Dokumen tersebut membahas tentang obligasi yang akan dimiliki hingga tanggal jatuh tempo. Obligasi diklasifikasikan menjadi tiga golongan berdasarkan tujuan manajemen, yaitu obligasi untuk dimiliki hingga jatuh tempo, tersedia untuk dijual, dan perdagangan. Dokumen ini juga menjelaskan tentang amortisasi agio dan disagio pada saat pembelian obligasi.
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Kewajiban jangka pendek
1.
2. Obligasi:
Surat hutang yang dikeluarkan oleh perusahaan lain.
Obligasi menjanjikan bunga tetap, misalnya 6 % dari
Nilai Nominal.
Bagi Investor yg akan memegang obligasi hingga
tanggal Jatuh Tempo, motivasinya adalah untuk
memperoleh bunga tetap.
Bab ini (TM ini) akan membahas permasalahan pada
Obligasi yang akan Dimiliki Hingga Tanggal Jatuh
Tempo (DHJT)
3. Untuk kepentingan pelaporan, Investasi Obligasi
diklasifikasikan ke dalam 3 golongan:
1. Investasi yg niatnya bagi manajemen untuk Dimiliki
Hingga Jatuh tempo (DHJT) atau Held to Maturity
2. Sekuritas Tersedia untuk Dijual (TUD) atau Available
for Sale.
3. Sekuritas Perdagangan atau Trading.
4. Obligasi memiliki Tanggal Pengeluaran
Tanggal Jatuh Tempo
Nilai Nominal
Bunga Nominal
Tanggal Bunga
5. Obligasi PT WK misalnya, dapat memiliki karakteristik sbb:
Tanggal pengeluaran 1 Januari 2008
Tanggal Jatuh Tempo 1 Januari 2012
Nilai Nominal per Lembar Rp 100.000
Bunga Nominal 12 % per Tahun
Tanggal Bunga 1/1 dan 1/7
D/K Pada tanggal bunga, siapapun (Investornya) yg memiliki
obligasi akan menerima bunga 6 % x Rp 100.000 = Rp 6.000 untuk
masa bunga sebelumnya.
Jika perusahaan membeli obligasi tsb pada tgl 1 Januari 2010 dan
berencana untuk memiliki hingga Tgl Jatuh Tempo (1 Jan 2012),
maka ia akan menerima aliran kas dari pendapatan bunga nominal
sebanyak 4 (empat) kali, masing-masing Rp 6.000, dan pelunasan
pada Tgl Jatuh Tempo sebesar Nilai Nominalnya Rp 100.000.
6. Secara Teoritis, Nilai obligasi adalah :
Nilai tunai (Present Value) dari (1) bunga periodik di masa
mendatang, dan (2) Nilai Nominal pada Tanggal Jatuh Tempo.
Untuk menilai tunaikan, digunakan bunga efektif yg berlaku di
Pasar Uang dg rumus:
7. Contoh: 1
Pada 1 Januari 2010 PT ABATA membeli obligasi PT MURAI .
Jika bunga efektif per semester 5 %,
Hitunglah Berpa nilai obligasi tsb.
JAWAB:
Perhitungannya sbb:
6.000 6.000 6.000 6.000 100.000
Nilai Obligasi = + + + +
=
(1,05)1 (1,05)2 (1,05)3 (1,05)4 (1,05)5
= 5.714,29 + 5.442,18 + 5.183,03 + 4.936,22 + 82.270,25
= 103.545,97
Maka nilai obligasi di atas secara teoritis adalah Rp 103.545,97
Jika dinyatakan dengan kurs = 103.545,97 : 100 = 103,54597 % (sering
ditulis = 103,54597).
Seandainya bunga efektif per semester 7 %, maka nilai obligasinya
adalah Rp 96.612,79. Bukti:
9. Harga Perolehan Investasi Obligasi adalah harga beli obligasi (tdk
termasuk bunga berjalan) + Biaya lainnya yg dikeluarkan
sehubungan dg perolehan (seperti, komisi makelar dan meterai)
Contoh: 2
Pada 1 januari 2010 PT ABATA membeli 12 % Obligasi PT MURAI,
nominal Rp 100.000, tanggal bunga 1/1 dan 1/7, dengan biaya
perolehan Rp 103.546. Manajemen PT ABATA mempunyai niat
untuk memiliki obligasi ini sampai tanggal jatuh temponya, yaitu 1
Januari 2012.
