SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  67
Kegawatdaruratan
Sistem Respirasi
Ns. Nurul Kartika Sari, M.Kep.
Capaian Pembelajaran
1. Anatomi & Fisiologi sistem respirasi
2. Pengkajian pasien dg kegawatdaruratan
respirasi
3. Manajemen Jalan Nafas
Anatomi saluran pernapasan atas
Saluran pernapasan atas
 cavitas nasal
 cavitas oral
 faring
Antomi internal saluran pernpasan atas
Anatomi saluran pernapasa bawah
 trakea
 bronkus
 Alveoli
 parenkim paru
 Pleura
Sistem Respirasi
 Rata2 pernapasan adekuat:
– Dewasa = 12-20/min.
– Anak = 15-30/min.
– Bayi = 25-50/min
Anatomi Saluran Pernapasan Bawah
Definisi Istilah
 Atelektasis – Kolapsnya segmen –segmen
kecil dari paru
 Hipoksia – kekurangan oksigen
 Hipoksemia – kekurangan oksigen di
pembuluh darah arteri
Pendahuluan
 Ventilasi adl proses mekanik yang embawa
O2 ke paru, dan membersihkan CO2 dari
paru
 Oksigenasi adl proses difusi O2 ke dlm
darah
 Perfusi adl aliran darah melalui paru
(pertukaran O2 dan CO2 )
 Batang otak secara involunter mengatur
pernapasan
Fisiologi Pernapasan
Ventilasi
Struktur tubuh
Dinding dada
Pleura
Diafragma
Tidal Volume:
7ml/kg
(dewasa
500ml)
Patofisiologi
 Gangguan pada Ventilasi
– Saluran Pernapasan Atas & Bawah
 Obstruksi b.d trauma / proses infeksi
 Dinding Dada & Diafragma
 Trauma
Pneumotorak
Hemotorak
Flail chest
 Penyakit Neuromuskular
Oksigenasi
 Udara bebas - FiO2 21%
 Kurang lebih peningkatan 3% per liter
 Nasal cannula – max 5L (40%)
 Masker – 10L (55%)
 NRB mask – 15L (80%)
Sirkulasi Paru
Fisiologi Pernapasan
Perfusi Paru
Syarat-syarat:
Volume darah adekuat
Kapiler paru utuh
Pompa jantung efisien
Hemoglobin
Karbondioksida
Patofisiologi
Gangguan Perfusi
Perubahan aliran darah sistemik
Perubahan hemoglobin
Pulmonary shunting
Kerusakan alveoli
Faktor Pernapasan
Faktor Efek
Stimulants
Demam
Emosi
Nyeri
Hipoksi
Asidosis
Depressants
Tidur
meningkat
Decrease
Menurun
meningkat
meningkat
meningkat
meningkat
meningkat
Pernapasan Adekuat
 Irama napas teratur
 Irama mungkin sedikit tidak teratur
dipengaruhi oleh bicara
 Suara nafas ada dan sama.
 Ekspansi dada cukup dan sama.
 Usaha minimal.
 Volume tidal adekuat.
Pernapasan Tidak Adekuat
 Kulit pucat atau biru/sianosis
 Kulit keriput dingin.
 Sesekali sesak/menarik napas
Pengkajian Primer
 Survey Primer: (pre hospital)
 Lingkungan aman
1. Pastikan akses yang aman ke pasien.
2. Pertimbangkan bahwa pasien mungkin dalam
kesulitan karena terpapar bahan beracun.
3. Gunakan respirator HEPA jika ada bukti
penyakit menular.
4. Kaji kebutuhan akan sumber daya tambahan
Pengkajian Primer
 Mekanisme Cedera
1. Amati lingkungan sekitar
2. Pastikan bukan akibat luka traumatis.
3. Sebutkan pasien, anggota keluarga, atau pihak
yang berkepentingan pada saat terjadi cedera
4. Amati tanda-tanda urtikaria, nyeri dada, dan
demam
lanjutan…
 Bentuk kesan umum:
1. Lakukan pemindaian cepat ke pasien.
2. Apakah pasien dalam posisi tripod?
3. Apakah pasien memiliki dada laras?
4. AVPU?
5. Tetapkan prioritas tergantung pada
mekanisme cedera
6. Panggil ambulance
Pengkajian Primer
 Airway dan Breathing:
1. Pastikan saluran udara terbuka.
2. Jika tertutup terbuka dengan menggunakan jaw thrust.
3. Seseorang dengan tingkat kesadaran yang berubah,
mungkin memerlukan bantuan darurat.
4. Pertimbangkan nasofaringeal atau orofaringeal.
5. Kaji untuk gurgling atau stridor.
6. Suction sesuai kebutuhan.
Airway Sounds
Airflow
Compromise
Gas Exchange
Compromise
Snoring
Stridor
Wheezing
Quiet
Gurgling
Crackles
Rhonchi
Pengkajian Primer
 Airway dan Breathing:
1. Evaluasi status ventilasi pasien untuk menilai,
kedalaman, usaha, dan volume tidal.
2. Periksa dada untuk DCAP-BTLS
 Deformitas , Contusio, Abrasi, Tentukan apakah :Tusuk /
Penetrasi bernapas memadai, Luka bakar atau tidak,
tenderness, Lacerasi,Bengkak
Pengkajian Primer
 Airway dan Breathing:
1. Pastikan saluran udara terbuka.
