BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BUKU_PROFESI_KEPENDIDIKAN.pdf
1.
2. PROFESI KEPENDIDIKAN
Oleh:
Dr. Drs. Achmad Noor Fatirul, ST., M.Pd.
Adi Buana University Press
UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA
Jl. Ngagel Dadi III-B/37 Surabaya. 60245
Telp./Fax. (031) 5042804
E-mail: unipasby@gmail.com
3. PROFESI KEPENDIDIKAN
Penulis : Dr. Drs. Achmad Noor Fatirul, ST., M.Pd.
Editor : Prof. Dr. H. Iskandar Wiryokusumo, M.Sc.
Disain Sampul : Book Cover
Layout : Dr. Drs. Achmad Noor Fatirul, ST., M.Pd.
Diterbitkan oleh:
Adi Buana University Press
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Jl. Ngagel Dadi III-B/37 Surabaya
Telp./Fax.: 031-5042804
Website : www.unipasby.ac.id
E-mail : unipasby@gmail.com
ISBN: 978-602-5793-81-3
Adi Buana University Press
UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA
Jl. Ngagel Dadi III-B/37 Surabaya. 60245
Telp./Fax. (031) 5042804
E-mail: unipasby@gmail.com
4. Kata Sambutan-Editor
Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-
tingginya kepada penulis yang telah dapat menyelesaikan
buku ini dan sebagai editor buku ini dapat dikatakan
layak untuk pelajaran agar pembaca dapat memahami
tentang Profesi Kepen didikan. Sebagai editor, saya
menyatakan bahwa buku ini sangat layak untuk diterbitkan dan dipakai
sebagai bahan ajar di lingkungan Perguruan Tinggi.
Buku ini diharapkan dapat memberi wawasan kepada pembelajar dan
pebelajar tentang Profesi Kependidikan dalam dunia pendidikan. Buku ini
juga disusun untuk kepentingan bahan ajar di Universitas PGRI Adi Buana
Surabaya sebagai bahan perkuliahan. Buku merupakan hasil karya original
penulis sebagai ahli dalam bidang teknologi pembelajaran..
Kami berharap, pembaca khususnya para pendidik dan calon pendidik,
buku ini dapat dijadikan pijakan untuk mengembangkan di bidang
keprofesiannya. Akhirnya saya ucapkan terima kasih pada penulis, para
pembaca buku ini, semoga kedepan dapat bermunculan buku-buku lainnya
untuk merperkaya ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.
Surabaya, Agustus 2012
Prof. Dr. H. Iskandar Wiryokusumo, M.Sc.
5. Kata Pengantar
Rasa syukur yang tak terhingga kepada Allah SWT, buku ini dapat saya
selesaikan sesuai dengan rencana. Buku yang saya beri judul Profesi
Kependidikan ini ditulis untuk dipergunakan sebagai bahan ajar di perguruan
tinggi dan sekolah. Buku ini memuat bagaimana mengembangkan profesi
kependidikan di abad 21 di era industry 4.0.
Sebagai tambahan dalam buku ini, penulis menggunakan yang tidak
banyak dikenal oleh pembaca yaitu penulis menggunakan sebutan
Guru/Dosen dengan kata Pembelajar, dan Siswa/Peserta Didik/Mahasiswa
menggunakan sebutan dengan kata Pebelajar.
Penulis sadar, bahwa dalam penyusunan buku ini masih banyak
kekurang sempurnaan dalam penulisan. Oleh karena itu saran atau masukan
untuk penyempurnaan buku ini saya harapkan demi perbaikan dan
kesempurnaan buku ini. Saran dan masukan dapat disalurkan pada e-mail
saya: anfatirul@gmail.com.
Akhirnya disampaikan banyak terima kasih atas partisipasi dalam
membaca buku ini. Semoga buku ini dapat menuntun para pembelajar dan
pebelajar dalam mengembangkan profesi kependidikan di era industry 4.0.
Surabaya, Agustus 2012
Penulis.
