SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  57
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN

Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan
pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan
kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses
pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :

•Neraca
•Laporan laba rugi
•Laporan perubahan ekuitas PENGERTIAN
•Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan
                           TEORI AKUNTANSI
arus kas atau laporan arus dana
•Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian
integral dari laporan keuangan

Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan
adalah aktiva, kewajiban, dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan
dengan pengukuran kinerja dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan
beban. Laporan posisi keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur
laporan laba rugi dan perubahan dalam berbagai unsur neraca
Perbedaan Pelaporan dan Laporan Keuangan

Haruslah dibedakan antara pengertian pelaporan keuangan
dan laporan keuangan

Pelaporan Keuangan meliputi segala aspek yang berkaitan
dengan penyediaan dan peyampaian informasi keuangan.
Aspek-aspek tersebut antara lain lembaga yang terlibat
(misalnya penyusunan standar, badan pengawas dari
pemerintah atau pasar modal, organisasi profesi, dan entitas
pelapor), peraturan yang berlaku termasuk PABU (prinsip
akuntansi berterima umum atau generally accepted
accounting principles/GAAP).

Laporan keuangan hanyalah salah satu medium dalam
penyampaian informasi.
Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat
informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai.
Terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yaitu :
•Dapat Dipahami
•Relevan
•Keandalan
•Dapat diperbandingkan
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN


1. PERUMUSAN TUJUAN

Merupakan langkah penting dalam perekayasaan pelaporan keuangan.

Menentukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang harus dipilih.

Menuntut pengidentifikasian pihak yang dituju.
                           PENGERTIAN
                        TEORI AKUNTANSI
Tujuan adalah ke arah mana segala upaya, tindakan, dan pertimbangan
dicurahkan. Tujuan pelaporan menentukan konsep-konsep dan prinsip-
prinsip yang relevan yang akhirnya menentukan bentuk, isi, jenis, dan
susunan statemen keuangan.

Untuk menurunkan tujuan pelaporan keuangan, pihak yang dituju dan
kepentingannya harus diidentifikasi dengan jelas sehingga informasi yang
dihasilkan pelaporan keuangan dapat memuaskan kebutuhan
informasional pihak yang dituju.
Pemakai dan Kepentingannya


Masalah penyusunan tujuan adalah
a.menentukan siapa yang dituju,
b.apa saja kepentingannya,
c.seberapa luas (banyak) informasi yang diinginkan,
d.apa saja sumber informasi yang telah tersedia, dan
e.seberapa banyak informasi dapat dilayani melalui statemen
keuangan.
Karakteristik pemakai statemen keuangan juga harus
dipertimbangkan dalam penentuan tujuan pelaporan
keuangan.
Karakteristik pemakai antara lain kedudukan pemakai
terhadap entitas pelapor (akses terhadap informasi) dan
tingkat pengetahuan pemakai tentang bisnis dan ekonomi
Dengan masalah di atas, 'Kenneth S. Most, Accounting
Theory (Columbus, OH: Grid Publishing, Inc., 1982), him. 147
menunjukkan dua pendekatan dalam penentuan tujuan
penyediaan informasi (pelaporan keuangan) yaitu:


1.Menyediakan informasi untuk sehimpunan pemakai umum
yang      mempunyai      bermacam-macam        kepentingan
keputusan,


2.Menyediakan informasi untuk kelompok pemakai tertentu
yang mempunyai kepentingan tertentu yang diketahui
(teridentifikasi).
Dengan   pendekatan    (1),   pelaporan   keuangan   diarahkan   untuk
menghasilkan satu set data (satu set statemen keuangan) untuk berbagai
pemakai dan kepentingan. Pemakai menyusun dan mengolah kembali
data tersebut menjadi informasi yang relevan untuk keputusan atau
kepentingannya. Dengan kata lain, pemakai harus melakukan analisis
untuk menyerap informasi semantik yang ada di balik data akuntansi.
Pendekatan inilah yang sekarang banyak ditempuh dan menghasilkan
apa yang dikenal dengan statemen keuangan umum (general purpose
financial statements). Karena bersifat umum, seperangkat statemen
keuangan akan bersifat ringkasan umum yang tidak terlalu rinci dengan
konsekuensi bahwa kepentingan spesifik atau kelompok tertentu harus
dikorbankan.
Pendekatan (2) berasumsi bahwa kebutuhan informasi dan model
pengambilan keputusan para atau kelompok pemakai diketahui dengan
pasti sehingga dapat disusun berbagai statemen laporan khusus untuk
melayani berbagai keperluan pengambilan keputusan tiap kelompok
pemakai.
Dasar pikiran pendekatan ini adalah "beda tujuan beda angka" (different
figures for different purposes).
Sebagai konsekuensi, seperangkat statemen keuangan akan berisi
berbagai jenis statemen keuangan rinci karena berbagai jenis atau model
pengambilan keputusan harus dilayani. Dengan pendekatan ini, boleh
jadi seperangkat statemen keuangan akan menjadi setebal buku
petunjuk telepon
Pendekatan Penentuan Tujuan dan Implikasi Pelaporan

       Pendekatan (1)                          Pendekatan (2)

Seperangkat         Pemakai yang        Seperangkat        Pemakai yang
  laporan              Dituju             laporan             Dituju
 Keuangan                                Keuangan


                                         Statemen 1


                                         Statemen 2


                                         Laporan 1


                                         Laporan 2


                                         Laporan 3
Akuntansi lahir dengan maksud tertentu, yaitu untuk memberikan jasa
kepada penggunanya berupa informasi keuangan yang dibutuhkan untuk
proses pengambilan keputusan. Dalam merumuskan teori akuntansi,
perumusan tujuan laporan keuangan merupakan dasar utama oleh ilmu
akuntansi itu.
Beberapa contoh profesi akuntansi di Amerika yang telah banyak berupaya membahas dan
merumuskan standar, prinsip akuntansi dan tujuan laporan ini
                                   Judul                          Penerbit   Tahun
1. A Statement of Basic Accounting Theory (ASOBAT)                AAA        1966
2. Basic Concept and Accounting Principle Underlying Financial    APB        1970
   Statement of Business Enterprises (APB Statement No. 4)
3.Objective of Financial Statement (Trueblood Committee Report)   AICPA      1973
4.FASB Discussion Memorandum: An Analysis of Issues related to    FASB       1976
   Conceptual Framework for Financial Accounting and Reporting:
   Elements of Financial Statements and Their Measurement
   (Conceptual Framework)
5. A Statement ofAccount'mgTheory and Theory Acceptance (SATTA)   AAA        1977
   atauASOATATA
6.Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC):
   SFACNo.l:
   Objective of Financial Reporting by Business Enterprises       FASB       1978
   SFAC No. 2: dsb……
2. TUJUAN AKUNTANSI ATAU LAPORAN KEUANGAN

      1.   Tujuan versi ASOBAT
      2.   Tujuan versi APB No. 4
      3.   Tujuan versi Komite Trueblood
      4.   Tujuan PAI dan PSAK
      5.   Kerangka konseptual Tujuan
           versi FASB

Tujuan pelaporan keuangan di Indonesia dinyatakan
dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian
Laporan Keuangan dan terdapat dalam Standar
Akuntansi Keuangan.
1. Tujuan versi ASOBAT

Walaupun berorientasi pada kebutuhan pemakai, komite
eksekutif AAA tidak se-cara spesifik mengidentifikasi pihak
pemakai laporan keuangan. Komite ini raen-definisi tujuan
pelaporan keuangan dengan menunjukkan manfaatnya
untuk:
1.Membuat keputusan-keputusan yang berkaitan dengan
penggunaan sumberdaya (alam, fisis, manusia, dan
finansial) yang terbatas.
2.Mengarahkan dan mengendalikan sumber daya fisis dan
manusia suatu organisasi secara efektif.
3.Memelihara dan melaporkan pengelolaan sumber daya
yang dipercayakan kepada manajemen.
4.Memberi      kemudahan     berjalannya    fungsi      dan
pengendalian sosial.
Dapat disimpulkan bahwa pemakai yang diarah oleh tujuan di atas
adalah berbagai kelompok yaitu manajemen, investor, kreditor,
pegawai, pemasok, dan regulator walaupun tujuan sosial juga
menjadi perhatian sebagaimana terefleksi dalam tujuan keempat.
Karena pihak yang dituju tidak jelas, dapat dikatakan bahwa
ASOBAT sebenarnya mendefinisi tujuan pelaporan atas dasar
tujuan fungsional. Dapat dikatakan demikian karena keefektifan
pengelolaan sumber daya, pertanggungjawaban kepengurusan
(stewardship) sumber daya, dan tercapainya tujuan-tujuan sosial
merupakan konsekuensi-konsekuensi yang diharapkan terjadi dari
penggunaan informasi akuntansi oleh kelompok pemakai tersebut.
2. Tujuan versi APB No. 4



    Tujuan Khusus            Tujuan Umum               Tujuan Kualitatif

Menyajikan Laporan       Memberikan informasi    a.   Relevan
a.Posisi keuangan        a.Sumber Ekonomi        b.   Dapat dipahami
b.Hasil Usaha            b.Kewajiban             c.   Dapat diperiksa
c.Perubahan posisi       c.Kekayaan bersih       d.   Netral
keuangan secara wajar    d.Proyeksi Laba         e.   Tepat waktu
sesuai GAAP              e.Perubahan Harta dan   f.   Dapat dibandingkan
                         kewajiban               g.   Lengkap
                         f.Informasi relevan
Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber-
sumber ekonomi, dan kewajiban perusahaan dengan maksud:
a.untuk menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan;
b.untuk menunjukkan posisi keuangan dan investasinya;
c.untuk menilai kemampuannya untuk menyelesaikan utang-
utangnya;
d.menunjukkan kemampuan sumber-sumber kekayaan nya
yang ada untuk pertumbuhan perusahaan.
Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber
kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam
mencari laba dengan maksud:
a.memberikan gambaran tentang dividen yang diharapkan
pemegang saham;
b.menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar
kewajiban kepada kreditor, supplier, pegawai, pajak,
mengumpulkan dana untuk perluasan perusahaan;
c. memberikan informasi kepada manajemen untuk digunakan
dalam pelaksanaan fungsi perencanaan dan pengawasan;
d.menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan mendapatkan
laba dalam jangka panjang..
Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber-
sumber ekonomi, dan kewajiban perusahaan dengan maksud:
a.untuk menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan;
b.untuk menunjukkan posisi keuangan dan investasinya;
c.untuk menilai kemampuannya untuk menyelesaikan utang-
utangnya;
d.menunjukkan kemampuan sumber-sumber kekayaan nya
yang ada untuk pertumbuhan perusahaan.
Adapun tujuan kualitatif yang dirumuskan APB Statement No. 4 sebagai berikut :
1.Relevance
         Memilih informasi yang benar-benar sesuai dan dapat membantu pemakai
laporan dalam proses pengambilan keputusan.
2.       understandability
         Informasi yang dipilih untuk disajikan bukan saja yang penting tetapi juga
harus informasi yang dimengerti para pemakainya.
3.       Verifiability
         Hasil akuntansi ltu harus dapat diperiksa oleh pihak lain yang akan
menghasilkan pendapat yang sama.
4.       Neutrality
         Laporan akuntansi itu netral terhadap pihak-pihak yang berkepentingan.
Informasi dimaksudkan untuk pihak umum bukan pihak-piliak tertentu saja.
5. Timelines
Laporan akuntansi hanya bermanfaat untuk pengambilan
  keputusan apabila diserahkan pada saat yang tepat
6. Comparability
  Informasi akuntansi harus dapat saling dibandingkan,
  artinya akuntansi harus memiliki prinsip yang sama
  baik untuk suatu perusahaan maupun perusahaan lain.
7 Completeness
  Informasi akuntansi yang dilaporkan harus mencakup
  semua kebutuhan yang layak dan para pemakai
3. Tujuan versi Trueblood Committee

