Dokumen tersebut membahas tentang pelaporan keuangan dan penyesuaian inflasi, termasuk definisi perubahan harga, pengaruhnya terhadap laporan keuangan, jenis-jenis penyesuaian inflasi, dan pendekatan beberapa negara terhadap akuntansi inflasi."
3. Perubahan Harga
Merupakan Perubahan jumlah rupiah yang
dapat digunakan untuk memperoleh barang
yang sama pada waktu berbeda.
Pada umumnya, harga barang-barang
cenderung naik sehingga diperlukan lebih
banyak jumlah rupiah untuk membeli
barang yang sama diwaktu kemudian.
4. Definisi Perubahan Harga
Untuk memahami istilah perubahan harga
(changing prices), berikut istilah yg
digunakan:
Suatu perubahan harga umum
Terjadi apabila secara rata-rata harga seluruh
barang dan jasa dalam suatu perekonomian
mengalami perubahan. Kenaikan harga secara
keseluruhan disebut sebagai inflasi (inflation),
sedangkan penurunan harga disebut sebagai deflasi
(deflation).
5. Makna Perubahan Harga Umum
Barang
A B C D E
*Harga Dulu
Nominal
Persen
*Harga Sekarang
Nominal
Persen
*Perubahan
Nominal
Persen
Rp 2.200
100%
Rp 2.750
125%
Rp 550
25%
Rp 4.000
100%
Rp 4.000
100%
Rp 0
0%
Rp 6.000
100%
Rp 8.400
140%
Rp 2.400
40%
Rp 12.000
100%
Rp 12.000
100%
Rp 0
0%
Rp 8.500
100%
Rp 8.500
100%
Rp 0
0%
6. DefinisiPerubahanHarga
Perubahan harga Khusus
Timbul ketika harga barang atau jasa tertentu berubah seiring
naik turunnya permintaan dan penawaran. Tingkat harga
yang stabil menjadi prioritas nasional bagi banyak negara di
dunia. Meskipun perubahan harga terjadi diseluruh dunia,
pengaruh terhadap pelaporan bisnis dan keuangan berbeda-
beda dari satu negara ke negara lain.
7. Makna Perubahan Harga Khusus
Barang A B C D E
*Harga Dulu
Nominal
Persen
*Harga Sekarang
Nominal
Persen
*Perubahan
Nominal
Persen
Rp 2.200
100%
Rp 2.750
125%
Rp 550
25%
Rp 4.000
100%
Rp 4.000
100%
Rp 0
0%
Rp 6.000
100%
Rp 8.400
140%
Rp 2.400
40%
Rp 12.000
100%
Rp 12.000
100%
Rp 0
0%
Rp 8.500
100%
Rp 8.500
100%
Rp 0
0%
8. LAPORAN KEUANGAN DAPAT MEMILIKI POTENSI UNTUK
MENYESATKAN SELAMA PERIODE PERUBAHAN HARGA
Selama masa inflasi, nilai aset yang dicatat sebesar biaya
perolehan jarang mencerminkan nilai terkininya (yang lebih
tinggi). Nilai aset yang dikecilkan mengakibatkan dikecilkannya
pengeluaran dan dibesarkannya laba. Dari sudut pandang
manajemen, pengukuran yang tidak akurat ini menimbulkan
penyimpangan pada :
1. proyeksi keuangan yang didasarkan pada data rangkaian waktu
historis
2. anggaran yang menjadi dasar pengukuran kinerja
3. data kinerja yang gagal menahan pengaruh inflasi yang tidak
terkendali
9. Sebaliknya pendapatan yang
dibesarkan dapat menimbulkan :
a. Kenaikan pajak yang sebanding
b. Permintaan dividen lebih banyak dari pemegang saham
c. Permintaan gaji dan upah yang lebih tinggi dari para
pekerja
d. Kebijakan yang merugikan dari pemerintah tuan rumah
(seperti pengenaan pajak keuntungan yang sangat besar).
10. Mengakui pengaruh inflasi secara
eksplisit berguna dilakukan karena :
• Pengaruh perubahan harga bergantung pada transaksi
dan keadaan yang dihadapi suatu perusahaan.
• Penanganan masalah yang ditimbulkan oleh perubahan
harga bergantung pada pemahaman yang akurat atas
masalah tersebut.
