SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  29
Télécharger pour lire hors ligne
Pengolahan Citra Digital:
 Peningkatan Mutu Citra
  Pada Domain Spasial

   Dr. Aniati Murni (R.1202)
Dina Chahyati, M.Kom (R.1226)
     Universitas Indonesia

            DC - OKT 2003       1
Tujuan Peningkatan Mutu Citra

Sumber Pustaka: Gonzalez, Bab 4
Tujuan dari teknik peningkatan mutu citra
adalah untuk melakukan pemrosesan
terhadap citra agar hasilnya mempunyai
kwalitas relatif lebih baik dari citra awal untuk
aplikasi tertentu.
Kata baik disini tergantung pada jenis aplikasi
dan problem yang dihadapi.

                      DC - OKT 2003                 2
Jenis Teknik Peningkatan Mutu Citra

 Teknik peningkatan mutu citra dapat
 dibagi menjadi dua:
     Peningkatan mutu citra pada domain
     spasial
       Point Processing
       Mask Processing
     Peningkatan mutu citra pada domain
     frekuensi
                  DC - OKT 2003           3
Lingkup Pembahasan
                        Image Enhancement

                      Spatial Domain                Frequency Domain

I. Point Processing    II. Mask Processing           …(next week)

              a. Image Negative
              b. Contrast Stretching
              c. Histogram Equalization
                  - all grey level and all area
                  - specific grey level (histogram specification)
                  - local enhancement (specific part of the image)
              d. Image Subtracting
              e. Image Averaging

                                    DC - OKT 2003                      4
I. Point Processing

Cara paling mudah untuk melakukan
peningkatan mutu pada domain spasial
adalah dengan melakukan pemrosesan
yang hanya melibatkan satu piksel saja
(tidak menggunakan jendela
ketetanggaan)
Pengolahan menggunakan histogram
juga termasuk dalam bagian point
processing
                  DC - OKT 2003          5
Ia. Image Negative
Mengubah nilai grey-level piksel citra input dengan:
                  Gbaru = 255 - Glama
Hasilnya seperti klise foto




                     DC - OKT 2003                     6
Aplikasi Penginderaan Jarak Jauh
(Sumber: Murni, 1997)




 Citra Optik                    Citra SAR
         (Sumber: Bakosurtanal RI)          7
Ib. Contrast Stretching
                                     255
Mengubah kontras dari
suatu image dengan cara                          (r2,s2)
mengubah greylevel piksel-
piksel pada citra menurut                s                 T(r)
fungsi s = T(r) tertentu
r1 ≤ r2, s1 ≤ s2                                     (r1,s1)

                                             0                    255
r1 = r2, s1 = s2     tidak                           r
ada perubahan
r1 = r2, s1 = 0, s2 = 255
tresholding menjadi citra
biner dengan ambang r1 DC - OKT   2003                                  8
Contoh Contrast Stretching




            DC - OKT 2003    9
Contrast Stretching
Fungsi lain yang baik digunakan adalah:
fout = (fin – a) * b
a = min(fin)
b = 255 / (max(fin) – min(fin))
Citra masukan yang grey level nya tidak
penuh dari 0 – 255 (low constrast) diubah
menjadi citra yang grey level nya berkisar
dari 0 – 255 (high contrast)
                   DC - OKT 2003             10
Ic. Histogram Equalization
Histogram: diagram yang menunjukkan jumlah
kemunculan grey level (0-255) pada suatu citra
Histogram processing:
  Gambar gelap: histogram cenderung ke sebelah kiri
  Gambar terang: histogram cenderung ke sebelah
  kanan
  Gambar low contrast: histogram mengumpul di suatu
  tempat
  Gambar high contrast: histogram merata di semua
  tempat
    Histogram processing: mengubah bentuk histogram
agar pemetaan gray level pada citra juga berubah
                     DC - OKT 2003                11
Ic. Histogram Equalization
      in all grey level and all area (1)
Ide: mengubah pemetaan
greylevel agar sebarannya
(kontrasnya) lebih menyebar
pada kisaran 0-255
Sifat:
   Grey level yang sering
   muncul lebih dijarangkan
   jaraknya dengan grey level
   sebelumnya
   Grey level yang jarang
   muncul bisa lebih
   dirapatkan jaraknya dengan
   grey level sebelumnya
   Histogram baru pasti
   mencapai nilai maksimal
   keabuan (contoh: 255)
                                DC - OKT 2003   12
Ic. Histogram Equalization
    in all grey level and all area (2)

