1. 08/25/15 'amal @ muhbib abdul wahab 1
APA DAN MENGAPA TOAFL?
Oleh:
RAHMAP
(Pusat Bahasa IAIN Pontianak)
2. 08/25/15 'amal @ muhbib abdul wahab 2
Apa itu TOAFL?
TOAFL adalah singkatan dari “Test of Arabic as a
Foreign Language”.
Penamaan ini diilhami oleh TOEFL, yang memang telah
lebih dahulu eksis. Pengambilan ini memang
dimaksudkan agar TOAFL lebih mudah diucapkan dan
lebih cepat dikenal oleh banyak orang, meskipun
terkesan “mirip” TOEFL.
Pusat Bahasa (PB) –sebelumnya Pusat Bahasa dan
Budaya-- UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebetulnya
sudah membuat nama untuk tes ini, yaitu “al-Ikhtibârât
al-`Arabiyyah li al-Dirâsât al-Islâmiyyah li al-Ajânib”
atau “al-Ikhtibârât fi al-Lughah al-Arabiyyah li al-
Nâthiqîna bi Ghairiha. Hanya saja, nama TOAFL lebih
mudah diucapkan dan terlanjur lebih populer, sehingga
nama Arabnya tidak digunakan.
3. 08/25/15 'amal @ muhbib abdul wahab 3
Mengapa TOAFL?
Selama ini kita (UIN, IAIN, STAIN) belum
mempunyai tes bahasa Arab standar seperti
TOEFL.
Tes ini mampu mengukur tingkat kemampuan
[reseptif] seseorang dalam berbahasa Arab.
Tes ini mudah dikerjakan dan mudah dikoreksi.
Jawaban dan hasil penilaiannya bersifat objektif
dan pasti.
Materi tes ini cukup komprehensif, dan menuntut
pemahaman dan penguasaan mufradât yang
cukup banyak.
4. 08/25/15 'amal @ muhbib abdul wahab 4
Sejarah Singkat TOAFL
o TOAFL dibuat dan diterbitkan pertama kali
pada 1998 oleh sebuah Tim Penyusun yang
diprakarsai oleh Muhbib Abdul Wahab dan
Suwito.
o Tim ini beranggotakan Chotibul Umam, HD.
Hidayat, Rofi’i, Akrom Malibary, Muhammad
Matsna, Satria Effendi dan Abdul Kadir al-
Habsyi. Tim ini dibentuk pada masa
kepemimpinan Rektor M. Quraisy Shihab.
o Tujuan awal pembentukan Tim ini adalah untuk
menyiapkan bahan tes standar bagi mahasiswa
S2 dan S3 yang akan menyelesaikan studinya.
5. 08/25/15 'amal @ muhbib abdul wahab 5
Lanjutan….
• Pada 1999/2000, TOAFL mulai digunakan
sebagai salah satu materi tes, ujian masuk
Program S2 dan S3 IAIN (kini UIN) Jakarta.
Mulai 2005, Program S1 diwajibkan mengikuti
TOAFL.
• Pada 2000/2001, TOAFL juga digunakan sebagai
materi tes masuk di beberapa Program
Pascasarjana di luar UIN Jakarta, seperti: PPs.
IAIN Palembang, IAIN Lampung, STAIN
Mataram, dan IAIN Padang, bahkan juga PPs.
Studi Islam, Universitas Muhammadiyah
Jakarta.
• Mulai 2004, Diklat Diknas dan Deplu juga
memakai TOAFL.
6. 08/25/15 'amal @ muhbib abdul wahab 6
Visi dan Misi TOAFL
• Visi TOAFL: “Menjadikan bahasa Arab sebagai
bahasa studi Islam dan ilmu pengetahuan.”
• Misi TOAFL:
1. Standardisasi dan sertifikasi tingkat kemam-
puan bahasa Arab peserta studi Islam dan ilmu
pengetahuan di Indonesia, khususnya untuk
Program S1, S2, dan S3.
