SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  36
JENIS DAN KARAKTERISTIK
BAHAN BERBAHAYA DAN
BERACUN (B3)
Ir. Gunawan Tabrani, M.Si. & Ir.
Erlida Ariyani, M.Si.
©2004 Hand Out Ecology 2
Jenis Bahan B3 Versi PBB
 Toksik
 Korosif
 Merangsang (irritant)
 Mudah terbakar
(flammable)
 Eksplosif
 Oksidator
 Radioaktif
Ir. Gunawan Tabrani, M.Si. & Ir.
Erlida Ariyani, M.Si.
©2004 Hand Out Ecology 3
• mudah meledak (explosive);
• pengoksidasi (oxidizing);
• sangat mudah sekali menyala
(extremely flammable);
• sangat mudah menyala (highly
flammable);
• mudah menyala (flammable);
• amat sangat beracun (extremely
toxic);
• sangat beracun (highly toxic);
• beracun (moderately toxic);
• berbahaya (harmful);
• korosif (corrosive);
• bersifat iritasi (irritant);
• berbahaya bagi lingkungan
(dangerous to the
environment);
• karsinogenik (carcinogenic);
• teratogenik (teratogenic);
• mutagenik (mutagenic).
Jenis B3 Menurut PP Nomor 74 Tahun 2001
Catatan : Keterangan lihat Penjelasan PP 74/2001
Ir. Gunawan Tabrani, M.Si. & Ir.
Erlida Ariyani, M.Si.
©2004 Hand Out Ecology 4
Jenis B3 Versi NFPA (National Fire Protection Agency)
Berbahaya terhadap kesehatan
• Toksik
• Toksik karena pemanasan
• Korosif dan iritan
Bahaya terhadap kebakaran
• Mudah terbakar
• Dapat terbakar
Bahaya terhadap reaktivitas
• Eksplosif
• Reaktif
Ir. Gunawan Tabrani, M.Si. & Ir.
Erlida Ariyani, M.Si.
©2004 Hand Out Ecology 5
Jenis B3 Istilah Umum
• Bahan Kimia Beracun
• Bahan Kimia Korosif
• Bahan Kimia Mudah Terbakar
• Bahan Mudah Meledak
• Bahan Oksidator
• Bahan Reaktif Terhadap Air
• Bahan Reaktif Terhadap Asam
• Gas Bertekanan
• Bahan Radioaktif
Catatan : Bahan B3 akan mempunyai 1(satu) atau lebih sifat diatas
Toksik / Beracun
Beracun
 Sangat Beracun/ (Very toxic)
 Beracun/Toksik (Toxic)
Ir. Gunawan Tabrani, M.Si. & Ir.
Erlida Ariyani, M.Si.
©2004 Hand Out Ecology 6
Tolok ukur :
- LD50 - IDLH
- LC 50 - TWA-TLV
- TLV
Bahan Sangat Beracun?
Bahan yang bila dihirup melalui pernafasan, ditelan atau
diresorpsi manusia akan mengakibatkan penyakit parah, bahkan
dapat menewaskan.
Setelah dimasukkan ke dalam tubuh tikus : LD50 hingga 25 mg per
kg berat badan;
Setelah dioleskan pada kulit tikus atau kelinci : LD50 sebesar 50 mg
per kg berat badan;
Setelah dihirup melalui saluran pernafasan tikus : LC50 sebesar 0,5
mg per liter udara selama 4 jam
Ir. Gunawan Tabrani, M.Si. & Ir.
Erlida Ariyani, M.Si.
©2004 Hand Out Ecology 7
Contoh : Asam Sianida (HCN) LD50 = 3 mg/kg
Bahan Beracun?
Bahan yang karena dihirup, ditelan atau diresorpsi
melalui kulit mengakibatkan penyakit keras atau pun
mengakibatkan kematian.
 Setelah masuk dalam perut tikus LD50 sebesar 25 mg - 200 mg per
kg berat badan;
 Setelah dioleskan pada kulit tikus atau kelinci : LD50 sebesar 50 mg -
400 mg per kg berat badan;
 Setelah dihirup melalui pernafasan :LC50 sebesar 0,5 mg - 2,0 mg per
liter udara selama 4 jam.
Ir. Gunawan Tabrani, M.Si. & Ir.
Erlida Ariyani, M.Si.
©2004 Hand Out Ecology 8
Contoh : Formaldehida (CH2O), LD50 = 42 mg/kg
Ir. Gunawan Tabrani, M.Si. & Ir.
Erlida Ariyani, M.Si.
©2004 Hand Out Ecology 9
LD50 (lethal dosis) adalah jumlah rata-rata suatu bahan asli
atau bahan-bahan olahan yang mematikan yang
setelah dimasukkan ke dalam lambung atau diresorpsi
oleh kulit, separoh dari hewan peercobaan tersebut
mati. LD50 dinyatakan dalam jumlah miligram per
kilogram berat badan (mg/kg).
LC50 (lethal concentration) adalah jumlah rata-rata dari
konsentrasi yang mematikan yang dimasukkan melalui
alat pernafasan dari hewan percobaan di mana
separoh dari hewantersebut mati. LC50 dinyatakan
dalam mg per liter udara selama 4 jam dan
dilaksanakan dengan menggunakan tikus sebagai
hewan percobaan.
Ir. Gunawan Tabrani, M.Si. & Ir.
Erlida Ariyani, M.Si.
©2004 Hand Out Ecology 10
TLV (Treshold Limit Value) adalah teratas dari
sebuah konsentrasi toxin yang tidak menimbulkan
pengaruh kesehatan pada manusia yang terpapar
secara rutin dengan satuan ppm (gas).
IDLH (Immediately Dangerous to Life and Health)
adalah konsentrasi maksimum suatu substansi yang
memungkinkan manusia menghindar dalam 30 menit
tanpa masalah pada kesehatan dinyatakan dalam
ppm.
TWA-TLV adalah konsentrasi rata-rata diruang kerja yang dapat
diterima oleh sebagian besar pekerja selama 40 jam
perminggu atau 8 jam sehari dinyatakan dalam ppm.
Referensi : Kepmennaker No 01/1997.
Bahan Korosif ?
Bahan yang bila disentuhkan pada kulit selama 30 menit
sebanyak 0,5 ml atau 0,5 g dalam waktu 7 hari akan
merusak jaringan kulit
Ir. Gunawan Tabrani, M.Si. & Ir.
Erlida Ariyani, M.Si.
©2004 Hand Out Ecology 11
Contoh : Asam Sulfat (H2SO4), Asam Nitrat
(HNO3), Caustic Soda (NaOH)c
Bahan Merangsang (Irritant) ?
Bahan yang bila disentuhkan pada kulit kelinci selama
30 menit dengan jumlah 0,5 ml atau 0,5 g akan
mengakibatkan peradangan dalam waktu 3 hari.
Ir. Gunawan Tabrani, M.Si. & Ir.
Erlida Ariyani, M.Si.
©2004 Hand Out Ecology 12
Contoh : Toluena (C6H5CH3), Caustic Soda
(NaOH)
Zat Terbakar
Ir. Gunawan Tabrani, M.Si. & Ir.
Erlida Ariyani, M.Si.
©2004 Hand Out Ecology 13
Cairan
Padatan
Bahan Mudah Terbakar/
Menyala (flammable)

