SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  9
Télécharger pour lire hors ligne
STRATEGI PERUBAHAN BUDAYA ORGANISASI


1. Pendahuluan
        Meski telah disadari bahwa budaya organisasi bersifat dinamik dan pluralistic,
perdebatan tentang apakah budaya organisasi dapat di-manage dan dikendalikan
masih terjadi. Pandangan pertama yang diwakili oleh Gagliardi menyatakan bahwa
budaya organisasi dapat di-manage dan dikendalikan. Argumentasi yang digunakan
adalah bahwa budaya organisasi merupakan komponen illusive yang menyatu dalam
diri setiap orang pada dataran yang paling mendasar (alam bawah sadar), sehingga
untuk merubah budaya organisasi membutuhkan pengetahuan yang mendalam tentang
bagaimana alam bawah sadar terbentuk dan berfungsi serta memungkinkan akan
menimbulkan konsekuensi yang tidak diinginkan.
        Pandangan kedua menyatakan bahwa budaya organisasi dapat di-manage dan
dikendalikan. Pandangan ini terpecah menjadi 2 (dua) kelompok, yaitu pendapat
bahwa perubahan budaya organisasi sangat bergantung kemauan para eksekutif dan
pendapat yang mengatakan bahwa perubahan hanya mungkin dilakukan jika
memenuhi syarat-syarat tertentu, misalnya kondisi-kondisi yang memungkinkan
terjadinya perubahan budaya organisasi.
        Sementara ada pandangan yang lebihmoderat dalam mensikapi terjadinya
perdebatan ini, yaitu pandangan yang tidak mempertentangkan apakah budaya
organisasi dapat di-manage dan dikendalikan ataukah tidak, tetapi lebih menekankan
tentang bagaimana, kapan dan dalam keadaan apa sebaiknya budaya organisasi
dirubah. Diantara kondisi lingkungan yang memerlukan perubahan antara lain
terjadinya krisis organisasi, pergantian kepemimpinan dan pembentukan organisasi
baru.


2. Siklus Hidup Organisasi (Organizational Life Cyrcle)
        Siklus organisasi tidak berhenti sampai organisasi tersebut lahir dan bisa
berjalan, namun sangat diharapkan dapat hidup tanpa batas waktu meski kita tidak
tahu kapan organisasi bisa terus tumbuh dan kapan kita terpaksa menghentikan
kegiatan organisasi. Setiap orang yang mendirikan organisasi tidak hanya berharap
organisasinya hanya sekedar hidup dan menjalankan kegiatannya, namun juga
berharap organisasinya terus tubuh berkelanjutan (sustainable growth).


                                                                                    1
Tujuan memahami siklus hidup organisasi adalah agar dapat memahami
karakteristik dan budaya pada setiap tahapan dalam siklus hidup organisasi, karena
setiap tahapan mempunyai perbedaan. Dengan memahami karakteristik ini, maka
setiap manajer akan lebih mudah menetapkan skala prioritas yang berbeda pada setiap
tahapan. Disamping itu tujuan memahami siklus hidup organisasi adalah agar setiap
orang lebih memiliki keterlibatan dalam organisasi, sehingga manajer lebih mudah
menetapkan kapan dan bagaimana perubahan dilakukan untuk mempertahankan hidup
organisasi dan menjamin keberlangsungan organisasi.
       Ada beberapa pendapat tentang siklus hidup organisasi, namun penulis
mencoba mencari yang lebih sederhana. Siklus hidup organisasi (SHO) bermula dari
sebuah organisasi didirikan (birth stage). Setelah melewati masa kritis, bisa survive
dan eksis, siklus organisasi berlanjut ketingkat berikutnya yaitu tumbuh dan menjadi
besar (growth stage). Pertumbuhan organisasi ini pada titik tertentu akan berhenti
(stagnant karena mengalami kejenuhan (maturity stagnant). Jika situasi kejenuhan ini
bisa diatasi maka organisasi akan bangkit kembali (revival stage). Namun sebaliknya
jika situasi ini terus berlanjut bukan tidak mungkin siklus akan berlanjut ke tahap
penurunan (declining stage) dan boleh jadi sampai ke tahap kematian (death).


3. Siklus Hidup Organisasi dan Perubahan Budaya Organisasi
       Merubah budaya organisasi bukan perkara mudah, karena sekali budaya sudah
terkristalisasi ke dalam masing-masing anggota organisasi dan tersistem dalam
kehidupan    organisasi,    maka    para    anggota    organisasi    akan    cenderung
mempertahankannya tanpa memperhatikan apakah budaya organisasi tersebut
functional atau dysfunctional terhadap kehidupan organisasi. Dengan kata lain
perubahan budaya hampir selalu berhadapan dengan resistensi para karyawan,
sehingga perubahan budaya seringkali berjalan secara gradual dan membutuhkan
waktu yang cukup lama.
       Perubahan budaya umumnya diawali dengan adanya krisis organisasi (vicious
cyrcle) yakni ketika organisasi berusaha mengatasi situasi kritis baik yang berasal dari
dalam organisasi maupun dari luar lingkungan organisasi. Namun demikian tidak
berarti bahwa pada tahap pertumbuhan tidak dimungkinkan adanya perubahan budaya
organisasi. Hal ini berarti bahwa pada setiap tahap organisasi dimungkinkan adanya
perubahan budaya, hanya yang membedakan adalah tujuan dari perubahan tersebut.


                                                                                      2
a. Mekanisme perubahan pada tahap berdiri dan pertumbuhan
       Pada tahap ini organisasi belum begitu kompleks dan peran pendiri dan atau
keluarganya sangat dominant, sehingga budaya organisasi merupakan cerminan nilai-
nilai dan pandangan para pendiri dan para pekerja yang datang belakangan hanya
sekedar mengikuti, mempelajari dan mengikuti saja seolah-olah tidak mempunyai
peran dalam membangun budaya organisasi. Bagi para pendiri budaya organisasi
lebih berfungsi sebagai alat untuk mengintegrasikan pekerja dengan organisasi, alat
perekat diantara anggota organisasi dan alat untuk membangun komitmen dalam
rangka menunjukkan identitas diri organisasi sehingga jika ada perubahan budaya
organisasi lebih disebabkan karena adanya tuntutan internal dan agar terjadinya
kohesivitas atau integrasi internal yang semakin kokoh.
       Ada 4 (empat) mekanisme perubahan yang bisa digunakan yaitu :
1. Perubahan evolutif yang bersifat natural; Perubahan budaya yang bersifat natural
   tanpa adanya rekayasa perencanaan sebelumnya dan lebih berorientasi internal
   dalam kerangka memperkokoh nilai-nilai yang sudah ada.
2. Perubahan evolutif yang dipandu dari dalam organisasi (self guided) dengan
   menggunakan terapi organisasi; Perubahan budaya karena adanya kesadaran akan
   pentingnya memantau terus kondisi internal organisasi, melakukan penilaian dan
   evaluasi sehingga mengetahui kelemahan dan kelebihan organisasi. Perubahan ini
   terkadang membutuhkan keterlibatan orang luar dengan tujuan memberikan
   jaminan secara psikologis kepada orang-orang dalam organisasi bahwa perubahan
   tidak perlu ditakutkan.
3. Perubahan evolutif dengan hybrids; Perubahan budaya dengan membiarkan
   budaya lama tetap eksis namun pada saat yang bersamaan mulai diperkenalkan
   budaya baru sampai pada saatnya nanti budaya baru benar-benar bisa
   menggantikan budaya yang lama. Untuk perubahan ini diperlukan bantuan orang
   dalam yang sudah lama bergabung dengan perusahan, sehingga keberadaannya
   dapat diterima semua pihak.
4. Perubahan revolutif terkendali dengan bantuan pihak luar organisas; Perubahan
   ini bisa dikatakan revolusioner karena perubahanya melibatkan orang luar meski
   perubahannya masih dalam batas kendali organisasi (para pendiri).