6. DAFTAR ISI
Kata Pengantar- Editor…………………………………………………………………….. i
Prakata …………………………………………………………………………………………… ii
Daftar Isi ………………………………………………………................................................ iii
Daftar Gambar ………………………………………………………………………………… v
BAB. 1
PROFESI KEPENDIDIKAN
Tujuan Kompetensi …………………………………………………………………... 1
A. Konsep Profesi Kependidikan …………………………...................…………... 2
B. Karakteristik Profesi ………………………………………………………………... 5
C. Ciri-ciri dan Syarat-syarat Profesi ……………………………………………... 6
D. Kode Etik Profesi Keguruan ………………………………………….…………... 15
E. Butir-butir Kode Etik ………………………………………………………………... 17
F. Sanksi Pelanggaran Kode Etik …………………………………………………... 18
G. Organisasi Profesi Keguruan ………………………………………………….... 18
Rangkuman ……………………………………………………………………………... 21
Tugas ………………………………………………………………………….…………... 23
Pedoman Penilaian (Rubrik Penilaian)…………………………..………….. 24
BAB. 2
ETIKA PROFESI
Tujuan Kompetensi ……………………………………………………..…………... 25
A. Konsep Etika Profesi …………………………………….......................…………... 26
B. Fungsi Etika Profesi ……………………………………………………..…………... 28
C. Tujuan Etika Profesi ………………………………………………………………... 28
D. Prinsip Dasar Etika Profesi …………………………………………..…………... 28
Rangkuman ……………………………………………………………………………... 30
Tugas ………………………………………………………………………….…………... 31
Pedoman Penilaian (Rubrik Penilaian)………………………….…………... 32
BAB. 3
PERAN DAN TUGAS PEMBELAJAR
Tujuan Kompetensi …………………………………………………….…………... 33
A. Konsep Pembelajar …………………………………….........................…………... 34
B. Peran Pembelajar ………………………………………………………..…………... 35
C. Tugas Pembelajar ………………………………………………………...…………... 37
D. Perbedaan Mendidik, Membimbing, Mengajar, dan Melatih ………... 43
Rangkuman ……………………………………………………………………………... 45
7. Tugas ………………………………………………………………………….…………... 46
Pedoman Penilaian (Rubrik Penilaian)………………………….. …………. 47
BAB. 4
KOMPETENSI PEMBELAJAR
Tujuan Kompetensi ……………………………………………………..…………... 48
A. Konsep Kompetensi …………………………………………………….…………... 49
B. Kriteria Pembelajar Profesional ………………………………………………... 50
C. Kompetensi Pembelajar………………………...................................…………... 53
Rangkuman ……………………………………………………………………………... 70
Tugas ………………………………………………………………………….…………... 71
Pedoman Penilaian (Rubrik Penilaian)…………………………..………….. 72
BAB. 5
KOMPETENSI PEBELAJAR DI ABAD 21
Tujuan Kompetensi ……………………………………………………………...... 73
A. Pendidikan dan Pembelajaran di Abad 21 ………………....................... 74
B. Kacakapan Abad 21 ………………................................................................... 79
C. Strategi Pembelajaran Abad 21 …………………………............................. 80
D. Kompetensi Pembelajar dan Pebelajar di Era Industri 4.0 ………. 85
Rangkuman …………………………………………….......................................... 95
Tugas …………………………………………………………………………………… 96
Pedoman Penilaian (Rubrik Penilaian)…………………………………… 97
DAFTAR RUJUKAN ………………………………………………………………………… 98
BIO DATA ………………………………………………………………………...................... 104
9. BAB. 1
PROFESI KEPENDIDIKAN
Tujuan Kompetensi:
1. Setelah mempelajari Bab. 1, pebelajar mampu mendeskripkan konsep
profesi kependidikan dengan tepat dan benar
2. Setelah mempelajari Bab. 1, pebelajar mampu menjabarkan syarat-syarat
profesi dalam kependidikan dengan benar
3. Setelah mempelajari Bab. 1, pebelajar mampu medeskripsikan kode etik
guru dengan tepat dan benar
4. Setelah mempelajari Bab. 1, pebelajar mampu mengidentifikasi organisasi
keguruan dengan benar
10. Rangkuman
Profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan seseorang dalam bidang
tertentu yang ditekuninya sebagai spesialisasi pekerjaannya untuk
mendapat karya yang dapat membantu orang lain. Profesi memiliki beberapa
karakteritik yang perlu dipenuhi antara lain Keterampilan yang berdasarkan
pada pengetahuan teoritis, memiliki badan organisasi (Asosiasi professional),
Pendidikan yang ekstensif, Ujian kompetensi, Institusional, lesensi, otonomi
kerja, dank ode etik.
Disamping karakteristik profesi kependidikan harus memenuhi ciri-ciri
seperti Selalu punya energi untuk pebelajarnya, Memiliki tujuan jelas untuk
Pelajaran, Memiliki keterampilan mendisiplinkan yang efektif, Memiliki
keterampilan manajemen kelas yang baik, Dapat berkomunikasi dengan baik
dengan orang tua, Memiliki harapan yang tinggi pada pebelajar, Pengetahuan
tentang Kurikulum, Pengetahuan tentang subyek yang diajarkan, Selalu
memberikan yang terbaik untuk anak-anak dan proses pengajaran, Punya
hubungan yang berkualitas dengan pebelajar.
Kode etik suatu profesi adalah norma-norma yang harus diindahkan oleh
setiap anggota profesi di dalam melaksanakan tugas profesinya dan dalam
kehidupan di masyarakat. Fungsi Kode Etik Pembelajar Indonesia adalah
sebagai landasan moral dan pedoman tingkah laku setiap pembelajar warga
PGRI dalam menunaikan tugas pengabdiannya sebagai pembelajar, baik
pembelajar di dalam maupun di luar sekolah serta dalam kehidupan sehari-
hari di masyarakat. Berkaitan dengan ini, pelanggar kode etik akan ditindak
dan dinilai oleh suatu dewan kehormatan atau komisi yang dibentuk khusus
untuk itu. Karena tujuannya adalah mencegah terjadinya perilaku yang tidak
etis, seringkali kode etik juga berisikan ketentuan-ketentuan profesional,
seperti kewajiban melapor jika ketahuan teman sejawat melanggar kode
etik.
Organisasi profesi merupakan suatu wadah tempat para anggota
professional tersebut menggabungkan diri dan mendapat perlindungan bagi
pembelajar di Indonesia. Jenis Organisasi dalam keguruan merupakam
organisasi yang telah diakui oleh pemerintah, beberapa organisasi tersebut
dapat bermunculan untuk memenuhi kebutuhan profesi itu tersebut secara
khusus.
11. Tugas
Jabatan pembelajar adalah sebuah profesi yang perlu diakui dan
dihargai oleh semua orang. Namun jabatan ini sering disalah fungsikan yang
menyebutkan bahwa beberapa jabatan dimasukkan dengan katagori
profesi.
