SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  38
PEMANFAATAN KULIT
sebagai BAHAN PANGAN




KERUPUK RAMBAK   GELATIN
Latar Belakang
                     Pemotongan Ternak

      Karkas                                        Non-Karkas

Layak konsumsi                                         Tidak layak
-   Jantung                             - Bulu (tepung,kock,sulak)
-   Limfa                               - Wool (jaket)
-   Ginjal                              - Tanduk (kerajinan)
-   Paru --- kerupuk                    - Tulang (tepung, lem/
-   Hati --- rendang, bakso, nuggets, sate        adhesive)
-   Kulit --- FOOD = kerupuk rambak, gelatin, “cecek”, “kikil”
          --- NON FOOD = samak (gantungan kunci cakar ayam dll)
KULIT TERNAK
secara histologis :
          1. Lap. Epidermis
          2. Lap. Corium / Dermis /
               Derma
               - (kulit ckr aym = tebal)
               - 90% total protein adl
               prot kolagen)
               - kolagen (mgndung as
               amino prolin dan
               hidroksi prolin----u
               pertmbhn, retak tulng)
          3. Lap. Subcutis /
               Hipodermis
               - (kulit ckr ayam = tipis)
Lain – lain :
•   Cakar       : kecap, gantungan kunci
•   Whey        : kecap, nata de milko
•   Kaldu       : petis
HASIL SAMPING TERNAK
1. Kulit (makroskopis, mikroskopis)
2. Pengawetan kulit
3. Penyamakan kulit (Kulit berbulu, tanpa bulu,
   gantungan kunci cakar ayam)
4. Pemanfaatan kulit sebagai bahan pangan
   (kerupuk rambak, gelatin, “cecek”, “kikil”)
T u j u a n --- meningkatkan :




1. Daya guna hasil ternak
2. Nilai ekonomis
3. Keanekaragaman produk pangan
1. KERUPUK RAMBAK
        • Bahan : kulit
          ternak, cakar ayam
        • Analisa :
        • Daya kembang
          (gunakanjewawut/pasir
          kwarsa)
        • Daya patah
        • Kadar (protein, lemak,
          air) ,Aw
        • Organoleptik (rasa,
          kerenyahan)
CARA :
1.   Pencucian
2.   Perendaman (u kulit
     kering)
3.   Buang bulu / sisik (dg air
     panas atau pengapuran)
4.   Pencucian (u hil kapur)
5.   Perebusan
6.   Pemotongan
7.   Perendaman bumbu
8.   Pengeringan
9.   Penggorengan
PRINSIP :
•   BUANG BULU / SISIK

    1. Pencelupn Air panas (kulit klnci = 50oC 5 mnt)
    2. Pengapuran (lart. Kapur tohor (CaO)
       - u mprlunak & membengkakn sisa daging di permk
         kulit shg      bulu & daging yang menempel
         mudah dihil.
       - u memucatkan warna, mbunuh mikroba, mningktkn
         rendemen, mekar/mggelembung bila digoreng
       - konstrsi 1 - 4 kg kapur dalam 1 lt air
       - 3 - 4% dg 300-400% air dari berat kulit
       - rendam 1 - 4 hari, aduk tiap pagi dan sore
       - Buang bulu dg dikerok dg pisau tumpul / pisau
         buang bulu
• PENCUCIAN
  - u hil sisa kapur (kapur bebas) spy tdk tjd
      pembengkakn            kulit.
  - Kapur terikat ---renyah
  - dg air bersih yang mengalir
  - sisa kapur dianggap hilang --- dg cara
      kulit di tes dg indikator phenolphaline
      menunjukkn warna putih seluruhnya
   PEREBUSAN
    - u mengmbangkn struktur tenunan kolagen.
    - naiknya suhu perebusan – akibatkan suatu
    gerakan dari ikatan rantai didlam tenunan kolagen
    yang dpt dianggap sbg titik awal (suhu 60oC)u capai
    pengemb yg optimal dari tenunan kolagen tsb.
    - tenunan kolagen terbntuk gelembung2 udara yang
    mengakibatkn gerakan dari titik2 tsb. (= disebut ttk
    awal pengembngn kolagen)
    - Kulit dimasukkan air mendidih (97oC) sampai kulit
    matang (dpt ditusuk dg garpu)
    - kmd kulit diangkat, diangin2kan.
“Pengaruh lama perebusan pada rambak kulit
kelinci”
   0, 15, 30, 45, 60, 75, 90,105 dan 120 menit
   Hasil = kadar air kerupuk rambak setelah digoreng
    BERBEDA.
   0 menit (tanpa perebusan) K air tinggi = krn jaringan
    msh mengikat air yang sulit dihilangkan dengan
    pengeringan, krn “case herdening”
   Hsl terbaik = lama perebusan 60 – 75 menit
    ---pengembg rambak maks krn anyaman kolagen
    mengembg sempurna
   kmd kolagen mengalami GELATINISASI shg
    kolagen tidak mengembang lagi.
•   PENGERINGAN
    - u mengurangi kadar air bahan sampai
    batas ttt spy mikroorgnsm tdk dapat hdp
    ---AWET.
•   PENGGORENGAN
    - rendam dlm minyak gorng, panaskan
    (suhu ±80oC 5 mnt), peram 1 mlm
    - panaskan lagi (± 80oC, 10 mnt)
    - goreng (± 160oc sampai mengembang
    sempurna)
Kandungan gizi :
       (/100 g rambak kulit sapi)
1.   Protein (g)    = 83
2.   Lemak (g)      =4
3.   Mineral (g)    =1
4.   Kalsium (mg)   =5
5.   Fosfor (mg)    = 10
6.   Air (g)        = 12
7.   Energi (kal)   = 268
Hasil penelitian :
Oleh Mirasa & Yudied Agung, 2004)
                 •   Desa Kauman dan desa
                     Mejero, Mjkerto
                 •   Rata2 kadar Cr krpuk rambak
                     1,47 ppm
                 •   Masy yg konsmsi = rata2 kdr
                     Cr darah (0,43 µg/l), Cr urine
                     (0,64 µg/l)
                 •   Masy yg TDK Konsmsi = 0,06
                     µg/l, Cr urine (0,02 µg/l)
                 •   WHO =Cr darah & urin (0,05
                     µg/l)
                 •   !! 3 bks rambk /hari (60 g/hari)
“Kerupuk JANGEK” (daerah
  Jangek Sumatera)

