Teori psikologi ego menekankan perjuangan manusia tidak hanya untuk memuaskan insting tetapi juga memberikan makna pada pengalamannya. Anna Freud mengembangkan konsep perkembangan kepribadian anak dan mekanisme pertahanan diri seperti proyeksi, regresi, dan sublimasi.
3. Awal Kisah
Pasca kematian Freud (1939), Psikoanalisis
mulai memusatkan perhatian pada Ego
dalam membimbing kemampuan individu,
memenuhi kebutuhan hidupnya, dan pada
peran penting Ego dalam keseluruhan
kepribadian.
4. Sigmund Freud, “Psikologi
Ego”
Freud menganggap Ego sebagai Pelaksana
fungsi eksekutif dari keseluruhan kepribadian,
namun ia tidak pernah menganggap Ego
memiliki posisi otonom (berdiri sendiri).
Ego selalu tunduk pada keinginan-keinginan Id.
Id merupakan pihak yang dominan dalam
5. Teori Psikoanalitik
Kontemporer
“Psikologi Ego”
Teori Psikologi Ego mengatakan bahwa
manusia berjuang tidak hanya untuk
memuaskan insting tetapi juga memberikan
makna pada pengalamannya. Beberapa
tokoh psikologi Ego antara lain: Anna Freud,
Robert W.White, & Heinz Hartmann
7. Biografi Anna Freud
(1895-1982)
Lahir di Wina pada 3 Desember 1895. Beliau
adalah anak terakhir dari 6 saudara dari
dan Martha. Anna sangat dekat dengan ayahnya tetapi ia
Sigmund Freud
tidak dekat dengan ibunya dan dikatakan memiliki
hubungan tegang dengan lima saudaranya. Dia
bersekolah di sekolah swasta, namun ia berfikir bahwa
sekolah hanya mengajarkannya sedikit, jadi ia belajar dari
teman & rekan ayahnya.
8. Ψ Anna tumbuh menjadi gadis yang
pemalu dan menarik.
Ψ Anna Freud memiliki masa kanak-
kanak yang relatif tidak bahagia. Ia
juga mengalami kesulitan bergaul
dengan kedua saudaranya, khususnya
dengan Sophie Freud, serta masalah
dengan sepupunya Sonja Trierweiler.
Kakaknya, Sophie, adalah anak yang
menarik, merupakan ancaman dalam
perjuangan untuk kasih sayang dari
ayah mereka. Mereka terus menerus
9. Ψ Pada tahun 1912, Anna
menyelesaikan pendidikan di Lyceum
Cottage di Wina.
Ψ 1912: Anna menderita depresi, ia
seperti kehilangan pegangan dan tidak
tahu apa yang harus ia lakukan di
masa depan, lalu ia pergi ke Italia
untuk tinggal bersama neneknya.
Ψ 1914: Ia lulus tes untuk menjadi
peserta pelatihan di Lyceum Cottage
dan menjadi peserta pelatihan selama
10. Ψ 1922: Menganalisis dan
menyelesaikan makalah “beating
fantasy analysis”.
Ψ 1923: Membuka praktek
psikoanalitiknya sendiri dengan anak-
anak dan 2 tahun kemudia, ia
mengajar di Wina.
Ψ 1925-1934: Menjadi Sekretaris
Asosiasi Internasioanal psikoanalitik
sementara ia terus menganalisis anak.
Ψ 1935: Menjadi direktur dari Insitutu
11. Ψ Selanjutnya, ia menerbitkan studi
tentang “The Ego and Mechanisms of
Defence”dan dianggap sebagai pendiri
psikologi anak psikoanalitik.
Ψ Keterikatan yang kuat kepada ayahnya
dan identitas maskulinnya, membuat
Anna menutup ruang yang tersisa
untuk kepentingan romantis pada pria
lain. Hal ini lah, yang membuat Anna
tidak menikah serta tidak memiliki
anak.
