SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  12
KECERDASAN MAJEMUK 
Label: KECERDASAN 
1. PENDAHULUAN 
Berkaitan dengan kreativitas yang dimiliki anak, kita juga dapat mengembangkannya 
melalui berbagai kecerdasan yang pada dasarnya dimiliki oleh setiap anak, diantaranya yang 
berkaitan dengan kecerdasan majemuk (multiple intelligences). 
Ada berbagai cara untuk mengidentifikasi kecerdasan majemuk anak. Anda bisa datang ke 
psikolog dan minta untuk dilakukan tes terhadapnya. Masalahnya tes yang dilakukan umumnya 
berupa pertanyaan verbal dengan kunci jawaban yang standar. Hal ini bisa menjadi masalah jika 
si anak tidak mengerti benar pertanyaan yang diajukan karena berbagai alasan, misalnya 
perbedaan bahasa atau istilah yang digunakan, kondisi anak pada saat tes dilakukan (capek, 
ngantuk, marah) atau hambatan lain seperti spektrum autisme. 
Untuk mengatasi masalah tersebut, cara lain untuk mengukur kecerdasan majemuk anak adalah 
dengan melakukan tes sidik jari. Berbagai hasil riset dari para ahli dermatoglyphics (ilmu yang 
mempelajari pola kulit) menunjukkan bahwa sidik jari berhubungan erat dengan perkembangan 
sistem syaraf seseorang. Hasil tes sidik jari ini dipercaya jauh lebih akurat daripada tes verbal. 
Cara termudah (dan temurah) adalah dengan melakukan pengamatan sendiri terhadap anak 
Anda. Berhati-hatilah dalam melakukan pengamatan. Anak anda mungkin mendapat nilai jelek 
dan tidak suka pada pelajaran matematika, namun sebenarnya dia memiliki tingkat kecerdasan 
logika matematika yang tinggi. Nilai jelek hanya karena dia tidak suka dan tidak mengerti cara 
mengajar sang guru matematika. 
Dalam pembahasan berikut, diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan Definisi kecerdasan 
majemuk, Jenis-jenis kecerdasan majemuk, Kecerdasan majemuk dan pengembangan diri. 
1. II. PENYAJIAN 
A. Pengertian Kecerdasan Majemuk 
Kecerdasan (inteligensi) secara umum didefinisikan pada 2 bagian yakni :pertama kecerdasan 
sebagai suatu kemampuan untuk memahami informasi yang membentuk pengetahuan dan 
kesadaran, kedua sebagai kemampuan untuk memproses informasi sehingga masalah-masalah 
yang kita hadapi dapat dipecahkan (problem solved) dan dengan demikian pengetahuan 
bertambah. Jadi mudah dipahami bahwa kecerdasan adalah pemandu bagi kita untuk mencapai 
sasaran-sasaran kita secara efektif dan efisien. Dengan kata lain, orang yang lebih cerdas, akan 
mampu memilih strategi pencapaian sasaran yang lebih baik dari orang yang kurang cerdas. 
Artinya orang yang cerdas mestinya lebih sukses dari orang yang kurang cerdas. Prinsip utama 
teori multiple intelligence adalah :
- Setiap anak memiliki semua jenis kecerdasan majemuk 
- Anak pada umumnya dapat mengembangkan setiap kecerdasan sampai pada tingkat 
penguasaan yang memadai 
- Kecerdasan-kecerdasan ini pada umumnya bekerjasama dengan cara yang kompleks 
- Ada banyak cara untuk menjadi cerdas 
Teori kecerdasan majemuk adalah validasi tertinggi gagasan bahwa perbedaan individu adalah 
penting. Pemakaiannya dalam pendidikan sanagt tergantung pada pengenalan, pengakuan dan 
penghargaan terhadap setiap atau bebagai cara siswa belajar, disamping pengenalan, pengakuan 
dan penghargaan terhadap setiap minat dan bakat masing-masing pembelajar. Teori kecerdasan 
majemuk bukan hanya mengakui perbedaan individual ini untuk tujuan-tujuan praktis, seperti 
pengajaran dan penilaian, tetapi juga menganggap serta menerimanya sebagai sesuatu yang 
normal, wajar, bahkan menarik dan sanagt berharga. 
Howard Gardner, yang namanya sinonimnya dengan teori kecerdasan majemuk ini, 
mengisyaratkan, bahwa mungkin ada lebih banyak lagi kecerdasan daripada delapan kecerdasan 
yang telah didefinisikannya, khususnya dalam budaya-budaya lainnya. Denagn demikian, daftar 
kecerdasan majemuk dapat disusun ulang dan ditambahkan. Tujuan rill membuat dan meyusun 
suatu daftar juga adalah “untuk mengakan kemajemukan kecerdasan” (Gardner,1993). Tidak 
menjadi soal, apakah ada jenis kecerdasan lebih banyak atau tidak, kedelapan kecerdasan yang 
ditawarkan oleh Gardner kepada kita adalah langkah raksasa menuju suatu titik dimana individu 
dihargai dan keragaman dibudidayakan. 
B. Jenis-Jenis Kecerdasan Majemuk Menurut Howard Gardner 
Pada tahun 1980an, seorang psikolog dari Universitas Harvard bernama Howard Gardner 
mengubah pendapat itu dengan menyatakan bahwa kecerdasan tidak bersifat tunggal. 
Kecerdasan ada beraneka ragam. Dan setiap orang, termasuk anak-anak, memiliki karakteristik 
kecerdasan yang berbeda-beda. 
Ada 8 jenis kecerdasan menurut Gardner : 
1. Kecerdasan Linguistik 
kemampuan untuk menggunakan bahasa untuk mendeskripsikan kejadian, membangun 
kepercayaan dan kedekatan, mengembangkan argumen logika dan retorika, atau 
mengungkapkan ekspresi dan metafora. Beberapa jenis pekerjaan yang membutuhkan 
kecerdasan linguistik adalah wartawan dan reporter, tenaga penjual, penyair, copywriter, penulis 
dan pengacara. 
2. Kecerdasan Logika-Matematika
kemampuan menggunakan angka-angka untuk menghitung dan mendeskripsikan sesuatu, 
menggunakan konsep matematis, menganalisa berbagai permasalahan secara logis, menerapkan 
matematika pada kehidupan sehari-hari, peka terhadap pola tertentu, serta menelaah berbagai 
permasalahan secara ilmiah. Beberapa jenis pekerjaan yang membutuhkan kecerdasan logika 
matematika adalah : akuntan, ahli statistik, insinyur, penemu, pedagang, dan pembuat program 
komputer 
3. Kecerdasan Musikal 
kemampuan untuk mengerti dan mengembangkan teknik musikal, merespon terhadap musik, 
menggunakan musik sebagai sarana untuk berkomunikasi, menginterpretasikan bentuk dan ide 
musikal, dan menciptakan pertunjukan dan komposisi yang ekspresif. Beberapa jenis pekerjaan 
yang membutuhkan kecerdasan musikal adalah guru musik, pembuat instrumen atau alat musik, 
pemain band atau konduktor, DJ, kritikus musik, kolektor mus ik, pencipta lagu atau penyanyi. 
4. Kecerdasan Spasial 
kemampuan untuk mengenali pola ruang secara akurat, menginterpretasikan ide grafis dan 
spasial serta menerjemahkan pola ruang secara tepat. Beberapa jenis pekerjaan yang 
membutuhkan kecerdasan spasial adalah photographer, decorator ruang, perancang busana, 
arsitek, pembuat film. 
5. Kecerdasan Kinestetik (Bodily-Kinesthetic ) 
kemampuan untuk menggunakan seluruh atau sebagian dari tubuh untuk melakukan sesuatu, 
membangun kedekatan untuk mengkonsolidasikan dan meyakinkan serta mendukung orang lain, 
dan menggunakannya untuk menciptakan bentuk ekspresi baru. Beberapa jenis pekerjaan yang 
membutuhkan kecerdasan ini adalah mekanik, pelatih, pengrajin, atlet, aktor, penari atau 
koreografer. 
6. Kecerdasan Interpersonal 
kemampuan untuk mengorganisasikan orang lain dan mengkomunikasikan secara jelas apa yang 
perlu dilakukan, berempati kepada orang lain, membedakan dan menginterpretasikan berbagai 
jenis komunikasi dengan orang lain, dan memahami intensi, hasrat, dan motivasi orang lain. 
Beberapa jenis pekerjaan yang menggunakan kecerdasan interpersonal adalah manajer, politisi, 
pekerja sosial, pemimpin, psikolog, guru atau konsultan. 
7. Kecerdasan Intrapersonal 
Kemampuan untuk menilai kekuatan kelemahan, bakat, ketertarikan diri sendiri serta 
menggunakannya untuk menentukan tujuan, menyusun dan mengembangkan konsep dan teori 
berdasarkan pemeriksaan ke dalam diri sendiri, memahami perasaan, intuisi, temperamen, dan 
menggunakannya untuk mengekspresikan pandangan pribadi. Beberapa jenis pekerjaan yang 
menggunakan kecerdasan ini adalah perencana, pemuka agama, atau ahli filosofi.
8. Kecerdasan Naturalis 
Kemampuan untuk mengenali dan mengelompokkan dan menggambarkan berbagai macam 
keistimewaan yang ada di lingkungannya. Beberapa pekerjaan yang membutuhkan kecerdasan 
naturalis ini adalah ahli biologi atau ahli konservasi lingkungan. 
Bagaimana mengembangkan kecerdasan majemuk??? 
Sesungguhnya setiap orang memiliki semua jenis kecerdasan majemuk tersebut, namun yang 
membedakan antara yang satu dengan yang lain adalah setiap orang memiliki satu atau lebih 
kecerdasan majemuk yang dominan, mungkin seorang anak ada yang kecerdasan musikalnya 
yang dominan, mungkin juga kecerdasan logikanya, dan sebagainya. 
1.Kecerdasan Interpersonal 
Secara umum, anak-anak dengan kecerdasan interpersonal tinggi akan dengan senang hati 
mengikuti semua kelompok kegiatan di dalam dan luar sekolah serta mudah berteman 
dimanapun ia berada. Anda dapat mendorongnya untuk menunjukkan perilaku yang baik dalam 
berteman. Anda bisa menuliskan berbagai perilaku yang anda ingin ia kembangkan. Namun 
ingatlah bahwa orang tua adalah contoh terdekat bagi anak anda. Jika anda ingin mereka 
bersikap sopan, maka anda pun harus bersikap yang sama, mereka akan mendengarkan anda jika 
anda juga mau mendengarkan mereka. 
2. Kecerdasan Intrapersonal 
Bantu anak-anak untuk belajar menentukan tujuan. Dorong mereka untuk membuat daftar hal - 
hal yang mereka inginkan atau ingin mereka lakukan lebih baik. Bantu mereka untuk memilah-milah 
tujuan tersebut menjadi langkah-langkah kecil. 
3. Kecerdasan Logika-Matematika 
Jika mereka terus bertanya mengenai cara kerja suatu benda, jawablah pertanyaan mereka 
dengan sabar dan dorong mereka untuk terus bertanya. Jika mereka ingin melakukan sesuatu 
tanpa bantuan orang lain, biarkan mereka mencobanya dahulu dan berikan motivasi untuk 
melakukannya sampai selesai. Jika mereka melakukan kesalahan, jelaskan dengan sabar dan 
jangan katakan bahwa anda sudah tahu bahwa cara itu tidak akan berhasil. Dorong mereka untuk 
ikut dalam kegiatan yang banyak membutuhkan kemampuan menyelesaikan masalah dan 
berpikir kritis misalnya klub catur atau klub robotik. Beberapa permainan yang bisa 
mengembangkan kecerdasan ini adalah catur, puzzle, Halma, Stratego, Risk atau Sudoku. 