Banyak contoh jabatan profesi disandang oleh beberapa jabatan. Dokter,
tukang, insinyur, dan lain sebagainya sampai pada profesi seorang
pembelajar (Guru atau Dosen). Pengamatan saudara akan pasti memahami
bagaimana jabatan profesi tersebut disandang. Menurut saudara dari
pengamatan saudara bagaimana jabatan tersebut dipergunakan kaitannya
dengan pendidikan. Banyak pola dan tingkah laku seorang pembelajar yang
tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya seperti memberikan hukuman
kepada pebelajar dengan tidak melihat latar belakang pebelajar itu sendiri.
Kejadian ini selalu terjadi dilapangan saai pembelajar mengajar.
Berilah ulasan saudara bagaimana jabatan profesi dalam kependidikan
seharusnya dilakukan ditinjau dari karakteristik, ciri-ciri, kode etik dan
organisasi yang diikutinya.
Jawaban yang saudara untuk menjawab pertanyaan ini adalah hasil dari
pemikiran saudara sendiri dari hasil investigasi saudara dalam mencari
rujukan baik dari buku atau internet. Sertakan daftar rujukan atau daftar
pustaka yang saudara ambil dalam menjawab pertanyaan ini.
12. Pedoman Penilaian (Rubrik Penilaian):
A Jabatan profesi dideskripsikan dengan gamblang dengan menyertakan
karakteristik dan ciri serta organisasi profesi yang harus ada dengan
pemikiran sendiri dengan sangat baik.
B Jabatan profesi dideskripsikan dengan gamblang dengan menyertakan
karakteristik dan ciri serta organisasi profesi yang harus ada dengan
pemikiran sendiri dengan cukup baik.
C Jabatan profesi dideskripsikan dengan cukup dengan menyertakan
karakteristik dan ciri serta organisasi profesi yang harus ada dengan
pemikiran sendiri dengan cukup baik.
D Jabatan profesi dideskripsikan dengan tidak gamblang dengan
menyertakan karakteristik dan ciri serta organisasi profesi yang harus
ada dengan pemikiran sendiri dengan tidak baik.
E Jabatan profesi dideskripsikan salah dan tidak menunjukkan
karakteristik dan ciri serta organisasi profesi.
13. BAB. 2
ETIKA PROFESI
Tujuan Kompetensi:
1. Setelah mempelajari Bab. 2, pebelajar mampu mendeskripkan konsep
etika profesi dengan tepat dan benar
2. Setelah mempelajari Bab. 2, pebelajar mampu menjabarkan fungsi dan
tujuan etika profesi dengan tepat dan benar
3. Setelah mempelajari Bab. 2, pebelajar mampu mendeskripsikan prinsip
dasar etika profesi dengan benar
14. Rangkuman
Etika Profesi (professional ethics) merupakan sikap hidup berupa
keadilan untuk dapat/bisa memberikan suatu pelayanan professional
terhadap masyarakat itu dengan penuh ketertiban serta juga keahlian yakni
sebagai pelayanan dalam rangka melakukan tugas yang merupakan
kewajiban terhadap masyarakat.
Etika profesi merupakan suatu sikap hidup, yang mana berupa
kesediaan untuk dapat memberikan pelayanan profesional terhadap
masyarakat dengan keterlibatan penuh serta juga keahlian ialah sebagai
pelayanan didalam rangka melaksanakan tugas. Tujuan kode etik profesi
diantaranya adalah Untuk menjunjung tinggi martabat suatu profesi, Untuk
menjaga serta jug amengelola kesejahteraan anggota profesi, Untuk dapat
meningkatkan pengabdian para anggota profesi, Untuk membantu
meningkatkan mutu profesi, Untuk meningkatkan pelayanan profesi itu di
atas keuntungan pribadi, Untuk menentukan standar baku bagi profesi,
Untuk meningkatkan kualitas organisasi menjadi lebih profesional dan juga
terjalin dengan erat.
15. Tugas
Dalam Jabatan pembelajar sangat erat terkait dengan etika jabatan dan
profesi dalam pendidikan pembelajar. Dalam etika profesi perlu dilakukan
dalam pengeterapannya dalam proses pembelajaran. Dalam etika profesi
terdapat hak dan kewajiban yang harus ditaati oleh pembelajar. Seperti telah
dilihat banyak sekali peristiwa-peristiwa dalam pendidikan dan
pembelajaran kita, pebelajar dipasung daya pikirnya sampai pada hukuman
yang diberikan secara tidak wajar seperti pemukulan pada pebelajar karena
kesalahan pebelajar. Dari peristiwa tersebut apa yang saudara akan lakukan
dan hukuman apa yang harus diberikan kepada pembelajar yang
melkakukan kesalahan terkait dengan etika profesi. Disamping etika profesi
yang telah ditetapkan, etika profesi seperti apa yang perlu saudara
tambahkan agar tugas pembelajar dapat berfungsi secara professional.
Jawaban yang saudara untuk menjawab pertanyaan ini adalah hasil dari
pemikiran saudara sendiri dari hasil investigasi saudara dalam mencari
rujukan baik dari buku atau internet. Sertakan daftar rujukan atau daftar
pustaka yang saudara ambil dalam menjawab pertanyaan ini.
16. Pedoman Penilaian (Rubrik Penilaian):
A Pemberian contoh etika profesi dalam pelaksanaan pembelajaran jelas
dan ide pribadi tentang etika profesi yang perlu ditambahkan masuk
akal.
B Pemberian contoh etika profesi dalam pelaksanaan pembelajaran
cukup jelas dan ide pribadi tentang etika profesi yang perlu
ditambahkan cukup masuk akal.