Komite yang diketuai oleh Robert M. Trueblood dibentuk oleh
AICPA pada tahun 1971 mendapat tugas untuk
menyempurnakan dan mengembangkan tujuan pelaporan
yang telah dihasilkan oleh APB. Komite Trueblood
menjabarkan tujuan APB No. 4 ke dalam dua belas butir
tujuan yang saling berkaitan secara hierarkis dengan
menunjukkan empat aspek yang melekat pada tiap tujuan
yaitu:
1.informasi tentang apa yang mereka perlukan,
2.siapa yang dituju / yang memerlukan laporan keuangan,
3.untuk apa informasi digunakan,
4.serta hierarki tujuan dengan tujuan lainnya
Ke dua belas butir tujuan yang saling berkaitan secara hierarkis
tersebut merupakan tujuan dasar yaitu:
1.     Pemakai Laporan Keuangan
Tujuan utama dan laporan keuangan adalah memberikan
informasi sebagai dasar dalam proses pengambilan keputusan
ekonomi.
2.Pemakai Umum
Tujuan laporan keuangan adalah melayani pemakai umum yang
memiliki wewenang, kemampuan atau sumber kekayaan yang
terbatas untuk mendapatkan informasi dan yang meyakini laporan
keuangan sebagai sumber informasi utama mengenai aktivitas
perusahaannya.
3.Pemakai Lain
Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi
yang berguna bagi investor dan kreditor untuk meramalkan,
membandingkan, dan memlai potensi arus kas menurut jumlah,
waktu, dan dengan memerhatikan ketidakpastian lainnya.
4. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi
   kepada para pemakai laporan keuangan untuk
   meramalkan, membandingkan, dan menilai 'earningpower'
   (kemampuan mendapatkan laba) perusahaan.

5. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi
   yang berguna dalam menilai kemampuan manajemen
   menggunakan sumber kekayaan perusahaan secara efektif
   dalam mencapai tujuan utama perusahaan.

6. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi
   yang faktual dan yang dapat ditafsirkan tentang transaksi
   dan kejadian lainnya yang berguna untuk meramalkan,
   membandingkan, menilai earning power perusahaan.
7. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan laporan
   tentang posisi keuangan yang berguna untuk meramalkan,
   membandingkan, menilai earning power perusahaan.
   Laporan ini harus memberikan informasi yang
   menyangkut transaksi perusahaan dan kejadian lainnya
   yang merupakan bagian dari siklus perolehan laba yang
   tidak sempurna

8. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan laporan laba
   periodik     yang    berguna    untuk      meramalkan,
   membandingkan, menilai earning power perusahaan. Hasil
   bersih dari pendapatan yang timbul dan siklus perolehan
   laba yang "sempurna" dan kegiatan perusahaan akibat
   kemajuan kerja yang dapat dihitung sampai penyelesaian
   siklus perusahaan yang "belum sempurna" harus
   dilaporkan
Siklus perolehan laba dianggap "sempurna" apabila memenuhi
syarat sebagai benkut:
a.A realized sacrifice - realisasi atau kemungkinan yang besar
terjadinya pembayaran kas.
b.      A realized benefit - realisasi atau kemungkinan yang besar
terjadinya realisasi penerimaan kas.
c.Tidak ada lagi kegiatan-kegiatan lanjutan dari siklus itu.

9.Tujuan laporan keuangan adalah untuk membenkan laporan
kegiatan yang berguna untuk meramalkan, membandingkan,
menilai earning power perusahaan. Laporan ini harus menyajikan
aspek nyata dari transaksi perusahaan yang memiliki unsur kas atau
diharapkan memengaruhi kas. Laporan ini harus menyajikan data
yang diperlukan oleh para pemakai dalam memperhitungkan dan
menafsirkan laparan keuangan.
10.Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi yang
   berguna untuk proses peramalan. Ramalan keuangan harus
   disajikan apabila mereka ingin meningkatkan tingkat
   kegunaan laporan bagi pemakamya.

11. Tujuan laporan keuangan bagi lembaga pemerintah dan
    lembaga yang bukan bertujuan untuk mendapatkan laba
    adalah memberikan informasi yang berguna untuk menilai
    efektivitas dari manajemen dan sumber-sumber kekayaan
    dalam mencapai tujuan perusahaan. Ukuran-ukuran prestasi
    harus dikuantitatifkan berdasarkan tujuan yang ditetapkan.

12.Tujuan laporan keuangan adalah menyajikan kegiatan
   perusahaan yang mempengaruhi masyarakat yang dapat
   ditentukan, dijelaskan atau diukur dan merupakan hal yang
   penting bagi peranan perusahaan dalam lingkungannya.
Laporan komite Trueblood juga menjelaskan tujuh sifat dan
kualitas Laporan keuangan sebagai berikut:
1.Relevan dan Materialitas (Relevance and Materiality)
2.Formalitas dan Kenyataan di atas formalitas (Form and
Substance aver Form)
3.Tingkat kepercayaan (Reliability)
4.Bebas dari Prasangka subjektif (Freedom from bias)
5.Dapat dibandingkan (Comparability)
6.Konsistensi (Consistency)
7.Dapat dipahami (Understandability)
4. Prinsip Akuntansi Indonesia (1984) menyatakan bahwa
tujuan laporan keuangan itu adalah sebagai berikut :
1.untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai
aktiva dan kewajiban serta modal suatu perusahaan.
2.untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan
dalam aktiva netto (aktiva dikurangi kewajiban) suatu perusahaan yang
timbul dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba
3.untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai
laporan di dalam menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba
4.   untuk   memberikan     informasi    penting   lainnya   mengenai
     perubahan   aktiva aktiva dan kewajiban suatu perusahaan, seperti
     informasi mengenai aktivitas pembiayaan dan investasi


5.   untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang
     berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk
     kebutuhan pemakai laporan, seperti informasi mengenai kebijakan
     akuntansi yang dianut perusahaan.
5. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
Sementara itu, menurut SAKNo. 1, Tujuan Laporan Keuangan adalah
sebagai berikut :
a.Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang me-
nyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu
perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam
pengambilan keputusan ekonomi.
b.Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebu-tuhan
bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan
tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai
dalam    pengambilan   keputusan    ekonomi    karena   secara   umum
menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian dari masa lalu, dan
tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan.
c. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah
  dilakukan Manajemen (stewardship), atau pertanggung
  jawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan
  kepadanya. Pemakai yang ingin menilai apa yang telah
  dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat
  demikian   agar   mereka   dapat   membuat   keputusan
  ekonomi; keputusan ini mungkin mencakup, misalnya,
  keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka
  dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat
  kembali atau mengganti manajemen. Tujuan laporan
  keuangan ini diadopsi dan IASC.
Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan Menurut PSAK

Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat
informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai.

Sedangkan karakteristik kualitatif pokok laporan keuangan
menurut PSAK (2004) adalah sebagai berikut :
1.Dapat dipahami,
2.Relevan, === Materialitas,
3.Keandalan, === Penyajian jujur, Substansi menggungguli
bentuk, Netralitas, Pertimbangan sehat, Kelengkapan
4.Dapat diperbandingkan
Kendala Informasi yang Relevan dan Andal
1.Tepat Waktu
2.Keseimbangan antara Biaya dan Manfaat
3.Keseimbangan di antara Karakteristik Kualitatif
4.Penyajian Wajar
Dapat dipahami
Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan
keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami
oleh pemakai. Untuk maksud ini, pemakai diasumsikan
memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas
ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk
mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar. Namun
demikian, informasi kompleks yang seharusnya dimasukkan
dalam laporan keuangan tidak dapat dikeluarkan hanya atas
dasar pertimbangan bahwa informasi tersebut terlalu sulit
untuk dapat dipahami oleh pemakai tertentu
Relevan
1. Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi
kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan.
Informasi memiliki kualitas relevan kalau dapat memengaruhi
keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka
mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan,
menegaskan, atau mengoreksi, hasil evaluasi mereka di masa
lalu
2. Peran informasi dalam peramalan (predictive) dan
  penegasan (confirmatory) berkaitan satu sama lain.
  Misalnya, informasi struktur dan besarnya aktiva yang
  dimiliki bermanfaat bagi pemakai ketika mereka
  berusaha meramalkan kemampuan perusahaan dalam
  memanfaatkan peluang dan bereaksi terhadap situasi
  yang merugikan. Informasi yang sama juga berperan
  dalam memberikan penegasan (confirmatory role)
  terhadap   prediksi   yang    lalu,   misalnya,   tentang
  bagaimana struktur ke­uangan perusahaan diharapkan
  tersusun   atau   tentang    hasil    dan   operasi   yang
  direncanakan
3. Informasi posisi keuangan dan kinerja di masa lalu sering
   kali digunakan sebagai dasar untuk memprediksi posisi
   keuangan dan kinerja masa depan dan hal­hal lain yang
   langsung     menarik     perhatian     pemakai,    seperti
   pembayaran dividen dan upah, pergerakan harga
   sekuritas dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi
   komitmennya ketika jatuh tempo. Untuk memiliki nilai
   prediktif, informasi tidak perlu harus dalam bentuk
   ramalan eksplisit. Namun demikian, kemampuan
   laporan keuangan untuk memiliki prediksi dapat
   ditingkatkan dengan menampilkan informasi tentang
   transaksi dan peristiwa masa lalu. Misalnya, nilai
   prediktif laporan laba rugi dapat ditingkatkan kalau pos­
   pos penghasilan atau beban yang tidak biasa, abnormal
   dan jarang terjadi diungkapkan secara terpisah
Materialistas
Relevansi   informasi     dipengaruhi   oleh    hakikat    dan
materialitasnya. dalam beberapa kasus, hakikat informasi
saja sudah cukup untuk menentukan relevansinya.
Misalnya,     pelaporan    suatu      segmen    baru      dapat
mempengaruhi      penilaian    risiko   dan    peluang    yang
dihadapi      perusahaan      tanpa     mempertimbangkan
materialitas dari hasil yang dicapai segmen baru tersebut
dalam periode pelaporan. Dalam kasus lain, baik hakekat
maupun materialitas dipandang penting, misalnya jumlah
serta kategori persediaan yang sesuai dengan kebutuhan
perusahaan.
Informasi dipandang material kalau kelalaian untuk
mencantumkan      atau   kesalahan   dalam    mencatat
informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan
ekonomi pemakai yang diambil atas dasar laporan
keuangan. Materialitas tergantung pada besarnya pos
atau kesalahan yang dinilai sesuai dengan situasi khusus
dari kelalaian dalam mencantumkan (omission)'atau
kesalahan dalam mencatat (misstatement). Karenanya,
materialitas lebih merupakan suatu ambang batas atau
titik pemisah dari pada suatu karakteristik kualitatif
pokok yang harus dimiliki agar informasi dipandang
berguna
Keandalan
Agar bermanfaat, informasi juga harus andal (reliable).
Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian
yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan
pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur
(faithful'representation)'dari yang seharusnya disajikan atau
yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.