Gas
 Berupa cairan
Bahan berupa cairan yang mengandung alkohol
kurang dari 24% volume dan atau pada titik nyala
(flash point) tidak lebih dari 600C (1400 F).
 Berupa padatan
B3 yang bukan berupa cairan, pada temperatur
dan tekanan standar (250C, 760 mmHg) dengan
mudah menyebabkan terjadinya kebakaran
melalui gesekan, penyerapan uap air atau
perubahan kimia secara spontan
Ir. Gunawan Tabrani, M.Si. & Ir.
Erlida Ariyani, M.Si.
©2004 Hand Out Ecology 14
Padatan Mudah Menyala/Terbakar
Ir. Gunawan Tabrani, M.Si. & Ir.
Erlida Ariyani, M.Si.
©2004 Hand Out Ecology 15
adalah B3 baik berupa padatan
maupun cairan yang memiliki titik
nyala dibawah 0 0C dan titik didih
lebih rendah atau sama dengan 35
0C.
Contoh : Benzene (C6H6), Titik Nyala = - 11oC
Sangat mudah sekali menyala/terbakar
(extremely flammable)
Ir. Gunawan Tabrani, M.Si. & Ir.
Erlida Ariyani, M.Si.
©2004 Hand Out Ecology 16
Contoh : Metanol (CH3OH), Titik Nyala = 12oC
Sangat mudah menyala/terbakar
(highly flammable)
adalah B3 baik berupa padatan
maupun cairan yang memiliki
titik nyala 00C - 210C.
PEMAHAMAN TERHADAP
PERATURAN PEMERINTAH
REPUBLIK INDONESIA
(NOMOR 18 DAN 85 TAHUN 1999)
BERKAITAN DENGAN PENGELOLAAN
BAHAN DAN LIMBAH B3
PP No. 18/1999, Pengelolaan Limbah B-3
PP No. 85/1999 Pengelolaan Limbah B3 (Perubahan PP No.
18/1999, Khusus pasal 6, 7 dan 8)
Kepka Bapedal No. 01/09/1995, Persyaratan dan Prosedur
Pengumpulan dan Penyimpanan Limbah B-3
Kepka Bapedal No. 02/09/1995, Persyaratan dan Prosedur
Manifes Limbah B-3
Kepka Bapedal No. 03/09/1995, Persyaratan Teknis
Pengelolaan Limbah B-3
Kepka Bapedal No. 04/09/1995, Tata Cara Persyaratan
Penimbunan Hasil Pengolahan, Persyaratan Lokasi Bekas
Pengolahan, Bekas Penimbunan Limbah B-3
Ir.GunawanTabrani, M.Si. & Ir.
ErlidaAriyani, M.Si. ©2004 Hand Out Ecology 18
Peraturan Lingkungan yang
Berkaitan dengan Limbah B-3
Kepka Bapedal No. 05/09/1995, Label dan Simbol
Limbah B-3
Kepka Bapedal No. 255/08/96, Tata Cara Persyaratan
Penyimpanan dan Pengumpulan Minyak Pelumas
Bekas
Kepmen-LH No. 68/94, Ijin Pengelolaan B-3
Ir. Gunawan Tabrani, M.Si. & Ir.
Erlida Ariyani, M.Si.
©2004 Hand Out Ecology 19
PP 18/1999, Pengelolaan Limbah B-3
 Menggantikan PP No. 19/1994
 Definisi :
“Limbah B-3 adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan
yang mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun yang
karena sifat dan/atau konsentrasinya dan/atau jumlahnya,
……………… dapat mencemarkan dan/atau merusak
lingkungan hidup, dan/atau dapat membahayakan lingkungan
hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk
hidup lain.”
Ir. Gunawan Tabrani, M.Si. & Ir.
Erlida Ariyani, M.Si.
©2004 Hand Out Ecology 20
PP 18/1999, Pengelolaan Limbah B-3
Pasal 2 – 5 : Ketentuan Umum
 Pihak penghasil, dilarang membuang tanpa
mengolah lebih dulu
 Pihak penyimpan, pengumpul, pengangkut,
pengolah, penimbun dilarang melakukan
pengenceran
Ir. Gunawan Tabrani, M.Si. & Ir.
Erlida Ariyani, M.Si.
©2004 Hand Out Ecology 21
PENANGANAN TUMPAHAN
LIMBAH B3
Rahman Setia.ST
TUMPAHAN LIMBAH B3
 Adalah lepasnya limbah B3 dari keluar dari
kemasannya ke lingkungan.
 Dapat terjadi kapanpun dan di manapun.
Di darat
Di perairan Di area kerja
KAPAN TUMPAHAN LIMBAH B3 DAPAT
DITEMUKAN?
 Ketika inspeksi
 Dengan menggunakan alat deteksi
 Selama aktivitas kerja rutin
 Selama survei K3
INDIKASI ADANYA TUMPAHAN LIMBAH
B3
 Kemasan yang bocor
 Kemasan yang pecah
 Bau yang tidak biasa
 Tetesan di sekitar kemasan
 Hilangnya tutup kemasan
APA YANG HARUS KITA LAKUKAN?
(1) Siap
(2) Tangani
(3) Tuntaskan