C Pemberian contoh etika profesi dalam pelaksanaan pembelajaran
tidak cukup jelas dan ide pribadi tentang etika profesi yang perlu
ditambahkan cukup masuk akal.
D Pemberian contoh etika profesi dalam pelaksanaan pembelajaran
tidak jelas dan ide pribadi tentang etika profesi yang perlu
ditambahkan tidak masuk akal.
E Pemberian contoh etika profesi dalam pelaksanaan pembelajaran
menyimpang dan ide pribadi tentang etika profesi yang perlu
ditambahkan menyimpang.
17. BAB. 3
PERAN DAN TUGAS PEMBELAJAR
Tujuan Kompetensi:
1. Setelah mempelajari Bab. 3, pebelajar mampu mendeskripkan konsep
pembelajar dengan tepat dan benar
2. Setelah mempelajari Bab. 3, pebelajar mampu mendeskripsikan peran dan
tugas pembelajar dengan benar.
3. Setelah mempelajari Bab. 3, pebelajar mampu membedakan antara
mendidik, membimbing, mengajar dan melatih dengan benar.
18. Rangkuman
Di era teknologi yang maju sekarang pembelajar bukan satu-satunya
tempat bertanya bagi masyarakat. Pendidikan masyarakat mungkin lebih
tinggi dari pembelajar dan karena status pembelajar dianggap kalah gengsi
dari jabatan lainnya yang mempunyai pendapatan yang lebih baik.
Tugas pembelajar sebagai seorang pendidik yang memahami fungsi dan
tugasnya, pembelajar khususnya ia dibekali dengan berbagai ilmu keguruan
sebagai dasar, disertai pula dengan seperangkat latihan keterampilan
keguruan dan pada kondisi itu pula ia belajar memersosialisasikan sikap
keguruan yang diperlukannya. Tugas utama pembelajar adalah mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah serta tugas tambahan yang
relevan dengan fungsi sekolah/ madrasah.
19. Tugas
Dalam proises pembelajaran, seorang pembelajar dapat berfungsi
sebagai seorang pengajar yang professional. Dalam menjalankan tugasnya
seorang pembelajar tentunya memiliki peran dan tugas dalam
melaksanakan proses pembelajaran juga secara professional. Seperti
sebutan yang tidak asing lagi bagi kita semua yaitu Pembelajar adalah Umar
Bakri. Sebenarnya sangat menyakitkan bagi kita semua, disamping memiliki
arti bahwa umar bakri memiliki pembayaran yang minim sehingga disebut
pahlawan tanpa tanda jasa juga pekerjaan dan tugas yang tidak sedikit
sehingga sangat menyita waktu pembelajar dalam kemauannya
meningkatkan dirinya dalam memahami ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kenyataan ini seakan tidak mendapatkan yang serius dari pemerintas untuk
memperbaikan fasilitas pembelajar dengan wajar.
Apa pendapat atau pandangan yang harus saudara utarakan sebagai
pembelajar yang tertindas. Harapan-harapan apakah yang saudara inginkan
dengan tugas dan pembelajar yang harus pemerintah lakukan.
Jawaban yang saudara untuk menjawab pertanyaan ini adalah hasil dari
pemikiran saudara sendiri dari hasil investigasi saudara dalam mencari
rujukan baik dari buku atau internet. Sertakan daftar rujukan atau daftar
pustaka yang saudara ambil dalam menjawab pertanyaan ini.
20. Pedoman Penilaian (Rubrik Penilaian):
A Pendapat tentang jabatan profesi jelas dan masuk akal, dan ide
anjuran kepada pemerintah memiliki kesinambungan dengan tugas
keprofesian.
B Pendapat tentang jabatan profesi cukup jelas dan masuk akal, dan ide
anjuran kepada pemerintah cukup memiliki kesinambungan dengan
tugas keprofesian.
C Pendapat tentang jabatan profesi cukup jelas dan cukup masuk akal,
dan ide anjuran kepada pemerintah cukup memiliki kesinambungan
dengan tugas keprofesian.
D Pendapat tentang jabatan profesi tidak jelas dan tidak masuk akal, dan
ide anjuran kepada pemerintah tidak memiliki kesinambungan dengan
tugas keprofesian.
E Pendapat tentang jabatan profesi menyimpang, dan ide anjuran
kepada pemerintah menyimpang.
21. BAB. 4
KOMPETENSI PEMBELAJAR
Tujuan Kompetensi:
1. Setelah mempelajari Bab. 4, pebelajar mampu mendeskripkan konsep
kompetensi dengan tepat dan benar
2. Setelah mempelajari Bab. 4, pebelajar mampu menjabarkan kreteria
pembelajar yang professional dengan tepat dan benar
3. Setelah mempelajari Bab. 4, pebelajar mampu mengidentifikasi
kompetensi pembelajar yang harus dimiliki oleh seorang pembelajar
dengan tepat dan benar
22. Rangkuman
Kompetensi pembelajar adalah kombinasi dari kemampuan personal,
penguasaan ilmu, teknologi, sosial dan spiritualnya yang secara formal
membentuk kompetensi dasar profesi pembelajar, yang meliputi penguasaan
materi, memahami pebelajar, dan pengembangan kepribadian serta
keprofesionalismeannya. Kompetensi pembelajar yang harus dimiliki adalah
antara lain kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
sosial, dan kompetensi professional. Kemampuan tersebut mau tidak mau
harus melekat pada diri pembelajar secara professional. Guru harus dapat
mempertanggung jawabkan tugasnya kepada pebelajar untuk menjadi
manusia yang berpretasi.
