Dalam tiga kalimat:
Dokumen tersebut membahas pengaruh metode pembelajaran demonstrasi dalam pelajaran IPA tentang benda larut dan tidak larut dalam air terhadap karakter siswa. Metode ini diharapkan dapat membuat siswa aktif, sosial, dan mampu menarik kesimpulan berdasarkan hasil percobaan secara kelompok.
1. NAMA KELOMPOK
FITRI AYU PERTIWI 118000011
PUPUT WIDOWATI 118000020
FITA ZUQO AMALIYAH 118000089
ADITYA ROLI PUTRA 118000107
ENY LATHIFAH 118000116
2. Pengaruh Metode
Pembelajaran
Demonstrasi
Terhadap Karakter
Peserta Didik
3. PENDAHULUAN
• Guru yang profesional adalah guru yang bisa
menyampaikan materi secara maksimal kepada
siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai
secara maksimal.
• Oleh karena itu, guru perlu mempelajari tetang
model-model pembelajaran untuk anak SD.
Pembelajaran anak sekolah dasar terasa istimewa
jika guru menyampaikan materi dengan model
pembelajaran yang menarik.
4. PENGAMATAN
ANAK
KEHIDUP
KEHIDUP Karakter yang AN
AN Ingin Dicapai VOLUTIF
PERASAA Setelah (Konatif,
N ANAK Pembelajaran Kemauan)
Anak
FIKIRAN,
INGATAN, DAN
FANTASI ANAK
5. FIKIRAN, INGATAN, DAN
FANTASI ANAK
• Fikiran anak usia sekolah dasar berkembang secara
berangsur-angsur. Pengetahuan anak bertambah pesat
dari iklim yang egosentris, sehingga anak mengetahui
dunia objektif dan dunia-fikiran orang lain.
• Ingatan anak pada usia 8-12 tahun ini mencapai
intensitas yang paling besar dan kuat untuk melekatkan
pengetahuan dalam ingatan anak.
• Kehidupan fantasi pada usia 8-9 tahun. Anak mulai
mengoreksi peristiwa yang terdapat didalamnya. Namun
unsur fantasi masih tetap memegang peranan penting.
Sehingga anak menghendaki peristiwa nyata yang betul-
betul terjadi.
6. KEHIDUPAN PERASAAN ANAK
• Sifat anak lebih emosional daripada orang
dewasa. Anak cepat merasa puas, optimis, dan
kurang dirisaukan oleh rasa-rasa penyesalan,
kepedihan, kesengsaraan, dan kegembiraan
orang lain kurang dipahami oleh anak. Namun,
kalau ia ikut merasakannya, maka perasaannya
tersebut tidak ditampakkan, sebab ia merasa
malu, takut, dan segan.
7. KEHIDUPAN VOLUTIF (Konatif,
Kemauan) Anak
• Fungsi kemauan anak belum berkembang
dengan penuh. Anak belum mempunyai
kekuasaan atas diri sendiri. Anak lebih suka
tunduk pada kewibawaan yang tegas dari
orang tua dan pendidik.
• Dalam proses pendidikan, kemauan ini unsur
ketegasan dari pendidik serta orang tua sangat
perlu, untuk menumbuhkan dan
memantapkan kemauan anak sampai anak
mampu berkemauan sendiri.
8. Pengaruh Model
Pembelajaran Demonstrasi
Pada Pembelajaran IPA Materi
Pembelajaran “ Benda Larut
dan Tidak Larut Dalam Air”
Terhadap Karakter Peserta
Didik.
9. Simpulan
PENGAMATAN Menerima
ANAK
Ego
FIKIRAN, Pengamatan
INGATAN, DAN
FANTASI ANAK Panca
indera
KEHIDUPAN
PERASAAN
Tanggapan
ANAK
KEHIDUPAN
VOLUTIF (Konatif,
Kemauan) Anak
10. PENGAMATAN ANAK
A. Simpulan
Global Bagian-bagian
Subjektif Objektif
• Dalam pembelajaran materi “Benda Larut
dan Tidak Larut dalam Air”, siswa akan
dapat memperoleh kesimpulan dari
percobaan yang telah dilakukannya secara
kelompok.
• Kesimpulannya yaitu bahwa tidak semua
benda (terutama benda berbentuk butiran-
butiran halus) dapat larut dalam air.
11. • Hal ini dapat dibuktikan dengan tidak larutnya
pasir, kopi dan beras yang tidak larut dalam air
walaupun sudah diaduk berulang kali. Hal ini
mengubah cara pikir mereka tentang konsep benda
larut dan tidak larut dalam air.
• Sebagian besar anak SD terutama kelas awal telah
tertanam dalam pikiran mereka bahwa benda yang
berbentuk butiran halus seperti susu bubuk, gula,
kopi, garam, pasir, vetsin dan beras akan terlarut
jika dimasukkan dalam air dan diaduk dalam
beberapa waktu. Dan ternyata setelah dilakukan
percobaan tersebut, siswa dapat mengetahui
bahkan menggolongkan benda-benda yang dapat
larut dan tidak larut dalam air.