I. PERSIAPAN UNTUK TUMPAHAN
LIMBAH B3
Membuat program
RencanaTanggap Darurat
yang mencakup:
1. Pelatihan
2. Peralatan pelindung
3. Peralatan pembersihan
4. Bahan penyerap
5. Peralatan P3K
1. PELATIHAN
Untuk bereaksi secara cepat dan
aman.
 Tumpahan limbah B3 apa yang kita tangani?
 Bagaimana menanganainya dengan aman?
 Peralatan pelindung apa yang kita butuhkan?
 Bagaimana cara menggunakannya dengan baik?
 Peralatan pembersihan apa yang kita gunakan?
 Bagaimana cara menggunakannya dengan baik?
 Bahan penyerap apa yang kita gunakan?
 Bagaimana cara menggunakannya dengan baik?
2. PERALATAN PELINDUNG
Jenis peralatan pelindung, cara
penggunaan dan kemampuan alat.
 Encapsulating suits: untuk semua
tumpahan limbah B3 korosif.
 Gloves dan boots: untuk semua
tumpahan limbah B3.
 Face shields: untuk tumpahan limbah B3
korosif.
 Respirators: untuk segala jenis tumpahan
limbah B3.
 Full face – untuk tumpahan limbah B3 korosif.
 Half fce – untuk tumpahan limbah B3 non-
korosif.
 SCBA – untuk tumpahan limbah B3 yang
“tidak diketahui” di area tertutup.
CATATAN:
Gunakan peralatan pelindung tertinggi untuk
tumpahan limbah B3 yang “tidak diketahui”.
3. PERALATAN PEMBERSIHAN
Jenis peralatan
yang tepat.
Untuk menangani segala
jenis tumpahan limbah B3,
gunakan peralatan
pembersihan yang TAHAN
PERCIKAN, mis: sekop,
sapu.
4. BAHAN PENYERAP
Jenis yang tepat dan
jumlah yang cukup.
 Jenis bahan penyerap yang
digunakan tergantung pada
tumpahan limbah B3 yang
ditangani, mis: bahan kimia,
minyak, cairan pembersih,
dll.
 Jumlah bahan penyerap yang
tersedia harus cukup untuk
menangani kemungkinan
tumpahan skala besar.
CATATAN:
Persediaan bahan penyerap harus cukup dan
jenisnya bervariasi untuk menangani masing-
masing tumpahan limbah B3.
5. PERALATAN P3K
Di mana letaknya dan bagaimana cara
menggunakannya.
 Peralatan P3K harus disimpan di semua
lokasi yang berpotensi untuk terjadi
tumpahan limbah B3.
Harus tidak terkunci dan mudag dijangkau.
Isi ulang dan buang (sesuai petunjuk).
 Petugas P3K terlatih harus ada selama dan
di semua shift.
Lakukan pelatihan ulang untuk para petugas
P3K minimal setahun sekali.
II. PENANGANAN TUMPAHAN LIMBAH B3
1) Menjauh
2) Identifikasi apa yang kita lihat
3) Cari pertolongan
4) Amankan area tumpahan dan
peringatkan orang lain
5) Lihat apakah ada yang terluka
Jika kita menemukan tumpahan limbah B3, apa yang kita lakukan?
Ikuti 2 prosedur berikut (10 langkah):
A. PROSEDUR MENGHADAPITUMPAHAN
II. PENANGANAN TUMPAHAN LIMBAH B3
7) Persiapkan rencana tindakan
yang akan dilakukan
8) Gunakan alat dan bahan
penanganan tumpahan yang
sesuai
9) Bendung tumpahan agar tidak
menyebar
10) Bersihkan tumpahan
B. PROSEDUR PEMBERSIHAN
III. PENUNTASAN PENANGANAN
TUMPAHAN LIMBAH B3
Bahan penyerap bekas menangani tumpahan limbah B3 memiliki sifat
yang sama dengan tumpahan itu sendiri: BERBAHAYA DAN
BERACUN.
Ikuti 7 langkah berikut untuk menuntaskan penanganan tumpahan
limbah B3 dengan baik dan benar:
1. Seluruh bahan yang digunakan harus dikemas dan diberi label sesuai dengan
peraturan lingkungan hidup setempat.
2. Peralatan yang telah digunakan dapat dibuang atau didekontaminasi
tergantung kondisinya.
3. Kaji ulang kejadian tumpahan; “apa yang terjadi?” dan “ bagaimana
pencegahannyaagar tidak terulang?”.
4. Evaluasi prosedur penanganan tumpahan yang telah dilakukan dan
pertimbangkan kemungkinan pengembangannya.
5. Catat semua tindakan dan kejadian.
6. Segera ganti semua peralatan dan bahan yang telah digunakan.
7. Bersiap untuk kemungkinan tumpahan berikutnya.
B3Tumpahan

