SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  10
LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI DASAR
PENGGUNAAN MIKROSKOP

Oleh :
Rohma Vikria Nita (130210103034)
Kelas :
Biologi Dasar A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2013
I.

JUDUL : PENGGUNAAN MIKROSKOP

II.

TUJUAN
1. Memperkenalkan komponen – komponen mikroskop dan cara penggunaannya.
2. Menentukan luas bidang pandang mikroskop.
3. Mempelajari cara menyiapkan bahan – bahan yang akan diamati di bawah
mikroskop.

III.

DASAR TEORI

Sejarah Mikroskop
Mikroskop merupakan suatu alat yang di gunakan untuk membantu kita saat meneliti
suatu benda yang sangan kecil atau halus seperti baktei, protozoa dan makhluk atau benda
kecil lainnya. Kata mikroskopik berarti sangat kecil dan tidak mudah dilihat dengan mata
telanjang. Mikroskop ditemukan oleh Antony Van Leuwenhoek , dimana sebelumnya sudah
ada Robert Hook dan Marcello Malphigi yang mengadakan penelitian melalui Lensa yang
sederhana. Lalu Antony Van Leuwenhoek mengembangkan lensa sederhana itu menjadi lebih
kompleks atau lebih sempurna agar dapat mengamati protozoa , bakteri dan berbagai makhluk
kecil lainnya. Kemudian sekitar tahun 1600 Hanz dan Z Jansen telah menemukan mikroskop
yang dikenal dengan mikroskop ganda yang lebih baik daripada mikroskop yang dibuat oleh
Antony Vaan Leuwenhoek. Mikroskop itu sendiri berasal dari dua kata bahasa yunani yaitu
mikro yang artinya adalah kecil dan dari kata scopium yang artinya adalah penglihatan.
Dalam pembentukan bayangan tersebut mikroskop menggunakan tiga macam lensa yang
berbeda fungsinya. Lensa yang paling sering berhubungan dengan mikroskop adalah lensa
okuler, lensa obyektif dan lensa kondensor. Lensa obyektif adalah lensa cembung sedangakan
lensa okuler terdiri dari lensa plankonveks yaitu lensa kolektif dan lensa mata. Dari tiga
macam lensa ini sudah dirancang khusus dengan perbesaran yang berbeda. Sistem lensa
objektif memberikan perbesaran mula-mula dan menghasilkan bayangan nyata yang
kemudian diproyeksikan ke atas lensa okuler. Bayangan nyata tadi diperbesar oleh okuler
untuk menghasilkan bayangan maya yang kita lihat.
Perkembangan Mikroskop
Mikroskop Optis
Jenis paling umum dari mikroskop dan yang pertama diciptakan adalah mikroskop
optis. Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang
memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal dari
lensa tersebut. Pada 1674 Leeuwenhok dengan menggunakan mikroskop sederhana, dia dapat
melihat mikroorganisme. Mikroorganisme terlihat dari setetes air danau yang diamati dengan
menggunakan seatu lensa gelas. Benda-benda itu disebut ‘Animalcules’ terlihat dalam
berbagai mbentuk ukuran dan warna. Leeuwenhoek telah membuat lebih dari 500 gambar
mikroskop. Dalam desain dasar mikroskop Leeuwenhoek, sebagian orang menganggap itu
hanyalah kaca pembesar (karena hanya terbuat dari 1 lensa saja).
Pembesaran bayangan yang dihasilkan dengan menggunakan lup yang hanya
menggunakan sebuah lensa cembung kurang maksimal dan terbatas. Untuk mendapatkan
pembesaran yang lebih besar diperlukan susunan alat optik yang lebih baik.
Macam-macam Mikroskop
1. Mikroskop Cahaya
Mikroskop yang tersusun dari 3 macam lensa, ialah lensa pengumpul cahaya
(lensa kondensor) dan 2 macam lensa cembung atau lensa pembesar yang diletakkan
di masing-masing ujung pada suatu tabung. Kedua lensa pembesar itu adalah lensa
okuler pada sisi ujung tabung yang berada didepan titik pandangmata, dan lensa
obyektif yang terletak pada ujung tabung proximal (menjauhi dari titik pandang mata).
2. Mikroskop Elektron
Mikroskop TEM (Transmission Electron Microscop), mikroskop elektron
dimana gelombang elektron ditransmisikan melalui preparat. Mekanisme garis besar
kerja mikroskop elektron transmisi amat menyerupai kerja mikroskop cahays yang
dibalik. Mikroskop TEM bertujuan untuk melihat benda irisan ultra mikro. Sehingga
isi sel terlihat secara sangat detail.
Mikroskop SEM (Scanning Elektron Microscop), mikroskop elektron yang
ditujukan untuk melihat permukaan 3 dimensi benda yang kecil (permukaan 3 dimensi
sel, atau permukaan struktur sub-seluler seperti organel dan kromosom yang diisolasi).
Cara kerja mikroskop SEM berbeda dengan mikroskop TEM yang membedakan
adalah bahwa sumber yang dipancarkan dari pistol elektron difokuskan secara intens
pada permukaan preparat dengan bantuan sistem lensa megnetik yang menyerupai
lensa kondensor pada TEM.
Daya Pisah Alat Optik
Aberasi yang terjadi pada lensa tunggal karena sinar-sinar tak paraksial dan sinar-sinar
paraksial yang berasal dari suatu sumber titik setelah dibiaskan oleh lensa tidak terkumpul
pada suatu titik. Aberasi ini memberikan suatu batas kemampuan suatu lensa sederhana jika
dipergunakan dalam alat optik. Akan tetapi dengan menggunakan sistem lensa, satu atau dua
aberasi dapat dihilangkan sehingga kita dapat memperoleh gambar yang baik.