Informasi mungkin relevan tetapi jika hakekat atau
penyajiannya tidak dapat diandalkan maka penggunaan
informasi tersebut secara potensial dapat menyesatkan.
Misalnya, jika keabsahan dan jumlah tuntutan atas kerugian
dalam suatu tindakan hukum masih dipersengketakan,
mungkin tidak tepat bagi perusahaan untuk mengakui jumlah
seluruh tuntutan tersebut dalam neraca, meskipun mungkin
tepat untuk mengungkapkan jumlah serta keadaan dari
tuntutan tersebut.
Penyajian Jujur
Agar dapat diandalkan, informasi harus menggambarkan dengan jujur transaksi
serta peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat
diharapkan untuk disajikan. Jadi, misalnya, neraca harus menggambarkan dengan
jujur transaksi serta peristiwa lainnya dalam bentukaktiva, kewajiban dan ekuitas
perusahaan pada tanggal pelaporan yang memenuhi kriteria pengakuan.

Informasi keuangan pada umumnya tidak luput dari risiko penyajian yang
dianggap kurang jujur dari apa yang seharusnya digambarkan. Hal tersebut bukan
disebabkan karena kesengajaan untuk menyesatkan, tetapi lebih merupakan
kesulitan yang melekat dalam mengidentifikasikan transaksi serta peristiwa lainnya
yang dilaporkan, atau dalam enyusun atau menerapkan ukuran dan teknik
penyajian yang sesuai dengan makna transaksi dan peristiwa tersebut. Dalam kasus
tertentu, pengukuran dampak keuangan dari suatu pos sangat tidak pasti sehingga
perusahaan pada umumnya tidak mengakuinya dalam laporan keuangan. Misalnya,
meskipun dalam kegiatan usahanya perusahaan dapat menghasilkan goodwill,
tetapi lazimnya sulit untuk mengidentifikasi atau mengukur goodwill secara andal.
Namun, dalam kasus lain, pengakuan suatu pos tertentu tetap dianggap relevan
dengan mengungkapkan risiko kesalahan sehubungan dengan pengakuan dan
pengukurannya
Substansi Mengungguli Bentuk
Jika informasi dimaksudkan untuk menyajikan dengan jujur
transaksi serta peristiwa lain yang seharusnya disajikan, maka
peristiwa tersebut perlu dicatat dan disajikan sesuai dengan
substansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk
hukumnya. Substansi transaksi atau peristiwa lain tidak selalu
konsisten dengan apa yang tampak dari bentuk hukum.
Misalnya, suatu perusahaan mungkin menjual suatu aktiva
kepada pihak lain dengan cara sedemikian rupa sehingga
dokumentasi dimaksudkan untuk memindahkan kepemilikan
menurut hukum ke pihak tersebut; namun demikian,
mungkin terdapat persetujuaan yang memastikan bahwa
perusahaan dapat terus menikmati manfaat ekonomi masa
depan yang diwujudkan dalam bentuk aktiva. Dalam keadaan
seperti itu, pelaporan penjualan tidak menyajikan dengan
jujur transaksi yang dicatat (jika sesungguhnya memang ada
transaksi)
Netralitas
Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai,
dan tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak
tertentu. Tidak boleh ada usaha untuk menyajikan informasi
yang menguntungkan beberapa pihak, sementara hal tersebut
akan merugikan pihak lain yang mempunyai kepentingan
yang berlawanan.
Pertimbangan Sehat
Penyusun laporan keuangan adakalanya menghadapi ketidakpastian
peristiwa dan keadaan tertentu, seperti ketertagihan piutang yang
diragukan, prakiraan masa manfaat pabrik serta peralatan, dan tuntutan
atas jaminan garansi yang mungkin timbul. Ketidakpastian semacam itu
diakui dengan mengungkapkan hakekat serta tingkatnya dan dengan
menggunakan pertimbangan sehat (prudence) dalam penyusunan laporan
keuangan. Pertimbangan sehat mengandung unsur kehati­hatian pada saat
melakukan prakiraan dalam kondisi ketidakpastian, sehingga aktiva atau
penghasilan tidak dinyatakan terlalu tinggi dan kewajiban atau beban
tidak dinyatakan terlalu rendah. Namun demikian, penggunaan
pertimbangan sehat tidak memperkenankan, misalnya, pembentukan
cadangan tersembunyi atau penyisihan (provision) berlebihan, dan sengaja
menetapkan aktiva atau penghasilan yang lebih rendah atau pencatatan
kewajiban atau beban yang lebih tinggi, sehingga laporan keuangan
menjadi tak netral, dan karena itu, tidak memiliki kualitas andal
Kelengkapan
Agar dapat diandalkan, informasi dalam laporan keuangan
harus   lengkap   dalam batasan      materialitas   dan biaya.
Kesengajaan    untuk    tidak    mengungkapkan        (omission)
mengakibatkan     informasi     menjadi   tidak     benar   atau
menyesatkan dan karena itu tidak dapat diandalkan dan tidak
sempurna ditinjau dari segi relevansi.
Dapat Dibandingkan
Pemakai harus dapat memperbandingkan laporan keuangan
perusahaan     antar     periode    untuk       mengidentifikasi
kecenderungan (trend) posisi dan kinerja keuangan. Pemakai
juga harus dapat memperbandingkan laporan keuangan antar
perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta
perubahan posisi keuangan secara relatif. Oleh karena itu,
pengukuran dan penyajian dampak keuangan dari transaksi
dan peristiwa lain yang serupa harus dilakukan secara
konsisten    untuk     perusahaan   tersebut,    antar   periode
perusahaan yang sama dan untuk perusahaan yang berbeda.
Lihat PSAK
Kendala Informasi yang Relevan dan Andai
Tepat Waktu
Keseimbangan antara Biaya dan Manfaat
Keseimbangan di antara Karakteristik Kualitatif
Lihat PSAK
C. Penyusunan Kerangka Konseptual untuk
   Akuntansi Keuangan oleh FASB
Di tingkat paling atas objectives merupakan penjelasan tentang tujuan
Laporan keuangan.
Tujuan ini ada dua tujuan yaitu tujuan laporan keuangan :
1.untuk "perusahaan" dan
2.untuk "organisasi nonprofit."
Tujuan laporan keuangan untuk perusahaan terdapat dalam SFAC No. 1
dan tujuan laporan keuangan untuk organisasi nonprofit Imiapat dalam
SFAC No. 4.
Dalam tingkat kedua (dan atas) disebut fundamental yang
mencakup ciri kualitatif dari informasi akuntansi (SFAC No.
2) dan elemen laporan keuangan (SFAC No. 3)
Dalam tingkat III (Operational) menggambarkan pedoman
operasional yang digunakan dalam menyusun dan
menerapkan prinsip akuntansi yang mencakup:
kriteria pengakuan (recognition criteria);
laporan keuangan vs pelaporan keuangan;
pengukuran.
Pada lantai dasar (display) dicantumkan laporan tentang
Laba Rugi, Laporan Perubahan Dana dan Likuiditas, dan
Laporan Posisi Keuangan
FASB pada tahun 1979 mengeluarkan SFAC dengan judul
Objective of Financial by Business Enterprises. Dalam
statement itu laporan keuangan mencakup:
Tidak hanya laporan keuangan, tetapi juga media lain yang
berfungsi membenkan informasi yang berhubungan logis
atau tidak logis pada informasi yang diberikan oleh sistem
akuntansi,   yaitu   informasi   tentang   harta    kekayaan
perusahaan, kewajiban, pendapatan, dan Iain-lain.
1. Tujuan Laporan Keuangan untuk Lembaga yang Mencari
   Laba
2. Tujuan Laporan Keuangan untuk Organisasi yang Bukan
   Mencari Laba
D. Konsep Dasar Laporan Keuangan Menurut
   Trueblood Committee

Konsep dasar ini mencakup:

1. Sifat-sifat kualitatif
2. Definisi tentang elemen laporan keuangan. Sifat kualitatif ini
   menggambarkan kriteria untuk:
a. Memilih alternatif prinsip akuntansi dan metode pelaporan yang
   digunakan;
b. Persyaratan pengungkapannya.