- mengubah pemetaan grey level pada
  citra, dengan rumus:
              k     nj      k
sk = T (rk ) = ∑         = ∑ p(rj )
             j =0   n      j =0

0 ≤ rk ≤ 1 dan k = 0,1,....., L − 1
L adalah grey level maksimal yang ada pada citra



                                DC - OKT 2003      13
Ic. Histogram Equalization
                 in all grey level and all area (3)
                                   Citra awal:                 Citra Akhir:
     Contoh : citra               35554                       19 9 95
     dengan derajat               54544                       95 9 55
     keabuan hanya                53444                       91 5 55
     berkisar 0-10                45663                       5 9 10 10 1

Derajat Keabuan           0   1    2    3       4      5      6     7    8    9    10
Kemunculan                0   0    0    3       8      7      2     0    0    0    0
Probabilitas Kemunculan   0   0    0    0.15    0.40   0.35   0.1   0    0    0    0
Sk                        0   0    0    0.15    0.55   0.90   1     1    1    1    1

SK * 10                   0   0    0    1.5     5.5    9      10    10   10   10   10
Derajat keabuan baru      0   0    0    1       5      9      10    10   10   10   10




                                            DC - OKT 2003                              14
Ic. Histogram Equalization
    specific grey level (hist. specification)

Histogram
equalization
tidak dilakukan
pada seluruh
bagian dari
histrogram tapi
hanya pada
bagian tertentu
saja

                   DC - OKT 2003                15
Ic. Histogram Equalization
    specific area (local enhancement)
   Histogram equalization hanya dilakukan pada
   bagian tertentu dari citra




                      DC - OKT 2003              16
Ic. Histogram Equalization
      specific area (local enhancement)

Histogram
equalization
menggunakan
jendela 7x7




                  DC - OKT 2003       17
Id. Image Substraction
Dilakukan jika kita ingin mengambil
bagian tertentu saja dari citra




         -                    =
                  DC - OKT 2003       18
Aplikasi Kedokteran (Biomedik)
    (Sumber: Thesis S2 Kartono)




Thorax X-Ray   Standard Landmarks   Thorax Tissue


                                                    19
Ie. Image Averaging

Dilakukan jika kita memiliki
beberapa citra yang bergambar
sama, namun semua citra
memiliki noise (gangguan)

Noise satu citra berbeda dengan
noise citra lainnya (tidak
berkorelasi)

Cara memperbaikinya adalah
dengan melakukan operasi rata-
rata terhadap semua citra
tersebut

                             DC - OKT 2003   20
II. Mask Processing (1)
Jika pada point processing kita hanya
melakukan operasi terhadap masing-masing
piksel, maka pada mask processing kita
melakukan operasi terhadap suatu jendela
ketetanggaan pada citra.
Kemudian kita menerapkan
(mengkonvolusikan) suatu mask terhadap
jendela tersebut. Mask sering juga disebut
filter.
                  DC - OKT 2003              21
II. Mask Processing (2)
1 2 3   Contoh:
8 x 4   Jendela ketetanggan 3x3,
7 6 5   Nilai piksel pada posisi x dipengaruhi
        oleh nilai 8 tetangganya

            Perbedaan dengan point
        processing: pada point processing,
        nilai suatu piksel tidak dipengaruhi
        oleh nilai tetangga-tetangganya
                    DC - OKT 2003                22
II. Mask Processing (3)
                   Contoh sebuah mask berukuran 3x3.
  W1    W2   W3    Filter ini akan diterapkan /
  W4    W5   W6    dikonvolusikan pada setiap jendela
                   ketetanggaan 3x3 pada citra (anggap
  W7    W8   W9    filter sudah dalam bentuk terbalik)

G11 G12 G13 G14 G15
                            G22’ = w1 G11 + w2 G12 + w3 G13+
G21   G22 G23 G24 G25             w4 G21 + w5 G22 + w6 G23 +
                                  w7 G31 + w8 G32 + w9 G33
G31 G32 G33 G34 G35
G41 G42 G43 G44 G45
G51 G52 G53 G54 G55
                        DC - OKT 2003                    23
II. Jenis-jenis filter spasial
Smoothing filters:
  Lowpass filter (linear filter, mengambil nilai
  rata-rata)
  Median filter (non-linear filter, mengambil
  median dari setiap jendela ketetanggan)