IV.

ALAT DAN BAHAN
1. Alat
a. Mikroskop
b. Gelas obyek dan gelas penutup
c. Pipet tetes
2. Bahan
a. Potongan kertas yang bertuliskan huruf “d” atau “b”

V.
1.

LANGKAH KERJA
Pengamatan potongan huruf “d” atau “b”
Menyiapkan alat-alat dan bahan-bahan percobaan

Meletakkan potongan huruf “d” atau “b” pada gelas
obyek dan di tutup secara perlahan-lahan dengan gelas
penutup

Meletakkan gelas obyek pada meja preparat

Mengamati preparat dengan menggunakan perbesaran
lensa obyektif lemah

Membandingakan letak bayangan dengan letak obyek
yang diamati

Sambil memandang ke dalam okuler, menggeser preparat
dari kiri ke kanan dan dari bawah ke atas

Mencatat hasil percobaan pada lembar hasil pengamatan
2. Mengukur Luas Bidang Pandang
Meletakkan potongan huruf “d” atau “b” pada gelas obyek
dan menutup perlahan-lahan dengan gelas penutup

Meletakkan gelas objek pada meja preparat

Mengamati preparat dengan menggunakan perbesaran lensa
obyektif lemah
Memperhatikan bahwa dibagian samping kiri dan di
belakang meja preparat terdapat skala yang menentukan 2
sumbu

Mengamati lewat lensa okuler dimana letak huruf “d” atau
“b” kemudian menggeser ke arah kanan sampaibatas
terakhir huruf terlihat

Menandai pada angka berapa letak titik dengan melihat
angka pada skala
Menggeser kearah kiri sampai posisi yang sama dicapai oleh
bagian kanan
Menghitung luas bidang pandang dengan menghitung
selisih antara dua titik (diameter bidang pandang) dengan
rumus
L = πr²

Mencatat hasil percobaan pada lembar hasil pengamatan
HASIL PENGAMATAN

VI.

1. Potongan kertas huruf “b”

q

b

Perbesaran = L.ok x L.ob
= 10 x 4 = 40 kali
Keterangan :
•

Jika preparat digeser ke kanan, bayangan bergeser ke arah kiri dan sebaliknya.

•

Jika preparat digeser ke belakang, bayangan bergeser ke depan dan
sebaaliknya.

•

Bayangan yang dihasilkan maya, terbalik dan diperbesar.

Perhitungan dari kiri ke kanan

Perhitungan dari atas ke bawah

Skala 1 : 33 mm

Skala 1 : 25 mm

Skala 2 : 29 mm

Skala 2 : 22,5 mm

d = S1 – S2

d = S1 – S2

= 33 mm – 29 mm

= 25 mm – 22,5 mm

= 4 mm

= 2,5 mm

= 0,4 cm

= 0,25 cm

r=½d

r=½d

= ½ . 0,4

= ½ . 0,25

= 0,2 cm

= 0,125 cm

L = π r2

L = π r2

= 3,14 x (0,2)2

= 3,14 x (0.125)2

= 0,1256 cm2

= 0,0490625 cm2
2. Potongan kertas huruf “d”

p

d

Perbesaran = L.ok x L.ob
= 10 x 4 = 40 kali
Keterangan :
•

Jika preparat digeser ke kanan, bayangan bergeser ke arah kiri dan sebaliknya.