Sifat-sifat kualitatif tersebut adalah sebagai benkut.
1. Kualitas Utama : Relevance, Reliability, Verifiability, Completeness
2. Kualitas Sekunder : Comparability, Consistency
3. Pertimbangan Cost Benefit : Cost Benefit, Materiality
Pendapat FASB dalam hal ini adalah sebagai berikut:
Tidak ada prinsip umum tentang materiality yang dapat
dirumuskan    untuk     dijadikan   sebagai    ukuran   seluruh
pertimbangan yang dilakukan oleh pertimbangan manusiayang
berpengalaman. Namun, pendapat ini bukan dimaksudkan untuk
menyebutkan FASB tidak dapat mengoreksi kesimpulan itu di
masa yang akan datang atau pedoman kuantitatif tentang
materiality pada perusahaan tertentu tidak dapat ditaksir dalam
prinsip akuntansi dari waktu ke waktu (yang sudah pernah
dilakukan seperti dalam membuat laporan segmen perusahaan).
FASB mengakui bahwa pendekatan kuantitatif sebagai
pedoman kadang-kadang perlu. Namun, apabila FASB atau
badan lain yang berwenang mengeluarkan peraturan
tentang materiality, hal itu akan menggantikan "judgment
kolektif" yang umum untuk "judgment pribadi yang khusus"
dan tidak ada alasan untuk menganggap bahwa judgment
kolektif selalu lebih baik.

Hierarki dan tingkatan kualitas akuntansi dapat dilihat
berikut :
Pengambil Keputusan              Hierarki Kualitas
1                              serta Karakteristiknya              Informasi

2                                  Benefit > Kos

3                                 Keterpahamian


4                                Kebermanfaatan
                                   Keputusan

         KEBERPAUTAN                                KETERANDALAN
5

    Nilai Balikan    Ketepatwaktuan          Keterujian               Ketepatan
                                                                     Penyimbolan
             Nilai Prediktif                            Kenetralan

                          Keterbandingan/Ketaatasas
                                     an
6                                Materialitas
TERIMA KASIH

Contenu connexe

Tendances

KERANGKA KONSEPTUAL FASB
KERANGKA KONSEPTUAL FASBKERANGKA KONSEPTUAL FASB
KERANGKA KONSEPTUAL FASBmas ijup
 
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifAkuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifneeaem
 
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintahpersamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintahReza Yudhalaksana
 
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Rose Meea
 
Materi Akuntansi Organisasi Nirlaba
Materi Akuntansi Organisasi NirlabaMateri Akuntansi Organisasi Nirlaba
Materi Akuntansi Organisasi Nirlabarusdiman1
 
Akuntansi yayasan
Akuntansi yayasanAkuntansi yayasan
Akuntansi yayasanAKURASTRA
 
TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10
TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10
TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10Enchii Enchii
 
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)Tika Evitasuhri
 
Psak 65 laporan keuangan konsolidasian 05032015
Psak 65 laporan keuangan konsolidasian 05032015Psak 65 laporan keuangan konsolidasian 05032015
Psak 65 laporan keuangan konsolidasian 05032015PPA FEUI
 
Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...
Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...
Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...Jiantari Marthen
 
Ch2 kerangka (framework) kieso ifrs
Ch2  kerangka (framework) kieso ifrsCh2  kerangka (framework) kieso ifrs
Ch2 kerangka (framework) kieso ifrsalif radix
 
Konstruksi Teori Akuntansi
Konstruksi Teori AkuntansiKonstruksi Teori Akuntansi
Konstruksi Teori AkuntansiSujatmiko Wibowo
 
Klasifikasi liabilitas jangka pendek sesuai ifrs
Klasifikasi liabilitas jangka pendek sesuai ifrsKlasifikasi liabilitas jangka pendek sesuai ifrs
Klasifikasi liabilitas jangka pendek sesuai ifrssripardede
 

Tendances (20)

KERANGKA KONSEPTUAL FASB
KERANGKA KONSEPTUAL FASBKERANGKA KONSEPTUAL FASB
KERANGKA KONSEPTUAL FASB
 
Teori Akuntansi: Pendapatan
Teori Akuntansi: PendapatanTeori Akuntansi: Pendapatan
Teori Akuntansi: Pendapatan
 
Perubahan akuntansi dan analisis kesalahan
Perubahan akuntansi dan analisis kesalahanPerubahan akuntansi dan analisis kesalahan
Perubahan akuntansi dan analisis kesalahan
 
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifAkuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
 
Laporan Keuangan Publik
Laporan Keuangan PublikLaporan Keuangan Publik
Laporan Keuangan Publik
 
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
 
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintahpersamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
 
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
 
Materi Akuntansi Organisasi Nirlaba
Materi Akuntansi Organisasi NirlabaMateri Akuntansi Organisasi Nirlaba
Materi Akuntansi Organisasi Nirlaba
 
Akuntansi yayasan
Akuntansi yayasanAkuntansi yayasan
Akuntansi yayasan
 
Auditing 1
Auditing 1Auditing 1
Auditing 1
 
TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10
TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10
TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10
 
Pelaporan Keuangan Publik
Pelaporan Keuangan PublikPelaporan Keuangan Publik
Pelaporan Keuangan Publik
 
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)
 
Psak 65 laporan keuangan konsolidasian 05032015
Psak 65 laporan keuangan konsolidasian 05032015Psak 65 laporan keuangan konsolidasian 05032015
Psak 65 laporan keuangan konsolidasian 05032015
 
Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan Keuangan KonsolidasiLaporan Keuangan Konsolidasi
Laporan Keuangan Konsolidasi
 
Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...
Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...
Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...
 
Ch2 kerangka (framework) kieso ifrs
Ch2  kerangka (framework) kieso ifrsCh2  kerangka (framework) kieso ifrs
Ch2 kerangka (framework) kieso ifrs
 
Konstruksi Teori Akuntansi
Konstruksi Teori AkuntansiKonstruksi Teori Akuntansi
Konstruksi Teori Akuntansi
 
Klasifikasi liabilitas jangka pendek sesuai ifrs
Klasifikasi liabilitas jangka pendek sesuai ifrsKlasifikasi liabilitas jangka pendek sesuai ifrs
Klasifikasi liabilitas jangka pendek sesuai ifrs
 

En vedette

Soal jawab teori akuntansi Suwardjono
Soal jawab teori akuntansi SuwardjonoSoal jawab teori akuntansi Suwardjono
Soal jawab teori akuntansi SuwardjonoAbdul Hamid
 
Ringkasan teori akuntansi Suwardjono
Ringkasan teori akuntansi SuwardjonoRingkasan teori akuntansi Suwardjono
Ringkasan teori akuntansi Suwardjonoxyrces
 
Sistem pengendalian
Sistem pengendalianSistem pengendalian
Sistem pengendalianRose Meea
 
Ilustrasi istishna’
Ilustrasi istishna’Ilustrasi istishna’
Ilustrasi istishna’Rose Meea
 
B6 3b-presentasi-literasi informasi 2
B6 3b-presentasi-literasi informasi 2B6 3b-presentasi-literasi informasi 2
B6 3b-presentasi-literasi informasi 2Rose Meea
 
Materi spm 4
Materi spm 4Materi spm 4
Materi spm 4Rose Meea
 
Kuliah 2 akuntansi manajemen
Kuliah 2 akuntansi manajemenKuliah 2 akuntansi manajemen
Kuliah 2 akuntansi manajemenRose Meea
 
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2Rose Meea
 
B7 3-presentasi-komunikasi interpersonal pengelola dan pemus
B7 3-presentasi-komunikasi interpersonal pengelola dan pemusB7 3-presentasi-komunikasi interpersonal pengelola dan pemus
B7 3-presentasi-komunikasi interpersonal pengelola dan pemusRose Meea
 
Presentasi Manajemen Biaya
Presentasi Manajemen BiayaPresentasi Manajemen Biaya
Presentasi Manajemen BiayaRose Meea
 
Resensi Novel Dwilogi Padang Bulan & Cinta dalam Gelas
Resensi Novel Dwilogi Padang Bulan & Cinta dalam GelasResensi Novel Dwilogi Padang Bulan & Cinta dalam Gelas
Resensi Novel Dwilogi Padang Bulan & Cinta dalam GelasRose Meea
 
Presentasi kka
Presentasi kkaPresentasi kka
Presentasi kkaRose Meea
 
Prsentasi bab 7 Buku Scott, Perspektif Pengukuran
Prsentasi bab 7  Buku Scott, Perspektif PengukuranPrsentasi bab 7  Buku Scott, Perspektif Pengukuran
Prsentasi bab 7 Buku Scott, Perspektif PengukuranRose Meea
 
Pengauditan Siklus Pengeluaran
Pengauditan Siklus PengeluaranPengauditan Siklus Pengeluaran
Pengauditan Siklus PengeluaranRose Meea
 
Kuliah teori akuntansi 6 7 standar akuntansi
Kuliah teori akuntansi 6 7 standar akuntansiKuliah teori akuntansi 6 7 standar akuntansi
Kuliah teori akuntansi 6 7 standar akuntansiRose Meea
 

En vedette (20)

Tujuan laporan keuangan
Tujuan laporan keuanganTujuan laporan keuangan
Tujuan laporan keuangan
 
Soal jawab teori akuntansi Suwardjono
Soal jawab teori akuntansi SuwardjonoSoal jawab teori akuntansi Suwardjono
Soal jawab teori akuntansi Suwardjono
 
Ringkasan teori akuntansi Suwardjono
Ringkasan teori akuntansi SuwardjonoRingkasan teori akuntansi Suwardjono
Ringkasan teori akuntansi Suwardjono
 
The Search For Objective
The Search  For ObjectiveThe Search  For Objective
The Search For Objective
 
Teori akuntansi
Teori akuntansiTeori akuntansi
Teori akuntansi
 
Sistem pengendalian
Sistem pengendalianSistem pengendalian
Sistem pengendalian
 
Ilustrasi istishna’
Ilustrasi istishna’Ilustrasi istishna’
Ilustrasi istishna’
 
Welcome
WelcomeWelcome
Welcome
 
B6 3b-presentasi-literasi informasi 2
B6 3b-presentasi-literasi informasi 2B6 3b-presentasi-literasi informasi 2
B6 3b-presentasi-literasi informasi 2
 
Materi spm 4
Materi spm 4Materi spm 4
Materi spm 4
 
Kuliah 2 akuntansi manajemen
Kuliah 2 akuntansi manajemenKuliah 2 akuntansi manajemen
Kuliah 2 akuntansi manajemen
 
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2
 
Kronologis kasus enron
Kronologis kasus enronKronologis kasus enron
Kronologis kasus enron
 