• Dari kulit sapi atau
  kerbau (beef/buffalo skin
  crackers)
• 0,64-0,7 mg asam urat
  dalam 100 g sampel.
• Peroksida 1 mg/kg
  sampel stlh 405 mggu
  penyimpanan suhu 30oC
• Sebaiknya dikonsumsi
  sblm penyimpanan 7
  mggu, suhu ruang.
Rambak kulit sapi
         Bahan :
         1. Kulit sapi = 1 kg
         2. Bawang putih = ¼
            ons
         3. Garam = ½ ons
         4. Gula = ¼ ons
         5. Air kapur
            secukupnya
Cara :
1. Rendam kulit dlm air kapur 48 jam, bulu
   dikerok bulu.
2. Bentangkan, jemur,potong bila sdh kering (3x5
   cm).
3. Haluskan bumbu, rebus potongan kulit dg
   bumbu sampai masak (kulit transparan).
   Angkat, tiriskan, jemur kering.
4. Penggorengan :
   I. Dg api kecil,hingga kerupuk agak mekar,
       angkat, tiriskan.
   II. Dg api besar (mnyk bergolak) hingga mekar
       optimal. Angkat, tiriskan
5. Dinginkan. Kemas
Keripik kulit cakar ayam
Bahan :
1. Cakar ayam
2. Garam = 2 %
3. Merica = 1 %
4. Bwng putih = 1 %
5. Bubuk cabe,
   pewarna (kunyit).
Cara :   1.   Cakar dibersihkan kulit
              ari-nya.
         2.   + bumbu, biarkan ½
              jam.
         3.   Kukus cakar 15 menit,
              angkat.
         4.   Jemur dibwh matahari
              15 menit, angkat.
         5.   Kulit cakar dikelupas
              (usahakan bntuknya spt
              cakar)
         6.   Kulit cakar djemur
              sampai kering (berat
              tetap).
         7.   Goreng.
Rambak cakar ayam
1. Bersihkan, rendam dg air kapur 2% (1 kg
   cakar, 7,05 ons atau 24 sndok mkn) hingga
   cakar terendam selama 4-5 jam.
2. Cuci dg air mengalir (buang kapur).
3. Masukn dlm panci berisi air, rebus sampai air
   tampak menggelembung (jgn mndidih).
   Matang bila bisa ditusuk garpu. Angkat.
   Tiriskan. Dinginkan.
4. Pengulitan.
Teknik pengulitan :
1. Potong smua kuku/jari.
2. Belah bagian blkng/dlm kaki dg pisau hingga
   ke ujung jari yang lurus dg kaki jari ke2).
3. Jika sdh terbelah, kupas mulai bag atas kaki
   hingga ke ujung jari. Usahakan jgn sampai
   kulit terputus.
4. Potong urat kaki yang berhub, dg gunting.
5. Kuliti bag jari yg lain.
6. Keluarkan smua tulang dan jari.
5. Haluskan bumbu, + air, rendam kulit
   cakar 3-4 menit.(usahakan kulit
   terendam).
6. Jemur sampai kering.
7. Penggorengan :
•    Mny bny (kulit terandam).
• Minyak panas (tdp glmbung sampai
   glmbung hilang).
8. Dinginkan. Kemas.
KERUPUK RAMBAK

  PROTEIN
  KOLAGEN                             ASAM OLEAT
    90%
                                  DIOLEIN              TRIOLEIN

  MINERAL
                                            (   20-30 X)


  0.04%
  - KALSIUM
  - FOSPOR
  - BESI                       DALAM KULIT & 2X PENGGORENGAN



     MSG
3.05 GR/100GR
 01/11/12 06:23 AM                                         23
Pengukuran kadar lemak       metode soxhlet

                           ( 3,84% per 100 g )

Pengukuran Kadar protein     metode Kjeldahl

                               ( 82,91% )




 01/11/12 06:23 AM                            24
01/11/12 06:23 AM   25
Semakin lama perebusan maka semakin tinggi
   kualitas kerupuk yakni pada suhu 90 C
               selama 90 menit.

                     Warna putih kekuningan

                    Pengembangan lebih merata




01/11/12 06:23 AM                               26
KULIT MENTAH



                     PEREBUSAN
                                      GORENG 1
                     15-30 MNT     90-95 ̊ C, 5-7 JAM
                     KAPUR MATI
                     5-8 X TEBAL
                                      GORENG 2
                                     120-130 ̊ C,
                                   BINTIK PUTIH
                    PEMBERSIHAN    PD PERMUKAAN



                    PEMOTONGAN
                                     PENGEPAKAN


                     PENJEMURAN

                KUALITAS KRECEK

01/11/12 06:23 AM                                       27
Kulit yang bersih dari lapisan epidermis,bulu,
   kotoran,penggunaan kulit segar, suhu dan
 lama penggorengan yang tidak terlalu tinggi
  dapat memperbaiki pengembangan ,bentuk,
    warna, rasa, dan kerenyahan kerupuk.