12. Ψ 1938: Ketika Nazi menyerbu Austria,
keluarga Freud melarikan diri ke
Inggris. Anna tinggal di London
bersama ayahnya selama 4 dekade
hingga ia meninggal. Setelahnya,
rumah mereka kemudian diubah
menjadi Museum Freud.
Ψ 1941: Ia membentuk “The Hampstead
Nursery” bersama Burlingham. The
Nursery ini menyediakan program
psikoanalisis dan rumah bagi anak-
13. Ψ Setelah itu ia menerbitkan 3 buku yaitu
Yo ung Child re n in
Wa rtim e (1942), I nts
nfa Witho ut
Fa m ilie s (1943), and Wa r a nd
Child re n (1943).
Ψ Setelah Nursery Hampstead ditutup
pada tahun 1945, Freud menciptakan
Terapi Kursus Anak Hampstead dan
Klinik ( the Hampstead Child Therapy
Course and Clinic) dan menjabat
sebagai direktur dari tahun 1952
14. Ψ Anna Freud meninggal di London pada
tanggal 9 Oktober 1982. Dia dikremasi
di Krematorium Golders Green dan
abunya ditempatkan di rak marmer
samping pemakaman kuno Yunani
orangtuanya.
Ψ Satu tahun setelah kematian Freud,
karyanya dipublikasikan. Lalu ia
disebut sebagai "seorang guru
bergairah dan inspiratif" dan pada
tahun 1984 Klinik Hampstead berganti
16. •Aliansi Terapi : Terpercaya dan Dikagumi
(The Therapeutic Alliance: Awe and Trust)
Teknik psikoanalisis klasik Freud, seperti
asosiasi bebas, interpretasi mimpi, dan
analisis transfersi tidak bisa diterapkan begitu
saja kepada anak. Jika ingin menerapkan
kepada anak, maka prosedurnya harus
dimodifikasi atau digabung dengan teknik lain
agar anak dapat bertumbuh, berubah, dan
menguasai realitas di luar diri.
Anna belajar pentingnya persiapan yang
terencana. Selain itu Anna menekankan
pentingnya menjadi Analis yang dipercaya,
17. •(Beyond Structural Conflict : Developmental
Vulnerability)
Anna berpendapat bahwa sifat perkembangan
kepribadian anak bersifat Pla s tic ity yang lentur dan
berkelanjutan, membuat seorang analis tidak
memfokuskan diri pada gejala yang tampak pada
saat ini. Fokus perhatian seorang analis haruslah
pada sebuah tujuan agar anak menjadi sehat di
masa yang akan datang. Anna meyakini bahwa
gejala-gejala neurotik hanyalah bagian kecil dari
masalah anak, sehingga yang perlu menjadi pusat
perhatian adalah potensi gangguan perkembangan
18. •Asesmen Metapsikologi (Metapsychological Assessment)
Anna mengembangkan sistem diagnosis yang menekankan
pentingnya pembentukkan kepribadian dalam tahap
perkembangan, ancaman serius terhadap perkembangan
kepribadian, dan potensi hal yang akan mengganggu integritas
anak. Oleh karena itu, dalam psikoterapi anak, Anna memerlukan
persiapan cukup panjang, termasuk dalam pengumpulan data
dan asesmen. Anna menggunakan Profil Metapsikologi, yaitu
sebuah panduan yang akan mengorganisasi informasi dalam
kategorisasi yang komprehensif.
19. Profil Metapsikologis pada anak:
1. Alasan Referal, yaitu menunjukkan perkembangan yang terhambat,
masalah tingkah laku, dan adanya simptom-simptom.