4. Kecerdasan Linguistik 
Anak-anak dengan tingkat kecerdasan linguistik tinggi gemar menulis, membaca dan berbicara. 
Biarkan mereka berdiskusi mengenai buku atau sesuatu yang mereka baca. Untuk memperkaya 
kosa kata mereka, berikan permainan seperti Boggle atau Scrabble.
5. Kecerdasan Visual Spasial 
Berikan kesempatan bagi anak-anak untuk mengembangkan imajinasi mereka melalui melukis, 
menggambar, mewarnai, dan kegiatan sejenis. Kembangkan kreativitas mereka dengan 
mendorong mereka untuk merancang pakaian atau bangunan. Beberapa permainan yang 
mendukung kecerdasan visual spasial adalah LEGO dan Blokus. 
6. Kecerdasan Musikal 
Dorong anak anda untuk bergabung dengan kelompok paduan suara atau band di sekolah. Miliki 
satu jenis alat musik di rumah dan daftarkan ia ke dalam kursus musik. Perdengarkan berbagai 
jenis alat musik. Ajak mereka untuk mengarang lagu yang sesuai dengan kegiatan mereka saat 
itu. 
7. Kecerdasan Kinestetik 
Untuk mengembangkan jenis kecerdasan ini, dorong mereka untuk bergabung dalam tim 
olahraga di sekolah. Ajak mereka untuk melakukan kegiatan olah raga seperti berenang. 
Daftarkan mereka ke dalam kelas tari 
8. Kecerdasan Naturalis 
Untuk mengembangkan jenis kecerdasan ini,dorong mereka untuk mencintai alam,mungkin 
dengan mengajak mereka melakukan kegiatan tanam menanam ataupun mengenai lingkungan 
alam sekitarnya. 
Bagaimana kecerdasan majemuk diterapkan pada sains??? 
Sains mengadaptasi dengan baik strategi-strategi yang melibatkan kedelapan kecerdasan 
tersebut. Setelah memutuskan suatu topik, guru dapat mengumpulkan aktivitas yang menrapkan 
setiap kecerdasan dan memberi siswa kesempatan untuk memilih sejumlah tertentu dari setiap 
kategori. Secara umum, berikut ini adalah tipe-tipe dari aktivitas-aktivitas tersebut : 
- Menulis laporan (lingustik) 
- Melakukan eksperimen (logis-matematis) 
- Membuat model kerja ( spasial) 
- Menulis lagu (musikal) 
- Mengorganisasi presentasi drama (badani-kinestetik) 
- Bertanya kepada tiga orang (interpersonal) 
- Memutuskan apa yang mesti dipikirkan (intrapersonal) 
Bagaimana kecerdasan majemuk diterapakan pada seni???
“Gardner mengatakan bahwa tak satupun diantara kecerdasan yang delapan itu secara inheren 
berkaitan dengan seni atau bersifat artistik” 
Namun setiap kecerdasan dapat digunakan untuk menciptakan karya-karya seni yang artistik. 
Elliot Eisner, profesor seni dan pendidikan di Universitas Stanford, merasa bahwa teori 
kecerdasan majemuk menjustifikasi peran yang jauh lebih banyak pada seni dalam kurikulum 
(fowler, 1989). Banyak yang mengatakan bahwa kecerdasan spasial,musikal dan badani-kinestetik 
sebagaimana yang terungkap dalam seni rupa, musik dan tarian adalah ungkapan dari 
semangat manusia yang diperlukan oleh setiap orang untuk menjadi betul -betul terdidik baik. 
Sebagian orang menyamakan seni dengan kemungkinan renaisans (kebangkitan kembali) moral. 
Bagaimana teori kecerdasan majemuk diterapkan pada yang berbakat??? 
Jika penelitian membenarkan dan menguatkan teori kecerdasan majemuk, implikasi -implikasinya 
pada pendidikan siswa yang berbakat adalah positif. Seorang anak yang berbakat dalam satu atau 
lebih kecerdasan dapat ditunjang dan diperkaya dalam ranah-ranah kekuatannya itu tanpa 
merasa frustrasi dianggap sebagai berbakat dan ditempatkan dalam kelas -kelas dipercepat 
(terakselerasi) melampaui anak-anak kebanyakan. 
Teori kecerdasan majemuk gardner juga dapat megantarkan atau menuntun kepada kebijakan 
identifikasi kemampuan yang lebih luas daripada kebijakan yang hanya didasarkan pada 
penyaringan IQ (yaitu kecerdasan lingustik dan logis -matematis saja). Selanjutnya, ini dapat 
memasukkan siswa-siswa yang kecerdasannya yang sangat tinggi kedalam wilayah-wilayah 
lainnya (Matthews,1988) 
Bagaimana kecerdasan majemuk diterapakan pada kemampuan khusus??? 
Anak-anak yang mempunyai kemampuan khusus dapat ditawarkan pelibatan penuh dalam kelas 
kecrdasan majemuk. Karena ada begitu banyak tersedia cara yang bagus untuk diterapkan, maka 
anak-anak yang mungkin tidak atau kurang sukses di lingkungan-lingkungan lainnya dapat 
dihargai karena kekuatan dan bakat nyata mereka dan,dengan demikian mereka tumbuh dengan 
harga diri dan kepercayaan diri yang tinggi. 
Bagaimana kecerdasan majemuk diterapakan pada pendidikan dini anak-anak??? 
Gardner percaya bahwa sebagian kecerdasan mungkin dibatasi oleh waktu dan jika tidak 
berkembang pada awal kehidupan seseorang boleh jadi hilang baginya. Stimulasi atau 
perangsangan semua kecerdasan pada masa sedini mungkin dalam kehidupan seseorang dapat 
menghasilkan tingkat kecerdasan yang lebih tinggi kecerdasan yang lebih tinggi dalam kehidupan 
yang bersangkutan kelak (jhonson,1994). 
Dapatkah anda menggunakan lebih dari satu kecerdasan pada satu waktu??? 
Ya, sesungguhnya, menurut Gardner , kita hampir tidak mungkin menggunakan beberapa 
kecerdasan secara terpisah. Para aktor,misalnya, akan menggunakan sekelompok kecerdasan : 
lingustik, badani-kinestetik, dn interpersonal. Lazimnya suatu kecerdasan bekerja bersama-sama
dengan kecerdasan lainnya. Pengembangan dan perkembangan satu kecerdasan tak akan 
bercampur dengan dan mempengaruhi pengembangan dan perkembangan kecrdasan lainnya, 
dan tidak ada pola kecerdasan yang tidak cocok, dan sesuai. 
Bagaimana menstimulasi kecerdasan majemuk? 
Kecerdasan Verbal / Linguistik 
Aktivitas mandiri: 
1. Membuat sinopsis atau menulis ulang / menyadur suatu cerita, novel, atau buku-buku 
lainnya. 
2. Menulis artikel atau membuat rangkuman suatu artikel atau buku. 
3. Menulis respon terhadap suatu tulisan yang dimuat di media. 
4. Membuat dan menyajikan presentasi oral. 
5. Membuat catatan harian (diary). 
Aktivitas kelompok: 
1. Menceritakan kisah / membuat dramatisasi, bermain peran (role play). 
2. Lomba pidato / debat. 
3. Diskusi kelompok. Membaca laporan oral. Wawancara / simulasi. 
Kecerdasan Musikal / Ritmikal 
Aktivitas mandiri: 
1. Menceritakan kisah dalam lagu. 
2. Menciptakan nada / lagu untuk berbagai hal (misal: tentang binatang, hobi, dst.) 
3. Mendengarkan berbagai jenis musik, dan menilai bagaimana diri anda bereaksi dan 
membuat respon mood yang sesuai. 
4. Menyelipkan musik yang sesuai ketika sedang menceritakan kisah, atau membuat 
dramatisasi suatu peristiwa. 
Aktivitas kelompok: 
1. Menciptakan lagu, bernyanyi bersama. 
2. Bermain irama dan rima (lagu / puisi). 
3. Bermain menirukan / mengenal bunyi-bunyian di alam (mis: suara hewan, suara angin, 
dst).
4. Bermain tepuk tangan (echo clapping). 
5. Menciptakan jembatan keledai (mnemonics). 
6. Bermain musik dalam kelompok, dengan variasi instrument.Bermain musik dalam 
berbagai jenis mood dan irama. 
Kecerdasan Logika / Matematika 
Aktivitas mandiri: 
1. Menyusun prosedur suatu hal dalam satu alur linear dan bertahap (mis: bagaimana 
urutan cara membuat kue?) 
2. Membuat tulisan argumentasi tentang suatu topik yang kontroversial / dapat dijadikan 
bahan debat, serta menulis materi argumentasi yang dapat dipertahankan. 
3. Membuat log book harian yang mencatat berbagai peristiwa yang berkaitan dengan diri 
anda, misalnya: kapan waktu-waktu produktif, berapa jam waktu kerja efisien, berapa 
tinggi tingkat energi atau tingkat kelelahan hari ini, hal-hal apa saja yang dialami hari ini 
yang mencetuskan stress atau yang menyenangkan. 
4. Membuat sekuens atau urutan dari berbagai pekerjaan / kegiatan yang sedang kita 
lakukan, sehingga aktivitas anda terorganisir dengan lebih efisien. 
Mengembangkan Kreatifitas dengan kecerdasan majemuk 
Berkaitan dengan kreativitas yang dimiliki anak, kita juga dapat mengembangkannya melalui 
berbagai kecerdasan yang pada dasarnya dimiliki oleh setiap anak, diantaranya yang berkaitan 
dengan kecerdasan jamak (multiple intelligences). Dr. Howard Gardner merupakan pencetus 
teori Multiple Intelligence, yang terdiri dari 8 jenis kecerdasan yang meliputi: 
1. Kecerdasan verbal/linguistic Kecerdasan ini dapat diketahui melalui kegiatan bercakap-cakap, 
berdiskusi dan membaca serta kemampuan dalam menggunakan kata-kata secara 
efektif, lisan atau tulisan. Berbagai cara dalam menumbuhkan kecerdasan ini adalah 
dengan membaca, menulis, maupun bercerita. 
2. Kecerdasan visual-spatial Kecerdasan ini melibatkan kepekaan terhadap warna, garis, 
bentuk, ukuran, ataupun luas, seperti yang dilakukan dalam kegiatan melukis, 
menggambar, dll. 
3. Kecerdasan musik irama Yaitu kepekaan dalam mendengarkan suara, musik, dan suara 
lainnya. 
4. Kecerdasan kinestetik dan gerakan tubuh ( bodily – kinesthetic) Berkaitan dengan 
kepekaan dan keterampilan dalam mengontrol koordinasi gerakan tubuh melalui gerakan
motorik kasar dan halus, seperti menggunakan alat-alat secara terampil, melompat, 
berlari, melakukan gerakan senam atau gerakan menari dll. 
5. Cerdas Matematika dan Logika Berkaitan dengan kepekaan dalam hitungan dan berpikir 
abstrak serta logis dan ilmiah. 
6. Cerdas Sosial Dapat ditunjukkan melalui kemampuan berkomunikasi dengan orang lain, 
bekerja sama, serta segala sesuatu yang melibatkan hubungan dengan orang lain 
disekitarnya. 
7. Cerdas Diri Yaitu kepekaan dalam melakukan instrospeksi terhadap diri sendiri dan 
membandingkannya dengan kelemahan dan kekuatan orang lain. 
8. Kecerdasan naturalis Berkaitan dengan kepekaan dalam mengapresiasi alam dan 
lingkungan sekitar. 
Tugas kita, orangtua maupun guru sebagai pendidik adalah berusaha sebaik mungkin untuk 
menemukan dan mengembangkan sebanyak mungkin kecerdasan yang dimiliki oleh masing-masing 
anak yang dapat mendukung kemampuan kreativitasnya. 
Kecerdasan Majemuk Penentu Masa Depan Anak 
Kecerdasan majemuk (multi intelegence) terus menjadi topik yang tak habis-habisnya. Teori dari 