2. Mensosialisasikan model evaluasi
kemampuan bahasa Arab yang memung-
kinkan penstudi Islam dan ilmu pengetahuan
mengembangkan kemahirannya dalam bahasa
Arab, terutama kemampuan memahami teks
Arab.
7. 08/25/15 'amal @ muhbib abdul wahab 7
Tujuan TOAFL
1. Menumbuhkan kesadaran peserta studi
Islam dan ilmu pengetahuan akan
signifikansi bahasa Arab sebagai media
utama studi Islam dan sains
2. Memberdayakan kemampuan
memahami bahasa Arab bagi para
peserta studi Islam dan sains.
3. Meningkatkan penguasaan
kebahasaaraban berwacana studi Islam
(klasik maupun kontemporer) dan sains
modern para peserta.
8. 08/25/15 'amal @ muhbib abdul wahab 8
Aspek-aspek Tes dan Jumlah Item Soal
1. Fahm al-Masmû’, terdiri dari 50 item soal, meliputi:
a. Kemampuan memahami makna, pengertian, penalaran
logis atau kesimpulan dari sebuah pernyataan/kalimat
yang diperdengarkan. Jumlah soal untuk bagian ini
sebanyak 20 item.
b. Kemampuan memahami maksud, topik, penalaran logis,
kesimpulan dan makna tersirat dari dialog singkat antara
dua orang. Jumlah soal untuk bagian ini sebanyak 15
item.
c. Kemampuan memahami maksud, topik, penalaran logis,
kesimpulan dan makna tersirat dari dialog panjang
antara dua orang atau lebih dan atau alenia pernyataan.
Jumlah soal untuk bagian ini sebanyak 15 item.
d. Waktu yang dialokasikan ±30-35 menit atau sampai bunyi
kaset berakhir.
e. Soal-soal istima’ hanya sekali dibacakan atau sama sekali
tidak ada pengulangan.
9. 08/25/15 'amal @ muhbib abdul wahab 9
2. Fahm al-Tarâkîb wa al-‘Ibârât
Bagian ini terdiri dari 40 item soal, meliputi:
a. Kemampuan melengkapi kalimat dengan
ungkapan atau struktur baku. Jumlah soal untuk
bagian ini sebanyak 20 item.
b. Kemampuan memahami dan menganalisis
penggunaan kata, ungkapan dan atau struktur
yang salah dalam sebuah kalimat. Jumlah soal
untuk bagian ini sebanyak 20 item.
c. Waktu yang dialokasikan hanya 30 menit.
10. 08/25/15 'amal @ muhbib abdul wahab 10
3. Fahm al-Mufradât wa al-Nash al-Maktûb wa al-
Qawâ’id, terdiri dari 60 item, meliputi:
a. Kemampuan memahami tarâduf (sinonim) atau
kedekatan makna suatu yang digarisbawahi
sesuai dengan konteks kalimat. Jumlah soal
untuk bagian ini sebanyak 20 item.
b. Kemampuan memahami isi, topik dan makna
tersirat dalam beberapa paragraf/wacana.
Jumlah soal untuk bagian ini sebanyak 20 item.
c. Kemampuan memahami penggunaan,
kedudukan (i’rab), derivasi, bentuk kata dan
istilah-istilah nahwu dan sharaf. Jumlah soal
untuk bagian ini sebanyak 20 item.
d. Waktu yang dialokasikan adalah 50 menit.
11. 08/25/15 'amal @ muhbib abdul wahab 11
Substansi Materi
• Substansi soal-soal dalam TOAFL didasarkan
pada buku-buku bahasa Arab standar, baik
klasik maupun kontemporer.
• Wacana yang diujikan meliputi pemikiran Islam
(ilmu kalam/teologi, filsafat Islam, tasawuf),
tafsir, ilmu tafsir, hadis, ilmu hadis, sejarah dan
peradaban Islam, pemikiran politik Islam,
pendidikan Islam, dakwah Islam, fiqh dan ushul
fiqh, bahasa dan sastra Arab, ekonomi Islam,
komunikasi, sosiologi, perkembangan
modern/kontemporer dunia Islam dan
perkembangan sains dalam berbagai bidang.