Buatlah Jurnalnya
Tgl Akun / Perkiraan D K
1 Jan ‘10 Pada saat mencatat Pembelian Obligasi, maka jurnalnya:
Investasi Obligasi - DHJT Rp 103.546
Kas Rp 103.546
10. Pada tanggal bunga, Investor menerima bunga sebesar % bunga
nominal di kalikan Nilai Nominal. Pada tanggal bunga, investor
mencatat pendapatan bunga untuk masa yg telah berlalu.
Contoh: 3
Melanjutkan pada contoh 2 di atas, pada 1 Juli 2010, PT ABATA
menerima bunga satu semester.
Maka Jurnal yang dibuat sbb:
Tgl Akun / Perkiraan D K
1 Juli ‘10 Pada saat mencatat Penerimaan bunga Obligasi
= 12/100 x 6/12 x Rp 100.000 = Rp 6.000, maka jurnalnya:
Kas Rp 6.000
Pendapatan Bunga Rp 6.000
11. Di dalam Penyesuaian diperlukan dua hal sbb:
1. Amortisasi Agio (Disagio)
2. Bunga Berjalan
AMORTISASI AGIO
Agio adalah selisih lebih biaya perolehan investasi obligasi di atas
nilai nominalnya.
Di contoh sebelumnya, Biaya perolehan investasi adalah 103.546,
sedangkan Nilai Nominalnya adalah Rp 100.000.
Jadi terjadi agio sebesar Rp 3.546 dg rincian sbb:
Harga Beli (Biaya Perolehan) Rp 103.546
Nilai Nominal Rp 100.000 –
Agio Rp 3.546
12. Agio ini diamortisasi sebagai pengurang pendapatan bunga ke periode2
selama pemilikan hingga Tanggal Jatuh tempo.
Pencatatannya melalui Jurnal Penyesuaian yg dilakukan pada setiap tanggal
bunga.
Jika pada akhir tahun buku tidak bertepatan dengan tanggal bunga, maka
pada akhir tahun buku dibuat penyesuaian untuk mengamortisasi agio.
Jurnal Penyesuaian sbb:
Tgl Akun / Perkiraan D K
Pendapatan Bunga Rp xxx
Investasi Obligasi-DHJT Rp xxx
Amortisasi Agio menggunakan bunga efektif. Biasanya menggunakan
Metode Garis Lurus.
Metode garis lurus, jumlah amortisasi setiap periode (bulan, semester, atau
tahun) adalah Hasil bagi antara agio dengan jumlah periode pemilikan.
Jumlah pendapatan bunga nominal – Jumlah amortisasi agio = Pendapatan
bunga efektif.
13. Contoh: 4
Biaya Perolehan Investasi Obligasi – DHJT pada contoh 1 adalah Rp
103.546, Nilai Nominal Rp 100.000, dan agio investasi Rp 3.546.
Buatlah Tabel Amortisasi Agio dengan menggunakan metode garis
lurus.
JAWAB:
Rencana Amortisasi Agio Obligasi PT MURAI
Nominal Rp 100.000. Biaya Perolehan Rp 103.546, Agio Rp 3.546
Metode Garis Lurus – Tahun 2010
Tgl Bunga Nominal
2 = 6% x 100.000
Amortisasi Agio
3 = 3.546 : 4
Bunga Efektif
4 = (2) – (3)
NB Invest
Akhir
5 = (5) – (3)
- - - Rp 103.546,00
01/07 Rp 6.000 Rp 886,50 Rp 5.113,50 Rp 102.659,50
31/12 Rp 6.000 Rp 886,50 Rp 5.113,50 Rp 101.773,00
01/07 Rp 6.000 Rp 886,50 Rp 5.113,50 Rp 100.886,50
31/12 Rp 6.000 Rp 886,50 Rp 5.113,50 Rp 100.000,00
Jml Rp 24.000 Rp 3.546,00 Rp 20.454,00
14. Dari tabel tsb di atas, amortisasi agio setiap semester adalah Rp
886,50. D/K Jurnal pada 1/7 dan 31/12 sbb:
Tgl Akun / Perkiraan D K
1 Juli Pada saat mencatat amortisasi agio semester pertama, sbb:
Pendapatan Bunga Rp 886,50
Investasi Obligasi Rp 886,50
31 Des Pada saat mencatat amortisasi agio semester kedua, sbb:
Pendapatan Bunga Rp 886,50
Investasi Obligasi Rp 886,50
Pada akhir tahun Investasi obligasi – DHJT tampak sbb:
Tgl Keterangan D K Saldo (D/K)
1/1’10 Biaya Mula-mula Rp 103.546,00 - Rp 103.546,00 D
1/7 Amortisasi Agio - Rp 886,50 Rp 102.659,50 D
31/12 Amortisasi Agio - Rp 886,50 Rp 101.773,00 D
1/7’11 Amortisasi Agio - Rp 886,50 Rp 100.886,50 D
31/12 Amortisasi Agio - Rp 886,50 Rp 100.000,00 D
15. AMORTISASI DISAGIO
Disagio adalah selisih biaya/harga perolehan Investasi Obligasi di bawah
Nilai Nominalnya.
