2. Metode penentuan harga pokok
produksi
• Full costing
memperhitungkan biaya produksi (BB, TKL,
By.FOH variabel & tetap) dan biaya non produksi
(biaya pemasaran & by. Adm & umum)
• Variabel Costing
memperhitungkan biaya produksi variabel (BB,
TKL, By.FOH variabel) ditambah biaya non
produksi (by.pemasaran variabel dan by.adm &
umum variabel) dan by tetap (by.FOH tetap,
by.pemasaran tetap dan by adm & umum tetap)
3. Laporan Harga Pokok Produksi
Bahan Baku:
Persediaan awal bahan baku
Pembelian bahan
Biaya angkut
Return & potongan Pembelian
Total pembelian bersih
Bahan baku yang siap digunakan
Persediaan bahan baku akhir
Jumlah pemakaian bahan baku
Tenaga kerja langsung
Biaya Overhead:
- TKTL
- by. Pengawas pabrik
- biaya bahan penolong
- by. Asuransi pabrik
- biaya LAT pabrik
- by. Penyusutan pabrik
Total biaya FOH
Total Biaya produksi
Persediaan awal barang dalam proses
Harga pokok produksi yang tersedia untuk dijual
Persediaan akhir barang dalam proses
Harga Pokok Produksi
Xx
Xx
(xx)
Xx
Xx
Xx
Xx
Xx
Xx
Xx
Xx
Xx
(xx)
Xx
Xx
Xx
Xx
Xx
Xx
(xx)
xx
4. Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang
PT.A
Laporan Laba-Rugi
Untuk Tahun Yang Berakhir tanggal 31 Desember 20XX
Pendapatan/penjualan
Harga Pokok Penjualan:
Persediaan awal Barang dagang
Pembelian
Harga pokok barang yang tersedia untuk dijual
Persedian akhir
Harga Pokok Penjualan
Laba Bruto
Biaya Usaha:
Biaya Administrasi & Umum
Biaya Pemasaran
Laba Bersih Usaha
Pendapatan Diluar Usaha
Biaya diluar usaha
Laba Bersih sebelum pajak
Pajak penghasilan
Laba bersih setelah Pajak
Xx
Xx
xx
(Xx)
Xx
Xx
Xx
(Xx)
Rp.xx
Xx
xx
Xx
Xx
Xx
(xx)
xx
5. Laporan Laba – Rugi Perusahaan manufaktur
PT.A
Laporan Laba – Rugi dengan Pendekatan Full Costing
Untuk Tahun Yang Berakhir tanggal 31 Desember 20XX
Pendapatan / penjualan
Harga Pokok Penjualan:
Persediaan Awal Barang Jadi
Harga Pokok Produksi:
Persediaan Awal Barang Dalam Proses
Biaya Produksi:
By.BB
By.TKL
By.FOH
Persediaan Akhir Barang Dalam Proses
Harga Pokok Produksi
Harga Pokok Penjualan yang tersedia untuk dijual
Persediaan akhir Barang jadi
Harga Pokok Penjualan
Laba Bruto
Biaya Usaha:
By.Adm & Umum
By.Pemasaran
Laba Bersih Usaha
Pendapatan diluar usaha
Biaya diluar usaha
Rp.xx
Xx
xx
Rp.xx
Rp.xx
Rp.xx
(Rp.xx)
Rp.xx
Rp.xx
Xx
(xx)
Xx
Xx
Xx
xx
Rp.xx
Xx
Xx
Xx
Xx
Xx
6. PT.A
Laporan Laba Rugi dengan Pendekatan Variabel Costing
Untuk Tahun Yang berakhir tanggal 31 Desember 20XX
Pendapatan / penjualan
Biaya Variabel:
Harga pokok penjualan variabel:
Persediaan awal barang jadi
Harga pokok Produksi variabel:
Persediaan awal barang dalam proses
Biaya produksi variabel:
By. BB
By.TKl
By.FOH variabel
Persediaan akhir barang dalam proses
Harga pokok Produksi variabel
Harga pokok pejualan yang tersedia untuk dijual
Persediaan akhir produk jadi
Harga pokok penjualan variabel
Biaya administrasi & umum variabel
Biaya pemasaran variabel
Total biaya variabel
Laba Kontribusi
Biaya Tetap:
By FOH Tetap
By. Adm & Umum tetap
Rp.xx
Xx
xx
Rp.xx
Xx
Xx
(xx)
Rp.xx
Xx
Rp.xx
Xx
Xx
(xx)
Xx
Xx
xx
Rp.xx
Xx
Xx
7. Metode harga Pokok Pesanan
Karakteristik usaha perusahaan yang
produksinya berdasarkan pesanan:
1. proses pengolahan produk terjadi secara
terputus-putus
2. produk dihasilkan sesuai dengan
spesifikasi yang ditentukan oleh pemesan
3. produksi ditujukan untuk memenuhi
pesanan, bukan untuk memebuhi
persediaan di gudang
8. Karakteristik metode harga pokok pesanan
1. produksi sesuai spesifiksi pemesan HPProduksi dihitung
secara individual
2. penggolongan biaya biaya langsung & biaya tak langsung
3. By. Produksi BBL, BTKL
By produksi tak langsung BY. FOH
4. By. Produksi langsung HPP pesanan berdasarkan biaya
yang sesungguhnya terjadi
By. Produksi tak langsung FOH dihitung ke dalam
HPPesanan berdasarkan tarif ditentukan dimuka
5. HPProduksi per unit: jumlah By produksi / jmlh unit produk
pesanan
9. Manfaat Informasi HP.Produksi per pesanan
1. menentukan harga jual yang akan dibebankan kepada pemesan
2. Mempertimbangkan penerimaan atau penolakan
pesanan
Taksiran biaya produksi untuk pesanan
Taksiran biaya non produksi yang dibebankan kepada pemesan
Taksiran total biaya pesanan
Laba yang dinginkan
Taksiran harga jual yang akan dibebankan kepada pemesan
Rp.xx
Xx
Xx
Xx
xx
Biaya Produksi pesanan:
Taksiran biaya BB
Taksiran By.TKL
Taksiran by.FOH
Taksiran total biaya produksi
Biaya non produksi:
Taksiran by.adm & Umum
Taksiran by. Pemasaran
Taksiran by. Non produksi
Taksiran total harga pokok pesanan
Rp.xx
Xx
Xx
Rp.xx
xx
Rp.xx
Rp.xx
Rp.xx
10. 3. memantau realisasi biaya produksi
4. menghitung laba atau rugi bruto tiap pesanan
5. menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk
dalam proses yang disajikan diNeraca.
