2. • Nama
• Tempat & TTL
• Masa kerja
• Masa Kerja
Kepala Sekolah
• Alamat SKPD
• Alamat rumah
Keluarga
• Suami
• Anak
: Walinah, S.Pd.SD
: Klaten, 09 – 11- 1972
: 25 Tahun 2 Bulan
: 8 Tahun 4 Bulan
: SD Negeri Poncol 02
: Jalan. Supriyadi 46. Tirto
: Suwartaya, M.Pd
: 2
3. Point Pembahasan
BAB I PENDAHULUAN
• A. Latar Belakang Masalah
• B. Rumusan Masalah
• C. Tujuan Penelitian
• D. Manfaat Penelitian
BAB II KAJIAN PUSTAKA
• A. Manajemen RESIK
• B. Sekolah Unggulan
• C. Kerangka Berpikir
BAB III PEMBAHASAN MASALAH
• A. Alasan Strategi Pemecahan Masalah
• B. Tahapan Pemecahan Masalah
• C. Faktor Pendukung
4. • D. Faktor Penghambat/Kendala
• E. Alternatif Pengembangan
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN
• A. Simpulan
• B. Saran
5. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
SD Negeri Poncol 02 adalah SD Inti yang menjadi contoh 5 SD imbas
dalam meraih prestasi masih rendah .
Minimnya hasil perolehan kejuaraan di SD Negeri Poncol 02
kemungkinan disebabkan oleh beberapa hal antara lain:
1) Kurangnya kepercayaan diri pada siswa dan guru
2) Kurangnya pembinaan yang memadai
3) Kurangnya kerjasama yang sinergi dari berbagai pihak
4) Kurang terintegrasi /keterkaitan antar berbagai segi
5) Masih lemahnya jiwa kompetitif/ daya saing pada diri siswa dan guru
6. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penerapan manajemen RESIK (Religius, Edukatif, Sinergis,
Integritas, dan Kompetitif) untuk Membangun Sekolah Unggul di SDN
Poncol 02?
2. Sejauhmana efektifitas manajemen RESIK (Religius, Edukatif, Sinergis,
Integritas, dan Kompetitif) dalam Membangun Sekolah Unggul di SDN
Poncol 02?
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui penerapan manajemen RESIK (Religius, Edukatif,
Sinergis, Integritas, dan Kompetitif) untuk membangun sekolah unggul di
SDN Poncol 02
2. Untuk mengetahui hasil penerapan manajemen RESIK (Religius, Edukatif,
Sinergis, Integritas, dan Kompetitif) untuk membangun sekolah unggul di
SDN Poncol 02
7. Manfaat Penelitian
Bagi siswa
1. Mendapatkan pembimbingan dan pelatihan saat akan mengikuti lomba
dengan maksimal
2. Latihan perform di depan orang banyak sehingga terbentuk kepercayaan
diri
3. Mendapatkan kejuaraan
Bagi guru
1. Dapat melatih siswa yang akan berlomba sekaligus mengajar
2. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses pembelajaran
3. Membuka kesempatan untuk bekerjasama dengan guru lain
Bagi Sekolah
1. Mendapatkan prestise dari masyarakat dan pemerintah
2. Menaikkan standar sekolah
3. Meningkatnya kualitas mutu lulusan sekolah.
8. BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Manajemen RESIK
Religius
Edukatif
Sinergis
Integritas
Kompetitif
9. Manajemen
proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai
sasaran (KBBI, Depdikbud,1993:583).
Religius
sikap dan perilaku yang taat/patuh dalam menjalankan ajaran agama
yang dipeluknya, bersikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah
agama lain, serta selalu menjalin kerukunan hidup antar pemeluk
agama lain (T.Ramli:2003)
Edukatif
sesuatu hal yang dapat mengajarkan seseorang mengenai hal-hal
yang bersifat pengetahuan yang bisa berguna bagi
perkembangan kognitif mereka (Henri Tafjiel: 1981)
Sinergis
membangun dan memastikan hubungan kerjasama yang
produktif serta kemitraan yang harmonis dengan para pemangku
kepentingan untuk menghasilkan karya yang bermanfaat dan
berkualitas (Braydenkamma)
10. Integritas
Menurut KBBI intergritas adalah mutu, sifat dan
keadaan yang menggambarkan kesatuan yang
utuh
Kompetitif
usaha untuk memperlihatkan keunggulan
masing-masing yang dilakukan oleh perorangan
(Bernstein)
11. B. Sekolah Unggul
Sekolah unggul adalah sekolah yang fokus pada kualitas proses
pembelajaran, bukan pada kualitas input siswanya. Kualitas
proses pembelajaran bergantung pada kualitas guru yang
bekerja di sekolah
C. Kerangka Berpikir
Solusi alternatif
Penerapan manajemen RESIK
(Religius, Edukatif, Sinergis,
Intregitas. dan Kompetitif) untuk
membangun sekolah unggul
12. BAB III
PEMBAHASAN
• Banyak siswa dan beberapa guru kurang percaya diri
untuk berprestasi
• Pembinaan dalam menghadapi lomba – lomba
kurang memadahi
• Kurang kerja sama yang sinergis dari berbagai pihak
• Dalam pencapaian prestasi masih bersifat musiman/
kurang konsisten dan kurang integritasnya.