Contenu connexe

Similaire à B3Tumpahan

Penyehatan udara ( co, debu, n ox dan radiasi )
Penyehatan udara ( co, debu, n ox dan radiasi )Penyehatan udara ( co, debu, n ox dan radiasi )
Penyehatan udara ( co, debu, n ox dan radiasi )Fadillatiara
 
Penyehatan udara ( co, debu, n ox dan radiasi )
Penyehatan udara ( co, debu, n ox dan radiasi )Penyehatan udara ( co, debu, n ox dan radiasi )
Penyehatan udara ( co, debu, n ox dan radiasi )Fadillatiara
 
ppt-pencemaran-tik.pptx
ppt-pencemaran-tik.pptxppt-pencemaran-tik.pptx
ppt-pencemaran-tik.pptxTutikVeriana1
 
Etika Lingkungan
Etika LingkunganEtika Lingkungan
Etika LingkunganNajib_1824
 
7 2. mikroskop dan keselamatan kerja di lab
7 2. mikroskop dan keselamatan kerja di lab7 2. mikroskop dan keselamatan kerja di lab
7 2. mikroskop dan keselamatan kerja di labAlfie Kesturi
 
Keselamatan Kerja di Laboratorium
Keselamatan Kerja di LaboratoriumKeselamatan Kerja di Laboratorium
Keselamatan Kerja di LaboratoriumSuprapta Winarka
 
Sterilisasi, desinfeksi, dekontaminasi
Sterilisasi, desinfeksi, dekontaminasiSterilisasi, desinfeksi, dekontaminasi
Sterilisasi, desinfeksi, dekontaminasiHildaHerman1
 
Teknologi pestisida ramah lingkungan
Teknologi pestisida ramah lingkunganTeknologi pestisida ramah lingkungan
Teknologi pestisida ramah lingkunganArif Hermanto
 
Pencemaran lingkungan hidup
Pencemaran lingkungan hidupPencemaran lingkungan hidup
Pencemaran lingkungan hidupdewiffzh
 
Dasar dasar keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Dasar dasar keselamatan dan kesehatan kerja (k3)Dasar dasar keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Dasar dasar keselamatan dan kesehatan kerja (k3)Heru Syahrudin
 
Tugas mid Alfa Dina Prianoto
Tugas mid Alfa Dina PrianotoTugas mid Alfa Dina Prianoto
Tugas mid Alfa Dina PrianotoAlfa Prianoto
 
KELOMPOK 3 TEKNIK LABORATORIUM-1.pptx
KELOMPOK 3 TEKNIK LABORATORIUM-1.pptxKELOMPOK 3 TEKNIK LABORATORIUM-1.pptx
KELOMPOK 3 TEKNIK LABORATORIUM-1.pptxAyuNoviana10
 

Similaire à B3Tumpahan (20)

Penyehatan udara ( co, debu, n ox dan radiasi )
Penyehatan udara ( co, debu, n ox dan radiasi )Penyehatan udara ( co, debu, n ox dan radiasi )
Penyehatan udara ( co, debu, n ox dan radiasi )
 
Penyehatan udara ( co, debu, n ox dan radiasi )
Penyehatan udara ( co, debu, n ox dan radiasi )Penyehatan udara ( co, debu, n ox dan radiasi )
Penyehatan udara ( co, debu, n ox dan radiasi )
 
ppt-pencemaran-tik.pptx
ppt-pencemaran-tik.pptxppt-pencemaran-tik.pptx
ppt-pencemaran-tik.pptx
 
ppt-pencemaran-tik.pptx
ppt-pencemaran-tik.pptxppt-pencemaran-tik.pptx
ppt-pencemaran-tik.pptx
 
2_Perpem.ppt
2_Perpem.ppt2_Perpem.ppt
2_Perpem.ppt
 
Etika Lingkungan
Etika LingkunganEtika Lingkungan
Etika Lingkungan
 
13. lap kompos
13. lap kompos13. lap kompos
13. lap kompos
 
7 2. mikroskop dan keselamatan kerja di lab
7 2. mikroskop dan keselamatan kerja di lab7 2. mikroskop dan keselamatan kerja di lab
7 2. mikroskop dan keselamatan kerja di lab
 
Bab i1
Bab i1Bab i1
Bab i1
 
Limbah b3
Limbah b3Limbah b3
Limbah b3
 
Keselamatan Kerja di Laboratorium
Keselamatan Kerja di LaboratoriumKeselamatan Kerja di Laboratorium
Keselamatan Kerja di Laboratorium
 
Sterilisasi, desinfeksi, dekontaminasi
Sterilisasi, desinfeksi, dekontaminasiSterilisasi, desinfeksi, dekontaminasi
Sterilisasi, desinfeksi, dekontaminasi
 
Teknologi pestisida ramah lingkungan
Teknologi pestisida ramah lingkunganTeknologi pestisida ramah lingkungan
Teknologi pestisida ramah lingkungan
 
Pencemaran lingkungan hidup
Pencemaran lingkungan hidupPencemaran lingkungan hidup
Pencemaran lingkungan hidup
 
Dasar dasar keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Dasar dasar keselamatan dan kesehatan kerja (k3)Dasar dasar keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Dasar dasar keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
 
Tugas mid Alfa Dina Prianoto
Tugas mid Alfa Dina PrianotoTugas mid Alfa Dina Prianoto
Tugas mid Alfa Dina Prianoto
 
Industri
IndustriIndustri
Industri
 
KELOMPOK 3 TEKNIK LABORATORIUM-1.pptx
KELOMPOK 3 TEKNIK LABORATORIUM-1.pptxKELOMPOK 3 TEKNIK LABORATORIUM-1.pptx
KELOMPOK 3 TEKNIK LABORATORIUM-1.pptx
 
Kel ipa
Kel ipaKel ipa
Kel ipa
 
Bahan Ajar Metpen.pptx
Bahan Ajar Metpen.pptxBahan Ajar Metpen.pptx
Bahan Ajar Metpen.pptx
 

Plus de rhamset

Bahaya_Listrik_dan_Sistem_Pengamanannya.pptx
Bahaya_Listrik_dan_Sistem_Pengamanannya.pptxBahaya_Listrik_dan_Sistem_Pengamanannya.pptx
Bahaya_Listrik_dan_Sistem_Pengamanannya.pptxrhamset
 
pembinaan materi training Boom-truck-ppt.ppt
pembinaan materi training Boom-truck-ppt.pptpembinaan materi training Boom-truck-ppt.ppt
pembinaan materi training Boom-truck-ppt.pptrhamset
 