Biaya bahan baku sesungguhnya
Biaya tenaga kerja sesungguhnya
Taksiran biaya overhead pabrik *
Taksiran biaya produksi sesungguhnya
Ket: *
Pesanan dibebani dnegan by.FOH mnurut tarif yang ditentukan dimuka
(taksiran karena harga pokok pesanan harus dihitung pada saat
pesanan, padahal tidak semua biaya FOH dapat dihitung pada saat itu.
Rp.xx
Xx
Xx
xx
Harga jual yang dibebankan ke pemesan
Biaya produksi pesanan tertentu:
Biaya bahan baku sesungguhnya
Biaya tenaga kerja langsung sesungguhnya
Taksiran biaya overhead pabrik
Total biaya produksi pesanan
Laba bruto
Rp.xx
Xx
xx
Rp.xx
Rp.xx
Rp.xx
11. PT.A
Mataram KARTU HARGA POKOK
No. pesanan : A-101 Pemesan : PT.C
Jenis Produk : Undangan sifat pesanan: segera
Tgl pesan : 2 Januari 2009 Jumlah : 1000 eksemplar
Tgl selesai : 20 januari 2009 Harga Jual : Rp.1000
Biaya Bahan Baku Biaya Tenaga Kerja Biaya FOH
Tgl No.BPBG Ket Jml Tgl No.KJK Jml Tgl Jam
mesin
Tarif jml
12. Jurnal Debet Kredit
1. Pembelian Bahan Baku dan Bahan Penolong
Persediaan Bahan baku
Utang dagang
Persediaan bahan penolong
utang dagang
Xx
-
Xx
-
-
Xx
-
xx
2. Pemakaian Bahan Baku dan bahan penolong dalam produksi
Barang dalam proses- biaya bahan baku
persediaan bahan baku
Biaya overhead pabrik sesungguhnya (utk by. Produksi tak langsung)
persediaan bahan penolong
(By.FOH berdsrkan tarif ditentukan dimuka didebet pada rek.BDP)
Xx
-
Xx
-
-
Xx
-
xx
3. Pencatatan biaya tenaga kerja
- tenaga kerja terutang
Gaji & upah
Utang Gaji & Upah
- Distribusi Tenaga kerja
BDP – By TKL
By. FOH sesungguhnya (ex:TKTL)
By Adm & Umum (non produksi)
By. Pemasaran (non produksi)
Gaji & upah
- pembayaran gaji & upah
Utang Gaji & upah
Kas
Xx
-
Xx
Xx
Xx
Xx
-
Xx
-
-
Xx
-
-
-
-
Xx
-
xx
13. 4. Pencatatan Biaya overhead pabrik
- mencatat pembebanan BY.FOH kepada pemesan:
Ex: pesanan 01, by. FOH dibebankan kepada produk berdsrkan tarif sebesar 150% dari
TKL Rp.1000.000
BDP – BY. FOH
BY.FOH yang dibebankan
- Mencatat BY.FOH (by. Tidak langsung)
Biaya FOH sesungguhnya
Akumulasi depresiasi mesin
Akumulasi depresiasi gedung
persekot asuransi
persediaan suku cadang
- mencatat apakah by.FOH yang dibebankan berdasarkan tarif menyimpang dari
by.FOH sesungguhnya, saldo by FOH yang dibebankan ditutup ke rek. Biaya FOH
sesungguhnya. Jurnal penutup:
Biaya FOH yang dibebankan
biaya FOH sesungguhnya
Selisih pembebanan kurang (underapplied) jika by.FOH sesungguhnya (debet) lebih
besar dari by FOH dibebankan(Kredit)
Jurnal, Jika terjadi selisih pembebanan kurang:
Selisih biaya FOH
Biaya FOH sesungguhnya
Xx
-
Xx
-
-
-
-
Xx
-
Xx
-
-
Xx
-
Xx
Xx
Xx
Xx
-
Xx
-
xx
14. 5. Pencatatan harga Pokok Produk jadi
persediaan barang jadi
BDP – By. Bahan Baku
BDP – By.TKL
BDP – BY.FOH (berdasarkan tarif)
Xx
-
-
-
-
Xx
Xx
xx
6. Pencatatan Harga pokok produk dalam proses (untuk pesanan yang
belum selesai dikerjakan)
Persediaan BDP
BDP – By bahan baku
BDP – By. TKL
BDP – By.FOH
Xx
-
-
-
-
Xx
Xx
xx
7. pencatatan harga pokok produk yang dijual
Harga Pokok Penjualan
Persediaan barang jaadi
Xx
-
-
xx
8. pencatatn pendapatan penjualan produk
Piutang dagang
Penjualan
Xx
-
-
xx
15. Latihan
Susunlah Harga pokok produksi. Data berikut berasal dari perkiraan-perkiraan