Sharpening filters:
  Roberts, Prewitt, Sobel (edge detection)
  Highpass filter
                      DC - OKT 2003                24
II. Contoh penerapan filter spasial

                                1       1    1
                          1/9 x 1       1    1
                                1       1    1
                               Average lowpass filter


              (a) Gambar Asli
              (b)-(f) hasil dari spatial lowpass
              filtering dengan ukuran mask
              3,5,7,15,25
               DC - OKT 2003                       25
II. Contoh
         penerapan
         filter low pass
         dan median


(a) Gambar asli
(b) Gambar yang diberi noise
(c) Hasil dari 5x5 lowpass average filtering
(d) Hasil dari 5x5 median filtering

                                  DC - OKT 2003   26
II. Edge detection
 Pada suatu citra
 monokrom, suatu
 edge (sisi) dapat
 ditandai dengan
 adanya suatu
 perbedaan intensitas
 yang besar



                     DC - OKT 2003   27
II. Edge detection
Bagaimana ‘mendeteksi’ perbedaan intensitas tersebut?
  Dengan mempertegas perbedaan (kalikan satu
  intensitas dengan nilai negatif, kemudian kalikan nilai
  positif pada intensitas lainnya)
     Kasus A: 2 bersisian dgn 100 (edge)     2*(-1) +
     100*(1)= 99
     Kasus B: 2 bersisian dgn 4 (not edge)     2*(-1) +
     4*(1)= 2

   Lakukan tresholding untuk memperjelas mana bagian
   sisi dan mana yang bukan
       Ambil treshold = 90, maka Kasus A akan dianggap
       sebagai sisi, Kasus B tidak dianggap sisi
                         DC - OKT 2003                      28
II. Contoh edge detection
                                           -1      -2   -1   -1       0       1
                                           0       0    0    -2       0       2
                                           1       2    1    -1       0       1
                                                         Sobel

                                           -1      -1   -1       -1       0       1
                                           0       0    0        -1       0       1
                                           1       1    1        -1       0       1

                                                      Prewitt
(a)Gambar awal, (b) hasil dari Prewitt Mask, (c) thresholding dari (b) pada
nilai > 25 (d) thresholding dari (b) pada nilai >25 dan < 25 (black)

                                   DC - OKT 2003                                      29

Contenu connexe

Tendances

Bab vi perbaikan kualitas citra
Bab vi perbaikan kualitas citraBab vi perbaikan kualitas citra
Bab vi perbaikan kualitas citra
khaerul azmi
 
Pertemuan 2. image enhacement
Pertemuan 2. image enhacementPertemuan 2. image enhacement
Pertemuan 2. image enhacement
Aditya Kurniawan
 

Tendances (20)

Pcd 7
Pcd 7Pcd 7
Pcd 7
 
Pertemuan 3 - Digital Image Processing - Spatial Filtering - Citra Digital
Pertemuan 3 - Digital Image Processing - Spatial Filtering - Citra DigitalPertemuan 3 - Digital Image Processing - Spatial Filtering - Citra Digital
Pertemuan 3 - Digital Image Processing - Spatial Filtering - Citra Digital
 
Bab vi perbaikan kualitas citra
Bab vi perbaikan kualitas citraBab vi perbaikan kualitas citra
Bab vi perbaikan kualitas citra
 
Pcd 2
Pcd 2Pcd 2
Pcd 2
 
Bab 07a
Bab 07aBab 07a
Bab 07a
 
Bab 6 histogram citra
Bab 6 histogram citraBab 6 histogram citra
Bab 6 histogram citra
 
Tugas Citra Digital
Tugas Citra DigitalTugas Citra Digital
Tugas Citra Digital
 
Pcd 05 - transformasi citra
Pcd   05 - transformasi citraPcd   05 - transformasi citra
Pcd 05 - transformasi citra
 
Pcd 06 - perbaikan citra
Pcd   06 - perbaikan citraPcd   06 - perbaikan citra
Pcd 06 - perbaikan citra
 