Pengembangan yang baik akan menghasilkan
warna kerupuk putih kekuningan. Suhu dan
 lama penggorengan sangat mempengaruhi
             warna kerupuk
  01/11/12 06:23 AM                       28
LOGAM BERAT
                                                   KULIT MENTAH 90%

                                                        SIFAT SENYAWA TIDAK STABIL
                     FORMALIN                         TERDEGRADASI DALAM PEMANASAN
                                                                 SEMPURNA



                    CHROM 13.6%      KARSINOGEN
                                                      KULIT OLAHAN 10%

                                       INDUSTRI
                                   PENYAMAKAN KULIT

                    TIMBAL 31.8%                      TOKSIN        BBM


                                                  TDK LARUT AIR

                     PENYAKIT                 MUDAH DISERAP TUBUH

                                                  TERAKUMULASI

                        LIVER
                    PENURUNAN IQ
                       GINJAL
                       SYARAF
                     PENCERNAAN
01/11/12 06:23 AM                                                              29
                      KEMATIAN
Asam oleat merupakan asam lemak tidak
 jenuh dengan satu ikatan rangkap pada
    atom C-9 (omega 9) yang mudah
              teroksidasi.

Kadar triolein dan diolein yang tinggi yang
  terperangkap dalam pori-pori kerupuk
dapat mengakibatkan kerupuk kulit mudah
              menjadi tengik.
01/11/12 06:23 AM                        30
GELATIN

                    KOSMETIK      Salep, Cream rambut



                    FARMASI        Pembungkus kapsul


                                  rol cetak,sablon dalam
                    TEKNIK     screen printing,perekat pentil
                                 korek api, alas hektograf

                                medium pengulas bahan
                FOTOGRAFI       film serta kertas potret



             MIKROBIOLOGI             alas makanan
01/11/12 06:23 AM                                               31
Kuantitas dan kualitas gelatin dipengaruhi oleh
 proses produksi khususnya pada fase curing

   Suatu proses terjadinya reaksi kimia awal
jaringan ikat kolagen kulit dengan bahan curing
  (bahan curing asam, basa maupun enzim).

   Proses curing menyebabkan struktur ikatan
 intermolekuler dan intramolekuler pada protein
kolagen kulit melemah/terjadi proses pemutusan
    rantai ikatan asam amino secara parsial
01/11/12 06:23 AM                             32
Peningkatan konsentrasi bahan curing asam
      menyebabkan nilai rendemen meningkat.

Peningkatan waktu curing dan konsentrasi bahan
    menyebabkan serabut kolagen menyusut.

  Gelatin yang diproduksi dari bahan baku yang
 mengandung kadar lemak tinggi cenderung akan
menghasilkan produk gelatin dengan kadar lemak
                yang tinggi pula.

01/11/12 06:23 AM                                33
KULIT MENTAH
                   400 GR
                                  WATER BATH=EKSTRACTION
             LARUTAN CURING            9 jam, 55-56 C
                                                    ̊
                 ± 2 HARI
                                         FILTRATION
             SESEKALI DIADUK
                                    FRAKSI GELATIN CAIR

               DICUCI BERSIH
                                       PENGENTALAN
               pH netral 6-7.5
                                 Oven suhu 70 ̊ C , 2 jam
              DITIRISKAN         Refrigerator ± 5-10 ̊ C ,30 mnt
               DITIMBANG
             RANDEMEN AWAL
                                         PEMADATAN
                                    Oven 55˚C,8-20 jam
       ERLENMEYER + AKUADES
       DITUTUP ALUMINIUM FOIL
                                       PENGGILINGAN
01/11/12 06:23 AM                     SERBUK GELATIN      34
Gelatin import      kulit babi (46%)
                    kulit (29,4%)
                    tulang (23,1%)

                     sapi serta sumber lain (1,5%).



Selama ini proses curing dengan menggunakan asam
banyak diterapkan dalam proses produksi gelatin dari
kulit babi

01/11/12 06:23 AM                                     35
PROTEIN

Nilai kelarutan protein berbanding lurus dengan tingkat
                     protein gelatin

Peningkatan kadar protein berkaitan dengan perubahan
   jumlah struktur ikatan asam amino yang menyusun
                   protein kolagen.

 Peningkatan konsentrasi menyebabkan semakin banyak
  ikatan asam amino yang terpecah sehingga semakin
 banyak protein yang larut pada saat dilakukan proses
                       ekstraksi


01/11/12 06:23 AM                                    36
01/11/12 06:23 AM   37
THANK’S FOR YOUR
                       ATTENTION




01/11/12 06:23 AM                      38

Contenu connexe

Tendances

KULIAH ke 8- Ternak KUDA.ppt
KULIAH ke 8-  Ternak KUDA.pptKULIAH ke 8-  Ternak KUDA.ppt
KULIAH ke 8- Ternak KUDA.pptPipingNovelita11
 
Laporan Analisa Pangan acara 4 lemak
Laporan Analisa Pangan acara 4 lemakLaporan Analisa Pangan acara 4 lemak
Laporan Analisa Pangan acara 4 lemakMelina Eka
 