B7 3-presentasi-komunikasi interpersonal pengelola dan pemus
B7 3-presentasi-komunikasi interpersonal pengelola dan pemusB7 3-presentasi-komunikasi interpersonal pengelola dan pemus
B7 3-presentasi-komunikasi interpersonal pengelola dan pemus
 
Presentasi Manajemen Biaya
Presentasi Manajemen BiayaPresentasi Manajemen Biaya
Presentasi Manajemen Biaya
 
Resensi Novel Dwilogi Padang Bulan & Cinta dalam Gelas
Resensi Novel Dwilogi Padang Bulan & Cinta dalam GelasResensi Novel Dwilogi Padang Bulan & Cinta dalam Gelas
Resensi Novel Dwilogi Padang Bulan & Cinta dalam Gelas
 
Presentasi kka
Presentasi kkaPresentasi kka
Presentasi kka
 
Prsentasi bab 7 Buku Scott, Perspektif Pengukuran
Prsentasi bab 7  Buku Scott, Perspektif PengukuranPrsentasi bab 7  Buku Scott, Perspektif Pengukuran
Prsentasi bab 7 Buku Scott, Perspektif Pengukuran
 
Pengauditan Siklus Pengeluaran
Pengauditan Siklus PengeluaranPengauditan Siklus Pengeluaran
Pengauditan Siklus Pengeluaran
 
Kuliah teori akuntansi 6 7 standar akuntansi
Kuliah teori akuntansi 6 7 standar akuntansiKuliah teori akuntansi 6 7 standar akuntansi
Kuliah teori akuntansi 6 7 standar akuntansi
 

Similaire à TUJUAN LAPORAN KEUANGAN

Kupdf.com bab 6-teori-akuntansi-kerangka-konseptual-untuk-akuntansi-dan-pelap...
Kupdf.com bab 6-teori-akuntansi-kerangka-konseptual-untuk-akuntansi-dan-pelap...Kupdf.com bab 6-teori-akuntansi-kerangka-konseptual-untuk-akuntansi-dan-pelap...
Kupdf.com bab 6-teori-akuntansi-kerangka-konseptual-untuk-akuntansi-dan-pelap...yulfanifani
 
Bab 1 akuntansi sebagai sistem informasi
Bab 1 akuntansi sebagai sistem informasiBab 1 akuntansi sebagai sistem informasi
Bab 1 akuntansi sebagai sistem informasiSuardiLantong1
 
Tugas akuntansi keuangan menengah 1
Tugas akuntansi keuangan menengah 1Tugas akuntansi keuangan menengah 1
Tugas akuntansi keuangan menengah 1Trie Utama Fhuetrii
 
Financeandstandar
FinanceandstandarFinanceandstandar
Financeandstandarwayanggi
 
Akuntansi keuangan dan kerangka konseptual
Akuntansi keuangan dan kerangka konseptualAkuntansi keuangan dan kerangka konseptual
Akuntansi keuangan dan kerangka konseptualRahmatia Azzindani
 
Financeandstandar
FinanceandstandarFinanceandstandar
Financeandstandarnanda192
 
Kerangka konseptual akuntansi. akuntansi keuangan 1
Kerangka konseptual akuntansi. akuntansi keuangan 1Kerangka konseptual akuntansi. akuntansi keuangan 1
Kerangka konseptual akuntansi. akuntansi keuangan 1RaudhatulJannah83
 
Presentasi akuntansi keuangan
Presentasi akuntansi keuanganPresentasi akuntansi keuangan
Presentasi akuntansi keuangannitrixblog
 
Teori Akuntansi Karakteristik kualitatif Laporan Keuangan
Teori Akuntansi Karakteristik kualitatif Laporan KeuanganTeori Akuntansi Karakteristik kualitatif Laporan Keuangan
Teori Akuntansi Karakteristik kualitatif Laporan KeuanganArif Misgiyanto
 
Makalah psak 1 kerangka konseptual
Makalah psak 1 kerangka konseptualMakalah psak 1 kerangka konseptual
Makalah psak 1 kerangka konseptualSeptaria Seri
 
Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...
Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...
Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...RaihanAbid1
 
Tugas teori akuntansi tentang review standar akuntansi
Tugas teori akuntansi tentang review standar akuntansiTugas teori akuntansi tentang review standar akuntansi
Tugas teori akuntansi tentang review standar akuntansiAnisa Muvit
 
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3Kartika Dwi Rachmawati
 
2. Laporan Keuangan Tgl. 14-9-22.pptx
2. Laporan Keuangan Tgl. 14-9-22.pptx2. Laporan Keuangan Tgl. 14-9-22.pptx
2. Laporan Keuangan Tgl. 14-9-22.pptxMutee28
 

Similaire à TUJUAN LAPORAN KEUANGAN (20)

Kupdf.com bab 6-teori-akuntansi-kerangka-konseptual-untuk-akuntansi-dan-pelap...
Kupdf.com bab 6-teori-akuntansi-kerangka-konseptual-untuk-akuntansi-dan-pelap...Kupdf.com bab 6-teori-akuntansi-kerangka-konseptual-untuk-akuntansi-dan-pelap...
Kupdf.com bab 6-teori-akuntansi-kerangka-konseptual-untuk-akuntansi-dan-pelap...
 
Bab 1 akuntansi sebagai sistem informasi
Bab 1 akuntansi sebagai sistem informasiBab 1 akuntansi sebagai sistem informasi
Bab 1 akuntansi sebagai sistem informasi
 
Tugas akuntansi keuangan menengah 1
Tugas akuntansi keuangan menengah 1Tugas akuntansi keuangan menengah 1
Tugas akuntansi keuangan menengah 1
 
Financeandstandar
FinanceandstandarFinanceandstandar
Financeandstandar
 
Akuntansi keuangan dan kerangka konseptual
Akuntansi keuangan dan kerangka konseptualAkuntansi keuangan dan kerangka konseptual
Akuntansi keuangan dan kerangka konseptual
 
Financeandstandar
FinanceandstandarFinanceandstandar
Financeandstandar
 
Kerangka konseptual akuntansi. akuntansi keuangan 1
Kerangka konseptual akuntansi. akuntansi keuangan 1Kerangka konseptual akuntansi. akuntansi keuangan 1
Kerangka konseptual akuntansi. akuntansi keuangan 1
 
Presentasi akuntansi keuangan
Presentasi akuntansi keuanganPresentasi akuntansi keuangan
Presentasi akuntansi keuangan
 
Teori Akuntansi Karakteristik kualitatif Laporan Keuangan
Teori Akuntansi Karakteristik kualitatif Laporan KeuanganTeori Akuntansi Karakteristik kualitatif Laporan Keuangan
Teori Akuntansi Karakteristik kualitatif Laporan Keuangan
 
Makalah psak 1 kerangka konseptual
Makalah psak 1 kerangka konseptualMakalah psak 1 kerangka konseptual
Makalah psak 1 kerangka konseptual
 
tugas 4
tugas 4tugas 4
tugas 4
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...
Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...
Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...
 
Tugas teori akuntansi tentang review standar akuntansi
Tugas teori akuntansi tentang review standar akuntansiTugas teori akuntansi tentang review standar akuntansi
Tugas teori akuntansi tentang review standar akuntansi
 
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
 
Modul akuntansi keuangan
Modul akuntansi keuanganModul akuntansi keuangan
Modul akuntansi keuangan
 
bab1.ppt
bab1.pptbab1.ppt
bab1.ppt
 
Pelaporan Keuangan
Pelaporan KeuanganPelaporan Keuangan
Pelaporan Keuangan
 
2. Laporan Keuangan Tgl. 14-9-22.pptx
2. Laporan Keuangan Tgl. 14-9-22.pptx2. Laporan Keuangan Tgl. 14-9-22.pptx
2. Laporan Keuangan Tgl. 14-9-22.pptx
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 

Plus de Rose Meea

Bedah kasus etika valdez
Bedah kasus etika valdezBedah kasus etika valdez
Bedah kasus etika valdezRose Meea
 
FInancial accounting, theory and analysis
FInancial accounting, theory and analysisFInancial accounting, theory and analysis
FInancial accounting, theory and analysisRose Meea
 
Kasus Enron dan Worldcom
Kasus Enron dan WorldcomKasus Enron dan Worldcom
Kasus Enron dan WorldcomRose Meea
 
Excellence di kanada
Excellence di kanadaExcellence di kanada
Excellence di kanadaRose Meea
 
B4 3-presentasi-layanan perpustakaan sekolah
B4 3-presentasi-layanan perpustakaan sekolah B4 3-presentasi-layanan perpustakaan sekolah
B4 3-presentasi-layanan perpustakaan sekolah Rose Meea
 
Selayang pandang SDN Purworejo dalam Lomba Sekolah Sehat
Selayang pandang  SDN Purworejo dalam Lomba Sekolah SehatSelayang pandang  SDN Purworejo dalam Lomba Sekolah Sehat
Selayang pandang SDN Purworejo dalam Lomba Sekolah SehatRose Meea
 
Kuliah 1 akuntansi manajemen
Kuliah 1 akuntansi manajemenKuliah 1 akuntansi manajemen
Kuliah 1 akuntansi manajemenRose Meea
 
Kuliah 2 etika
Kuliah 2 etikaKuliah 2 etika
Kuliah 2 etikaRose Meea
 
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)Rose Meea
 
Konsep hutang dan ekuitas
Konsep hutang dan ekuitasKonsep hutang dan ekuitas
Konsep hutang dan ekuitasRose Meea
 
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditorKuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditorRose Meea
 
Kode Etik Profesi Akuntan
Kode Etik Profesi AkuntanKode Etik Profesi Akuntan
Kode Etik Profesi AkuntanRose Meea
 

Plus de Rose Meea (12)

Bedah kasus etika valdez
Bedah kasus etika valdezBedah kasus etika valdez
Bedah kasus etika valdez
 
FInancial accounting, theory and analysis
FInancial accounting, theory and analysisFInancial accounting, theory and analysis
FInancial accounting, theory and analysis
 
Kasus Enron dan Worldcom
Kasus Enron dan WorldcomKasus Enron dan Worldcom
Kasus Enron dan Worldcom
 
Excellence di kanada
Excellence di kanadaExcellence di kanada
Excellence di kanada
 
B4 3-presentasi-layanan perpustakaan sekolah
B4 3-presentasi-layanan perpustakaan sekolah B4 3-presentasi-layanan perpustakaan sekolah
B4 3-presentasi-layanan perpustakaan sekolah
 
