SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  9
Sejak dipublikasikannya laporan mengenai tingginya tingkat kesalahan medis di pelayanan
kesehatan dalam buku “To Err is Human” dan “Crossing Quality Chasm” oleh Institute of
Medicine, perhatian terhadap isu mutu pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien menjadi
sangat meningkat. Sejak saat itu pula scope penelitian dan ilmu manajemen terkait mutu dan
keselamatan pasien menjadi semakin luas dan kompleks.
Kini diketahui bahwa pelayanan kesehatan pada umumnya tidak efisien, manajemen klinis
pasien tidak efektif karena kepatuhan pada standar klinis juga masih rendah. Dengan semakin
banyaknya RS yang melakukan audit klinis dan mengikuti surveilans penyebab kematian, maka
kini diketahui bahwa proporsi kematian akibat kesalahan medis dan kejadian yang tidak
diharapkan juga sangat besar. Oleh karena itu professional kesehatan dari berbagai bidang perlu
memahami teori-teori dan metode-metode esensial untuk meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan dan meningkatkan keselamatan pasien.
Cluster Safety and Quality in Health Care ini ditujukan untuk professional kesehatan yang
bekerja di institusi pelayanan kesehatan dan berfokus pada pengembangan pengetahuan,
ketrampilan dan metode-metode yang diperlukan dalam pengembangan mutu sistem pelayanan
kesehatan. Topik penelitian yang dibahas dalam klaster ini berpilar pada enam dimensi mutu
pelayanan kesehatan menurut WHO, yaitu: acceptable/patient-centred, effective, efficient,
accessible, equitable, dan safe.
Dasar Teori Mutu
Untuk mengukur mutu pelayanan kesehatan diperlukan penilaian terhadap manfaat yang
diperoleh pasien atau masyarakat dari pelayanan kesehatan. Masalah mutu telah ditekankan oleh
Aristoteles dalam salah satu tulisannya, “We are what we repeatedly do; excellence, then, is not
an act but a habit”.
Shewhart control chart
Pengukuran mutu berdasarkan teori manajemen modern dimulai dari dunia industri senjata paska
perang dunia ke II dengan diperkenalkannya Shewhart’s control chart pada tahun 1930an. Grafik
pada control chart ini mengindikasikan apakah proses masih terkontrol atau sudah di luar
kontrol. Teori ini dikembangkan lebih lanjut oleh Taguchi yang memperkenalkan prinsip bahwa
produk yang bermutu adalah produk yang dibuat sesuai dengan spesifikasi dan terlalu banyaknya
variasi akan berdampak negatif terhadap mutu dan biaya. Selanjutnya muncul konsep Lean dari
James P. Womack yang bertujuan untuk memaksimalkan nilai suatu produk dengan
meminimalkan biaya akibat proses atau penggunaan sumber daya yang tidak efisien.
Teori Deming dan Juran
Paska perang dunia ke II, terjadi revolusi mutu dengan diperkenalkannya konsep Plan-Do-
Check-Act (PDCA) oleh W. Edwards Deming dan Joseph M. Juran di Jepang . Menurut Deming
ada empat hal yang harus diperhatikan dalam peningkatan mutu, yaitu: appreciation for a
system, knowledge about variation, theory of knowledge, danpsychology. Oleh karena itu
pendekatan Deming tidak hanya berfokus pada produk outcome melainkan juga seluruh proses
dalam organisasi dan SDM yang terlibat di dalamnya.
Total Quality Management (TQM)
Sektor industri di AS merespon revolusi mutu ini dengan memperkenalkan Total Quality
Management (TQM) pada tahun 70an. TQM terdiri dari tiga paradigma, yaitu Total yang berarti
melibatkan seluruh organisasi, supply chain dan product life cycle; Quality yang berarti mutu
yang diterima konsumen dan mutu yang diterima pengelola atau pemegang saham sebagai hasil
investasi;dan Management yang terdiri dari langkah-langkah manajemen seperti perencanaan,
organisasi, control, kepemimpinan, staf, penyediaan, dan pengendalian sumber daya. Tujuan
utama implementasi TQM adalah untuk mengurangi variasi dalam semua proses sehingga bisa
dicapai konsistensi yang lebih baik. Upaya untuk mengurangi variasi proses dan meminimalkan
defek atau efek yang tidak diharapkan semakin berkembang dengan munculnya teori Six Sigma
dan Lean Management.
Standar mutu di bidang pelayanan kesehatan
Di bidang pelayanan kesehatan, Florence Nightingale meletakkan pondasi mutu untuk pertama
kalinya dengan memperkenalkan penggunaan standar keperawatan yang berdampak pada
penurunan angka kematian di RS secara drastis. Di tahun 1910, American Medical Association
(AMA) membuat laporan permasalahan mutu di rumah sakit dan pendidikan kedokteran yang
kemudian mendorong disusunnya Standar Pelayanan Minimum di Rumah Sakit untuk pertama
kalinya pada tahun 1917. Untuk menilai apakah Rumah Sakit sudah menerapkan standar
pelayanan minimum, beberapa asosiasi profesi kedokteran bergabung untuk membentuk Joint
Commission of Accreditation of Hospitals. Sejak itu berbagai macam upaya peningkatan mutu
mulai dilakukan untuk mencapai standar pelayanan minimal, tidak hanya di Amerika tetapi
meluas ke semua negara maju dan berkembang di dunia.
Donabedian Model
Di awal tahun 1980an, Avedis Donabedian memperkenalkan konsep untuk mengevaluasi mutu
pelayanan kesehatan yang terdiri dari Struktur, Proses, dan Outcome. Struktur adalah konteks
dimana terjadi pelayanan kesehatan, termasuk bangunan rumah sakit, staf, pembiayaan rumah
sakit, dan peralatan yang dimiliki RS. Proses adalah transaksi antara pasien dan semua provider
kesehatan dalam proses pelayanan kesehatan dan outcomes adalah pengaruh dari pelayanan
kesehatan terhadap status kesehatan pasien dan populasi di sekitarnya.
Research Agenda in the Safety and Quality in
Healthcare
Isu-isu Global
Lembaga internasional seperti WHO atau lembaga penjamin mutu di negara-negara maju
seringkali menjadi pencetus isu-isu global untuk peningkatan mutu di penyedia layanan
kesehatan di negara maju lainnya dan juga di negara berkembang. Isu-isu yang diangkat antara
lain berbagai macam inisiatif keselamatan pasien, manajemen risiko, hand hygiene, safe surgery,
dan lain-lain. Selain itu beberapa institusi internasional juga telah mempublikasikan beberapa
index mutu kesehatan dan menjadi lembaga penilai mutu berdasarkan beberapa indikator di
banyak rumah sakit. Berbagai contoh program peningkatan mutu yang telah dikembangkan oleh
organisasi-organisasi internasional tersebut bisa juga direplikasi ide dan konsepnya untuk
dijadikan topik penelitian di Indonesia.
Contoh pertanyaan penelitian:
 Bagaimana kepatuhan dokter dan perawat untuk cuci tangan dengan kejadian angka
infeksi MRSA di unit perawatan intensif rumah sakit?
 Bagaimana implementasi safe surgery checklist di rumah sakit di Indonesia? Apa saja
kendala implementasinya dan bagaimana dampaknya terhadap outcome klinis pasien?
Kebijakan terkait mutu pelayanan kesehatan
Indonesia termasuk salah satu negara yang aktif melakukan perubahan dalam sistem kesehatan,
misalnya dalam hal sistem pembiayaan kesehatan nasional dengan diberlakukannya Sistem