Disagio diamortisasi dan diperlakukan sebagai penambah Pendapatan
Bunga.
Metode Garis lurus dan metode bunga efektif dapat digunakan untuk
mengamortisasi disagio tersebut.
Menurut metode garis lurus, jumlah amortisasi setiap periode (Bulan,
Semester, atau Tahun) adalah hasil bagi antara disagio dengan jumlah
periode pemilikan. Pendapatan Bunga nominal + Amortisasi disagio
= Pendapatan Bunga Efektif
Adapun Jurnal untuk mencatat Disagio adalah sbb:
Tgl Akun / Perkiraan D K
Investasi Obligasi-DHJT Rp xxx
Pendapatan Bunga Rp xxx
Tanggal amortisasi dapat dilakukaan di setiap tanggal bunga. Jika
tanggal akhir tahun buku tidak bertepatan dg tanggal bunga, maka
pd akhir tahun buku dilakukan pencatatan amortisasi disagio.
16. Contoh: 5
Seperti contoh sebelumnya bahwa Obligasi dengan Nilai Nominal
Rp 100.000, (Contoh 2) seandainya bunga efektif 7 %, maka
Nilai Obligasi adalah Rp 96.612,79 (dibulatkan Rp 96.613).
Diminta:
Hitung Rencana Amortisasi Disagio Obligasi PT Murai dan Jurnal
yg diperlukan.
JAWAB:
Nilai Nominal Rp 100.000
Harga Beli (Biaya Perolehan) Rp 96.613 -
Disagio Rp 3.387
17. Rencana Amortisasi Disagio Obligasi PT MURAI
Nominal Rp 100.000. Biaya Perolehan Rp 96.613, Agio Rp 3.387
Metode Garis Lurus – Tahun 2010
Tgl Bunga Nominal
2 = 6% x 100.000
Amortisasi
Disagio
3 = 3.387 : 4
Bunga Efektif
4 = (2) + (3)
Nilai Buku
Investasi Akhir
5 = (5) + (3)
01/01 - - - Rp 96.613,00
01/07 Rp 6.000 Rp 846,75 Rp 6.846,75 Rp 97.459,75
31/12 Rp 6.000 Rp 846,75 Rp 6.846,75 Rp 98.306,50
01/07 Rp 6.000 Rp 846,75 Rp 6.846,75 Rp 99.153,25
31/12 Rp 6.000 Rp 846,75 Rp 6.846,75 Rp 100.000,00
Jml Rp 24.000 Rp 3.387,00 Rp 27.387,00
Berdasarkan tabel di atas amortisasi disagio tiap semester adalah
Rp 846,75
D/K Jurnal mengamortisasi disagio pada tahun 2010 sbb:
18. Tgl Akun / Perkiraan D K
1 Juli Pada saat mencatat amortisasi disagio semester pertama, sbb:
Investasi Obligasi - DHJT Rp 846,75
Pendapatan Bunga Rp 846,75
31 Des Pada saat mencatat amortisasi agio semester kedua, sbb:
Investasi Obligasi - DHJT Rp 846,75
Pendapatan Bunga Rp 846,75
Dari Jurnal tsb di atas Investasi (1 Januari 2010 s/d Tahun 2011) maka akun
Investasi Obligasi – DHJT akan tampak sbb:
Tgl Keterangan D K Saldo (D/K)
1/1’10 Biaya Mula-mula Rp 96.613,00 - Rp 96.613,00 D
1/7 Amortisasi Agio Rp 846,75 - Rp 97.459,75 D
31/12 Amortisasi Agio Rp 846,75 - Rp 98.306,50 D
1/7’11 Amortisasi Agio Rp 846,75 - Rp 99.153,25 D
31/12 Amortisasi Agio Rp 846,75 - Rp 100.000,00 D
D/K Pada akhir Tahun 2011, saldo akun Investasi – DHJT adalah
Rp 100.000, tepat sebesar nilai nominalnya.