2. Jika tertutup terbuka dengan menggunakan jaw thrust.
3. Seseorang dengan tingkat kesadaran yang berubah,
mungkin memerlukan bantuan darurat.
4. Pertimbangkan nasofaringeal atau orofaringeal.
5. Kaji untuk gurgling atau stridor.
6. Suction sesuai kebutuhan.
Pengkajian Primer
 Circulation:
1. Evaluasi denyut nadi distal, kekuatan, dan irama.
2. Takikardia distres pernapasan. shock
3. Bradycardia kemungkinan darurat jantung.
reaksi obat atau keracunan.
4. Amati warna kulit, suhu, dan kondisi.
5. Carilah pendarahan yang mengancam jiwa dan
perlakukan dengan benar.
6. Pengangkutan O2 berkurang karena kekurangan
RBC.
7. Jika pulsa distal tidak teraba, tentukan denyut nadi
sentral.
Pola Napas Abnormal
Pernapasan Kussmaul:
Dalam, cepat / lambat, terengah2; umumnya
diabetic ketoacidosis
Pernapasan Cheyne-Stokes :
Progresif lebih dalam, pernapasan cepat
bergantian scr bertahap dgn dangkal,
nafas lebih lambat, indikasi cedera batang
otak
Keputusan Transportasi
 Masalah Airway atau Breathing?
 Ancaan hidup? / mengancam nyawa
 Pendarahan di dalam?
Tanyakan riwayat
 Selidiki keluhan utama:
1. Pantau pasien untuk perubahan mental.
2. Tanyakan pertanyaan OPQRST, dan
SAMPLE.
3. Identifikasi hal-hal negatif yang
bersangkutan.
4. Apakah pasien melakukan sesuatu untuk
masalah pernapasan mereka?
5. Jika inhaler digunakan, berapa?
6. Apakah pasien batuk?
7. Bisakah dia tidur berbaring?
Pemeriksaan Fokus (S)
Signs and symptoms
Allergies (med allergies)
Medications
Past medical history
Last meal or intake
Events leading to call
Pemeriksaan Fokus (S)
• Onset
• Provocation
• Quality
• Radiation
• Severity
• Time
Pengkajian Sekunder
 Lakukan pemeriksaan fisik
 Cek DCAP-BTLS
 Fokus pd usaha nafas, keadekuatan pernapasan
 Penggunaan otot asesoris/tambahan, cuping
hidung, pursed-lip, letargi, & takipnea adl tanda2
distress
 Periksa wrn kulit, sianosis adl tanda hipoksia
 Pantau status mental
Pengkajian sekunder
 Tanda-tanda vital:
1. Dapatkan tanda vital awal. Ulangi setiap 5-15
menit.
2. Tanda vital harus mencakup TD dengan
auskulasi, denyut nadi dan kualitas, laju dan
kualitas respirasi, dan penilaian kulit untuk
perfusi.
3. Tingkat kesadaran.
4. Pulse oksimeter untuk menentukan status
perfusi.
Reassesment
 Interventions :
1. Reasses pemeriksaan primer, TTV, keluhan
utama
2. Bantu pernapasan ssi kebutuhan
3. Berikan oksigen aliran tinggi
4. Bantu pasien dgn obat yg diresepkan
5. Periksa intervensi yang diberikan
6. Bersiaplah utk memodifikasi pengobatan
7. Dukung sistem kardiovaskular
8. Jangan menunda transportasi
Planning
Medis?
ABC’s/monitor TTV
Posisikan pasien dengan nyaman.
Via oksigen?
Bantu dg pengobatan.
Pertahankan suhu tubuh.
Tenang dan Yakin.
Minimalkan gerakan pasien.
Tansprtasi Cepat!
Manajemen
Penatalaksaan (P)
Golden Rules:
• Jika Anda berpikir tentang memberi O2, maka
berikan!
• Jika Anda tidak tahu apakah pasien bernafas secara
memadai, maka mereka tidak!
• Jika Anda berpikir untuk membantu pernapasan
pasien, Anda mungkin seharusnya!
• Ketika seorang pasien berhenti berjuang, itu tidak
berarti bahwa mereka menjadi lebih baik!
Manajemen Umum
1. Kelola ABC yang mengancam jiwa dan pastikan
pengiriman O2 aliran tinggi adalah masalah
utama.
2. Pasien bernafas dengan kurang dari 8 napas /
menit atau lebih dari 30 napas / menit sebaiknya
ventilasi dibantu dengan alat bagmask.
3. Secara terus menerus menilai kesehatan mental.
4. Transportasi dalam posisi nyaman.
5. Gunakan tindakan pencegahan (topeng HEPA).
Tools of the Trade
Infeksi saluran napas atas atau
bawah
1. Dispnea mungkin berasal dari croup atau
epiglotitis.
2. Pasien harus menerima O2 yang dilembabkan
jika tersedia,
3. Pasien yang duduk di depan, tampak lesu, atau
meneteskan air liur mungkin memiliki epiglotitis.
4. Jangan memaksa pasien untuk berbaring atau
memasukkan tabung orofaringeal. Hal ini dapat
menyebabkan kejang dan obstriksi lengkap.
Transportasi cepat.