Jaminan Kesehatan Nasional di 2014, penerapan sistem BLU, dan desentralisasi pemerintahan.
Perubahan kebijakan di tingkat nasional akan mempengaruhi mutu pelayanan kesehatan,
termasuk mutu luaran klinisnya. Oleh karena itu diperlukan kebijakan-kebijakan khusus untuk
menjamin mutu pelayanan dan mutu klinis di rumah sakit. Kebijakan ini bisa berasal dari
internal dan eksternal rumah sakit atau fasilitas kesehatan. Misalnya kewajiban rumah sakit
untuk mengikuti penilaian akreditasi rumah sakit nasional atau internasional, seperti yang
dikelola oleh Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS) dan Joint Commission International (JCI).
Bisa juga berupa kebijakan-kebijakan internal rumah sakit terkait dengan implementasi program
keselamatan pasien dan juga keselamatan karyawan rumah sakit. Dampak berbagai macam
kebijakan terhadap performa klinis dan manajemen pelayanan kesehatan, termasuk dampaknya
terhadap kepuasan pasien dan tenaga kesehatan juga menjadi aspek menarik yang bisa diteliti.
Contoh pertanyaan penelitian
 Bagaimana karakteristik dan proses leadership mempengaruhi pencapaian akreditasi
rumah sakit?
 Bagaimana proses pembentukan kebijakan di rumah sakit untuk mendukung tercapainya
akreditasi JCI?
Patient Safety and Risk Management
Patient safety atau keselamatan pasien menjadi perhatian utama dalam pelayanan kesehatan
karena semakin banyak terjadi kejadian yang tidak diharapkan yang mengakibatkan kematian,
kecacatan, dan kerugian biaya yang tidak sedikit bagi penyedia pelayanan kesehatan. Berbagai
macam inisiatif telah banyak dikembangkan untuk mengurangi kejadian yang tidak diharapkan
dan meningkatkan keselamatan pasien. Salah satu cara termudah untuk mengetahui kejadian
yang tidak diharapkan adalah dengan pelaporan aktif petugas kesehatan, akan tetapi ada banyak
hal-hal yang menghambat petugas untuk bisa segera melaporkan kejadian yang tidak diharapkan
tersebut. Untuk bisa mengukur seberapa aman rumah sakit/fasilitas pelayanan kesehatan dalam
memberikan pelayanan kesehatan pada pasien dan seberapa baik fasilitas pelayanan kesehatan
tersebut menjamin keselamatan pasien diperlukan keahlian untuk mengukur insidensi kejadian
yang tidak diharapkan, mengukur insidensi/prevalensi terjadinya error, melakukan root cause
analysis, failure mode and effect analysis, selain berbagai metode analisis lainnya. RS atau
penyedia pelayanan juga dapat mengukur dampak dari tindakan yang tidak atau kurang bermutu
dan biaya yang disebabkannya. Selain itu manajemen juga harus menjamin bahwa risiko bisa
dikomunikasikan dengan baik kepada pasien, kepada sesama petugas kesehatan, kepada
manajemen dan masyarakat umum.
Contoh pertanyaan penelitian:
 Bagaimana pencapaian indicator patient safety di rumah sakit dan faktor-faktor apa saja
yang mempengaruhinya?
 Bagaimana peran pasien dalam mendukung program patient safety?
 Metode apa yang paling efektif untuk mengidentifikasi terjadinya adverse event atau
insiden terkait patient safety di rumah sakit?
Medication safety
Medication safety menjadi salah satu bagian dari paradigm patient safety. Jumlah pemakaian
obat akan semakin meningkat dengan ditemukannya obat-obat baru, karakteristik masyarakat
yang semakin menua dan menderita beberapa penyakit sehingga membutuhkan lebih banyak
obat dan meningkatkan resiko terjadinya interaksi obat, pemberian obat yang tidak perlu atau
tidak sesuai indikasi karena ketidaktahuan atau karena dorongan ekonomi, penggunaan obat-obat
herbal, dan lain-lain. Selain itu saat ini juga mulai berkembang penggunaan sistem-sistem untuk
mengurangi terjadinya medication error antara lain dengan implementasi system Computerized
Physicians Order Entry (CPOE) dan berbagai manajemen obat modern. Dampak terhadap
medication safety, analisis biaya, kepatuhan terhadap pedoman pengobatan, kepatuhan pasien,
dan lain-lain, adalah topik-topik yang potensial untuk diteliti.
Contoh pertanyaan penelitian:
 Bagaimana implementasi 6 benar dalam pemberian obat pasien rawat inap?
 Bagaimana RS menerapkan sistem untuk mengidentifikasi adverse drug reaction sedini
mungkin?
 Bagaimana RS menerapkan sistem untuk mengurangi variasi pemberian jenis obat pada
pasien?
 Bagaimana dokter beradaptasi terhadap perubahan pola pembiayaan kesehatan pasien di
era SJKN?
Data for Quality Improvement
Data adalah faktor esensial untuk mengukur mutu pelayanan kesehatan. Pengumpulan data
secara sistematis masih jarang dilakukan karena berbagai macam faktor penghambat. Pemilihan
dan penetapan indikator mutu juga masih menjadi masalah, karena banyak yang hanya berfokus
pada indikator-indikator standar nasional dan tidak mengenal indikator-indikator mutu
internasional. Fenomena lain adalah tidak digunakannya data yang ada untuk menilai performa
pelayanan kesehatan karena merasa tidak mampu menganalisisnya. Selain itu di negara maju
mulai banyak institusi yang mempublikasi data performa rumah sakit sehingga masyarakat bisa
memutuskan rumah sakit mana yang menjadi pilihannya. Publikasi data performa rumah sakit ini
terbukti mampu mendorong rumah sakit meningkatkan mutunya. Akan tetapi hal ini belum
menjadi perhatian khusus di Indonesia. Topik-topik terkait pemanfaatan data untuk peningkatan
mutu pelayanan kesehatan juga menjadi prioritas penelitian.
Contoh pertanyaan penelitian:
 Bagaimana akurasi data pelaporan rutin RS (data RL) ke pusat, dampak dan faktor-faktor
yang mempengaruhinya?
 Bagaimana RS memanfaatkan data laporan rutin untuk peningkatan mutu rumah sakit?
 Bagaimana RS memanfaatkan data klaim jaminan kesehatan nasional ke BPJS untuk
pengambilan kebijakan didalam RS?
 Bagaimana dokter memanfaatkan hasil penelitian untuk meningkatkan mutu pelayanan
klinisnya?
Clinical management
Bagi praktisi klinis, penelitian-penelitian terkait dengan manajemen klinik juga menjadi topik
yang bisa diangkat untuk penelitian doktoral. Antara lain penyusunan clinical guideline dan
standar pengobatan, penggunaan decision support tools, analisis pengambilan keputusan klinis,
pengukuran outcome klinis pasien berdasarkan indikator-indikator klinis, berbagai macam proses
dalam pelayanan kesehatan, seperti waktu tunggu, kepatuhan pada pedoman, praktik hygiene dan
sanitasi, teamwork, komunikasi, 8 waste dalam konsep lean hospital, telemedicine, readmission,
length of stay, adverse effects, medical error, dan lain-lain. Salah satu topik yang menjadi isu
global saat ini adalah pengendalian penyakit tidak menular/kronik, seperti diabetes, penyakit
kardiovaskular, dan lain-lain. Di negara maju telah banyak penelitian mengenai implementasi
chronic care model untuk pengendalian penyakit tidak menular, akan tetapi belum banyak
informasi dari negara berkembang seperti Indonesia.
Contoh pertanyaan penelitian:
 Bagaimana dampak SJKN terhadap peningkatan pasien yang dirawat ulang (readmisi)?