19. Disamping membuat Jurnal Penyesuaian untuk amortisasi agio atau
disagio investasi, Perusahaan juga membuat Jurnal penyesuaian
untuk bunga berjalan dengan mendebit Piutang Bunga dan
mengkredit Pendapatan Bunga.
CONTOH : 6
Seperti pada contoh sebelumnya, Bunga Obligasi 12 % setahun,
dibayar tiap 1/7 dan 1/1.
Maka Bunga berjalan pada akhir tahun 2010 adalah 6 bulan (1/7 –
31/12’10) . D/K Jurnal Penyesuaian Bunga Berjalan sbb:
Tgl Akun / Perkiraan D K
31/12’10 Piutang Bunga Rp 6.000
Pendapatan Bunga Rp 6.000
20. Tgl Akun / Perkiraan D K
1/1’11 Pada awal periode pertama tahun 2011, maka Jurnalnya sbb:
Pendapatan Bunga Rp 6.000
Piutang Bunga Rp 6.000
1/1’11 Pada saat Penerimaan Bunga, maka Jurnalnya sbb:
Kas Rp 6.000
Pendapatan Bunga Rp 6.000
PENYAJIAN DAN PENILAIAN DI NERACA
Investasi Obligasi – DHJT dinilai sbs amortized Cost (Harga Perolehan
Amortisasi) yaitu Harga Perolehan setelah disesuaikan dengan
amortisasi agio (disagio). Hal ini sering disebut Carrying Cost atau
Nilai Tercatat. Investasi ini dikelompokkan dalam Investasi Jangka
Panjang
Neraca
Per 31 Juli 2010
Aktiva Pasiva
Investasi Jk Panjang:
Investasi Obligasi –
DHJT (Nilai Tercatat)
Rp 102.724
21. PENERIMAAN PELUNASAN
Pada saat Jatuh Tempo, Obligasi yg dimiliki Investor akan dilunasi
oleh Investee sbs Nilai Nominalnya. Jurnal untuk mencatat kas
dari pelunasan adalah Di Debit Kas dan di Kredit Investasi
Obligasi – DHJT sbs Nilai Nominal
CONTOH: 7
Saldo akun Investasi Obligasi DHJT pada 1 januari 2012 – Tanggal
Jatuh Tempo adalah Rp 100.000 tepat sbs Nilai Nominalnya.
Pada Tgl Jatuh Tempo tersebut perush menerima pelunasan
dari Investee sebesar Nilai Nominalnya. Asumsinya, Jurnal
balik dan Jurnal penerimaan bunga pada 1 Januari 2011 telah
dibuat.
Diminta:
Buatlah Jurnal untuk mencatat penerimaan pelunasan di atas.
JAWAB:
Tgl Akun / Perkiraan D K
1/1’12 Kas Rp 100.000
Investasi Obligasi - DHJT Rp 100.000
22. Sebelum Jatuh Tempo, Obligasi dapat dilepas/dijual
kepada pihak lain meskipun niat manajemen adalah
untuk memilikinya hingga jatuh tempo.
Pd tanggal pelepasan perusahaan melakukan amortisasi
agio/disagio lebih dahulu sejak tgl pencatatan agio
sebelumnya s/d tanggal pelepasan. Hal ini untuk
menghitung Nilai Buku investasi pd tgl pelepasan.
Nilai Buku inilah dibandingkan dg Harga Jual Bersih
untuk perhitungan Laba/Rugi Pelepasan.
Jika pelepasan tdk bertepatan dg tgl bunga maka
dihitung juga bunga berjalan. Bunga berjalan ini
menambah penerimaan kas bagi berusahaan tetapi
bukan merupakan unsur harga Jual.