Kompetensi ini tidak banyak dimiliki oleh pembelajar di seluruh
Indonesia secara menyeluruh. Ada pembelajaran yang hanya memiliki salah
satu kompetensi yang harus dikuasai oleh pembelajar. Padahal untuk
menjadi pembelajar yang professional seharusnya pembelajar dapat
memiliki kompetensi tersebut secara keseluruhan dengan baik.
23. Tugas
Kompetensi pembelajar dalam proses pembelajar harus dimiliki oleh
semua pembelajar yang mengajar. Kemampuan atau kompetensi tersebut
harus dikuasai secara mendalam oleh setiap pembelajar untuk menjalani
fungsinya dalam tugas-tugas mengajarnya. Apa yang terjadi bila seorang
pembelajar tidak menguasai kompetensi tersebut dengan baik. Mari kita
simak pengalaman ini:
Tidak semua pembelajari memahami tentang penguasaan kompetensi
ini. Ia hanya memiliki kemampuan penguasaan bidang studi atau mata
kuliah tertentu saja yang disampaikan pada pebelajar. Penguasaan tersebut
juga tidak cukup untuk menyampaikan materi kepada pebelajar.
Kemampuan tersebut banyak kita dapati yang hanya mengandalkan
penguasaan ilmu pengetahuannya. Yang terjadi adalah kesemerawutan
dalam mengajar sehingga prestasi pebelajar dengan mendatar (penguasaan
ilmu begitu-begitu saja atau standar). Tidak ada prestasi yang menonjol
pada diri pebelajar. Mengajar tanpa metode atau strategi tertentu tidak
dikuasai serta pemberian dan seting dlam pengelolaan mengajar tidak
diatur sebagaimana mestinya dengan baik.
Coba anda amati pengalaman anda selama ini dalam menerima materi
dari seorang pembelajar sebelumnya. Ceritakan dan bagaimana pembelajar
dalam mengajar saudara. Dan bagaimana tentang pengeterapan 4
kompetensi pembelajaran yang harus dikuasai, berilah ulasan tiap
kompetensi dalam pelaksanaan proses pembelajaran sesuai dengan mata
ajar yang anda kuasai. Kemampuan apakah yang harus dimiliki tiap
kompetensi dalam mengajar.
Jawaban yang saudara untuk menjawab pertanyaan ini adalah hasil dari
pemikiran saudara sendiri dari hasil investigasi saudara dalam mencari
rujukan baik dari buku atau internet. Sertakan daftar rujukan atau daftar
pustaka yang saudara ambil dalam menjawab pertanyaan ini.
24. Pedoman Penilaian (Rubrik Penilaian):
A Penjelasan pengalaman sangat wajar dan contoh pengeterapan tiap
kompetensi jelas dan masuk akal.
B Penjelasan pengalaman cukup wajar dan contoh pengeterapan tiap
kompetensi cukup jelas dan cukup masuk akal.
C Penjelasan pengalaman tidak wajar dan contoh pengeterapan tiap
kompetensi cukup jelas dan cukup masuk akal.
D Penjelasan pengalaman tidak wajar dan contoh pengeterapan tiap
kompetensi tidak jelas dan tidak masuk akal.
E Penjelasan pengalaman menyimpang dan contoh pengeterapan tiap
kompetensi menyimpang.
25. BAB. 5
KOMPETENSI PEMBELAJAR DI ABAD 21
Tujuan Kompetensi:
1. Setelah mempelajari Bab. 5, pebelajar mampu mendeskripkan
poendidikan dan pembelajaran di abad 21 dengan tepat dan benar
2. Setelah mempelajari Bab. 5, pebelajar mampu mendeskripsikan strategi
pembelajaran apakah yang harus diterapkan di abad 21 dengan tepat dan
benar
3. Setelah mempelajari Bab. 5, pebelajar mampu mendeskripsikan
kompetensi apa sajakah yang harus dimiliki oleh pembelajar dan
pembelajar di era industry 4,0 dengan tepat dan benar
26. Rangkuman
Perkembangan dunia abad 21 ditandai dengan pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi dalam segala segi kehidupan. Teknologi
menghubungkan dunia yang melampaui sekat-sekat geografis sehingga
dunia menjadi tanpa batas. Banyak tuntutan yang harus dipenuhi untuk
proses pembelajaran di abad 21, dituntut pembelajar lebih kreatif dalam
memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan. Meskipun
dalam prakteknya harus diingat bahwa tidak ada model pembelajaran yang
paling tepat untuk segala situasi dan kondisi.
Paradigma pembelajaran abad 21 menekankan kepada kemampuan
pebelajar untuk berpikir kritis, mampu menghubungkan ilmu dengan dunia
nyata, menguasai teknologi informasi komunikasi, dan berkolaborasi.
Pencapaian ketrampilan tersebut dapat dicapai dengan penerapan metode
pembelajaran yang sesuai dari sisi penguasaan materi dan ketrampilan.
Dengan tuntutan inilah maka penguasaan teknologi informasi komunikasi
menjadi hal yang harus dilakukan oleh semua pembelajar pada semua mata
pelajaran. Penguasaan TIK yang terjadi bukan dalam tataran pengetahuan,
namun praktik pemanfaatnyanya. Metode pembelajaran yang dapat
mengakomodir hal ini terkait dengan pemanfaatan sumber belajar yang
variatif.