5. Pada infeksi yang lebih rendah, berikan O2,
tanda monitor, dan transportasi ke rumah sakit
Keadaan Darurat Pernafasan
 Edema paru akut:
1. Gagal jantung kongestif (CHF) atau
keracunan inhalasi mgkn menyebabkan
edema paru.
2. Tempatkan pasien dalam posisi nyaman
(duduk-up).
3. Berikan aliran tinggi O2.
4. Berikan dukungan ventilasi dan suction
5. Udara positif terus dapat disediakan.
6. Transportasi cepat ke rumah sakit.
Keadaan Darurat Pernafasan
 PPOK:
1. Pasien mungkin setengah sadar atau tidak sadar karena
hipoksia.
2. mungkin tampak mengalami gangguan pernafasan atau
sianotik.
3. mungkin mengerutkan bibir dan mungkin menggunakan otot
aksesori untuk bernafas (bahu dan leher).
4. Bantu dengan inhaler yang diresepkan pasien. Dokumentasi
waktu dan efek dari setiap penggunaan.
5. Jaga agar tetap sadar dalam posisi duduk tegak.
6. Perlakukan dengan oksigen aliran penuh menggunakan
masker non-rebreathing..
Keadaan Darurat Pernafasan
 Asma, demam, dan anafilaksis :
1. Tidak semua mengi berhubungan dengan asma ....
2. Jika pasien asma, beri inhaler / nebulizer.
3. Demam membutuhkan dukungan. Jika disertai gejala dingin,
diperlukan oksigen.
4. Anafilaksis adalah keadaan darurat yang sebenarnya yang
mengharuskan pengangkutan pasien ke rumah sakit.
5. Gunakan suntikan epinefrin jika pasien diberi resep.
6. Suntikkan epinefrin di paha pada sudut 90 °
Basic Mechanical Airways
Insert oropharyngeal airway
with tip facing palate
Rotate airway 180º into position
Nasopharyngeal Airway
(Do not use if significant facial trauma)
Advanced Airway Management
Advanced Airway Management
 Endotracheal intubation
 Combitube
 CPAP and BiPAP
 CO2 monitors – measure exhaled CO2
 Normal – 5-6%
Keuntungan Intubasi ETT
 Isolasi trakea dan memungkinkan kontrol
penuh terhadap airway
 Memaksimalkan ventilasi dan oksigenasi
 Mengurangi distensi lambung
 Menghilangkan kebutuhan uitk
mempertahankan masker seal
 Sebagai rute langsung utk suction
Laryngoscope Blades
Placement of Macintosh blade into
vallecula
Placement of Miller blade under epiglottis
Endotrol ETT
ETT, stylet, syringe
Combitube
CPAP
Indikator Intubasi ETT
 Kasus pernapasan atau serangan jantung
 Ketidaksadaran
 Risiko aspirasi
 Obstruksi krn benda asing, trauma, luka bakar
atau anafilaksis
 Pernapasan ekstrim akibat penyakit
(Pneumothorax), hemothorax,
(hemopneumothorax) dgn kesulitan bernapas
Komplikasi intubasi ETT
 Kerusakan peralatan
 Kerusakan gigi & cedera jaringan lunak
 Hipoksia
 Intubasi esofagus
 Intubasi endobronkial
 Tension pneumotoraks
 Ekstubasi
Tracheostomies/Stomas
 Gunakan persediaan pasien
 Ambu bag menempel dgn mudah
 Perlakukan sebagai ETT
 Suction
Pertanyaan
1. Yang mana kekurangan oksigen dalam
darah ?
a. Hypoxia
b. Hypocarbia
c. Hypoxemia
d. Hypocarbemia
Pertanyaan
2. Yang mana adalah saluran udara terbaik?
a. Nasal cannula
b. Endotracheal tube
c. Oral airway
d. Combitube
Pertanyaan
3. Yang mana merupakan kontraindikasi
untuk penggunaan oksigen masker?
a. kejang
b. Perdarahan hidung
c. DNR patient
d. Trauma wajah yg signifikan
Pertanyaan
4. Yang mana adalah volume tidal yang tepat
untuk pasien seberat 200 pon?
a. 500cc
b. 600cc
c. 700cc
d. 800cc
Pertanyaan
5. Yang mana bukan merupakan indikasi
untuk intubasi endotrakeal?
a. Respiratory failure
b. Cardiac arrest
c. GCS of 5
d. Hyperventilation syndrome
Skill Manajemen Gadar Respirasi
1. Mampu menyebutkan perbedaan oksigen aliran tinggi
dan aliran rendah ?
2. Menyebutkan flow rate maksimum nasal kanul ?
3. Mampu membuka airway menggunakan head tilt-chin lift
manuver/jaw thrust
4. Menybeutkan pernedaan indikasi OPA & NPA
5. Pilihlah ukuran OPA yg sesuai (cara mengukur)
6. Masukkan OPA scr benar
7. Menyebutkan keadekuatan breathing paska insersi OPA
8. Suction dgn OPA ditempat
9. Pilihan masker yang sesuai
10. Intubasi ETT
Now you know everything
about respiratory emergencies