LN s04-machine vision-s2
LN s04-machine vision-s2LN s04-machine vision-s2
LN s04-machine vision-s2
 
Materi 1 Konsep Citra
Materi 1 Konsep CitraMateri 1 Konsep Citra
Materi 1 Konsep Citra
 
Matlab Untuk Pengolahan Citra
Matlab Untuk Pengolahan CitraMatlab Untuk Pengolahan Citra
Matlab Untuk Pengolahan Citra
 
Babiv konvolusi
Babiv konvolusiBabiv konvolusi
Babiv konvolusi
 
Chap 4_Model Citra
Chap 4_Model CitraChap 4_Model Citra
Chap 4_Model Citra
 
Pcd topik4 - image restoration01
Pcd   topik4 - image restoration01Pcd   topik4 - image restoration01
Pcd topik4 - image restoration01
 
Teknik Perbaikan Radiometrik
Teknik Perbaikan RadiometrikTeknik Perbaikan Radiometrik
Teknik Perbaikan Radiometrik
 
Refleksi - Rotasi - Translasi
Refleksi - Rotasi - TranslasiRefleksi - Rotasi - Translasi
Refleksi - Rotasi - Translasi
 
Pengolahan Citra 2 - Pembentukan Citra Digital
Pengolahan Citra 2 - Pembentukan Citra DigitalPengolahan Citra 2 - Pembentukan Citra Digital
Pengolahan Citra 2 - Pembentukan Citra Digital
 
Pertemuan 2. image enhacement
Pertemuan 2. image enhacementPertemuan 2. image enhacement
Pertemuan 2. image enhacement
 
LN s06-machine vision-s2
LN s06-machine vision-s2LN s06-machine vision-s2
LN s06-machine vision-s2
 

Similaire à Pengolahan citra digital__peningkatan_mutu_citra

08-Image-Enhancement-Bagian1.pptx
08-Image-Enhancement-Bagian1.pptx08-Image-Enhancement-Bagian1.pptx
08-Image-Enhancement-Bagian1.pptx
nyomans1
 
03-Pembentukan-Citra-dan-Digitalisasi-Citra.pptx
03-Pembentukan-Citra-dan-Digitalisasi-Citra.pptx03-Pembentukan-Citra-dan-Digitalisasi-Citra.pptx
03-Pembentukan-Citra-dan-Digitalisasi-Citra.pptx
nyomans1
 
05-Operasi-dasar-pengolahan-citra-2021 (1).pptx
05-Operasi-dasar-pengolahan-citra-2021 (1).pptx05-Operasi-dasar-pengolahan-citra-2021 (1).pptx
05-Operasi-dasar-pengolahan-citra-2021 (1).pptx
nyomans1
 
04-Digitalisasi-citra.pptx
04-Digitalisasi-citra.pptx04-Digitalisasi-citra.pptx
04-Digitalisasi-citra.pptx
nyomans1
 
Operasi_Ketetanggaan_Piksel.pptx
Operasi_Ketetanggaan_Piksel.pptxOperasi_Ketetanggaan_Piksel.pptx
Operasi_Ketetanggaan_Piksel.pptx
Rizal682472
 

Similaire à Pengolahan citra digital__peningkatan_mutu_citra (20)

Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-4.pdf
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-4.pdfPengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-4.pdf
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-4.pdf
 
08-Image-Enhancement-Bagian1.pptx
08-Image-Enhancement-Bagian1.pptx08-Image-Enhancement-Bagian1.pptx
08-Image-Enhancement-Bagian1.pptx
 
Peningkatan Kualitas Citra Spasial.pdf
Peningkatan Kualitas Citra Spasial.pdfPeningkatan Kualitas Citra Spasial.pdf
Peningkatan Kualitas Citra Spasial.pdf
 
03-Pembentukan-Citra-dan-Digitalisasi-Citra.pptx
03-Pembentukan-Citra-dan-Digitalisasi-Citra.pptx03-Pembentukan-Citra-dan-Digitalisasi-Citra.pptx
03-Pembentukan-Citra-dan-Digitalisasi-Citra.pptx
 
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-2.pdf
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-2.pdfPengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-2.pdf
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-2.pdf
 
Slide Pengolahan Citra 3
Slide Pengolahan Citra 3Slide Pengolahan Citra 3
Slide Pengolahan Citra 3
 