Kecakapan-kecakapan yang harus dimiliki diantaranya adalah
kecakapan memecahkan masalah (problem solving), berpikir kritis (critical
thinking), kolaborasi, dan kecakapan berkomunikasi. Semua kecakapan ini
bisa dimiliki oleh pebelajar apabila pembelajar mampu mengembangkan
rencana pembelajaran yang berisi kegiatan-kegiatan yang menantang
pebelajar untuk berpikir kritis dalam memecahkan masalah.
27. Tugas
Dalam menghadapi kemajuan teknologi dan informasi yang makin pesat
dalam perkembangannya, kita diharapkan dengan beberapa permasalahan
dalam pendidikan dan pembelajaran di abad 21 di era industry 4.0. Dalam
keberadaannya seorang pembelajar dituntut untuk melakukan perubahan
cara mengajarnya dengan mendasar dan mengikuti perkembangan abad 21
di era industry 4.0. kemajuan teknologi dan informasi yang tidak
terbendung menggiring kita untuk mengikuti perkembangan tersebut.
Coba saudara amati perkembangan teknologi dan informasi yang terjadi.
Siapa yang tidak memiliki handphone? Dahulu smartphone merupakan
barang mewah, sekarang adalah menjadi kebutuhan yang mendasar bagi
semua orang. Sekarang berbelanja tidak perlu repot harus dating ke tempat
penjual, kita cukup membelinya secara online, demikian juga transportasi
online seperti gojek dan lain sebagainya. Dampak ini juga terjadi pada dunia
pendidikan dan pembelajaran. Saudara menggunakan salah satu aplikasi
dalam smartphone sudah dapat berkomunikasi dan berkolaborasi dengan
menggunakan WhatsApp, videocall dan lain sebagainya.
Bertolak dari kejadian tersebut, kira-kira apa yang harus saudara
lakukan sebagai pembelajar yang professional menyikapi perubahan
tersebut. Kompetensi yang bagaimanakah yang harus dimiliki pembelajar
pada abad 21 di era industri 4.0. berikan konsep saudara pribadi dengan
gamblang dalam melakukan proses pembelajaran masa kini.
Jawaban yang saudara untuk menjawab pertanyaan ini adalah hasil dari
pemikiran saudara sendiri dari hasil investigasi saudara dalam mencari
rujukan baik dari buku atau internet. Sertakan daftar rujukan atau daftar
pustaka yang saudara ambil dalam menjawab pertanyaan ini.
28. Pedoman Penilaian (Rubrik Penilaian):
A Menyikapi perubahan dalam proses pembelajaran di abad 21 jelas dan
gamblang, dan konsep dan ide kompetensi pembelajar di abad 21
memiliki keterkaitan yang wajar.
B Menyikapi perubahan dalam proses pembelajaran di abad 21 cuku
jelas dan cukup gamblang, dan konsep dan ide kompetensi pembelajar
di abad 21 memiliki keterkaitan yang cukup wajar.
C Menyikapi perubahan dalam proses pembelajaran di abad 21 cukup
jelas dan tidak gamblang, dan konsep dan ide kompetensi pembelajar
di abad 21 memiliki keterkaitan yang kurang wajar.
D Menyikapi perubahan dalam proses pembelajaran di abad 21 tidak
jelas dan tidak gamblang, dan konsep dan ide kompetensi pembelajar
di abad 21 memiliki keterkaitan tidak wajar.
E Menyikapi perubahan dalam proses pembelajaran di abad 21
menyimpang, dan konsep dan ide kompetensi pembelajar di abad 21
menyimpang.
30. Akbar Fadaee and Haitham Obaid Abd Alzahrh, Explaining the Relationship
between Creativity, Innovation and Entrepreneurship, International
Journal of Economy, Management and Social Sciences, Vol(3), No (12),
December, 2014. pp. 1- 4
Anastasi, Anne, dan Urbina, Susana, 2007, Tes Psikologi (Psychological
Testing), PT, Indeks, Jakarta.
Angel Gurri̕a OECD Secretary-General, PISA, 2015 Results in Focus, OECD
Secretarat-General, 2016, p. 5
Anderson, L. W., & Krathwohl, D. R. 2001. A Taxonomy for learning, teaching,
and assesing. a revision of Bloom’s taxonomy of education
objectives. New York: Addison Wesley Longman
Arthur T. Himmelman, Collaboration For A Change, Definitions, Decision-
making models, Roles, and Collaboration Process Guide, HIMMELMAN
Consulting Minneapolis, USA, 2002, p. 1-4
.Association, N. E. Preparing 21st Century Students for a Global Society : An
Educator’s Guide to the “Four Cs”.
BAPPENAS, APEC Economic Leaders’ Declaration of Common Resolve,
lampiran Ledears’ Decalatarion-Bogor, 15 Nopember 2019.
Perpustakaan Bappenas RI, 1994.
Beers, S. Z. (2012). 21st Century Skills: Preparing Students for THEIR Future.
Brown, John Seely, Learning ina Digital Age, dalam Learning in the21st
Century, TeachingToday’s Studentson Their Terms, 2005.
International Education Advisory Board,
Briggs, John B. & Tefler, Roos. 1987. The Process of Learning. Sudney:
Prentice-Hall of Australia Pty Ltd.
Center, P. P. 2010. 21st Century Skills for Students and Teachers. Honolulu::
Kamehameha Schools, Research & Evaluation Division.
Davies, Ivor K. 1987, Pengelolaan Balajar, (penerjemah: Sudarsono S. dkk.)
CV Rajawali dan PAU-UT. Jakarta.
Djam’an, Satori, dkk, 2007. Profesi Keguruan. Jakarta: Universitas Terbuka.