Contenu connexe

Tendances

Melakukan test rumple leed
Melakukan test rumple leedMelakukan test rumple leed
Melakukan test rumple leedDasuki Suke
 
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anakResusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anakArnas Pamungkas
 
Postural drainage
Postural drainagePostural drainage
Postural drainageMelz Mutz
 
Bantuan Hidup Dasar dan Pengantar Bantuan Hidup Lanjut
Bantuan Hidup Dasar dan Pengantar Bantuan Hidup LanjutBantuan Hidup Dasar dan Pengantar Bantuan Hidup Lanjut
Bantuan Hidup Dasar dan Pengantar Bantuan Hidup LanjutRobertus Arian Datusanantyo
 
Primary and secondary survey
Primary and secondary surveyPrimary and secondary survey
Primary and secondary surveyIra Rahmawati
 
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)Adam Muhammad
 
Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akutPhil Adit R
 
Pem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerPem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerJafar Nyan
 
Airway, Breathing dan Circulation (ABC)
Airway, Breathing dan Circulation (ABC)Airway, Breathing dan Circulation (ABC)
Airway, Breathing dan Circulation (ABC)Arif WR
 
02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi
02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi
02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisirickygunawan84
 
Asuhan keperawatan pada pasien dengan luka bakar
Asuhan keperawatan pada pasien dengan luka bakarAsuhan keperawatan pada pasien dengan luka bakar
Asuhan keperawatan pada pasien dengan luka bakarSeptian Muna Barakati
 

Tendances (20)

Aritmia mengancam jiwa
Aritmia mengancam jiwaAritmia mengancam jiwa
Aritmia mengancam jiwa
 
Shock dan Resusitasi Cairan
Shock dan Resusitasi CairanShock dan Resusitasi Cairan
Shock dan Resusitasi Cairan
 
Melakukan test rumple leed
Melakukan test rumple leedMelakukan test rumple leed
Melakukan test rumple leed
 
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anakResusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
 
Postural drainage
Postural drainagePostural drainage
Postural drainage
 
Bantuan Hidup Dasar dan Pengantar Bantuan Hidup Lanjut
Bantuan Hidup Dasar dan Pengantar Bantuan Hidup LanjutBantuan Hidup Dasar dan Pengantar Bantuan Hidup Lanjut
Bantuan Hidup Dasar dan Pengantar Bantuan Hidup Lanjut
 
Anatomi hidung
Anatomi hidungAnatomi hidung
Anatomi hidung
 
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
Standar Kompetensi Dokter IndonesiaStandar Kompetensi Dokter Indonesia
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
 
Initial assesment
Initial assesmentInitial assesment
Initial assesment
 
Primary and secondary survey
Primary and secondary surveyPrimary and secondary survey
Primary and secondary survey
 
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
 
Bahan ekg
Bahan ekgBahan ekg
Bahan ekg
 
Luka bakar
Luka bakarLuka bakar
Luka bakar
 
Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akut
 
Pem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerPem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskuler
 
Airway, Breathing dan Circulation (ABC)
Airway, Breathing dan Circulation (ABC)Airway, Breathing dan Circulation (ABC)
Airway, Breathing dan Circulation (ABC)
 
02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi
02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi
02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi
 
Cairan infuse
Cairan infuseCairan infuse
Cairan infuse
 
Asuhan keperawatan pada pasien dengan luka bakar
Asuhan keperawatan pada pasien dengan luka bakarAsuhan keperawatan pada pasien dengan luka bakar
Asuhan keperawatan pada pasien dengan luka bakar
 
Trauma kepala
Trauma kepalaTrauma kepala
Trauma kepala
 

Similaire à Kegawatdaruratan respirasi

10-01 Tatalaksana anak dg ggn respiratori 2.ppt
10-01 Tatalaksana anak dg ggn respiratori 2.ppt10-01 Tatalaksana anak dg ggn respiratori 2.ppt
10-01 Tatalaksana anak dg ggn respiratori 2.pptMethaKemala
 
Laporan pendahuluan asma
Laporan pendahuluan asmaLaporan pendahuluan asma
Laporan pendahuluan asmaDwi Zhagtris
 
air way dan breathing management.ppt
air way dan breathing management.pptair way dan breathing management.ppt
air way dan breathing management.pptmusa nuwa
 
Asuhan Keperawatan Emfisema
Asuhan Keperawatan EmfisemaAsuhan Keperawatan Emfisema
Asuhan Keperawatan EmfisemaAmee Hidayat
 
pengurusan saluran pernafasan baru.ppt
pengurusan saluran pernafasan baru.pptpengurusan saluran pernafasan baru.ppt
pengurusan saluran pernafasan baru.pptMohdShawaluddinbinZa
 
Kb 2 pengkajian airway, breathing, circulation
Kb 2 pengkajian airway, breathing, circulationKb 2 pengkajian airway, breathing, circulation
Kb 2 pengkajian airway, breathing, circulationpjj_kemenkes
 
Penatalaksanaan Asfiksia Pada BBL
Penatalaksanaan Asfiksia Pada BBLPenatalaksanaan Asfiksia Pada BBL
Penatalaksanaan Asfiksia Pada BBLpjj_kemenkes
 
Asuhan keperawatan TBC dan Instruksi Kerja Transfusi Darah
Asuhan keperawatan TBC dan Instruksi Kerja Transfusi Darah Asuhan keperawatan TBC dan Instruksi Kerja Transfusi Darah
Asuhan keperawatan TBC dan Instruksi Kerja Transfusi Darah nanda yudip
 
Askep dengan pasien dengan ventilator
Askep dengan pasien dengan ventilatorAskep dengan pasien dengan ventilator
Askep dengan pasien dengan ventilatorArmy Of God
 