12. 08/25/15 'amal @ muhbib abdul wahab 12
Sistem Penilaian dan Skoring
• Semua jawaban dicocokkan dengan kuncinya.
• Jawaban salah tidak dikenakan penalti atau
pengurangan.
• Jumlah jawaban yang benar dikonversi dengan
tabel skoring (yang diadaptasi dari sistem penilaian
TOAFL).
• Konversi ini menghasilkan skor mentah. Rumus
konversi adalah nilai benar yang diperoleh ditambah
20 untuk bagian I, 30 untuk bagian II, dan 10 untuk
bagian III.
• Skor mentah ini kemudian diolah dengan rumus:
Jumlah Skor Mentah x 10 = Skor Akhir
3
13. 08/25/15 'amal @ muhbib abdul wahab 13
Contoh Penghitungan Skor TOAFL
Mahasiswa A memperoleh skor jawaban benar berikut:
• Bagian I (mendengar)= 40 [dikonversikan dengan tabel
di atas = 60]
• Bagian II (struktur) = 35 [dikonversikan dengan tabel
di atas = 65]
• Bagian III (membaca)= 45 [dikonversikan dengan tabel
di atas = 55]
• Berarti jumlah skor mentahnya adalah (60+65+55= 180).
Sesuai dengan rumus di atas, maka nilai/skor akhir
mahasiswa A adalah:
180 x 10 = 600
3
• Jadi, skor akhirnya adalah 600.
• Catatan: Skor terendah TOAFL 210 dan tertinggi 700.
14. 08/25/15 'amal @ muhbib abdul wahab 14
Pemberlakuan TOAFL di UIN Jakarta
Berdasarkan SK Rektor No. No.241 Tahun 2005
tentang standar kelulusan S1, S2, dan S3.
Program Jur./Prodi Tagihan
Skor
Kete-
rangan
S1 PBA, BSA, BA (FDI) 500
Prodi Keagamaan 450 PAI, TH
Prodi Umum 375 IPA, Mat
S2 - 450
S3
-
500
15. 08/25/15 'amal @ muhbib abdul wahab 15
Penilaian Skor TOAFL
Tingkatan Rentang Skor Yudisium/Makna Skor
VI 210-300 Kompetensi sangat
rendah
V 301-400 Kompetensi rendah
IV 401-450 Kompetensi Cukup
III 451-500 Kompetensi Baik
II 501-600 Kompetensi Sangat
Baik
I 601-700 Kompetensi istimewa
16. 08/25/15 'amal @ muhbib abdul wahab 16
Bahasa Arab ala TOAFL
• Bahasa Arab ala TOAFL pada dasarnya sama
dengan bahasa Arab pada umumnya.
• Yang berbeda adalah tingkat kesukarannya,
sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan bahasa
Arab sehari-hari. Cakupan bahasannya juga lebih
luas dan beravariasi.
• Bahasa Arab TOAFL menuntut penguasaan
mufradat sebanyak-banyaknya dan wawasan
(bacaan) seluas-luasnya.
• Jadi, TOAFL merupakan salah satu media untuk
mendalami dan meningkatkan kapasitas dan
kompetensi bahasa Arab bagi kita.
17. 08/25/15 'amal @ muhbib abdul wahab 17
Strategi Belajar TOAFL
1. Pahami teks Arab dengan baik.
2. Gunakan kamus Arab standar, jika menemui
kosakata baru yang belum dipahami.
3. Kuasai gramatika (sharaf dan nahwu) secara
memadai.
4. Perhatikan konteks kalimat dan/atau wacana.
5. Latih diri menjawab soal secara berulang-
ulang.
6. Pahami karakteristik soal, dan jangan mudah
terkecoh dengan satu atau dua kata yang
menjebak.