Work_Permit_ijin kerja berbahaya PPT.pptx
Work_Permit_ijin kerja berbahaya PPT.pptxWork_Permit_ijin kerja berbahaya PPT.pptx
Work_Permit_ijin kerja berbahaya PPT.pptxrhamset
 
Training pembinaa Alat berat TRAKTOR.pptx
Training pembinaa Alat berat TRAKTOR.pptxTraining pembinaa Alat berat TRAKTOR.pptx
Training pembinaa Alat berat TRAKTOR.pptxrhamset
 
Materi-Training Audit internal ISO-19011-2018.pptx
Materi-Training Audit internal ISO-19011-2018.pptxMateri-Training Audit internal ISO-19011-2018.pptx
Materi-Training Audit internal ISO-19011-2018.pptxrhamset
 
Basic Keselamatan kesehatan kerja dan APD.pdf
Basic Keselamatan kesehatan kerja dan APD.pdfBasic Keselamatan kesehatan kerja dan APD.pdf
Basic Keselamatan kesehatan kerja dan APD.pdfrhamset
 
Pengoperasian aman Forklift di tempat kerja
Pengoperasian aman Forklift di tempat kerjaPengoperasian aman Forklift di tempat kerja
Pengoperasian aman Forklift di tempat kerjarhamset
 
4-manajemen keselamatan kebakaran gedung-20170927015521.pptx
4-manajemen keselamatan kebakaran gedung-20170927015521.pptx4-manajemen keselamatan kebakaran gedung-20170927015521.pptx
4-manajemen keselamatan kebakaran gedung-20170927015521.pptxrhamset
 
Training Corporate social responsbility hijau
Training Corporate social responsbility hijauTraining Corporate social responsbility hijau
Training Corporate social responsbility hijaurhamset
 
silabus Tumpahan B3.pptx
silabus Tumpahan B3.pptxsilabus Tumpahan B3.pptx
silabus Tumpahan B3.pptxrhamset
 
Limbah B3.pptx
Limbah B3.pptxLimbah B3.pptx
Limbah B3.pptxrhamset
 
materi training IATF 16949.pptx
materi training IATF 16949.pptxmateri training IATF 16949.pptx
materi training IATF 16949.pptxrhamset
 
SMK3 KONTRUKSI.pptx
SMK3 KONTRUKSI.pptxSMK3 KONTRUKSI.pptx
SMK3 KONTRUKSI.pptxrhamset
 
PROSES KOMUNIKASI.ppt
PROSES KOMUNIKASI.pptPROSES KOMUNIKASI.ppt
PROSES KOMUNIKASI.pptrhamset
 
pertolongan-pertama-p3k.pptx
pertolongan-pertama-p3k.pptxpertolongan-pertama-p3k.pptx
pertolongan-pertama-p3k.pptxrhamset
 
Fire Hydrant System.ppt
Fire Hydrant System.pptFire Hydrant System.ppt
Fire Hydrant System.pptrhamset
 
APAR.ppt
APAR.pptAPAR.ppt
APAR.pptrhamset
 
Turbin uap.pptx
Turbin uap.pptxTurbin uap.pptx
Turbin uap.pptxrhamset
 
PROPER.ppt
PROPER.pptPROPER.ppt
PROPER.pptrhamset
 
ISO 14001-2015.pptx
ISO 14001-2015.pptxISO 14001-2015.pptx
ISO 14001-2015.pptxrhamset
 

Plus de rhamset (20)

Bahaya_Listrik_dan_Sistem_Pengamanannya.pptx
Bahaya_Listrik_dan_Sistem_Pengamanannya.pptxBahaya_Listrik_dan_Sistem_Pengamanannya.pptx
Bahaya_Listrik_dan_Sistem_Pengamanannya.pptx
 
pembinaan materi training Boom-truck-ppt.ppt
pembinaan materi training Boom-truck-ppt.pptpembinaan materi training Boom-truck-ppt.ppt
pembinaan materi training Boom-truck-ppt.ppt
 
Work_Permit_ijin kerja berbahaya PPT.pptx
Work_Permit_ijin kerja berbahaya PPT.pptxWork_Permit_ijin kerja berbahaya PPT.pptx
Work_Permit_ijin kerja berbahaya PPT.pptx
 
Training pembinaa Alat berat TRAKTOR.pptx
Training pembinaa Alat berat TRAKTOR.pptxTraining pembinaa Alat berat TRAKTOR.pptx
Training pembinaa Alat berat TRAKTOR.pptx
 
Materi-Training Audit internal ISO-19011-2018.pptx
Materi-Training Audit internal ISO-19011-2018.pptxMateri-Training Audit internal ISO-19011-2018.pptx
Materi-Training Audit internal ISO-19011-2018.pptx
 
Basic Keselamatan kesehatan kerja dan APD.pdf
Basic Keselamatan kesehatan kerja dan APD.pdfBasic Keselamatan kesehatan kerja dan APD.pdf
Basic Keselamatan kesehatan kerja dan APD.pdf
 
Pengoperasian aman Forklift di tempat kerja
Pengoperasian aman Forklift di tempat kerjaPengoperasian aman Forklift di tempat kerja
Pengoperasian aman Forklift di tempat kerja
 
4-manajemen keselamatan kebakaran gedung-20170927015521.pptx
4-manajemen keselamatan kebakaran gedung-20170927015521.pptx4-manajemen keselamatan kebakaran gedung-20170927015521.pptx
4-manajemen keselamatan kebakaran gedung-20170927015521.pptx
 
Training Corporate social responsbility hijau
Training Corporate social responsbility hijauTraining Corporate social responsbility hijau
Training Corporate social responsbility hijau
 
silabus Tumpahan B3.pptx
silabus Tumpahan B3.pptxsilabus Tumpahan B3.pptx
silabus Tumpahan B3.pptx
 
Limbah B3.pptx
Limbah B3.pptxLimbah B3.pptx
Limbah B3.pptx
 
materi training IATF 16949.pptx
materi training IATF 16949.pptxmateri training IATF 16949.pptx
materi training IATF 16949.pptx
 