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
Fisioterapi dada dan batuk efektif  AKPER PEMKAB MUNA Fisioterapi dada dan batuk efektif  AKPER PEMKAB MUNA
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...Operator Warnet Vast Raha
 
MAKALAH PEMBERIAN OKSIGEN
 MAKALAH PEMBERIAN OKSIGEN  MAKALAH PEMBERIAN OKSIGEN
MAKALAH PEMBERIAN OKSIGEN DebyNurulSyafda
 
materiairwayandbreathingmanagement.pptx
materiairwayandbreathingmanagement.pptxmateriairwayandbreathingmanagement.pptx
materiairwayandbreathingmanagement.pptxrajatol
 
AR101 -POLIBRIGED ( PERTOLONGAN CEMAS)
AR101 -POLIBRIGED ( PERTOLONGAN CEMAS)AR101 -POLIBRIGED ( PERTOLONGAN CEMAS)
AR101 -POLIBRIGED ( PERTOLONGAN CEMAS)mokhtar
 

Similaire à Kegawatdaruratan respirasi (20)

Asuhan Keperawatan Anak dengan Asma
Asuhan Keperawatan Anak dengan AsmaAsuhan Keperawatan Anak dengan Asma
Asuhan Keperawatan Anak dengan Asma
 
10-01 Tatalaksana anak dg ggn respiratori 2.ppt
10-01 Tatalaksana anak dg ggn respiratori 2.ppt10-01 Tatalaksana anak dg ggn respiratori 2.ppt
10-01 Tatalaksana anak dg ggn respiratori 2.ppt
 
Laporan pendahuluan asma
Laporan pendahuluan asmaLaporan pendahuluan asma
Laporan pendahuluan asma
 
air way dan breathing management.ppt
air way dan breathing management.pptair way dan breathing management.ppt
air way dan breathing management.ppt
 
Asuhan Keperawatan Emfisema
Asuhan Keperawatan EmfisemaAsuhan Keperawatan Emfisema
Asuhan Keperawatan Emfisema
 
pengurusan saluran pernafasan baru.ppt
pengurusan saluran pernafasan baru.pptpengurusan saluran pernafasan baru.ppt
pengurusan saluran pernafasan baru.ppt
 
Pengsan
PengsanPengsan
Pengsan
 
P3K.ppt
P3K.pptP3K.ppt
P3K.ppt
 
Kb 2 pengkajian airway, breathing, circulation
Kb 2 pengkajian airway, breathing, circulationKb 2 pengkajian airway, breathing, circulation
Kb 2 pengkajian airway, breathing, circulation
 
Penatalaksanaan Asfiksia Pada BBL
Penatalaksanaan Asfiksia Pada BBLPenatalaksanaan Asfiksia Pada BBL
Penatalaksanaan Asfiksia Pada BBL
 
Asuhan keperawatan TBC dan Instruksi Kerja Transfusi Darah
Asuhan keperawatan TBC dan Instruksi Kerja Transfusi Darah Asuhan keperawatan TBC dan Instruksi Kerja Transfusi Darah
Asuhan keperawatan TBC dan Instruksi Kerja Transfusi Darah
 
Askep dengan pasien dengan ventilator
Askep dengan pasien dengan ventilatorAskep dengan pasien dengan ventilator
Askep dengan pasien dengan ventilator
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Sesak Nafas
Sesak NafasSesak Nafas
Sesak Nafas
 
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
 
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
Fisioterapi dada dan batuk efektif  AKPER PEMKAB MUNA Fisioterapi dada dan batuk efektif  AKPER PEMKAB MUNA
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
 
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...
 
MAKALAH PEMBERIAN OKSIGEN
 MAKALAH PEMBERIAN OKSIGEN  MAKALAH PEMBERIAN OKSIGEN
MAKALAH PEMBERIAN OKSIGEN
 
materiairwayandbreathingmanagement.pptx
materiairwayandbreathingmanagement.pptxmateriairwayandbreathingmanagement.pptx
materiairwayandbreathingmanagement.pptx
 
AR101 -POLIBRIGED ( PERTOLONGAN CEMAS)
AR101 -POLIBRIGED ( PERTOLONGAN CEMAS)AR101 -POLIBRIGED ( PERTOLONGAN CEMAS)
AR101 -POLIBRIGED ( PERTOLONGAN CEMAS)
 

Plus de Nurul Sari

Kelompok 4 lapas
Kelompok 4 lapasKelompok 4 lapas
Kelompok 4 lapasNurul Sari
 
Pemfis neurologis
Pemfis neurologisPemfis neurologis
Pemfis neurologisNurul Sari
 
Pemeriksaan klinik neurologi
Pemeriksaan klinik neurologiPemeriksaan klinik neurologi
Pemeriksaan klinik neurologiNurul Sari
 
Neurotransmiter dan komunikasi saraf
Neurotransmiter dan komunikasi sarafNeurotransmiter dan komunikasi saraf
Neurotransmiter dan komunikasi sarafNurul Sari
 
Neurofisiologi neuron
Neurofisiologi neuronNeurofisiologi neuron
Neurofisiologi neuronNurul Sari
 
Anatomi sistem saraf perifer
Anatomi sistem saraf periferAnatomi sistem saraf perifer
Anatomi sistem saraf periferNurul Sari
 
Anatomi sistem saraf pusat
Anatomi sistem saraf pusatAnatomi sistem saraf pusat
Anatomi sistem saraf pusatNurul Sari
 