Selayang pandang SDN Purworejo dalam Lomba Sekolah Sehat
Selayang pandang  SDN Purworejo dalam Lomba Sekolah SehatSelayang pandang  SDN Purworejo dalam Lomba Sekolah Sehat
Selayang pandang SDN Purworejo dalam Lomba Sekolah Sehat
 
Kuliah 1 akuntansi manajemen
Kuliah 1 akuntansi manajemenKuliah 1 akuntansi manajemen
Kuliah 1 akuntansi manajemen
 
Kuliah 2 etika
Kuliah 2 etikaKuliah 2 etika
Kuliah 2 etika
 
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
 
Konsep hutang dan ekuitas
Konsep hutang dan ekuitasKonsep hutang dan ekuitas
Konsep hutang dan ekuitas
 
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditorKuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
 
Kode Etik Profesi Akuntan
Kode Etik Profesi AkuntanKode Etik Profesi Akuntan
Kode Etik Profesi Akuntan
 

TUJUAN LAPORAN KEUANGAN

  • 1. TUJUAN LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi : •Neraca •Laporan laba rugi •Laporan perubahan ekuitas PENGERTIAN •Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan TEORI AKUNTANSI arus kas atau laporan arus dana •Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aktiva, kewajiban, dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinerja dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban. Laporan posisi keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan perubahan dalam berbagai unsur neraca
  • 2. Perbedaan Pelaporan dan Laporan Keuangan Haruslah dibedakan antara pengertian pelaporan keuangan dan laporan keuangan Pelaporan Keuangan meliputi segala aspek yang berkaitan dengan penyediaan dan peyampaian informasi keuangan. Aspek-aspek tersebut antara lain lembaga yang terlibat (misalnya penyusunan standar, badan pengawas dari pemerintah atau pasar modal, organisasi profesi, dan entitas pelapor), peraturan yang berlaku termasuk PABU (prinsip akuntansi berterima umum atau generally accepted accounting principles/GAAP). Laporan keuangan hanyalah salah satu medium dalam penyampaian informasi.
  • 3. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai. Terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yaitu : •Dapat Dipahami •Relevan •Keandalan •Dapat diperbandingkan
  • 4. TUJUAN LAPORAN KEUANGAN 1. PERUMUSAN TUJUAN Merupakan langkah penting dalam perekayasaan pelaporan keuangan. Menentukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang harus dipilih. Menuntut pengidentifikasian pihak yang dituju. PENGERTIAN TEORI AKUNTANSI Tujuan adalah ke arah mana segala upaya, tindakan, dan pertimbangan dicurahkan. Tujuan pelaporan menentukan konsep-konsep dan prinsip- prinsip yang relevan yang akhirnya menentukan bentuk, isi, jenis, dan susunan statemen keuangan. Untuk menurunkan tujuan pelaporan keuangan, pihak yang dituju dan kepentingannya harus diidentifikasi dengan jelas sehingga informasi yang dihasilkan pelaporan keuangan dapat memuaskan kebutuhan informasional pihak yang dituju.
  • 5. Pemakai dan Kepentingannya Masalah penyusunan tujuan adalah a.menentukan siapa yang dituju, b.apa saja kepentingannya, c.seberapa luas (banyak) informasi yang diinginkan, d.apa saja sumber informasi yang telah tersedia, dan e.seberapa banyak informasi dapat dilayani melalui statemen keuangan. Karakteristik pemakai statemen keuangan juga harus dipertimbangkan dalam penentuan tujuan pelaporan keuangan. Karakteristik pemakai antara lain kedudukan pemakai terhadap entitas pelapor (akses terhadap informasi) dan tingkat pengetahuan pemakai tentang bisnis dan ekonomi
  • 6. Dengan masalah di atas, 'Kenneth S. Most, Accounting Theory (Columbus, OH: Grid Publishing, Inc., 1982), him. 147 menunjukkan dua pendekatan dalam penentuan tujuan penyediaan informasi (pelaporan keuangan) yaitu: 1.Menyediakan informasi untuk sehimpunan pemakai umum yang mempunyai bermacam-macam kepentingan keputusan, 2.Menyediakan informasi untuk kelompok pemakai tertentu yang mempunyai kepentingan tertentu yang diketahui (teridentifikasi).
  • 7. Dengan pendekatan (1), pelaporan keuangan diarahkan untuk menghasilkan satu set data (satu set statemen keuangan) untuk berbagai pemakai dan kepentingan. Pemakai menyusun dan mengolah kembali data tersebut menjadi informasi yang relevan untuk keputusan atau kepentingannya. Dengan kata lain, pemakai harus melakukan analisis untuk menyerap informasi semantik yang ada di balik data akuntansi. Pendekatan inilah yang sekarang banyak ditempuh dan menghasilkan apa yang dikenal dengan statemen keuangan umum (general purpose financial statements). Karena bersifat umum, seperangkat statemen keuangan akan bersifat ringkasan umum yang tidak terlalu rinci dengan konsekuensi bahwa kepentingan spesifik atau kelompok tertentu harus dikorbankan.
  • 8. Pendekatan (2) berasumsi bahwa kebutuhan informasi dan model pengambilan keputusan para atau kelompok pemakai diketahui dengan pasti sehingga dapat disusun berbagai statemen laporan khusus untuk melayani berbagai keperluan pengambilan keputusan tiap kelompok pemakai. Dasar pikiran pendekatan ini adalah "beda tujuan beda angka" (different figures for different purposes). Sebagai konsekuensi, seperangkat statemen keuangan akan berisi berbagai jenis statemen keuangan rinci karena berbagai jenis atau model pengambilan keputusan harus dilayani. Dengan pendekatan ini, boleh jadi seperangkat statemen keuangan akan menjadi setebal buku petunjuk telepon
  • 9. Pendekatan Penentuan Tujuan dan Implikasi Pelaporan Pendekatan (1) Pendekatan (2) Seperangkat Pemakai yang Seperangkat Pemakai yang laporan Dituju laporan Dituju Keuangan Keuangan Statemen 1 Statemen 2 Laporan 1 Laporan 2 Laporan 3
  • 10. Akuntansi lahir dengan maksud tertentu, yaitu untuk memberikan jasa kepada penggunanya berupa informasi keuangan yang dibutuhkan untuk proses pengambilan keputusan. Dalam merumuskan teori akuntansi, perumusan tujuan laporan keuangan merupakan dasar utama oleh ilmu akuntansi itu. Beberapa contoh profesi akuntansi di Amerika yang telah banyak berupaya membahas dan merumuskan standar, prinsip akuntansi dan tujuan laporan ini Judul Penerbit Tahun 1. A Statement of Basic Accounting Theory (ASOBAT) AAA 1966 2. Basic Concept and Accounting Principle Underlying Financial APB 1970 Statement of Business Enterprises (APB Statement No. 4) 3.Objective of Financial Statement (Trueblood Committee Report) AICPA 1973 4.FASB Discussion Memorandum: An Analysis of Issues related to FASB 1976 Conceptual Framework for Financial Accounting and Reporting: Elements of Financial Statements and Their Measurement (Conceptual Framework) 5. A Statement ofAccount'mgTheory and Theory Acceptance (SATTA) AAA 1977 atauASOATATA 6.Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC): SFACNo.l: Objective of Financial Reporting by Business Enterprises FASB 1978 SFAC No. 2: dsb……
  • 11. 2. TUJUAN AKUNTANSI ATAU LAPORAN KEUANGAN 1. Tujuan versi ASOBAT 2. Tujuan versi APB No. 4 3. Tujuan versi Komite Trueblood 4. Tujuan PAI dan PSAK 5. Kerangka konseptual Tujuan versi FASB Tujuan pelaporan keuangan di Indonesia dinyatakan dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan dan terdapat dalam Standar Akuntansi Keuangan.
  • 12. 1. Tujuan versi ASOBAT Walaupun berorientasi pada kebutuhan pemakai, komite eksekutif AAA tidak se-cara spesifik mengidentifikasi pihak pemakai laporan keuangan. Komite ini raen-definisi tujuan pelaporan keuangan dengan menunjukkan manfaatnya untuk: 1.Membuat keputusan-keputusan yang berkaitan dengan penggunaan sumberdaya (alam, fisis, manusia, dan finansial) yang terbatas. 2.Mengarahkan dan mengendalikan sumber daya fisis dan manusia suatu organisasi secara efektif. 3.Memelihara dan melaporkan pengelolaan sumber daya yang dipercayakan kepada manajemen. 4.Memberi kemudahan berjalannya fungsi dan pengendalian sosial.
  • 13. Dapat disimpulkan bahwa pemakai yang diarah oleh tujuan di atas adalah berbagai kelompok yaitu manajemen, investor, kreditor, pegawai, pemasok, dan regulator walaupun tujuan sosial juga menjadi perhatian sebagaimana terefleksi dalam tujuan keempat. Karena pihak yang dituju tidak jelas, dapat dikatakan bahwa ASOBAT sebenarnya mendefinisi tujuan pelaporan atas dasar tujuan fungsional. Dapat dikatakan demikian karena keefektifan pengelolaan sumber daya, pertanggungjawaban kepengurusan (stewardship) sumber daya, dan tercapainya tujuan-tujuan sosial merupakan konsekuensi-konsekuensi yang diharapkan terjadi dari penggunaan informasi akuntansi oleh kelompok pemakai tersebut.
  • 14. 2. Tujuan versi APB No. 4 Tujuan Khusus Tujuan Umum Tujuan Kualitatif Menyajikan Laporan Memberikan informasi a. Relevan a.Posisi keuangan a.Sumber Ekonomi b. Dapat dipahami b.Hasil Usaha b.Kewajiban c. Dapat diperiksa c.Perubahan posisi c.Kekayaan bersih d. Netral keuangan secara wajar d.Proyeksi Laba e. Tepat waktu sesuai GAAP e.Perubahan Harta dan f. Dapat dibandingkan kewajiban g. Lengkap f.Informasi relevan
  • 15. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber- sumber ekonomi, dan kewajiban perusahaan dengan maksud: a.untuk menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan; b.untuk menunjukkan posisi keuangan dan investasinya; c.untuk menilai kemampuannya untuk menyelesaikan utang- utangnya; d.menunjukkan kemampuan sumber-sumber kekayaan nya yang ada untuk pertumbuhan perusahaan.
  • 16. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba dengan maksud: a.memberikan gambaran tentang dividen yang diharapkan pemegang saham; b.menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban kepada kreditor, supplier, pegawai, pajak, mengumpulkan dana untuk perluasan perusahaan; c. memberikan informasi kepada manajemen untuk digunakan dalam pelaksanaan fungsi perencanaan dan pengawasan; d.menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan mendapatkan laba dalam jangka panjang..