2. Gambaran diri anak, yaitu bentuk wajah, suasana hati, sikap dan
lain-lain
3. Latar belakang keluarga, yaitu sejarah pribadi, sejarah hidup, dan
kondisi keluarga
4. Kemungkinan Pengaruh lingkungan yang penting
5. Pengukuran perkembangan, yang meliputi :
Perkembangan dorongan libido dan agresi terhadap diri sendiri
dan orang lain
Perkembangan ego-superego, seperti fungsi ego, usia tingkah
20. 6. Pengukuran Genetik, yang meliputi
tingkah laku, fantasi, dan gejala yang
dapat membantu kesimpulan
perkembangan psikoseksual, regresi dan
fiksasi
7. Asesmen dinamik dan struktural, yaitu
mengklasifikasikan konflik internal dan
eksternal berdasarkan konflik ego-id,
ego-superego, atau ego-lingkungan
21. 8. Asesmen ciri umum, yang mencakup
toleransi frustasi, potensi sublimasi,
kecemasan, kekuatan progresif dan
regresif.
9. Diagnosis, yaitu integrasi data ke
dalam tingkat kesehatan ego, konflik,
frustasi, tingkat perkembangan,
kekuatan superego, gangguan
organik, dan peran lingkungan.
22. Tiga Keuntungan Profil Metapsikologi:
1.Panduan akan memberi arah yang jelas, kongkrit, dan
seragam, sehingga terapis mengetahui hal-hal apa saja
yang dapat diungkap dari klien
2.Panduan itu mengharuskan terapis untuk mengintegrasi
hasil pengamatan dengan sejarah kehidupan klien sehingga
terapis dapat mengetahui bagaimana kepribadian anak
berfungsi dan berkembang
3.Panduan tersebut menggunakan konsep-konsep
psikoanalisis dan mengintegrasikan teori untuk memahami
23. The inescapeable limits of child
analysis : Unchangable Lives
Menurut Anna, pengaruh lingkungan ini
paling awal pada anak dapat dikatakan
sebanding dengan kekurangan fisik.
Walaupun efek kekurangan fisik tersebut
dapat dikurangi dengan kemudian memberi
keuntungan, mereka tidak dapat diulangi
atau dikembalikan atau dibatalkan diusia
yang baru, seperti menyelesaikan konflik.
27. Perkembangan Anak
Anna Freud mengembangkan sistem diagnosis
yang mementingkan pembentukkan
kepribadian dalam tahap-tahap perkembangan
kepribadian, serta memperkecil peluang hal-hal
yang mengganggu integritas anak. Anak lebih
tergantung dan lebih mudah dipengaruhi oleh
realitas eksternal. Gangguan neurotik anak
biasa disebabkan oleh peristiwa external yang
29. Six Developmental Lines
1. Dependency to Emotional Self-
Reliance
(Dari Ketergantungan menjadi Percaya Diri)
Ψ Ketergantungan biologis kepada ibu. Yang dianggap
sebagai pemuas dari luar
Ψ Kebutuhan memenuhi hubungan dengan ibu dipandang
sebagai pemuas eksternal.
Ψ Tahap objek tetap, gambaran ibu tetap ada, walaupun dia
tidak hadir.
Ψ Pre-Odipus, tahap memeluk, ditandai dengan mendominasi
objek yang dicintai.
30. Ψ Fase pre-remaja, kembalinya kebutuhan hubungan
yang memuaskan dengan objek yang dicintai.
Ψ Fase remaja, berjuang untuk mandiri, memutuskan
cinta dengan orang tua, kebutuhan kepuasan seksual.
31. 2. Suckling to Rational Eating
(Dari menghisap, menjadi makanan keras)
Ψ Disusu secara teratur sesuai jadwal atau jika
membutuhkan.
Ψ Disapi dari botol/susu ibu, mengalami kesulitan
makan makanan baru.
Ψ Peralihan dari disuapi menjadi makan sendiri, makan
masih identik dengan ibu.
Ψ Makan sendiri, berbeda pendapat dengan ibu
mengenai banyaknya makanan.
Ψ Seksual infantile, membentuk sikap terhadap
makanan: Fantasi takut gemuk.
Ψ Senang makan, memiliki kebiasaan makan yang
ditentukan sendiri.
32. 3. Wetting and Soiling to Bowel-
Bladder Control
(Dari mengompol, menjadi dapat
mengontrol urinasi/defekasi)
Ψ Kebebasan penuh untuk mngompol atau tidak
dikendalikan oleh ibu, bukan diri sendiri.