Dennis Van Roekel,Preparing 21st Century Students for a Global Society, An
Educator’s Guide to the Four Cs, 2012, National Education
Association, USA, p. 5.
Drouin, Cecile & Dubos, Alain, 1988, Bagaimana Mengetahui Kemampuan
Anak Anda. Jakarta: Penerbit Metro Pers.
31. Emily R. Lai, Critical Thinking: A Literature Review, 2011. Research Report,
Pearson, p 6
Fadaee, Akbar, and Haitham Obaid Abd Alzahrh, Explaining the Relationship
between Creativity, Innovation and Entrepreneurship, International
Journal of Economy, Management and Social Sciences, Vol(3), No (12),
December, 2019.
Fleishman, Edwin A. & Quaintance, Marilyn K. 1984. Taxonomies of Human
Performance. New York: Academic Press, Inc.
Fred C. Lunenburg, Communication: The Process, Barriers, And Improving
Effectiveness, Schooling Volume 1 Number 1, 2010. Sam Houston State
University, USA, p. 1
Gage, N.L., dan David C. Berliner, 1984, EducationalPsychology, Chikago: Rand
Mc Nally Collage Pulishing Company.
Gaung Persada Press.Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, Tentang
Standar Nasional Pendidikan.
Gredler, Margaret E. Bell.. 1991. Belajar dan Membelajarkan, (penerjemah
Munandir), : C.V. Rajawali dan PAU-UT
Gredler, Bell, Margareth E. 1991. Belajar dan Membelajarkan (terjemahan
Munandir), Jakarta: Rajawali Press.
Gurri̕a, Angel, PISA 2015 Results in Focus, OECD Secretary-General, 2016.
Hampson, Martha, Alec Patton and Leonie Shanks,10 Ideas for 21st Century
Education, Innovation Unit, London, UK., t.th.
Hasibuan, J.J., Ibrahim, & Toenlioe, AJE, 1988. Proses Belajar Mengajar.
Bandung: Remadja Karya
Himmelman, Arthur T., Collaboration For A Change, Definitions, Decision-
making models, Roles, and Collaboration Process Guide, 2002.
HIMMELMAN Consulting Minneapolis, USA
Ian Jukes,Understanding Digital Kids, 2005. Teaching and Learning in the New
Digital Landscape dalam, Learning in the 21st Century, Teaching
Today’s Students on Their Terms, International Education Advisory
Board, p. 6
Jennifer Sidharta, Youth Corps Indonesia, 2017.
https://www.youthcorpsindonesia.org/l/peringkat-pendidikan-
indonesia-di-dunia/ , diakses: Selasa, 6 September 2019.
32. Jersild, Arthur T., 1957, The Psychology of Adolescence, New York: The
MacMillan Company.
John Seely Brown, Learning in a Digital Age, dalam Learning in the 21st
Century, Teaching Today’s Students on Their Terms, 2005.
International Education Advisory Board, p. 4
Jukes, Ian, Understanding Digital Kids:Teaching and Learning in theNew Digital
Landscape dalam,Learning in the21st Century, TeachingToday’s
Studentson Their Terms, International 2005. Education Advisory Board,
Joyce, Bruce & Weil, Marsha, 1980. Models of Teaching, New Jersey: Prentice-
Hall, Inc.
Kang, M., Kim, M., Kim, B., & You, H. (n.d.). Developing an Instrumen to
Measure 21st Century Skills for Elementary Student.
Kosasi Raflis dan Soetjipto. 2009. Profesi Keguran. Jakarta: Rineka Cipta.
Krathwohl, D. R. 2002. A Revision of Bloom’s Taxonomy: An
Overview. THEORY INTO PRACTICE , 212-232.
Lai, Emiliy, R., Critical Thinking: A Literature Review, Research Report,
Pearson, 2011.
Lefrancois, Guy R., 1985, Psychology for Teaching, California: Wodswork
Publishing Company.
Lunenburg, Fred C., Communication: The Process, Barriers, And Improving
Effectiveness, Schooling Volume 1 Number 1, 2010. Sam Houston State
University, USA,
Martin, Barabara, L., Briggs, Leslie J., 1986. The Effective Cognitive Domains.
New Jersey: Education Technology Publications.
Muesell, James L., 1954, Successful Teaching, New York: McGraw-Hill Book
Company, Inc.
NCREL & Metiri Group. 2003. enGauge 21st century skills: literacy in the digi-
tal age. http://www.ncrel.org/engauge/skills/skills.htm, 23 Desember
2019.
Rooijakkkers, Ad., 1990, Mengajar dengan Sukses, Jakarta: Gramedia.
Rotherham, A. J., & Willingham, D. 2009. 21st Century Skills: the challenges
ahead. Educational Leadership Volume 67 Number 1 , 16 – 21.
Rogers, Mark, The Definition and Measurement of Innovation, Melbourne
Institute of Applied Economic and 1998. Social Science, The University
of Melbourne,
33. Robinson, Sharon P., dan Ken Kay, 21st Century Knowledge and Skills in
Educator Preparation, 2010. Partnership for Twenty first Century Skill,
American Association of Colleges of Teacher Education,
Roekel, Dennis Van, Preparing 21st Century Students for a Global Society, An
Educator’s Guide to the Four Cs, 2012. National Education
Association, USA,
Rusman, 2013, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer, Mengembangkan
Profesionalisme Guru abad 21, Bandung, Penerbit ALFABETA.
