Dokumen tersebut membahas mengenai investasi berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Terdapat tujuh pilar utama investasi syariah yaitu pendapatan halal, pengeluaran berdasarkan prioritas, perencanaan masa pensiun, asuransi, pengelolaan hutang, investasi, dan zakat. Dokumen ini juga menjelaskan instrumen investasi syariah seperti sukuk, reksadana syariah, dan saham-saham syariah serta aturan yang mengatur
4. 7 pilar utama yang membentuk kata
ISLAMIC yaitu:
Income (Pendapatan): membahas mengenai sumber pendapatan yang harus halal dan bagaimana
pendapatan yang ada dapat dialokasikan bagi pengeluaran saat ini maupun tabungan bagi kebutuhan
masa depan.
Spending (Pengeluaran): membahas tentang perlunya perencanaan kebutuhan dan pengeluaran dengan
skala prioritas untuk menghindari “penghamburan” uang yang tidak perlu sehingga kebutuhan saat ini
dan masa datang dapat dipenuhi.
Longevity (Kehidupan Panjang): membahas tentang perlunya perencanaan untuk persiapan kehidupan masa
pensiun dan sekaligus persiapan untuk “kehidupan” Akhirat.
Assurance (Asuransi): membahas tentang perlunya proteksi terhadap kejadian-kejadian yang tidak terduga
dan dapat mempengaruhi kemampuan finansial secara signifikan bagi keluarga. Keberadaan produk
asuransi syariah akan membantu meminimalisasi risiko.
Management of Debts (Pengelolaan Hutang): membahas tentang hutang, yang kadang tidak dapat dihindari,
olehkarenanya pengelolaanya harus hati-hati dan pemanfaatan hutang tersebut harus senantiasa
memperhatikan hukum syariah.
Investment (Investasi): membahas tentang kebutuhan masa depan dan bagaimana memenuhinya melalui
instrumen dan produk investasi syariah di pasar.
Cleansing of Wealth (Zakat): membahas tentang perlunya memenuhi kewajiban zakat, yang sebenarnya
merupakan kebutuhan manusia, sebagai bagian dari penyucian harta yang pernah diterima.
5. Investment (Investasi):
membahas tentang kebutuhan
masa depan dan bagaimana
memenuhinya melalui instrumen
dan produk investasi syariah
di pasar.
6. FATWA DSN-MUI terkait Pasar Modal Syaiah
1.No.20/DSN/MUI/IV/2001 ttng pedoman pelaksanaan investasi
untuk reksadana syariah
2.No.32/DSN/MUI/IX/2002 ttng Obligasi Syariah
3.No.33/DSN/MUI/IX/2002 yyng obligasi syariah mudharabah
4.No.40/DSN/MUI/X/2003 ttng pasar modal dan pedoman umum
penerapan Prinsip syariah dibidang pasar modal
5.No.41/DSN-MUI/2004 ttng obligasi syariah Islam
6.No.59/DSN/MUI/2007 ttng obligasi syariah mudharabah
konvensi
7.No.65/DSN/MUI/III/2008 ttng hak memesan efek terlebih
dahulu syariah (HMETD Syariah)
7. zjr
8.No.66/DSN/MUI/III/2008 ttng waran syariah
9.No.69/DSN/MUI/VI/2008 ttng surat berharga syariah Negara
10.No.70/DSN-MUI/VI/2008 ttng metode penertiban surat
•berharga syariah Negara
Zakat
•11.No.71/DSN/MUI/VI/2008 ttng sale and lease back
Anti Judi
•12.No.72/DSN/MUI/VI/2008 ttng surat berharga syariah
Anti Riba
Negara ijasah sale and lease back
13.No.80/DSN/MUI/III/2011 ttng
Implementasi Prinsip-prinsip Syariah di dalam mekanisme jual
beli saham pada bursa pasar modal
8.
