2. DEFINISI OBAT STIMULAN SSP
Obat Sistem Saraf Pusat (SSP) adalah semua obat yang berpengaruh
terhadap sistem saraf pusat. Obat tersebut bereaksi terhadap otak dan dapat
mempengaruhi pikiran seseorang yaitu perasaan atau tingkah laku, hal ini
disebut obat psikoaktif. Ada obat yang merangsang sistem saraf pusat
(stimulan) dan ada juga obat yang menekan sistem saraf pusat (inhibitor).
Obat Stimulan Sistem Saraf Pusat (SSP) adalah obat yang dapat
menimbulkan rangsangan tidak selektif pada sistem saraf pusat.
3. TUJUAN OBAT STIMULAN SSP
◦ Analeptik atau perangsang pernapasan
◦ Penurun nafsu makan (anoreksia) untuk pengobatan kegemukan
◦ Pengobatan keadaan tertekan atau depresi mental.
◦ Memelihara kesegaran
◦ Pemulihan kembali pada keadaan kehilangan kesadaran
◦ Mempercepat pulihnya reflex normal setelah anestesi
4. MEKANISME KERJA OBAT STIMULAN
SSP
Pemblokan selektif hambatan saraf yaitu :
Pemblokan hambatan postsinaptik
Pemblokan rangsangan prasinaptik
Rangsangan langsung pada saraf
5. 1. Niketamid
◦ Niketamid terutama bekerja sebagai perangsang pernapasan pada medulla tetapi mekanisme kerja
secara pasti masih belum diketahui.
◦ Niketamid digunakan untuk pengobatan depresi pernapasan yang disebabkan oleh obat penekan sistem
syaraf pusat seperti turunan barbiturate.
◦ Dosis 1-3 ml untuk perangsang pernafasan
Farmakodinamik : Niketamid untuk menstimulasi pernafasan dengan obat tanpa
menginduksi stimulasi CNS secara umum.
◦ Farmakokinetika : Diabsorbsi dari segala tempat pemberian
◦ Efek samping : Pada dosis berlebihan menimbulkan kejang
6. 2. Doksapram HCl
◦ Doksapram menunjukan selektifitas lebih besar sebagai stimulant pernafasan
dibandingkan niketamid, tetapi gejala stimulasi SSP umum masih sering.
◦ Efek stimulasi pernapasan adalah hasil dari stimulasi langsung dari pusat
pernapasan di medula dan mungkin melalui pengaktifan refleks kemoreseptor karotis
dan aorta. Kenaikan sementara dalam laju pernapasan dan volume terjadi,
tetapi peningkatan oksigenasi arteri biasanya tidak terjadi.
7. ◦ Farmakodinamika : Tindakan stimulan pernapasan dimanifestasikan
olehpeningkatan volume tidal berhubungan dengan
sedikitpeningkatan dalam tingkat pernapasan. Sebuah
respon pressor dapat mengakibatkan setelah pemberian
doxapram.
◦ Farmakokinetik : -
◦ Dosis lazim : 1-15 mg/kgBB
◦ Efek samping : Hipertensi, tachicardia, aritmia, otot kaku,muntah
8. TURUNAN METILXANTIN
◦ Salah satu kelompok dari obat perangsang SSP adalah xantin (metilxantin), dimana obat
utamanya adalah kafein, teobromin dan teofilin. Dalam dosis kecil, turunan ini sering digunakan
sebagai tonikum dan minuman penyegar
◦ Mekanisme kerja turunan ini dapat merangsang korteks serebral dan pusat medula. Turunan ini,
terutama teofilin dapat menghambat secara kompetitif siklik nukleotidafosfodiesterase, suatu
enzim yang mengkatalisis konversi siklik
◦ 3’,5’-AMP menjadi 5’AMP, sehingga kadar 3’,5’-AMP dalam jaringan meningkat dan
menyebabkan rangsangan fisik karenakadar glukosa dalam otak meningkat. Diduga pula bahwa
turunan ini menimbulkan ektivitas dengan cara memblok reseptor adenosin sehingga
mempengaruhi sejumlah besarfungsi fisiologis
9. 1. Kafein
Kafein ialah stimulan sistem saraf pusat yangampuh, digunakan medis untuk mengurangi
kelelahan fisik serta untukmengembalikan mental agar lebih waspada. Kafein ini merangsangSSP pertama di
tingkat yang lebih tinggi, sehinggatingkat kewaspadaan meningkat dan aliran tubuh lebih cepat,meningkatkan
fokus, dan koordinasi tubuh yang lebih baik
Kafein diserap dengan mudah setelah dosis oral dan luasdidistribusikan ke seluruh tubuh, juga
diserap melalui kulit.Penyerapan bila diberikan per rectal oleh supositoria mungkin lambatdan tidak menentu.