Plus de Nurul Sari (8)

Kelompok 4 lapas
Kelompok 4 lapasKelompok 4 lapas
Kelompok 4 lapas
 
Pemfis neurologis
Pemfis neurologisPemfis neurologis
Pemfis neurologis
 
Pemeriksaan klinik neurologi
Pemeriksaan klinik neurologiPemeriksaan klinik neurologi
Pemeriksaan klinik neurologi
 
Ibd 2018
Ibd 2018Ibd 2018
Ibd 2018
 
Neurotransmiter dan komunikasi saraf
Neurotransmiter dan komunikasi sarafNeurotransmiter dan komunikasi saraf
Neurotransmiter dan komunikasi saraf
 
Neurofisiologi neuron
Neurofisiologi neuronNeurofisiologi neuron
Neurofisiologi neuron
 
Anatomi sistem saraf perifer
Anatomi sistem saraf periferAnatomi sistem saraf perifer
Anatomi sistem saraf perifer
 
Anatomi sistem saraf pusat
Anatomi sistem saraf pusatAnatomi sistem saraf pusat
Anatomi sistem saraf pusat
 

Kegawatdaruratan respirasi

  • 2. Capaian Pembelajaran 1. Anatomi & Fisiologi sistem respirasi 2. Pengkajian pasien dg kegawatdaruratan respirasi 3. Manajemen Jalan Nafas
  • 4. Saluran pernapasan atas  cavitas nasal  cavitas oral  faring
  • 5. Antomi internal saluran pernpasan atas
  • 6. Anatomi saluran pernapasa bawah  trakea  bronkus  Alveoli  parenkim paru  Pleura
  • 7. Sistem Respirasi  Rata2 pernapasan adekuat: – Dewasa = 12-20/min. – Anak = 15-30/min. – Bayi = 25-50/min
  • 9. Definisi Istilah  Atelektasis – Kolapsnya segmen –segmen kecil dari paru  Hipoksia – kekurangan oksigen  Hipoksemia – kekurangan oksigen di pembuluh darah arteri
  • 10. Pendahuluan  Ventilasi adl proses mekanik yang embawa O2 ke paru, dan membersihkan CO2 dari paru  Oksigenasi adl proses difusi O2 ke dlm darah  Perfusi adl aliran darah melalui paru (pertukaran O2 dan CO2 )  Batang otak secara involunter mengatur pernapasan
  • 11. Fisiologi Pernapasan Ventilasi Struktur tubuh Dinding dada Pleura Diafragma Tidal Volume: 7ml/kg (dewasa 500ml)
  • 12. Patofisiologi  Gangguan pada Ventilasi – Saluran Pernapasan Atas & Bawah  Obstruksi b.d trauma / proses infeksi  Dinding Dada & Diafragma  Trauma Pneumotorak Hemotorak Flail chest  Penyakit Neuromuskular
  • 13. Oksigenasi  Udara bebas - FiO2 21%  Kurang lebih peningkatan 3% per liter  Nasal cannula – max 5L (40%)  Masker – 10L (55%)  NRB mask – 15L (80%)
  • 15. Fisiologi Pernapasan Perfusi Paru Syarat-syarat: Volume darah adekuat Kapiler paru utuh Pompa jantung efisien Hemoglobin Karbondioksida
  • 16. Patofisiologi Gangguan Perfusi Perubahan aliran darah sistemik Perubahan hemoglobin Pulmonary shunting Kerusakan alveoli
  • 18. Pernapasan Adekuat  Irama napas teratur  Irama mungkin sedikit tidak teratur dipengaruhi oleh bicara  Suara nafas ada dan sama.  Ekspansi dada cukup dan sama.  Usaha minimal.  Volume tidal adekuat.
  • 19. Pernapasan Tidak Adekuat  Kulit pucat atau biru/sianosis  Kulit keriput dingin.  Sesekali sesak/menarik napas
  • 20. Pengkajian Primer  Survey Primer: (pre hospital)  Lingkungan aman 1. Pastikan akses yang aman ke pasien. 2. Pertimbangkan bahwa pasien mungkin dalam kesulitan karena terpapar bahan beracun. 3. Gunakan respirator HEPA jika ada bukti penyakit menular. 4. Kaji kebutuhan akan sumber daya tambahan
  • 21. Pengkajian Primer  Mekanisme Cedera 1. Amati lingkungan sekitar 2. Pastikan bukan akibat luka traumatis. 3. Sebutkan pasien, anggota keluarga, atau pihak yang berkepentingan pada saat terjadi cedera 4. Amati tanda-tanda urtikaria, nyeri dada, dan demam
  • 22. lanjutan…  Bentuk kesan umum: 1. Lakukan pemindaian cepat ke pasien. 2. Apakah pasien dalam posisi tripod? 3. Apakah pasien memiliki dada laras? 4. AVPU? 5. Tetapkan prioritas tergantung pada mekanisme cedera 6. Panggil ambulance
  • 23. Pengkajian Primer  Airway dan Breathing: 1. Pastikan saluran udara terbuka. 2. Jika tertutup terbuka dengan menggunakan jaw thrust. 3. Seseorang dengan tingkat kesadaran yang berubah, mungkin memerlukan bantuan darurat. 4. Pertimbangkan nasofaringeal atau orofaringeal. 5. Kaji untuk gurgling atau stridor. 6. Suction sesuai kebutuhan.