Ψ Fase anal, menolak kontrol orang lain dalam hal
pembuangan kotoran. (Toilet Training).
Ψ Identifikasi dengan aturan orang tua, mengontrol
sendiri pembuangan kotoran.
Ψ Membuang kotoran secara bebas, terlepas dari
kontrol orang tua, ego dan superego mengontrol
33. 4. Irresponsibility to Responsibility in
Body Management (Dari yang tidak
bertanggung jawab, menjadi bertanggung
jawab)
Ψ Perubahan agresi, dari yang hanya perduli kepada
diri sendiri, menjadi lebih perduli kepada dunia luar.
Ψ Ego, semakin memahami prinsip sebab akibat,
meredam keinginan yang berbahaya, mengenali
bahaya yang eksternal seperti api, ketinggian, dan
petir.
Ψ Menerima aturan kesehatan, menolak amakan yang
tidak sehat, kebersihan tubuh, melatih kebugaran
34. 5. Egocentricity to Companionship
(Dari Egosentrik menjadi Kerjasama)
Ψ Mementingkan diri sendiri.
Ψ Mainan diperlakukan kasar tanpa tanggung jawab.
Ψ Anak kecil didekatnya, dianggap sebagai teman.
Ψ Teman dipandang sebagai partner sederajat.
6. Body to Toy and Play to Work
(Tubuh menjadi mainan & mainan menjadi
bekerja)
6. Permainan bayi adalah perasaan tubuh, kepekaan jari, kulit dan
mulut
7. Sensasi tubuh ibu dipindah ke objek yang lebih lembut seperti
boneka
8. Memeluk objek yang lembut, menyenangi mainan yang lembut
9. Puas menyelesaikan suatu kegiatan, dan puas mencapai prestasi
36. Defense Mechanisms
(Mekanisme Pertahanan Diri)
• Bagi Anna Freud, mekanisme pertahanan adalah strategi
yang dipakai seorang anak untuk bertahan melawan
ekspresi impuls Id serta menentang tekanan superego.
Menurutnya, ego mereaksi bahaya munculnya impuls Id
memakai dua cara:
1. Membentengi impuls sehingga tidak dapat muncul
menjadi tingkah laku sadar.
2. Membelokkan impuls itu sehingga intensitas aslinya
dapat dilemahkan atau diubah.
37. Semua mekanisme pertahanan mempunyai 3
persamaan ciri:
1. Mekanisme pertahanan beroperasi pada tingkat
tak sadar
2. Mekanisme pertahanan selalu mendistorsi
kenyataan
3. Mekanisme pertahanan itu selalu mengubah
persepsi nyata seseorang, sehingga kecemasan
menjadi kurang mengancam.
Pertahanan adalah pelindung yang tepat bagi
38. • Defenses as Diagnostic Indicators
Pertahanan adalah pelindung yang tepat bagi
kepribadian karena ego tetap tidak menyadari
bahwa itu pembelaan diri. Menurut Anna,
pertahanan ego itu diam & tak terlihat.
39. Anna Freud’s Ten
Ego Defenses
Anna membuat 10 mekanisme
pertahanan ego yang diuraikan
oleh ayahnya dan 5 lagi dari
elaborasi dirinya sendiri, jadi
totalnya 15.
40. Identification-
INTROJECTI with-the-
REPRESION
ON aggressor
Denial
SUBLIMINATI
ON
ISOLATION
ASCETICIS
M
Reversal
REACTION- UNDOING
PROYEKSI FORMATION
Alturistic
Surrender TURNING-
Displaceme
REGRESSIO
AGAINST-
nt N
SELF
41. REPRESSION
• Motivasi untuk melupakan, menekannya
kedalam alam bawah sadar.
• Contohnya: gadis remaja yang cemas dan
merasa bersalah atas dorongan
seksualnya kepada laki-laki, mereka
sering menyembunyikan nama pacarnya.
42. • Denial
– Motivasi untuk penolakan
– Menghalangi kejadian external kedalam kesadaran,
ketika stimulus tersebut mengancam kita.