SMK3 KONTRUKSI.pptx
SMK3 KONTRUKSI.pptxSMK3 KONTRUKSI.pptx
SMK3 KONTRUKSI.pptx
 
PROSES KOMUNIKASI.ppt
PROSES KOMUNIKASI.pptPROSES KOMUNIKASI.ppt
PROSES KOMUNIKASI.ppt
 
pertolongan-pertama-p3k.pptx
pertolongan-pertama-p3k.pptxpertolongan-pertama-p3k.pptx
pertolongan-pertama-p3k.pptx
 
Fire Hydrant System.ppt
Fire Hydrant System.pptFire Hydrant System.ppt
Fire Hydrant System.ppt
 
APAR.ppt
APAR.pptAPAR.ppt
APAR.ppt
 
Turbin uap.pptx
Turbin uap.pptxTurbin uap.pptx
Turbin uap.pptx
 
PROPER.ppt
PROPER.pptPROPER.ppt
PROPER.ppt
 
ISO 14001-2015.pptx
ISO 14001-2015.pptxISO 14001-2015.pptx
ISO 14001-2015.pptx
 

B3Tumpahan

  • 1. JENIS DAN KARAKTERISTIK BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)
  • 2. Ir. Gunawan Tabrani, M.Si. & Ir. Erlida Ariyani, M.Si. ©2004 Hand Out Ecology 2 Jenis Bahan B3 Versi PBB  Toksik  Korosif  Merangsang (irritant)  Mudah terbakar (flammable)  Eksplosif  Oksidator  Radioaktif
  • 3. Ir. Gunawan Tabrani, M.Si. & Ir. Erlida Ariyani, M.Si. ©2004 Hand Out Ecology 3 • mudah meledak (explosive); • pengoksidasi (oxidizing); • sangat mudah sekali menyala (extremely flammable); • sangat mudah menyala (highly flammable); • mudah menyala (flammable); • amat sangat beracun (extremely toxic); • sangat beracun (highly toxic); • beracun (moderately toxic); • berbahaya (harmful); • korosif (corrosive); • bersifat iritasi (irritant); • berbahaya bagi lingkungan (dangerous to the environment); • karsinogenik (carcinogenic); • teratogenik (teratogenic); • mutagenik (mutagenic). Jenis B3 Menurut PP Nomor 74 Tahun 2001 Catatan : Keterangan lihat Penjelasan PP 74/2001
  • 4. Ir. Gunawan Tabrani, M.Si. & Ir. Erlida Ariyani, M.Si. ©2004 Hand Out Ecology 4 Jenis B3 Versi NFPA (National Fire Protection Agency) Berbahaya terhadap kesehatan • Toksik • Toksik karena pemanasan • Korosif dan iritan Bahaya terhadap kebakaran • Mudah terbakar • Dapat terbakar Bahaya terhadap reaktivitas • Eksplosif • Reaktif
  • 5. Ir. Gunawan Tabrani, M.Si. & Ir. Erlida Ariyani, M.Si. ©2004 Hand Out Ecology 5 Jenis B3 Istilah Umum • Bahan Kimia Beracun • Bahan Kimia Korosif • Bahan Kimia Mudah Terbakar • Bahan Mudah Meledak • Bahan Oksidator • Bahan Reaktif Terhadap Air • Bahan Reaktif Terhadap Asam • Gas Bertekanan • Bahan Radioaktif Catatan : Bahan B3 akan mempunyai 1(satu) atau lebih sifat diatas
  • 6. Toksik / Beracun Beracun  Sangat Beracun/ (Very toxic)  Beracun/Toksik (Toxic) Ir. Gunawan Tabrani, M.Si. & Ir. Erlida Ariyani, M.Si. ©2004 Hand Out Ecology 6 Tolok ukur : - LD50 - IDLH - LC 50 - TWA-TLV - TLV
  • 7. Bahan Sangat Beracun? Bahan yang bila dihirup melalui pernafasan, ditelan atau diresorpsi manusia akan mengakibatkan penyakit parah, bahkan dapat menewaskan. Setelah dimasukkan ke dalam tubuh tikus : LD50 hingga 25 mg per kg berat badan; Setelah dioleskan pada kulit tikus atau kelinci : LD50 sebesar 50 mg per kg berat badan; Setelah dihirup melalui saluran pernafasan tikus : LC50 sebesar 0,5 mg per liter udara selama 4 jam Ir. Gunawan Tabrani, M.Si. & Ir. Erlida Ariyani, M.Si. ©2004 Hand Out Ecology 7 Contoh : Asam Sianida (HCN) LD50 = 3 mg/kg
  • 8. Bahan Beracun? Bahan yang karena dihirup, ditelan atau diresorpsi melalui kulit mengakibatkan penyakit keras atau pun mengakibatkan kematian.  Setelah masuk dalam perut tikus LD50 sebesar 25 mg - 200 mg per kg berat badan;  Setelah dioleskan pada kulit tikus atau kelinci : LD50 sebesar 50 mg - 400 mg per kg berat badan;  Setelah dihirup melalui pernafasan :LC50 sebesar 0,5 mg - 2,0 mg per liter udara selama 4 jam. Ir. Gunawan Tabrani, M.Si. & Ir. Erlida Ariyani, M.Si. ©2004 Hand Out Ecology 8 Contoh : Formaldehida (CH2O), LD50 = 42 mg/kg
  • 9. Ir. Gunawan Tabrani, M.Si. & Ir. Erlida Ariyani, M.Si. ©2004 Hand Out Ecology 9 LD50 (lethal dosis) adalah jumlah rata-rata suatu bahan asli atau bahan-bahan olahan yang mematikan yang setelah dimasukkan ke dalam lambung atau diresorpsi oleh kulit, separoh dari hewan peercobaan tersebut mati. LD50 dinyatakan dalam jumlah miligram per kilogram berat badan (mg/kg). LC50 (lethal concentration) adalah jumlah rata-rata dari konsentrasi yang mematikan yang dimasukkan melalui alat pernafasan dari hewan percobaan di mana separoh dari hewantersebut mati. LC50 dinyatakan dalam mg per liter udara selama 4 jam dan dilaksanakan dengan menggunakan tikus sebagai hewan percobaan.