millville company:
Keterangan
Persediaan:
Barang jadi
Barang dalam proses
Bahan baku
1 agustus 2009
Rp. 20.000
60.000
40.000
30 agustus 2009
Rp.28.000
36.000
48.000
Diskon penjualan 8.000
Diskon pembelian 3.200
Penjualan 1.800.000
Return pembelian & pengurangan harga 20.000
Penyusutan mesin pabrik 160.000
Asuransi pabrik 50.000
Ongkos kirim (freight out) 8.000
Beban pabrik lainnya 16.000
Beban bunga obligasi 50.000
Gaji bagian penjualan 100.000
Ongkos angkut masuk (freight in) 12.000
TKL pabrik 800.000
Pembelian bahan 400.000
Beban iklan 12.000
16. Soal
Pada tgl 31 desember 2008, saldo buku besar
PT. ALMA sebagai berikut:
Debet jumlah Kredit jumlah
Kas Rp. 20.000 Hutang usaha Rp.15.500
Piutang usaha 25.000 Hutang gaji 2.250
Barang jadi 9.500 Saham biasa 60.000
Barang dalam proses 4.500 Laba ditahan 21.250
bahan 10.000
Mesin 30.000
17. Selama bulan januari 2009, telah diselesiakan transaksi
berikut:
Bahan-bahan dibeli secara kredit seharga
Rp.92.000
Dikeluarkan biaya overhead pabrik rupa-rupa
Rp.18.500
Biaya tenaga kerja adalah sebagai berikut:
untuk produksi langsung Rp.60.500; tenaga
kerja tidak langsung Rp.12.500; gaji penjualan
Rp.8.000; gaji administrasi Rp.5.000. 10% dari
upah dipotong untuk pajak penghasilan
Bahan-bahan yang dipakai sbb: bahan langsung
Rp.82.500; bahan tak langsung Rp.8.300
18. Overhead pabrik yang dibebankan ke produksi
Rp.47.330
Produk pesanan yang diselesaikan & disimpan
di gudang bernilai Rp.188.000
Semua barang jadi telah dijual dengan syarat
2/10,n/60, kecuali sejumlah Rp.12.000. margin
laba adalah 30% diatas biaya produksi
Dari seluruh piutang usaha, 80% ditagih,
dikurangi diskon 2%
Untuk berbagai beban pemasaran &
administrasi & umum sebesar Rp.30.000; 60%
beban pemasaran, sisanya administrasi & umum
19. Jawab
PT.A
Laporan Laba – Rugi dengan Pendekatan Full Costing
Untuk Tahun Yang Berakhir tanggal 31 Desember 20XX
Pendapatan / penjualan
Harga Pokok Penjualan:
Persediaan Awal Barang Jadi
Harga Pokok Produksi:
Persediaan Awal Barang Dalam Proses
Biaya Produksi:
By.BB:
Pembelian bahan
By.TKL
By.FOH
Persediaan Akhir Barang Dalam Proses
Harga Pokok Produksi
Harga Pokok Produk yang tersedia untuk dijual
Persediaan akhir Barang jadi
Harga Pokok Penjualan
Laba Bruto
Biaya Usaha:
By.Adm & Umum
By.Pemasaran
Laba Bersih Usaha
Pendapatan diluar usaha
xx
60.000
Rp.xx
Rp.xx
(36.000)
20.000
Rp.xx
Xx
(28.000)
Xx
Xx
Xx
Xx
Rp.xx
Xx
Xx
Xx
Xx
Xx
20. Metode Harga Pokok Proses -
Pengantar
Karakteristik:
1. produk yang dihasilkan merupakan
produk standar
2. produk yang dihasilkan dari bulan ke
bulan adalah sama
3. kegiatan produksi dinilai dengan
diterbitkannya perintah produksi yang
berisi rencana produksi produk standar
untuk jangka waktu tertentu.
21. Manfaat informasi Harga Pokok
Produksi
1. menentukan harga jual produk
2. memantau realisasi biaya produksi
3. menghitung laba atau rugi periodik
4. menentukan harga pokok
persediaan produk jadi dan produk
dalam proses yang disajikan dalam
neraca.
22. Metode Harga Pokok Proses – Tanpa
Memperhitungkan Persediaan Produk Dalam
Proses Awal
• Metode harga pokok proses diterapkan dalam
perusahaan yang produknya diolah hanya melalui
satu departemen produksi.