9 pengolahan citra
9   pengolahan citra9   pengolahan citra
9 pengolahan citra
 
05-Operasi-dasar-pengolahan-citra-2021 (1).pptx
05-Operasi-dasar-pengolahan-citra-2021 (1).pptx05-Operasi-dasar-pengolahan-citra-2021 (1).pptx
05-Operasi-dasar-pengolahan-citra-2021 (1).pptx
 
04-Digitalisasi-citra.pptx
04-Digitalisasi-citra.pptx04-Digitalisasi-citra.pptx
04-Digitalisasi-citra.pptx
 
1. realisme dalam grafik komputer
1. realisme dalam grafik komputer1. realisme dalam grafik komputer
1. realisme dalam grafik komputer
 
LN s07-machine vision-s2
LN s07-machine vision-s2LN s07-machine vision-s2
LN s07-machine vision-s2
 
Bab 8 pendeteksian tepi
Bab 8 pendeteksian tepiBab 8 pendeteksian tepi
Bab 8 pendeteksian tepi
 
Bab 05
Bab 05Bab 05
Bab 05
 
Journal review - An Algorithm for Geometric Correction of High Resolution Ima...
Journal review - An Algorithm for Geometric Correction of High Resolution Ima...Journal review - An Algorithm for Geometric Correction of High Resolution Ima...
Journal review - An Algorithm for Geometric Correction of High Resolution Ima...
 
3 piksel_dan_histogram
 3 piksel_dan_histogram 3 piksel_dan_histogram
3 piksel_dan_histogram
 
Pendeteksian Tepi - Buku Rinaldi Munir
Pendeteksian Tepi - Buku Rinaldi MunirPendeteksian Tepi - Buku Rinaldi Munir
Pendeteksian Tepi - Buku Rinaldi Munir
 
Operasi_Ketetanggaan_Piksel.pptx
Operasi_Ketetanggaan_Piksel.pptxOperasi_Ketetanggaan_Piksel.pptx
Operasi_Ketetanggaan_Piksel.pptx
 
Yogi oktopianto (16309875)
Yogi oktopianto (16309875)   Yogi oktopianto (16309875)
Yogi oktopianto (16309875)
 
Pcd topik1 - fundamental
Pcd   topik1 - fundamentalPcd   topik1 - fundamental
Pcd topik1 - fundamental
 
soal uan matematika tehnik smk beserta pembahasannya
soal uan matematika tehnik smk beserta pembahasannyasoal uan matematika tehnik smk beserta pembahasannya
soal uan matematika tehnik smk beserta pembahasannya
 

Dernier

SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 

Dernier (20)