23. Jika Investasi diperoleh dg Harga di atas Nilai Nominal, maka
Nilai Tercatat (Nilai Buku) Investasi pd tgl tertentu adalah sbb:
Keterangan Jumlah Keterangan Jumlah
Harga /Biaya Mula-mula Rp xxx Nilai Nominal Rp xxx
(-) Agio sudah
Rp xxx (+) Agio belum
Rp xxx
diamortisasi
diamortisasi
Nilai Tercatat (NB) Rp xxx Nilai Tercatat (NB) Rp xxx
Jika Investasi diperoleh dg Harga di bawah Nilai Nominal, maka
Nilai Tercatat (Nilai Buku) Investasi pd tgl tertentu adalah sbb:
Keterangan Jumlah Keterangan Jumlah
Harga /Biaya Mula-mula Rp xxx Nilai Nominal Rp xxx
(+) Disagio sudah
Rp xxx (-) Disagio belum
Rp xxx
diamortisasi
diamortisasi
Nilai Tercatat (NB) Rp xxx Nilai Tercatat (NB) Rp xxx
24. CONTOH: 8
Investasi Obligasi – DHJT pd contoh 1, menunjukkan bahwa harga
perolehan ketika dibeli pd 1 Januari 2010 adalah Rp 103.546. Bunga
Nominal 12 %/Tahun dibayar tiap 1/1 dan 1/7.
Asumsi:
1.Amortisasi agio menggunakan garis lurus seperti telah dicontohkan
di atas.
2.Bahwa pd 1 Oktober 2011 Investasi tsb dijual dg harga bersih Rp
100.800.
Diminta:
1.Bagaimana perhitungan terkait dg Pelepasan (Penjualan) Investasi
tsb.
2.Bagaimana Jurnalnya.
JAWAB:
1. Perhitungan terkait dg Pelepasan (Penjualan) Investasi tsb.
Langkah-langkahnya sbb:
25. 1. Nilai tercatat pd tgl bunga terakhir sebelum pelepasan, yaitu
tgl 1 juli 2011 (Lihat Tabel 1) sebesar Rp 100.886,50
2. Hitung bunga berjalan yaitu dari 1/7 s/d 1/10’ 2011 = 3 bulan.
Dengan hasil perhitungan = 12 % x 3/12 x Rp 100.000 = Rp 3.000
3. Menghitung Amortisasi Agio. Yaitu 1/7 – 31/10’2011 = 3 bulan.
Jumlahnya = Rp 886,50 : 2 = Rp 443,25
4. Menghitung Nilai Tercatat 1 Oktober. Nilainya adalah = Nilai
Tercatat (Langkah 1) – Amortisasi Agio (Langkah 3) = Rp
100.886,50 – Rp 443,25 = Rp 100.443,25.
5. Menghitung Laba(Rugi) yg terrealisasi dari Pelepasan. Yaitu =
Harga Jual – Nilai Tercatat pd Tgl Pelepasan = Rp
100.800 – Rp 100.443,25 = Rp 356,75 (Laba)
6. Menghitung Jumlah Kas yg diterima oleh Investor.
Jumlahnya = Harga Jual + Bunga Berjalan
= Rp 100.800 + Rp 3.000 = Rp 103.800
26. 2. Jurnal yg dibuat pd 1 Oktober 2011 sbb:
Tgl Akun / Perkiraan D K
1/1’11 Pada saat mencatat Amortisasi Agio 3 bulan, maka Jurnalnya
sbb:
Pendapatan Bunga Rp 443,25
Investasi Obligasi – DHJT Rp 443,25
1/1’11 Pada saat mencatat Pelepasan Investasi, maka Jurnalnya sbb:
Kas Rp 103.800,00
Investasi Obligasi – DHJT Rp 100.443,25
Pendapatan Bunga Rp 3.000,00
Laba Pelepasan Investasi
Rp 356,75
– DHJT
Catatan:
Income yg diperoleh dari sekuritas Hutang – DHJT terdiri atas
Pendapatan Bunga [ setelah – /+ ] Amortisasi Agio (Disagio) dan
Laba/ Rugi Pelepasan.
Disini tidak ada pengakuan Laba/Rugi penilaian sebab sekuritas
Hutang – DHJT dinilai dg Amortized Cost.