 Bagaimana keberlangsungan terapi (continuity of care) pasien penyakit kronis di era
SJKN?
Quality Management System
Penelitian di bidang quality management system berfokus pada aplikasi-aplikasi teori
manajemen mutu di fasilitas pelayanan kesehatan. Teori yang digunakan bisa merupakan teori-
teori yang telah banyak digunakan di dunia kesehatan, seperti teori dari Avedis Donabedian,
maupun teori-teori mutu yang dikembangkan di dunia industry. Bagaimana aplikasi teori dapat
mempengaruhi system pelayanan kesehatan dan dampaknya terhadap outcome klinis, finansial,
kepuasan kerja karyawan, adalah topik penting yang bisa diteliti.
Clinical Governance
Clinical Governance adalah suatu sistem dimana organisasi bertanggung jawab untuk terus
menerus meningkatkan kualitas pelayanan dan menjaga standar pelayanan yang tinggi dengan
menciptakan lingkungan yang supportif. Clinical governance berfokus pada pasien, informasi,
mutu, staf, dan kepemimpinan. Aplikasi evidence based performance indicators dan pengukuran
performance management menjadi komponen penting dalam clinical governance.
Contoh pertanyaan penelitian:
 Dampak dari penerapan tim aksi cepat di unit perawatan intensif terhadap mutu luaran
klinis
 Bagaimana ketepatan dan kecepatan pengantaran hasil pemeriksaan laboratorium di
rumah sakit?
 Bagaimana pendekatan yang paling baik untuk melakukan perubahan perilaku staf untuk
implementasi program ventilator bundle di ICU?
Audit & Monitoring Mutu
Audit dan monitoring mutu menjadi bagian yang tidak terpisahkan untuk menjamin pelayanan
yang aman dan bermutu. Saat ini sebagian besar RS hanya melakukan audit rutin yang harus
dilaporkan kepada kementerian kesehatan. Belum banyak RS yang melakukan audit secara rutin
untuk peningkatan mutu pelayanan kesehatan yang spesifik. Proses pelaksanaan audit juga masih
bervariasi sehingga kualitas data dan interpretasi hasil audit juga masih menjadi masalah
sehingga perlu adanya monitoring mutu audit. Ada berbagai macam faktor yang memfasilitasi
dan menghambat proses audit yang efektif. Faktor-faktor ini terkait dengan ketersediaan sumber
daya manusia, kualitas data rekam medis, waktu, biaya, dan lain-lain.
Contoh pertanyaan penelitian:
 Bagaimana clinical pathway meningkatkan kepatuhan terhadap standar pelayanan medis?
 Bagaimana proses pengembangan clinical pathway di rumah sakit dan faktor-faktor apa
saja yang mempengaruhinya?
 Audit penatalaksanaan bayi baru lahir di kamar bersalin/NICU dan dampaknya terhadap
angka infeksi nosocomial pada bayi baru lahir.
Patient value
Pasien menjadi fokus utama dalam pelayanan kesehatan dan menjadi salah satu bagian dari
indikator mutu. Banyak upaya-upaya peningkatan mutu yang mulai melibatkan pasien, antara
lain dengan mengukur keaktifan pasien dalam proses pengobatan, antara lain dengan
mengingatkan dokter atau perawat untuk mematuhi pedoman pengobatan, kemandirian pasien
dalam mengelola penyakitnya, kepuasan pasien, keterlibatan pasien dalam pengambilan
keputusan klinis, pelayanan klinis yang terintegrasi/patient centred care, dan kepercayaan
masyarakat pada institusi kesehatan.
Contoh pertanyaan penelitian:
 Bagaimana mengintegrasikan harapan pasien dengan kewajiban dokter untuk memenuhi
standar pelayanan medis?
 Bagaimana partisipasi pasien, keluarga pasien dan dokter dalam mengambil keputusan
medis?
 Bagaimana penilaian pasien terhadap moral hazard yang dilakukan dokter untuk
kepentingan pasien?
Kesenjangan akses pada pelayanan kesehatan
Kesenjangan adalah masalah yang dihadapi oleh negara maju dan berkembang saat ini.
Kesenjangan dalam pelayanan kesehatan semakin mengemuka jika mempertimbangkan masalah
geografi dan akses transportasi di Indonesia, kesenjangan ekonomi antar daerah di Indonesia
juga mempertajam kesenjangan masyarakat dalam mengakses pelayanan kesehatan. Pada
masyarakat yang sudah memiliki kemudahan akses pelayanan kesehatan, masih terdapat resiko
kesenjangan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, antara lain karena
perbedaan system pembiayaan yang digunakan, perbedaan kelas perawatan, perbedaan provider,
perbedaan teknologi kesehatan dan faktor-faktor social lainnya.
Contoh pertanyaan penelitian:
 Bagaimana perbandingan continuity of care untuk penyakit kronis berdasarkan model
pembiayaan yang digunakan pasien?
 Bagaimana kesenjangan tingkat keselamatan pasien pada level pelayanan kesehatan yang
berbeda?
Health Technology Assessment (HTA)
HTA adalah satu bidang analisis kebijakan multi disipliner yang meneliti implikasi medis,
ekonomis, sosial, dan etik dari penggunaan teknologi dalam pelayanan kesehatan. Bidang ini
juga menjadi jembatan antara penelitian dengan pengambilan keputusan oleh praktisi klinis.
Analisis epidemiologi, health economics, dan evaluasi impak social bisa digunakan dalam proses
HTA.
Contoh pertanyaan penelitian:
 Bagaimana dampak HTA terhadap efisiensi biaya kesehatan?
 Bagaimana unit cancer di RS mengadopsi teknologi baru (termasuk obat) untuk
meningkatkan mutu klinisnya?
Budaya Mutu
Organisasi yang mengutamakan mutu akan membangun dan menjaga budaya mutu. Hal ini bisa
tercermin dari terdapatnya hubungan antara organisasi rumah sakit dengan mutu pelayanan
pasien, terdapat tim multidisiplin, terdapat system untuk memonitor mutu secara berkelanjutan,
perilaku organisasi yang bermutu, terdapat system pendidikan, pelatihan dan pembelajaran
berkelanjutan, dan budaya safety di semua bidang. Organisasi yang baik juga akan menantang
dirinya sendiri untuk terus meningkatkan mutu dengan mengikuti kompetisi-kompetisi terkait
patient safety atau membuka data performa rumah sakitnya kepada publik.
Contoh pertanyaan penelitian:
 Bagaimana dampak implementasi JKN terhadap budaya keselamatan pasien di unit rawat
darurat?
 Bagaimana menggunakan data untuk mengukur budaya patient safety di rumah sakit?
Safety of clinical environment
Keselamatan pasien sangat dipengaruhi oleh kondisi hygiene dan sanitasi dari fasilitas
pelayanan, perilaku tenaga kesehatan, dan keterlibatan pasien. Angka kematian akibat infeksi
nosocomial atau infeksi yang didapat pasien akibat praktek yang tidak higienis cukup tinggi dan
pada umumnya berdampak pada pemanjangan lama rawat inap sehingga biaya perawatan
menjadi lebih tinggi. Banyak hal yang membutuhkan perhatian khusus terkait dengan
keselamatan lingkungan klinis, antara lain Healthcare associated infection control, Hygiene
management, Waste management, Occupational hazard, Adherence to personal protective
equipment, Physical safety, and Hospital design.
Contoh pertanyaan penelitian:
 Bagaimana angka kuman di ruang rawat inap dan dampaknya terhadap kejadian infeksi
nosocomial?
 Bagaimana kepatuhan RS terhadap manajemen limbah medis dan dampaknya terhadap
lingkungan?
 Bagaimana manajemen bahan dan alat hygiene dan sanitasi di RS dan dampaknya
terhadap angka infeksi nosocomial?