penelitian panjang Howard Gardner itu, sejak dipublikasikan pada tahun 1990-an itu terus 
mendapat sorotan. Bahkan terus dikembangkan yang konon kini sudah mencapai sekitar 11 jenis 
kecerdasan yang dimiliki setiap manusia. 
Sejauh ini penerapannya dalam sistem pendidikan dan kehidupan keluarga juga terkesan 
sekedarnya. Untuk yang di sistem pendidikan masalahnya jelas karena sulitnya mengubah 
paradigma dan kebiasaan yang telah dianut. Sedangkan di dalam pendidikan di rumah mulai 
banyak diterapkan sebagai alternatif. Umum diketahui bahwa kecerdasan majemuk tidak 
mendapatkan apresiasi selayaknya disekolah. Di lembaga pendidikan formal ini hanya dua-tiga 
jenis kecerdasan yang diakui sebagai tolak ukur keberhasilan atau prestasi siswa. Khususnya 
kecerdasan yang menyangkut bahasa, matematika dan logika. Sebagai orangtua masa kini, kita 
sering kali menekankan agar anak berprestasi secara akademik di sekolah. Kita ingin mereka 
menjadi juara kelas dengan harapan ketika dewasa bisa memasuki perguruan tinggi bergengsi. 
Masyarakat pun mempunyai kepercayaan bahwa sukses di sekolah adalah kunci kesuksesan 
hidup di masa depan. 
Padahal, kata penulis buku Anak Ajaib Andyda Meliala, kenyataanya tidak bisa dipungkiri sangat 
sedikit orang-orang sangat sukses di dunia yang juara kelas dimasa sekolah. Sebut Bill Gates 
(pemilik Microsoft) atau Tiger Wood (Pemain Golf), beberapa dari ribuan orang yang dianggap 
tidak berhasil di sekolah tetapi menjadi orang yang sangat berhasil dibidangnya. 
Kandidat doktor ini menyatakan pengembangan kecerdasan majemuk mutlak diperlukan untuk 
menjamin masa depan anak. Sukses sekolah semata, kata dia tidak bisa jadi gantungan. Karena
itu ayah dan ibu harus berusaha maksimal menemukan dan mengembangkan sebanyak mungkin 
kecerdasan yang dimiliki setiap anak. 
Menurutnya penelitian mutakhir mengenai seluk-beluk otak makin membukakan mata perihal 
kecerdasan manusia. Bahwa ternyata, kecerdasan manusia tidak dapat disimpulkan hanya dari 
IQ karena nilai tes kecerdasan, yaitu kecerdasan bahasa dan kecerdasan matematika. 
Ibarat Tenda 
Belakangan ini, makin banyak penelitian menegaskan bahwa tinggi rendahnya nilai tes IQ tidak 
bisa dipakai untuk meramalkan sukses seseorang ketika dewasa. Tes IQ bukan mengukur kualitas 
yang dibutuhkan untuk sukses dalam pekerjaan, seperti kemauan keras, percaya diri, motivasi 
maupun kecerdasan sosial. 
Tes juga tak mampu mengukur kinerja seseorang dalam menentukan prioritas, manajemen 
waktu dan efisiensi. Juga kreatifitas dan intuisi yang merupakan hal utama dalam ilmu 
pengetahuan dan seni. “Kreativitas sering melibatkan kemampuan melihat sejumlah 
kemungkinan pemecahan atas satu masalah, sementara tes IQ menharuskan pilihan tunggal”. 
Pada kenyataanya, walaupun nilai IQ seorang anak sangat tinggi, lanjut Andyda, tanpa 
pengasuhan yang mendukung kecerdasan anak (kurang stimulus, masalah keluarga, kurang 
tantangan, tanpa aturan yang jelas, kurang feedback, dan lain-lain), membuat nilai IQ pada suatu 
waktu bisa mengalami penurunan. 
Jadi, kalau IQ ataupun prestasi akademik tidak bisa dipakai untuk meramalkan sukses seorang 
anak di masa depan, lalu apa? Kemudian apa yang harus dilakukan orang tua supaya anak-anak 
mempunyai persiapan cukup untuk masa depannya? 
“Jawabannya adalah prestasi dalam kecerdasan majemuk, bukan hanya prestasi akademik”, 
tandas dokter lulusan UGM itu. Menurut ibu Anak Berbakat Indonesia 2004 itu kemungkinan 
anak meraih sukses menjadi sangat besar jika anak dilatih untuk meningkatkan kecerdasan yang 
punya berbagai sisi itu. Dia menambahkan membangun seluruh kecerdasan anak ibarat 
membangun sebuah tenda yang mempunyai beberapa tongakat sebagai penyangganya. 
“Semakin sama tinggi tongkat-tongkat penyangganya, semakin kokoh pulalah tenda itu berdiri, 
ujar istri Edimon Ginting yang berkarir di IMF itu seraya berujar untuk menjadi sungguh-sungguh 
cerdas berarti memiliki skor tinggi pada seluruh jenis kecerdasan. Namun Andyda mengatakan 
sangat jarang seseorang memiliki tingkatan yang tinggi di semua bidang kecerdasan. 
Biasanya, tuturnya orang yang benar-benar sukses memiliki kombinasi 4 atau 5 kecerdasan yang 
menonjol. Dia mencontohkan Albert Einsten, terkenal jenius di bidang sains, bermain biola dan 
matematika. Demikian pula Leonardo Da Vinci yang memiliki kecerdasan luar biasa dalam bidang 
olah tubuh, seni, arsitektur, matematika dan fisika. 
Syaratkan Keterlibatan Orangtua
Penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik saja tidak cukup bagi seseorang untuk 
mengembangkan kecerdasanya secara maksimal. Justru peran orangtua dalam memberikan 
latihan-latuhan dan leingkungan yang mendukung jauh lebih penting dalam menentukan 
perkembangan kecerdasan seorang anak. “Para orangtua harus bisa menemukan bakat anak 
melalui kecerdasan majemuk, khususnya pada masa emas. Jumlahnya yang mencapai 9 jenis itu 
adalah, kecerdasan verbal-bahasa, matematika-logika, visual spasial (imajinasi), musik, 
interpersonal (bergaul), intrapersonal (cerdas diri), fisik, lingkungan dan spiritual,” jelasnya. 
Masa emas yang dimaksudkan, tambah ibu dua putra yang kini bermukim di Maryland, As, itu 
adalah sejak anak lahir sampai 6 tahun dimana pada usia-usia tersebut sel-sel syaraf otak mereka 
terbentuk sebesar 80%. Sementara potensi kemampuan anak berkembang 50% dalam enam 
tahun pertama tersebut. 
Keterlibatan para orang tua secara aktif dalam mengasah mental dan stimulus si anak secara 
tepat sangat diperlukan mengingat mereka adalah orang yang setiap hari bersama si anak. 
“Orangtua harus bersikap proaktif dan bukannya reaktif dalam mempelajari, mengantisipasi dan 
me-review aktifitas yang sudah dilakuakan anak-anak mereka”. Aktifitas tersebut, lanjut Andyda, 
diharapkan menjadi suatu hal yang menyenangkan. Aspek menyenangkan penting, ujar 
perempuan Batak kelahiran Yogya pada 1967 itu, karena ketika si anak merasa enjoy dalam 
melakukan aktivitasnya maka otaknya akan berkembang lebih baik. Yang tak kalah penting 
adalah membangun harga diri dan citra diri si anak dengan memberikan tantangan dan komentar 
yang positif dan bukannya kritik pedas yang justru membuat si anak menjadi rendah diri dan 
takut menunjukan bakat dan talenta yang dimilikinya. “Ditambah dengan aturan dan feedback 
(umpan balik) yang membuat si anak merasa aman dan terlindungi, impian orangtua untuk 
membuat anak mereka menjadi ajaib bukanlah sekedar mimpi”, tandas perempuan yang 
berprofesi sepenuhnya sebagai ibu rumah tangga ini. 
Ia mencontohkan anak lelakinya, Timothy (8 th) yang menunjukkan berbagai talenta yang banyak 
membuahkan banyak penghargaan karena penerapan pola pengasuhan yang melibatkan 
orangtua secara aktif. Upaya mengembangkan bakat Timoty di bidang musik sejak 4,5 tahun 
berbuah penghargaan internasional pemain piano anak- anak berbakat. 
1. Menerapkan Model Pembelajaran Kecerdasan Majemuk Di Sekolah 
Untuk dapat menerapkan model pembelajaran di sekolah sebaiknya menerapkannya pada diri 
kita sendiri sebagai pendidik agar memiliki pemahaman empiris tentang teori tersebut., baru 
kepada anak didik. Untuk menilai kecerdasan majemuk pada diri kita sendiri adalah melalui 
penilaian kinerja secara realistis pada berbagai macam tugas, kegiatan dan pengalaman yang 
berkaitan dengan setiap kecerdasan. Untuk dapat menghubungkan kita dengan pengalaman 
hidup yang memanfaatkan kedelapan kecerdasan, sehingga kenangan, perasaan dan gagasan 
apakah yang muncul dari proses ini bisa dibantu dengan lembar kuesioner KM. 
Teori kecerdasan majemuk adalah model yang sangat tepat untuk melihat kekuatan mengajar 
maupun untuk mempelajari wilayah-wilayah yang perlu diperbaiki. Mungkin kita akan
menghindar jika dalam mengajar harus menggambar di papan tulis, atau enggan menggunakan 
bahan-bahan grafis saat presentasi karena kecerdasan spasial kita belum cukup dikembangkan 
dalam hidup. Atau mungkin kita cenderung pada strategi belajar kelompok atau kegiatan ekologis 
karena kita termasuk pendidik yang interpersonal atau naturalis. 
Cara-cara penggunaan sumber-sumber kecerdasan antara lain : 1) meminta bantuan teman yang 
ahli, maksudnya jika kita kehabisan akal untuk mengajar di kelas menggunakan alat musik, karena 
kecerdasan musikal kita rendah bisa minta bantuan pada guru musik atau kolega berbakat musik, 
2) meminta bantuan siswa, maksudnya siswa sering memberikan solusi dan menunjukkan 
kemahiran di wilayah tertentu yang kurang dikuasai pendidik, seperti mengakses data di internet, 
3) menggunakan teknologi yang ada maksudnya gunakan daya teknis sekolah untuk 
menyediakan informasi yang **1000 tidak dapat kita kuasai, contohnya jika kita bukan pengajar 
yang berorientasi pada gambar bisa memutar video. 
Sejumlah pengaruh lingkungan juga berpengaruh mendorong atau menghambat perkembangan 
kecerdasan antara lain : 1) akses ke sumber daya : maksudnya apabila keluarga tidak mampu 
membelikan siswa piano, piano atau alat musik lain maka kecerdasan musik tidak akan 
berkembang, 2) faktor historis kultural maksudnya apabila siswa memiliki kecenderungan pada 
matematika banyak mendapat subsidi maka kemungkinan kecerdasan matematika logis akan 
berkembang, 3) faktor geografis maksudnya apabila siswa dibesarkan di lingkungan pertanian 
akan memiliki kesempatan untuk mengembangkan kecerdasan naturalis atau kinestetis jasmani 
dibandingkan siswa yang tinggal di apartemen atau kota-kota besar, 4) faktor keluarga 
maksudnya bila siswa kecenderungan ingin menjadi seniman, terus dipaksakan oleh orang tua 
menjadi ahli hukum maka akan mendorong perkembangan kecerdasan linguistik tetapi 
menghambat kemajuan kecerdasan spasial. 
0 Response to "KECERDASAN MAJEMUK" 
Poskan Komentar 
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Contenu connexe