  • 17. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber- sumber ekonomi, dan kewajiban perusahaan dengan maksud: a.untuk menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan; b.untuk menunjukkan posisi keuangan dan investasinya; c.untuk menilai kemampuannya untuk menyelesaikan utang- utangnya; d.menunjukkan kemampuan sumber-sumber kekayaan nya yang ada untuk pertumbuhan perusahaan.
  • 18. Adapun tujuan kualitatif yang dirumuskan APB Statement No. 4 sebagai berikut : 1.Relevance Memilih informasi yang benar-benar sesuai dan dapat membantu pemakai laporan dalam proses pengambilan keputusan. 2. understandability Informasi yang dipilih untuk disajikan bukan saja yang penting tetapi juga harus informasi yang dimengerti para pemakainya. 3. Verifiability Hasil akuntansi ltu harus dapat diperiksa oleh pihak lain yang akan menghasilkan pendapat yang sama. 4. Neutrality Laporan akuntansi itu netral terhadap pihak-pihak yang berkepentingan. Informasi dimaksudkan untuk pihak umum bukan pihak-piliak tertentu saja.
  • 19. 5. Timelines Laporan akuntansi hanya bermanfaat untuk pengambilan keputusan apabila diserahkan pada saat yang tepat 6. Comparability Informasi akuntansi harus dapat saling dibandingkan, artinya akuntansi harus memiliki prinsip yang sama baik untuk suatu perusahaan maupun perusahaan lain. 7 Completeness Informasi akuntansi yang dilaporkan harus mencakup semua kebutuhan yang layak dan para pemakai
  • 20. 3. Tujuan versi Trueblood Committee Komite yang diketuai oleh Robert M. Trueblood dibentuk oleh AICPA pada tahun 1971 mendapat tugas untuk menyempurnakan dan mengembangkan tujuan pelaporan yang telah dihasilkan oleh APB. Komite Trueblood menjabarkan tujuan APB No. 4 ke dalam dua belas butir tujuan yang saling berkaitan secara hierarkis dengan menunjukkan empat aspek yang melekat pada tiap tujuan yaitu: 1.informasi tentang apa yang mereka perlukan, 2.siapa yang dituju / yang memerlukan laporan keuangan, 3.untuk apa informasi digunakan, 4.serta hierarki tujuan dengan tujuan lainnya
  • 21. Ke dua belas butir tujuan yang saling berkaitan secara hierarkis tersebut merupakan tujuan dasar yaitu: 1. Pemakai Laporan Keuangan Tujuan utama dan laporan keuangan adalah memberikan informasi sebagai dasar dalam proses pengambilan keputusan ekonomi. 2.Pemakai Umum Tujuan laporan keuangan adalah melayani pemakai umum yang memiliki wewenang, kemampuan atau sumber kekayaan yang terbatas untuk mendapatkan informasi dan yang meyakini laporan keuangan sebagai sumber informasi utama mengenai aktivitas perusahaannya. 3.Pemakai Lain Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi yang berguna bagi investor dan kreditor untuk meramalkan, membandingkan, dan memlai potensi arus kas menurut jumlah, waktu, dan dengan memerhatikan ketidakpastian lainnya.
  • 22. 4. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi kepada para pemakai laporan keuangan untuk meramalkan, membandingkan, dan menilai 'earningpower' (kemampuan mendapatkan laba) perusahaan. 5. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang berguna dalam menilai kemampuan manajemen menggunakan sumber kekayaan perusahaan secara efektif dalam mencapai tujuan utama perusahaan. 6. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi yang faktual dan yang dapat ditafsirkan tentang transaksi dan kejadian lainnya yang berguna untuk meramalkan, membandingkan, menilai earning power perusahaan.
  • 23. 7. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan laporan tentang posisi keuangan yang berguna untuk meramalkan, membandingkan, menilai earning power perusahaan. Laporan ini harus memberikan informasi yang menyangkut transaksi perusahaan dan kejadian lainnya yang merupakan bagian dari siklus perolehan laba yang tidak sempurna 8. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan laporan laba periodik yang berguna untuk meramalkan, membandingkan, menilai earning power perusahaan. Hasil bersih dari pendapatan yang timbul dan siklus perolehan laba yang "sempurna" dan kegiatan perusahaan akibat kemajuan kerja yang dapat dihitung sampai penyelesaian siklus perusahaan yang "belum sempurna" harus dilaporkan
  • 24. Siklus perolehan laba dianggap "sempurna" apabila memenuhi syarat sebagai benkut: a.A realized sacrifice - realisasi atau kemungkinan yang besar terjadinya pembayaran kas. b. A realized benefit - realisasi atau kemungkinan yang besar terjadinya realisasi penerimaan kas. c.Tidak ada lagi kegiatan-kegiatan lanjutan dari siklus itu. 9.Tujuan laporan keuangan adalah untuk membenkan laporan kegiatan yang berguna untuk meramalkan, membandingkan, menilai earning power perusahaan. Laporan ini harus menyajikan aspek nyata dari transaksi perusahaan yang memiliki unsur kas atau diharapkan memengaruhi kas. Laporan ini harus menyajikan data yang diperlukan oleh para pemakai dalam memperhitungkan dan menafsirkan laparan keuangan.
  • 25. 10.Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi yang berguna untuk proses peramalan. Ramalan keuangan harus disajikan apabila mereka ingin meningkatkan tingkat kegunaan laporan bagi pemakamya. 11. Tujuan laporan keuangan bagi lembaga pemerintah dan lembaga yang bukan bertujuan untuk mendapatkan laba adalah memberikan informasi yang berguna untuk menilai efektivitas dari manajemen dan sumber-sumber kekayaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Ukuran-ukuran prestasi harus dikuantitatifkan berdasarkan tujuan yang ditetapkan. 12.Tujuan laporan keuangan adalah menyajikan kegiatan perusahaan yang mempengaruhi masyarakat yang dapat ditentukan, dijelaskan atau diukur dan merupakan hal yang penting bagi peranan perusahaan dalam lingkungannya.
  • 26.
  • 27. Laporan komite Trueblood juga menjelaskan tujuh sifat dan kualitas Laporan keuangan sebagai berikut: 1.Relevan dan Materialitas (Relevance and Materiality) 2.Formalitas dan Kenyataan di atas formalitas (Form and Substance aver Form) 3.Tingkat kepercayaan (Reliability) 4.Bebas dari Prasangka subjektif (Freedom from bias) 5.Dapat dibandingkan (Comparability) 6.Konsistensi (Consistency) 7.Dapat dipahami (Understandability)
  • 28. 4. Prinsip Akuntansi Indonesia (1984) menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan itu adalah sebagai berikut : 1.untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva dan kewajiban serta modal suatu perusahaan. 2.untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam aktiva netto (aktiva dikurangi kewajiban) suatu perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba 3.untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan di dalam menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba
  • 29. 4. untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan aktiva aktiva dan kewajiban suatu perusahaan, seperti informasi mengenai aktivitas pembiayaan dan investasi 5. untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan, seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi yang dianut perusahaan.
  • 30. 5. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Sementara itu, menurut SAKNo. 1, Tujuan Laporan Keuangan adalah sebagai berikut : a.Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang me- nyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. b.Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebu-tuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian dari masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan.
  • 31. c. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan Manajemen (stewardship), atau pertanggung jawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin menilai apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi; keputusan ini mungkin mencakup, misalnya, keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen. Tujuan laporan keuangan ini diadopsi dan IASC.
  • 32. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan Menurut PSAK Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai. Sedangkan karakteristik kualitatif pokok laporan keuangan menurut PSAK (2004) adalah sebagai berikut : 1.Dapat dipahami, 2.Relevan, === Materialitas, 3.Keandalan, === Penyajian jujur, Substansi menggungguli bentuk, Netralitas, Pertimbangan sehat, Kelengkapan 4.Dapat diperbandingkan
  • 33. Kendala Informasi yang Relevan dan Andal 1.Tepat Waktu 2.Keseimbangan antara Biaya dan Manfaat 3.Keseimbangan di antara Karakteristik Kualitatif 4.Penyajian Wajar
  • 34. Dapat dipahami Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai. Untuk maksud ini, pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar. Namun demikian, informasi kompleks yang seharusnya dimasukkan dalam laporan keuangan tidak dapat dikeluarkan hanya atas dasar pertimbangan bahwa informasi tersebut terlalu sulit untuk dapat dipahami oleh pemakai tertentu
  • 35. Relevan 1. Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan kalau dapat memengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan, atau mengoreksi, hasil evaluasi mereka di masa lalu
  • 36. 2. Peran informasi dalam peramalan (predictive) dan penegasan (confirmatory) berkaitan satu sama lain. Misalnya, informasi struktur dan besarnya aktiva yang dimiliki bermanfaat bagi pemakai ketika mereka berusaha meramalkan kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan peluang dan bereaksi terhadap situasi yang merugikan. Informasi yang sama juga berperan dalam memberikan penegasan (confirmatory role) terhadap prediksi yang lalu, misalnya, tentang bagaimana struktur ke­uangan perusahaan diharapkan tersusun atau tentang hasil dan operasi yang direncanakan
  • 37. 3. Informasi posisi keuangan dan kinerja di masa lalu sering kali digunakan sebagai dasar untuk memprediksi posisi keuangan dan kinerja masa depan dan hal­hal lain yang langsung menarik perhatian pemakai, seperti pembayaran dividen dan upah, pergerakan harga sekuritas dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi komitmennya ketika jatuh tempo. Untuk memiliki nilai prediktif, informasi tidak perlu harus dalam bentuk ramalan eksplisit. Namun demikian, kemampuan laporan keuangan untuk memiliki prediksi dapat ditingkatkan dengan menampilkan informasi tentang transaksi dan peristiwa masa lalu. Misalnya, nilai prediktif laporan laba rugi dapat ditingkatkan kalau pos­ pos penghasilan atau beban yang tidak biasa, abnormal dan jarang terjadi diungkapkan secara terpisah