Penyerapan setelah injeksi intramuskular mungkinlebih lambat daripada setelah dosis oral.
Kafein mudah melewati ke SSP dan ke air liur; konsentrasi rendah juga hadir dalam ASI. Kafein
melintasi plasenta. Pada orang dewasa,kafein dimetabolisme hampir sepenuhnya di hati melalui
oksidasi,demethylation, danasetilasi, dan diekskresikan dalam urin sebagaiasam1-methyluric, 1 -
methylxanthine, 7-methylxanthine,1,7-dimethylxanthine (paraxanthine), 5-acetylamino-6-formylamino-3-
methyluracil (AFMU), dan metabolit lain dengan hanya sekitar 1%tidak berubah.
10. Farmakokinetik
◦ Secara farmakokinetik kafein didistribusikan keseluruhan tubuh,melewati plasenta dan masuk ke air
susu ibu, volume distribusi kafeinadalah antar 400 dan 600 ml/kg. Eliminasi kafein terutama
melaluimetabolisme dalam hati. Sebagian besar disekresi bersama urindalam bentuk asam metil
urat atau metil xantin. Kurang dari 5% kafeinakan ditemukan di urin dalam bentuk utuh. Waktu
paruh plasmaantara 3-7 jam nilai ini akan menjadi dua kali lipat pada wanita hamiltua atau wanita
yang menggunakan pil kontrasepsi jangka panjang.
◦ Pada neonatus prematur, obat metabolisme dibatasi oleh enzim hatiyang sistem yang belum
matang. Obat didistribusikan cepat ke otak.Cairan serebrospinal perkiraan level di tingkat neonatus
prematurplasma. Volume rata –rata distribusi di bayi (0,8-0,9 L / kg) sedikitlebih tinggi daripada di
dewasa. Waktu paruh sekitar 3 sampai 4 haridan diekskresikan sekitar 86%.
11. Farmakodinamik
◦ Kafein adalah methylxanthine seperti teofilin, menghambat enzim
phosphodiesterase dan memiliki efek antagonis pada reseptor denosin pusat. Ini
adalah stimulan SSP, terutama yang pusat yang lebih tinggi, menghasilkan kondisi
terjaga dan peningkatan aktivitas mental. Hal ini juga dapat merangsang pusat
pernapasan, meningkatkan laju dan kedalaman respirasi. Kafein memfasilitasi
kinerja kerja otot dan meningkatkan kerja total yang dapat dilakukan oleh otot.
Tindakan diuretik kafein lebih lemah daripada teofilin.
◦ Kafein digunakan sebagai stimulan SSP ringan di oral dosis 50 sampai 100 mg,
meskipun dosis sampai 200 mg dapat digunakan.
12. 2. Teofilin
◦ Teofilin juga digunakan sebagai stimulan. Sifat stimulan SSP tersebut lebih sering dijumpai sebagai
efek samping penggunaannya dalam terapi asma bronkial.
◦ Teofilin [(3,7-dihidro-1,3-di-metilpurin-2,6-(1H)-dion] atau 1,3-dimetilxantin salah satu obat yang
memiliki indeks terapi sempit yaitu 8-15 mg/L darah. Potensi toksisitasnya telah diketahui
berhubungan dengan kadar teofilin utuh dalam darah yaitu >20mg/L
◦ Rasio ekstraksi hepatik teofilin termasuk rendah, yakni 0,09. Oleh karena itu, efek potensialnya
ditentukan oleh keefektifan sistem oksidasi sitokrom P450 di dalam hati
◦ Teofilin dimetabolisme oleh enzim mikrosom hepar sitokromP450 CYP 1A2
13. Farmakologi
◦ Perangsang SSP yang kuat, lebih kuat dari kafein
◦ Merangsang pusat napas di medula oblongata
◦ Memperkuat kontraktilitas diafragma
◦ Mempunyai efek inotropik positif pada jantung
◦ Merelaksasi kuat otot polos bronkus yang menyebabkan meningkatnya kapasitas vital dimanfaatkan
sebagai bronkodilator pada asma bronkial.
◦ Meningkatkan ekskresi air dan elektrolit dengan efek mirip diuretik tiazid
14. Farmakodinamika
◦ Mekanisme kerjanya ialah menghambat enzim nukleotida siklikfosfodiesterase (PDE). PDE
mengkatalisis pemecahan AMP siklik menjadi 5 AMP dan GMP siklik menjadi 5’-GMP.