• diterapkan dalam perusahaan yang produknya
diolah melalui lebih dari satu departemen
• Pengaruh terjadinya produk yang hilang dalam
proses terhadap perhitungan HPP per satuan,
dengan anggapan:
- produk hilang pada awal proses
- produk hilang pada akhir proses
23. Produk diolah melalui satu
departemen
Ex:
Biaya bahan baku Rp.5.000.000
Biaya bahan penolong 7.500.000
Biaya tenaga kerja 11.250.000
Biaya overhead pabrik 16.125.000
Total Biaya Produksi 39.875.000
Jumlah produk yang dihasilkan:
Produk jadi
Produk Dalam Proses akhir bulan, tingkat
penyelesaian: BB 100%; B.Penolong 100%;
By.TK 50%; By.FOH 30%
2.000 Kg
500 Kg
Masuk ke dalam proses 2500 Kg
24. Unsur By.produksi
(1)
Total Biaya
(2)
Unit Ekuivalen
(3)
By.Produksi Per satuan
(2 : 3)
Bahan Baku Rp.5.000.000 2.500 Rp.2.000
Bahan penolong 7.500.000 2.500 3.000
Tenaga Kerja 11.250.000 2.250 5.000
Overhead Pabrik 16.125.000 2.150 7.500
Total 39.875.000 Rp.17.500
2.500 kg
2.250 kg
2.150 kg
UE BB & BP 2000 Kg + (100% x 500)
UE TK 2000 + (50% x 500)
UE FOH 2000 Kg + (30% x 500)
25. Harga pokok produk jadi: 2.000 x Rp.17.500 Rp.35.000.000
Harga Pokok Persediaan Produk dalam Proses:
By. Bahan Baku 100% x 500 x Rp.2.000 = Rp.1.000.000
By. Bahan Penolong 100% x 500 x Rp. 3.000 = 1.500.000
By. TK 50% x 500 x Rp.5.000 = 1.250.000
By.FOH 30% x 500 x Rp.7.500 = 1.125.000 4.875.000
Jumlah biaya produksi bulan januari 39.875.000
26. PT.ALMA
Laporan Biaya Produksi BUlan Januari 20xx
Data produksi
Dimasukkan dalam proses 2.500 kg
Produk jadi yang ditransfer ke gudang 2.000 kg
Produk dalam proses akhir 500 kg
Jumlah produk yang dihasilkan 2.500 kg
Biaya yang dibebankan dalam bulan januari 20xx: Total Per Kg
Biaya Bahan baku Rp.5.000.000 Rp.2.000
Biaya Bahan Penolong 7.500.000 3.000
Biaya Tenaga Kerja 11.250.000 5.000
Biaya Overhead pabrik 16.125.000 7.500
Jumlah Rp.39.875.000 Rp.17.500
Perhitungan Biaya:
HPP jadi yang ditransfer kegudang 2.000 Kg @ 17.500 Rp.35.000.000
Harga Pokok persediaan produk dalam proses akhir:
Biaya Bahan Baku Rp.1.000.000
biaya bahan penolong 1.500.000
Biaya tenaga kerja 1.250.000
Biaya Overhead pabrik 1.125.000 4.875.000
Jumlah biaya produksi yang dibebankan dalam bulan
januari
Rp.39.875.000
27. Jurnal pencatatan Biaya Produksi
Keterangan Debet Kredit
1. jurnal mencatat biaya bahan baku:
BDP- Biaya Bahan baku
Persediaan bahan baku
Rp.5.000.000
-
-
Rp.5.000.000
2. jurnal mencatat biaya bahan penolong:
BDP- Bahan Penolong
Persediaan bahan penolong
Rp.7.500.000
-
-
Rp.7.500.000
3. jurnal mencatat biaya tenaga kerja:
BDP – TK
Gaji & Upah
Rp.11.250.000
-
-
Rp.11.250.000
28. 4. jurnal mencatat by.FOH:
BDP – BY FOH
Berbagai Rek.yg dikredit
Rp.16.125.000
-
-
Rp.16.125.000
5. jurnal mencatat HPP jadi yg ditransfer ke
gudang
Persediaan produk jadi
BDP – biaya bahan baku
BDP – Biaya Bahan Penolong
BDP – By. Tenaga kerja *
BDP – By.FOH **
Ket: * 2.000 Kg x Rp.5.000
** 2.000 Kg x Rp.7.500
Rp.35.000.000
-
-
-
-
-
Rp.4.000.000
6.000.000
10.000.000
15.000.000
6. jurnal mencatat HP.persediaan produk
dalam proses (belum selesai):
Persediaan produk dalam proses
BDP – BB
BDP – BP
BDP – TK
BDP - FOH
Rp.4.875.000
-
-
-
-
-
Rp.1.000.000
1.500.000
1.250.000
1.125.000
29. Metode HPProses-produk diolah melalui lebih
dari satu departemen produksi
Ex:
Departemen A Departemen B
Dimasukkan dalam proses 35.000 Kg
Produk selesai yang ditransfer ke departemen B 30.000 Kg
Produk selesai yang ditransfer ke gudang 24.000 Kg
Produk dalam proses akhir bulan 5.000 Kg 6.000 Kg
Biaya yang dikeluarkan bulan januari 20xx:
biaya bahan baku Rp.70.000 Rp.0
biaya tenaga kerja Rp.155.000 Rp.270.000
biaya FOH Rp.248.000 Rp.405.000
Tingkat penyelesaian produk dalam proses akhir:
biaya bahan baku 100% -
biaya konversi 20% 50%
30. • Harga pokok persediaan produk dalam proses di
departemen A
Unsur biaya produksi Total biaya
(2)
Unit ekuivalen
(3)
Biaya produksi per Kg
(2) : (3)
Bahan baku Rp.70.000 35.000 Rp.2
Tenaga kerja 155.000 31.000 5
Overhead pabrik 248.000 31.000 8
Total Rp.473.000 Rp.15
Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke departemen B =
30.000 x Rp.15
Rp.450.000
Harga pokok persediaan produk dalam proses:
BBB = 100% x 5.000 x Rp.2 = Rp.10.000
BTKL = 20% x 5.000 x Rp.5 = Rp. 5.000
BOP = 20% x 5.000 x Rp.8 = Rp. 8.000
23.000
Jumlah biaya produksi departemen A bulan januari 20XX Rp.473.000
30.000 + (100% x 5.000)
30.000 + (20% x 5.000)
31. PT.ALMA