• Masih lemahnya jiwa kompetitif warga sekolah untuk
berprestasi
A. Alasan Strategi Pemecahan Masalah
13. Tahapan Pemecahan Masalah
• Membentuk Tim Penjamin Mutu Pendidikan
Sekolah
• Kepala Sekolah bersama anggota TPMPS
mengidentifikasi permasalahan – permasalahan
yang akan dicarikan solusi/ pemecahannya.
• Kepala Sekolah bersama anggota TPMPS
menentukan perubahan yang diharapkan menjadi
lebih baik dari keadaan awal.
• Kepala Sekolah bersama anggota TPMPS
melaksanakan action RESIK (Religius, Edukatif,
Sinergis, Integritas, dan Kompetitif)
14. • Religius.
membaca Surat Yasin setiap hari Jumat dilanjutkan
membaca Asmaul Husna
Sholat berjamaah setiap hari
Membaca surat – surat pendek
Hafalan – hafalan dan dzikir sesudah sholat
Menyembelih Qurban
Santunan kepada anak yatim setiap 10 Muharam, dan
lain – lain
• Edukatif
Melaksanakan IHT
Melaksanakan kegiatan – kegiatan ekstrakurikuler
15. • Sinergis
Mengundang warga sekolah, orang tua, komite,
dan, stake holder terkait dengan program
sekolah yang telah dirancang.
• Integritas
warga sekolah saling mendukung untuk
meraih prestasi
Guru dalam pembinaan lomba tidak lagi
musiman
16. Kompetitif
• Mengadakan lomba K3 antar kelas.
• Lomba – lomba dalam rangka HUT RI setiap
tanggal 17 Agustus dan hari besar lainnya
• Pemilihan Duta Baca
• Dengan mengikuti berbagai lomba baik yang
diadakan dari tingkat kecamatan, kota, provinsi,
maupun nasional, misalnya: Lomba Adiwiyata,
Lomba MAPSI (Mata Pelajaran Pendidikan Agama
dan Seni Islami), Lomba FLS2N, Lomba Pesta
Siaga, Lomba Pramuka Penggalang, Pekan Seni,
Festival Karawitan Nasional, Festival Karakter
Qurani, FLS2P, Popda, dan lain – lain.
17. Faktor Pendukung
• Ada beberapa guru yang mempunyai
kompetensi lebih dalam bidang akademik/non
akademik.
• Jumlah siswa yang banyak.
• Dana BOS cukup besar
• Komite siap mendukung program sekolah.
• Sikap saling mendukung semua warga ekolah
dalam rangka meraih prestasi.
18. Faktor Penghambat/ Kendala
1. Ada guru yang memilih “Zona nyaman”
2. Masih ada orang tua siswa yang belum peduli
dengan prestasi anaknya.
3. Input siswa dari tahun ke tahun berfariasi.
4. Lomba-lomba yang dilakukan terpusat pada
bulan-bulan tertentu.
5. Kadang ada perubahan jadwal lomba secara
mendadak
19. Alternatif Pengembangan
• Program Pendidikan Berkait Imtak – Iptek
bertujuan menanamkan nilai – nilai iman taqwa
kepada siswa
• Program Budaya Mutu
bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan
di SD Negeri Poncol 02
20. BAB IV
PENUTUP
• Simpulan
Penerapan Manajemen RESIK (Religius, Edukatif,
Sinergis, Integritas, dan Kompetitif)
1) dilaksanakan dengan kegiatan – kegiatan yang bisa
meningkatkan sikap Religius, Edukatif, Sinergis,
Integritas, dan Kompetitif
2) berdampak positif terhadap sikap warga sekolah
dan prestasi sekolah
21. ii. Hasil Manajemen RESIK (Religius, Edukatif,
Sinergis, Integritas, dan Kompetitif)
• Meningkatnya sikap religius.
• Meningkatkan profesionalitas guru/ karyawan.
• Meningkatnya kepercayaan, kepedulian dan
partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan
pendidikan di sekolah.
• Meningkatnya sikap integritas
• Meningkatnya prestasi yang diperoleh sekolah
22. TABEL KEJUARAAN / PRESTASI SEBELUM DAN SESUDAH MENGGUNAKAN
MANAJEMEN RESIK (RELIGIUS, EDUKATIF, SINERGITAS, INTEGRITAS, KOMPETITIF)
NO. JENJANG SEBELUM (2014-2016) SESUDAH (2017-2019)
1 Tk. Kecamatan 22 30
2 Tk. Kota 11 15
3 Tk. Provinsi 0 2
4 Tk. Nasional 0 2
0
5
10
15
20
25
30
35
1 2 3 4
Grafik Perolehan Prestasi
2014-2016
2017-2019
23. Foto Kegiatan Penerapan
Manajemen RESIK
(Religius Edukatif Sinergis
Integritas Kompetitif)
Untuk Membangun
Sekolah Unggul di SDN Poncol 02
26. Kegiatan Sinergis
Mengundang orang tua/ wali dalam
mengambil kebijakan yang berhubungan
dengan sekolah
• Menjalin kerja sama dengan berbagai pihak baik
Instansi pemerintah maupun swasta