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 

Pengolahan citra digital__peningkatan_mutu_citra

  • 1. Pengolahan Citra Digital: Peningkatan Mutu Citra Pada Domain Spasial Dr. Aniati Murni (R.1202) Dina Chahyati, M.Kom (R.1226) Universitas Indonesia DC - OKT 2003 1
  • 2. Tujuan Peningkatan Mutu Citra Sumber Pustaka: Gonzalez, Bab 4 Tujuan dari teknik peningkatan mutu citra adalah untuk melakukan pemrosesan terhadap citra agar hasilnya mempunyai kwalitas relatif lebih baik dari citra awal untuk aplikasi tertentu. Kata baik disini tergantung pada jenis aplikasi dan problem yang dihadapi. DC - OKT 2003 2
  • 3. Jenis Teknik Peningkatan Mutu Citra Teknik peningkatan mutu citra dapat dibagi menjadi dua: Peningkatan mutu citra pada domain spasial Point Processing Mask Processing Peningkatan mutu citra pada domain frekuensi DC - OKT 2003 3
  • 4. Lingkup Pembahasan Image Enhancement Spatial Domain Frequency Domain I. Point Processing II. Mask Processing …(next week) a. Image Negative b. Contrast Stretching c. Histogram Equalization - all grey level and all area - specific grey level (histogram specification) - local enhancement (specific part of the image) d. Image Subtracting e. Image Averaging DC - OKT 2003 4
  • 5. I. Point Processing Cara paling mudah untuk melakukan peningkatan mutu pada domain spasial adalah dengan melakukan pemrosesan yang hanya melibatkan satu piksel saja (tidak menggunakan jendela ketetanggaan) Pengolahan menggunakan histogram juga termasuk dalam bagian point processing DC - OKT 2003 5
  • 6. Ia. Image Negative Mengubah nilai grey-level piksel citra input dengan: Gbaru = 255 - Glama Hasilnya seperti klise foto DC - OKT 2003 6
  • 7. Aplikasi Penginderaan Jarak Jauh (Sumber: Murni, 1997) Citra Optik Citra SAR (Sumber: Bakosurtanal RI) 7
  • 8. Ib. Contrast Stretching 255 Mengubah kontras dari suatu image dengan cara (r2,s2) mengubah greylevel piksel- piksel pada citra menurut s T(r) fungsi s = T(r) tertentu r1 ≤ r2, s1 ≤ s2 (r1,s1) 0 255 r1 = r2, s1 = s2 tidak r ada perubahan r1 = r2, s1 = 0, s2 = 255 tresholding menjadi citra biner dengan ambang r1 DC - OKT 2003 8
  • 9. Contoh Contrast Stretching DC - OKT 2003 9
  • 10. Contrast Stretching Fungsi lain yang baik digunakan adalah: fout = (fin – a) * b a = min(fin) b = 255 / (max(fin) – min(fin)) Citra masukan yang grey level nya tidak penuh dari 0 – 255 (low constrast) diubah menjadi citra yang grey level nya berkisar dari 0 – 255 (high contrast) DC - OKT 2003 10
  • 11. Ic. Histogram Equalization Histogram: diagram yang menunjukkan jumlah kemunculan grey level (0-255) pada suatu citra Histogram processing: Gambar gelap: histogram cenderung ke sebelah kiri Gambar terang: histogram cenderung ke sebelah kanan Gambar low contrast: histogram mengumpul di suatu tempat Gambar high contrast: histogram merata di semua tempat Histogram processing: mengubah bentuk histogram agar pemetaan gray level pada citra juga berubah DC - OKT 2003 11
  • 12. Ic. Histogram Equalization in all grey level and all area (1) Ide: mengubah pemetaan greylevel agar sebarannya (kontrasnya) lebih menyebar pada kisaran 0-255 Sifat: Grey level yang sering muncul lebih dijarangkan jaraknya dengan grey level sebelumnya Grey level yang jarang muncul bisa lebih dirapatkan jaraknya dengan grey level sebelumnya Histogram baru pasti mencapai nilai maksimal keabuan (contoh: 255) DC - OKT 2003 12
  • 13. Ic. Histogram Equalization in all grey level and all area (2) - mengubah pemetaan grey level pada citra, dengan rumus: k nj k sk = T (rk ) = ∑ = ∑ p(rj ) j =0 n j =0 0 ≤ rk ≤ 1 dan k = 0,1,....., L − 1 L adalah grey level maksimal yang ada pada citra DC - OKT 2003 13
  • 14. Ic. Histogram Equalization in all grey level and all area (3) Citra awal: Citra Akhir: Contoh : citra 35554 19 9 95 dengan derajat 54544 95 9 55 keabuan hanya 53444 91 5 55 berkisar 0-10 45663 5 9 10 10 1 Derajat Keabuan 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kemunculan 0 0 0 3 8 7 2 0 0 0 0 Probabilitas Kemunculan 0 0 0 0.15 0.40 0.35 0.1 0 0 0 0 Sk 0 0 0 0.15 0.55 0.90 1 1 1 1 1 SK * 10 0 0 0 1.5 5.5 9 10 10 10 10 10 Derajat keabuan baru 0 0 0 1 5 9 10 10 10 10 10 DC - OKT 2003 14