Contenu connexe

Tendances

Chapter 2 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 2 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careChapter 2 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 2 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careNasiatul Salim
 
Chapter 8 Buku The Health care Quality Book
Chapter 8 Buku The Health care Quality BookChapter 8 Buku The Health care Quality Book
Chapter 8 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 
Chapter 20 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 20 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careChapter 20 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 20 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careNasiatul Salim
 
Modul 1 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 1 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanModul 1 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 1 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanUwes Chaeruman
 
Indikator angka klinis
Indikator angka klinisIndikator angka klinis
Indikator angka klinisSiti Aisyah
 
Modul 2 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 2 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanModul 2 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 2 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanUwes Chaeruman
 
Konsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidanan
Konsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidananKonsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidanan
Konsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidananyolandaputri18
 
Mutu asuhan keperawatan rangki AKPER PEMKAB MUNA
Mutu asuhan keperawatan rangki    AKPER PEMKAB MUNA Mutu asuhan keperawatan rangki    AKPER PEMKAB MUNA
Mutu asuhan keperawatan rangki AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Chapter 1 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 1 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careChapter 1 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 1 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careNasiatul Salim
 
Pengantar adm kes
Pengantar adm kesPengantar adm kes
Pengantar adm kesady suhardi
 
Modul 1 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 1 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanModul 1 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 1 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanUwes Chaeruman
 
Indikator mutu pelayanan kebidanan
Indikator mutu pelayanan kebidanan Indikator mutu pelayanan kebidanan
Indikator mutu pelayanan kebidanan pjj_kemenkes
 
Indikator Mutu Layanan Kesehatan
Indikator Mutu Layanan KesehatanIndikator Mutu Layanan Kesehatan
Indikator Mutu Layanan KesehatanErlina Wati
 
Standar Persyaratan dan Penampilan Minimal
Standar Persyaratan dan Penampilan Minimal Standar Persyaratan dan Penampilan Minimal
Standar Persyaratan dan Penampilan Minimal pjj_kemenkes
 
Konsep Dasar Mutu Pelayanan Kesehatan
Konsep Dasar Mutu Pelayanan Kesehatan Konsep Dasar Mutu Pelayanan Kesehatan
Konsep Dasar Mutu Pelayanan Kesehatan pjj_kemenkes
 
TUGAS PERKULIAHAN SESI 10 KMA363-MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN-KJ101-5661
TUGAS PERKULIAHAN SESI 10 KMA363-MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN-KJ101-5661TUGAS PERKULIAHAN SESI 10 KMA363-MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN-KJ101-5661
TUGAS PERKULIAHAN SESI 10 KMA363-MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN-KJ101-5661sicua050896
 
Pentingnya data indikator untuk monitor dan meningkatkan performance rs .pptx
Pentingnya data indikator untuk monitor dan meningkatkan performance rs .pptxPentingnya data indikator untuk monitor dan meningkatkan performance rs .pptx
Pentingnya data indikator untuk monitor dan meningkatkan performance rs .pptxsalam ajah
 
Modul 4 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 4 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanModul 4 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 4 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanUwes Chaeruman
 
Chapter 16 Buku The Health care Quality Book
Chapter 16 Buku The Health care Quality BookChapter 16 Buku The Health care Quality Book
Chapter 16 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 

Tendances (20)

Chapter 2 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 2 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careChapter 2 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 2 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
 
Chapter 8 Buku The Health care Quality Book
Chapter 8 Buku The Health care Quality BookChapter 8 Buku The Health care Quality Book
Chapter 8 Buku The Health care Quality Book
 
Chapter 20 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 20 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careChapter 20 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 20 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
 
Modul 1 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 1 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanModul 1 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 1 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
 
Indikator angka klinis
Indikator angka klinisIndikator angka klinis
Indikator angka klinis
 
Modul 2 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 2 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanModul 2 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 2 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
 
Konsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidanan
Konsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidananKonsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidanan
Konsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidanan
 
Mutu asuhan keperawatan rangki AKPER PEMKAB MUNA
Mutu asuhan keperawatan rangki    AKPER PEMKAB MUNA Mutu asuhan keperawatan rangki    AKPER PEMKAB MUNA
Mutu asuhan keperawatan rangki AKPER PEMKAB MUNA
 
Chapter 1 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 1 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careChapter 1 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 1 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
 
Pengantar adm kes
Pengantar adm kesPengantar adm kes
Pengantar adm kes
 
Modul 1 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 1 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanModul 1 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 1 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
 
Indikator mutu pelayanan kebidanan
Indikator mutu pelayanan kebidanan Indikator mutu pelayanan kebidanan
Indikator mutu pelayanan kebidanan
 
Indikator Mutu Layanan Kesehatan
Indikator Mutu Layanan KesehatanIndikator Mutu Layanan Kesehatan
Indikator Mutu Layanan Kesehatan
 
Standar Persyaratan dan Penampilan Minimal
Standar Persyaratan dan Penampilan Minimal Standar Persyaratan dan Penampilan Minimal
Standar Persyaratan dan Penampilan Minimal
 
Konsep Dasar Mutu Pelayanan Kesehatan
Konsep Dasar Mutu Pelayanan Kesehatan Konsep Dasar Mutu Pelayanan Kesehatan
Konsep Dasar Mutu Pelayanan Kesehatan
 
31 121-1-pb
31 121-1-pb31 121-1-pb
31 121-1-pb
 
TUGAS PERKULIAHAN SESI 10 KMA363-MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN-KJ101-5661
TUGAS PERKULIAHAN SESI 10 KMA363-MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN-KJ101-5661TUGAS PERKULIAHAN SESI 10 KMA363-MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN-KJ101-5661
TUGAS PERKULIAHAN SESI 10 KMA363-MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN-KJ101-5661
 
Pentingnya data indikator untuk monitor dan meningkatkan performance rs .pptx
Pentingnya data indikator untuk monitor dan meningkatkan performance rs .pptxPentingnya data indikator untuk monitor dan meningkatkan performance rs .pptx
Pentingnya data indikator untuk monitor dan meningkatkan performance rs .pptx
 
Modul 4 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 4 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanModul 4 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 4 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
 
Chapter 16 Buku The Health care Quality Book
Chapter 16 Buku The Health care Quality BookChapter 16 Buku The Health care Quality Book
Chapter 16 Buku The Health care Quality Book
 

Similaire à Pasien safety

Latar Belakang untuk Kebijakan Kualitas Nasional dalam Sistem Kesehatan
Latar Belakang untuk Kebijakan Kualitas Nasional dalam Sistem KesehatanLatar Belakang untuk Kebijakan Kualitas Nasional dalam Sistem Kesehatan
Latar Belakang untuk Kebijakan Kualitas Nasional dalam Sistem KesehatanNasiatul Salim
 
Bab i manajemen safety fix
Bab i manajemen safety fixBab i manajemen safety fix
Bab i manajemen safety fixSri Rahayu
 
KONSEP KESELAMATAN PASIEN.pptx
KONSEP KESELAMATAN PASIEN.pptxKONSEP KESELAMATAN PASIEN.pptx
KONSEP KESELAMATAN PASIEN.pptxIquino1
 
1. KONSEP MUTU & KP JULI 2022.ppt
1. KONSEP MUTU & KP JULI 2022.ppt1. KONSEP MUTU & KP JULI 2022.ppt
1. KONSEP MUTU & KP JULI 2022.pptlilik85
 
Contoh program kerja pkrs
Contoh program kerja pkrsContoh program kerja pkrs
Contoh program kerja pkrskhusnuleza
 
PANDUAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN (BELLA) (1).docx
PANDUAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN (BELLA) (1).docxPANDUAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN (BELLA) (1).docx
PANDUAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN (BELLA) (1).docxnovyantihidayat
 
PEDOMAN ORGANISASI TIM KESELAMATAN PASIEN RS,f.pdf
PEDOMAN ORGANISASI TIM KESELAMATAN PASIEN RS,f.pdfPEDOMAN ORGANISASI TIM KESELAMATAN PASIEN RS,f.pdf
PEDOMAN ORGANISASI TIM KESELAMATAN PASIEN RS,f.pdffifinoktaviani
 
Penilaian mutu pelayanan kebidanan melalui konsep pdca
Penilaian mutu pelayanan kebidanan melalui konsep pdcaPenilaian mutu pelayanan kebidanan melalui konsep pdca
Penilaian mutu pelayanan kebidanan melalui konsep pdcakhusnuleza
 
PEDOMAN KESELAMATAN PASIEN K3.doc
PEDOMAN KESELAMATAN PASIEN K3.docPEDOMAN KESELAMATAN PASIEN K3.doc
PEDOMAN KESELAMATAN PASIEN K3.documma16
 
Kma363 manajemen mutu pelayanan kesehatan-kj101-5661, fitri andriasari, nama ...
Kma363 manajemen mutu pelayanan kesehatan-kj101-5661, fitri andriasari, nama ...Kma363 manajemen mutu pelayanan kesehatan-kj101-5661, fitri andriasari, nama ...
Kma363 manajemen mutu pelayanan kesehatan-kj101-5661, fitri andriasari, nama ...fitriandriasari
 
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata rahaMakalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata rahaOperator Warnet Vast Raha
 
KAK KESELAMATAN PASIEN.doc
KAK KESELAMATAN PASIEN.docKAK KESELAMATAN PASIEN.doc
KAK KESELAMATAN PASIEN.docErnaHardiana
 
Pengorganisasian Sampai Identifikasi Masalah Pada Manajemen Risiko
Pengorganisasian Sampai Identifikasi Masalah Pada Manajemen RisikoPengorganisasian Sampai Identifikasi Masalah Pada Manajemen Risiko
Pengorganisasian Sampai Identifikasi Masalah Pada Manajemen RisikoAi Risa
 
Bab i pmkp (kelompok standart manajemen akreditasi rs)
Bab i pmkp (kelompok standart manajemen akreditasi rs)Bab i pmkp (kelompok standart manajemen akreditasi rs)
Bab i pmkp (kelompok standart manajemen akreditasi rs)Singgih Pudjirahardjo
 
Upaya peningkatan mutu rumah sakit
Upaya peningkatan mutu rumah sakitUpaya peningkatan mutu rumah sakit
Upaya peningkatan mutu rumah sakitmiyasumiyati
 
Persiapan akreditasi rsu kartini mojosari
Persiapan akreditasi rsu kartini mojosariPersiapan akreditasi rsu kartini mojosari
Persiapan akreditasi rsu kartini mojosariSinggih Pudjirahardjo
 
Chapter 17 Buku The Health care Quality Book
Chapter 17 Buku The Health care Quality BookChapter 17 Buku The Health care Quality Book
Chapter 17 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 

Similaire à Pasien safety (20)

PMKP.pptx
PMKP.pptxPMKP.pptx
PMKP.pptx
 
Latar Belakang untuk Kebijakan Kualitas Nasional dalam Sistem Kesehatan
Latar Belakang untuk Kebijakan Kualitas Nasional dalam Sistem KesehatanLatar Belakang untuk Kebijakan Kualitas Nasional dalam Sistem Kesehatan
Latar Belakang untuk Kebijakan Kualitas Nasional dalam Sistem Kesehatan
 
Bab i manajemen safety fix
Bab i manajemen safety fixBab i manajemen safety fix
Bab i manajemen safety fix
 
KONSEP KESELAMATAN PASIEN.pptx
KONSEP KESELAMATAN PASIEN.pptxKONSEP KESELAMATAN PASIEN.pptx
KONSEP KESELAMATAN PASIEN.pptx
 
1. KONSEP MUTU & KP JULI 2022.ppt
1. KONSEP MUTU & KP JULI 2022.ppt1. KONSEP MUTU & KP JULI 2022.ppt
1. KONSEP MUTU & KP JULI 2022.ppt
 
Contoh program kerja pkrs
Contoh program kerja pkrsContoh program kerja pkrs
Contoh program kerja pkrs
 
PANDUAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN (BELLA) (1).docx
PANDUAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN (BELLA) (1).docxPANDUAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN (BELLA) (1).docx
PANDUAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN (BELLA) (1).docx
 
PEDOMAN ORGANISASI TIM KESELAMATAN PASIEN RS,f.pdf
PEDOMAN ORGANISASI TIM KESELAMATAN PASIEN RS,f.pdfPEDOMAN ORGANISASI TIM KESELAMATAN PASIEN RS,f.pdf
PEDOMAN ORGANISASI TIM KESELAMATAN PASIEN RS,f.pdf
 
Penilaian mutu pelayanan kebidanan melalui konsep pdca
Penilaian mutu pelayanan kebidanan melalui konsep pdcaPenilaian mutu pelayanan kebidanan melalui konsep pdca
Penilaian mutu pelayanan kebidanan melalui konsep pdca
 
K3 Keperawatan
K3 KeperawatanK3 Keperawatan
K3 Keperawatan
 
PEDOMAN KESELAMATAN PASIEN K3.doc
PEDOMAN KESELAMATAN PASIEN K3.docPEDOMAN KESELAMATAN PASIEN K3.doc
PEDOMAN KESELAMATAN PASIEN K3.doc
 
Kma363 manajemen mutu pelayanan kesehatan-kj101-5661, fitri andriasari, nama ...
Kma363 manajemen mutu pelayanan kesehatan-kj101-5661, fitri andriasari, nama ...Kma363 manajemen mutu pelayanan kesehatan-kj101-5661, fitri andriasari, nama ...
Kma363 manajemen mutu pelayanan kesehatan-kj101-5661, fitri andriasari, nama ...
 
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata rahaMakalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
 
Keselamatan Pasien di Puskesmas
Keselamatan Pasien di PuskesmasKeselamatan Pasien di Puskesmas
Keselamatan Pasien di Puskesmas
 
KAK KESELAMATAN PASIEN.doc
KAK KESELAMATAN PASIEN.docKAK KESELAMATAN PASIEN.doc
KAK KESELAMATAN PASIEN.doc
 
Pengorganisasian Sampai Identifikasi Masalah Pada Manajemen Risiko
Pengorganisasian Sampai Identifikasi Masalah Pada Manajemen RisikoPengorganisasian Sampai Identifikasi Masalah Pada Manajemen Risiko
Pengorganisasian Sampai Identifikasi Masalah Pada Manajemen Risiko
 
Bab i pmkp (kelompok standart manajemen akreditasi rs)
Bab i pmkp (kelompok standart manajemen akreditasi rs)Bab i pmkp (kelompok standart manajemen akreditasi rs)
Bab i pmkp (kelompok standart manajemen akreditasi rs)
 
Upaya peningkatan mutu rumah sakit
Upaya peningkatan mutu rumah sakitUpaya peningkatan mutu rumah sakit
Upaya peningkatan mutu rumah sakit
 
Persiapan akreditasi rsu kartini mojosari
Persiapan akreditasi rsu kartini mojosariPersiapan akreditasi rsu kartini mojosari
Persiapan akreditasi rsu kartini mojosari
 
