powerpoint ini membahas balita dan tumbuh kembang seputar balita. hal -hal yang menyangkut faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan balita. baik itu mengenai gizi yang dibutuhkan oleh balita maupun masalah kesehatan yang banyak timbul terkait kesehatan gizi pada balita. pada powerpoint ini dibahas mulai dari pengertian gizi, kebutuhan gizi pada balita, pola makan yang baik pada balita, cara mengukur antropometri pada balita dan lain sebagainya.
2. Aspek Nutrisi / Gizi
Sangat penting untuk hidup mahluk
Tidak hanya menyangkut kelangsungan
hidup, tetapi lebih utama berkaitan dengan
kualitas hidup
Pada anak-anak diperlukan juga untuk
tumbuh kembang
3. Tumbuh kembang anak :
Proses pertumbuhan fisik dan proses
perkembangan kemampuan
mental/intelegensi dan perilaku anak
Ada 2 (dua) faktor penentu :
1. Genetik
2. Lingkungan
4. Pertumbuhan :
Peningkatan / kenaikan jumlah dan ukuran
sel (mengacu pada perubahan kuantitatif)
Perkembangan :
Peningkatan maturasi dari struktur dan
fungsi (merupakan perubahan psiko-fisis)
(Nelson,1983)
Saling berkaitan dan sulit dipisahkan yaitu
istilah tumbuh kembang
5. Secara garis besar terdapat 2 (dua)
faktor penting yang mempengaruhi
tumbuh kembang anak :
1. Faktor Genetik
2. Faktor Lingkungan
Yaitu antara lain : makanan, keadaan sosial
ekonomi, keadaan kesehatan, penyakit infeksi,
dsb
Jumlah makanan, absorpsi / penyerapan dan
penggunaan zat gizi
6. Faktor Genetik
Faktor bawaan
Menunjukkan potensi
Tak dapat dimanipulasi
Faktor Lingkungan
• Menentukan apakah potensi anak dapat
tercapai
• Dapat dimanipulasi
8. Pada umumnya secara garis besar dibedakan 3
jenis tumbuh kembang :
1. Tumbuh kembang fisik
2. Tumbuh kembang intelektual
3. Tumbuh kembang emosional
9. • BBLR
• Infeksi
• Cacat bawaan
• Cacat Cp
Pra lahir
+
Lahir
Dewasa
Muda
Remaja
Sekolah
Bayi
Prasekolah
(balita)
• BBLR
• Infeksi
• Gizi
Broken home
• Narkotik
• Kenakalan
remaja • Gizi
• Infeksi
• Kelainan tingkah laku
• Retardasi mental
• Kelainan tingkah laku
• Drop out
10. Kebutuhan-kebutuhan dasar yang harus
dipenuhi untuk pertumbuhan fisik yang
normal sebaik-baiknya / optimal sesuai
dengan potensi bawaan / genetiknya ialah :
• Kesehatan fisik, kesegaran jasmani
• Kesehatan mental / jiwa
• Kesehatan sosial
• Masukan gizi sesuai umur dalam kualitas dan
kuantitas
• Keseimbangan yang baik antara aktivitas / kegiatan
sekolah, belajar, olah raga, kesenian, budaya
sosial, dan istirahat / jumlah tidur
11. Anak Balita
Dari segi ilmu gizi kelompok balita termasuk
golongan rawan/vulnerable group
Vulnerable group : golongan manusia/penduduk
yang paling rawan terhadap trauma dan atau
infeksi
Golongan anak balita terdiri dari :
- Toddler 1-3 tahun
- Prasekolah 4 tahun
Profil kesehatan Indonesia 1997 :
Penyebab kematian anak dan bayi adalah infeksi
Schrimshaw & Taylor : (siklus malnutrisi – infeksi)
Keadaan kurang gizi infeksi
12. Status Gizi