                                                                                 3
b. Mekanisme perubahan pada tahap perkembangan
       Pada tahap ini tujuan perubahan budaya adalah untuk melakukan adaptasi
eksternal yang dilakukan secara sistematis dan terencana. Adapun mekanisme yang
dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Perubahan terencana dan pengembangan organisasi (Planned change and
   organizational development); Perubahan yang dilakukan secara terencana untuk
   menselaraskan budaya dengan perkeambangan organisasi di masa yang akan
   datang. Hal ini dikarenakan perkembangan organisasi tidak sesuai lagi dengan
   budaya organisasi yang ada.
2. Perubahan budaya dengan memperkenalkan teknologi baru (technological
   seduction); Perubahan budaya dikarenakan adanya perubahan penggunaan
   teknologi baru. Perubahan teknologi akan mendorong perubahan perilaku yang
   merupakan hasil adopsi nilai, keyakinan dan asumsi baru dalam menjalankan
   aktifitas perusahaan.
3. Perubahan budaya dengan memaparkan sisi negative dari mitos yang selama ini
   berkembang di dalam organisasi; Perubahan dilakukan dengan mengembangkan
   asumsi atau mitos lain yang lebih relevan dalam menjalankan aktifitas perusahaan.
4. Perubahan sedikit demi sedikit tetapi konsisten (Incrementalism); Perubahan
   dilakukan dengan memanfaatkan setiap kesempatan yang ada dalam upayanya
   untuk mempengaruhi semua pihak yang terlibat dalam perusahan sehingga tujuan
   akhir tercapai.


c. Mekanisme perubahan pada tahap penurunan
       Penurunan biasanya diawali dengan adanya krisis organisasi yang disebabkan
perubahan internal dan eksternal organisasi. Pada situasi seperti ini biasanya
perubahan dilakukan secara structural atau radikal dengan 2 (dua) opsi yang
berkembang yaitu transformasi dan destruksi. Adapun mekanisme perubahan yang
dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Perubahan yang bersifat persuasi dengan sedikit ancaman (coercive persuasion);
   Perubahan dengan memaksa orang membuka pbikirannya agar bisa memotivasi
   dirinya untuk mencari informasi baru sehingga ia bisa mendefinisikan ulang
   kedudukan dirinya dan menentukan apa yang dilakukannya.




                                                                                  4
2. Perubahan budaya melalui strategi penyehatan organisasi (turnaround);
    Perubahan ini biasanya dilakukan dengan mulai memperkenalkan budaya baru
    dengan cara meng-edukasi dan coaching para anggota organisasi, merubah
    struktur dan proses organisasi, memberi perhatian dan penghargaan, menciptakan
    slogan disamping memberikan sedikit ancaman bagi mereka yang tidak mau
    berubah.
3. Perubahan budaya melalui reorganisasi dan melahirkan kembali organisasi baru
    (reorganization and rebirth); Perubahan ini dimulai dengan pembubaran
    organisasi kemudian membentuk organisasi yang baru baik secara simbolik yaitu
    dengan cara menata ulang visi, misi dan tujuan jangka panjang serta pergantian
    kepemimpinan. Sedangkan secara riil berupa berbentuk akuisisi dan merger
    bahkan joint venture (aliansi strategis).


4. Strategi Generik Perubahan Budaya
          Secara umum Paul Bate menawarkan 4 (empat) pendekatan perubahan budaya
yaitu :
    a. Pendekatan agresif (Aggressive approach); Perubahan budaya dengan
          menggunakan pendekatan kekuasaan, non-kolaboratif, membuat konflik,
          sifatnya dipaksakan, sifatnya win-lose, unilateral dan menggunakan dekrit.
          Menurut Schein disebut pendekatan structural karena mencabut akar-akar
          budaya yang ada.
    b. Pendekatan jalan damai (Conciliative approach); Perubahan budaya
          dilakukan secara kolaboratif, dipecahkan bersama, win-win, integratif dan
          memperkenalkan budaya yang baru terlebih dahulu sebelum mengganti
          budaya yang lama
    c. Pendekatan korosif (Corrosive approach; Perubahan budaya yang dilaukan
          dengan pendekatan informal, evolutif, tidak terencana, politis, koalisi dan
          mengandalkan networking. Budaya lama sedikit demi sedikit dirusak dan
          diganti dengan budaya baru
    d. Pendekatan indoktrinasi (Indoctrinative approachI); Pendekatan yang bersifat
          normatif dengan menggunakan program pelatihan dan pendidikan ulang
          terhadap pemahaman budaya yang baru.




                                                                                   5
Berdasarkan pendekatan tersebut diatas, maka Paul Bate menyampaikan ada 5
(lima) tahap perubahan budaya yaitu :
   1. Deformative (Tahap gagasan perubahan) yaitu perubahan budaya belum
       benar-benar terjadi, baru sebatas gagasan yang menegaskan bahwa perubahan
       budaya perlu dilakukan. Pada tahap ini biasanya terjadi shock therapy dan
       mendramatisir pemaparan perlunya perubahan budaya .
   2. Reconsiliative (Tahap dukungan gagasan perubahan) yaitu Adanya dukungan
       berbagai pihak terhadap gagasan perubahan budaya. Pada tahap ini terjadinya
       negosiasi terhadap pelaku budaya baik dari pihak inisiator atau pendorong
       perubahan maupun pihak yang tidak setuju perubahan budaya
   3. Acculturative (Tahap komunikasi dan komitmen) yaitu terjadinya komunikasi
       yang intensif terhadap kesepakatan yang diperloleh pada tahap sebelumnya
       untuk menciptakan komitmen. Pada tahap ini perlu dilakukan proses
       sosialisasi dan edukasi untuk membantu penetrasi perubahan budaya
   4. Enactive (Tahap pelaksanaan perubahan) yaitu pelaksanaan hasil pemikiran,
       pembahasan dan diskusi tentang budaya baru. Pelaksanaan ini terdapat 2 (dua)
       bentu yaitu personal enactment (masing-masing individu melakukan tindakan
       yang memungkinkan budaya menjadi bagian dari kehidupan mereka) dan
       collective enactment (para pelaku budaya secara bersama-sama memecahkan
       persoalan cultural yang selama ini masih menggantung)
   5. Formative (Tahap pembentukan struktur dan bentuk budaya) yaitu saat
       membentuk dan mendesain struktur budaya sehingga budaya yang dulunya
       invisible menjadi visible bagi semua anggaota organisasi.
       Dalam melaksanakan perubahan budaya perlu memperhatikan beberapa
dimensi perubahan antara lain :
   a. Dimensi struktural (budaya yang akan dirubah); Tujuannya bukan hanya
       sekedar mengetahui budaya yang ada tetapi juga agar pelaku perubahan bisa
       belajar tentang pola pikir irganisasi dan orang-orang yang terlibat di dalamnya
   b. Dimensi ruang dan waktu (asal muasal terbentuknya budaya dan
       perjalanannya sepanjang waktu); Tujuannya agar dalam perubahan budaya
       tidak terjadi kesalahan yang sama di masa datang
   c. Dimensi proses perubahan (posisi budaya dalam siklus kehidupan budaya)
   d. Dimensi konstekstual (situasi lingkungan di mana budaya berada)


