SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  14
KARYA TULIS 
KURANGNYA PEMERATAAN PENDIDIKAN 
DI INDONESIA 
Disusun Untuk 
Memenuhi Tugas Bahasa Indonesia Semester Genap Tahun 2014 
Disusun oleh : 
NAMA : KOMANG BUDIARTA 
NISN : 9984799047 
Guru Pembimbing : 
KASIYATI, S.Pd. 
SMP NEGERI 2 LALAN 
TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014
KATA PENGANTAR 
Segala puji bagi Tuhan semesta alam yang senantiasa menjaga umatnya dari 
segala penyakit serta memberikan yang terbaik untuk masing-masing umat. Saya 
bersyukur, karya tulis ini dapat selesai, meskipun banyak sekali kesulitan dan 
hambatan, selama dalam pengerjaannya. 
Saya berterima kasih kepada Kepala SMP Negeri 2 Lalan atas segala 
fasilitas yang saya terima di sekolah, selanjutnya kepada Ibu Kasiyati, S.Pd yang 
telah membimbing pengerjaan karya tulis ini dan kepada Guru-Guru SMP Negeri 
2 Lalan yang sangat luar biasa memberikan sumbangsih untuk pendidikan. 
Kepada teman-teman di kelas IX, saya berterima kasih atas masukan dari kalian 
semua. 
Karya tulis ini saya ambil dari referensi di buku dan media elektronik, 
bahwasanya pendidikan di negeri ini masih kurang merata. Baik dalam kualitas 
maupun dalam distribusi. 
Saya sadari, kesempurnaan masih terlampau jauh dari karya tulis ini. 
Semoga kritik dan saran pembaca dapat menyempurnakanya. 
ii 
Lalan, Mei 2014 
Penulis 
KOMANG BUDIARTA
DAFTAR ISI 
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i 
KATA PENGANTAR ................................................................................ ii 
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii 
iii 
BAB I PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang ................................................................ 1 
1.2 Rumusan Masalah ........................................................... 2 
1.2 Tujuan ............................................................................ 2 
BAB II PEMBAHASAN 
2.1 Pengertian Pemerataan Pendidikan ................................. 3 
2.2 Kondisi Pemerataan Pendidikan di Indonesia ................ 4 
2.3 Upaya Pemerintah Dalam Melakukan Pemerataan 
Pendidikan ...................................................................... 5 
2.4 Tingkat Keberhasilan Upaya Pemerintah dalam Mengatasi 
Pemerataan Pendidikan di Indonesia .............................. 7 
BAB III PENUTUP 
3.1 Kesimpulan ..................................................................... 9 
3.2 Saran .............................................................................. 10 
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 11
BAB I 
PENDAHULUAN 
iv 
1.1 Latar Belakang 
Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang bersifat umum bagi setiap 
manusia dimuka bumi ini. Pendidikan tidak terlepas dari segala kegiatan 
manusia. Dalam kondisi apapun manusia tidak dapat menolak efek dari 
penerapan pendidikan. Pendidikan diambil dari kata dasar didik, yang 
ditambah imbuhan menjadi mendidik. Mendidik berarti memelihara atau 
memberi latihan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Dari pengertian 
ini didapat beberapa hal yang berhubungan dengan Pendidikan. 
Pada dasarnya setiap kegiatan yang dilakukan akan menimbulkan dua 
macam dampak yang saling bertentangan. Kedua dampak itu adalah dampak 
positif dan dampak negatif. Dampak positif adalah segala sesuatu yang 
merupakan harapan dari pelaksanaan kegiatan tersebut, dengan kata lain 
dapat disebut sebagai ’Tujuan’. Sedangkan dampak negatif adalah segala 
sesuatu yang bukan merupakan harapan dalam pelaksanaan kegitan tersebut, 
sehingga dapat disebut sebagai hambatan atau masalah yang ditimbulkan. 
Jika peristiwa di atas dihubungkan dengan pendidikan, maka 
pelaksanaan pendidikan akan menimbulkan dampak negatif yang disebut 
sebagai masalah dan hambatan yang akan dihadapi. Hal ini akan lebih tepat 
bila disebut sebagai permasalahan Pendidikan. Istilah permasalahan 
pendidikan diterjemahkan dari bahasa inggris yaitu “problem“. Masalah 
adalah segala sesuatu yang harus diselesaikan atau dipecahkan. Sedangkan 
kata permasalahan berarti sesuatu yang dimasalahkan atau hal yang 
dimasalahkan. Jadi Permasalahan pendidikan adalah segala-sesuatu hal yang 
merupakan masalah dalam pelaksanaaan kegiatan pendidikan. 
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Permasalahan 
Pendidikan Indonesia adalah segala macam bentuk masalah yang dihadapi 
oleh program-program pendidikan di negara Indonesia. Adapun 
permasalahan khusus dalam dunia pendidikan yaitu:
1. Rendahnya sarana fisik, 
2. Rendahnya kualitas guru, 
3. Rendahnya kesejahteraan guru, 
4. Rendahnya prestasi siswa, 
5. Rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan, 
6. Rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan, 
7. Mahalnya biaya pendidikan. 
Dalam makalah ini akan saya bahas masalah pendidikan tentang 
“Kurangnya Pemerataan Pendidikan di Indonesia”. Kurang meratanya 
pendidikan di Indonesia menjadi suatu masalah klasik yang hingga kini 
belum ada langkah-langkah strategis dari pemerintah untuk menanganinya. 
v 
1.2 Rumusan Masalah 
Berdasarkan latar belakang, maka yang menjadi permasalahan dan 
diungkapkan dalam paper ini adalah : 
“Bagaimana kondisi pemerataan pendidikan di Indonesia dan apa 
upaya-upaya yang dilakukan pemerintah telah berhasil ?” 
1.3 Tujuan Penulisan 
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah : 
a) Untuk mengetahui arti dari pengertian pemerataan pendidikan 
b) Untuk mengetahui bagaimana kondisi pemerataan pendidikan di 
Indonesia. 
c) Untuk mengetahui bagaimana upaya pemerintah dalam melakukan 
pemerataan pendidikan di Indonesia. 
d) Untuk mengetahui bagaimana keberhasilan dari pemerintah dalam 
e) melakukan pemerataan pendidikan di Indonesia.
BAB II 
PEMBAHASAN 
2.1 Pengertian Pemerataan Pendidikan 
Pemerataan pendidikan telah mendapat perhatian sejak lama terutama 
di negara-negara berkembang. Hal ini tidak terlepas dari makin tumbuhnya 
kesadaran bahwa pendidikan merupakan peran penting dalam pembangunan 
bangsa. 
Pemerataan pendidikan mencakup dua aspek penting yaitu persamaan 
kesempatan untuk memperoleh pendidikan dan keadilan dalam memperoleh 
pendidikan yang sama dalam masyarakat. Akses terhadap pendidikan yang 
merata berarti semua penduduk usia sekolah telah memperoleh kesempatan 
pendidikan, sementara itu akses terhadap pendidikan telah adil jika antar 
kelompok bisa menikmati pendidikan secara sama. 
Menurut UUD 1945 pemerintah berkewajiban memenuhi hak 
warganegara dalam memperoleh pendidikan untuk meningkatkan kualitas 
hidup bangsa. Ini berati pemerintah harus bisa memberikan pendidikan 