12. B. Menerima
Pasif Aktif
Dalam metode demonstrasi siswa akan diajak
secara langsung untuk terlibat dalam proses
pembelajaran. Siswa dituntut untuk aktif
karena jika siswa pasif, maka siswa tersebut
tidak akan memperoleh data untuk dijadikan
kesimpulan dalam suatu percobaan.
Metode demonstrasi ini akan melatih siswa
untuk aktif dan berpikir kritis dalam
menyelesaikan berbagai masalah yang
diberikan. Juga melatih siswa untuk bekerja
sama dengan anggota lain. Saling menerima dan
menghargai pendapat dari kelompoknya
maupun dari kelompok lain.
13. C. Ego
Individualis Sosial
Dalam metode ini siswa dilatih untuk
menerima pendapat dari anggota dalam
kelompoknya maupun diluar kelompoknya.
Serta metode ini diharapkan siswa dapat
menjadi siswa yang berjiwa sosial yang
mampu bekerja sama dengan orang lain dan
dapat menerima segala bentuk pendapat
yang ditujukan untuknya.
14. FIKIRAN, INGATAN, DAN FANTASI ANAK
Hal ini dilakukan menggunakan panca indra.
• Indra penglihatan menggunakan mata.
indra penglihatan yaitu mata digunakan untuk
melihat bahan-bahan yang diperlukan dalam
percobaan seperti air, susu bubuk, kopi, beras, dll.
Selama percobaan siswa juga harus mengamati
objek percobaan. setelah memasukkan salah satu
serbuk ke dalam air lalu siswa mengaduknya dan
mengamati yang terjadi pada larutan tersebut.
siswa mengamati apakah serbuk tersebut larut
atau tidak larut serta apakah terjadi endapan atau
tidak pada larutan tersebut.
15. • Indra peraba menggunakan kulit.
Yaitu kulit juga penting dalam percobaan ini.
siswa harus bisa membedakan benda-benda
tersebut berdasarkan tingkat kekasaran benda
(serbuk) percobaan.
• Indra pembau menggunakan hidung.
Siswa dapat membedakan bau dari masing-
masing larutan. dengan demikian, siswa dapat
membedakan antara bau kopi dengan susu, kopi
dengan gula, dan seterusnya. sehingga, dengan
tanpa melihat siswa dapat menyebutkan bau
dari larutan yang ditayakan.
16. • Indra perasa menggunakan lidah
Dengan lidah, siswa diharapkan dapat
merasakan dari masing-masing larutan (kecuali
larutan beras, vetsin dan pasir). setelah
mengetahui rasa dari larutan tersebut, siswa
dapat menyebut larutan yang sedang diuji tanpa
melihat warna larutan tersebut.
• Indra pendengar menggunakan telinga
Dengan telinga, siswa dapat mengetahui nama-
nama benda yang akan di gunakan sebagai
percobaan. Selanjutnya siswa harus
mengingatnya dalam waktu yang singkat.
17. KEHIDUPAN PERASAAN ANAK
• Dalam model pembelajaran demonstrasi yang membahas
tentang materi “Benda Larut dan Tidak Larut dalam
Air”, anak akan merasa tidak senang jika dalam
pelajaran ipa hanya diberikan secara teori dan tidak ada
contoh-contoh yang nyata dalam kehidupan sehari-hari.
• Namun, anak akan merasa senang jika dalam pelajaran
IPA terdapat berbagai macam contoh yang nyata dari
materi “Benda Larut dan Tidak Larut dalam Air” dalam
kehidupan sehari-hari.
• Anak akan lebih mengerti jika ikut serta dalam suatu
pembelajaran dan melakukan percobaan. Maka Guru
wajib memberikan perilaku yang baik terhadap anak
didiknya, bukan hanya teori yang diberikan tetapi
perbuatan secara langsung dalam perilaku tersebut.
18. KEHIDUPAN VOLUTIF
(Konatif, Kemauan) Anak
• Kehidupan kemauan meliputi keaktifan anak
didik di dalam kelas maupun diluar kelas
untuk keingintahuannya.
• Dalam pembelajaran IPA diharapkan peserta
didik mampu mengimplementasikan kegiatan
tersebut ke dalam komponen kehidupan
kemauan yang meliputi keaktifan mereka di
dalam pembelajaran, karena peserta didik
masih memiliki rasa selalu ingin tahu, maka
guru perlu menerapkan pembelajaran analisis
dalam pembelajaran IPA.
19. • Supaya peserta didik dapat memahami apa
yang sebenarnya dan bukan hanya
dilakukan di dalam kelas maupun di luar
kelas, guru juga harus menerapkan rasa
keingintahuan kepada peserta didik agar
lebih sering bertanya serta lebih mudah
untuk memahami pembelajaran yang
diberikan oleh guru.