•

Jika preparat digeser ke belakang, bayangan bergeser ke depan dan
sebaaliknya.

•

Bayangan yang dihasilkan maya, terbalik dan diperbesar.

Perhitungan dari kiri ke kanan

Perhitungan dari atas ke bawah

Skala 1 : 36 mm

Skala 1 : 17 mm

Skala 2 : 30 mm

Skala 2 : 10 mm

d = S1 – S2

d = S1 – S2

= 36 mm – 30 mm

= 17 mm – 10 mm

= 6 mm

= 7 mm

= 0.6 cm

= 0,7 cm

r=½d

r=½d

= ½ . 0,6

= ½ . 0,7

= 0,3 cm

= 0,35 cm

L = π r2

L = π r2

= 3,14 x (0,3)2

= 3,14 x (0,35)2

= 0,2826 cm2

= 0,385 cm2
PEMBAHASAN

VII.

Dalam praktikum “Penggunaan Mikroskop” ini menunjukkan tujuannya adalah
mengamati potongan huruf “d” atau “b” dan menentukan luas bidang pandang mikroskop
dengan potongan huruf “d” atau “b”.
Dari hasil pengamatan diatas ternyata letak bayangan diperbesar, maya dan terbalik.
Karena lensa obyektif akan membentuk bayangan maya, selanjutnya bayangan maya tersebut
diperbesar oleh lensa okuler menghasilkan bayangan maya yang terlihat oleh mata. Jadi,
bayangan yang terbentuk oleh mikroskop adalah maya, diperbesar dan terbalik.
Adapun hasil dari letak bayangan terbalik yang dipengaruhi oleh lensa obyektif dan
lensa okuler yaitu pada percobaan huruf “b”, bayangan huruf “b” akan menjadi huruf ”q” dan
pada percobaan huruf “d”, bayangan huruf “d” akan terbalik menjadi huruf “p”.
Kemudian menentukan luas bidang pandang mikroskop dengan mengukur batas kanan
dan batas kiri, batas atas dan batas bawah yang terlebih dahulu harus mencari diameter
dengan menselisihkan batas kanan dan batas kiri atau batas atas dan batas bawah. Setelah
didapatkan kemudian menghitung luasnya dengan rumus :
L = πr²
Keterangan :
L = Luas bidang pandang
Π = 3,14
r = Jari – jari

VIII.

PENUTUP

Kesimpulan

1. Mikroskop memiliki komponen-komponen dan dengan masing-masing fungsi atau
cara kerja komponen tersebut.
2. Bagian-bagian dari mikroskop antaralain : lensa okuler, lensa objektif, meja preparat,
diafragma, revolver, kondensor, kepala mikroskop, lengan mikroskop, kaki
mikroskop, pemutar kasar, pemutar halus.
3. Terdapat beberapa jenis mikroskop yaitu mikroskop cahaya, mikroskop elektron, dan
mikroskop biasa.
4. Untuk menghitung luas permukaan bayangan dapat menggunakan rumus : L = π r2
5. Bayangan yang dibentuk oleh mikroskop adalah maya, terbalik, dan diperbesar.
Saran

1. Mahasiswa diharapkan mengenal komponen-komponen alat optik mikroskop, fungsi
dan cara penggunaannya terlebih dahulu agar dalam melaksanakan praktikum tidak
canggung dan berjalan dengan lancar.
2. Dalam melakukan pengamatan cara kerja mikroskop, mahasiswa diharapkan lebih
teliti agar mendapatkan hasil penelitian yang benar.
3. Mahasiswa harus berhati-hati dalam menggunakan alat optik mikroskop agar tidak
terjadi kerusakan alat.
4. Dalam melakukan praktikum mikroskop dengan berkelompok sebaiknya harus
kompak dalam melakukan pengamatan agar setiap individu memahami pengetahuan
yang didapat dari kgiatan praktikum.

IX.