Inseminasi Buatan
Inseminasi BuatanInseminasi Buatan
Inseminasi BuatanRizza Muh
 
struktur kulit
struktur kulitstruktur kulit
struktur kulitRizza Muh
 
Pengetahuan teknologi kulit
Pengetahuan teknologi kulitPengetahuan teknologi kulit
Pengetahuan teknologi kulitMuhammad Eko
 
Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensori
Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensoriSni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensori
Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensoriBasyrowi Arby
 
Perubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan Pengawetan
Perubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan PengawetanPerubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan Pengawetan
Perubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan PengawetanMuhammad Eko
 
Laporan mikrobiologi daya kerja antimikroba
Laporan mikrobiologi   daya kerja antimikrobaLaporan mikrobiologi   daya kerja antimikroba
Laporan mikrobiologi daya kerja antimikrobaMifta Rahmat
 
Contoh brosur suspensi paracetamol
Contoh brosur suspensi paracetamolContoh brosur suspensi paracetamol
Contoh brosur suspensi paracetamolMina Audina
 
PENETAPAN KADAR LEMAK
PENETAPAN KADAR LEMAKPENETAPAN KADAR LEMAK
PENETAPAN KADAR LEMAKMutiara Nanda
 
Laporan Resmi Praktikum Fisiologi Ternak
Laporan Resmi Praktikum Fisiologi TernakLaporan Resmi Praktikum Fisiologi Ternak
Laporan Resmi Praktikum Fisiologi TernakUniversitas Diponegoro
 
V. adaptasi lingkungan dalam peternakan
V. adaptasi lingkungan dalam peternakanV. adaptasi lingkungan dalam peternakan
V. adaptasi lingkungan dalam peternakanGusti Rusmayadi
 
Bilangan Peroksida dan Bilangan TBA
Bilangan Peroksida dan Bilangan TBABilangan Peroksida dan Bilangan TBA
Bilangan Peroksida dan Bilangan TBAYokhebed Fransisca
 
Analisis bahan pakan van soest
Analisis bahan pakan van soestAnalisis bahan pakan van soest
Analisis bahan pakan van soestYusuf Ahmad
 
Analisis proksimat
Analisis proksimatAnalisis proksimat
Analisis proksimatoriza13
 
04. Rancangan Acak Lengkap
04. Rancangan Acak Lengkap04. Rancangan Acak Lengkap
04. Rancangan Acak LengkapIr. Zakaria, M.M
 

Tendances (20)

KULIAH ke 8- Ternak KUDA.ppt
KULIAH ke 8-  Ternak KUDA.pptKULIAH ke 8-  Ternak KUDA.ppt
KULIAH ke 8- Ternak KUDA.ppt
 
Perubahan pada pati
Perubahan pada patiPerubahan pada pati
Perubahan pada pati
 
Laporan Analisa Pangan acara 4 lemak
Laporan Analisa Pangan acara 4 lemakLaporan Analisa Pangan acara 4 lemak
Laporan Analisa Pangan acara 4 lemak
 
Inseminasi Buatan
Inseminasi BuatanInseminasi Buatan
Inseminasi Buatan
 
Analisis Lipid
Analisis LipidAnalisis Lipid
Analisis Lipid
 
struktur kulit
struktur kulitstruktur kulit
struktur kulit
 
Pengetahuan teknologi kulit
Pengetahuan teknologi kulitPengetahuan teknologi kulit
Pengetahuan teknologi kulit
 
Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensori
Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensoriSni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensori
Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensori
 
Perubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan Pengawetan
Perubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan PengawetanPerubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan Pengawetan
Perubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan Pengawetan
 
Laporan mikrobiologi daya kerja antimikroba
Laporan mikrobiologi   daya kerja antimikrobaLaporan mikrobiologi   daya kerja antimikroba
Laporan mikrobiologi daya kerja antimikroba
 
Contoh brosur suspensi paracetamol
Contoh brosur suspensi paracetamolContoh brosur suspensi paracetamol
Contoh brosur suspensi paracetamol
 
Ppt lemak
Ppt lemakPpt lemak
Ppt lemak
 
PENETAPAN KADAR LEMAK
PENETAPAN KADAR LEMAKPENETAPAN KADAR LEMAK
PENETAPAN KADAR LEMAK
 
Animal behavior
Animal behaviorAnimal behavior
Animal behavior
 
Laporan Resmi Praktikum Fisiologi Ternak
Laporan Resmi Praktikum Fisiologi TernakLaporan Resmi Praktikum Fisiologi Ternak
Laporan Resmi Praktikum Fisiologi Ternak
 
V. adaptasi lingkungan dalam peternakan
V. adaptasi lingkungan dalam peternakanV. adaptasi lingkungan dalam peternakan
V. adaptasi lingkungan dalam peternakan
 
Bilangan Peroksida dan Bilangan TBA
Bilangan Peroksida dan Bilangan TBABilangan Peroksida dan Bilangan TBA
Bilangan Peroksida dan Bilangan TBA
 
Analisis bahan pakan van soest
Analisis bahan pakan van soestAnalisis bahan pakan van soest
Analisis bahan pakan van soest
 
Analisis proksimat
Analisis proksimatAnalisis proksimat
Analisis proksimat
 
04. Rancangan Acak Lengkap
04. Rancangan Acak Lengkap04. Rancangan Acak Lengkap
04. Rancangan Acak Lengkap
 

Similaire à Document on Utilization of Animal Skin as Food

pdfslide.tips_ptp-bahan-pangan-hewani (1).pptx
pdfslide.tips_ptp-bahan-pangan-hewani (1).pptxpdfslide.tips_ptp-bahan-pangan-hewani (1).pptx
pdfslide.tips_ptp-bahan-pangan-hewani (1).pptxTikaMulyasari
 