• Pernyataan dari para manajer mengenai permasalahan
yang disebabkan oleh perubahan harga lebih mudah
dipercaya apabila kalangan usaha menerbitkan informasi
keuangan yang membahas masalah-masalah tersebut
11. JENIS-JENIS PENYESUAIAN INFLASI
1) Penyesuaian tingkat harga umum (daya
beli konstan biaya historis).
Jumlah mata uang yang disesuaikan dengan perubahan
tingkat-harga umum (daya beli) disebut mata uang tetap
biaya historis.
Jumlah mata uang yang belum disesuaikan disebut mata
uang nominal.
12. Indeks Harga
• Perubahantingkathargaumumbiasanyadiukurdengantingkatharga,menurutrumus
Dengan P = harga komoditas
q = Jumlah yang di konsumsi
Ex : Jika suatukeluarga beranggotakan4 orang mengeluarkan$20.000
untukmembeli sejumlah barang dan jasa di akhir tahun1(tahun
pokok=awal tahun 2)
dan $22.000 untukmembeli jumlah yang sama setahun kemudian
(awal tahun3), maka indeks harga akhir tahun 2 adalah
$22.000/$20.000, atau
tingkat inflasi sebesar 10% selamatahun2.
Dengan cara yang sama, jika 2 tahun kemudian(akhir tahun 3)
keluarga beranggotakan ituharus mengeluarkan $23.500 untuk
jumlah barang dan jasa tersebut, maka indeks tingkat harga umumnya
adalah $23.500/$20.000 atau1,175 atausama dengan inflasi sebesar
17,5%sejak tahun pokok. Indeks harga ditahun pokok adalah
$20.000/$20.000 atau1,000
1,100
13. Penggunaan Indeks Harga
• Angka indeks harga digunakan untuk mentranslasikan jumlah
uang yang dibayarkan di periode sebelumnya menjadi ekuivalen
daya beli pada akhir periode (daya beli tetap/hist0ris) . Rumus
yangdipakai adalah:
Dimana: GPL = indeks hargaumum
c = tahun berjalan
td = tanggal transaksi
PPE = setaradayabeli umum
14. Ex :Anggap kita menghabiskan $500 diakhir tahun pokok dan$
700 setahun kemudian. Untuk menyajikan ulang pengeluaran
ini dalamsetara daya belinya di tahun 3,dengan
menggunakan angka indeks harga dari contohdiatas, maka
perhitungannya sebagai berikut :
Tahun 3
Akhir : Pengeluaran
Nominal
Faktor
Penyesuaian
Setara Daya
Beli
Tahun 1
Tahun 2
$500
$700
$1,175/1,000
$1,175/1,100
$587,50
$747,43
15. Objek Penyesuaian Tingkat Harga Umum
• Secara tradisonal, laba merupakan bagian dari kekayaan
perusahaan yang dapat ditarik oleh perusahaan selama suatu
periode akuntansi tanpa mengurangi kekayaannya hingga
berada dibawah posisi awal.
• Akuntansi konvesional mengukur laba sebagai jumlah
maksimum yang dapat ditarik dari perusahaan tanpa
mengurangi jumlahuangyang menjadi modal awalnya.
• Selama inflasi, perusahaan akan mengalami perubahan
kekayaan yang tidak berkaitan dengan kegiatan operasinya yg
biasanya perubahan ini muncul dari aktiva atau kewajiban
moneter.
16. 2. Penyesuaian Biaya Kini (Current
Cost Accounting
• Aset tetap dinilai berdasarkan biaya kini dan bukan biaya historis.
• Laba adalah jumlah sumber daya yang dapat didistribusikan oleh
perusahaan di suatu periode namun tetap dapat
mempertahankan kapasitas produksi atau modal fisik perusahaan.
Satu cara untuk mempertahankan modal adalah dengan
menyesuaikan posisi awal aset bersih perusahaan (yang
menggunakan indeks harga khusus atau penentuan harga
langsung) untuk mencerminkan perubahan dalam setara biaya
kini dari aset selama periode berjalan.
17. • Metode ini memandang laba sebagai jumlah
sumberdaya yang dapat didistribusi selama periode
tertentu, dengan mengabaikan pertimbangan pajak,
dan pada saat yang sama mempertahankan kapasitas
produksi atau modal fisik perusahaan.