Tendances

Teknik pengumpulan data penelitian eksperimen
Teknik pengumpulan data penelitian eksperimenTeknik pengumpulan data penelitian eksperimen
Teknik pengumpulan data penelitian eksperimenMuel DJaja
 
Perkembangan Emosi Peserta Didik
Perkembangan Emosi Peserta DidikPerkembangan Emosi Peserta Didik
Perkembangan Emosi Peserta Didikafifahdhaniyah
 
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)vina serevina
 
Presentasi kesadaran
Presentasi kesadaranPresentasi kesadaran
Presentasi kesadaranelmakrufi
 
STRATEGI PEMBELAJARAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
STRATEGI PEMBELAJARAN  BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUSSTRATEGI PEMBELAJARAN  BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
STRATEGI PEMBELAJARAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUSWarman Tateuteu
 
Perkembangan bahasa ...
Perkembangan bahasa                                                          ...Perkembangan bahasa                                                          ...
Perkembangan bahasa ...Dedi Yulianto
 
Teori Belajar Gestalt (Gestalt)
Teori Belajar Gestalt (Gestalt)Teori Belajar Gestalt (Gestalt)
Teori Belajar Gestalt (Gestalt)Yoshiie Srinita
 
Teori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam PembelajaranTeori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam PembelajaranFitri Yusmaniah
 
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)Nur Arifaizal Basri
 
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Rima Trianingsih
 
Perkembangan intelektual
Perkembangan intelektualPerkembangan intelektual
Perkembangan intelektualDia Cahyawati
 
Kulit dan cara kerjanya
Kulit dan cara kerjanyaKulit dan cara kerjanya
Kulit dan cara kerjanyaRiski Eka
 
Teori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam PembelajaranTeori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam PembelajaranFitri Yusmaniah
 
Perkembangan Sosial
Perkembangan SosialPerkembangan Sosial
Perkembangan SosialMuhamad Yogi
 
Pertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
Pertemuan ke-13 GeoRge A KellyPertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
Pertemuan ke-13 GeoRge A KellyVivia Maya Rafica
 
Hakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafatHakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafatIrma Puji Lestari
 
Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)
Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)
Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)windi rahmawati
 

Tendances (20)

Teknik pengumpulan data penelitian eksperimen
Teknik pengumpulan data penelitian eksperimenTeknik pengumpulan data penelitian eksperimen
Teknik pengumpulan data penelitian eksperimen
 
Perkembangan Emosi Peserta Didik
Perkembangan Emosi Peserta DidikPerkembangan Emosi Peserta Didik
Perkembangan Emosi Peserta Didik
 
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
 
Presentasi kesadaran
Presentasi kesadaranPresentasi kesadaran
Presentasi kesadaran
 
Teknik Non-Tes untuk Memahami Peserta Didik
Teknik Non-Tes untuk Memahami Peserta DidikTeknik Non-Tes untuk Memahami Peserta Didik
Teknik Non-Tes untuk Memahami Peserta Didik
 
4. teori-belajar
4. teori-belajar4. teori-belajar
4. teori-belajar
 
STRATEGI PEMBELAJARAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
STRATEGI PEMBELAJARAN  BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUSSTRATEGI PEMBELAJARAN  BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
STRATEGI PEMBELAJARAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
 
Perkembangan bahasa ...
Perkembangan bahasa                                                          ...Perkembangan bahasa                                                          ...
Perkembangan bahasa ...
 
Teori Belajar Gestalt (Gestalt)
Teori Belajar Gestalt (Gestalt)Teori Belajar Gestalt (Gestalt)
Teori Belajar Gestalt (Gestalt)
 
Teori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam PembelajaranTeori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam Pembelajaran
 
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
 
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
 
Perkembangan intelektual
Perkembangan intelektualPerkembangan intelektual
Perkembangan intelektual
 
Ppt. sel
Ppt. selPpt. sel
Ppt. sel
 
Kulit dan cara kerjanya
Kulit dan cara kerjanyaKulit dan cara kerjanya
Kulit dan cara kerjanya
 
Teori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam PembelajaranTeori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
 
Perkembangan Sosial
Perkembangan SosialPerkembangan Sosial
Perkembangan Sosial
 
Pertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
Pertemuan ke-13 GeoRge A KellyPertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
Pertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
 
Hakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafatHakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafat
 
Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)
Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)
Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)
 

En vedette

Pengertian kecerdasan majemuk
Pengertian kecerdasan majemukPengertian kecerdasan majemuk
Pengertian kecerdasan majemukalfin_nadhifah
 
Belajar dengan multiple intelligences howard gardner (1)
Belajar dengan multiple intelligences howard gardner (1)Belajar dengan multiple intelligences howard gardner (1)
Belajar dengan multiple intelligences howard gardner (1)Rahmat Hidayat
 
Profile multiple intelligences test
Profile multiple intelligences testProfile multiple intelligences test
Profile multiple intelligences testAltair Aditya
 
Kecerdasan Majemuk
Kecerdasan MajemukKecerdasan Majemuk
Kecerdasan MajemukCipooel Jong
 
Multiple intelligence (kecerdasan majemuk)
Multiple intelligence (kecerdasan majemuk)Multiple intelligence (kecerdasan majemuk)
Multiple intelligence (kecerdasan majemuk)Dk Rakhman
 
Penyusunan instrumen tes inteligensi
Penyusunan instrumen tes inteligensi Penyusunan instrumen tes inteligensi
Penyusunan instrumen tes inteligensi Afra Balqis
 
Kecerdasan Naturalis
Kecerdasan NaturalisKecerdasan Naturalis
Kecerdasan Naturalisboim007
 
Eksistensi Bahasa Indonesia di abad XXI
Eksistensi Bahasa Indonesia di abad XXIEksistensi Bahasa Indonesia di abad XXI
Eksistensi Bahasa Indonesia di abad XXISyifa Nadia
 
Panduan pendidikan karakter di sd
Panduan pendidikan karakter di sdPanduan pendidikan karakter di sd
Panduan pendidikan karakter di sdNia Piliang
 
Laporan Ringkas Riset Tes Kecerdasan Majemuk
Laporan Ringkas Riset Tes Kecerdasan MajemukLaporan Ringkas Riset Tes Kecerdasan Majemuk
Laporan Ringkas Riset Tes Kecerdasan MajemukBukik Setiawan
 
Akhlak Tasawuf Makalah - Sejarah Perkembangan Tasawuf
Akhlak Tasawuf Makalah - Sejarah Perkembangan TasawufAkhlak Tasawuf Makalah - Sejarah Perkembangan Tasawuf
Akhlak Tasawuf Makalah - Sejarah Perkembangan TasawufAsma'ul Khusna
 
Ragam Bahasa Ilmu dan Ciri Khas Bahasa Indonesia
Ragam Bahasa Ilmu dan Ciri Khas Bahasa IndonesiaRagam Bahasa Ilmu dan Ciri Khas Bahasa Indonesia
Ragam Bahasa Ilmu dan Ciri Khas Bahasa IndonesiaLuthfi Nk
 
makalah pengertian ilmu tasawuf
makalah pengertian ilmu tasawufmakalah pengertian ilmu tasawuf
makalah pengertian ilmu tasawufMuhammad Husein
 
Faedah membaca
Faedah membacaFaedah membaca
Faedah membacafardzli71
 
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI (AUD)
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI (AUD)KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI (AUD)
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI (AUD)innaa123
 
Kreativitas Untuk Anak Usia Dini
Kreativitas Untuk Anak Usia DiniKreativitas Untuk Anak Usia Dini
Kreativitas Untuk Anak Usia Dinimisbah hasibuan
 
Makalah karakteristik aud
Makalah karakteristik audMakalah karakteristik aud
Makalah karakteristik audMitha Ye Es
 