Pasca Panen dan pengolahan Produk dan Hasil Samping Kelinci.pptx
Pasca Panen dan pengolahan Produk dan Hasil Samping Kelinci.pptxPasca Panen dan pengolahan Produk dan Hasil Samping Kelinci.pptx
Pasca Panen dan pengolahan Produk dan Hasil Samping Kelinci.pptxFirmanJaya12
 
Pengetahuan teknologi susu
Pengetahuan teknologi susuPengetahuan teknologi susu
Pengetahuan teknologi susuMuhammad Eko
 
TEKNOLOGI PENGOLAHAN DAGING.pptx
TEKNOLOGI PENGOLAHAN DAGING.pptxTEKNOLOGI PENGOLAHAN DAGING.pptx
TEKNOLOGI PENGOLAHAN DAGING.pptxiksan41
 
Pembuatan Susu Bubuk
Pembuatan Susu BubukPembuatan Susu Bubuk
Pembuatan Susu Bubukovisetsuna
 
Kerepek buah
Kerepek buahKerepek buah
Kerepek buahDouryeaa
 
Memanfaatkan hasil samping perkebunan untuk ternak
Memanfaatkan hasil samping perkebunan untuk ternakMemanfaatkan hasil samping perkebunan untuk ternak
Memanfaatkan hasil samping perkebunan untuk ternakGufroni Arsjad Lalu Muhammad
 
Manajemen Agroindustri
Manajemen AgroindustriManajemen Agroindustri
Manajemen AgroindustriMala Wijayanti
 

Similaire à Document on Utilization of Animal Skin as Food (12)

pdfslide.tips_ptp-bahan-pangan-hewani (1).pptx
pdfslide.tips_ptp-bahan-pangan-hewani (1).pptxpdfslide.tips_ptp-bahan-pangan-hewani (1).pptx
pdfslide.tips_ptp-bahan-pangan-hewani (1).pptx
 
Pasca Panen dan pengolahan Produk dan Hasil Samping Kelinci.pptx
Pasca Panen dan pengolahan Produk dan Hasil Samping Kelinci.pptxPasca Panen dan pengolahan Produk dan Hasil Samping Kelinci.pptx
Pasca Panen dan pengolahan Produk dan Hasil Samping Kelinci.pptx
 
Proses Penyamakan kulit
Proses Penyamakan kulitProses Penyamakan kulit
Proses Penyamakan kulit
 
Resep vegetarian
Resep vegetarianResep vegetarian
Resep vegetarian
 
Pengetahuan teknologi susu
Pengetahuan teknologi susuPengetahuan teknologi susu
Pengetahuan teknologi susu
 
TEKNOLOGI PENGOLAHAN DAGING.pptx
TEKNOLOGI PENGOLAHAN DAGING.pptxTEKNOLOGI PENGOLAHAN DAGING.pptx
TEKNOLOGI PENGOLAHAN DAGING.pptx
 
Pembuatan Susu Bubuk
Pembuatan Susu BubukPembuatan Susu Bubuk
Pembuatan Susu Bubuk
 
Proses Gula Kelapa 2007
Proses Gula Kelapa 2007Proses Gula Kelapa 2007
Proses Gula Kelapa 2007
 
Teknologi pakan dalam penggemukan sapi secara
Teknologi pakan dalam penggemukan sapi secaraTeknologi pakan dalam penggemukan sapi secara
Teknologi pakan dalam penggemukan sapi secara
 
Kerepek buah
Kerepek buahKerepek buah
Kerepek buah
 
Memanfaatkan hasil samping perkebunan untuk ternak
Memanfaatkan hasil samping perkebunan untuk ternakMemanfaatkan hasil samping perkebunan untuk ternak
Memanfaatkan hasil samping perkebunan untuk ternak
 
Manajemen Agroindustri
Manajemen AgroindustriManajemen Agroindustri
Manajemen Agroindustri
 

Plus de Rizza Muh

Manajemen Perkawinan
Manajemen PerkawinanManajemen Perkawinan
Manajemen PerkawinanRizza Muh
 
Bioteknologi Reproduksi
Bioteknologi ReproduksiBioteknologi Reproduksi
Bioteknologi ReproduksiRizza Muh
 
Sheep and Goat
Sheep and GoatSheep and Goat
Sheep and GoatRizza Muh
 
Carcass Grade
Carcass GradeCarcass Grade
Carcass GradeRizza Muh
 
Beef Cattle Breeds
Beef Cattle BreedsBeef Cattle Breeds
Beef Cattle BreedsRizza Muh
 
Epidemiologi
Epidemiologi Epidemiologi
Epidemiologi Rizza Muh
 
Epidemiologi
EpidemiologiEpidemiologi
EpidemiologiRizza Muh
 
Organoleptik
OrganoleptikOrganoleptik
OrganoleptikRizza Muh
 
Kerusakan Bahan Pangan
Kerusakan Bahan PanganKerusakan Bahan Pangan
Kerusakan Bahan PanganRizza Muh
 
Label dan iklan pangan
Label dan iklan panganLabel dan iklan pangan
Label dan iklan panganRizza Muh
 
Lcal Evaluation Meeting
Lcal Evaluation MeetingLcal Evaluation Meeting
Lcal Evaluation MeetingRizza Muh
 
