Respirasi adalah proses mobilisasi energi melalui pemecahan senyawa berenergi tinggi untuk digunakan dalam fungsi hidup. Respirasi terjadi pada semua tingkatan organisme dan tidak selalu melibatkan oksigen. Dokumen ini membahas sistem pernapasan berbagai jenis hewan seperti porifera, coelenterata, cacing, serangga, ikan, katak, reptil, dan burung.
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Kelompok 3 respirasi hewan
1. PENGERTIAN RESPIRASI
Respirasi dalam biologi adalah proses
mobilisasi energi yang dilakukan jasad hidup melalui
pemecahan senyawa berenergi tinggi (SET) untuk
digunakan dalam menjalankan fungsi hidup. Dalam
pengertian kegiatan kehidupan sehari-hari, respirasi
dapat disamakan dengan pernapasan. Namun,
istilah respirasi mencakup proses-proses yang juga
tidak tercakup pada istilah pernapasan. Respirasi
terjadi pada semua tingkatan organisme hidup,
mulai dari individu hingga satuan terkecil, sel.
Apabila pernapasan biasanya diasosiasikan dengan
penggunaan oksigen sebagai senyawa pemecah,
respirasi tidak melulu melibatkan oksigen.
2. RESPIRASI PADA HEWAN YAITU :
Sistem Pernapasan Porifera
Pada porifera, Air yg mengandung oksigen
masuk melalui pori-pori tubuhnya, kemudian
masuk melalui sel-sel permukaan tubuhnya, yaitu
koanosit secara difusi. Di dalam mitokondria pada
sel koanosit, oksigen digunakan untuk mengurai
molekul organik menjadi molekul anorganik yang
disertai perlepasan karbondioksida. Selanjutnya,
molekul karbondioksida bergerak berlawanan arah
menuju membran sel dan keluar menuju spongsol.
Air yg berada di spongsol digerakkan oleh flagelum
sel koanosit dan mengalir keluar melalui oskulum.
3. Sistem Pernapasan Coelenterata
Coelenterata tersusun dari dua lapisan sel,
yaitu lapisan luar dari ektoderm dan lapisan
dalam dari endoderm. Lapisan dalam disebut
epidermis dan lapisan luar disebut
gastrodermis. Pertukaran gas terjadi secara
difusi pada sel di luar tubuh yg bersentuhan
dengan air. Coelenterata memiliki alat bantu
pada gastrodermis yg disebut sifonoglifa.
4. Sistem Pernapasan Cacing
Cacing bernapas melalui permukaan
kulitnya yg disebut pernapasan integumenter.
Oksigen berdifusi ke dalam kapiler darah yg
terdapat pada kulit, kemudian oksigen diikat
oleh hemoglobin yg terkandung dalam darah
untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Gas hasil
respirasi, yaitu karbondioksida dikeluarkan dari
tubuh melalui permukaan kulit.
5. Sistem Pernapasan Serangga
Pada serangga, pertukaran gas dilakukan
dengan menggunakan trakea (anyaman tabung-
tabung yg berisi udara), sehingga disebut sistem
pembuluh trakea. Pertukaran udara dilakukan
melalui lubang-lubang pernapasan yg disebut
spirakel. Spirakel pada segmen pertama dan
ketiga, masing-masing terdapat satu pasang pada
tiap sisi dada dan delapan pasang lainnya terdapat
pada tiap sisi abdomen. Sprirakel dilindungi oleh
bulu-bulu halus yg berfungsi menahan debu dan
benda asing lainnya dari udara sebelum masuk ke
trakea.
6. Sistem Pernapasan Ikan
Alat pernapasan ikan adalah insang.
Beberapa ikan yg bertulang sejati, insangnya
memiliki tutup insang yg disebut operkulum
berfungsi untuk melindungi insang. Insang pada
ikan terdiri dari beberapa bagian, yaitu lengkung
insang berupa tulang rawan, rigi-rigi insang yg
tersusun oleh tulang berfungsi untuk menyaring air,
lembaran insang berbentuk seperti sisir yg banyak
mengandung arteri insang.
7. Pada beberapa jenis ikan, rongga insang
mengalami perluasan yg berlipat dan tidak
beraturan disebut labirin. Labirin berfungsi sebagai
tempat penyimpanan udara sehingga ikan ini
dapat hidup di air yg kadar oksigennya rendah.
8. Sistem Pernapasan Katak
Katak adalah salah satu jenis amfibi. Pada
fase larva hingga berumur 20 hari, alat pernapasan
katak adalah tiga pasang insang luar yg terletak
dibelakang kepala. Insang luar terdiri dari
lembaran-lembaran halus yg banyak mengandung
kapiler darah. Jika insang luar bergetar, air di
sekelilingnya akan bersikulasi sehingga oksigen yg
terlarut dalam air akan berdifusi kedalam kapiler
darah.
9. Bersamaan dengan pertumbuhan berudu,
terbentuk celah insang dan insang dalam yg
dilengkapi dengan tutup insang. Pada, celah
insangnya akan tertutup sehingga katak dewasa
bernafas dengan paru-paru. Selain dengan paru-
paru, katak dewasa bernapas dengan kulit saat di
air. Kulit katak sangat tipis dan basah sehingga
memudahkan difusi gas. Selain itu, kulit katak
banyak terdapat pembuluh kapiler.
10. Sistem Pernapasan Reptil
Alat pernapasan reptil adalah paru-paru.
Paru-paru reptil dikelilingi oleh rongga dada yg
dilindungi tulang rusuk. Tulang-tulang rusuk ini
dapat merapat dan merenggang secara
bergantian.
11. Sistem Pernapasan Burung
Alat pernapasan burung terdiri dari lubang
hidung (narses), yg berhubungan dengan
trakea, bronkus, dan paru-paru. Pada trakea
terdapat kantung suara atau siring yg melekat
pada dinding trakea. Siring memiliki selaput yg
akan bergetar dan menghasilkan bunyi jika ada
udara yg lewat. Trakea bercabang menjadi
bronkus kiri dan kanan.
12. Paru-paru burung dibungkus oleh selaput
paru-paru (pleura) dan berhubungan dengan
kantung-kantung udara (sakus pneumatikus).
Paru-paru burung tidak memiliki alveoli dan
sebagai gantinya adalah pembuluh-pembuluh
udara yg disebut parabronki. Saluran udara pada
parabronki bercabang-cabang, yaitu berupa
pembuluh kapiler udara yg letaknya berdampingan
dengan kapiler-kapiler darah.
13. Sebalinya, pengambilan udara pada saat
burung istirahat adalah sebagai berikut. Fase
inspirasi terjadi dengan diawalinya pergerakan
tulang rusuk ke depan sehingga rongga dada
membesar dan paru-paru mengembang. Hal
tersebut menyebabkan udara kaya akan oksigen
dapat masuk ke paru-paru. Sebagian lainnya
masuk ke kantung udara belakang. Udara yg
miskin oksigen akan masuk ke kantung udara
depan.
14. Fase ekspirasi terjadi saat rongga dada
mengecil dan diikuti mengecilnya paru-paru,
sehingga udara di dalam kantung udara akan
dikeluarkan melalui paru-paru. Oksigen akan diikat
oleh darah yg terdapat dalam pembuluh-pembuluh
kapiler pada pleura.