Saudagar, Fachruddin, dk, 2009. Pengembangan Profesionalitas Guru. Jakarta:
Satori Djaman. 2007. Profesi Keguruan. Jakarta: Universitas Terbuka.
Scheinm Edgar H., 1991, Psikologi Organisasi (Terjemahan: Nurul Iman),
Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo.
Sharon P. Robinson dan Ken Kay, 21st Century Knowledge and Skills in
Educator Preparation, 2010. Partnership for Twenty first Century Skill,
American Association of Colleges of Teacher Education, h. 6.
Skills, P. f. Learning for the 21st century skills. Tucson,: Partnership for 21st
Century Skills.
Uno, Hamzah, B, 2007. Profesi Kependidikan, Problema, Solusi, dan Reformasi
Pendidikan di Indonesia, PT. Bumi Aksara, Jakarta.
Woolkfolk, Anita E., Nicolinh, Lorraine, McCune, 1980, Educational Psychology
fot Teachers, Sydney: Prentice-Hall of Australia Pty Limited.
Wrightsman, Lawrence S., 1972, Social Psikology in the Seventies, California:
Brooks/Cole Pub. Company.
Winkel, WS., 2007. Psikologi Pengajaran, Jakarta: Gramedia.
34. Biodata Penulis
Dr. Drs. Achmad Noor Fatirul, ST., M.Pd.
Dilahirkan di Madura, Kota Bangkalan, 9 Agustus 1961. Anak ke. 2 dari
9 bersaudara, menyelesaikan Studinya di SD Negeri Saksak Bangkalan
(1983), SMP Negeri 1 Bangkalan (1986), dan SMA Negeri 1 Bangkalan
(1989). Melanjutkan S-1 di IKIP Negeri Surabaya Program Studi
Pendidikan Teknik Listrik, S-1 di Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
di Program Studi Teknik Elektro (2001), S-2 Universitas PGRI Adi Buana Surabaya di
Program Studi Teknologi Pembelajaran (2002), dan S-3 Universitas Negeri Malang di
Program Studi Teknologi Pembelajaran (2012).
Menjadi Tenaga Pengajar di IKIP PGRI Surabaya (sekarang Universitas PGRI Adi
Buana Surabaya) sejak tahun 1985- Sekarang. Menjadi ketua jurusan Pendidikan Teknik
Listrik (FPTK-IKIP PGRI Surabaya) dan Ketua Program Studi Teknik Elektro (Fakultas
Teknik Industri-Universittas PGRI Adi Buana Surabaya). Alih tugas unit kerja dari
Pengajar S-1 menjadi pengajar S-2 Program Studi Teknologi Pembelajaran Pascasarjana
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya tahun 2004-sekarang dan pernah menjabat Ketua
Program Studi Teknologi Pembelajaran dan Kepala Perpustakaan Pascasarjana
Univeristas PGRI Adi Buana Surabaya.
Pada tahun 2009-2010 mendapat kesempatan mengikuti studi Sandwich Program di
University of Queendsland Brisbane Australia. Pada tahun 2006-sekarang dipercaya
menjadi Asesor BAN-SM (SMK) Jawa Timur. Dan diberi kesempatan kerjasama antara
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya dan PUSTEKKOM Diknas Jakarta untuk menjadi
duta dan nara sumber dalam memperkenalkan televisi pendidikan, edukasi-net pada
tahun 2006-2007 di Makassar, Lombok, dan Atambua serta nara sumber pembuatan
media pembelajaran SD di Bogor dan Jakarta untuk Guru-guru se Indonesia.
Berbagai penelitian baik mandiri maupun hibah, artikel, dan makalah dalam seminar
nasional dan internasional (Malaysia) pernah diikuti dan dilakukan. Beberapa Buku yang
pernah dihasilkan adalah Pengantar Pendidikan, Profesi Kependidikan, Model Desain
Pembelajaran Autentik Berbasis Smartphone, Teori Belajar dan Konsep Mengajar,
Produksi Media Pembelajaran, Karakteristik Pebelajar, Teknologi Pendidikan dan
Problematika Pendidikan, Disain Pengembangan Instruksional, Evaluasi dan
Pengukuran, Disain Blended Learning, Metodologi Penelitian & Pengembangan, dan
Belajar dan Pembelajaran.
35. SINOPSIS
Profesi Kependidikan
Buku ini disusun untuk memberi wawasan atau sebagai bahan
tambahan pengetahuan dalam mengembangkan keprofesionalismenya untuk
menjadi pembelajar atau calon pembelajaran di abad 21 pada era industri 4.0.
Buku ini membahas secara komprehensif bagaimana profesi
kependidikan seharuanya dilakukan untuk mengimbangi perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat mengalami perubahan.
Dimulai dari konsep profesi, etika profesi, peran dan tugas pembelajar,
kompetensi yang harus dimiliki oleh pembelajar, dan kompetensi tambahan
bagi pembelajar dalam menghadapi perubaha abad 21 di era industri 4.0.
Pada intinya secara mendasar buku ini memberi wawasan bagi
pembelajar atau calon pembelajar tentang inti penguasaan yang harus
dimiliki oleh pembelajar dengan sungguh-sungguh yang harus melekat pada
diri pembelajar dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Akhirnya selamat mempelajari buku ini, semoga buku ini dapat
memberi wawasan untuk menjadi pembelajar/guru/dosen yang berorientasi
pada pembelajaran di abad 21 di era industri 4.0. Namun dalam penyusunan
buku ini masih diperlukan masukan untuk perbaikan. Masukan dapat dikirim
di e-mail penulis: anfatirul@gmail.com. Sekian dan terima kasih.