Refleksi kecukupan zat-zat gizi
“Intake” “Expenditure”
Zat-zat gizi zat-zat gizi
Dibagi 2 golongan besar :
1. Status gizi normal
2. Malnutrisi
13. Hubungan status gizi – variabel
yang berpengaruh
I. Asupan makanan Terpenuhi/tidak
II. Utilisasi biologik terpenuhi
kebutuhan zat-
zat gizi
Prevalensi & lamanya
sakit Status gizi
14. Daya beli dan perilaku hidup sehat
Kesehatan lingkungan + pelayanan kesehatan
Prevalensi dan lamanya sakit
15. Status Gizi Anak
I. Status gizi anak merupakan refleksi
terpenuhi/tidak terpenuhnya kebutuhan
zat-zat gizi
II. Status gizi anak merupakan salah satu
parameter penting untuk menilai
keadaan pertumbuhan dan keadaan
kesehatan anak
17. Antropometri
Pengukuran dimensi, komposisi tubuh
Yang sering digunakan :
- Berat badan
- Tinggi badan / panjang badan
- Tebal lipatan kulit
Kegunaan :
Antara lain :
1. Deteksi gangguan pertumbuhan pada anak-
anak
2. Deteksi kurang energi kronis pada orang
dewasa
18. Tabel 1. Status Gizi berdasarkan indeks antropometri
Indeks antropometri **
Status gizi BB / U TB / U BB / TB
Gizi baik
Gizi sedang (K.K.P.I)*
Gizi kurang (K.K.P.II)
Gizi buruk (K.K.P.III)
> 80%
71-80%
61-70%
≤ 60%
> 90%
81-90%
71-80%
≤ 70%
> 90%
81-90%
71-80%
≤ 70%
* K.K.P : Kurang Kalori Protein/Malnutrisi Energi Protein
** % dinyatakan terhadap median standar NCHs
19. M.E.P / Malnutrisi Energi Protein :
Defisiensi Energi Protein
Mulai dari tingkat ringan-sedang-berat
Termasuk MEP berat : marasmus,
kwashiorkor, maramus kwashiorkor
Gejala awal : gangguan pertumbuhan
Pencegahan antara lain :
Penggunaan kartu menuju sehat / KMS
20. Tujuan pemberian makanan untuk anak :
1. Memberi zat gizi yang cukup bagi kebutuhan hidup
2. Mendidik kebiasaan makan yang baik
Apa yang dimaksud dengan kebutuhan
hidup bagi seorang anak ?
1. Pemeliharaan dan/atau pemulihan serta
peningkatan kesehatan
2. Tumbuh kembang dan
3. Aktivitas fisik
21. Syarat-syarat makanan bagi seorang anak
1. Memenuhi kebutuhan energi dan semua zat gizi
sesuai dengan umur
2. Susunan hidangan disesuaikan dengan pola menu
seimbang, bahan makanan yang tersedia
setempat, kebiasaan makan dan selera terhadap
makan
3. Bentuk dan porsi makanan disesuaikan dengan
daya terima, toleransi dan keadaan faali anak
4. Memperhatikan kebersihan perorangan dan
lingkungan
22. T.B. Rata-rata waktu lahir 50 cm
Secara garis besar T.B. anak dapat diperkirakan
sebagai berikut :
1 tahun : 1.5 x T.B. lahir
4 tahun : 2 x T.B. lahir
23. Perkiraan B.B. (Kg)
1. Lahir 3,25 kg
Umur (bulan) + 9
2. 3 – 12 bulan :
2
3. 1- 6 tahun umur (tahun) x 2 + 8
24. K.M.S. Balita
Monitoring dengan menggunakan KMS mencegah terjadinya
malnutrisi
Anak sampai usia 3 tahun ditimbang setiap bulan
Status kesehatan anak diketahui
Bahan penyuluhan bagi Ibu :
- Pemberian makan yang benar
- Keadaan pertumbuhan anaknya
- Status kesehatan
- Imunisasi
- Pemberian vitamin A dosis tinggi
- Pencegahan dehidrasi dengan oralit
- K.B.