Laporan Biaya Produksi Departemen A Bulan Januari 20XX
Data Produksi:
Dimasukkan dalam proses
Produk jadi yang ditransfer ke departemen selanjutnya
Produk dalam proses akhir
Jumlah produk yang dihasilkan
35.000
30.000
5.000
35.000
Biaya yang dibebankan Departemen A dalam bulan januari
20xx
Total Per Kg
Biaya Bahan baku
Biaya Tenaga Kerja
Biaya Overhead pabrik
Jumlah
Rp.70.000
155.000
248.000
Rp.473.000
Rp.2
5
8
Rp.15
Perhitungan Biaya
Harga Pokok Produk jadi yang ditransfer ke Departemen B = 30.000 Kg x @ Rp.15
Harga Pokok persediaan produk dalam proses akhir:
Biaya Bahan baku
Biaya tenaga kerja
Biaya Overhead pabrik
Jumlah biaya produksi yang dibebankan Departemen A bulan januari
Rp.10.000
5.000
8.000
Rp.450.000
23.000
473.000
32. Jurnal Pencatatan Biaya Produksi Departemen A
No Keterangan Debet Kredit
1 Jurnal untuk mencatat biaya bahan baku:
Barang dalam proses – BBB
Persediaan bahan baku
Rp.70.000
-
-
Rp.70.000
2 Jurnal untuk mencatata biaya TKL:
Barang Dalam Proses – BTKL
Biaya Gaji & upah
Rp.155.000
-
-
Rp.155.000
3 Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik:
BDP-BY.OP departemen A
Berbagai yang dikredit
Rp.248.000
-
-
Rp.248.000
4 Jurnal untuk mencatat HPP jadi yang ditransfer oleh
departemen A ke Departemen B:
BDP – BBB departemen B
BDP – BBB Departemen A
BDP – BTKL Departemen A
BDP – BY.FOH Departemen A
* 30.000 x Rp.2
** 30.000 x Rp.5
*** 30.000 x Rp.8
450.000
-
-
-
-
60.000*
150.000**
240.000***
33. Perhitungan Harga Pokok Produksi Dept.B
No. Keterangan Debet Kredit
5 Jurnal untuk mencatat HP.persediaan Produk
dalam proses yang belumselesai diolah
didepartemen A pada akhir bulan januari 20xx:
Persediaan Produk dalam proses – Departemen A
BDP – BBB Departemen A
BDP – BTKL Departemen A
BDP – BFOH Departemen A
Rp.23.000
-
-
-
-
Rp.10.000
5.000
8.000
Unsur Biaya Produksi Total Biaya
(2)
Unit Ekuivalen
(3)
Biaya Produksi per Kg
(2) : (3)
Tenaga Kerja Rp.270.000 27.000 Rp.10
B.FOH 405.000 27.000 15
Total Rp.675.000 Rp.25
24.000 + (50% x 6.000)
34. • Perhitungan Harga Pokok produk jadi & produk dalam
proses departemen B
HPP selesai yang ditransfer departemen B ke gudang:
Harga pokok dari departemen A : 24.000 x Rp.15
Biaya yang ditambahkan oleh departemen B: 24.000 x Rp.25
Rp.360.000
600.000
Total Harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang:
24.000 x Rp.40 Rp.960.000
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir:
Harga pokok dari departemen A: 6.000 x Rp.15
Biaya yang ditambahkan oleh departemen B:
Biaya tenaga kerja : 50% x Rp.6.000 x Rp.10 = Rp.30.000
biaya FOh : 50% x Rp.6.000 x Rp.15 = Rp. 45.000
Total harga pokok persediaan produk dalam proses
Dept.B
Rp.90.000
75.000
Rp.165.000
Jumlah biaya produksi kumulatif departemen B bulan
januari 20xx
Rp.1.125.000
35. PT.ALMA
Laporan Biaya Produksi Departemen B
Bulan Januari 20xx
Data Produksi:
Diterima dari Departemen A
Produk Jadi yang ditransfer ke gudang
Produk dalam Proses Akhir
Jumlah produk yang dihasilkan
30.000 Kg
24.000 Kg
6.000 Kg
30.000 Kg
Biaya kumulatif yang dibebankan departemen B dalam bulan januari
20xx
Total Per Kg
Harga pokok dari departemen A (30.000 Kg) Rp.450.000 Rp.15
Biaya yang ditambahkan Departemen B
Biaya Tenaga kerja
Biaya FOH
Jumlah biaya yang ditambahkan Departemen B
Total Biaya Kumulatif di Departemen B
Rp.270.000
405.000
Rp.675.000
Rp.1.125.000
Rp.10
15
Rp.25
Rp.40
Perhitungan biaya:
Harga Pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang 24.000 Kg @
Rp.40
Harga Pokok Persediaan Produk dalam Proses akhir:
Harga Pokok dari departemen A Rp.15 x 6.000
biaya yang ditambahkan departemen B:
Biaya Tenaga Kerja
By.FOH
Jml By produksi kumulatif yang dibebankan departemen B bln jan
20xx
Rp.90.000
30.000
45.000
Rp.960.000
165.000
1.125.000
36. Jurnal Pencatatan Biaya Produksi Departemen B
no keterangan Debet Kredit
1 Jurnal mencatat penerimaan produk dari dep.A:
BDP – BB departemen B
BDP – B.BB Departemen A
BDP – B.TK Departemen A
BDP – B.FOH Departemen A
Rp.450.000
-
-
-
-
60.000
150.000
240.000
2. Jurnal mencatat BY.Tenaga Kerja:
BDP – BY.TK departemen B
Gaji & Upah
270.000
-
-
270.000
3. Jurnal mencatat By.FOH:
BDP – By FOH Departemen B
Berbagai rekening yang dikredit
405.000
-
-
405.000
4. Jurnal mencatat HPP jadi yg ditransfer oleh Dept. B Ke gudang:
Persediaan Produk jadi
BDP – BBB Dept.B
BDP – BTK Dept B
BDP – BY.FOH Departemen B
960.000
-
-
-
-
360.000*
240.000**
360.000***