                                                                                     6
e. Dimensi subyektif (tujaun dan keterlibatan orang per orang dalam perubahan)
       Disamping itu untuk menilai efektifitas perubahan budaya Paul Bate juga
menentukan parameternya antara lain :
   1. Daya ekspresi yaitu kemampuan untuk menyampaikan ide-ide baru
   2. Daya komonolitas yaitu kemampuan untuk membentuk satu set nilai
   3. Daya penetrasi yaitu kemampuan untuk menembus berbagai level organisasi
   4. Daya adaptif yaitu kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan
       yang selalu berubah
   5. Daya tahan yaitu kemampuan untuk menciptakan perubahan yang hasilnya
       bisa tahan lama.


5. Resistensi Terhadap Perubahan Budaya
       Meski sebagai manusia kita sadar bahwa perubahan merupakan sesuatu yang
tidak dapat dihindari, namun ketika perubahan itu menimpa diri kita belum tentu kita
mau menerimanya dengan sukarela. Ada beberapa bentuk resistensi (perlawanan)
terhadap perubahan budaya yaitu :
   a. Culture of denial (Pengingkaran); Munculnya persepsi tentang pengingkaran
       komitmen perusahan kepada karyawan untuk tetap mempertahankan
       lingkungan kerja yang kondusif
   b. Culture of fear (Ketakuatan); Munculnya kekhawatiran, stres, depresi dan
       takut terhadap dampak perubahan yang akan terjadi
   c. Culture of cynism (Sinisme); Munculnya persepsi bahwa perubahan budaya
       hanya rekayasa sebagian orang dan tidak sungguh-sungguh serta hanya untuk
       kepentingan sebagian pihak saja
   d. Culture of self-interest (Mementingkan diri sendiri); Munculnya sikap dan
       perilaku mementingkan diri sendiri dengan mencari peluang di luar
       perusahaan.
   e. Culture of distrust (Ketidakpercayaan); Munculnya perasaan saling curiga
       terhadap sesama mitra kerja (horizontal) dan kepada eksektufi (vertical)
   f. Culture of anomie (Ketidakstabilan social); Munculnya perubahan sosial
       akibat perubahan gaya kepemimpinan, sikap, pola pikir dan perilaku yang
       lama.




                                                                                    7
Disamping bentuk-bentuk resistensi tersebut diatas, perubahan budaya juga
dapat menimbulkan munculnya sub budaya yang terselubung (The rise of
underground subculture). Hal ini disebabkan ada sebagian orang yang setengah hati
menerima budaya baru, sehingga tidak jarang mereka mengadopsi budaya baru sambil
tetap mengidentifikasikan dirinya dengan simbol, nilai dan ritual budaya lama.


6. Bentuk-bentuk reaksi karyawan terhadap perubahan budaya organisasi
       Meskipun dalam perubahan budaya terdapat perlawanan (resistance) yang
merupakan bentuk negatif dari perubahan, tetapi tidak jarang juga ada reaksi positif
dalam perubahan budaya. Bentuk-bentuk reaksi tersebut antara lain :
   a. Active acceptance yaitu karyawan menerima apa adanya perubahan budaya
   b. Selective reinvention yaitu karyawan mencoba mendaur ulang beberapa elemn
       budaya lama seolah-olah menjadi budaya baru
   c. Reinvention yaitu secara umum karyawan enggan melakukan perubahan
   d. General acceptance yaitu karyawan mau menerima perubahan meski tidak
       sepenuhnya. Ada beberapa yang ditolal dengan asumsi budaya lama lebih
       cocok
   e. Dissonance yaitu karyawan mengalami keraguan antara menerima dan
       menolak perubahan
   f. General rejection yaitu secara umum karyawan menolak perubahan meski
       perubahan masih diterima dengan alasan budaya lama tidak lagi kondusif
   g. Reinterpretation yaitu secara umum karyawan mencoba menginterpretasikan
       perubahan dan menyesuaikan diri
   h. Selective reinterpretation yaitu karyawan menginterpretasikan kembali
       beberapa komponen budaya dan menolak sebagian yang lain
   i. Active rejection yaitu karyawan serta merta menolak perubahan budaya




                                                                                  8
9

Contenu connexe

Tendances

Teori Pengembangan Organisasi
Teori Pengembangan OrganisasiTeori Pengembangan Organisasi
Teori Pengembangan OrganisasiSiti Sahati
 
Perubahan dan pengembangan organisasi (Teori Organisasi Umum 2)
Perubahan dan pengembangan organisasi (Teori Organisasi Umum 2)Perubahan dan pengembangan organisasi (Teori Organisasi Umum 2)
Perubahan dan pengembangan organisasi (Teori Organisasi Umum 2)dulkarin26
 
Teori dan Pengembangan Organisasi - Siklus daur hidup & perubahan organisasi
Teori dan Pengembangan Organisasi - Siklus daur hidup & perubahan organisasiTeori dan Pengembangan Organisasi - Siklus daur hidup & perubahan organisasi
Teori dan Pengembangan Organisasi - Siklus daur hidup & perubahan organisasiDayana Florencia
 
Mengurus perubahan
Mengurus perubahanMengurus perubahan
Mengurus perubahanElyza Elyzai
 
Perubahan dan pengembangan organisasi
Perubahan dan pengembangan organisasiPerubahan dan pengembangan organisasi
Perubahan dan pengembangan organisasiFrans Dione
 
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasi
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasiPengertian perubahan dan pengembangan organisasi
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasiandreprathamm
 
Perubahan dan Pengembangan Organisasi
Perubahan dan Pengembangan OrganisasiPerubahan dan Pengembangan Organisasi
Perubahan dan Pengembangan Organisasibriant_123
 
Manajemen perubahan
Manajemen perubahanManajemen perubahan
Manajemen perubahanbatoksay
 
Manajemen Perubahan Dasar
Manajemen Perubahan DasarManajemen Perubahan Dasar
Manajemen Perubahan DasarHaris Bahrudin
 
Perubahan dan pengembangan organisasi
Perubahan dan pengembangan organisasiPerubahan dan pengembangan organisasi
Perubahan dan pengembangan organisasiSaiful Rohman
 
Pio pengembangan dan budaya organisasi - Cimut
Pio pengembangan dan budaya organisasi - CimutPio pengembangan dan budaya organisasi - Cimut
Pio pengembangan dan budaya organisasi - CimutTawonNakal
 
Organisasi membangunkan tenaga kerja yang beretika dan bermotivasi tinggi
Organisasi membangunkan tenaga kerja yang beretika dan bermotivasi tinggiOrganisasi membangunkan tenaga kerja yang beretika dan bermotivasi tinggi
Organisasi membangunkan tenaga kerja yang beretika dan bermotivasi tinggiCik Lelalalora
 