Chapter 17 Buku The Health care Quality Book
Chapter 17 Buku The Health care Quality BookChapter 17 Buku The Health care Quality Book
Chapter 17 Buku The Health care Quality Book
 

Dernier

Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxssuser981dcb
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptssuser551745
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxfachrulshidiq3
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiAikawaMita
 
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxFRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxDwiHmHsb1
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxTULUSHADI
 
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAkompilasikuliahd3TLM
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaYosuaNatanael1
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptssuserbb0b09
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyIkanurzijah2
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanB117IsnurJannah
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024PyrecticWilliams1
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxDwiDamayantiJonathan1
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptAcephasan2
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...NenkRiniRosmHz
 

Dernier (20)

Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxFRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 

Pasien safety

  • 1. Sejak dipublikasikannya laporan mengenai tingginya tingkat kesalahan medis di pelayanan kesehatan dalam buku “To Err is Human” dan “Crossing Quality Chasm” oleh Institute of Medicine, perhatian terhadap isu mutu pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien menjadi sangat meningkat. Sejak saat itu pula scope penelitian dan ilmu manajemen terkait mutu dan keselamatan pasien menjadi semakin luas dan kompleks. Kini diketahui bahwa pelayanan kesehatan pada umumnya tidak efisien, manajemen klinis pasien tidak efektif karena kepatuhan pada standar klinis juga masih rendah. Dengan semakin banyaknya RS yang melakukan audit klinis dan mengikuti surveilans penyebab kematian, maka kini diketahui bahwa proporsi kematian akibat kesalahan medis dan kejadian yang tidak diharapkan juga sangat besar. Oleh karena itu professional kesehatan dari berbagai bidang perlu memahami teori-teori dan metode-metode esensial untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan meningkatkan keselamatan pasien. Cluster Safety and Quality in Health Care ini ditujukan untuk professional kesehatan yang bekerja di institusi pelayanan kesehatan dan berfokus pada pengembangan pengetahuan, ketrampilan dan metode-metode yang diperlukan dalam pengembangan mutu sistem pelayanan kesehatan. Topik penelitian yang dibahas dalam klaster ini berpilar pada enam dimensi mutu pelayanan kesehatan menurut WHO, yaitu: acceptable/patient-centred, effective, efficient, accessible, equitable, dan safe. Dasar Teori Mutu Untuk mengukur mutu pelayanan kesehatan diperlukan penilaian terhadap manfaat yang diperoleh pasien atau masyarakat dari pelayanan kesehatan. Masalah mutu telah ditekankan oleh Aristoteles dalam salah satu tulisannya, “We are what we repeatedly do; excellence, then, is not an act but a habit”. Shewhart control chart Pengukuran mutu berdasarkan teori manajemen modern dimulai dari dunia industri senjata paska perang dunia ke II dengan diperkenalkannya Shewhart’s control chart pada tahun 1930an. Grafik pada control chart ini mengindikasikan apakah proses masih terkontrol atau sudah di luar kontrol. Teori ini dikembangkan lebih lanjut oleh Taguchi yang memperkenalkan prinsip bahwa produk yang bermutu adalah produk yang dibuat sesuai dengan spesifikasi dan terlalu banyaknya variasi akan berdampak negatif terhadap mutu dan biaya. Selanjutnya muncul konsep Lean dari James P. Womack yang bertujuan untuk memaksimalkan nilai suatu produk dengan meminimalkan biaya akibat proses atau penggunaan sumber daya yang tidak efisien.
  • 2. Teori Deming dan Juran Paska perang dunia ke II, terjadi revolusi mutu dengan diperkenalkannya konsep Plan-Do- Check-Act (PDCA) oleh W. Edwards Deming dan Joseph M. Juran di Jepang . Menurut Deming ada empat hal yang harus diperhatikan dalam peningkatan mutu, yaitu: appreciation for a system, knowledge about variation, theory of knowledge, danpsychology. Oleh karena itu pendekatan Deming tidak hanya berfokus pada produk outcome melainkan juga seluruh proses dalam organisasi dan SDM yang terlibat di dalamnya. Total Quality Management (TQM) Sektor industri di AS merespon revolusi mutu ini dengan memperkenalkan Total Quality Management (TQM) pada tahun 70an. TQM terdiri dari tiga paradigma, yaitu Total yang berarti melibatkan seluruh organisasi, supply chain dan product life cycle; Quality yang berarti mutu yang diterima konsumen dan mutu yang diterima pengelola atau pemegang saham sebagai hasil investasi;dan Management yang terdiri dari langkah-langkah manajemen seperti perencanaan, organisasi, control, kepemimpinan, staf, penyediaan, dan pengendalian sumber daya. Tujuan utama implementasi TQM adalah untuk mengurangi variasi dalam semua proses sehingga bisa dicapai konsistensi yang lebih baik. Upaya untuk mengurangi variasi proses dan meminimalkan defek atau efek yang tidak diharapkan semakin berkembang dengan munculnya teori Six Sigma dan Lean Management. Standar mutu di bidang pelayanan kesehatan Di bidang pelayanan kesehatan, Florence Nightingale meletakkan pondasi mutu untuk pertama kalinya dengan memperkenalkan penggunaan standar keperawatan yang berdampak pada penurunan angka kematian di RS secara drastis. Di tahun 1910, American Medical Association (AMA) membuat laporan permasalahan mutu di rumah sakit dan pendidikan kedokteran yang kemudian mendorong disusunnya Standar Pelayanan Minimum di Rumah Sakit untuk pertama kalinya pada tahun 1917. Untuk menilai apakah Rumah Sakit sudah menerapkan standar pelayanan minimum, beberapa asosiasi profesi kedokteran bergabung untuk membentuk Joint Commission of Accreditation of Hospitals. Sejak itu berbagai macam upaya peningkatan mutu mulai dilakukan untuk mencapai standar pelayanan minimal, tidak hanya di Amerika tetapi meluas ke semua negara maju dan berkembang di dunia. Donabedian Model Di awal tahun 1980an, Avedis Donabedian memperkenalkan konsep untuk mengevaluasi mutu pelayanan kesehatan yang terdiri dari Struktur, Proses, dan Outcome. Struktur adalah konteks dimana terjadi pelayanan kesehatan, termasuk bangunan rumah sakit, staf, pembiayaan rumah