Belajar korea
Belajar koreaBelajar korea
Belajar koreaRizza Muh
 
Belajar korea
Belajar koreaBelajar korea
Belajar koreaRizza Muh
 

Plus de Rizza Muh (19)

Pullet Ayam
Pullet AyamPullet Ayam
Pullet Ayam
 
Manajemen Perkawinan
Manajemen PerkawinanManajemen Perkawinan
Manajemen Perkawinan
 
Bioteknologi Reproduksi
Bioteknologi ReproduksiBioteknologi Reproduksi
Bioteknologi Reproduksi
 
Sheep and Goat
Sheep and GoatSheep and Goat
Sheep and Goat
 
RPH
RPHRPH
RPH
 
Pig
PigPig
Pig
 
Carcass Grade
Carcass GradeCarcass Grade
Carcass Grade
 
Beef Cattle Breeds
Beef Cattle BreedsBeef Cattle Breeds
Beef Cattle Breeds
 
Kuliah 1
Kuliah 1Kuliah 1
Kuliah 1
 
Epidemiologi
Epidemiologi Epidemiologi
Epidemiologi
 
Epidemiologi
EpidemiologiEpidemiologi
Epidemiologi
 
Organoleptik
OrganoleptikOrganoleptik
Organoleptik
 
HAACP
HAACPHAACP
HAACP
 
Kerusakan Bahan Pangan
Kerusakan Bahan PanganKerusakan Bahan Pangan
Kerusakan Bahan Pangan
 
Kadaluarsa
KadaluarsaKadaluarsa
Kadaluarsa
 
Label dan iklan pangan
Label dan iklan panganLabel dan iklan pangan
Label dan iklan pangan
 
Lcal Evaluation Meeting
Lcal Evaluation MeetingLcal Evaluation Meeting
Lcal Evaluation Meeting
 
Belajar korea
Belajar koreaBelajar korea
Belajar korea
 
Belajar korea
Belajar koreaBelajar korea
Belajar korea
 

Dernier

421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 

Dernier (20)

