10. OVULASI
• OVULASI merupakan hasil kerjasama antara
sentral (hipotalamus, hipofisis), umpan balik yang
baku dan perifer (ovarium)
• Siklus haid yang teratur merupakan petanda klinis
terjadinya ovulasi
• Gangguan: pada 20-40% wanita dg infertilitas
– Oligoovulasi : ovulasi setiap 35-180 hari
– Anovulasi : tidak ovulasi selama ≥ 6 bulan berturut2
11.
12. Klasifikasi WHO
Gangguan Ovulasi
1. Sentral
– Hipogonadotropin; hipogonadism
– Gx Klinik: amenore
1. Mekanisme umpan balik
– Sekresi gonadotropin kacau,foikel tumbuh tp berhnti di tengah jalan
– Normogonadotropin;normoestrogenic; unopposed estrogen
– Gx Klinik : PUD, oligomenorea, amenorea
1. Ovarium
– Ovarium no respn hipergonadotropin;hipogonadism
– Klinis : amenorea
1. Hiperprolaktinemia
– Prolaktin tinggi hambat sekresi GnRH
– Klinis : amenorea
13. Pengobatan dengan Pemicu Ovulasi
• Bukanlah suatu pil penyubur yg diberikan
tanpa indikasi
• Pengobatan harus sesuai penyebabnya
• Sediaan pemicu ovulasi:
– Gonadotropin (hMG, hCG)
– Antiestrogen (klomifen sitrat, tamoksifen)
– Gonadotropin Releasing Hormon (Hn-RH)
14. 1. Gonadotropin (hMG,
Menotropin & FSH, Urofolitropin)
• hMG : campuran FSH dan LH manusia diekstraksi
dari wanita postmenopause
• Menotropin, Urofolitropin : gonadotropin sintetis
yang sudah distandarisasi kadar FSH dan LH nya
• Digunakan : Keadaan Infertilitas menstimulasi
perkembangan folikel pada wanita dan
spermatogenesis pada laki-laki
15. Farmakokinetik dan
Farmakodinamik
• FK:
– Pemberian 7-12 hari : dimaksudkan meniru fase
folikular dari siklus ovarium
– Kadar FSH akan naik perlahan mjd 2x, kadar LH
meningkat 1,5 x
• FD
– hMG akan memicu Pertumbuhan dan
pematangan folikel ovarium hingga saat akan
terjadi ovulasi
– hCG : untuk memicu pelepasan ovum
16. Gonadotropin korion Manusia
(hCG)
• Yaitu : hormon yg dihasilkan oleh plasenta manusia
dan diekskresikan ke dalam urine diekstraksi dan
dimurnikan
• Fungsi hCG : merangsang korpus luteum untuk
menghasilkan progesteron dan mempertahankan
plasenta
• Struktur nya mirip LH digunakan sebagai Tx
defisiensi LH pada wanita maupun pria
• Penggunaan Tx: dikombinasi dg menotropin untuk
menginduksi ovulasi
17. FK DAN FD
• FK
– Diabsorbsi dengan baik setelah pemberian i.m
– T ½ : 8 jam
• FD:
– Merangsang produksi hormon steroid Gonad , yaitu :
pada wanita akan merangsang sel interstitial dan korpus
luteum menghasilkan progesteron, pada laki-laki :
merangsang sel leydig mengahsilkan testosterona
– dapat diberikan untuk meniru siklus LH dan
menimbulkan ovulasi
18. Indikasi
• Pasien kelompok I WHO yaitu : FSH dan LH
rendah, PRL normal
• Atau
• Kelompok WHO II : (FSH,LH,PRL,E Normal)
tetapi gagal dipicu dengan klomifen sitrat
19. Skema pengobatan
• hMG
– Dosis awal : 75-150 IU FSH/LH per hari dimulai Hari ke 5-Hari ke 9
siklus haid bila dijumpai pertumbuhan folikel dosis naik lagi 75 IU
– Dosis dapat ditingkatkan sampai pertumbuhan folikel optimal
sampai 450 IU
– Bila tetap : Tx dihentikan cari penyebb lain
• hCG
– Hanya diberikan jika sudah ada perkembangan folikl monitor dg
USG
– hCG diberikan jika ukuran folikel 17-18 mm
– Tanpa USG hCG diberikan pada hari ke 13 dan ke 15 setelah
pemberian hMG
– Dosis tunggal 10.000 IU
20. Toksisitas dan Kontraindikasi
• Rangsangan yang berlebihan dengan hMG
pembesaran ovarium tanpa komplikasi (20%)
• Dapat terjadi komplikasi (0,5-4%) sindrom
hiperstimulasi : pembesaran ovarium, asites,
hidrotorak, hipovolemia sampai syok
• Kehamilan ganda
• Peningkatan terjadi abortus
• Hanya boleh diberikan oleh dokter / Sp.OG yang
berpengalaman menangani infertilitas
21. GnRH dan analognya
Mekanisme kerja : akan memicu pengeluaran gonadotropin
(FSH dan LH) di hipofisis anterior merangsang ovarium
shg terjadi perkembangan folikel ovulasi
Indikasi : kelainan sentral (kelompok I) di hipotalamus
tidak ada Gn RH
Persyaratan : hipofisis harus cukup menyediakan
Gonadotropin
Half-life:
GnRH - 5 to 7 minutes
22. GnRH: Clinical uses
Stimulation of LH (FSH) release
¨ i.v. or subcutaneous pulsatile administration of
gonadorelin via infusion pump
¨ Dose and schedule adjusted empirically for each
patient
Usually 1 to 10 μg/pulse at intervals of 60 to 120 minutes
¨ For induction of ovulation Þ single dominant
follicle
Also used for cryptorchidism, hypogonadism, and
delayed puberty
23. GnRH: Adverse effects
Long acting agonists induce symptoms of
hypogonadism, including detrimental effects on
bone mineralization and lipids
24.
25. PROLAKTIN
• Suatu hormon yg Dihasilkan oleh
Hipofisis anterior laktasi
• Untuk preparat Prolaktin tidak tersedia,
tetapi yang sering digunakan adalah
preparat BROMOKRIPTIN (suatu agonis
dopamin) untuk menghambat kerja
hormon prolaktin
26. BROMOKRIPTIN
• BUKAN HORMON , tapi kerjanya adalah menghambat
hormon prolaktin
• Mekanisme kerja : menurunkan sekresi prolaktin mirip
dengan dopamin
• Penggunaan : pada kondisi Hiperprolaktinemia:
– Laktasi fisiologis: menekan prolaktin setelah partus atau
abortus untuk mencegah pembengkakan payudara jika
pemberian ASI tidak diinginkan
– Adenoma yg mensekresi prolaktin
– Amenore-galaktorea
27. • Bromokriptin : t ½ adalah 3 jam diberika pada dosis
terbagi bersama makanan
• Dosis yang digunakan : 2,5-7,5 mg per hari
• E/S :
– Dosis sampai 10 mg/ hari : mual, nyeri kepala ,
hipotensi
– Hati-hati pada wanita hamil : belum ada data
keamanan