18. PENDEKATAN TERHADAP AKUNTANSi
INFLASI DI BEBERAPA NEGARA
Amerika Serikat
• Pada tahun 1979, FASB menerbitkan Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (Statement of Financial
Accounting Standards-SFAS) No. 33 tentang
”Pelaporan Keuangan dan Perubahan Harga”,
pernyataan ini mengharuskan perusahaan-perusahaan
di AS yang memiliki persediaan dan aset tetap yang
bernilai lebih dari $125 juta atau memiliki total aset
lebih dari $1 miliar, untuk mencoba mengungkapkan
baik daya beli tetap-biaya historis maupun daya beli
tetap-biaya kini selama lima tahun.
19. • FASB menerbitkan panduan (SFAS 89) bertujuan untuk
membantu perusahaan yang melaporkan pengaruh
pernyataan atas harga yang berubah .
• Perusahaan pelapor disarankan untuk mengungkapkan
informasi berikut untuk 5 tahun terakhir :
– Penjualan bersih dan pendapatan operasional lain
– Laba dari operasi yang berjalan berdasarkan biaya-kini
– Daya beli laba atau rugi (moneter) atas pos-pos moneter
bersih
– Peningkatan atau penurunan dalam biaya kini atau jumlah
yang dapat dipulihkan (jumlah kas bersih yang diperkirakan
akan dapat dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan)
yang lebih rendah dari persediaan atau aktiva tetap, bersih
dari inflasi (perubahan tingkat harga umum).
– Semua penyesuaian translasi gabungan mata uang asing,
berdasarkan biya kini, yang timbul dari proses konsolidasi.
Lanjutan...
20. – Aset bersih pada akhir tahun berdasarkan biaya kini
– Laba per saham (dari operasional berjalan) berdasarkan
biaya-kini.
– Dividen per saham dari saham biasa
– Harga pasar per saham dari saham biasa di akhir tahun
– Tingkat Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Index-CPI)
yang digunakan untuk mengukur laba dari operasi berjalan.
Untuk meningkatkan daya banding
data tersebut,informasi dapat disajikan
dalam :
• Rata-rata setara daya beli (atau di akhir tahun), maupun
• Dollar pada periode pokok (1967) yang digunakan untuk
menghitung CPI.
21. Inggris
• Komite Standar Akuntansi Inggris (Accounting Standard Commitee-
ASC) menerbitkan Pernyataan Praktik Akuntansi No.16 (Statement of
Standards Accounting Practice-SSAP 16), ”Akuntansi Biaya Kini” untuk
masa percobaan 3 tahun pada bulan maret 1980.
SSAP No.16 berbeda dengan SFAS No.33 dalam 2 aspek utama, antara
lain :
1. SSAP No.16 mengadopsi hanya metode biaya kini untuk
pelaporan eksternal, sedangkan SFAS No.33 mewajibkan
akuntansi dolar konstan maupun biaya-kini.
2. laporan biaya kini pada SSAP No.16 di Inggris mewajibkan baik
laporan laba rugi maupun neraca biaya kini, beserta catatan
penjelasan, sedangkan penyesuaian inflasi SFAS No.33 hanya
berfokus pada laporan laba rugi.
22. Standar di Inggris memberikan tiga
pilihan pelaporan :
1. Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai
laporan keuangan dasar dengan dilengkapi
akun-akun biaya historis
2. Menyajikan akun-akun biaya historis
sebagai laporan keuangan dasar dengan
akun-akun pelengkap biaya kini
3. Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai
satu-satunya akun yang dilengkapi dengan
informasi biaya historis yang memadai.
23. Dalam perlakuan laba dan rugi terkait dengan pos-pos
moneter SSAP 16 mewajibkan dua jenis angka, yang
keduanya mencerminkan pengaruh perubahan harga
khusus :
Penyesuaian modal kerja moneter (Monetary Working
Capital Adjustment-MWCA), mengakui pengaruh
perubahan harga khusus terhadap total jumlah modal
kerja yang digunakan oleh perusahaan dalam operasi
bisnis.