  • 3. sakit, dan peralatan yang dimiliki RS. Proses adalah transaksi antara pasien dan semua provider kesehatan dalam proses pelayanan kesehatan dan outcomes adalah pengaruh dari pelayanan kesehatan terhadap status kesehatan pasien dan populasi di sekitarnya. Research Agenda in the Safety and Quality in Healthcare Isu-isu Global Lembaga internasional seperti WHO atau lembaga penjamin mutu di negara-negara maju seringkali menjadi pencetus isu-isu global untuk peningkatan mutu di penyedia layanan kesehatan di negara maju lainnya dan juga di negara berkembang. Isu-isu yang diangkat antara lain berbagai macam inisiatif keselamatan pasien, manajemen risiko, hand hygiene, safe surgery, dan lain-lain. Selain itu beberapa institusi internasional juga telah mempublikasikan beberapa index mutu kesehatan dan menjadi lembaga penilai mutu berdasarkan beberapa indikator di banyak rumah sakit. Berbagai contoh program peningkatan mutu yang telah dikembangkan oleh organisasi-organisasi internasional tersebut bisa juga direplikasi ide dan konsepnya untuk dijadikan topik penelitian di Indonesia. Contoh pertanyaan penelitian:  Bagaimana kepatuhan dokter dan perawat untuk cuci tangan dengan kejadian angka infeksi MRSA di unit perawatan intensif rumah sakit?  Bagaimana implementasi safe surgery checklist di rumah sakit di Indonesia? Apa saja kendala implementasinya dan bagaimana dampaknya terhadap outcome klinis pasien? Kebijakan terkait mutu pelayanan kesehatan Indonesia termasuk salah satu negara yang aktif melakukan perubahan dalam sistem kesehatan, misalnya dalam hal sistem pembiayaan kesehatan nasional dengan diberlakukannya Sistem Jaminan Kesehatan Nasional di 2014, penerapan sistem BLU, dan desentralisasi pemerintahan. Perubahan kebijakan di tingkat nasional akan mempengaruhi mutu pelayanan kesehatan, termasuk mutu luaran klinisnya. Oleh karena itu diperlukan kebijakan-kebijakan khusus untuk menjamin mutu pelayanan dan mutu klinis di rumah sakit. Kebijakan ini bisa berasal dari internal dan eksternal rumah sakit atau fasilitas kesehatan. Misalnya kewajiban rumah sakit untuk mengikuti penilaian akreditasi rumah sakit nasional atau internasional, seperti yang dikelola oleh Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS) dan Joint Commission International (JCI). Bisa juga berupa kebijakan-kebijakan internal rumah sakit terkait dengan implementasi program
  • 4. keselamatan pasien dan juga keselamatan karyawan rumah sakit. Dampak berbagai macam kebijakan terhadap performa klinis dan manajemen pelayanan kesehatan, termasuk dampaknya terhadap kepuasan pasien dan tenaga kesehatan juga menjadi aspek menarik yang bisa diteliti. Contoh pertanyaan penelitian  Bagaimana karakteristik dan proses leadership mempengaruhi pencapaian akreditasi rumah sakit?  Bagaimana proses pembentukan kebijakan di rumah sakit untuk mendukung tercapainya akreditasi JCI? Patient Safety and Risk Management Patient safety atau keselamatan pasien menjadi perhatian utama dalam pelayanan kesehatan karena semakin banyak terjadi kejadian yang tidak diharapkan yang mengakibatkan kematian, kecacatan, dan kerugian biaya yang tidak sedikit bagi penyedia pelayanan kesehatan. Berbagai macam inisiatif telah banyak dikembangkan untuk mengurangi kejadian yang tidak diharapkan dan meningkatkan keselamatan pasien. Salah satu cara termudah untuk mengetahui kejadian yang tidak diharapkan adalah dengan pelaporan aktif petugas kesehatan, akan tetapi ada banyak hal-hal yang menghambat petugas untuk bisa segera melaporkan kejadian yang tidak diharapkan tersebut. Untuk bisa mengukur seberapa aman rumah sakit/fasilitas pelayanan kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan pada pasien dan seberapa baik fasilitas pelayanan kesehatan tersebut menjamin keselamatan pasien diperlukan keahlian untuk mengukur insidensi kejadian yang tidak diharapkan, mengukur insidensi/prevalensi terjadinya error, melakukan root cause analysis, failure mode and effect analysis, selain berbagai metode analisis lainnya. RS atau penyedia pelayanan juga dapat mengukur dampak dari tindakan yang tidak atau kurang bermutu dan biaya yang disebabkannya. Selain itu manajemen juga harus menjamin bahwa risiko bisa dikomunikasikan dengan baik kepada pasien, kepada sesama petugas kesehatan, kepada manajemen dan masyarakat umum. Contoh pertanyaan penelitian:  Bagaimana pencapaian indicator patient safety di rumah sakit dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya?  Bagaimana peran pasien dalam mendukung program patient safety?  Metode apa yang paling efektif untuk mengidentifikasi terjadinya adverse event atau insiden terkait patient safety di rumah sakit? Medication safety Medication safety menjadi salah satu bagian dari paradigm patient safety. Jumlah pemakaian obat akan semakin meningkat dengan ditemukannya obat-obat baru, karakteristik masyarakat
  • 5. yang semakin menua dan menderita beberapa penyakit sehingga membutuhkan lebih banyak obat dan meningkatkan resiko terjadinya interaksi obat, pemberian obat yang tidak perlu atau tidak sesuai indikasi karena ketidaktahuan atau karena dorongan ekonomi, penggunaan obat-obat herbal, dan lain-lain. Selain itu saat ini juga mulai berkembang penggunaan sistem-sistem untuk mengurangi terjadinya medication error antara lain dengan implementasi system Computerized Physicians Order Entry (CPOE) dan berbagai manajemen obat modern. Dampak terhadap medication safety, analisis biaya, kepatuhan terhadap pedoman pengobatan, kepatuhan pasien, dan lain-lain, adalah topik-topik yang potensial untuk diteliti. Contoh pertanyaan penelitian:  Bagaimana implementasi 6 benar dalam pemberian obat pasien rawat inap?  Bagaimana RS menerapkan sistem untuk mengidentifikasi adverse drug reaction sedini mungkin?  Bagaimana RS menerapkan sistem untuk mengurangi variasi pemberian jenis obat pada pasien?  Bagaimana dokter beradaptasi terhadap perubahan pola pembiayaan kesehatan pasien di era SJKN? Data for Quality Improvement Data adalah faktor esensial untuk mengukur mutu pelayanan kesehatan. Pengumpulan data secara sistematis masih jarang dilakukan karena berbagai macam faktor penghambat. Pemilihan dan penetapan indikator mutu juga masih menjadi masalah, karena banyak yang hanya berfokus pada indikator-indikator standar nasional dan tidak mengenal indikator-indikator mutu internasional. Fenomena lain adalah tidak digunakannya data yang ada untuk menilai performa pelayanan kesehatan karena merasa tidak mampu menganalisisnya. Selain itu di negara maju mulai banyak institusi yang mempublikasi data performa rumah sakit sehingga masyarakat bisa memutuskan rumah sakit mana yang menjadi pilihannya. Publikasi data performa rumah sakit ini terbukti mampu mendorong rumah sakit meningkatkan mutunya. Akan tetapi hal ini belum menjadi perhatian khusus di Indonesia. Topik-topik terkait pemanfaatan data untuk peningkatan mutu pelayanan kesehatan juga menjadi prioritas penelitian. Contoh pertanyaan penelitian:  Bagaimana akurasi data pelaporan rutin RS (data RL) ke pusat, dampak dan faktor-faktor yang mempengaruhinya?  Bagaimana RS memanfaatkan data laporan rutin untuk peningkatan mutu rumah sakit?  Bagaimana RS memanfaatkan data klaim jaminan kesehatan nasional ke BPJS untuk pengambilan kebijakan didalam RS?  Bagaimana dokter memanfaatkan hasil penelitian untuk meningkatkan mutu pelayanan klinisnya?