kepada seluruh rakyat Indonesia bukan hanya untuk rakyat tertentu yang 
mampu sedangkan untuk rakyat yang kurang mampu tidak memperoleh 
pendidikan. Pemerintah bertanggung jawab dalam mencerdaskan kehidupan 
bangsa dan menciptakan kesejahteraan umum. Pendidikan menjadi landasan 
kuat yang diperlukan untuk meraih kemajuan bangsa di masa depan, bahkan 
lebih penting lagi sebagai bekal dalam menghadapi era global yang sarat 
dengan persaingan antarbangsa yang berlangsung sangat ketat. Dengan 
demikian, pendidikan menjadi syarat mutlak yang harus dipenuhi karena ia 
merupakan faktor determinan bagi suatu bangsa untuk bias memenangi 
kompetisi global. 
vi
2.2 Kondisi Pemerataan Pendidikan di Indonesia 
Saat ini kondisi pendidikan di Indonesia masih belum merata. 
Misalnya saja di kota-kota besar disana sarana dan prasarana pendidikan 
disana sudah sangat maju. Sedangkan di desa-desa hanya mengandalkan 
sarana dan prasarana seadanya. Bukan hanya masyarakat di desa saja yang 
masih tertinggal pendidikannya. Daerah-daerah di Indonesia timur bukan 
hanya sarana dan prasarana yang kurang tapi juga kurangnya tenaga 
pengajar sehingga sekolah-sekolah disana masih membutuhkan guru-guru 
dari daerah-daerah lain. Walaupun ada warganegara Indonesia yang tinggal 
di kota-kota besar tapi karena mereka termasuk ke dalam warganegara yang 
kurang mampu sehingga mereka tidak bisa merasakan pendidikan. Banyak 
anak-anak yang masih di bawah umur sudah bekerja untuk membantu orang 
tua mereka dalam mempertahankan hidupnya. 
Untuk itu, agenda penting yang harus menjadi prioritas adalah 
peningkatan pemerataan pendidikan, terutama bagi kelompok masyarakat 
miskin dan masyarakat terpencil yang berjumlah sekitar 38,4 juta atau 17,6 
persen dari total penduduk Indonesia. Sejak tahun 1984, pemerintah 
Indonesia secara formal telah mengupayakan pemerataan pendidikan 
Sekolah Dasar, dilanjutkan dengan wajib belajar pendidikan sembilan tahun 
mulai tahun 1994. Upaya-upaya ini nampaknya lebih mengacu pada 
perluasan kesempatan untuk memperoleh pendidikan (dimensi equality of 
access). Di samping itu pada tahapan 
selanjutnya pemberian program beasiswa (dimensi equality of 
survival) menjadi upaya yang cukup mendapat perhatian dengan mendorong 
keterlibatan masyarakat melalui Gerakan Nasional Orang Tua Asuh. 
Program beasiswa ini semakin intensif ketika terjadi krisis ekonomi, dan 
dewasa ini dengan Program BOS untuk Pendidikan dasar. Hal ini 
menunjukan bahwa pemerataan pendidikan menuntut pendanaan yang 
cukup besar tidak hanya berkaitan dengan penyediaan fasilitas tapi juga 
pemeliharaan siswa agar tetap bertahan mengikuti pendidikan di sekolah. 
vii
Menurut Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) Tahun 1999-2004 
(TAP MPR No. IV/MPR/1999) mengamanatkan, antara lain: 
a) Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh 
pendidikan yang bermutu tinggi bagi seluruh rakyat Indonesia menuju 
terciptanya manusia Indonesia yang berkualitas tinggi dengan 
peningkatan anggaran pendidikan secara berarti, 
b) Meningkatkan mutu lembaga pendidikan yang diselenggarakan baik 
oleh masyarakat maupun pemerintah untuk menetapkan sistem 
pendidikan yang efektif dan efisien dalam menghadapi perkembangan 
ilmu pengetahuan, teknologi, olah raga dan seni. 
Ini Sejalan dengan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan 
Nasional, pasal 5 ayat (1) menyatakan bahwa “Setiap warga negara 
mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu”, 
dan pasal 11, ayat (1) menyatakan “Pemerintah dan Pemerintah Daerah 
wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin 
terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa 
diskriminasi”. 
Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 mengamanatkan bahwa setiap 
warga negara berhak mendapatkan pendidikan guna meningkatkan kualitas 
dan kesejahteraan hidupnya. 
2.3 Upaya Pemerintah Dalam Melakukan Pemerataan Pendidikan 
Seperti yang sudah dijelaskan tadi pemerintah sebenarnya sudah 
mengupayakan pemerataan pendidikan sejak tahun 1984. Seperti mulai dari 
pemerataan pendidikan sekolah dasar, selanjutnya diikuti dengan wajib 
belajar 9 tahun sejak 2 Mei tahun 1994. Wajib belajar 9 tahun direncanakan 
tuntas pada tahun 2008 tapi sampai tahun 2006 masih banyak rakyat 
Indonesia yang belum dapat menyelesaikan sekolah dasar. 
Masih banyak lagi upaya-upaya pemerintah dalam melakukan 
pemerataan pendidikan salah satunya yaitu : 
viii
1) Pendidikan dari sekolah dasar (SD) sampai sekolah menengah pertama 
(SMP) tidak dipungut biaya. Ini diharapkan semua anak yang akan 
masuk SD dan SMP di seluruh Indonesia dapat bersekolah. 
2) Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan di seluruh sekolah 
ix 
dengan subsidi dari APBN. 
3) Melaksanakan revitalisasi serta penggabungan (regrouping) sekolah-sekolah 
terutama SD, agar tercapai efisiensi dan efektivitas sekolah yang 
didukung dengan fasilitas yang memadai. 
4) Membangun sarana dan prasarana yang memadai termasuk sarana 
olahraga untuk setiap sekolah baik yang di perkotaan maupun pedesaan 
sesuai kebutuhannya. 
5) Memberikan kepada siswa yang berprestasi dan/atau dari keluarga yang 
tidak mampu. Agar siswa dapat terus menuntut ilmu tanpa 
mempermasalahkan biaya pendidikan 
6) Untuk di Perguruan Tinggi harus meningkatkan kapasitas tampung, 
terutama untuk bidang-bidang yang menunjang kemajuan ekonomi, 
penguasaan sains dan teknologi, serta meningkatkan kualitas kehidupan. 
7) Mendorong peningkatan peran swasta melalui perguruan tinggi swasta. 
Ini agar kalau ada mahasiswa yang tidak mendapat perguruan tinggi bisa 
melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi swasta, tentu saja 
dengan mutu dan kualitas perguruan tinggi swasta harus bisa sesuai 
standar pemerintah. 
8) Menyebarkan kapasitas pendidikan tinggi secara geografis untuk 
mendukung pembangunan daerah serta memberi kesempatan bagi 
kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah termasuk kelompok 
masyarakat dari daerah bermasalah, dengan menyelenggarakan 
pembinaan perguruan tinggi sebagai pusat pertumbuhan di kawasan 
serta menyelenggarakan pembinaan program unggul di wilayah 
kedudukan perguruan tinggi. 
9) Menyebar lulusan guru-guru ke daerah-daerah yang masih minim tenaga 
pengajarnya. Agar tidak terjadi penumpukan lulusan guru di suatu 
daerah sehingga banyak lulusan guru yang bekerja di bukan 
keahliannya. Sedangkan di daerah lain masih kekurangan tenaga guru.
2.4 Tingkat Keberhasilan Upaya Pemerintah dalam Mengatasi Pemerataan 
x 
Pendidikan di Indonesia 
Dalam pemerataan pendidikan pemerintah telah berupaya 