421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 

Document on Utilization of Animal Skin as Food

  • 1. PEMANFAATAN KULIT sebagai BAHAN PANGAN KERUPUK RAMBAK GELATIN
  • 2. Latar Belakang Pemotongan Ternak Karkas Non-Karkas Layak konsumsi Tidak layak - Jantung - Bulu (tepung,kock,sulak) - Limfa - Wool (jaket) - Ginjal - Tanduk (kerajinan) - Paru --- kerupuk - Tulang (tepung, lem/ - Hati --- rendang, bakso, nuggets, sate adhesive) - Kulit --- FOOD = kerupuk rambak, gelatin, “cecek”, “kikil” --- NON FOOD = samak (gantungan kunci cakar ayam dll)
  • 3. KULIT TERNAK secara histologis : 1. Lap. Epidermis 2. Lap. Corium / Dermis / Derma - (kulit ckr aym = tebal) - 90% total protein adl prot kolagen) - kolagen (mgndung as amino prolin dan hidroksi prolin----u pertmbhn, retak tulng) 3. Lap. Subcutis / Hipodermis - (kulit ckr ayam = tipis)
  • 4. Lain – lain : • Cakar : kecap, gantungan kunci • Whey : kecap, nata de milko • Kaldu : petis HASIL SAMPING TERNAK 1. Kulit (makroskopis, mikroskopis) 2. Pengawetan kulit 3. Penyamakan kulit (Kulit berbulu, tanpa bulu, gantungan kunci cakar ayam) 4. Pemanfaatan kulit sebagai bahan pangan (kerupuk rambak, gelatin, “cecek”, “kikil”)
  • 5. T u j u a n --- meningkatkan : 1. Daya guna hasil ternak 2. Nilai ekonomis 3. Keanekaragaman produk pangan
  • 6. 1. KERUPUK RAMBAK • Bahan : kulit ternak, cakar ayam • Analisa : • Daya kembang (gunakanjewawut/pasir kwarsa) • Daya patah • Kadar (protein, lemak, air) ,Aw • Organoleptik (rasa, kerenyahan)
  • 7. CARA : 1. Pencucian 2. Perendaman (u kulit kering) 3. Buang bulu / sisik (dg air panas atau pengapuran) 4. Pencucian (u hil kapur) 5. Perebusan 6. Pemotongan 7. Perendaman bumbu 8. Pengeringan 9. Penggorengan
  • 8. PRINSIP : • BUANG BULU / SISIK 1. Pencelupn Air panas (kulit klnci = 50oC 5 mnt) 2. Pengapuran (lart. Kapur tohor (CaO) - u mprlunak & membengkakn sisa daging di permk kulit shg bulu & daging yang menempel mudah dihil. - u memucatkan warna, mbunuh mikroba, mningktkn rendemen, mekar/mggelembung bila digoreng - konstrsi 1 - 4 kg kapur dalam 1 lt air - 3 - 4% dg 300-400% air dari berat kulit - rendam 1 - 4 hari, aduk tiap pagi dan sore - Buang bulu dg dikerok dg pisau tumpul / pisau buang bulu
  • 9. • PENCUCIAN - u hil sisa kapur (kapur bebas) spy tdk tjd pembengkakn kulit. - Kapur terikat ---renyah - dg air bersih yang mengalir - sisa kapur dianggap hilang --- dg cara kulit di tes dg indikator phenolphaline menunjukkn warna putih seluruhnya
  • 10. PEREBUSAN - u mengmbangkn struktur tenunan kolagen. - naiknya suhu perebusan – akibatkan suatu gerakan dari ikatan rantai didlam tenunan kolagen yang dpt dianggap sbg titik awal (suhu 60oC)u capai pengemb yg optimal dari tenunan kolagen tsb. - tenunan kolagen terbntuk gelembung2 udara yang mengakibatkn gerakan dari titik2 tsb. (= disebut ttk awal pengembngn kolagen) - Kulit dimasukkan air mendidih (97oC) sampai kulit matang (dpt ditusuk dg garpu) - kmd kulit diangkat, diangin2kan.
  • 11. “Pengaruh lama perebusan pada rambak kulit kelinci”  0, 15, 30, 45, 60, 75, 90,105 dan 120 menit  Hasil = kadar air kerupuk rambak setelah digoreng BERBEDA.  0 menit (tanpa perebusan) K air tinggi = krn jaringan msh mengikat air yang sulit dihilangkan dengan pengeringan, krn “case herdening”  Hsl terbaik = lama perebusan 60 – 75 menit ---pengembg rambak maks krn anyaman kolagen mengembg sempurna  kmd kolagen mengalami GELATINISASI shg kolagen tidak mengembang lagi.
  • 12. PENGERINGAN - u mengurangi kadar air bahan sampai batas ttt spy mikroorgnsm tdk dapat hdp ---AWET. • PENGGORENGAN - rendam dlm minyak gorng, panaskan (suhu ±80oC 5 mnt), peram 1 mlm - panaskan lagi (± 80oC, 10 mnt) - goreng (± 160oc sampai mengembang sempurna)
  • 13. Kandungan gizi : (/100 g rambak kulit sapi) 1. Protein (g) = 83 2. Lemak (g) =4 3. Mineral (g) =1 4. Kalsium (mg) =5 5. Fosfor (mg) = 10 6. Air (g) = 12 7. Energi (kal) = 268
  • 14. Hasil penelitian : Oleh Mirasa & Yudied Agung, 2004) • Desa Kauman dan desa Mejero, Mjkerto • Rata2 kadar Cr krpuk rambak 1,47 ppm • Masy yg konsmsi = rata2 kdr Cr darah (0,43 µg/l), Cr urine (0,64 µg/l) • Masy yg TDK Konsmsi = 0,06 µg/l, Cr urine (0,02 µg/l) • WHO =Cr darah & urin (0,05 µg/l) • !! 3 bks rambk /hari (60 g/hari)
  • 15. “Kerupuk JANGEK” (daerah Jangek Sumatera) • Dari kulit sapi atau kerbau (beef/buffalo skin crackers) • 0,64-0,7 mg asam urat dalam 100 g sampel. • Peroksida 1 mg/kg sampel stlh 405 mggu penyimpanan suhu 30oC • Sebaiknya dikonsumsi sblm penyimpanan 7 mggu, suhu ruang.
  • 16. Rambak kulit sapi Bahan : 1. Kulit sapi = 1 kg 2. Bawang putih = ¼ ons 3. Garam = ½ ons 4. Gula = ¼ ons 5. Air kapur secukupnya
  • 17. Cara : 1. Rendam kulit dlm air kapur 48 jam, bulu dikerok bulu. 2. Bentangkan, jemur,potong bila sdh kering (3x5 cm). 3. Haluskan bumbu, rebus potongan kulit dg bumbu sampai masak (kulit transparan). Angkat, tiriskan, jemur kering. 4. Penggorengan : I. Dg api kecil,hingga kerupuk agak mekar, angkat, tiriskan. II. Dg api besar (mnyk bergolak) hingga mekar optimal. Angkat, tiriskan 5. Dinginkan. Kemas