  • 6. Clinical management Bagi praktisi klinis, penelitian-penelitian terkait dengan manajemen klinik juga menjadi topik yang bisa diangkat untuk penelitian doktoral. Antara lain penyusunan clinical guideline dan standar pengobatan, penggunaan decision support tools, analisis pengambilan keputusan klinis, pengukuran outcome klinis pasien berdasarkan indikator-indikator klinis, berbagai macam proses dalam pelayanan kesehatan, seperti waktu tunggu, kepatuhan pada pedoman, praktik hygiene dan sanitasi, teamwork, komunikasi, 8 waste dalam konsep lean hospital, telemedicine, readmission, length of stay, adverse effects, medical error, dan lain-lain. Salah satu topik yang menjadi isu global saat ini adalah pengendalian penyakit tidak menular/kronik, seperti diabetes, penyakit kardiovaskular, dan lain-lain. Di negara maju telah banyak penelitian mengenai implementasi chronic care model untuk pengendalian penyakit tidak menular, akan tetapi belum banyak informasi dari negara berkembang seperti Indonesia. Contoh pertanyaan penelitian:  Bagaimana dampak SJKN terhadap peningkatan pasien yang dirawat ulang (readmisi)?  Bagaimana keberlangsungan terapi (continuity of care) pasien penyakit kronis di era SJKN? Quality Management System Penelitian di bidang quality management system berfokus pada aplikasi-aplikasi teori manajemen mutu di fasilitas pelayanan kesehatan. Teori yang digunakan bisa merupakan teori- teori yang telah banyak digunakan di dunia kesehatan, seperti teori dari Avedis Donabedian, maupun teori-teori mutu yang dikembangkan di dunia industry. Bagaimana aplikasi teori dapat mempengaruhi system pelayanan kesehatan dan dampaknya terhadap outcome klinis, finansial, kepuasan kerja karyawan, adalah topik penting yang bisa diteliti. Clinical Governance Clinical Governance adalah suatu sistem dimana organisasi bertanggung jawab untuk terus menerus meningkatkan kualitas pelayanan dan menjaga standar pelayanan yang tinggi dengan menciptakan lingkungan yang supportif. Clinical governance berfokus pada pasien, informasi, mutu, staf, dan kepemimpinan. Aplikasi evidence based performance indicators dan pengukuran performance management menjadi komponen penting dalam clinical governance. Contoh pertanyaan penelitian:  Dampak dari penerapan tim aksi cepat di unit perawatan intensif terhadap mutu luaran klinis
  • 7.  Bagaimana ketepatan dan kecepatan pengantaran hasil pemeriksaan laboratorium di rumah sakit?  Bagaimana pendekatan yang paling baik untuk melakukan perubahan perilaku staf untuk implementasi program ventilator bundle di ICU? Audit & Monitoring Mutu Audit dan monitoring mutu menjadi bagian yang tidak terpisahkan untuk menjamin pelayanan yang aman dan bermutu. Saat ini sebagian besar RS hanya melakukan audit rutin yang harus dilaporkan kepada kementerian kesehatan. Belum banyak RS yang melakukan audit secara rutin untuk peningkatan mutu pelayanan kesehatan yang spesifik. Proses pelaksanaan audit juga masih bervariasi sehingga kualitas data dan interpretasi hasil audit juga masih menjadi masalah sehingga perlu adanya monitoring mutu audit. Ada berbagai macam faktor yang memfasilitasi dan menghambat proses audit yang efektif. Faktor-faktor ini terkait dengan ketersediaan sumber daya manusia, kualitas data rekam medis, waktu, biaya, dan lain-lain. Contoh pertanyaan penelitian:  Bagaimana clinical pathway meningkatkan kepatuhan terhadap standar pelayanan medis?  Bagaimana proses pengembangan clinical pathway di rumah sakit dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya?  Audit penatalaksanaan bayi baru lahir di kamar bersalin/NICU dan dampaknya terhadap angka infeksi nosocomial pada bayi baru lahir. Patient value Pasien menjadi fokus utama dalam pelayanan kesehatan dan menjadi salah satu bagian dari indikator mutu. Banyak upaya-upaya peningkatan mutu yang mulai melibatkan pasien, antara lain dengan mengukur keaktifan pasien dalam proses pengobatan, antara lain dengan mengingatkan dokter atau perawat untuk mematuhi pedoman pengobatan, kemandirian pasien dalam mengelola penyakitnya, kepuasan pasien, keterlibatan pasien dalam pengambilan keputusan klinis, pelayanan klinis yang terintegrasi/patient centred care, dan kepercayaan masyarakat pada institusi kesehatan. Contoh pertanyaan penelitian:  Bagaimana mengintegrasikan harapan pasien dengan kewajiban dokter untuk memenuhi standar pelayanan medis?  Bagaimana partisipasi pasien, keluarga pasien dan dokter dalam mengambil keputusan medis?  Bagaimana penilaian pasien terhadap moral hazard yang dilakukan dokter untuk kepentingan pasien?
  • 8. Kesenjangan akses pada pelayanan kesehatan Kesenjangan adalah masalah yang dihadapi oleh negara maju dan berkembang saat ini. Kesenjangan dalam pelayanan kesehatan semakin mengemuka jika mempertimbangkan masalah geografi dan akses transportasi di Indonesia, kesenjangan ekonomi antar daerah di Indonesia juga mempertajam kesenjangan masyarakat dalam mengakses pelayanan kesehatan. Pada masyarakat yang sudah memiliki kemudahan akses pelayanan kesehatan, masih terdapat resiko kesenjangan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, antara lain karena perbedaan system pembiayaan yang digunakan, perbedaan kelas perawatan, perbedaan provider, perbedaan teknologi kesehatan dan faktor-faktor social lainnya. Contoh pertanyaan penelitian:  Bagaimana perbandingan continuity of care untuk penyakit kronis berdasarkan model pembiayaan yang digunakan pasien?  Bagaimana kesenjangan tingkat keselamatan pasien pada level pelayanan kesehatan yang berbeda? Health Technology Assessment (HTA) HTA adalah satu bidang analisis kebijakan multi disipliner yang meneliti implikasi medis, ekonomis, sosial, dan etik dari penggunaan teknologi dalam pelayanan kesehatan. Bidang ini juga menjadi jembatan antara penelitian dengan pengambilan keputusan oleh praktisi klinis. Analisis epidemiologi, health economics, dan evaluasi impak social bisa digunakan dalam proses HTA. Contoh pertanyaan penelitian:  Bagaimana dampak HTA terhadap efisiensi biaya kesehatan?  Bagaimana unit cancer di RS mengadopsi teknologi baru (termasuk obat) untuk meningkatkan mutu klinisnya? Budaya Mutu Organisasi yang mengutamakan mutu akan membangun dan menjaga budaya mutu. Hal ini bisa tercermin dari terdapatnya hubungan antara organisasi rumah sakit dengan mutu pelayanan pasien, terdapat tim multidisiplin, terdapat system untuk memonitor mutu secara berkelanjutan, perilaku organisasi yang bermutu, terdapat system pendidikan, pelatihan dan pembelajaran berkelanjutan, dan budaya safety di semua bidang. Organisasi yang baik juga akan menantang
  • 9. dirinya sendiri untuk terus meningkatkan mutu dengan mengikuti kompetisi-kompetisi terkait patient safety atau membuka data performa rumah sakitnya kepada publik. Contoh pertanyaan penelitian:  Bagaimana dampak implementasi JKN terhadap budaya keselamatan pasien di unit rawat darurat?  Bagaimana menggunakan data untuk mengukur budaya patient safety di rumah sakit? Safety of clinical environment Keselamatan pasien sangat dipengaruhi oleh kondisi hygiene dan sanitasi dari fasilitas pelayanan, perilaku tenaga kesehatan, dan keterlibatan pasien. Angka kematian akibat infeksi nosocomial atau infeksi yang didapat pasien akibat praktek yang tidak higienis cukup tinggi dan pada umumnya berdampak pada pemanjangan lama rawat inap sehingga biaya perawatan menjadi lebih tinggi. Banyak hal yang membutuhkan perhatian khusus terkait dengan keselamatan lingkungan klinis, antara lain Healthcare associated infection control, Hygiene management, Waste management, Occupational hazard, Adherence to personal protective equipment, Physical safety, and Hospital design. Contoh pertanyaan penelitian:  Bagaimana angka kuman di ruang rawat inap dan dampaknya terhadap kejadian infeksi nosocomial?  Bagaimana kepatuhan RS terhadap manajemen limbah medis dan dampaknya terhadap lingkungan?  Bagaimana manajemen bahan dan alat hygiene dan sanitasi di RS dan dampaknya terhadap angka infeksi nosocomial?