  • 25. Pengkajian Primer  Airway dan Breathing: 1. Evaluasi status ventilasi pasien untuk menilai, kedalaman, usaha, dan volume tidal. 2. Periksa dada untuk DCAP-BTLS  Deformitas , Contusio, Abrasi, Tentukan apakah :Tusuk / Penetrasi bernapas memadai, Luka bakar atau tidak, tenderness, Lacerasi,Bengkak
  • 26. Pengkajian Primer  Airway dan Breathing: 1. Pastikan saluran udara terbuka. 2. Jika tertutup terbuka dengan menggunakan jaw thrust. 3. Seseorang dengan tingkat kesadaran yang berubah, mungkin memerlukan bantuan darurat. 4. Pertimbangkan nasofaringeal atau orofaringeal. 5. Kaji untuk gurgling atau stridor. 6. Suction sesuai kebutuhan.
  • 27. Pengkajian Primer  Circulation: 1. Evaluasi denyut nadi distal, kekuatan, dan irama. 2. Takikardia distres pernapasan. shock 3. Bradycardia kemungkinan darurat jantung. reaksi obat atau keracunan. 4. Amati warna kulit, suhu, dan kondisi. 5. Carilah pendarahan yang mengancam jiwa dan perlakukan dengan benar. 6. Pengangkutan O2 berkurang karena kekurangan RBC. 7. Jika pulsa distal tidak teraba, tentukan denyut nadi sentral.
  • 28. Pola Napas Abnormal Pernapasan Kussmaul: Dalam, cepat / lambat, terengah2; umumnya diabetic ketoacidosis Pernapasan Cheyne-Stokes : Progresif lebih dalam, pernapasan cepat bergantian scr bertahap dgn dangkal, nafas lebih lambat, indikasi cedera batang otak
  • 29. Keputusan Transportasi  Masalah Airway atau Breathing?  Ancaan hidup? / mengancam nyawa  Pendarahan di dalam?
  • 30. Tanyakan riwayat  Selidiki keluhan utama: 1. Pantau pasien untuk perubahan mental. 2. Tanyakan pertanyaan OPQRST, dan SAMPLE. 3. Identifikasi hal-hal negatif yang bersangkutan. 4. Apakah pasien melakukan sesuatu untuk masalah pernapasan mereka? 5. Jika inhaler digunakan, berapa? 6. Apakah pasien batuk? 7. Bisakah dia tidur berbaring?
  • 31. Pemeriksaan Fokus (S) Signs and symptoms Allergies (med allergies) Medications Past medical history Last meal or intake Events leading to call
  • 32. Pemeriksaan Fokus (S) • Onset • Provocation • Quality • Radiation • Severity • Time
  • 33. Pengkajian Sekunder  Lakukan pemeriksaan fisik  Cek DCAP-BTLS  Fokus pd usaha nafas, keadekuatan pernapasan  Penggunaan otot asesoris/tambahan, cuping hidung, pursed-lip, letargi, & takipnea adl tanda2 distress  Periksa wrn kulit, sianosis adl tanda hipoksia  Pantau status mental
  • 34. Pengkajian sekunder  Tanda-tanda vital: 1. Dapatkan tanda vital awal. Ulangi setiap 5-15 menit. 2. Tanda vital harus mencakup TD dengan auskulasi, denyut nadi dan kualitas, laju dan kualitas respirasi, dan penilaian kulit untuk perfusi. 3. Tingkat kesadaran. 4. Pulse oksimeter untuk menentukan status perfusi.
  • 35. Reassesment  Interventions : 1. Reasses pemeriksaan primer, TTV, keluhan utama 2. Bantu pernapasan ssi kebutuhan 3. Berikan oksigen aliran tinggi 4. Bantu pasien dgn obat yg diresepkan 5. Periksa intervensi yang diberikan 6. Bersiaplah utk memodifikasi pengobatan 7. Dukung sistem kardiovaskular 8. Jangan menunda transportasi
  • 36. Planning Medis? ABC’s/monitor TTV Posisikan pasien dengan nyaman. Via oksigen? Bantu dg pengobatan. Pertahankan suhu tubuh. Tenang dan Yakin. Minimalkan gerakan pasien. Tansprtasi Cepat!
  • 37. Manajemen Penatalaksaan (P) Golden Rules: • Jika Anda berpikir tentang memberi O2, maka berikan! • Jika Anda tidak tahu apakah pasien bernafas secara memadai, maka mereka tidak! • Jika Anda berpikir untuk membantu pernapasan pasien, Anda mungkin seharusnya! • Ketika seorang pasien berhenti berjuang, itu tidak berarti bahwa mereka menjadi lebih baik!
  • 38. Manajemen Umum 1. Kelola ABC yang mengancam jiwa dan pastikan pengiriman O2 aliran tinggi adalah masalah utama. 2. Pasien bernafas dengan kurang dari 8 napas / menit atau lebih dari 30 napas / menit sebaiknya ventilasi dibantu dengan alat bagmask. 3. Secara terus menerus menilai kesehatan mental. 4. Transportasi dalam posisi nyaman. 5. Gunakan tindakan pencegahan (topeng HEPA).
  • 39. Tools of the Trade