  • 38. Materialistas Relevansi informasi dipengaruhi oleh hakikat dan materialitasnya. dalam beberapa kasus, hakikat informasi saja sudah cukup untuk menentukan relevansinya. Misalnya, pelaporan suatu segmen baru dapat mempengaruhi penilaian risiko dan peluang yang dihadapi perusahaan tanpa mempertimbangkan materialitas dari hasil yang dicapai segmen baru tersebut dalam periode pelaporan. Dalam kasus lain, baik hakekat maupun materialitas dipandang penting, misalnya jumlah serta kategori persediaan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
  • 39. Informasi dipandang material kalau kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai yang diambil atas dasar laporan keuangan. Materialitas tergantung pada besarnya pos atau kesalahan yang dinilai sesuai dengan situasi khusus dari kelalaian dalam mencantumkan (omission)'atau kesalahan dalam mencatat (misstatement). Karenanya, materialitas lebih merupakan suatu ambang batas atau titik pemisah dari pada suatu karakteristik kualitatif pokok yang harus dimiliki agar informasi dipandang berguna
  • 40. Keandalan Agar bermanfaat, informasi juga harus andal (reliable). Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur (faithful'representation)'dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan. Informasi mungkin relevan tetapi jika hakekat atau penyajiannya tidak dapat diandalkan maka penggunaan informasi tersebut secara potensial dapat menyesatkan. Misalnya, jika keabsahan dan jumlah tuntutan atas kerugian dalam suatu tindakan hukum masih dipersengketakan, mungkin tidak tepat bagi perusahaan untuk mengakui jumlah seluruh tuntutan tersebut dalam neraca, meskipun mungkin tepat untuk mengungkapkan jumlah serta keadaan dari tuntutan tersebut.
  • 41. Penyajian Jujur Agar dapat diandalkan, informasi harus menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan. Jadi, misalnya, neraca harus menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya dalam bentukaktiva, kewajiban dan ekuitas perusahaan pada tanggal pelaporan yang memenuhi kriteria pengakuan. Informasi keuangan pada umumnya tidak luput dari risiko penyajian yang dianggap kurang jujur dari apa yang seharusnya digambarkan. Hal tersebut bukan disebabkan karena kesengajaan untuk menyesatkan, tetapi lebih merupakan kesulitan yang melekat dalam mengidentifikasikan transaksi serta peristiwa lainnya yang dilaporkan, atau dalam enyusun atau menerapkan ukuran dan teknik penyajian yang sesuai dengan makna transaksi dan peristiwa tersebut. Dalam kasus tertentu, pengukuran dampak keuangan dari suatu pos sangat tidak pasti sehingga perusahaan pada umumnya tidak mengakuinya dalam laporan keuangan. Misalnya, meskipun dalam kegiatan usahanya perusahaan dapat menghasilkan goodwill, tetapi lazimnya sulit untuk mengidentifikasi atau mengukur goodwill secara andal. Namun, dalam kasus lain, pengakuan suatu pos tertentu tetap dianggap relevan dengan mengungkapkan risiko kesalahan sehubungan dengan pengakuan dan pengukurannya
  • 42. Substansi Mengungguli Bentuk Jika informasi dimaksudkan untuk menyajikan dengan jujur transaksi serta peristiwa lain yang seharusnya disajikan, maka peristiwa tersebut perlu dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk hukumnya. Substansi transaksi atau peristiwa lain tidak selalu konsisten dengan apa yang tampak dari bentuk hukum. Misalnya, suatu perusahaan mungkin menjual suatu aktiva kepada pihak lain dengan cara sedemikian rupa sehingga dokumentasi dimaksudkan untuk memindahkan kepemilikan menurut hukum ke pihak tersebut; namun demikian, mungkin terdapat persetujuaan yang memastikan bahwa perusahaan dapat terus menikmati manfaat ekonomi masa depan yang diwujudkan dalam bentuk aktiva. Dalam keadaan seperti itu, pelaporan penjualan tidak menyajikan dengan jujur transaksi yang dicatat (jika sesungguhnya memang ada transaksi)
  • 43. Netralitas Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai, dan tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu. Tidak boleh ada usaha untuk menyajikan informasi yang menguntungkan beberapa pihak, sementara hal tersebut akan merugikan pihak lain yang mempunyai kepentingan yang berlawanan.
  • 44. Pertimbangan Sehat Penyusun laporan keuangan adakalanya menghadapi ketidakpastian peristiwa dan keadaan tertentu, seperti ketertagihan piutang yang diragukan, prakiraan masa manfaat pabrik serta peralatan, dan tuntutan atas jaminan garansi yang mungkin timbul. Ketidakpastian semacam itu diakui dengan mengungkapkan hakekat serta tingkatnya dan dengan menggunakan pertimbangan sehat (prudence) dalam penyusunan laporan keuangan. Pertimbangan sehat mengandung unsur kehati­hatian pada saat melakukan prakiraan dalam kondisi ketidakpastian, sehingga aktiva atau penghasilan tidak dinyatakan terlalu tinggi dan kewajiban atau beban tidak dinyatakan terlalu rendah. Namun demikian, penggunaan pertimbangan sehat tidak memperkenankan, misalnya, pembentukan cadangan tersembunyi atau penyisihan (provision) berlebihan, dan sengaja menetapkan aktiva atau penghasilan yang lebih rendah atau pencatatan kewajiban atau beban yang lebih tinggi, sehingga laporan keuangan menjadi tak netral, dan karena itu, tidak memiliki kualitas andal
  • 45. Kelengkapan Agar dapat diandalkan, informasi dalam laporan keuangan harus lengkap dalam batasan materialitas dan biaya. Kesengajaan untuk tidak mengungkapkan (omission) mengakibatkan informasi menjadi tidak benar atau menyesatkan dan karena itu tidak dapat diandalkan dan tidak sempurna ditinjau dari segi relevansi.
  • 46. Dapat Dibandingkan Pemakai harus dapat memperbandingkan laporan keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan (trend) posisi dan kinerja keuangan. Pemakai juga harus dapat memperbandingkan laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relatif. Oleh karena itu, pengukuran dan penyajian dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang serupa harus dilakukan secara konsisten untuk perusahaan tersebut, antar periode perusahaan yang sama dan untuk perusahaan yang berbeda. Lihat PSAK
  • 47. Kendala Informasi yang Relevan dan Andai Tepat Waktu Keseimbangan antara Biaya dan Manfaat Keseimbangan di antara Karakteristik Kualitatif Lihat PSAK
  • 48. C. Penyusunan Kerangka Konseptual untuk Akuntansi Keuangan oleh FASB
  • 49. Di tingkat paling atas objectives merupakan penjelasan tentang tujuan Laporan keuangan. Tujuan ini ada dua tujuan yaitu tujuan laporan keuangan : 1.untuk "perusahaan" dan 2.untuk "organisasi nonprofit." Tujuan laporan keuangan untuk perusahaan terdapat dalam SFAC No. 1 dan tujuan laporan keuangan untuk organisasi nonprofit Imiapat dalam SFAC No. 4.
  • 50. Dalam tingkat kedua (dan atas) disebut fundamental yang mencakup ciri kualitatif dari informasi akuntansi (SFAC No. 2) dan elemen laporan keuangan (SFAC No. 3) Dalam tingkat III (Operational) menggambarkan pedoman operasional yang digunakan dalam menyusun dan menerapkan prinsip akuntansi yang mencakup: kriteria pengakuan (recognition criteria); laporan keuangan vs pelaporan keuangan; pengukuran. Pada lantai dasar (display) dicantumkan laporan tentang Laba Rugi, Laporan Perubahan Dana dan Likuiditas, dan Laporan Posisi Keuangan
  • 51. FASB pada tahun 1979 mengeluarkan SFAC dengan judul Objective of Financial by Business Enterprises. Dalam statement itu laporan keuangan mencakup: Tidak hanya laporan keuangan, tetapi juga media lain yang berfungsi membenkan informasi yang berhubungan logis atau tidak logis pada informasi yang diberikan oleh sistem akuntansi, yaitu informasi tentang harta kekayaan perusahaan, kewajiban, pendapatan, dan Iain-lain.
  • 52. 1. Tujuan Laporan Keuangan untuk Lembaga yang Mencari Laba 2. Tujuan Laporan Keuangan untuk Organisasi yang Bukan Mencari Laba
  • 53. D. Konsep Dasar Laporan Keuangan Menurut Trueblood Committee Konsep dasar ini mencakup: 1. Sifat-sifat kualitatif 2. Definisi tentang elemen laporan keuangan. Sifat kualitatif ini menggambarkan kriteria untuk: a. Memilih alternatif prinsip akuntansi dan metode pelaporan yang digunakan; b. Persyaratan pengungkapannya. Sifat-sifat kualitatif tersebut adalah sebagai benkut. 1. Kualitas Utama : Relevance, Reliability, Verifiability, Completeness 2. Kualitas Sekunder : Comparability, Consistency 3. Pertimbangan Cost Benefit : Cost Benefit, Materiality
  • 54. Pendapat FASB dalam hal ini adalah sebagai berikut: Tidak ada prinsip umum tentang materiality yang dapat dirumuskan untuk dijadikan sebagai ukuran seluruh pertimbangan yang dilakukan oleh pertimbangan manusiayang berpengalaman. Namun, pendapat ini bukan dimaksudkan untuk menyebutkan FASB tidak dapat mengoreksi kesimpulan itu di masa yang akan datang atau pedoman kuantitatif tentang materiality pada perusahaan tertentu tidak dapat ditaksir dalam prinsip akuntansi dari waktu ke waktu (yang sudah pernah dilakukan seperti dalam membuat laporan segmen perusahaan).
  • 55. FASB mengakui bahwa pendekatan kuantitatif sebagai pedoman kadang-kadang perlu. Namun, apabila FASB atau badan lain yang berwenang mengeluarkan peraturan tentang materiality, hal itu akan menggantikan "judgment kolektif" yang umum untuk "judgment pribadi yang khusus" dan tidak ada alasan untuk menganggap bahwa judgment kolektif selalu lebih baik. Hierarki dan tingkatan kualitas akuntansi dapat dilihat berikut :
  • 56. Pengambil Keputusan Hierarki Kualitas 1 serta Karakteristiknya Informasi 2 Benefit > Kos 3 Keterpahamian 4 Kebermanfaatan Keputusan KEBERPAUTAN KETERANDALAN 5 Nilai Balikan Ketepatwaktuan Keterujian Ketepatan Penyimbolan Nilai Prediktif Kenetralan Keterbandingan/Ketaatasas an 6 Materialitas

Notes de l'éditeur

  1. March 14, 2013
  2. March 14, 2013