Pengurusan Perubahan & Organisasi
Pengurusan Perubahan & OrganisasiPengurusan Perubahan & Organisasi
Pengurusan Perubahan & OrganisasiMohd Shukri Suib
 
Perubahan dan Pengembangan Organisasi
Perubahan dan Pengembangan OrganisasiPerubahan dan Pengembangan Organisasi
Perubahan dan Pengembangan OrganisasiTika Apriyani
 
Desain & Struktur Organisasi (Pertemuan 9 - 10)
Desain & Struktur Organisasi (Pertemuan 9 - 10)Desain & Struktur Organisasi (Pertemuan 9 - 10)
Desain & Struktur Organisasi (Pertemuan 9 - 10)eriantianggi
 

Tendances (18)

Teori Pengembangan Organisasi
Teori Pengembangan OrganisasiTeori Pengembangan Organisasi
Teori Pengembangan Organisasi
 
Perubahan dan pengembangan organisasi (Teori Organisasi Umum 2)
Perubahan dan pengembangan organisasi (Teori Organisasi Umum 2)Perubahan dan pengembangan organisasi (Teori Organisasi Umum 2)
Perubahan dan pengembangan organisasi (Teori Organisasi Umum 2)
 
Teori dan Pengembangan Organisasi - Siklus daur hidup & perubahan organisasi
Teori dan Pengembangan Organisasi - Siklus daur hidup & perubahan organisasiTeori dan Pengembangan Organisasi - Siklus daur hidup & perubahan organisasi
Teori dan Pengembangan Organisasi - Siklus daur hidup & perubahan organisasi
 
Bab i(om)
Bab i(om)Bab i(om)
Bab i(om)
 
Pengembangan organisasi
Pengembangan organisasiPengembangan organisasi
Pengembangan organisasi
 
Mengurus perubahan
Mengurus perubahanMengurus perubahan
Mengurus perubahan
 
Perubahan dan pengembangan organisasi
Perubahan dan pengembangan organisasiPerubahan dan pengembangan organisasi
Perubahan dan pengembangan organisasi
 
Dr riki
Dr rikiDr riki
Dr riki
 
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasi
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasiPengertian perubahan dan pengembangan organisasi
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasi
 
Perubahan dan Pengembangan Organisasi
Perubahan dan Pengembangan OrganisasiPerubahan dan Pengembangan Organisasi
Perubahan dan Pengembangan Organisasi
 
Manajemen perubahan
Manajemen perubahanManajemen perubahan
Manajemen perubahan
 
Manajemen Perubahan Dasar
Manajemen Perubahan DasarManajemen Perubahan Dasar
Manajemen Perubahan Dasar
 
Perubahan dan pengembangan organisasi
Perubahan dan pengembangan organisasiPerubahan dan pengembangan organisasi
Perubahan dan pengembangan organisasi
 
Pio pengembangan dan budaya organisasi - Cimut
Pio pengembangan dan budaya organisasi - CimutPio pengembangan dan budaya organisasi - Cimut
Pio pengembangan dan budaya organisasi - Cimut
 
Organisasi membangunkan tenaga kerja yang beretika dan bermotivasi tinggi
Organisasi membangunkan tenaga kerja yang beretika dan bermotivasi tinggiOrganisasi membangunkan tenaga kerja yang beretika dan bermotivasi tinggi
Organisasi membangunkan tenaga kerja yang beretika dan bermotivasi tinggi
 
Pengurusan Perubahan & Organisasi
Pengurusan Perubahan & OrganisasiPengurusan Perubahan & Organisasi
Pengurusan Perubahan & Organisasi
 
Perubahan dan Pengembangan Organisasi
Perubahan dan Pengembangan OrganisasiPerubahan dan Pengembangan Organisasi
Perubahan dan Pengembangan Organisasi
 
Desain & Struktur Organisasi (Pertemuan 9 - 10)
Desain & Struktur Organisasi (Pertemuan 9 - 10)Desain & Struktur Organisasi (Pertemuan 9 - 10)
Desain & Struktur Organisasi (Pertemuan 9 - 10)
 

En vedette

Hasil riset penilaian kebijakan presiden dan kib ii 2
Hasil riset penilaian kebijakan presiden dan kib ii 2Hasil riset penilaian kebijakan presiden dan kib ii 2
Hasil riset penilaian kebijakan presiden dan kib ii 2Roby Irzal Maulana
 
Ramshad CK a
Ramshad CK aRamshad CK a
Ramshad CK aRamshadCk
 
Sms marketing white paper
Sms marketing white paperSms marketing white paper
Sms marketing white paperBrett Gordon
 
Facebook Marketing Case Study: The Case of the Pretty Pink Purse
Facebook Marketing Case Study: The Case of the Pretty Pink PurseFacebook Marketing Case Study: The Case of the Pretty Pink Purse
Facebook Marketing Case Study: The Case of the Pretty Pink PurseKathleen Heuer
 
Academia international college
Academia international collegeAcademia international college
Academia international collegeallureusha
 
Field mark presentation ppt
Field mark presentation pptField mark presentation ppt
Field mark presentation pptseehorn
 
PERPANJANGAN PI HEWAN & PRODUK HEWAN
PERPANJANGAN PI HEWAN & PRODUK HEWANPERPANJANGAN PI HEWAN & PRODUK HEWAN
PERPANJANGAN PI HEWAN & PRODUK HEWANlegalservice
 
Saida' Marketing communication Agency
Saida' Marketing communication Agency Saida' Marketing communication Agency
Saida' Marketing communication Agency saidajoice
 
IMPOR [ API ] - BARANG PERBAIKAN
IMPOR [ API ] - BARANG PERBAIKANIMPOR [ API ] - BARANG PERBAIKAN
IMPOR [ API ] - BARANG PERBAIKANlegalservice
 
Kertas kerja motivasi siri 2 tahun 2014
Kertas kerja motivasi siri 2 tahun 2014Kertas kerja motivasi siri 2 tahun 2014
Kertas kerja motivasi siri 2 tahun 2014suriash78
 
Apresentação sobre reciclagem
Apresentação sobre reciclagemApresentação sobre reciclagem
Apresentação sobre reciclagemCamila Moisés
 
CCAC Social Media April 2015
CCAC Social Media April 2015CCAC Social Media April 2015
CCAC Social Media April 2015Kathleen Heuer
 

En vedette (20)

Tugas sdm
Tugas sdmTugas sdm
Tugas sdm
 
Altın oran
Altın oranAltın oran
Altın oran
 
Perspektif
PerspektifPerspektif
Perspektif
 
Hasil riset penilaian kebijakan presiden dan kib ii 2
Hasil riset penilaian kebijakan presiden dan kib ii 2Hasil riset penilaian kebijakan presiden dan kib ii 2
Hasil riset penilaian kebijakan presiden dan kib ii 2
 
Ramshad CK a
Ramshad CK aRamshad CK a
Ramshad CK a
 
Sms marketing white paper
Sms marketing white paperSms marketing white paper
Sms marketing white paper
 
Facebook Marketing Case Study: The Case of the Pretty Pink Purse
Facebook Marketing Case Study: The Case of the Pretty Pink PurseFacebook Marketing Case Study: The Case of the Pretty Pink Purse
Facebook Marketing Case Study: The Case of the Pretty Pink Purse
 