  • 18. Keripik kulit cakar ayam Bahan : 1. Cakar ayam 2. Garam = 2 % 3. Merica = 1 % 4. Bwng putih = 1 % 5. Bubuk cabe, pewarna (kunyit).
  • 19. Cara : 1. Cakar dibersihkan kulit ari-nya. 2. + bumbu, biarkan ½ jam. 3. Kukus cakar 15 menit, angkat. 4. Jemur dibwh matahari 15 menit, angkat. 5. Kulit cakar dikelupas (usahakan bntuknya spt cakar) 6. Kulit cakar djemur sampai kering (berat tetap). 7. Goreng.
  • 20. Rambak cakar ayam 1. Bersihkan, rendam dg air kapur 2% (1 kg cakar, 7,05 ons atau 24 sndok mkn) hingga cakar terendam selama 4-5 jam. 2. Cuci dg air mengalir (buang kapur). 3. Masukn dlm panci berisi air, rebus sampai air tampak menggelembung (jgn mndidih). Matang bila bisa ditusuk garpu. Angkat. Tiriskan. Dinginkan. 4. Pengulitan.
  • 21. Teknik pengulitan : 1. Potong smua kuku/jari. 2. Belah bagian blkng/dlm kaki dg pisau hingga ke ujung jari yang lurus dg kaki jari ke2). 3. Jika sdh terbelah, kupas mulai bag atas kaki hingga ke ujung jari. Usahakan jgn sampai kulit terputus. 4. Potong urat kaki yang berhub, dg gunting. 5. Kuliti bag jari yg lain. 6. Keluarkan smua tulang dan jari.
  • 22. 5. Haluskan bumbu, + air, rendam kulit cakar 3-4 menit.(usahakan kulit terendam). 6. Jemur sampai kering. 7. Penggorengan : • Mny bny (kulit terandam). • Minyak panas (tdp glmbung sampai glmbung hilang). 8. Dinginkan. Kemas.
  • 23. KERUPUK RAMBAK PROTEIN KOLAGEN ASAM OLEAT 90% DIOLEIN TRIOLEIN MINERAL ( 20-30 X) 0.04% - KALSIUM - FOSPOR - BESI DALAM KULIT & 2X PENGGORENGAN MSG 3.05 GR/100GR 01/11/12 06:23 AM 23
  • 24. Pengukuran kadar lemak metode soxhlet ( 3,84% per 100 g ) Pengukuran Kadar protein metode Kjeldahl ( 82,91% ) 01/11/12 06:23 AM 24
  • 26. Semakin lama perebusan maka semakin tinggi kualitas kerupuk yakni pada suhu 90 C selama 90 menit. Warna putih kekuningan Pengembangan lebih merata 01/11/12 06:23 AM 26
  • 27. KULIT MENTAH PEREBUSAN GORENG 1 15-30 MNT 90-95 ̊ C, 5-7 JAM KAPUR MATI 5-8 X TEBAL GORENG 2 120-130 ̊ C, BINTIK PUTIH PEMBERSIHAN PD PERMUKAAN PEMOTONGAN PENGEPAKAN PENJEMURAN KUALITAS KRECEK 01/11/12 06:23 AM 27
  • 28. Kulit yang bersih dari lapisan epidermis,bulu, kotoran,penggunaan kulit segar, suhu dan lama penggorengan yang tidak terlalu tinggi dapat memperbaiki pengembangan ,bentuk, warna, rasa, dan kerenyahan kerupuk. Pengembangan yang baik akan menghasilkan warna kerupuk putih kekuningan. Suhu dan lama penggorengan sangat mempengaruhi warna kerupuk 01/11/12 06:23 AM 28
  • 29. LOGAM BERAT KULIT MENTAH 90% SIFAT SENYAWA TIDAK STABIL FORMALIN TERDEGRADASI DALAM PEMANASAN SEMPURNA CHROM 13.6% KARSINOGEN KULIT OLAHAN 10% INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT TIMBAL 31.8% TOKSIN BBM TDK LARUT AIR PENYAKIT MUDAH DISERAP TUBUH TERAKUMULASI LIVER PENURUNAN IQ GINJAL SYARAF PENCERNAAN 01/11/12 06:23 AM 29 KEMATIAN
  • 30. Asam oleat merupakan asam lemak tidak jenuh dengan satu ikatan rangkap pada atom C-9 (omega 9) yang mudah teroksidasi. Kadar triolein dan diolein yang tinggi yang terperangkap dalam pori-pori kerupuk dapat mengakibatkan kerupuk kulit mudah menjadi tengik. 01/11/12 06:23 AM 30
  • 31. GELATIN KOSMETIK Salep, Cream rambut FARMASI Pembungkus kapsul rol cetak,sablon dalam TEKNIK screen printing,perekat pentil korek api, alas hektograf medium pengulas bahan FOTOGRAFI film serta kertas potret MIKROBIOLOGI alas makanan 01/11/12 06:23 AM 31
  • 32. Kuantitas dan kualitas gelatin dipengaruhi oleh proses produksi khususnya pada fase curing Suatu proses terjadinya reaksi kimia awal jaringan ikat kolagen kulit dengan bahan curing (bahan curing asam, basa maupun enzim). Proses curing menyebabkan struktur ikatan intermolekuler dan intramolekuler pada protein kolagen kulit melemah/terjadi proses pemutusan rantai ikatan asam amino secara parsial 01/11/12 06:23 AM 32
  • 33. Peningkatan konsentrasi bahan curing asam menyebabkan nilai rendemen meningkat. Peningkatan waktu curing dan konsentrasi bahan menyebabkan serabut kolagen menyusut. Gelatin yang diproduksi dari bahan baku yang mengandung kadar lemak tinggi cenderung akan menghasilkan produk gelatin dengan kadar lemak yang tinggi pula. 01/11/12 06:23 AM 33
  • 34. KULIT MENTAH 400 GR WATER BATH=EKSTRACTION LARUTAN CURING 9 jam, 55-56 C ̊ ± 2 HARI FILTRATION SESEKALI DIADUK FRAKSI GELATIN CAIR DICUCI BERSIH PENGENTALAN pH netral 6-7.5 Oven suhu 70 ̊ C , 2 jam DITIRISKAN Refrigerator ± 5-10 ̊ C ,30 mnt DITIMBANG RANDEMEN AWAL PEMADATAN Oven 55˚C,8-20 jam ERLENMEYER + AKUADES DITUTUP ALUMINIUM FOIL PENGGILINGAN 01/11/12 06:23 AM SERBUK GELATIN 34
  • 35. Gelatin import kulit babi (46%) kulit (29,4%) tulang (23,1%) sapi serta sumber lain (1,5%). Selama ini proses curing dengan menggunakan asam banyak diterapkan dalam proses produksi gelatin dari kulit babi 01/11/12 06:23 AM 35
  • 36. PROTEIN Nilai kelarutan protein berbanding lurus dengan tingkat protein gelatin Peningkatan kadar protein berkaitan dengan perubahan jumlah struktur ikatan asam amino yang menyusun protein kolagen. Peningkatan konsentrasi menyebabkan semakin banyak ikatan asam amino yang terpecah sehingga semakin banyak protein yang larut pada saat dilakukan proses ekstraksi 01/11/12 06:23 AM 36
  • 38. THANK’S FOR YOUR ATTENTION 01/11/12 06:23 AM 38