25. Tujuan pemberian makanan balita :
* Aspek fisiologis
* Aspek edukatif
* Aspek Psikologis
Merencanakan pengaturan anak balita :
- Tentukan jumlah kebutuhan zat-zat gizi dengan
menggunakan angka pedoman
- Menentukan jenis makanan (daftar penukar)
- Menu disusun
26. Hidangan yang dianjurkan :
* Bahan makanan pokok
* Lauk pauk
* Sayur-sayuran
* Buah-buahan
* Susu
Makanan yang aman bagi kesehatan
Jumlah air berkisar 100-135 cc/kgBB/hari
27. Pola Makan
Susunan komposisi makan sehari-hari yang
disajikan untuk makanan keluarga
Di Indonesia :
Tradisi turun temurun
Kebutuhan kepuasan fisik
Geografis, pendidikan tingkat pengetahuan
(khususnya Ibu Rumah Tangga)
28. Bagaimana seharusnya pola makanan kita sehari-hari ?
Pola makan seimbang / “well balanced diet”
Dari segi ilmu Gizi :
a. Energi : harus sesuai dengan kebutuhan tubuh
b. Protein : harus memberi suatu tingkat kecukupan akan
protein, untuk perbaikan jaringan, pemeliharaan
jaringan, pertahanan tubuh, pertumbuhan
c. Lemak : harus mengandung cukup lemak untuk
memberikan asam lemak esensiel dan vitamin
A,D,E,K
d. Vitamin dan mineral dalam jumlah yang adekuat
29. Dari segi Ilmu Faal
Harus memberikan air dan serat dalam
jumlah sesuai kebutuhan
Harus mudah dicernakan
Harus memberikan rasa kenyang/puas
30. Dari segi ekonomi :
Harus mudah tersedia untuk masyarakat
yang bersangkutan
Harga harus terjangkau
Dari segi sosio-budaya dan agama :
Harus dapat memenuhi tuntutan selera
dan kebiasaan makan
Tidak bertentangan dengan agama
31. Bila grafik BB pada KMS 2 bulan berturut-turut
tidak naik :
Penyebab ?
Sakit (?)
Makannya kurang (?)
Cacing (?)
Perhatian (?)
33. Protein : sangat diperlukan untuk
pertumbuhan, pemeliharaan
jaringan
Kebutuhan kalori yang berasal dari KH +
lemak harus terpenuhi, agar protein tak
digunakan untuk sumber ternaga
34. Tabel 1.1. Kecukupan energi sehari untuk
bayi dan anak menurut umur
Golongan Umur Kecukupan Energi
Laki-laki Perempuan
(tahun)
0-1
1-3
4-6
6-9
10-14
14-18
(Kkal/KgBB)
110-120
100
90
80-90
50-70
40-50
110-120
100
90
60-80
40-55
40
35. Gizi seimbang penting karena :
1. Sangat berpengaruh pada tumbuh
kembang yang pesat bagi bayi dan anak
sampai umur 2 tahun
2. Perkembangan potensi kecerdasaan
terbentuk hampir sempurna pada masa ini
36. Tujuan pemberian makanan kepada bayi
dan anak umur 0-24 bulan
1. Agar bayi dan anak tumbuh sehat dan cerdas
2. Agar bayi dan anak memiliki daya tahan tubuh
yang maksimal
3. Membentuk perilaku pemberian makanan yang
baik dan benar sejak dini
4. Sebagai pernyataan kasih sayang
37. Pedoman gizi seimbang untuk bayi dan anak
0-24 bulan
♦ Makanan seimbang untuk bayi dan anak
sampai umur 2 tahun terdiri dari air susu Ibu
(ASI) dan makanan pendamping air susu Ibu
(MP-ASI)
♦ MP-ASI adalah makanan yang diberikan
pada bayi/anak di samping ASI untuk
memenuhi gizinya
♦ MP-ASI harus diberikan paling cepat pada
umur 4 bulan dan paling lambat pada umur 6
bulan
38. Tahapan pemberian makanan
dengan gizi seimbang
Umur 1-2 tahun
1. ASI diteruskan
2. Berikan makanan keluarga sesuai gizi
seimbang ½ porsi orang dewasa tiap kali
pemberian
3. Teruskan pemberian makanan selingan
bergizi, 1-2 kali sehari
4. Berikan buah-buahan segar atau sari buah
39. Kesimpulan
Agar anak sehat, status gizi harus baik
Status gizi baik/normal
Bila status gizi baik tumbuh kembang
optimal
siap menghadapi abad
21 (era globalisasi)