2. LATAR BELAKANG
Kesalahan dalam penggunaan peralatan dan
kemampuan yang kurang memadai dapat
menimbulkan suatu kemungkinan bahaya.
(Kecelakaan, kebakaran, peledakan,
pencemaran lingkungan dan penyakit
akibat kerja)
Bahaya dapat menimbulkan kerugian jiwa dan
material baik bagi pengusaha, tenaga kerja,
pemerintah dan masyarakat luas.
3. LATAR BELAKANG
(Lanjutan)
» K3 masih belum mendapatkan perhatian yang
memadai semua pihak.
» Masalah K3 masih belum menjadi prioritas program.
» Kecelakaan kerja yang terjadi masih tinggi
» Relatif rendahnya komitment pimpinan perusahaan
dalam hal K3.
» Kualitas tenaga kerja dengan kesadaran atas K3.
» Tenaga kerja masih ditempatkan sebagai faktor
produksi dalam perusahaan, belum ditempatkan
sebagai mitra usaha. Alokasi anggaran perusahaan
untuk masalah K3 relatif kecil
4. LATAR BELAKANG
(Lanjutan)
Untuk mengurangi faktor yang merugikan
diperlukan langkah-langkah dan tindakan yang
mendasar dan prinsip sebagai teknik pengendalian,
pencegahan dan penanggulangannya.
Teknik pengendalian bertitik tolak pada 2 faktor
sebagai penyebab yaitu Perbuatan manusia
yang berbahaya dan Kondisi-kondisi yang
berbahaya.
6. LEMAHNYA
KONTROL
Sifat manajemen yang tidak memperhatikan K3
Tidak adanya pelimpahan wewenang K3 secara
jelas
Sistem dan prosedur kerja/penerapan tidak tegas.
Tidak adanya standar K3 yang dapat diandalkan
Prosedur pencatatan dan pelaporan kecelakaan
atau kejadian kurang baik.
7. PENYEBAB
DASAR
FAKTOR PRIBADI
Kemampuan fisik atau
phisiologi tidak layak
Kemampuan mental tidak
layak
Stress fisik atau phisiologi
Stress mental
Kurang pengetahuan
Kurang keahlian
Motivasi tidak layak
FAKTOR KERJA
Pengawasan/kepemimpinan
Engineering
Pengadaan
Kurang peralatan
Maintenance
Standar kerja
Salah pakai/salah
menggunakan
8. N
ATA N
U
ERB AMA
P
K
IDA
T
PENYEBAB
TAK LANGSUNG
Operasi tanpa otorisasi
Gagal memperingatkan
Gagal mengamankan
Kecepatan tidak layak
Membuat alat pengaman
tidak berfungsi
Memakai alat yang rusak
Pakai APD tidak layak
Pemuatan yang tidak layak
Penempatan yang tidak layak
Mengangkat yang tidak layak
Posisi tidak aman
Servis alat beroperasi
Bercanda, main-main
Mabok alkohol, obat
Gagal mengikuti prosedur
TID
AK
KO
AM NDIS
AN
I
Pengawasan/kepemimpinan
Pelindung/pembatas tidak layak
APD kurang, tidak layak
Peralatan rusak
Ruang kerja sempit/terbatas
Sistem peringatan kurang
Bahaya kebakaran
Kebersihan kerapian kurang
Kebisingan
Terpapar radiasi
Temperatur extrim
Penerangan tidak layak
Ventilasi tidak layak
Lingkungan tidak aman
9. INSIDEN
Menabrak/bentur benda diam/bergerak
Terpukul/tertabrak oleh benda bergerak
Terjatuh dari tempat yang lebih Tinggi
Terjatuh di tempat yang datar
Terusuk, terjepit, tercubit benda runcing
Terjepit, tertangkap, terjebak diantara obyek besar
Terpotong, hancur, remuk
Listrik, kimia, radiasi, panas, dingin.
Terlalu berat, cepat, tinggi, besar
Kegagalan mesin, peralatan
Masalah pencemaran
10. KERUGIAN
KORBAN
MANUSIA
Meninggal
Luka berat
Luka ringan
KERUGIAN
MATERIAL
KERUGIAN
WAKTU KERJA
Bangunan
….. Jam kerja/orang
Peralatan
Bahan baku
Bahan setengah jadi
Bahan jadi
12. SYARAT-SYARAT K3
1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan
2. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran
3. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri
pada waktu kebakaran atau kejadian-kejadian lain
yang berbahaya.
5. Memberi pertolongan pada keelakaan
6. Memberi APD diri pada para pekerja
7. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit
akibat kerja.
8. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
9. dan seterusnya………….
13. SASARAN UMUM K3
a. Perlindungan terhadap tenaga kerja yang berada
ditempat kerja, sehingga dapat meningkatkan
produksi dan produktivitas.
b. Perlindungan setiap orang lain yang berada
ditempat kerja.
c. Perlindungan terhadap bahan dan peralatan
produksi.
14. SASARAN KHUSUS K3
a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan,
kebakaran, peledakan dan penyakit akibat kerja.
b. Mengamankan mesin, instalasi, pesawat, alat
kerja, bahan baku dan bahan hasil produksi
c. Menciptakan lingkungan dan tempat kerja yang
aman, nyaman, sehat.
15. DASAR HUKUM P2K3
UU No.13 Tahun 2003
Pasal 86 dan Pasal 87
UU No.1 Tahun 1970
Pasal 10
Permenaker No.Per.04/Men/1987
Tentang
Pantia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja
serta Tata Cara Penunjukkan Ahli Keselamatan Kerja
16. UU NO.13 TAHUN 2003
Pasal 86
“pekerja / buruh mempunyai hak untuk memperoleh
perlindungan atas keselamatan dan kesehatan
kerja”.
Pasal 87
“setiap perusahaan wajib menerapkan sistem
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang
terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan”.
17. PRINSIP DASAR
UU NO.1 TAHUN 1970
Sentralisasi kebijakan dan desentralisasi pelaksanaan
melalui pengangkatan ahli K3
Manajemen partisipatif, keikutsertaan pekerja sebagai
anggota P2K2 dan ikut merumuskan kebijakan K3 yang
berkaitan dengan kepentingan pekerja
Pemberdayaan pekerja dan pengusaha
18. UU NO. 1 TAHUN 1970
Pasal 10
(1) Menteri Tenaga Kerja berwenang membentuk Panitia
Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja guna
memperkembangkan kerjasama, saling pengertian
dan partisipasi efektif dari pengusaha atau pengurus
dan tenaga kerja dalam tempat-tempat kerja untuk
melaksanakan tugas dan kewajiban bersama di
bidang keselamatan dan kesehatan kerja, dalam
rangka melancarkan usaha berproduksi.
(2) Susunan Pantia Pembina Keselamatan dan Kesehatan
Kerja, tugas dan lain-lainnya ditetapkan oleh Menteri
Tenaga Kerja.
19. PERMENAKER NO. PER.04/MEN/1987
Pasal 2
(1) Setiap tempat kerja dengan kreteria tertentu
pengusaha atau pengurus wajib membentuk P2K3.
(2) Tempat kerja yang dimaksud ayat (1) ialah :
a. Tempat kerja dimana pengusaha atau pengurus
mempekerjakan 100 orang atau lebih .
b. Tempat kerja dimana pengusaha atau pengurus
mempekerjakan kurang dari 100 orang , akan
tetapi menggunakan bahan, proses dan instalasi
yang mempunyai resiko yang besar akan
terjadinya peledakan, kebakaran, keracunan dan
penyinaran radio aktif.