Academia international college
Academia international collegeAcademia international college
Academia international college
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Field mark presentation ppt
Field mark presentation pptField mark presentation ppt
Field mark presentation ppt
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
PERPANJANGAN PI HEWAN & PRODUK HEWAN
PERPANJANGAN PI HEWAN & PRODUK HEWANPERPANJANGAN PI HEWAN & PRODUK HEWAN
PERPANJANGAN PI HEWAN & PRODUK HEWAN
 
Project field
Project fieldProject field
Project field
 
Saida' Marketing communication Agency
Saida' Marketing communication Agency Saida' Marketing communication Agency
Saida' Marketing communication Agency
 
IMPOR [ API ] - BARANG PERBAIKAN
IMPOR [ API ] - BARANG PERBAIKANIMPOR [ API ] - BARANG PERBAIKAN
IMPOR [ API ] - BARANG PERBAIKAN
 
Taller 10-14-ii
Taller 10-14-iiTaller 10-14-ii
Taller 10-14-ii
 
Kertas kerja motivasi siri 2 tahun 2014
Kertas kerja motivasi siri 2 tahun 2014Kertas kerja motivasi siri 2 tahun 2014
Kertas kerja motivasi siri 2 tahun 2014
 
Rapologetics - Preface
Rapologetics - PrefaceRapologetics - Preface
Rapologetics - Preface
 
Apresentação sobre reciclagem
Apresentação sobre reciclagemApresentação sobre reciclagem
Apresentação sobre reciclagem
 
CCAC Social Media April 2015
CCAC Social Media April 2015CCAC Social Media April 2015
CCAC Social Media April 2015
 

Similaire à Roby irzal maulana, budaya organisasi

Pengertian perubahan sosial menurut para ahli
Pengertian perubahan sosial menurut para ahliPengertian perubahan sosial menurut para ahli
Pengertian perubahan sosial menurut para ahliAba Abdillah
 
Perubahan dan Pengembangan Organisasi modul 9.pptx
Perubahan dan Pengembangan Organisasi modul 9.pptxPerubahan dan Pengembangan Organisasi modul 9.pptx
Perubahan dan Pengembangan Organisasi modul 9.pptxRettoDjong
 
PRESENTASI_BUDAYA_ORGANISASI.pptx
PRESENTASI_BUDAYA_ORGANISASI.pptxPRESENTASI_BUDAYA_ORGANISASI.pptx
PRESENTASI_BUDAYA_ORGANISASI.pptxRaffiRamli
 
PRESENTASI BUDAYA ORGANISASI (AZHAR ALIZA PUTRA) NPM 2120110103.pptx
PRESENTASI BUDAYA ORGANISASI (AZHAR ALIZA PUTRA) NPM 2120110103.pptxPRESENTASI BUDAYA ORGANISASI (AZHAR ALIZA PUTRA) NPM 2120110103.pptx
PRESENTASI BUDAYA ORGANISASI (AZHAR ALIZA PUTRA) NPM 2120110103.pptxssuserad6bfd
 
KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI MASYARAKAT
KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI MASYARAKATKEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI MASYARAKAT
KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI MASYARAKATArdiSeptyanto1
 
Budaya Kreativitas dan Inovasi
Budaya Kreativitas dan InovasiBudaya Kreativitas dan Inovasi
Budaya Kreativitas dan InovasiRidho D'vhavoline
 
BUDAYA ORGANISASI DAN PERUBAHANNYA
BUDAYA ORGANISASI DAN PERUBAHANNYABUDAYA ORGANISASI DAN PERUBAHANNYA
BUDAYA ORGANISASI DAN PERUBAHANNYACindyMarchella
 
Perubahan Budaya Organisasi dalam Era Milenial
Perubahan Budaya Organisasi dalam Era MilenialPerubahan Budaya Organisasi dalam Era Milenial
Perubahan Budaya Organisasi dalam Era MilenialMuhammad Fajar
 
Jawaban ujian budaya organisasi
Jawaban ujian budaya organisasiJawaban ujian budaya organisasi
Jawaban ujian budaya organisasiRoby Irzal Maulana
 
MANAJEMEN PERUBAHAN DALAM ORGANISASI - Copy.pptx
MANAJEMEN PERUBAHAN DALAM ORGANISASI - Copy.pptxMANAJEMEN PERUBAHAN DALAM ORGANISASI - Copy.pptx
MANAJEMEN PERUBAHAN DALAM ORGANISASI - Copy.pptxAliHasan950219
 
Budaya, kreatifitas dan inovasi (Teori Organisasi Umum 2)
Budaya, kreatifitas dan inovasi (Teori Organisasi Umum 2)Budaya, kreatifitas dan inovasi (Teori Organisasi Umum 2)
Budaya, kreatifitas dan inovasi (Teori Organisasi Umum 2)dulkarin26
 
Kultur organisasi p pt
Kultur organisasi p ptKultur organisasi p pt
Kultur organisasi p ptlenin888
 
Budaya,kreativitas dan inovasi
Budaya,kreativitas dan inovasiBudaya,kreativitas dan inovasi
Budaya,kreativitas dan inovasiLutfiyand
 

Similaire à Roby irzal maulana, budaya organisasi (20)

Budaya organisasi
Budaya organisasiBudaya organisasi
Budaya organisasi
 
Pengertian perubahan sosial menurut para ahli
Pengertian perubahan sosial menurut para ahliPengertian perubahan sosial menurut para ahli
Pengertian perubahan sosial menurut para ahli
 
Makalah konsep berubah
Makalah konsep berubahMakalah konsep berubah
Makalah konsep berubah
 
Perubahan dan Pengembangan Organisasi modul 9.pptx
Perubahan dan Pengembangan Organisasi modul 9.pptxPerubahan dan Pengembangan Organisasi modul 9.pptx
Perubahan dan Pengembangan Organisasi modul 9.pptx
 
PRESENTASI_BUDAYA_ORGANISASI.pptx
PRESENTASI_BUDAYA_ORGANISASI.pptxPRESENTASI_BUDAYA_ORGANISASI.pptx
PRESENTASI_BUDAYA_ORGANISASI.pptx
 
PRESENTASI BUDAYA ORGANISASI (AZHAR ALIZA PUTRA) NPM 2120110103.pptx
PRESENTASI BUDAYA ORGANISASI (AZHAR ALIZA PUTRA) NPM 2120110103.pptxPRESENTASI BUDAYA ORGANISASI (AZHAR ALIZA PUTRA) NPM 2120110103.pptx
PRESENTASI BUDAYA ORGANISASI (AZHAR ALIZA PUTRA) NPM 2120110103.pptx
 
Budaya organisasi
Budaya organisasiBudaya organisasi
Budaya organisasi
 
KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI MASYARAKAT
KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI MASYARAKATKEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI MASYARAKAT
KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI MASYARAKAT
 
Modul07_Budaya Organisasi
Modul07_Budaya OrganisasiModul07_Budaya Organisasi
Modul07_Budaya Organisasi
 
Budaya Kreativitas dan Inovasi
Budaya Kreativitas dan InovasiBudaya Kreativitas dan Inovasi
Budaya Kreativitas dan Inovasi
 
BUDAYA ORGANISASI DAN PERUBAHANNYA
BUDAYA ORGANISASI DAN PERUBAHANNYABUDAYA ORGANISASI DAN PERUBAHANNYA
BUDAYA ORGANISASI DAN PERUBAHANNYA
 