mengatasinya namun upaya-upaya yang dilakukan pemerintah tidak 
semuanya berhasil. Masih banyak upaya pemerintah yang kurang berhasil 
bahkan bisa juga disebut gagal dalam pelaksanaannya. 
Upaya-upaya pemerintah yang masih kurang berhasil yaitu : 
1. Upaya pemerintah dalam pendidikan tingkat SD (Sekolah Dasar) sampai 
SMP (Sekolah Menengah Pertama) tidak di pungut biaya. Tapi di 
lapangan masih banyak sekolah-sekolah tersebut yang masih memungut 
biaya dalam pelaksanaan pendidikannya. Sekolah-sekolah tersebut 
beralasan kalau biaya tersebut untuk menggaji pegawai yang ada di 
sekolah tersebut dan masih banyak lagi alasan-alasan lainnya. 
2. Upaya pemerintah meningkatkan dalam meningkatkan sarana dan 
prasarana pendidikan di sekolah. Tapi dalam pelaksanaanya masih 
banyak sarana dan prasarana yang diberikan pemerintah kualitasnya 
masih kurang. Seperti tidak semua kelas memiliki layar proyektor yang 
bagus, masih banyaknya komputer-komputer di sekolah yang rusak, 
Alat-alat dan bahan-bahan laboratorium yang masih kurang sehingga 
praktikum yang dilakukan siswa masih sedikit bahkan tidak pernah sama 
sekali. 
3. Upaya regrouping (penggabungan) masih belum dilaksanakan dengan 
maksimal, pelaksanaannya masih dalam tahap percobaan sehingga 
masih belum dilaksanakan dengan menyeluruh. 
4. Upaya pemerintah dalam pembangunan sarana dan prasarana di sekolah-sekolah 
masih belum maksimal ini terbukti masih banyak sekola-sekolah 
yang sarana dan prasarananya masih kurang lengkap bahkan 
masih banyak sekolah-sekolah yang bangunannya masih kurang layak 
untuk di gunakan. 
5. Program beasiswa dari pemerintah masih banyak yang tidak tepat 
sasaran. Masih banyak siswa dan mahasiswa yang miskin dan 
berprestasi tidak dapat melanjutkan pendidikannya.
6. Sekarang perguruan tinggi telah menambah kapasitas daya tampung agar 
banyak mahasiswa yang dapat kuliah. Tentu saja hal ini harus 
mahasiswa yang diterima harus berkualitas. 
7. Banyak sekolah dan perguruan tinggi swasta yang kekurangan peserta 
didik karena banyak siswa dan mahasiswa baru yang lebih memilih 
sekolah dan perguruan tinggi negeri. Ini tentu saja akan merugikan 
sekolah dan perguruan tinggi swasta karena akan kekurangan peserta 
didik. Ini juga akibat komersialisasi pendidikan. Maksudnya sekolah dan 
perguruan tinggi negeri yang sudah elit terus dibuat semakin elit oleh 
pemerintah sehingga banyak orang tua yang berlomba-lomba untuk 
menyekolahkan anaknya di sekolah dan perguruan tinggi negeri 
tersebut. 
8. Dalam pembangunan perguruan tinggi negeri banyak terpusat di pulau 
Jawa sehingga banyak mahasiswa harus merantau jauh untuk 
mendapatkan pendidikan. Ini akan menyebabkan beban biaya orang tua 
mereka semakin berat. Pemerintah seharusnya memperbanyak 
membangun perguruan tinggi negeri di daerah-daerah agar mereka tidak 
perlu merantau jauh-jauh sehingga tidak terlalu membutuhkan banyak 
biaya. 
9. Upaya pemerintah dalam menyebarluaskan tenaga-tenaga pendidik 
masih belum terlaksana dengan maksimal karena masih banyak lulusan-lulusan 
guru yang ada di suatu daerah yang masih menganggur atau 
mengerjakan pekerjaan lain di luar kemampuannya karena lowongan 
guru sudah penuh. Sedangkan di daerah lain masih banyak juga yang 
kekurangan guru. Sehingga transfer guru diperlukan dari yang banyak 
lulusannya ke yang masih sedikit tenaga gurunya. 
xi
BAB III 
PENUTUP 
xii 
3.1 Kesimpulan 
Pendidikan di Indonesia memang masih kurang merata. Banyak 
daerah di Indonesia yang masih belum mendapat pendidikan yang 
memadai. Selain itu masyarakat Indonesia yang kurang mampu juga 
belum bisa mendapat pendidikan dengan mudah. Pendidikan hanya 
dirasakan oleh masyarakat yang mampu dan berada di kota-kota besar. Ini 
tentu saja bertentangan dengan yang diamanatkan dalam UUD 1945 yaitu 
Pemerintah berkewajiban untuk memenuhi hak setiap warga negara dalam 
memperoleh layanan pendidikan guna meningkatkan kualitas hidup bangsa 
Indonesia. 
Memang sejak tahun 1984 pemeritah telah melakukan upaya-upaya 
agar pendidikan di Indonesia bisa dirasakan seluruh rakyat Indonesia. 
Bahkan sejak tahun 1994 pemerintah telah mencanangkan wajib belajar 
sembilan tahun. Selain itu pemerintah juga telah melakukan upaya-upaya 
yang lain agar pendidikan di Indonesia bisa dirasakan oleh rakyat 
Indonesia. Upaya-upaya itu seperti : 
1) Pendidikan dari sekolah dasar (SD) sampai sekolah menengah pertama 
(SMP) tidak dipungut biaya. 
2) Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan di seluruh sekolah 
dengan subsidi dari APBN. 
3) Melaksanakan revitalisasi serta penggabungan (regrouping) sekolah-sekolah. 
4) Membangun sarana dan prasarana yang memadai termasuk sarana 
olahraga untuk setiap sekolah baik yang di perkotaan maupun 
pedesaan sesuai kebutuhanya. 
5) Memberikan kepada siswa yang berprestasi dan/atau dari keluarga 
yang tidak mampu. 
6) Untuk di Perguruan Tinggi harus meningkatkan kapasitas tampung, 
terutama untuk bidang-bidang yang menunjang kemajuan ekonomi, 
penguasaan sains dan teknologi, serta meningkatkan kualitas 
kehidupan.
7) Mendorong peningkatan peran swasta melalui perguruan tinggi swasta. 
8) Menyebarkan kapasitas pendidikan tinggi secara geografis untuk 
mendukung pembangunan daerah serta memberi kesempatan bagi 
kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah termasuk kelompok 
masyarakat dari daerah bermasalah, dengan menyelenggarakan 
pembinaan perguruan tinggi sebagai pusat pertumbuhan di kawasan 
serta menyelenggarakan pembinaan program unggul di wilayah 
kedudukan perguruan tinggi. 
9) Menyebar lulusan guru-guru ke daerah-daerah yang masih minim 
tenaga pengajarnya. 
Meskipun pemerintah telah berupaya keras agar pendidikan bisa 
merata dirasakan oleh semua penduduk Indonesia tapi upaya-upaya yang 
telah dilakukan pemerintah ternyata masih belum berhasil secara 
maksimal. Masih banyak kendala-kendala yang menyebabkan upaya-upaya 
pemerintah masih belum maksimal. Oleh karena itu kita sebagai 
masyarakat harus ikut membantu pemerintah misalnya seperti mengawasi 
penyaluran dana yang diberikan pemerintah ke daerah-daerah, menjaga 
dan merawat bangunan-bangunan sekolah agar dapat bertahan lama. 
xiii 
3.2 Saran 
Pemerintah perlu meningkatkan lagi upaya-upaya pemerataan 
pendidikan yang masih belum maksimal dan terus mengembangkan 
upaya-upaya yang telah berhasil. Masyarakat juga harus lebih aktif dalam 
mengawasi pendanaan dari pemerintah dan menjaga fasilitas yang sudah 
ada agar bisa dipakai lebih lama.
DAFTAR PUSTAKA 
Sudiyono. 2009. Regrouping Sebagai Upaya Efisiensi dan Efektivitas Pengelolaan 
Pendidikan. Yogyakarta. AP FIP UNY. 
xiv 
http://pendidikan indonesia.com