En vedette (20)

Pengertian kecerdasan majemuk
Pengertian kecerdasan majemukPengertian kecerdasan majemuk
Pengertian kecerdasan majemuk
 
Belajar dengan multiple intelligences howard gardner (1)
Belajar dengan multiple intelligences howard gardner (1)Belajar dengan multiple intelligences howard gardner (1)
Belajar dengan multiple intelligences howard gardner (1)
 
Profile multiple intelligences test
Profile multiple intelligences testProfile multiple intelligences test
Profile multiple intelligences test
 
Kecerdasan Majemuk
Kecerdasan MajemukKecerdasan Majemuk
Kecerdasan Majemuk
 
Kecerdasan anak usia dini
Kecerdasan anak usia diniKecerdasan anak usia dini
Kecerdasan anak usia dini
 
Multiple intelligence (kecerdasan majemuk)
Multiple intelligence (kecerdasan majemuk)Multiple intelligence (kecerdasan majemuk)
Multiple intelligence (kecerdasan majemuk)
 
Penyusunan instrumen tes inteligensi
Penyusunan instrumen tes inteligensi Penyusunan instrumen tes inteligensi
Penyusunan instrumen tes inteligensi
 
Kecerdasan Naturalis
Kecerdasan NaturalisKecerdasan Naturalis
Kecerdasan Naturalis
 
Eksistensi Bahasa Indonesia di abad XXI
Eksistensi Bahasa Indonesia di abad XXIEksistensi Bahasa Indonesia di abad XXI
Eksistensi Bahasa Indonesia di abad XXI
 
Makalah tasawuf
Makalah tasawufMakalah tasawuf
Makalah tasawuf
 
Panduan pendidikan karakter di sd
Panduan pendidikan karakter di sdPanduan pendidikan karakter di sd
Panduan pendidikan karakter di sd
 
Laporan Ringkas Riset Tes Kecerdasan Majemuk
Laporan Ringkas Riset Tes Kecerdasan MajemukLaporan Ringkas Riset Tes Kecerdasan Majemuk
Laporan Ringkas Riset Tes Kecerdasan Majemuk
 
Akhlak Tasawuf Makalah - Sejarah Perkembangan Tasawuf
Akhlak Tasawuf Makalah - Sejarah Perkembangan TasawufAkhlak Tasawuf Makalah - Sejarah Perkembangan Tasawuf
Akhlak Tasawuf Makalah - Sejarah Perkembangan Tasawuf
 
Ragam Bahasa Ilmu dan Ciri Khas Bahasa Indonesia
Ragam Bahasa Ilmu dan Ciri Khas Bahasa IndonesiaRagam Bahasa Ilmu dan Ciri Khas Bahasa Indonesia
Ragam Bahasa Ilmu dan Ciri Khas Bahasa Indonesia
 
makalah pengertian ilmu tasawuf
makalah pengertian ilmu tasawufmakalah pengertian ilmu tasawuf
makalah pengertian ilmu tasawuf
 
Faedah membaca
Faedah membacaFaedah membaca
Faedah membaca
 
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI (AUD)
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI (AUD)KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI (AUD)
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI (AUD)
 
Kreativitas Untuk Anak Usia Dini
Kreativitas Untuk Anak Usia DiniKreativitas Untuk Anak Usia Dini
Kreativitas Untuk Anak Usia Dini
 
Intelegensi
IntelegensiIntelegensi
Intelegensi
 
Makalah karakteristik aud
Makalah karakteristik audMakalah karakteristik aud
Makalah karakteristik aud
 

Similaire à KECERDASAN MAJEMUK EKSPLORE

Tugas PPT Teknologi Informasi
Tugas PPT Teknologi InformasiTugas PPT Teknologi Informasi
Tugas PPT Teknologi Informasi11071995
 
Kit apa itu_pintar_cerdas
Kit apa itu_pintar_cerdasKit apa itu_pintar_cerdas
Kit apa itu_pintar_cerdasgreenfrog88
 
Multiple Intelligences: The Theory in Practice Intelligence
Multiple Intelligences: The Theory in Practice IntelligenceMultiple Intelligences: The Theory in Practice Intelligence
Multiple Intelligences: The Theory in Practice Intelligenceabdulkadirsiompu
 
Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)
Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)
Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)windi rahmawati
 
Kepelbagaian kecerdasan & kecerdasan emosi
Kepelbagaian kecerdasan  & kecerdasan emosiKepelbagaian kecerdasan  & kecerdasan emosi
Kepelbagaian kecerdasan & kecerdasan emosiNoraini Che Embong
 
Kepelbagaian kecerdasan & kecerdasan emosi
Kepelbagaian kecerdasan  & kecerdasan emosiKepelbagaian kecerdasan  & kecerdasan emosi
Kepelbagaian kecerdasan & kecerdasan emosiNoraini Che Embong
 
Bab ii (kajian teor ii) Kecerdasan Personal
Bab ii (kajian teor ii) Kecerdasan PersonalBab ii (kajian teor ii) Kecerdasan Personal
Bab ii (kajian teor ii) Kecerdasan PersonalFeldi Modole
 
Faktor yang berperan dalam mengembangkan profesionalisme
Faktor yang berperan dalam mengembangkan profesionalismeFaktor yang berperan dalam mengembangkan profesionalisme
Faktor yang berperan dalam mengembangkan profesionalismecusterjohny
 
Perkembangan karier di sekolah dasar edit
Perkembangan karier di sekolah dasar editPerkembangan karier di sekolah dasar edit
Perkembangan karier di sekolah dasar editauliyann
 
PERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYA ppt
PERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYA pptPERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYA ppt
PERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYA pptWayan Permadi
 

Similaire à KECERDASAN MAJEMUK EKSPLORE (20)

Kecerdasan anak usia dini
Kecerdasan anak usia diniKecerdasan anak usia dini
Kecerdasan anak usia dini
 
Tugas PPT Teknologi Informasi
Tugas PPT Teknologi InformasiTugas PPT Teknologi Informasi
Tugas PPT Teknologi Informasi
 
Triana Savitri
Triana SavitriTriana Savitri
Triana Savitri
 
Kit apa itu_pintar_cerdas
Kit apa itu_pintar_cerdasKit apa itu_pintar_cerdas
Kit apa itu_pintar_cerdas
 
Multiple Intelligences: The Theory in Practice Intelligence
Multiple Intelligences: The Theory in Practice IntelligenceMultiple Intelligences: The Theory in Practice Intelligence
Multiple Intelligences: The Theory in Practice Intelligence
 
Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)
Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)
Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)
 
Buku saku psikologi anak berbakat
Buku saku psikologi anak berbakatBuku saku psikologi anak berbakat
Buku saku psikologi anak berbakat
 
Kepelbagaian kecerdasan & kecerdasan emosi
Kepelbagaian kecerdasan  & kecerdasan emosiKepelbagaian kecerdasan  & kecerdasan emosi
Kepelbagaian kecerdasan & kecerdasan emosi
 
Kepelbagaian kecerdasan & kecerdasan emosi
Kepelbagaian kecerdasan  & kecerdasan emosiKepelbagaian kecerdasan  & kecerdasan emosi
Kepelbagaian kecerdasan & kecerdasan emosi
 
Bab ii (kajian teor ii) Kecerdasan Personal
Bab ii (kajian teor ii) Kecerdasan PersonalBab ii (kajian teor ii) Kecerdasan Personal
Bab ii (kajian teor ii) Kecerdasan Personal
 
Chapter 7
Chapter 7Chapter 7
Chapter 7
 
Chapter 7
Chapter 7Chapter 7
Chapter 7
 
Cth dic d(1)
Cth dic d(1)Cth dic d(1)
Cth dic d(1)
 
Cth dic d(1)
Cth dic d(1)Cth dic d(1)
Cth dic d(1)
 
Faktor yang berperan dalam mengembangkan profesionalisme
Faktor yang berperan dalam mengembangkan profesionalismeFaktor yang berperan dalam mengembangkan profesionalisme
Faktor yang berperan dalam mengembangkan profesionalisme
 
Modul kegiatan-1
Modul kegiatan-1Modul kegiatan-1
Modul kegiatan-1
 
Perkembangan karier di sekolah dasar edit
Perkembangan karier di sekolah dasar editPerkembangan karier di sekolah dasar edit
Perkembangan karier di sekolah dasar edit
 
Soal baru
Soal baruSoal baru
Soal baru
 
Psikotes utk amt i edisi revisi
Psikotes utk amt i edisi revisiPsikotes utk amt i edisi revisi
Psikotes utk amt i edisi revisi
 
PERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYA ppt
PERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYA pptPERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYA ppt
PERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYA ppt
 

Dernier

Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptStevenSamuelBangun
 
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) CurrentMateri Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Currentaditya romadhon
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptxASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptxabdulmujibmgi
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxsiampurnomo90
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024Zakiah dr
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritisfidel377036
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxmade406432
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Codajongshopp
 
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxHikmaLavigne
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxmarodotodo
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smearprofesibidan2
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologissuser7c01e3
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbSendaUNNES
 
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Arif Fahmi
 
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADAASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADARismaZulfiani
 

Dernier (15)

Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
 
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) CurrentMateri Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptxASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
 
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
 
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
 
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADAASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
 