Perubahan Budaya Organisasi dalam Era Milenial
Perubahan Budaya Organisasi dalam Era MilenialPerubahan Budaya Organisasi dalam Era Milenial
Perubahan Budaya Organisasi dalam Era Milenial
 
Inovasi dalam berorganisasi
Inovasi dalam berorganisasiInovasi dalam berorganisasi
Inovasi dalam berorganisasi
 
Jawaban ujian budaya organisasi
Jawaban ujian budaya organisasiJawaban ujian budaya organisasi
Jawaban ujian budaya organisasi
 
MANAJEMEN PERUBAHAN DALAM ORGANISASI - Copy.pptx
MANAJEMEN PERUBAHAN DALAM ORGANISASI - Copy.pptxMANAJEMEN PERUBAHAN DALAM ORGANISASI - Copy.pptx
MANAJEMEN PERUBAHAN DALAM ORGANISASI - Copy.pptx
 
Budaya, kreatifitas dan inovasi (Teori Organisasi Umum 2)
Budaya, kreatifitas dan inovasi (Teori Organisasi Umum 2)Budaya, kreatifitas dan inovasi (Teori Organisasi Umum 2)
Budaya, kreatifitas dan inovasi (Teori Organisasi Umum 2)
 
Chapter ii(1)
Chapter ii(1)Chapter ii(1)
Chapter ii(1)
 
budaya organisasi
budaya organisasibudaya organisasi
budaya organisasi
 
Kultur organisasi p pt
Kultur organisasi p ptKultur organisasi p pt
Kultur organisasi p pt
 
Budaya,kreativitas dan inovasi
Budaya,kreativitas dan inovasiBudaya,kreativitas dan inovasi
Budaya,kreativitas dan inovasi
 

Plus de Roby Irzal Maulana (20)

Roby irzalmaulana22
Roby irzalmaulana22Roby irzalmaulana22
Roby irzalmaulana22
 
Roby irzalmaulana21
Roby irzalmaulana21Roby irzalmaulana21
Roby irzalmaulana21
 
That What Friends are For
That What Friends are ForThat What Friends are For
That What Friends are For
 
Cafe Endah n Reza
Cafe Endah n RezaCafe Endah n Reza
Cafe Endah n Reza
 
Reunion
ReunionReunion
Reunion
 
Outing Bersama MRA BMD
Outing Bersama MRA BMDOuting Bersama MRA BMD
Outing Bersama MRA BMD
 