  • 15. Ic. Histogram Equalization specific grey level (hist. specification) Histogram equalization tidak dilakukan pada seluruh bagian dari histrogram tapi hanya pada bagian tertentu saja DC - OKT 2003 15
  • 16. Ic. Histogram Equalization specific area (local enhancement) Histogram equalization hanya dilakukan pada bagian tertentu dari citra DC - OKT 2003 16
  • 17. Ic. Histogram Equalization specific area (local enhancement) Histogram equalization menggunakan jendela 7x7 DC - OKT 2003 17
  • 18. Id. Image Substraction Dilakukan jika kita ingin mengambil bagian tertentu saja dari citra - = DC - OKT 2003 18
  • 19. Aplikasi Kedokteran (Biomedik) (Sumber: Thesis S2 Kartono) Thorax X-Ray Standard Landmarks Thorax Tissue 19
  • 20. Ie. Image Averaging Dilakukan jika kita memiliki beberapa citra yang bergambar sama, namun semua citra memiliki noise (gangguan) Noise satu citra berbeda dengan noise citra lainnya (tidak berkorelasi) Cara memperbaikinya adalah dengan melakukan operasi rata- rata terhadap semua citra tersebut DC - OKT 2003 20
  • 21. II. Mask Processing (1) Jika pada point processing kita hanya melakukan operasi terhadap masing-masing piksel, maka pada mask processing kita melakukan operasi terhadap suatu jendela ketetanggaan pada citra. Kemudian kita menerapkan (mengkonvolusikan) suatu mask terhadap jendela tersebut. Mask sering juga disebut filter. DC - OKT 2003 21
  • 22. II. Mask Processing (2) 1 2 3 Contoh: 8 x 4 Jendela ketetanggan 3x3, 7 6 5 Nilai piksel pada posisi x dipengaruhi oleh nilai 8 tetangganya Perbedaan dengan point processing: pada point processing, nilai suatu piksel tidak dipengaruhi oleh nilai tetangga-tetangganya DC - OKT 2003 22
  • 23. II. Mask Processing (3) Contoh sebuah mask berukuran 3x3. W1 W2 W3 Filter ini akan diterapkan / W4 W5 W6 dikonvolusikan pada setiap jendela ketetanggaan 3x3 pada citra (anggap W7 W8 W9 filter sudah dalam bentuk terbalik) G11 G12 G13 G14 G15 G22’ = w1 G11 + w2 G12 + w3 G13+ G21 G22 G23 G24 G25 w4 G21 + w5 G22 + w6 G23 + w7 G31 + w8 G32 + w9 G33 G31 G32 G33 G34 G35 G41 G42 G43 G44 G45 G51 G52 G53 G54 G55 DC - OKT 2003 23
  • 24. II. Jenis-jenis filter spasial Smoothing filters: Lowpass filter (linear filter, mengambil nilai rata-rata) Median filter (non-linear filter, mengambil median dari setiap jendela ketetanggan) Sharpening filters: Roberts, Prewitt, Sobel (edge detection) Highpass filter DC - OKT 2003 24
  • 25. II. Contoh penerapan filter spasial 1 1 1 1/9 x 1 1 1 1 1 1 Average lowpass filter (a) Gambar Asli (b)-(f) hasil dari spatial lowpass filtering dengan ukuran mask 3,5,7,15,25 DC - OKT 2003 25
  • 26. II. Contoh penerapan filter low pass dan median (a) Gambar asli (b) Gambar yang diberi noise (c) Hasil dari 5x5 lowpass average filtering (d) Hasil dari 5x5 median filtering DC - OKT 2003 26
  • 27. II. Edge detection Pada suatu citra monokrom, suatu edge (sisi) dapat ditandai dengan adanya suatu perbedaan intensitas yang besar DC - OKT 2003 27
  • 28. II. Edge detection Bagaimana ‘mendeteksi’ perbedaan intensitas tersebut? Dengan mempertegas perbedaan (kalikan satu intensitas dengan nilai negatif, kemudian kalikan nilai positif pada intensitas lainnya) Kasus A: 2 bersisian dgn 100 (edge) 2*(-1) + 100*(1)= 99 Kasus B: 2 bersisian dgn 4 (not edge) 2*(-1) + 4*(1)= 2 Lakukan tresholding untuk memperjelas mana bagian sisi dan mana yang bukan Ambil treshold = 90, maka Kasus A akan dianggap sebagai sisi, Kasus B tidak dianggap sisi DC - OKT 2003 28
  • 29. II. Contoh edge detection -1 -2 -1 -1 0 1 0 0 0 -2 0 2 1 2 1 -1 0 1 Sobel -1 -1 -1 -1 0 1 0 0 0 -1 0 1 1 1 1 -1 0 1 Prewitt (a)Gambar awal, (b) hasil dari Prewitt Mask, (c) thresholding dari (b) pada nilai > 25 (d) thresholding dari (b) pada nilai >25 dan < 25 (black) DC - OKT 2003 29