KECERDASAN MAJEMUK EKSPLORE

  • 1. KECERDASAN MAJEMUK Label: KECERDASAN 1. PENDAHULUAN Berkaitan dengan kreativitas yang dimiliki anak, kita juga dapat mengembangkannya melalui berbagai kecerdasan yang pada dasarnya dimiliki oleh setiap anak, diantaranya yang berkaitan dengan kecerdasan majemuk (multiple intelligences). Ada berbagai cara untuk mengidentifikasi kecerdasan majemuk anak. Anda bisa datang ke psikolog dan minta untuk dilakukan tes terhadapnya. Masalahnya tes yang dilakukan umumnya berupa pertanyaan verbal dengan kunci jawaban yang standar. Hal ini bisa menjadi masalah jika si anak tidak mengerti benar pertanyaan yang diajukan karena berbagai alasan, misalnya perbedaan bahasa atau istilah yang digunakan, kondisi anak pada saat tes dilakukan (capek, ngantuk, marah) atau hambatan lain seperti spektrum autisme. Untuk mengatasi masalah tersebut, cara lain untuk mengukur kecerdasan majemuk anak adalah dengan melakukan tes sidik jari. Berbagai hasil riset dari para ahli dermatoglyphics (ilmu yang mempelajari pola kulit) menunjukkan bahwa sidik jari berhubungan erat dengan perkembangan sistem syaraf seseorang. Hasil tes sidik jari ini dipercaya jauh lebih akurat daripada tes verbal. Cara termudah (dan temurah) adalah dengan melakukan pengamatan sendiri terhadap anak Anda. Berhati-hatilah dalam melakukan pengamatan. Anak anda mungkin mendapat nilai jelek dan tidak suka pada pelajaran matematika, namun sebenarnya dia memiliki tingkat kecerdasan logika matematika yang tinggi. Nilai jelek hanya karena dia tidak suka dan tidak mengerti cara mengajar sang guru matematika. Dalam pembahasan berikut, diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan Definisi kecerdasan majemuk, Jenis-jenis kecerdasan majemuk, Kecerdasan majemuk dan pengembangan diri. 1. II. PENYAJIAN A. Pengertian Kecerdasan Majemuk Kecerdasan (inteligensi) secara umum didefinisikan pada 2 bagian yakni :pertama kecerdasan sebagai suatu kemampuan untuk memahami informasi yang membentuk pengetahuan dan kesadaran, kedua sebagai kemampuan untuk memproses informasi sehingga masalah-masalah yang kita hadapi dapat dipecahkan (problem solved) dan dengan demikian pengetahuan bertambah. Jadi mudah dipahami bahwa kecerdasan adalah pemandu bagi kita untuk mencapai sasaran-sasaran kita secara efektif dan efisien. Dengan kata lain, orang yang lebih cerdas, akan mampu memilih strategi pencapaian sasaran yang lebih baik dari orang yang kurang cerdas. Artinya orang yang cerdas mestinya lebih sukses dari orang yang kurang cerdas. Prinsip utama teori multiple intelligence adalah :
  • 2. - Setiap anak memiliki semua jenis kecerdasan majemuk - Anak pada umumnya dapat mengembangkan setiap kecerdasan sampai pada tingkat penguasaan yang memadai - Kecerdasan-kecerdasan ini pada umumnya bekerjasama dengan cara yang kompleks - Ada banyak cara untuk menjadi cerdas Teori kecerdasan majemuk adalah validasi tertinggi gagasan bahwa perbedaan individu adalah penting. Pemakaiannya dalam pendidikan sanagt tergantung pada pengenalan, pengakuan dan penghargaan terhadap setiap atau bebagai cara siswa belajar, disamping pengenalan, pengakuan dan penghargaan terhadap setiap minat dan bakat masing-masing pembelajar. Teori kecerdasan majemuk bukan hanya mengakui perbedaan individual ini untuk tujuan-tujuan praktis, seperti pengajaran dan penilaian, tetapi juga menganggap serta menerimanya sebagai sesuatu yang normal, wajar, bahkan menarik dan sanagt berharga. Howard Gardner, yang namanya sinonimnya dengan teori kecerdasan majemuk ini, mengisyaratkan, bahwa mungkin ada lebih banyak lagi kecerdasan daripada delapan kecerdasan yang telah didefinisikannya, khususnya dalam budaya-budaya lainnya. Denagn demikian, daftar kecerdasan majemuk dapat disusun ulang dan ditambahkan. Tujuan rill membuat dan meyusun suatu daftar juga adalah “untuk mengakan kemajemukan kecerdasan” (Gardner,1993). Tidak menjadi soal, apakah ada jenis kecerdasan lebih banyak atau tidak, kedelapan kecerdasan yang ditawarkan oleh Gardner kepada kita adalah langkah raksasa menuju suatu titik dimana individu dihargai dan keragaman dibudidayakan. B. Jenis-Jenis Kecerdasan Majemuk Menurut Howard Gardner Pada tahun 1980an, seorang psikolog dari Universitas Harvard bernama Howard Gardner mengubah pendapat itu dengan menyatakan bahwa kecerdasan tidak bersifat tunggal. Kecerdasan ada beraneka ragam. Dan setiap orang, termasuk anak-anak, memiliki karakteristik kecerdasan yang berbeda-beda. Ada 8 jenis kecerdasan menurut Gardner : 1. Kecerdasan Linguistik kemampuan untuk menggunakan bahasa untuk mendeskripsikan kejadian, membangun kepercayaan dan kedekatan, mengembangkan argumen logika dan retorika, atau mengungkapkan ekspresi dan metafora. Beberapa jenis pekerjaan yang membutuhkan kecerdasan linguistik adalah wartawan dan reporter, tenaga penjual, penyair, copywriter, penulis dan pengacara. 2. Kecerdasan Logika-Matematika
  • 3. kemampuan menggunakan angka-angka untuk menghitung dan mendeskripsikan sesuatu, menggunakan konsep matematis, menganalisa berbagai permasalahan secara logis, menerapkan matematika pada kehidupan sehari-hari, peka terhadap pola tertentu, serta menelaah berbagai permasalahan secara ilmiah. Beberapa jenis pekerjaan yang membutuhkan kecerdasan logika matematika adalah : akuntan, ahli statistik, insinyur, penemu, pedagang, dan pembuat program komputer 3. Kecerdasan Musikal kemampuan untuk mengerti dan mengembangkan teknik musikal, merespon terhadap musik, menggunakan musik sebagai sarana untuk berkomunikasi, menginterpretasikan bentuk dan ide musikal, dan menciptakan pertunjukan dan komposisi yang ekspresif. Beberapa jenis pekerjaan yang membutuhkan kecerdasan musikal adalah guru musik, pembuat instrumen atau alat musik, pemain band atau konduktor, DJ, kritikus musik, kolektor mus ik, pencipta lagu atau penyanyi. 4. Kecerdasan Spasial kemampuan untuk mengenali pola ruang secara akurat, menginterpretasikan ide grafis dan spasial serta menerjemahkan pola ruang secara tepat. Beberapa jenis pekerjaan yang membutuhkan kecerdasan spasial adalah photographer, decorator ruang, perancang busana, arsitek, pembuat film. 5. Kecerdasan Kinestetik (Bodily-Kinesthetic ) kemampuan untuk menggunakan seluruh atau sebagian dari tubuh untuk melakukan sesuatu, membangun kedekatan untuk mengkonsolidasikan dan meyakinkan serta mendukung orang lain, dan menggunakannya untuk menciptakan bentuk ekspresi baru. Beberapa jenis pekerjaan yang membutuhkan kecerdasan ini adalah mekanik, pelatih, pengrajin, atlet, aktor, penari atau koreografer. 6. Kecerdasan Interpersonal kemampuan untuk mengorganisasikan orang lain dan mengkomunikasikan secara jelas apa yang perlu dilakukan, berempati kepada orang lain, membedakan dan menginterpretasikan berbagai jenis komunikasi dengan orang lain, dan memahami intensi, hasrat, dan motivasi orang lain. Beberapa jenis pekerjaan yang menggunakan kecerdasan interpersonal adalah manajer, politisi, pekerja sosial, pemimpin, psikolog, guru atau konsultan. 7. Kecerdasan Intrapersonal Kemampuan untuk menilai kekuatan kelemahan, bakat, ketertarikan diri sendiri serta menggunakannya untuk menentukan tujuan, menyusun dan mengembangkan konsep dan teori berdasarkan pemeriksaan ke dalam diri sendiri, memahami perasaan, intuisi, temperamen, dan menggunakannya untuk mengekspresikan pandangan pribadi. Beberapa jenis pekerjaan yang menggunakan kecerdasan ini adalah perencana, pemuka agama, atau ahli filosofi.
  • 4. 8. Kecerdasan Naturalis Kemampuan untuk mengenali dan mengelompokkan dan menggambarkan berbagai macam keistimewaan yang ada di lingkungannya. Beberapa pekerjaan yang membutuhkan kecerdasan naturalis ini adalah ahli biologi atau ahli konservasi lingkungan. Bagaimana mengembangkan kecerdasan majemuk??? Sesungguhnya setiap orang memiliki semua jenis kecerdasan majemuk tersebut, namun yang membedakan antara yang satu dengan yang lain adalah setiap orang memiliki satu atau lebih kecerdasan majemuk yang dominan, mungkin seorang anak ada yang kecerdasan musikalnya yang dominan, mungkin juga kecerdasan logikanya, dan sebagainya. 1.Kecerdasan Interpersonal Secara umum, anak-anak dengan kecerdasan interpersonal tinggi akan dengan senang hati mengikuti semua kelompok kegiatan di dalam dan luar sekolah serta mudah berteman dimanapun ia berada. Anda dapat mendorongnya untuk menunjukkan perilaku yang baik dalam berteman. Anda bisa menuliskan berbagai perilaku yang anda ingin ia kembangkan. Namun ingatlah bahwa orang tua adalah contoh terdekat bagi anak anda. Jika anda ingin mereka bersikap sopan, maka anda pun harus bersikap yang sama, mereka akan mendengarkan anda jika anda juga mau mendengarkan mereka. 2. Kecerdasan Intrapersonal Bantu anak-anak untuk belajar menentukan tujuan. Dorong mereka untuk membuat daftar hal - hal yang mereka inginkan atau ingin mereka lakukan lebih baik. Bantu mereka untuk memilah-milah tujuan tersebut menjadi langkah-langkah kecil. 3. Kecerdasan Logika-Matematika Jika mereka terus bertanya mengenai cara kerja suatu benda, jawablah pertanyaan mereka dengan sabar dan dorong mereka untuk terus bertanya. Jika mereka ingin melakukan sesuatu tanpa bantuan orang lain, biarkan mereka mencobanya dahulu dan berikan motivasi untuk melakukannya sampai selesai. Jika mereka melakukan kesalahan, jelaskan dengan sabar dan jangan katakan bahwa anda sudah tahu bahwa cara itu tidak akan berhasil. Dorong mereka untuk ikut dalam kegiatan yang banyak membutuhkan kemampuan menyelesaikan masalah dan berpikir kritis misalnya klub catur atau klub robotik. Beberapa permainan yang bisa mengembangkan kecerdasan ini adalah catur, puzzle, Halma, Stratego, Risk atau Sudoku. 4. Kecerdasan Linguistik Anak-anak dengan tingkat kecerdasan linguistik tinggi gemar menulis, membaca dan berbicara. Biarkan mereka berdiskusi mengenai buku atau sesuatu yang mereka baca. Untuk memperkaya kosa kata mereka, berikan permainan seperti Boggle atau Scrabble.