Contenu connexe

Tendances

Peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman dalam membangun integ...
Peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman dalam membangun integ...Peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman dalam membangun integ...
Peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman dalam membangun integ...salmaffn
 
Hubungan internasional dan organisasi internasional kelas xi
Hubungan internasional dan organisasi internasional kelas xiHubungan internasional dan organisasi internasional kelas xi
Hubungan internasional dan organisasi internasional kelas xiapotek agam farma
 
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa IndonesiaPancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa IndonesiaRiska Yuliatiningsih
 
Cita cita dan tujuan bangsa Indonesia
Cita cita dan tujuan bangsa IndonesiaCita cita dan tujuan bangsa Indonesia
Cita cita dan tujuan bangsa IndonesiaFirda Mawaddah Aulia
 
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basaLaporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basaFeren Jr
 
Makalah 4 PILAR KEBANGSAAN
Makalah 4 PILAR KEBANGSAANMakalah 4 PILAR KEBANGSAAN
Makalah 4 PILAR KEBANGSAANMardinalMatoda
 
Laporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam BasaLaporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam Basanurwiji
 
Buku Siswa PPKn Kelas IX Edisi Revisi 2017
Buku Siswa PPKn Kelas IX Edisi Revisi 2017Buku Siswa PPKn Kelas IX Edisi Revisi 2017
Buku Siswa PPKn Kelas IX Edisi Revisi 2017Muhamad Yogi
 
pergerakan nasional dan sumpah pemuda
pergerakan nasional dan sumpah pemudapergerakan nasional dan sumpah pemuda
pergerakan nasional dan sumpah pemudaabd_
 
Pesentasi pancasila(sila ke 5)
Pesentasi pancasila(sila ke 5)Pesentasi pancasila(sila ke 5)
Pesentasi pancasila(sila ke 5)Sapto Pandugo
 
Makalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
Makalah Pancasila era Pra KemerdekaanMakalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
Makalah Pancasila era Pra KemerdekaanSriwijaya University
 
Bab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babivBab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babivAlfan Fatoni
 
BUKU SISWA PPKn KELAS XII EDISI REVISI 2018
BUKU SISWA PPKn KELAS XII EDISI REVISI 2018BUKU SISWA PPKn KELAS XII EDISI REVISI 2018
BUKU SISWA PPKn KELAS XII EDISI REVISI 2018Muhamad Yogi
 
LAPORAN KEGIATAN STUDI WISATA KE BALI TAHUN 2016
LAPORAN KEGIATAN STUDI WISATA KE BALI TAHUN 2016LAPORAN KEGIATAN STUDI WISATA KE BALI TAHUN 2016
LAPORAN KEGIATAN STUDI WISATA KE BALI TAHUN 2016Yeni Rahayu
 
Makalah pancasila sebagai sistem filsafat
Makalah pancasila sebagai sistem filsafatMakalah pancasila sebagai sistem filsafat
Makalah pancasila sebagai sistem filsafatMujid Rical
 
Peristiwa rengasdengklok
Peristiwa rengasdengklokPeristiwa rengasdengklok
Peristiwa rengasdengklokrida rahmah
 
MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)
MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)
MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)rogensamuel
 

Tendances (20)

Peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman dalam membangun integ...
Peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman dalam membangun integ...Peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman dalam membangun integ...
Peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman dalam membangun integ...
 
Hubungan internasional dan organisasi internasional kelas xi
Hubungan internasional dan organisasi internasional kelas xiHubungan internasional dan organisasi internasional kelas xi
Hubungan internasional dan organisasi internasional kelas xi
 
Laporan fermentasi pembuatan yoghurt
Laporan fermentasi pembuatan yoghurtLaporan fermentasi pembuatan yoghurt
Laporan fermentasi pembuatan yoghurt
 
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa IndonesiaPancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
 
Cita cita dan tujuan bangsa Indonesia
Cita cita dan tujuan bangsa IndonesiaCita cita dan tujuan bangsa Indonesia
Cita cita dan tujuan bangsa Indonesia
 
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basaLaporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basa
 
Makalah 4 PILAR KEBANGSAAN
Makalah 4 PILAR KEBANGSAANMakalah 4 PILAR KEBANGSAAN
Makalah 4 PILAR KEBANGSAAN
 
ppt nilai - nilai pancasila masa kini
ppt nilai - nilai pancasila masa kinippt nilai - nilai pancasila masa kini
ppt nilai - nilai pancasila masa kini
 
Laporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam BasaLaporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam Basa
 
Buku Siswa PPKn Kelas IX Edisi Revisi 2017
Buku Siswa PPKn Kelas IX Edisi Revisi 2017Buku Siswa PPKn Kelas IX Edisi Revisi 2017
Buku Siswa PPKn Kelas IX Edisi Revisi 2017
 
pergerakan nasional dan sumpah pemuda
pergerakan nasional dan sumpah pemudapergerakan nasional dan sumpah pemuda
pergerakan nasional dan sumpah pemuda
 
Pesentasi pancasila(sila ke 5)
Pesentasi pancasila(sila ke 5)Pesentasi pancasila(sila ke 5)
Pesentasi pancasila(sila ke 5)
 
Makalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
Makalah Pancasila era Pra KemerdekaanMakalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
Makalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
 
Bab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babivBab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babiv
 
BUKU SISWA PPKn KELAS XII EDISI REVISI 2018
BUKU SISWA PPKn KELAS XII EDISI REVISI 2018BUKU SISWA PPKn KELAS XII EDISI REVISI 2018
BUKU SISWA PPKn KELAS XII EDISI REVISI 2018
 
LAPORAN KEGIATAN STUDI WISATA KE BALI TAHUN 2016
LAPORAN KEGIATAN STUDI WISATA KE BALI TAHUN 2016LAPORAN KEGIATAN STUDI WISATA KE BALI TAHUN 2016
LAPORAN KEGIATAN STUDI WISATA KE BALI TAHUN 2016
 
Makalah pancasila sebagai sistem filsafat
Makalah pancasila sebagai sistem filsafatMakalah pancasila sebagai sistem filsafat
Makalah pancasila sebagai sistem filsafat
 
Peristiwa rengasdengklok
Peristiwa rengasdengklokPeristiwa rengasdengklok
Peristiwa rengasdengklok
 
Resume kuliah tamu
Resume kuliah tamuResume kuliah tamu
Resume kuliah tamu
 
MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)
MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)
MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)
 

Similaire à Kurangnya pemerataan pendidikan di indonesia

LANDASAN PENDIDIKAN
LANDASAN PENDIDIKANLANDASAN PENDIDIKAN
LANDASAN PENDIDIKANharjunode
 
Nova nisa febrina (tugas eldarni)
Nova nisa febrina (tugas eldarni)Nova nisa febrina (tugas eldarni)
Nova nisa febrina (tugas eldarni)novanisa febrina
 
Nova nisa febrina (tugas eldarni)
Nova nisa febrina (tugas eldarni)Nova nisa febrina (tugas eldarni)
Nova nisa febrina (tugas eldarni)novanisa febrina
 
Makalah (permasalahan pendidikan)
Makalah (permasalahan pendidikan)Makalah (permasalahan pendidikan)
Makalah (permasalahan pendidikan)e pai
 
permasalahan makro dan permasalahan mikro
permasalahan makro dan permasalahan mikropermasalahan makro dan permasalahan mikro
permasalahan makro dan permasalahan mikromuhammadsucahyo
 
Tugas baru permasalahan makro dan permasalahan mikro
Tugas baru permasalahan makro dan permasalahan mikroTugas baru permasalahan makro dan permasalahan mikro
Tugas baru permasalahan makro dan permasalahan mikromuhammadsucahyo
 
Faktor yang Mempengaruhi Permasalahan Pendidikan
Faktor yang Mempengaruhi Permasalahan PendidikanFaktor yang Mempengaruhi Permasalahan Pendidikan
Faktor yang Mempengaruhi Permasalahan PendidikanHariyatunnisa Ahmad
 
TUGAS BAHASA INDONESIA "MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA"
TUGAS BAHASA INDONESIA "MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA"TUGAS BAHASA INDONESIA "MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA"
TUGAS BAHASA INDONESIA "MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA"meyta kharisma
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; MASALAH PEMERATAAN PENDIDIKAN ; WORO HANDAYANI
SOSIOLOGI PENDIDIKAN;  MASALAH PEMERATAAN PENDIDIKAN ; WORO HANDAYANISOSIOLOGI PENDIDIKAN;  MASALAH PEMERATAAN PENDIDIKAN ; WORO HANDAYANI
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; MASALAH PEMERATAAN PENDIDIKAN ; WORO HANDAYANIDadang DjokoKaryanto
 
Education for all
Education for allEducation for all
Education for alliwan Alit
 
Makalah Mahalnya pendidikan
Makalah Mahalnya pendidikanMakalah Mahalnya pendidikan
Makalah Mahalnya pendidikanAli Rohman
 
Makalah permasalahan pendidikan di
Makalah permasalahan pendidikan diMakalah permasalahan pendidikan di
Makalah permasalahan pendidikan diEko Pratiwiningsih
 
contoh makalah pendidikan
contoh makalah pendidikancontoh makalah pendidikan
contoh makalah pendidikanfenty_febriani
 
Permasalahan pendidikan - Muhammad Habibie Ramadhan
Permasalahan pendidikan - Muhammad Habibie RamadhanPermasalahan pendidikan - Muhammad Habibie Ramadhan
Permasalahan pendidikan - Muhammad Habibie RamadhanMuhammad Habibie Ramadhan
 

Similaire à Kurangnya pemerataan pendidikan di indonesia (20)

LANDASAN PENDIDIKAN
LANDASAN PENDIDIKANLANDASAN PENDIDIKAN
LANDASAN PENDIDIKAN
 
topik 5
topik 5topik 5
topik 5
 
Peningkatan mutu pendidikan
Peningkatan mutu pendidikanPeningkatan mutu pendidikan
Peningkatan mutu pendidikan
 
Nova nisa febrina (tugas eldarni)
Nova nisa febrina (tugas eldarni)Nova nisa febrina (tugas eldarni)
Nova nisa febrina (tugas eldarni)
 
Nova nisa febrina (tugas eldarni)
Nova nisa febrina (tugas eldarni)Nova nisa febrina (tugas eldarni)
Nova nisa febrina (tugas eldarni)
 
makalh pengantar pendidikan
makalh pengantar pendidikanmakalh pengantar pendidikan
makalh pengantar pendidikan
 
Makalah (permasalahan pendidikan)
Makalah (permasalahan pendidikan)Makalah (permasalahan pendidikan)
Makalah (permasalahan pendidikan)
 
permasalahan makro dan permasalahan mikro
permasalahan makro dan permasalahan mikropermasalahan makro dan permasalahan mikro
permasalahan makro dan permasalahan mikro
 
Tugas baru permasalahan makro dan permasalahan mikro
Tugas baru permasalahan makro dan permasalahan mikroTugas baru permasalahan makro dan permasalahan mikro
Tugas baru permasalahan makro dan permasalahan mikro
 
Tik tugas 4
Tik tugas 4Tik tugas 4
Tik tugas 4
 
Faktor yang Mempengaruhi Permasalahan Pendidikan
Faktor yang Mempengaruhi Permasalahan PendidikanFaktor yang Mempengaruhi Permasalahan Pendidikan
Faktor yang Mempengaruhi Permasalahan Pendidikan
 
TUGAS BAHASA INDONESIA "MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA"
TUGAS BAHASA INDONESIA "MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA"TUGAS BAHASA INDONESIA "MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA"
TUGAS BAHASA INDONESIA "MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA"
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; MASALAH PEMERATAAN PENDIDIKAN ; WORO HANDAYANI
SOSIOLOGI PENDIDIKAN;  MASALAH PEMERATAAN PENDIDIKAN ; WORO HANDAYANISOSIOLOGI PENDIDIKAN;  MASALAH PEMERATAAN PENDIDIKAN ; WORO HANDAYANI
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; MASALAH PEMERATAAN PENDIDIKAN ; WORO HANDAYANI
 
Education for all
Education for allEducation for all
Education for all
 
Makalah Mahalnya pendidikan
Makalah Mahalnya pendidikanMakalah Mahalnya pendidikan
Makalah Mahalnya pendidikan
 
Makalah permasalahan pendidikan di
Makalah permasalahan pendidikan diMakalah permasalahan pendidikan di
Makalah permasalahan pendidikan di
 
contoh makalah pendidikan
contoh makalah pendidikancontoh makalah pendidikan
contoh makalah pendidikan
 
Permasalahan pendidikan
Permasalahan pendidikanPermasalahan pendidikan
Permasalahan pendidikan
 
Makalah pendidikan di indonesia2
Makalah pendidikan di indonesia2Makalah pendidikan di indonesia2
Makalah pendidikan di indonesia2
 
Permasalahan pendidikan - Muhammad Habibie Ramadhan
Permasalahan pendidikan - Muhammad Habibie RamadhanPermasalahan pendidikan - Muhammad Habibie Ramadhan
Permasalahan pendidikan - Muhammad Habibie Ramadhan
 

Plus de ripto atmaja

Panduan penggunan latihan_mandiri_-_mahasiswa
Panduan penggunan latihan_mandiri_-_mahasiswaPanduan penggunan latihan_mandiri_-_mahasiswa
Panduan penggunan latihan_mandiri_-_mahasiswaripto atmaja
 
Laporan Praktik Magang Jurusan Pertanian SMK
Laporan Praktik Magang Jurusan Pertanian SMKLaporan Praktik Magang Jurusan Pertanian SMK
Laporan Praktik Magang Jurusan Pertanian SMKripto atmaja
 
KARYA ILMIA BUDIDAYA PADI (Oryza sativa) TANAM BENIH LANGSUNG ( TABELA ) DI D...
KARYA ILMIA BUDIDAYA PADI (Oryza sativa) TANAM BENIH LANGSUNG ( TABELA ) DI D...KARYA ILMIA BUDIDAYA PADI (Oryza sativa) TANAM BENIH LANGSUNG ( TABELA ) DI D...
KARYA ILMIA BUDIDAYA PADI (Oryza sativa) TANAM BENIH LANGSUNG ( TABELA ) DI D...ripto atmaja
 
Kode penyakit bpjs
Kode penyakit bpjsKode penyakit bpjs
Kode penyakit bpjsripto atmaja
 
Surat rujukan bpjs kesehatan
Surat rujukan bpjs kesehatanSurat rujukan bpjs kesehatan
Surat rujukan bpjs kesehatanripto atmaja
 
Puluang bisnis ikan
Puluang bisnis ikanPuluang bisnis ikan
Puluang bisnis ikanripto atmaja
 
Struktur organisasi kelas akuntansi
Struktur organisasi kelas akuntansiStruktur organisasi kelas akuntansi
Struktur organisasi kelas akuntansiripto atmaja
 
Laporan laporan kel 1 - copy
Laporan laporan kel 1 - copyLaporan laporan kel 1 - copy
Laporan laporan kel 1 - copyripto atmaja
 
Model surat pindah (antar desa)
Model surat pindah (antar desa)Model surat pindah (antar desa)
Model surat pindah (antar desa)ripto atmaja
 
Blangko e ppns 15 bkd non guru-dokter
Blangko e ppns 15 bkd non guru-dokterBlangko e ppns 15 bkd non guru-dokter
Blangko e ppns 15 bkd non guru-dokterripto atmaja
 
Surat ijin orang tua
Surat ijin orang tuaSurat ijin orang tua
Surat ijin orang tuaripto atmaja
 
Lirik lagu superman is dead
Lirik lagu superman is deadLirik lagu superman is dead
Lirik lagu superman is deadripto atmaja
 
NASKAH DRAMA "Kebencian sahabat hanya sesaat"
NASKAH DRAMA "Kebencian sahabat hanya sesaat"NASKAH DRAMA "Kebencian sahabat hanya sesaat"
NASKAH DRAMA "Kebencian sahabat hanya sesaat"ripto atmaja
 
PENGARUH GAME ONLINE TERHADAP PELAJAR
PENGARUH GAME ONLINE TERHADAP PELAJAR PENGARUH GAME ONLINE TERHADAP PELAJAR
PENGARUH GAME ONLINE TERHADAP PELAJAR ripto atmaja
 

Plus de ripto atmaja (20)

Panduan penggunan latihan_mandiri_-_mahasiswa
Panduan penggunan latihan_mandiri_-_mahasiswaPanduan penggunan latihan_mandiri_-_mahasiswa
Panduan penggunan latihan_mandiri_-_mahasiswa
 
Laporan Praktik Magang Jurusan Pertanian SMK
Laporan Praktik Magang Jurusan Pertanian SMKLaporan Praktik Magang Jurusan Pertanian SMK
Laporan Praktik Magang Jurusan Pertanian SMK
 
KARYA ILMIA BUDIDAYA PADI (Oryza sativa) TANAM BENIH LANGSUNG ( TABELA ) DI D...
KARYA ILMIA BUDIDAYA PADI (Oryza sativa) TANAM BENIH LANGSUNG ( TABELA ) DI D...KARYA ILMIA BUDIDAYA PADI (Oryza sativa) TANAM BENIH LANGSUNG ( TABELA ) DI D...
KARYA ILMIA BUDIDAYA PADI (Oryza sativa) TANAM BENIH LANGSUNG ( TABELA ) DI D...
 
Kode penyakit bpjs
Kode penyakit bpjsKode penyakit bpjs
Kode penyakit bpjs
 
Surat rujukan bpjs kesehatan
Surat rujukan bpjs kesehatanSurat rujukan bpjs kesehatan
Surat rujukan bpjs kesehatan
 
Lely credit card
Lely credit cardLely credit card
Lely credit card
 
Puluang bisnis ikan
Puluang bisnis ikanPuluang bisnis ikan
Puluang bisnis ikan
 
Glbb
GlbbGlbb
Glbb
 
Struktur organisasi kelas akuntansi
Struktur organisasi kelas akuntansiStruktur organisasi kelas akuntansi
Struktur organisasi kelas akuntansi
 
Laporan laporan kel 1 - copy
Laporan laporan kel 1 - copyLaporan laporan kel 1 - copy
Laporan laporan kel 1 - copy
 
Model surat pindah (antar desa)
Model surat pindah (antar desa)Model surat pindah (antar desa)
Model surat pindah (antar desa)
 
Blangko e ppns 15 bkd non guru-dokter
Blangko e ppns 15 bkd non guru-dokterBlangko e ppns 15 bkd non guru-dokter
Blangko e ppns 15 bkd non guru-dokter
 
Surat ijin orang tua
Surat ijin orang tuaSurat ijin orang tua
Surat ijin orang tua
 
Lirik lagu superman is dead
Lirik lagu superman is deadLirik lagu superman is dead
Lirik lagu superman is dead
 
Penentuan kkm
Penentuan kkmPenentuan kkm
Penentuan kkm
 
NASKAH DRAMA "Kebencian sahabat hanya sesaat"
NASKAH DRAMA "Kebencian sahabat hanya sesaat"NASKAH DRAMA "Kebencian sahabat hanya sesaat"
NASKAH DRAMA "Kebencian sahabat hanya sesaat"
 
Jaka tarub
Jaka tarubJaka tarub
Jaka tarub
 
Cv
CvCv
Cv
 
PENGARUH GAME ONLINE TERHADAP PELAJAR
PENGARUH GAME ONLINE TERHADAP PELAJAR PENGARUH GAME ONLINE TERHADAP PELAJAR
PENGARUH GAME ONLINE TERHADAP PELAJAR
 
BAHAYA NARKOBA
BAHAYA NARKOBA BAHAYA NARKOBA
BAHAYA NARKOBA
 

Dernier

sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannyasistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannyaANTARASATU
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfIAARD/Bogor, Indonesia
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaNikmah Suryandari
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 

Dernier (9)

sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannyasistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 

Kurangnya pemerataan pendidikan di indonesia

  • 1. KARYA TULIS KURANGNYA PEMERATAAN PENDIDIKAN DI INDONESIA Disusun Untuk Memenuhi Tugas Bahasa Indonesia Semester Genap Tahun 2014 Disusun oleh : NAMA : KOMANG BUDIARTA NISN : 9984799047 Guru Pembimbing : KASIYATI, S.Pd. SMP NEGERI 2 LALAN TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014
  • 2. KATA PENGANTAR Segala puji bagi Tuhan semesta alam yang senantiasa menjaga umatnya dari segala penyakit serta memberikan yang terbaik untuk masing-masing umat. Saya bersyukur, karya tulis ini dapat selesai, meskipun banyak sekali kesulitan dan hambatan, selama dalam pengerjaannya. Saya berterima kasih kepada Kepala SMP Negeri 2 Lalan atas segala fasilitas yang saya terima di sekolah, selanjutnya kepada Ibu Kasiyati, S.Pd yang telah membimbing pengerjaan karya tulis ini dan kepada Guru-Guru SMP Negeri 2 Lalan yang sangat luar biasa memberikan sumbangsih untuk pendidikan. Kepada teman-teman di kelas IX, saya berterima kasih atas masukan dari kalian semua. Karya tulis ini saya ambil dari referensi di buku dan media elektronik, bahwasanya pendidikan di negeri ini masih kurang merata. Baik dalam kualitas maupun dalam distribusi. Saya sadari, kesempurnaan masih terlampau jauh dari karya tulis ini. Semoga kritik dan saran pembaca dapat menyempurnakanya. ii Lalan, Mei 2014 Penulis KOMANG BUDIARTA
  • 3. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .................................................................................. i KATA PENGANTAR ................................................................................ ii DAFTAR ISI ............................................................................................... iii iii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ................................................................ 1 1.2 Rumusan Masalah ........................................................... 2 1.2 Tujuan ............................................................................ 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Pemerataan Pendidikan ................................. 3 2.2 Kondisi Pemerataan Pendidikan di Indonesia ................ 4 2.3 Upaya Pemerintah Dalam Melakukan Pemerataan Pendidikan ...................................................................... 5 2.4 Tingkat Keberhasilan Upaya Pemerintah dalam Mengatasi Pemerataan Pendidikan di Indonesia .............................. 7 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan ..................................................................... 9 3.2 Saran .............................................................................. 10 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 11
  • 4. BAB I PENDAHULUAN iv 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang bersifat umum bagi setiap manusia dimuka bumi ini. Pendidikan tidak terlepas dari segala kegiatan manusia. Dalam kondisi apapun manusia tidak dapat menolak efek dari penerapan pendidikan. Pendidikan diambil dari kata dasar didik, yang ditambah imbuhan menjadi mendidik. Mendidik berarti memelihara atau memberi latihan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Dari pengertian ini didapat beberapa hal yang berhubungan dengan Pendidikan. Pada dasarnya setiap kegiatan yang dilakukan akan menimbulkan dua macam dampak yang saling bertentangan. Kedua dampak itu adalah dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif adalah segala sesuatu yang merupakan harapan dari pelaksanaan kegiatan tersebut, dengan kata lain dapat disebut sebagai ’Tujuan’. Sedangkan dampak negatif adalah segala sesuatu yang bukan merupakan harapan dalam pelaksanaan kegitan tersebut, sehingga dapat disebut sebagai hambatan atau masalah yang ditimbulkan. Jika peristiwa di atas dihubungkan dengan pendidikan, maka pelaksanaan pendidikan akan menimbulkan dampak negatif yang disebut sebagai masalah dan hambatan yang akan dihadapi. Hal ini akan lebih tepat bila disebut sebagai permasalahan Pendidikan. Istilah permasalahan pendidikan diterjemahkan dari bahasa inggris yaitu “problem“. Masalah adalah segala sesuatu yang harus diselesaikan atau dipecahkan. Sedangkan kata permasalahan berarti sesuatu yang dimasalahkan atau hal yang dimasalahkan. Jadi Permasalahan pendidikan adalah segala-sesuatu hal yang merupakan masalah dalam pelaksanaaan kegiatan pendidikan. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Permasalahan Pendidikan Indonesia adalah segala macam bentuk masalah yang dihadapi oleh program-program pendidikan di negara Indonesia. Adapun permasalahan khusus dalam dunia pendidikan yaitu:
  • 5. 1. Rendahnya sarana fisik, 2. Rendahnya kualitas guru, 3. Rendahnya kesejahteraan guru, 4. Rendahnya prestasi siswa, 5. Rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan, 6. Rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan, 7. Mahalnya biaya pendidikan. Dalam makalah ini akan saya bahas masalah pendidikan tentang “Kurangnya Pemerataan Pendidikan di Indonesia”. Kurang meratanya pendidikan di Indonesia menjadi suatu masalah klasik yang hingga kini belum ada langkah-langkah strategis dari pemerintah untuk menanganinya. v 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, maka yang menjadi permasalahan dan diungkapkan dalam paper ini adalah : “Bagaimana kondisi pemerataan pendidikan di Indonesia dan apa upaya-upaya yang dilakukan pemerintah telah berhasil ?” 1.3 Tujuan Penulisan Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah : a) Untuk mengetahui arti dari pengertian pemerataan pendidikan b) Untuk mengetahui bagaimana kondisi pemerataan pendidikan di Indonesia. c) Untuk mengetahui bagaimana upaya pemerintah dalam melakukan pemerataan pendidikan di Indonesia. d) Untuk mengetahui bagaimana keberhasilan dari pemerintah dalam e) melakukan pemerataan pendidikan di Indonesia.
  • 6. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Pemerataan Pendidikan Pemerataan pendidikan telah mendapat perhatian sejak lama terutama di negara-negara berkembang. Hal ini tidak terlepas dari makin tumbuhnya kesadaran bahwa pendidikan merupakan peran penting dalam pembangunan bangsa. Pemerataan pendidikan mencakup dua aspek penting yaitu persamaan kesempatan untuk memperoleh pendidikan dan keadilan dalam memperoleh pendidikan yang sama dalam masyarakat. Akses terhadap pendidikan yang merata berarti semua penduduk usia sekolah telah memperoleh kesempatan pendidikan, sementara itu akses terhadap pendidikan telah adil jika antar kelompok bisa menikmati pendidikan secara sama. Menurut UUD 1945 pemerintah berkewajiban memenuhi hak warganegara dalam memperoleh pendidikan untuk meningkatkan kualitas hidup bangsa. Ini berati pemerintah harus bisa memberikan pendidikan kepada seluruh rakyat Indonesia bukan hanya untuk rakyat tertentu yang mampu sedangkan untuk rakyat yang kurang mampu tidak memperoleh pendidikan. Pemerintah bertanggung jawab dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan menciptakan kesejahteraan umum. Pendidikan menjadi landasan kuat yang diperlukan untuk meraih kemajuan bangsa di masa depan, bahkan lebih penting lagi sebagai bekal dalam menghadapi era global yang sarat dengan persaingan antarbangsa yang berlangsung sangat ketat. Dengan demikian, pendidikan menjadi syarat mutlak yang harus dipenuhi karena ia merupakan faktor determinan bagi suatu bangsa untuk bias memenangi kompetisi global. vi
  • 7. 2.2 Kondisi Pemerataan Pendidikan di Indonesia Saat ini kondisi pendidikan di Indonesia masih belum merata. Misalnya saja di kota-kota besar disana sarana dan prasarana pendidikan disana sudah sangat maju. Sedangkan di desa-desa hanya mengandalkan sarana dan prasarana seadanya. Bukan hanya masyarakat di desa saja yang masih tertinggal pendidikannya. Daerah-daerah di Indonesia timur bukan hanya sarana dan prasarana yang kurang tapi juga kurangnya tenaga pengajar sehingga sekolah-sekolah disana masih membutuhkan guru-guru dari daerah-daerah lain. Walaupun ada warganegara Indonesia yang tinggal di kota-kota besar tapi karena mereka termasuk ke dalam warganegara yang kurang mampu sehingga mereka tidak bisa merasakan pendidikan. Banyak anak-anak yang masih di bawah umur sudah bekerja untuk membantu orang tua mereka dalam mempertahankan hidupnya. Untuk itu, agenda penting yang harus menjadi prioritas adalah peningkatan pemerataan pendidikan, terutama bagi kelompok masyarakat miskin dan masyarakat terpencil yang berjumlah sekitar 38,4 juta atau 17,6 persen dari total penduduk Indonesia. Sejak tahun 1984, pemerintah Indonesia secara formal telah mengupayakan pemerataan pendidikan Sekolah Dasar, dilanjutkan dengan wajib belajar pendidikan sembilan tahun mulai tahun 1994. Upaya-upaya ini nampaknya lebih mengacu pada perluasan kesempatan untuk memperoleh pendidikan (dimensi equality of access). Di samping itu pada tahapan selanjutnya pemberian program beasiswa (dimensi equality of survival) menjadi upaya yang cukup mendapat perhatian dengan mendorong keterlibatan masyarakat melalui Gerakan Nasional Orang Tua Asuh. Program beasiswa ini semakin intensif ketika terjadi krisis ekonomi, dan dewasa ini dengan Program BOS untuk Pendidikan dasar. Hal ini menunjukan bahwa pemerataan pendidikan menuntut pendanaan yang cukup besar tidak hanya berkaitan dengan penyediaan fasilitas tapi juga pemeliharaan siswa agar tetap bertahan mengikuti pendidikan di sekolah. vii
  • 8. Menurut Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) Tahun 1999-2004 (TAP MPR No. IV/MPR/1999) mengamanatkan, antara lain: a) Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu tinggi bagi seluruh rakyat Indonesia menuju terciptanya manusia Indonesia yang berkualitas tinggi dengan peningkatan anggaran pendidikan secara berarti, b) Meningkatkan mutu lembaga pendidikan yang diselenggarakan baik oleh masyarakat maupun pemerintah untuk menetapkan sistem pendidikan yang efektif dan efisien dalam menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, olah raga dan seni. Ini Sejalan dengan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 5 ayat (1) menyatakan bahwa “Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu”, dan pasal 11, ayat (1) menyatakan “Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi”. Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 mengamanatkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan guna meningkatkan kualitas dan kesejahteraan hidupnya. 2.3 Upaya Pemerintah Dalam Melakukan Pemerataan Pendidikan Seperti yang sudah dijelaskan tadi pemerintah sebenarnya sudah mengupayakan pemerataan pendidikan sejak tahun 1984. Seperti mulai dari pemerataan pendidikan sekolah dasar, selanjutnya diikuti dengan wajib belajar 9 tahun sejak 2 Mei tahun 1994. Wajib belajar 9 tahun direncanakan tuntas pada tahun 2008 tapi sampai tahun 2006 masih banyak rakyat Indonesia yang belum dapat menyelesaikan sekolah dasar. Masih banyak lagi upaya-upaya pemerintah dalam melakukan pemerataan pendidikan salah satunya yaitu : viii
  • 9. 1) Pendidikan dari sekolah dasar (SD) sampai sekolah menengah pertama (SMP) tidak dipungut biaya. Ini diharapkan semua anak yang akan masuk SD dan SMP di seluruh Indonesia dapat bersekolah. 2) Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan di seluruh sekolah ix dengan subsidi dari APBN. 3) Melaksanakan revitalisasi serta penggabungan (regrouping) sekolah-sekolah terutama SD, agar tercapai efisiensi dan efektivitas sekolah yang didukung dengan fasilitas yang memadai. 4) Membangun sarana dan prasarana yang memadai termasuk sarana olahraga untuk setiap sekolah baik yang di perkotaan maupun pedesaan sesuai kebutuhannya. 5) Memberikan kepada siswa yang berprestasi dan/atau dari keluarga yang tidak mampu. Agar siswa dapat terus menuntut ilmu tanpa mempermasalahkan biaya pendidikan 6) Untuk di Perguruan Tinggi harus meningkatkan kapasitas tampung, terutama untuk bidang-bidang yang menunjang kemajuan ekonomi, penguasaan sains dan teknologi, serta meningkatkan kualitas kehidupan. 7) Mendorong peningkatan peran swasta melalui perguruan tinggi swasta. Ini agar kalau ada mahasiswa yang tidak mendapat perguruan tinggi bisa melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi swasta, tentu saja dengan mutu dan kualitas perguruan tinggi swasta harus bisa sesuai standar pemerintah. 8) Menyebarkan kapasitas pendidikan tinggi secara geografis untuk mendukung pembangunan daerah serta memberi kesempatan bagi kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah termasuk kelompok masyarakat dari daerah bermasalah, dengan menyelenggarakan pembinaan perguruan tinggi sebagai pusat pertumbuhan di kawasan serta menyelenggarakan pembinaan program unggul di wilayah kedudukan perguruan tinggi. 9) Menyebar lulusan guru-guru ke daerah-daerah yang masih minim tenaga pengajarnya. Agar tidak terjadi penumpukan lulusan guru di suatu daerah sehingga banyak lulusan guru yang bekerja di bukan keahliannya. Sedangkan di daerah lain masih kekurangan tenaga guru.
  • 10. 2.4 Tingkat Keberhasilan Upaya Pemerintah dalam Mengatasi Pemerataan x Pendidikan di Indonesia Dalam pemerataan pendidikan pemerintah telah berupaya mengatasinya namun upaya-upaya yang dilakukan pemerintah tidak semuanya berhasil. Masih banyak upaya pemerintah yang kurang berhasil bahkan bisa juga disebut gagal dalam pelaksanaannya. Upaya-upaya pemerintah yang masih kurang berhasil yaitu : 1. Upaya pemerintah dalam pendidikan tingkat SD (Sekolah Dasar) sampai SMP (Sekolah Menengah Pertama) tidak di pungut biaya. Tapi di lapangan masih banyak sekolah-sekolah tersebut yang masih memungut biaya dalam pelaksanaan pendidikannya. Sekolah-sekolah tersebut beralasan kalau biaya tersebut untuk menggaji pegawai yang ada di sekolah tersebut dan masih banyak lagi alasan-alasan lainnya. 2. Upaya pemerintah meningkatkan dalam meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah. Tapi dalam pelaksanaanya masih banyak sarana dan prasarana yang diberikan pemerintah kualitasnya masih kurang. Seperti tidak semua kelas memiliki layar proyektor yang bagus, masih banyaknya komputer-komputer di sekolah yang rusak, Alat-alat dan bahan-bahan laboratorium yang masih kurang sehingga praktikum yang dilakukan siswa masih sedikit bahkan tidak pernah sama sekali. 3. Upaya regrouping (penggabungan) masih belum dilaksanakan dengan maksimal, pelaksanaannya masih dalam tahap percobaan sehingga masih belum dilaksanakan dengan menyeluruh. 4. Upaya pemerintah dalam pembangunan sarana dan prasarana di sekolah-sekolah masih belum maksimal ini terbukti masih banyak sekola-sekolah yang sarana dan prasarananya masih kurang lengkap bahkan masih banyak sekolah-sekolah yang bangunannya masih kurang layak untuk di gunakan. 5. Program beasiswa dari pemerintah masih banyak yang tidak tepat sasaran. Masih banyak siswa dan mahasiswa yang miskin dan berprestasi tidak dapat melanjutkan pendidikannya.
  • 11. 6. Sekarang perguruan tinggi telah menambah kapasitas daya tampung agar banyak mahasiswa yang dapat kuliah. Tentu saja hal ini harus mahasiswa yang diterima harus berkualitas. 7. Banyak sekolah dan perguruan tinggi swasta yang kekurangan peserta didik karena banyak siswa dan mahasiswa baru yang lebih memilih sekolah dan perguruan tinggi negeri. Ini tentu saja akan merugikan sekolah dan perguruan tinggi swasta karena akan kekurangan peserta didik. Ini juga akibat komersialisasi pendidikan. Maksudnya sekolah dan perguruan tinggi negeri yang sudah elit terus dibuat semakin elit oleh pemerintah sehingga banyak orang tua yang berlomba-lomba untuk menyekolahkan anaknya di sekolah dan perguruan tinggi negeri tersebut. 8. Dalam pembangunan perguruan tinggi negeri banyak terpusat di pulau Jawa sehingga banyak mahasiswa harus merantau jauh untuk mendapatkan pendidikan. Ini akan menyebabkan beban biaya orang tua mereka semakin berat. Pemerintah seharusnya memperbanyak membangun perguruan tinggi negeri di daerah-daerah agar mereka tidak perlu merantau jauh-jauh sehingga tidak terlalu membutuhkan banyak biaya. 9. Upaya pemerintah dalam menyebarluaskan tenaga-tenaga pendidik masih belum terlaksana dengan maksimal karena masih banyak lulusan-lulusan guru yang ada di suatu daerah yang masih menganggur atau mengerjakan pekerjaan lain di luar kemampuannya karena lowongan guru sudah penuh. Sedangkan di daerah lain masih banyak juga yang kekurangan guru. Sehingga transfer guru diperlukan dari yang banyak lulusannya ke yang masih sedikit tenaga gurunya. xi
  • 12. BAB III PENUTUP xii 3.1 Kesimpulan Pendidikan di Indonesia memang masih kurang merata. Banyak daerah di Indonesia yang masih belum mendapat pendidikan yang memadai. Selain itu masyarakat Indonesia yang kurang mampu juga belum bisa mendapat pendidikan dengan mudah. Pendidikan hanya dirasakan oleh masyarakat yang mampu dan berada di kota-kota besar. Ini tentu saja bertentangan dengan yang diamanatkan dalam UUD 1945 yaitu Pemerintah berkewajiban untuk memenuhi hak setiap warga negara dalam memperoleh layanan pendidikan guna meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia. Memang sejak tahun 1984 pemeritah telah melakukan upaya-upaya agar pendidikan di Indonesia bisa dirasakan seluruh rakyat Indonesia. Bahkan sejak tahun 1994 pemerintah telah mencanangkan wajib belajar sembilan tahun. Selain itu pemerintah juga telah melakukan upaya-upaya yang lain agar pendidikan di Indonesia bisa dirasakan oleh rakyat Indonesia. Upaya-upaya itu seperti : 1) Pendidikan dari sekolah dasar (SD) sampai sekolah menengah pertama (SMP) tidak dipungut biaya. 2) Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan di seluruh sekolah dengan subsidi dari APBN. 3) Melaksanakan revitalisasi serta penggabungan (regrouping) sekolah-sekolah. 4) Membangun sarana dan prasarana yang memadai termasuk sarana olahraga untuk setiap sekolah baik yang di perkotaan maupun pedesaan sesuai kebutuhanya. 5) Memberikan kepada siswa yang berprestasi dan/atau dari keluarga yang tidak mampu. 6) Untuk di Perguruan Tinggi harus meningkatkan kapasitas tampung, terutama untuk bidang-bidang yang menunjang kemajuan ekonomi, penguasaan sains dan teknologi, serta meningkatkan kualitas kehidupan.
  • 13. 7) Mendorong peningkatan peran swasta melalui perguruan tinggi swasta. 8) Menyebarkan kapasitas pendidikan tinggi secara geografis untuk mendukung pembangunan daerah serta memberi kesempatan bagi kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah termasuk kelompok masyarakat dari daerah bermasalah, dengan menyelenggarakan pembinaan perguruan tinggi sebagai pusat pertumbuhan di kawasan serta menyelenggarakan pembinaan program unggul di wilayah kedudukan perguruan tinggi. 9) Menyebar lulusan guru-guru ke daerah-daerah yang masih minim tenaga pengajarnya. Meskipun pemerintah telah berupaya keras agar pendidikan bisa merata dirasakan oleh semua penduduk Indonesia tapi upaya-upaya yang telah dilakukan pemerintah ternyata masih belum berhasil secara maksimal. Masih banyak kendala-kendala yang menyebabkan upaya-upaya pemerintah masih belum maksimal. Oleh karena itu kita sebagai masyarakat harus ikut membantu pemerintah misalnya seperti mengawasi penyaluran dana yang diberikan pemerintah ke daerah-daerah, menjaga dan merawat bangunan-bangunan sekolah agar dapat bertahan lama. xiii 3.2 Saran Pemerintah perlu meningkatkan lagi upaya-upaya pemerataan pendidikan yang masih belum maksimal dan terus mengembangkan upaya-upaya yang telah berhasil. Masyarakat juga harus lebih aktif dalam mengawasi pendanaan dari pemerintah dan menjaga fasilitas yang sudah ada agar bisa dipakai lebih lama.
  • 14. DAFTAR PUSTAKA Sudiyono. 2009. Regrouping Sebagai Upaya Efisiensi dan Efektivitas Pengelolaan Pendidikan. Yogyakarta. AP FIP UNY. xiv http://pendidikan indonesia.com