Penyesuaian Utang Modal, memungkinkan pengaruh
perubahan harga khusus terhadap aset non moneter
perusahaan (seperti depresiasi, harga pokok penjualan,
dan modal kerja moneter). Penyesuaian Utang Modal
menyatakan bahwa laporan laba rugi tidak memerlukan
biaya penggantian tambahan aset operasi sejauh aktiva
tersebut didanai melalui utang.
24. Brasil
Akuntansi inflasi yang dianjurkan di Brasil
mencerminkan dua kelompok pilihan
pelaporan, yaitu :
• Undang-Undang Perusahaan Brasil
menyajikan ulang aset permanen dan akun-akun ekuitas
pemegang saham dengan menggunakan indeks harga yang diakui
oleh pemerintah federal untuk mengukur devaluasi mata uang
lokal .
• Komisi Bursa Efek Brasil
mewajibkan metode akuntansi inflasi lain untuk perusahaan-
perusahaan yang sahamnya diperdagangkan di depan publik
harus mengukur ulang seluruh transaksi yang terjadi dalam
suatu periode dengan menggunakan mata uang fungsionalnya.
25. Pada akhir periode, indeks tingkat harga umum yang berlaku
mengonversikan unit daya beli umum ke dalam unit mata uang
nominal. Juga :
• Persediaan dimasukkan sebagai aset non moneter dan
diukur ulang dengan menggunakan mata uang fungsional
• Pos-pos moneter yang tidak dikenakan bunga dengan
masa jatuh tempo yang melebihi 90 hari didiskontokan
menjadi nilai kini guna mengalokasikan laba dan rugi
inflasi yang terjadi ke dalam periode akuntansi yang
memadai
• Penyesuaian neraca direklasifikasikan juga ke dalam pos-
pos terkait dalam laporan laba rugi.
26. BADAN STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL /IASB
• Secara khusus, laporan keuangan suatu perusahaan
yang menggunakan mata uang perekonomian
hiperinflasi, baik didasarkan pada model penilaian
biaya historis atau biaya kini, harus disajikan ulang
sesuai dengan daya beli tetap per tanggal neraca.
• Laba atau rugi daya beli yang terkait dengan
posisi kewajiban atau aset moneter bersih dimasukan
ke dalam laba bersih.
27. Perusahaan yang melakukan pelaporan juga
harus mengungkapkan:
1. Fakta bahwa penyajian ulang untuk perubahan dalam
daya beli unit pengukur telah dilakukan.
2. Model penilaian aset yang digunakan dalam laporan
keuangan utama (yaitu penilaian biaya historis atau
biaya kini).
3. Identitas dan tingkat indeks harga per tanggal neraca,
beserta dengan pergerakannya selama periode
pelaporan.
4. Laba atau rugi moneter bersih selama periode tersebut.
28. Laba dan rugi Inflasi
• Di Amerika Serikat Laba dan rugi pos-pos moneter ditentukan dengan
cara menyajikan ulang dalam dolar tetap, saldo awal dan akhir, serta
transakasi dalam,seluruh aset dan kewajiban moneter (termasuk utang
jangka panjang). Saldo yang diperoleh kemudian diungkapkan sebagai
pos terpisah.
• Di Inggris , Laba dan rugi pos-pos moneter dikelompokkan
menjadi modal kerja moneter dan penyesuaian utang modal. Kedua
pos tersebut ditentukan melalui perubahan harga khusus. Penyesuaian
Utang Modal menunjukkan penerimaan (atau beban) yang diperoleh
para pemegang saham yang berasal dari utang pembiayaan selama
suatu periode perubahan harga. Saldo ini ditambahkan (atau dikurangi
dari) laba operasional biaya kini untuk memperoleh saldo kekayaan
bersih setelah pajak yang disebut “laba biaya-Kini terkait Pemegang
Saham”.
• Tujuan akuntansi inflasi adalah untuk mengukur kinerja suatu
perusahaan dan memungkinkan setiap orang yang tertarik untuk
mengukur jumlah,waktu,dan kemungkinan arus kas masa depan. Suatu
perusahaan dapat mengukur penguasaannya terhadap barang dan jasa
tertentu dengan menggunakan indeks untuk mengukur keruntungan
29. Laba dan Rugi Modal
Akuntansi untuk biaya kini membagi laba bersih menjadi
dua kategori :
(1) Laba operasional (selisih antara pendapatan lancar
dengan biaya kini dan biaya kini sumber daya yang
dikonsumsi) dan
(2) Laba yang belum direalisasikan yang timbul dari
kepemilikan aset nonmoneter dengan nilai pengganti
yang meningkat bersamaan dengan inflasi.