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil.A., Jane B. Reece., 2008. Biology Eight Edition. England: Pearson Education
Inc.
Ibrahim, muslim. 2007. Mikrobiologi: Prinsip dan Aplikasi. Surabaya: UNESA
Muslim, Choirul. 2003. Biologi monokuler Sel. Bengkulu: Universitas Bengkulu
Sutrisno. 1979. Fisika Dasar: Gelombang dan Optik. Bandung: Penerbit ITB
Situs Internet
http://sulistyaindriani.wordpress.com/2010/07/12/bagian-bagian-mikroskop-dan-fungsinya/
http://justcindyz.wordpress.com/2011/11/11/pengertian-mikroskop/

Contenu connexe

Tendances

Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
UNESA
 
Isolasi dan morfologi koloni bakteri
Isolasi  dan  morfologi koloni bakteriIsolasi  dan  morfologi koloni bakteri
Isolasi dan morfologi koloni bakteri
Afifi Rahmadetiassani
 
Laporan praktikum biokimia vitamin c
Laporan praktikum biokimia   vitamin cLaporan praktikum biokimia   vitamin c
Laporan praktikum biokimia vitamin c
Annisa Nurul Chaerani
 
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi KimiaLaporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Ernalia Rosita
 
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzimPengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim
Santika Dewi
 
Laporan kimia praktikum 1
Laporan kimia praktikum 1Laporan kimia praktikum 1
Laporan kimia praktikum 1
Ryuzaeky Ika
 

Tendances (20)

Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi -  Teknik SterilisasiLaporan Mikrobiologi -  Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
 
Laporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum SpektrofotometriLaporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum Spektrofotometri
 
Laporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alatLaporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alat
 
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan MikroorganismeLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
 
Isolasi dan morfologi koloni bakteri
Isolasi  dan  morfologi koloni bakteriIsolasi  dan  morfologi koloni bakteri
Isolasi dan morfologi koloni bakteri
 
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi FungiLaporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi
 
Laporan praktikum biokimia vitamin c
Laporan praktikum biokimia   vitamin cLaporan praktikum biokimia   vitamin c
Laporan praktikum biokimia vitamin c
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan Medium
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan MediumLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan Medium
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan Medium
 
Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar Pengenalan Alat di Laboratorium
Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar Pengenalan Alat di LaboratoriumLaporan Akhir Praktikum Kimia Dasar Pengenalan Alat di Laboratorium
Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar Pengenalan Alat di Laboratorium
 
Pengecatan bakteri secara sederhana
Pengecatan bakteri secara sederhanaPengecatan bakteri secara sederhana
Pengecatan bakteri secara sederhana
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGILAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
 
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi KimiaLaporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
 
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzimPengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim
 
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasiLaporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
 
Makalah kimia Pengenalan alat-alat di Laboratorium Kimia (Irdan Arjulian)
Makalah kimia Pengenalan alat-alat  di Laboratorium  Kimia (Irdan Arjulian)Makalah kimia Pengenalan alat-alat  di Laboratorium  Kimia (Irdan Arjulian)
Makalah kimia Pengenalan alat-alat di Laboratorium Kimia (Irdan Arjulian)
 
Laporan kimia praktikum 1
Laporan kimia praktikum 1Laporan kimia praktikum 1
Laporan kimia praktikum 1
 
Laporan Praktikum Respirasi
Laporan Praktikum Respirasi Laporan Praktikum Respirasi
Laporan Praktikum Respirasi
 
Mengukur Laju Respirasi Jangkrik
Mengukur Laju Respirasi JangkrikMengukur Laju Respirasi Jangkrik
Mengukur Laju Respirasi Jangkrik
 

En vedette (11)

Laporan 1 mikroskop
Laporan 1 mikroskopLaporan 1 mikroskop
Laporan 1 mikroskop
 
Mikroskop
MikroskopMikroskop
Mikroskop
 
Pengenalan, Penggunaan Dan Perawatan Mikroskop
 Pengenalan, Penggunaan Dan Perawatan Mikroskop Pengenalan, Penggunaan Dan Perawatan Mikroskop
Pengenalan, Penggunaan Dan Perawatan Mikroskop
 
Stadium Kanker Payudara
Stadium Kanker PayudaraStadium Kanker Payudara
Stadium Kanker Payudara
 
Pendulum sederhana
Pendulum sederhanaPendulum sederhana
Pendulum sederhana
 
Mikroskop dan penggunaannya2
Mikroskop dan penggunaannya2Mikroskop dan penggunaannya2
Mikroskop dan penggunaannya2
 
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhanaLaporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
 
Mikroskop (mgmp)
Mikroskop (mgmp)Mikroskop (mgmp)
Mikroskop (mgmp)
 
Perawatan Mikroskop
Perawatan MikroskopPerawatan Mikroskop
Perawatan Mikroskop
 
Mikroskop dan penggunaannya
Mikroskop dan penggunaannyaMikroskop dan penggunaannya
Mikroskop dan penggunaannya
 
Mikroskop dan bagian
Mikroskop dan bagianMikroskop dan bagian
Mikroskop dan bagian
 

Similaire à Laporan Penggunaan Mikroskop

presentasimikroskop-150417004406-conversion-gate02.pdf
presentasimikroskop-150417004406-conversion-gate02.pdfpresentasimikroskop-150417004406-conversion-gate02.pdf
presentasimikroskop-150417004406-conversion-gate02.pdf
AlwiHasan5
 
X rsbi h pp mikroskop
X rsbi h pp mikroskopX rsbi h pp mikroskop
X rsbi h pp mikroskop
Silvia Wijaya
 
Mikroskop, dia,azizah,nadin,nirma
Mikroskop, dia,azizah,nadin,nirmaMikroskop, dia,azizah,nadin,nirma
Mikroskop, dia,azizah,nadin,nirma
diah_nahdhiah_35
 

Similaire à Laporan Penggunaan Mikroskop (20)

Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Mikroskop
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang MikroskopLaporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Mikroskop
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Mikroskop
 
Makalah Mikroskop
Makalah MikroskopMakalah Mikroskop
Makalah Mikroskop
 
Mikroskop
MikroskopMikroskop
Mikroskop
 
Mikroskop
MikroskopMikroskop
Mikroskop
 
Makalah mikroskop
Makalah mikroskopMakalah mikroskop
Makalah mikroskop
 
Tugas fisika
Tugas fisikaTugas fisika
Tugas fisika
 
presentasimikroskop-150417004406-conversion-gate02.pdf
presentasimikroskop-150417004406-conversion-gate02.pdfpresentasimikroskop-150417004406-conversion-gate02.pdf
presentasimikroskop-150417004406-conversion-gate02.pdf
 
Presentasi mikroskop
Presentasi mikroskopPresentasi mikroskop
Presentasi mikroskop
 
M ikroskop
M ikroskopM ikroskop
M ikroskop
 
X rsbi h pp mikroskop
X rsbi h pp mikroskopX rsbi h pp mikroskop
X rsbi h pp mikroskop
 
Mikroskop
MikroskopMikroskop
Mikroskop
 
mikroskop-kelas-7.ppt. materi kelas tujuh
mikroskop-kelas-7.ppt. materi kelas tujuhmikroskop-kelas-7.ppt. materi kelas tujuh
mikroskop-kelas-7.ppt. materi kelas tujuh
 
Mikroskop
MikroskopMikroskop
Mikroskop
 
Mikroskop, dia,azizah,nadin,nirma
Mikroskop, dia,azizah,nadin,nirmaMikroskop, dia,azizah,nadin,nirma
Mikroskop, dia,azizah,nadin,nirma
 
Makalah mikroskop
Makalah mikroskopMakalah mikroskop
Makalah mikroskop
 
Makalah mikroskop
Makalah mikroskopMakalah mikroskop
Makalah mikroskop
 
power point Alat optik
power point Alat optikpower point Alat optik
power point Alat optik
 
Bahan ajar fisika alat optik revisi
Bahan ajar fisika alat optik revisiBahan ajar fisika alat optik revisi
Bahan ajar fisika alat optik revisi
 
Mikroskop
MikroskopMikroskop
Mikroskop
 
Alat Optik
Alat OptikAlat Optik
Alat Optik
 

Dernier

bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
AgusRahmat39
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
dheaprs
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
HafidRanggasi
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 

Dernier (20)

Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 

Laporan Penggunaan Mikroskop

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR PENGGUNAAN MIKROSKOP Oleh : Rohma Vikria Nita (130210103034) Kelas : Biologi Dasar A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER 2013
  • 2. I. JUDUL : PENGGUNAAN MIKROSKOP II. TUJUAN 1. Memperkenalkan komponen – komponen mikroskop dan cara penggunaannya. 2. Menentukan luas bidang pandang mikroskop. 3. Mempelajari cara menyiapkan bahan – bahan yang akan diamati di bawah mikroskop. III. DASAR TEORI Sejarah Mikroskop Mikroskop merupakan suatu alat yang di gunakan untuk membantu kita saat meneliti suatu benda yang sangan kecil atau halus seperti baktei, protozoa dan makhluk atau benda kecil lainnya. Kata mikroskopik berarti sangat kecil dan tidak mudah dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop ditemukan oleh Antony Van Leuwenhoek , dimana sebelumnya sudah ada Robert Hook dan Marcello Malphigi yang mengadakan penelitian melalui Lensa yang sederhana. Lalu Antony Van Leuwenhoek mengembangkan lensa sederhana itu menjadi lebih kompleks atau lebih sempurna agar dapat mengamati protozoa , bakteri dan berbagai makhluk kecil lainnya. Kemudian sekitar tahun 1600 Hanz dan Z Jansen telah menemukan mikroskop yang dikenal dengan mikroskop ganda yang lebih baik daripada mikroskop yang dibuat oleh Antony Vaan Leuwenhoek. Mikroskop itu sendiri berasal dari dua kata bahasa yunani yaitu mikro yang artinya adalah kecil dan dari kata scopium yang artinya adalah penglihatan. Dalam pembentukan bayangan tersebut mikroskop menggunakan tiga macam lensa yang berbeda fungsinya. Lensa yang paling sering berhubungan dengan mikroskop adalah lensa okuler, lensa obyektif dan lensa kondensor. Lensa obyektif adalah lensa cembung sedangakan lensa okuler terdiri dari lensa plankonveks yaitu lensa kolektif dan lensa mata. Dari tiga macam lensa ini sudah dirancang khusus dengan perbesaran yang berbeda. Sistem lensa objektif memberikan perbesaran mula-mula dan menghasilkan bayangan nyata yang kemudian diproyeksikan ke atas lensa okuler. Bayangan nyata tadi diperbesar oleh okuler untuk menghasilkan bayangan maya yang kita lihat. Perkembangan Mikroskop Mikroskop Optis Jenis paling umum dari mikroskop dan yang pertama diciptakan adalah mikroskop optis. Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut. Pada 1674 Leeuwenhok dengan menggunakan mikroskop sederhana, dia dapat melihat mikroorganisme. Mikroorganisme terlihat dari setetes air danau yang diamati dengan menggunakan seatu lensa gelas. Benda-benda itu disebut ‘Animalcules’ terlihat dalam
  • 3. berbagai mbentuk ukuran dan warna. Leeuwenhoek telah membuat lebih dari 500 gambar mikroskop. Dalam desain dasar mikroskop Leeuwenhoek, sebagian orang menganggap itu hanyalah kaca pembesar (karena hanya terbuat dari 1 lensa saja). Pembesaran bayangan yang dihasilkan dengan menggunakan lup yang hanya menggunakan sebuah lensa cembung kurang maksimal dan terbatas. Untuk mendapatkan pembesaran yang lebih besar diperlukan susunan alat optik yang lebih baik. Macam-macam Mikroskop 1. Mikroskop Cahaya Mikroskop yang tersusun dari 3 macam lensa, ialah lensa pengumpul cahaya (lensa kondensor) dan 2 macam lensa cembung atau lensa pembesar yang diletakkan di masing-masing ujung pada suatu tabung. Kedua lensa pembesar itu adalah lensa okuler pada sisi ujung tabung yang berada didepan titik pandangmata, dan lensa obyektif yang terletak pada ujung tabung proximal (menjauhi dari titik pandang mata). 2. Mikroskop Elektron Mikroskop TEM (Transmission Electron Microscop), mikroskop elektron dimana gelombang elektron ditransmisikan melalui preparat. Mekanisme garis besar kerja mikroskop elektron transmisi amat menyerupai kerja mikroskop cahays yang dibalik. Mikroskop TEM bertujuan untuk melihat benda irisan ultra mikro. Sehingga isi sel terlihat secara sangat detail. Mikroskop SEM (Scanning Elektron Microscop), mikroskop elektron yang ditujukan untuk melihat permukaan 3 dimensi benda yang kecil (permukaan 3 dimensi sel, atau permukaan struktur sub-seluler seperti organel dan kromosom yang diisolasi). Cara kerja mikroskop SEM berbeda dengan mikroskop TEM yang membedakan adalah bahwa sumber yang dipancarkan dari pistol elektron difokuskan secara intens pada permukaan preparat dengan bantuan sistem lensa megnetik yang menyerupai lensa kondensor pada TEM. Daya Pisah Alat Optik Aberasi yang terjadi pada lensa tunggal karena sinar-sinar tak paraksial dan sinar-sinar paraksial yang berasal dari suatu sumber titik setelah dibiaskan oleh lensa tidak terkumpul pada suatu titik. Aberasi ini memberikan suatu batas kemampuan suatu lensa sederhana jika
  • 4. dipergunakan dalam alat optik. Akan tetapi dengan menggunakan sistem lensa, satu atau dua aberasi dapat dihilangkan sehingga kita dapat memperoleh gambar yang baik. IV. ALAT DAN BAHAN 1. Alat a. Mikroskop b. Gelas obyek dan gelas penutup c. Pipet tetes 2. Bahan a. Potongan kertas yang bertuliskan huruf “d” atau “b” V. 1. LANGKAH KERJA Pengamatan potongan huruf “d” atau “b” Menyiapkan alat-alat dan bahan-bahan percobaan Meletakkan potongan huruf “d” atau “b” pada gelas obyek dan di tutup secara perlahan-lahan dengan gelas penutup Meletakkan gelas obyek pada meja preparat Mengamati preparat dengan menggunakan perbesaran lensa obyektif lemah Membandingakan letak bayangan dengan letak obyek yang diamati Sambil memandang ke dalam okuler, menggeser preparat dari kiri ke kanan dan dari bawah ke atas Mencatat hasil percobaan pada lembar hasil pengamatan
  • 5. 2. Mengukur Luas Bidang Pandang Meletakkan potongan huruf “d” atau “b” pada gelas obyek dan menutup perlahan-lahan dengan gelas penutup Meletakkan gelas objek pada meja preparat Mengamati preparat dengan menggunakan perbesaran lensa obyektif lemah Memperhatikan bahwa dibagian samping kiri dan di belakang meja preparat terdapat skala yang menentukan 2 sumbu Mengamati lewat lensa okuler dimana letak huruf “d” atau “b” kemudian menggeser ke arah kanan sampaibatas terakhir huruf terlihat Menandai pada angka berapa letak titik dengan melihat angka pada skala Menggeser kearah kiri sampai posisi yang sama dicapai oleh bagian kanan Menghitung luas bidang pandang dengan menghitung selisih antara dua titik (diameter bidang pandang) dengan rumus L = πr² Mencatat hasil percobaan pada lembar hasil pengamatan
  • 6. HASIL PENGAMATAN VI. 1. Potongan kertas huruf “b” q b Perbesaran = L.ok x L.ob = 10 x 4 = 40 kali Keterangan : • Jika preparat digeser ke kanan, bayangan bergeser ke arah kiri dan sebaliknya. • Jika preparat digeser ke belakang, bayangan bergeser ke depan dan sebaaliknya. • Bayangan yang dihasilkan maya, terbalik dan diperbesar. Perhitungan dari kiri ke kanan Perhitungan dari atas ke bawah Skala 1 : 33 mm Skala 1 : 25 mm Skala 2 : 29 mm Skala 2 : 22,5 mm d = S1 – S2 d = S1 – S2 = 33 mm – 29 mm = 25 mm – 22,5 mm = 4 mm = 2,5 mm = 0,4 cm = 0,25 cm r=½d r=½d = ½ . 0,4 = ½ . 0,25 = 0,2 cm = 0,125 cm L = π r2 L = π r2 = 3,14 x (0,2)2 = 3,14 x (0.125)2 = 0,1256 cm2 = 0,0490625 cm2
  • 7.
  • 8. 2. Potongan kertas huruf “d” p d Perbesaran = L.ok x L.ob = 10 x 4 = 40 kali Keterangan : • Jika preparat digeser ke kanan, bayangan bergeser ke arah kiri dan sebaliknya. • Jika preparat digeser ke belakang, bayangan bergeser ke depan dan sebaaliknya. • Bayangan yang dihasilkan maya, terbalik dan diperbesar. Perhitungan dari kiri ke kanan Perhitungan dari atas ke bawah Skala 1 : 36 mm Skala 1 : 17 mm Skala 2 : 30 mm Skala 2 : 10 mm d = S1 – S2 d = S1 – S2 = 36 mm – 30 mm = 17 mm – 10 mm = 6 mm = 7 mm = 0.6 cm = 0,7 cm r=½d r=½d = ½ . 0,6 = ½ . 0,7 = 0,3 cm = 0,35 cm L = π r2 L = π r2 = 3,14 x (0,3)2 = 3,14 x (0,35)2 = 0,2826 cm2 = 0,385 cm2
  • 9. PEMBAHASAN VII. Dalam praktikum “Penggunaan Mikroskop” ini menunjukkan tujuannya adalah mengamati potongan huruf “d” atau “b” dan menentukan luas bidang pandang mikroskop dengan potongan huruf “d” atau “b”. Dari hasil pengamatan diatas ternyata letak bayangan diperbesar, maya dan terbalik. Karena lensa obyektif akan membentuk bayangan maya, selanjutnya bayangan maya tersebut diperbesar oleh lensa okuler menghasilkan bayangan maya yang terlihat oleh mata. Jadi, bayangan yang terbentuk oleh mikroskop adalah maya, diperbesar dan terbalik. Adapun hasil dari letak bayangan terbalik yang dipengaruhi oleh lensa obyektif dan lensa okuler yaitu pada percobaan huruf “b”, bayangan huruf “b” akan menjadi huruf ”q” dan pada percobaan huruf “d”, bayangan huruf “d” akan terbalik menjadi huruf “p”. Kemudian menentukan luas bidang pandang mikroskop dengan mengukur batas kanan dan batas kiri, batas atas dan batas bawah yang terlebih dahulu harus mencari diameter dengan menselisihkan batas kanan dan batas kiri atau batas atas dan batas bawah. Setelah didapatkan kemudian menghitung luasnya dengan rumus : L = πr² Keterangan : L = Luas bidang pandang Π = 3,14 r = Jari – jari VIII. PENUTUP Kesimpulan 1. Mikroskop memiliki komponen-komponen dan dengan masing-masing fungsi atau cara kerja komponen tersebut. 2. Bagian-bagian dari mikroskop antaralain : lensa okuler, lensa objektif, meja preparat, diafragma, revolver, kondensor, kepala mikroskop, lengan mikroskop, kaki mikroskop, pemutar kasar, pemutar halus. 3. Terdapat beberapa jenis mikroskop yaitu mikroskop cahaya, mikroskop elektron, dan mikroskop biasa. 4. Untuk menghitung luas permukaan bayangan dapat menggunakan rumus : L = π r2 5. Bayangan yang dibentuk oleh mikroskop adalah maya, terbalik, dan diperbesar.
  • 10. Saran 1. Mahasiswa diharapkan mengenal komponen-komponen alat optik mikroskop, fungsi dan cara penggunaannya terlebih dahulu agar dalam melaksanakan praktikum tidak canggung dan berjalan dengan lancar. 2. Dalam melakukan pengamatan cara kerja mikroskop, mahasiswa diharapkan lebih teliti agar mendapatkan hasil penelitian yang benar. 3. Mahasiswa harus berhati-hati dalam menggunakan alat optik mikroskop agar tidak terjadi kerusakan alat. 4. Dalam melakukan praktikum mikroskop dengan berkelompok sebaiknya harus kompak dalam melakukan pengamatan agar setiap individu memahami pengetahuan yang didapat dari kgiatan praktikum. IX. DAFTAR PUSTAKA Campbell, Neil.A., Jane B. Reece., 2008. Biology Eight Edition. England: Pearson Education Inc. Ibrahim, muslim. 2007. Mikrobiologi: Prinsip dan Aplikasi. Surabaya: UNESA Muslim, Choirul. 2003. Biologi monokuler Sel. Bengkulu: Universitas Bengkulu Sutrisno. 1979. Fisika Dasar: Gelombang dan Optik. Bandung: Penerbit ITB Situs Internet http://sulistyaindriani.wordpress.com/2010/07/12/bagian-bagian-mikroskop-dan-fungsinya/ http://justcindyz.wordpress.com/2011/11/11/pengertian-mikroskop/