– Penolakan terhadap sebuah bahaya "di luar sana"
dengan cara meniadakan mereka.
– Contohnya: seorang janda yang baru baru ini
kehilangan suaminya, terus menetapkan tempat di
meja untuk suaminya yang sudah meninggal. dia juga
sering berfantasi tentang percakapan dia sedang
mengalami dengannya
43. Asceticism
(Penolakan Terhadap Kebutuhan)
• Sifat dari penyangkalan diri yang lebih besar
dengan cara menyangkal semua keinginan &
semua kesenangan duniawi. Biasanya terjadi
pada masa Pubertas
• Pada tingkat yang ektrim, remaja mungkin
"mengubah" diri mereka sendiri dengan
membatasi asupan makanan dan tidur dan
menahan urin dan feses selama mungkin.
44. PROJECTION
• Pemberian makna pada orang lain ketika
sesuatu terjadi yang tidak dapat diterima, maka
seolah-olah itu bukan bagian dari dalam diri
kita.
• Contoh: A membenci B, tetapi superego
melarang A membenci B (misalnya karena B
adalah bosnya), maka A mengatakan bahwa B
yang membencinya.
45. ALTRUISTIC
SURRENDER
Penyerah dari pemuasan langsung atau dari
kebutuhan instingtual terjadi untuk memenuhi
kebutuhan orang lain dengan merugikan diri sendiri
dan dimana kepuasan dapat dinikmati hanya
melalui introyeksi yang dilakukan untuk orang lain.
46. DISPLACEMENT
(Penempatan yang Keliru)
• Pengalihan impuls, biasanya berperilaku agresif
kepada target pengganti ketika sasaran yang
tepat terlalu mengancam
• Contoh: A marah kepada B karna tidak
menyelesaikan tugasnya, tapi A tidak bisa
marah kepada B, karna B sering memberikan A
makanan, jadi A melampiaskan kemarahnnya
kepada C.
47. TURNING-AGAINST-
SELF
(Melawan Diri Sendiri)
Pengalihan impuls batin terhadap diri sendiri yang
bukan lahiriah, biasanya menghasilkan perasaan
masokis tidak mampu, depresi, & rasa bersalah.
•Contohnya: wanita yang menyimpan kebencian
kepada ibunya yang pilih kasih dalam pemberian
kasih sayang, cenderung menjadi pasif, suka
menuduh dirinya sendiri, merasa bodoh.
48. REACTION FORMATION
Upaya pengendalian dorongan-dorongan primitif
agar tak muncul, serta secara sadar
mengungkapkan tingkah laku, sebaliknya
tindakan defensif dengan cara mengganti impuls
atau perasaan tidak nyama dengan
kebalikannya.
•Contoh: anak yang iri hati terhadap adiknya, ia
memperlihatkan sikap yang sebaliknya, yaitu
49. REVERSAL
(Memutarbalikkan Fakta)
Mengubah status ego dari aktif menjadi
pasif.
•Contoh: Benci pada ibu yang pilih kasih
namun dibalik menjadi benci kepada
dirinya sendiri.
50. SUBLIMATION
(Pengalihan)
Bentuk pengalihan impuls-impuls yang
tidak dapat diterima oleh diri sendiri
menjadi tindakan yang lebih positif.
•Contoh: agresifitas yang disalurkan
dalam prestasi olahraga bela diri.
51. INTROJECTION
Mengambil alih dan
mengaplikasikan nilai-nilai standar
orang lain pada diri sendiri.
•Contoh: seorang anak melihat
orang tua berdoa setiap ada
masalah, maka dia pun akan
52. IDENTIFICATION-WITH-
THE-AGGRESSOR
• Mengadopsi sifat-sifat atau tindakan dari
orang atau objek yang ditakuti.
• Contoh: Anak kecil yang takut berjalan
sendiri di lorong rumahnya karena takut
akan hantu maka menghadapinya
dengan berjalan di lorong sambil berkata
“kamu pura-pura lah menjadi hantu yang
53. ISOLATION
Tindakan penyekatan emosional (isolasi
emosi).