  • 5. 5. Kecerdasan Visual Spasial Berikan kesempatan bagi anak-anak untuk mengembangkan imajinasi mereka melalui melukis, menggambar, mewarnai, dan kegiatan sejenis. Kembangkan kreativitas mereka dengan mendorong mereka untuk merancang pakaian atau bangunan. Beberapa permainan yang mendukung kecerdasan visual spasial adalah LEGO dan Blokus. 6. Kecerdasan Musikal Dorong anak anda untuk bergabung dengan kelompok paduan suara atau band di sekolah. Miliki satu jenis alat musik di rumah dan daftarkan ia ke dalam kursus musik. Perdengarkan berbagai jenis alat musik. Ajak mereka untuk mengarang lagu yang sesuai dengan kegiatan mereka saat itu. 7. Kecerdasan Kinestetik Untuk mengembangkan jenis kecerdasan ini, dorong mereka untuk bergabung dalam tim olahraga di sekolah. Ajak mereka untuk melakukan kegiatan olah raga seperti berenang. Daftarkan mereka ke dalam kelas tari 8. Kecerdasan Naturalis Untuk mengembangkan jenis kecerdasan ini,dorong mereka untuk mencintai alam,mungkin dengan mengajak mereka melakukan kegiatan tanam menanam ataupun mengenai lingkungan alam sekitarnya. Bagaimana kecerdasan majemuk diterapkan pada sains??? Sains mengadaptasi dengan baik strategi-strategi yang melibatkan kedelapan kecerdasan tersebut. Setelah memutuskan suatu topik, guru dapat mengumpulkan aktivitas yang menrapkan setiap kecerdasan dan memberi siswa kesempatan untuk memilih sejumlah tertentu dari setiap kategori. Secara umum, berikut ini adalah tipe-tipe dari aktivitas-aktivitas tersebut : - Menulis laporan (lingustik) - Melakukan eksperimen (logis-matematis) - Membuat model kerja ( spasial) - Menulis lagu (musikal) - Mengorganisasi presentasi drama (badani-kinestetik) - Bertanya kepada tiga orang (interpersonal) - Memutuskan apa yang mesti dipikirkan (intrapersonal) Bagaimana kecerdasan majemuk diterapakan pada seni???
  • 6. “Gardner mengatakan bahwa tak satupun diantara kecerdasan yang delapan itu secara inheren berkaitan dengan seni atau bersifat artistik” Namun setiap kecerdasan dapat digunakan untuk menciptakan karya-karya seni yang artistik. Elliot Eisner, profesor seni dan pendidikan di Universitas Stanford, merasa bahwa teori kecerdasan majemuk menjustifikasi peran yang jauh lebih banyak pada seni dalam kurikulum (fowler, 1989). Banyak yang mengatakan bahwa kecerdasan spasial,musikal dan badani-kinestetik sebagaimana yang terungkap dalam seni rupa, musik dan tarian adalah ungkapan dari semangat manusia yang diperlukan oleh setiap orang untuk menjadi betul -betul terdidik baik. Sebagian orang menyamakan seni dengan kemungkinan renaisans (kebangkitan kembali) moral. Bagaimana teori kecerdasan majemuk diterapkan pada yang berbakat??? Jika penelitian membenarkan dan menguatkan teori kecerdasan majemuk, implikasi -implikasinya pada pendidikan siswa yang berbakat adalah positif. Seorang anak yang berbakat dalam satu atau lebih kecerdasan dapat ditunjang dan diperkaya dalam ranah-ranah kekuatannya itu tanpa merasa frustrasi dianggap sebagai berbakat dan ditempatkan dalam kelas -kelas dipercepat (terakselerasi) melampaui anak-anak kebanyakan. Teori kecerdasan majemuk gardner juga dapat megantarkan atau menuntun kepada kebijakan identifikasi kemampuan yang lebih luas daripada kebijakan yang hanya didasarkan pada penyaringan IQ (yaitu kecerdasan lingustik dan logis -matematis saja). Selanjutnya, ini dapat memasukkan siswa-siswa yang kecerdasannya yang sangat tinggi kedalam wilayah-wilayah lainnya (Matthews,1988) Bagaimana kecerdasan majemuk diterapakan pada kemampuan khusus??? Anak-anak yang mempunyai kemampuan khusus dapat ditawarkan pelibatan penuh dalam kelas kecrdasan majemuk. Karena ada begitu banyak tersedia cara yang bagus untuk diterapkan, maka anak-anak yang mungkin tidak atau kurang sukses di lingkungan-lingkungan lainnya dapat dihargai karena kekuatan dan bakat nyata mereka dan,dengan demikian mereka tumbuh dengan harga diri dan kepercayaan diri yang tinggi. Bagaimana kecerdasan majemuk diterapakan pada pendidikan dini anak-anak??? Gardner percaya bahwa sebagian kecerdasan mungkin dibatasi oleh waktu dan jika tidak berkembang pada awal kehidupan seseorang boleh jadi hilang baginya. Stimulasi atau perangsangan semua kecerdasan pada masa sedini mungkin dalam kehidupan seseorang dapat menghasilkan tingkat kecerdasan yang lebih tinggi kecerdasan yang lebih tinggi dalam kehidupan yang bersangkutan kelak (jhonson,1994). Dapatkah anda menggunakan lebih dari satu kecerdasan pada satu waktu??? Ya, sesungguhnya, menurut Gardner , kita hampir tidak mungkin menggunakan beberapa kecerdasan secara terpisah. Para aktor,misalnya, akan menggunakan sekelompok kecerdasan : lingustik, badani-kinestetik, dn interpersonal. Lazimnya suatu kecerdasan bekerja bersama-sama
  • 7. dengan kecerdasan lainnya. Pengembangan dan perkembangan satu kecerdasan tak akan bercampur dengan dan mempengaruhi pengembangan dan perkembangan kecrdasan lainnya, dan tidak ada pola kecerdasan yang tidak cocok, dan sesuai. Bagaimana menstimulasi kecerdasan majemuk? Kecerdasan Verbal / Linguistik Aktivitas mandiri: 1. Membuat sinopsis atau menulis ulang / menyadur suatu cerita, novel, atau buku-buku lainnya. 2. Menulis artikel atau membuat rangkuman suatu artikel atau buku. 3. Menulis respon terhadap suatu tulisan yang dimuat di media. 4. Membuat dan menyajikan presentasi oral. 5. Membuat catatan harian (diary). Aktivitas kelompok: 1. Menceritakan kisah / membuat dramatisasi, bermain peran (role play). 2. Lomba pidato / debat. 3. Diskusi kelompok. Membaca laporan oral. Wawancara / simulasi. Kecerdasan Musikal / Ritmikal Aktivitas mandiri: 1. Menceritakan kisah dalam lagu. 2. Menciptakan nada / lagu untuk berbagai hal (misal: tentang binatang, hobi, dst.) 3. Mendengarkan berbagai jenis musik, dan menilai bagaimana diri anda bereaksi dan membuat respon mood yang sesuai. 4. Menyelipkan musik yang sesuai ketika sedang menceritakan kisah, atau membuat dramatisasi suatu peristiwa. Aktivitas kelompok: 1. Menciptakan lagu, bernyanyi bersama. 2. Bermain irama dan rima (lagu / puisi). 3. Bermain menirukan / mengenal bunyi-bunyian di alam (mis: suara hewan, suara angin, dst).
  • 8. 4. Bermain tepuk tangan (echo clapping). 5. Menciptakan jembatan keledai (mnemonics). 6. Bermain musik dalam kelompok, dengan variasi instrument.Bermain musik dalam berbagai jenis mood dan irama. Kecerdasan Logika / Matematika Aktivitas mandiri: 1. Menyusun prosedur suatu hal dalam satu alur linear dan bertahap (mis: bagaimana urutan cara membuat kue?) 2. Membuat tulisan argumentasi tentang suatu topik yang kontroversial / dapat dijadikan bahan debat, serta menulis materi argumentasi yang dapat dipertahankan. 3. Membuat log book harian yang mencatat berbagai peristiwa yang berkaitan dengan diri anda, misalnya: kapan waktu-waktu produktif, berapa jam waktu kerja efisien, berapa tinggi tingkat energi atau tingkat kelelahan hari ini, hal-hal apa saja yang dialami hari ini yang mencetuskan stress atau yang menyenangkan. 4. Membuat sekuens atau urutan dari berbagai pekerjaan / kegiatan yang sedang kita lakukan, sehingga aktivitas anda terorganisir dengan lebih efisien. Mengembangkan Kreatifitas dengan kecerdasan majemuk Berkaitan dengan kreativitas yang dimiliki anak, kita juga dapat mengembangkannya melalui berbagai kecerdasan yang pada dasarnya dimiliki oleh setiap anak, diantaranya yang berkaitan dengan kecerdasan jamak (multiple intelligences). Dr. Howard Gardner merupakan pencetus teori Multiple Intelligence, yang terdiri dari 8 jenis kecerdasan yang meliputi: 1. Kecerdasan verbal/linguistic Kecerdasan ini dapat diketahui melalui kegiatan bercakap-cakap, berdiskusi dan membaca serta kemampuan dalam menggunakan kata-kata secara efektif, lisan atau tulisan. Berbagai cara dalam menumbuhkan kecerdasan ini adalah dengan membaca, menulis, maupun bercerita. 2. Kecerdasan visual-spatial Kecerdasan ini melibatkan kepekaan terhadap warna, garis, bentuk, ukuran, ataupun luas, seperti yang dilakukan dalam kegiatan melukis, menggambar, dll. 3. Kecerdasan musik irama Yaitu kepekaan dalam mendengarkan suara, musik, dan suara lainnya. 4. Kecerdasan kinestetik dan gerakan tubuh ( bodily – kinesthetic) Berkaitan dengan kepekaan dan keterampilan dalam mengontrol koordinasi gerakan tubuh melalui gerakan