  • 40. Infeksi saluran napas atas atau bawah 1. Dispnea mungkin berasal dari croup atau epiglotitis. 2. Pasien harus menerima O2 yang dilembabkan jika tersedia, 3. Pasien yang duduk di depan, tampak lesu, atau meneteskan air liur mungkin memiliki epiglotitis. 4. Jangan memaksa pasien untuk berbaring atau memasukkan tabung orofaringeal. Hal ini dapat menyebabkan kejang dan obstriksi lengkap. Transportasi cepat. 5. Pada infeksi yang lebih rendah, berikan O2, tanda monitor, dan transportasi ke rumah sakit
  • 41. Keadaan Darurat Pernafasan  Edema paru akut: 1. Gagal jantung kongestif (CHF) atau keracunan inhalasi mgkn menyebabkan edema paru. 2. Tempatkan pasien dalam posisi nyaman (duduk-up). 3. Berikan aliran tinggi O2. 4. Berikan dukungan ventilasi dan suction 5. Udara positif terus dapat disediakan. 6. Transportasi cepat ke rumah sakit.
  • 42. Keadaan Darurat Pernafasan  PPOK: 1. Pasien mungkin setengah sadar atau tidak sadar karena hipoksia. 2. mungkin tampak mengalami gangguan pernafasan atau sianotik. 3. mungkin mengerutkan bibir dan mungkin menggunakan otot aksesori untuk bernafas (bahu dan leher). 4. Bantu dengan inhaler yang diresepkan pasien. Dokumentasi waktu dan efek dari setiap penggunaan. 5. Jaga agar tetap sadar dalam posisi duduk tegak. 6. Perlakukan dengan oksigen aliran penuh menggunakan masker non-rebreathing..
  • 43. Keadaan Darurat Pernafasan  Asma, demam, dan anafilaksis : 1. Tidak semua mengi berhubungan dengan asma .... 2. Jika pasien asma, beri inhaler / nebulizer. 3. Demam membutuhkan dukungan. Jika disertai gejala dingin, diperlukan oksigen. 4. Anafilaksis adalah keadaan darurat yang sebenarnya yang mengharuskan pengangkutan pasien ke rumah sakit. 5. Gunakan suntikan epinefrin jika pasien diberi resep. 6. Suntikkan epinefrin di paha pada sudut 90 °
  • 45. Insert oropharyngeal airway with tip facing palate
  • 46. Rotate airway 180º into position
  • 47. Nasopharyngeal Airway (Do not use if significant facial trauma)
  • 49. Advanced Airway Management  Endotracheal intubation  Combitube  CPAP and BiPAP  CO2 monitors – measure exhaled CO2  Normal – 5-6%
  • 50. Keuntungan Intubasi ETT  Isolasi trakea dan memungkinkan kontrol penuh terhadap airway  Memaksimalkan ventilasi dan oksigenasi  Mengurangi distensi lambung  Menghilangkan kebutuhan uitk mempertahankan masker seal  Sebagai rute langsung utk suction
  • 52. Placement of Macintosh blade into vallecula
  • 53. Placement of Miller blade under epiglottis
  • 57. CPAP
  • 58. Indikator Intubasi ETT  Kasus pernapasan atau serangan jantung  Ketidaksadaran  Risiko aspirasi  Obstruksi krn benda asing, trauma, luka bakar atau anafilaksis  Pernapasan ekstrim akibat penyakit (Pneumothorax), hemothorax, (hemopneumothorax) dgn kesulitan bernapas
  • 59. Komplikasi intubasi ETT  Kerusakan peralatan  Kerusakan gigi & cedera jaringan lunak  Hipoksia  Intubasi esofagus  Intubasi endobronkial  Tension pneumotoraks  Ekstubasi
  • 60. Tracheostomies/Stomas  Gunakan persediaan pasien  Ambu bag menempel dgn mudah  Perlakukan sebagai ETT  Suction
  • 61. Pertanyaan 1. Yang mana kekurangan oksigen dalam darah ? a. Hypoxia b. Hypocarbia c. Hypoxemia d. Hypocarbemia
  • 62. Pertanyaan 2. Yang mana adalah saluran udara terbaik? a. Nasal cannula b. Endotracheal tube c. Oral airway d. Combitube
  • 63. Pertanyaan 3. Yang mana merupakan kontraindikasi untuk penggunaan oksigen masker? a. kejang b. Perdarahan hidung c. DNR patient d. Trauma wajah yg signifikan
  • 64. Pertanyaan 4. Yang mana adalah volume tidal yang tepat untuk pasien seberat 200 pon? a. 500cc b. 600cc c. 700cc d. 800cc
  • 65. Pertanyaan 5. Yang mana bukan merupakan indikasi untuk intubasi endotrakeal? a. Respiratory failure b. Cardiac arrest c. GCS of 5 d. Hyperventilation syndrome
  • 66. Skill Manajemen Gadar Respirasi 1. Mampu menyebutkan perbedaan oksigen aliran tinggi dan aliran rendah ? 2. Menyebutkan flow rate maksimum nasal kanul ? 3. Mampu membuka airway menggunakan head tilt-chin lift manuver/jaw thrust 4. Menybeutkan pernedaan indikasi OPA & NPA 5. Pilihlah ukuran OPA yg sesuai (cara mengukur) 6. Masukkan OPA scr benar 7. Menyebutkan keadekuatan breathing paska insersi OPA 8. Suction dgn OPA ditempat 9. Pilihan masker yang sesuai 10. Intubasi ETT
  • 67. Now you know everything about respiratory emergencies