Penghambatan PDE menyebabkan penumpukan AMP siklik dan GMP siklik, sehingga
meningkatkan tranduksi sinyal melalui jalur ini.
◦ Teofilin merupakan suatu antagonis kompetitif pada reseptoradenosin, kaitan khususnya
dengan asma adalah pengamatanbahwa adenosin dapat menyebabkan bronkokonstriksi
pada penderita asma dan memperkuat mediator yang diinduksi secara imunologis dari sel
mast paru-paru
15. Farmakokinetik
◦ Absorpsi : Diabsorpsi dengan cepat melalui oral, parenteral, dan rektal
◦ Distribusinya ke seluruh bagian tubuh
◦ Ikatan dengan protein plasma sebanyak 50%
◦ Eliminasi : derivat xantin terutama dieliminasi melalui metabolismedalam hati, sebagian besar diekskresi
bersama urin dalam bentukasam metilurat atau metilxantin. Waktu paruhnya 8 jam.
◦ Kadar teofilin dalam darah harus dipantau karena dosis yangberlebihan dapatmenimbulkan kematian
yang mendadak dan dosiskecil tidak efektif. Efek yang bermanfaat umumnya mulai dengankadar 7-10
mcg/ml. Gejala toksisitasnya dapat timbul pada kadar 20mcg/ml atau lebih
◦ Dewasa ini telah tersedia oula sediaan lepas lambat (sustainedreldease) yang diberikan 1 atau 2 kali
per hari
16. 3. Teobromin
◦ Theobromine memiliki sifat umum darixanthines lain. memiliki aktivitas lebih lemah
daripada teofilin atau kafein dan praktis tidak efek stimulan pada SSP. Dosis besar
dapat menyebabkan mual dan muntah. Theobromine telah digunakan untuk sifat
bronchodilating dan pengobatan gangguan kardiovaskular.
17. ◦ Dari tiga xantin, kafeinlah yang paling berpotensial sebagai stimulant cerebral
mengikuti teofilin, mengingat theobromine hampir tidak mempunyai sifat
stimulant. Theophilin menghasilkan dieresis yang lebih dibandingkan
theobromine dan nanti akan lebih dari kafein
◦ Teofilin dan kafein digunakan untuk pengobatan utama apnea awal, sebagai
pembantu untuktindakan non drug. Teofilin bisa diberikan secara oral dengan
nasogastric tube atau sirup, rectal untuk enema, atau intravena untuk teofilin
18. ◦ Kafein dan teofilin memiliki struktur kimia yang penting secarafarmasetik. Keduanya, merupakan basa
lemah. Nilai pKa untuk kafeinadalah 0,8 dan 0,6, sedangkan untuk teofilin 0,7. Nilai–nilai inimenunjukkan
kebebasan gugus nitrogen imino pada posisi 9. Sebagaiasam, kafein memiliki nilai pKa diatas 14 dan 8,8
untuk teofilin. Padateofilin, proton dapat diberikan dari posisi 7 (dapat bertindak sebagaiasam).
◦ Kafein tidak dapat memberikan proton dari posisi 7 dan tidak dapatbertindak sebagai asam pada pH
dibawah 14. Kafein memiliki guguselektronik pada posisi 1,3, dan 7. Sebagai tambahan, sisi
keasamanterletak pada posisi 7, teofilin memiliki sisi keasaman pada posisi 1dan 3. Dalam kondisi
terkondensasi, keduanya memiliki sisi pasangandonor elektron, namun hanya teofilin sebagai donor
proton padasebagian besar sistem farmasetika
19. ◦ Ikatan protein kafein dalam darah tidak terlalu kuat : yaitusekitar 50%. Perbedaan substituen
pada posisi 7 dapatmempengaruhi. Secara umum, kafein lebih lipofilik daripadateofilin
sehingga konsentrasisnya di otak lebih tinggi. Waktuparuh kafein adalah 5 hingga 8 jam dan
waktu paruh teofilinadalah sekitar 3,5 jam. Sekitar 1% dari masing-masingkomponen akan
dieksresi tanpa perubahan.
◦ Komponen tersebut metabolisme di hati. Metabolit utama darikafein adalah asam 1 metalurat
dan metabolit utama dariteofilin adalah asam-1,3-dimetilurat. Komponen lainnya
dimetabolisme menjadi asam urat dan hasil metabolism tersebuttidak saling berkontraindikasi
pada asam urat.