  • 9. motorik kasar dan halus, seperti menggunakan alat-alat secara terampil, melompat, berlari, melakukan gerakan senam atau gerakan menari dll. 5. Cerdas Matematika dan Logika Berkaitan dengan kepekaan dalam hitungan dan berpikir abstrak serta logis dan ilmiah. 6. Cerdas Sosial Dapat ditunjukkan melalui kemampuan berkomunikasi dengan orang lain, bekerja sama, serta segala sesuatu yang melibatkan hubungan dengan orang lain disekitarnya. 7. Cerdas Diri Yaitu kepekaan dalam melakukan instrospeksi terhadap diri sendiri dan membandingkannya dengan kelemahan dan kekuatan orang lain. 8. Kecerdasan naturalis Berkaitan dengan kepekaan dalam mengapresiasi alam dan lingkungan sekitar. Tugas kita, orangtua maupun guru sebagai pendidik adalah berusaha sebaik mungkin untuk menemukan dan mengembangkan sebanyak mungkin kecerdasan yang dimiliki oleh masing-masing anak yang dapat mendukung kemampuan kreativitasnya. Kecerdasan Majemuk Penentu Masa Depan Anak Kecerdasan majemuk (multi intelegence) terus menjadi topik yang tak habis-habisnya. Teori dari penelitian panjang Howard Gardner itu, sejak dipublikasikan pada tahun 1990-an itu terus mendapat sorotan. Bahkan terus dikembangkan yang konon kini sudah mencapai sekitar 11 jenis kecerdasan yang dimiliki setiap manusia. Sejauh ini penerapannya dalam sistem pendidikan dan kehidupan keluarga juga terkesan sekedarnya. Untuk yang di sistem pendidikan masalahnya jelas karena sulitnya mengubah paradigma dan kebiasaan yang telah dianut. Sedangkan di dalam pendidikan di rumah mulai banyak diterapkan sebagai alternatif. Umum diketahui bahwa kecerdasan majemuk tidak mendapatkan apresiasi selayaknya disekolah. Di lembaga pendidikan formal ini hanya dua-tiga jenis kecerdasan yang diakui sebagai tolak ukur keberhasilan atau prestasi siswa. Khususnya kecerdasan yang menyangkut bahasa, matematika dan logika. Sebagai orangtua masa kini, kita sering kali menekankan agar anak berprestasi secara akademik di sekolah. Kita ingin mereka menjadi juara kelas dengan harapan ketika dewasa bisa memasuki perguruan tinggi bergengsi. Masyarakat pun mempunyai kepercayaan bahwa sukses di sekolah adalah kunci kesuksesan hidup di masa depan. Padahal, kata penulis buku Anak Ajaib Andyda Meliala, kenyataanya tidak bisa dipungkiri sangat sedikit orang-orang sangat sukses di dunia yang juara kelas dimasa sekolah. Sebut Bill Gates (pemilik Microsoft) atau Tiger Wood (Pemain Golf), beberapa dari ribuan orang yang dianggap tidak berhasil di sekolah tetapi menjadi orang yang sangat berhasil dibidangnya. Kandidat doktor ini menyatakan pengembangan kecerdasan majemuk mutlak diperlukan untuk menjamin masa depan anak. Sukses sekolah semata, kata dia tidak bisa jadi gantungan. Karena
  • 10. itu ayah dan ibu harus berusaha maksimal menemukan dan mengembangkan sebanyak mungkin kecerdasan yang dimiliki setiap anak. Menurutnya penelitian mutakhir mengenai seluk-beluk otak makin membukakan mata perihal kecerdasan manusia. Bahwa ternyata, kecerdasan manusia tidak dapat disimpulkan hanya dari IQ karena nilai tes kecerdasan, yaitu kecerdasan bahasa dan kecerdasan matematika. Ibarat Tenda Belakangan ini, makin banyak penelitian menegaskan bahwa tinggi rendahnya nilai tes IQ tidak bisa dipakai untuk meramalkan sukses seseorang ketika dewasa. Tes IQ bukan mengukur kualitas yang dibutuhkan untuk sukses dalam pekerjaan, seperti kemauan keras, percaya diri, motivasi maupun kecerdasan sosial. Tes juga tak mampu mengukur kinerja seseorang dalam menentukan prioritas, manajemen waktu dan efisiensi. Juga kreatifitas dan intuisi yang merupakan hal utama dalam ilmu pengetahuan dan seni. “Kreativitas sering melibatkan kemampuan melihat sejumlah kemungkinan pemecahan atas satu masalah, sementara tes IQ menharuskan pilihan tunggal”. Pada kenyataanya, walaupun nilai IQ seorang anak sangat tinggi, lanjut Andyda, tanpa pengasuhan yang mendukung kecerdasan anak (kurang stimulus, masalah keluarga, kurang tantangan, tanpa aturan yang jelas, kurang feedback, dan lain-lain), membuat nilai IQ pada suatu waktu bisa mengalami penurunan. Jadi, kalau IQ ataupun prestasi akademik tidak bisa dipakai untuk meramalkan sukses seorang anak di masa depan, lalu apa? Kemudian apa yang harus dilakukan orang tua supaya anak-anak mempunyai persiapan cukup untuk masa depannya? “Jawabannya adalah prestasi dalam kecerdasan majemuk, bukan hanya prestasi akademik”, tandas dokter lulusan UGM itu. Menurut ibu Anak Berbakat Indonesia 2004 itu kemungkinan anak meraih sukses menjadi sangat besar jika anak dilatih untuk meningkatkan kecerdasan yang punya berbagai sisi itu. Dia menambahkan membangun seluruh kecerdasan anak ibarat membangun sebuah tenda yang mempunyai beberapa tongakat sebagai penyangganya. “Semakin sama tinggi tongkat-tongkat penyangganya, semakin kokoh pulalah tenda itu berdiri, ujar istri Edimon Ginting yang berkarir di IMF itu seraya berujar untuk menjadi sungguh-sungguh cerdas berarti memiliki skor tinggi pada seluruh jenis kecerdasan. Namun Andyda mengatakan sangat jarang seseorang memiliki tingkatan yang tinggi di semua bidang kecerdasan. Biasanya, tuturnya orang yang benar-benar sukses memiliki kombinasi 4 atau 5 kecerdasan yang menonjol. Dia mencontohkan Albert Einsten, terkenal jenius di bidang sains, bermain biola dan matematika. Demikian pula Leonardo Da Vinci yang memiliki kecerdasan luar biasa dalam bidang olah tubuh, seni, arsitektur, matematika dan fisika. Syaratkan Keterlibatan Orangtua
  • 11. Penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik saja tidak cukup bagi seseorang untuk mengembangkan kecerdasanya secara maksimal. Justru peran orangtua dalam memberikan latihan-latuhan dan leingkungan yang mendukung jauh lebih penting dalam menentukan perkembangan kecerdasan seorang anak. “Para orangtua harus bisa menemukan bakat anak melalui kecerdasan majemuk, khususnya pada masa emas. Jumlahnya yang mencapai 9 jenis itu adalah, kecerdasan verbal-bahasa, matematika-logika, visual spasial (imajinasi), musik, interpersonal (bergaul), intrapersonal (cerdas diri), fisik, lingkungan dan spiritual,” jelasnya. Masa emas yang dimaksudkan, tambah ibu dua putra yang kini bermukim di Maryland, As, itu adalah sejak anak lahir sampai 6 tahun dimana pada usia-usia tersebut sel-sel syaraf otak mereka terbentuk sebesar 80%. Sementara potensi kemampuan anak berkembang 50% dalam enam tahun pertama tersebut. Keterlibatan para orang tua secara aktif dalam mengasah mental dan stimulus si anak secara tepat sangat diperlukan mengingat mereka adalah orang yang setiap hari bersama si anak. “Orangtua harus bersikap proaktif dan bukannya reaktif dalam mempelajari, mengantisipasi dan me-review aktifitas yang sudah dilakuakan anak-anak mereka”. Aktifitas tersebut, lanjut Andyda, diharapkan menjadi suatu hal yang menyenangkan. Aspek menyenangkan penting, ujar perempuan Batak kelahiran Yogya pada 1967 itu, karena ketika si anak merasa enjoy dalam melakukan aktivitasnya maka otaknya akan berkembang lebih baik. Yang tak kalah penting adalah membangun harga diri dan citra diri si anak dengan memberikan tantangan dan komentar yang positif dan bukannya kritik pedas yang justru membuat si anak menjadi rendah diri dan takut menunjukan bakat dan talenta yang dimilikinya. “Ditambah dengan aturan dan feedback (umpan balik) yang membuat si anak merasa aman dan terlindungi, impian orangtua untuk membuat anak mereka menjadi ajaib bukanlah sekedar mimpi”, tandas perempuan yang berprofesi sepenuhnya sebagai ibu rumah tangga ini. Ia mencontohkan anak lelakinya, Timothy (8 th) yang menunjukkan berbagai talenta yang banyak membuahkan banyak penghargaan karena penerapan pola pengasuhan yang melibatkan orangtua secara aktif. Upaya mengembangkan bakat Timoty di bidang musik sejak 4,5 tahun berbuah penghargaan internasional pemain piano anak- anak berbakat. 1. Menerapkan Model Pembelajaran Kecerdasan Majemuk Di Sekolah Untuk dapat menerapkan model pembelajaran di sekolah sebaiknya menerapkannya pada diri kita sendiri sebagai pendidik agar memiliki pemahaman empiris tentang teori tersebut., baru kepada anak didik. Untuk menilai kecerdasan majemuk pada diri kita sendiri adalah melalui penilaian kinerja secara realistis pada berbagai macam tugas, kegiatan dan pengalaman yang berkaitan dengan setiap kecerdasan. Untuk dapat menghubungkan kita dengan pengalaman hidup yang memanfaatkan kedelapan kecerdasan, sehingga kenangan, perasaan dan gagasan apakah yang muncul dari proses ini bisa dibantu dengan lembar kuesioner KM. Teori kecerdasan majemuk adalah model yang sangat tepat untuk melihat kekuatan mengajar maupun untuk mempelajari wilayah-wilayah yang perlu diperbaiki. Mungkin kita akan
  • 12. menghindar jika dalam mengajar harus menggambar di papan tulis, atau enggan menggunakan bahan-bahan grafis saat presentasi karena kecerdasan spasial kita belum cukup dikembangkan dalam hidup. Atau mungkin kita cenderung pada strategi belajar kelompok atau kegiatan ekologis karena kita termasuk pendidik yang interpersonal atau naturalis. Cara-cara penggunaan sumber-sumber kecerdasan antara lain : 1) meminta bantuan teman yang ahli, maksudnya jika kita kehabisan akal untuk mengajar di kelas menggunakan alat musik, karena kecerdasan musikal kita rendah bisa minta bantuan pada guru musik atau kolega berbakat musik, 2) meminta bantuan siswa, maksudnya siswa sering memberikan solusi dan menunjukkan kemahiran di wilayah tertentu yang kurang dikuasai pendidik, seperti mengakses data di internet, 3) menggunakan teknologi yang ada maksudnya gunakan daya teknis sekolah untuk menyediakan informasi yang **1000 tidak dapat kita kuasai, contohnya jika kita bukan pengajar yang berorientasi pada gambar bisa memutar video. Sejumlah pengaruh lingkungan juga berpengaruh mendorong atau menghambat perkembangan kecerdasan antara lain : 1) akses ke sumber daya : maksudnya apabila keluarga tidak mampu membelikan siswa piano, piano atau alat musik lain maka kecerdasan musik tidak akan berkembang, 2) faktor historis kultural maksudnya apabila siswa memiliki kecenderungan pada matematika banyak mendapat subsidi maka kemungkinan kecerdasan matematika logis akan berkembang, 3) faktor geografis maksudnya apabila siswa dibesarkan di lingkungan pertanian akan memiliki kesempatan untuk mengembangkan kecerdasan naturalis atau kinestetis jasmani dibandingkan siswa yang tinggal di apartemen atau kota-kota besar, 4) faktor keluarga maksudnya bila siswa kecenderungan ingin menjadi seniman, terus dipaksakan oleh orang tua menjadi ahli hukum maka akan mendorong perkembangan kecerdasan linguistik tetapi menghambat kemajuan kecerdasan spasial. 0 Response to "KECERDASAN MAJEMUK" Poskan Komentar Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda