Slide ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas matakuliah Pendidikan Agama Islam II di Universitas Islam "45" Bekasi.
Boleh dicopy-paste dan disebarluaskan. ^^
3. Pendahuluan
Al-Qur‟an itu merupakan kitab Allah Subhanahu Wa Ta‟ala
yang terakhir yang diturunkan kepada nabi terakhir, Nabi Muhammad
Shalallahu „Alaihi Wasallam dan merupakan penyempurnaan serta
pelengkap kitab-kitab yang telah diturunkan sebelumnya, seperti
kitab Zabur, Taurat, dan Injil. Al-Qur‟an juga sebagai petunjuk dan
penjelas serta pembeda antara yang hak dan yang batil.
Al-Qur‟an bersifat universal. Universal dalam arti cakupan
sasarannya seluruh umat manusia tanpa dibatasi ras (suku/bangsa)
dan wilayah (daerah/negara), serta golongan atau strata sosial
tertentu. Universal dalam arti masa berlakunya sepanjang masa dan
zaman tanpa dibatasi waktu sejak Nabi Muhammad sampai akhir
zaman.
Keluasan dan kelengkapan ajarannya, menjadikan Al-Qur‟an
sebagai satu-satunya pedoman kehidupan yang dapat membawa
manusia pada keselamatan dan kebahagiaan lahir-batin, dunia-
akhirat. Dalam Al-Qur‟an petunjuk yang jelas dan nyata, bagaimana
manusia harus hidup dan menghadapi berbagai masalah kehidupan
ini tanpa mengorbankan nilai-nilai kemanusiaannya yang telah
dianugerahkan Allah kepadanya. Hal ini sesuai dengan firman Allah:
“Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan)
yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang
mukmin yang mengerjakan amal shaleh bahwa bagi mereka adalah
pahala yang besar” (QS. Al-Israa‟ : 9)
Oleh karena itu, sebagai makhluk yang dikaruniai
akal, hendaknya manusia itu senantiasa berpegang teguh kepada
aturan Allah dan berpedoman kepada Al-Qur‟an.
4.
5. AL-QUR‟AN adalah kitab suci agama Islam. Umat Islam mempercayai
bahwa Al-quran merupakan puncak dan penutup Wahyu Allah yang
diperuntukkan bagi manusia, yang disampaikan kepada Nabi Muhammad
SAW melalui perantaraan Malaikat Jibril.
Sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur‟an Surat An-Najm (53) ayat: 4
“Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan
(kepadanya).”
Ditinjau dari segi kebahasaan, Al-Qur’an berasal dari bahasa
Arab yang berarti "bacaan" atau "sesuatu yang dibaca berulang-
ulang". Kata Al-Qur’an adalah bentuk kata benda dari kata kerja
qara'a yang artinya membaca. Membaca Al-Qur’an merupakan
ibadah, dan akan mendapat pahala.
Dalam sebuah Hadits Rasulullah bersabda, yang artinya:
“Orang yang mahir membaca Al-Qur’an dia bersama malaikat yang mulya
lagi baik. Orang yang membaca Al-Qur’an dan dia terbata-bata didalamnya
serta dia mengalami kesulitan, dia itu mendapat dua pahala.” (HR.
Muslim).
6. Kemurnian Kitab Al-Quran ini dijamin langsung oleh Allah, yaitu Dzat
yang menciptakan dan menurunkan Al-Quran itu sendiri. Dan pada
kenyataannya kita bisa melihat, satu-satu kitab yang mudah dipelajari
bahkan sampai dihafal oleh beribu-ribu umat Islam.
Firman Allah dalam Surat Al-Baqarah (2) ayat 23:
“Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al-Qur'an yang Kami
wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang
semisal Al-Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika
kamu orang-orang yang benar.”
Maksud Ayat ini merupakan tantangan bagi mereka (orang-orang
musyrik) yang meragukan tentang kebenaran Al-Qur'an. Al-Qur‟an itu tidak
dapat ditiru walaupun dengan mengerahkan semua ahli sastra dan bahasa
karena ia merupakan Firman Allah Ta‟ala yang tidak ada tandingannya.
7. Surat Huud (11) ayat : 14
“Jika mereka yang kamu seru itu tidak menerima seruanmu
(ajakanmu) itu maka ketahuilah, sesungguhnya Al-Qur'an itu diturunkan
dengan ilmu Allah, dan bahwasanya tidak ada Tuhan selain Dia, maka
maukah kamu berserah diri (kepada Allah)?”
Kemudian dalam Surat Al-israa (17) ayat : 18, Allah berfirman:
“Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami
segerakan baginya di dunia itu apa yang kami kehendaki bagi orang yang
kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka jahannam; ia akan
memasukinya dalam keadaan tercela dan terusi.”
8. Nama-Nama AL-QUR‟AN
Surat Al-Baqarah (2) ayat 2:
“ Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya;
petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.”
Jadi Allah menamakan Al-Qur'an dengan Al
Kitab yang di sini berarti "yang ditulis", sebagai
isyarat bahwa Al-Qur'an diperintahkan untuk ditulis
atau tulisan.
9. Al-Hudaa
Al-Huda artinya penjelasan, petunjuk. petunjuk dari kesesatan
dan kebutaan. Ia adalah petunjuk secara hakikat dan makna, ia
adalah petunjuk dari kekufuran dan kemunafikan, dari
kezhaliman dan tindakan-melampaui batas, dari kebingungan
dan ketakutan serta petunjuk dari segala hal yang
menyimpang dan dapat menjerumuskan.
Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 185
10. “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di
dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang
bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di
bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam
perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang
ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan
bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan
bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang
diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.”
11. Al-Furqan
Al Qur’an disebut juga Al Furqaan karena memiliki fungsi
sebagai pembeda antara yang haq dan yang batil.
QS. Al-Furqaan (25) ayat : 1
“Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Al-Qur'an)
kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan
kepada seluruh alam .”
Yang dimaksud dengan Al-Furqan dalam ayat ini ialah Al-Quran.
Al-Quran dinamakan Al-Furqan karena dia membedakan antara
yang haq dengan yang batil, diantarnya membedakan antara
kebenaran ke-esaan Allah Ta’ala dengan kebatilan kepercayaan
syirik
12. Al-Bayaan
dinamakan Al Bayaan karena ia berfungsi sebagai
penjelas dan penerangan kebenaran dari Tuhan.
“(Al-Qur'an) ini adalah penerangan bagi seluruh
manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-
orang yang bertakwa.” (QS. Ali-Imran (3) : 138)
13. TUNTUTAN IMAN KEPADA AL-QUR’AN
Dalam Surat Al-Ahzab (33) ayat : 36 Allah Ta’ala berfirman:
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu'min dan tidak (pula)
bagi perempuan yang mu'min, apabila Allah dan Rasul-Nya telah
menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan
(yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai
Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang
nyata.”
Sesuai firman Allah di atas, setiap umat Islam baik
laki-laki maupun perempuan, di tuntut untuk mengimani
suatu ketetapan yang telah ditentukan oleh Allah, yaitu
diantaranya Al-Qur’an, sehingga apabila mereka
mengingkari akan adanya Al-Qur’an sesungguhnya mereka
termasuk ke dalam golongan orang-orang yang sesat
14. Selain itu, sebagai orang yang telah menyatakan beriman kepada Al-
Quran dan meyakini kebenarannya, tentunya tidak cukup hanya beriman
dan yakin akan kebenarannya saja, melainkan kita dituntut untuk
mewujudkannya dalam bentuk amal nyata. Diantaranya:
Mempelajari dan mengajarkan serta membacanya
Firman Allah dalam Surat Al-Baqarah ayat 121:
Artinya: Orang-orang yang Telah kami berikan Al Kitab
kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang
sebenarnya, mereka itu beriman kepadanya. dan barangsiapa yang
ingkar kepadanya, Maka mereka Itulah orang-orang yang rugi.
Memahami dan mentadaburinya
Melaksanakan (mengamalkan)nya
Menghafal dan memeliharanya, Rasulullah bersabda, yang artinya:
“Sesungguhnya Al-Qur‟an Al-Karim ini membutuhkan penjagaan ()
muraja‟ah dan banyak membaca, karena Al-Qur‟an itu lebih cepat
terlepas melebihi unta dari ikatannya. [HR. Al-Bukhari).
Menda‟wahkannya
1. Menerima dan tunduk dengan hukum-hukumnya
15. BAHAYA MELUPAKAN AL-QURAN
Jika seseorang tidak pernah membaca Al-Qur’an maka dia telah lalai dari
mengingat Allah.
“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang
menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap
keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka
(karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu
mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati
Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu
melewati batas.” (Surat Al-Kahfi (18) ayat: 28)
16. Diantara bahaya melupakan Al-Quran adalah akan berada
dalam kegelapan dan kesesatan, sehingga mengakibatkan
seseorang menjadi sesat jalan hidupnya. Ia juga akan
dibutakan hatinya, lupa terhadap identitas hakiki sebagai
makhluk Allah, dan juga digolongkan termasuk orang
munafik dan fasiq. Orang yang melalaikan Al-Qur’an akan
mendapat kesulitan dalam kehidupannya. Sebagaimana
firmanNya, “Dan barangsiapa berpaling dari
peringatanKu, maka sesungguhnya baginya penghidupan
yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari
kiamat dalam keadaan buta.” (Thaha [20] : 124).
17. KESIMPULAN
Al-Qur’an itu merupakan satu-satunya kitab suci yang diwahyukan
Allah kepada manusia, sebagai pedoman hidup, karena Al-Qur’an
adalah sumber dari segala ilmu, sebagai petunjuk bagi manusia antara
yang haq dan batil, yang berpegang teguh kepada Al-Qur’an maka
hidupnya tidak akan tersesat.
Dari makna Al-Qur'an dapat disimpulkan bahwa :
Al-Qur'an merupakan Kitab yang selalu dibaca umat muslim di selurh
dunia
Al-Qur'an artinya kitab yang paling sempurnadibandingkan Kitab suci
yang lain Al-Qur'an artinya kitab yang mengumandangkan firman
Illahi kepada seluruh manusia
Kita dituntut untuk beriman kepada Al-Qur’an, siapa
yang melupakannya berarti dia telah melalaikan
perintah Allah.