Ket : * 24.000 x Rp.15 (HPP Per Kg dari departemen A)
** 24.000 x Rp.10 (By.TK yg ditambahkan oleh Departemen B)
*** 24.000 x Rp.15 (By. FOH yg ditambahkan oleh departemen
B)
37. no Keterangan Debet Kredit
5 Jurnal mencatat HP.persediaan Produk
dalam proses yang belum selesai diolah dlm
departemen B pada akhir bln januari 20xx:
Persediaan produk dalam proses Dept B
BDP- BBB departemen B
BDP – B.TK departemen B
BDP – B.FOH departemen B
Rp.165.000
-
-
-
-
90.000
30.000
45.000
38. Soal:
• PT.oki sasongko memiliki 2 departemen produksi untuk menghasilkan
produknya: departemen A dan departemen B. data produksi dan biaya
produksi departemen B tersebut untuk bulan januari 20xx disajikan sbb:
Keterangan Departemen A Departemen
B
Dimasukkan dalam proses 35.000 Kg -
Diterima dari departemen A - 30.000 Kg
Produk jadi yang ditransfer ke gudang - 27.000 Kg
Produk dalam proses 5.000 Kg 3.000 Kg
Biaya yang dikeluarkan bulan januari 20xx:
BBB
B.TK
B.FOH
Rp.340.000
462.000
616.000
Rp.0
585.000
702.000
Tingkat penyelesaian produk dalam proses:
BBB
B.konversi
100%
20% 40%
39. Pengaruh terjadinya produk yang hilang dalam proses terhadap
HPP per satuan
• Pengaruh terjadinya produk hilang pada awal proses terhadap perhitungan
harga pokok produk per satuan
Ex: PT.ALMA memiliki 2 departemen produksi untuk menghaasilkan
produknya: departemen A & B. data produksi & biaya produksi ke-2
departemen tersebut untuk bulan januari 20xx adalah:
Keterangan Departemen A Departemen B
Produk yang dimasukkan dalam proses 1.000 Kg
Produk selesai yang ditransfer ke departemen B 700 Kg
Produk selesai yang ditransfer ke gudang 400 kg
Produk dalam selesai akhir bulan, dgn tingkat
penyelesaian sbb:
BB % penolong 100%, by.konversi 40%
B.penolong 60%, by.konversi 50%
200 Kg
-
-
100 Kg
Produk yang hilang dalam proses awal 100 Kg 200 Kg
40. Menurut catatan bagian akuntansi, biaya produksi
yang telah dikeluarkan selama bulan januari 20xx
Perhitungan HPP di departemen A
• Karena produk hilang awal proses produk tidak menyerap
by.produksi yang dikeluarkan departemen A dalam bulan januari.
• Produk yang hilang tidak diikutsertakan dlm perhit.unit ekuivalen
depart.A. akibatnya by.produksi per kg produk yang dihasilkan
oleh departemen A menjadi lebih tinggi.
Keterangan Departemen A Departemen B
By.Bahan Baku Rp.22.500 Rp. -
By.bahan penolong 26.100 16.100
By.tenaga kerja 35.100 22.500
By.FOH 46.800 24.750
Jumlah By.produksi Rp.130.500 Rp.63.350
41. Jika tidak hilang unit ekuivalennya ex: BB = 700 kg + 100% x 200 + 100 kg = 1000 kg,; B.BB /kg =
Rp.22.500/1.000 = Rp.22,5
• Perhit.HPP selesai yang ditransfer ke departemen B & persed.Produk dalam proses akhir
dalam departemen A :
Jenis Biaya Jmlh produk yg dihasilkan
depart.A (unit ekuivalen)
(1)
By.produksi depart.A
(2)
By.per kg produk yg
dihasilkan oleh
depart.A (2:1)
B.BB 700 Kg + 100% x 200 Kg = 900 kg Rp.22.500 Rp.25
B.BP 700 kg + 100% x 200 kg = 900 kg 26.100 29
B.TK 700 kg + 40% x 200 kg = 780 kg 35.100 45
B.FOH 700 kg + 40% x 200 kg = 780 kg 46.800 60
Rp.130.500 Rp.159
Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke departemen B: 700 x Rp.159 Rp.111.300
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir bulan (200 kg):
B.BB 200 kg x 100% x Rp.25 = Rp.5.000
B.BP 200 kg x 100% x Rp.29 = 5.800
B.TK 200 kg x 40% x Rp.45 = 3.600
B.FOH 200 kg x 40% x Rp.60 = 4.800 19.200
Jumlah by.produksi departemen A Rp.130.500
42. PT.ALMA
Laporan Biaya Produksi Departemen A
Bulan Januari 20XX
Data produksi:
Produk yang dimasukkan dalam proses
Produk selesai yang ditransfer ke departemen B
Produk dalam proses akhir bulan, dengan tingkat
penyelesaian: B.BB & B.P 100%; by.konversi 40%
Produk yang hilang pada awal proses
700 kg
200 kg
100 kg
1.000 kg
1.000 kg
Biaya yang dibebankan dalam departemen A Total Per kg
Biaya bahan baku
Biaya bahan penolong
Biaya tenaga kerja
Biaya overhead pabrik
Jumlah biaya produksi departemen A
Rp.22.500
26.000
35.100
46.800
Rp.130.500
Rp.25
29
45
60
Rp.159
Perhitungan Biaya:
Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke departemen B
700 x Rp.159
Harga pokok persediaan produk dalam proses pada akhir
bulan (200 kg):
Biaya bahan baku
biaya bahan penolong
biaya tenaga kerja
biaya overhead pabrik
Rp.5.000
5.800
3.600
4.800
Rp.111.300
19.200
Jumlah biaya produksi departemen A Rp.130.500
43. Produk hilang pada awal proses di departemen setelah departemen
pertama