30. • Kenaikan dalam biaya pengganti aset operasional (contohnya
proyeksi arus kas keluar yang lebih tinggi untuk mengganti
peralatan) bukanlah merupakan laba,baik terealisasi atau tidak.
Apabila laba berbasis biaya kini mengukur perkiraan kekayaan
perusahaan yang dapat digunakan,maka perubahan biaya kini
persediaan,aktiva tetap dan aktiva operasi lainnya merupakan
revaluasi terhadap ekuitas pemilik,yang menjadi bagian dari laba
yang harus disimpan oleh perusahaan untuk mempertahankan
modal fisiknya (kapasitas produktifnya).
• Aset yang dimiliki untuk tujuan spekulasi, seperti lahan kosong
atau surat berharga yang dapat dipasarkan,tidak perlu diganti
untuk mempertahankan kapasitas produktif. Dengan demikian,
jika penyesuaian biaya kini mencakup pos-pos ini,kenaikan atau
penurunan setara (nilai) biaya kininya (hingga mencapai sebesar
nilai yang dapat direalisasikan) harus dinyatakan langsung dalam
laba.
31. Akuntansi untuk Inflasi Asing
FAS 89, yang mendorong (dan bukan lagi mengharuskan)
perusahaan untuk memperhitungkan perubahan harga,
masih meninggalkan permasalahan yang masih belum
terselesaikan dalam dua tingkatan
1. perusahaan mungkin terus mempertahankan nilai aktiva
nonmoneter berdasarkan biaya historisnya (disajikan
ulang untuk perubahan tingkat harga umum) atau
menyajikan ulang berdasarkan ekuivalen biaya kini.
2. perusahan yang memilih untuk menyediakan data biaya
kini tambahan atas operasi luar negeri memiliki dua
metode pilihan dalam mentranslasikan dan menyajikan
ulang akun-akun luar negeri dalam dolar AS.
32. • Investor memerlukan laporan keuangan yang disesuaikan dengan
tingkat harga khusus dan bukan tingkat harga umum. Karena
penyesuaian tingkat harga khusus (yakni model biaya kini)
menentukan jumlah maksimum yang bisa dibayarkan oleh
perusahaan sebagai dividen (kekayaan yang dapat dibagikan)
tanpamengurangi dayaproduksinya.
• Menyajikan ulang baik akun-akun perusahaan asing dan
domestik menjadi setara harga kini akan menghasilkan informasi
yang relevan dengan keputusan. Informasi ini memberikan
kesempatan kepada investor untuk memperoleh informasi
sebanyak mungkin yang menyangkut dividen masadepan.
33. Menghindari Kejatuhan Ganda
(Double-Dip)
• Pada saat menyajikan ulang akun-akun luar negeri kedalam inflasi
asing, seseorang harus berhati-hati untuk menghindari apa yang
disebut sebagai kejatuhan ganda. Masalah ini muncul karena inflasi
lokal berpengaruh terhadap kurs yang digunakan dalam translasi
secara langsung.
• Penyesuaian inflasi terhadap harga pokok penjualan atau beban
depresiasi dimaksudkan untuk mengurangi besarnya laba
“sebagaimana yang dilaporkan” untuk menghindari penilaian lebih
laba bersih. Namun demikian,karena pengaruh hubungan terbalik
antara inflasi lokal dan nilai mata uang,perubahan kurs valuta asing
di antara laporan keuangan yang berurutan,yang umumnya
disebabkan oleh inflasi, menyebabkan timbulnya sebagian pengaruh
inflasi terhadap hasil operasi perusahaan “sebagaimana yang
dilaporkan”. Untuk menghindari proses penyesuaian terhadap
pengaruh inflasi sebanyak dua kali, penyesuaian inflasi harus
memperhitungkan kerugian translasi yang sudah tercermin dalam
hasil “sebagaimana yang dilaporkan” dari suatu perusahaan.