ROby Irzal Maulana
ROby Irzal MaulanaROby Irzal Maulana
ROby Irzal Maulana
 
PT MRA BMD
PT MRA BMDPT MRA BMD
PT MRA BMD
 
Roby Irzal Maulana
Roby Irzal MaulanaRoby Irzal Maulana
Roby Irzal Maulana
 
MRA BMD
MRA BMDMRA BMD
MRA BMD
 
Roby
RobyRoby
Roby
 
MRA BMD
MRA BMDMRA BMD
MRA BMD
 
MRA BMD
MRA BMDMRA BMD
MRA BMD
 
MRA BMD
MRA BMDMRA BMD
MRA BMD
 
Puncak Bogor
Puncak BogorPuncak Bogor
Puncak Bogor
 
bogor kota hujan
bogor kota hujanbogor kota hujan
bogor kota hujan
 
bogor
bogorbogor
bogor
 
Puncak Bogor
Puncak BogorPuncak Bogor
Puncak Bogor
 
Puncak Bogor
Puncak Bogor Puncak Bogor
Puncak Bogor
 
Puncak Bogor
Puncak BogorPuncak Bogor
Puncak Bogor
 

Roby irzal maulana, budaya organisasi

  • 1. STRATEGI PERUBAHAN BUDAYA ORGANISASI 1. Pendahuluan Meski telah disadari bahwa budaya organisasi bersifat dinamik dan pluralistic, perdebatan tentang apakah budaya organisasi dapat di-manage dan dikendalikan masih terjadi. Pandangan pertama yang diwakili oleh Gagliardi menyatakan bahwa budaya organisasi dapat di-manage dan dikendalikan. Argumentasi yang digunakan adalah bahwa budaya organisasi merupakan komponen illusive yang menyatu dalam diri setiap orang pada dataran yang paling mendasar (alam bawah sadar), sehingga untuk merubah budaya organisasi membutuhkan pengetahuan yang mendalam tentang bagaimana alam bawah sadar terbentuk dan berfungsi serta memungkinkan akan menimbulkan konsekuensi yang tidak diinginkan. Pandangan kedua menyatakan bahwa budaya organisasi dapat di-manage dan dikendalikan. Pandangan ini terpecah menjadi 2 (dua) kelompok, yaitu pendapat bahwa perubahan budaya organisasi sangat bergantung kemauan para eksekutif dan pendapat yang mengatakan bahwa perubahan hanya mungkin dilakukan jika memenuhi syarat-syarat tertentu, misalnya kondisi-kondisi yang memungkinkan terjadinya perubahan budaya organisasi. Sementara ada pandangan yang lebihmoderat dalam mensikapi terjadinya perdebatan ini, yaitu pandangan yang tidak mempertentangkan apakah budaya organisasi dapat di-manage dan dikendalikan ataukah tidak, tetapi lebih menekankan tentang bagaimana, kapan dan dalam keadaan apa sebaiknya budaya organisasi dirubah. Diantara kondisi lingkungan yang memerlukan perubahan antara lain terjadinya krisis organisasi, pergantian kepemimpinan dan pembentukan organisasi baru. 2. Siklus Hidup Organisasi (Organizational Life Cyrcle) Siklus organisasi tidak berhenti sampai organisasi tersebut lahir dan bisa berjalan, namun sangat diharapkan dapat hidup tanpa batas waktu meski kita tidak tahu kapan organisasi bisa terus tumbuh dan kapan kita terpaksa menghentikan kegiatan organisasi. Setiap orang yang mendirikan organisasi tidak hanya berharap organisasinya hanya sekedar hidup dan menjalankan kegiatannya, namun juga berharap organisasinya terus tubuh berkelanjutan (sustainable growth). 1
  • 2. Tujuan memahami siklus hidup organisasi adalah agar dapat memahami karakteristik dan budaya pada setiap tahapan dalam siklus hidup organisasi, karena setiap tahapan mempunyai perbedaan. Dengan memahami karakteristik ini, maka setiap manajer akan lebih mudah menetapkan skala prioritas yang berbeda pada setiap tahapan. Disamping itu tujuan memahami siklus hidup organisasi adalah agar setiap orang lebih memiliki keterlibatan dalam organisasi, sehingga manajer lebih mudah menetapkan kapan dan bagaimana perubahan dilakukan untuk mempertahankan hidup organisasi dan menjamin keberlangsungan organisasi. Ada beberapa pendapat tentang siklus hidup organisasi, namun penulis mencoba mencari yang lebih sederhana. Siklus hidup organisasi (SHO) bermula dari sebuah organisasi didirikan (birth stage). Setelah melewati masa kritis, bisa survive dan eksis, siklus organisasi berlanjut ketingkat berikutnya yaitu tumbuh dan menjadi besar (growth stage). Pertumbuhan organisasi ini pada titik tertentu akan berhenti (stagnant karena mengalami kejenuhan (maturity stagnant). Jika situasi kejenuhan ini bisa diatasi maka organisasi akan bangkit kembali (revival stage). Namun sebaliknya jika situasi ini terus berlanjut bukan tidak mungkin siklus akan berlanjut ke tahap penurunan (declining stage) dan boleh jadi sampai ke tahap kematian (death). 3. Siklus Hidup Organisasi dan Perubahan Budaya Organisasi Merubah budaya organisasi bukan perkara mudah, karena sekali budaya sudah terkristalisasi ke dalam masing-masing anggota organisasi dan tersistem dalam kehidupan organisasi, maka para anggota organisasi akan cenderung mempertahankannya tanpa memperhatikan apakah budaya organisasi tersebut functional atau dysfunctional terhadap kehidupan organisasi. Dengan kata lain perubahan budaya hampir selalu berhadapan dengan resistensi para karyawan, sehingga perubahan budaya seringkali berjalan secara gradual dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Perubahan budaya umumnya diawali dengan adanya krisis organisasi (vicious cyrcle) yakni ketika organisasi berusaha mengatasi situasi kritis baik yang berasal dari dalam organisasi maupun dari luar lingkungan organisasi. Namun demikian tidak berarti bahwa pada tahap pertumbuhan tidak dimungkinkan adanya perubahan budaya organisasi. Hal ini berarti bahwa pada setiap tahap organisasi dimungkinkan adanya perubahan budaya, hanya yang membedakan adalah tujuan dari perubahan tersebut. 2
  • 3. a. Mekanisme perubahan pada tahap berdiri dan pertumbuhan Pada tahap ini organisasi belum begitu kompleks dan peran pendiri dan atau keluarganya sangat dominant, sehingga budaya organisasi merupakan cerminan nilai- nilai dan pandangan para pendiri dan para pekerja yang datang belakangan hanya sekedar mengikuti, mempelajari dan mengikuti saja seolah-olah tidak mempunyai peran dalam membangun budaya organisasi. Bagi para pendiri budaya organisasi lebih berfungsi sebagai alat untuk mengintegrasikan pekerja dengan organisasi, alat perekat diantara anggota organisasi dan alat untuk membangun komitmen dalam rangka menunjukkan identitas diri organisasi sehingga jika ada perubahan budaya organisasi lebih disebabkan karena adanya tuntutan internal dan agar terjadinya kohesivitas atau integrasi internal yang semakin kokoh. Ada 4 (empat) mekanisme perubahan yang bisa digunakan yaitu : 1. Perubahan evolutif yang bersifat natural; Perubahan budaya yang bersifat natural tanpa adanya rekayasa perencanaan sebelumnya dan lebih berorientasi internal dalam kerangka memperkokoh nilai-nilai yang sudah ada. 2. Perubahan evolutif yang dipandu dari dalam organisasi (self guided) dengan menggunakan terapi organisasi; Perubahan budaya karena adanya kesadaran akan pentingnya memantau terus kondisi internal organisasi, melakukan penilaian dan evaluasi sehingga mengetahui kelemahan dan kelebihan organisasi. Perubahan ini terkadang membutuhkan keterlibatan orang luar dengan tujuan memberikan jaminan secara psikologis kepada orang-orang dalam organisasi bahwa perubahan tidak perlu ditakutkan. 3. Perubahan evolutif dengan hybrids; Perubahan budaya dengan membiarkan budaya lama tetap eksis namun pada saat yang bersamaan mulai diperkenalkan budaya baru sampai pada saatnya nanti budaya baru benar-benar bisa menggantikan budaya yang lama. Untuk perubahan ini diperlukan bantuan orang dalam yang sudah lama bergabung dengan perusahan, sehingga keberadaannya dapat diterima semua pihak. 4. Perubahan revolutif terkendali dengan bantuan pihak luar organisas; Perubahan ini bisa dikatakan revolusioner karena perubahanya melibatkan orang luar meski perubahannya masih dalam batas kendali organisasi (para pendiri). 3
  • 4. b. Mekanisme perubahan pada tahap perkembangan Pada tahap ini tujuan perubahan budaya adalah untuk melakukan adaptasi eksternal yang dilakukan secara sistematis dan terencana. Adapun mekanisme yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Perubahan terencana dan pengembangan organisasi (Planned change and organizational development); Perubahan yang dilakukan secara terencana untuk menselaraskan budaya dengan perkeambangan organisasi di masa yang akan datang. Hal ini dikarenakan perkembangan organisasi tidak sesuai lagi dengan budaya organisasi yang ada. 2. Perubahan budaya dengan memperkenalkan teknologi baru (technological seduction); Perubahan budaya dikarenakan adanya perubahan penggunaan teknologi baru. Perubahan teknologi akan mendorong perubahan perilaku yang merupakan hasil adopsi nilai, keyakinan dan asumsi baru dalam menjalankan aktifitas perusahaan. 3. Perubahan budaya dengan memaparkan sisi negative dari mitos yang selama ini berkembang di dalam organisasi; Perubahan dilakukan dengan mengembangkan asumsi atau mitos lain yang lebih relevan dalam menjalankan aktifitas perusahaan. 4. Perubahan sedikit demi sedikit tetapi konsisten (Incrementalism); Perubahan dilakukan dengan memanfaatkan setiap kesempatan yang ada dalam upayanya untuk mempengaruhi semua pihak yang terlibat dalam perusahan sehingga tujuan akhir tercapai. c. Mekanisme perubahan pada tahap penurunan Penurunan biasanya diawali dengan adanya krisis organisasi yang disebabkan perubahan internal dan eksternal organisasi. Pada situasi seperti ini biasanya perubahan dilakukan secara structural atau radikal dengan 2 (dua) opsi yang berkembang yaitu transformasi dan destruksi. Adapun mekanisme perubahan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Perubahan yang bersifat persuasi dengan sedikit ancaman (coercive persuasion); Perubahan dengan memaksa orang membuka pbikirannya agar bisa memotivasi dirinya untuk mencari informasi baru sehingga ia bisa mendefinisikan ulang kedudukan dirinya dan menentukan apa yang dilakukannya. 4
  • 5. 2. Perubahan budaya melalui strategi penyehatan organisasi (turnaround); Perubahan ini biasanya dilakukan dengan mulai memperkenalkan budaya baru dengan cara meng-edukasi dan coaching para anggota organisasi, merubah struktur dan proses organisasi, memberi perhatian dan penghargaan, menciptakan slogan disamping memberikan sedikit ancaman bagi mereka yang tidak mau berubah. 3. Perubahan budaya melalui reorganisasi dan melahirkan kembali organisasi baru (reorganization and rebirth); Perubahan ini dimulai dengan pembubaran organisasi kemudian membentuk organisasi yang baru baik secara simbolik yaitu dengan cara menata ulang visi, misi dan tujuan jangka panjang serta pergantian kepemimpinan. Sedangkan secara riil berupa berbentuk akuisisi dan merger bahkan joint venture (aliansi strategis). 4. Strategi Generik Perubahan Budaya Secara umum Paul Bate menawarkan 4 (empat) pendekatan perubahan budaya yaitu : a. Pendekatan agresif (Aggressive approach); Perubahan budaya dengan menggunakan pendekatan kekuasaan, non-kolaboratif, membuat konflik, sifatnya dipaksakan, sifatnya win-lose, unilateral dan menggunakan dekrit. Menurut Schein disebut pendekatan structural karena mencabut akar-akar budaya yang ada. b. Pendekatan jalan damai (Conciliative approach); Perubahan budaya dilakukan secara kolaboratif, dipecahkan bersama, win-win, integratif dan memperkenalkan budaya yang baru terlebih dahulu sebelum mengganti budaya yang lama c. Pendekatan korosif (Corrosive approach; Perubahan budaya yang dilaukan dengan pendekatan informal, evolutif, tidak terencana, politis, koalisi dan mengandalkan networking. Budaya lama sedikit demi sedikit dirusak dan diganti dengan budaya baru d. Pendekatan indoktrinasi (Indoctrinative approachI); Pendekatan yang bersifat normatif dengan menggunakan program pelatihan dan pendidikan ulang terhadap pemahaman budaya yang baru. 5
  • 6. Berdasarkan pendekatan tersebut diatas, maka Paul Bate menyampaikan ada 5 (lima) tahap perubahan budaya yaitu : 1. Deformative (Tahap gagasan perubahan) yaitu perubahan budaya belum benar-benar terjadi, baru sebatas gagasan yang menegaskan bahwa perubahan budaya perlu dilakukan. Pada tahap ini biasanya terjadi shock therapy dan mendramatisir pemaparan perlunya perubahan budaya . 2. Reconsiliative (Tahap dukungan gagasan perubahan) yaitu Adanya dukungan berbagai pihak terhadap gagasan perubahan budaya. Pada tahap ini terjadinya negosiasi terhadap pelaku budaya baik dari pihak inisiator atau pendorong perubahan maupun pihak yang tidak setuju perubahan budaya 3. Acculturative (Tahap komunikasi dan komitmen) yaitu terjadinya komunikasi yang intensif terhadap kesepakatan yang diperloleh pada tahap sebelumnya untuk menciptakan komitmen. Pada tahap ini perlu dilakukan proses sosialisasi dan edukasi untuk membantu penetrasi perubahan budaya 4. Enactive (Tahap pelaksanaan perubahan) yaitu pelaksanaan hasil pemikiran, pembahasan dan diskusi tentang budaya baru. Pelaksanaan ini terdapat 2 (dua) bentu yaitu personal enactment (masing-masing individu melakukan tindakan yang memungkinkan budaya menjadi bagian dari kehidupan mereka) dan collective enactment (para pelaku budaya secara bersama-sama memecahkan persoalan cultural yang selama ini masih menggantung) 5. Formative (Tahap pembentukan struktur dan bentuk budaya) yaitu saat membentuk dan mendesain struktur budaya sehingga budaya yang dulunya invisible menjadi visible bagi semua anggaota organisasi. Dalam melaksanakan perubahan budaya perlu memperhatikan beberapa dimensi perubahan antara lain : a. Dimensi struktural (budaya yang akan dirubah); Tujuannya bukan hanya sekedar mengetahui budaya yang ada tetapi juga agar pelaku perubahan bisa belajar tentang pola pikir irganisasi dan orang-orang yang terlibat di dalamnya b. Dimensi ruang dan waktu (asal muasal terbentuknya budaya dan perjalanannya sepanjang waktu); Tujuannya agar dalam perubahan budaya tidak terjadi kesalahan yang sama di masa datang c. Dimensi proses perubahan (posisi budaya dalam siklus kehidupan budaya) d. Dimensi konstekstual (situasi lingkungan di mana budaya berada) 6
  • 7. e. Dimensi subyektif (tujaun dan keterlibatan orang per orang dalam perubahan) Disamping itu untuk menilai efektifitas perubahan budaya Paul Bate juga menentukan parameternya antara lain : 1. Daya ekspresi yaitu kemampuan untuk menyampaikan ide-ide baru 2. Daya komonolitas yaitu kemampuan untuk membentuk satu set nilai 3. Daya penetrasi yaitu kemampuan untuk menembus berbagai level organisasi 4. Daya adaptif yaitu kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang selalu berubah 5. Daya tahan yaitu kemampuan untuk menciptakan perubahan yang hasilnya bisa tahan lama. 5. Resistensi Terhadap Perubahan Budaya Meski sebagai manusia kita sadar bahwa perubahan merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari, namun ketika perubahan itu menimpa diri kita belum tentu kita mau menerimanya dengan sukarela. Ada beberapa bentuk resistensi (perlawanan) terhadap perubahan budaya yaitu : a. Culture of denial (Pengingkaran); Munculnya persepsi tentang pengingkaran komitmen perusahan kepada karyawan untuk tetap mempertahankan lingkungan kerja yang kondusif b. Culture of fear (Ketakuatan); Munculnya kekhawatiran, stres, depresi dan takut terhadap dampak perubahan yang akan terjadi c. Culture of cynism (Sinisme); Munculnya persepsi bahwa perubahan budaya hanya rekayasa sebagian orang dan tidak sungguh-sungguh serta hanya untuk kepentingan sebagian pihak saja d. Culture of self-interest (Mementingkan diri sendiri); Munculnya sikap dan perilaku mementingkan diri sendiri dengan mencari peluang di luar perusahaan. e. Culture of distrust (Ketidakpercayaan); Munculnya perasaan saling curiga terhadap sesama mitra kerja (horizontal) dan kepada eksektufi (vertical) f. Culture of anomie (Ketidakstabilan social); Munculnya perubahan sosial akibat perubahan gaya kepemimpinan, sikap, pola pikir dan perilaku yang lama. 7
  • 8. Disamping bentuk-bentuk resistensi tersebut diatas, perubahan budaya juga dapat menimbulkan munculnya sub budaya yang terselubung (The rise of underground subculture). Hal ini disebabkan ada sebagian orang yang setengah hati menerima budaya baru, sehingga tidak jarang mereka mengadopsi budaya baru sambil tetap mengidentifikasikan dirinya dengan simbol, nilai dan ritual budaya lama. 6. Bentuk-bentuk reaksi karyawan terhadap perubahan budaya organisasi Meskipun dalam perubahan budaya terdapat perlawanan (resistance) yang merupakan bentuk negatif dari perubahan, tetapi tidak jarang juga ada reaksi positif dalam perubahan budaya. Bentuk-bentuk reaksi tersebut antara lain : a. Active acceptance yaitu karyawan menerima apa adanya perubahan budaya b. Selective reinvention yaitu karyawan mencoba mendaur ulang beberapa elemn budaya lama seolah-olah menjadi budaya baru c. Reinvention yaitu secara umum karyawan enggan melakukan perubahan d. General acceptance yaitu karyawan mau menerima perubahan meski tidak sepenuhnya. Ada beberapa yang ditolal dengan asumsi budaya lama lebih cocok e. Dissonance yaitu karyawan mengalami keraguan antara menerima dan menolak perubahan f. General rejection yaitu secara umum karyawan menolak perubahan meski perubahan masih diterima dengan alasan budaya lama tidak lagi kondusif g. Reinterpretation yaitu secara umum karyawan mencoba menginterpretasikan perubahan dan menyesuaikan diri h. Selective reinterpretation yaitu karyawan menginterpretasikan kembali beberapa komponen budaya dan menolak sebagian yang lain i. Active rejection yaitu karyawan serta merta menolak perubahan budaya 8
  • 9. 9