Perhitungan HPP per satuan yang ditambahkan di departemen B
Harga pokok produksi per satuan produk yang berasal dari dep.A
Rp.111.300 : 700
Rp.159
HPP per satuan yang berasal dari Departemen A
setelah adanya produk yang hilang dalam proses di Departemen B
sebanyak 200 Kg adalah Rp.111.300 : (700 – 200 kg)
Penyesuaian HPP per satuan produk yg berasal dari Departemen A
222,6
Rp.63,60
Jenis biaya Jmlh produk yg dihasilkan oleh
departemen B (unit ekuivalen)
Jmlh by.produksi
yg ditambahkan di
departemen B
Biaya per kg yg
ditambahkan
departemen B
B.BP 400 kg + 60% x 100 kg = 460 kg Rp.16.100 Rp.35
B.TK 400 kg + 50% x 100 kg = 450 kg 22.500 50
B.FOH 400 kg + 50% x 100 kg = 450 kg 24.750 55
Rp.63.350 Rp.140
44. Perhitungan harga pokok selesai yang ditransfer ke gudang dan produk yang
masih dalam proses pada akhir bulan
Laporan biaya produksi departemen B bulan
januari 20xx. Produk hilang pada awal proses
di departemen setelah departemen pertama
HPP selesai yang ditransfer ke gudang 400 kg @ Rp.362,60 Rp.145.040
HP.persediaan produk dalam proses akhir bulan (100 kg):
Harga pokok dari departemen A: 100 kg x Rp.222,6
B.BP : 100 kg x 60% x Rp.35
B.TK : 100 kg x 50% x Rp.50
B.FOH: 100 kg x 50% x Rp.55
Rp.22.260
2.100
2.500
2.750 29.610
Jumlah biaya kumulatif dalam departemen B Rp.174.650
Rp.222,6 + 140
45. PT.ALMA
Laporan Biaya Produksi Departemen B
Data produksi:
Jumlah produk yang diterima dari departemen A 700 kg
Jmlh produk selesai yang ditransfer ke gudang
Jmlh produk dlm proses akhir dgn tkt.penyelesaian: B.BP 60%; by.konversi
50%
Jumlah produk yang hilang pada awal proses
400 kg
100
200 700 kg
Biaya yang dibebankan dalam departemen B Total Per kg
HPP yang diterima dari Departemen A
Penyesuaian HP per satuan karna adanya produk yang hilang dalam proses
Rp.111.300 Rp.159
63,60
Rp.111.300 Rp.222,60
Biaya yang ditambahkan dalam departemen B:
B.Bahan penolong
B.tenaga kerja
B.FOH
Rp.16.100
22.500
24.750
Rp.35
50
55
Jumlah biaya yg ditambahkan dalam departemen B Rp.63.350 Rp.140
Jumlah biaya produksi kumulatif dalam departemen B Rp.174.650 Rp.362,60
Perhitungan biaya:
HPP selesai ditransfer ke gudang: 400 kg x Rp.362,6
HPPersed. Produk dlm proses akhir (100 kg)
HPP dari departemen A : 100 kg x Rp.222,6
HP yang dtambahkan dalam departemen B:
B.BP
B.TK
B.FOH
Rp.22.260
2.100
2.500
2.750
Rp.145.040
29.610
Jumlah by. Produksi kumulatif dalam departemen B Rp.174.650
46. Pengaruh terjadinya produk yang hilang pada akhir proses terhadap
perhitungan HPP per satuan
keterangan Departemen A Departemen B
Produk yang dimasukkan dalam proses
Produk selesai yg ditransfer ke departemen B
Produk selesai yang ditransfer ke gudang
Produk dalam proses akhir bulan, dengan tingkat
penyelesaian sbb:
B.BB & penolong 100%; by,konversi 40%
B.BP 60%; biaya konversi 50%
Produk yang hilang pada akhir proses
1.000 kg
700 kg
-
200 kg
-
100 kg
-
-
400 kg
-
100 kg
200 kg
keterangan Departemen A Departemen B
Biaya bahan baku Rp.22.500 -
Biaya bahan penolong 26.100 16.100
Biaya tenaga kerja 35.100 22.500
Biaya overhead pabrik 46.800 24.750
Jumlah biaya produksi Rp.130.500 Rp.63.350
47. Perhitungan HP.Produk Departemen A
Perhit.HPP selesai ditransfer ke Departemen B & persed.produk dlm proses akhir
Jenis biaya Jmlh produk yg dihslkan oleh departemen A
(unit ekuivalen)
By.produksi Dept.A
(Rp)
By.per kg produk
dihasilkan
departemen A (Rp)
B.BB 700 kg + 100% x 200 kg +100 kg=1000 kg 22.500 22,50
B.BP 700 kg + 100% x 200 kg +100 kg=1000 kg 26.100 26,10
B.TK 700 kg + 40% x 200 kg +100 kg = 880 kg 35.100 39,89
B.FOH 700 kg + 40% x 200 kg +100 kg = 880 kg 46.800 53,18
Rp.130.500 Rp.141,67
HPP selesai yg ditransfer ke Departemen B: 700 x Rp.141,67
Penyesuaian HPP selesai krn adanya produk yg hilang pd akhir proses 100 x Rp.141,67
Rp.99.169
14.167
HPP selesai yg ditransfer ke Departemen B setelah penyesuaian: 700 x Rp.161,91*
HP persediaan produk dalam proses akhir bulan (200 kg):
B.BB 200 kg x 100% x Rp.22,50 = Rp.4.500
B.BP 200 kg x 100% x Rp.26,10 = 5.220
B.TK 200 kg x 40% x Rp.39,89 = 3.191,20
B.FOH 200 kg x 40% x Rp.53,18 = 4.254,40
Rp.113.334,4**
17.165,6
Jmlh biaya produksi departemen A Rp.130.500
* (99.169 + 14.167) : 700 = Rp.161,91
** Jmlh sehrusnya adl Rp.113.336. jmlh tsb disesuaiakan krn adanya pembulatan, &
penyesuaian tsb dimaksudkan agar supaya jika dijumlah dgn HP persediaan produk dlm
proses akhir, hasilnya sebesar Rp.130.500, jmlh by.produksi departemen A.
