Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Laporan Penggunaan Mikroskop
1. LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI DASAR
PENGGUNAAN MIKROSKOP
Oleh :
Rohma Vikria Nita (130210103034)
Kelas :
Biologi Dasar A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2013
2. I.
JUDUL : PENGGUNAAN MIKROSKOP
II.
TUJUAN
1. Memperkenalkan komponen – komponen mikroskop dan cara penggunaannya.
2. Menentukan luas bidang pandang mikroskop.
3. Mempelajari cara menyiapkan bahan – bahan yang akan diamati di bawah
mikroskop.
III.
DASAR TEORI
Sejarah Mikroskop
Mikroskop merupakan suatu alat yang di gunakan untuk membantu kita saat meneliti
suatu benda yang sangan kecil atau halus seperti baktei, protozoa dan makhluk atau benda
kecil lainnya. Kata mikroskopik berarti sangat kecil dan tidak mudah dilihat dengan mata
telanjang. Mikroskop ditemukan oleh Antony Van Leuwenhoek , dimana sebelumnya sudah
ada Robert Hook dan Marcello Malphigi yang mengadakan penelitian melalui Lensa yang
sederhana. Lalu Antony Van Leuwenhoek mengembangkan lensa sederhana itu menjadi lebih
kompleks atau lebih sempurna agar dapat mengamati protozoa , bakteri dan berbagai makhluk
kecil lainnya. Kemudian sekitar tahun 1600 Hanz dan Z Jansen telah menemukan mikroskop
yang dikenal dengan mikroskop ganda yang lebih baik daripada mikroskop yang dibuat oleh
Antony Vaan Leuwenhoek. Mikroskop itu sendiri berasal dari dua kata bahasa yunani yaitu
mikro yang artinya adalah kecil dan dari kata scopium yang artinya adalah penglihatan.
Dalam pembentukan bayangan tersebut mikroskop menggunakan tiga macam lensa yang
berbeda fungsinya. Lensa yang paling sering berhubungan dengan mikroskop adalah lensa
okuler, lensa obyektif dan lensa kondensor. Lensa obyektif adalah lensa cembung sedangakan
lensa okuler terdiri dari lensa plankonveks yaitu lensa kolektif dan lensa mata. Dari tiga
macam lensa ini sudah dirancang khusus dengan perbesaran yang berbeda. Sistem lensa
objektif memberikan perbesaran mula-mula dan menghasilkan bayangan nyata yang
kemudian diproyeksikan ke atas lensa okuler. Bayangan nyata tadi diperbesar oleh okuler
untuk menghasilkan bayangan maya yang kita lihat.
Perkembangan Mikroskop
Mikroskop Optis
Jenis paling umum dari mikroskop dan yang pertama diciptakan adalah mikroskop
optis. Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang
memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal dari
lensa tersebut. Pada 1674 Leeuwenhok dengan menggunakan mikroskop sederhana, dia dapat
melihat mikroorganisme. Mikroorganisme terlihat dari setetes air danau yang diamati dengan
menggunakan seatu lensa gelas. Benda-benda itu disebut ‘Animalcules’ terlihat dalam
3. berbagai mbentuk ukuran dan warna. Leeuwenhoek telah membuat lebih dari 500 gambar
mikroskop. Dalam desain dasar mikroskop Leeuwenhoek, sebagian orang menganggap itu
hanyalah kaca pembesar (karena hanya terbuat dari 1 lensa saja).
Pembesaran bayangan yang dihasilkan dengan menggunakan lup yang hanya
menggunakan sebuah lensa cembung kurang maksimal dan terbatas. Untuk mendapatkan
pembesaran yang lebih besar diperlukan susunan alat optik yang lebih baik.
Macam-macam Mikroskop
1. Mikroskop Cahaya
Mikroskop yang tersusun dari 3 macam lensa, ialah lensa pengumpul cahaya
(lensa kondensor) dan 2 macam lensa cembung atau lensa pembesar yang diletakkan
di masing-masing ujung pada suatu tabung. Kedua lensa pembesar itu adalah lensa
okuler pada sisi ujung tabung yang berada didepan titik pandangmata, dan lensa
obyektif yang terletak pada ujung tabung proximal (menjauhi dari titik pandang mata).
2. Mikroskop Elektron
Mikroskop TEM (Transmission Electron Microscop), mikroskop elektron
dimana gelombang elektron ditransmisikan melalui preparat. Mekanisme garis besar
kerja mikroskop elektron transmisi amat menyerupai kerja mikroskop cahays yang
dibalik. Mikroskop TEM bertujuan untuk melihat benda irisan ultra mikro. Sehingga
isi sel terlihat secara sangat detail.
Mikroskop SEM (Scanning Elektron Microscop), mikroskop elektron yang
ditujukan untuk melihat permukaan 3 dimensi benda yang kecil (permukaan 3 dimensi
sel, atau permukaan struktur sub-seluler seperti organel dan kromosom yang diisolasi).
Cara kerja mikroskop SEM berbeda dengan mikroskop TEM yang membedakan
adalah bahwa sumber yang dipancarkan dari pistol elektron difokuskan secara intens
pada permukaan preparat dengan bantuan sistem lensa megnetik yang menyerupai
lensa kondensor pada TEM.
Daya Pisah Alat Optik
Aberasi yang terjadi pada lensa tunggal karena sinar-sinar tak paraksial dan sinar-sinar
paraksial yang berasal dari suatu sumber titik setelah dibiaskan oleh lensa tidak terkumpul
pada suatu titik. Aberasi ini memberikan suatu batas kemampuan suatu lensa sederhana jika
4. dipergunakan dalam alat optik. Akan tetapi dengan menggunakan sistem lensa, satu atau dua
aberasi dapat dihilangkan sehingga kita dapat memperoleh gambar yang baik.
IV.
ALAT DAN BAHAN
1. Alat
a. Mikroskop
b. Gelas obyek dan gelas penutup
c. Pipet tetes
2. Bahan
a. Potongan kertas yang bertuliskan huruf “d” atau “b”
V.
1.
LANGKAH KERJA
Pengamatan potongan huruf “d” atau “b”
Menyiapkan alat-alat dan bahan-bahan percobaan
Meletakkan potongan huruf “d” atau “b” pada gelas
obyek dan di tutup secara perlahan-lahan dengan gelas
penutup
Meletakkan gelas obyek pada meja preparat
Mengamati preparat dengan menggunakan perbesaran
lensa obyektif lemah
Membandingakan letak bayangan dengan letak obyek
yang diamati
Sambil memandang ke dalam okuler, menggeser preparat
dari kiri ke kanan dan dari bawah ke atas
Mencatat hasil percobaan pada lembar hasil pengamatan
5. 2. Mengukur Luas Bidang Pandang
Meletakkan potongan huruf “d” atau “b” pada gelas obyek
dan menutup perlahan-lahan dengan gelas penutup
Meletakkan gelas objek pada meja preparat
Mengamati preparat dengan menggunakan perbesaran lensa
obyektif lemah
Memperhatikan bahwa dibagian samping kiri dan di
belakang meja preparat terdapat skala yang menentukan 2
sumbu
Mengamati lewat lensa okuler dimana letak huruf “d” atau
“b” kemudian menggeser ke arah kanan sampaibatas
terakhir huruf terlihat
Menandai pada angka berapa letak titik dengan melihat
angka pada skala
Menggeser kearah kiri sampai posisi yang sama dicapai oleh
bagian kanan
Menghitung luas bidang pandang dengan menghitung
selisih antara dua titik (diameter bidang pandang) dengan
rumus
L = πr²
Mencatat hasil percobaan pada lembar hasil pengamatan
6. HASIL PENGAMATAN
VI.
1. Potongan kertas huruf “b”
q
b
Perbesaran = L.ok x L.ob
= 10 x 4 = 40 kali
Keterangan :
•
Jika preparat digeser ke kanan, bayangan bergeser ke arah kiri dan sebaliknya.
•
Jika preparat digeser ke belakang, bayangan bergeser ke depan dan
sebaaliknya.
•
Bayangan yang dihasilkan maya, terbalik dan diperbesar.
Perhitungan dari kiri ke kanan
Perhitungan dari atas ke bawah
Skala 1 : 33 mm
Skala 1 : 25 mm
Skala 2 : 29 mm
Skala 2 : 22,5 mm
d = S1 – S2
d = S1 – S2
= 33 mm – 29 mm
= 25 mm – 22,5 mm
= 4 mm
= 2,5 mm
= 0,4 cm
= 0,25 cm
r=½d
r=½d
= ½ . 0,4
= ½ . 0,25
= 0,2 cm
= 0,125 cm
L = π r2
L = π r2
= 3,14 x (0,2)2
= 3,14 x (0.125)2
= 0,1256 cm2
= 0,0490625 cm2
7.
8. 2. Potongan kertas huruf “d”
p
d
Perbesaran = L.ok x L.ob
= 10 x 4 = 40 kali
Keterangan :
•
Jika preparat digeser ke kanan, bayangan bergeser ke arah kiri dan sebaliknya.
•
Jika preparat digeser ke belakang, bayangan bergeser ke depan dan
sebaaliknya.
•
Bayangan yang dihasilkan maya, terbalik dan diperbesar.
Perhitungan dari kiri ke kanan
Perhitungan dari atas ke bawah
Skala 1 : 36 mm
Skala 1 : 17 mm
Skala 2 : 30 mm
Skala 2 : 10 mm
d = S1 – S2
d = S1 – S2
= 36 mm – 30 mm
= 17 mm – 10 mm
= 6 mm
= 7 mm
= 0.6 cm
= 0,7 cm
r=½d
r=½d
= ½ . 0,6
= ½ . 0,7
= 0,3 cm
= 0,35 cm
L = π r2
L = π r2
= 3,14 x (0,3)2
= 3,14 x (0,35)2
= 0,2826 cm2
= 0,385 cm2
9. PEMBAHASAN
VII.
Dalam praktikum “Penggunaan Mikroskop” ini menunjukkan tujuannya adalah
mengamati potongan huruf “d” atau “b” dan menentukan luas bidang pandang mikroskop
dengan potongan huruf “d” atau “b”.
Dari hasil pengamatan diatas ternyata letak bayangan diperbesar, maya dan terbalik.
Karena lensa obyektif akan membentuk bayangan maya, selanjutnya bayangan maya tersebut
diperbesar oleh lensa okuler menghasilkan bayangan maya yang terlihat oleh mata. Jadi,
bayangan yang terbentuk oleh mikroskop adalah maya, diperbesar dan terbalik.
Adapun hasil dari letak bayangan terbalik yang dipengaruhi oleh lensa obyektif dan
lensa okuler yaitu pada percobaan huruf “b”, bayangan huruf “b” akan menjadi huruf ”q” dan
pada percobaan huruf “d”, bayangan huruf “d” akan terbalik menjadi huruf “p”.
Kemudian menentukan luas bidang pandang mikroskop dengan mengukur batas kanan
dan batas kiri, batas atas dan batas bawah yang terlebih dahulu harus mencari diameter
dengan menselisihkan batas kanan dan batas kiri atau batas atas dan batas bawah. Setelah
didapatkan kemudian menghitung luasnya dengan rumus :
L = πr²
Keterangan :
L = Luas bidang pandang
Π = 3,14
r = Jari – jari
VIII.
PENUTUP
Kesimpulan
1. Mikroskop memiliki komponen-komponen dan dengan masing-masing fungsi atau
cara kerja komponen tersebut.
2. Bagian-bagian dari mikroskop antaralain : lensa okuler, lensa objektif, meja preparat,
diafragma, revolver, kondensor, kepala mikroskop, lengan mikroskop, kaki
mikroskop, pemutar kasar, pemutar halus.
3. Terdapat beberapa jenis mikroskop yaitu mikroskop cahaya, mikroskop elektron, dan
mikroskop biasa.
4. Untuk menghitung luas permukaan bayangan dapat menggunakan rumus : L = π r2
5. Bayangan yang dibentuk oleh mikroskop adalah maya, terbalik, dan diperbesar.
10. Saran
1. Mahasiswa diharapkan mengenal komponen-komponen alat optik mikroskop, fungsi
dan cara penggunaannya terlebih dahulu agar dalam melaksanakan praktikum tidak
canggung dan berjalan dengan lancar.
2. Dalam melakukan pengamatan cara kerja mikroskop, mahasiswa diharapkan lebih
teliti agar mendapatkan hasil penelitian yang benar.
3. Mahasiswa harus berhati-hati dalam menggunakan alat optik mikroskop agar tidak
terjadi kerusakan alat.
4. Dalam melakukan praktikum mikroskop dengan berkelompok sebaiknya harus
kompak dalam melakukan pengamatan agar setiap individu memahami pengetahuan
yang didapat dari kgiatan praktikum.
IX.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil.A., Jane B. Reece., 2008. Biology Eight Edition. England: Pearson Education
Inc.
Ibrahim, muslim. 2007. Mikrobiologi: Prinsip dan Aplikasi. Surabaya: UNESA
Muslim, Choirul. 2003. Biologi monokuler Sel. Bengkulu: Universitas Bengkulu
Sutrisno. 1979. Fisika Dasar: Gelombang dan Optik. Bandung: Penerbit ITB
Situs Internet
http://sulistyaindriani.wordpress.com/2010/07/12/bagian-bagian-mikroskop-dan-fungsinya/
http://justcindyz.wordpress.com/2011/11/11/pengertian-mikroskop/