengoptimalan manfaat terapi obat dalam pelayanan farmasi
(Harmita, dkk, 2004).
Analisis senyawa-senyawa obat dengan berbagai pereaksi memberikan hasil berupa warna
dan atau endapan pada beberapa pereaksi kimia. Pada analisis secara mikrokristal, senyawa-
senyawa obat memberikan Kristal yang berbda dan spesifik dengan berbagai reagen (Samah,
2007).
Berdasarkan tahap proses pemisahan, metode pemisahan dapat dibedakan menjadi dua
golongan, yaitu metode pemisahan sederhana dan metode pemisahan kompleks.
1. Metode Pemisahan Sederhana
Metode pemisahan sederhana adalah metode yang menggunakan cara satu tahap. Proses ini
terbatas untuk memisahkan campuran atau larutan yang relatif sederhana.
2. Metode Pemisahan Kompleks
2. Metode pemisahan kompleks memerlukan beberapa tahapan kerja, diantaranya penambahan
bahan tertentu,pengaturan proses mekanik alat, dan reaksi-reaksi kimia yang diperlukan. Metode
ini biasanya menggabungkan dua atau lebih metode sederhana. Contohnya, pengolahan bijih dari
pertambangan memerlukan proses pemisahan kompleks (Stahl, 1985).
C. Alat dan Bahan
Alat :
Mortar
Tabung reaksi
Pipet tetes
Batang pengaduk
Bahan :
Vitamin B1
Vitamin C
Obat batuk
Asam salisilat
Methanol
Larutan H2SO4 pekat
Kanji
Larutan HCl
Aquades
Larutan alfa-naftol
D. Prosedur Kerja
a. Vitamin B1
Dihaluskan
3. Dibau
Bau seperti kacang
b. Vitamin C
Diemut
Rasa masam
c. Golongan Karbohidrat
Dimasukkan dalam tabung reaksi
Dilarutkan dalam aquades
Ditambahkan larutan alfa-naftol
Ditetesi H2SO4
Berwarna ungu
d. Efedrin HCl
Dimasukkan dalam tabung reaksi
Dilarutkan dalam aquades
Ditetesi H2SO4
Ditambahkan HCl
Tidak terjadi perubahan
e. Asam salisilat
4. Dimasukkan dalam tabung reaksi
Dilarutkan dalam aquades
Ditambahkan FeCl3
Berwarna ungu
Disimpan dibawah sinar ultraviolet
Cahaya ungu
Dimasukkan dalam tabung reaksi
Ditambahkan H2SO4
Ditambahkan methanol
Dikocok
Dipanaskan
Tidak terjadi perubahan
E. Hasil Pengamatan
Bahan Perlakuan Hasil
Efedrin HCl Dimasukkan dalam tabung reaksi Tidak terjadi perubahan
5. (obat batuk) Ditambah aquades
Ditambahksn H2SO4
Ditambahkan HCl
Kanji
Dilarutkan dalam aquades
Ditambahkan larutan alfa-naftol di dalam
alcohol
Ditetesi H2SO4
Berwarna ungu
Vitamin B1
Dihaluskan
Dibau
Bau kacang
Vitamin C Diemut Rasa masam
Asam salisilat
Dilarutkan dalam aquades
Ditambahkan FeCl3
Berwarna ungu
Asam salisilat
Ditambahkan H2SO4
Ditambahkan methanol
Dikocok
Dipanaskan
Bau minyak gandapura
(metal salisilat)
Asam salisilat Disimpan di bawah sinar ultraviolet Cahaya ungu
F. Pembahasan
Pada percobaan uji vitamin B1 dan vitamin C dengan menggunakan metode Organoleptis.
Pada vitamin B1 yang telah dihaluskan dengan menggunakan mortar yang kemudian dicium
bau’a dimana menghasilkan bau seperti kacang. Pada vitamin C cukup diemut dan menghasilkan
positif vitamin C dengan rasa masam.
Pada percobaan pengujian efedrin HCl pada obat batuk dengan melarutkannya menggunakan
aquades dan ditambahkan H2SO4 dan HCl sehingga hasil yang didapatkan yaitu tidak adanya
perubahan pada larutan tersebut. Hal ini mungkin dikarenakan kandungan efedrin HCl pada obat
batuk tersebut ada tapi dalam jumlah yang sedikit.
Pada percobaan uji karbohidrat dengan menggunakan kanji sebagai senyawa yang akan diuji.
Dengan menggunakan reaksi Mollisch yaitu larutan senyawa uji dalam aquades ditambah larutan
6. alfa-naftol dalam alcohol kemudian ditambahakan H2SO4pekat sehingga menghasilkan larutan
berwarna ungu. Hal ini menunjukkan reaksi positif senyawa uji terdapat gugus alcohol polivalen.
Pada percobaan asam salisilat dilakukan sebanyak 3 tiga kali. Cara pertama dengan
menambahkan FeCl3 ke dalam asam salisilat yang telah dilarutkan dalam aquades dan
menghasilkan larutan yang berwarna ungu. Cara kedua dengan menambahkan H2SO4dan
methanol lalu dikocok dan dipanaskan sehingga menghasilkan bau minyak gandapuro. Minyak
gandapuro merupakan hasil oksidasi dari methanol dengan asam salisilat yang menjadi metal
salisilat yang baunya sama seperti minyak gandapura. Pada cara ketiga, disimpan dibawah sinar
ultra violet yang menghasilkan warna ungu. Warna ungu ini disebabkan adanya fluoresensi ungu
dari asam salisilat.
G. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa identifikasi obat dapat
dilakukan dengan beberapa metode.
D A F T A R P U S T A K A
Anief, Moh. 2004. Ilmu Meracik Obat. Yogyakarta: UGM Press.
Harmita, dkk. 2004. Metode Penetapan Kadar Meloxicam dalam Darah Manusia in Vitro Secara
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi. Majalah Ilmu Kefarmasian. Vol (1), 79-92.
Samah, Asmaedy. 2007. Identifikasi Beberapa Obat Antivirus dan Antikanker dalam Berbagai
Sediaan. Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi. Vol (12), 73-81.
Stahl, Egon. 1985. Analisis Obat. Bandung: ITB Press.
Diposkan oleh Cii_Cii Mey-mey di 07.58