48. PT.ALMA
Laporan Biaya Produksi Departeman A
Bulan Januari 20xx
Data produksi:
produk yang dimasukkan dalam proses
produk selesai yang ditransfer ke departemen B
produk dlm proses akhir bln, dgn tkt.penyelesaian :
BBB & BBP 100%; biaya konversi 40%
produk yang hilang pada akhir proses
700 kg
200 kg
100 kg
1.000
Biaya yang dibebankan dalam departemen A Total Per Kg
Biaya bahan baku
Biaya bahan penolong
Biaya tenaga kerja
Biaya overhead pabrik
Rp.22.500
26.000
35.100
46.800
Rp.22,50
26,10
39,89
53,18
Jumlah biaya produksi departemen A Rp.130.500 Rp.141,67
Perhitungan Biaya:
HPP selesai yg ditransfer ke departemen B: 700 x Rp.141,67
penyesuaian krn adanya produk yg hilang pd akhir proses
100 x Rp.141,67
HPP selesai yg ditransfer ke departemen B: 700 x Rp.161,91
HP persed.produk dalam proses pada akhir bln (200 kg):
B.BB
B.BP
B.TK
B.FOH
Rp.4.500
5.220
3.191,2
4.254,4
Rp.99.169
14.167
Rp.113.334,4
17.165,6
Jumlah biaya produksi departemen A Rp.130.500
49. Produk yang hilang pada akhir proses di departemen produksi setelah
departemen produksi pertama
• Perhit.HPP selesai yg ditransfer ke gudang &produk dlm proses akhir
Jenia biaya Jmlh produk yg dihasilkan depert.B
(UE)
By.produksi yg
ditambahkan
depart.B
By.per kg yg
ditambahkan
depart.B
B.BP 400 kg + 60% x 100 kg + 200 kg= 660 kg Rp.16.100 Rp.24,39
B.TK 400 kg + 50% x 100 kg + 200 kg= 650 kg 22.500 34,62
B.FOH 400 kg + 50% x 100 kg + 200 kg= 650 kg 24.750 38,08
Rp.63.350 Rp.97,09
HPP selesai yg ditransfer ke gudang:
HP dari departemen A : 400 kg x Rp.161,91
HP yg ditambahkan dlm Depart.B : 400 kg x Rp.97,09
HPP yg hilang pd akhir proses:
200 kg x (Rp.161,91 + Rp.97,09)
Rp.64.764
38.836
51.800
HPP selesai yg ditransfer ke gudang: 400 kg x Rp.388,50* Rp.155.400
HP persediaan produk dlm proses akhir bulan (100 kg):
HP dari Departemen A: 100 kg x Rp.161,91
B.BP : 100 kg x 60% x Rp.24,39
B.TK : 100 kg x 50% x Rp.34,62
B.FOH : 100 kg x 50% x Rp.38,08
Rp.16.191
1.463,4
1.731
1.904 21.289,4
Jumlah by kumulatif dalam departemen B Rp.176.689,4
* Rp.388,5 adalah hasil bagi Rp.155.400 dengan 400 kg
50. PT.ALMA
Laporan Biaya Produksi Departeman B
Data produksi:
Jml produk yang ditrima dari departemen A
jmlh produk selesai yang ditransfer ke gudang
Jmlh produk dlm proses akhir bln, dgn tkt.penyelesaian :
BBP 60%; biaya konversi 50%
jmlh produk yang hilang pada akhir proses
400 kg
100 kg
200 kg
700
700 kg
Biaya yg dibebankan dalam departemen B Total Per kg
HPP yg diterima dari departemen A
Biaya yg ditambahkan dalam departemen B:
B.BP
B.TK
B.FOH
Rp.113.334,4
Rp.16.100
22.500
24.750
Rp.161,91
Rp.24,39
34,62
38,08
Jumlah by.yang ditambahkan dalam departemen B Rp.63.350 Rp.97,09
Jmlh by.produksi kumulatif dalam departemen B Rp.176.684,4 Rp.259
Perhitungan Biaya:
HPP selasai yg ditransfer ke gudang:
HP dari departemen A : 400 kg x Rp.161,91
HP yg di(+) Departemen B: 400 kg x Rp.97,09
HPP yg hilang pd akhir proses: 200 kg x (Rp.161,91 + Rp.97,09)
HPP jadi yg ditransfer ke gudang: 400 kg x Rp.389,1 *
Rp.64.764
38.836
51.800
Rp.155.638**
HPPersed.produk dlm proses akhir bln (100 kg)
HPP dari departemen A: 100 kg x Rp.161,91
HP yg di(+) dlm departemen B:
B.BP
B.TK
B,FOH
Jumlah biaya produksi kumulatif dalam departemen B
Rp.16.191
1.219,5
1.731
1.904 21.045,5
Rp.176.684,4
51. SOAL:
Data produksi & biaya departemen A dan departemen B bulan januari 20XX
Departemen A Departemen B
Dimasukkan dalam proses 40.000 kg
Diterima dari departemen A 35.000 kg
Produk yang ditransfer ke gudang 30.000 kg
Produk dalam proses 3.000 kg 2.000 kg
Produk yang hilang dalam proses akhir 2.000 kg 3.000 kg
Biaya yang dikeluarkan bln juli 20XX:
B. bahan baku Rp.500.000 Rp.0
B.tenaga kerja 600.000 400.000
B.FOH 550.000 700.000
Tingkat penyelesaian produk dalam
proses akhir:
By. Bahan baku 100% -
Biaya konversi 20% 40%