  • 10. Ir. Gunawan Tabrani, M.Si. & Ir. Erlida Ariyani, M.Si. ©2004 Hand Out Ecology 10 TLV (Treshold Limit Value) adalah teratas dari sebuah konsentrasi toxin yang tidak menimbulkan pengaruh kesehatan pada manusia yang terpapar secara rutin dengan satuan ppm (gas). IDLH (Immediately Dangerous to Life and Health) adalah konsentrasi maksimum suatu substansi yang memungkinkan manusia menghindar dalam 30 menit tanpa masalah pada kesehatan dinyatakan dalam ppm. TWA-TLV adalah konsentrasi rata-rata diruang kerja yang dapat diterima oleh sebagian besar pekerja selama 40 jam perminggu atau 8 jam sehari dinyatakan dalam ppm. Referensi : Kepmennaker No 01/1997.
  • 11. Bahan Korosif ? Bahan yang bila disentuhkan pada kulit selama 30 menit sebanyak 0,5 ml atau 0,5 g dalam waktu 7 hari akan merusak jaringan kulit Ir. Gunawan Tabrani, M.Si. & Ir. Erlida Ariyani, M.Si. ©2004 Hand Out Ecology 11 Contoh : Asam Sulfat (H2SO4), Asam Nitrat (HNO3), Caustic Soda (NaOH)c
  • 12. Bahan Merangsang (Irritant) ? Bahan yang bila disentuhkan pada kulit kelinci selama 30 menit dengan jumlah 0,5 ml atau 0,5 g akan mengakibatkan peradangan dalam waktu 3 hari. Ir. Gunawan Tabrani, M.Si. & Ir. Erlida Ariyani, M.Si. ©2004 Hand Out Ecology 12 Contoh : Toluena (C6H5CH3), Caustic Soda (NaOH)
  • 13. Zat Terbakar Ir. Gunawan Tabrani, M.Si. & Ir. Erlida Ariyani, M.Si. ©2004 Hand Out Ecology 13 Cairan Padatan Bahan Mudah Terbakar/ Menyala (flammable)  Gas
  • 14.  Berupa cairan Bahan berupa cairan yang mengandung alkohol kurang dari 24% volume dan atau pada titik nyala (flash point) tidak lebih dari 600C (1400 F).  Berupa padatan B3 yang bukan berupa cairan, pada temperatur dan tekanan standar (250C, 760 mmHg) dengan mudah menyebabkan terjadinya kebakaran melalui gesekan, penyerapan uap air atau perubahan kimia secara spontan Ir. Gunawan Tabrani, M.Si. & Ir. Erlida Ariyani, M.Si. ©2004 Hand Out Ecology 14 Padatan Mudah Menyala/Terbakar
  • 15. Ir. Gunawan Tabrani, M.Si. & Ir. Erlida Ariyani, M.Si. ©2004 Hand Out Ecology 15 adalah B3 baik berupa padatan maupun cairan yang memiliki titik nyala dibawah 0 0C dan titik didih lebih rendah atau sama dengan 35 0C. Contoh : Benzene (C6H6), Titik Nyala = - 11oC Sangat mudah sekali menyala/terbakar (extremely flammable)
  • 16. Ir. Gunawan Tabrani, M.Si. & Ir. Erlida Ariyani, M.Si. ©2004 Hand Out Ecology 16 Contoh : Metanol (CH3OH), Titik Nyala = 12oC Sangat mudah menyala/terbakar (highly flammable) adalah B3 baik berupa padatan maupun cairan yang memiliki titik nyala 00C - 210C.
  • 17. PEMAHAMAN TERHADAP PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (NOMOR 18 DAN 85 TAHUN 1999) BERKAITAN DENGAN PENGELOLAAN BAHAN DAN LIMBAH B3
  • 18. PP No. 18/1999, Pengelolaan Limbah B-3 PP No. 85/1999 Pengelolaan Limbah B3 (Perubahan PP No. 18/1999, Khusus pasal 6, 7 dan 8) Kepka Bapedal No. 01/09/1995, Persyaratan dan Prosedur Pengumpulan dan Penyimpanan Limbah B-3 Kepka Bapedal No. 02/09/1995, Persyaratan dan Prosedur Manifes Limbah B-3 Kepka Bapedal No. 03/09/1995, Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah B-3 Kepka Bapedal No. 04/09/1995, Tata Cara Persyaratan Penimbunan Hasil Pengolahan, Persyaratan Lokasi Bekas Pengolahan, Bekas Penimbunan Limbah B-3 Ir.GunawanTabrani, M.Si. & Ir. ErlidaAriyani, M.Si. ©2004 Hand Out Ecology 18
  • 19. Peraturan Lingkungan yang Berkaitan dengan Limbah B-3 Kepka Bapedal No. 05/09/1995, Label dan Simbol Limbah B-3 Kepka Bapedal No. 255/08/96, Tata Cara Persyaratan Penyimpanan dan Pengumpulan Minyak Pelumas Bekas Kepmen-LH No. 68/94, Ijin Pengelolaan B-3 Ir. Gunawan Tabrani, M.Si. & Ir. Erlida Ariyani, M.Si. ©2004 Hand Out Ecology 19
  • 20. PP 18/1999, Pengelolaan Limbah B-3  Menggantikan PP No. 19/1994  Definisi : “Limbah B-3 adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun yang karena sifat dan/atau konsentrasinya dan/atau jumlahnya, ……………… dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain.” Ir. Gunawan Tabrani, M.Si. & Ir. Erlida Ariyani, M.Si. ©2004 Hand Out Ecology 20
  • 21. PP 18/1999, Pengelolaan Limbah B-3 Pasal 2 – 5 : Ketentuan Umum  Pihak penghasil, dilarang membuang tanpa mengolah lebih dulu  Pihak penyimpan, pengumpul, pengangkut, pengolah, penimbun dilarang melakukan pengenceran Ir. Gunawan Tabrani, M.Si. & Ir. Erlida Ariyani, M.Si. ©2004 Hand Out Ecology 21