Contoh: seorang anak yang benci pada
gurunya dapat bercerita tentang gurunya
pada orang lain tanpa menunjukkan bahwa
ia memiliki rasa benci tersebut.
54. UNDOING
Upaya untuk menebus rasa bersalah
dengan meniadakan keinginan atau
tindakan yang tidak bermoral. Biasanya
muncul dengan perilaku yang berulang-
ulang.
•Contoh: seorang anak yang sering mencuci
tangannya, karena ingin menghilangkan
rasa bersalah akibat telah melakukan
55. REGRESSION
Kemunduran perilaku ke tahap
sebelumnya.
•Contoh: anak yang sudah besar
mengompol atau menghisap jarinya
atau marah-marah sampai berguling
dilantai seperti anak kecil agar
57. Ψ Motives for Defense (Motif pertahanan)
Anna membedakan 3 sumber kecemasan dimana
ego merespon secara defensif:
58. Danger of Superego
Dissatisfaction
(Ketakutan akan Ketidakpuasaan
Superego)
• Disebut juga dengan Moral Anxiety (ego-superego
conflict) terjadi pada neurotic dewasa.
• Ego tidak menganggap dorongan (id) seksual &
perilaku agresif sebagai bahaya atau kutukan. Insting
tersebut dianggap sebagai bahaya karena superego
yang melakukan standar keidealan perilaku tersebut
melarang gratifikasi dan jika naluri mencapai
tujuannya, tentu akan menimbulkan masalah antara
ego dan superego. Dengan kata lain, dalam diri
59. Jadi, ego neurotik bekerja untuk
meninggalkan semua impuls seksual dan
agresif untuk sebuah gelar yang tidak
sesuai dengan kesehatan mental yang baik.
Pada dasarnya, ego neurotik menurut pada
supurego yang menuntut keinginan moral.
Hal ini bisa menimbulkan konflik internal.
60. Danger of Outside World
(Kecemasan pada Dunia Luar)
• Disebut juga Reality Anxiety (ego-external World
conflict) terjadi pada anak neurotik yang belum
menyusun pola superego.
• Insting ketakutan atas bahaya yang terjadi di dunia
luar atau lingkungan , misalnya orang merasa takut
saat ia menyebrang rel kerta ia akan tertabrak kereta.
Maka orang tersebut mengalami kecemasan realistik.
61. Danger of The Strength of Unconscious
Impulses
(Kecemasan dengan Tekanan Alam
Bawah Sadar)
• Disebut juga neurotic anxiety (id-ego conflict)
• Respon yang mengancam dari dorongan id ke
dalam kesadaran. Kecemasan ini berkembang
berdasarkan pengalaman masa anak yang terkait
dengan hukuman yang maya (hayalan) dari orang
tua atau orang lain yang mempunyai otoritas
secara maya pula untuk memuaskan dorongan
instinknya.
63. Persamaan Teori Sigmund
& Anna FREUD
• Struktur kepribadian terdiri dari 3
elemen, yaitu id, ego, dan superego
yang hadir pada akhir tahap phalic.
• Biasanya orang mencapai
keseimbangan pada usia 5 tahun,
sehingga pada tahap latency, ego
seseorang dapat bertahan dari
64. PERBEDAAN TEORI
SIGMUND & ANNA FREUD
• Terdapat 10 mekanisme pertahanan
diri serta 5 dari hasil elaborasi
• Fokus terhadap ego bukan id.
65.
66.
67. REFRENSI
• http://psychology.about.com/od/profilesofmajorthin
• http://darkwing.uoregon.edu/~adoption/people/Ann
• http://wikansusanti.blogspot.com/2011/03/anna-fre
• http://www.slideshare.net/h.yeung/psychology-ann
• http://www.slideshare.net/dina5/anna-freud
• Monte, F. Christoper. Beneath The Mask: An
Introduction Theories of Personality (Fifth
Edition). 1995. Amerika Serikat.