9. ekonomi islam : ZJR (zAKAT anti
jUDI anti rIBA) , pengendalian aliran
yg mndtgkan hidup; z =mndorong
agar tdk ada potensi investasi yg
nganggur; j=mmastikan investasi
progresif naik ; r=hsl dr z, mmbuat %
bunga turun, investasi mningkat.
10. INSTRUMEN LAIN
– Sukuk Mudharabah
• Surat berharga yang berdasarkan akad Mudharabah dimana
keuntungan yang dibagikan kepada investor (pemegang sukuk)
adalah sesuai hasil yang didapatkan oleh emiten
– Sukuk Ijarah
• Surat berharga yang didasarkan kepada akad Ijarah dimana
investor bertindak sebagai Mujir (pemberi sewa) sedangkan emiten
adalah Mustajir (penyewa)
– Reksadana Syariah
• Reksadana yang investasinya ditempatkan pada portoflio yang
sesuai dengan syariah, seperti sukuk dan saham-saham yang di
rating menurut kriteria syariah
11.
12. PENGHIMPUNAN DANA
Posisi Bank dan Nasabah dalam Penghimpunan Dana
PRODUK NASABAH BANK
Wadiah Pemilik titipan Penerima Titipan
.........................
Mudharabah Pemilik Modal/ Dana Pengelola Dana/
(Sahibul Mal) Mudharib
Mudharabah Pemilik Modal/ Dana Mudharib/Wakil
(Sahibul Mal)
.........................
Qardh Pemberi Pinjaman
Peminjam
13. PRODUK PEMBIAYAAN
Posisi Bank dan Nasabah dalam Pembiayaan/ Penyaluran Dana
PRODUK BANK NASABAH
Murabahah Penjual Pembeli
Salam Pembeli Penjual
Istishna Pembeli Penjual
Mudharabah Pemilik Modal/ Sahibul Pengelola Dana/
Mal Mudharib
Musyarakah Mitra Mitra
14. PRODUK PEMBIAYAAN
Posisi Bank dan Nasabah dalam Pembiayaan/ Penyaluran Dana
PRODUK BANK NASABAH
Ijarah Mu’jir Musta’jir/Penyewa
Rahn Murtahin Rahin
Qardh Muqridh/Pemberi Muqtaridh/Peminjam
pinjaman
15. PRODUK PEMBIAYAAN
PRODUK BANK NASABAH
Kafalah Penjamin/ Kafil Yang dijamin/ Makful
Wakalah Wakil Yang Mewakilkan
Hiwalah Penerima pemindahan/ Yang memindahkan
Muhal piutang/hutang (Muhil)
Rahn Penerima Gadai Penggadai
Sarf Penjual Valas Pembeli
15
16.
17.
18. DASAR DIPERBOLEHKANYA SAHAM
1.Standart AAOIFI (Accounting) and Auditing Organization for Islamic
Financial Institution )no.21
2.Diperbolehkan mengeluarkan saham yang tujuan pendirianya tidak
bertentangan dnegan syariah Akad-Nya adalah Syirah Al- Musahamah
II.Fatwa DSN-MUI No.40 tahun 2003 (psal 4 ayat 3
Core Bussiness yang tidak sesuai syariah
(Fatwa DSN No.20/DSN-MUI/IV/2001,psl 8)
a.Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan
yang dilarang
b.Usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi)termasuk perbankan dan
suransi konvensional.
c.Usaha yang memproduksi mendistribusi serta memperdagangkan
makanan dan minuman haram
d. Usaha yang memproduksi mendistribusi dan/atau jasa yang merusak
moral dan bersifat mudarat
19. Daftar Efek Syariah (DES) Logam Mulia
Update DAFTAR SYARIAH Per Dinar
14 April TAHUN 2010 Surat berharga lain
*11 Seri Sukuk Negara (SBSN) UnitLink
*29 SUKUK (Obligasi Valas
Syariah)Korporasi Property
*49 unit penyertaan reksa
dana syariah dll
*201saham emitten dan
Perusahaan Publik