  • 23. TUMPAHAN LIMBAH B3  Adalah lepasnya limbah B3 dari keluar dari kemasannya ke lingkungan.  Dapat terjadi kapanpun dan di manapun. Di darat Di perairan Di area kerja
  • 24. KAPAN TUMPAHAN LIMBAH B3 DAPAT DITEMUKAN?  Ketika inspeksi  Dengan menggunakan alat deteksi  Selama aktivitas kerja rutin  Selama survei K3
  • 25. INDIKASI ADANYA TUMPAHAN LIMBAH B3  Kemasan yang bocor  Kemasan yang pecah  Bau yang tidak biasa  Tetesan di sekitar kemasan  Hilangnya tutup kemasan
  • 26. APA YANG HARUS KITA LAKUKAN? (1) Siap (2) Tangani (3) Tuntaskan
  • 27. I. PERSIAPAN UNTUK TUMPAHAN LIMBAH B3 Membuat program RencanaTanggap Darurat yang mencakup: 1. Pelatihan 2. Peralatan pelindung 3. Peralatan pembersihan 4. Bahan penyerap 5. Peralatan P3K
  • 28. 1. PELATIHAN Untuk bereaksi secara cepat dan aman.  Tumpahan limbah B3 apa yang kita tangani?  Bagaimana menanganainya dengan aman?  Peralatan pelindung apa yang kita butuhkan?  Bagaimana cara menggunakannya dengan baik?  Peralatan pembersihan apa yang kita gunakan?  Bagaimana cara menggunakannya dengan baik?  Bahan penyerap apa yang kita gunakan?  Bagaimana cara menggunakannya dengan baik?
  • 29. 2. PERALATAN PELINDUNG Jenis peralatan pelindung, cara penggunaan dan kemampuan alat.  Encapsulating suits: untuk semua tumpahan limbah B3 korosif.  Gloves dan boots: untuk semua tumpahan limbah B3.  Face shields: untuk tumpahan limbah B3 korosif.  Respirators: untuk segala jenis tumpahan limbah B3.  Full face – untuk tumpahan limbah B3 korosif.  Half fce – untuk tumpahan limbah B3 non- korosif.  SCBA – untuk tumpahan limbah B3 yang “tidak diketahui” di area tertutup. CATATAN: Gunakan peralatan pelindung tertinggi untuk tumpahan limbah B3 yang “tidak diketahui”.
  • 30. 3. PERALATAN PEMBERSIHAN Jenis peralatan yang tepat. Untuk menangani segala jenis tumpahan limbah B3, gunakan peralatan pembersihan yang TAHAN PERCIKAN, mis: sekop, sapu.
  • 31. 4. BAHAN PENYERAP Jenis yang tepat dan jumlah yang cukup.  Jenis bahan penyerap yang digunakan tergantung pada tumpahan limbah B3 yang ditangani, mis: bahan kimia, minyak, cairan pembersih, dll.  Jumlah bahan penyerap yang tersedia harus cukup untuk menangani kemungkinan tumpahan skala besar. CATATAN: Persediaan bahan penyerap harus cukup dan jenisnya bervariasi untuk menangani masing- masing tumpahan limbah B3.
  • 32. 5. PERALATAN P3K Di mana letaknya dan bagaimana cara menggunakannya.  Peralatan P3K harus disimpan di semua lokasi yang berpotensi untuk terjadi tumpahan limbah B3. Harus tidak terkunci dan mudag dijangkau. Isi ulang dan buang (sesuai petunjuk).  Petugas P3K terlatih harus ada selama dan di semua shift. Lakukan pelatihan ulang untuk para petugas P3K minimal setahun sekali.
  • 33. II. PENANGANAN TUMPAHAN LIMBAH B3 1) Menjauh 2) Identifikasi apa yang kita lihat 3) Cari pertolongan 4) Amankan area tumpahan dan peringatkan orang lain 5) Lihat apakah ada yang terluka Jika kita menemukan tumpahan limbah B3, apa yang kita lakukan? Ikuti 2 prosedur berikut (10 langkah): A. PROSEDUR MENGHADAPITUMPAHAN
  • 34. II. PENANGANAN TUMPAHAN LIMBAH B3 7) Persiapkan rencana tindakan yang akan dilakukan 8) Gunakan alat dan bahan penanganan tumpahan yang sesuai 9) Bendung tumpahan agar tidak menyebar 10) Bersihkan tumpahan B. PROSEDUR PEMBERSIHAN
  • 35. III. PENUNTASAN PENANGANAN TUMPAHAN LIMBAH B3 Bahan penyerap bekas menangani tumpahan limbah B3 memiliki sifat yang sama dengan tumpahan itu sendiri: BERBAHAYA DAN BERACUN. Ikuti 7 langkah berikut untuk menuntaskan penanganan tumpahan limbah B3 dengan baik dan benar: 1. Seluruh bahan yang digunakan harus dikemas dan diberi label sesuai dengan peraturan lingkungan hidup setempat. 2. Peralatan yang telah digunakan dapat dibuang atau didekontaminasi tergantung kondisinya. 3. Kaji ulang kejadian tumpahan; “apa yang terjadi?” dan “ bagaimana pencegahannyaagar tidak terulang?”. 4. Evaluasi prosedur penanganan tumpahan yang telah dilakukan dan pertimbangkan kemungkinan pengembangannya. 5. Catat semua tindakan dan kejadian. 6. Segera ganti semua peralatan dan bahan yang telah digunakan. 7. Bersiap untuk kemungkinan tumpahan berikutnya.

Notes de l'éditeur

  1. Utup.